Post on 04-Jul-2015
INSTALASI LISTRIK
TENAGA
Pengertian
Instalasi Listrik Tenaga adalah pemasangan
komponen-komponen peralatan listrik
untuk melayani perubahan energi listrik
menjadi tenaga mekanis dan kimia.
Syarat-Syarat
Instalasi Listrik Tenaga
Syarat Ekonomis
Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari keseluruhan instalasi itu, ongkos pemasangan maupun ongkos pemeliharaannya semurah mungkin.
Rugi-rugi daya listrik yang hilang harussekecil mungkin, rugi tegangan maksimal5 % dari tegangan sumber.
Syarat KeamananInstalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikianrupa sehingga kemungkinan timbulkecelakaan sangat kecil.
Aman dalam hal ini berarti tidakmembahayakan keselamatan jiwa manusia,terjaminnya peralatan dan benda-benda disekitarnya dari kerusakan akibat adanyagangguan seperti :• gangguan hubung singkat• gangguan beban lebih• gangguan tegangan lebih• dan sebagainya.
Syarat Keandalan
adalahbahwakelangsunganpemberian/pengaliran arus listrikkepadabeban/konsumenpemakai listrik harus terjamin secara baik.
Jadi instalasi listrik tenaga harusdirencanakan sedemikian rupa sehinggakemungkinan/terhentinya aliran listrik adalahsangat kecil.
Klasifikasi Keandalan
Beban
• Beban yang memerlukan keandalan sangat
tinggi, karena terhentinya aliran listrik mungkin
dapat menyebabkan kematian atau kecelakaan.
• Beban yang memerlukan keandalan tinggi,
dimana jika aliran listrik berhenti tidak
menyebabkan kematian manusia, tetapi
menyebabkan kerusakan pada beban atau
menyebabkan kerugian yang sangat besar.
• Beban dengan keandalan biasa, apabila aliran listrik terhenti tidak begitu membahayakan dan merugikan.
• Mutu terjamin, yang dalam hal ini berarti bahwa konsumen mendapat aliran listrik sesuai dengan ukuran normal dari beban.
• Mudah diperluas, bahwa instalasi listrik harus direncanakan pula perluasan beban agar tidak begitu sukar jika diperlukan.
DIAGRAM BLOK INSTALASI LISTRIK TENAGA
A. MENURUT PUIL 1987 Ps. 520
M
A1
A2
B
C
D
E
F
G
PHS (Ps. 520 F)
SC (Ps. 520 C2)
PHS SM(Ps. 520 E)
SP (Ps. 520 H)
KM (Ps. 520 G)
PBL (Ps. 520 D)
MOTOR (Ps. 520 A&B)GND (Ps. 520 L)
• MENURUT NEC (NATIONAL ELECTRICAL CODE)
M
A2
B
C
D
E
F
G
PH PENGISI
HC
PHEC
PEC
PM
MC
GNDH
MOTOR
A1 HP
IKSTISAR PUIL 1987 PASAL 520A1. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Cabang (Ps.
520 F), berfungsi sebagai pengaman arus lebihpada suatu sirkit cabang yang mensuplai duamotor atau lebih.
A2. Sirkit Cabang (Ps. 520 C2), berfungsi sebagaipenghantar rangkaian akhir yang mensuplaidua motor atau lebih.
B. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Motor (Ps. 520 E), berfungsi sebagai pengaman arus lebihsirkit akhir yang mensuplai motor tunggal darigangguan hubung singkat.
C. Sarana Pemutus (Ps. 520 H), berfungsi sebagai sarana pemutus (pengisolir) motor dari jaringan apabila akan dilakukan perbaikan pada motor.
D. Kendali Motor (Ps. 520 G), berfungsi sebagai alat pengatur putaran motor, menjalankan motor, membalik arah putaran motor, alat pengasutan motor, memberhentikan motor, dan laian-lain.
E. Pengaman Beban Lebih (Ps. 520 D), berfungsi sebagai pengaman/melindungi motor, peralatan kontrol motor dan hantaran akhir terhadap pemanasan berlebihan akitan beban lebih dan atau motor tidak dapat diasut.
F. Motor Listrik (Ps. 520 A&B), berfungsi
sebagai alat yang merubah energi listrik
menjadi energi mekanis untuk
menggerakkan mesin-mesin pemakai
listrik.
G. Grounding System/Pembumian (Ps.520 L),
berfungsi mengamankan peralatan instalasi
dan motor listrik dari adanya kejut listrik
akibat kebocoran arus.
INSTALASI MOTOR
SISTEM NEC
A1. Hantaran Pengisi, suatu hantaran yangdigunakan untuk menyuplai tenaga listrikpada suatu kumpulan motor.
A2. Pengaman Hantaran Pengisi, berfungsisebagai pengaman atau melindungihantaran pengisi dan alat-alat yang dilayaniterhadap arus hubung singkat.
B. Hantara Cabang, suatu hantaran yangdigunakan untuk menyuplai tenaga listrikpada motor tunggal.
C. Pengaman Hantaran Edaran Cabang, jenispengaman ini biasanya berupa sekring (fuse) ataujenis pemutus tenaga (CB), berguna untukmengamankan hantaran edaran cabang terhadaparus hubung singkat.
D. Pemutus Edaran Cabang, yaitu piranti/alat untukmemutuskan aliran listrik ke motor, jika motorada gangguan.
E. Pengaman Motor, berfungsi utnuk melindungimotor yang sedang bekerja terhadap kerusakanakiban arus lebih (over current) karena hubungsingkat di dalam motor dan melindungi teganganyang hilang. Biasanya pengaman motor yangdipakai terdiri dari Heater coil/bimetal dan lilitanelektromagnet.
* Heater coil/Bimetal, berfungsi untuk
melindungi motor terhadap beban lebih
(over load).
* Lilitan elektromagnet, berfungsi untuk
melindungi motor terhadap arus hubung
singkat (over current).
* Rating ukuran Heater coil/Bimetal dan
Lilitan elektromagnet besarnya 125 %
dari arus nominal beban penuh motor.
F. Motor Controller, digunakan antara lain
untuk :
* menjalankan/mengasut motor
* menghentikan motor
* membalik putaran motor
* mengatur jumlah putaran motor
Alat/piranti pengsutnya dapat berupa
saklar bintang/segitiga, tranformator asut,
dan lain-lain.
G. Motor Listrik, berfungsi sebagai alat yang
merubah energi listrik menjadi energi
mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin
pemakai listrik.
H. Grounding System/Pembumian, berfungsi
mengamankan peralatan instalasi dan
motor listrik dari adanya kejut listrik
akbitat kebocoran arus.
MEMILIH MOTOR LISTRIK
Motor listrik agar dapat berjalan dengan baik danaman, memilki efisiensi dan kehandalan makamotor-motor listrik itu harus dipilih sedemikianrupa sehingga cocok dan sesuai dengan keadaanbebannya atau mesinnya.
Sistem instalasi Motor Listrik terbagi :
• Instalasi Direct Current
• Instalasi Alternating Carruent
Instalasi Arus Searah
Untuk industri-industri tertentu masih digunakansistem instalasi DC.
Kereta api listrik
Penerangan darurat
Crane/derek
Jembatan angkat
Mesin-mesin perkakas
dll
Mudah diatur dan memiliki
kopel besar
Mesin-Mesin Arus Searah
Hubungan kompon atau campuran pada motor-motor DC :
Shunt pendek, kumparan shunt dihubungkanpararel dengan angker.
Shunt panjang, kumparan shunt dihubungkanpararel dengan jaringan.
Separately ExcitedSelf Excited
Hubungan Seri
Angker dan Sikat (B – b)
Kump. Shunt (F – f)
Kump. Seri (S – s)
Kump. Kutub Bantu (C – c)
Hubungan Shunt
L : lengan kontak yg dihubungkan dg jaringan
M : awal tahanan yg dihubungkan dg medan magnet
R : ujung tahanan yg dihubungkan dg angker
Hubungan Pararel Generator
to be continue……
TUGAS 3
1. Jelaskan syarat kerja pararel ?
2. Sebutkan perbedaan kontruksi dan cara antarmesin seri dan mesin shunt ?
3. Mengapa motor seri tidak boleh dijalankan tanpabeban ?
4. Sesuaikan diagram rangkaian sesuai dengan PUIL2000 ?