Post on 09-Nov-2020
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 1
LAPORAN
TAHUN 2019
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan RI Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 2
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas karunia dan hidayah-Nya, sehingga
Laporan Kinerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu Bandung tahun 2019 dapat
diselesaikan. Laporan Kinerja Rumah Sakit
Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung tahun 2019
ini disusun dalam rangka memenuhi Instruksi
Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung merupakan wujud
pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dibebankan kepada
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung selama kurun waktu tahun 2019.
Selain itu, laporan ini disusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja
dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan instansi pemerintah yang baik dan
bersih (Good Corporate and Clean Governance).
Laporan Kinerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung disusun
mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal PelayananKesehatan (Yankes)
Kementerian Kesehatan RI Nomor : HK.02.04/I/1568/12 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Pelaksana
Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Laporan Kinerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung ini memuat
pencapaian kinerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI yang menyelenggarakan tugas pokok melaksanakan pelayanan
kesehatan terhadap penderita penyakit paru secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di
bidang pelayanan paru.
Semoga penyusunan Laporan Kinerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Bandung ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam upaya pengembangan
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung kedepan.
Bandung, 15 Januari 2020
Direktur Utama,
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Dr. Edi Sampurno, Sp.P., MM, FISR
Nip 196109211987121001
KATA PENGANTAR
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 3
Akuntabilitas dan transparansi di setiap lingkungan instansi pemerintah merupakan
prinsip yang wajib dijunjung tinggi dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik (good coorporate governance). Semua kegiatan instansi di lingkungan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia wajib dilaporkan secara berkala, termasuk Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Bandung.
Laporan Kinerja Rumah Sakit Paru Dr.H.A. Rotinsulu tahun 2018 menunjukkan
pencapaian kinerja RSPR sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI
yang berada dibawah pembinaan Direktorat Jenderal Yankes selama kurun waktu satu
tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yaitu :“Melaksanakan pelayanan kesehatan
terhadap penderita peenyakit paru secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan,
pendidikan, dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan
penyakit paru”.
Pengukuran terhadap berbagai indikator yang telah ditetapkan RSPR selama tahun
2018 memberikan hasil yang beragam, sebagian besar indikator telah mencapai sesuai
target yang diinginkan. Pengukuran terhadap berbagai indikator yang telah ditetapkan
selama tahun 2018 memberikan hasil yang beragam. Sebagian besar target dari setiap
indikator kerja yang ditetapkan telah tercapai dan melebihi target. Meski demikian, ada
juga beberapa program yang belum tercapai sesuai target yang diharapkan. Dari 11
indikator kinerja yang ditetapkan sebanyak 9 indikator telah tercapai targetnya sedangkan
2 indikator tidak tercapai.
Tahun anggaran 2018, Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu mendapatkan alokasi
anggaran total sebesar Rp111.487.748.000,- dengan rincian anggaran yang bersumber dari
rupiah murni (RM) sebesar Rp61.031.251.000,- dan anggaran yang bersumber dari
BLU/PNBP sebesar Rp50.456.497.000,-.
IKHTISAR EKSEKUTIF
ii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 4
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 2
B. Maksud dan Tujuan 4
C. Tugas Pokok dan Fungsi 4
D. Sistematika Penulisan 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 6
A. Perencanaan Kinerja 12
B. Perjanjian Kinerja 14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 16
A. CapaianKinerjaOrganisasi 17
B. RealisasiAnggaran 69
C. SumberDayaLainnya 70
1. Sumber Daya Manusia 70
2. Sumber DayaSaranadanPrasarana 71
BAB IV KESIMPULAN 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR ISI
iii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 5
Tabel 1 Indikator Kinerja dan Rencana Capaian Kerja RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Th. 2015-
2019
11
Tabel 2 Rencana Kinerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Th.2018 13
Tabel 3 Perjanjian Kinerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Th.2018 14
Tabel 4 Daftar Pegawai PesertaIjin Belajar Tahun 2018 19
Tabel 5 Daftar Pegawai Peserta Rekognisi Pembelajaran Lampau Tahun 2018 20
Tabel 6 Daftar Pegawai Peserta Tugas Belajar Tahun 2018 20
Tabel 7 DaftarPegawaiTersertifikasidalamBidangKediklatan 21
Tabel 8 CapaianKinerjaPemenuhanKompetensi SDM 21
Tabel 9 PemenuhanPendidikandanPelatihan 22
Tabel 10 DukunganAnggaranPemenuhanKompetensi SDM 24
Tabel 11 CapaianKinerjaPemenuhanSaranadanPrasaranaSesuaiStandar 25
Tabel 12 PemenuhanSaranadanPrasaranaSesuaiStandar 26
Tabel 13 DukunganAnggaranPemenuhanSaranadanPrasaranaSesuaiStandar 27
Tabel 14 CapaianKinerjaModul SIM RS yang Terimplementasi 29
Tabel 15 Modul SIM RS yang dibuat SelamaTahun 2018 29
Tabel 16 DukunganAnggaranuntukPengembangan SIM RS 31
Tabel 17 CapaianKinerjaIndividu 35
Tabel 18 DukunganAnggaranCapaianKinerjaIndividu 37
Tabel 19 CapaianKinerjaPembentukanDivisiParu 38
Tabel 20 DukunganAnggaranPembentukanDivisiParu 39
Tabel 21 Penyelenggaraan Seminar/SimposiumTahun 2018 40
Tabel 22 PenyelenggaraanPenyuluhan di Media Radio dan TV Tahun 2018 41
Tabel 23 PenyelenggaraanPenyuluhanKesehatan di LuarRumahSakit 42
Tabel 24 CapaianKinerjaPasienRujukankeRumahSakitParu Dr. H. A. Rotinsulu 44
Tabel 25 DukunganAnggaranPeningkatanPasienRujukankeRumahSakitParu Dr. H. A.
Rotinsulu
46
Tabel 26 CapaianKinerjaRumahSakitPendidikanAfiliasi 47
DAFTAR TABEL
iv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 6
Tabel 27 StandarCapaianKinerjaRumahSakitPendidikanAfiliasi 48
Tabel 28 DukunganAnggaranuntukMencapaiRumahSakitPendidikanAfiliasi 50
Tabel 29 KegiatanPeningkatanKapasitas SDM
danPokjadalamMenghadapiAkreditasiSnarsEdisi 1
52
Tabel 30 CapaianKinerjaAkreditasiRumahSakitParu Dr. H. A. Rotinsulu 54
Tabel 31 DukunganAnggaranAkreditasiRumahSakitParu Dr. H. A. Rotinsulu 55
Tabel 32 CapaianKinerja Tingkat KesehatanRumahSakit BLU 56
Tabel 33 Dukungan Anggaran Realiasasi Tingkat Kesehatan Rumah Sakit BLU 59
Tabel 34 JumlahPegawaiRumahSakitParu Dr. H. A. Rotinsulu yang TersertifikasiKediklatan 61
Tabel 35 Jumlah PKL/Mahasiwa yang MelaksanakanPelatihan/Magang 53
Tabel 36 CapaianKinerjaPertumbuhanPendapatanRumahSakit 62
Tabel 37 DukunganAnggaranCapaianPertumbuhanPendapatanRumahSakit 64
Tabel 38 CapaianKinerjaKemandiriandalamMemenuhiPembiayaanOperasional 66
Tabel 39 DukunganAnggarandalamMemenuhiPembiayaanOperasional 67
Tabel 40 Kegiatan Web BinarRumahSakitParu Dr. H. A. RotinsuluTahun 2018 68
Tabel 41 RincianRealisasiAnggaranRumahSakitParu Dr. H. A. RotinsuluTahun 2018 69
Tabel 42 AnalisisEfisiensiPenggunaanSumberDayaTahunAnggatan 2018 70
Tabel43 Jumlah SDM BerdasarkanJabatan 70
Tabel 44 Jumlah SDM BerdasarkanGolongan 70
Tabel 45 Jumlah SDM BerdasarkanPendidikan 71
Tabel 46 PerkembanganBarangMilik Negara Tahun 2018 71
Tabel 47 CapaianKinerjaIndikator RSB Tahun 2018 71
v
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 7
BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 8
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang merupakan bagian dari pembangunan nasional
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.Tujuan tersebut
dapat dicapai melalui upaya kesehatan yang merata, bermutu dan dilaksanakan secara
berkelanjutan, terencana dan terarah salah satunya adalah kesehatan paru.
Permasalahan kesehatan paru masih menjadi penyebab kesakitan dan kematian
utama di Indonesia, penanganan masalah kesehatan paru tersebut harus dilaksanakan
terintegrasi dan komprehensif meliputi upaya promosi, pencegahan, pengobatan, dan
rehabilitasi.Data WHO tahun 2015 menunjukan Indonesia sebagai negara dengan kasus
tuberkulosis (TB) terbanyak di dunia. WHO memperkirakan di Indonesia setiap
tahunnya terjadi 583.000 kasus baru TB. Dari jumlah tersebut 262.000 adalah BTA
positif yang dapat menular kepada orang lain. Dengan jumlah penduduk yang banyak
dan kepadatan yang tinggi di beberapa daerah serta penyakit TB mudah menular
mengakibatkan Indonesia menduduki ranking ketiga jumlah penderita TB terbanyak
setelah India dan China (depkes.go.id).
Berdasarkan data profil provinsi Jawa Barat tahun 2015, dari berbagai provinsi di
Indonesia ternyata Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus TBC terbanyak dan Kota
Bandung menjadi kota dengan tingkat kesembuhan TBC terendah kedua se-Jawa Barat.
Secara global tahun 2016 terdapat10,4 juta kasus insiden TB yang setara dengan
120 kasus per 100.000 penduduk. Lima negara dengan kasus TB tertinggi yaitu India,
Indonesia, China, Philipina, dan Pakistan. Tahun 2017 ada 420.994 kasus TB di
Indonesia. Berdasarkan jenis kelamin penderita TB laki-laki 1,4 kali lebih besar daripada
perempuan.
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu adalah sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan kesehatan paru masyarakat
dan mendekatkan pelayanan spesialistik paru kepada masyarakat. Sesuai Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 364/Menke/SK/V/2009 Tentang
Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB) Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 9
menjadi instansi pelayanan kesehatan masyarakat yang ikut serta melaksanakan
penanggulangan TB.
Rumah Sakit Paru Dr.H.A. Rotinsulu dibentuk berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 190/Menkes/SK/II/2004 Tanggal 26
Februari 2004 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Paru sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 250/Men-kes/PER/III/2008
Tanggal 11 Maret 2008 mempunyai kedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Sebagai unit pelaksana teknis pelayanan kesehatan di bidang paru, Rumah Sakit
Paru Dr. H. A. Rotinsulu memiliki fungsi : melaksanakan pelayanan kesehatan di bidang
paru secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, mengembangkan
pendidikan, penelitian, dan pengembangan di bidang penanggulangan di bidang
penyakit paru.
Sebagai instansi pelayanan kesehatan milik pemerintah, Rumah Sakit Paru Dr. H.A.
Rotinsulu mempunyaikewajiban menyampaikan laporan kinerja berupapelaporan
kinerja atau Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berisi hasil evaluasi
terhadap capaian kinerja Rumah Sakit Paru Dr.H.A. Rotinsulu dalam satu tahun
anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran strategis. Data
capaian juga menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapai
sehingga kinerja ke depannyadapat dilaksanakan secara lebih produktif, efektif dan
efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun
koordinasi pelaksanaannya.
Penyusunan LAKIP Rumah Sakit Paru Dr.H.A. Rotinsulu juga dimaksudkan untuk
mengaplikasikan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting
pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance). Hal ini sejalan dengan amanat
Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 10
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penyusunan LAKIP Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu adalah
1. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan
anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
2. Sebagai masukan dan bahan evaluasi dalam menetapkan kebijakan dan
strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Rumah Sakit
Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
3. Sebagai pemenuhan aspek akuntabilitas instansi pemerintah sesuai amanat
undang-undang.
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu mempunya tugas pokok :
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap penderita penyakit paru secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, pendidikan, dan pelatihan.
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan
penyakit paru.
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu mempunya fungsi :
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan paru.
2. Melaksanakan deteksi dini dan pencegahan penyakit paru.
3. Menatalaksanakan penderita penyakit paru.
4. Melaksanakan rehabilitasi penderita penyakit paru.
5. Melaksanakan asuhan pelayanan keperawatan.
6. Melaksanakan pelayanan rujukan.
7. Melaksanakan administrasi umum dan keuangan.
8. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang penanggulangan penyakit
paru.
9. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan
penyakit paru.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 11
D. Sistematika Penulisan
Sistematika Laporan Akuntabilitas Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Kata Pengantar
2. Ikhtisar Eksekutif
3. Daftar Isi
4. Daftar Tabel
5. Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud, dan
tujuan, tugas pokokdan fungsi serta sistematika penulisan. Pembahasan
mengacu pada penjelasan umum organisasi dengan penekanan aspek utama
yang strategis yang sedang dihadapi organisasi.
6. Bab II Perencanaan & Perjanjian Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan dari Perjanjian Kinerja Rumah Sakit Paru Dr.
H. A. Rotinsulu.
7. Dalam Bab III diuraikan pengukuran kinerja, sumber daya manusia dan
sumber daya anggaran yang menggambarkan kekuatan yang dimiliki,
dievalusi, dianalisis akuntabilitas kinerja termasuk di dalamnya menguraikan
secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan
diambil untuk tahun berikutnya.
8. Bab IV Penutup
Bab ini menjelaskan simpulan menyeluruh dalam pencapaian kinerja Rumah
Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu serta rekomendasi yang dibutuhkan untuk
perbaikan ke depan.
9. Lampiran-Lampiran
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 12
BAB II PERJANJIAN KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 13
Tahun 2019 merupakan tahun kelima pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra)
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tahun 2015-2019. Renstra Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu Bandung tahun 2015-2019 disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi selama lima tahun secara sistematis, terarah dan terpadu. Dalam RSB ini
disusun suatu visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai dengan
tupoksi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung dengan mempertimbangkan
kemampuan yang dimiliki.
Perencanaan sasaran strategis yang telah disusun dalam perencanaan lima tahun ke
depan (tahun 2015-2019) tentu saja memerlukan penetapan visi dan misi yang mendukung
dalam rangka memberikan gambaran kondisi yang ingin dicapai :
VISI
"MENJADI RUMAH SAKIT PARU RUJUKAN NASIONAL TAHUN 2019"
MISI 1
"MEMBERIKAN PELAYANAN YANG
BERORIENTASI KEPADA KESELAMATAN PASIEN"
MISI 2
"MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN,
PELATIHAN, PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN
ILMU DI BIDANG KESEHATAN PARU"
MISI 3
"MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA RUMAH
SAKIT"
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 14
Adapun Tata Nilai yang dikembangkan dalam mendukung visi misi rumah sakit
adalah :
1. Menjunjung tinggi hak dan keselamatan pasien (patient safety).
2. Profesional
3. Disiplin
4. Kerja Keras
5. Kerja Sama
6. Kejujuran
Dalam upaya mencapai visi besar untuk menjadi Rumah Sakit Paru Rujukan Nasional
Tahun 2019, Rumah Sakit berupaya merancang strategi dan analis baik melalui FGD dengan
Stakeholder terkait, studi banding (benchmarking), dan Analisis kebijakannya lainnya. Dari
sekian analisis kebijakan startegis maka bisa dijelaskan bahwa :
1. Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu memiliki komitmen tinggi dan konsisten
terhadap pelayanan kesehatan paru.
2. Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu memiliki konsep pelayanan yang fokus pada
kesehatan paru.
3. Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu telah berpengalaman melayani kesehatan paru
sejak tahun 1935.
PATIENT SAFETY
PROFESIONAL
DISIPLIN
KERJA KERAS
KERJASAMA
KEJUJURAN
TATA NILAI
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 15
4. Konsep landscape Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu sangat mendukung
kebutuhan perawatan pasien paru.
Dengan preferensi keunggulan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tersebut, maka
relevansi kebijakan strategis dalam mencapai visi besar lima tahun ke depan harus didukung
komitmen strategis yang menjadi faktor pendukung dalam mewujudkan visi misi rumah
sakit ke depan :
1. Dengan komitmen dan fokus terhadap pelayanan kesehatan paru untuk memberikan
pelayanan kesehatan paru kepada masyarakat yang memiliki kecenderungan
peningkatan prevalensi penyakit paru.
2. Terus berkomitmen dan konsisten terhadap pelayanan kesehatan paru karena
keilmuan tentang kesehatan paru masih terus berkembang.
3. Dengan pengalaman pelayanan sejak tahun 1935 menjadi modal besar dalam
menyongsong era JKN yang memiliki target total coverage sampai tahun 2019 dan
menjadi pertimbangan kebijakan pemerintah daerah mengenai sistem rujukan
penyakit paru.
4. Konsep landscape rumah sakit yang mendukung sangat cocok untuk melakukan kerja
sama dengan fakultas-fakultas kedokteran di universitas-universitas di Indonesia
dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan paru.
5. Secara terus menerus berkomitmen dalam pelayanan paru untuk mengurangi stigma
negative di masyarakat bahwa rumah sakit paru bukan rumah sakit TBC.
6. Dengan konsep pelayanan yang fokus pada pelayanan paru dapat mendorong
hilangnya ketidakpastian regulasi mengenai penetapan RS Paru rujukan nasional.
7. Meningkatkan sumber daya rumah sakit supaya sesuai dengan standar RS rujukan
paru nasional, dan
8. Optimalisasi budaya kinerja untuk kepuasan pelanggan dalam rangka mengantisipasi
berkurangnya subsidi pemerintah kepada UPT RS BLU.
9. Meningkatkan srategi pemasaran dalam membangun branding image untuk
mengubah stigma negative dari masyarakat bahwa rumah sakit paru adalah rumah
sakit TBC.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 16
PETA STRATEGI RENSTRA RUMAH SAKIT TAHUN 2015 - 2019
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 17
Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan
yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana ditetapkan dalam Rencana
Strategis Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung sebagai berikut :
Tabel. 1
Indikator Sasaran dan Rencana Tingkat Capaian
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Bandung Tahun 2015 - 2019
No Sasaran Indikator Sasaran
Bobot Satuan Rencana Tingkat Capaian
2015 2016 2017 2018 2019
I Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
1. Terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten.
Persentase pemenuhan kompetensi SDM
13% Persen 50 60 70 80 90
2. Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana.
Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar.
10% Persen 50 70 75 80 90
3. Terwujudnya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) berbasis informasi teknologi.
Jumlah penambahan modul SIM RS yang terimplementasi.
10% Modul 7 7 7 7 7
4. Terwujudnya budaya kinerja yang excellent.
Persentase pencapaien kinerja individu.
9% Persen 70 80 80 85 90
II Perspektif Proses Bisnis Internal.
5. Terwujudnya pengembangan pelayanan per divisi di bidang paru.
Jumlah realisasi pembentukan divisi paru (Div infeksi, onkologi, intervensi dan gawat nafas, faal paru klinik, imunologi paru, asma dan PPOK, dan penyakit paru akibat kerja).
11% Divisi 4 5 6 7 7
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 18
6. Terwujudnya sistem rujukan yang efektif.
Persentase pasien rujukan yang masuk ke Rumah Sakit Paru dr. H. A. Rotinsulu.
9% Persen 10 10 12,5 50 70
7. Terwujudnya RSPR sebagai rumah sakit pendidikan affiliasi.
Persentase proses penetapan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai rumah sakit pendidikan affiliasi.
9% Persen 50 75 50 100 100
8. Terwujudnya pelayanan yang paripurna.
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu terakreditasi KARS 2012.
10% Sertifikat 1 1 1 1 1
III Perspektif Stakeholder
9. Terwujudnya kepuasan stakeholder.
Tingkat kesehatan rumah sakit BLU
9% Persen 75 80 80 82,5 85
IV Perspektif Keuangan
10. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan rumah sakit.
Persentase pertumbuhan pendapatan Kas RS.
5% Persen 12,5 15 15 10 10
11. Terwujudnya kemandirian dalam memenuhi pembiayaan operasional.
Ratio pendapatan kas terhadap belanja operasional.
5% Persen 50 54 57 65 65
A. Perencanaan Kinerja Tahun 2019
Perencanaan kinerja disusun berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam sasaran strategis tahun berjalan. Perjanjian kinerja pun dibuat dengan
mengacu kepada perencanaan tahun 2019 sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 19
Tabel.2 Rencana Kinerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tahun 2019
No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target
I Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
1. Terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten.
Persentase pemenuhan kompetensi SDM
Persen 90
2. Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana.
Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar.
Persen 90
3. Terwujudnya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) berbasis informasi teknologi.
Jumlah penambahan modul SIM RS yang terimplementasi.
Modul 7
4. Terwujudnya budaya kinerja yang excellent.
Persentase pencapain kinerja individu.
Persen 90
II Perspektif Proses Bisnis Internal
5. Terwujudnya pengembangan pelayanan per divisi di bidang paru.
Jumlah realisasi pembentukan divisi paru (Div infeksi, onkologi, intervensi dan gawat nafas, faal paru klinik, imunologi paru, asma dan PPOK, dan penyakit paru akibat kerja).
Divisi 7
6. Terwujudnya sistem rujukan yang efektif.
Persentase pasien rujukan yang masuk ke Rumah Sakit Paru dr. H. A. Rotinsulu.
Persen 70
7. Terwujudnya RSPR sebagai rumah sakit pendidikan.
Persentase proses penetapan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai rumah sakit pendidikan affiliasi.
Persen 100
8. Terwujudnya pelayanan yang paripurna.
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu terakreditasi KARS 2012.
Sertifikat 1
III Perspektif Stakeholder
9. Terwujudnya kepuasan stakeholder.
Tingkat kesehatan rumah sakit BLU
Persen 85
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 20
IV Perspektif Keuangan
10. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan rumah sakit.
Persentase pertumbuhan pendapatan Kas RS.
Persen 5,85
11. Terwujudnya kemandirian dalam memenuhi pembiayaan operasional.
Ratio pendapatan kas terhadap belanja operasional.
Persen 65
B. Pernjanjian Kinerja
Tahun 2019 telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Rumah Sakit Paru
Dr. H. A. Rotinsulu sebagai berikut :
Tabel. 3 Perjanjian Kinerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tahun 2019
No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target
I Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
1. Terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten.
Persentase pemenuhan kompetensi SDM
Persen 90
2. Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana.
Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar.
Persen 90
3. Terwujudnya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) berbasis informasi teknologi.
Jumlah penambahan modul SIM RS yang terimplementasi.
Persen 7
4. Terwujudnya budaya kinerja yang excellent.
Persentase pencapaien kinerja individu.
Persen 90
II Perspektif Proses Bisnis Internal
5. Terwujudnya pengembangan pelayanan per divisi di bidang paru.
Jumlah realisasi pembentukan divisi paru (divisi intervensi & gawat napas), asma & PPOK, faal paru klinik, infeksi TB & Non TB, onkologi paru kerja, dan imunologi)
Persen 7
6. Terwujudnya sistem rujukan yang efektif.
Persentase pertumbuhan jumlah faskes tk. 1 dan 2 yang merujuk/datang ke Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
Persen 70
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 21
7. Terwujudnya RSPR sebagai rumah sakit pendidikan.
Persentase proses penetapan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai rumah sakit pendidikan.
Persen 100
8. Terwujudnya pelayanan yang paripurna.
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu terakreditasi KARS 2012.
Sertifikat 1
III Perspektif Stakeholder
9. Terwujudnya kepuasan stakeholder.
Tingkat kesehatan rumah sakit BLU
Persen 85
IV Perspektif Keuangan
10. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan rumah sakit.
Persentase pertumbuhan pendapatan Kas RS.
Persen 5,85
11. Terwujudnya kemandirian dalam memenuhi pembiayaan operasional.
Ratio pendapatan kas terhadap belanja operasional.
Persen 65
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 23
A. Capaian Kinerja Organisasi
Capaian kinerja organisasi dilakukan dengan melalui pengukuran kinerja yang
dengan cara menetapkan realisasi capaian kinerja dari setiap indikator sasaran yang
kemudian dibandingkan dengan target target indikator yang ditetapkan dalam RSB
sehingga pengukuran kinerja tersebut menunjukan capaian persentase yang telah
dicapai sampai akhir tahun 2019.
Tahun 2019 dimana merupakan tahun kelima dari pelaksanaan Rencana Strategi
Bisnis tahun 2015-2019 Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu telah melaksanakan
program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam mencapai target dari setiap indikator
sasaran strategis yang telah ditetapkan. Perhitungan capaian kinerja indikator bisa
dilihat pada uraian berikut ;
1. Capaian Indikator Sasaran Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
a. Persentase pemenuhan kompetensi SDM
1) Sasaran Strategis
Terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten.
2) Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan kompetensi SDM adalah keahlian yang harus
dimiliki setiap pegawai sesuai dengan tupoksi/jabatan berdasarkan standar
SDM yang disusun. Keahlian terdiri dari pendidikan, pelatihan, dan
pengalaman. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki keahlian
sesuai standar.
3) Cara Perhitungan
Cara perhitungan indikator pemenuhan kompetensi SDM adalah dengan
cara menghitung jumlah skor kompetensi SDM yang telah terpenuhi dibagi
dengan jumlah skor kompetensi seluruh SDM rumah sakit. Sedangkan cara
mengukurnya adalah dengan cara melihat bukti dokumen sertifikat
pelatihan dari penyelenggara pendidikan dan pelatihan.
4) Kegiatan Yang Dilaksanakan Untuk Mencapai Target
a) Melaksanakan inhouse training bagi setiap pegawai untuk empat jenis
pelatihan dasar wajib sesuai standar akreditasi yaitu:
▪ IHT BHD (Bantuan Hidup Dasar)
▪ IHT KPRS (Keselamatan Pasien Rumah Sakit)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 24
▪ IHT PPI (Pengendalian Dan Pencegahan Infeksi)
▪ IHT K3 (Kesehatan, Keselamatan, Dan Kerja)
Seorang pegawai sedang melakukan praktik Bantuan Hidup Dasar (BHD)
pada kegiatan IHT BHD di rumah sakit
b) IHT lainnya di luar 4 pelatihan dasar wajib diikuti oleh pegawai juga
telah dilaksanakan IHT lainnya, yaitu :
1) IHT Penyusunan Kurukulum Pelatihan
2) IHT Tata Naskah
3) IHT Manajemen Data
4) IHT Manajemen Arsip
5) IHT Pelayanan Publik
6) IHT Early Warning System Panatalaksanaan Askep di Rawat Inap
7) IHT Koding klaim BPJS, dan
8) IHT Food Safety
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 25
Perawat sedang dievaluasi pengetahuan PPI dalam kegiatan reviu IHT
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di rumah sakit
c) Menyusun skala prioritas analisis kebutuhan diklat SDM Rumah Sakit
paru Dr. H. A. Rotinsulu kerja sama antara Bagian Administrasi Umum
(Subbag Tata Usaha dan Kepegawaian), Bidang Medik (Seksi Diklit), dan
Instalasi Diklatlitbang.
d) Mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan
standar pengembangan profesinya. Pengusulan pelatihan mengacu
kepada pemenuhan kebutuhan sesuai standar kompetensi maupun
mengacu kepada kebutuhan organisasi sesuai dengan perkembangan
rumah sakit.
e) Pengusulan penambahan SDM dokter spesialis paru, dokter spesialis
anestesi, dan dokter spesialis radiologi dalam usulan seleksi Calon
Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
f) Melaksanakan pengembangan pegawai melalui ijin belajar sebanyak 22
orang diantaranya :
Tabel 4 Daftar Pegawai Peserta Ijin Belajar Tahun 2019
No Nama Program Ijin Belajar
1 Elys Sri Yuliana, A.Md. Kep S.Kep., Ners
2 Mujiyanto, A.Md. Kep S.Kep., Ners
3 Susanti, A.Md. Kep S.Kep., Ners
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 26
4 Muhlis Amaludin, A.Md. Kep S.Kep., Ners
5 Imas Nurmalasari, A.Md.Kep S.Kep., Ners
6 Tuti Sunanti, A.Md.Kep S.Kep., Ners
7 Nunik Maesaroh, A.Md.Kep S.Kep., Ners
8 Risna Rusmiati, A.Md.Kep S.Kep., Ners
9 Santika Suryaningsih, A.Md.,Kep S.Kep., Ners
10 Iim, A.mD.Kep S.Kep., Ners
11 Agung Wisnu Wardana, A.Md.Kep S.Kep., Ners
12 Ratih Siti Suhartati, A.Md.Kep S.Kep., Ners
13 Trisady Zainuri, A.Md.Kep S.Kep., Ners
14 Devi Listriawati, A.Md.Kep S.Kep., Ners
15 Kemri Pardosi, A.Md.Kep S.Kep., Ners
16 Syadudin Aziz, A.Md.Kep S.Kep., Ners
17 Ropi Sukmara, A.Md.Kep S.Kep., Ners
18 Ratih Ari Pratiwi, A.Md.Kep S.Kep., Ners
19 Lutfia Ulfah, A.Md.Kep S.Kep., Ners
17 Idham Rhinaldi, A.Md D.IV Analis Kesehatan
18 Arief Wibowo, A.Md S1 SKM
19 Rudy Mulyana Muwardi, A.Md S1 SKM
20 Asep Duriat, A.Md.Kep S1 SKM
21 Wahidin Sholeh, A.Md.Kep S1 SKM
22 Hendra Herdiansyah S1 SKM
23 Dina Rizka, A.Md S1 SKM
24 Dhiana Ayu, A.Md S1 SKM
18 Hamid, SE Magister Manajemen
19 Taufik Hidayatulloh, SE Magister Manajemen
20 Pudji Rahayu, S.Kep., Ners Magister Manajemen
21 Risni Sri Widiarti, S.Kep., Ners Magister Manajemen
22 Dika Deslita, S.AP Magister Manajemen
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 27
g) Mengikutsertakan pegawai dengan latar belakang tenaga kesehatan
dengan pendidikan di bawah D.III untuk mengikuti program Rekognisi
Pembelajaran Lampau sebagai berikut :
Tabel 5 Daftar Pegawai Peserta Rekognisi Pembelajaran Lampau
No Nama Ijin Belajar Keterangan
1 Sugito RPL D.III Gizi Lulus
2 Tik Tik Roswatika RPL D.III Gizi Lulus
3 Pusparani RPL D.III Farmasi Lulus
4 Syaifa Siti Soifa RPL D.III Farmasi Lulus
h) Memberikan tugas belajar kepada dokter umum untuk mengambil
spesialis. Pegawai yang melaksanakan tugas belajar diantaranya :
Tabel 6 Daftar Pegawai Peserta Tugas Belajar
No Nama Tugas Belajar Keterangan
1 dr. Desi Puspita Sp. Patologi Anatomi Lulus
2 dr. Dede Sulaeman Sp. Radioterapi -
3 dr. Fajar Sesario Sp. Anestesi -
9) Upaya Yang Dilaksanakan Untuk Mencapai Target
a) Dukungan pelaksanaan kegiatan inhouse training atau pelatihan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp98.725.000,-
b) Dukungan pelaksanaan pelatihan dan seminar/workshop melalui
undangan Kementerian Kesehatan maupun lembaga lainnya dengan
alokasi anggaran sebesar Rp419.000.000,-
c) Dukungan pelaksanaan study banding sebesar Rp23.000.000
d) Dukungan bantuan dana pendidikan bagi pegawai yang
mengembangkan pendidikan melalui program ijin belajar dengan
alokasi anggaran sebesar Rp49.000.000,-
e) Pembuatan modul/aplikasi berbasis IT untuk monev kegiatan inhouse
training serta pengembangan sistem ujian pretest-posttest berbasis
online.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 28
f) Revisi Surat Keputusan Direktur Utama Nomor HK.03.07/2984.14/2018
Tentang Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit
Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
g) Menyusun kurikulum pelatihan keperawatan dan melaksanakan
pelatihan yang terakreditasi oleh Badan PPSDM (Yaitu pelatihan
Keperawatan Respirasi Dasar dan pelatihan Ventilator mekanik)
h) Meningkatkan jumlah pegawai/tenaga terlatih dalam bidang
kediklatan maupun pelatihan seperti :
Tabel 7 Daftar Pegawai Tersertifikasi dalam Bidang Kediklatan
No Nama Jumlah
1 Pengendali Pelatihan 5 orang
2 TOT (Trainner of Trainning) 8 orang
3 TOC (Trainner of Course) 5 orang
4 CI (Clinical Instructur) dan
Preceptor
33 orang
5 TPPK 32
6 Pengendali mutu diklat 2 orang
7 Manajer kediklatan 4 orang
10) Pencapaian Kinerja
Tabel 8 Capaian Kinerja Pemenuhan Kompetensi SDM
Indikator 2018 2019
T R T R
Persentase Pemenuhan Kompetensi SDM 80% 80,27 90% 91.55%
a) Tahun 2019 reali
b) sasi pemenuhan kompetensi SDM adalah sebesar 91,557%. Bila
dibandingkan dengan target (90%), maka capaian tahun 2019 adalah
101,72%.
c) Realisasi tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya
(tahun 2018), maka capaiannya meningkat sebesar 11,28%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 29
Pemenuhan kompetensi SDM Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu bisa
dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 9 Pemenuhan Pendidikan dan Pelatihan
No Jabatan/Profesi Skor Kompetensi
s.d Tahun 2019
Skor Kompetensi
Sesuai Standar
1 Direksi 9 9
2 Kepala Bagian/Bidang 11 12
3 Kepala Subbagian/Seksi 30 30
4 Ka Instalasi/Ka Komite/Ka Unit Kerja 60 60
5 Dokter Spesialis Paru 12 12
6 Dokter Spesialis Non Paru 20 21
7 Dokter Umum 53 60
8 Dokter Gigi 3 3
9 Perawat 400 492
10 Radiografer 27 27
11 Nutrisionis 15 15
12 Analis Kesehatan/Pranata Labkes/Biolog 57 57
13 Fisioterapis 9 9
14 Apoteker dan Asisten Apoteker 53,5 54
15 Perekam Medik 39 39
16 Sanitarian 6 6
17 Teknisi Elekteromedik 6 6
18 Pranata Komputer 15 15
19 Teknisi Sarana/Prasarana 18 18
20 Koordinator Instalasi/Komite/Unit Kerja 9 9
21 Pengadministrasi Umum/Petugas Instalasi-Unit Kerja
200 204
22 Pekarya/Teknisi/Supir/Pendistribusi/Penata Boga/Operator
115,75 120
Jumlah Skor 1168,25 1275
Skor Pemenuhan Kompetensi yang dicapai s.d tahun 2019 : 1168,25
Skor Pemenuhan Kompetensi yang seharusnya dicapai : 1275
Persentase Pemenuhan Kompetensi SDM : (1168,25/1324) = 91,55%
11) Permasalahan
a) Belum adanya skala prioritas untuk pelatihan, workshop, seminar, dan
Inhouse Trainning sehingga pemenuhan pelatihan dan ketersediaan
anggaran adakalanya tidak sesuai dengan yang direncanakan.
b) Dalam pelaksanaan pelatihan juga ada beberapa pelatihan yang
sebetulnya tidak masuk dalam perencanaan anggaran tetapi tetap
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 30
dilaksanakan karena kebutuhan sehingga ketidaktepatan alokasi
pelatihan tersebut menyerap anggaran pelatihan yang lain.
c) Dari segi pengadaan pegawai (dokter spesialis) sulit terealisasi. Hal ini
dikarenakan penetapan formasi sepenuhnya menjadi hak prerogratif
Kementerian Kesehatan sehingga dari UPT hanya bersifat usulan.
d) Mengadakan reviu 4 inhouse training yang wajib (BHD, PPI, K3RS,
KPRS) sebagai cara lain bagi pegawai karena dengan pengulangan
materi dikhawatirkan terjadi kejenuhan bagi pegawai.
12) Usulan Pemecahan Masalah
a) Menyusun skala prioritas pelatihan pegawai di Rumah Sakit Paru Dr. H.
A. Rotinsulu melalui aplikasi Si Bulat (Sistem Informasi Kebutuhan
Pelatihan). Setiap pegawai melaksanakan workshop entry usulan
pengembangan pegawai melalui aplikasi Si Bulat. Usulan kemudian
diverifikasi tahap 1 oleh atasan langsung dan diverifikasi tahap 2 oleh
manajemen.
Workshop pengisian usul pengembangan pegawai melalui aplikasi
Si Bulat (Sistem Informasi Kebutuhan Pelatihan)
b) Melaksanakan akreditasi pelatihan untuk pelatihan Respirasi Dasar
sehingga pelatihan bisa dilaksanakan di internal Rumah Sakit Paru Dr.
H. A. Rotinsulu dalam rangka mengejar capaian standar kompetensi
untuk perawat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 31
c) Mengusulkan CPNS formasi Dokter Spesialis dalam usulan CPNS tahun
2019 ke Ditjen Yankes Kementerian Kesehatan.
13) Efisiensi Sumber Daya
a) Melakukan optimalisasi pegawai terlatih bersertifikat dalam bidang
kediklatan untuk menjadi narasumber/pemateri dalam kegiatan
inhouse trainingya itu MOT (Master of Trainning), TOT(Trainner of
Trainning), TOC (Trainner of Course), CI(Clinical Instructur), dan TPPK.
Sehingga tidak diperlukan biaya honor narasumber dari luar dalam
kegiatan inhouse training untuk trainner/widyaiswara.
b) Melakukan reviu untuk 4 IHT yang wajib (BHD, K3RS, PPI, KPRS) dengan
cara menyelenggarakan jadwal IHT dalam waktu beberapa hari dan
bisa dipilih oleh pegawai menyesuaikan dengan kebutuhan pelayanan.
Ternyata hal seperti ini cukup efisien baik dari segi waktu pelaksanaan
maupun dari segi anggaran
c) Realisasi anggaran kegiatan pemenuhan kompetensi SDM tahun 2019
adalah 70,42% dengan penggunaan dana sebesar Rp788.513.626,- dari
alokasi anggaran sebesar Rp1.119.725.000,- sedangkan capaian
indikator mencapai 101,72%. Hal tersebut menunjukan adanya efisiensi
anggaran.
14) Realisasi Anggaran
Tahun 2019 penggunaan anggaran kegiatan pengembangan SDM untuk
pemenuhan kompetensi adalah sebesar Rp788.513.626,- atau realisasi
70.42% dari alokasi anggaran sebesar Rp1.119.725.000,-
Tabel 10
Dukungan Anggaran Pemenuhan Kompetensi SDM
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Bantuan Pendidikan 49.000.000 3.500.000 45.500.000 7,14
2 Pelatihan 243.000.000 217.972.769 25.027.231 89,70
3 Seminar simposium workshop
101.000.000 73.380.943 27.619.057 72,65
4 Studi banding 23.000.000 3.100.000 19.900.000 13,48
5 In house traning 98.725.000 49.108.380 49.616.620 49.74
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 32
6 Penelitian 30.000.000 0 30.000.000 0
7 Capacity Building 500.000.000 412.147.500 87.852.500 82,43
8 Pelatihan (Konsolidasi Kemenkes)
60.000.000 25.404.034 34.595.966 42.34
9 Seminar simposium workshop di satker kemenkes (Konsolidasi Kemenkes)
15.000.000 3.900.000 11.100.000 26
Jumlah 1.119.725.000 788.513.626 331.211.374 70.42
b. Persentase Pemenuhan Sarana dan Prasarana Sesuai Standar
1) Sasaran Strategis
Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana.
2) Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana sesuai standar adalah jenis
sarana dan prasarana yang harus tersedia di Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu sesuai dengan Permenkes No. 340/Menkes/Per/III/2010 serta
standar Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
3) Cara Perhitungan
Cara perhitungan pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar adalah
sarana dan prasarana yang tersedia sesuai standar dibagi jumlah sarana dan
prasarana yang seharusnya tersedia sesuai standar.
4) Kegiatan yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
1) Pembangunan Gedung MDR tahap II
2) Renovasi Ruangan Bedah
3) Penambahan Alat Medis Rutin
4) Penambahan Ventilator
5) Melengkapi alat pengolah data dan investasi non medis untuk pelayanan
5) Upaya yang DilaksanakanUntuk Mencapai Target
a) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Standar Sarana
dan Prasarana.
b) Dukungan pelaksanaan pembangunan/pengadaan sarana dan prasarana
sebesar Rp20.386.120,-.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 33
6) Pencapaian Kinerja
Tabel 11 Capaian Kinerja Pemenuhan Sarana dan Prasarana Sesuai Standar
Indikator 2018 2019
T R T R
Persentase Pemenuhan Sarana Prasarana Sesuai
Standar
80% 81,77% 90% 92%
a) Tahun 2019 realisasi pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar
adalah sebesar 92%. Bila dibandingkan dengan target (90%), maka
capaian tahun 2019 adalah 102,22%.
b) Realisasi tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun
2018), maka capaiannya meningkat sebesar 10,33%
Perhitungan persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar
bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel 12 Pemenuhan Sarana dan Prasarana Sesuai Standar
No Unit Kerja
Skor
Standar/
Realisasi
Pemenuhan
Ruangan
Skor
Standar/
Realisasi
Pemenuhan
Bangunan
Skor
Standar/
Realisasi
Pemenuhan
Alkes
Skor
Standar/
Realisasi
Pemenuhan
Non Alkes
1 IRJ 91 100 56 100
2 IRI 95 89 162 100
3 Lab 93 94 0 93
4 Farmasi 100 100 150 89
5 Radiologi 94 88 87 97
6 Gizi 84 100 100 88
7 Rekam Medik
89 88 0 100
8 CSSD 100 88 91 95
9 Rehab Medik
71 100 126 89
10 IGD 100 89 77 87
11 Admin Pasien
100 100 0 100
12 PKMRS 50 88 0 93
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 34
13 Diklatlitbang
87 100 32 100
14 SIRS 100 100 0 100
15 IPSRS 85 100 50 0
16 ICU 95 100 129 88
17 Bedah 96 100 80 100
18 Kesling 85 100 153 50
19 Pemulasaraan Jenazah
100 88 0 50
20 Administrasi dan Manajerial
100 88 0 100
21 IPAL 100 100 88 100
22 Gudang Induk
100 100 67 100
Total 2024
Persentase Capaian
92%
7) Permasalahan
Pencapaian keandalan sarana prasarana belum menemui hambatan yang
berarti karena penyebaran sarana prasarana sudah sesuai/merata serta
batas minimal sarana prasarana telah terpenuhi. Namun belum bisa
mengakomodir ruangan-ruangan baru sesuai perkembangan kebijakan baru.
8) Usulan Pemecahan Masalah
a) Menyusun skala prioritas pemenuhan sarana dan prasarana untuk setiap
gedung.
b) Penyusunan skala prioritas standar sarana dana prasarana mengacu
pada tugas dan fungsi unit kerja.
c) Merevisi Surat Keputusan Direktur Utama tentang Standar Sarana dan
Prasarana mengingat adanya bangunan dan ruangan baru.
9) Efisiensi Sumber Daya
Realisasi anggaran kegiatan pemenuhan sarana dan prasarana tahun 2019
adalah 81,63% dengan penggunaan dana sebesar Rp16.641.206.655,- dari
alokasi anggaran sebesar Rp20.386.120.000,- sedangkan capaian indikator
mencapai 101,27%. Hal tersebut menunjukan adanya efisiensi anggaran.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 35
10) Realisasi Anggaran
Tahun 2019 anggaran untuk sarana dan prasarana adalah sebesar
Rp20.386.120.000,- dengan realisasi sebesar Rp16.641.206.655 atau sebesar
81,63%.
Tabel 13 Dukungan Anggaran Pemenuhan Sarana dan Prasarana Sesuai Standar
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Mebelair 221.809.00 164.681.378 57.127.622 74.24
2 Investasi Non Medik
1.021.242.000 879.720.475 141.521.525 86.14
3 Alat Pengolah Data
670.228.000 570.634.770 99.593.230 85.14
4 Pengadaan Alkes
11.802.853.000 10.010.293.504 1.792.559.496 84.81
5 Gedung Layanan (Base Line)
6.669.988.000 5.015.876.528 5.015.876.528 75.20
Jumlah 20.386.120.000 16.641.206.655 7.106.678.401 81.63
c. Jumlah Penambahan Modul SIM RS yang Terimplementasi
1) Sasaran Strategis
Terwujudnya sistem informasi manajemen rumah sakit berbasis IT.
2) Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen rumah sakit berbasis IT
adalah jumlah penambahan modul SIM RS yang terimplementasi.
Terimplementasi adalah modul SIM RS yang mampu menyajikan data
informasi realtime, tepat, dan akurat kepada user yang membutuhkan.
3) Cara Perhitungan
Cara perhitungan indikator jumlah penambahan modul SIM RS yang
terimplementasi adalah dengan cara menghitung realisasi jumlah modul
yang dihasilkan atau diaplikasikan di rumah sakit pada tahun 2019 untuk
menunjang kinerja pelayanan maupun kinerja administrasi manajemen.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 36
4) Kegiatan yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Membuat skala prioritas pembuatan modul SIM RS yang baru
berdasarkan kajian /masukan dari stakeholder terkait yaitu program top
down dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Direksi dan
Kepala Unit Kerja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu serta master plan
pengembangan IT.
b) Membuat analisis proses bisnis dari kegiatan yang akan dibuatkan
modul SIM RS untuk dapat menentukan kebutuhan spesifikasi sistem
yang akan dibangun berupa analisis sistem, hubungan dengan modul
SIM RS yang sudah ada, database, alur proses dan lain sebagainya.
c) Menetapkan target modul SIM RS baru yang akan dikembangkan pada
tahun 2019 yang tercantum dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
5) Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Melakukan kajian analisis proses bisnis bersama stakeholder terkait.
b) Pembuatan prototype modul SIM RS yang dibangun.
c) Melakukan uji coba modul SIM RS.
d) Melakukan sosialisasi SIM RS kepada stakeholder terkait.
e) Melakukan monitoring dan evaluasi dari modul SIM RS yang dirancang.
6) Pencapaian Kinerja
Tabel 14 Capaian Kinerja Modul SIM RS yang Terimplementasi
Indikator 2018 2019
T R T R
Jumlah penambahan modul SIM RS yang
Terimplementasi.
7
modul
7
modul
7
modul
7
modul
a) Tahun 2019 realisasi penambahan modul SIM RS yang terimplementasi
adalah sebanyak 7 modul. Bila dibandingkan dengan target (7 modul),
maka capaian tahun 2019 adalah 100%.
b) Realisasi tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun
2018), maka capaiannya selalu tercapai 100%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 37
c) Modul SIM RS yang dibuat di tahun 2019 diantaranya adalah :
Tabel 15 Modul SIM RS yang dibuat Selama Tahun 2019
No Modul SIM RS Keterangan
1 E-Resume di Instalasi Rawat
Jalan, Rawat Inap, dan IGD
Sudah beroperasi dengan baik
2 Assestment gizi Sudah beroperasi dengan baik
3 E-resep di Instalasi Rawat Inap
dan IGD
Sudah beroperasi dengan baik
4 Kartu Stok Inventory Sudah beroperasi dengan baik
5 Pengelolaan Absensi dan SKP
Pegawai BLU
Sudah beroperasi dengan baik
6 Dashboard manajemen integrasi
Yankes
Sudah beroperasi dengan baik
7 Pengelolaan CSSD Sudah beroperasi dengan baik
Sesuai dengan Sasaran Strategis Bisnis RS Paru Dr.H.A Rotinsulu 2014-2019,
instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit menjadi unit penanggungjawab sasaran
strategis berupa Jumlah penambahan modul SIMRS yang terimplementasi telah
berhasil membangun sebanyak 7 modul yang berarti capaian 100% sesuai
dengan target.
Pencapaian tersebut tidak terlepas dari dukungan semua pihak terutama
pimpinan RS dan stakeholder terkait dikarenakan kebutuhan akan modul aplikasi
SIMRS di unit kerjasnya. Perlu diketahui bahwa apa yang tercantum pada
sasaran strategis ini adalah modul-modul prioritas sesuai dengan perencanaan
sebelumnya. Sedangkan realisasi pembuatan modul-modul aplikasi SIMRS yang
ada pada saat tahun berjalan tidak dimasukkan ke capaian ini.
Tingginya kebutuhan unit kerja akan implementasi modul aplikasi sedikit banyak
menjadi faktor penentu target ini bisa tercapai dengan baik. Kedepan
diharapkan akan semakin meningkat antusiamse dari unit kerja akan usulan
kebutuhan modul aplikasi SIMRS untuk dioperasionalkan di unit kerjanya
masing-masing.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 38
Program penambahan modul tahun 2019 difokuskan pada pengembangan
modul-modul dengan skala prioritas yang dicantumkan secara ekplisit di kontrak
kinerja IKT antara Pemimpin BLU RS Paru Dr.H.A Rotinsulu dengan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, yang menunjang akreditasi
KARS, kebutuhan unit kerja untuk klaim BPJS Kesehatan serta kebutuhan unit
kerja guna menunjang kegiatan internal.
7) Permasalahan
a) Belum adanya skala prioritas dari penetapan rencana realisasi modul
yangsudah ditetapkan.
b) Proses bisnis di unit kerja belum stabil terkait.
c) Pengawalan dan pencanangan komitmen seluruh stakeholder untuk
implementasi SIM RS perlu ditingkatkan kembali dikarenakan ada
beberapa program merupakan kebutuhan top down manajemen maka
keterlibatan user perlu lebih dioptimalkan oleh bagian .
d) Monitoring dan evaluasi pemanfaatan dari atasan operator (kepala unit)
belum optimal sehingga modul SIM RS yang sudah dibuatkan belum
optimal proses pemanfatannya.
e) Feedback terkait prototype modul SIM RS yang dibuat terkadang masih
lambat sehingga progress pembuatan modul menjadi lambat dan
berdampak pada project modul lainnya.
f) Sulitnya mengganti proses manual ke aplikasi pada saat proses transisi.
Umumnya user tidak mau mengerjakan tugas entry secara pararel pada
masa transisi untuk menguji kehandalan sistem dan atau terbiasa
dengan sistem yang sudah ada.
8) Usulan Pemecahan Masalah
a) Membuat skala prioritas berdasarkan urgent, permintaan stakeholder
vertikal, arahan direksi dan kebutuhan user.
b) Memperbaiki proses bisnis di masing-masing unit kerja sebelum
diusulkan transformasi ke aplikasi.
c) Meningkatkan pengawalan dan komitmen seluruh stakeholder secara
lebih massif dan terstruktur.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 39
d) Melakukan komunikasi efektif antara end user, bidang/bagian, Instalasi
SIRS dalam hal implementasi suatu modul atau program baru.
e) Meningkatkan awareness pada kepala unit kerja dalam proses
monitoring dan evaluasi pemanfaatan modul SIM RS agara optimal.
f) Membuat timeline pengembangan modul SIM RS sehingga dalam
rentang waktu tertentu dapat di-close dan dapat dikembangkan
pemahaman user terhadap modul SIM RS.
g) Memberikan on the job training secara berkala ke operator dan kepala
unit kerja berkaitan dengan pentingnya implementasi sistem informasi
manajemen RS.
9) Efisiensi Sumber Daya
a) Implementasi teknologi informasi dengan penguatan sistem informasi
manajemen rumah sakit akan mereduksi berbagai kebutuhan ATK yang
diperlukan untuk kegiatan administrasi perkantoran (paperless).
b) SIM RS juga dapat mempercepat proses pelaporan yang biasanya secara
manual pelaporan dikerjakan oleh 2 orang maka dengan teknologi
informasi bisa dilaksanakan oleh 1 orang saja.
c) Dalam memproduksi setiap modul Instalasi SIRS mengoptimalkan staf
programmer di internal Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu dalam
menciptakan setiap modul sehingga pembuatan modul tidak
menggunakan jasa konsultan IT atau pun pihak ketiga lainnya jadi
penambahan modul SIM RS tidak menggunakan anggaran sama sekali.
d) Dukungan anggaran lebih diarahkan pada pemenuhan sarana dan
prasarana di Instalasi SIRS dengan realisasi anggaran sebesar Rp
524.693.020,-atau mencapai 82,39% dari alokasi anggaran sebesar Rp
636.835.000,- Dengan capaian modul SIM RS 100% ini menunjukan
adanya efisiensi dalam penggunaan anggaran.
10) Realisasi Anggaran
Tahun 2018 anggaran untuk pengembangan SIM RS adalah sebesar
Rp934.392.000,- dengan realisasi sebesar Rp 194.738.500,- sebesar 20,84%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 40
Tabel 16 Dukungan Anggaran untuk Pengembangan SIM RS
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Alat pengolah data
670.228.000 175.692.000 494.536.000 26,21
2 Layanan internet
207.600.000 11.764.500 195.835.500 5,67
3 Layanan Pulsa SMS Gateaway
24.564.000 7.282.000 17.282.000 29,65
4 Layanan Sewa Hosting Website
10.000.000 0 10.000.000 0
5 Layanan SMS Profiling
22.000.000 0 22.000.000 0
Jumlah 934.392.000 194.738.500 739.653.500 20.84
d. Persentase Pencapaian Kinerja Individu
1) Sasaran Strategis
Terwujudnya budaya kinerja yang excellent.
2) Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan kinerja excellent adalah nilai rata-rata pencapaian
kinerja dalam periode tertentu pegawai Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
yang bernilai diatas 85 baik itu pegawai PNS maupun non PNS.
3) Cara Perhitungan
Cara perhitungan indikator adalah dengan cara menghitung jumlah
individu/pegawai yang bekerja excellent dibagi jumlah seluruh
individu/pegawai.
4) Kegiatan yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Melaksanakan desk dan reviu untuk setiap kontrak kinerja individu di
setiap unit kerja. Untuk lebih meningkatkan validasi target IKI di tahun
2020, pelaksanaan desk kontrak kinerja dilaksanakan dengan melibatkan
kepala bagian dan kepala bidang terkait sesuai dengan direktoratnya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 41
b) Melaksanakan penilaian kinerja individu sesuai dengan pedoman
remunerasi pegawai.
c) Melaksanakan pembinaan pegawai sesuai PP 53 tahun 2010 baik
berkaitan dengan kinerja maupun berkaitan dengan disiplin absensi.
d) Melaksanakan kegiatan pembinaan dan peningkatan kapasitas pegawai
melalui kegiatan Capacity Building.
e) Melaksanakan kegiatan pengembangan SDM di bidang seni budaya dan
olahraga seperti Tim Futsal, Tim Harmoni Angklung, Klub Bulu Tangkis,
Rotinsulu Archery Club, Rotinsulu Runners dan Tenis Meja.
f) Melaksanakan revisi Pedoman Remunerasi.
g) Melaksanakan evaluasi jabatan, kelas jabatan, dan nomenklatur jabatan
remunerai dalam rangka mengevaluasi job value dari setiap jabatan.
5) Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Pedoman
Remunerasi.
b) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Tim Remunerasi.
c) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Pedoman Retensi
Staf.
d) Memberikan dukungan anggaran kegiatan Capacity Building sebesar
Rp500.000.000,-
e) Menunjang perhitungan penilaian kinerja remunerasi dengan modul SIM
RS berbasi IT.
6) Pencapaian Kinerja
Tabel 17 Capaian Kinerja Individu
Indikator 2018 2019
T R T R
Persentase pencapaian kinerja individu 85% 96,95% 90% 95,28%
a) Tahun 2019 realisasi adalah sebanyak 95,28%. Bila dibandingkan dengan
target (90%), maka capaian tahun 2019 adalah 105,86%. Jumlah pegawai
yang memperoleh rata-rata persentase kinerja excellent (>85) adalah
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 42
sebanyak 323 orang. Sedangkan pegawai dengan kinerja <85 adalah
sebanyak 16 orang. Sehingga persentase kinerja individu adalah 323/339
yaitu 95,28%.
b) Realisasi tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun
2018), maka capaiannya turun sebesar 4,01%. Namun demikian, secara
target pemenuhan kinerja excellent tetap tercapai melebihi target.
7) Permasalahan
a) Belum tajamnya penetapan kontrak kinerja individu sehingga
memerlukan reviu dan evaluasi secara terus menerus.
b) Kepala unit kerja belum memenuhi sepenuhnya memahami pengawasan
dalam membuat kontrak kinerja individu di setiap unit kerjanya.
c) Belum optimalnya peran atasan langsung sebagai validator utama
realisasi kinerja.
8) Usulan Pemecahan Masalah
a) Melaksanakan evaluasi secara terus menerus terhadap kontrak kinerja
individu serta mengukur setiap target secara visible dan proporsional
sesuai tugas dan fungsi jabatan. Terutama untuk target yang masih low
target.
b) Memberikan bimbingan kepada setiap kepala unit kerja dalam
menentukan dan menetapkan target kinerja. Salah satunya dengan cara
melaksanakan desk reviu kontrak kinerja untuk setiap staf di unit kerja.
c) Menerbitkan edaran Direktur Utama tentang disiplin kehadiran pegawai
untuk tertib absensi.
9) Efisiensi Sumber Daya
a) Dalam menyusun pedoman remunerasi rumah sakit mengoptimalkan
jajaran pejabat struktural dan tim terkait melalui Tim Remunerasi
sehingga belum melibatkan konsultan dengan anggaran biaya yang
cukup besar.
b) Pembuatan modul SIM RS untuk perhitungan kinerja remunerasi Rumah
Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu mengoptimalkan staf programmer di
internal untuk mengembangkan modul SIM RS tersebut sehingga tidak
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 43
menganggarkan biaya konsultan ataupun pihak ketiga dalam menunjang
aplikasi IT remunerasi.
c) Realisasi anggaran untuk kegiatan pembinaan dalam rangka peningkatan
kinerja pegawai tahun 2019 adalah sebesar Rp412.147.500,- atau
mencapai 82,43% dari total alokasi anggaran sebesar Rp500.000.000,-
.Dengan capaian kinerja individu mencapai 105,86% hal ini menunjukan
adanya efisiensi dalam merealisasikan indikator kinerja yang diharapkan.
10) Realisasi Anggaran
Tahun 2019 anggaran untuk adalah sebesar Rp569.400.000,- dengan
realisasi sebesar Rp510.562.400,- atau sebesar 89.67%.
Tabel 18 Dukungan Anggaran Capaian Kinerja Individu
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Capacity Building
500.000.000 412.147.500 87.852.500 82,43%
e. Jumlah Realisasi Pembentukan Divisi Paru
1) Sasaran Strategis
Terwujudnya pengembangan pelayanan per divisi di bidang paru.
2) Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan realisasi pembentukan divisi paru adalah tersedianya
divisi paru sesuai standar berikut kelengkapannya (SK Pembentukan,
Pedoman SOP pelayanan berdasarkan Divisi) yang ada di Peraturan Menteri
Kesehatan No 340/Menkes/Per/III/2010Tentang Klasifikasi Rumah Sakit dan
Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu. Divisi Paru
meliputi Infeksi, Onkologi, Intervensi dan Gawat Napas, Faal Paru Klinik,
Imunologi Paru, Asma dan PPOK, dan Penyakit paru akibat kerja.
3) Cara Perhitungan
Cara perhitungan indikator adalah dengan cara menghitung realisasi
pembentukan divisi paru.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 44
4) Kegiatan yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Melakukan peningkatan kapasitas ilmu kedokteran di bidang paru
melalui kegiatan workshop/seminar/symposium/pelatihan kedokteran.
b) Mempromosikan pelayanan divisi paru kepada masyarakat melalui kerja
sama dengan rumah sakit/fasilitas kesehatan lainnya serta kegiatan-
kegiatan pameran kesehatan
5) Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Penerbitan Surat Keputusan Direktur Utama tentang Tim Divisi Paru.
b) Mengusulkan penambahan SDM dokter spesialis paru dalam formasi
kebutuhan CPNS tahun 2017/2018 sesuai analis beban kerja dan peta
jabatan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
c) Mendukung realisasi pengembangan sarana pelayanan divisi paru
terutama untuk gedung layanan serta peralatan medis kedokteran dan
kesehatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp11.531.277.000.
6) Pencapaian Kinerja
Tabel 19 Capaian Kinerja Pembentukan Divisi Paru
Indikator 2018 2019
T R T R
Jumlah realisasi pembentukan divisi paru 7 divisi 7 divisi 7 divisi 7 divisi
a) Tahun 2019 realisasi adalah sebanyak 7 divisi. Bila dibandingkan dengan
target (7 divisi), maka capaian tahun 2019 adalah 100%.
b) Realisasi tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun
2018), maka capaiannya sama yaitu sudah tercapai sejak tahun 2017.
Rincian realisasi divisi paru adalah sebagai berikut :
▪ Tahun 2015 : 4 divisi ▪ Tahun 2016 : 1 divisi ▪ Tahun 2017 : 2 divisi ▪ Tahun 2018 : 7 Divisi ▪ Tahun 2019 : 7 Divisi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 45
7) Permasalahan
a) Masih kurangnya tenaga dokter spesialis paru di Rumah Sakit Paru Dr. H.
A. Rotinsulu.
b) Usulan penambahan SDM dokter spesialisa paru di formasi CPNS tahun
2019 belum terealisasi karena proses seleksi nasional CPNS masih
berlangsung.
8) Usulan Pemecahan Masalah
a) Menyusun analisis beban kerja dan peta jabatan kebutuhan dokter untuk
disampaikan ke Kementerian Kesehatan.
b) Mengusulkan kembali penambahan SDM dokter spesialis paru melalui
formasi CPNS tahun 2019 dan 2020.
9) Efisiensi Sumber Daya
a) Dalam memberikan pelayanan divisi paru saat ini bezzeting dokter
speasilis paru adalah sebanyak 4 orang dari kebutuhan sebanyak 7
orang. Namun demikian dengan tenaga 4 orang ini pelayanan divisi paru
bisa dilaksanakan secara optimal.
b) Penggunaan anggaran divisi paru adalah sebesar 81,34% sedangkan
capaian divisi sampai tahun 2019 telah tercapai. Ini menunjukan adanya
efiesiensi dalam pemenuhan indikator kinerja.
10) Realisasi Anggaran
Tahun 2019 anggaran untuk adalah dukungan pengembangan sarana divisi
paru adalah sebesar Rp18.472.841.000,- dengan realisasi sebesar
Rp15.026.170.032,- atau realisasi sebesar 81.34%.
Tabel 20 Dukungan Anggaran Pembentukan Divisi Paru
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Gedung
Layanan
11.802.853.000 10.010.293.504 1.792.559.496 84,81%
2 Peralatan
Medis
6.669.988.000 5.015.876.528 1.654.111.472 75,20%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 46
Kedokteran
dan
Kesehatan
Jumlah 18.472.841.000 15.026.170.032 3.446.670.968 81,34%
f. Persentase Pasien Rujukan yang Masuk ke Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu
1) Sasaran Strategis
Terwujudnya sistem rujukan yang efektif.
2) Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan pasien rujukan adalah seluruh pengunjung pasien
yang berobat ke rawat jalan dan gawat darurat Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu dengan membawa surat rujukan dari faskes 1, 2, dan 3. Pasien
yang berkunjung/berobat adalah seluruh pasien yang datang berobat,
berkunjung ke poliklinik rawat jalan dan gawat darurat baik yang membawa
surat rujukann maupun tanpa rujukan.
3) Cara Perhitungan
Cara perhitungan indikator adalah dengan cara menghitung jumlah pasien
rujukan pada periode tertentu dibagi jumlah seluruh pasien yang berobat
pada periode yang sama.
4) Kegiatan yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Menyelenggarakan seminar awam dan symposium dengan peserta dari
tenaga Faskes PPK 1 dan 2 di Bandung Raya. Beberapa kegiatan seminar
dan symposium yang dilaksanakan di tahun 2019 diantaranya :
Tabel 21 Penyelenggaraan Seminar/Simposium Tahun 2019
No Nama Kegiatan Waktu
1 Seminar dan Workshop “Multidisiplin
Penanganan MDR TB”
16 Maret 2019
2 Pelatihan Keperawatan Respirasi Dasar 27 – 30
November 2019
3 Pelatihan Keperawatan Ventilasi Mekanik
(basic level)
20 – 23
November 2019
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 47
Pelatihan Keperawatan Respirasi Dasar Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
b) Melaksanakan program penyuluhan seputar kesehatan paru di stasiun
televisi dan radio, diantaranya :
dr. Fajar Sadli, Sp. An melakukan talkshow di Radio Cakra tentang Resusitasi Jantung Paru
Tabel 22 Penyelenggaraan Penyuluhan di Media Radio dan TV Tahun 2019
No Nama Kegiatan Radio/TV
1 Rehabilitasi Medik pada Pasien dengan Gangguan Pernafasan
iRadio Bandung
2 Penanganan MDR TB Radio KLCBS Bandung
3 Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Radio KLCBS Bandung
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 48
dan Mulut Saat Menjalani Perawatan
4 Diet Gizi Seimbang Radio Cosmo Bandung
5 Pemeriksaan Laboratorium untuk Deteksi TB
Radio KLCBS Bandung
6 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Lingkungan Rumah Sakit
Radio Mara Bandung
7 Pelayanan Kesehatan untuk Pasien Geriatri
Radio Paramuda Bandung
8 Resusitasi Jantung Paru Radio Cakra Bandung
9 PengawasMenelanObat iNes TV Jawa Barat
10 RehabilitasiMedispadaPasien TB Paru iNes TV Jawa Barat
11 Pencegahan Stunting dalam 1.000 hari iNes TV Jawa Barat
12 PentingnyaMenjagaKesehatan Gigi danMulut
iNes TV Jawa Barat
c) Melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga di
lingkungan rumah sakit dan di luar rumah sakit, diantaranya :
Tabel 23 Penyelenggaraan Penyuluhan Kesehatan di dalam dan di luar Rumah Sakit
No Nama Kegiatan Tempat
1 Gizi Seimbang, Prestasi Gemilang Ruang Melati
2 Etika Batuk Bersin & cara Cuci Tangan Ruang Dahlia
3 Etika Batuk Bersin & cara Cuci Tangan Ruang Melati
4 Penyakit Paru pada Lansia Ruang Tunggu Pendaftaran Poliklinik
5 TB HIV Ruang Tunggu Pendaftaran Poliklinik
6 Perawatan Kemoterapi Ruang Dahlia
7 Penanganan Keluhan pada Pasien Geriatri
Masjid Al Ijabah, Hergarmanah, Bandung
8 Fakta dan Mitos Rokok Ruang Flamboyan
9 Tanggap Darurat Bencana Ruang Melati
10 Gizi Pada Pasien Lanjut usia Ruang Mawar
11 Bahaya Asap Rokok Ruang Tunggu Poliklinik
12 Edukasi Penyakit Asma Ruang Tunggu Poliklinik
13 Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Saat Menjalani Perawatan
Ruang Tunggu Pendaftaran Poliklinik
14 Edukasi Efusi Pleura Ruang Tunggu Pendaftaran Poliklinik
15 Edukasi Bahaya Narkoba SMA Negeri 2 Bandung
16 Edukasi MDR TB Ruang Tunggu Pendaftaran Poliklinik
17 Konservasi Energi Rehabilitasi Medik Ruang Tunggu Poliklinik
18 Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Ruang Tunggu Pendaftaran Poliklinik
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 49
19 Latihan Napas Ruang Tunggu Pendaftaran Poliklinik
20 Edukasi PPOK Ruang Tunggu Pendaftaran Poliklinik
21 Gizi Seimbang, Prestasi Gemilang Ruang Melati
22 Layanan Pemeriksaan Spirometeri pada acara Gebyar HKN Dinkes Provinsi Jawa Barat
Gedung Sate Bandung
Kegiatan Penyuluhan Bahaya Narkoba Bagi Siswa SMA di Kota Bandung
Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat bersama dr. Agus Syamsul Maarif di Ruang
Tunggu Poliklinik Rawat Jalan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 50
d) Melakukan sosialisasi terus menerus kepada PPK 1 dan PPK 2
diantaranya melalui kegiatan webinar.
5) Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Membuat program integrasi SIM RS melalui SMS Reminder pasien TB
untuk berobat secara teratur sesuai jadwal kontrol pengobatan.
b) Menjalin kerja sama dengan stasiun TV dan stasiun Radio di Bandung
sebagai media partner kegiatan promosi dan publikasi rumah sakit.
c) Menjalin perjanjian kerja sama dengan RSUD-RSUD di Jawa Barat dala m
hal pelayanan pasien rujukan.
d) Dukungan pelaksanaan promosi kesehatan dan promosi rumah sakit
dengan anggaran sebesar Rp 1.263.417.000
6) Pencapaian Kinerja
Tabel 24 Capaian Kinerja Pasien Rujukan ke Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Indikator 2018 2019
T R T R
Persentase Pasien Rujukan yang Masuk ke Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
50% 62.89% 70 61
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 51
a) Tahun 2019 realisasi adalah 61%. Bila dibandingkan dengan target (70%),
maka capaian tahun 2019 adalah 87%. Jumlah pasien rujukan tahun
2019 adalah sebesar 22.244 sedangkan jumlah pasien seluruhnya adalah
36.609
b) Realisasi tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun
2018), maka capaiannya meningkat sebesar 11,4% (rujukan 19.965 dari
total pasien 31.745).
7) Permasalahan
a. Pasien Rotinsulu sebagian besar merupakan pasien BPJS (88%)
b. Adanya aturan BPJS terkait sistem rujukan PPK 1, 2, dan 3 bahwa rujukan
dari PPK 1 tidak bisa langsung ke PPK 3 per tahun Desember 2018 akhir
melalui kebijakan penguncian pasien dalam aplikasi BPJS online.
c. Di Faskes 1 dan 2 sudah ada poli/pelayanan paru sehingga pasien paru
bisa tertangani di faskes 1 dan 2 dan tidak perlu dirujuk ke Rotinsulu
8) Usulan Pemecahan Masalah
a. Melakukan koordinasi dan kerja sama MOU dan jejaring dengan faskes 1
dan 2 agar dapat merujuk pasien ke Rotinsulu terutama kasus yang tidak
dapat ditangani oleh faskes 1 dan 2.
b. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BPJS terkait rujukan
langsung dari PPK 1 ke PPK 3 terutama untuk kasus severity level 3
sehingga pasien bisa cepat tertangani di PPK 3 khususnya di Rumah Sakit
Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
9) Efisiensi Sumber Daya
a) Dalam seminar dan symposium narasumber diutamakan dari tenaga-
tenaga dokter di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai
pembicara/pemateri.
b) Dari kerja sama stasiun TV swasta Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
mendapatkan bonus peliputan/news editorial sehingga meminimalkan
pembiayaan iklan advertorial di media massa.
c) Dalam pelaksanaan realisasi indikator adalah 98.61% atau
Rp778.345.820,-dari alokasi anggaran sebesar Rp1.263.417.000,-.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 52
10) Realisasi Anggaran
Tahun 2018 anggaran untuk adalah sebesar Rp778.345.820,- dengan
realisasi sebesar Rp1.263.417.000,-. atau capaian sebesar 61.61%.
Tabel 25 Dukungan Anggaran Peningkatan Pasien Rujukan
ke Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Promosi kesehatan dan rumah sakit
319.451.000 289.090.700 30.360.300 90,49%.
d. Persentase Penetapan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Sebagai Rumah
Sakit Pendidikan Affiliasi.
1) Sasaran Strategis
Terwujudnya Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai rumah sakit
pendidikan.
2) Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan rumah sakit pendidikan affiliasi adalah rumah sakit
umum/khusus dengan unggulan tertentu yang menjadi pusat rujukan
pelayanan medik tertentu.
3) Cara Perhitungan
Cara perhitungan indikator adalah dengan cara mengukur jumlah borang-
borang yang terpenuhi untuk syarat rumah sakit pendidikan dibagi jumlah
seluruh borang-borang yang harus terpenuhi sebagai rumah sakit
pendidikan.
4) Kegiatan yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Melakukan perpanjangan MoU dengan Fakultas kedokteran Unpad RSHS
tentang kerja sama pendidikan, Pelatihan, penelitian dan pengabdian
masyarakat (sudah dilakukan perpanjangan MoU dan ditandatangani 3
Institusi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 53
b) Membuat Permohonan Rekomendasi Sebagai RS Pendidikan Afiliasi ke
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
c) Membuat Undangan Sosialiasi Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi dengan
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dan Rumah Sakit
Immanuel.
d) Membuat Permohonan Dosen Luar Biasa, Tim Penilai dan Tim Kordik
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
e) Mengusulkan tim Kokordik antara Fakultas Kedokteran Universitas
Maranatha, Rumah Sakit Immanuel dan Rumah Sakit Paru Dr.H.A
Rotinsulu sesuai dengan PKS Nomor 025/PKS/DN/FKUM/VII/2019,
038/Dir/PKS-RSI/VII/2019
5) Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Tim Badan
Persiapan Bakordik Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsul
b) Membuat Perjanjian Kerjasama antara FK. Kedokteran Univ. Maranatha
dan RS Pendidikan RS Imanuel dg RSPR ttg Program Pendidikan Klinik
Kedokteran Pada Jejaring RS Afiliasi.
c) Membuat Daftar dosen tidak tetap kepada Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Maranatha untuk mendapatkan Nomor Induk Dosen Khusus
(NIDK) dan Nomor Urut pendidik (NUP).
d) Mengusulkan Tim penilai dari RS Paru Dr. H.A Rotinsulu untuk menilai
dosen/pembimbing didik.
6) Pencapaian Kinerja
Tabel 26 Capaian Kinerja Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi
Indikator 2018 2019
T R T R
Terwujudnya RSPR sebagai rumah sakit
pendidikan affiliasi.
100 51,88 100 77,36
a) Tahun 2019 realisasi adalah sebanyak 77,36%.Bila dibandingkan dengan
target (100%), maka capaian tahun 2019 adalah 77,36%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 54
b) Realisasi tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun
2018), maka capaiannya naik sebesar 18,55%.
Capaian RSPR sebagai Rumah Sakit Pendidikan Affiliasi bisa dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 27 Standar Capaian Kinerja Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi
No Standar Keterangan
1 Standar 1 Visi, Misi, Komitmen, dan Persyaratan
Jumlah skor yang dinilai : 10 Jumlah parameter : 5 Nilai Maksimal 10 Hasil : 10
2 Standar 2 Manajemen dan Administrasi
Jumlah skor yang dinilai : 19 Jumlah parameter : 21 Nilai Maksimal 42 Hasil : 32
3 Standar 3 SDM Untuk Pendidikan Klinik
Jumlah skor yang dinilai : 4 Jumlah parameter : 7 Nilai Maksimal 14 Hasil : 7
4 Standar 4 Penunjang Pendidikan
Jumlah skor yang dinilai : 7 Jumlah parameter : 5 Nilai Maksimal 10 Hasil : 10
5 Standar 5 Perancangan dan Pelaksanaan Program Pendidikan Klinis Berkualitas
Jumlah skor yang dinilai : 15 Jumlah parameter : 15 Nilai Maksimal 30 Hasil : 23
Total skor borang yang terpenuhi : 82
Total skor borang yang seharusnya terpenuhi sebagai rs pendidikan : 106
Maka capaian persentase proses penetapan Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu sebagai rumah sakit pendidikan afiliasi adalah sebesar :
82/106 = 77,36%
7) Permasalahan
a) MoU tiga institusi (institusi pendidikan, RS Utama, dan Rumah Sakit Paru
Dr. H. A. Rotinsulu) sebagai syarat pendidikan terafiliasi sudah ada yaitu
yaitu FK Unpad, RSHS, dan RSPR serta FKGM Unpad dan RSPR tetapi Mou
masih dalam proses tanda tangan ketiga belah pihak.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 55
b) Tim Komkordik sesuai dengan PP 93 Tahun 2015 belum terbentuk.
c) Pedoman pendidikan yang ditandatangani 3 institusi belum ada sebagai
persyaratan untuk terbentuknya RSPR menjadi RS Pendidikan Affiliasi.
d) Fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di RSPR belum lengkap.
e) Keputusan bersama Direktur Utama Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha, Peraturan
Bersama Tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan belum ada.
8) Usulan Pemecahan Masalah
a) Melakukan percepatan penandatanganan pedoman pendidikan 3
institusi.
b) Melakukan percepatan pembentukan Komkordik.
c) Memenuhi pemenuhan SDM sesuai kompetensi dan kualifikasi yang
dibutuhkan untuk Dokter Pendidik Klinis.
9) Efisiensi Sumber Daya
a) PKS dan Mou yang terkait dengan perjanjian dengan instansi pendidikan
kedokteran ditangani oleh Tim Mou yang ada di Rumah Sakit Paru Dr. H.
A. Rotinsulu.
b) Dalam mempersiapkan rumah sakit pendidikan affiliasi di tahun 2019
dukungan anggaran masih terbatas pada anggaran pengembangan SDM
dengan alokasi anggaran sebesar Rp268.800.000-.
10) Realisasi Anggaran
Tahun 2019 anggaran untuk adalah sebesar Rp268.800.000,- dengan
realisasi sebesar Rp98.559.098,- atau sebesar 36,66%%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 56
Tabel 28 Dukungan Anggaran untuk Mencapai Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Pelatihan Peserta Luar
48.800.000 32.642.600 16.157.400 66,89
2 Seminar respiratory scientific programe
220.000.000 65.916.498 154.083.502 29,96
Jumlah 268.800.000 98.559.098 170.240.902 36,66
e. Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Terakreditasi KARS 2012.
1) Sasaran Strategis
Terwujudnya pelayanan paripurna.
2) Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan terakreditasi adalah memiliki sertifikat dan atau hasil
survey verifikasi akreditasi yang dinyatakan lulus akreditas versi 2012 oleh
KARS. Pelayanan paripurna yaitu pelayanan yang lengkap dan terstandar
yaitu melalui akreditasi.
3) Cara Perhitungan
Cara perhitungan indikator adalah dengan adanya sertifikat akreditasi
sebagai bukti kelulusan akreditasi.
4) Kegiatan yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Melaksanakan kegiatan kunjungan ronde manajemen oleh surveyor
internal sebagai bentuk evaluasi berkelanjutan untuk kesiapan survey
verifikasi akreditasi.
b) Melaksanakan 4 pelatihan IHT dasar wajib pegawai yaitu PPI, K3, KPRS,
dan KPRS.
c) Melaksanakan dan atau mengikutsertakan tim akreditasi rumah sakit
dalam kegiatan
d) pelatihan/workshop/seminar/symposium dan sebagainya yang
berkaitan dengan kegiatan akreditasi, diantaranya :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 57
Kegiatan Survei Re-Akreditasi SNARS Edisi 1 di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
5) Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama tentang Tim Pokja
Akreditasi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
b) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama tentang Tim Kurma
(Kunjungan Ronde Manajemen) sebagai tim yang berperan sebagai
surveyor internal dalam rangka mengevaluasi kesiapan akreditasi.
c) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama tentang Pedoman SOP-
AP.
d) Mengikutsertakan pokja-pokja akreditasi tertentu dalam kegiatan
workshop /seminar yang berkaitan dan perkembangan pengetahuan
akreditasi, diantaranya :
Tabel 29 Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM dan Pokja dalam Menghadapi
Re-Akreditasi Snars Edisi 1
No Pelatihan /
Workshop/Seminar/Symposium Keterangan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 58
1 IHT Manajemen Arsip -
2 IHT Early Warning System -
3 IHT PPI Bundle -
4 IHT Kegawatdarutratan Paru -
5 Reviu IHT 4 Pelatihan Dasar -
6 Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)
Perawat
7
Melakukan Studi Banding Electronic Medical Record
Struktural, Medik, Keperawatan, Penunjang
8 Mengikuti pelantikan Surveior Akreditasi Rumah Sakit
Dr. Herudian Ahmadin, Sp.P
9
Workshop asuhan keperawatan manajemen efek samping TB Resisten Obat
Irma Marliana Hafsah, S. Kep., Ners 11 Nov 2019 s.d. 13 Nov 2019
10 Seminar the update of excellent hospital respiratory services
dr. Eva Noviana Hairiah, dr. Agus Syamsul Maarif, MMRS. 7 November 2019
11 Pelatihan Central Sterile Supply Department (CSSD) tingkat Lanjut (Advance)
Asep Duriat, A.Md.Kep 05 Dec 2019 s.d. 07 Dec 2019
12 sosialisasi dan bimbingan teknis aplikasi SIPEKA dan SIBULAT
Dika Deslita, S.A.P, Heri Heryana, S.Ikom 05 Nov 2019 s.d. 06 Nov 2019
13 sosialisasi Competency and IT Referral System (SISRUTE)
Irfan Saepulloh, S.T., M.Kom 22 Oct 2019
14 magang massal survei akreditasi SNARS Edisi 1.1
Dr. Emil Ibrahim, MARS, dr. Herudian Ahmadin, Sp.P 30 Sep 2019 s.d. 04 Oct 2019
15 pertemuan Pemantauan Mutu Laboratorium TBC
Rika Rostikawati, A.Md 27 Sep 2019
16 pelatihan pembimbing akreditasi SNARS edisi 1.1
Ely Sri Rahayu, S.Kep.,Ners., MMRS 19 Sep 2019 s.d. 21 Sep 2019
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 59
17 Sosialisasi Implementasi Peraturan Walikota Bandung Nomor 1554 Tahun 2018 tentang Sistem Layanan Rujukan Terpadu Cetar Juara
Hamid, SE 11 September 2019
18 Workshop Code Blue dan Early Warning System
dr. Fajar Jaka Pratama, Saelusmana, A.Md. Kep, Anjar Kurniawan, Ners. 16 Sep 2019 s.d. 17 Sep 2019
19 workshop jejaring laboratorium tuberkulosis
Rika Rostikawati, A.Md 27 Aug 2019
20 workshop para pimpinan dan pokja akreditasi sebagai asesor internal RS
dr. Irmawanty Setiaputri, Sp. PK, 30 Jul 2019 s.d. 31 Jul 2019
21 Pertemuan Sharing Session Pengisian Hospital Safety Index (HSI)
Irene Pradmita Kusrini, S.T.
22 Pertemuan Sarasehan Peningkatan Kualitas Manajemen Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit
Pudji Rahayu, S.Kep., Ners, Mohamad Palih, A.Md. Kep. 27 Apr 2019
23 orskhop Sistem Informasi RS ala KARS (SIRSAK)
Tomi Fadrin, A.Md 24 Jan 2019 s.d. 25 Jan 2019
e) Dukungan aplikasi SISMADAK (Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi)
serta pelatihan bagi staf IT untuk pemantapan pengetahuan aplikasi
SISMADAK.
f) Melaksanakan kegiatan WEBINARS untuk pembahasan isu-isu akreditasi
antar UPT Kementrian Kesehatan.
g) Dukungan anggaran untuk kegiatan akreditasi sebesar Rp222.800.000,-.
6) Pencapaian Kinerja
Tabel 30 Capaian Kinerja Akreditasi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Indikator 2018 2019
T R T R
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Terakreditasi KARS 2012.
1
sertifikat
1
sertifikat
1
sertifikat
1
sertifikat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 60
a) Tahun 2019 realisasi adalah sebanyak 1 sertifikat. Bila dibandingkan
dengan target (1 sertifikat), maka capaian tahun 2019 adalah 100%.
b) Realisasi tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun
2018), berdasarkan survey verifikasi reakreditasi ketiga maka capaiannya
tetap tercapai karena tahun 2019 Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
telah lulus akreditas Snars Edisi 1 paripurna.
7) Permasalahan
a) Pelaksanaan pemenuhan standar akreditasi masih pokjasentris, belum
berorientasi kinerja unit.
b) SOP-AP sebagai data dukung dalam proses assestmen akreditasi masih
belum dipahami oleh setiap unit kerja.
c) Aplikasi SISMADAK belum tersosialisasikan kepada semua pokja
akreditasI.
d) Upaya perbaikan dalam pelaksanaan akreditasi belum berkelanjutan
(continous improvement).
e) Belum adanya pelaksanaan monev terhadap implementasi SOP AP di
unit kerja.
8) Usulan Pemecahan Masalah
a) Melaksanakan sosialisasi kepada setiap unit kerja untuk pemenuhan
standar akreditasi malalui kunjungan ronde manajemen.
b) Pelatihan internal SOP-AP untuk kepala unit kerja melalui kegiatan IHT.
c) Melaksanakan sosialisasi aplikasi SISMADAK secara terus menerus
kepada semua Pokja Akreditasi dan unit kerja terkait.
d) Melakukan monev SOP AP di seluruh unit kerja untuk mengevaluasi
implementasi SOP AP.
9) Efisiensi Sumber Daya
a) Dalam menggunakan aplikasi SISMADAK tim IT telah melakukan
intergrasi SISMADAK dengan SIM RS Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu sehingga aplikasi tersebut bisa dikembangkan sesuai
kebutuhan rumah sakit. Proses integrasi mengoptimalkan SDM dari staf
internal/programmer rumah sakit.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 61
b) Adanya kunjungan ronde manajemen melalui surveyor internal terlatih
memungkinkan rumah sakit untuk mengefisienkan biaya bimbingan
KARS praakreditasi dengan surveyor KARS.
c) Realisasi anggaran adalah sebesar Rp222.800.000,- dengan realisasi
sebesar Rp149.265.453,- atau sebesar 67%. Hal ini menunjukan efisiensi
anggaran karena di tahun 2019 Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
berhasil mempertahankan sertifikat akreditasi paripurna melalui
kegiatan survey reakreditasi oleh KARS.
10) Realisasi Anggaran
Tahun 2019 anggaran untuk adalah sebesar Rp222.800.000,- dengan
realisasi sebesar Rp149.265.453,- atau sebesar 67%.
Tabel 31 Dukungan Anggaran Akreditasi Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Akreditasi dan Aplikasi SISMADAK
222.800.000 149.265.453 73.534.547 67
Jumlah 222.800.000 149.265.453 73.534.547 67
f. Tingkat Kesehatan RS BLU
1) Sasaran Strategis
Terwujudnya kepuasan stakeholder.
2) Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan tingkat kesehatan RS BLU adalah indikator kesehatan
rumah sakit yang dicapai RSPR berdasarkan Perdirjen 36/PB/2013. Kepuasan
stakeholder yaitu sesuainya harapan stakeholder (yang terukur dalam hal ini
diwakili oleh indikator tingkat kesehatan rumah sakit) dengan hasil yang
dicapai rumah sakit. Stakeholder adalah individu atau kelompok yang bisa
mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh organisasi sebagai dampak dari
aktivitasnya (Freeman, 1984) dalam hal ini yaitu pasien, Kemenkes, Instansi
penjamin, Faskes, dan masyarakat sekitar serta organisasi/instansi terkait.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 62
3) Cara Perhitungan
Cara perhitungan indikator adalah dengan cara menetapkan indikator
kesehatan rumah sakit yang terdiri dari aspek kinerja pelayanan, aspek
keuangan, dan aspek mutu.
4) Kegiatan yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Melaksanakan PDCA (Plan-Do-Check-Action) dalam setiap kegiatan mutu
secara berkala.
b) Melakukan monev secara update kinerja pelayanan dan kinerja
keuangan dalam kegiatan rapat koordinasi pimpinan melibatkan pejabat
struktural eselon III,IV, dan pejabat non struktural lainnya.
c) Melaksanakan kegiatan bakti sosial untuk pengabdian kepada
masyarakat.
5) Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Adanya Surat Keputusan Direktur Utama tentang Indikator Mutu Rumah
Sakit Paru D. H. A. Rotinsulu.
b) Adanya Surat Keputusan Direktur Utama tentang Tim Pengumpul Data
Indikator Mutu Rumah Sakit Paru D. H. A. Rotinsulu.
c) Membuat modul aplikasi E-IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) yang
disediakan di poliklinik rawat jalan.
d) Dukungan anggaran pelaksanaan pelayanan sebesar Rp3.673.296.000,-
6) Pencapaian Kinerja
Tabel 32 Capaian Kinerja Tingkat Kesehatan Rumah Sakit BLU
Indikator 2018 2019
T R T R
Terwujudnya kepuasan stakeholder 82,5 87,81 85 83.99
a) Tahun 2019 realisasi adalah sebanyak 83,99%, bila dibandingkan dengan
target (85%), maka capaian tahun 2019 adalah 98,8%.
b) Realisasi tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun
2018), maka capaiannya menurun sebesar 3,82%.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 63
c) Pencapaian kinerja keuangan masih belum sesuai harapan, yaitu
terdapat 5 rasio yang tidak tercapai, terdiri dari rasio penagihan utang,
rasio perputaran asset tetap, rasio imbalan atas asset tetap, rasio
imbalan ekuitas, dan rasio perputaran persediaan.
d) Tidak tercapainya rasio-rasio keuangan merupakan gambaran :
▪ Perputaran piutang lebih dari 30 hari.
▪ Pendapatan operasional kurang dari 20% dari jumlah asset tetap.
▪ Jumlah asset tetap yang dimiliki tidak menghasilkan surplus yang
diharapkan.
▪ Jumlah ekuitas (modal) yang dimiliki tidak menghasilkan surplus
yang diharapkan.
▪ Perputaran persediaan melebihi 35 hari.
e) Pencapaian kinerja pelayanan yang masih belum sesuai harapan, yaitu
pertumbuhan operasi, rata-rata rehab medik per hari, angka kegagalan
hasil radiologi, angka pengulangan pemeriksaanlaboratorium, BOR,
waktu tunggu rawatjalan, LOS, kecepatan pelayanan resep obat jadi,
proper lingkungan.
f) Tidak tercapainya kinerja pelayanan sesuai standar disebabkan karena
▪ Kurangnya dokter spesialis yang diperlukan di pelayanan
▪ Perubahan pola penyakit, sehingga untuk kasus rehab medik
tidak sejalan dengan pertambahan jumlah pasien
▪ kegagalanhasilradiologidisebabkankarenasudahmulaiberalihnyam
etodekonvensionalkemetode digital radiologi.
▪ Angkapengulanganpemeriksaanlaboratoriumkarenadipengaruhis
emakinbanyaknyapasiendanpemeriksaanlaboratorium.
▪ Bed occupancy Rate masihbelum ideal namun tetap lebih baik/
meningkat dari tahun sebelumnya.
▪ Waktu tunggu rawat jalan sudah semakin baik dengan perbaikan
metode pelayanan oleh dokter spesialis paru yaitu berupa
penetapan dokter khusus di rawat jalan dan rawat inap
▪ LOS di Rotinsulu sudah baik yaitu 4 harian masih belum ideal
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 64
▪ Kecepatan pelayanan resep obat jadi sudah semakin baik melalui
perubahan metode pelayananya itu dengan menambah tenaga di
pencatatan serta pengaturan resep jadi dan racikan.
▪ Proper lingkungan sudah baik yaitu biru
7) Permasalahan
a) Pengisian kelengkapan rekam medik masih rendah dan belum konsisten
untuk seluruh ruangan rawat baik rawat jalan, rawat inap, maupun ruang
rawat lainnya.
b) Piutang BPJS tidak membayar tepat waktu dan proses klaim internal
belum optimal
c) Pemanfaatan asset untuk menghasilkan pendapatan tidak mencapai nilai
ideal.
d) Surplus dari pemanfaatan asset tetap tidak mencapai nilai ideal.
e) Persediaan menumpuk di akhir tahun.
f) Pelayanan dipengaruhi oleh ketersediaan sdm yaitu dokter bedah juga
dokter anestesi sehingga dapat mempengaruhi jumlah kegiatan operasi.
8) Usulan Pemecahan Masalah
a) Melaksanakan penilaian penghargaan pegawai setiap bulan salah
satunya adalah penghargaan pengisian rekam medik terbaik untuk
motivasi pengisian rekam medik.
b) Proses klaim internal bulan berjalan harus tepat waktu dan
mempercepat revisi klaim/susulan.
c) Meningkatkan kerja sama dengan BPJS
d) Mengeksplorasi kemungkinan pemanfaatan asset tetap melalui
pengkajian secara terintegrasi agar efektif dan efisien.
e) Peran dari masing-masing pihak untuk mengelola persedian, sehingga
tidak perlu dibeli persediaan yang masih banyak.
f) Pengaturan sumberdaya manusia dokter spesialis serta penambahan
dokter spesialis khususnya dokter paru, dokter radiologi, serta
melakukan kerja sama mitra untuk dokter bedah dan anestesi bila
sedang berhalangan hadir.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 65
g) Memperbaiki metode dan alur pelayanan sehingga waktu tunggu
pelayanan semakin baik
9) Efisiensi Sumber Daya
Dalam realisasi indikator, anggaran yang terpakai tahun 2018 adalah sebesar
Rp43.167.385.000,- dengan realisasi sebesar Rp38.032.806.617,- atau
sebesar 88,11%.
10) Realisasi Anggaran
Tahun 2019 anggaran untuk adalah sebesar Rp43.167.385.000,- dengan
realisasi sebesar Rp38.032.806.617 ,- atau sebesar 88,11%.
Tabel 33
Dukungan Anggaran Realiasasi Tingkat Kesehatan Rumah Sakit BLU
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Layanan
operasional UPT
BLU
32.456.332.000 29.900.286.962 2.556.045.038 92,12%
2 Langganan Daya
dan Jasa
1.089.257.000 1.022.324.562 66.932.438 93,86%
3 Belanja jasa (
pemeliharaan ,
jasa )
9.621.796.000 7.110.195.093 2.511.600.907 73,90%
Jumlah 43.167.385.000 38.032.806.617 5.134.578.383 88,11%
g. Persentase Pertumbuhan Pertmbuhan Pendapatan.
1) Sasaran Strategis
Terwujudnya pertumbuhan pendapatan rumah sakit.
2) Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan pendapatan kas rumah sakit adalah semua
penerimaan rumah sakit yang masuk ke kas rumah sakit yang
berasal/diperoleh atas imbalan barang/jasa sesuai tariff yang berlaku.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 66
3) Cara Perhitungan
Cara perhitungan dan penghitungan indikator indikator adalah dengan cara
menghitung pendapatan kas periode tahun berjalan dikurangi pendapatan
periode yang sama tahun sebelumnya dibagi pendapatan periode yang sama
tahun sebelumnya dikalikan seratus persen.
4) Kegiatan yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Meningkatkan kegiatan marketing rumah sakit untuk peningkatan brand
image Rotinsulu di masyarakat dan mendorong peningkatan
pendapatan.
b) Meningkatkan kegiatan promosi rumah sakit baik melalui kegiatan
maupun melalui penyuluhan, seminar, dan publikasi kegiatan lainnya.
c) Menambah jejaring kerja sama pelayanan dengan instansi kesehatan
lainnya, dengan institusi kesehatan, maupun perusahaan swasta lokal
dan nasional.
d) Melakukan efisiensi penggunaan sumber daya sarana dan prasarana di
rumah sakit.
e) Peningkatan pelayanan kediklatan untuk siswa dan mahasiswa dengan
mengoptimalkan tenaga MOT, TOT, TOC, TPPK, serta CI yang terlatih dan
tersertifikasi. Tahun 2018 penguatan Instalasi Diklatlitbang terutama
dengan memperbanyak keikutsertaan pegawai dalam pelatihan-
pelatihan untuk penyelenggaraan Diklat diantaranya adalah Master of
Trainning (MOT), Trainning of Trainner (TOT), dan Clinical Instruktur (CI).
Sampai dengan tahun 2018 di Rumah Sakit Paru Dr. H. A Rotinsulu
tercatat pegawai yang telah terlatih sebagai MOT/TOT/CI bersertifikat
adalah sebagai berikut :
Tabel 34 Jumlah Pegawai Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
Tersertifikasi Kediklatan
No Nama Jumlah
1 Pengendali Pelatihan 5 orang
2 TOT (Trainner of Trainning) 8 orang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 67
3 TOC (Trainner of Course) 5 orang
4 CI (Clinical Instructur) dan
Preceptor
33 orang
5 TPPK 32
6 Pengendali mutu diklat 2 orang
7 Manajer kediklatan 4 orang
Dengan menjadikan pegawai RSPR sebagai TOT/MOT/CI yang andal hal
tersebut ternyata menjadikan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan
di Rumah Sakit Paru Dr. H. A Rotinsulu semakin diminati oleh sekolah-
sekolah kesehatan di Indonesia baik itu sekolah tingkat menengah
maupun sekolah tinggi. Tahun 2019 tercatat sebanyak 357 orang
mahasiswa/siswa melaksanakan PKL di Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu
5) Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Membuat pelatihan terakreditasi PPSDM untuk meningkatkan
pendapatan melalui pelatihan terakreditasi, diantaranya adalah :
▪ Pelatihan Respirasi Dasar
▪ Pelatihan Ventilasi Mekanik Dasar
▪ Pelatihan Bronchoscopy (on progress)
b) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Tim JKN (Jaminan
Kesehata Nasional) Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
c) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Tim Klaim Rumah
Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu untuk mempercepat proses klaim BPJS
Kesehatan maupun kerja sama kontraktor.
d) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Tim Marketing
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu untuk mempercepat proses klaim
BPJS Kesehatan maupun kerja sama kontraktor.
e) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Tim Perjanjian
Kerja Sama Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu untuk mendukung
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 68
proses administrasi Mou/PKS antara rumah sakit dengan instansi lain
yang terkait.
f) Membuat modul SIM RS ‘Pemberkasan Klaim JKN’ untuk menunjang
percepatan proses klaim.
g) Menerbitkan surat edaran efisiensi bagi pegawai dalam setiap kegiatan
perkantoran.
h) Dukungan anggaran pelayanan belanja operasional sebesar
Rp27.782.826.000 ,-.
6) Pencapaian Kinerja
Tabel 36 Capaian Kinerja Pertumbuhan Pendapatan Rumah Sakit
Indikator 2018 2019
T R T R
Persentase pertumbuhan pendapatan rumah
sakit.
10 5,97 5,85 48,31
a) Tahun 2019 realisasi adalah sebanyak 48,31%. Bila dibandingkan dengan
target (5,85%), maka capaian tahun 2019 adalah 825,81% sehingga
target pertumbuhan pendapatan tercapai. Perhitungan pertumbuhan
adalah sebagai berikut:
Pendapatan kas tahun 2018: 49.754.509.335
Pendapatan kas tahun 2019: 73.792.452.917
Pertumbuhan = (73.792.452.917 - 49.754.509.335)/49.754.509.335
= 48,31%
b) Capaian tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun
2017), maka capaiannya meningkat sebesar 42,34%.
7) Permasalahan
a) Belum meksimalnya pemberkasan Klaim sehingga Klaim belum dikirim
100% ke BPJS.
b) Masih ada Revisi Klaim dan Dispute Clai
c) Liquiditas BPJS dalam pembayaran ke RS yang tidak menentu
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 69
d) Adanya kebijakan BPJS yang menghambat alur proses klaim. Misalnya
perubahan tariff pelayanan, perubahan tariff obat yang menyebabkan
aplikasi terhenti sehingga klaim menjadi terlambat.
e) Adanya perubahan sistem verifikasi klaim BPJS sejak akhir tahun 2016
yaitu menjadi sistem vedika dimana verifikator BPJS berkantor di kantor
BPJS dan tidak lagi berkantor di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
Hal ini menyebabkan koordinasi terhambat sehingga klaim menjadi sulit
dicapai sesuai waktu yang diharapkan.
f) Promosi rumah sakit masih dalam tahap initial sehingga belum dapat
dirasakan manfaatnya secara langsung atau peningkatan pasiennya
belum sesuai harapan.
g) Peningkatan kualitas sumber daya rumah sakit masih belum dapat
mempercepat peningkatan pasien.
8) Usulan Pemecahan Masalah
a) Percepatan dan Optimalisasi pemberian klaim sehingga Klaim Bulan
Oktober Tahun 2019 sudah bisa dikirim ke BPJS sebelum tanggal 10
sebanyak 99,41%
b) Meminimalisir revisi klaim dan Dispute Claim
c) Komunikasi secara Intensif dengan BPJS Kesehatan
d) Melaksanakan optimalisasi support modul pemberkasan klaim BPJS.
e) Meningkatkan jenis layanan melalui pengembangan layanan divisi paru.
f) Mengoptimalkan program kerja tim marketing rumah sakit melalui
peningkatan promosi untuk menjual produk rumah sakit serta
mengeksplorasi setiap kemungkinan pendapatan seperti dana deposito,
pemanfaatan asset, dan sebagainya.
g) Perlu dilakukan peningkatan kerja sama dengan BPJS untuk
mempererat hubungan antara kedua belah pihak sehingga bisa
diterbitkan kebijakan yang memudahkan pengaturan klaim RSPR ke
BPJS.
h) Perlu dilakukan evaluasi klaim RSPR agar lebih mudah, cepat, dan
efisien.
9) Efisiensi Sumber Daya
Upaya efisiensi dalam peningkatan pertumbuhan pendapatan, anggaran
pelaksanaan kegiatan adalah sebesar 84,01%.
10) Realisasi Anggaran
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 70
Tahun 2019 anggaran untuk sebesar Rp27.782.826.000,- dengan realisasi
sebesar Rp23.339.036.052,- atau sebesar 84,01%.
Tabel 37
Dukungan Anggaran Capaian Pertumbuhan Pendapatan Rumah Sakit
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Obat- Obatan
dan Bahan
Medis Habis
Pakai
27.782.826.000 23.339.036.052 4.443.789.948 84,01
Jumlah 27.782.826.000 23.339.036.052 548.969.186 84,01
h. Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Belanja Operasional.
1. Sasaran Strategis
Terwujudnya kemandirian dalam memenuhi pembiayaan operasional.
2. Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan pendapatan kas adalah jumlah seluruh penerimaan
yang masuk ke kas rumah sakit yang berasal/diperoleh atas imbalan
barang/jasa sesuai dengan tarif yang berlaku. Sedangkan belanja operasional
adalah jumlah seluruh belanja untuk pendukung operasional rumah sakit di
luar belanja investasi dan modal.
3. Cara Perhitungan
Cara perhitungan indikator adalah dengan cara membandingkan
pendapatan kas pada periode tertentu dengan belanja operasional pada
periode yang sama.
4. Kegiatan yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Evaluasi pendapatan secara berkala melalui rapat kordinasi pimpinan
setiap bulan.
b) Meningkatkan pendapatan akrual meliputi :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 71
▪ Peningkatan kualitas pelayanan melalui pelaksanaan akreditasi
sehingga pelayanan berfokus pada keselamatan pasien dan
keluarga.
▪ Melakukan penambahan jenis pelayanan untuk meningkatkan
sumber pendapatan.
▪ Mengoptimalkan klaim BPJS
▪ Melakukan penyelesaian piutang non BPJS melakukan evaluasi
kerja sama pendapatan
c) Mengoptimalkan biaya operasional RS diantaranya :
▪ Memperbaiki sistem persediaan rumah sakit
▪ Mengoptimalkan kinerja pengadaan melalui efisiensi belanja dan
penyesuaian jadwak kegiatan pengadaan.
▪ Mengsosialisasikan gerakan efisiensi ke seluruh pegawai
▪ Mengoptimalkan fungsi perencanaan di setiap unit fungsional dan
struktural.
5. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target
a) Mengoptimalkan percepatan klaim piutang BPJS.
b) Membuat modul SIM RS ‘Pemberkasan Klaim JKN’ untuk menunjang
percepatan proses klaim.
c) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Tim JKN (Jaminan
Kesehata Nasional) Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu
d) Menerbitkan Surat Keputusan Direktur Utama Tentang Tim Klaim Rumah
Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu untuk mempercepat proses klaim BPJS
Kesehatan maupun kerja sama kontraktor.
6. Pencapaian Kinerja
Tabel 38 Capaian Kinerja Kemandirian dalam Memenuhi Pembiayaan Operasional
Indikator 2018 2019
T R T R
Terwujudnya kemandirian dalam memenuhi
pembiayaan operasional
65 68,20 65 100,26
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 72
a) Tahun 2019 realisasi adalah sebanyak 68,20%.Bila dibandingkan dengan
target (65%), maka capaian tahun 2019 adalah 154,24%. Perhitungan
realisasi rasio POBO bisa dilihat sebagai berikut :
Rasio POBO = Pendapatan PNBP/Biaya Operasional
= 81.485.317.601/81.280.519.753 x 100
= 100.26%
b) Realisasi tahun 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun
2018), maka capaiannya meningkat sebesar 32,06%.
7. Permasalahan
a) Adanya sistem vedika klaim BPJS yang menyebabkan klaim lebih banyak
membutuhkan waktu yang lebih dari pihak rumah sakit.
b) Sistem perencanaan rumah sudah baik namun dalam pelaksanaannya
masih belum sesuai dengan perencanaan.
c) Belum adanya evaluasi terhadap biaya unit kerja.
d) Belum adanya evaluasi terhadap biaya per klaim.
e) Belum dilaksanakannya bisnis plan rumah sakit berbasis data dan
penelitian.
f) Belum idealnya sistem persedian sampai dengan akhir tahun.
8. Usulan Pemecahan Masalah
a) Peningkatan koordinasi unit terkait diantaranya bagian keuangan, unit
layanan pengadaan (PPK), dan perencana untuk mengefektifkan biaya
operasional serta pengaturan waktu yang tepat agar nilai belanja lebih
bisa terdistribusi ke setiap triwulan dan tidak timpang di triwulan
keempat.
b) Meningkatkan ketepatan waktu klaim melalui komitmen tim klaim dan
pimpinan rumah sakit.
c) Meningkatkan jumlah kunjungan pasien rumah sakit melalui promosi
yang lebih terencana dan tepat sasaran.
d) Meningkatkan jumlah kunjungan pasien melalui fokus pelayanan pasien
dan pemenuhan pelayanan sesuai standar.
9. Efisiensi Sumber Daya
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 73
Upaya efisiensi dalam peningkatan POBO anggaran pelaksanaan kegiatan
hanya sebesar 71,28%.
10. Realisasi Anggaran
Tahun 2019 anggaran untuk POBO adalah sebesar Rp1.911.554.000,-
dengan realisasi sebesar Rp1.362.584.814,- atau sebesar 71,28%.
Tabel 39 Dukungan Anggaran dalam Memenuhi Pembiayaan Operasional
NO KEGIATAN ANGGARAN TERPAKAI SISA %
1 Belanja Penyediaan Barang dan Jasa Lainnya
1.911.554.000 1.362.584.814 548.969.186 71,28
Jumlah 1.911.554.000 1.362.584.814 548.969.186 71,28
2. Inovasi
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan paru masyarakat RS Paru Dr.H.A
Rotinsulu pada tahun 2019 melakukan inovasi-inovasi di bidang IT diantaranya :
a. Penyediaan fasilitas SIM RS untuk pre test dan post test dalam setiap kegiatan
diklat.
b. Home Visit - Home Care khususnya pasien geriatric
c. Early Warning System Pasien Rawat Inap
d. Sistem Informasi Reminder Pasien TB
e. Si Cekas (Sistem Informasi Cek Absensi)
Yaitu SIM RS dimana setiap pegawai bisa memeriksa absensi kehadiran secara
langsung melalui aplikasi SIM RS.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 74
f. Sistem Informasi e-Remunerasi
Yaitu SIM RS dimana setiap pegawai bisa langsung mengentry realisasi kinerja
bulanan melalui aplikasi.
g. E-Resep
B. Realisasi Anggaran
Tahun anggaran 2019, Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu mendapatkan alokasi
anggaran total sebesar Rp117.328.916.000,- dengan rincian anggaran yang bersumber
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 75
dari rupiah murni (RM) sebesar Rp 64.854.575.000,- dan anggaran yang bersumber dari
BLU/PNBP sebesar Rp52.474.341.000,-. Jumlah total ini merupakan hasil revisi terakhir
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
Realisasi pendapatan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tahun 2019 sebesar Rp
73.792.452.917,- atau sekitar 140.63% dari target pendapatan Rumah Sakit Paru Dr. H.
A. Rotinsulu tahun 2019 yaitu sebesar Rp52.474.341.000,-.
Adapun realisasi untuk belanja Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tahun 2019
adalah sebesar Rp100.676.276.945,- atau mencapai 85.81% dari alokasi anggaran yang
diterima Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tahun 2019 sebesar Rp 117.328.916.000,-
Tabel 41
Rincian Realisasi AnggaranRumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu Tahun 2019
NO JENIS BELANJA REALISASI 2018 (RP)
REALISASI 2019 (RP)
A Belanja Pegawai 14.516.923.511 15.534.743.604
B Belanja Barang 71.284.585.454 68.745.716.792
1. Belanja barang operasional 56.939.330.218 60.239.158.000
2. Belanja barang non
operasional
784.770.081 330.910.952
3. Belanja jasa 8.382.621.111 4.505.913.623
4. Belanja pemeliharaan 4.155.636.471 2.604.281.470
5. Belanja perjalanan 1.022.227.573 1.065.452.747
C Belanja Modal 15.418.298.601 16.395.816.549
1. Belanja peralatan dan mesin 11.147.863.601 11.379.940.021
2. Belanja gedung dan bangunan 3.680.600.000 4.717.633.728
3. Belanja fisik lainnya 589.835.000 298.242.800
Dalam merealisasikan anggaran untuk mencapai sasaran strategis/ target 11
indikator, RSPR melaksanakan efisiensi.Berikut rekap efisiensi yang dilaksanakan
selama tahun 2019.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 76
Tabel 42 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Tahun Anggaran 2019
NO URAIAN KODE
OUTPUT PAGU
REALISASI TAHUN 2018
EFISIENSI PERSENTASE
1 Gedung Layanan 2094,506 6.669.988.000 5.015.876.528 1.654.111.472 75,20%
2 Layanan Internal 2094,951 11.802.853.000 10.010.293.504 1.792.559.496 84,81%
3 Alat Kesehatan 2094,508 32.456.332.000 30.101.324.405 2.355.007.595 92,74%
4 Layanan Operasional RS
2094,509 27.782.826.000 23.339.036.052 4.443.789.948 84,01%
5 Obat-obatan dan BMHP
2094,512 3.301.804.000 2.502.109.347 799.694.653 75,78%
6 Layanan Perkantoran 2094,994 35.315.113.000 29.707.637.109 5.607.475.891 84,12%
JUMLAH 117.328.916.000 100.676.276.945 16.652.639.055 85,81%
C. Sumber Daya Lainnya
1. Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga SDM di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu selama tahun 2018
adalah sebagai berikut :
Tabel. 43 Pegawai Berdasarkan Kelompok Jabatan
No Jabatan Jumlah 2018
Tahun 2019
1 Jabatan Struktural 17 17
2 Jabatan Fungsional Tertentu 153 149
3 Jabatan Fungsional Umum 199 199
Jumlah 369 365
Tabel. 44 Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
No Jabatan Jumlah 2018
Tahun 2019
1 PNS 222 231
2 CPNS 15 5
3 BLU Non PNS 132 129
Jumlah 369 365
Tabel. 45 Pegawai Berdasarkan Kelompok Pendidikan
No Jabatan Jumlah Tahun
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 77
2018 2019
1 Dokter Spesialis 12 10
2 Dokter Umum 14 14
3 Dokter Gigi 1 1
4 Magister (S2) 16 17
5 Sarjana (S1) 29 26
6 Sarjana (S1) + Profesi 29 29
7 Sarjana Sains Terapan (DIV) 13 12
8 Diploma III 194 197
9 Diploma I 2 2
10 SMA dan sederajat 52 51
11 SMP 3 2
12 SD 4 4
Jumlah 369 365
Tabel. 46 Pegawai Berdasarkan Golongan
No Jabatan Jumlah 2018
Tahun 2019
1 Golongan IV 13 13
2 Golongan III 181 186
3 Golongan II 173 164
4 Golongan I 2 2
Jumlah 369 365
Tabel. 47 Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jabatan Jumlah 2018
Tahun 2019
1 Laki-Laki 169 167
2 Perempuan 200 198
Jumlah 369 365
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Perkembangan sarana dan prasarana selama tahun 2019 bisa dilihat sebagai
berikut:
Tabel. 47 Perkembangan Barang Milik Negara Tahun 2019
No Jenis Barang Milik Negara Jumlah (Rp)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 78
(Bmn) Tahun 2018 Jumlah (Rp) Tahun 2019
A BMN INTRAKOMPTABEL
1. Posisi awal per 1 Januari 583.659.657.276 595.711..060.180
2. Penambahan 19.365.710.797 16.586.314.058
3. Pengurangan 7.314.307.893 154.841.000
4. Posisi akhir per 31 Desember
595.711.060.180 612.142.533.238
B BMN EKSTRAKOMPTABEL 1. Posisi awal per 1 Januari 160.636.164 299.299.308
2. Penambahan 171.015.134 97.965.640
3. Pengurangan 32.351.990 -
4. Posisi akhir per 31 Desember
299.299.308 397.264.948
C BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA
1. Posisi awal per 1 Januari 583.820.293.440 596.010.359.488
2. Penambahan 19.536.725.931 16.684.279.698
3. Pengurangan 7.346.659.883 154.841.000
4. Posisi akhir per 31 Desember
596.010.359.488 612.539.798.186
D BMN ASET TIDAK BERWUJUD
1. Posisi awal per 1 Januari 75.284.000 -
2. Penambahan - -
3. Pengurangan 75.284.000 -
4. Posisi akhir per 31 Desember
- -
E BMN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
1. Posisi awal per 1 Januari - -
2. Penambahan 3.679.040.000 5.015.876.528
3. Pengurangan 3.679.040.000 5.005.855.728
4. Posisi akhir per 31 Desember
- 10.020.800
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 79
BAB IV KESIMPULAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 80
LAKIP Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu tahun 2019 menunjukan kinerja rumah
sakit sebagai unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang
berada dibawah binaan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan selama kurun waktu satu
tahun selama tahun 2019 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, yaitu : “Melaksanakan
pelayanan kesehatan terhadap penderita penyakit paru secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan, pendidikan, dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan di
bidang penanggulangan penyakit paru”.
Tahun 2019 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan oleh masing-masing
bagian, bidang, instalasi, unit kerja lainnya di lingkungan Rumah Sakit Paru Dr. H. A.
Rotinsulu.Salah satu unsur penting dalam penilaian organisasi adalah kinerja aparatur yang
diaktualisasikan dengan perencanaan program yang tepat sasaran, pelaksanaan kegiatan,
dan evaluasi kegiatan.
Pengukuran terhadap berbagai indikator yang telah ditetapkan selama tahun 2019
memberikan hasil yang beragam. Sebagian besar target dari setiap indikator kerja yang
ditetapkan telah tercapai dan melebihi target. Meski demikian, ada juga beberapa program
yang belum tercapai sesuai target yang diharapkan. Dari 11 indikator kinerja yang
ditetapkan sebanyak 8 indikator telah tercapai targetnya sedangkan 3 indikator tidak
tercapai. Data capaian sasaran strategis bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 48
Capaian Kinerja Indikator RSB Tahun 2019
NO SASARAN INDIKATOR SASARAN
BOBOT (%)
SATUAN TARGET
(%) REALISASI
(%) CAPAIAN
(%)
I Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
1. Terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten.
Persentase pemenuhan kompetensi SDM.
13 Persen 90 91,55 13,22
2. Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana.
Persentase pemenuhan sarana dan prasaranan sesuai standar.
10 Persen 90 92,00 10,14
3. Terwujudnya sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS) berbasis informasi teknologi.
Jumlah penambahan modul SIM RS yang terimplementasi.
10 Modul 7 7 10
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PUBLIK TAHUN 2019 RS PARU Dr. H. A. ROTINSULU 81
4. Terwujudnya budaya kinerja yang excellent.
Persentase pencapaian kinerja individu.
9 Persen 90 95,58 9,56
II Perspektif Proses Bisnis Internal.
5. Terwujudnya pengembangan pelayanan per divisi di bidang paru.
Jumlah realisasi pembentukan divisi paru (divisi intervensi & gawat nafas, asma & PPOK, faal paru klinik, infeksi TB dan Non TB, onkologi paru kerja dan imunologi).
11 Divisi 7 7 11
6. Terwujudnya sistem rujukan yang efektif.
Persentasi pasien rujukan yang masuk ke RSPR.
9 Persen 70 61 7,84
7. Terwujudnya Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai rumah sakit pendidikan.
Persentase proses penetapan Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu sebagai rumah sakit pendidikan affiliasi.
9 Persen 100 77,36 6,96
8. Terwujudnya pelayanan yang paripurna.
Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu terakreditasi KARS 2012.
10 Sertifikat 1 1 10
III Perspektif Stakeholder
9. Terwujudnya kepuasan stakeholder.
Tingkat kesehatan rumah sakit BLU.
9 Persen 85 84 8,89
IV Perspektif Keuangan
10. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan rumah sakit.
Persentase pertumbuhan pendapatan kas rumah sakit.
5 Persen 5,85 48,31 41,29
11. Terwujudnya kemandirian dalam memenuhi pembiayaan operasional.
Ratio pendapatan kas terhadap belanja operasional.
5 Persen 65 100,26 7,71
Jumlah 136,71
Laporan kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi untuk
penyempurnaan rencana startegis di tahun-tahun berikutnya, pelaksanaan kegiatan,
maupun pembuatan kebijakan penunjang agar pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit Paru Dr.
H. A. Rotinsulu ke depan tahun ke tahunnya diharapkan sesuai dengan rencana strategis
bisnisnya.