Post on 23-Oct-2015
description
MODULUS YOUNG
I. TUJUAN
1. Menentukan elastisitas dari bahan besi, kayu, kuningan
2. Memahami sifat-sifat elastisitas benda padat
3. Memahami tegangan dan regangan suatu bahan
4. Menghitung nilai Modulus Young suatu bahan
II. DASAR TEORI
Elastisitas adalah sifat dimana benda kembali pada ukuran dan bentuk awalnya
ketika gaya-gaya yang mendeformasikannya dihilangkan.
Deformasi dalam mekanika kontinuum adalah transpormasi sebuah benda dari
kondisi semula ke kondisi terkini dari semua partikel yang ada pada benda
tersebut.
Dalam benda kontinu, benda yang terdeformasi dihasilkan dari tegangan yang
diaplikasikan akibat adanya gaya dan pemuaian di dalam benda.
Tegangan dalam mekanika kontinuitas adalah besaran yang menunjukkan
gaya internal antar partikel dari suatu bahan terhadap partikel lainnya. Tegangan
didalam suatu benda dapat terjadi karena beberapa mekanisme seperti reaksi
terhadap gaya eksternal ke dalam bahan curah, juga reaksi terhadap gaya yang
diaplikasikan ke permukaannya (gaya kontak, tekanan eksternal, dan gesekan)
namun tekanan dapat juga terjadi karena perubahan temperatur, perubahan
komposisi kimia, dan paparan gaya magnet.
Tegangan atau stress (σ ) yang dialami di dalam suatu padatan besar dari gaya
yang bekerja (F) dibagi dengan luas penampang (A) dimana gaya tersebut bekerja.
Sehingga secara matematis tegangan dapat dirumuskan sebagai :
σ = FA
Keterangan
σ = tegangan (stress) N/m2
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m2)
Dalam Standar Internasional (SI) satuan tegangan adalah Pascal (Pa) dimana 1
Pa = 1 N/m2.
Gambar untuk tegangan
Regangan (strain) adalah bagian dari deformasi yang dideskripsikan sebagai
perubahan relatif dari partikel-partikel yang bukan merupakan benda kaku.
Dengan kata lain bahwa regangan atau strain didefinisikan sebagai perbandingan
antara pertambahan panjang batang dengan panjang mula-mula.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
℮ = ∆ LL
Keterangan
℮ = Regangan
∆ L= Pertambahan panjang (m)
L = Panjang mula-mula (m)
Gambar untuk regangan
Karena pertambahan panjang ∆ L dan L adalah besaran yang sama, maka
regangan tidak mempunyai satuan atau dimensi.
Berdasarkan jenis tegangan, regangan dapat dikelompokkan menjadi :
1. Regangan linier : perbandingan antara perubahan panjang dengan panjang
mula-mula yang disebabkan oleh tegangan normal.
2. Regangan volume : perbandingan antara perubahan volume dengan volume
mula-mula yang disebabkan oleh tegangan normal dari beberapa sisi.
3. Regangan shear : perbandingan antara perubahan bentuk dan bentuk mula-
mula yang disebabkan oleh tegangan tangensial.
Hubungan antara tegangan dan regangan diekspresikan sebagai persamaan
konstitutif, seperti Hukum Hooke mengenai elastisitas linier.
Benda yang terdeformasi dapat kembali ke posisi semula setelah gaya yang
diaplikasikan dilepaskan disebut sebagai deformasi elastis. Namun ada juga
deformasi yang tidak dapat dikembalikan ke posisi semula setelah gaya yang
diaplikasikan dilepas, deformasi ini disebut deformasi plastis yang terjadi ketika
benda telah melewati batas elastisitas atau yield dan merupakan hasil dari slip
atau mekanisme dislokasi pada tingkat atom. Tipe lain dari deformasi yang tidak
dapat kembali adalah deformasi viscous atau deformasi viskoelastisitas.
Dalam kasus deformasi elastis, fungsi respon yang terkait dengan regangan
terhadap tegangan dijelaskan dalam Hukum Hooke.
Hukum Hooke berbunyi “ Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas
dihilangkan, pegas tersebut akan kembali ke keadaan semula”.
Besar gaya Hooke berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi
normalnya, secara matematis Hukum Hooke dapat ditulis :
F = ‒kxKeterangan
F = Gaya (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
x = Jarak pergerakan (m)
Perbandinga antara tegangan dan regangan disebut dengan modulus elastisitas
bahan atau yang lebih dikenal dengan nama Modulus Young.
Modulus Elastisitas (E) didefinisikan sebagai hasil pembagi atau rasio antara
tegangan (σ ¿ dan regangan (℮).
Secara matematis dituliskan sebagai berikut :
E atau Y= σ℮ = Lο x F
A x ∆ L
Keterangan
E = Modulus Elastisitas/Modulus Young
σ = Tegangan (N/m2)
℮= Regangan
Dalam SI (Satuan Internasional), satuan modulus young sama dengan satuan
tegangan (N/m2) karena pembagian tegangan dengan regangan tidak
menimbulkan pengurangan satuan karena regangan tidak memiliki satuan.
Selain menunjukkan keelastisitasan suatu bahan, modulus young juga
menunjukkan besarnya hambatan untuk mengubah panjang suatu benda elastis,
semakin besar nilai modulus young suatu benda atau bahan maka semakin sulit
benda atau bahan itu dapat memanjang dan jika semakin kecil nilai modulus
young suatu benda atau bahan maka semakin mudah benda atau bahan itu
memanjang.
Kebanyakan benda adalah elastis, sampai ke suatu gaya dengan besar tertentu
yang biasa disebut dengan batas elastisitas. Jika gaya yang diberikan pada benda
atau bahan lebih kecil dari batas elastisitasnya maka benda atau bahan tersebut
mampu kembali pada bentuknya semula setelah gaya dihilangkan, sedangkan jika
gaya yang diberikan pada benda atau bahan lebih besar dari batas elastisitasnya
maka benda tersebut tidak dapat kembali pada bentuknya semula ketika gaya
tersebut dihilangkan.
Nilai Modulus Young Beberapa Benda
No. Jenis BendaModulus Young ( E )
(N/m2)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Aluminium
Baja
Besi
Beton
Nikel
Tembaga
Besi tuang
Kuningan
Granit
7,0 x 1010
20 x 1010
21 x 1010
2,3 x 1010
21 x 1010
11 x 1010
10 x 1010
10 x 1010
4,5 x 1010
III. ALAT DAN BAHAN
1. Dua batang penyangga
2. Cermin skala
3. Beban digantung dengan jarum penunjuk
4. Beban pemberat
a. 1 kg, 5 buah , satu dengan kail dan kawat penunjuk
b. 0,5 kg, 4buah, satu dengan kail dan kawat penunjuk
c. 50 gr , 4buah, satu dengan kail dan kawat penunjuk
5. Jangka sorong
6. Batang kayu, besi, dan kuningan masing-masing satu batang
7. Kertas milimeter block
IV. CARA KERJA
1. Jarak antara ujung-ujung kedua penyangga diukur sebagai L
2. Batang diletakkan di atas penyangga dengan digantungan beban di tengah-
tengah.
3. Diperiksakan dahulu kepada pembimbing.
4. Beban ditimbang berturut-turut secara teratur masing-masing :
a. 1 kg untuk batang besi sampai 5 kg.
b. 0,5 kg untuk batang kuningan sampai 2 kg.
c. 0,05 kg untuk batang kayu sampai 0,2 kg.
5. Setelah dicapai beban maksimum, beban dikurangi satu persatu dan dicatat
kedudukan kawat penunjuk.
V. HASIL PENGAMATAN
5.1 Hasil Pengamatan Besi
L0 besi = 100 cm = 1 m
d besi = 1 cm = 0,01 m
Tabel pengamatan untuk penambahan massa besi
Massa
(Kg)
Pertambahan Panjang (ΔL) (m)Σ ΔL ΔL
1 2 3 4 5
1 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,005 0,001
2 0,0014 0,0014 0,0013 0,001
4
0,0014 0,0069 0,00138
3 0,0018 0,0017 0,0018 0,001
7
0,0017 0,0087 0,00174
4 0,002 0,002 0,002 0,001
9
0,002 0,0099 0,00198
5 0,0024 0,0024 0,0024 0,002
4
0,0024 0,012 0,0024
Tabel pengamatan untuk pengurangan massa besi
Massa
(Kg)
Pengurangan Panjang (ΔL) (m)Σ ΔL ΔL
1 2 3 4 5
1 0,0016 0,0016 0,0016 0,001
6
0,0015 0,0079 0,00158
2 0,0014 0,0013 0,0012 0,001
2
0,0012 0,0063 0.00126
3 0,0013 0,0013 0,0011 0,001
2
0,0011 0,006 0,0012
4 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,005 0,001
5 0,0008 0,0008 0,0007 0,000
7
0,0007 0,0037 0,00074
5.2 Hasil Pengamatan Kuningan
L0 kuningan = 151 cm = 1,51 m
d kuningan = 1 cm = 0,01 m
Tabel pengamatan untuk pertambahan massa kuningan
Massa
(Kg)
Pertambahan Panjang (ΔL) (m)Σ ΔL ΔL
1 2 3 4 5
1 0,0032 0,003 0,0028 0,002
6
0,0026 0,0142 0,00284
2 0,0034 0,0038 0,0038 0,003
8
0,004 0,0188 0,00376
3 0,0044 0,0045 0,0046 0,004
4
0,0046 0,0225 0,0045
4 0,0048 0,0047 0,0048 0,004 0,005 0,0241 0,00482
8
5 0,006 0,0062 0,0062 0,006
4
0,006 0,0308 0,00616
Tabel pengamatan untuk pengurangan massa kuningan
Massa
(Kg)
Pengurangan Panjang (ΔL) (m)Σ ΔL ΔL
1 2 3 4 5
1 0,0052 0,0054 0,0054 0,005
5
0,0054 0,0269 0,00538
2 0,0052 0,0048 0,0048 0,004
6
0,0048 0,0242 0,00484
3 0,0044 0,0046 0,0042 0,004
4
0,004 0,0216 0,00432
4 0,0036 0,0032 0,0034 0,003
6
0,0036 0,0174 0,00348
5 0,0032 0,0032 0,0028 0,002
6
0,0022 0,014 0,0028
5.3 Hasil Pengamatan Kayu
L0 kayu = 100 cm = 1 m
Lebar kayu = 2 cm = 0,02 m
Tinggi kayu = 1 cm = 0,01 m
Tabel pengamatan untuk pertambahan massa kayu
Massa
(Kg)
Pertambahan Panjang (ΔL) (m)Σ ΔL ΔL
1 2 3 4 5
0,05 0,0014 0,0012 0,001 0,001 0,0012 0,0058 0,00116
0,1 0,0014 0,0013 0,0012 0,001
2
0,0014 0,0065 0,0013
0,15 0,0014 0,0012 0,0012 0,001
3
0,0014 0,0065 0,0013
0,2 0,0016 0,0014 0,0016 0,001
4
0,0012 0,0072 0,00144
Tabel pengamatan untuk pengurangan massa kayu
Massa
(Kg)
Pengurangan Panjang (ΔL) (m)Σ ΔL ΔL
1 2 3 4 5
0,05 0,0014 0,0012 0,0014 0,001
2
0,0013 0,0065 0,0013
0,1 0,0014 0,0012 0,0014 0,001
2
0,0012 0,0064 0,00128
0,15 0,001 0,0008 0.001 0,001 0,0008 0,0046 0,00092
0,2 0,0008 0,0006 0,0008 0,000
6
0,0006 0,0034 0,00068
VI. PERHITUNGAN DAN RALAT
VI.1. Ralat
a. Ralat Modulus Young Besi (N/m2)
Penambahan massa
Y (N/m2) Y (N/m2) (Y−Y ) (N/m2) (Y−Y )2 (N/m2)
12,7 x 107 21,06 x 107 −¿8,36 x 107 68,88 x 1014
18,5 x 107 21,06 x 107 −¿ 2,56 x 107 6,55 x 1014
21,9 x 107 21,06 x 107 0,84 x 107 0,71 x 1014
25,7 x 107 21,06 x 107 4,64 x 107 21,53 x 1014
26,5 x 107 21,06 x 107 5,44 x 107 29,59 x 1014
∑ (Y −Y )2 127,26 x 1014
∆Y = √∑ (Y−Y )2
n (n−1)
∆Y = √ 127,26 x 1014
5 (5−1)
∆Y = √ 127,26 x 1014
20
= √6,4 x1014
= 2,5 x 107 N/m2
Y ±∆Y = (21,06 x 107 ± 2,5 x 107) N/m2
Ralat Nisbi
= ∆ YY
x 100 %
= 2,5 x107
21,06 x107 x 100 % = 11,87 %
Jadi kebenaran = 100 % ‒ 11,87 % = 88,13 %
Pengurangan massa
Y (N/m2) Y (N/m2) (Y−Y ) (N/m2) (Y−Y )2 (N/m2)
8 x 107 39,2 x 107 −31,2x 107 973,44 x 1014
20 x 107 39,2 x 107 −¿ 19,2 x 107 368,64 x 1014
31 x 107 39,2 x 107 −¿ 8,2 x 107 67,24 x 1014
51 x 107 39,2 x 107 11,8 x 107 139,24 x 1014
86 x 107 39,2 x 107 46,8 x 107 2190,24 x 1014
∑ (Y −Y )2 3739 x 1014
∆Y = √∑ (Y−Y )2
n (n−1)
∆Y = √ 3739 x 1014
5 (5−1)
∆Y = √ 3739 x 1014
20
= √187 x1014
= 13,7 x 107 N/m2
Y ±∆Y = (39,2 x 107 ± 13,7 x 107) N/m2
Ralat Nisbi
= ∆ YY
x 100 %
= 13,7 x107
39,2 x 107 x 100 % = 34,94 %
Jadi kebenaran = 100 % ‒ 34,94 % = 65,06 %
b. Ralat Modulus Young Kuningan (N/m2)
Penambahan massa
Y (N/m2) Y (N/m2) (Y−Y ) (N/m2) (Y−Y )2 (N/m2)
7,8 x 107 12,64 x 107 −4,84x 107 23,43 x 1014
10,2 x 107 12,64 x 107 −2,44 x 107 5,95 x 1014
12,8 x 107 12,64 x 107 0,16 x 107 0,026 x 1014
15,9 x 107 12,64 x 107 3,26 x 107 10,63 x 1014
16,5 x 107 12,64 x 107 3,86 x 107 14,90 x 1014
∑ (Y −Y )2 54,94 x 1014
∆Y = √∑ (Y−Y )2
n (n−1)
∆Y = √ 54,94 x 1014
5 (5−1)
∆Y = √ 54,94 x 1014
20
= √2,7 x1014
= 1,6 x 107 N/m2
Y ±∆Y = (12,64 x 107 ± 1,6 x 107) N/m2
Ralat Nisbi
= ∆ YY
x 100 %
= 1,6 x107
12,64 x107 x 100 % = 12,65 %
Jadi kebenaran = 100 % ‒ 12,65 % = 87,35 %
Pengurangan massa
Y (N/m2) Y (N/m2) (Y−Y ) (N/m2) (Y−Y )2 (N/m2)
3,6 x 107 16,26 x 107 −12,66x 107 160,28 x 1014
7,9 x 107 16,26 x 107 −8,36 x 107 69,89 x 1014
13,4 x 107 16,26 x 107 −2,86 x 107 8,18 x 1014
22,1 x 107 16,26 x 107 5,84 x 107 34,11 x 1014
34,3 x 107 16,26 x 107 18,04 x 107 325,44 x 1014
∑ (Y −Y )2 598 x 1014
∆Y = √∑ (Y−Y )2
n (n−1)
∆Y = √ 598 x 1014
5 (5−1)
∆Y = √ 598 x 1014
20
= √29,9 x1014
= 5,5 x 107 N/m2
Y ±∆Y = (16,26 x 107 ± 5,5 x 107) N/m2
Ralat Nisbi
= ∆ YY
x 100 %
= 5,5 x 107
16,26 x107 x 100 % = 33,82 %
Jadi kebenaran = 100 % ‒ 33,82 % = 66,18 %
c. Ralat Modulus Young Kayu (N/m2)
Penambahan massa
Y (N/m2) Y (N/m2) (Y−Y ) (N/m2) (Y−Y )2 (N/m2)
6,7 x 103 14,7 x 103 −¿8 x 103 64 x 106
12 x 103 14,7 x 103 −¿ 2,7 x 103 7,29 x 106
18 x 103 14,7 x 103 3,3 x 103 10,89 x 106
22 x 103 14,7 x 103 7,3 x 103 53,29 x 106
∑ (Y −Y )2 135,47 x 106
∆Y = √∑ (Y−Y )2
n (n−1)
∆Y = √ 135,47 x 106
4(4−1)
∆Y = √ 135,47 x 106
12
= √11,29 x106
= 3,4 x 103 N/m2
Y ±∆Y = (14,7 x 103 ± 3,4 x 103) N/m2
Ralat Nisbi
= ∆ YY
x 100 %
= 3,4 x103
14,7 x103 x 100 % = 23,13 %
Jadi kebenaran = 100 % ‒ 23,13 % = 76,87 %
Pengurangan massa
Y (N/m2) Y (N/m2) (Y−Y ) (N/m2) (Y−Y )2 (N/m2)
6 x 103 22 x 103 −¿16 x 103 256 x 106
12 x 103 22 x 103 −10 x 103 100 x 106
25 x 103 22 x 103 3 x 103 9 x 106
45 x 103 22 x 103 23 x 103 529 x 106
∑ (Y −Y )2 894 x 106
∆Y = √∑ (Y−Y )2
n (n−1)
∆Y = √ 894 x106
4(4−1)
∆Y = √ 894 x106
12
= √74,5 x106
= 8,6 x 103 N/m2
Y ±∆Y = ( 22 x 103 ± 8,6 x 103) N/m2
Ralat Nisbi
= ∆ YY
x 100 %
= 8,6 x103
22 x 103 x 100 % = 39,01 %
Jadi kebenaran = 100 % ‒ 39,01 % = 60,99 %
6.2 Perhitungan
1. Perhitungan untuk batang besi
Saat massa beban ditambah
a. Batang besi dengan beban 1 kg
Diketahui :
L0 besi = 100 cm = 1 m
d besi = 1 cm = 0,01
F = m x ɑgravitasi = 1 kg x 10 m/s2 = 10 N
A = 14
πd2 = 14
(3,14) (0,01)2 = (0,785) (0,0001) = 0,0000785 m2
ΔL= 0,001 m
Ditanyakan : Y = ......?
Jawab
Y = Lο x FA x ∆ L =
(1 )(10)(0,0000785 )(0,001) =
100,0000000785 = 12,7 x 107
Nm2
Dengan cara yang sama maka didapat
massa F (N) A (m2) L0 (m)∆ L (m)
Y (N
m2)
(Kg)
2 20 (N) 0,0000785 m2 1 m 0,00138 m18,5 x 107
Nm2
3 30 (N) 0,0000785 m2 1 m 0,00174 m21,9 x 107
Nm2
4 40 (N) 0,0000785 m2 1 m 0,00198 m25,7 x 107
Nm2
5 50 (N) 0,0000785 m2 1 m 0,0024 m26,5 x 107
Nm2
Saat beban dikurangi
a. Saat besi dengan beban dikurangi 1 kg
Diketahui :
L0 besi = 100 cm = 1 m
d besi = 1 cm = 0,01 m
F = m x ɑgravitasi = 1 kg x 10 m/s2 = 10 N
A = 14
πd2 = 14
(3,14) (0,01)2 = (0,785) (0,0001) = 0,0000785 m2
ΔL= 0,00158 m
Ditanyakan : Y = ......?
Jawab
Y = Lο x FA x ∆ L
= (1 )(10)
(0,0000785 )(0,00158) =
100,00000012403
= 8 x 107
Nm2
Dengan cara yang sama maka didapat
massa
(Kg)
F (N) A (m2) L0 (m)∆ L (m)
Y (N
m2)2 20 (N) 0,0000785 m2 1 m 0,00126 m
20 x 107 N
m2
3 30 (N) 0,0000785 m2 1 m 0,00120 m31 x 107
Nm2
4 40 (N) 0,0000785 m2 1 m 0,00100 m51 x 107
Nm2
5 50 (N) 0,0000785 m2 1 m 0,00074 m86 x 107
Nm2
2. Perhitungan untuk batang kuningan
Saat beban ditambah
a. Batang kuningan dengan beban 1 kg
Diketahui :
L0 kuningan = 151 cm = 1,51 m
d kuningan = 1 cm = 0,01 m
F = m x ɑgravitasi = 1 kg x 10 m/s2 = 10 N
A = 14
πd2 = 14
(3,14) (0,01)2 = (0,785) (0,0001) = 0,0000785 m2
ΔL= 0,00248 m
Ditanyakan : Y = ......?
Jawab
Y = Lο x FA x ∆ L =
(1,51 )(10)(0,0000785 )(0,00248) =
15,1
1,95 x 10−7 = 7,8 x 107 N
m2
Dengan cara yang sama maka didapat
massa
(Kg)
F (N) A (m2) L0 (m)∆ L (m)
Y (N
m2)2 20 (N) 0,0000785 m2 1,51 m 0,00376 m
10,2 x 107 N
m2
3 30 (N) 0,0000785 m2 1,51 m 0,0045 m12,8 x 107
Nm2
4 40 (N) 0,0000785 m2 1,51 m 0,00482 m15,9 x 107
Nm2
5 50 (N) 0,0000785 m2 1,51 m 0,00616 m16,5 x 107
Nm2
Saat beban dikurangi
a. Batang kuningan dengan beban 1 kg
Diketahui :
L0 kuningan = 151 cm = 1,51 m
d kuningan = 1 cm = 0,01 m
F = m x ɑgravitasi = 1 kg x 10 m/s2 = 10 N
A = 14
πd2 = 14
(3,14) (0,01)2 = (0,785) (0,0001) = 0,0000785 m2
ΔL= 0,00538 m
Ditanyakan : Y = ......?
Jawab
Y = Lο x FA x ∆ L =
(1,51 )(10)(0,0000785 )(0,00538) =
15,1
4,2 x10−7 = 3,6 x 107 N
m2
Dengan cara yang sama maka didapat
massa
(Kg)
F (N) A (m2) L0 (m)∆ L (m)
Y (N
m2)2 20 (N) 0,0000785 m2 1,51 m 0,00484 m
7,9 x 107 N
m2
3 30 (N) 0,0000785 m2 1,51 m 0,00432 m13,4 x 107
Nm2
4 40 (N) 0,0000785 m2 1,51 m 0,00348 m 22,1 x 107
Nm2
5 50 (N) 0,0000785 m2 1,51 m 0,0028 m34,3 x 107
Nm2
3. Perhitungan untuk batang kayu
Saat beban ditambah
a. Batang kayu dengan beban 0,5 kg
Diketahui :
L0 kayu = 100 cm = 1 m
Lebar kayu = 2 cm = 0,02 m
Tinggi kayu = 1 cm = 0,01 m
F = m x ɑgravitasi = 0,05 kg x 10 m/s2 = 0,5 N
A = 2(p x l) + 2(p x t) + 2(l x t) m2
= 2(1 x 0,02) + 2(1 x 0,01) + 2(0,02 x 0,01)
= (2 x 0,02) + (2 x 0,01) + (2 x 0,002)
= 0,04 + 0,02 + 0,004
= 0,064 m2
ΔL= 0,00116 m
Ditanyakan : Y = ......?
Jawab
Y = Lο x FA x ∆ L =
(1 )(0,5)(0,064 )(0,00116) =
0,5
7,4 x10−5 = 6,7 x 103 N
m2
Dengan cara yang sama maka didapat
massa (Kg) F (N) A (m2) L0 (m)ΔL
Y (N
m2)0,1 1(N) 0,064 m2 1 m 0,0013 m
12 x 103 N
m2
0,15 1,5 (N) 0,064 m2 1 m 0,0013 m18 x 103
Nm2
0,2 2 (N) 0,064 m2 1 m 0,00144 m22 x 103
Nm2
Saat beban dikurangi
a. Batang kayu dengan beban 0,5 kg
Diketahui :
L0 kayu = 100 cm = 1 m
Lebar kayu = 2 cm = 0,02 m
Tinggi kayu = 1 cm = 0,01 m
F = m x ɑgravitasi = 0,05 kg x 10 m/s2 = 0,5 N
A = 2(p x l) + 2(p x t) + 2(l x t) m2
= 2(1 x 0,02) + 2(1 x 0,01) + 2(0,02 x 0,01)
= (2 x 0,02) + (2 x 0,01) + (2 x 0,002)
= 0,04 + 0,02 + 0,004
= 0,064 m2
∆ L = 0,0013 m2
Ditanyakan : Y = ......?
Jawab
Y = Lο x FA x ∆ L =
(1 )(0,5)(0,064 )(0,0013) =
0,5
8,3 x10−5 = 6 x 103 N
m2
Dengan cara yang sama maka didapat
massa (Kg) F (N) A (m2) L0 (m)ΔL
Y (N
m2)0,1 1(N) 0,064 m2 1 m 0,00128 m
12 x 103 N
m2
0,15 1,5 (N) 0,064 m2 1 m 0,00092 m25 x 103
Nm2
0,2 2 (N) 0,064 m2 1 m 0,00068 m45 x 103
Nm2
VII. PEMBAHASAN
.
VIII. KESIMPULAN