Post on 25-Jun-2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan Kerja Profesi merupakan salah satu program dari Perguruan Tinggi yang
tujuannya adalah untuk menyelaraskan apa yang dipelajari di perkuliahan sehari-hari
dengan apa yang ada dalam kenyataan keprofesian. Kerja Profesi Desain Produk
merupakan salah satu kegiatan akademik yang dapat memberikan pengalaman aktual
melalui keterlibatan langsung pada berbagai Lembaga atau Perusahaan yang tentunya
berkenaan dengan Desain Produk. Peran aktif Mahasiswa tersebut dapat dianggap
sebagai cerminan profesionalitas yang nantinya akan dijalankan setelah selesai
menempuh jenjang pendidikan tinggi strata 1. Untuk itu, KPDP lebih ditekankan pada
keterlibatan langsung dalam suatu sistem penyelesaian proyek desain. Mahasiswa
diharapkan dapat berperan sebagai pendamping, pemberi alternatif, pelaku riset,
pengamat, dan atau bahkan sebagai desainer praktikan yang dibimbing langsung oleh
desainer (profesional) di tempat KPDP dilakukan.
Selain sebagai sarana belajar dan pelatihan bagi mahasiwa, Kerja Profesi Desain Produk
juga berfungsi sebagai sarana yang menjembatani Perguruan Tinggi dan instansi profesi,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan terbentuknya interaksi
sinergis antara pengembangan keilmuan di pendidikan tinggi desain dengan kemajuan
yang telah dicapai sektor industri/lembaga riset desain khususnya.
1.2 Tujuan dan Manfaat Kerja Profesi
Sebagai salah satu kegiatan akademik, mata kuliah DP3096 KPDP memiliki berapa
tujuan dan manfaat bagi praktikan pada khususnya, dan bagi masyarakat luas pada
umumnya. Tujuan diselenggarakannya mata kuliah KPDP bagi mahasiswa desain
produk diantaranya, yaitu :
Mengenalkan dan memperluas wawasan pada bidang desain dan kegiatan profesinya
secara nyata melalui keterlibatan langsung dalam suatu proyek desain.
Menumbuhkembangkan sikap dan kemampuan profesional terhadap profesi.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
1
Memahami kegiatan desain dan proses industri secara nyata dalam suatu organisasi
industri.
Mengembangkan kemampuan membuat laporan dan presentasi proyek desain.
Menumbuhkembangkan kemampuan berkomunikasi dan kerjasama antar disiplin.
Memahami dan meyakini manfaat profesi dalam masyarakat.
Sedangkan manfaat Kerja Profesi, adalah
Terjalin suatu hubungan mutual yang baik diantara institusi perguruan tinggi dengan
instansi profesi.
Terbentuknya suatu network yang luas antar sektor perguruan tinggi dan instansi
profesi.
1.3 Ruang Lingkup Kerja Profesi
Ruang lingkup Kerja Profesi bagi mahasiswa praktikan tergantung dari kebijakan
perusahaan dan divisi yang ditempati. Secara garis besar, ruang lingkup kerja profesi
meliputi :
Perancangan produk
Meliputi perencanaan, riset, analisis, evaluasi, dan presentasi (2 atau 3 dimensional,
manual, dan atau menggunakan komputer).
Proses Produksi
Meliputi supervisi, inovasi, eksperimentasi teknik dan produksi.
Manajemen desain
Meliputi riset dan analisis pasar, perencanaan, strategi, dan program desain.
1.4. Metodologi
Proses kerja praktikan meliputi perencanaan produk baru dengan sistem dan mekanis
yang baru. Metodologi yang dipakai selama melaksanakan proses Kerja Profesi antara
lain meliputi :
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
2
Kajian pustaka
Praktikan mencari data-data acuan dengan membaca buku-buku yang berkaitan
dengan tugas praktikan di tempat kerja profesi,
Tutorial
Proses bimbingan yang didapatkan oleh praktikan dari Staf R&D dan teknisi lain.
Bimbingan dapat berupa masukan atau pengetahuan tentang berbagai hal berkaitan
dengan tugas praktikan.
Pengamatan
Proses pencarian data yang dilakukan dengan cara mengamati hal-hal yang berkaitan
dengan tugas praktikan. Salah bentukan pencarian data dilakukan dengan media
internet untuk mengetahui bahan perbandingan dengan produk-produk yang telah
ada di lapangan serta perusahaan-perusahaan bergerak dalam bidang yang sama.
1.5 Jadwal Kerja Profesi
Jam kerja yang diberlakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk mahasiswa
praktikan adalah pukul 10.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Dengan sistem 5 hari
kerja selama seminggu, yaitu dari hari senin sampai hari jum’at. Dimana setiap
keterlambatan kedatangan kerja akan dihitung dan diakumulasikan pada akhir bulannya.
Lamanya kegiatan Kerja Profesi yang penulis lakukan adalah 2 bulan terhitung pada
pertengahan bulan juni hingga awal agustus 2009.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
3
Tabel.1 Jadwal kegiatan Kerja Profesi
No Kegiatan
juni
2009
juli
2009
agustus
2009
2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Survey data
2 Konsep desain
3 Perancangan
4 Pembuatan model
5 Pembuatan
prortotype
(sumber : penulis)
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan kerja profesi desain produk yang penulis buat ini menggunakan sistematika
sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan
Berisikan tentang mata kuliah kerja profesi desain produk, dengan sub bab mengenai
latar belakang masalah, tujuan dan manfaat kerja profesi desain produk, ruang
lingkup kerja profesi, metode penulisan dan proses pengumpulan data, jadwal kerja
praktikan selama melakukan kerja profesi, dan sistematika penulisan laporan kerja
profesi desain produk ini.
Bab II. Company Profile dan tinjauan umum perusahaan
Menerangkan tentang LIPI dengan sub bab seperti profil perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, produk-produk yang dihasilkan oleh LIPI, serta pembahasan
mengenai tugas dan tanggung jawab semua divisi terutama divisi R&D di
perusahaan tersebut.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
4
Bab III. Proses desain, kegiatan dan jadwal kerja profesi
Berisikan tentang penjelasan mengenai mobil listrik, mobil listrik sebagai sarana
transportasi keluarga di perkotaan, proses dan kegiatan kerja profesi di LIPI yaitu
pengembangan produk mobil listrik dengan tenaga listrik khususnya pengembangan
desain kabin mobil yang berfungsi sebagai pelayanan pos.
Bab IV. Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diambil dari proses kerja profesi desain
produk yang telah dilakukan, serta saran dan pendapat penulis selaku praktikan
kepada pihak perusahaan maupun Institusi.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
5
BAB II
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCE
Gambar 1. Logo LIPI
(sumber : www.lipi.go.id)
2.1. Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan
Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius, yang
mempelajari flora dan fauna di Indonsia dan Rompius dengan karyanya yang terkenal
berjudul Herbarium Amboines. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch Genotshcap
van Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinward mendirikan Kebun Raya
Indonesia(S\’land Plantentium) di Bogor. Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda
membentuk Natuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun
1948 diubah menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek (organisasi
utuk penyelidikan Ilmu Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA). Badan ini
menjalankan tugasnya hingga tahun 1956.
Pada tahun 1956, melalui UU no.6 Tahun 1956 Pemerintah Indonesia membentuk
Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok :
1. membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologu
2. memberikan pertimbangan kepada Pemerintah dalam hal kebijakan ilmu
pengetahuan.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
6
Kemudian pada tahun 1962 Pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional
(DURENAS) dan menempatkan MIPI di dalamnya dengan tugas tambahan :
membangun dan mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional dan pada tahun 1966
Pemerintah membentuk Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).
Pada bulan Agustus 1967 Pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK.
Presiden RI nomor. 128 Tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS nomor.
18/B/1967 Pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan
tugas pokok sebagai berikut :
1. membimbing perkembangan ilmu pngetahuan dan teknologi yang berakar di
Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada
khususnya dan umat manusia pada umunya.
2. Mencari kebenaran ilmiah dimana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian serta
kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan dengan
Pancasila dan UUD 1945.
3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991
tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri negara Riset dan Teknologi
dengan Keppres nomor. 179 Tahun 1991)
Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, organisasi lembaga-lembaga ilmiah di Indonesia telah pula mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu, dipandang perlu untuk mengadakan
peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi derta susunan organisasi LIPI
sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
Keppres nomor. 128 tahun 1967, tangga 23 Agustus 1967 diubah dengan Keppres
nomor. 43 Tahun 1985, dan dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13
Januari 1986 ditetapkan Keppres nomor.1 tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres nomor. 103 Tahun 2001
Visi :
Terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integrative dan dinamis yang
didukung oleh ilu pengetahuan dan teknologi yang humanistic.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
7
Misi :
1. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar menjadi penggerak utama dan
acuan dalam meningkatkan kemajuan dan persatuan bangsa, memperkuat daya
saing masyarakat.
2. Ikut serta dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembangunan
berkelanjuatan yang berwajah kemanusiaan (sustained humanistic development).
3. Memperkuat landasan etika keilmuan.
Tugas Pokok LIPI
LIPI mempunyai tugas melaksanakan tugas Pemerintah di bidang peneliatian ilmu
pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi :
Untuk melaksanakan tugas tersebut, LIPI mempunyai beberapa fungsi di antaranya
adalah:
1. Pengkaji dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian ilmu
pengetahuan.
2. Penyelenggaraan riset keilmuan bersifat dasar.
3. Penyelenggaraan riset inter dan multi disiplin terfokus.
4. Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan kecenderungan ilmu penetahuan
dan teknologi.
5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.
6. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
penelitian ilmu pengetahuan.
7. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, hukum,
persandian, perlengkapan dan rumah-tangga.
Kewenangan LIPI :
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
8
2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembanguan secara
makro.
3. Penetapan sistem informasi di bidangnya.
4. Kewenangan lain yang melekat dan telah diaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :
a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang penelitian ilmu
pengetahuan.
b. Penetapan pedoman dan penyelenggaraan riset ilmu pengetahuan dasar.
c. Penetapan pedoman etika ilmiah, kedudukan dan criteria kelembagaan
ilmiah
d. Pemberian ijin Peneliti Asing.
e. Pemegang kewenangan ilmiah dalam keanekaragaman hayati.
Kepala LIPI dari masa ke masa :
1. Sarwono Prawirohardjo (1969 – 1974)
2. Tb. Bachtiar Rifai (1974 – 1984)
3. Doddy A. Tisna Amidjaja (1984 – 1989)
4. Samaun Samadikun (1989 – 1994)
5. Sofyan Tsauri (1994 – 1999)
6. Taufik Abdullah (1999 – 2002)
7. Umar Anggara Jenie (2002 – sekarang)
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
KEPALA LIPIWAKIL
KEPALA LIPISEKRETARIS UTAMA LIPI
KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN
KEBUMIAN
KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN
HAYATI
KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN
TEKNIK
KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL DAN KEMANUSIAAN
KEDEPUTIAN BIDANG JASA
ILMIAH
INSPEKTORAT
9
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
10
(sumber : www.LIPI.go.id)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
SEKRETARIS UTAMA LIPI
BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN
BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN
BIRO KERJASAMA DAN PEMASYARAKATAN IPTEK
BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN
PUSAT PENELITIAN PERKEMBANGAN IPTEK
PUSAT PEMBINAAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITI
11
BAB III
PROSES DESAIN, KEGIATAN DAN JADWAL KERJA PROFESI
3.1 Waktu dan Tempat Kerja Profesi
Pelaksanaan praktek Kerja Profesi dilaksanakan selama kurang lebih 2 (dua) bulan dan
kegiatan Kerja Profesi ini bertempat di kampus Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) Jl.Sangkuriang, Bandung. Aktivitas kerja profesi diawali pada tanggal 15 juni
hingga 15 agustus 2009. Kegiatan kerja dilakukan dari hari Senin hingga Jum’at dimulai
pada pukul 10.00 sampai dengan pukul 17.00. Proses perancangan desain dilaksanakan
dalam bentuk schedule waktu yang dimulai dari proses survey data, studi skala 1 : 1,
analisis studi dan pembuatan alternatif desain. Proses-proses tersebut akan sangat
berpengaruh karena digunakan sebagai parameter dalam proses perancangan
selanjutnya. Hasil akhir dari kerja profesi ini adalah diharapkan dapat menghasilkan
model berskala dan laporan kerja profesi.
Dalam kurun waktu dua bulan, keterlibatan penulis dalam proses desain cukup banyak,
hal ini dikarenakan saat ini LIPI hanya memiliki satu orang desainer, yang juga berperan
sebagai peneliti Pusat Penelitian Teknologi Listrik dan Mekatronik (P2 TELIMEK) LIPI
yaitu Bpk.Muhammad Redho S.ds. sehingga desainer merasa terbantu dalam
pekerjaannya.
Saat ini LIPI memiliki kebijakan untuk melakukan proses pengembangan produk mobil
listrik yang rencananya mobil ini akan dijadikan mobil pemerintah untuk pelayanan
masyarakat, karena memang instansi berencana membantu pemerintah
mensosialisasikan penggunaan mobil listrik. Pembuatan mobil pelayanan masyarakat
yang di khususkan kepada pelayanan pos ini tujuanya adalah sebagai contoh sekaligus
pengenalan tentang mobil listrik kepada masyarakat. Berhubungan dengan makin
sedikitnya ketersediaan minyak dunia dan pemerintah ingin turut mensukseskan
penggunaan tenaga yang lebih ramah lingkungan guna mengurangi emisi bahan bakar di
Indonesia.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
12
3.2 Proses Desain
Proses ini meliputi identifikasi, analisis dan pemecahan masalah, analisis produk sejenis
dari kompetitor, gagasan desain, studi aktivitas dan pembuatan desain berupa sketsa,
blocking studi detail, gambar komponen dan model sebagai dasar pembuatan prototype.
Sketsa menggunakan gambar manual dengan teknik pensil, spidol, drawing pen dan
marker, sedangkan studi aktivitas, blocking studi dan gambar kerja dikerjakan dengan
menggunakan komputer.
3.2.1 Proyek Desain
Penentuan tema dan kegunaan sudah di perkecil yaitu menjadi mobil pelayanan Pos
milik PT. Pos Indonesia. Mobil tersebut memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak
dimiliki oleh kantor pos biasa diantaranya adalah jam kerja yang lebih fleksibel dan
dapat berpindah dari satu daerah ke daerah yang lain dengan pembagian jadwal yang
telah di tentukan. Selain itu juga mobil ini dapat masuk ke daerah yang belum
tersedia kantor pos. Mobil ini juga menjadi lebih efisien ketika di dalamnya
disediakan pelayanan-pelayanan pembayaran lain-lain seperti listrik, PAM, dan
cicilan kredit, dilengkapi dengan internet mobile yang dapat membantu transaksi
pembayaran. Selain itu omset yang di dapatkan oleh mobil Pos ini sangat besar,
yaitu sekitar 25 juta rupiah dalam satu hari. dengan begitu PT. Pos jelas memiliki
keuntungan dengan adanya mobil pos ini. Investasi yang dikeluarkan lebih kecil di
bandingkan dengan apabila PT.Pos harus membangun kantor di tempat tertentu.
Dengan demikian di setujuilah bahwa tema yang diambil untuk mobil pelayanan
masyarakat ini adalah mobil pos.
Perancangan mobil ini ditangani oleh dua mahasiswa dan satu pembimbing yaitu :
1. Lia Meiliana Sutisna (mahasiswa)
2. Citra Manggala Putri (mahasiswa)
3. Muhammad Redho Kurnia, S.Sn. (pembimbing)
Sehingga diberlakukan pembagian yang dimaksudkan agar proses perancangan
menjadi lebih cepat. Penulis mengerjakan perancangan eksterior dan kabin depan
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
13
mobil listrik, sedangkan rekan Citra manggala Putri mengerjakan perancangan
simulasi ruang kerja Pos dan interiornya.
3.2.2. Identifikasi masalah
Proses pengindentifikasian masalah merupakan faktor penting dalam perancangan
sebuah produk, dari ketepatan identifikasi akan didapatkan sebuah analisa dan
sintesa masalah yang paling penting untuk diselesaikan. Untuk itu didalam
penyusunan laporan ini perlu kita ketahui terlebih dahulu pokok yang akan di
kedepankan. Dalam hal ini adalah pengaplikasian mobil listrik untuk keperluan
komersil pemerintah yakni Pos dan apa aplikasi yang harus ada yang berkaitan
antara kedua mobil dan kegiatan pos.
Kegiatan pos keliling memiliki kegiatan yang relatif sama dengan pos pada
umumnya. Pelayanan yang dapat di akses melalui pos keliling diantaranya adalah :
1. pengiriman paket pos
2. pos khusus
3. pengiriman kilat
4. pengiriman wesel pos
5. penjualan benda pos dan materai
6. pembayaran tagihan listrik –PLN
7. pembayaran tagihan telepon –telkom
8. pembayaran tagihan PAM
9. pembayaran tagihan internet
10. pembayaran tagihan kartu kredit semua bank –online
11. pembayaran kredit ADIRA
12. pembayaran kredit motor dan mobil melalui oto-credit, ADIRA, FIF, BAF
dsb.
13. pembayaran tagihan Ponsel Prabayar Flexi, Indosat, dan telkomsel.
Sebelumnya sudah ada mobil serupa yang menunjang sarana pos keliling ini. Yaitu
mobil Mitsubishi L-300 dan Suzuki Carry. Walaupun sudah dirasa cukup nyaman
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
14
oleh petugas pos tapi tidak berarti tidak ada sisi yang tidak perlu untuk ditinjau
kembali dalam aspek desainya. Di tambah lagi dengan adanya teknologi mobil listrik
ini merupakan salah satu bentuk kampanye penghematan energi yang sedang di
jalankan oleh pemerintah. Sehingga pengaplikasiannya pada sarana pemerintahan
akan menjadikannya contoh bagi masyarakat umum.
Gagasan yang dihasilkan hendaknya mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan
mendasar yang dimiliki mobil listrik ini, yaitu :
1. Beban maksimal mobil listrik 150 kg atau 4 orang.
2. Kecepatan maksimal mobil listrik 40 km/jam.
3. Jarak Maksimum yang dapat dicapat dengan keadaan pengisian penuh
tenaga listrik adalah 80 km/jam
4. Baterai tidak boleh terkena air
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
2(a)
15
Gambar 2(a) – (b). Kerangka (chasis) mobil listrik yang akan didesain
(sumber : koleksi penulis)
Proses perancangan mobil listrik tersebut melalui beberapa tahap yang
mempermudah dalam perancangan mobil listrik yang tepat guna dan fungsional.
Berikut ini adalah bagan proses desain
3.2.3. Studi Antropometri dan Ergonomi
Tahap pertama yang dilakukan dalam proses perancangan mobil listrik ini adalah
melakukan studi antropometri dan ergonomi untuk mendapatkan kebutuhan ukuran
yang optimum. Ukuran yang optimum akan digunakan dalam menentukan dimensi
secara keseluruhan serta mempengaruhi penempatan beberapa komponen.
Hal pertama yang dilakukan adalah identifikasi antropometri manusia Indonesia,
data antropometri tersebut diperoleh dari berbagai sumber. Tahap ini sangat penting
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
2(b)
16
untuk menentukan besaran kebutuhan ukuran minimum dan maksimum dalam
ruang gerak didalam kabin khususnya kabin bagian belakang yang akan menjadi
pusat kegiatan manusia selama menjalankan tugas sebagai pos. Berikut adalah
beberapa faktor antropometri yang identifikasi :
Gambar 3. antropometri berdiri
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
Pria : 175 cmWanita : 168,7 cm
17
Gambar.4 antropometri duduk 1 orang dari depan
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
Gambar 5. antropometri duduk samping
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
Lebar bahu rata-rata manusia IndonesiaPria : 54,46Wanita : 39,87
Lebar tempat duduk rata-rata manusia IndonesiaPria : 35,56Wanita : 36,32
Panjang tempat duduk rata-rata manusia IndonesiaPria : 49,53Wanita : 48,006
18
Gambar 6. antropometri duduk 2 orang dari depan
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
Gambar 7(a) – (b). Foto model untuk simulasi
(Sumber : Koleksi Penulis)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
7 (a) 7 (b)
Panjang duduk dua orang dari depan rata-rata manusia Indonesia : 138 cm
19
Gambar 8(a) – (f). pengukuran dengan model
(sumber : koleksi penulis)
3.2.5. Studi Kegiatan
Banyak kegiatan yang dilakukan yang berhubungan dengan penggunaan mobil pos
keliling ini. Dan setiap kegiatan yang dilakukan ada yang berhubungan, dan ada
juga yang tidak berhubungan seperti yang diuraikan dibawah ini :
1. Kegiatan pemakaian mobil
o Kegiatan primer (mengemudi)
o Kegiatan sekunder (bersifat optional, bagi pengemudi dan penumpang)
Termasuk di dalamnya adalah kegiatan menjalankan kegiatan pelayanan
pos.
2. Kegiatan perawatan mobil
o Kegiatan perawatan eksterior :
Membersihkan bodi luar
Mengganti ban
Kegiatan perawatan sistem (eksterior)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
8 (a) 8 (b) 8 (c)
8 (d)
8 (e) 8 (f)
20
Memasuki mobil
Melakukan aktifitas didalam mobil
Persiapan mengendarai mobil
Memarkirkan mobilmobil
Keluar dari mobilmobil
Mengendarai mobil
o Kegiatan perawatan interior:
Perawatan batre : pengisian ulang baterai, penggantian baterai
Perawatan Speedcontrol
Perawatan motor listrik
Perawatan charger
Perawatan sistem elektrik
Kegiatan membersihkan interior body : dashboard, kabin
penumpang dan kabin pelayanan pos.
3.2.5.1. Kegiatan utama
Kegiatan yang akan dianalisa yaitu mengenai kegiatan dari User A
(pengemudi), User B (penumpang), Petugas A (petugas Loket A) , Petugas B
(petugas Loket B). Masing-masing tipe user mempunyai kegiatan yang
berbeda. Untuk lebih jelasnya, maka akan dijabarkan seperti berikut dibawah
ini:
Gambar 9. Diagram alur kegiatan di dalam mobil secara umum
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
21
Menghampiri mobil
Mengoperasikan untuk membuka mobil
Membuka pintu mobil
Memasuki mobil
Menduduki tempat duduk
Menutup pintu mobil
Mengunci pintu mobil
Penjelasan diatas dijabarkan lagi sebagai berikut :
1. Kegiatan memasuki mobil
Gambar 10. Diagram alur kegiatan memasuki mobil
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
22
Mengatur posisi duduk
Cek kondisi mobil dari dalam
Menggunakan sabuk pengaman
2. Persiapan mengendarai mobil
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
Mengaktifkan mobil
Mengatur perseneling maju, mundur, netral
Melepaskan rem parkir
Memastikan sekeliling mobil sudah aman
Mengemudikan mobil maju/mundur
Mengendalikan arah tujuan mobil (kanan/kiri)
Memperhatikan panel kontrol & indikator
Memperhatikan panel kontrol & indikator
Menggunakan pencahayaan
Membunyikan klakson
Memberhentikan mobil
Memperhatikan keadaan sekeliling mobil
23
Melihat keadaan sekeliling mobil
Mengatur perseneling maju, mundur, netral
Mengemudikan mobil maju atau mundur secara perlahan
Cek posisi mobil
Menggunakan rem parkir
Mematikan mesin mobil
Gambar 11. Diagram alur kegiatan mengendarai mobil
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
3. Kegiatan memarkirkan mobil
Gambar 12. Diagram alur kegiatan memarkirkan mobil
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
Mengaktifkan wiper
Mengaktifkan lampu hazard
24
Mencari kunci pintu mobil
Membuka kunci pintu mobil
Membuka pintu mobil
Keluar dari mobil
Menutup pintu mobil
Mengunci pintu mobil
Membuka sabuk pengaman
4. Keluar dari mobil
Gambar 13. Diagram alur kegiatan keluar dari mobil
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
Kegiatan calon pengguna yang berkaitan dengan penggunaan mobil listrik
ini perlu diperkirakan dan dianalisis. Maksud dari analisis ini adalah untuk
menentukan fitur-fitur apa saja yang diperlukan oleh calon pengguna dalam
mengoperasikan produk mobil listrik ini. Dalam operasional mobil listrik ini
bentuk kegiatan pada pengguna dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu kegiatan
primer dan kegiatan sekunder. Tabel berikut ini adalah kegiatan primer yang
dilakukan oleh pengguna Mobil listrik :
Tabel 2. Kegiatan primer operasional mobil listrik
No PRA-MENGEMUDI MENGEMUDI PASCA-MENGEMUDI
1 Pengguna berjalan
kearah
kendaraan
Memindahkan
transmisi kecepatan
Memindahkan transmisi
ke posisi netral
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
25
2
3
4
5
6
7
8
Mengeluarkan kunci
kendaraan
Membuka kunci
pintu kendaraan
Membuka pintu
kendaraan
Memasuki kendaraan
Menutup pintu
kendaraan
Memposisikan diri di
dalam kendaraan dan
memakai sabuk
pengaman
Memasukan anak
kunci untuk
mengaktifkan
kendaraan
Mengamati panel
instrumen untuk
memastikan
kendaraan siap
digunakan
Menggunakan stir
kemudi
Akselerasi dan
deakselerasi kendaraan
Menarik atau
melepaskan tuas rem
tangan
Mengoperasikan
lampu sein
Mengaktifkan lampu
malam
Mengamati keadaan
sekitar melalui kaca
spion
Mengaktifkan lampu
hazard
Membunyikan klakson
Menarik tuas rem parkir
Melepaskan sabuk
pengaman
Mengeluarkan anak
kunci untuk
menonaktifkan
kendaraan
Membuka pintu
kendaraan
Menutup pintu
kendaraan
Mengunci pintu
kendaraan
Pengguna berjalan
menjauhi kendaraan
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
26
9
10
11
Mengamati keadaan
disekitar kendaraan
Melepaskan tuas rem
parkir
Bersiap untuk
mengemudi
Mengoperasikan wiper
dan washer
Mengamati panel
instrumen
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
Dalam kegiatan primer calon pengguna menggunakan Mobil listrik,
operasional produk ini dirancang untuk tidak berbeda dengan mobil pada
umumnya. Selain mengacu pada regulasi mengenai kendaraan
berpenumpang juga agar calon pengguna tidak akan sulit dalam
mengadaptasi dirinya dengan kendaraan yang akan dikemudikannya. Tabel
kegiatan operasional primer diatas dibuat berdasarkan keadaan dari
pengemudi mobil pada umumnya. Pada tabel Pra-mengemudi diuraikan
dengan jelas kegiatan dari calon pengguna sebelum mengemudikan
kendaraan secara berurutan. Kesimpulan awal bahwa dalam tahap ini tidak
berbeda jauh dengan operasional kendaraan roda empat pada umumnya.
Dalam tabel Mengemudi kegiatan diurutkan secara acak, karena kegiatan
dalam tahap tersebut dilakukan menyesuaikan dengan keadaan dimana
kendaraan tersebut beroperasi. Pada tabel Pasca-mengemudi, urutan kegiatan
hampir berupa kebalikan dari tahap Pra-mengemudi, tetapi dimulai dengan
memposisikan transmisi ke posisi netral.
Produk kendaraan dirancang berbeda dengan kendaraan roda empat pada
umumnya. Tranmisi daya dari motor listrik ke roda pada Mobil listrik
menggunakan transmisi satu percepatan yang dilengkapi dengan speed
control, sehingga kegiatan memindahkan transmisi hanya berdasarkan
kebutuhan orientasi arah maju atau mundur hampir serupa dengan
operasional pada mobil bertransmisi otomatis.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
27
Terdapat beberapa kebutuhan yang timbul sebagai tuntutan dari kegiatan
primer operasional, terutama disebabkan oleh perbedaan spesifikasi teknis.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses perancangan yaitu
pada bagian panel instrumen,yang meliputi :
1. Indikator persediaan tenaga baterai
2. Indikator pemantau kecepatan
3. Indikator pemantau keadaan motor listrik
3.2.5.2. Aktivitas sekunder didalam mobil
Selain kegiatan primer yang menyangkut operasional kendaraan terdapat
juga kegiatan lain yang dilakukan oleh pengguna dalam menggunakan fitur
yang tersedia dan sebagainya. Aktivitas sekunder (selain kegiatan utama
pengemudi) yang dilakukan didalam mobil. Mobil listrik ini tidak jauh
berbeda dengan menggunakan mobil berbahan bakar konvensional. Aktivitas
yang dilakukan selain dari aktivitas mengemudi, seperti menyalakan radio
tape, CD player dan sebagainya. Aktivitas ini dapat dilakukan oleh
pengemudi ketika mobil sedang bergerak. Bisa tidaknya aktivitas ini dapat
dilakukan berdasarkan kemampuan dan keterampilan pengemudi dalam
mengendarai mobil.
Berbagai aktivitas sekunder yang dilakukan oleh pengemudi ketika mobil
berjalan, seperti beberapa contoh yang telah disebutkan sebelumnya,
bukanlah hal yang wajib dilakukan oleh seorang pengemudi. Aktifitas ini
merupakan aktifitas sekunder atau tambahan yang bisa saja tidak dilakukan
oleh seseorang ketika beraktifitas. Meskipun kita tidak melakukan aktifitas
tersebut, tidak akan berpengaruh besar kepada pengemudi ketika
mengemudikan mobil. Sehingga sarana dari aktivitas ini merupakan
“optional” atau fitur tambahan untuk melengkapi asesoris dan menambah
kenyamanan seseorang ketika mengemudikan mobil.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
28
Selain itu dalam mobil listrik ini ada kegiatan tambahan yakni pelayanan pos
tersebut.
Beberapa aktifitas sekunder yang dapat dilakukan seseorang ketika
mengemudikan mobil, diantaranya yaitu:
Menggunakan AC
Menggunakan radio tape
Merokok
Meminum minuman ringan
Memakan makanan ringan
Menyimpan uang kecil atau receh untuk membeli atau membayar
sesuatu
Menggunakan telepon genggam
Membuang sampah
Menggunakan pelindung cahaya matahari
Menggunakan tissue
Handrest
Bercermin
Membersihkan ruang sekitar pengemudi
Dan kegiatan yang dilakukan selama mobil berhenti dan aktifa dalam
pelayanan pos adalah :
Membuka pintu belakang
Duduk di kursi kabin belakang
Membuka jendela kabin
Menulis diatas meja
Mengoperasikan komputer
Membubuhi cap pos
Membuka dan menutup laci
Melakukan transaksi pembayaran
Membuka dan menutup kembali kotak uang
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
29
Berikut adalah tabel kegiatan sekunder dari pengguna Mobil listrik :
Tabel 3. Kegiatan sekunder operasional mobil listrik
No Di Dalam Kendaraan Di Luar Kendaraan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Mendengarkan radio atau
tape
Mencari dan mengganti
kaset atau cd
Merokok
Mencari dan mengambil
kertas tissue
Menyalakan dan mengatur
pendingin udara
Membuka atau menutup
jendela
Membayar parkir
Menelepon /sms
Makan atau minum ringan
Menggunakan bagasi dari
dalam kendaraan
Mengatur posisi tempat
duduk untuk membawa
Menggunakan bagasi
Mengganti ban
Mengamati keadaan kendaraan
terhadap suatu gejala
Melakukan perawatan ringan
Mengisi bahan bakar
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
30
12
barang dalam jumlah
banyak
Membaca koran atau
majalah
(Sumber : Reproduksi Data P2 TELIMEK LIPI)
3.2.6 Elemen sistem
Elemen yang terdapat pada ekterior mobil pos berbasis mobil listrik di antaranya
adalah :
1. Lampu bag. Depan
2. Lampu sorot bagian depan
3. Lampu sein bag. depan
4. Lampu bag. hazard belakang
5. Lampu sein bag. belakang
6. Lampu mundur bag. belakang
7. Kaca spion
8. Pilar A
9. Pilar B ( serta B1 jika perlu)
10. Pilar C
11. Pintu pengemudi
12. Pintu penumpang
13. Pintu kabin operasional pos
14. Pegangan pintu
15. Kaca depan (pada pilar A)
16. Kaca kabin depan (kanan dan kiri)
17. Kaca kabin operasional pos (kanan, kiri, dan belakang)
18. Pintu tangki bensin
19. Wiper bagian depan.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
31
20. Tempat nomor polisi (bag. Depan dan belakang)
21. Bumper bagian depan
22. Bumper bagian belakang
Elemen yang terdapat dalam interior kabin depan mobil pos ini adalah sebagai
berikut :
1. Dashboard. Elemen pada dashboard lebih detail di antaranya adalah :
a. Console
b. Aplikasi radio dan sebagainya
c. Sistem informasi kemudi (display takometer dsb.)
d. Tuas dan tombol aplikasi pada setir.
2. Kemudi (beserta fungsinya)
3. Tuas gas
4. Tuas rem
5. Jok (kanan dan kiri) tanpa console pemisah.
6. Rem tangan
7. Pintu (kanan dan kiri)
8. Handrest
9. Tombol aplikasi pada handrest. Elemen pada handrest diantaranya adalah :
a. Tombol power window
b. Tombol Central lock
c. Pengatur kemiringan kaca spion
10. Pegangan pintu.
3.2.7. Simulasi Peletakan Elemen Sistem
Simulasi ini adalah sebagai sebuah gambaran kasar tentang peletakan dari elemen
yang ada pada interior dan eksterior mobil. Pada pembahasan kali ini simulasi hanya
di aplikasikan kepada penempatan elemen yang berada pada interior mobil pada
bagian kabin depan sedangkan untuk eksterior tidak dilakukan simulasi peletakan
elemen eksterior melainkan pencarian bentuk melalui sketsa dari tahap demi tahap
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
32
hingga menemukan bentuk dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan mobil pos
serta desain yang dianggap sesuai dengan image dari mobil pos itu sendiri.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
Kaca depan
Tombol aplikasi
handrest
handrest
lock
Tuas pembuka
Lubang handle
Kaca depan
Tombol aplikasi
handrest
handrest
lock
Tuas pembuka
Lubang handle
33
Gambar 14. Simulasi penempatan elemen pada pintu
(sumber : koleksi penulis)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
Kaca depan
Tombol aplikasi
handrest
handrest
lock
Tuas pembuka
Lubang handle
Elemen Entertainment
console
System informasi kemudi
setir
Elemen tambahan kemudi
Tuas gas dan rem
34
Gambar 15. Simulasi elemen dashboard
(sumber : koleksi penulis)
3.2.8. Sketsa Desain Eksterior
Pencarian bentuk eksterior dilakukan dengan melalui proses pencitraan mobil
pos berbasis mobil listrik. Mobil listrik memiliki citra ramah lingkungan,
futuristik, dan dinamis. Dengan tema-tema tersebut penulis mencitrakan mobil
pos berbasis listrik tersebut melalui image chart dibawah ini.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
Elemen Entertainment
console
System informasi kemudi
setir
Elemen tambahan kemudi
Tuas gas dan rem
35
Gambar 16. Image chart
(sumber : koleksi penulis)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
36
Gambar 17. Kumpulan sketsa ide dashboard
(sumber : koleksi penulis)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
37
Gambar 18. Sketsa ide bentuk eksterior
(sumber : koleksi penulis)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
38
Gambar 19. Kumpulan sketsa eksterior (awal)
(sumber : koleksi penulis)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
39
Gambar 20. Kumpulan sketsa eksterior (lanjutan)
(sumber : koleksi penulis)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
40
Gambar 21. 3D Desain terpilih dashboard
(sumber : koleksi penulis)
Gambar 22. 3D cad modeling
(sumber : koleksi penulis)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
41
Gambar 23. 3D cad modeling
(sumber : koleksi penulis)
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
42
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
43
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan hasil kerja profesi LIPI
Proses kerja dilaksanakan dari mulai pencitraan dan pencarian fungsi pada kabin
belakang yang merupakan kabin utama yang fungsional pada mobil listrik tersebut.
fungsi yang diusulkan yaitu pengaplikasian kabin pos pada kabin belakang. Bentuk yang
dipilih akhirnya adalah penyesuaian dari bentuk kabin belakang yang diantaranya
melingkupi kenyamanan dan fungsi dari kabin pos itu sendiri.
Setelah ditemukan dan disepakati bentuk serta fungsi yang ada di dalam kabin barulah
dicari bentuk dasar eksterior. Dalam proses perancangannya penulis melihat bahwa
kabin fungsional tertentu memerlukan ruangan yang lebih besar dari pada ruangan
kabun mobil pada umumnya. Sehingga tinggi dan luas dari kabin fungsional pos
diperbesar dengan cara meninggikan atapnya dan memperpanjang kabin sampai 60cm
kebelakang. Selain itu penempatan pintu yang berada di bagian samping kanan ujung
belakang adalah penyesuaian dari keperluan fungsi pos pada kabin belakang.
4.2 Kesimpulan proses kerja profesi LIPI
Setelah melaksanakan kerja profesi penulis menjadi mengerti proses kerja desainer pada
lapangan kerja sesungguhnya. Desainer produk memiliki peranan yang penting pada
penyesuaian dalam segala aspek. Selain itu penulis juga dapat lebih mengerti sisi teknis
dari perancangan, dalam hal ini mobil pos berbasis mobil listrik. Dalam setiap
perancangan produk perlu ada kompromi dari pihak teknis dan desainer karena
pertimbangan bentuk dan teknis sangat mempengaruhi kerja dan fungsi dari produk
tersebut. ketika keduanya berjalan seiringan maka fungsi dan bentuk yang sesuai akan
dicapai.
Dalam mencapai sebuah kerjasama yang baik komunikasi menjadi sangat penting.
Penulis merasakan komunikasi yang sangat baik dengan pembimbing Maupun rekan
sesama tim dari mahasiswa desainer produk ITB. Selain itu diikutsertakannya penulis
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
44
dalah berbagai keperluan dan survey menjadikan penulis tahu dan mengerti setiap
perkembangan, keadaan di lapangan, kesulitan dan kemudahan yang didapat dalam
merancang sebuah produk.
Dalam proses kerja profesi ini penulis juga mendapatkan sarana yang cukup baik dalam
menunjang proses kerja profesi tersebut. Alat-alat yang dibutuh kan dalam menjalankan
proses tersebut disediakan oleh pihak LIPI termasuk pembiayaan dalam pembuatan
simulasi model terukur. Karena Mobil listrik adalah salah satu proyek dari P2
TELIMEK LIPI yang telah berjalan beberapa kali maka pembimbing sudah sangat
mengetahui kata kunci dari perancangan tersebut sehingga memudahkan untuk
menjalankan proses perancangan yang dilaksanakan oleh penulis.
4.3 Saran
LIPI sebagai pusat penelitian berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak
memberikan penemuan-penemuan atau inovasi yang sesungguhnya sangatlah berguna
bagi masyarakat umum. Di masa yang sulit ini Indonesia secara umum memerlukan
terobosan-terobosan ilmiah yang mampu membantu memperbaiki kualitas kehidupan
masyarakatnya. Mobil listrik adalah salah satu jawaban dari kesulitan yang dihadapi
oleh masyarakat Indonesia khususnya adalah dalam hal penyediaan bahan bakar. Selain
itu Indonesia khususnya Jakarta yang kini telah menjadi kota terpolusi nomor 3 di dunia
juga merupakan salah satu alasan dapat diterimanya mobil listrik di pasaran.
Namun yang perlu menjadi perhatian adalah publikasi dan pengenalan kepada
masyarakat. Penyebaran informasi mengenai aplikasi teknologi baru dan inovasi yang
dimiliki oleh LIPI hendaknya dapat dirasakan oleh masyarakat karena dengan demikian
maka dukungan terhadap kerja dan penelitian LIPI dari masyarakat umum akan semakin
meningkat.
Mengenai kondisi lapangan atau ruang kerja yang ada di LIPI penulis menyarankan agar
lebih ditingkatkan kembali kebersihan dan keteraturannya. Karena ruang kerja selain
menjadi lapangan bagi pelaksanaan pekerjaan juga dapat menjadi pendorong semangat
kerja. Ketika lingkungannya bersih maka pekerja akan lebih nyaman dalam bekerja dan
kualitas pekerjaan dapat ditingkatkan.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
45
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Woodson, Wesley E. 1981. Human Factor Design Hnadbook. Mcgraw Hill Book
Company: New York
Sanjaya, Kadek Heri. 2007. Rancang Bangun Kendaraan Ramah Lingkungan dan
Hemat Energi dengan Konsep” Hybrid Car. P2 TELIMEK-LIPI. Bandung.
Internet
www.lipi.go.id. Susunan Organisasi LIPI. 27 desember 2009.
www.wikipwdia.com. Electric car. 16 januari 2010.
Mobil Listrik Indonesia. http://autos.okezone.com/read/2009/08/01/52/244034/52/soal-
mobil-listrik-indonesia-kalah-dari-singapura. 20 Januari 2010.
Desain Unit Kendaraan Pos Keliling. http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-
3100009034937/5624. 20 Januari 2010.
Mobile Post Office. http://www.cornwall-centre-of-excellence.org.uk/post.htm. 20 jauari
2010.
Walking and Cycling Network.
http://www.cornwall-centre-of-excellence.org.uk/walk.htm. 20 Januari 2010.
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
46
LAMPIRAN
Foto – foto kegiatan
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
47
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
48
Laporan Kerja Profesi Desain Produk Lia Meiliana Sutisna (17505003)
49