Konsep Tidur pada Lansia - Ilmu Keperawatans1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/Nyeri dan...

Post on 01-Feb-2018

249 views 0 download

Transcript of Konsep Tidur pada Lansia - Ilmu Keperawatans1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/Nyeri dan...

NYERIChairul Huda Al Husna

INTRO

• Nyeri dan kualitas istirahat tidur adalah faktor yang memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan klien.

• Keduanya dapat mempengaruhi semua aspek lain dari kesehatan individu, termasuk kesejahteraan fisik, status mental, dan efektivitas mekanisme koping.

• Pentingnya istirahat dan tidur, dan perawatan untuk membantu klien mempertahankan kesehatan yang optimal ketika nyeri atau adanya gangguan istirahat /tidur yang dapat mengancam untuk membahayakan status kesehatan mereka.

Mana yg lebih nyeri?

DEFINISI NYERI

• Nyeri adalah pengalaman subjektif klien yang seringkali sulit untuk digambarkan dan perawat untuk memahami, namun merupakan salah satu keluhan yang paling umum yang menyebabkan individu untuk mencari perawatan kesehatan

• Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosionalyg tidak menyenangkan akibat dari kerusakanjaringan yg aktual dan potensial

• Secara umum keperawatan mendefinisikan nyerisebagai apapun yg menyakitkan tubuh ygdikatakan individu yg mengalaminya, yg adakapanpun individu mengatakannya

Nature Of Pain

• Respon thd rangsangan berbahaya

• Perlindungan untuk mencegah cedera lebih lanjut

• Kelainan syaraf – tidak bisa merasakan nyeri –juga berbahaya

• Subyektif

• Tergantung pengalaman dan budaya

Faktor yg mempengaruhi Nyeri

• Usia– Bayi, toddler, anak – nyeri – menangis/takut – Dewasa/remaja – tidak menghiraukan/malu/takut treatment– Lansia – unrespon / respon lambat – Underreported,

underdetection, undertreatment

• Pengalaman nyeri sebelumnya– Mekanisme koping– Manajemen nyeri yg sesuai

• Norma budaya dan sikap– “suffering in silence” vs full expression

Jenis Nyeri

• Kutaneus : kulit

• Somatik : otot, tendon, ligamen, syaraf

• Visceral : organ internal – kurang terlokalisir – transmisi lama

• Referred pain : nyeri krn organ dalam tapi dirasakan di kulit

• Nyeri akut : onset pendek, hari-minggu

• Nyeri akut berulang : nyeri berulang, misal : migrain, nyeri dada (jantung)

• Nyeri kronis : lama, 6 bulan atau lebih, dampak negatif dalam kehidupan klien sehati-hari

Dampak Nyeri

• Intoleran aktivitas• Gangguan fungsi peran/kerja• Isolasi sosial• Gangguan tidur• Frustasi, cemas, marah, dan depresi

Fisiologi Nyeri

• Nosiseptor : neuron penerima sensasi nyeri• Informasi rasa nyeri disampaikan ke medulla

spinalis – ke otak – respon nyeri • Respon fisiologis dari nyeri : TD, nadi, RR

meningkat, dilatasi pupil, pucat, dan berkeringat – bersifat akut – selanjutnya adaptasi

• Ada 2 jenis nyeri berdasarkan fisiologisnya :– Nyeri nosiseptif– Nyeri neurogenik/neuropati

Nyeri Nosiseptif

• Transduction – Ada rangsangan di syaraf sensorik – impuls energi

• Transmission– Gerakan impuls menuju ke otak

• Presepsi– Mengolah rasa nyeri

• Modulasi – Perubahan mjd impuls nyeri

Transduksi

• Dimulai ketika ada jaringan yg rusak• Saraf sensorik menerima rangsang• Mengeluarkan mediator :

– Prostaglandin, serotonin, bradikinin, histamin

• Pelepasan zat ini mengubah muatan listrik pada membran neuronal

• Perubahan muatan listrik adalah hasil dari pergerakan Na + dan ion lain ke dalam sel.

• Dorongan ini kemudian siap untuk ditransmisikan sepanjang serat nociceptor

Transmisi

• Hantaran impuls nyeri

• Kulit lebih cepat menghantarkan respon

• Visceral lebih lama

• Organ dalam (visceral) memiliki sedikit nosiseptor

Persepsi

• Ketika impuls telah dikirim ke korteks dan ditafsirkan oleh otak, informasi tersebut akan tersedia pada tingkat sadar.

• Kemudian orang akan sadar intensitas, lokasi, dan kualitas nyeri. Informasi ini ditafsirkan dan disesuaikan dgn pengalaman sebelumnya, menambahkan komponen afektif dalam pengalaman nyeri.

Modulasi

• Modulasi mengacu pada aktivasi yang menghambat transmisi nyeri.

• Serat menurun melepaskan zat yang menghasilkan analgesia dengan memblokir transmisi rangsangan berbahaya.

• Modulasi nyeri adalah hasil dari efek opioid endogen, juga disebut enkephalins dan endorfin.

TEORI KONTROL GERBANG

• Teori gerbang kontrol didasarkan pada premis bahwa impuls nyeri berjalan baik melalui sel-sel saraf berdiameter kecil atau sel saraf berdiameter besar, yang keduanya melewati gerbang yang sama.

• Sel-sel berdiameter besar memiliki kemampuan (jika dirangsang dengan baik) untuk "menutup pintu gerbang" sehingga menghalangi transmisi impuls nyeri ke otak.

• Stimulan seperti pijat kulit, rilis opioid, dan stimulasi berlebihan semua mengaktifkan sel berdiameter besar untuk menutup pintu gerbang.

• Secara klinis, efektivitas beberapa modalitas nonfarmakologis, seperti pijat, akupunktur, dan akupresur, mendukung teori kontrol gerbang.

Pengkajian

DX Keperawatan

• Nyeri akut

• Nyeri kronik

• Hambatan mobilitas fisik – ekstremitas problem

• Intoleran aktivitas – jantung-paru problem

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

• Farmakologis– Analgesik (anti nyeri)

• Nonfarmakologis – Relaksasi, guided imagery, distraksi

– Edukasi klien

– Hipnosis

– Stimulasi kutaneus (kompres dingin/hangat, massage)

– TENS

TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation)

TENS

Terapi Nyeri Neuropatik

ISTIRAHAT DAN TIDURChairul Huda Al Husna

Latar Belakang

• Istirahat tidur merupakan sesuatu yg fundamental untukkesehatan

• Menurut Johnson (2007), tidur dianggap sebagai salah satukebutuhan fisiologis manusia

• Untuk mengembalikan energi dan stamina• Kebutuhan istirahat tidur berbeda-beda sesuai usia, tingkat

perkembangan, tingkat aktivitas, dll• Gangguan tidur menyerang 50% orang yang berusia 65

tahun atau lebih yang tinggal di rumah dan 66% orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang (Bahr, 2007).

Tidur VS Pingsan

Pengertian

• Istirahat : suatu keadaan relaks dan tenang secara fisikmaupun mental

• Karakteristik istirahat (Narrow) :– Merasa segala sesuatu dapat diatasi– Merasa diterima eksistensinya– Mengetahui apa yg terjadi– Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan– Memiliki kepuasan atas yg dikerjakannya– Mengetahui bantuan bila sewaktu-waktu diperlukan

• Aktivitas selama periode istirahat bisamerupakan sebuah rentang mulai dariberbaring di tempat tidur lalu membaca bukusampai jalan2 ringan

• Pengkajian pola istirahat aktifitas danlingkungan pada klien

Pengertian

• Tidur adalah perilaku penarikan diri secara terus menerus dari dan tidak berespons terhadap lingkungannya yang bersifat reversibel (Carskadon & Dement, 1994)

• Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawahsadar dimana seseorang masih dapat dibangunkandengan pemberian rangsang sensorik atau denganrangsang lainnya (Guyton & Hall, 2006).

• Tidur sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan dan proses penyembuhan penyakit, karena tidur bermanfaat untuk menyimpan energi, meningkatkan imunitas tubuh dan mempercepat proses penyembuhan penyakit juga pada saat tidur tubuh mereparasi bagian-bagian tubuh yang sudah aus. Umumnya orang akan merasa segar dan sehat sesudah istirahat. Jadi istirahat dan tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan (Suyono, 2008).

Siklus Tidur

• NREM = Non Rapid Eye Movement– Tahap 1 tahap awal tidur/transisi/mudah

terbangun– Tahap 2 tahap tidur ringan/relaksasi ↑– Tahap 3 tahap tidur dalam fase 1– Tahap 4 tahap paling dalam proses pemulihan frek. Nadi, TD, metabolisme rate ↓ (deep sleep)

• REM = Rapid Eye Movement– Tahap tidur terdalam muncul mimpi frek.

Nadi, nafas, TD bervariasi gelombang otak lambatdan bervariasi

75-80%

20-25%

Siklus tidur

• NREM 1 – NREM 2 – NREM 3 – NREM 4 – NREM 3 – NREM 2 – REM – NREM 2 – NREM 3 – NREM 4 –NREM 3 – NREM 2 – REM – dst

• 1 siklus adalah mulai NREM 1 sampai REM• Lama 1 siklus 70 – 90 menit dan biasanya

berlangsung selama 6 siklus = rata2 7 - 8 jam• Jika siklus ini rusak karena terbangun, maka akan

membuat siklus baru dimulai dari NREM 1 lagi• Kelengkapan siklus (NREM dan REM) relaks

dan re-energi

Gelombang Otak saat Tidur

• Gelombang alfa (8 - 13 Hz) relaks, berdoa, membaca buku/novel, mendengarkan musik, danlainnya yang memerlukan fokus namun tetap santai. hipnotik ringan

• Gelombang beta (13 – 30 Hz) terjaga penuhsangat kecil kemungkinan untuk menerima sugesti dariluar dirinya

• Gelombang theta (4 - 7 Hz) merupakan kondisihipnosis yang lebih dalam dibanding alfa Kondisitheta ditandai dengan REM.

• Gelombang delta (0 - 3,5 Hz) pada saat tidur yang sangat dalam (deep sleep/delta sleep) REM

NREM 1

• Permulaan tidur – hanya sekali dalam siklus tidur – fundamental • Gelombang voltase rendah, tiga sampai tujuh siklus per detik, dikenal

sebagai gelombang theta (juga gelombang alfa)• Pengurangan aktifitas fisiologis dimulai dengan penurunan secara

bertahap tanda-tanda vital dan metabolisme. • Biasanya gelombang theta ini disertai dengan melambatnya gerakan bola

mata serta klonus otot involunter sering terjadi, menyebabkan gerakantersentak-sentak diseluruh tubuh (hypnic jerk).

• Pada tahap ini seseorang juga akan mudah terbangun dengan stimulus sensori seperti suara (Schupp & Hanning, 2003).

NREM 2

• Tahap tidur sesungguhnya yang pertama, dan mentalitas selamatahap ini terdiri dari pemikiran singkat, biasa, dan terpecah-pecah.

• Tahap ini juga diidentifikasi dengan menanjaknya gelombang otakyang mempunyai voltase 12-14 siklus (sleep spindle) per detik

• Tahap ini biasanya pendek (10-20 menit) dalam satu sampai duasiklus pertama, namun akan meningkat dalam siklus selanjutnya(Schupp & Hanning, 2003).

• Pada tahap ini juga didapatkan bola mata berhenti bergerak, tonus otot mulai berkurang, dan tidur yang lebih lama dari fase pertama(Japardi, 2002).

NREM 3 dan NREM 4

• Tahap 3 dan 4 adalah tahap tidur dalam (deep sleep) dankadang-kadang disertai dengan tidur gelombang lambat(Slow Wave Sleep) yang diidentifikasi dengan adanyagelombang delta (0.5–2 Hz) dengan tahap 3 memilikiantara 20-50% dan tahap 4 memiliki lebih dari 50% aktivitasdelta.

• Pada tahap ini seseorang sulit untuk dibangunkan, dan jikaterbangun akan mengalami gangguan disorientasi sesaatserta reaksi yang melambat (Schupp & Hanning, 2003).

REM

• Tidur REM terjadi setelah tahap 4, pada tahap ini rekamanEEG menunjukkan gerakan aktivitas otak bervoltaserendah, acak, cepat dengan gelombang mata gergaji (Bahr, 2007).

• Bangun secara alami biasanya terjadi pada tahap ini.• Seseorang yang terbangun dari tidur tahap REM lebih

mudah untuk mengingat isi dari mimpinya daripadaterbangun dari tidur tahap NREM, hal ini terjadi karenamimpi pada tahap NREM biasanya berbentuk tidak jelas, berbeda dengan mimpi tahap REM (Schupp & Hanning, 2003).

• Tidur REM terjadi bergantian dengan tidur NREM denganjarak sekitar 90 menit pada orang dewasa.

REM

• Tidur REM biasanya berhubungan dengan bermimpi aktif dangerakan aktif otot tubuh.

• Seseorang akan lebih sulit untuk dibangkitkan oleh rangsangansensorik pada saat tidur REM, namun biasanya seseorang akanbangun secara spontan di pagi hari dalam suatu episode tidur REM.

• Heart rate dan laju pernafasan biasanya menjadi tidak beraturandan ini merupakan ciri dari tahap bermimpi.

• Otak bekerja sangat aktif dalam tidur REM, dan metabolisme otaksecara keseluruhan akan meningkat sebanyak 20 persen. Pada EEG menunjukkan pola gelombang otak yang mirip dengan yang terjadiselama terjaga.

• Jenis tidur REM juga disebut sebagai paradoxical sleep karenamerupakan sebuah paradoks bahwa seseorang dapat tetap tidurmeskipun masih ada aktivitas di dalam otak.

Proses Tidur

• RAS (reticular activating system) merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk kewaspadaan dan tidur. RAS ini terletak dalam mesenfalon dan bagian atas pons. Selain itu RAS dapat memberi rangsangan visual, pendengaran, nyeri dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin.

• Demikian juga pada saat tidur, disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu BSR (Bulbar Synchronizing Region)mengantuk

• Bila aktivitas Reticular Activity System ini meningkat maka orang tersebut dalam keadaan sadar jika aktivitas Reticular Activity System menurun, orang tersebut akan dalam keadaan tidur (diambil alih oleh BSR).

• Aktivitas Reticular Activity System (RAS) ini sangat dipengaruhi oleh aktivitas neurotransmitter seperti sistem serotoninergik, noradrenergik, kolinergik, histaminergik.

Kebutuhan Tidur

• Neonatus sampai dengan 3 bulan : tidur 16 jam/hari, 5-6 jam tidursiang dan 10-11 jam malam hari.

• Bayi : tidur 14 jam/hari, 2-4 jam tidur siang dan 10-11 jam malamhari.

• Toddler : tidur 11-12 jam/hari, 1-3 jam tidur siang dan 9-10 jam malam hari.

• Prasekolah : tidur 11 jam/hari, 0-1 jam tidur siang dan 10-11 jam malam hari. Saat usia 5 tahun anak sudah tidak membutuhkan tidursiang.

• Usia sekolah : tidur 10 jam pada malam hari.• Adolensia : tidur 8,5 jam pada malam hari.• Dewasa muda : tidur 7-8 jam/hari.• Usia dewasa pertengahan : tidur 7 jam/hari.• Lansia : tidur 5-8 jam/hari.

MELATONIN

• Melatonin dihasilkan oleh kelenjar pineal dan merupakan hormon yang produksinya peka (sensitif) terhadap siklus cahaya siang dan malam, berkaitan erat dengan ritme sirkadian, dan menurun secara alami sesuaipertambahan usia.

• Penurunan ini akan menyebabkan gangguan circadian clock (ritme harian). • Selanjutnya, kulit dan rambut akan berkurang pigmentasinya. Selain itu,

terjadi pula gangguan tidur. • Kadar terapi melatonin untuk mengatur gangguan tidur mungkin berada

dalam nilai rentang dewasa muda. • Disebutkan pula bahwa melatonin mempunyai sifat antioksidan yang kuat.

Kadar optimal untuk efek antioksidannya belum diketahui dengan pasti(Immanuel, 2008).

• Melatonin digunakan untuk menginduksi tidur sehingga seseorang akanmudah memulai tidur, mengurangi frekuensi terbangun pada malam haridan mencegah bangun terlalu pagi serta dapat membuat tidur menjadilebih nyenyak (Pierpaoli et al, 1995).

"Melatonin can prevent tumor cells from growing, it's cancer-protective.“

Eva S. Schernhammer of Harvard Medical School (2005)

Melatonin is believed to protect against cancer by effecting levels of other hormones, such as estrogen.

MELATONIN

Perubahan Fisiologis saat Tidur

• Pernapasan :– RR ↓, Minute volume ↓, ventilasi alveolar ↓,

• Kardiovaskular :– TD ↓, Resistensi vaskuler sistemik ↓, HR ↓, CO ↓

• Otak :– CBF (Cerebral Blood Flow)↑, Cerebral metabolic rate, konsumsi oksigen, dan

neuronal discharge rate ↓ (NREM) dan mengalami peningkatan selama tahapREM

• Hormon :– Melatonin dilepaskan dari kelenjar pineal di bawah kendali Supra Chiasmatic

Nuclei (SCN) dalam 4-5 jam, biasanya dimulai ketika awal petang (jam 9 malam) dihambat atau ditunda oleh paparan sinar terang dimalam hari.

– Hormon pertumbuhan sebagian besar disekresi– Konsentrasi prolaktin juga segera meningkat pada saat permulaan tidur dan

mengalami penurunan saat terjaga– Sekresi kortisol menurun bersamaan dengan permulaan tidur

Peran Neurotransmitter thd Tidur

• Serotonin berfungsi di dalam pengaturan suhu tubuh, nafsu makan, kualitas tidur, daya ingat, daya

pikir, mood, kontraksi otot, serta fungsi peredaran darah dan pengaturan hormonserotonin diubah menjadi hormon melatonin oleh kelenjar epifisa otak pada malam hari (Markus, 2008).

• Melatonin Melatonin dihasilkan oleh kelenjar pineal dan merupakan hormon yang produksinya peka

(sensitif) terhadap siklus cahaya siang dan malam, berkaitan erat dengan ritme sirkadian, danmenurun secara alami sesuai pertambahan usia. Penurunan ini akan menyebabkan gangguancircadian clock (ritme harian). Selain itu, terjadi pula gangguan tidur. Melatonin digunakanuntuk menginduksi tidur sehingga seseorang akan mudah memulai tidur, mengurangifrekuensi terbangun pada malam hari dan mencegah bangun terlalu pagi (Pierpaoli et al, 1995).

• Endorphin Endorphin berfungsi sebagai morphin yaitu dapat menimbulkan perasaan senang dan

menekan nyeri, dapat membantu regulasi pertumbuhan sel, membantu prosespembelajaran memori (Solomon, 1995).

• Enkephalin Enkephalin berasal dari columna dorsalis medulla spinalis, bersifat inhibisi, merupakan

neuropeptida yang dapat menghambat impuls nyeri dengan cara menghambat terbentuknyasubstansi prostaglandin yang bersifat eksitasi (Idayanti, 1995).

Circadian rhytms

• Chronobiology ilmu yg mempelajari jam biologis padamanusia

• Jam biologis yg sering dipelajari adalah : circardian rhythms• Pengaturan sirkadian antara lain temperatur badan, plasma

darah, urine, fungsi ginjal dan psikologi• Dalam keadan normal fungsi irama sirkadian mengatur

siklus biologi irama tidur bangun, dimana sepertiga waktuuntuk tidur dan dua pertiga untuk bangun/aktivitas

• Lainya :– Ultradian : lebih pendek dari sehari– Infradian : bulanan atau lebih– Circannual : tahunan (komplit)

Faktor yang mempengaruhi istirahat tidur

• Tingkat kenyamanan– Pengalaman, subyektif

• Kecemasan• Lingkungan

– Penerangan, suhu, bau, suara, ventilasi, dll

• Lifestyle• Makanan

– Tinggi kafein : kopi, cola, teh, coklat– Makan yg banyak, berat, atau pedas sebelum tidur

• Obat dan substansi lainnya– Alkohol, nikotine

• Norma budaya• Usia

Faktor-faktor yg mempengaruhi tidur

• Penyakit fisik

• Obat-obatan dan substansi

• Gaya hidup

• Pola tidur yang biasa mengantuk yang berlebihanpada siang hari

• Stres emosional

• Lingkungan

• Latihan fisik dan kelelahan

• Asupan kalori dan makanan

• Usia

Mental Health NHS Trust Newcastle (2001) menjelaskan beberapa penyebabkan masalah

tidur :

• Efek proses penuaan– Tidur siang– Kebutuhan ke toilet tengah malam meningkat– Nyeri (sendi)– Kehilangan

• Stress, kecemasan, dan kekhawatiran• Depresi dan mood yang jelek• Lingkungan sekelilingnya• Jadwal rutin tidur yang terganggu

Manfaat Tidur

• Kegunaan tidur masih belum jelas – waktu perbaikan dan persiapan untukperiode terjaga selanjutnya

• Tidur dipercaya mengkontribusi pemulihan fisiologis dan psikologis• Tidur yang nyenyak bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung (HR

menurun)• Melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan

memperbaharui sel epitel dan khusus seperti sel otak (NREM 4)• Sintesis protein dan pembagian sel untuk pembaharuan jaringan seperti

pada kulit, sumsum tulang, mukosa lambung, atau otak terjadi selamaistirahat dan tidur

• Menyimpan energi – otot relaks – tidak ada kontraksi otot (penurunan laju metabolik basal)

• pemulihan kognitif REM penyimpanan memori dan pembelajaran penyimpanan memori jangka panjang

Jenis gangguan tidur

• Insomnia dapat didefinisikan sebagai kesulitan untuk jatuh tertidur, sulitmempertahankan tidur, sering terbangun dari tidur, atau tidur kronis nonrestoratif

• Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan tidur tersebut jatuh tertidur tanpa bisa dikendalikan pada waktu yang tidak tepat

• Apnea tidur adalah gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran udaramelalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih pada saat tidurngorok

• Parasomnia adalah suatu bentuk kelainan yang menyebabkan penderitanya melakukan gerakan-gerakan yang tidak biasa saat sedang tidur.

• Somnabulisme : tidur berjalan• Eneuresis : ngompol• Sleep paralisis : sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye

movement (REM). Gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Sleep Paralysis

Sleep Apnea

• Berhentinya aliran nafas ketika tidur selama 10 detik atau lebih

• Dampak jangka pendek : gangguan kognitif, perubahan personality, impotensi

• Jika tak diatasi :– Hipertensi– Kardiak aritmia– CHF– Stroke– Disfungsi kognitif– Kematian

Dampak Kurang Tidur

1. Nafsu makan betubah2. Imunitas berkurang3. Rentan terkena diabetes4. Stress meningkat5. Gelisah 6. Tampak lebih tua7. Resiko kanker meningkat8. Resiko penyakit kardiovaskular9. Kerusakan otak

Fisiologi Tidur pada Lansia

1. Pola tidur bangun Penurunan fase REM

2. Gelombang otak berubah sesuai dengan bertambahnya usia Gelombang alfa ↓, gelombang delta ↓/hilang

3. Perubahan siklus sirkardian Sering tertidur, sering terbangun

4. Perubahan keadaan hormonal Pe ↓ hormon pertumbuhan, prolaktin, tiroid, dan melatonin

Penyebab Masalah Tidur

• Faktor internal– Fisiologis

• Gangguan tidur karena penambahan usia

• Penyakit• Nyeri• Gangguan suhu tubuh• Gangguan pernapasan saat tidur• Pergerakan kaki secara teratur saat tidur• Gejala menopause• Gangguan eliminasi• Demensia• Depresi• Penyakit Parkinson

– Psikologis• Stress• Kecemasan

• Faktor eksternal• Lingkungan

• Lingkungan yg asing• Peningkatan stimulasi sensoris• Terjaga akibat prosedur yg

dijalankan• Disorientasi waktu

• Gaya hidup• Perubahan dalam kebiasaan/tidak

ada kebiasaan yg rutin• Menghabiskan waktu yg

berlebihan di tempat tidur• Tidur siang berlebihan• Merokok• Penyalahgunaan/peminum

alkohol• Kurang olahraga

• Pengobatan• Hipnotik• sedatif

Pengkajian tidur• Subjektif

– VSH (The Verran and Snyder-Halpern Sleep Scale) garis 100mm rentang tidur terbaik

– Sleep Pattern and Daytime Behavior Questionnaire (SPBDQ) perilaku sebelum tidur obat, tidur siang

– Bedtime Routine Questionnaire rutinitas sebelum tidur baik/buruk– The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) Kualitas tidur, Kelatenan tidur,

Lama tidur, Efisiensi tidur, Adanya gangguan tidur, Penggunaan obat tidur (obat yang diresepkan ataupun tidak), Gangguan harian akibat tidur

• Objektif – Polisomografik EEG, EMG, EOG– Pengamatan langsung tidur, terbangun, eliminasi, dll– TTV

Questions

• Nature of sleep (restful, uninterrupted)

• Quality of sleep (usual sleep pattern, schedules, hours of sleep, feeling on waking)

• Sleep environment (description of room, temperature, noise level)

• Associated factors (bedtime routines, use of sleep medications or any other sleep inducers)

• Opinion of sleep (adequate, restores energy adequately, inadequate, problematic)

Questions

• Nature of the problem (inability to fall asleep, difficulty remaining asleep, inability to fall asleep after awakening, restless sleep, daytime sleepiness)

• Quality of the problem (number of hours of sleep versus number of hours spent trying to sleep, number of hours of sleep a night, duration and frequency of naps or other compensatory measures, number of wakings per sleep period)

• Environmental factors (lighting, bed, noise level, surrounding stimulation, sleep partner)

• Associated factors (relation to meals eaten, activity before retiring, life stressors, work stressors, anxiety level, pain, recent illness or surgery)

• Alleviating factors (mild diet, warm drink before retiring, reading a book, listening to quiet music, taking a hot bath, taking sleeping pills)

• Effect of problem (fatigue, irritability, confusion)

Dx Keperawatan

Domain 4 : Aktivitas/istirahat• Deprivasi tidur

• Kesiapan meningkatkan tidur

• Gangguan pola tidur

• Insomnia

• *Ansietas

• *Nyeri

Gangguan Pola Tidur

• Gangguan kuantitas dan kualitas tidur akibatfactor eksternal

• Karakteristik :– Perubahan pola tidur normal– Ketidakpuasan tidur– Menyatakan sering terjaga

Insomnia

• Gangguan kuantitas dan kualitas tidur ygmenghambat fungsi

• Karakteristik :– Afek tampak berubah– Menyatakan penurunan kualitas hidup– Sulit konsentrasi

Deprivasi tidur

• Periode panjang tanpa tidur• Karakteristik :

– Konfusi akut– Agitasi– Ansietas– Keletihan– Kejiwaan

Chart

1. Gangguan pola tidur

2. Insomnia

3. Deprivasi tidur

Hasil yang diharapkan

• Waktu yg dibutuhkan untuk tidur• Jumlah waktu tidur yg diobservasi• Pola tidur• Kualitas tidur• Efisiensi tidur• Tidur yg tidak terganggu• Perasaan segar setelah bangun tidur• Terbangun pada waktu yg tepat• EEG, EMG, EOG dbn• TTV dalam rentang normal• Rutinitas sebelum tidur• Tidur siang sesuai usia

Penatalaksanaan

• Penkes tentang : perubahan pada lansia, mengurangi tidur siang, OR menjelang tidur, makan pedas dikurangi, makanan porsi besar dikurangi, kafein, alkohol, merokok dikurangi

• Olahraga teratur tidak terlalu berat & tidak mendekati waktu tidur

• Jangan di tempat tidur bila tidak tidur• Mempertahankan waktu tidur dan bangun yg konsisten• Mempertahankan rutinitas tidur yg positif• Modifikasi lingkungan • Farmakologis hipnotik, benzodiazepine,

Makanan tinggi melatonin

• Salmon• Kacang-kacangan• Cherry• Kacang• Susu hangat• Pisang

Penatalaksanaan berdasar penelitian

• Pemaparan cahaya selama 2 jam setiap hari• Relaksasi progresif• Terapi kombinasi hormon (prolaktin & progesteron)• Melatonin eksogen• Jalan-jalan sore hari• Terapi musik• Aromaterapi lavender• Sentuhan massage• Modifikasi lingkungan pd klien demensia• Minum susu L-triptofan serotonin melatonin release• Terapi sirep/hipnocaring

Tidur dalam Islam

• “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidurmalam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidakbermanfaat) setelahnya” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]

• “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), makahendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untukmelakukan sholat” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

• “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710) lalu berdzikir sampai tertidur

• “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangankanannya di bawah pipi kanannya” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

• “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

TERIMA KASIH