Post on 23-Oct-2015
BAB I
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat :
1. mengerti secara rinci tentang Miniature Circuit Breaker (MCB).
2. Dapat menentukan karakteristik Miniature Circuit Breaker (MCB).
3. Dapat menentukan tipe/jenis Miniature Circuit Breaker (MCB) yang digunakan sesuai
karakteristik bebannya.
4. Dapat menentukan kapasitas Miniature Circuit Breaker (MCB) sesuai dengan
karakteristik beban yang digunakan.
BAB II
TEORI DASAR
1. Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker)
Miniature Circuit Breaker memainkan peranan penting dalam hal proteksi arus lebih dan
juga sebagai alat disconnect pada jaringan listrik. Sebuah breaker merupakan alat yang didesaian
untuk mengisolasi rangkaian dari gangguan arus lebih : overload ( beban lebih ) dan short circuit
( hubung singkat ). Miniature Circuit Breaker, atau yang lebih dikenal MCB adalah alat pemutus
yang sangat baik digunakan untuk mendeteksi besaran arus lebih. Seperti halnya pada
Thermostat Load Relay, MCB mempuyai Bimetalic; elemen jika terkena panas akan memuai
secara langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan dengan adanya arus mengalir, alat
Bimetalic ini dibuat dan direncanakan sesuai dengan ukuran standar (arus nominal MCB),
dimana dalam waktu yang sangat singkat dapat bekerja sehingga rangkaian beban terlindungi,
MCB juga dilengkapi dengan magnet triping yang bekerja secara cepat pada beban lebih atau
arus hubung singkat yang besar, juga dioperasikan secara manual dengan menekan tombol.
Karateriskrik arus waktu untuk jenis MCB, hampir sama dengan pengaman lebur oleh karena itu
sering kali MCB dan pengaman lebur digunakan secara bersamaan.
(a) (b)
Gambar 1. Bentuk dari MCB; (a) 3 phasa (b) 1 phasa
Perlu diketahui pula kapasitas arus MCB tidak dapat dibandingkan dengan kapasitas
putus pengaman lebur sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa setiap beban lebih dari 100 A
harus dilengkapi dengan pengaman lebur. Bimetal yang terdapat pada pengaman arus lebih,
biasanya alat ini bekerja 250 C apabila temperatur ruang naik,maka salah satu cara untuk
mengatasinya adalah dengan menurunkan beban. Sehingga dengan diturunkannya beban berarti
panas disipasi yang timbul akan berkurang.
Setiap MCB direncanakan untuk karakteristik arus waktu yang berbeda-beda. Perhatikan
gambar dimana karakteristik H,L dan G pada hal khusus MCB hanya dapat dibebani kira-kira 1,5
x arus kerja, misalnya pada lampu TL tegangan rendah dimana tidak dipasang kapasitor untuk
perbaikan faktor kerja sehingga arus yangmengalir sangat besar dan menyebabkan triping MCB
akan bekerja. MCB jenis G mempunyai titik triping yang besar.
Sifat dari MCB adalah :
a. Arus beban dapata diputuskan bla panas yang ditimbulkan melebihi panas yang dizinkan
b. Arus hubung singkat dapat diputuskan tanpa adanya perlambatan.
c. Setelah dilakukan perbakan, maka MCB dapat digunakan kembali.
Keterangan gambar :
1. Tuas aktuaror operasi On-Off.
2. Mekanisme Actuator
3. Kontak penghubung
4. Terminal Input-Output
5. Batang Bimetal
6. Plat penahan & penyalur busur api
7. Solenoid / Trip Coil
8. Kisi-kisi pemadam busur api
Berdasarkan waktu pemutusannya, pengaman otomatis dibagi atas :
a. Type G (General) Biasanya digunakan untuk instalasi motor listrik. Otomat type G
Pada jenis ini digunakan untuk mengamankan motor-motor kecil AC maupun DC,
mengamankan alat-alat listrik dan juga rangkaian akhir besar untuk penerangan, seperti
penerang pada bangsal pabrik dll. Pengaman elektro magnetiknya berfungsi pada 8 – 11 x
I nominalnya untuk AC dan 14 x I nominal untuk DC.
b. Type L (Line) Biasanya digunakan untuk instalasi jala-jala. Otomat tipe L
Pada jenis ini pengaman thermisnya disesuaikan dengan meningkatnya suhu hantaran,
kalau terjadi beban lebih dan suhu hantaranya melebihi suatu nilai tertentu, maka elemen
bimetalnya akan memutuskan rangkaian. Kalau terjadi hubung singkat, maka arusnya kan
diputuskan oleh pengaman elektromagnetik. Untuk AC adalah : 4 – 6 x In dan DC adalah
: 8 x In dimana pemutusan arusnya akan berlangsung dalam waktu 2 detik.
c. Type H (Home) Biasanya digunakan untuk instalasi rumah/gedung. Otomat type H
Secara thermis jenis ini sama dengan otomat type L, tapi pengaman elektro magneriknya
akan memutuskan dalam waktu 0,2 detik. Untuk AC 2,5–3 x In dan DC 4 x In. jenis
otomat ini digunakan untuk instalasi rumah, dimana kondisi gangguan yang relative kecil
pun harus diputuskan dengan cepat, jadi kalau terjadi gangguan tanah, maka bagian –
bagian yang terbuat dari logam tidak akan lama bertegangan.
d. Type K&U Biasanya digunakan untuk rangkaian elektronika atau trafo.
2. Spesifikasi Miniature Circuit Breaker
Gambar disamping adalah contoh MCB umum yang biasa dipakai di
instalasi listrik rumah. Ada perbedaan antara MCB milik PLN yang terpasang di kWh meter
dengan milik pelanggan yang dijual secara umum. Yang pertama adalah warna toggle
switchyang berbeda (dalam produk dari produsen MCB yang sama, milik PLN memiliki
warnatoggle switch biru dan yang dijual untuk umum berwarna hitam) dan kedua adalah tulisan
“Milik PLN” pada MCB yang dipasang di kWh meter. Walaupun ada juga produsen MCB
lainnya yang menggunakan warna toggle switch biru untuk produk yang dijual di pasaran.
Sedangkan, inilah arti dari kode dan simbol yang tertulis dalam nameplate MCB tersebut sebagai
berikut :
1. Simbol dengan angka 1 dan 2
Ini adalah simbol dari fungsi MCB sebagai proteksi beban penuh dan hubung
singkat (penjelasan detail bisa dilihat pada tulisan bagian pertama “”MCB
sebagaiProteksi dan Pembatas Daya Listrik“”). Dari gambar tersebut, hal ini juga
menjelaskan bahwa MCB ini adalah 1 pole (karena hanya ada 1 simbol saja). Bila ada
dua simbol berdampingan, maka MCB-nya adalah 2 poles. Yang umum dipakai di
perumahan adalah tipe MCB 1pole, yaitu hanya kabel phase saja yang diproteksi.
2. NC45a
Merupakan MCB model number yang ditentukan dari produsen MCB. Lain
produsen berarti lain model number. Sebagai tambahan informasi, model NC45a ini
adalah MCB yang diproduksi untuk keperluan perumahan secara umum.
3. C16
Kode ini menjelaskan tripping curve MCB yaitu tipe “C”, dengan
proteksi magnetic trip sebesar 5-10In (In : arus nominal atau rating arus dari MCB) dan
angka “16” adalah rating arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini adalah kode paling
penting dalam MCB dan berguna saat pembelian MCB. Penjelasan selanjutnya mengenai
rating arus ada di bagian berikutnya.
4. 230/400V
Menjelaskan rating tegangan dalam operasi MCB yaitu 230V atau 400V sesuai
dengan tegangan listrik PLN 220V.
5. 4500 dan 3
“4500” menunjukkan rated breaking capacity MCB, yaitu kemampuan kerja
MCB masih baik sampai arus maksimal 4500A, yang biasanya terjadi saat hubung
singkat arus listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan berpotensi rusak. Dan angka “3”
adalah I2t classification, yaitu karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat
melalui MCB.
6. 12002
Catalog Number dariprodusen MCB yang tujuannya sebagai nomor kode saat pembelian.
7. LMK; SPLN 108; SLI 175 dan IEC 898
Menandakan bahwa MCB ini sudah lolos uji di LMK PLN (LMK : Lembaga
Masalah Kelistrikan). Sedangkan tiga kode selanjutnya menyatakan bahwa MCB dibuat
dengan mengacu kepada standard-standard teknis yang ditetapkan baik nasional maupun
internasional.
8. I-ON pada toggle switch
Menandakan bahwa MCB pada posisi “ON”. Untuk posisi “OFF” maka
simbolnya adalah “O-OFF”.
9. SNI
MCB ini sudah mendapatkan sertifikat SNI (Standard Nasional Indonesia).
Sekilas info untuk para pelanggan listrik yang merasa awam mengenai listrik, apalagi soal MCB
ini, tidak perlu pusing-pusing untuk mengerti nameplate MCB. Hal yang paling penting dalam
memilih MCB yang hendak dibeli adalah kode rating arus MCB yang sesuai kebutuhan, seperti
contoh diatas yaitu kode “C16”, yaitu rating arus MCB sebesar 16A dengan tripping curve tipe
“C”. Kode lain yang perlu diperhatikan adalah kode “LMK” serta “SNI” yang berarti produk ini
sudah memenuhi standard tersebut.
Rating MCB dan Daya listrik PLN
Contoh yang dibahas dalam bagian sebelumnya menggunakan MCB dengan rating 16A
dan tripping curve type “C”. MCB yang dijual dipasaran mempunyai rating arus yang
bermacam-macam sesuai kebutuhan. Saat membeli MCB, kita cukup menyebutkan rating arus
MCB yaitu berapa ampere dans tujuan pemakaian yaitu untuk perumahan.
Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan tentu disesuaikan dengan
besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang. Karena PLN sendiri menetapkan besar
langganan listrik perumahan sesuai ratingarus dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam
negeri.
Tabelnya seperti ini:
Rating Arus
Miniature Circuit
Breaker
Daya Listrik PLN
2A 450VA
4A 900VA
6A 1300VA
10A 2200VA
16A 3300VA
Rumusnya adalah : Rating Arus MCB x 220V (Tegangan listrik PLN).
Hasil perhitungannya adalah angka pembulatan. Jadi bila langganan listrik PLN sebesar 1300VA
maka MCB yang dipasang di kWh meter memiliki rating 6A.
Berikut adalah contoh MCB dengan berbagai rating arus.
Macam-macam MCB dengan berbagai rating
Dari kiri ke kanan, rating arus MCB adalah 16A (dari C16), 6A (dari C6) dan 6A (dari CL6).
MCB paling kanan adalah milik PLN yang terpasang di kWh meter dengan tipe C32N
dan tripping curve tipe “CL” (hampir sama dengan tripping curve tipe “C”). Bisa dilihat
warna toggle switch biru dan tulisan “MILIK PLN”.
3. Konstruksi Miniature Circuit Breaker
Pada umumnya, MCB bekerja menggunakan prinsip elektromekani ( Thermal/Magnetik )
untuk membuka kontak breaker ketika gannguan arus lebih terjadi. Unit thermal trip
bekerja berdasarkan kenaikan nilai temperatur, sedangkan unit magnetik trip bekerja
berdasarkan kenaikan nilai arus.
PROTEKSI BEBAN LEBIH
Unit thermal trip digunakan untuk memproteksi jaringan listrik dari gangguan beban
lebih, Unit thermal trip menggunakan logam bimetal yang ditempatkan di belakang trip
bar circuit breaker, dan merupakan bagian dari breaker yang dilalui arus.
Ketika terjadi gangguan beban lebih, maka nilai arus yang melewati logam bimetal akan
bertambah yang membuat temperatur pada logam bimetal semakin besar hingga pada
suatu saat dan temperatur tertentu logam bimetal ini akan membengkok dan menekan trip
bar yang akan membuka kontak MCB. Waktu yang dibutuhkan bimetal untuk
membengkok dan membuka kontak MCB sesuai dengan kenaikan besar arus, semakin
besar arus gangguan yang terjadi semakin cepat logam bimetal membengkok.
PROTEKSI ARUS HUBUNG SINGKAT
Unit magnetik trip bekerja untuk melindungi jaringan dari gangguan arus hubung
singkat.
Ketika gangguan hubung singkat terjadi, maka nilai arus yang melewati MCB
akan bertambah besar secara signifikan yang akan menghasilkan medan magnet yang
cukup besar. Medan magnet ini akan mendorong hammer trip, hammer trip ini nantinya
akan mendorong moving contact yang membuat kontak akan terbuka. Proses terbukanya
kontak breaker ketika terjadi gangguan hubung singkat umumnya terjadi setelah 5
milidetik setelah terjadi gangguan.
International standard IEC 60898-1 and European Standard EN 60898-
1 menyatakan bahwa besar arus rated In sebuah MCB yang digunakan pada distribusi
tegangan rendah merupakan nilai maksimum yang mampu dihantarkan oleh MCB pada
temperatur udara sekitar 300c. Pada umumnya MCB di desain dengan arus rated pada
range : 6 A, 10 A, 13 A, 16 A, 20 A, 25 A, 32 A, 40 A, 50 A, 63 A, 80 A, 100 A .
Terdapat tiga tipe MCB berdasarkan karakteristik pemutusan arus gangguan yaitu :
Type "B", "C" dan "D" , masing – masing menyatakan nilai minimum arus yang
melewati MCB yang mengakibatkan terbukanya kontak MCB tanpa disengaja.
Untuk lebih jelasnya, karakteristik kerja ke tiga type MCB dapat ditunjukkan oleh kurva
karakteristik berikut :
t
(Waktu)
A B C
K
Motor
Overload relay
MCB
4. Prinsip kerja Miniature Circuit Breaker (MCB)
Pada dasarnya MCB adalah pengaman & pemutus hubungan instalasi listrik, akibat arus
lebih hubung singkat dan beban lebih ( over load dari kapasitas arus nominal MCB
tersebut ). Karena ada dua fungsi MCB tersebut maka , MCB mempunyai 2 komponen
utama yaitu :
1. Bimetal
Bimetal adalah dua logam yang berlainan jenis jika di aliri arus akan memanas dan
memuai. Akibat pemuaian bimetal ini akan menekan mekanik saklar MCB tersebut,
sehingga MCB akan trip / putus. Komponen ini bekerja pada saat MCB di aliri beban
lebih , melebihi beban nominal MCB . Jika MCB ini trp/jatuh akibat pemuaian
bimetal / beban lebih di perlukan waktu untuk menaikkan kembali MCB ( Bimetal
kembali ke bentuk normal ).
2. Elektro magnetic
Elektro magnetik adalah logam yg di lilit tembaga dan di aliri arus listrik, maka
logam tersebut akan berubah menjadi magnet , Semakin besar arus yang mengalir
maka akan semakin besar medan magnet yang di timbulkan. Komponen ini bekerja
pada saat MCB dialiri arus hubung singkat yang besar. Karena arus
hubungsingkat itu besar maka logam akan menjadi magnet , dam akan menarik
mekanik saklar MCB sehingga MCB akan trip. Saklar MCB tidak akan naik sebelum
hubung singkat tersebut di perbaiki.
Karena arus hubung singkat sangat besar maka ketika terjadi hal tersebut akan
menimbulkan busur api yang besar sehingga MCB di pasang rongga peredam busur
api. Pada saat di aliri arus normal ( tidak melebihi arus nominal MCB ) Bimetal tidak
akan memuai karena panas yang di timbulkan tidak mencapai titik muai nya dan
elektro magnetik akan menimbulkan medan listrik yang kecil sehingga MCB tidak
trip.
MCB dilengkapi dengan pengaman bimetal yang terdiri dari 2 buah logam yang
mempunyai koefisien muai yang berbeda dan disatukan pada ujungnya. Jika terkena
panas yang diakibatkan oleh adanya beban lebih, maka bimetal akan mengerjakan
kontak relai, dan kontak relai inilah yang akan memutuskan kontak MCB. Jika terjadi
gangguan hubung singkat, maka rangkaian elektromagnetik akan terenergize,
sehingga akan menggerakkan kontak relai. Kontak relai ini kemudian memutuskan
kontak MCB yang akhirnya memutuskan rangkaian.
BAB III
RANGKAIAN PERCOBAAN
332313
SI
S0
LampuK
MCB 3
A
0 s/d 220
BAB IV
LANGKAH KERJA
1. Percobaan MCB
a. Merangkai semua peralatan seperti yang tertera pada gambar diagram rangkaian
percobaan, Sekunder Auto Travo pada kedudukan 0 Volt.
b. “Meng-ON-kan” Switch Power Supply AC kemudian mengatur kedudukan sekunder
Auto Trafo untuk mendapatkan arus yang diinginkan (lihat tabel evaluasi).
c. “Meng-OFF-kan” Power Supply AC hingga Bimetal MCB dingin kembali (untuk
mendapatkan karakteristik dingin).
d. “Meng-ON-kan” Power Supply AC dan mencatat berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk Tripping Pengaman Thermis MCB.
e. Mengulangi langkah 2, 3, dan 4 untuk nilai-nilai arus yang diminta dalam tabel.
f. Untuk membuat karakteristik Panas pergunakan terlebih dahulu beban yang besarnya
sama dengan besar arus nominal selama 10 menit, kemudian laksanakan seperti langkah
2, 3 dan 4 untuk beberapa nilai, tanpa pendinginan kembali.
g. Selesai praktek kembalikan semua alat-alat percobaan ketempatnya semula.
2. Karakteristik MCB
Melakukan Percobaan Arus Beban Lebih.
Membuat rangkaian percobaan untuk pengujian MCB 2A dan 4A. Menaikkan Arus
secara bertahap dengan penambahan waktu 5 menit setiap perubahan arus. Melakukan
pengukuran untuk menentukan karakteristiks MCB.
BAB V
TABULASI DATA
1. Karakteristik Panas
No MCB
In = 2 A
X Arus nominal (A) Waktu Trip Keterangan
1. 0,8 x In 1,6 > 5 menit Belum Trip
2. 1,2 x In 2,4 > 5 menit Belum Trip
3. 1,5 x In 3 4,5 menit Trip
4. 2,0 x In 4 1,2 menit Trip
5. 2,5 x In 5 9 detik Trip
6. 3,0 x In 6 7 detik Trip
2. Karakteristik Dingin
No MCB
In = 2 A
X Arus nominal
(A)
To
(waktu awal)
T1
(waktu akhir)
Keterangan
1. 0,8 x In 1,6 - - Belum Trip
2. 1,2 x In 2,4 - - Belum Trip
3. 1,5 x In 3 28 oC 31,8 oC Trip
4. 2,0 x In 4 28 oC 33,4 oC Trip
5. 2,5 x In 5 29,7 oC 34 oC Trip
6. 3,0 x In 6 - - Trip
BAB VI
ANALISA
1. ANALISA RANGKAIAN
Pada rangkaian kali ini praktikan akan melakukan praktikum dengan judul job
“Karaketristik Miniature Circuit Breaker (MCB)”. Adapun alat-alat yang akan digunakan dalam
praktikum adalah sebagai berikut : Sumber tegangan AC (variac) 0-220 V, Ampere meter, sensor
suhu (thermocouple), Register Geser (potensio meter), MCB 1 phasa kapasitas 2A, MCB 1 phasa
kapasitas 4A, MCB 1 phasa kapasitas 6A, dan beberapa kabel sesuai kebutuhan.
Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menyambungkan input dari Variac ke sumber
tegangan (catatan; jangan disambungkan langsung ke sumber tegangan, cukup disambungkan
saja dulu ke Variac, kalau mau ngetes rangkaian baru disambungkan ke sumber tegangan).
Setelah itu output dari Variac disambungkan ke masukan ampere meter, dan dilanjutkan dengan
keluaran dari ampere meter dihubungkan dengan register geser. Register geser di sini berfungsi
sebagai pengatur dari arus masuk ke MCB. Kembali lagi ke rangkaian tadi, keluaran dari
Register geser dihubungkan ke masukan MCB 1 phasa dan keluaran MCB dihubungkan ke
output Variac. Sedangkan untuk thermocouple atau sensor suhu berfungsi untuk mengukur suhu
dari bodi MCB tersebut.
Berbeda lagi dengan mencari isi tabel dari karakteristik Panas ataupun karakteristik
Dingin dari Miniataure Circuit Breaker. Untuk karakteristik Panas, praktikan cukup
menggunakan satu saja MCB 1 phasa dengan kapasitas sesuai keinginan. Tapi pada kelompok
saya menggunakan MCB 1 phasa dengan kapasitas 2A. Dan untuk karakteristik dingin, praktikan
harus mengganti dengan MCB yang baru dengan kapasitas yang sama, misalnya, saat praktikan
pada pengukuran pertama menggunakan MCB 1 phasa kapasitas 2A, maka pada pengukuran
kedua praktikan harus mengganti MCB yang satunya lagi dengan kapasitas yang sama dengan
sebelumnya.
Dan untuk sekedar pengetahuan, di sini praktikan juga melakukan percobaan dengan
menggunakan pengukuran dengan 2 atau 3 tingkat berupa MCB yang dihubungkan secara seri.
Dari 2 ataupun 3 tingkat ini, letak MCB-nya pun divariasikan kapasitasnya berupa 2A, 4A, dan
6A. Dan khusus untuk tabel pengukuran bertingkat MCB ini tidak dimasukkan pada laporan ini
karena hanya sebagai wawasan atau pengetahuan untuk praktikan itu sendiri.
2. ANALISA DATA
Dari data hasil percobaan dapat di ketahui bahwa karakteristik MCB yang berfungsi
sebagai pemutus tegangan saat terjadinya hubung singkat pada rangkaian, dan datanya adalah
sebagai berikut :
1. Karakteristik Panas
Pada tabel 1 ini, praktikan akan mencari karakteristik MCB pada saat
keadaan panas, dan didapat hasilnya sebagai berikut :
Saat diberi arus sebesar 0,8 ampere dengan In sebesar 2 A, pada MCB belum ada
perubahan alias tidak Trip. Begitu juga saat diberi arus sebesar 1,2 ampere, pada
MCB belum juga ada perubahan. Dari kedua percobaan di atas praktikan memberi
batas waktu sebesar 5 menit. Dan untuk percobaan ketiga ini, praktikan
memberikan arus sebesar 1,5 ampere diperlukan waktu 4,5 menit untuk memutus
rangkaian (trip), saat diberi arus 2,0 ampere diperlukan waktu 1,2 menit untuk
memutus rangkaian, saat diberi arus 2,5 ampere diperlukan waktu 9 detik untuk
memutus rangkaian, saat diberi arus 3 ampere diperlukan waktu 7 detik untuk
memutus rangkaian.
2. Karakteristik Dingin
Pada tabel 2 ini, praktikan akan mencari karakteristik MCB pada saat
keadaan dingin, dan didapat hasilnya sebagai berikut :
Saat diberi arus sebesar 0,8 ampere dengan In sebesar 2 A, pada MCB belum ada
perubahan alias tidak Trip. Begitu juga saat diberi arus sebesar 1,2 ampere, pada
MCB belum juga ada perubahan. Dari kedua percobaan di atas praktikan memberi
batas waktu sebesar 5 menit. Dan untuk percobaan ketiga ini, praktikan
memberikan arus sebesar 1,5 ampere dalam rentang ewaktu 5 menit belum trip,
tapi perbandingan suhu awal dan akhir dari bodi MCB terlihat jelas, suhu awal
sebesar 28 oC dan suhu akhir sebesar 31,8 oC, saat diberi arus 2,0 ampere
diperlukan waktu 45 detik untuk memutus rangkaian dengan suhu awal sebesar
28 oC dan suhu akhir sebesar 33,4 oC, saat diberi arus 2,5 ampere diperlukan
waktu 31 detik untuk memutus rangkaian dengan suhu awal sebesar 29,7 oC dan
suhu akhir sebesar 34 oC, saat diberi arus 3 ampere diperlukan waktu 12 detik
untuk memutus rangkaian.
Sesuai dengan hasil pengukuran kedua tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa;
waktu trip MCB karakteristik panas lebih cepat dibandingkan MCB karakteristik dingin,
hal ini disebabkan pada MCB karakteristik panas karena digunakan terus berkelamjutan
untuk mengamankan beban lebih maka kondisi bimetal belum sepenuhnya kembali
seperti semula, sehingga saat teraliri arus beban lebih lagi MCB lebih cepat trip.
Berbeda dengan MCB karakteristik dingin, setelah teraliri arus beban lebih lalu trip
MCB harus menunggu sampai keadaan bimetal benar-benar lurus sehingga apabila
teraliri arus beban lebih lagi butuh waktu lebih lama untuk trip dibanding saat bimetal
agak sedikit melengkung, yaitu pada MCB karakteristik panas.
3. ANALISA PERBANDINGAN
Di sini praktikan akan membandingkan antara karakteristik yang didapat
dari hasil percobaan dengan karakteristik berdasarkan teori dasar yang sudah ada
sebelumnya. Berikut adalah data lengkap dalam bentuk tabel karakteristik yang mana
berupa karakteristik Panas maupun karakteristik Dingin suatu Miniature Circuit
Breaker, dan gambarnya sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 70
1
2
3
4
5
6
7
Karakteristik Panas
arus (A)
wak
tu (s
)
1 2 3 4 5 6 70
1
2
3
4
5
6
7
Karakteristik Dingin
arus (A)
Wak
tu (s
)
Sedangkan secara teori, berikut adalah gambar kerakteristiknya ;
Dari gambar karakteristik di atas dapat kita lihat bahwa gambar hasil percobaan
hampir sama dengan gambar karaketeristik berdasarkan teori dasar.
4. ANALISA RELEVANSI
Hasil praktikum di atas sudah dapat dilihat fungsi MCB karakteristik
panas dan dingin itu sendiri, yaitu sebagai pembanding dan juga dapat mengetahui
waktu trip saat MCB dalam kondisi panas yaitu saat keadaan bimetal masih sedikit
melengkung, dengan MCB dalam kondisi dingin yaitu saat bimetal benar-benar lurus.
Sedangkan kegunaan MCB ini banyak sekali di gunakan pada instalasi
rumah, gedung ataupun industry dan umumnya di setiap komponen yang
menggunakan arus listrik maka menggunakan sebuah MCB sebagai pengaman.
BAB VII
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, maka praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
a. Miniature Circuit Breaker adalah alat pemutus yang sangat baik digunakan untuk
mendeteksi besaran arus lebih. MCB mempuyai Bimetalic; elemen jika terkena
panas akan memuai secara langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan
dengan adanya arus mengalir.
b. Fungsi dari praktikum MCB karakteristik panas dan dingin adalah agar bisa
membandingan dan mengetahui waktu trip saat MCB dalam kondisi panas yaitu
saat keadaan bimetal masih sedikit melengkung, dengan MCB dalam kondisi
dingin yaitu saat bimetal benar-benar lurus.
c. Pada percobaan dapat dilihat bahwa MCB karaketristik panas lebih cepat
memutus rangkaian daripada MCB karakteristik dingin, karena dalam kondisi
panas bimetalnya dalam keadaan melengkung, sedangkan dalam keadaan dingin
keadaannya lurus.