Post on 11-Aug-2015
LAPORAN KEGIATAN
PAMERAN SEJARAH MUSEUM MPU TANTULAR
Oleh:
Dewinda Nur Mayaningsari (09)
Evita Izza Dwiyanti (13)
SEKOLAH UNGGULAN TERPADU (SUT)
SMA NEGERI 2 LUMAJANG
Jln. HOS. Cokroaminoto 159, Lumajang 67311 Telp/Fax. (0334) 881036
TAHUN AJARAN 2012-2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG KUNJUNGAN
Pendidikan merupakan modal terpenting dijaman sekarang ini. Dalam situasi dan kondisi sekarang ini tanpa adanya pendidikan yang memadai sulit untuk memacu diri kita untuk menggapai masa depan yang lebih cerah , semua ini diperlukan keinginan dan kemauan yang lebih dalam dari diri kita masing-masing. Dengan pendidikan dan belajar yang tekun dapat membawa kita semua untuk mewujudkan cita-cita dan impian yang telah kita harapkan di jaman modern dan global ini.
Dalam era globalisasi kita semua diharapkan terus berusaha meningkatkan sumber daya yang handal dan berkualitas yang mampu bersaing secara efektif.Untuk dapat mencapai hal tersebut, maka guru pendamping sekolah kami mendorong para siswanya untuk belajar di luar kelas dengan cara kunjungan ke Pameran Museum Mpu Tantular. Untuk dapat mencapai tujan yang tepat maka kami mengadakan kunjungan ke Pameran Museum Mpu Tantular, sehingga siswa dapat merasakan situasi dan kondisi yang dihadapi tidak sama bila belajar di dalam dan lingkungan sekolah.
Melalui kunjungan ke Pameran Museum Mpu Tantular ini, diharapakan dapat memacu siswa SMA Negeri 2 Lumajang untuk selalu menggali dan menggali potensi yang dimiliki dan dapat mengoptimalkan pengembangan pendidikan yang berada di SMA Negeri 2 Lumajang. Kunjungan kali ini bersamaan dengan siswa SD sampai SMA bahkan perguruan tinggi dan masyarakat luas pencinta budaya.
1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN KUNJUNGAN
Tujuan kunjungan ke Pameran Museum Mpu Tantular adalah :a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal lebih dekat tentang peninggalan-peninggalan berupa arca, wayang, keris, dll.b. Meningkatkan wawasan siswa tentang peninggalan-peninggalan berupa arca, wayang, keris, dll dan budaya daerah lain melalui proses pengamatan langsung dilingkungan Pameran Museum Mpu Tantularc. Menumbukan motivasi pada siswa untuk menghargai peninggalan-peninggalan berupa arca, wayang, keris, dll serta budaya Nusantara dan menjadi manusia yang mampu berpikir logis, kritis, kreatif, mandiri dan berakhlaq mulia.
1.2.2 TUJUAN PEMBUATA LAPORAN
Secara khusus tujuan pembuatan laporan ini adalah :a. Untuk mengetahui peninggalan-peninggalan masyarakat pada jaman dulu.
b. Untuk memenuhi ketuntasan dalam mata pelajaran Sejarahc. Sebagai tanda bukti telah melakukan kunjungan ke Pameran Museum Mpu Tantular.d. Sebagai informasi untuk peserta kunjungan tahun yang akan datang
1.3 MANFAAT
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:1. Untuk menambah wawasan masyarakat, khusunya pelajar dan mahasiswa, tentang peninggalan-peninggalan pada jaman dahulu2. Untuk menambah pengetahuan masyrakat peninggalan-peninggalan pada jaman dahulu
1.4 WAKTU DAN TEMPAT
Pameran Mpu Tantular
Tanggal Pelaksanaan : 11-13 Februari 2013
Waktu Pelaksanaan : 09.00-21.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : Gedung Guru, Jl. Veteran no.18 Lumajang
Tanggal Kunjungan : 12 Februari 2013
Waktu Kunjungan : 15.00-15.44 WIB
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengumpulan Data
Pameran dibuka pada pukul Sembilan pagi dan ditutup pada jam sembilan
malam. Dan pameran tersebut diselenggarakan di tiga hari, yaitu tanggal 11, 12, dan
13 Pebruari 2013. Demi menghindari banyaknya pengunjung yang datang ke tempat
pameran, maka kami dating pada hari senin atau awal pameran dibuka. Data – data
yang kami kumpulkan melalui pengambilan gambar dari setiap benda – benda. Dari
benda – benda tersebut kami juga mengambil keterangan ketengan benda. Supaya kita
tahu asal – usulnya.
2.2 Profil Museum Mpu Tantular
Museum Mpu Tantular merupakan kelanjutan Stedelijk Historisch Museum
Surabaya yang didirikan oleh Von Feber, tahun 1933. Museum ini pada mulanya
terletak di Raadhius Ketabang, kemudian pindah ke Jl. Pemuda 3 Surabaya dan
berikutnya pindah lagi ke Jl. Taman Mayangkara 6 Surabaya. Selanjutnya pada
tanggal 14 Mei 2004 menempati lokasi tetap di Jl. Raya Buduran-Jembatan Layang
Sidoarjo. Pemberian naman “Mpu Tantular” bagi museum ini adalah untuk
mengabadikan pujangga besar Majapahit pengarang kitab Arjunawijaya dan Sutasoma
yang didalamnya mengandung falsafah Bhineka Tunggal Ika yang dijadikan
semboyan bangsa Indonesia.
2.3 Isi Pameran Museum Mpu Tantular
No Peninggalan Keterangan
1
Garudeya
Hiasan ini dibuat dari emas 22 karat dengan berat keseluruhan 1.163,09 gram.Simbol Garuda yang membawa kendi (kamandalu) berisi amrta (air kehidupan). Di atasnya terdapat gambar telapak tangan kiri yang dilengkapi dengan hiasan motif lidah api, merupakan symbol kekuasaan dewa Siwa. Simbol raksasa yang membawa gada kemungkinan merupakan penggambaran raksasa sebagai penjaga air Amrta. Simbol raksasa dengan kedua tangan seolah bersikap menyangga, merupakan penggambaran dari gana (raksasa setengah dewa) untuk menjaga
bangunan suci.2
Wayang Thengul
Kata Thengul berasal dari kata metentheng terus methungul. Istilah ini menggambarkan spirit untuk selalu tampil di setiap jaman. Bentuk fisiknya hampir sama dengan wayang golek.
3
Teknologi Masa Neolitik dan Fosil
Kapak TangkaiKapak LonjongBeliung PenarahKapak GenggamSerpihTengkorakTulang PahaGadingKaki Gajah PurbaTanduk Kerbau
4
Wayang Potehi
Wayang Potehi disebut juga wayang boneka. Merupakan kesenian peranakan tionghoa. Bercerita tentang pahlawan, suri tauladan dan budi pekerti dari dataran cina. Alat musiknya sederhana. Berdurasi 2 sampai 3 jam dalam pergelarannya.
5
Wayang Timplong
Disebut juga wayang gung. Mulai dikenal tahun 1910. Terbuat dari kayu mentaos. Instrumen yang digunakan sangat sederhana. Lakon yang bermain dalam pergelaran antara lain Panji Asmara Bangun, Panji Laras Bangun dan cerita – cerita tokoh setempat. Pergelaran biasanya pada malam sampai pagi.
6
Wayang Wahyu (bawah) &Wayang Sadat (atas)
Wayang Wahyu : Wayang kulit yang berasal dari Surabaya. Menceritakan tentang Umat katoloik yang rindu pada wahyu Allah. Berdurasi 3 sampai 4 jam
Wayang Sadat : berasal dari trenggalek. Konon katanya Sadat berasal dari Sarana dakwah dan tabligh. Dalang dan sinden memakai pakaian tertutup. Bercerita tentang Sunan – sunan. Berdurasi 4-5 jam. Dapat dimainkan siang atau malam hari.
7
Wayang Kulit
Berkembang pada Pulau Jawa dan Bali yang dipengaruhi oleh kebudayaan hindu. Namun, kejeniusan local dipengaruhi oleh kebudayaan asing. Konon kata wayang berasal dari bahasa jawa yang artinya bayangan. Disebut bayangan karena penonton dapat melihat pertunjukan dari belakang layar.
8
Perhiasan
GelangLiontin GentaKalung kuku macanKalungKalung klonthonganBinggelGelang, Gelang perak
9
Jaranan Sentherewe
Berasal dari Tulungagung, menggambarkan prajurit berkuda dalam pencarian Dewi Sekartaji. Banyak dipengaruhi oleh tarian remo, hal itu terlihat dari gerakan – gerakannya. Dimainkan oleh sekitar 12 orang. Nantinya ada tokoh bertopeng yang bercerita melawan pasukan berkuda.Pada akhir pergelaran biasanya ditutup dengan aksi – aksi akrobatik.
10
Jaranan Bhuto
Berasal dari Banyuwangi. Biasanya dipergelarkan pada bersih desa atau proklamasi. Bercerita yang pada intinya kebajikan akan menang melawan kejahatan. Dinamakan jaranan bhuto karena bermuka bhuto. Dimainkan oleh enam orang.
11
Topeng Sandur Manduro
Merupakan kesenian urban.
1. Topeng Malang2. Topeng Sumenep3. Topeng Bali
BAB III
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan kunjungan ke Pameran Museum Mpu Tantular ini. Kami
sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, jadi kami mohon kritik dan saran dari
pembaca. Semoga laporan kegiatan kunjungan ke Pameran Museum Mpu Tantular ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Referensi Data : www.museum-mputantular.com