PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS...

23
PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG, HUKUM HOOKE, RANGKAIAN PEGAS, DAN ENERGI POTENSIAL PEGAS) BERBANTUAN MEDIA PEN TABLET DAN CAMTASIA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMA KUTAPURA LAPORAN KARYA INOVASI PEMBELAJARAN (TINDAK LANJUT DIKLAT PKBKI PPPPTK-IPA) OLEH KADEK SETIADA, S.Pd. ([email protected]; 081916147188) (contoh produk: https://youtu.be/4wGOs9PE6Po) SEKOLAH MENENGAH ATAS KUTAPURA YAYASAN PEMBANGUNAN DESA KUTA KUTA, BADUNG 2016

Transcript of PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS...

Page 1: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS

(MODULUS YOUNG, HUKUM HOOKE, RANGKAIAN PEGAS, DAN ENERGI

POTENSIAL PEGAS) BERBANTUAN MEDIA PEN TABLET DAN CAMTASIA

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

SMA KUTAPURA

LAPORAN KARYA INOVASI PEMBELAJARAN

(TINDAK LANJUT DIKLAT PKBKI PPPPTK-IPA)

OLEH

KADEK SETIADA, S.Pd. ([email protected]; 081916147188)

(contoh produk: https://youtu.be/4wGOs9PE6Po)

SEKOLAH MENENGAH ATAS KUTAPURA

YAYASAN PEMBANGUNAN DESA KUTA

KUTA, BADUNG

2016

Page 2: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

i

NUPTK: 6756766666110002

NPWP: 47.871.194.8-902.000

Surat Keterangan Sehat

Page 3: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

ii

Page 4: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

iii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dalam

bentuk laporan karya inovasi pembelajaran yang berjudul “Penggunaan Alat

Peraga Praktikum Elastisitas (Modulus Young, Hukum Hooke, Rangkaian

Pegas, dan Energi Potensial Pegas) Berbantuan Media Pen Tablet dan

Camtasia Studio sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

Kelas XI.IPA SMA Kutapura”. Pelaksanaan dan penyusunan laporan ini

disusun dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran Fisika di SMA

Kutapura, meningkatkan kemampuan guru dalam membuat dan mengembangkan

alat peraga praktikum (APP) Fisika, serta sebagai syarat mengikuti Simposium

Guru Nasional 2016.

Laporan karya inovasi pembelajaran APP ini dapat penulis selesaikan tepat

pada waktunya berkat Tuhan Yang Maha Esa, serta kerja sama, motivasi, arahan,

bantuan, saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak. Sebagai rasa

syukur dan hormat penulis, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih serta penghargaan kepada sebagai berikut.

1. Segenap fasilitator dari PPPPTK IPA Bandung yang telah memberikan

pengetahuan, motivasi, serta pendampingan selama kegiatan Diklat PKB

FKI dari tanggal 12 s.d. 18 Oktober 2015.

2. Ibu Dra. Ni Ketut Suarniti, selaku Kepala SMA Kutapura yang telah

memberikan dukungan moral dan materi kepada penulis dalam pembuatan

dan pengembangan alat peraga praktikum, menerapkannya di sekolah yang

dipimpinnya serta memfasilitasi, memediasi, dan memotivasi penulis dalam

penyusunan laporan ini.

3. Rekan-rekan guru di SMA Kutapura yang telah memberikan masukan dan

kerja samanya kepada penulis.

4. Staf pegawai SMA Kutapura yang telah banyak membantu penulis dalam

urusan administrasi sehingga laporan ini terselesaikan tepat waktu.

5. Siswa-siswi kelas XI.IPA SMA Kutapura tahun pelajaran 2015/2016 atas

segala bantuan dan kerja samanya selama penulis mengadakan penelitian.

6. Orang tua dan saudara tercinta atas doa yang telah diberikan.

Page 5: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

iv

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia atas budi baik dari

semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa laporan ini masih belum

sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang

konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan laporan ini. Penulis berharap

semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bagi perkembangan

dunia pendidikan terutama pembelajaran Fisika di masa yang akan datang.

Kuta, November 2016

Penulis

Page 6: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

v

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN ........................................................................................... i

PERNYATAAN ........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

1. Pengantar .......................................................................................... 1

2. Masalah ............................................................................................. 2

3. Pembahasan dan Solusi ..................................................................... 3

3.1 Hasil Belajar ............................................................................... 4

3.2 Alat Peraga .................................................................................. 4

3.3 Pen Tablet .................................................................................. 5

3.4 Camtasia ..................................................................................... 6

3.5 Keunggulan Karya yang Dibuat Diterapkan pada Materi .......... 6

3.6 Rancangan/Desain Alat Peraga Praktikum ................................. 7

3.7 Prosedur Pembuatan Alat Peraga Praktikum .............................. 8

3.8 Implementasi pada Pembelajaran ................................................ 11

3.9 Hasil Analisis Data Praktikum ................................................... 12

4. Kesimpulan dan Harapan Penulis ..................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

1

1. Pengantar

Fisika merupakan salah satu cabang sains memegang peranan begitu penting dalam

perkembangan ilmu pengetahuan antara lain: 1) teknologi modern berasal dari sains

Fisika, 2) Fisika diperlukan dalam memahami konsep ilmu lainnya, 3) melalui belajar

Fisika dapat mengembangkan kemampuan matematis dan verbal, 4) Fisika membawa

kesuksesan dalam bidang virtual, komputer, permesinan, dan kesehatan, 5) dengan

belajar Fisika mampu mengasah kemampuan berpikir yang sangat bernilai termasuk

dalam bidang ilmu lainnya, dan 6) lapangan pekerjaan yang sangat luas bagi orang-orang

yang menguasai sains Fisika (Koenecke & DeBella, 2008).

Dilihat dari objek kajiannya, Fisika merupakan ilmu yang mempelajari materi dan

energi. Setiap materi memiliki karakteristik masing-masing, antara lain massa jenis, kalor

jenis, konduktivitas, dan elastisitas. Elastisitas menyatakan keadaan benda yang dapat

kembali ke bentuk semula setelah gaya luar yang bekerja pada benda dihilangkan.

Elastisitas suatu bahan ditemukan oleh Thomas Young yang dikenal dengan modulus

elastisitas (modulus Young) yaitu perbandingan tegangan dengan regangan pada benda

dengan panjang tertentu yang diberi gaya luar. Benda elastis ketika ditarik/disimpangkan

dengan gaya tertentu akan memiliki energi yang tersimpan dalam bentuk energi potensial.

Penerapan elastisitas dalam kehidupan sehari-hari dan dan dalam bidang teknologi telah

dirasakan manfaatnya begitu nyata.

Mengingat begitu pentingnya peranan Fisika khususnya elastisitas dalam

kehidupan, maka diharapkan peserta didik memiliki motivasi yang kuat dalam

mempelajari Fisika. Wujud nyata dari motivasi berprestasi yang tinggi dapat dilihat

karakter dalam diri siswa antara lain sebagai berikut: 1) rasa ingin tahu sebagai sikap dan

tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu

yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar; 2) kerja keras sebagai perilaku yang

menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan

tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya; 3) kreatif sehingga mampu

berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu

yang telah dimiliki; 4) mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugas bukan berarti

individual; 5) menghargai kemampuan diri dan orang lain dalam bentuk sikap dan

tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain; 6) melek sains

dan gemar membaca yang selalu membiasakan diri menyediakan waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya (BP3K Kemendiknas). Dari

pembentukan karakter positif tersebut diharapkan dapat berimplikasi linier pada

pencapaian hasil belajar peserta didik (Sardiman, 2011).

Page 8: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

2

2. Masalah

Hasil belajar peserta didik dapat diukur melalui pengetahuan dan pemahaman

konsep, kinerja ilmiah, dan sikap ilmiah. Pengetahuan dan pemahaman konsep

menekankan pada kemampuan peserta didik untuk menemukan solusi terhadap

permasalahan Fisika dalam kehidupan sehari-hari salah satu indikatornya adalah siswa

mampu menyelesaikan soal-soal Fisika. Kinerja ilmiah menekankan pada keterampilan

proses peserta didik dalam membuktikan teori ataupun menemukan teori/fakta dalam

bentuk kegiatan eksperimen/praktikum. Sikap ilmiah peserta didik dapat diukur dari

karakter dan motivasi belajarnya. Teori dan konsep Fisika lahir karena hasil penemuan

empiris dari penelitian, diharapkan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru

mampu mendidik siswanya untuk terampil melakukan kegiatan eksperimen. Namun,

harapan tersebut mengalami kesenjangan terhadap kenyataan di sekolah yang dapat

menimbulkan beberapa masalah.

Masalah pertama, pembelajaran Fisika di SMA Kutapura mengalami kendala dalam

kegiatan praktikum karena terbatasnya bahkan ketiadaan alat peraga praktikum, hal ini

menyebabkan pembelajaran masih bersifat doktrinasi dan bersifat abstrak di mana siswa

tidak dapat mengalami secara langsung pembuktian suatu teori yang telah dipelajari,

khususnya pokok bahasan elastisitas. Pembelajaran di kelas menjadi tidak kontekstual

menyebabkan siswa tidak dapat menghubungkan dan menerapkan konsep yang telah

dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Dampak langsung dari keadaan ini yaitu: 1)

rendahnya motivasi belajar peserta didik karena tidak mengetahui penerapan konsep

dalam kehidupannya, 2) pembelajaran tidak menyenangkan karena tidak adanya interaksi

sosial ilmiah antar peserta didik dalam kelompok, 3) kreativitas peserta didik tidak

berkembang karena tidak mendapat fasilitas dan mediasi untuk mengembangkan

modalitas VAK (visual, auditory, dan kinesthetic) selama proses belajar, 4) peserta didik

kurang melek/peka terhadap isu-isu sains dan teknologi yang berkembang di masyarakat

yang menyebabkan pembelajaran yang telah diikuti tidak bermakna dalam memori

jangka panjangnya.

Masalah kedua, Fisika adalah sains yang menekankan pada penanaman konsep

ilmiah pada peserta didik juga dapat menerapkan konsep tersebut pada permasalahan

gejala fisis sehari-hari. Tidak dipungkiri bahwa Fisika merupakan salah satu pelajaran

yang identik dengan banyak rumus dan sangat memerlukan penalaran matematika yang

memadai. Masalah yang sering dialami siswa adalah terbatasnya keterampilan berpikir

dan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal Fisika. Peserta didik mengalami

kendala dalam menentukan variabel-variabel yang diketahui dan ditanya pada soal.

Terlebih lagi belum maksimalnya penguasaan cara operasi matematika dalam menjawab

soal-soal. Kecenderungan ini terjadi karena pada saat di kelas terbatasnya waktu yang

tersedia untuk berlatih dan membahas soal-soal yang ada, terlebih lagi terdapat beberapa

faktor yang mengganggu konsentrasi belajar peserta didik misalnya suasana lingkungan

Page 9: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

3

belajar yang kurang kondusif. Siswa hanya memiliki rekam kegiatan sebatas catatan saja.

Meskipun telah memahami konsep dengan benar tetapi jika tidak didukung oleh

keterampilan matematika akan berdampak pada kurang optimalnya hasil belajar dari

aspek pengetahuan dan pemahaman konsep peserta didik.

3. Pembahasan dan Solusi

Salah satu solusi terhadap masalah pertama, terkait dengan peningkatan hasil

belajar pada aspek kinerja dan sikap ilmiah, maka pemerintah dalam berbagai bentuk

kebijakannya selalu mengupayakan cara untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Bentuk konkret kebijakan tersebut yaitu dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan

bagi guru agar dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, salah

satunya yaitu pendidikan dan pelatihan pengembangan alat peraga praktikum yang

diselenggarakan oleh PPPPTK IPA Bandung. Diklat ini sangat penting dan bermanfaat

dilaksanakan agar guru dapat menciptakan pembelajaran yang kontekstual karena

ditunjang oleh alat peraga yang nyata terlebih dapat digunakan untuk praktikum

pengukuran sehingga diharapkan peserta didik dapat mengonstruksi konsep dan

pengetahuannya dalam bentuk kegiatan praktikum untuk mencapai kompetensi yang

ditetapkan

Selanjutnya, solusi terhadap masalah kedua, pada kesempatan ini penulis mencoba

memadukan penggunaan produk teknologi berupa hardware pen tablet dan software

Camtasia untuk membuat video tutorial pembahasan soal-soal terkait dengan topik

elastisitas. Solusi ini penulis gunakan karena guru dapat memberikan lebih banyak

alternatif penyelesaian contoh soal secara terstruktur dengan berbagai variasi dan kreasi

tanpa terbatas waktu dan tempat untuk peserta didik memahaminya. Guru dengan pen

tablet menuliskan penanaman konsep dan langkah-langkah pembahasan soal di slide

Show Microsoft Powerpoint kemudian aktivitas di layar komputer direkam dengan editor

video Camtasia. Hasil rekaman ini dikonversi dan diproduksi menjadi format video

(.mp4) kemudian video tutorial yang telah jadi dapat diunggah di Youtube/ Facebook/

Line atau di bagikan via flashdisk, bluetooth atau kabel data smartphone peserta didik

dengan harapan peserta didik memiliki referensi memadai tentang langkah-langkah

menyelesaikan soal Fisika yang dapat disimak kapan saja dan di mana saja sehingga

pemahaman dan penerapan konsep Fisika pada topik elastisitas dapat meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan perbaikan pembelajaran di

Kelas XI.IPA SMA Kutapura pada pokok bahasan elastisitas adalah dengan membuat

karya inovasi dengan judul: Penggunaan Alat Peraga Praktikum Elastisitas (Modulus

Young, Hukum Hooke, dan Rangkaian Pegas) Berbantuan Media Pen Tablet dan

Camtasia Studio sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI.IPA

SMA Kutapura.

Page 10: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

4

3.1 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan pencapaian kompetensi-kompetensi yang mencakup aspek

pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan

berpikir dan bertindak (Puskur, 2007a). Seseorang dikatakan belajar jika telah mengalami

perubahan tingkah laku sebagai hasil konstruksi pengetahuan dari stimulus konsep

sehingga dapat merespons dengan tepat fenomena kehidupan yang dialaminya.

Hasil belajar peserta didik dalam sistem pendidikan saat ini telah diatur melalui

kurikulum pendidikan yang berlaku. Di dalam KTSP yang berlaku di SMA Kutapura,

hasil belajar terutama hasil belajar Fisika untuk tingkat Sekolah Menengah Atas

khususnya di SMA Kutapura disesuaikan dengan standar kompetensi yang digunakan.

Sedangkan aspek penilaiannya dikelompokkan menjadi (1) pemahaman dan penerapan

konsep dan (2) kinerja ilmiah (Puskur, 2007b). Hal ini didasarkan pada alasan bahwa

pemahaman konsep dan aplikasinya mencakup semua sub ranah dalam ranah kognitif dan

kinerja ilmiah mencerminkan semua aktivitas sains yang melatih dan mengembangkan

keterampilan sains (psikomotor) dan sikap ilmiah (afektif).

3.2 Alat Peraga

Alat peraga menurut Ditsardik Depdikbud (1990) dalam Sriyanto (2013) diartikan

sebagai alat yang dapat dipertunjukkan/diperagakan dalam proses pembelajaran dan

berfungsi sebagai pembantu untuk memperjelas sesuatu konsep ide atau pengertian

contoh benda. Alat peraga adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan

konsep pembelajaran dari materi yang bersifat abstrak menjadi nyata sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik yang menjurus ke arah

terjadinya proses pembelajaran.

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran sangat dianjurkan, karena dengan

memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan materi, pembelajaran Fisika akan lebih

efektif dengan langsung memperagakan dan melakukan percobaan. Selain itu dengan

menggunakan alat peraga, pembelajaran Fisika yang dikenal Peserta didik sebagai mata

pelajaran yang rumit dan sukar dipelajari, akan menjadi lebih mudah dipahami,

menyenangkan bagi peserta didik dan guru dapat lebih kreatif dalam menyampaikan

materi pelajaran. Aktivitas belajar peserta didik adalah serangkaian kegiatan peserta didik

dalam belajar yang tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi berupa aktivitas lain

seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.

Menurut Husni (2004) pembuatan alat peraga sederhana dalam proses pembelajaran

memiliki fungsi: a. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan peserta didik

memecahkan masalah yang diawali dengan kemampuan mengenali masalah dan berlanjut

dengan kemampuan berpikir alternatif, menerangkan konsep, merancang model,

membuat model, menguji model dan merencanakan model. b. Mengembangkan

kemampuan peserta didik berpikir dan bertindak kreatif. c. Meningkatkan motivasi

Page 11: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

5

belajar peserta didik dan sifat ingin tahu. d. Memperjelas informasi dalam proses

pembelajaran e. Meningkatkan efektivitas penyampaian f. Memberi informasi tambahan

yakni melengkapi atau memperkaya informasi yang diberikan guru. g. Menjadikan

pendidikan lebih produktif karena alat peraga sederhana dapat memberikan pengalaman

yang tidak dapat diberikan guru dan membuka cakrawala pengetahuan yang lebih luas

lagi. h. Menambah pengertian nyata tentang suatu pengertian atau pengetahuan

3.3 Pen Tablet

Pen tablet merupakan hardware pulpen digital yang digunakan untuk menulis di

layar komputer. Selain digunakan untuk menulis juga berfungsi sebagai kursor. Pulpen

digital dapat diaplikasikan pada Microsoft Powerpoint membantu guru untuk

menjelaskan materi sebagai pengganti papan tulis dan alat tulis. Dengan fasilitas alat ini

kita dapat mempunyai berpuluh-puluh papan tulis yang dapat diatur serta dapat

berpindah-pindah layar tanpa harus kehilangan data/tulisan, juga tidak lagi memerlukan

kapur atau spidol. Inilah salah satu peran teknologi menanggulangi kerusakan alam.

Penyampaian akan lebih menarik lagi jika guru menggunakan graphic tablet pen, guru

bebas berkreasi dalam membuat catatan, gambar deskripsi di screen tanpa harus

bersusah-payah menghapus setiap layar penuh, karena dengan alat ini guru bisa berganti-

ganti screen seberapapun yang guru mau dan dapat menampilkan kembali ke layar yang

telah dibuatnya dengan cukup dua kali sentuh. Materi pembelajaran tidak perlu lagi

dicatat secara manual pada buku tulis karena materi pelajaran dari guru sudah dalam

bentuk softcopy yang bisa disimpan dalam netbook/laptop/ pctablet siswa.

Gambar 1. Penggunaan Pen Tablet dalam Pembelajaran

Pembelajaran Fisika tidak luput dari pesatnya kemajuan di bidang teknologi

informasi dan komunikasi. Berbagai penelitian yang dilakukan terkait dengan

pemanfaatan teknologi informasi ini menunjukkan meningkatnya hasil pembelajaran

yang signifikan. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini akan optimal dalam

pembelajaran fisika, apabila guru dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya

sebagai pengguna produk teknologi ini.

Page 12: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

6

3.4 Camtasia

Camtasia Studio merupakan software yang digunakan untuk membuat video

tutorial juga dapat dimanfaatkan sebagai pengolah slide presentasi berbasis Microsoft

Powerpoint yang menyediakan pen tool pada tampilan slideshow. Fungsi utama dari

Camtasia adalah recording, editing, dan publishing. Aktivitas penggunaan pen tablet dan

suara penjelasan guru dapat direkam, diedit sesuai keinginan misalnya menambahkan

efek animasi transisi antar slide dan mengurangi noise bahkan penambahan latar musik

yang dapat membangkitkan spirit belajar s menggunakan, video yang telah diedit

kemudian dipublish menjadi video berbagai format yang kompatibel dengan smartphone

peserta didik misalnya format .mp4. Dengan cara ini diharapkan siswa dapat menyimak

materi pelajaran secara audio visual berulang kali tanpa batasan waktu dan tempat dengan

harapan informasi dan pengetahuan yang telah diterima dan dibangun oleh peserta didik

menjadi lebih bermakna dan tersimpan dalam memori jangka panjangnya.

Camtasia mampu menghadirkan guru virtual sehingga memudahkan siswa dalam

memahami dan menerapkan konsep dalam langkah alternatif penyelesaian soal-soal

Fisika. Meskipun aplikasi ini memudahkan siswa, namun tetap yang paling utama adalah

adanya interaksi aktif dialogis antara peserta didik dengan guru.

Gambar 2 Fasilitas Camtasia Screen Recording pada Slide Show PPTX dan Camtasia

Worksheet Editing Video Tutorial

Siswa dapat belajar dengan mudah dan siswa diharapkan lebih giat belajar serta

dapat memahami materi pelajaran dengan lebih baik termasuk menyelesaikan soal-soal

dalam bentuk konsep Fisika dan penerapannya dalam menyelesaikan soal-soal. Dan

selain itu dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar Fisika, sehingga akan tercipta

aktivitas belajar mengajar yang efisien, efektif dan menyenangkan.

3.5 Keunggulan Karya yang Dibuat Diterapkan pada Materi

Alat peraga elastisitas ini merupakan hasil dari kreativitas dan inovasi dari guru

pengajar sebagai peneliti. Proses pembelajaran Fisika dengan menggunakan alat peraga

elastisitas dilaksanakan melalui kegiatan praktikum pengukuran dan demonstrasi,

diharapkan peserta didik dapat menggali dan menemukan konsep-konsep secara bersama-

Page 13: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

7

sama dalam kelompok atau secara individu, sehingga akhirnya memiliki motivasi yang

menyebabkan tumbuh dan berkembangnya minat peserta didik serta materi yang

dipelajari dapat melekat dalam benaknya karena didapatkan melalui pengalamannya

sendiri, sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Evaluasi kebermanfaatan

alat:

1. Manfaat alat peraga elastisitas yaitu:

a. Mengamati gejala elastisitas berbagi jenis bahan.

b. Mengukur modulus elastisitas (modulus Young) berbagai jenis bahan kemudian

membandingkannya dengan tabel standar elastisitas pada referensi.

Perbandingan hasil pengukuran dengan nilai standar dapat diketahui dari hasil

analisis data berupa kesalahan relatif dan ketelitian pengukuran.

c. Membuktikan hukum Hooke tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

perubahan panjang pegas kemudian menentukan nilai konstanta pegas.

d. Dapat mengukur energi potensial yang dimiliki oleh pegas setelah terlebih

dahulu mengukur konstantanya. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-

faktor yang mempengaruhi energi potensial akustik. Energi potensial pegas

timbul karena pegas dengan kekakuan tertentu disimpangkan sejauh tertentu

juga. Pengukuran energi potensial ini dilakukan dengan teknik gerak vertikal (ke

atas dan ke bawah) yang akan diukur waktu kelereng di udara.

e. Dapat membandingkan karakteristik rangkaian pegas seri dan paralel. Hasil

pengukuran empirik juga dibandingkan dengan nilai hasil perhitungan teoritis

dan menentukan kesalahan relatif pengukuran serta ketelitiannya.

f. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dari aspek kinerja ilmiahnya

2. Manfaat video tutorial pembahasan soal-soal

a. Peserta didik dapat memiliki referensi tentang variasi soal Fisika dengan topik

elastisitas.

b. Peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar pada aspek pemahaman dan

penerapan konsep melalui cara alternatif penyelesaian.

c. Menjadikan pembelajaran lebih bermakna.

3.6 Rancangan/Desain Alat Peraga Praktikum

Alat peraga praktikum elastisitas terbuat dari barang bekas yang mudah didapatkan

dari lingkungan sekitar dan dirancang untuk dapat di pasang/dirakit dan dibongkar agar

tidak banyak memakan tempat penyimpanan di laboratorium Fisika.

Tabel 1. Alat dan Bahan yang Diperlukan ALAT BAHAN

1. Penggaris/model skala 1. Papan kayu

2. Alat ukur pertambahan panjang 2. Paku dan sekrup pengencang

3. Sekrup penggantung 3. Beban berlabel berbagai ukuran

4. Pelontar pegas 4. Kantung bebas

5. Stop watch 5. Kawat: besi, baja, tembaga, nikrom, senar pancing

Page 14: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

8

Alat peraga praktikum elastisitas dibuat dalam satu set alat praktikum terdiri dari 3

(tiga) sisi, sisi pertama untuk mengukur modulus elastisitas (modulus Young) dan

konstanta pegas sesuai dengan hukum Hooke, sisi kedua untuk mengukur dan

membandingkan karakteristik susunan pegas seri dan paralel, serta sisi samping kiri dan

kanan digunakan untuk mengukur energi potensial pegas yang memiliki konstanta

berbeda dengan metode gerak lurus berubah beraturan pada gerak vertikal. Untuk

beberapa bahan, memiliki nilai regangan yang sangat kecil meskipun diberi beban yang

berat sehingga pertambahan panjang cukup sulit diamati. Solusi yang dilakukan adalah

membuat pengukur pertambahan panjang dengan penguat simpangan memanfaatkan

kesebandingan perubahan sudut dengan panjang jari-jari pada gerakan jarum penunjuk.

Lebih jelasnya rancangan alat peraga elastisitas dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Modulus Young, Hukum Hooke, Energi Potensial Pegas, Rangkaian Pegas

3.7 Prosedur Pembuatan Alat Peraga Praktikum

1. Alat Peraga Elastisitas

Cara membuat alat peraga praktikum elastisitas adalah sebagai berikut:

a. Tabel 2. Alat/bahan, fungsi, dan jumlah yang diperlukan

Alat dan Bahan Fungsi Jumlah

Papan kayu (50 cm 2,5 cm 75 cm ) Statif 1 buah

Papan kayu (50 cm 30 cm 2,5 cm) Atap penggantung alat 1 buah

Papan kayu (50 cm 50 cm 2,5 cm) Alas/kaki 1 buah

Papan kayu (2,5 cm 5 cm 75 cm) Tepi mistar dan pengukur regangan 4 buah

Siku-siku besi Penyangga alas-atap-statif 8 buah

Sekrup Pengencang siku-siku 24 buah

Papan kayu (5 cm 2,5 cm 10 cm) Dudukan skala penguat 1 buah

Papan kayu (5 cm 2,5 cm 12 cm) Dudukan jarum penunjuk 1 buah

Kawat/senar (60 cm) Bahan Modulus elastisitasnya 1 buah

Mikrometer sekrup Alat ukur diameter bahan 1 buah

Neraca O’Hauss Alat ukur massa beban 1 buah

Neraca pegas Alat ukur gaya 1 buah

Mistar Alat ukur Δ𝐿 pada hukum Hooke 3 buah

Stop Watch Alat ukur waktu di udara 1 buah

Page 15: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

9

b. Langkah-Langkah

1) Membuat Dudukan

a) Memotong papan berukuran 50 cm 2,5 cm 75 cm sebagai statif, papan

berukuran 50 cm 30 cm 2,5 cm sebagai atap, dan papan berukuran 50 cm

50 cm 2,5 cm sebagai alas papan.

b) Merangkai statif, atap, dan alas dengan siku-siku besi yang dikencangkan

dengan baut. Seperti gambar

Gambar 4. Dudukan Alat Peraga Elastisitas

2) Membuat Alat Ukur Perubahan Panjang pada Modulus Young

Untuk setiap pertambahan panjang sebesar Δ𝐿 = 0,1𝑚𝑚 dapat diukur dengan

panjang busur 𝑃𝑏1 yang memiliki sudut pusat 𝜃1 pada jari-jari 𝑟1, panjang busur

ini diperbesar rentangannya menjadi panjang busur 𝑃𝑏2 dengan cara menambah

jari-jarinya menjadi 𝑟2 sehingga pembacaan menjadi lebih teliti. Perhatikan

gambar

Gambar 5. Alat Pengukur Pertambahan Panjang

Page 16: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

10

Gambar di atas berlaku hubungan:

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟 =𝜃

360°× 2𝜋𝑟

Sudut yang dibentuk oleh busur pertama sama dengan sudut yang dibentuk oleh

busur kedua karena merupakan sudut refleks. Maka perbandingan panjang busur

pertama dengan kedua adalah:

𝑃𝑏1

𝑃𝑏2

=

𝜃360° × 2𝜋𝑟1

𝜃360° × 2𝜋𝑟2

𝑃𝑏1

𝑃𝑏2

=𝑟1

𝑟2

Pada pembuatan dan pengembangan alat peraga ini digunakan perbandingan

𝑟1: 𝑟2 = 1: 10 maka:

𝑃𝑏1

𝑃𝑏2

=1

10

𝑃𝑏2= 10𝑃𝑏1

Ini artinya jika pada jari-jari pertama mengukur pertambahan panjang kawat

sebesar 0,1 mm maka pada jari-jari kedua dapat mengukur 10 kali lebih teliti

yaitu 0,01 mm dan selanjutnya.

3) Pelontar Pegas

Pelontar pegas menggunakan neraca pegas bertabung

transparan dengan bagian atas dibuat dan diberi benda kecil

(pelor) yang akan di lontarkan.

2. Video Tutorial

Cara membuat video tutorial elastisitas adalah sebagai berikut:

a. Hardware dan software yang diperlukan:

- Mikrofon stereo, untuk merekam suara biasanya terintegrasi dengan laptop,

tetapi jika ingin lebih sensitif dan jernih dapat menggunakan mikrofon pada

headset.

- Pen tablet untuk menulis tangan di laptop pada slide show Ms. powerpoint .

- Kabel data, untuk mentransfer file video tutorial ke smartphone.

- Microsoft powerpoint yang telah dilengkapi dengan fasilitas pen pada tampilan

slide shownya.

- TechSmith Camtasia Studio 8.5 atau versi terbaru. Terdapat 2 hasil instalasi

yaitu Camtasia recorder dan Camtasia Studio untuk merekam aktivitas tulisan

di powerpoint dan mengedit video yang telah direkam kemudian

mempublishnya dalam format .mp4.

Gambar 6.

Pelontar

Page 17: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

11

b. Langkah-langkah:

1) Instal driver bawaan pen tablet dengan memperhatikan petunjuk yang ada di

buku panduan. Hubungkan USB pen tablet ke port USB pada laptop, tunggu

sampai laptop merespon hardware, tandanya gerakan pen tablet akan tampil

di layar seperti gerakan mouse.

2) Buka program powerpoint kemudian tekan F5. Sebelumnya, Guru dapat

berkreasi memuat desain template slide semenarik mungkin tetapi tetap

mengutamakan visibilitas.

3) Pilih menu pen pada slide show dan pastikan mikrofon menyala.

4) Jalankan program Camtasia recorder aturlah beberapa variabel yang

dikehendaki. Guru dapat berimprovisasi dengan memvariasikan beberapa

pengaturan yang ada.

5) Tekan F9 pada keyboard untuk memulai aktivitas perekaman dan mulailah

menjelaskan dan menulis di layar slideshow powerpoint.

6) Setelah selesai menjelaskan dan menulis, tekan F10 untuk mengakhiri

rekaman aktivitas audio visual di layar.

Gambar 7. Tampilan Slideshow Powerpoint, Camtasia Recorder, Camtasia Editor

Guru dapat mengedit langsung ataupun menyimpan hasil rekaman kemudian diedit sekalian di

akhir topik.

3.8 Implementasi Pada Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

Sebelum pertemuan pertama dilakukan, terlebih dahulu beberapa hari

sebelumnya penulis membagikan video tutorial dasar teori dan latihan soal serta

pembahasannya kepada siswa sebagai bekal mereka saat tes kuis di pertemuan

pertama. Selanjutnya, pada pertemuan pertama ini, topik yang dibahas adalah

pengertian elastisitas, tegangan, regangan, modulus Young, dan hukum Hooke.

Alokasi waktu yang tersedia adalah 2 jam pelajaran.

Penulis menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pembuatan instrumen

dan lembar observasi. RPP yang dibuat masih menggunakan format KTSP sesuai

Page 18: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

12

dengan kurikulum yang berlaku di SMA Kutapura. Pembuatan perangkat

pembelajaran dan lembar kerja siswa, yang dilakukan dengan cara memperbaiki dan

menyesuaikan program pembelajaran yang telah dibuat di awal semester. Merancang

dan membuat Alat Peraga Elastisitas, pembuatan alat peraga tersebut menggunakan

bahan-bahan dari limbah kayu dan bahan bangunan. Pembuatan instrumen penilaian

lembar unjuk kerja, lembar presentasi, dan lembar observasi sikap ilmiah peserta

didik dalam pembelajaran Fisika digunakan untuk melakukan pengamatan dan

penilaian terhadap sikap ilmiah peserta didik dan hasil belajar peserta didik terhadap

materi elastisitas.

Di awal pertemuan pertama peneliti/penulis memberi apersepsi, motivasi dan

menyampaikan tujuan pembelajaran, setelah itu membagi peserta didik menjadi

beberapa kelompok belajar. Peneliti menyampaikan informasi kemudian meminta

peserta didik dalam kelompoknya melakukan kegiatan praktikum dengan

menggunakan alat peraga elastisitas sesuai dengan LKS-01 tentang elastisitas,

tegangan, regangan , Modulus Young, dan hukum Hooke kemudian meminta peserta

didik mendiskusikan hasil kegiatan sampai didapatkan kesimpulan yaitu: 1)

elastisitas adalah sifat bahan yang kembali ke bentuk semula jika gaya yang bekerja

padanya dihilangkan; 2) benda/senar jika ditarik oleh gaya tertentu akan

menyebabkan senar tersebut tegang yang sebanding dengan gaya penarik dan

berbanding terbalik dengan luas penampang senar; 3) akibat dari tegangan

menyebabkan panjang senar bertambah di mana perbandingan pertambahan panjang

dengan panjang semula disebut dengan regangan; 4) Jika nilai tegangan dan

regangan dibandingkan maka akan mencerminkan tentang karakteristik elastisitas

bahan yang dinyatakan dalam modulus elastisitas; 5) pertambahan panjang pegas

sebanding dengan gaya penariknya dan berbanding terbalik dengan

kekakuan/konstanta pegas itu sendiri. Sebelum alat peraga praktikum diterapkan,

penulis mempresentasikan terlebih dahulu hasil karya ke Kepala SMA Kutapura .

Seperti gambar di bawah ini.

Page 19: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

13

Gambar 8. Praktikum Pengukuran Modulus Elastisitas dan Konstanta Pegas

Selama pembelajaran dilakukan pengamatan terhadap sikap ilmiah peserta

didik dalam pembelajaran Fisika yang dilakukan oleh peneliti. Penilaian terhadap

hasil belajar peserta didik terdiri dari penilaian unjuk kerja dan presentasi yang

dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan lembar penilaian unjuk kerja

dan lembar presentasi Pada kegiatan akhir peneliti melakukan tes kuis untuk

mengukur hasil belajar siswa pada pertemuan pertama.

Berdasarkan analisis nilai hasil belajar siswa pada pertemuan pertama

diperoleh data seperti tabel berikut.

Tabel 3. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Pertemuan Pertama

No Uraian Nilai Rata-Rata Kelas

1 Sikap Ilmiah 85,3

2 Pengetahuan dan Penerapan Konsep 80,1

3 Kinerja Ilmiah 82,6

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar sudah melampaui

KKM yang ditetapkan SMA Kutapura yaitu 80. Meskipun demikian, beberapa

kendala selama kegiatan praktikum pertama yaitu siswa kurang tepat dan teliti dalam

membaca hasil pengukuran, masih banyak cara membaca skala pengukuran tidak

tegak lurus dengan angka sehingga dapat menyebabkan kesalahan paralaks. Dalam

kegiatan presentasi siswa masih kaku dalam kegiatan diskusi sehingga hal ini perlu

ditingkatkan pada pertemuan selanjutnya.

Sebelum pertemuan pertama diakhiri, guru membagikan video tutorial materi,

soal, dan pembahasan tentang rangkaian pegas dan energi potensial pegas.

2. Pertemuan Kedua

Tahap perencanaan yang dilakukan pada pertemuan kedua merupakan

perbaikan dari pembelajaran pada pertemuan pertama. Peneliti memberi penguatan

dan penghargaan dalam pembelajaran lebih ditingkatkan. Pelaksanaan pembelajaran

yang dilakukan telah mendekati perencanaan yang dibuat. Materi pembelajaran yang

Page 20: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

14

disajikan pada pertemuan kedua mengenai rangkaian seri dan paralel pegas serta

energi potensial pegas. Di awal pembelajaran peneliti mereview PR/tugas yang

diberikan pada pertemuan sebelumnya.

Kegiatan pada pertemuan kedua ini diawali dengan pemberian apersepsi,

motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, setelah itu membagi peserta didik

menjadi beberapa kelompok belajar. Peneliti menyampaikan informasi materi

kemudian meminta peserta didik dalam kelompoknya melakukan kegiatan praktikum

sesuai dengan LKS-02 tentang rangkaian pegas dan energi potensial pegas, seperti

gambar berikut.

Gambar 9. Praktikum Pengukuran Konstanta Pegas Gabungan Seri dan Paralel

Selanjutnya meminta peserta didik dalam kelompoknya melakukan kegiatan

praktikum sesuai dengan LKS-03 tentang energi potensial pegas, jika pegas dengan

konstanta tertentu disimpangkan oleh gaya tertentu maka akan dapat diamati

perbedaan lama di udara benda yang dilontarkan oleh pegas. Pengelolaan kelas,

frekuensi memberi penguatan dan penghargaan yang dilakukan peneliti lebih banyak

dibandingkan dengan pelaksanaan tindakan pertemuan pertama, Di akhir pertemuan

kedua, peneliti meminta peserta didik untuk membuat ringkasan dan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, seperti gambar berikut.

Penilaian kegiatan pembelajaran meliputi nilai sikap, nilai kinerja ilmiah

selama praktikum dan presentasi, dan tes hasil belajar pemahaman konsep diberikan

dalam bentuk kuis II. Hasil kegiatan dari perbaikan pembelajaran pertemuan kedua

adalah secara umum peneliti melakukan proses pembelajaran lebih baik dari pada

pertemuan pertama, suasana kelas lebih interaktif, sebagian besar peserta didik

terlibat dalam mengikuti proses pembelajaran terutama pada saat kegiatan praktikum

menggunakan Alat Peraga Elastisitas, dalam mempresentasikan hasil kegiatan

kelompok, sebagian peserta didik sudah mulai berani mengemukakan pendapatnya

dan kualitas pertanyaan peserta didik sudah meningkat. Pencapaian hasil belajar pada

pertemuan kedua seperti tabel berikut.

Tabel 4. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Pertemuan Kedua

No Uraian Nilai Rata-Rata Kelas

1 Sikap Ilmiah 85,6

2 Pengetahuan dan Penerapan Konsep 82,7

3 Kinerja Ilmiah 85,2

Page 21: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

15

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar mengalami

kenaikan dibandingkan pertemuan pertama, hal ini terlihat pada nilai kinerja ilmiah

yaitu 85 dan nilai pengetahuan dan penerapan konsep (presentasi dan kuis) yaitu

82,7. Refleksi yang dilakukan peneliti terhadap pertemuan kedua adalah adanya

usaha peneliti untuk meningkatkan kinerja dalam pembelajaran Fisika dengan

menggunakan Alat Peraga Praktikum Elastisitas berdampak positif terhadap

meningkatnya sikap ilmiah dan hasil belajar peserta didik.

3.9 Hasil Analisis Data Praktikum

1. Contoh Analisis Percobaan Young (Pengukuran Modulus Elastisitas)

Gambar berikut adalah cuplikan hasil analisis data terhadap salah satu

praktikum kelompok pengukuran modulus Young suatu kawat/senar besi..

Tabel 5. Contoh Hasil Analisis Data Praktikum Pengukuran Modulus Young

2. Hasil Belajar Peserta Didik

Penerapan alat peraga praktikum elastisitas dan video tutorial pembahasan soal

dilakukan di kelas secara signifikan meningkatkan suasana belajar menjadi lebih

efektif dan bermakna secara kontekstual sehingga meningkatkan hasil belajar peserta

didik.

4. Kesimpulan dan Harapan Penulis

4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan di kelas XI.IPA SMA

Kutapura Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016, dapat disimpulkan bahwa:

a. Dengan menggunakan alat peraga praktikum elastisitas pada pembelajaran Fisika

materi Modulus Elastisitas (percobaan Young), konstanta pegas (percobaan Hooke),

rangkaian seri dan paralel pegas, dan energi potensial pegas dapat meningkatkan hasil

belajar pada aspek kinerja ilmiah peserta didik.

b. Dengan menerapkan fasilitas video tutorial latihan soal dan pembahasan dapat

meningkatkan hasil belajar pada aspek pengetahuan dan penerapan konsep.

Page 22: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

16

4.2 Harapan Penulis

a. Perbaikan pembelajaran ini dapat ditindak lanjuti oleh peneliti atau guru-guru untuk

semua mata pelajaran.

b. Minimnya alat-alat laboratorium Fisika dapat diatasi dengan membuat alat peraga

sederhana yang bahan-bahannya didapatkan dari lingkungan sekitarnya.

c. Guru mata pelajaran Fisika harus lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran agar

hasil yang dicapai lebih meningkat salah satunya yaitu membuat video tutori soal dan

pembahasan soal antara lain dengan pen tablet dan Camtasia Studio.

Page 23: PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS …simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_1/KadekSetiada,S... · PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIKUM ELASTISITAS (MODULUS YOUNG,

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kementrian Pendidikan

Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa:

Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-

Nilai Budaya dan Karakter untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter

Bangsa. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional (Tidak Diterbitkan).

Tersedia pada: http:// dikdas.kemdiknas.go.id/docs/dok_30.pdf. Diakses

pada tanggal: 10 Maret 2012.

Husni, S. 2004. Memaksimalkan Penggunaan Model Sebagai Alat

Pembelajaran Fisika. Yogyakarta. Gerbang majalah Pendidikan Edisi

11 Th. III Mei 2004.

Koenecke, W. H. & DeBella, J. 2008. Hooking physics up with physical

education. Journal of Physics Teacher Education Online, 4(4), 3-6. Tersedia

pada: http://www.phy.ilstu.edu /jpteo. Diakses pada tanggal: 12 Maret 2012.

Puskur. 2007a. Model Pembelajaran Terpadu SMA. Jakarta: Puskur. Balitbang.

Depdiknas.

Puskur. 2007b. Model Penilaian Kelas SMA. Jakarta: Puskur. Balitbang.

Depdiknas.

Sardiman, A. M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sriyanto, B. 2013. Penggunaan Alat Peraga Pemantulan dan Permainan Puzzle

Tersembunyi sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

Kelas VIII A SMPN 3 Satu Atap Sumberlawang Tahun Pelajaran

2012/2013. Laporan Karya Inovasi (Tidak Diterbitkan).