Post on 13-Apr-2018
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
1/16
KonselingKefarmasian 2FRANSISCA DHANI K., M.FARM., APT.
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
2/16
Infrastruktur Konseling
1. SDM: Apoteker (aspek farmakoterapi, teknikkomunikasi).
2. Sarana penunjang: ruang konseling, alat bantu
konseling
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
3/16
Strategi Komunikasi
Membantu dengan cara yang bersahabat, sehinggadapat mempengaruhi suasana hati pasien dan pasienmenjadi percaya kepada apoteker.
a. Menyapa pasien dengan namanya,
b. Memperkenalkan diri,
c. Memberi waktu untuk pembicaraan umum sebelum
memulai pembicaraan tentang pengobatan.
d. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh
e. Memperhatikan bahasa tubuh agar pasien merasa lebih
dihargai.
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
4/16
Strategi Komunikasi
Menunjukan rasa empati
a. Pasien merasa apoteker peduli
b. Tahu apa yang menjadi kebutuhan pasien,ketertarikan, motivasi, tingkat pendidikan agardapat disesuaikan dengan informasi yangdiberikan
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
5/16
Strategi Komunikasi
Kemampuan nonverbal dalam berkomunikasi
a. Senyum dan wajah yang bersahabat. Ekspresi wajahapoteker akan mempengaruhi suasana hati pasien.
b. Kontak mata, kontak mata langsung boleh terjadi 50-75%
selama sesi konselingc. Gerakan tubuh, harus efektif, jangan berlebihan.
d. Jarak apoteker dan pasien, harus membuat kedua belahpihak merasa nyaman.
e. Intonasi suara. Suara terlalu pelan/ keras, komunikasi tidakefektif. Begitu juga dengan penekanan kalimat.
f. Penampilan apoteker yang bersih dan rapih, pasien lebihnyaman.
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
6/16
Sarana Penunjang
Ruang konseling:
a. Tertutup dan tidak banyak orang keluar masuk,sehingga privacy pasien terjaga dan pasien lebihleluasa menanyakan segala sesuatu tentangpengobatan.
b. Tersedia meja dan kursi yang cukup untuk konselormaupun klien (pasien)
c. Mempunyai penerangan yang cukup dan sirkulasiudara yang bagus
d. Letak ruang konseling tidak terlalu jauh dari tempatpengambilan obat (apotik)
e. Jika jumlah pasien banyak dan mempunyaibeberapa tenaga Apoteker sebagai konselor,sebaiknya ruang konseling lebih dari satu.
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
7/16
Sarana Penunjang
Alat Bantu Konseling untuk Apoteker:
a. Panduan konseling, berisi daftar (check list) untukmengingatkan Apoteker point-point konseling yangpenting.
b. Kartu Pasien, berisi identitas pasien dan catatankunjungan pasien
c. Literatur pendukung
d. Brosur tentang obat-obat tertentu, memberikankesempatan kepada pasien untuk membaca lagi jikalupa.
e. Alat peraga, dapat menggunakan audiovisual,gambar-gambar, poster, maupun sediaan yang berisiplacebo.
f. Alat komunikasi untuk mengingatkan pasien untukmendapatkan lanjutan pengobatan.
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
8/16
Sarana Penunjang
Alat bantu untuk pasien:
a. Kartu pengingat pengobatan, kartu ini diberikan
b. Pemberian Label, sebagian pasien membutuhkanbantuan untuk membaca label instruksipengobatan yang terdapat pada obatnya.
c. Medication chart, berupa bagan waktu minumobat
d. Pil dispenser, akan membantu pasien untukmengingat jadwal minum obat dan menghindarikelupaan jika pasien melakukan perjalanan jauhdari rumah.
e. Kemasan penggunaan obat per dosis unit
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
9/16
Kegiatan Konseling
1. Penentuan prioritas pasien
2. Persiapan konseling
Data rekam medik pasien Data pengobatan pasien
Informasi berkaitan pengobatan pasien
3. Pertanyaan dalam konseling
Open-ended questions. Kata tanya sebaiknyadimulai dengan bagaimana atau mengapa.
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
10/16
Kegiatan Konseling
4. Tahapan konseling
a. Membuka komunikasi antara Apoteker denganpasien
b. Menilai pemahaman pasien tentang penggunaanObat melalui Three Prime Questions, yaitu:
1) - Apa yang disampaikan dokter tentang Obat
Anda?
2) Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara
pemakaian Obat Anda?
3) Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang
diharapkan setelah Anda menerima terapi Obat
tersebut?
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
11/16
Kegiatan Konseling
Tahapan konseling:
c. Menggali informasi lebih lanjut dengan memberikesempatan kepada pasien untuk mengeksplorasi
masalah penggunaan Obat
d. Memberikan penjelasan kepada pasien untukmenyelesaikan masalah penggunaan Obat
e. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikanpemahaman pasien
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
12/16
Kegiatan Konseling
5. Aspek Konseling yang harus disampaikankepada pasien
Deskripsi dan kekuatan obat (Bentuk sedian dan
cara pemakaiannya, nama dan zat aktif yangterkandung didalamnya, kekuatan obat (mg/g))
Jadwal dan cara penggunaan (Penekanandilakukan untuk obat dengan instruksi khusus sepertiminum obat sebelum makan, jangan diminum
bersama susu dan lain sebagainya. Kepatuhanpasien tergantung pada pemahaman dan perilakusosial ekomoninya.
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
13/16
Kegiatan Konseling
5. Aspek Konseling yang harus disampaikan kepadapasien
Mekanisme kerja obat : indikasi obat, penyakit/gejalayang sedang diobati sehingga Apoteker dapat memilihmekanisme mana yang harus dijelaskan, ini disebabkankarena banyak obat yang multi-indikasi. Penjelasan harus
sederhana dan ringkas agar mudah dipahami oleh pasien
Dampak gaya hidup: Apoteker harus dapatmenanamkan kepercayaan pada pasien mengenaimanfaat perubahan gaya hidup untuk meningkatkankepatuhan pasien.
Penyimpanan: cara penyimpanan obat terutama obat-obat yang harus disimpan pada temperatur kamar,kulkas, adanya cahaya dan lain sebagainya. Tempatpenyimpanan sebaiknya jauh dari jangkauan anak-anak.
Efek potensial yang tidak diinginkan: Apoteker sebaiknyamenjelaskan mekanisme atau alasan terjadinya toksisitas
secara sederhana.
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
14/16
Kegiatan Konseling
6. PendokumentasianTujuan pendokumentasian pelayanan konseling obat adalah :
Mendapatkan data / profil pasien
Mengetahui riwayat penyakit pasien
Memantau kepatuhan pasien dalam berobat
Mengevaluasi pemahaman pasien tentang pengobatan
Menyediakan data jika terjadi tuntutan pada kesalahanpenggunaan obat
Menyediakan data untuk evaluasi kegiatan kefarmasian.
Menyediakan data untuk evaluasi terapi
Pendokumentasian dapat berupa kartu konseling yang berisidata pasien dan kegiatan konseling yang dilakukan dan bukubesar pencatatan kegiatan untuk mencatat volumekegiatan.
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
15/16
Evaluasi kegiatan
pelayanan Kapasitas kegiatan ( jumlah pasien, jumlah kasus, dll )
Macam kegiatan konseling ( rujukan dokter, pasien aktifbertanya, kelompok pasien tertentu, dll )
Untuk pengobatan penyakit kronis, perlu dihitung jumlah pasienyang rutin berobat dan jumlah pasien drop out pengobatan
Proses perubahan perilaku pasien sebagai hasil dari konseling
Pendapat pasien tentang kegiatan konseling (dlm bentukkuisioner)
Pendapat pasien tentang petugas konseling ( konselor ) /kuisioner
Waktu tunggu / lamanya pelayanan konseling
Infrastruktur dalam kegiatan konseling (kebijakan, protap, SDMdll)
7/26/2019 Konseling Kefarmasian 2
16/16
Evaluasi Kepatuhan
Pasien Menghitung waktu pengulangan pemberian /
perolehan obat (refill)
Menghitung jumlah obat yang tersisa pada saat
pengulangan pemberian / perolehan obat
Mewawancara pemahaman pasien tentangcara penggunaan obat (dosis, cara minum obat,waktu minum obat, dll )
Menanyakan kepada pasien apakah gejalapenyakit yang timbul berkurang atau hilang, atauada perbaikan dari kondisi sebelumnya.