Post on 13-Jan-2017
LANDASAN PENDIDIKAN
DI INDONESIA
Historis
Filosofis
Sosiologis
Psikologis
Kultural
IPTEKS
Historis Pendidika
n
Filosofis Pendidika
n
Sosiologis Pendidika
n
Masa Sejarah
Pancasila
Masyarakat
Peta Konsep
LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN
Sejarah Pendidikan Indonesia
Implikasi Sejarah terhadap Konsep
Sisdiknas
(1) Hindu-Budha(2) Islam(3) Nasrani(4) Kolonial Belanda(5) Imperialisme
Jepang(6) Kemerdekaan
Awal(7) Orde Lama(8) Orde Baru(9) Reformasi
(1) Tujuan Pendidikan(2) Proses Pendidikan(3) Kebudayaan
Nasional(4) Inovasi-inovasi
Pendidikan
Sejarah Pendidikan Indonesia
Orde Lama
Hindu-Budha
Islam
NasraniKolonialisme
BelandaImperialisme
JepangKemerdekaan
(Awal)
Pendidikan dilaksanakan dalam rangka penyebaran dan pembinaan kehidupan
bergama Hindu dan Budha Pendidikan pada zaman ini disebut Pendidikan
Islam Tradisional.Mempunyai organisasi pendidikan yang
seragam, sama di mana pun dan bebas untuk semua.Pendidikan melalui politik etis (edukasi,
transmigrasi, dan irigasi) namun bersifat dualisme.Menghapus dualisme pendidikan dari Belanda
dan menggantikannya dengan pendidikan yang sama.Tujuan pendidikan belum dirumuskan dalam
UU dan masih banyak pelajar yang tidak bersekolah.
Munculnya sistem Pendidikan Rendah, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi.
Orde Baru
Reformasi
Menetapkan Pendidikan Agama menjadi mata pelajaran dari Sekolah Dasar sampai Perguruan
Tinggi.Adanya UU Pendidikan yang mengubah sistem pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi.
Implikasi Sejarah terhadap konsep
Pendidikan
Tujuan Pendidikan
Proses Pendidikan
Kebudayaan Nasional
Inovasi-Inovasi Pendidikan
Mengembangkan potensi dan kepribadian peserta didik.
Materi pelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
Pendidikan harus memajukan Kebudayaan Nasional
Inovasi harus bersumber dari hasil penelitian pendidikan di Indonesia, bukan sekedar konsep dari Budaya
Barat.
PANCASILALANDASAN FILOSOFIS
PENDIDIKAN
Idealisme Materialisme
Perennialisme Essensialism
e
Realisme Pragmatisme
Rekonstruksionisme
Dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi
Dunia batin/rohani dan dunia materi/lahir merupakan hakikat yang asli dan abadi
(dualitas)
Kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah (anti-spiritual)
Tidak bersikap mutlak (absolut), melainkan relatif, tergantung pada kemampuan manusia
Menekankan teori tiga kehikmatan, yaitu, beauty, truth, dan godness
Menerapkan prinsip idealisme dan realisme secara elektis
Kelanjutan yang logis dari cara berpikir progressif (pragmatisme) dalam pendidikan
Idealisme
Realisme
Materialisme
Pragmatisme
Perennialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Aliran Filsafat
PANCASILA SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS
SISDIKNAS (SUMBER NILAI PENDIDIKAN)
UU NO 2 TH 1989
TAP MPR-RI No. II/MPR/1978
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) atau yang disebut dengan Ekaprasetya Pancakarsa yang berfungsi sebagai petunjuk operasional pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang pendidikan. Pengamalan Pancasila harus dalam arti keseluruhan dan keutuhan kelima sila Pancasila itu, sebagaimana yang dirumuskan dalam pembukaan UUD’45, yakni:1. Ketuhanan yang Maha Esa,2. Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab,3. Persatuan Indonesia,4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
LANDASAN SOSIOLOGIS PENDIDIKAN MASYARAKAT
Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat
Hubungan kemanusiaan di sekolah
Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya
Sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola interaksi antara
sekolah dengan kelompok sosial lain didalam komunitasnya
MASYARAKAT
Dalam arti sempit
Dalam arti luas
Masyarakat Zaman Penjajahan
Masyarakat Zaman Kemerdekaan