Post on 29-Jan-2016
description
Bab IV
Kondisi Fokus
3.1 Kondisi Umum Wilayah Observasi
Pantai Sanur terletak pada 8° 38’ 00” dan 8° 42’ 30” LS, 115° 14’ 30” dan 115° 16’ 30”
BT. Luas wilayah Pantai Sanur adalah 1.548,27 Ha. Secara administratrif, Pantai Sanur
terletak di bagian Kota Denpasar, sebagian di Kecamatan Denpasar Selatan yang terdiri dari
wilayah Kelurahan Sanur, Desa Sanur Kaja, Desa Sanur Kauh, serta di Kecamatan Denpasar
Timur yang terdiri dari wilayah Desa Kesiman Petilan, dan Desa Kesiman Kertalangu.
(Astuti,2002).
Kawasan pariwisata Sanur memiliki garis pantai dengan panjang +8km, merupakan
pantai di sebelah timur yang membentang dari utara ke selatan (Astuti,2002). Kawasan
pariwisata sanur berada pada ketinggian antara 0-6 mdpl. Ciri fisik dari pantai sanur ialah
medan landai, sehingga mempunyai tingkat erosi permukaan yang kecil dan beberapa tempat
terdapat abrasi serta proses pengendapan aktif di sekitar muara sungai. Sebagai daerah pantai,
kawasan Sanur merupakan daerah yang relatif datar sehingga berpotensi untuk tergenang di
beberapa tempat pada musim penghujan (Astuti,2002)
Gambar 1. Peta administrasi Kota Denpasar
Sumber : denpasarkota.go.id
3.2 Kondisi Fokus Wilayah Observasi
Werdhapura Village Center berlokasi di sentra wisata Sanur - Bali tepatnya di jalan
Danau Tamblingan No. 49 yang terletak 15 Km sebelah Timur dari Bandar Udara
International Ngurah Rai, atau 20 menit bila ditempuh dengan mobil dari Bandar Udara.
Werdhapura menghadap ke pantai Sanur tepatnya di kawasan pantai karang, sehingga pada
pagi hari dapat terlihat matahari terbit.
Gambar 2. Suasana Werdhapura
Sumber : werdhapura.penataanruang.net
Werdhapura didirikan pada tahun 1968, awalnya adalah unit instansi pelaksana
penyelenggara pelatihan/seminar dan prototip permukiman di lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum, dengan misi memperkenalkan prototip perpaduan bangunan arsitektur
tradisional Bali yang menggunakan material/bahan bangunan lokal dengan sentuhan modern,
dalam penataan kawasan yang asri dan harmoni. Penetapan memperkenalkan prototip
bangunan ini ditujukan untuk melestarikan arsitektur tradisional Bali dan lingkungannya.
Werdhapura memiliki konsep arsitektur Bali yang lahir dari filosofi pemaknaan mendasar
tentang Tuhan Yang Maha Kuasa, manusia dan alam lingkungan. Konsep tersebut
diimplementasikan kedalam rencana tapak dan bangunan Werdhapura, seperti Tri Loka
(orientasi hierarki ruang), Tri Angga (perwujudan keharmonisan Bhuwana Agung dan
Bhuwana Alit - kepala-badan-kaki -). Konsep lainnya seperti Catus Patha (perpotongan dua
sumbu orientasi, sumbu teligi timur-barat dan sumbu bumi utara-selatan), dan Sanga Mandala
(perpaduan filosofi Asta Dala dan Nawa Sanga, terwujud dalam 9 bagian dari suatu area).
Werdhapura yang menempati kawasan sekitar 3,8 ha di Sanur, Denpasar. Saat ini,
Werdhapura telah berkembang menjadi sebuah kawasan (village) serta berfungsi sebagai
pusat (center) rujukan informasi, pengembagnan kapasitas dan kajian di bidang penataan
ruang. Karena itu, Werdhapura saat ini disebut Werdhapura village center. Tapak
Werdhapura terbagi menjadi lima zona, yang meliputi zona pendidikan dan pelatihan, guest-
house, ruang public dan komersial, perkantoran, serta fasilitas penunjang. Berikut merupakan
detail wilayah lokasi serta siteplan Werdhapura :
Gambar 3. Detail Lokasi Werdhapura
Sumber : www.google.com
Gambar 4. Keterangan Wilayah Werdhapura
Sumber : werdhapura.penataanruang.net
Adapun fasilitas yang dimiliki Werdhapura ialah sarana akomodasi, sarana olahraga, sarana
penunjang serta ruang pertemuan. Berikut uraian dari masing-masing fasilitas :
1. Sarana Akomodasi terbagi atas 118 kamar dengan tipe yang bervariasi. Tipe kamar
Werdhapura terdiri atas Siswa I, Siswa IA, swa III, Werdha, Werdha Madya, Werdha
Utama, Rumah Tradisional Bali A, Rumah Tradisional Bali B, Rumah Tradisional Bali C.
Berikut tampilan dari masing-masing kamar :
Siswa I
Siswa IA
Siswa II
Siswa III
Werdha
Werdha Madya
Rumah Tradisional Bali A
Rumah Tradisional Bali B
Rumah Tradisional Bali C
2. Sarana olahraga yang tersedia diantaranya kolam renang, area tenis meja dan billiard,
lapangan tenis, dan lapangan futsal (menyatu dengan lapangan tenis) berikut tampilan
dari masing-masing sarana :
Area Tennis meja dan billiad
Kolam Renang
Lapangan Tenis dan Futsal
3. Sarana Penunjang, Werdhapura menyediakan fasilitas yang bisa diakses pengunjung.
Sarana penunjang ini berupa plaza, restoran, wantilan, ruang publik dan komersil. Berikut
tampilan dari masing-masing sarana :
Plaza
Restoran
Wantilan
Ruang Publik dan Komersil
Bale Bengong
4. Werdhapura mempunyai 4 Ruang Pertemuan dan 1 Auditorium untuk
penyelenggaraan diklat, pertemuan, rapat, dan eksebisi. Auditorium mempunyai kapasitas
paling besar yaitu sekitar 1000 orang, Ruang Cipta dengan kapasitas 100 orang, Ruang
Marga dengan kapasitas 75 orang, Ruang Tirta dengan kapasitas 50 orang dan Ruang
Karya dengan kapasitas 35 orang. Berikut tampilan dari masing-masing sarana :
Auditorium
Ruang Cipta
Ruang Tirta
Ruang Marga
Ruang Karya
Astuti, S. 2002. Pengaruh Kenaikan Air Laut Pada Wisata Alam Kawasan Pantai,
Kasus Denpasar. Makalah disajikan dalam Seminar Dampak Kenaikan
Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia, Bandung tanggal 12-
13 Maret 2002