LAPORAN KASUS ILEUS

Post on 11-Dec-2015

282 views 37 download

description

LAPORAN KASUS ILEUSKEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH FK UMJ

Transcript of LAPORAN KASUS ILEUS

Disusun oleh: Galuh Kinanti Kusuma Ayu/2010730042

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAHRUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKARWANGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Pembimbing: dr. Gatot Sugiharto, Sp.B

LAPORAN KASUS

ILEUS

Identitas PasienNama : Tn. A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 71 tahun

Alamat : Palasari RT 04 RW 03, Girijaya, Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat.

Pekerjaan : Petani

Status : Menikah

No. RM : 4637xx

Ruang Rawat : Aisyah Bedah

Tanggal masuk : 28/03/2015

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan tidak bisa BAB

sejak 6 hari SMRS, pasien juga tidak dapat buang angin sejak 6 hari SMRS, keluhan ini disertai dengan perut terasa semakin membesar dan kembung, nyeri perut bagian bawah, mual dan muntah sebanyak 3x berisi makanan sejak 1 hari SMRS, keluhan demam, batuk, pilek, sesak napas, penurunan berat badan dan gangguan BAK disangkal pasien.

Keluhan UtamaTidak bisa BAB sejak 6 hari SMRS.

Anamnesis

Riwayat Penyakit DahuluPasien menyangkal riwayat hipertensi, diabetes mellitus, sakit jantung, asma, TB, riwayat operasi abdomen dan riwayat trauma abdomen.

Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit ataupun keluhan yang sama. Penyakit hipertensi, diabetes mellitus, jantung, asma dan TB disangkal pada anggota keluarga pasien.

Riwayat AlergiAlergi obat dan makanan disangkal pasien.

Riwayat PengobatanPasien belum pernah berobat maupun mengkonsumsi obat sebelumnya.

Riwayat KebiasaanPasien jarang makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Pasien merokok ± 1 bungkus sehari sejak usia 35 tahun, tapi sudah berhenti sejak 1 tahun yang lalu, pasien tidak pernah minum alkohol dan jarang berolah raga.

Pemeriksaan FisikKeadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisTekanan darah : 110/80 mmHgNadi : 86 x/menitSuhu : 36,7 ⁰CPernapasan : 20 x/menit

Antropometri:• Berat badan = 55 kg• Tinggi badan = 158 cm

IMT = 22,03 (normal)

STATUS GENERALIS

Kepala : Normocephal, hematom (-), luka (-).Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).Hidung : Sekret (-), septum deviasi (-), pch (-), epistaksis (-).Telinga : NormotiaMulut :Mukosa mulut & lidah basah, tonsil T1/T1, sianosis perioral (-), perdarahan (-)Leher : JVP 5+2 cmH20, pembesaran KGB (-), trakea ditengah, tiroid tidak membesar

Thoraks Jantung-Inspeksi : Iktus kordis tampak pada LAAS ICS V-Palpasi : Iktus kordis teraba pada LAAS ICS V-Perkusi : Batas jantung atas pada LPS ICS III,

Batas jantung kanan pada LPD ICS V, Batas jantung kiri pada LAAS ICS V,

-Auskultasi : S 1 dan S2 reguler, gallop (-), murmur (-)

Thoraks Paru-Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris, retraksi dinding dada (-)-Palpasi : Vocal fremitus teraba sama di kedua lapang paru-Perkusi : Sonor di kedua lapang paru-Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen-Inspeksi : Distensi (+)-Auskultasi : Bising usus meningkat

Metalic Sound (+)-Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan perut

bag bawah (+), hepatomegali (-), splenomegali (-)-Perkusi : Hipertimpani diseluruh regio abdomen

Ekstremitas -Atas : hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2 detik-Bawah : hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2 detik

Pemeriksaan Laboratorium

BNO 3 Posisi

DIAGNOSIS

Ileus Obstruktif

DD/: Ileus Paralitik

Peritonitis

PENATALAKSANAAN• Puasakan pasien• Pasang NGT• Pasang DC• IVFD NaCl 0,9% 500 cc/ 6 jam• IVFD Aminofluid 500 cc/ 24 jam• Ceftriaxone 1x2 g IV• Ranitidin 1x50 mg IV• Ondancetron 3x4 mg IV• Ketorolac drip• Alinamin F 2x1 amp IV

TINJAUAN PUSTAKA

ILEUS

PENDAHULUAN

Kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering

dijumpai

60% - 70% dari seluruh kasus akut abdomen

yang bukan apendisitis

akutKeadaan dimana

pergerakan kontraksi

normal dinding usus

terganggu.

ILEUS

ANATOMISmall intestine

Arteri pancreaticoduodenum vaskularisasi duodenum

Arteri mesenterika superior vaskularisasi jejunum dan ileum

Submukosa Payer patch drainase limfatik ke kelenjar getah bening mesenterika

N. vagus mengatur sekresi intestinal dan motilitas

Small intestine

Layers of the small intestine

Colorectal

Lapisan Colon

Fisiologi Intestine

Small intestine

Absorpsi

Pencernaan

Motilitas

Imunitas

Endokrin

Colorectal•Absorpsi•Sekresi•Motilitas•Formation of Stool•Defekasi

ILEUSPengertian

Ileus merupakan suatu kondisi dimana terdapat gangguan pasase (jalannya makanan).

Ileus

Obstuktif

Paralitik

ILEUS OBSTRUKTIF

Ileus obstruktif = ileus mekanik = ileus dinamik. Suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau mengganggu jalannya isi usus.

Lokasi Obstruksi

Letak Tinggi : Duodenum-Jejunum

Letak Tengah : Ileum Terminal

Letak Rendah : Colon-Sigmoid-rectum

Stadium

Parsial : menyumbat lumen sebagian

Simple/Komplit: menyumbat lumen total

Strangulasi: Simple dengan jepitan 

ETIOLOGIHernia Inkarserata

Non Hernia :

-Penyempitan lumen usus

- Isi Lumen : Benda asing, skibala, ascariasis.

- Dinding Usus : stenosis (radangkronik) keganasan.

- Ekstra lumen : Tumor intraabdomen.

-Adhesi

-Invaginasi 

-Volvulus 

-Malformasi Usus

Manifestasi Klinis

Akut

Kronik

Kronik Eksaserbasi

Akut

Nyeri Perut

Muntah

Distensi Abdomen

Konstipasi

Dehidrasi

Nyeri Kolik

Distensi Datang Belakangan

Konstipasi absolut

Tiba-tiba, terutama daerah umbilikus, dapat menyebarMula-mula hijau coklat, kental (KU

berat)

Tidak dijumpai faeces dan flatus Absolut

Constipation

Makin rendah / lama makin besar

distensi

kulit kering, lidah kering, mata cekung, urine output , urine

pekat.Dimulai dari sumbatan pada usus besar yang merambat ke usus kecil

Anamnesis

Keluhan Utama

Nyeri perut kolik (Tanyakan sifat, lokasi, durasi, beratnya, penjalaran)

Keluhan Tambahan

Mual dan muntah (frekuensi, warna), konstipasi, malaise, demam, tidak ada flatus

Riwayat Penyakit Dahulu

a. Penyakit atau operasi abdomenb. Penyakit sitemik dan organik yang lainc. Trauma terdahulu, atau sebelumnyad. Riwayat Menstruasi ( bagi wanita ) : - Daur menstruasi yang terakhir - penggunaan kontrasepsi orale. Riwayat penggunaan obat-obatan

Pemeriksaan FisikInspeksi

Auskultasi

Palpasi

Perkusi

Rectal Touche

Melihat kelainan bentuk

Kelainan pergerakan pernafasan

Benjolan

Bekas jaringan parut

Abdomen distensi

Darmsteifung : gerakan peristaltik usus yang terlihat pada dinding abdomen

Suara peristaltik nyaring = BorborygmiTerdengar suara metalic sound ( logam berdenting )

Dilakukan sistematis sesuai dengan topografiApakah ada nyeri tekanKemungkinan teraba massa tumor

Tidak banyak memberi petunjuk

Sphincter : tonus melemahAmpula recti : kosongKemungkinan teraba tumor pada rectum

Pemeriksaan PenunjangAnamnesis dan

Pemeriksaan Fisik

RadiologiLaboratori

um

Barium enema

Foto Polos

(Tidak spesifik)Hb , hematokrit ok dehidrasi. Leukosit norm/ ↑, gangguan elektrolit, urinalisa berat jenis ↑, ketonuria

Pem. Khusus

•Sigmoidoskopi dan colonoskopi•USG abdomen (upper/ lower)•CT Scan Abdomen (kontras dan non kontras)

Sigmoid Volvulus

“Coffee bean” appearance

Tampak gambaran batas udara-air yang multipel dan bertingkat-tingkat (multiple air-fluid level) step ladder appearance

Constricting Carcinoma

Lesi apple core” or “napkin ring”

Ba enema sigmoid volvulus

Kontras dan udara mengisi rektum dan kolon sigmoid distal. Kontras berhenti mengisi pada titik torsi.

Foto radiologi dengan barium menunjukkan penebalan dan dilatasi dinding usus yang disebabkan karena obstruksi pada usus. Pada foto terlihat gambaran heering bone appearance.

Foto Polos Abdomen 3 Posisi

• Pelebaran usus di proksimal daerah obstruksi

• Penebalan dinding usus• Gambaran seperti duri ikan

(Herring Bone Appearance)

Posisi terlentang (supine)

• Gambaran air fluid level dan step ladder appearance.

Duduk atau setengah

duduk atau berdiri (erect) • Untuk melihat air fluid level dan

kemungkinan perforasi usus.• Dari air fluid level dapat diduga

gangguan pasase usus. Bila air fluid level pendek berarti ada ileus letak tinggi, sedangkan jika panjang-panjang kemungkinan gangguan di kolon.

• Adanya udara bebas infra diafragma dan air fluid level.

Left lateral decubitus

PenatalaksanaanDekompresi bag obstruksi Cegah perforasi

Hilangkan sebab obstruksi

Harus di rawat di RS

N-uchter

I-nfuse

D-ecompression

A-ntibiotics/ Analgetic

It’s an emergency

case! Acute

Abdomen

Preparasi Operasi Pasca

Operasi

Sesegera mungkin/ bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ vital berfungsi secara memuaskan.Hernia HerniotomyPenyebab intraabdomen - membebaskan adhesi - mereposisi volvulus - reseksi tumor

(Adapted from Thompson JC: Atlas of Surgery of the Stomach, Duodenum and Small Bowel. St. Louis, Mosby–Year Book, 1992, p 299.)

Cairan dan elektrolit. Memberikan kalori yang cukup.

Komplikasi dan Prognosis

Komplikasi

• Obstruksi kolon dapat terjadi dilatasi progresif caecum perforasi peritonitis

Prognosis

• Obstruksi kolon mortalitasnya lebih tinggi dibandingkan obstruksi usus halus

• Anak kecil prognosis lebih buruk

Ileus Paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan

dimana usus gagal atau tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya.

Ileus paralitik merupakan kondisi dimana terjadi kegagalan neurogenik atau hilangnya peristaltic usus tanpa adanya obstruksi mekanik.

Etiologi Neurogenik. Pasca operasi, kerusakan medulla

spinalis, keracunan timbal, kolik ureter, pankreatitis.

Metabolik. Gangguan keseimbangan elektrolit (terutama hipokalemia), uremia, komplikasi DM, penyakit sistemik seperti SLE, multiple sklerosis

Obat-obatan. Narkotik, antikolinergik, katekolamin, fenotiazin, antihistamin.

Infeksi/ inflamasi. Pneumonia, empiema, peritonitis, infeksi sistemik berat lainnya.

Iskemia Usus.

Patofisiologi ileus paralitik merupakan manifestasi dari

terangsangnya sistem saraf simpatis dimana dapat menghambat aktivitas dalam traktus gastrointestinal.

Sistem simpatis menghasilkan pengaruhnya melalui dua cara:

(1) pada tahap melalui pengaruh langsung norepineprin pada otot polos dan

(2) pada tahap melalui pengaruh inhibitorik dari noreepineprin pada neuron-neuron sistem saraf enterik. perangsangan yang kuat pada sistem simpatis dapat menghambat pergerakan makanan melalui traktus gastrointestinal.

Manifestasi klinikPerutnya kembung (abdominal

distention), anoreksia, mual dan obstipasi. Muntah mungkin ada, mungkin pula tidak ada.

Keluhan perut kembung pada ileus paralitik perlu dibedakan dengan keluhan perut kembung pada ileus obstruksi, pasien ileus paralitik mempunyai keluhan perut kembung, tidak disertai nyeri kolik abdomen.

Diagnosa

Pada ileus paralitik ditegakkan dengan auskultasi abdomen berupa silent abdomen yaitu bising usus menghilang. Pada gambaran foto polos abdomen didapatkan pelebaran udara usus halus atau besar.

Anamnesa

Pada anamnesa ileus paralitik sering ditemukan keluhan perut kembung, rasa mual dan dapat disertai muntah. kadang juga mengeluhkan tidak bisa BAB ataupun flatus, rasa tidak nyaman diperut tanpa disertai nyeri.

Pemeriksaan fisik

Inspeksi

Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, kehilangan turgor kulit maupun mulut dan lidah kering. Pada abdomen dilihat adanya distensi, parut abdomen, hernia dan massa abdomen.

Palpasi

Mencari adanya tanda iritasi peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang mencakup ‘defence muscular’ involunter atau rebound dan pembengkakan atau massa yang abnormal untuk mengetahui penyebab ileus.Perkusi

HipertimpaniAuskultasi

Bising usus lemah atau tidak ada sama sekali (silent abdomen) dan borborigmi

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan

laboratorium.

Foto polos abdomen

Pada ileus paralitik akan ditemukan distensi lambung, usus halus dan usus besar. Air fluid level ditemukan berupa suatu gambaran line up (segaris).

Hal ini berbeda dengan air fluid level pada ileus obstruktif yang memberikan gambaran stepladder (seperti anak tangga).

Penatalaksanaan1. Konservatif

2. Farmakologis

Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan aerob.

Analgesik apabila nyeri.

Prokinetik: Metaklopromide, cisapride

Parasimpatis stimulasi: bethanecol, neostigmin

Simpatis blokade: alpha 2 adrenergik antagonis

3. Operatif

Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai dengan peritonitis

Prognosis

Prognosis dari ileus bervariasi tergantung pada penyebab ileus itu sendiri. Prognosis memburuk pada kasus-kasus tetentu dimana kematian jaringan usus terjadi, operasi menjadi perlu untuk membuang jaringan nekrotik. Bila penyebab primer dari ileus cepat tertangani maka prognosis menjadi lebih baik.

Ileus paralitik Ileus obstruktif

Nyeri kontinu Kolik

Darm contour + +

Darm steifung - +

Bunyi bising usus menghilang Meningkat

Rectal toucher terowongan Kolaps

DAFTAR PUSTAKA Guyton A.C., Hall J.E. 2005a.

Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi ke-Jakarta : EGC

Sjamsuhidajat, R.; Dahlan, Murnizat; Jusi, Djang. Gawat Abdomen. Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Editor: Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. Jakarta: EGC, 2003. Hal: 181-192.

Buku Ajar Ilmu Bedah FK UI

Sari, Dina Kartika dkk. 2005. Chirurgica . Yogyakarta : Tosca Enterprise. pp : 32-26.

Sutton, David. 2003. Textbook of Radiology and Imaging Volume 1. Edisi London :Churchill Livingstone.

David A lisle. Imagining for student : Gastrointestinal System. 2nd edition, New York : Oxford University press inc. 2005.

Djumhana, Ali. Buku Ajaran Penyakit Dalam, jilid II. Edisi III. Depaertemen Ilmu Penyakit Dalam FK UKI. Jakarta 2001

Evers, BM Usus Kecil. In: Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL, eds. Sabiston Textbook of Surgery . 18th ed. St. Louis, Mo: WB Saunders; 2008:chap 48.

Fiedberg, B. and Antillon, M.: Small-Bowel Obstruction. Editor: Vargas, J., Windle, W.L., Li, B.U.K., Schwarz, S., and Altschuler, S. Fred. Amttler Jr. Essential of Radology: gastrointestinal system. 2nd. Edition. Departermen of Radiology, New Mexic Federal Regional center. 2005.

Meschan, M.D Isodare, synopsis of Analystis of roetgan sign in general radiology, international Eddition: sign in general radiologi: International Eddition Rasad, Sjahriar.2009. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta : FKUI