Post on 20-Jun-2015
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
i
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN
Oleh :
Edi Nugroho
11011025
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2013
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
ii
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN
Di susun oleh :
Edi Nugroho
11011025
Laporan tersebut telah di terima sebagai persyaratan
yang di perlukan untuk menempuh praktikum
Mekanisasi Pertanian
Yogyakarta, 15 Januari 2013
Mengetahui / Menyetujui
Dosen Pengampu
Ir.Bambang Sriwijaya, M.P.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Laporan Praktikum ini. Laporan ini akan penulis gunakan sebagai
Laporan akhir Praktikum mekanisasi pertanian.
Dengan laporan ini kita bisa mengetahui bagai mana tentang identifikasi
alsin, kapasitas kerja lapang, membajak. Diharapkan laporan ini dapat
memberikan banyak informasi untuk kita semua khususnya di bidang pertanian.
Tidak lupa, penulis mengucapkan terimakasih khususnya kepada Bpk.Ir.
Bambang Sriwijaya,M.P. selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum
Mekanisasi Pertanian.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Yogyakarta,11 Januari 2013
Praktikan
Edi Nugroho/11011025
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………….. iii
DAFTAR ISI …………………………………..…… iv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….. v
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………... ………. 1
1.1.Latar Belakang ……………………………... ………. 1
1.2.Maksud dan Tujuan ……………………………... ………. 3
1.3.Kegunaan ……………………………………..... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………..... 4
2.1.Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin) ……………………..... 4
A. Traktor Sebagai Sumber Daya di Bidang Pertanian .... 4
B. Alat dan Mesin Pengelola tanah ……………………..... 5
C. Alat dan Mesin Pemeliharaan Tanaman ……………..... 6
2.2.Kapasitas Kerja Lapang ………………….………….... 7
2.3.Membajak ………………….…………………………… 8
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………..... 10
3.1.Hasil ……………………………………………..... 10
A. Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin) ……………..... 10
B. Kapasitas Kerja Lapang ……………………………..... 16
C. Membajak ……………………………………................. 17
3.2.Pembahasan ……………………………………………..... 18
A. Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin) ……………..... 18
B. Kapasitas Kerja Lapang ……………………………..... 21
C. Membajak ……………………………………………..... 23
BAB IV. KESIMPULAN ……………………………………..... 25
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
v
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 1 . Traktor besar (roda 4) dan bagian – bagiannya ……….. 11
Gambar 2 . Hand traktor (roda 2) dan bagian – bagiannya ……….. 12
Gambar 3 . Bajak singkal dan bagian – bagiannya ……………….. 13
Gambar 4 . Bajak piringan dan bagian – bagiannya ……………….. 13
Gambar 5 garu piringan dan bagian – bagiannya ……………….. 14
Gambar 6 . knapsack hand sprayer dan bagian – bagiannya ……….. 15
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia.
Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu
mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih
baik. Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan.
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan
perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia.
Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu
atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-
mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang
komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan
motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian
(Sukirno, 1999).
Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture
mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk
meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam
setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin
pertanian (Sukirno, 1999).
Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu
yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima.
Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang
menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara
umum, tujuan mekanisasi pertanian adalah :
a) mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga
manusia
b) mengurangi kerusakan produksi pertanian
c) menurunkan ongkos produksi
d) menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
2
e) meningkatkan taraf hidup petani
f) memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian
kebutuhan keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (comercial
farming).
Tujuan tersebut di atas dapat dicapai apabila penggunaan dan pemilihan
alat mesin pertanian tepat dan benar, tetapi apabila pemilihan dan
penggunaannya tidak tepat hal sebaliknya yang akan terjadi (Rizaldi, 2006).
Perubahan-perubahan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan
rakyat yang dilakukan pemerintah sekarang berjalan dengan diarahkan pada
semua sektor. Tidak terkecuali sektor pertanian. Pertanian memiliki peranan
yang sangat penting bagi kesejahteraan rakyat. Berhasilnya sektor pertanian
akan berdampak pada ketahanan pangan.
Ilmu mekanisasi Pertanian adalah bagian dari industri pertanian hal ini
yang penting karena produksi yang efisien dan pengolahan bahan-bahan
tergantung pada mekanisasi. Oleh karena itu, mayoritas pekerja bekerja pada
bidang keduanya baik di lahan maupun di pemasaran hasil-hasil pertanian
yang membutuhkan keahlian-keahlian yang memungkinkan mereka untuk
mengoperasikan, mempertahankan, dan memprebaiki mesin dan peralatan.
(Shin and Curtis, 1978).
Menurut Hardjosentono dkk (1996) peranan mekanisasi pertanian dalam
pembangunan pertanian di Indonesia adalah:
a) Mempertinggi efisiensi tenaga manusia
b) Meningkatkan derajat dan taraf hidup petani
c) Menjamin kenaikan kuantitas dan kualitas serta kapasitas produksi
pertanian
d) Memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani yaitu dari tipe pertanian
untuk kebutuhan keluarga(subsistence farming) menjadi tipe pertanian
perusahaan (commercial farming)
e) Mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari sifat agraris
menjadi sifat industri.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
3
1.2.Maksud dan Tujuan
Tujuan dari Praktikum Mekanisasi Pertanian ini yaitu agar
mahasiswa mengetahui jenis-jenis alat dan mesin, yang nantinya
mahasiswa mampu dan terampil mengoprasikan alat dan mesin pertanian
dengan baik dan benar dan juga dapat menghitung efektifitas penggunaan
peralatan dan mesin pertanian.
1.3.Kegunaan
Agar mahasiswa mengenal jenis-jenis alat dan mesin pertanian, traktor
roda dua maupun traktor roda empat.
Agar mahasiswa mampu dan terampil mengoperasikan alat maupun
mesin pertanian dengan baik,aman dan benar.
Agar mahasiswa dapat menghitung efektifitas penggunaan peralatan
dan mesin pertanian.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin)
A. Traktor Sebagai Sumber Daya di Bidang Pertanian
Traktor merupakan sumber tenaga yang penting dalam pertanian
moderen. Traktor pertanian dapat digolongkan menjadi dua golongan
besar yaitu traktor roda empat dan traktor roda 2 atau traktor tangan.
1. Traktor Besar ( Roda 4)
Traktor roda empat adalah mesin berdaya gerak sendiri berupa
motor diesel beroda empat (ban karet atau ditambah roda sangkar yang
terbuat dari baja) mempunyai tiga titik gandeng yang berfungsi untuk
menarik, menggerakan mengangkat, mendorong alat dan mesin
pertanian dan juga sebagai sumber daya gerak.
Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak
yang besar. Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai
daya sekitar 11 kW (15 hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor
mini atau traktor kebun. Traktor raksasa yang biasa digunakan di
perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200 hp).
Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan
mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).
2. Hand traktor ( Roda 2 )
Traktor roda-2 merupakan alat pengolah tanah utama saat ini. Hal
ini mengingat ternak kerja sudah sangat berkurang. Sekarang
memelihara ternak kerbau/sapi untuk digemukkan ataupun diperah
susunya. Traktor roda-2 ini digunakan untuk mengolah tanah sehingga
siap untuk ditanami.Traktor roda dua dilihat dari penghubungan
dengan perlengkapannya terdiri dari dua tipe yaitu tipe hitch dan tipe
rotary. Pada tipe rotary apabila unit rotarynya dilepas maka dapat
dipasangi hitch untuk menarik peralatan. Peralatan yang dapat
dipasang pada hitch adalah bajak singkal, bajak parabola, garu,
gelebek, ridger.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
5
B. Alat dan Mesin Pengelola tanah
1. Bajak Singkal (Molboard plow)
Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak
singkal inilah yang paling sering digunakan oleh petani untuk
melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak hela sapi atau
kerbau sebagai sumber daya penariknya.
Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak
singkal satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah
(two-way moldboard plow). Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak
singkal dimana pada waktu pengolahan tanah akan melempar dan
membalik tanah hanya pada satu arah saja. Sedangkan bajak singkal 2
arah pada waktu mengolah tanah arah pelemparan atau pembalikan
tanah dapat diatur 2 arah, yaitu ke kanan dan ke kiri. Bagian-bagian
utama dari bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau bajak
(share), singkal (moldboard) dan penstabil bajak (landside).
Untuk meyempurnakan hasil kerjanya, selain bagian-bagian utama
di atas, bajak singkal juga dilengkapi dengan perlengkapan tambahan,
yaitu roda alur penstabil (furrow wheel), roda dukung (land wheel),
kolter, jointer dan kerangka.
Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan.
Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga
kedalamannya konstan. Kolter berfungsi untuk memotong seresah dan
memotong tanah ke arah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi
lebih ringan dan biasanya dipasang di depan bajak serta berada sedikit di
atas mata bajak. Jointer berfungsi untuk memungkinkan penutupan
seresah lebih sempurna dalam pembajakan, terpasang di atas pisau bajak
dengan kedalaman kerja + 5 cm. Pada kerangka terdapat titik
penggandengan yang nantinya akan dirangkaikan dengan sumber daya
penariknya.
Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara
lain : pembalikan tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah,
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
6
lebih praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur, tidak menimbulkan
alur mati (dead furrow) atau alur punggung (back furrow) sehingga
pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk mengait
dan mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang
tinggi. Bajak ini bekerja dengan ditarik oleh penggandeng misalnya
traktor. Namun bajak jenis ini konstruksinya biasanya lebih berat dan
lebih rumit, sehingga untuk ukuran yang besar perlu dilengkapi sistem
hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, dengan tenaga operator yang
lebih terampil.
2. Bajak Piringan (Disk Plow)
Bajak piringan fungsinya sama dengan bajak singkal, yaitu untuk
pengolahan tanah pertama tetapi singkalnya diganti dengan piringan.
Piringan bulat seperti parabola dan berfungsi untuk memotong dan
membalik tanah.
3. Garu Piringan (Disk Herrow)
Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong
rumput-rumput pada permukaan tanah, untuk rnenghancurkan
permukaan tanah sehingga keratan tanah ( furrow slice) lebih
berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk
penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar.
Secara umum garu piring dibagi atas : 1) garu piring tipe tarik
(trailing disk harrow), dan 2) garu piring tipe angiat (mounted disk
harrow).
Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila
pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja. Juga
dapat mempunyai aksi ganda (double action ) apabila piringan yang di
depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam melempar tanah.
C. Alat dan Mesin Pemeliharaan Tanaman
1. Knapsack Hand Sprayer
Prinsip kerja alat penyemprot handsprayer adalah memecah cairan
menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
7
dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan
merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk
memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan
proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic
atomization), yakni cairan di dalam tangki dipompa sehingga
mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang
karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan
mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan
akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.
2.2.Kapasitas Kerja Lapang
Kapasitas lapang teoritis
Kapasitas lapang teoritis sebuah alat ialah kecepatan penggarapan
lahan yang akan diperoleh seandainya mesin tersebut melakukan kerjanya
memanfaatkan 100 % waktunya, pada kecepatan maju teoritisnya dan
selalu memenuhi 100 % lebar kerja teoritisnya.
Waktu per hektar teoritis ialah waktu yang dibutuhkan pada
kapasitas lapang teoritis tersebut.
Waktu kerja efektif ialah waktu sepanjang mana mesin secara
aktual melakukan fungsi/kerjanya. Waktu kerja efektif per hektar akan
lebih besar dibanding waktu kerja teoritik per hektar jika lebar kerja
terpakai lebih kecil dari lebar kerja teoritisnya.
Kapasitas lapang efektif
Kapasitas lapang efektif ialah rerata kecepatan penggarapan yang
aktual menggunakan suatu mesin, didasarkan pada waktu lapang total
sebagaimana didefinisikan pada Bagian 2. Kapasitas lapang efektif
biasanya dinyatakan dalam hektar per jam.
Kapasitas lapang efektif suatu alat merupakan fungsi dari lebar
kerja teoritis mesin, prosentase lebar teoritis yang secara aktual terpakai,
kecepatan jalan dan besarnya kehilangan waktu lapang selama
pengerjaan. Dengan alat-alat semacam garu, penyiang lapang,pemotong
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
8
rumput dan pemanen padu, secara praktis tidak mungkin untuk
memanfaatkan lebar teoritisnya tanpa adanya tumpang tindih
Kecepatan maju terbesar yang diijinkan berkaitan dengan faktor-
faktor semacam sifat pengerjaan, kondisi lapang, dan besarnya daya
tersedia. Untuk alat pemanen, faktor pembatasnya boleh jadi ialah
kecepatan maksimum dapat ditanganinya bahan secara efektif dengan
mesin tersebut.
Waktu hilang merupakan variabel yang paling sulit dinilai dalam
hubungannya dengan kapasitas lapang.Waktu lapang bisa hilang akibat
penyetelan / pembetulan atau pelumasan alat, kerusakan, penggumpalan,
belok di ujung, dsb. Dalam kaitannya dengan kapasitas lapang efektif dan
efisiensi lapang, waktu hilang tidak mencakup waktu pemasangan atau
perawatan harian alat, ataupun waktu hilang akibat kerusakan yang berat.
Waktu hilang hanya mencakup waktu untuk perbaikan kecil di lapang dan
waktu untuk pelumasan yang dibutuhkan di luar perawatan harian, di
samping hal-hal lain seperti diuraikan di depan. Waktu lapang total
dianggap sama dengan jumlah waktu kerja efektif ditambah waktu hilang.
Waktu yang dipakai untuk perjalanan dari dan ke lapang biasanya
tercakup dalam menggambarkan biaya overall dari suatu pengerjaan,
namun tak diperhitungkan ketika menentukan kapasitas lapang efektif
atau efisiensi lapang.
Efisiensi lapang ialah perbandingan antara kapasitas lapang efektif
dengan kapasitas lapang teoritis, dinyatakan dalam persen. Efisiensi
lapang melibatkan pengaruh waktu hilang di lapang dan ketakmampuan
untuk memanfaatkan lebar teoritis mesin.
2.3.Membajak
membajak tanah adalah sebuah proses kegiatan dalam pengolahan tanah
yang dilakukan di masa tanam. Kegiatan ini merupakan proses yang tidak bisa
ditinggalkan dalam rangka menyuburkan kembali tanah yang sebelumnya
sudah dipakai. Sebagaimana kita ketahui, unsur hara dalam tanah itu sangat
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
9
terbatas, sehingga perlu upaya penggemburan setelah masa panen. Kegiatan
membajak ini paling sering dilakukan di lahan basah (sawah) dibandingkan
dengan lahan kering (ladang, pekarangan).
Membajak tanah berarti melakukan pembalikan tanah dengan alat seperti
cangkul, garu, waluku dan traktor. Pembalikan tanah biasanya sampai
kedalaman 30-50 cm, tergantung jenis tanah yang dimiliki oleh petani. Setelah
dilakukan pembalikan maka tanah harus diratakan sampai halus agar bisa jadi
media tanam yang baik. Proses membajak tanah akan kelihatan berhasil jika
pertumbuhan tanaman kelihatan baik. Media tanam harus dipastikan
mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Fase membajak tanah merupakan tahap yang paling banyak menghabiskan
tenaga para petani, beaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. hampir 40%
beaya produksi dihabiskan pada fase pengolahan tanah ini. Pada tanaman padi,
para petani sering kali harus segera menjual hasil panennya atau bahkan
terjerat utang dikarenakan petani membutuhkan uang tunai untuk membayar
pekerja dalam pengolahan tanah.
Melakukan kegiatan membajak sawah sebenarnya memiliki makna yang
cukup dalam, dimana petani harus mengerti bahwa untuk menghasilkan
produksi yang baik, diperlukan media tanam yang bagus. Benih yang unggul
akan menjadi percuma jika lingkungannya tidak mendukung. Pola pertanian
sawah di Indonesia, khususnya jawa, dimana pada sawah yang beririgasi
hampir tiap tahun panen 3 kali cukup menguras bahan-bahan organik yang
terkandung dalam tanah. hal ini berdampak pada semakin menurunnya
kesuburan tanah dengan ditandai tekstur tanah yang semakin keras dan tandus.
Bahkan di musim kemarau akan terlihat sekali tanah tersebut mengalami
retak-retak yang cukup besar. Kondisi ini diperparah dengan pemakaian pupuk
dan pestisida kimia yang berlebihan.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Hasil
A. Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin)
a. Traktor sebagai sumber daya dalam bidang pertanian
1. Pengamatan spesifikasi traktor besar
Nama : Traktor Besar
Merek : juh. bilt
Model/tipe : “F” (transmission fluid)
Negara pembuatan/tahun : Amerika/
Motor penggerak
Nama : Diesel
Merek : tri-tractor
Model/tipe : D8/8
HP/RPM : -
Jumlah silinder : 1
Volume silinder : -
Perbandingan kompresi : -
Urutan penyalaan : -
System pendinginan : Radiator / oli
System pelumasan : oli
System transmisi : roda gigi
Kopling : otomatis
PTO : -
Persneling : manual
Ukuran Traktor
Panjang/Lebar/Tinggi (Cm) : 305 cm/120 cm/120 cm
Berat (Kg) : -
Jarak poros roda (mm) : 185 cm
Jarak antar roda
Depan : 125 cm
Belakang : 75 cm
Renggang dngan tanah (mm) : 46 cm
Ukuran roda
Depan : 45 cm
Belakang : 91 cm
Kapasitas tangki (l) : 5 liter
Bahan bakar : solar
Pelumas
Mesin : oli
Transmisi : oli
Saringan udara : oli
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
11
Gambar 1 . Traktor besar (roda 4) dan bagian – bagiannya
Ket :
1. P
2. Kopling
3. Saringan
udara
4. Tangki
solar
5. Roda
belakang
6. Roda
depan
7. Setir
2. Pengamatan spesifikasi Hand Traktor
Nama : hand traktor
Merek : quick g-3000
Model/tipe : steming clutch
Negara pembuatan/tahun : Jepang rakitan Indonesia
Motor penggerak
Nama : Diesel
Merek : kobuta direct injection diesel
Model/tipe : direct injection
HP/RPM : 2200
Jumlah silinder : 1
Volume silinder : 487 cc
Perbandingan kompresi : - : -
Urutan penyalaan :
System pendinginan : liquid cold
System pelumasan : oli
System transmisi : v-belt
Kopling : manual
PTO : -
Persneling : -
Ukuran Traktor
Panjang/Lebar/Tinggi (Cm) : 275 cm/115 cm/100 cm
Berat (Kg) : -
Jarak poros roda (mm) : 100 mm
Jarak antar roda (mm) : 590 mm
Renggang dngan tanah (mm) : 400 mm
Ukuran roda
Depan :
Belakang :
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
12
Kapasitas tangki (l) : 2 liter
Bahan bakar : solar
Pelumas
Mesin : oli
Transmisi : v-belt
Saringan udara : -
Gambar 2 . Hand traktor (roda 2) dan bagian – bagiannya
Ket :
1. Roda
2. Tangki
3. Radiator
4. Knalpot
5. Start (ontel)
6. Perseneling
7. Kopling
8. Handle
(stang)
9. Gas (tuas)
10. Draw bar
11. Mesin
12. Standar
13. kerangka
b. Alat dan mesin pengolah tanah
1. Pengamatan spesifikasi bajak singkal (molboard plow)
Nama : Bajak singkal
Merek : -
Model/tipe/nomor seri : -
Negara pembuat/tahun : indonesia
Cara penggandengan : maunted
Ukuran
Panjang/lebar/tinggi (cm) : 60 cm/37 cm/ 76 cm
Renggang bawah (mm) : 44 cm
Renggang samping (mm) : 4,2 cm
Berat (kg) : 37 kg
Perlengkapan bajak
Singkal bajak (coulter) : ada / tidak
Jointer : ada / tidak
Roda alur (furrow wheel) : ada / tidak
Roda dukung (land wheel) : ada / tidak
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
13
Gambar 3 . Bajak singkal dan bagian – bagiannya
Ket :
1. Draw bar
(pengait)
2. Singkal
bajak
3. Kerangka
bajak
4. Pengatur
kedalaman
5. Mata bajak
2. Pengamatan spesifikasi bajak piringan (disk plow)
Nama : Bajak piringan
Merek : Quick traktor
Model/tipe/nomor seri :
Negara pembuat/tahun : indonesia
Cara penggandengan :
Ukuran
Panjang/lebar/tinggi (cm) : 85 cm/ 43 cm/ 60 cm
Renggang bawah (mm) : 23 cm
Renggang samping (mm) : 7 cm
Berat (kg) :
Perlengkapan bajak
Singkal bajak (coulter) : ada / tidak
Jointer : ada / tidak
Roda alur (furrow wheel) : ada / tidak
Roda dukung (land wheel) : ada / tidak
Gambar 4 . Bajak piringan dan bagian – bagiannya
Ket :
1. Pirinan
bajak
2. Roda alur
3. Draw bar
4. Pengatur
kedalaman
5. Pengatur
roda
6. Kerangka
bajak
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
14
3. Pengamatan spesifikasi garu piringan (disk herrow)
Nama : Garu piringan
Merek : juft-bilt
Model/tipe/nomor seri : type “ 8 transmission fluid
Negara pembuat/tahun : Indonesia / Amerika
Jumlah rangkaian (gang) : 3 gang
Jumlah piringan (rangkaian) : 8 rangkaian
Jenis piringan : lingkaran bergerigi pada tepi
Diameter piringan (cm) : 40 cm
Lebar kerja garu : 125,6 cm
Cara penggandengan : garu piringan dipasangkn ditraktor
Ukuran
Panjang/lebar/tinggi (cm) : 124 cm/ 43 cm / 55 cm
Berat (kg) :
Perlengkapan garu
Roda alur (furrow wheel) : ada / tidak
Roda dukung (land wheel) : ada / tidak
Gambar 5 garu piringan dan bagian – bagiannya
Ket :
1. Draw bar
(pengait)
2. Roda garu
3. Kerangka
(dudukan
piringan)
4. Mata garu
piringan
5. Roda alur
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
15
c. Alat dan mesin pemelihara tanaman
1. Pengamatan spesifikasi knapsack hand sprayer
Nama : Knapsack sprayer
Merek : SWAN
Model/tipe/nomor seri : SWA, no 152877
Negara pembuat/tahun : Indonesia
Jenis nosel/pengabut : menyebar bentuk V
Volume tangki obat (l) : 14/16 l
Tekanan kerja (kg/ ) : 10 kg /
Ukuran
Panjang/lebar/tinggi (cm) : 60 cm/ 21 cm
Berat (kg) : 5 kg
Gambar 6 . knapsack hand sprayer dan bagian – bagiannya
Ket :
1. Tangki
2. Pengukur
tekanan kerja
3. Lubang tempat
memasukan
cairan
4. Pemompa tangki
5. Tali punggung
6. Kran knapsack
7. Keran pengatur
cairan
8. Selang
9. Pipa nosel
10. nosel
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
16
B. Kapasitas Kerja Lapang
1. Waktu hilang oleh overlap
: 30 cm
: Lebar kerja :
i. 36 cm i. 36 cm
ii. 76 cm ii. 40 cm
iii. 89 cm iii. 13 cm
Rata-rata : 29,7 cm
% waktu overlap ( ) :
:
: 1 %
2. Waktu hilang karena slep
D : 77 cm
N : 10
L :
i. 1650 cm
ii. 1660 cm
iii. 1680 cm
Rata- rata L = 1663 cm
% waktu slep ( ) =
=
=
= 31,28 %
3. Waktu hilang untuk membelok
T : 12 menit 42 detik = 762 detik
: 12 detik
% waktu belok ( ) =
=
= 1,57 %
4. Waktu hilang karna macet
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
17
T :762 detik
:9 detik
% waktu macet ( ) =
=
= 1,18 %
: 1 % = 0,01
: 31,28% = 0,3128
: 1,57 % = 0,0157
: 1,18 % = 0,0118
Efisien kerja = ( )( )( ) x 100%
= (1 – 0.01)(1 – 0,3128)(1 – 0,0157 – 0,0118) x 100%
= (0,99)(0,6872)(0,9725) x100%
= 66,16 %
C. Membajak
Praktikum membajak membajak dilaksanakan :
Hari / tanggal praktikum : Selasa / 08 januari 2013
Tempat : kebun percobaan kaliurang
Alat dan mesin yang digunakan : hand traktor (roda 2)
Putaran : 1 kali putaran /praktikan
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
18
3.2.Pembahasan
A. Identifikasi Alat dan Mesin (Alsin)
1. Traktor sebagai sumber daya dalam bidang pertanian
Praktikum dengan judul pengenalan dasar dan latihan pengendalian
traktor memiliki tujuan untuk mengetahui bagian-bagian dari traktor
dan untuk mengetahui fungsi dari bagian-bagian utama traktor tersebut,
di dalam kaitannya untuk dapat menjalankan usaha pemeliharaan,
perbaikan dan penggunaan serta pengendalian traktor secara tepat. Agar
praktikum dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, maka diperlukan
pengetahuan mengenai watak laku teknis dari traktor, mulai dari bagian
beserta fungsi hingga operasionalnya. Praktikum kali ini
mengidentifikasi jenis traktor yaitu traktor besar (roda 4) dan hand
traktor (roda 2)
Traktor besar dan Hand traktor ini dapat digunakan untuk
mengolah lahan yang lebih luas dengan lebih cepat. Masing-masing
traktor mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Namun pada
dasarnya traktor mempunyai komponen sama yang tidak dimiliki oleh
kendaraan jenis lain. Antara lain pengunci differensial (differential
lock), final drive, tempat pengambilan daya (power take off), sistem
pengangkatan hidrolis, batang penarik (draw bar), double throtle, dan
double pedal.
Traktor yang di identifikasi saat praktikum kali ini yaitu traktor
besar merek juh.bilt,buatan Negara Amerika dan hand traktor merek
quick G3000 , model/tipe steming cluth , buatan Negara Jepang rakitan
Indonesia, untuk menggerakkan traktor ini diperlukan motor penggerak,
Motor penggerak traktor besar bermerek tri-tractor model/tipe D8/8,
sistem tranmisi roda gigi dan untuk motor penggerak hand traktor ini
bermerk kobuta model/tipe direct injection, system tranmisi v-belt.
Pada umumnya traktor dapat dibedakan. berdasarkan roda
penggeraknya traktor dapat dibedakan menjadi traktor menggunakan
roda karet (wheel type tractor) dan traktor menggunakan roda rantai
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
19
(track type tractor). traktor menggunakan roda karet (wheel type
tractor), selain dapat dipakai di lahan pertanian, jenis traktor ini juga
bisa dipakai di jalan aspal sebagai alat transportasi. Traktor ini terdiri
atas traktor beroda dua (hand tractor), biasanya berukuran kecil . Cara
pengendaliannya, operator tidak naik diatas traktor tetapi berjalan di
belakang. Cocok untuk usaha pertanian kecil. dan traktor roda empat
(four wheel tractor), traktor ini mempunyai dua roda depan yang
terpisah dan dua roda belakang yang terpisah. Traktor ini cocok untuk
menarik beban berat misalkan bajak.
Traktor menggunakan roda rantai (track type tractor), traktor ini
menggunakan landasan roda rantai besi biasanya traktor ini berdaya
besar dan berat. Cocok untuk pekerjaan berat misalnya untuk
pembukaan hutan, meratakan tanah, serta pekerjaan-pekerjaan sebelum
pengolahan tanah. Berdasarkan kegunaannya traktor digolongkan atas
traktor serbaguna (general purpose tractor), traktor penggunaan khusus
(all special purpose tractor), traktor perkebunan (plantation tractor),
traktor industri (industrial tractor), dan traktor kebun (garden tractor).
2. Alat dan mesin pengolah tanah
Praktikum mengenai pengidentifikasian, pengenalan alat dan mesin
pengolah tanah ini, akan di perkenalkanya berbagai macam alat
pengolahan tanah. Pengolahan tanah dapat dibagi menjadi dua yaitu
pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder. Perbedaan
antara pengolahan tanah primer dan sekunder terletak pada kedalaman
pengolahan, hasil pengolahan tanah, dan alat pengolah tanah tersebut,
dimana kedalaman pengolahan tanah primer lebih dari 15 cm
sedangkan pengolahan tanah sekunder kurang dari 15 cm dan hasil
pengolahan tanah primer masih berbentuk bongkahan kasar sedangkan
pada pengolahan tanah sekunder sudah lebih halus. Alat yang
digunakannya pun berbeda Pada pengolahan tanah primer
menggunakan bajak seperti bajak singkal, bajak piringan, sedangkan
pengolahan tanah kedua menggunakan garu piringan. Keseluruhan alat
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
20
pengolah tersebut akan dibahas pada praktikum kali ini, mulai dari
pengolahan tanah primer dengan bajak, pengolahan tanah skunder
dengan garu. Hal yang pertama kali di bahas yaitu bajak, lebih
khususnya bajak singkal. Bajak singkal menggunakan tipe
penggandengan maunted dan jenis daya penarikan berupa hand traktor.
Bajak singkal ditujukan untuk pemecahan banyak tipe tanah dan cocok
sekali untuk pembalikan tanah serta penutupan sisa-sisa tanaman.
Untuk bagian-bagian bajak singkal, biasanya bajak ini dilengkapi
jointer, namun pada praktikum, bajak singkal yang digunakan tidak
dilengkapi dengan jointer, jointer yang berfungsi untuk menutup
serasah lebih sempurna dalam pembajakan.
Pada praktikum ini juga terdapat bajak piringan, piringan pada
bajak ini sebagai komponen pemotong, pengangkat dan pembalik tanah
pada bajak piringan. Beberapa keunggulan bajak piringan terhadap
singkal antara lain dapat bekerja ditanah lengket dan liat, di tanah
kering dan keras di mana singkal tidak bisa masuk kedalam tanah, di
tanah kasar dan di dalamnya banyak batu-batu dan akar, menghasilkan
pembajakan yang lebih dalam dari bajak singkal.
Pengolah tanah skunder pada praktikum ini digunakannya garu
piringan, garu piringan mempunyai ukuran dan kecekungan piringan
yang relative lebih kecil dibandingkan dengan bajak piringan, hal ini
disebabkan pada pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan
tidak diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan
tanah pertama. Pada garu piringan ini menggunakan 5 piringan dalam
setiap rangkaian dengan menggunakan satu poros. Jenis piringan adalah
piringan standard yaitu tepinya rata. Sudut piringan pada garu adalah
hingga , sudut ini mempengaruhi lebar potongan tanah dan
kecenderungan menggelinding.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
21
B. Kapasitas Kerja Lapang
Praktikum dengan judul pengukuran kapasitas dan efisiensi kerja
lapang memiliki tujuan untuk mempelajari kinerja alat mesin pengolah
tanah secara mekanis ditinjau dari aspek teknik kerekayasaan, teknik
operasional dan aspek ekonomi di dalam kaitannya menjalankan usaha ,
pengolahan tanah menggunakan traktor secara tepat. Traktor merupakan
salah satu mesin bersumber daya mekanis yang digerakkan oleh motor
penggerak dengan berbahan solar atau bensin. Dengan menggunakan
traktor, usaha pertanian akan lebih efektif dan efisien, karena traktor dapat
mempersingkat waktu kerja serta tidak membutuhkan tenaga kerja yang
banyak. Dalam praktikum kali ini menggunakan hand traktor dan traktor
tangan.
Hand trakto dapat digunakan untuk mengolah lahan yang lebih luas
dengan lebih cepat. Selain itu juga menghemat tenaga dari operator. Pada
praktikum kali ini hand traktor yang digunakan merek quick G3000,
buatan Negara Jepang rakitan Indonesia, Traktor tangan ini memiliki
ukuran dimensi total yakni panjang 275cm / lebar 115cm/ tinggi 100 cm.
Traktor ini dilengkapi bajak singkal. Traktor tangan ini dilengkapi dengan
roda alur penyetabil.
Pengumpulan data pada praktikum kali ini dilakukan dengan
pengukuran lebar kerja, kerugian akibat terjadinya tumpang tindih,
kerugian waktu dan kerugian karena slip. Pengolahan tanah dengan
traktor mini pada praktikum ini menggunakan pola tepi (headland pattern,
from boundaries). Pola operasi lapang ini cocok untuk mengerjakan tanah
yang bentuk lahannya empat persegi panjang pada praktikum. Pola ini
umumnya digunakan untuk pengerjaan tanah menggunakan bajak singkal
karena mempunyai satu arah pembalikan tanah, umumnya kearah kanan.
Pembajakan dimulai dari arah tepi sebelah kanan, bajak diangkat pada
ujung lintasan dan kembali diturunkan, selama bajak diangkat itu
merupakan pengumpulan data waktu tidak efektif. Arah gerakan traktor
berlawanan arah jarum jam. Pada saat pembajakan, adakalanya roda
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
22
mengalami slip, hal tersebut merupakan data kerugian akibat slip dan data
lainnya dilakukan dengan pengukuran menggunakan rollmeter.setelah
data terkumpul dilakukan perhitungan.
Dari data pengukuran dan perhitungan diperoleh efisiensi kerja (E)
berdasarkan waktu yang hilang diperoleh sebesar 1 % ,
sebesar31,28%, sebesar 1,57 %, sebesar 1,18 % ,sehingga diperoleh
efisiensi sebesar 66,16 %. Adakalnya data yang terukur terlihat tidak
wajar, baik itu terlalu besar maupun terlalu kecil, misalnya pada
pengukuran lebar kerja, data yang terlalu besar dapat disebabkan karena
ada pengelangan pembajakan atau saat pembajakan, bajak terhambat
mengakibatkan bajak tergeser yang mempengaruhi lebar kerja, sedangkan
pada data yang terlalu kecil dapat disebabkan adanya tumpang tindih
pembajakan atau dengan katalain hasil bajakan sebagian terbajak lagi.
Pengolahan tanah dengan traktor tangan pada praktikum ini menggunakan
pola bersambung balik merapat (continuous pattern turn strips at each
end). Pada saat pembajakan, adakalanya roda mengalami slip, hal tersebut
merupakan data kerugian akibat slip dan data lainnya dilakukan dengan
pengukuran menggunakan rollmeter.
Hasil perhitungan dari data yang terkumpul, terlihat bahwa
efisiensi traktor tangan Dalam praktikum kali ini sebesar 66,16
Semakin besar nilai efisiensi maka penggunaan traktor semakin baik pula,
penggunaan tktor tangan lebih baik dibanding traktor mini karena nilai
efisiensinya lebih besar, hal tersebut cocok karena lahan yang dibajak
pada praktikum kali ini berpetak kecil,Berdasarkan teori traktor mini akan
berefisiensi lebih tinggi jika lahan yang akan dibajak lebih berukuran
besar, karena pada lahan yang besar penggunaan traktor mini akan lebih
mudah dalam pengendalianya dibandingkan dengan menggunakan hand
traktor, karena hand traktor memerlukan tenaga yang ekstra kuat untuk
mengendalikan pada lahan yang cukup luas karena resiko tertarik oleh
traktor itu sendiri semakin besar.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
23
C. Membajak
Praktikum dalam acara membajak kali ini dilakukan di kebun
percobaan kaliurang pada hari selasa januari 2013 , traktor yang di
gunakan untuk membajak yaitu hand traktor atau traktor tangan, awal
mula yaitu menghidupkan motor pengerak. traktor yang menggunakan
motor diesel dihidupkan dengan engkol. Mula – mula engkol dipasang
pada poros engkol (crank Shaft). Setelah gas dibesarkan sedikit. Engkol
diputar beberapa kali sampai putarannya cukup untuk menghidupakan
motor. Sewaktu pemutaran, jangan lupa menrik alat penghilang kompresi
(dekompresi level). Jika tidak akan dapat memutar engkol motor.
Memajukan hand traktor, Traktor roda dua baru dapat maju setelah
motor dihidupkan. Setelah itu periksalah apakah gigi / porsneling sudahj
netral dan kopling, jika tidak mungkin saja dapat menimbulkan
kecelakaan. Disamping itu pada traktor terdapat alat yang dapat mengatur
kecepatan rendah atau tinggi. Alat ini digunakan untuk menambah atau
mengurangi kecepatan lajunya traktor dan juga untuk putaran garu/
cangkul putar.
Menghentikan traktor. Traktor dapat dihentikan cukup dengan
menarik tongkat kopling kebelakang. Yaitu ke posisi “OFF”. Kalau dalam
posisi “OFF” traktor belum berhenti , berarti penyetelan kopling tidak
baik atau piringannya sudah aus. Setelah traktor berhenti, segera netralkan
gigi kembali dan turunkan gas.
Membelokkan traktor. Membelokkan traktor sewaktu bekerja
dilakukan dengan menggunakan steering clutch/ kopling pembelok kiri
dan kanan. Sewaktu membelok jangan lupa menurunkan gas dan
mengangkat sedikit bagian belakang traktor agar pembelokannya lebih
mudah dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan terutama kalau bekerja
ditanah yang lembek dan basah. Jika tidak ada kemungkinan traktor
terbenam. Tekanlah kopling pembelok kiri bila hendak membelok kekiri
dan tekanlah kopling kekanan kalau hendak membelok kekanan.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
24
Memundurkan traktor. Kopling dalam posisi OFF setelah itu
masukkan gigi ke gigi mundur R, kemudian lepaskan kopling pelan pelan
dan gas jangan terlalu besar. Kalau kopling dilepaskan sekaligus maka
kecelakan mungkin akan terjadi.
Menjalankan lurus kedepan. TRaktor harus dapat jalan lurus ke
muka selama operasi. Kalau traktor jaln berbelok – belok. Maka akan
menyulitkan pekerjaan selanjutnya dan memungkinkan traktor terbenam
terutama jika tanahnya basah atau lembek. Ada beberapa hal yang harus
dilakukan untuk membuat traktor dapat berjalan lurus kedepan yaitu :
1. operator harus memandang lurus kedepan.
2. Peganglah pegangan traktor dengan tangan lentur dan tidak
kaku.
3. Jika traktor membelok ke kiri atau kekanan, tekanlah segera
kopling pembelok kanan atau kiri.
4. Kalau menggunakan ban karet usahakanlah agar tekanan angin
ban kiri dan kanan sama.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
25
BAB IV
KESIMPULAN
Traktor merupakan salah satu alat mesin pertanian menggunakan
sumber daya mekanis sebagai sumber dayanya dan berfungsi sebagai unit
penggerak penarik beban dalam hal pengolahan, perawatan, pemanenan
kegiatan pertanian.Traktor yang menggunakan motor diesel dihidupkan
dengan engkol. Mula–mula engkol dipasang pada poros engkol (crank Shaft).
Setelah gas dibesarkan sedikit. Engkol diputar beberapa kali sampai
putarannya cukup untuk menghidupakan motor.Traktor harus dapat jalan lurus
ke muka selama operasi. Kalau traktor jaln berbelok – belok. Maka akan
menyulitkan pekerjaan selanjutnya dan memungkinkan traktor terbenam
terutama jika tanahnya basah atau lembek.Traktor tangan ( hand tractor )
adalah sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanianmempunyai
bentuk beroda dua dan lebih kecil dari pada traktor mini.Traktor tangan ( hand
tractor ) digunakan untuk mengolah tanah di persawahan dan juga untuk
tenaga penggerak implemen yang lain, seperti : pompa air, alat
prosesing,trailer, dan lain-lain.
Kapasitas teoritis pembajakan menunjukan seberapa besar kemampuan
optimum traktor dalam membajak lahan pertanian.Efisiensi pembajakan
diperoleh dari seberapa besar kapasitas actual dan teoritis yang diperoleh pada
traktor saat pengolahan lahan.Umumnya pada lahan pertanian yang basah,
kadar liat tinggi, dan konfigurasi lahan yang fluktuatif / tidak seragam,
menimbulkan slip yang besar pada laju traktor.Besarnya overlapping akan
mempengaruhi lamanya waktu pembajakan keseluruhan areal pembajakan
yang akan dilakukan.efektifitas kerja dari praktikum yang kami peroleh adalah
66,16 %.
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN 2013
26
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun, Penuntun Praktikum IRIGASI DAN DRAINASE, 2005. Laboratorium
Mesin dan Peralatan I, Jur. Teknik Pertanian, FAPERTA, UNSYIAH.
http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor. (Diakses tanggal 20 januari 2013)
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan. 9 (Diakses tanggal 20
januari 2013)
Mulyoto H. dkk, 1996. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
Nawawi Gunawan, Ir., MS. 2001. Pengenalan Alat Dan Mesin Pertanian.
Departemen Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan Sistem Dan Standar
Pengelolaan Smk. Direktorat Pendidikan Menengah Ke