Post on 06-Jul-2018
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 1/22
Konsep Produk Unggulan (konsep OVOP)
Defenisi produk unggulan masih belum ada kesepakatan. Secara konsep, juga terdapat perbedaan
antara produk dan komoditas unggulan, walaupun banyak pendapat yang menyamakan kedua hal tersebut.
Namun jika dilihat secara saksama maka produk dapat diartikan sebagai hasil olahan bahan baku atau olahan
komoditas. Sedangkan komoditas adalah sesuatu yang berasal langsung dari alam atau hasil dari alam
(secara alamiah). Padi, rotan, cengkeh, kelapa sawit, ikan adalah komoditi. Dikatakan produk jika komoditi ini
sudah diolah secara lanjut padi diolah menjadi kue atau tepung, rotan diolah menjadi furniture, cengkeh diolah
menjadi rokok, kelapa sawit diolah menjadi minyak kelapa sawit dan ikan diolah menjadi ikan kaleng. !aik
produk atau komoditi yang ada, belum tentu disebut produk atau komoditi unggulan suatu daerah. "al ini
disebabkan, untuk disebut unggul maka diperlukan syarat#syarat atau karakteristik khusus.
$enurut $artani "useini (pencetus %onsep S&%&#S&%'), %omoditas unggulan adalah komoditas yang
memberikan nilai tambah dan sumbangan pendapatan tertinggi pada suatu perekonomian daerah. Pendapat
dari $artani "useini ini didasari pada aspek nilai dan kontribusi suatu komoditas produk. %omoditas yang
memberikan nilai tambah tertinggi sepanjang rantai nilai dan memberikan kontribusi terbesar dari suatu
perekonomian daerah adalah komoditas unggul. Sehingga untuk mengetahui komoditas yang memberikan nilai
tambah maka perlu dianalisis dengan dua pendekatan yaitu pendekatan pohon industri dan rantai nilai (value
chain).
Pohon industri suatu komoditas pada dasarnya menggambarkan urutan suatu komoditas dari komoditas
awal sampai produk akhir. *ontoh + komoditas pala (layer ), diolah menjadi minyak asirin (layer -) dan
kemudian minyak asirin diolah menjadi bahan obat#obatan (layer ). Selanjutnya untuk menentukan nilai
tambah maka digunakan konsep /alue chain (rantai nilai), dengan cara kita menghitung nilai dari tiap layer.
*ontoh + untuk komoditas pala, layer (untuk kg kering pala) seharga 0p. 12.222, jika diolah menjadi minyak
asirin, untuk satu kg pala akan bernilai 0p. -2.222, dan jika keseluruhan minyak asirin ini diolah menjadi obat#
obatan maka akan bernilai 0p.-22.222. berdasarkan pendapat dari $artani "useini maka obat#obatan ini yang
memiliki nilai tambah lebih besar sehingga disebut sebagai komoditas produk unggulan. 3ntuk syarat kedua,
yaitu sumbangan pendapatan tertinggi pada suatu perekonomian daerah, dapat dianalisis dari nilai eksport
pada komoditas produk pala dan turunannya. 4ika nilai eksport lebih besar pada produk layer 3 maka produk
itu disebut unggul. Namun yang menjadi masalah adalah ketika suatu komoditas (pada layer ) tidak
seluruhnya menggunakan input bahan baku pada layer -, sehingga walaupun memiliki value added yang tinggi
namun secara total rendah. &tau walaupun memiliki value added tinggi, namun hanya dikuasai oleh beberapa
orang atau perusahaan saja, tidak melibatkan masyarakat banyak (tidak mengakar di masyarakat).
!erdasarkan kondisi itu maka minimal ada tiga hal menarik menyangkut komoditas unggulan , yaitu +
.
Penentuan komoditas unggulan memegang peran kunci dalam pengembangan perekonomian daerah.
-. 'idak semua daerah sukses dalam pengembangan komoditas unggulan di daerahnya.
. Penentuan komoditas unggulan dapat dilakukan dengan metode yang berbeda#beda.
!ank indonesia memiliki sudut pandang lain dalam penentuan komoditas unggulan, yaitu menggunakan
potensi dasar sehingga dapat dikatakan unggul,yaitu +
. &spek pasar dan pemasaran untuk memastikan bahwa komoditas yang dihasilkan dapat dipasarkan dengan
baik.
-.
&spek teknik dan produksi untuk menentukan kapasitas produksi daerah sekaligus pengendalian kualitas hasil
produksi.
. &spek sosial ekonomi dan lingkungan untuk menentukan daya dukung sumber daya ekonomi daerah serta
kaitannya dengan lingkungan.
5.
&spek manajemen dan legalitas untuk menjamin kelancaran proses produksi komoditas unggulan
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 2/22
6.
&spek keuangan untuk memastikan dukungan dana yang cukup bagi pelaksanaan proses produksi.
Defenisi dari !ank ndonesia sudah lebih luas dan relatif lebih detail dalam mendefenisikan produk
komoditas unggulan. !ukan semata#mata hanya bersifat aspek ekonomi tetapi sudah melibatkan aspek pasar
dan manajemennya serta aspek tehnik produksi dan pembiayaannya (keuangan). Namun kriteria yang
banyak digunakan oleh pemerintah daerah terhadap penentuan komoditas unggulan adalah produk khas
daerah, memiliki jumlah unit usaha relatif banyak dibanding komoditas lain, banyak menyerap tenaga kerja dan
memenuhi kepentingan beberapa dinas daerah yang terkait. 'erlepas dari persyaratan itu, konsep produk atau
komoditas unggulan sebenarnya lahir di 4epang.
Pada tahun 787, "iramatsu,9ubernur daerah :ita di 4epang memperkenalkan pendekatan OVOP (one
villagee on product ) atau satu desa, satu produk. 'ujuan dari pendekatan ini adalah untuk membangun daya
saing suatu desa atau wilayah tertentu. Pendekatan ini didasari pada keyakinan bahwa daya saing suatu desa
(daerah) akan dapat dibangun jika desa yang bersangkutan memfokuskan kegiatan masyarakat di sana untuk
menghasilkan satu produk yang dipandang merupakan produk unggulan desa tersebut. %onsep ini diadopsi di
'hailand dengan nama OTOP (one tamboon / desa, one product ). $aulana (-2+ 8).
kelebihan dari :;:P adalah dapat dihindarinya persaingan tidak sehat diantara desa#desa bertetangga
karena setiap desa dapat mengembangkan produk unggulan yang saling berbeda dan karenanya dapat
mengisi pasar yang sama tampa harus bersaing secara langsung. Dengan demikian maka kejenuhan pasar
akibat membanjirnya produk yang sama dipasar dapat dicegah.
%elemahan dari :;:P adalah terciptanya kemungkinan bahwa suatu desa menjadi terlalu sibuk
dengan produk unggulannya sehingga melupakan kemungkinan atau peluang adanya produk potensial lain
yang mungkin dikembangkan. %ekhawatiran yang lain adalah bahwa suatu desa menjadi terlalu berorientasi
pada produk masa kini dan mengabaikan peluang untuk mengembangkan produk masa depan yang
barangkali pada saat ini belum diterima pasar atau belum memberikan keuntungan financial yang memadai,
meskipun dimasa mendatang produk tersebut justru dapat menjadi tulang punggung perekonomian warga
desa. $aulana (-2+ 8)
Defenisi Kompetensi Inti (core competence)
Pada dasarnya, kompetensi inti dibangun atas dasar produk komoditas unggulan, namun tidak semua
produk komoditas unggulan dapat menjadi suatu kompetensi inti suatu daerah. Dan bisa jadi suatu
kompetensi inti daerah, bukan berasal dari produk unggulan daerah tersebut. "al ini disebabkan, defenisi dari
kompetensi inti yang lebih luas dan detail ketimbang produk komoditas unggulan.
$enurut departemen perindustrian ( -228+ <</i), kompetensi inti adalah suatu kumpulan yang
terintegrasi dari serangkaian keahlian dan teknologi yang merupakan akumulasi dari pembelajaran, yang akan
bermanfaat bagi keberhasilan bersaing suatu bisnis. Dalam perspektif ekonomi regional, kompetensi inti
adalah kemampuan suatu daerah untuk menarik in/estasi dari luar daerah itu, baik in/estasi asing maupun
in/estasi dalam negeri serta memfasilitasi perekonomian yang menghasilkan nilai tambah.
Defenisi ini sebenarnya dikutip dari pendapat "amel dan Prahalad (776). Defenisi ini dan banyak
defenisi kompetensi inti lainnya, bersandar pada aspek integrasi antara keahlian dan teknologi yang dihasilkan
dari proses pembelajaran, yang kemudian membentuk daya saing, yang karakteristiknya sulit ditiru oleh
pesaing atau daerah lainnya.
Defenisi ini juga mirip dengan pendapat dari 'jahajana, dalam artikelnya tentang +
kebijakan pengembangan industri nasional dalam rangka perkuatan kompetensi inti daerah
(dalam departermen perindustrian, -228+7), merumuskan kompetensi inti sebagai kumpulan yang terintegrasi
dari serangkaian keahlian dan teknologi yang merupakan akumulasi dari pembelajaran, yang akan bermanfaat
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 3/22
bagi keberhasilan bersaing suatu bisnis. %ompetensi inti dapat dipandang sebagai suatu hasil dari
pembelajaran kolektif, sebagai penyelarasan arus teknologi, tentang kerja organisasi dan penghantaran nilai
kepada pelanggan, sebagai komunikasi, keterlibatan dan komitmen yang mendalam terhadap kerja lintas batas
organisasi.
!erdasarkan kedua defenisi diatas maka kompetensi inti lahir dari aspek keahlian dan teknologi yang
unik, yang sulit ditiru pesaing dan berakar di suatu wilayah atau daerah serta laku dan memiliki daya saing
berkelanjutan di pasar. %eahian dan teknologi ini dihasilkan oleh suatu akumulasi pembelajaran dalam kurun
waktu yang relatif lama. 4adi berakar dari masyarakat dan industri yang ada disuatu daerah atau wilayah.
Departemen perindustrian ( -228+<</ii), menyatakan pengembangan kompetensi inti daerah didasarkan atas
potensi komoditi unggulan yang dimiliki suatu daerah = sejauh mana industri pengolahan di daerah tersebut
berkembang (seringkali industri yang ada %$ dan home industri).
Suatu komoditas unggulan atau suatu industri unggulan tidak akan dikatakan memiliki kompetensi inti
jika pengembangannya bersifat tradisional. Dalam arti bahwa sifat tradisional ini menggunakan teknologi dan
keahlian yang sederhana, sehingga mudah dicontoh oleh pihak lain dalam pengembangannya serta memiliki
nilai tambah yang rendah. *ontoh kasus produk kopra di Sulawesi 3tara, sejak dahulu pengolahan buah
kelapa sampai menjadi kopra,dilakukan dengan cara tradisonal, yaitu dengan teknologi sederhana,
pengasapan. Dengan metode ini, kualitas kopra yang dihasilkan masih rendah karena memiliki kadar air yang
masih relatif tinggi dan bahkan mengandung >at#>at seperti karbondioksida yang melekat dikopra selama
proses pengasapan.
Pada kondisi ini, menurut hemat saya, tidak terjadi pembelajaran dalam pengolahan kopra, padahal
pengolahan kopra ini telah dilakukan secara turun temurun. Sebenarnya, ada teknologi yang lebih baik yang
dapat diadopsi oleh petani kelapa dalam proses pengolahan kopra yaitu penggunaan teknologi kopra putih
yang telah lama diadopsi di Philipina. Pada hal, bentuk rumah pengasapannya tidak jauh berbeda dengan
yang tradisional, hanya mekanisme pengasapannya yang berbeda. 4ika teknologi tradisional menggunakan
pengasapan langsung maka teknologi kopra putih menggunakan pengasapan tidak langsung (seperti o/en,
yang gunakan panas). Perbedaan ini justru menghasilkan harga kopra yang jauh berbeda, kopra putih lebih
mahal harganya. %ondisi ini tidak dapat bisa dijadikan kompetensi inti.
$enurut 'jahajana, dalam artikelnya tentang kebijakan pengembangan industri nasional dalam rangka
perkuatan kompetensi inti daerah (dalam departermen perindustrian, -228+7#52), %ompetensi inti mengarah
pada pengembangan produk inti yaitu perwujudan fisik dari satu atau lebih kompetensi#kompetesi inti.
Produk inti (core product) bukanlah produk yang secara langsung dijual kepada penggunae akhir (end user).
Produk inti digunakan untuk mengembangkan beragam produk akhir. %ompetensi inti termanifestasi dalam
produk inti yang merupakan penghubung antara kompetensi inti dan produk akhir.
Defenisi dari 'jahajana, menjurus pada konsep di/ersifikasi produk dan rantai nilai yang relatif panjang
dari suatu komoditas. Semakin panjang rantai nilai maka semakin mungkin produk tersebut dijadikan
kompetensi inti, karena semakin panjang rantai nilai maka semakin besar /alue addednya. Namun defenisi
yang lebih luas datang dari $ulyadi dan $onstiska, (-2+?), kompetensi dari perpektif ekonomi regional,
adalah kemampuan suatu daerah untuk menarik in/estasi dari luar daerah, baik in/estasi asing maupun
in/estasi dalam negeri.
De@fenisi dari $ulyadi dan $onstiska, (-2+?), sudah melihat kompetensi inti dari perspektif ekonomi
regional. Defenisi yang lebih lengkap diutarakan oleh $aulana, dalam artikelnya + Pembangunan daerah dalam
membangun kompetensi inti daerah, dalam Departemen perindustrian ( -228+56#6?)+ mengutip pendapat
"amel dan prahalad, mendefenisikan kompetensi ini sebagai berikut +
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 4/22
)
Suatu kumpulan kemampuan yang terintegrasi dari serangkaian sumberdaya dan perangkat pendukungnya
sebagai hasil dari proses akumulasi pembelajaran yang akan bermanfaat bagi keberhasilan bersaing suatu
bisnis. %emampuan yang berjalan sendiri#sendiri tidak dapat optimal mendukung kemampuan bersaing
-)
"asil pembelajaran kolektif, khususnya mengenai bagaimana mengkoordinasikan kemampuan produksi yang
bermacam#macam dan mengintegrasikan dengan arus teknologi yang berkembang.
)
Penyelarasan arus teknologi, tentang kerja organisasi dan penghantaran nilai kepada pelanggan. %eutamaan
pemberian nilai kepada pelanggan akan memberikan peningkatan pada kemampuan bersaing daerah.
5)
%omunikasi, keterlibatan dan komitmen yang mendalam terhadap kerja lintas batas organisasi di suatu daerah.
$asing masing organisasi dan institusi daerah harus terintegrasi satu sama lain dan secara bersama#sama
mengembangkan potensi daerah.
Defenisi#defenisi yang lain tentang kompetensi inti adalah+
. $aulana, dalam artikelnya + Pembangunan daerah dalam membangun kompetensi inti daerah, dalam
Departemen perindustrian ( -228+56#6?)+ mengutip pendapat !arney, menyatakan bahwa sumber daya dan
kapabilitas penting bagi daya saing apabila bernilai bagi pasar, langka dan sulit ditiru pesaing. %ompetensi inti
juga disarikan menjadi kumpulan keahlian, pengetahuan dan teknologi yang /ital bagi bisnis.
-. $aulana, dalam artikelnya + Pembangunan daerah dalam membangun kompetensi inti daerah, dalam
Departemen perindustrian ( -228+56#6?)+ mengutip pendapat 0e/e, mendefenisikan kompetensi ini sebagai
aset yang memiliki keunikan tinggi sehingga berbeda dengan asset yang dimiliki daerah lainnya dan sulit ditiru.
%eunggulan daya saing ditentukan oleh kemampuan yang unik sehingga mampu membentuk kompetensi inti.
. $aulana, dalam artikelnya + Pembangunan daerah dalam membangun kompetensi inti daerah, dalam
Departemen perindustrian ( -228+56#6?)+ menyatakan bahwa kompetensi inti merupakan hasil dari
Acollecti/e learningB dalam organisasi agar mengkoordinasikan kemampuan produksi yang beragam dan
mengintegrasikan dengan teknologi yang beragam secara optimal. Ditinjau dari aspek teoritis dan manajerial,
maka terdapat tiga masalah utama yang berhubungan dengan kompetensi inti +
a) Penciptaan kompetensi inti muncul setelah melalui proses kewirausahaan atau kemampuan ino/asi.
b)
3paya upaya yang dilakukan dalam melindungi kompetensi inti untuk menjaga tetap memiliki keunggulan
komparatif.
c) Diperlukan perencanaan yang komprehensip mengenai insentif terutama dalam menghadapi perilaku
masyarakat.
5. $enurut %otler (775), ada (tiga) syarat dari kompetensi inti yaitu +
a) %ompetensi inti harus menjadi sumber utama bagi keunggulan bersaing sehingga dapat memberikan manfaat
bagi pengembangan ekonomi daerah
b)
%ompetensi inti harus sulit ditiru pesaing.
c) %ompetensi inti harus memiliki bidang aplikasi yang luas dan dapat diterapkan kepada seluruh elemen
masyarakat di bidang pemerintahan, bidang usaha dan bidang lainnya.
6.
$enurut Departemen perindustrian ( -228+/i), pembangunan industri berbasis kompetensi inti daerah dapat
ditempuh dengan cara memberikan fasilitas kepada daerah sebagai pemicu ( trigger) dalam bentuk pendirian
3nit pelaksana teknis (common facilities ser/ice) yang berfungsi untuk memberikan bantuan layanan teknis di
bidang teknologi produksi dan manajemen bagi %$ di daerah.
1.
kompetensi adalah kemampuan yang spesifik dalam suatu bidang atau jasa tertentu sehingga dapat menjadi
indikator penentu keberhasilan pembangunan disuatu daerah. 'jahajana, kebijakan pengembangan industri
nasional dalam rangka perkuatan kompetensi inti daerah (dalam departermen perindustrian, -228+52).
Defenisi daya saing daerah
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 5/22
Defenisi daya saing, kebanyakan didasari pada konsep produkti/itas. Suatu daerah yang memiliki
produkti/itas tinggi dapat dikatakan memiliki daya saing yang tinggi. Dalam konteks produkti/itas sebenarnya
menggambarkan aspek efisiensi dan efekti/itas. Cfisiensi lebih mengarah pada input sedangkan efekti/itas
lebih mengarah pada output. Pambudhi, dalam artikelnya + Daya saing in/estasi daerah, opini dunia usaha,
dalam Departemen perindustrian ( -228+76)+ menyatakan bahwa daya saing (competiti/eness) pada umumnya
didefenisikan sebagai seberapa besar pangsa pasar produk suatu negara dalam pasar dunia. 'etapi defenisi
yang lebih tepat mengenai daya saing itu adalah produkti/itas. Daya saing disini meliputi kondisi
makroekonomi, politik dan lingkungan hukum yang mendukung perekonomian yang maju.
Defenisi dari Pambudhi, ini didasari pada konsep penguasaan pasar suatu negara dalam pasar dunia
(daya saing negara). &tau penguasaan pasar suatu daerah dalam pasar nasional (daya saing daerah).
Semakin besar pangsa pasar yang dikuasai suatu negara atau daerah maka dikatakan semakin tinggi daya
saing negara atau daerah tersebut.
Defenisi lain dari daya saing, melihat dari sisi produkti/itas. $enurut satriagung, dalam artikelnya +
kendala dan tantangan membangun daya saing daerah, dalam Departemen perindustrian ( -228+#-5),
menyatakan bahwa konsep daya saing menurut porter (772) adalah produkti/itas yang didefenisikan sebagai
nilai output yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Sedangkan menurut World economic forum, daya saing nasional
adalah kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
bekelanjutan.
Defenisi dari Satriagung dan World economic forum masih berbau produkti/itas yang lebih menekankan
pada aspek output. !aik secara mikro (produkti/itas) maupun secara makro (PD0!). Disamping sisi produk,
ada juga yang melihat daya saing dari sisi pendapatan.
$enurut 3%#D', yang diterbitkan oleh Departemen perdagangan dan perindustrian nggris, daya saing
adalah kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan dan kesempatan kerja yang tinggi dengan
tetap terbuka terhadap persaingan domestik maupun internasional. $enurut *entre for urban and regional
studies (*30DS) nggris, daya saing daerah adalah kemampuan sektor bisnis atau perusahaan pada suatu
daerah dalam menghasilkan pendapatan yang tinggi serta tingkat kekayaan yang lebih merata untuk
penduduknya.
Defenisi yang lebih luas dari daya saing adalah melibatkan aspek atau kontribusinya pada kesejahtraan
dan keberlanjutan pertumbuhan. $enurut satriagung, dalam artikelnya + kendala dan tantangan membangun
daya saing daerah, dalam Departemen perindustrian ( -228+#-5), jadi daya saing daerah adalah
kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahtraan yang tinggi dan
berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan internasional. !eberapa indikator daya
saing daerah yang disebutkan oleh Pusat studi dan pendidikan kebanksentralan !ank ndonesia adalah +
) perekonomian daerah
-) keterbukaan
)
sistem keuangan
5)
infrastruktur dan sumber daya alam
6) ilmu pengetahuan dan teknologi
1) sumber daya alam
8)
kelembagaan
?)
go/ernance dan kebijakan pemerintah
7) manajemen dan ekonomi mikro
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 6/22
Defnisiproduk unggulan daerah
Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan suatu barang atau jasa
yang dimiliki dan dikuasai oleh suatu daerah, yang mempunyai nilai
ekonomis dan daya saing tinggi serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah
besar, yang diproduksi berdasarkan pertimbangan kelayakan teknis (bahan
baku dan pasar), talenta masyarakat dan kelembagaan (penguasaan
teknologi, kemampuan sumberdaya manusia, dukungan infrastruktur, dan
kondisi sosial budaya setempat) yang berkembang di lokasi tertentu.
Pengembangan ekonomi lokal merupakan proses membangun dialogdan kemitraan aksi para pihak yang meliputi pemerintah daerah, parapengusaha, dan organisasi-organisasi masyarakat lokal. Pilar-pilar pokokstrateginya adalah meningkatkan daya tarik, daya tahan, dan daya saingekonomi lokal.
Produk unggulan adalah produk yang potensial dikembangkan padasuatu wilayah dengan memanfaatkan SD dan SD! lokal yang berorientasipasar dan ramah lingkungan. Sehingga memiliki keunggulan kompetitif dansiap menghadapi persaingan global ("ementerian "operasi #U"!).Sedangkan Prof.Dr.$r.Soemarno,!S dalam bahan kajian starategiPengembangan %ilayah &erbasis gribisnis memaparkan Produk Unggulanatau "omoditi unggulan itu merupakan hasil usaha masyarakat pedesaandengan kriteria '
(a) !empunyai daya saing yang tinggi di pasaran (keunikan iri spesi*k, kualitasbagus, harga murah)+
(b) !emanfaatkan potensi sumberdaya lokal yang potensial dapat dikem-bangkan+
() !empunyai nilai tambah tinggi bagi masyarakat perdesaan+(d) Seara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat untuk meningkatkan
pendapatan dan kemampuan sumberdaya manusia+(e) ayak didukung oleh modal bantuan atau kredit.
&anyak penelitian dan kajian tentunya berkaitan dengan produk unggulanatau sektor ungulan daerah, baik pendekatan menggunakan analisisoation uotients () maupun analisis lain. etapi titik beratnya sekarang
bukanlah menemukan apa produk ungulan yang ditemukan didaerah, tetapilebih mengarah kepada tingkat keseriusan pemerintah dan masyarakatdalam pengelolaannya.
Produk unggulan apapun yang ada tentunya diperlukan pengelolaan danpengembangan serta pemasaran yang sinergis. gar dapat meningkatkankesejahteraan masyarakat.
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 7/22
papun produk unggulannya sangat diperlukan skenario untukmenjalankan program yang lebih tajam dengan pengendalian rantai / rantaisbb'
0. Seara aktif memperkenalkan produk kita+
1. irik pasar sasaran dengan memperhitungan kapasitas dan daya saingkompetitif+
2. mankan jalur distribusi produk ke konsumen, menjaga tidakterputusnya dimand / supply+
3. Produkti*tas atau akti*tas produksi, meliputi ketersediaan bahan baku,sumber daya manusia+
4. eknologi tepat guna, serta mempertimbangkan kendali mutu yang ketat
5arapannya adalah masyarakat bisa lebih fokus dan memiliki kepastian
dalam pengelolaan sumber daya apakah budi daya tanaman, peternakanmaupun industri keil dan kerajinan. Dengan adanya pengelolaan denganaksi yang berkesinambungan tentunya tidak ada keraguan masyarakat untukmemproduksi. "arena pemerintah maupun swasta sebagai mitra mampumengakomodir ke jalur distribusi atau pemasaran dengan target pasar yang jelas.
6ika tidak ada pengelolaan mata rantai produksi, kapasitas dan ketersediaanbahan baku, produksi dan Sumber Daya !anusia dan pemasaran yang jelas,produk unggulan akan tenggelam dan terlupakan. Produk unggulan akanmenjadi sebatas reerensi dan presentasi.
Seyogyanya produk unggulan itu adalah yang mudah dikenal, mudahdiingat, mudah ditemukan, dan Selalu tersedia. Produk unggulan yangmenirikan suatu daerah, dan mensejahterakan masyarakat tentunya
Deenisi dayasaing daerahDefenisi daya saing, kebanyakan didasari pada konsep produkti7itas.
Suatu daerah yang memiliki produkti7itas tinggi dapat dikatakan memiliki
daya saing yang tinggi. Dalam konteks produkti7itas sebenarnyamenggambarkan aspek e*siensi dan efekti7itas. 8*siensi lebih mengarahpada input sedangkan efekti7itas lebih mengarah pada output. Pambudhi,dalam artikelnya ' Daya saing in7estasi daerah, opini dunia usaha, dalamDepartemen perindustrian ( 199:';4)' menyatakan bahwa daya saing(ompetiti7eness) pada umumnya didefenisikan sebagai seberapa besarpangsa pasar produk suatu negara dalam pasar dunia.
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 8/22
Defenisi dari Pambudhi, ini didasari pada konsep penguasaan pasarsuatu negara dalam pasar dunia (daya saing negara). tau penguasaanpasar suatu daerah dalam pasar nasional (daya saing daerah). Semakinbesar pangsa pasar yang dikuasai suatu negara atau daerah maka dikatakansemakin tinggi daya saing negara atau daerah tersebut.
Defenisi yang lebih luas dari daya saing adalah melibatkan aspek ataukontribusinya pada kesejahtraan dan keberlanjutan pertumbuhan. !enurutsatriagung, dalam artikelnya ' kendala dan tantangan membangun dayasaing daerah, dalam Departemen perindustrian ( 199:'000-013), jadi dayasaing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam menapaipertumbuhan tingkat kesejahtraan yang tinggi dan berkelanjutan dengantetap terbuka pada persaingan domestik dan internasional. &eberapaindikator daya saing daerah yang disebutkan oleh Pusat studi dan pendidikanke banksentralan &ank $ndonesia adalah '
0) perekonomian daerah1) keterbukaan
2) sistem keuangan3) infrastruktur dan sumber daya alam4) ilmu pengetahuan dan teknologi<) sumber daya alam:) kelembagaan=) go7ernane dan kebijakan pemerintah;) manajemen dan ekonomi mikro
Deenisi KompetensiInti (core competence)Pada dasarnya, kompetensi inti dibangun atas dasar produk komoditas
unggulan, namun tidak semua produk komoditas unggulan dapat menjadi
suatu kompetensi inti suatu daerah. Dan bisa jadi suatu kompetensi intidaerah, bukan berasal dari produk unggulan daerah tersebut. 5al inidisebabkan, defenisi dari kompetensi inti yang lebih luas dan detailketimbang produk komoditas unggulan.
1. TUJUAN
ujuan utamanya adalah untuk meniptakan pertumbuhan yang tinggi danpembangunan berkelanjutan yang bermanfaat bagi semua pihak di daerahdalam rangka meningkatkan kesempatan kerja baru, peningkatan danpengurangan kemiskinan seara signi*kan.
Pariwisata, pendekatan konektivitas, ekowisata di Manado SUlawesi Utara
Strategi Pengembangan Pariwisata Dengan Pendekatan Konektivitas Antar Objek Wisata Dalam Konteks Eco-
Wisata Di Kota Manado Sulawesi Utara
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 9/22
Dr. Joubert B Maramis, SE., MSi
(Dosen dan Peneliti dari Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado)
Email : barensmaramis@yahoo.com / HP.
1
Strategi pengembangan perilaku kewirausahaan petani pala di Sulawesi Utara
STRATEGI PENGEMBANGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PETANI PALA DI SULAWESI UTARA
Dra.Henriette Jacoba Roeroe.BSc,MSi (Bappeda Prov Sulawesi Utara)
Dr. Joubert Maramis, SE., MSi (Akademisi Fak Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado)
Ir. Meiske Lumingkewas MSi ((Bappeda Prov Sulawesi Utara, BPPT)
Ir.
Model model pengembangan KEK
(Draf Buku : Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perekonomian Daerah)
oleh :
Dr. Joubert B Maramis, SE, MSi
(Dosen fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado)
Hp.
1
sejarah, defenisi, keuntungan dan kelemahan KEK
BAB II
SEJARAH, DEFENISI, KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN KEK
(Draf Buku : Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perekonomian Daerah)
oleh :
Dr. Joubert B Maramis, SE, MSi
(Dosen fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado)
Hp.
bagian 2: Kawasan Industri Dan Pembangunan Industri Nasional
(Draf Buku : Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perekonomian Daerah)
oleh :
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 10/22
Dr. Joubert B Maramis, SE, MSi
(Dosen fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado)
Hp. 085823225666 / email : barensmaramis @ yahoo.com
tahun 2025 untuk menjadi “ sebuah Negara industri tangguh di dunia”.
Bagian 1: kawasan industri dan pembangunan industri nasional
BAB IV
KAWASAN INDUSTRI DAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL
(Draf Buku : Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perekonomian Daerah)
oleh :
Dr. Joubert B Maramis, SE, MSi
(Dosen fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado)
Hp.
Bagian 3: Produk Unggulan, Kompetensi Inti, Dan Daya Saing Perekonomian Daerah
(Draf Buku : Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perekonomian Daerah)
oleh :
Dr. Joubert B Maramis, SE, MSi
(Dosen fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado)
Hp. 085823225666 / email : barensmaramis @ yahoo.com
a. kepentingan beberapa dinas daerah yang terkait .
FEB
13
(bagian 2) Produk Unggulan, Kompetensi Inti, Dan Daya Saing
Perekonomian Daerah
(Draf Buku : Kawasan konomi Khusus (KK) dan Perekonomian Daerah)
oleh :
Dr! "ou#ert B $aramis% &% $&i
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 11/22
(Dosen fakultas konomi Uni'ersitas &am atulangi $anado)
p! *+,+-.--,/// 0 email : #arensmaramis 1 yahoo!2om
&e3arah Daya &aing Pengusaha 4okal Di Indonesia$enurut &diningsih, dalam artikelnya + perkembangan daya saing perusahaan lokal, dalam
Departemen perindustrian ( -228+-8#5)+ perkembangan daya saing pengusaha lokal di ndonesia dapat
dibagi menjadi empat >aman yaitu >aman pra kemerdekaan, >aman re/olusi, >aman orde baru dan >aman
reformasi.
)
aman pra kemerdekaan
• Pada >aman ini indonesia masih merupakan jajahan !elanda.
• Pengusaha lokal sangat dikontrol oleh pihak penjajah
•
Pengusaha lokal dipaksa harus menanam tanaman tertentu untuk memenuhi kebutuhan pihak penjajah
•
"ampir tidak ada peluang untuk lakukan ino/asi bisnis dan pengembangan kreati/itas lokal
• Daya saing sangat rendah
•
Dualisme perekonomian di saman penjajahan yaitu perekonomian modern dipegang penjajah sedangkan
perekonomian tradisional dijalankan oleh pengusaha lokal. Sehingga kesenjangan ekonomi sangat tinggi.
-) aman re/olusi
•
Pasca penyerahan kedaulatan oleh !elanda,masyarakat pribumi sangat bersemangat membangun negaranya
yang baru saja merdeka
• Daya saing pada saat itu ditentukan oleh negara atau perusahaan yang terkait dengan perdagangan
internasional
•
'eori daya saing yang berkembang adalah keunggulan komparatif yang sangat bertumpu pada efisiensi
produksi sehingga biaya produksi menjadi murah.
•
Pemerintah ndonesia saat itu menjalankan Politik !anteng yang bertujuan untuk mengakumulasi kapital yangada guna mendukung pembangunan. Eang ditandai dengan nasionalisasi beberapa perusahaan asing yang
ada di ndonesia. Dan bertujuan untuk meningkatkan daya saing pengusaha lokal
) aman orde baru
•
Pada saman ini %%N berkembang di segala bidang, industri berkembang dengan terkoneksi dengan
kekuasaan (patron).
• Daya saing pengusaha yang tidak dalam lingkaran kekuasaan menjadi lemah.
• ndustri lokal diproteksi dari masuknya produk#produk pesaing, pembatasan import dilakukan untuk mencegah
masuknya barang dari luar. %ondisi ini justru menimbulkan efek negatif yaitu matinyadaya saing pengusaha
lokal. Proteksi yang berlebihan kepada produksi lokal menyebabkan ketidakefisienan.
•
Struktur ekonomi pada era orde baru relatif dangkal yang ditandai dengan besarnya komponen import pada
produk#produk domestik. 'erjadinya ketergantungan bahanbaku dari luar negeri sehingga industri dalam negeri
rentan terhadap perubahan perekonomian luar negeri.
• Sebagian besar eksport merupakan produksi industri padat karya dn berteknologi rendah sehingga tidak
ino/atif dan memiliki kemampuan bersaing di pasar internasional yang rendah.
5)
aman reformasi
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 12/22
• aman reformasi dimulai sejak krisis ekonomi, seiring dengan kejatuhan :rde !aru
• Daya saing pengusaha lokal masih rendah sehingga masih kalah bersaing dengan produk#produk dari luar
negeri (khsusnya china)
•
Setelah krisis, sektor industri mulai bangkit namun %$ masih belum berkontribusi besar dalam perekonomian
• 4awa masih tetap menjadi pusat industri
•
@pada masa ini ekonomi nasional ditopang oleh in/estasi dalam negeri akibat hilangnya kepercayaan in/esstor
asing akibat ketidakstabilan politik, keamanan dan sosial dalam negeri.
•
Persaingan industri semakin tinggi akibat adanya komitmen dan kerjasama perdagangan bebas (mis. &PC*,
dll)
5aktor65aktor Penentu Daya &aing Daerah
$embangun daya saing daerah, bukanlah pekerjaan mudah dan dapat dilakukan dalam jangka waktu
pendek. "al ini dikarenakan, daya saing daerah bersifat multidimensi. $enurut Departemen perindustrian
( -228+ <</), menciptakan daya saing daerah, tidaklah mudah karena menghadapi berbagai kendala, antara
lain + () kelembagaan (-) keamanan,politik, dan sosial budaya () ekonomi daerah (5) tenaga kerja (6)
infrastruktur fisik.
!anyak faktor yang harus dibenahi agar suatu daerah memiliki daya saing yang tinggi baik pada tingkat
nasional maupun global. !erikut ini beberapa faktor yang menentukan daya saing dari beberapa sumber +
.
Clemen daya saing menurut porter secara detail adalah +
a) Factor condition (kondisi faktor )+ faktor#faktor produksi + SD$ (tenaga kerja terampil), bahan baku,
pengetahuan, modal, infrastruktur.
b)
Firm strategy, structure and ri/alry (strategi, struktur dan tingkat persaingan perusahaan) + kondisi di dalam
suatu bangsa yang menentukan bagaimana unit#unit usaha terbentuk, diorganisasikan, dikelola dan tingkat
persaingan di dalam negeri.
c) Demand condition (kondisi permintaan) + sifat permintaan di dalam negeri terhadap produk atau layanan industri
bersangkutan.
d)
0elated and supporting industries (industri terkait dan pendukung) + keberadaan industri pemasok atau industri
pendukung yang mampu bersaing secara internasional.@@
-. $enurut lembaga pemeringkat daya saing internasional yang berbasis di SGSS yaitu $D, mengemukakan
ada 5 (empat) faktor penentu daya saing ekonomi suatu negara yaitu +
a)
%inerja ekonomi
b)
Cfisiensi sektor pemerintah
c) Cfisiensi sektor dunia usaha
d) infrastruktur
.
$enurut $D dalam world competiti/enes report (77), daya saing suatu negara sangat dipengaruhi oleh
delapan faktor penentu yaitu +
a) kekuatan ekonomi domestik
b)
sumber daya manusia (ketersediaan dan kualitas sumberdaya manusia yang tinggi)
c)
ilmu pengetahuan dan teknologi (kapasitas iptek yang unggul dan handal)
d) manajemen (pengelolaan secara ino/atif, profitable dan responsible)
e) internasionalisasi (derajat partisipasi suatu negara dalam perdagangan dan in/estasi internasional)
f)
keuangan (kinerja pasar modal dan kualitas pelayanan lembaga keuangan)
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 13/22
g)
infrastruktur ( industri dan perdagangan yang memadai)
5. $enurut Pambudhi, dalam artikelnya + Daya saing in/estasi daerah, opini dunia usaha, dalam Departemen
perindustrian ( -228+78), menurut hasil studi dari %omitepemantauan pelaksanaan otonomi daerah (%PP:D),
daerah yang berdaya saing tinggi dapat diindikasikan dari beberapa indikator yaitu +
a)
%elembagaan + mencakup kepastian hukum, aparatur dan pelayanan, kebijakan daerah dan kepemimpinan
lokal
b)
%eamanan,politik dan sosial budaya
c) Ckonomi daerah + mencakup potensi ekonomi dan struktur ekonomi
d) 'enaga kerja + mencakup ketersediaan tenaga kerja, kualitas tenaga kerja dan biaya tenaga kerja
e)
nfrastruktur fisik+ mencakup ketersediaan infrastruktur fisik dan kualitas infrastruktur fisik
6. $enurut satriagung, dalam artikelnya + kendala dan tantangan membangun daya saing daerah, dalam
Departemen perindustrian ( -228+#-5), daya saing menurut Pusat studi dan pendidikan kebanksentralan
!ank ndonesia (-22-), harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu +
a) daya saing mencakup aspek yang lebih luas dari sekedar produkti/itas atau efisiensi pada le/el mikro. "al ini
memungkinkan kita lebih memilih mendefenisikan daya saing sebagai Akemampuan suatu perekonomianB
daripada Akemampuan sektor swasta atau perusahaanB
b)
pelaku ekonomi atau economic agent bukan hanya perusahaan, akan tetapi juga rumah tangga, pemerintah
dan lain lain. Semuanya berpadu dalam suatu sistem ekonomi yang sinergis. 'anpa memungkiri peran besar
sektor swasta perusahaan dalam perekonomian, fokus perhatian akan diperluas, tidak hanya terbatas akan hal
itu saja dalam rangka menjaga luasnya cakupan konsep daya saing.
c)
'ujuan dan hasil akhir dari meningkatnya daya saing suatu perekonomian tak lain adalah meningkatnya tingkat
kesejahteraan penduduk di dalam perekonomian tersebut. %esejahteraan atau level of living adalah konsep
yang mahaluas yang pasti tidak hanya tergambarkan dalam suatu besaran /ariabel seperti pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanya satu aspek dari pembangunan ekonomi dalam rangka peningkatan
standart kehidupan masyarakat.
d) %ata kunci dari konsep daya saing adalah kompetisi. Disinilah peran keterbukaan terhadap kompetisi dengan
kompetitor menjadi rele/an. %ata daya saing menjadi kehilangan maknanya pada suatu perekonomian yang
tertutup.
1.
$enurut 0achbini, strategi Ae<port led industryB dan daya saing berkelanjutan, dalam Departemen perindustrian
( -228+16#86)+, faktor penentu daya saing adalah
a) %eterbukaan (institusi keuangan dan perdagangan), good go/ernance
b) %etersediaan infrastruktur (jalan, pelabuhan laut, bandara)
c)
Peranan pemerintah (sebagai fasilitator, regulator dan pro ekonomi)
d)
'eknologi, kelembagaan publik (terjaminnya hak kepemilikan), lingkungan ekonomi makro (indeks daya saing
pertumbuhan ekonomi)
e) $enurut porter + strategi, struktur dan persaingan perusahaan, sumber daya disebuah negara, permintaan
domestik dan keberadaan industri terkait dan pendukung.
Disamping faktor#faktor penentu diatas, maka dalam upaya meningkatkan daya saing daerah, maka
diperhadapkan dengan berbagai kendala baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 14/22
7)
5aktor65aktor yang #erasal dari Pemerintah pusat
a. %urang lengkapnya undang#undang
b. Hemahnya dukungan insentif fiskal
c.
!elum kuatnya kebijakan pengembangan industri unggulan nasional
d.
Hemahnya integrasi antara pusat dan daerah
e.
Hemahnya dukungan perundang#undangan untuk mendorong sektor intermediasi
f. Hemahnya penanganan terhadap gangguan daya saing industri
g.
%ebijakan klastering sektor industri yang belum berjalan optimal
-) 5aktor6faktor yang #erasal dari internal ka#upaten 0 kota
a.
%elembagaan (mencerminkan seberapa kuat iklim sosial, politik, hukum dan aspek kemaman mampu
mempengaruhi secara positip akti/itas perekonomian di daerah)
b. nfrastuktur (fisik dan non fisik)
c.
Sumber daya manusia (angkatan kerja yang terampil, pelatihan dan pendidikan, sikap dan nilai, dan kualitas
hidup masyarakat)
d. Hemahnya jaringan informasi
e. Pelaku usaha (keterbatasan informasi peluang pasar, keterbatasan informasi potensi unggulan daerah,
lemahnya dukungan permodalan khususnya untuk industri baru)
f.
Pertanahan (sulitnya proses pembebasan tanah, rumitnya proses sertifikasi)
g. %eterbatasan supply energi
$enurut &diningsih, dalam artikelnya + perkembangan daya saing perusahaan lokal, dalam Departemen
perindustrian ( -228+-8#5), terdapat permasalahan#permasalah yang utama dalam perkembangan daya
saing pengusaha lokal yaitu+
7)
permasalahan dalam aspek ketenagaker3aan
a.
etos kerja dan moti/asi kerja yang rendah ( 6.6I)
b. adanya ketentuan mengenai jam kerja yang menghambat produkti/itas (-.5I)
c.
hubungan antar tenaga kerja yang kurang harmonis (1.-I)
d. adanya konflik antara tenaga kerja dengan pengusaha dalam hubungan kerja (6.-I)
e. belum berfungsinya lembaga yang mengatasi perselisihan hubungan kerja (. I)
-)
permasalahan dalam aspek mana3emen
a. pemasaran produk yang kurang efisien (.2I)
b. perusahaan belum menerapkan sistem akuntansi dan audit yang baik (-.1I)
c.
perusahaan kurang dapat beradaptasi dengan cepat pada perubahan lingkungan usaha (5.5I)
d.
manajer kurang kompeten dalam manajemen usaha (-.5 I)
e. perusahaan belum dapat memenuhi kepuasan pelanggan ( -.5I)
f. etika manajemen kurang mendukung (7.I)
g.
manajer kurang memiliki jiwa kewirausahaan (6.-I)
h.
para manajer kurang memperhatikan masalah kesehatan, keamanan dan lingkungan (. I)
i. dewan penasehat di perusahaan kurang berfungsi secara efektif (-.I)
j. tanggungjawab sosial perusahaan belum maksimal (.2I)
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 15/22
.)
Permasalahan dalam aspek #udaya
a. rendahnya fleksibilitas dan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap tantangan baru (-7.7I)
b. nilai#nilai masyarakat kurang mendukung budaya persaingan ( -6.6I)
c.
masyarakat kurang memahami pentingnya perubahan kebijakan ekonomi dan sosial (?.1I)
d.
kurangnya perilaku yang positip mengenai globalisasi (5.8I)
e.
kurangnya citra positip terhadap pasar di luar negeri (.8I)
f. nilai#nilai perusahaan dapat dipahami dan dijalankan oleh tenaga kerja (5.@I)
Namun terlepas dari kendala dan kompleksitas faktor#faktor penentu daya saing daerah, kita tentunya
tidak boleh berkecil hati dalam mencapainya. 3ntuk itu pemerintah harus ciptakan iklim berusaha yang
kondusif + kebijakan daerah yang pro in/estasi, ino/asi, berbagai peraturan daerah yang mendukung
perkembangan industri di daerah. Sehingga dalam jangka panjang daya saing daerah akan meningkat,
sehingga tujuan pembangunan ekonomi di daerah dapat secepatnya tercapai.
Konsep &8K86&8K9I (satu ka#upaten6satu kompetensi inti)
%onsep S&%&#S&%' adalah salah satu konsep penciptaan kompetensi inti di tiap kabupaten di
ndonesia. %onsep ini diperkenalkan oleh $artani "useini dalam pidato pengukuhan guru besarnya di
3ni/ersitas ndonesia, pada tahun 777, memperkenalkan model Sakasakti (satu kabupaten, satu kompetensi
inti) untuk membangun daya saing daerah yang dapat dikatakan memanfaatkan konsep kompetensi inti dari
"amel dan Prahalad (776) dan "itt (771) tentang sumber sumber daya saing organisasi dan S/eiby (777)
tentang daya saing berbasis sumber daya. $aulana (-2+ 8)
4ika konsep :;:P bertitiktolak dari identifikasi dan pengembangan produk unggulan% maka model
sakasakti lebih difokuskan pada identifikasi kompetensi khas yang dimiliki suatu daerah yang diyakini menjadi
sumber terciptanya suatu produk unggulan. &rtinya, model sakasakti difokuskan pada usaha menggali dan
mengidentifikasi kompetensi yang dimiliki (atau soyogyanya dimiliki) suatu daerah (kabupatenkota) dengan
mempertimbangkan kekayaan sumber daya yang ada di suatu daerah. $aulana (-2+ 8).
$odel konseptual saka#sakti, merupakan keterkaitan antara rantai nilai dari komoditas unggulan yang
dibentuk dari (tiga) komponen utama yaitu pembelajaran kolektif (collecti/e learning), kompetensi
(competency ) dan sumber daya (reseources+ tangible maupun intangible). %etiga komponen utama ini
dipengaruhi oleh social capacity yang terbentuk dari sembilan faktor yang dikembangkan oleh *hoo and $oon
yaitu
.
Politisi dan birokrat
-.
'enaga kerja
. $anajer dan insinyur profesional
5. Girausahaan
6.
Hingkungan bisnis
1.
Sumber daya
8. Permintaan domestik
?. ndustri terkait dan pendukung
7.
Peluang eksternal
Selanjutnya %onsep S&%&#S&%', dikembangkan dengan memperhatikan +
. Pemberdayaan para pelaku ekonomi di daerah dengan menggali potensi dasar sumber daya saing yang sudah
ditetapkan sebagai kompetensi inti, baik yang bersifat tangible, intangibles¸ maupun very intangibles @
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 16/22
-.
%abupaten kota dikembangkan bukan berdasarkan komoditi atau produk unggulan melainkan berdasarkan
kompetensi inti. %omoditas unggulan tidak selalu mendapatkan seluruh dukungan dari sumber daya yang ada
di daerah tersebut. Namun salah satu komoditas unggulan dapat dijadikan dasar pengembagan pembentukan
kompetensi inti.
.
Pengembangan kompetensi inti didasarkan pada pembelajaran kolektif dari sumber daya manusia yang ada
sehingga dukungan pada kompetensi inti dapat diwujudkan.
5. %erjasama atau kemitraan daerah dimungkinkan melalui penguasaan kompetensi inti yang berbeda contonya
melalui kebijakan rantai nilai lintas batas dan analisis skala dan cakupan ekonomis.
&da (tiga) /ariabel kunci implementasi S&%&#S&%' +
. Komoditas Unggulan! %omoditas unggulan adalah komoditas yang memberikan nilai tambah dan sumbangan
pendapatan tertinggi pada suatu perekonomian daerah. 'erdapat tiga hal menarik menyangkut komoditas
unggulan , yaitu +
a. Penentuan komoditas unggulan memegang peran kunci dalam pengembangan perekonomian daerah.
b.
'idak semua daerah sukses dalam pengembangan komoditas unggulan di daerahnya.
Penentuan komoditas unggulan dapat dilakukan dengan metode yang berbeda#beda. %riteriayang banyak digunakan oleh pemerintah daerah terhadap penentuan komoditas unggulan
adalah produk khas daerah, memiliki jumlah unit usaha relatif banyak dibanding komoditas lain,banyak menyerap tenaga kerja dan memenuhi
kepentingan beberapa dinas daerah yang terkait . jadi "arus ada perubahan paradigma dari Aorientasi produk
unggulanB menjadi Akomptensi inti daerahB.
.
8nalisis rantai nilai ('alue 2hain analysis)! 3ntuk analisis rantai nilai lebih detail, dapat dilihat pada bab
tentang rantai nilai.
-. Penyusunan Kompetensi inti!
mplementasi konsep saka sakti ,dapat dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut +
.
dentifikasi komoditas produk unggulan. %omoditas unggulan yang terpilih haruslah memiliki akses kepasar
domestik dan internasional yang mudah, memiliki kontribusi pada perekonomian daerah yang besar, tidak
mudah ditiru serta memiliki nilai tambah ekonomis dan sosial yang tinggi.
-.
&nalisis sembilan faktor daerah
.
&nalisis rantai nilai komoditas unggulan yang menyeluruh mulai dari pasokan bahan baku, bahan setengah jadi,
produksi barang jadi hingga proses distribusi kepada konsumen.
5. 'entukan kompetensi inti yang akan dikembangkan berdasarkan hasil analisis rantai nilai. %ompetensi inti
didasarkan pada analisis yang akurat dan didukung oleh metode yang tepat
6.
dentifikasi kesenjangan pada sembilan faktor yang ada. %esenjangan ini harus segera diperkecil agar
pengembangan kompetensi inti tidak terkendala.
%eterkaitan antara kompetensi inti dengan pemasaran ($8&UKK8 ;8$B8 84 7,/) +
.
Pemasaran yang holistik diwujudkan dengan pemasaran fokus pada konsumen yang memiliki keterkaitandengan komponen inti dari kompetensi inti yaitu ruang kompetensi, domain bisnis dan manajemen sumber
daya internal. Fokus pada konsumen dapat dicapai dengan memperhatikan tiga aspek yaitu +
a.
0uang kognitif
b. %euntungan konsumen yang dapat diindikasikan dengan kepuasan konsumen
c. Pengelolaan hubungan dengan konsumen untuk menciptakan loyalitas konsumen agar produk dapat terus
berkembang
-.
"al#hal yang berkaitan dengan pemasaran logistik adalah +
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 17/22
a.
%emampuan daerah dalam mengidentifikasi peluang peluang baru yang bernilai tinggi (/alue e<ploration)
b. %emampuan daerah untuk secara efisien menciptakan nilai#nilai baru yang lebih menjanjikan untuk ditawarkan
kepada pasar (/alue creation)
c.
%emampuan daerah dalam memanfaatkan kapabilitas dan infrastuktur yang dimiliki untuk menyampaikan nilai
baru yang ditawarkan secara lebih efisien (/alue deli/ery)
.
;alue creation menuntut kebupaten kota memiliki tiga ketrampilan penciptaan nilai yaitu +
a. dentifikasi manfaat yang dibutuhkan pasar. Pemerintah harus berusaha menciptakan pasar#pasar baru yang
mendorong berkembangnya komptensi inti daerah
b. $emanfaatkan kompetensi inti dari domain bisnisnya. Penciptaan nilai diharapkan dapat mengikutsertakan
kalangan bisni untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah
c.
$emilih dan mengelola mitra usaha dari jejaring kolaboratifnya untuk mendukung keseluruhan proses produksi
yang ada. Pemerintah daerah harus mengupayakan berbagai alternatif mitra bisnis untuk mengurangi
ketergantungan pada satu pihak saja. %emitraan rantai nilai adalah suatu kemitraan yang dibangun oleh dua
atau lebih kabupatenkota untuk mengembangkan suatu industry yang menghasilkan nilai tambah tinggi bagi
para pemangku kepentingan. $aulana (-2+ 7)
$etodologi Penentuan Kompetensi Inti Di Daerah
%ompetensi inti di suatu daerah, tidak akan berjalan optimal jika tidak dianalisis dengan baik
eksistensinya. Pengembangan kompetensi inti, setidaknya berkaitan dengan produk atau komoditas unggulan
daerah, proses penetapannya dan perumusan strategi pengembangannya. %esalahan dalam penentuan
industri yang berbasis kompetensi inti, akan menyebabkan pemborosan pembiayaan dan pengembangan daya
saing daerah. $enurut 'jahajana, kebijakan pengembangan industri nasional dalam rangka perkuatan
kompetensi inti daerah (dalam departermen perindustrian, -228+7#5), dalam pelaksanaan strategi
pengembangan kompetensi inti daerah, hendaknya berawal dari penentuan sektor dan sub sektor unggulan
guna merumuskan kompetensi inti daerah yang bersangkutan sehingga dapat dirumuskan strategi
pengembangannya.
3ntuk itu diperlukan suatu metodologi yang lebih akurat dalam penentuan kompetensi inti
daerah. $enurut $ulyadi, dalam artikel + metodologi penentuan kompetensi inti daerah, dalam Departemen
perindustrian ( -228+78#---)+ ruang lingkup metodologi penentuan kompetensi inti daerah mencakup
pendalaman materi dan penyusunan dokumen#dokumen sebagai berikut +
. &nalisis terhadap faktor kompetensi inti dan gagasan pemikiran, strategi kebijakan aparat serta isu#isu terkait
dari perspektif dari stakeholders (termasuk masyarakat umum, pelaku usaha dan pihak lainnya)
-.
;erifikasi dan konsolidasi berbagai perspektif, strategi dan kebijakan dalam rangka perumusan kompetensi inti
daerah.
. Penentuan perumusan kompetensi inti daerah
5.
Penyusunan rencana tindak (rencana implementasi) pengembangan kompetensi inti daerah
6.
Diseminasi hasil rumusan pengembanga kompetensi inti daerah (penentuan kompetensi inti, rencana strategis
dan rencana tindak) berupa seminar workshop terbatas yang dihadiri oleh departemen perindustrian,
pemerintah daerah dan instansi unsur lainnya yang terkait
Selanjutnya dikatakan bahwa ada delapan tahapan dalam menyusun kompetensi inti daerah yaitu +
.
Pengenalan kondisi dengan menyusun daftar potensi dan permasalahan yang ada
-. dentifikasi sektor berikut sub sektor industri yang menjadi andalan suatu daerah
. dentifikasi produk unggulan
5.
Penyaringan hasil identifikasi produk unggulan sehingga mendapatkan produk unggulan prioritas
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 18/22
6.
Penyusunan rantai nilai atau /alue chain
1. Penyusunan kompetensi inti
8. Penyusunan strategi pengembangan kompetensi inti.
?.
Penyusunan rencana tindak (action plan)
Secara umum tahapan kajian diuraikan sebagai berikut +
9&$!&0 . 'ahapan Penelitian %ompetensi nti
Sumber + $ulyadi, dalam artikel + metodologi penentuan kompetensi inti daerah, dalam Departemen
perindustrian ( -228+78#---)
'ahap pertama adalah identifikasi atas potensi, permasalahan dan tantangan yang ada disuatu
daerah. Setelah itu, diadakan analisis untuk menentukan sektor dan sub sektor andalan daerah. 'ujuan
analisis ini adalah agar analisis lebih terkonsentrasi pada sektor dan sub sektor yang paling berperan dalam
perekonomian daerah. Dari analisis sektor dan sub sektor andalan tadi, kemudian diidentifikasi produk#produk
unggulannya. Setelah produk unggulan diketahui maka dipilih dua atau tiga produk yang akan disebut sebagai
produk unggulan strategis.
!erdasarkan produk#produk unggulan strategis maka langkah selanjutnya adalah dengan menganalisis
rantai nilainya (/alue chain), yang tentunya dianalisis berdasarkan pohon produknya. Dalam analisis rantai
nilai, akan diketahui produk turunan mana yang memberikan nilai tambah terbesar. Produk dengan nilai
tambah terbesar inilah yang menjadi dasar penentuan kompetensi inti suatu daerah. &gar penentuan
kompetensi inti ini lebih akurat maka harus ditambahkan analisis karakteristik kompetensi inti yang
berdasarkan pada karakteristik#karakteristik seperti + dikembangkan berdasarkan keahlian dan teknologi akibat
pembelajaran kolektif, sukar ditiru, memiliki daya saing yang tinggi di pasar regional, nasional dan global,
diterima dimasyarakat dan karakteristik kompetensi inti lainnya.
Setelah ditentukan kompetensi intinya maka kemudian disusun strategi pengembangan kompetensi
intinya. Setelah strategi pengembangan disusun maka dilakukan pembuatan rencana tindak ( action plan).
0encana tindak akan berisi tahapan pengembangan, sumber dan jumlah pembiayaan infrastuktur, peraturan
daerah yang memanyunginya dan aspek teknis lainnya.
$ulyadi, dalam artikel + metodologi penentuan kompetensi inti daerah, dalam Departemen perindustrian
( -228+78#---), untuk penentuan produk unggulan maka +
.
Pengenalan kondisi berupa menyusun daftar potensi dan permasalahan yang ada dengan menggunakan
analisis SG:'.
a. Sel adalah situasi yang paling menguntungkan. Disini perusahaan memiliki beberapa peluang lingkungan dan
memiliki berbagai kekuatan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang#peluang tersebut. Situasi ini
menyarankan strategi yang berorientasi pada pertumbuhan ( growth oriented strategy) untuk mengeksploitasi
perpaduan yang menguntungkan.
b. Sel - adalah situasi dimana perusahaan memiliki kekuatan#kekuatan utama namun berada dalam situasi yang
tidak menguntungkan. Dalam situasi ini, disarankan agar mengembangkan strategi alternatif yang dapat
memaksimalkan kekuatan#kekuatan yang ada untuk menghadapi ancaman yang ada.
c.
Sel adalah situasi dimana posisi perusahaan menghadapi peluang yang tinggi impresif namun terhambat
oleh kelemahan#kelemahan internal. Fokus strategi dari perusahaan yang mengalami situasi ini adalah
menghilangkan kelemahan internal agar dapat lebih mengejar peluang (mendukung strategi yang berorientasi
Aturn aroundB.
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 19/22
d.
Sel 5 adalah situasi dimana posisi perusahaan berada pada kondisi yang paling tidak menguntungkan. Disini
perusahaan menghadapi ancaman lingkungan yang utama dari suatu posisi yang relatif lemah. Situasi ini jelas
memerlukan strategi#strategi yang efektif untuk mengurangi kelemahan#kelemahan yang ada sehingga
perusahaan dapat bertahan hidup dan terhindar dari kebangkrutan.
-. $emasukkan hasil analisis swot pada matrik seperti pada gambar .-
.
$erumuskan menganalisis tahapan dari produk unggulan sampai penentuan kompetensi inti dengan
beberapa metode yang sering dipakai. 'ahapan metode yang digunakan menurut tahapan penentuan
kompetensi inti adalah +
a.
Penentuan kriteria untuk menghasilkan lima produk unggulan paling atas
b. Penggunaan metode &"P (analytic hierarchy process) dan diskusi untuk menyaring lima produk unggulan
menjadi dua produk unggulan prioritas. Dalam pelaksanaanya, terkadang digunakan SG:' untuk membantu
dan mengarahkan jalannya diskusi.
c.
Penggunaan F9D (focus group discussion) dan analisis 0: untuk menentukan satu produk unggulan prioritas.
d. Penggunaan F9D (focus group discussion) untuk menentukan rantai nilai
e. Penggunaan Fu>>y untuk menentukan kompetensi inti.
5.
$enggunakan metode &"P untuk menentukan dua produk unggulan prioritas. &"P adalah sebuah alat analisis
yang didukung oleh pendekatan matematika sederhana dan dapat dipergunakan untuk memecahkan
permasalahan Adecision makingB seperti pengambilan kebijakan atau penyusunan prioritas dengan cara
melakukan penilaian perbandingan antara komoditi produk jenis usaha untuk setiap kriteria didasarkan atas
kondisi saat ini dan prospeknya. $etode ini menggunakan penilaian seseorang atau beberapa orang yang
dianggap pakar untuk mengidentifikasi kriteria mana yang lebih penting yang dapat menunjukkan komoditi
produk jenis usaha unggulan. Dari persepsi pakar tersebut, nantinya akan diperoleh suatu bobot kuantitatif
bagi kriteria#kriteria penetapan komoditi produk jenis usaha unggulan. $etode &"P menggunakan kriteria
dan sub kriteria yang dimasukkan ke dalam le/el#le/el tertentu. 'ujuan akhir dari metode &"P adalah
memberikan penilaian secara kuantitatif penetapan komoditi produk jenis usaha usaha unggulan. Nilai inilah
yang menunjukkan komoditi produk jenis usaha unggulan di suatu wilayah( masukkan gam#ar 77!< pada
halaman -*,)
6. &nalisis %ompetensi inti.
1.
&nalisis rantai nilai
8.
Penentuan kriteria kompetensi inti + memiliki bagian peluang (opportunity share), sanggup merebut market
share, memiliki production skill, teknologi, pembelajaran kolektif, sulit di tiru, memiliki aplikasi yang luas,
memberikan kontribusi yang nyata bagi konsumen, biaya yang rendah, penentu keberhasilan usaha, memiliki
keunikan yang tinggi.
?.
Penyusunan strategi pengembangan dan implementasinya. (masukkan gam#ar 77!= dan 77!+ dihalaman -7,
dan -7=)!
*ontoh kasus strategi dan implementasi dari pengembangan kompetensi inti daerah untuk kota palu (industri
rotan ).
'&!CH .
Strategi Dan mplementasi Dari Pengembangan %ompetensi nti Daerah 3ntuk %ota Palu (ndustri 0otan ).
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 20/22
u#ungan Kompetensi Inti dan Daya &aing Daerah
%ompetensi inti memiliki hubungan yang erat dengan daya saing daerah. menurut $ulyadi dan
$onstiska, (-2+?), seharusnya, kebijakan pengembangan industry diarahkan untuk mengembangkan
industry daerah dengan cara optimalisasi potensi sumber daya local, sehingga kebijakan pengembangan
kawasan industry di daerah harus diarakan untuk memfasilitasi industry yang berbasis kompetensi inti industrydaerah. Selanjutnya dikatakan bahwa manfaat dari pengembangan kompetensi inti adalah +
. terwujudnya pertumbuhan ekonomi oleh karena meningkatnya pendapatan riil masyarakat, meningkatnya
penanaman modal dan meningkatnya tabungan masyarakat.
-.
'erciptanya full employment atau tingkat penangguran yang rendah
. $emperbaiki ketidakserasian akibat disparitas antar wilayah
5. $emungkinkan terjadinya kerjasama antar daerah berlandaskan kedekatan dan potensi yang sama serta
masuk dalam rantai nilai komoditi yang akan dikembangkan.
"al ini identik dengan pendapat dari Departemen perindustrian ( -228+ <</i), bahwa manfaat yang
diharapkan dari pengembangan kompetensi inti yang dimaksud antara lain +
. 'erwujudnya pertumbuhan ekonomi oleh karena meningkatnya pendapatan riil masyarakat, meningkatnya
penanaman modal dan meningkatnya tabungan masyarakat
-. 'erciptanya full employment atau setidak#tidaknya pencapaian tingkat pengangguran yang rendah
. $emperbaiki ketidakserasian sebagai akibat dari disparitas antar wilayah dalam upaya untuk memperkecil
perbedaan pendapatan per kapita antar golongan masyarakat dan antar wilayah
5. $emungkinkan terjadinya kerjasama antar daerah berlandaskan kedekatan dan potensi yang sama serta
masuk dalam rantai nilai komoditi yang akan dikembangkan.
%edua pendapat diatas dalam menjelaskan hubungan atau manfaat dari pengembangan kompetensi inti
daerah dengan daya saing daerah. Suatu daerah yang memiliki satu atau beberapa kompetensi inti, akan
menyebabkan jumlah produk (barang atau jasa) yang dihasilkan suatu daerah akan meningkat. $engapa
demikian J karena produk yang menjadi kompetensi inti adalah produk yang laku dijual (daya saing tinggi)dan
sulit ditiru. "al ini menyebabkan permintaan akan produk tersebut juga menjadi tinggi, sehingga secaraagregrat dapat meningkatkan nilai PD0! suatu daerah.
Semakin banyak produk yang menjadi kompetensi inti suatu daerah akan memicu perkembangan
industri atau perusahan yang berbasis produk tersebut. "al ini akan menyebabkan industri itu menarik bagi
in/estor, konsekuensinya modal dari luar daerah (nasional maupun luar negeri) akan masuk ke daerah.
Perkembangan industri berbasis kompetensi ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga akan
mengurangi pengangguran dan kemiskinan di daerah tersebut. Peningkatan daya serap tenaga kerja akan
diimbangi dengan penambahan pendapatan masyarakat dan otomatis meningkatkan daya menabung
masyarakat. %onsekuensi logis dari kondisi ini adalah meningkatnya kesejahtraan daerah yang dapat
meminimalkan disparitas kesejahtraan dengan wilayah yang lebih makmur lainnya.
!erkembangnya industri yang berbasis pada kompetensi inti disuatu daerah akan juga menyebabkan
permintaan bahan baku yang lebih besar. &pabila bahan baku tidak dapat dipenuhi dari dalam daerah tersebut
maka kemudian akan disupply dari daerah lain. Pada kondisi ini akan tercipta konekti/itas dengan daerah lain
khususnya menyangkut supply bahan baku dan aspek produksi lainnya. %onekti/itas antar wilayah juga akan
semakin kuat jika wilayah lain masuk dalam rantai nilai (value chain! dari produk yang dikembangkan disuatu
daerah.
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 21/22
Pendapat yang lain dikemukakan oleh $aulana, dalam artikelnya + Pembangunan daerah dalam
membangun kompetensi inti daerah, dalam Departemen perindustrian ( -228+56#6?)+ bahwa kompetensi inti
berperan dalam membangunan daya saing daerah dalam hal +
.
$enjadi pertimbangan utama dalam penyusunan kebijakan daerah mengenai industri yang akan
dikembangkan. Pemilihan industri yang tepat akan memberikan dampak yang lebih baik bagi pengembangan
daya saing daerah.
-. Sumber keunggulan daerah dalam menghadapi kompetisi global, serta mendorong kemandirian pembangunan.
Pendapat dari $aulana ini mengaitkan antara pengembangan kompetensi inti dengan kebijakan daerah.
"al ini logis karena pengembangan industri yang berbasis kompetensi inti, tentunya perlu didukung oleh
infrastruktur dan kondisi atau iklim berusaha yang kondusif didaerah. Dengan bantuan pemerintah daerah,
salah satunya lewat kebijakan daerah yang pro in/estasi maka akan mempercepat pengembangan daya saing
daerah tersebut.
Peranan pemerintah dalam pengembangan kompetensi inti di daerah juga diutarakan oleh "useini dan
Fau>i, dalam artikelnya + pengembangan kompetensi inti dibidang kelautan dan perikanan, dalam Departemen
perindustrian ( -228+1#78)+ mereka menyatakan bahwa ada tiga agent dalam pengembangan kompetensi
inti yaitu (masukkan gam#ar di hal 7+,) +
. Pemerintah daerah (aspek kawasan teritorial, kelembagaan, politik, sosial budaya)
-.
Pemerintah pusat (aspek SD$, kewenangan dan P'C%)
.
Swasta (aspek Sense of business, market, net work, modal , lahan)
'jahajana, dalam artikelnya tentang + kebijakan pengembangan industri nasional dalam rangka
perkuatan kompetensi inti daerah (dalam departermen perindustrian, -228+7#5), menyatakan bahwa peran
dari kompetensi inti dalam mengembangkan daya saing daerah +
%ompetensi inti sebagai pemacu kegairahan perekonomian daerah (misalnya + adanya pembaharuan
peraturan#peraturan daerah yang dinilai kontra produktif dengan in/estasi iklim bisnis di daerah)
- %ompetensi inti sebagai indikator penentu keberhasilan pembangunan di daerah.
%ompetensi inti sebagai bahan pertimbangan penentuan kebijakan daerah
5
%ompetensi inti sebagai syarat berkompetisi
6 %ompetensi inti sebagai jati diri daerah
3ntuk menyakinkan bahwa pengembangan kompetensi inti didaerah berhasil, maka ada beberapa
indikator yang dapat digunakan untuk mengukurnya. $enurut $aulana, dalam artikelnya + Pembangunan
daerah dalam membangun kompetensi inti daerah, dalam Departemen perindustrian ( -228+56#6?)+ indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan kompetensi inti adalah +
.
%inerja ekonomi, untuk menangkap outcome pengembangan kompetensi inti. ndikator ekonomi antara lain +
pendapatan asli daerah, tingkat pengangguran, tingkat inflasi maupun besaran#besaran setiap sektor usaha.
-. 4aringan dan kemitraan antara pemerintah daerah dan dunia usaha. %emitraan juga dijalin antar daerah dan
apabila memungkinkan dapat menjalin kerjasama dengan in/estor luar negeri.
.
Perluasan modal sosial masyarakat. $odal ini diperlukan untuk mendukung proses pengembangan kompetensi
inti melalui semangat kerja dari masyarakat di daerah.
5. no/asi melalui peningkatan penelitian dan pengembangan. 'ermasuk didalamnya penambahan kapasitas
penelitian dan pengembangan. ndikator yang bisa digunakan adalah kreati/itas dan ino/asi#ino/asi dan
pengembangan kompetensi inti daerah.
6. ndikator sumber daya manusia, berupa + keahlian, ketersediaan dan kualitas tenaga kerja daerah.
8/16/2019 Konsep Produk Unggulan
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-produk-unggulan 22/22
1.
Pengembangan perekonomiandan dunia usaha yang dapat menunjukkan keterlibatan tenaga kerja serta
ketersediaan lapangan kerja. ndikator yang bisa digunakan adalah + tingkat pekerja, jumlah perusahaan
beserta kinerja dan hasilnya.
Hebih lanjut $aulana, menyatakan bahwa ada tiga macam sumber daya daerah yang dioptimalkan dalam
mendukung kompetensi inti daerah yaitu+
.
Sumber daya yang bersifat tangible, misalkan pegawai, masyarakat, sumber daya alam, sumber daya
keuangan, produk,infrastruktur. Sumber daya jenis ini lebih dapat dilihat paa ketersediaanya secara fisik saja.
-.
Sumber daya yang bersifat intangible, antara lain + kemampuan pegawai, kualitas masyarakat, efisiensi biaya,
kualitas produk.
. Sumber daya yang sifatnya very intangible,antara lain + moral pegawai, reputasi dimata masyarakat, reputasi
dimata in/estor. Sumber daya ini terkait dengan keperacayaan pihak luar kepada potensi daerah.