Post on 10-Aug-2015
KIMIA STEROID
Oleh:
Jeffry Vembriarto (309332410350)
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIAFebruari 2013
AndrostanEstran Pregnan
A. Pengantar
Steroid berasal dari kata sterol, yang merupakan turunan senyawa tetrasiklik
triterpen. Steroid adalah triterpena terbuka dengan kerangka dasar cincin
siklopentana perhidrofenantren. Ciri umumnya ialah sistem empat cincin yang saling
tergabung, empat cincin tersebut terdiri dari satu cincin siklopentana dan tiga cincin
sikloheksana.
Struktur siklopentana perhidrofnantrena
Empat cincin A-D dari steroid sederhana (Gonan)
B. Struktur dan Tatanama
Perbedaan jenis steroid yang satu dengan yang lain terletak pada gugus
fungsional yang diikat oleh keempat cincinnya dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin
yang menyertai. Berdasarkan struktur umum steroid, diperoleh jenis-jenis steroid
dan dicantumkan jenis rantai samping pada Tabel. 1 sebagai berikut :
Kolan Kolestan
Kampestan Ergostan
Stigmastan Poriferastan
Kolestan
Tabel 1. Jenis rantai samping dari berbagai macam steroid.
Tatanama steroid didasarkan pada struktur dari hidrokarbon steroid tertentu.
Nama hidrokarbon steroid itu ditambahi awalan atau akhiran yang menunjukkan
jenis substituen. Sedangkan, posisi dari substituen itu ditunjukkan oleh nomor atom
karbon, dimana substituen itu terikat. Penomoran atom karbon dalam molekul
steroid adalah sebagai berikut:
Jika beberapa atom C hilang maka penomoran tidak berubah (sesuai
gambar di atas). Penamaan kelompok senyawa steroid harus berdasarkan
konfigurasi stereokimianya. Apabila gugus pada atom C nomor 5 berada di bawah
bidang kertas (garis putus-putus) maka disebut konfigurasi α. Sedangkan apabila
gugus tersebut berada di atas bidang kertas (ditunjukkan dengan garis tebal),
disebut konfigurasi β.
Nama Jumlah atom CJenis rantai samping (R) pada
atom C nomor 17Estran 17 -
Androstan 20 -H
Pregnan 21 -CH2CH3 Kolan 24 -CH(CH3)(CH2)2CH3 Kolestan 27 -CH(CH3)(CH2)3CH(CH3)2 Ergostan 28 -CH(CH3)(CH2)2CH(CH3)CH(CH3)2 Stigmastan 29 -CH(CH3)(CH2)2CH(C2H5)CH(CH3)2
Misalnya :
Sedangkan apabila konfigurasinya belum diketahui maka ikatan antara
substituen dengan bidang inti digambarkan dengan garis yang bergelombang,
disebut ε.
Contohnya :
Selanjutnya awalan “nor” ditambahkan apabila gugus metil pada rantai
samping/metilen hilang, dan diawali dengan nomor atom pengemban gugus yang
hilang.
Contohnya :
Konfigurasi α Konfigurasi β
5α-gonan 5β-estran
5α-androstan-1-en-16ε-ol
Awalan “seko” atau “seco” ditambahkan apabila terjadi penambahan atom
Hidrogen pada konstituen/gugus terminal, dan diawali dengan nomor atom dimana
ikatan terputus.
Contohnya :
Awalan “homo” digunakan apabila ikatan pada cincin memendek atau
memanjang, penulisannya diawali dengan huruf kecil.
Contohnya :
Awalan “siklo” digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan yang
membentuk cincin anggota 3 yang saling berurutan dan terkait, diawali dengan
nomor posisi terkait.
Contohnya :
23-nor-5β-kolan A-nor-5α-androstan
3,4-seko-23-nor-5α-kolan asam 2,3-seko-5α-androstan-2,3-dioat
4a-homo-5α-androstan 17a,17b-dihomoestran-1,3,5(10)-trien-3-ol-17b-on
Akibat ketidakjenuhan steroid ditandai dengan perubahan –an menjadi –en.
Contohnya :
Apabila gugus metil digantikan oleh gugus karboksil maka diberi awalan
asam dan akhiran –oat.
Contohnya :
3β,5β-siklokolestan
Estran-1,3,5(10)-trien Estran-1,3.5,7,9-pentena
5β-pregnan-6,8,20-trien-3α-ol 5α-androstan-1-en-16ε-ol
Asam 3α,11β-dihidroksi-20-okso-5β-pregnan-21-oat
Apabila asam dibentuk oleh substitusi atom hidrogen pada –CH, –CH2, atau
–CH3 oleh gugus karboksilat –C–COOH, –CH–COOH, atau –CH2–COOH, maka
diberi awalan asam dan akhiran karboksilat atau dalam bentuk ion karboksilat.
Contohnya :
Untuk golongan Ester, tatanama ditunjukkan seperti contoh.
Contohnya :
Asam 2β,3β,14,22,25-pentahidroksi-6-okso-5α-kolestan-7-en-26-oat
Asam 5β-androstan-17β-karboksilat
3β-hidroksi-4β,11β-dimetil-5α-kolestan-8,24-diena-4α-karboksilat
3β-hidroksi-24-metil-5α-kolan-21,24-dioat
Apabila cincin terminal hilang, akan diberi awalan des-, diikuti dengan huruf
besar miring (italic) pada cincin yang hilang.
Contohnya :
Tabel. 2 Nama trivial dan IUPAC beberapa senyawa steroid Nama trivial Nama IUPAC
Kolesterol 3β-kolestan-5-en-3-ol
Testosteron 17-hidroksiandrostan-4-en-3-on
Androsteron 3-hidroksi-5-androstan-17-on
Progesteron Pregnan-4-en-3,20-dion
Ergosterol (22E)-ergos-5,7,22-trien-3-ol
Estradiol Estra-1,3,5(10)-trien-3,17-diol
Estriol Estra-1,3,5(10)-trien-3,16,17-triol
Estrone 3-hidroksiestra-1,3,5(10)-trien-17-on
Asam cholat Asam 3,7,12-trihidroksi-5-kolan-24-oat
C. Sumber-sumber Steroid di alam
a. Berasal dari tumbuhan (Fitoserol)
Misalnya: β-sitosterol terdapat pada serum lemak, stigmasterol dan kompesterol
umumnya terdapat dalam minyak kedelai.
b. Berasal dari hewan (Zoosterol)
misalnya : kolesterol, umumnya terdapat di dalam otak, sumsum tulang
belakang dan hati. Progesteron, terdapat dalam indung telur dan sekitar kelenjar
susu.
Metil-3-(3β-hidroksiandrostan-4-en-16α-il)propanoat
Des-A-androstan
c. Berasal dari fungi (Mikosterol)
Misalnya: ergosterol, terdapat di khamir dan membran jamur
d. Berasal dari organisme laut (Marinesterol)
Misalnya: spongesterol, fukosterol pada alga coklat, desmosterol pada alga
merah
D. Reaksi-reaksi pada Steroid
1. Steroid Jenuh
a. Steroid dengan gugus alkohol sekunder dapat mengalami oksidasi
menjadi keton.
b. Gugus hidroksil posisi ekuatorial pada steroid lebih cepat teresterifikasi
daripada posisi aksial.
5β-kolestan-3-ol 5β-kolestan-3-on
5β-pregnan-4-en-3,20-dion (Progesteron) Kolestan-5-en-3-ol (Kolesterol)
ergos-5,7,22-trien-3β-ol (Ergosterol)
c. Hidrolisis gugus ester posisi ekuatorial pada steroid lebih cepat daripada
posisi aksial.
d. Asilasi steroid pada posisi ekuatorial lebih cepat daripada posisi
aksialnya.
e. Adanya gugus hidroksil bereaksi dengan PCl5 atau PBr3 menjadi
senyawa halogen.
2. Steroid tidak jenuh
a. Oksidasi golongan steroid alkohol alilik lebih cepat daripada alkohol
jenuh
b. Penggantian gugus hidroksil (kolesterol) oleh halogen dengan pospor
pentaklorida atau pospor tribromida
c. Reaksi Eliminasi
1) Karena pemanasan
2) Karena suasana basa
+NMe3
3-trimetilamonium-5α-kolestan 5α-kolestan-2-en
3) Karena penambahan H2SO4 dan Ac2O
d. Reaksi Adisi
Keterangan : tanda kurung kurawal ( ) menyatakan struktur dari steroid yang
mengalami reaksi sesuai dengan tatanamanya.
Kolestan-4-en-3-on
5β-kolestan-3-on
5β-kolestan-3α -ol5β-kolestan-3β-ol
7β-tosiloksi-5α-kolestan-4-on siklokolestan-4-on
E. Kegunaan/Manfaat dan Potensinya
Bermanfaat menurunkan kolesterol dan mampu menghambat
perkembangan kanker usus besar, seperti Fitosterol, yang dapat
meningkatkan ekskresi kolesterol sehingga jumlah kolesterol yang
diserap dalam usus sangat rendah.
Digunakan sebagai bahan campuran dalam produk makanan, misalnya
sitoastanol dan sitoterol yang digunakan sebagai bahan campuran pada
pembuatan margarin.
Lemak sterol, seperti kolesterol berperan bagi fungsi-fungsi seluler
tubuh dan menjadi substrat awal bagi vitamin yang larut dalam lemak
dan hormon steroid.
Berpotensi sebagai indikator kontaminasi, misalnya ergosterol yang bisa
dimanfaatkan sebagai indikator kontaminasi jamur (cendawan) pada
tepung.
Dimanfaatkan pada budidaya ikan, seperti hormon steroid pada teripang
Potensi ini dikembangkan menjadi steroid aman dan ramah lingkungan
dari jeroan Teripang Pasir (Holothuria scabra) sebagai sex reversial
untuk ikan produksi dan ikan hias. Sex reversial yang dimaksud ialah
mengubah kelamin menjadi jantan, karena pada beberapa ikan, ikan
jantan memiliki produktivitas lebih tinggi daripada betina. Hormon ini
dapat juga meningkatkan kualitas dan kuantitas spermatozoa (Riani,
dkk., 2012).
F. Kesimpulan
Steroid merupakan senyawa turunan tetrasiklik triterpena dengan sistem
4 cincin, satu cincin siklopentana dan tiga cincin sikloheksana
Steroid di alam terdapat pada tumbuhan, hewan, fungi, dan organisme-
organisme laut.
Kemungkinan reaksi- reaksi kimia yang terjadi pada steroid, yaitu: reaksi
oksidasi, hidrolisis, esterifikasi, asilasi, adisi, eliminasi.
Steroid berfungsi sebagai bahan campuran makanan, berperan dalam
fungsi seluler dalam tubuh, serta berpotensi sebagai sex reversial pada
budidaya ikan hias/produksi.
G. Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Ergosterol. (online), (http://en.m.wikipedia.org/wiki/Ergosterol), diakses tanggal 9 Februari 2013.
Anonim. 2013. Fitosterol. (online), (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Fitosterol), diakses tanggal 27 Januari 2013.
Anonim. 2013. Lemak Sterol. (online), (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Lemak_Sterol), diakses tanggal 28 Januari 2013.
Ahmed, B. 2007. Chemistry of Natural Products. New Delhi. Department of Pharmaceutical Chemistry Faculty of Science Jamia Hamdard.
Dewick, M.P. 2002. Medicine Natural Products: A Biosynthetic Approach 2th Edn. Inggris: John Wiley & Sons Ltd.
Riani, E., Arisandi, A., Triaji, H., Emilda., Khaswar., Syamsu., Sudrajat, A.O. & Charman, O. 2012. Steroid Aman dan Ramah Lingkungan dari Jeroan Teripang Pasir (Holothurica scraba) sebagai Sex Reversial untuk Ikan Produksi dan Ikan Hias. (online), (http://steroidaman.innov.ipb.ac.id/), diakses tanggal 10 Februari 2013.
Spainhour, C.B. 2005. Natural Product Drug Discovery Handbook. Inggris: John Willey & Sons Inc.