Laporan penelitian “ritual slametan di perempatan”

Post on 31-Jul-2015

153 views 1 download

Transcript of Laporan penelitian “ritual slametan di perempatan”

RITUAL SLAMETAN DI PEREMPATAN

KAJIAN TEORI

Menurut Hidayat (2009:241) Tradisi merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama dan selalu berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tradisi bisa berupa perilaku yang mencerminkan sifat-sifat yang hidup dan sudah mendarah daging dalam suatu masyarakat tertentu. Tradisi juga dipandang sebagai norma yang mengatur perilaku.

Menurut Hadi (2006:31) Ritual merupakan suatu bentuk upacara atau perayaan yang berhubungan dengan beberapa kepercayaan. Dapat juga berkaitan dengan agama yang ditandai oleh sifat khusus. Hal tersebut kemudian menimbulkan rasa hormat yang luhur terhadap ritual tertentu. Bahkan, bisa diartikan merupakan suatu pengalaman yang suci. Ritual diselengarakan pada waktu dan tempat yang khusus dan bersifat sakral.

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”. (Koentjaraningrat, 1982:193)

JENIS PENELITIAN

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif  yang dilakukan dengan proses menganalisis data. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan, variable dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Penelitian kulitatif  adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. (Zuriah, 2009:92)

TEHNIK PENGUMPULAN DATAWawancaraObservasiAnalisis data

SUBSTANSI DARI RITUAL DI PEREMPATAN

Setelah melakukan wawancara dan ikut langsung slametan di perempatan, maka kami membagi substansi yang terkandung dalam ritual ini menjadi 3 bagian, yaitu:

Dipandang dari sisi mitologi.

~Memilih di perempatan karena tempat ini adalah media atau sarana penyakit datang.

~Memilih malam jumat kliwon karena hari jumat adalah hari yang paling tua dari hari-hari lain, dan jumat kliwon adalah hari yang paling sakral dan sesepohnya hari jumat.

~Memilih nasi kepyar karena supaya penyakitnya tercerai-berai dan orang yang terserang penyakit akan lekas sembuh.

Dipandang dari sisi sosial

~Slamatan ini melambangkan keikatan emosional yang kuat di antara para warga masyarakat.

~Bentuk simbolik menghormati leluhur.

~Wujud tengang rasa di antara warga masyarakat.

~Wujud pelestarian tradisi.

Dipandang dari sisi Agama Islam.

Pada dasarnya, Slametan di perempatan merupakan ritual yang sangat sakral dan bertujuan mulia. Karena di dalam ritual tersebut terdapat permohonan atau doa kepada Allah S.W.T. dan juga dikumandangkan shalawat sebelum membacakan doa, sebagai wujud penghormatan kepada Baginda Rasulullah Muhammad S.A.W. dan tentu saja hal ini sangat di anjurkan oleh agama, karena hanya kepada Allah lah warga masyarakat ini mengadu.