Transcript of kkn.unnes.ac.id · Web view2019/12/23 · Desa Gondoriyo yang terletak di Kecamatan Bergas,...
2.
9. Hariyadi Salam
13. Anwar Rosandi
lAPORAN PELAKSANAAN KKN ALTERNATIF IIB DESA GONDORIYO
86
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita masih diberi nikmat dan sehat dan mampu
melakukan aktivitas sebagaimana semestinya. Sholawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti.
Atas nama pribadi dan seluruh perangkat Desa Gondoriyo mewakili
segenap masyarakat Gondoriyo mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas kehadiran Tim KKN UNNES di Gondoriyo ini.
Harapan saya apa yang telah dilakukan oleh Tim KKN UNNES ini dapat
menjadi awal ikatan persaudaraan antara masyarakat Gondoriyo dengan
Tim KKN UNNES.
Dalam menyangkut kegiatan yang menjadi program kerja oleh Tim KKN
UNNES Alternatif IIB di Desa Gondoriyo selama kurang lebih satu
setengah bulan ini, saya pribadi sebagai Kepala Desa Gondoriyo
beserta seluruh perangkat Desa sangat mendukung dikarenakan
program-program yang dilaksanakan sangat bermanfaat.
Terakhir, semoga dalam penyusunan laporan kegiatan KKN berjalan
dengan baik dan semoga nantinya dapat memberi manfaat kepada Desa
Gondoriyo, masyarakat umum, atau bahkan Tim KKN yang
berikutnya.
Kabupaten Semarang, November 2019
Arisno
RINGKASAN
Desa Gondoriyo yang terletak di Kecamatan Bergas, Kabupaten
Semarang merupakan desa yang memiliki potensi besar baik alam
maupun non alam. Potensi tersebut tersebar di berbagai bidang yang
di antaranya bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan,
serta bidang infrastruktur dan lingkungan. Pengoptimalan dan
pengembangan dari berbagai bidang belum dilaksanakan secara
optimal, sehingga perlu adanya pengembangan dan perhatian.
Selain itu, sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
di Desa Gondoriyo, khususnya anak-anak maka Tim KKN UNNES
melaksanakan program kegiatan KKN yang berdasarkan pada penguatan
karakter dan pengembangan sumber daya yang ada di Kelurahan
Jomblang. Adapun program kegiatan KKN terbagi menjadi 4 jenis,
yaitu bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, serta
bidang infrastruktur dan lingkungan.
Program kerja yang dilaksanakan oleh Tim KKN UNNES dalam bidang
pendidikan antara lain Go-Smart (Gondoriyo Smart), GGS (Gondoriyo
Goes to School), Go-Ib (Gondoriyo-Ibadah), Go-Young Spiral
(Gondoriyo Young Spirit Nasional), Go-Fest (Gondoriyo Festival),
dan Pengajian Akbar. Sedangkan program kerja yang dilaksanakan Tim
KKN UNNES dalam bidang ekonomi diantaranya adalah Go-Meals
(Gondoriyo Meals), BROWSING (Brownis Singkong), dan Go-Craft
(Gondoriyo Craft).
Adapun dalam bidang kesehatan terdapat tiga program kerja yang
dilaksanakan oleh Tim KKN UNNES yaitu Go-Health (Gondoriyo Health),
4G-CT (Gerakan Gondoriyo Gosok Gigi dan Cuci Tangan), dan Go-Sport
(Gondoriyo Sport). Program kerja yang dilaksanakan dalam bidang
infrastruktur dan lingkungan yaitu DILAN 19 (Desa Indah, Lingkungan
Nyaman 2019), Go-Art (Gondoriyo Art), dan Plangisasi.
DAFTAR ISI
PROGRAM BIDANG EKONOMI 68
PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR GO-SMART (GONDORIYO SMART) BAGI ANAK-ANAK
DESA GONDORIYO
Go-Smart (Gondoriyo Smart) adalah program bimbingan belajar yang
ditujukan untuk anak-anak Desa Gondoriyo. Inovasi dari program ini
yakni bimbingan belajar yang diintegrasikan dengan teknologi salah
satunya adalah pelatihan menggambar menggunakan paint.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Go-Smart (Gondoriyo-Smart) merupakan program pemberian bimbingan
belajar oleh Tim KKN Unnes kepada anak-anak Desa Gondoriyo. Program
ini bertujuan untuk memberikan waktu intensif kepada anak-anak
untuk pentingnya belajar, khususnya di luar jam sekolah. Kegiatan
ini merupakan bentuk dukungan dari program yang tercantum dalam
Peraturan Desa (Perdes) mengenai jam belajar siswa. Jam belajar
siswa adalah gerakan seluruh masyarakat untuk mendukung dan
melaksanakan belajar pada jam tertentu sesuai dengan kesepakatan
bersama.
Tujuan dari Go-Smart adalah untuk meningkatkan bakat anak-anak Desa
Gondoriyo baik dalam bidang akademik maupun non akademik atau
softskills. Bentuk kegiatan softskills yang dilaksanakan meliputi:
(1) pidato; (2) puisi; (3) kaligrafi.
Selain tujuan tersebut sebagai bentuk inovasi terhadap perkembangan
zaman yang menuntut peran serta teknologi, maka Program Go-Smart
diintegrasikan dengan teknologi. Salah satu cara untuk memanfaatkan
teknologi dalam pembelajaran adalah penggunaan komputer, yaitu
pelatihan menggambar menggunakan program paint. Unsur yang menarik
pada program paint memicu anak-anak untuk belajar seni lebih
imajinatif. “Pengenalan yang dilakukan sejak dini terhadap
informasi teknologi mendorong siswa lebih kreatif dan memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi.” (Sujito, Hardyanto, & Lestari, 2015,
h. 29).
Dalam pelaksanaannya selama 45 hari, kegiatan ini dilaksanakan pada
hari Senin-Jumat pukul 13.00-15.00 WIB dan untuk Sabtu-Minggu pukul
10.00-12.00 WIB. Tempat pelaksanaannya adalah di Perpustakaan Desa
Gondoriyo.
Pada pelaksanaannya, Go-Smart berjalan lancar, anak-anak begitu
antusias dan belajar dengan senang hati. Akan tetapi, terdapat
beberapa kendala seperti jumlah peserta yang tidak tetap, terkadang
bertambah banyak dan terkadang semakin sedikit.
Dampak yang dapat diperoleh dari kegiatan ini antara lain: Adanya
peningkatan karakter pada anak seperti percaya diri dan kreatif.
Melalui kegiatan membaca puisi, anak-anak menjadi lebih percaya
diri dan menghayati nilai seni dalam kehidupan sehari-hari serta
mengenal nilai-nilai moral yang terdapat dalam puisi. Ikhwan (dalam
Ridwan, 2016, h. 96) menjelaskan bahwa Karya sastra anak sangat
mampu untuk digunakan sebagai alat yang sangat efektif bagi para
pendidik maupun para orang tua untuk menanamkan nilai-nilai, norma,
perilaku luhur, dan kepercayaan yang di dalam suatu masyarakat atau
budaya kepada anak-anak. Salah satu karya sastra disini adalah
puisi.
Begitu juga pada kegiatan menggambar dan mewarnai kaligrafi serta
pelatihan menggambar menggunakan paint yang mampu menjadi media
untuk anak-anak dalam melatih karakter mereka terutama dalam hal
kreatifitas, teliti, dan kesabaran.
LUARAN
Melakukan persiapan kegiatan berupa koordinasi kepada Kepala Desa
dan Pengurus Perpustakaan Desa. Koordinasi membahas pelaksanaan
kegiatan di Perpustakaan Desa dan keberlanjutan program kegiatan
yang dapat dilakukan oleh Pemerinta Desa dalam hal mendukung
program Jam Belajar Siswa dan memanfaatkan Perpustakaan Desa.
Luaran dari program ini adalah buku-buku yang berisi kumpulan
puisi, pidato dan kaligrafi serta aplikasi game sederhana yang
bermuatan karakter.
DOKUMENTASI
GONDORIYO GOES TO SCHOOL DEMI PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KARAKTER
ANAK-ANAK DESA GONDORIYO
Kegiatan berupa pelatihan kolase dan mendongeng cerita menggunakan
wayang angkrek merupakan kegiatan Tim kkn unnes dalam program GGS
(Gondoriyo Goes to School). Tujuan dilaksanakannya program ini
adalah untuk meningkatkan kreativitas dan karakter anak-anak Desa
Gondoriyo
PELAKSANAAN kEGIATAN
Penguatan Pendidikan Karakter menjadi hal yang sangat penting di
dalam pembelajaran kurikulum 2013. Hal ini sesuai dengan
karakteristik kurikulum 2013 yang menyatukan antara mata pelajaran
dan jenjang pendidikan secara menyeluruh, begitu juga antara ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik (Kaimuddin, 2014, h.58).
Oleh sebab itu, perlu adanya referensi dan inovasi baru untuk
mempersiapkan media pembelajaran terutama pada penanaman nilai
karakter. Tindak lanjut dari hal itu, Tim KKN UNNES mengadakan
program kerja yang diberi nama GGS (Gondoriyo Goes to
School).
GGS merupakan kegiatan berupa kunjungan ke beberapa sekolah dasar
yang berada di Desa Gondoriyo. Kegiatan ini berupa pelatihan kolase
menggunakan biji karet yang dan mendongeng cerita rakyat
menggunakan wayang angkrek.
GGS dilaksanakan selama lima kali di tiga sekolah yang berbeda,
dengan sasaran kelas 1 untuk kegiatan mendongeng dan kelas 3 untuk
pelatihan kolase. Adapun jadwal kegiatan GGS adalah sebagai
berikut:
No
Tanggal
Tempat
Kegiatan
1
Pelatihan Kolase
Dampak dari kegiatan ini adalah meningkatnya karakter pada anak.
Melalui kegiatan kolase, anak-anak dapat bersenirupa yang
diwujudkan dengan keterampilan menyusun dan merekatkan
pecahan-pecahan biji karet pada gambar yang disediakan sehingga
membentuk objek yang unik dan menarik. Kegiatan seperti ini mampu
meningkatkan kreativitas pada anak. “…. dengan melakukan kolase
anak dapat menuangkan ide gambar atau bentuk yang ada di dalam
pikirannya dengan menggunakan bahan-bahan yang ada ke dalam bentuk
kolase sehingga menjadi karya seni yang dapat dilihat langsung.”
(Simatupang & Ema, 2015, h.9)
Selain itu, terdapat pula kegiatan mendongeng menggunakan wayang
angkrek. Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk menanamkan
nilai karakter positif pada anak. Kegiatan bercerita atau
mendongeng mampu meningkatkan imajinasi, emosional, intelektual,
rasa sosial, rasa etis dan religious (Juanda, 2018, h.13).
Anak-anak menjadi paham akan pentingnya menumbuhkan nilai-nilai
kehidupan melalui cerita dongeng seperti tanggung jawab, rela
berkorban, dan peduli terhadap sesama.
LUARAN
Melakukan persiapan terkait kegiatan seperti mempersiapkan cerita
rakyat yang dicetak dalam bentuk buku yang dilengkapi dengan
ilustrasi dan membuat wayang angkrek, mempersiapkan kuas,
gambar-gambar untuk kolase dan menyediakan biji karet.
Sosialisasi dan koordinasi kepada mitra-mitra yakni beberapa SD/MI
di Gondoriyo dalam hal ini adalah SD N 03 Gondoriyo, SD N 02
Gondoriyo, dan MI Gondoriyo. Koordinasi dilakukan untuk membahas
kegiatan diantaranya pelatihan kolase yang ditujukan untuk siswa
kelas 3 dan dongeng cerita rakyat untuk siswa kelas 1. Koordinasi
dan sosialisasi dilaksanakan kurang lebih satu minggu kurang
sebelum pelaksanaan dengan menyebarkan beberapa anggota dari Tim ke
beberapa sekolah.
KERJASAMA MITRA
Profil SD N 02 Gondoriyo
SD N 02 Gondoriyo merupakan salah satu Sekolah Dasar di yang ada di
Desa Gondoriyo yang beralamat di Jl. Munadi No. 07 Dusun Setro RT
04/ RW 011. Sekolah ini berstatus milik pemerintah dan sudah
berdiri sejak tahun 1987. Terdapat 13 Guru dengan Ibu Surati
Cecillia sebagai Kepala Sekolah. Jumlah peserta didik di SD N 02
Gondoriyo berjumlah 166 siswa yang terbagi menjadi 85 siswa
laki-laki dan 81 siswa perempuan.
Kurikulum yang diterapkan di sekolah ini adalah kurikulum 2013.
Walaupun pada tahun ajaran 2017/2018 hanya kelas 1 dan 4 saja yang
menerapkan K13, pada tahun ajaran yang baru yaitu 2019/2020 dari
kelas 1 sampai dengan 6 sudah seluruhnya menerapkan Kurikulum
2013.
Profil SD N 03 Gondoriyo
SD N 03 Gondoriyo adalah Sekolah Dasar di Desa Gondoriyo yang
berdiri sejak tahun 1981. Sekolah ini beralamat di Dusun Jimbaran,
Gondoriyo, Bergas, Kab. Semarang. Sekolah ini memiliki 10 tenaga
pendidik. Jumlah peserta didik di SD N 03 Gondoriyo adalah 125
dengan 63 siswa putra dan 62 siswa putri. Sekolah ini sudah
terakreditasi B.
Profil MI Gondoriyo
Madrasah Ibtidaiyah Gondoriyo adalah satu-satunya MI di Gondoriyo.
Sekolah ini beralamat di Dusun Krajan Rt 01 Rw 03 Desa Gondoriyo
Kec.Bergas Kab. Semarang. Sekolah ini berstatus milik swasta dengan
dibawah yayasan LP Ma’arif dan telah berdiri sejak 01 Februari
1959. MI Gondoriyo telah terakreditasi B tertanggal 20 Oktober
2014.
Terdapat 13 pendidik di MI Gondoriyo dengan Bapak M.Irkham , MPd.I
sebagai kepala madrasah. Jumlah siswa di MI Gondoriyo berjumlah 230
siswa.
DOKUMENTASI
Go-ib adalah program kerja berupa kegiatan mengisi pembelajaran di
Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ). Pembelajaran yang sangat
diperhatikan adalah mengenai praktik ibadah sehari-hari seperti
wudhu, adzan, dan salat.
pelaksanaan kegiatan
Desa Gondoriyo merupakan desa yang mayoritas warganya beragama
islam. Maka dari itu, pendidikan ilmu agama adalah hal yang penting
untuk diterapkan, khususnya pada anak-anak. Anak-anak perlu
ditanami pemahaman nilai agamis sejak usia dini. Dengan adanya
lembaga pendidikan agama diluar jam sekolah yakni TPQ (Taman
Pendidikan al-Qur’an) menjadi sangat penting sebagai ruang untuk
menanamkan nilai-nilai agamis pada anak-anak. “Taman Pendidikan
Al-Qur’an (TPQ/TPQ) adalah lembaga atau kelompok masyarakat yang
menyelenggarakan pendidikan non-formal jenis keagamaan islam yang
bertujuan untuk memberikan pengajaran al Qur’an, serta memahami
dasar-dasar dinul Islam pada anak usia sekolah dasar dan atau
madrasah ibtidaiyah (SD/MI).” (Malik, 2013, h.389).
Berangkat dari hal tersebut, melalui program Go-Ib (Gondoriyo
Ibadah) Tim KKN berupaya memberikan pemahaman mengenai ibadah dalam
kehidupan sehari-hari yang dilakukan secara berkelanjutan kepada
para santri TPQ di Desa Gondoriyo.
Go-Ib dilaksanakan di TPQ Darul Ulum di Dusun Setro pada minggu
ke-2 sampai ke-6. Jumlah murid TPQ ini terdapat kurang lebih 70
anak, yang terdiri dari anak-anak PAUD sampai dengan kelas 6 SD.
Kegiatan TPQ ini hanya memiliki satu orang ustadzah, yaitu Ibu
Atun, sehingga tidak seimbang jika dibandingkan dengan jumlah
santrinya.
Go-Ib dilaksanakan setiap hari Senin-Kamis selama satu sampai satu
setengah jam dimulai pukul 15.00 WIB dengan materi yang berbeda
pada setiap harinya. Adapun jadwal untuk hari Senin yaitu membaca,
membaca disini adalah membaca Al-Quran dan Iqra’. Selasa adalah
jadwal untuk pembelajaran fiqih. Sedangkan Rabu adalah jadwal untuk
mempelajari tajwid. Selanjutnya hari Kamis adalah khusus untuk
pelajaran Bahasa Arab.
Tim KKN juga mempunyai program tersendiri untuk TPQ Darul Ulum,
yaitu melakukan pelatihan praktik wudhu, shalat, adzan dan materi
tentang menutup aurat, khususnya untuk perempuan. Kemudian untuk
pertemuan terakhir, kami melakukan kegiatan Tadabbur alam.
“Tadabbur Alam sendiri merupakan sarana pembelajaran untuk lebih
mengenal ke Maha Besaran Allah SWT yang telah menciptakan langit
dan bumi serta segala isinya.” (Hambali, 2017, h.100). Kegiatan ini
dapat berupa outbond disertai dengan rangkaian-rangkaian permainan
menarik.
Dampak dari kegiatan ini adalah Ibu Atun selaku ustadzah di TPQ
Darul ulum menjadi lebih terbantu dalam menangani murid-murid yang
lumayan banyak. Hal ini dikarenakan beliau adalah satu-satunya
ustadzah di TPQ Darul Ulum.
Dampak lain dari kegiatan ini adalah anak-anak menjadi lebih
tertarik dan termotivasi untuk semangat belajar sehingga mampu
menguatkan karakter religius pada diri mereka. Hidayah (dalam
Ratnasari, Suyitno, & Hidayah, 2019, h.32) menjelaskan bahwa
pendidikan karakter religius adalah karakter yang berlandaskan pada
nilai-nilai kegamaan, dan merupakan langkah awal dalam menumbuhkan
sifat agamis pada anak-anak.
Selain itu, para santri juga menjadi lebih paham tentang praktik
wudhu dan shalat yang diajarkan oleh Tim KKN, karena pada
sebelumnya anak-anak belum mengetahui bagaimana tatacara wudhu dan
shalat dengan baik, benar, dan tertib.
LUARAN
Melakukan koordinasi dengan Ibu Atun, selaku ustadzah di TPQ Darul
Ulum. Koordinasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana TPQ
telah berjalan, metode pembelajaran yang digunakan dan bagaimana
keadaan para siswa.
Melakukan persiapan terkait kegiatan seperti mempersiapkan materi
pelatihan praktik wudhu, shalat, dan adzan. Membuat beberapa modul
yang berisi materi-materi tersebut agar nantinya mudah dipahami
oleh para siswa.
Luaran dari program kerja ini adalah modul yang berisi tentang
praktik-praktik ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
DOKUMENTASI
MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN MENGEMBANGKAN BAKAT PADA ANAK-ANAK DI
DESA GONDORIYO MELALUI PROGRAM KEJA GO-FEST (GONDORIYO
FESTIVAL).
Go-Fest adalah program kerja Tim KKN UNNES sebagai wadah bagi
anak-anak Desa Gondoriyo untuk menunjukan bakat dan minatnya dalam
bentuk lomba-lomba tidak hanya dalam bidang pendidikan umum, tetapi
juga dalam bidang agama.
pelaksanaan kegiatan
Anak-anak adalah generasi penerus Desa Gondoriyo, oleh karena itu
perlu adanya wadah untuk mengasah dan meningkatkan kreativitas
anak-anak. Segala jenis kegiatan yang bertujuan untuk memunculkan
potensi kreativitas dan kesadaran masyarakat untuk turut aktif
harus dipupuk sejak dini (Anggraeni, 2017, h, 118). Berangkat dari
hal itu, Tim KKN UNNES menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan
untuk melatih kreatifitas dan mengembangkan bakat pada anak-anak di
Desa Gondoriyo melalui program keja Go-Fest (Gondoriyo
Festival).
Go-Fest adalah program kerja Tim KKN UNNES sebagai wadah bagi
anak-anak Desa Gondoriyo untuk menunjukan bakat dan minatnya dalam
bentuk lomba-lomba yang mengasah kemampuan mereka tidak hanya dalam
bidang pendidikan umum, tetapi juga dalam bidang agama. Selain itu
program ini bertujuan untuk menanamkan karakter pada anak,
diantaranya karakter berani, percaya diri, sportif, dan
kompetitif.
Go-Fest dilaksanakan di minggu ke-5 yaitu pada tanggal 3 November
2019 bertempat di komplek Balai Desa Gondoriyo, dimulai sejak pukul
8.00 WIB sampai dengan selesai. Terdapat kurang lebih 60 peserta
yang terdiri dari kelas 3 sampai dengan kelas 6 SD.
Perlombaan yang digelar terdiri dari 3 macam yaitu lomba baca puisi
yang bertempat di GOR Balai Desa, lomba kaligrafi dilaksanakan di
Kantor Karang Taruna Desa Gondoriyo, dan Perpustakaan Desa
Gondoriyo digunakan sebagai lomba tartil Al-Qur’an. Pemenang dari
lomba tartil Qur’an nantinya akan ditampilkan pada acara Pengajian
Akbar Perpisahan KKN Unnes di Desa Gondoriyo.
Dampak dari program kerja Go-Fest ini antara lain peningkatan
kepercayaan diri pada diri anak-anak. Anak-anak berani menampilkan
kemampuan mereka di depan orang banyak. “Kepercayaan diri adalah
sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk
mengembangkan penialian positif, baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungan/ situasi yang dihadapinya.” (Yanti &
Fauzyah, 2016, h. 135). Dengan adanya rasa percaya diri, anak-anak
mampu mendapatkan pencapaian hasil belajar yang positif baik di
dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
LUARAN
Melakukan persiapan terkait dengan kegiatan yaitu konsep dan
susunan acara. Mempersiapkan segala perlengkapan lomba yang
dibutuhkan seperti beberapa kertas hvs untuk menggambar
kaligrafi.
Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa terkait rincian, waktu, dan
tempat kegiatan, sekaligus meminta izin untuk menggunakan komplek
Balai Desa sebagai tempat kegiatan. Melakukan sosialisasi dengan
menggunakan pamflet yang ditempel di beberapa sekolah dasar yang
ada di Gondoriyo, sekaligus meminta izin kepada pihak sekolah untuk
melakukan sosialisasi dengan cara masuk ke setiap kelas. Beberapa
sekolah yang kami gunakan untuk sosialisasi antara yaitu SD N 03
Gondoriyo, SD N 02 Gondoriyo, dan MI Gondoriyo. Selain itu, kami
juga melakukan sosialisasi ke beberapa TPQ salah satunya adalah TPQ
Darul Ulum yang berlokasi du Dusun Setro, Gondoriyo.
dokumentasi
TALKSHOW INSPIRATIF MELALUI PROGRAM GO-YOUNG SPIRAL (GONDORIYO
YOUNG SPIRIT NASIONAL) UNTUK MEMBERIKAN WAWASAN KEPADA PEMUDA DAN
PEMUDI DESA GONDORIYO
Go-Young Spiral (Gondoriyo Young Spirit Nasional) merupakan suatu
kegiatan berupa Talkshow Inspiratif yang ditujukan untuk pemuda dan
pemudi tentang rnasioanlisme sehingga tumbuh rasa cinta kepada
Indonesia khususnya rasa cinta kepada Desa.
pelaksanaan kegiatan
Dalam pembangunan sebuah desa, semua elemen desa beserta masyarakat
harus berperan aktif. “Pembangunan desa dalam konteks kekinian
menunjukkan arah pada kemandirian mayarakat.” (Puspitasari, 2015,
h.331). Potensi desa yang tepat untuk menjadi penggerak desa adalah
pemuda. Sudah menjadi sorotan publik akan pentingnya peran pemuda
dalam memajukan suatu desa. Dalam kehidupan bermasyarakat,
partisipasi pemuda sangat dibutuhkan sebagai penerus nilai-nilai
budaya bangsa, sebagai pondasi, kekuatan moral, dan agen perubahan
kearah yang lebih baik (Bintari & Darmawan, 2016, p.57).
Berlatar belakang hal tersebut, Tim KKN ingin membangkitkan rasa
cinta pemuda Desa Gondoriyo untuk senantiasa berperan aktif dalam
membangun Desa Gondoriyo melalui program Go-Young Spiral (Gondoriyo
Young Spirit Nasional).
Go-Young Spiral ini merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk
pemuda dan pemudi Desa Gondoriyo. Tujuan program ini untuk
memberikan wawasan kepada pemuda dan pemudi tentang rasa
nasioanalisme sehingga tumbuh rasa cinta kepada Indonesia khususnya
rasa cinta kepada Desa.
Go-Young Spiral dilaksanakan pada minggu ke 4 tepatnya pada tanggal
27 Oktober 2019 bertempat di GOR Balai Desa Gondoriyo. Acara ini
berupa Talkshow Inspiratif yang bertema “Menyongsong Kegemilangan
Gondoriyo Melalui Generasi Muda yang Unggul”. Acara ini diikuti
oleh peserta yang berasal dari perwakilan karang taruna dari setiap
dusun. Kepala Desa Gondoriyo juga hadir pada acara tersebut. Tim
KKN Unnes mengundang saudara Hamas sebagai narasumber.
Dampak dari program ini adalah peningkatan pengetahuan pemuda
tentang pentingnya peran pemuda dalam membangun desa. Terbukti pada
saat seminar, peserta begitu antusias dan beberapa dari mereka
begitu aktif pada saat sesi tanya jawab. Adanya talkshow inspiratif
ini juga memberi dampak sosial seperti terjalinnya persatuan dan
persaudaraan pemuda Desa Gondoriyo. Selain itu, program ini dapat
juga dijadikan ajang untuk silaturahmi dan diskusi para pemuda
karang taruna yang berasal dari dusun yang pastinya memiliki
berbagai latar belakang yang berbeda.
LUARAN
Melakukan persiapan terkait rencana kerja kegiatan. Sosialisasi
dengan ketua karang taruna Desa Gondoriyo dan Ketua Karang Taruna
setiap dusun dengan menyebarkan beberapa anggota Tim KKN.
Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan agar para anggota dari
setiap dusun berartisipasi program ini.
Luaran dari kegiatan ini adalah poster kegiatan yang disebar di
setiap dusun dan menyediakan sertifikat untuk para peserta yang
sudah hadir dalam Talkshow
DOKUMENTASI
Pengajian Akbar
PEGAJIAN AKBAR PERINGATAN HARI MAULID NABI MUHAMMAD SAW DAN
PERPISAHAN KKN DI DESA GONDORIYO
Tim KKN Unnes mengadakan suatu kegiatan yang dapat mengenang dan
sekaligus memberikan persembahan kepada masyarakat sekitar dengan
mengadakan acara Pengajian Akbar yaitu dalam rangka memperingati
Hari Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus perpisahan KKN Desa
Gondoriyo.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan KKN berlangsung dengan diawali dengan penerjunan, oleh
karena itu, untuk memenuhi kewajiban, Tim KKN UNNES mengadakan
acara untuk perpisahan KKN. Dalam hal ini Tim KKN Unnes membuat
suatu kegiatan yang dapat mengenang dan sekaligus memberikan
persembahan kepada masyarakat sekitar dengan mengadakan acara
Pengajian Akbar yaitu dalam rangka memperingati Hari Maulid Nabi
Muhammad SAW sekaligus perpisahan KKN Desa Gondoriyo. Pengajian
Akbar ini juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai religius pada
masyarakat Desa Gondoriyo sekaligus mempererat kerukunan antar
warga. Nilai religius diartikan sebagai segala sikap baik yang
kemudian diamalkan dan bersumber dari ajaran agama (Suyanta, 2013,
h.3).
Pengajian Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Perpisahan
KKN ini dilaksanakan di minggu terakhir KKN, tepatnya pada tanggal
9 November 2019 bertempat di Masjid Nurul Huda Dusun Jimbaran,
Gondoriyo. Pengajian inti dimulai pukul 21.00 WIB sampai dengan
selesai. Program ini merupakan kegiatan kerjasama antara Tim KKN
Unnes dengan warga sekitar khususnya Panitia Maulid Nabi Masjid
Nurul Huda Dusun Jimbaran.
Acara ini menghadirkan mubaligh dari Semarang yaitu Ustadz KH.
Khoirunnazi. Acara ini dibuka dahulu dengan penampilan tari
tradisional dari anak-anak Gondoriyo yang sudah dilatih oleh Tim
KKN, khataman Al-Qur’an oleh anak-anak dari TPQ di Dusun Jimbaran,
dan pembagian hadiah kepada pemenang Go-Sport yaitu turnamen voli
yang diselenggarakan oleh Tim KKN. Setelah itu dilanjut dengan
hiburan rebana kemudian sambutan dari perwakilan panitia dari Dusun
Jimbaran, dari Ketua KKN, dan dari Kepala Desa Gondoriyo yang
diwakilkan oleh Ketua Dusun Jimbaran.
Dampak dari Pengajian Akbar ini antara lain terciptanya karakter
religius pada masyarakat Gondoriyo sekaligus terjalinnya
silaturahim antara masyarakat Gondoriyo dan Tim KKN Unnes. Pada
dasarnya, kegiatan pengajian tidak hanya berfungsi sebagai siraman
rohani semata, lebih dari itu, pengajian berfungsi membina dan
mengembangkan ajaran islam dalam menciptakan masyarakat yang
beriman kepada Allah SWT, menjadi pusat kegiatan belajar, sarana
silaturahmi, dan tempat mengembangkan seni budaya islam (Nurmawati,
Hafsah, & Arlina, 2016, h.154).
Selain itu, acara ini juga sangat menghibur masyarakat Desa
Gondoriyo, selama pengajian berlangsung masyarakat begitu antusia
dan menikmati ceramah dari sang mubaligh.
luaran
Berkoordinasi dengan panitia Pengajian Akbar Maulid Nabi Muhammad
SAW Masjid Nurul Huda Jimbaran terkait dengan persiapan Pengajian
Akbar sekaligus acara perpisahan KKN. Koordinasi dilakukan dengan
tujuan untuk membagi tugas antara Tim KKN dan Panitia Pengajian
Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tim KKN mempersiapkan pamflet, MMT, dekorasi, dan surat menyurat.
Tim KKN menyebarkan pamflet dan undangan ke setiap dusun yang ada
di Gondoriyo. Hal ini dilakukan agar acara Pengajian Akbar
diketahui oleh seluruh warga Desa Gondoriyo.
dokumentasi
MELATIH GAYA HIDUP SEHAT DENGAN MELAKUKAN AKTIFITAS OLAHRAGA
MELALUI PROGRAM SENAM GO-HEALTH.
Go-Health merupakan program kerja di bidang kesehatan yang
bertujuan melatih gaya hidup sehat warga Desa Gondoriyo dengan
melakukan aktifitas olahraga. Pada kegiatan ini Tim KKN Unnes
memilih gaya hidup dengan melakukan senam pagi bersama.
pelaksanaan kegiatan
Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk keberlangsungan
hidup. Mempunyai tubuh yang sehat akan membantu manusia dalam
melakukan segala aktivitas. “Manusia sangatlah memerlukan hidup
sehat karena melalui hidup sehat tujuan pembangunan sumber daya
manusia juga akan terwujud.” (Sari, 2016, h. 61). Permasalahan
warga Desa Gondoriyo di bidang kesehatan yang selama ini terjadi
adalah kurangnya kesadaran untuk hidup bersih dan sehat dalam
menjaga tubuhnya sendiri maupun lingkungan. Oleh karena itu, Tim
KKN Unnes berupaya menggalakan hidup sehat melalui program
Go-Health (Gondoriyo Health).
Go-Health merupakan program kerja di bidang kesehatan yang
bertujuan melatih gaya hidup sehat warga Desa Gondoriyo dengan
melakukan aktifitas olahraga. Pada kegiatan ini Tim KKN Unnes
memilih gaya hidup dengan melakukan senam pagi Bersama. Selain itu,
program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerukunan antar warga
Desa Gondoriyo.
Program Go Health yang dilaksanakan yaitu kegiatan senam pagi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke 3. Senam yang diadakan
oleh Tim KKN yaitu senam kebugaran jasmani dan Senam “entah apa
yang merasukimu”. Senam berfungsi menjaga tubuh tetap bugar karena
melatih kekuatan, keseimbangan, membuat jantung bekerja optimal,
dan menghilangkan radikal bebas dalam tubuh (Setyoadi, Utami, &
Septina, 2013, h. 36). Kemudian yang bertugas sebagai instruktur
yaitu Anwar Rosandi dari jurusan Pendidikan Teknik Mesin.
Senam dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Oktober 2019. Bertempat di
Balai Desa Gondoriyo. Pada kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK,
lansia, dan beberapa anggota tim KKN Unnes. Senam dimulai sejak
pukul 06.00 WIB sampai dengan 07.00 WIB.
Dampak dari kegiatan ini adalah munculnya kesadaran pada warga Desa
Gondoriyo akan pentingnya untuk selalu menjaga kesehatan jasmani
dengan rajin bergerak, karena pada pelaksanaannya peserta yang
paling banyak adalah dari kalangan ibu-ibu PKK dan lansia.
Selain itu, dampak sosial dari kegiatan senam ini adalah menjaga
kerukunan antar warga, khususnya di Dusun Jimbaran.
Program ini dapat terlaksana dengan baik karena para peserta begitu
antusias terutama bagi kalangan para lansia. Mereka begitu
bersemangat menirukan Gerakan yang diarahkan oleh instruktur senam,
bahkan mengikuti senam dari awal sampai akhir.
Kendala yang muncul dari kegiatan ini diantaranya adalah sasaran
tidak semuanya hadir tepat waktu, sehingga pelaksanaan senam
mengalami kemoloran waktu.
LUARAN
Dalam upaya melaksanakan program ini, Tim KKN Unnes melakukan
persiapan diantaranya adalah menghafalkan gerakan senam yang akan
diajarkan. Kemudian, bekerja sama dengan Bapak Hudi, yaitu salah
satu dokter di Puskesmas Bergas. Beliau juga merupakan instruktur
senam lansia yang setiap minggunya dilaksanakan di Dusun
Jimbaran.
Tim KKN berkoordinasi dengan Bapak Hudi dan melakukan sosialisasi
dengan para peserta membahas pelaksanaan senam yang akan diisi oleh
Tim KKN Unnes. Koordinasi dan sosialisasi dilakukan agar kegiatan
berjalan dengan lancar.
DOKUMENTASI
PEMBERIAN TANAMAN OBAT KELUARGA KEPADA BEBERAPA WARGA DI DESA
GONDORIYO.
Program pemberian tanaman obat keluarga (TOGA) kepada beberapa
warga di Desa Gondoriyo bertujuan agar masyarakat dapat menggunakan
atau memanfaatkan tanaman tersebut sebagai pertolongan pertama
untuk pengobatan dan dapat pula dikembangkan sebagai budidaya
tanaman.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Gaya hidup sehat tidak hanya terfokus pada manusia namun lingkungan
juga mendukung gaya hidup sehat. Oleh karena itu untuk mewujudkan
lingkungan sehat Tim KKN berupaya memberikan tanaman obat keluarga
(TOGA) kepada beberapa warga di Desa Gondoriyo. Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) yaitu pemanfaatan pekarangan sebagai sarana
budidaya tanaman yang tidak hanya sebagai hiasan tetapi juga
berkhasiat sebagai obat (Sari, Yuniar, Siahaan, Riswati, &
Syarippudin, 2015, h.124).
Program ini bertujuan agar masyarakat dapat menggunakan atau
memanfaatkan tanaman tersebut sebagai pertolongan pertama untuk
pengobatan dan dapat pula dikembangkan sebagai budidaya tanaman
obat yang nantinya dapat dijual dan diolah lebih lanjut dengan
menggunakan teknologi yang ada.
Bentuk dari program ini adalah pemberian tanaman obat keluarga
kepada beberapa warga di Desa Gondoriyo. Diketahui bahwa sebagian
besar warga Gondoriyo belum memiliki tanaman obat-obatan.
Selain itu, Tim KKN juga melakukan penanaman beberapa tanaman TOGA,
dilaksanakan di minggu ke-6 yaitu pada Minggu, 10 November 2019
bertempat di samping Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Gondoriyo.
Total tanaman yang berhasil ditanam yaitu jahe, kunyit, temulawak,
kencur, lidah buaya, kuaci, bringin, dan petai cina.
Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan kualitas hidup sehat
beberapa warga Gondoriyo karena memiliki tanaman obat-obatan di
rumah, sehingga masyarakat tidak selamanya menggunakan obat-obatan
kimia. “Beberapa ahli herbaris yakin bahwa pemanfaatan bahan-bahan
yang bersifat alamiah lebih diterima (acceptable) oleh tubuh
manusia dibandingkan dengan penggunaan bahan-bahan yang bersifat
sintetik…”. (Duaja, Kartika, & Mukhlis, 2011, h. 75).
Selain itu, adanya peningkatan pengetahuan warga akan pentingnya
memiliki tanaman TOGA di rumah dan mengetahui bagaimana cara
penanamannya.
LUARAN
Melakukan survey ke beberapa rumah warga Desa Gondoriyo. Hal ini
dilakukan agar mengetahui siapa yang telah dan yang belum memiliki
TOGA. Mempersipakan tanaman TOGA dengan membeli dengan dana mandiri
dari Tim KKN. Mempersiapkan alat dan bahan untuk penanaman TOGA
yaitu tananman TOGA, cangkul, dan pupuk.
Luaran dari program ini adalah warga Desa Gondoriyo yang sebelumnya
belum memiliki tanaman obat keluarga menjadi mempunyai dan ditanam
di pekarangan rumah. Selain itu, pekarangan samping gedung Pustu
menjadi lebih indah disebabkan adanya TOGA.
DOKUMENTASI
4G-CT (Gerakan Gondoriyo Gosok Gigi dan Cuci Tangan)
MENCIPTAKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN PELATIHAN GOSOK GIGI DAN
CUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR MELALUI PROGRAM 4G-CT(GERAKAN
GONDORIYO GOSOK GIGI DAN CUCI TANGAN)
4G-CT (Gerakan Gosok Gigi Gondoriyo Dan Cuci Tangan) merupakan
program di bidang kesehatan berupa pelatihan gosok gigi dan cuci
tangan secara baik dan benar yang ditujukan kepada siswa-siswa
sekolah dasar di Gondoriyo
pelaksanaan kegiatan
Anak-anak adalah aset yang sangat berharga bagi Desa Gondoriyo
karena kelak anak-anak tersebut akan menjadi generasi bangsa
membangun Desa Gondoriyo. Oleh karena itu perlu ditanamkan perilaku
hidup sehat sejak dini. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan
sebuah usaha untuk menyalurkan pengalaman mengenai pola hidup sehat
melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas (Gustina,
Abdussalam, & Saputra, 2018, h. 60). Dengan naluri anak yang
senang bermain dan tidak mengenal bersih atau kotor, maka perlu
memberikan edukasi tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan diri
sendiri kepada anak-anak. Oleh karena itu, Tim KKN melaksanakan
program 4G CT (Gerakan Gondoriyo Gosok Gigi dan Cuci Tangan
Program 4G CT (Gerakan Gosok Gigi Gondoriyo dan Cuci Tangan)
merupakan program dibidang kesehatan tentang perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS), diantaranya berupa pelatihan Gosok Gigi dan Cuci
Tangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi gambaran
tentang tatacara menggosok gigi dan cuci tangan yang baik dan benar
dan memberi pemahaman tentang dampak yang terjadi jika tidak
melakukannya, agar nantinya perilaku hidup sehat berupa cuci tangan
dan gosok gigi menjadi pengetahuan dan tradisi yang baik khususnya
di lingkungan sekolah. “Perilaku seseorang atau masyarakat tentang
kesehatan ditentukan oleh pengetahuan sikap kepercayaan, tradisi
dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan.”
(Solikah, 2018, h. 63)
Program ini dilaksanakan selama tiga kali bertempat di beberapa
sekolah dasar atau sederajat di Desa Gondoriyo. Sasaran dari
program ini adalah siswa-siswa kelas 01 SD. Pelaksanaan pertama
yaitu di MI Gondoriyo yaitu pada minggu ke-2 tepatnya Kamis, 10
Oktober 2019. Pelaksanaan kedua yaitu di SD N 02 Gondoriyo
dilanjutkan ke SD N 03 Gondoriyo pada Senin, 15 Oktober 2019.
Program 4G-CT berjalan lancar. Pihak sekolah menyambut dengan baik
begitu juga anak-anak yang sangat antusias. Mereka membawa gelas
kumur dan sikat gigi, sedangkan dari Tim KKN menyediakan pasta
gigi. Kemudian untuk kegiatan cuci tangan, Tim KKN telah
menyediakan sabun untuk para siswa. Selama pelaksanannya siswa
begitu ceria dan mereka dapat memahami dan melaksanakannya secara
benar.
Metode yang digunakan adalah menyayi dan menirukan gerakan gosok
gigi dan cuci tangan. Setelah teori disampaikan, dilanjutkan dengan
praktik secara bersamaan. Pertama, praktik menggosok gigi dan kedua
praktik mencuci tangan.
Akan tetapi, masih terdapat beberapa kendala seperti para siswa
yang sangat sulit diatur untuk berbaris ke halaman sekolah, sering
lari-lari dan bercanda. Kemudian pada pelaksanaanya yaitu di MI
Gondoriyo, hanya sebagian siswa saja yang membawa gelas untuk
berkumur sehingga mereka bergantian masuk dan keluar ke kamar
mandi.
Kurangnya persediaan air terutama di SD N 03 Gondoriyo juga menjadi
salah satu kendala, sehingga untuk kegiatan gosok gigi dan cuci
tangan hanya sampai pada teorinya saja. Sedangkan untuk praktiknya
hanya gosok gigi saja yang terlaksana dengan menggunakan air minum
yang dibawa para siswa dari rumah.
Kendala yang dirasakan selanjutnya terletak pada saat setelah
pelaksanaan yaitu para siswa sulit untuk dibujuk masuk ke kelas.
Mereka lebih memilih untuk bermain air.
Dampak dari kegiatan ini adalah para siswa memiliki pengetahuan
baru tentang tatacara menggosok gigi yang baik dan benar. Mereka
menjadi lebih paham terutama pada praktiknya, karena pada saat
pelatihan cuci tangan, Tim KKN Unnes mempraktikannya dengan gerakan
dan nyanyian yang mudah dihafal. Kemudian untuk pelatihan gosok
gigi, Tim KKN Unnes menggunakan alat peraga gigi.
LUARAN
Melakukan persiapan terkait kegiatan yaitu mempersiapkan alat dan
bahan seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, dan alat peraga.
Mempersiapkan nyanyian dan gerakan tentang praktik gosok gigi dan
cuci tangan.
Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah yang akan digunakan untuk
pelaksanaan program 4G-CT seperti rincian pelaksanaan kegiatan dan
penentuan waktu dan tempat. Koordinasi dilakukan di beberapa SD/MI
di Gondoriyo dalam hal ini adalah SD N 03 Gondoriyo, SD N 02
Gondoriyo, dan MI Gondoriyo. Hal ini bertujuan untuk membahas
rincian pelaksanaan 4G-CT ditujukan untuk siswa siswa kelas 1.
Koordinasi dilaksanakan kurang lebih satu minggu sebelum
pelaksanaan dengan menyebarkan beberapa anggota dari Tim ke
beberapa sekolah.
KERJA SAMA MITRA
Profil SD N 02 Gondoriyo
SD N 02 Gondoriyo merupakan salah satu Sekolah Dasar di yang ada di
Desa Gondoriyo yang beralamat di Jl. Munadi No. 07 Dusun Setro RT
04/ RW 011. Sekolah ini berstatus milik pemerintah dan sudah
berdiri sejak tahun 1987. Terdapat 13 Guru dengan Ibu Surati
Cecillia sebagai Kepala Sekolah. Jumlah peserta didik di SD N 02
Gondoriyo berjumlah 166 siswa yang terbagi menjadi 85 siswa
laki-laki dan 81 siswa perempuan.
Kurikulum yang diterapkan di sekolah ini adalah kurikulum 2013.
Walaupun pada tahun ajaran 2017/2018 hanya kelas 1 dan 4 saja yang
menerapkan K13, pada tahun ajaran yang baru yaitu 2019/2020 dari
kelas 1 sampai dengan 6 sudah seluruhnya menerapkan Kurikulum
2013.
Profil SD N 03 Gondoriyo
SD N 03 Gondoriyo adalah Sekolah Dasar di Desa Gondoriyo yang
berdiri sejak tahun 1981. Sekolah ini beralamat di Dusun Jimbaran,
Gondoriyo, Bergas, Kab. Semarang. Sekolah ini memiliki 10 tenaga
pendidik. Jumlah peserta didik di SD N 03 Gondoriyo adalah 125
dengan 63 siswa putra dan 62 siswa putri. Sekolah ini sudah
terakreditasi B.
Profil MI Gondoriyo
Madrasah Ibtidaiyah Gondoriyo adalah satu-satunya MI di Gondoriyo.
Sekolah ini beralamat di Dusun Krajan Rt 01 Rw 03 Desa Gondoriyo
Kec.Bergas Kab. Semarang. Sekolah ini berstatus milik swasta dengan
dibawah yayasan LP Ma’arif dan telah berdiri sejak 01 Februari
1959. MI Gondoriyo telah terakreditasi B tertanggal 20 Oktober
2014.
Terdapat 13 pendidik di MI Gondoriyo dengan Bapak M.Irkham , MPd.I
sebagai kepala madrasah. Jumlah siswa di MI Gondoriyo berjumlah 230
siswa.
dokumentasi
Go-Sport (Gondoriyo Sport)
PENGADAAN TURNAMEN VOLI ANTAR DUSUN DI DESA GONDORIYO MELALUI
PROGRAM GO-SPORT (GONDORIYO SPORT)
Go-Sport (Gondoriyo Sport) merupakan salah satu progam di bidang
kesehatan yaitu berupa pelaksanaan turnamen bola voli antar dusun
di Gondoriyo. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
kebugaran dan kesehatan jasmani antar warga Desa Gondoriyo,
sekaligus menanamkan nilai sportifitas.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Go-Sport (Gondoriyo Sport) merupakan salah satu progam di bidang
kesehatan yaitu berupa pelaksanaan turnamen bola voli antar dusun
di Gondoriyo.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesehatan dan
gaya hidup warga Desa Gondoriyo, meningkatkan kerukunan antar dusun
agar terbentuk kehidupan bermasyarakat yang tentram dan
damai.
Selain itu, kegiatan olahraga semacam ini juga mampu menumbuhkan
nilai-nilai positif pada diri seseorang yang melakukan olahraga.
“Aktivitas Olahraga mengajarkan pada seseorang akan kedislipinan,
jiwa sportivitas, tidak mudah menyerah, mempunyai jiwa kompetitif
yang tinggi, semangat bekerja sama, mengerti adanya aturan dan
berani mengambil keputusan.” (Lukmana, & Maksum, 2014, h.
46).
Sasaran program ini ditujukan kepada tim bola voli dari
masing-masing dusun di Gondoriyo. Sebelum pelaksanaan Go-Sport,
terlebih dahulu Tim KKN mengadakan Technical Meeting untuk
membahasa peraturan dan sistem pertandingan yakni pada hari Jumat,
18 Oktober 2019.
Sedangkan untuk pelaksanaan Go-Sport sendiri yaitu pada Minggu, 20
Oktober 2019 bertempat di lapangan bola voli yang terdapat di Dusun
Kambangan. Pertandingan dimulai sejak pukul 09.00 WIB sampai dengan
14.00 WIB. Peserta begitu antusias dalam mengikuti kegiatan
ini.
Terdapat 6 peserta yaitu dua tim voli dari Setro, dua tim Voli dari
Kambangan, dan dua tim Voli dari Jimbaran. Pada awalnya, peserta
diperkirakan sampai 8 akan tetapi pada saat hari pelaksanaan
terdapat dua dusun yang mengundurkan diri. Pertandingan bola voli
ini dipimpin oleh dua wasit yang berasal dari Unnes dan beberapa
anggota Tim KKN yang menjadi hakim garis. Dari pertandingan
tersebut dihasilkan dua pemenang yaitu dua tim dari Dusun
Setro.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Tim KKN sangat mendapatkan
apresiasi yang baik dari masyarakat. Antusias maupun partisipasi
serta dukungan dari warga sekitar sangatlah baik, hal ini
dibuktikan banyaknya warga yang menonton pertandingan voli ini
hingga akhir.
Dampak dari kegiatan ini adalah mampu menumbuhkan rasa
persaudaraan, kerjasama, lapang dada, dan sportifitas antar angota
tim, pendukung, masyarakat dan pemuda serta Tim KKN di wilayah Desa
Gondoriyo. “Sportifitas berhubungan erat dengan perilaku dan
nilai-nilai yang dapat didefinisikan sebagai sikap yang konsisten
untuk merespons situasi melalui ciri-ciri seperti kebaikan hati,
kejujuran, tanggung jawab, dan penghargaan kepada orang lain.”
(Pradipta, 2015, h. 714). Dengan memiliki dan memaknai jiwa
sportifitas, karakter bangsa Indonesia dapat tumbuh dengan baik.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana para anak-anak,
remaja, dan orang-orang dewasa agar terus menekuni olahraga yang
mereka minati.
LUARAN
Dalam persiapan hingga pelaksanaan acara, Tim KKN berkoordinasi
dengan Karang Taruna dari tiap dusun untuk memberikan bantuan dalam
pelaksanaan program ini. Tim KKN mendatangi ketua karang taruna
dari tiap dusun untuk mealakukan sosialisasi kegiatan. Hal ini
dilakukan untuk menginformasikan tentang kegiatan Go-Sport agar
nantinya mampu menarik banyak peserta dari tim Bola Voli di setiap
dusunnya. Persiapan yang dibutuhkan dari peralatan lomba berupa
bola voli, net, bendera hakim garis, peluit hingga lapangan
dikerjakan secara bersama-sama.
dokumentasi
DILAN 19 (Desa Indah, Lingkungan Nyaman 2019)
KERJA BAKTI BERSIH LINGKUNGAN DESA SEBAGAI WUJUD SIKAP PEDULI
LINGKUNGAN DI DESA GONDORIYO MELALUI PROGRAM DILAN 19
DILAN 19 (Desa Indah, Lingkungan Nyaman 2019) adalah salah satu
program di bidang lingkungan dan infrastruktur yang dilaksanakan
dalam wujud kerja bakti bersih lingkungan desa dengan tujuan untuk
memelihara lingkungan indah, bersih, dan nyaman di lingkungan
sebagai wujud sikap peduli terhadap lingkungan di Desa
Gondoriyo.
PELAKSANAAN KEGIATAN
DILAN 19 (Desa Indah, Lingkungan Nyaman 2019) adalah salah satu
program di bidang lingkungan dan infrastruktur berupa kerja bakti
bersih lingkungan desa yang dilakukan bersama-sama. Tujuan dari
program ini adalah untuk memelihara lingkungan indah, bersih, dan
nyaman di lingkungan sebagai wujud sikap peduli lingkungan di Desa
Gondoriyo. Peduli lingkungan adalah upaya untuk mencegah kerusakan
pada lingkungan dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi (Widyaningrum, 2016, h. 109).
DILAN 19 dilaksanakan di dua tempat yang berbeda yaitu di Masjid
Jimbaran dan di SD N 03 Gondoriyo, dengan membagi Tim KKN menjadi
dua tim. Program ini dilaksanakan selama dua kali yaitu pada minggu
ke 3 dan minggu ke 5.
Masjid yang dijadikan sasaran DILAN 19 adalah Masjid Nurul Huda di
Dusun Jimbaran. Tim KKN bersama Bapak Merbot Masjid membersihkan
masjid bersama seperti menyapu, mengepel, membersihkan kaca-kaca
masjid, dan merapikan tempat mukena. Kegiatan ini dimulai pukul
06.00 WIB sampai dengan 07.30 WIB.
Tempat selanjutnya untuk kegiatan DILAN 19 yaitu SD N 03 Gondoriyo.
Kegiatan ini dilaksanakan setelah senam pagi di sekolah. Tim KKN
Unnes terlebih dahulu mengikuti senam pagi bersama para siswa
setelah itu baru melaksanakan DILAN 19.
Dengan mengangkat tema Jumat Bersih, Tim KKN mengajak para siswa
untuk membersihkan ruang kelas dan halaman depan kelas. Kegiatan
ini dilakukan dengan menyebarkan beberapa anggota Tim KKN untuk
masuk ke setiap kelas dan mengawasi jalannya kegiatan.
Dampak dari kegiatan ini adalah Masjid Nurul Huda menjadi terlihat
rapi dan bersih sehingga jamaat salat merasa lebih nyaman untuk
beribadah. Meningkatnya kesadaran pada diri anak-anak untuk selalu
menjaga kebersihan lingkungan sekitar. “Pembiasaan perilaku peduli
lingkungan akan membentuk karakter peduli lingkungan siswa.”
(Rakhmawati, Prasetyo, & Ngabekti, 2016, h. 1150). Salah satu
cara untuk membiasakan perilaku peduli lingkungan adalah dengan
kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar.
Dampak sosial dari kegiatan ini adalah mampu mempererat hubungan
antara Tim KKN dengan masyarakat sekitar. Adanya peningkatan
interaksi membuat hubungan Tim KKN dan masyarakat sekitar menjadi
lebih baik.
LUARAN
Mempersiapkan segala peralatan yang diperlukan saat DILAN 19 di
Masjid Nurul Huda yaitu seperti sapu, alat pel, kain lap, kemoceng,
ember, pembersih kaca, dan sabun pembersih lantai. Meminta izin
dengan takmir masjid Nurul Huda Jimbaran tentang pelaksanaan DILAN
19 di masjid.
Melakukan koordinasi ke pihak SDN 03 Gondoriyo untuk melaksanakan
DILAN 19 di lingkungan sekolah. Melakukan sosialisasi ke para siswa
tentang program terkait dengan menginformasikan ke para siswa untuk
membawa alat-alat kebersihan seperti sapu, kemoceng, kain,
dll.
KERJA SAMA MITRA
Profil SD N 03 Gondoriyo
SD N 03 Gondoriyo adalah Sekolah Dasar di Desa Gondoriyo yang
berdiri sejak tahun 1981. Sekolah ini beralamat di Dusun Jimbaran,
Gondoriyo, Bergas, Kab. Semarang. Sekolah ini memiliki 10 tenaga
pendidik. Jumlah peserta didik di SD N 03 Gondoriyo adalah 125
dengan 63 siswa putra dan 62 siswa putri. Sekolah ini sudah
terakreditasi B.
DOKUMENTASI
PLANGISASI
PEMASANGAN PENUNJUK JALAN ATAU PLANG DI BEBERAPA TITIK DI DESA
GONDORIYO
Plangisasi adalah sebuah program berupa pemasangan plang sebagai
penunjuk arah dan lokasi penting di Desa Gondoriyo yang bertujuan
untuk meningkatkan mutu layanan dengan cara menambah plang petunjuk
arah di tempat-tempat tertentu.
PELAKSANAAN KEGIATAn
Salah satu indikator penunjang berkembangnya suatu wilayah adalah
infrastruktur/prasarana jalan. Infrastruktur/prasarana jalan
terdiri dari bangunan pelengkap dan perlengkapannya demi
kelancaran, ketertiban dan kenyamanan para pengguna jalan (Utari,
Riwu, & Pratiwi, 2019, h. 34). Berdasarkan tata letak
lingkungan dan infrastruktur, Desa Gondoriyo sudah termasuk dalam
taraf desa yang sedang berkembang. Namun kurangnya papan petunjuk
jalan (plang) sedikit menyulitkan warga dari luar Desa Gondoriyo
apabila ingin menuju Desa Gondoriyo.
Untuk meningkatkan mutu layanan maka perlunya petunjuk arah yang
memadai agar nantinya warga yang diluar Desa Gondoriyo dapat dengan
mudah berkunjung ke Desa Gondoriyo tanpa mengalami kebingungan.
Oleh karena itu, Tim KKN Unnes mengadakan plangisasi.
Plangisasi adalah sebuah program berupa pemasangan plang sebagai
penunjuk arah dan lokasi penting di Desa Gondoriyo. Plangisasi
bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan dengan cara menambah
plang petunjuk arah di tempat-tempat tertentu yang dirasa itu
penting untuk dibuat plang.
Plangisasi dilaksanakan pada minggu pertama yaitu dengan memasang
beberapa plang di 6 titik, yaitu di Pertigaan Desa Kajangan kearah
Desa Gondoriyo, di Dusun Setro, Dusun Getuk, dan Sidorejo,
sedangkan sisanya adalah papan penunjuk posko KKN. Sasarannya
adalah warga pendatang atau pengunjung luar Desa Gondoriyo.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah warga masyarakat luar
Desa Gondoriyo terbantu dengan adanya papan penunjuk arah.
Luaran
Persiapan plangisasi yang pertama adalah melakukan survey ke
beberapa lokasi yang membutuhkan dan yang akan dipasang papan
penunjuk jalan/plang.
Tahap selanjutnya, setelah menemukan lokasi adalah pembuatan plang
atau papan penunjuk. Proses awal adalah dengan menyiapkan desain
tulisan keterangan tempat. Kemudian menyiapkan kayu ukuran 55 cm x
14 cm, kayu usuk atau tiang ukuran 5 cm x 7 cm x 200 cm, kuas, cat
kayu, pilok, paku dan tinner.
Kemudian setelah pembuatan desain adalah melakukan pemotongan kayu
dan proses pengamplasan. Kemudian, mulai melakukan pengecatan dasar
dan pewarnaan pada bagian desain tulisan.
Tahap terakhir yaitu proses pemasangan plang di beberapa tempat
yang sudah ditentukan.
DOKUMENTASI
MENGECAT ULANG GAPURA DAN MEMBUAT MURAL PADA BANGUNAN PERPUSTAKAAN
DESA GONDORIYO
Go-Art bertujuan untuk merenovasi ulang warna cat gapuran selamat
datang Desa Gondoriyo dan untuk menambah kesan atistik pada gedung
Perpusdes Gondoriyo dengan membuat lukisan mural.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Berdasarkan observasi yang telah Tim KKN lakukan, terlihat bahwa di
tempat Perpusdes (Perpustakaan Desa) terdapat lukisan mural yang
masih sedikit. Seni mural merupakan seni gambar yang menggunakan
dinding sebagai media. Dalam pengertian kontemporer, mural dapat
diartikan sebagai lukisan berukuran besar yang dibuat pada dinding
(interior ataupun eksterior), langit-langit, atau bidang datar
lainnya (Gazali, 2017, h. 71). Lukisan mural dapat menambah nilai
estetika tempat tersebut. Kemudian, permasalahan lain yaitu cat
pada gapura Desa Gondoriyo yang sudah usang dan memudar. Oleh
karena itu, perlunya untuk pengecatan ulang agar gapura terlihat
lebih indah.
Berangkat dari hal itu, Tim KKN Unnes ingin menambah lukisan mural
di daerah PUSTU tersebut agar lebih artistik lagi dengan mengikut
sertakan anak-anak dalam berkreasi dalam seni mural dan memperbarui
cat pada gapura melalui program Go-Art (Gondoriyo Art).
Go-Art mempunyai tujuan untuk merenovasi ulang warna cat gapuran
selamat datang Desa Gondoriyo dan untuk menambah kesan atistik pada
Gedung Perpusdes yang ada di Desa Gondoriyo dengan membuat lukisan
mural. Hal ini dikarenakan gedung tersebut sebelumnya sudah ada
lukisan mural namun masih sangat minim.
Go-Art yang pertama yaitu pengecatan pada gapura Desa Gondoriyo
dilaksanakan pada minggu pertama. Sebelum proses pengecatan gapura,
terlebih dahulu membersihkan gapura tersebut agar nantinya hasil
pengecatan menjadi baik. Cat yang digunakan untuk mengecat warna
gapura desa yaitu putih, merah, hijau, kunin, hitam, dan
biru.
Go-Art yang ke dua yaitu pembuatan mural pada Perpustakaan Desa
(Perpusdes). Kegiatan ini bertujuan untuk memperindah perpusdes.
Langkah pertama yaitu pembuatan sketsa karakter terlebih dahulu.
Karakter yang dibuat pada mural ini bertujuan untuk mengajak
anak-anak untuk gemar membaca. Setelah proses sketsa sudah selesai
barulah mulai untuk melakukan pengecatan. Kendala yang dihadapi
saat proses pembuatan mural adalah ketersediaan cat yang kurang
memadai, sehingga dalam prosesnya, kegiatan mural ini tidak
langsung jadi dalam sehari akan tetapi butuh waktu beberapa hari
untuk menyelesaikan hasil muralnya.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah memperindah tampak
bangunan Perpusdes untuk meningkatkan minat, semangat, dan antusias
anak-anak untuk datang ke pepustakaan. Karena pada dasarnya, mural
tidak hanya berfungsi untuk memperindah suatu tempat namun juga
mampu berfungsi sebagai metode visual estetis yang digunakan dalam
rangka menanamkan dan melestarikan nilai-nilai sosial-budaya
(Suherman, Sunarto, & Anggraeni, 2019, h. 201).
Selain itu juga, gapura desa yang awalnya sangat usang tampak
terlihat indah. Perlu diketahui bahwa sudah kurang lebih dua puluh
tahun gapura desa belum pernah dicat ulang.
LUARAN
Persiapan Go-Art yang pertama adalah melakukan survei ke gapura
desa. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana
keadaan gapura desa yang sebenarnya. Survei juga dilakukan di
perpustakaan desa untuk melihat lukisan mural yang sudah ada dan
untuk mendapat gambaran tentang desain mural yang akan dilakukan di
gedung peprpusdes.
Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa tentang rencana kegiatan.
Koordinasi dilakukan dengan tujuan untuk meminta izin kepada Kepala
Desa untuk melakukan pengecatan ulang gapura dan pembuatan mural di
Gedung Perpusdes.
Kemudian, mempersiapkan segala peralatan untuk Go-Art yaitu amplas,
sikat besi, kuas dan cat. Sebelum melakukan pengecatan gapura,
terlebih dahulu membersihkan gapura dengan sikat besi dan amplas
agar dalam proses pengecatan dapat terlihat rapi. Untuk kegiatan
mural hal yang dilakukan pertama adalah membuat sketsa. Sketsa yang
digambar berupa karakter kartun karena sasaran pada program ini
adalah anak-anak. Tahapan terakhir adalah melakukan
pengecatan.
DOKUMENTASI
MENINGKATAN NILAI JUAL PRODUK-PRODUK INDUSTRY RUMAHAN DENGAN
BRANDING MELALUI PROGRAM GO-MEAL (GONDORIYO MEAL).
Go-Meal (Gondoriyo Meal) adalah salah satu program Tim KKN Unnes di
bidang ekonomi berupa kegiatan branding produk-produk yang telah
diproduksi oleh UMKM di Desa Gondoriyo. Program ini bertujuan untuk
membranding suatu produk agar nilai jualnya semakin tinggi.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Desa Gondoriyo merupakan desa yang memiliki potensi yang melimpah
baik alam maupun non alam yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa
Gondoriyo. Akan tetapi minimnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat dalam mengelolah maupaun memanfaatkan potensi tersebut
menjadi produk yang mempunyai nilai jual tinggi menjadi salah satu
masalah yang dihadapi Desa Gondoriyo. Saat ini pemanfaatan hasil
alam hanya dibuat menjadi produk rumahan yang dalam pemasarannya
hanya meliputi desa setempat. Oleh karena itu perlu adanya
peningkatan nilai jual produk-produk tersebut salah satunya dengan
melakukan branding melalui program Go-Meal (Gondoriyo Meal).
Go-Meal (Gondoriyo Meal) adalah salah satu program Tim KKN Unnes di
bidang ekonomi berupa kegiatan branding produk-produk yang telah
diproduksi oleh kelompok PKK dan UMKM Desa Gondoriyo. Branding
adalah usaha untuk membangun sebuah brand. Brand merupakan
identitas tambahan suatu produk yang tidak hanya menjadi pembeda
dengan produk lain tetapi juga janji dari produsen kepada konsumen
bahwa produk tersebut akan selalu dapat menyampaikan nilai yang
diharapkan konsumen dari sebuah produk (Nugraha, Ariyanti, &
Darwanto, 2017, h. 18). Branding merupakan aspek terpenting dalam
suatu bisnis karena akan menentukan sukses atau tidaknya sebuah
usaha.
Go-Meal bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada kelompok PKK
dan UMKM bagaimana membranding suatu produk agar nilai jualnya
semakin tinggi sehingga pasar penjualannya semakin luas tidak hanya
dalam lingkup dukuh maupun desa. Hal tersebut juga akan berdampak
pada pendapatan masayarakat.
Go-Meal dilaksanakan pada minggu terakhir tepatnya pada tanggal 10
November 2019. Sasaran dari program ini adalah PKK dan UMKM Desa
Gondoriyo. Teknik pelaksanaan program ini adalah dengan memberi
pelatihan pengemasan sasaran. Adapun produk-produk yang dihasilkan
antara lain Kripik Singkong rasa sapi panggang dan balado, marning
jagung, dan brownis singkong.
Dampak dari program ini adalah peningkatan wawasan tentang branding
pada PKK dan UMKM Desa Gondoriyo. Dengan bertambahnya pengetahuan
akan pentingnya branding, produk yang dihasilkan akan lebih dikenal
dan memudahkan UMKM tersebut untuk memasarkan produknya secara
luas.
LUARAN
Melakukan koordinasi dengan PKK Desa Gondoriyo, yaitu kepada Ibu
Sanah selaku ketua PKK Di Dusun Krajan, Gondoriyo tentang
pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari koordinasi ini adalah permohonan
waktu dan tempat untuk melakukan pelatihan branding.
Sosialisasi kepada UMKM, dalam hal ini adalah kepada Ibu Winarni
selaku pemilik usaha produk Marning jagung dan keripik singkong.
Sosialisasi dilakukan untuk melakukan branding terhadap produk yang
dihasilkan oleh Ibu Winarni. Hal ini dikarenakan produk yang
dihasilkan oleh Ibu Winarni masih belum memiliki brand.
Adapun luaran dari program kerja ini adalah logo dan brand untuk
setiap produk yang dihasilkan, diantaranya adalah Kripik Singkong
rasa sapi panggang dan balado, marning jagung, dan brownis
singkong.
DOKUMENTASI
PELATIHAN PEMBUATAN BROWNIES BERBAHAN UTAMA SINGKONG KEPADA ANGGOTA
KELOMPOK PKK DI GONDORIYO
Browsing (Brownis Singkong) merupakan program kerja di bidang
ekonomi berupa pelatihan pembuatan brownis dari bahan utama
singkong, hal ini dilakukan karena masih kurangnya inovasi dalam
pengolahan singkong.
pelaksanaan kegiatan
Pengolahan potensi alam yang masih sederhana mengakibatkan
pemanfaatannya belum maksimal, salah satu contohnya adalah
pemanfaatan singkong. Pengolahan singkong selama ini hanya dibuat
makanan ringan salah satunya adalah keripik singkong. Akan tetapi
apabila masyarakkat dapat melihat peluang dan kreativitas dengan
bahan singkong, masyarakat dapat membuat produk makanan yang
memiliki nilai jual tinggi. Oleh karena itu, Tim KKN Unnes
mengadakan program pelatihan pembuatan brownis dari bahan dasar
singkong melalui program BROWSING (Brownis Singkong).
Browsing (Brownis Singong) merupakan program kerja di bidang
ekonomi berupa pelatihan pembuatan brownis dari bahan utama
singkong. Menurut Sunaryo (dalam Histifarina & Riswita, 2015,
h. 33) brownies adalah salah satu jenis cake yang berwarna coklat
kehitaman dan mempunyai tekstur lebih keras dari cake, karena tidak
membutuhkan pengembangan gluten. Tujuan dari program ini adalah
memberikan referensi produk makanan yang dapat dibuat dari potensi
alam Desa Gondoriyo yaitu singkong serta pemanfaatan sumber daya
alam yang dimiliki oleh Desa Gondoriyo menjadi produk makanan yang
bernilai jual tinggi. Singkong merupakan jenis ubi yang sangat
mudah ditanam, mempunyai produktifitas yang cukup tinggi,
premeliharaan yang tidak mahal, dan harga pokok produksinya cukup
rendah, dan tepung yang dihasilkan memiliki karakteristik serta
nilai gizi yang terkandung cukup baik (Ariani, Ekayani, &
Masdarini, 2016, h. 719).
Browsing dilaksanakan di minggu terakhir yaitu pada hari Minggu, 10
November 2019 bertempat di Dusun Krajan, Gondoriyo. Sasaran dari
program ini adalah para anggota PKK. Pelatihan browsing
dilaksanakan bertepatan dengan diadakannya arisan PKK di Dusun
Krajan, Gondoriyo.
Pelatihan browsing meliputi persiapan alat dan bahan, penjelasan
tentang tata cara pembuatan brownis singkong, demonstrsi, dan yang
terakhir dalah praktik, dengan dipandu oleh salah satu anggota Tim
KKN Unnes yaitu Riski Norita Sari. Peserta begitu antusias dalam
pelatihan ini. Hal ini dibuktikan dengan beberapa anggota PKK yang
ingin mempraktikan langsung pada pelatihan.
Dalam pelaksanaan program ini terdapat kendala yaitu waktu. Waktu
pelaksanaan program ini disesuaikan dengan waktu arisan PKK yang
berlangsung sore hari. Persiapan alat dan bahan dan praktik
pembuatan membutukan waktu yang tidak sedikit, sehingga pada
pelaksanaannya sangat berpepetan dengan waktu salat maghrib.
Walaupun demikian, brownis singkong berhasil dibuat sesuai harapan.
Respon ibu-ibu PKK pun sangatlah baik dan menyenangkan.
Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan tentang
pengolahan brownies dari bahan utama singkong. Sasaran mendapat
referensi baru tentang produk olahan dari singkong yang nantinya
dapat mereka praktikan. Selain itu juga adanya peningkatan
keterampilan dalam pembuatan brownis singkong oleh masyarakat Desa
Gondoriyo.
luaran
Melakukan koordinasi dengan PKK Desa Gondoriyo, yaitu kepada Ibu
Sanah selaku ketua PKK Di Dusun Krajan, Gondoriyo tentang
pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari koordinasi ini adalah permohonan
waktu dan tempat untuk melakukan pelatihan pembuatan brownis
singkong.
Mempersiapkan segala peralatan untuk pembuatan
brownis singkong yaitu yang pertama kali adalah peralatan untuk
membuat tepung singkong atau mocaf antara lain ember plastik,
pisau, alas untuk menjemur, dan baskom, pisau, mesin pembuat
tepung. Kemudian mempersiapakan peralatan untuk membuat brownis
singkong yaitu kompor, panci kukus, wajan, mixer, baskom,
sendok/pengaduk, loyang, parutan keju/coklat.
.
MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT JAGUNG MENJADI KERAJINAN TANGAN YANG
MENARIK MELALUI PROGRAM GO-CRAFT (GONDORIYO-CRAFT) DI DESA
GONDORIYO
Go-Craft (Gondoriyo Craft) adalah program berupa pelatihan
pembuatan kerajinan tangan dari kulit jagung. Program ini bertujuan
untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada masyarakat
tentang pemanfaatan kulit jagung menjadi kerajinan tangan yang
mempunyai nilai jual.
pelaksanaan kegiatan
Pemanfaatan limbah dengan maksimal ternyata mampu membuat peluang
bisinis yang baru. Desa Gondoriyo memiliki potensi alam salah
satunya adalah jagung. Namun yang selama ini dilakukan adalah hanya
memetik jagungnya saja dan membuang kulit jagung. Akan tetapi
apabila mampu berpikir kreatif, ternyata kulit jagung dapat dibuat
menjadi kerajinan yang memiliki nilai estetika dan nilai jual.
Paramita (dalam Ginting, 2015, h. 52) menyebutkan bahwa limbah
kulit jagung dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk sehingga dapat
menambah nilai dari limbah kulit jagung tersebut. Oleh karena itu
tim Tim KKN berupaya memberikan pelatihan kerajinan berbahan baku
limbah kulit jagung melalui program Go-Craft (Gondoriyo
Craft).
Go-Craft (Gondoriyo Craft) adalah program berupa pelatihan
pembuatan kerajinan tangan dari kulit jagung. Tujuan dari program
ini adalah pemberian pengetahuan dan pelatihan kepada masyarakat
tentang pemanfaatan kulit jagung menjadi kerajinan tangan yang
mempunyai nilai jual. Sehingga mampu meningkatkan perekonomian
masyarakat Desa Gondoriyo.
Go-Craft dilaksanakan dua kali yaitu di minggu ke-2 dan minggu 5.
Pelaksanaan pertama yaitu Sabtu, 19 Oktober 2019, bertempat di
Pendopo Dusun Jimbaran. Dimulai sejak pukul 10.00 WIB sampai dengan
12.00 WIB. Sasaran dari program ini adalah pemuda karang taruna
Desa Gondoriyo. Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan Go-Craft
yang pertama ini adalah para peserta yang tidak sepenuhnya datang,
bahkan sebagian dari mereka datang terlambat.
Go-Craft yang kedua dilaksanakan di minggu ke 5 yaitu pada Senin, 4
November 2019. Sasaran dari kegiatan ini adalah para siswa kelas 5
SD di MI Gondoriyo. Kegiatan dimulai dari pukul 09.15 WIB sampai
selesai.
Pelatihan pembuatan kerajinan tangan ini meliputi persiapan alat
dan bahan, penjelasan tentang tata cara pembuatan kerajinan tangan,
demonstrsi, dan yang terakhir dalah praktik, dengan dipandu oleh
salah satu anggota Tim KKN Unnes yaitu Miftahiyah.
Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan tentang
pengolahan limbah kulit jagung menjadi kerajinan tangan yang
menarik dan bernilai jual. Sasaran mendapat referensi baru tentang
pengolahan limbah kulit jagung menjadi kerajinan tangan yang
nantinya dapat mereka praktikan, atau bahkan dijual. Selain itu
juga adanya peningkatan keterampilan dalam pembuatan kerajinan
tangan dari kulit jagung.
LUARAn
Melakukan koordinasi dengan Ketua Karang Taruna Dusun Jimbaran
tentang pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari koordinasi ini adalah
permohonan waktu dan tempat untuk melakukan pelatihan pembuatan
kerajinan tangan dari limbah kulit jagung.
Mempersiapkan segala peralatan untuk pembuatan kerajinan tangan
yaitu yang pertama kali adalah mempersiapkan limbah kulit jagung
terlebih dahulu. Limbah kulit jagung yang sebelumnya sudah
dikeringkan terlebih dahulu kemudian diberi pewarna.
Mempersiapkan segala peralatan seperti kulit jagung yang sudah
diberi warna, lem tembak, dan gunting.
Hasil dari program ini adalah beberapa kerajinan tangan yang dibuat
oleh peserta latihan diantaranya adalah bros dan bunga hias.
dOKUMENTASI
PENUTUP
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gondoriyo Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang yang dimulai dari 4 Oktober 2019 s.d 15
November 2019 dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pelaksanaan
program kerja KKN di Desa Gondoriyo dapat berjalan sesuai rencana,
dan memberi manfaat serta kesan yang baik bagi masyarakat Desa
Gondoriyo. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program kerja Tim KKN
Unnes di Desa Gondoriyo baik dari masyarakat, karang taruna, dan
perangkat desa. Demikian laporan ini kami susun, semoga memberikan
manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, K.D. (2017). Perlombaan festival anak seholeh Masjid
Al-Hidayah sebagai upaya untuk menumbuhkan kreativitas dan
meningkatkan partisipasi warga Perumahan Perwita Regency. Jurnal
Pemberdayaan, 01(02), 117-120.
Ariani, R. P., Ekayani, I. A. P. H., & Masdarini, L. (2016).
Pemanfaatan tepung singkong sebagai substitusi terigu untuk variasi
cake. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 5(1), 717-730.
Bintari, P.N., & Darmawan, C. (2016). Peran pemuda sebagai
penerus tradisi sambatan dalam rangka pembentukan karakter gotong
royong. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 57-75.
Duaja, M.D., Kartika, E., & Mukhlis, F. (2011). Peningkatan
kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan wanita dalam pemanfaatan
pekarangan dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kecamatan
Geragai. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, (52), 74-78.
Gazali, M. (2017). Seni Mural Ruang Publik dalam Konteks
Konservasi. Jurnal Imajinasi, 6(1), 69-75.
Ginting, A. (2015). Pemanfaatan limbah kulit jagung untuk produk
modular dengan teknik pilin. Dinamika Kerajinan dan Batik 32(1),
51-61.
Gustina, E., Abdussalam, F., & Saputra, W. (2018). Peningkatan
perilaku sehat pada siswa sekolah dasar melalui PHBS di Desa
Gondanglegi dan Pucangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen.
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat,
2(1), 59-64.
Hambali, H. (2017). Eksplorasi pembelajaran tadabbur alam dalam
meningkatkan kecerdasan naturali (naturalisrik intellegence)
kecerdasan spiritual (spiritual intellegance) siswa SMP Unismuh
Makassar.
Histifarina, D., & Riswita, R. (2015). Kajian pemanfaatan
tepung cassava sebagai bahan baku pembuatan brownies. Buletin Hasil
Kajian, 5(5), 33-36.
JPF, 5(1), 99-107
Juanda, J. (2018). Revitalisasi nilai dalam dongeng sebagai wahana
pembentukan karakter anak usia dini. Jurnal Pustaka Budaha 5(2),
11-17
Kaimuddin, K. (2014). Implementasi pendidikan karakter dalam
kurikulum 2013. Dinamika Ilmu 14(1), 47-61.
Lukmana, R. C. G., & Maksum, A. (2014). Hubungan antara
aktivitas olahraga dengan kemampuan memecahkan masalah. Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 02(01), 45-48.
Malik, H. A. (2013) Pemberdayaan Taman Pendidikan Alquran (TPQ)
Alhusna Pasadena Semarang. Dimas 13(2), 387-402.
Nugraha, H.S., Ariyanti, F., & Darwanto, D. (2017). Penerapan
branding pada ukm makanan ringan di kabupaten Jepara. Jurnal
Administrasi Bisnis 6(1), 16-22.
Nurmawati, N., Hafsah, H., & Arlina, A. (2016). Kontribusi
majelis ta’lim dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter
terhadap Remaja Masjid Desa Cinta Rakyat Kec. Percut Sei Tuan.
TAZKIYA, 5(1), 145-163).
Pradipta, G. D. (2015). Sportifitas dalam keolahragaan sebagai
bagian pembentukan generasi muda dan nasionalisme. CIVIS 5(1),
713-724.
Puspitasari, D.C. (2015). Wirausaha muda membangun desa: Dinamika
Partisipasi Pembangunan Desa. JURNAL STUDI PEMUDA, 4(2),
330-340.
Rakhmawati, D., Praseyto, A. P. B., & Ngabekti, S. (2016).
Peran program adiwiyata dalam pengembangan karakter peduli
lingkungan siswa: Studi Kasus di SMK Negeri 2 Semarang. Unnes
Scirnce Education, 5(1), 1148-1154.
Ratnasari, L., Suyitno, S., & Hidayah, Y. (2019). Penguatan
Peran Taman Pendidikan Alquran (TPQ) sebagai pendidikan karakter
religius. SOLMA, 08(01), 32-38.
Ridwan, M. (2016). Ajaran moral dan karakter dalam fabel kisab dari
negeri dongemh karya mulasih tari (kajian sastra anak sebagai bahan
ajar di Sekolah Dasar). Premiere Educandum, 6(1), 95-100.
Riwu, W. D., & Pratiwi, A. (2019). Identifikasi ketersediaan
perlengkapan Jalan Raya C Utary 1. MJCE 2(1), 34-38.
Sari, I.D., Yuniar, Y., Siahaan, S., Riswati, R., &
Syarippudin, M. (2015). Tradisi masyarakat dalam penanaman dan
pemanfaatan tumbuhan obat lekat di pekarangan. Jurnal Kefarmasian
Indonesia, 5(2), 123-132.
Sari, Y. K. (2016). Upaya penurunan tekanan darah pada lansia
melalui senam poco-poco nusantara versi kesehatan se-Kecematan Waru
Kabupaten Sukoharjo. SPIRIT, 16(2), 60-71.
Setyoadi, S., Utami, Y.W., & Septina, S.M. (2013). Senam dapat
meningkatkan keseimbangan tubuh lansia di Yayasan Gorontologi
Kecamatan Wajak Kebupaten Malang. Jurnal Ilmu Keperawatan, 1(1),
35-39).
Simatupang, D., & Ema, L. (2015). Pengaruh kegiatan kolase
terhadap kecerdasan visual spasial anak usia 5-6 tahun di RA Masjid
Agung Medan T.A 2014/2015. Bunga Rampai Usia Emas, 1(1),
7-12.
Solikah, S. N. (2018). Upaya peningkatan kesadaran perilaku hidup
bersih dan sehat pada anak usia Sekolah Dasar (SD). GEMASSIKA,
2(1), 56-63.
Suherman, S., Sunarto., & Anggraeni, S. P. K. (2019). Mural di
lingkungan sekolah dalam konteks pendidikan konservasi. Jurnal
Ilmiah Kependidikan, 9(2), 2087-9385.
Sujito, S. W., Hardyanto, W., & Lestari, W. (2015).
Pengembangan model pembelejaran seni lukis berbantuan aplikasi tux
paint guna meningkatkan kemampuan menggambar alam di Sekolah Dasar.
Jurnal of educational research and evaluation 4(1), 28-33.
Suyanta, S. (2013). Membangun pendidikan karakter dalam masyarakat.
ISLAM FUTURA, 13(1), 1-11.
Yanti, P.G., & Fauzyah, D.R. (2016). Pengaruh tingkat
kepercayaan diri (self-confidence) terhadap kemampuan membaca
puisi. LINGUA, 12(2), 133-140.