Post on 07-Jul-2018
8/18/2019 Kiat Jitu Menyelesaikan Kasus Hukum
1/3
BAB I
PENDAHULUAN
Hukum bukan buat masyarakat. Hal tersebut merupakan adagium yang
sudah ada sejak zaman dahulu kala. Hanya orang-orang tertentu saja yang
menguasai bidang hukum karena begitu rumitnya bahasa hukum sehingga
peraturan perundang-undangan tidak serta merta dapat dipahami oleh seluruh
golongan masyarakat.
Ide dasar dibentuknya hukum adalah untuk mengamankan kepentingan-
kepentingan para penguasa, sehingga secara otomatis akan dibentuk dan
dirancang sedemikian rupa agar masyarakat umum dibuat kebingungan.Dalam kerangka pemikiran hukum modern, seharusnya penguasa lebih
mengutamakan kemanfaatan, kepastian hukum dan keadilan, dan bukan semata-
mata menumbuhkan kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap aturan yang
diberlakukan.
Sehingga suatu sosialisasi hukum atau perundang-undangan menjadi suatu
kewajiban bagi instansi yang terkait. Dalam praktekya selama ini, bahwa
sosialisasi hanya sekedar menggugurkan kewajiban semata saja, bahwa telah
disosialisasikan. amun pada kenyataannya banyak sekali masyarrakat yang tidak
paham atau kurang paham bila bersinggungan dengan hukum, khususnya dalam
proses peradilan baik pidana maupun perdata.
Setiap institusi penegak hukum memiliki karakteristik yang berbeda-beda,hal ini lah kemudian yang membuat kebingungan di masyarakat. !arakteristik
!epolisian sangat jauh berbeda dengan karakteristik !ejaksaan demikian pula
dengan Hakim. "ahkan melalui ## $d%okat, $d%okat telah dimasukkan ke dalam
kategori &penegak hukum', pun memiliki karakteristik yang unik pula.
(idak bisa dipungkiri, bahwa kesemua penegak hukum berperilaku pada
dasarnya serupa tapi tak sama. "ila dikaitkan dengan tugas dan tanggung
jawabnya, maka seringkali muncul anekdot atau guyonan kecil, misalnya, &wah
lagi sepi nih, ga ada klien' atau &Daerah sini sepi, hingga jarang sidang, beda bila
ditugaskan di )engadilan egeri'. Dari anekdot atau guyonan tersebut biasanya
kita bisa pahami, siapa yang meggelontorkan guyonan tersebut.
Sadar atau tidak sadar, masyarakat lebih banyak dipandang sebagai obyek penderita yang bisa diperas habis-habisan sari pati nya. #ntuk masyarakat
golongan kelas bawah, biasanya dijadikan sebagai ajang pelatihan bagi ad%okat-
ad%okat baru guna melatih mental untuk berhadapan dengan aparat penegak
hukum lainnya. "iasanya tanpa bayaran atau memperoleh bayaran namun diakhir
perkara.
Slogan pengayom dan pelayanan masyarakat hanya sekedar lips ser%ice
atau basa-basi semata. !etika seseorang hendak melaporkan suatu tindak pidana
atau melakukan pengaduan, selalu melakukan diskriminasi antara pelapor dari
kalangan ekonomi menengah ke bawah dengan pelapor ekonomi kelas atas.
8/18/2019 Kiat Jitu Menyelesaikan Kasus Hukum
2/3
)elapor dengan kesanggupan ekonomi akan dengan cepat dilayani dan
diterima pelaporannya, sedangkan bila diketahui pelapor berasal dari kalangan
kurang mampu maka akan nampak jelas diskriminasi tersebut.Hal tersebut biasa terjadi di wilayah )olsek atau )olres, sedangkan untuk
daerah )olda biasanya lebih melaksanakan slogan tersebut. Demikian pula bila
berurusan dengan !ejaksaan ataupun )engadilan.
*ang menjadi permasalahan sebenarnya adalah bagaimana melakukan
kebijakan birokrasi yang efesien dan efektif sehingga masyarakat yang
berhubungan dengan lembaga penegak hukum tidak membentuk birokrasi yang
sangat rumit dan membingungkan.
"anyak permasalahan yang harus segera dituntaskan oleh )emerintah
untuk segera mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut karena akan sangat
merugikan masyarakat, misalnya seperti+
1. !emampuan yang tidak merata diantara para petugas2. !emampuan anggaran yang sangat minim3. Sistem birokrasi yang tidak efektif dan efesien4. "udaya perilaku potong kompas atau ambil jalur singkat5. (ehnik pemeriksaan yang mengabaikan teori-teori ilmu hukum
Sehingga suatu sosialisasi bukan hanya di tujukan kepada masyarakat saja,
namun aparat penegak hukum juga perlu diberkan pembekalan akan perubahan-
perubahan baik yang ada di masyarkat maupun yang ada peraturan perundang-
undangannya.
)embuatan buku ini merupakan suatu bentuk informasi yang juga berguna
untuk mensosialisasikan bukan hanya peraturan perundang-undangan saja namun
juga perilaku-perilaku yang muncul di dalam praktek di lapangan yang terkadang
menjadi sangat berbeda dengan ilmu hukum itu sendiri.
!ondisi peras memeras ini, kemudian menjadikan sebahagian kecil
masyarakat melakukan &keadaan palsu', dimana pada prinsipnya mereka mampu
membayar ad%okat, namun membuat sedemikian rupa sehingga secara fisik atau
penampilan seperti layaknya golongan masyarakat yang tidak mampu.
"udaya hukum yang kemudian muncul dan berkembang secara subur,
aman dan terkendali, namun belakangan ini mulai terkuak, adalah adanya akelar
!asus atau arkus.
arkus ini bisa berbentuk dalam berbagai wujud, bisa ia merupakan
anggota !epolisian, !ejaksaan, atau Hakim atau seorang ad%okat bahkan pihak ketiga yang tidak memiliki dasar pendidikan hukum namun mempunyai jaringan
network / yang kuat ke aparat penegak hukum.
$da sisi baik dari perilaku arkus ini, yaitu mempercepat proses
penyelesaian sengketa di luar jalur resmi. amun demikian, ternyata banyak sisi
buruknya, misalkan menaikan proses biaya perkara, demi kepentingan sesaat
menghambat jalannya proses sengketa dan yang lebih parah adalah merugikan
kepentingan atau hak hukum dari pihak yang menjadi lawannya.
!ondisi-kondisi tersebut diatas menjadikan masyarakat menjadi antipati
terhadap penegakan hukum. Sehingga muncul ankedot &hilang kambing, beli
sapi' artinya kehilangan tidak seberapa, namun biaya prosesnya sangat besar
sekali.
8/18/2019 Kiat Jitu Menyelesaikan Kasus Hukum
3/3
)ada pembahsan selanjutnya, )enulis membagi sistematika penulisan sebagai
berikut+
"$" II (I)S 0I1IH !#$S$ H#!#21$3*04
BAB III MENGHADAPI KASUS TANPA KUASA HUKUM / LAWYER
BAB IV TIPS MENGHADAPI PERKARA PIDANA
BAB V SERBA-SERBI PELAPORAN TINDAK PIDANA
BAB VI PENYELESAIAN PERKARA PERDATA
BAB VII PENYELESAIAN PERKARA PIDANA MILITER
BAB VIII PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI MAHKAMAHKONSTITUSI (MK)
BAB I PENGA!UAN PELAPORAN HAKIM KE KOMISI YUDISIAL (KY)
BAB TIPS MENGA!UKAN UPAYA HUKUM
BAB I MEMPERSIAPKAN ALAT BUKTI
BAB II PE RILAKU MENYIMPANG PARA PENEGAK HUKUM(ADVOKAT" POLISI" !AKSA" HAKIM)