Klasifikasi Dan Manifestasi Klinis Cedera Kepala

Post on 27-Dec-2015

92 views 2 download

description

Klasifikasi Dan Manifestasi Klinis Cedera Kepala

Transcript of Klasifikasi Dan Manifestasi Klinis Cedera Kepala

Klasifikasi dan Manifestasi Klinis Cedera Kepala

I Nyoman Yesaya Cavin

Fak. Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

• Cedera Jaringan Lunak Kepala– SCALP

• Fraktur Tulang Tengkorak– Gambaran fraktur:

• Linier• Diastase• Comminuted• Depressed

– Lokasi Anatomi:• Konveksitas (kubah tengkorak)• Basis Cranii (Dasar Tengkorak)

– Keadaan Luka:• Terbuka• Tertutup

• Cedera Otak– Kerusakan Primer

• Kerusakan Fokal (bagian tertentu saja)• Kerusakan Menyeluruh / Difus

– Kerusakan Sekunder

Cedera Jaringan Lunak Kepala

• Daerah SCALP, terjadi biasanya di:– daerah L (jaringan ikat longgar)– P (Perikranium)

L / Jaringan Ikat Longgar

• Hematom yang terbentuk pada lapisan ini disebut subgaleal hematom

P / perikranium

• Merupakan Periosteum

• Hematoma antara lapisan periosteum dan tulang tengkorak / Cephal Hematoma (Sub Periosteal Hematoma), terjadi pada neonatus karena pergesekan dan perubahan tulang tengkorak saat di jalan lahir atau terjadi setelah fraktur tulang tengkorak

• Terbatas pada 1 tulang saja karena dibatasi oleh sutura

Fraktur Tulang Tengkorak

Luas dan tipe fraktur ditentukan oleh beberapa hal:

• Besarnya energi kinetik yang membentuk kepala

• Arah benturan• Lokasi anatomis tulang tengkorak saat

terjadi benturan

Klasifikasi Fraktur Tulang Tengkorak

• Gambaran fraktur:– Linier– Diastase– Comminuted– Depressed

• Lokasi Anatomi:– Konveksitas (kubah tengkorak)– Basis Cranii (Dasar Tengkorak)

• Keadaan Luka:– Terbuka– Tertutup

Fraktur Linier

• Merupakan fraktur tunggal pada tengkorak yang meliputi seluruh ketebalan tulang

Fraktur Diastase

• Fraktur ini terjadi pada sutura sehingga terjadi pemisahan sutura kranial

Fraktur Cominuted

• Fraktur dengan 2 atau lebih fragmen fraktur

Fraktur Depressed

• Fraktur yang terletak dibawah level anatomiknya hal ini terjadi jika terdapat energi benturan yang relatif besar, martil, batu, kayu, pipa besi

• Hematoma• Radiologis akan menunjukan double

density / radio opaque, karena tulang yang tumpang tindih

• Pada fraktur depressed terbuka, merupakan keadaan emergency dan perlu dilakukan tindakan operatif dengan tujuan: –Mengangkat fragmen tulang dan

benda2 asing–Debridement jaringan, termasuk scalp,

dura maupun otak–Penjahitan duramater dengan tekhnik

water tight, untuk mencegah terjadinya herniasi otak ke daerah fraktur

Fraktur Konveksitas

• Fraktur pada tulang pembentuk konveksitas (kubah) tengkorak seperti Os. Frontalis, Os. Temporalis, Os. Occipitalis

• Kelainan bentuk wajah• Hematoma

Fraktur Basis Cranii

• Fraktur basis cranii anterior, Os. Sphenoid, Processur Clinoidalis anterior, Jagum Sphenoidalis

Manifestasi Klinis Cedera Langsung

• Ecchymosis, sulit dibedakan dengan ecchymosis karena cidera, ,anifestasinya membutuhkan waktu 12 – 24 jam

Fraktur basis Cranii Fossa Media

• Dibatasi oleh Os. Temporalis, Processus Clinoidalis posterior dan dorsum sella

• Hematoma

Retroauriculert

Fraktur Basis Cranii Fossa Posterior

• Merupakan dasar dari kompartment infratentorial

• Harus waspada karena dapat menimbulkan hematoma dan menekan batang otak dan membuat kematian

• Hematoma Retroauriculer• Sulit dideteksi

Cedera Otak

• Kerusakan Primer– Kerusakan Fokal (bagian tertentu saja)– Kerusakan Menyeluruh / Difus

• Kerusakan Sekunder

Kerusakan Primer Fokal

• Kontusio serebri, kerusakan jaringan otak tanpa robeknya piamater, gabungan antara pendarahan, nekrosis otak dan infark.

• Kontusio Intermediate coup, terletak di antara lesi “coup” dan “kontra-coup”, disebabkan oleh gerakan rostrokaudal. Paling sering terjadi herniasi -> ischemic -> nekrosis, dan diikuti edema. Lesi akan mereabsorbsi eritrosit yg lisis, disusul infiltrasi makrofag, dan gliosis aktif terus berlangsung secara progresif

• Laserasi biasanya berkaitan dengan pendarahan subarachnoid traumatika subdural akut dan intraserebral, dibagi 2, langsung dan tidak langsung– Langsung, luka tembus / penetrasi fragmen fraktur

terutama pada fraktur depressed terbuka– Tidak langsung disebabkan oleh deformasi jaringan

yang hebat dari kekuatan mekanis• Pendarahan intrakranial, mencakup extra / intra dural.

– Extradural / epidural hematoma, penumpukan darah di antara duramater dan tabula interna

– CT Scan akan terlihat massa hiperdens berbentuk bikonveks

– Pendarahan berasal dari arteri meningea– Jika pendarahan dari vena gambaran bikonveks akan

lebih tipis

• Perdarahan Intradural mencakup perdarahan subdural, subarachnoid, intraserebral, intraserebellar, basal ganglia, dan intraventrikuler

• Pendarahan subdural, mortalitas 70%– Robeknya vena yang menghubungkan korteks dengan sinus

vena• Perdarahan Subarachnoid Traumatika, terletak diantara arachnoid

dan piamater.• Perdarahan Intraserebral/ intraserebral hematoma, hematoma pada

parenkim otak, gejala dan tanda ditentuka lokasi hematomanya.– Lokasi, lobus frontal, lobus temporal, korpus kallosum, batang

otak ganglia basalis.

Kerusakan Difus / Menyeluruh

• Diartikan kondisi patologis penderita koma, akselerasi dan deselerasi, sehingga angulasi, rotasi, dan peregangan yang timbul menyebabkan robekan saraf pada berbagai tempat, yang menyeluruh

Kerusakan Sekunder

• Akibat dari:– ischemic– Hipoksia– Edema otak– ICP meningkat– Hidrosefalus– Infeksi

Referensi

• Cedera Kepala, DR. dr. Iskandar J. SpBS• Buku Ajar Ilmu Penyakit Saraf, Univ.

Airlangga• Wikipedia.org

Terima Kasih