Post on 15-Feb-2016
description
KEGIATAN PENYULUHAN KONTRASEPSI BUATAN
I. LATAR BELAKANG
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan
penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika
Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan
tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi
menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya. Laju pertumbuhan
penduduk (LPP) telah dapat ditekan dari 2,8 % pada awal program (tahun 1970 – 1980)
menjadi 1,98 % pada pereode tahun 1990 – 2000 (sensus penduduk tahun 2000).Kendati
pertumbuhan penduduk sudah menunjukkan penurunan yang signifikan, karena jumlah
penduduk indonesia sangat besar jumlahnya (219 juta jiiwa), diperkirakan penduduk
Indonesia secara absolut akan tetap bertambah kurang lebih 3 juta jiwa. Kondisi demikian
ini menunjukkan betapa program Keluarga Berencana tetap dibutuhkan dalam menjaga
tingkat pertumbuhan yang seimbang dengan daya dukung lingkungan.
Ruang lingkup kontrasepsi buatan meliputi jenis kotrasepsi yang dapat dipilih,
metode kontrasepsi buatan, keuntungan dan efek samping pemilihan kontrasepsi. Semua
kegiatan penyuluhan yang dilakukan, sebaiknya dilaksanakan dengan mengikutsertakan
masyarakat
II. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT:
Kecamatan Bua memiliki jumlah pasangan usia subur yang cukup banyak. Dari
4.975 pasangan usia subur di Kecamatan Bua tahun 2012 didapatkan cakupan peserta KB
Baru sebesar 13,6% dan cakupan peserta KB aktif sebesar 65,4% dengan rincian peserta
dengan MKJP yang menggunakan IUD sebanyak 97 orang (2.98%), MOP 2 orang
(0,06%), MOW 81 orang (2,49%), Implant 263 orang (8,08) dari 3.256 peserta KB aktif
MKJP dan Non MKJP.
III. PEMILIHAN INTERVENSI
Oleh Karena permasalah yang terjadi di atas, maka kami bermaksud mengadakan
penyuluhan kesehatan tentang kontrasepsi
IV. PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilakukan pada saat musyawarah masyarakat desa. Tahap Perkenalan
dan Penggalian Pengetahuan Peserta
1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu menyampaikan
maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi disampaikan.
2. Tahap Penyajian Materi
Penyajian materi sesuai dengan materi penyuluhan (jadwal materi penyuluhan
terlampir). Disela-sela materi yang disampaikan, pemateri memberikan kesempatan
pada peserta untuk bertanya langsung apabila ada materi yang tidak dimengerti.
V. EVALUASI
Evaluasi Struktur
Penyuluhan dilakukan di depan peserta musyawarah masyarakat desa di 10 desa
mulai dari tanggal 15-25 april 2013 dan dilakukan setelah melakukan musyawarah
tentang desa siaga.
Evaluasi Proses
Peserta yang hadir kurang lebih 25 orang. Pelaksanaan penyuluhan berjalan
sebagaimana yang diharapkan dimana peserta antusias menjawab pertanyaan yang
diajukan pemateri dan hampir sebagian besar peserta aktif melontarkan pertanyaan.
PENDAMPING
dr. Bunadi, M.Kes