Post on 05-Apr-2018
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
1/13
Alinemen horisontal adalah garis proyeksi dari sumbu jalan tegak lurus pada bidang peta
(trase). Trase jalan biasa disebut situasi jalan, secara umum menunjukan arah dari jalan yang
bersangkutan. (Sumber: Ir.Alik Ansyori Alamsyah, Rekayasa Jalan Raya)
Pada alinemen horiszontal bagian yang sangat kritis adalah bagian tikungan, dimana
terdapat gaya sentrifugal yang akan melempar kendaraan keluar dari daerah tikungan. Karenanya
dalam perencanaan diusahakan gaya sentrifugal yang terjadi pada tikungan harus berangsur
angsur dari nol sampai maksimum kembali ke nol lagi.
Dalam perencanaan tikungan diusahakan agar dapat memberikan kenyamanan dan
keamanan, sehingga perlu dipertimbangkan hal hal berikut :
1. Bentuk tikungan dan lengkung peralihan.
Pada saat kendaraan memasuki tikungan, secara berangsur angsur mendapat gaya
sentripugal dari mulai nol hingga maksimum dan selanjutnya kembali ke nol pada saat memasuki
jalan lurus kembali. Untuk mengatasi gaya sentripugal ini, terdapat beberapa cara untuk
membentuk tikungan agar gaya sentripugal tersebut dapat berkurang. (Sumber: Ir.Alik Ansyori Alamsyah,
Rekayasa Jalan Raya)
Bentuk bentuk tikungan :
a. Bentuk tikungan Circle.
Bentuk tikungan ini dugunakan pada tikungan dengan jari jari (R) besar dan sudut tangen
( ) relatif kecil.
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
2/13
Tabel Jari jari lengkung minimum.
Kecepatan Rencana Jari - jari lengkung Jari - jari lengkung
(Km/jam) Luar kota (m) Dalam kota (m)
120 7500 -
100 5500 1500
80 3500 1000
60 2000 600
40 800 250
30 500 150
20 200 60
Sumber : Ir. Alik Ansyori Alamsyah Rekayasa jalan raya
Keterangan :
P1 Sta : nomor stasiun (point of intersection).
V : kecepatan rencana (km/jam).
R : jari jari lengkung (m).
: sudut tangen (derajat).
Gambar. Bentuk tikungan Circle.
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
3/13
TC : tangen circle.
CT : circle tangen.
T : jarak antara TC dan P1
L : panjang tikungan.
E : jarak P1 kelengkung peralihan (m).
Rumus yang dugunakan :
T = R . tan
E = T . tan 1/4
L = /360 . 2
. R(Sumber: Ir.Alik Ansyori Alamsyah, Rekayasa Jalan Raya)
b. Bentuk tikungan Spiral Circle Spiral.
Tikungan dengan bentuk spiral circle spiral mempunyai dua buah bentuk lengkung
tikungan yaitu lengkung peralihan (spiral) dan lengkung circle. (Sumber: Ir.Alik Ansyori Alamsyah,
Rekayasa Jalan Raya)
Gambar. Bentuk tikungan spiral circle spiral.
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
4/13
Rumus yang digunakan :
Xs = Ls
2
2
401
Rc
Ls
Ys = Rc
Ls
6
2
s =
90
Rc
Ls
p = sCos Rc Rc
Ls 1
6
2
k = Ls - s Rc Rc Ls
sin40 2
3
Ts = (Rc + p) tan1/2 + k
Es = (Rc + p) sec1/2 - Rc
Lc = xRc xs
180)2(
Ltot = Lc + 2 Ls
(Sumber: Shirley L.Hendarsin, Penuntun Perencanaan Teknik Jalan Raya)
Dimana :
Xs = absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik TS ke SC (jarak lurus lengkung
peralihan).
Ys = ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus ke titik SC pada
lengkung.
Ls = panjang lengkung peralihan (panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST).
Lc = panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS).
Ts = panjang tangen dari titik P1 ke titik TS atau ke titik ST.
TS = titik dari tangen ke spiral.
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
5/13
SC = titik dari spiral ke lingkaran.
Es = jarak dari P1 ke busur lingkaran.
s = sudut lengkung spiral.
Rc = jari jari lingkaran.
p = pergeseran tangen terhadap spiral.
k = abis dari p pada garis tangen spiral.
Jika diperoleh Lc
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
6/13
Rumus yang digunakan :
Lc = 0
s =
ls =90
Rcs
Ls =90
.. Rcs
Ltot = 2 Ls
Untuk rumus p, k, Ts dan Es sama dengan rumus pada bentuk tikingan Spiral Circle
Spiral.
(Sumber: Shirley L.Hendarsin, Penuntun Perencanaan Teknik Jalan Raya)
2. Kemiringan melintang.
Kemiringan melintang atau kelandaian pada penampang jalan diantara tepi perkerasan luar
dan sumbu jalan sepanjang lengkung peralihan disebut landai relatif. Persentase kelandaian
disesuaikan dengan kecepatan rencana dan jumlah lajur yang ada. (Sumber: Shirley L.Hendarsin,
Penuntun Perencanaan Teknik Jalan Raya)
Rumus :
m
1=
Ls
Bene )(
dimana :m
1= landai relatif (%)
e = superelevasi (m/m 1)
en = kemiringan melintang normal (m/m 1)
B = lebar lajur (m)
Diagram Superelevasi.
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
7/13
1.Diagram superelevasi pada tikungan type FC
1
`
2. Diagram superelevasi tikungan type S-C-S
`
Gambar. Diagram Super Elevasi FC
Gambar. Diagram superelevasi tikungan S-C-S.
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
8/13
3. Diagram superelevasi pada tikungan type SS
3. Pelebaran pada tikungan.
Pelebaran perkerasan atau jalur lalu lintas di tikungan, dilakukan untuk mempertahankan
kendaraan tetap pada lintasannya (lajurnya) sebagaimana pada bagian lurus. Hal ini terjadi
karena pada kecepatan tertentu kendaraan pada tikungan cenderung untuk keluar lajur akibat
posisi roda depan dan roda belakang yang tiddak sama, yang tergantung dari ukuran kendaraan.
(Sumber: Shirley L.Hendarsin, Penuntun Perencanaan Teknik Jalan Raya)
Pelebaran tikungan tergantung dari jari jari tikungan (R), sudut tikungan , dan
kecepatan rencana r .
Rumus untuk menghitung lebar perkerasan adalah :
B = n (b + c) + (n - 1) Td + Z
Sehingga besarnya pelebaran pada tikungan adalah :
Gambar II.21. Diagram superelevasi tikungan S S
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
9/13
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
10/13
`
Alinemen vertikal adalah garis potong yang dibentuk oleh bidang vertikal terhadap sumbu
jalan atau bidang tegak melalui sumbu jalan atau gambar proyeksi tegak lurus bidang gambar.
(Sumber: Ir.Alik Ansyori Alamsyah, Rekayasa Jalan Raya)
Gambar. Pelebaran perkerasan pada tikungan
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
11/13
Profil ini menggambarkan tinggi rendahnya jalan terhadap muka tanah asli, sehingga
memberikan gambaran terhadap kemampuan kendaraan dalam keadaan naik dan bermuatan
penuh. Kendaraan yang dipakai sebagai standart adalah kendaraan truk.
Landai maksimum adalah besarnya kelandaian yang masih diijinkan untuk memungkinkan
kendaraan pada kecepatan rencana dapat melaju tanpa mengalami hambatan.
Tabel Kelandaian maksimum
Kecepatan Kelandaian Maksimim
Rencana Dalam kota
Luar kota
(Km/jam) Standart Mutlak
100 3 - - 80 4 4 8
60 5 5 9
50 6 6 10
40 7 7 11
30 8 8 12
20 9 9 13
Sumber : Ir.Alik Ansyori Alamsyah Rekayasa Jalan Raya
Panjang kritis landai adalah panjang maksimum landai yang masih dapat diterima tanpa
mengakibatkan gangguan pada arus lalu lintas.
A. Lengkung vertikal cembung.
Gambar. Lengkung vertikal cembung
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
12/13
7/31/2019 Kurva Horizontal dan Vertikal (Tambahan Bacaan)
13/13
Jh > L, maka L = 2 J h - A
J h5.3120
Panjang lengkung vertikal cekung minimum yang dapat memenuhi syarat adalah :
L =380
.2
V A
(Sumber: Shirley L.Hendarsin, Penuntun Perencanaan Teknik Jalan Raya)