KERAMOLOGI

Post on 20-Jul-2015

237 views 14 download

Transcript of KERAMOLOGI

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH DOSEN : KERAMOLOGI : Dra. Khadijah Thahir Muda, M.Si Yusriana, S.S.,M.A

RINGKASAN MATERI

DISUSUN

OLEH

NAMA NIM

: HERLINDA : F611 10 257

JURUSAN ARKEOLOGI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

METODE ANALISIS Pada metode analisis dapat dilaksanakan secara bertahap, yaitu : 1. Pengumpilan data Pengumpulan data adalah penentuan atau pengambilan contoh atau sampel dari sejumlah populasi guna keperluan analilis kualitatif maupun kuantitatif. 2. Pengolahan data Runtutan pengolahan data dapat dibedakan menjadi : a. Pra-analisis b. Analisis Dalam pengolahan data, ada beberapa konsep yang merupakan unit dasar kegiatan analisis, yaitu atribut. Atribut adalah cirri-ciri tertentu yang dapat membedakan satu artefak dari artefak lainnya. Atribut berdasarkan kategori dapat dibedakan menjadi : a. Atribut lemah, adalah atribut yang tidak berkaitan langsung dengan kepentingan lingkungan analisis, tetapi mempunyai kaitan dengan tujuan penelitian. b. Atribut kuat, adalah atribut yang berkaitan langsung dengan lingkup analisis, sehingga ia merupakan atribut yang sangat penting yang harus diamati secara teliti.

c. Atribut kunci, adalah atribut yang mempunyai nilai-nilai frekuensi tinggi dalam suatu populasi.

Atribut berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi : a. Atribut bentuk, yaitu meliputi ciri-ciri artefak secara tiga dimensi (panjang, lebar, tinggi, dan diameter) b. Atribut teknologi, yaitu ciri artefak yang berkaitan dengan cara pembuatan, mulai dari pengolahan hingga benda siap pakai. c. Atribut gaya, yaitu ciri artefak yang berkaitan dengan warna, tekstur dan hiasan.

PRA-ANALISIS Inti kegiatan ini adalah mempersiapkan benda keramik agar layak untuk dianalisis. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan terhadap keramik, meliputi : 1) Pembersihan (cleaning), adalah membersihkan keramik dari segala kotoran yang melekat pada permukaannya. 2) Pengeringan (drying), adalah tahap mengeringkan benda setelah dibersihkan. 3) Pemberian label (labeling), adalah tahap memberi tanda pada keramik agar dalam kegiatan analisis nantinya, temuan masih dapat ditempatkan dalam satuan aspek ruangnya.

4) Pemilahan (sorting), adalah memisahkan atau mengelompokkan keramik berdasarkan kategori-kategori tertentu. 5) Pengantongan, adalah memasukkan kelompok-kelompok keramik hasil pemilahan ke dalam kantong dan memberikan label kantong yang menginformasikan asal temuan. 6) Pencatatan , adalah memasukkan data pra-analisis dalam formulir daftar temuan, lengkap dengan keterangan mengenai apa saja yang diperoleh tentang keramik ketika digarap.

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH DOSEN : KERAMOLOGI : Dra. Khadijah Thahir Muda, M.Si Yusriana, S.S.,M.A

RINGKASAN MATERI

DISUSUN

OLEH

NAMA NIM

: HERLINDA : F611 10 257

JURUSAN ARKEOLOGI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

ANALISIS I. Pra-analisis Sebelum masuk tahap analisis, keramik yang telah dikumpulkan terlebih dahulu diproses melalui tahap pembersihan dan pengeringan, pemberian label, pemisahan, dan pengantongan. I.1 Pembersihan dan pengeringan Pembersihan ada dua cara yaitu : Pembersihan basah Pembersihan kering

Pembersihan basah dengan menggunakan air, umumnya dilakukan pada keramik jenis batuan dan porselin. Alat yang digunakan adalah sikat gigi. Pembersihan kering khusus untuk barang tembikar yang kondisinya rapuh dan aus, karena bila menggunakan air akan menghilangkan ciri-ciri atau jejak pada permukaan tembikar. Pengeringan (drying) adalah menghilangkan air yang keramik ketika dibersihkan. I.2 Pemberian label (labeling) Keramik yang telah dibersihkan lalu diberi label untuk mengidentifikasi dimensi ruang keramik. Alat yang digunakan untuk memberi label pada keramik adalah mata pena, tangkai pena, dan tinta cina berwarna hitam dan putih. terserap pada

I.3

Pemisahan (sorting) Keramik yang telah dibersihkan dan dilabel, kemudian dikelompokkan

untuk mendapatkan keramik yang layak dianalisis lebih lanjut. Dalam sorting ada dua tahap yang digunakan, yaitu : 1) Pemilihan keramik berdasarkan bahan 2) Pemilihan keramik berdasarkan bentuk pecahan atau bagian bentuk. Dalam sortir tahap pertama, keramik dipilah ke dalam tiga kelompok besar, yaitu : o Tembikar (earthenware) o Batuan (stoneware) o Porselin (porcelain). Dari tiga kelompok tersebut kemudian disortir berdasarkan bentuk pecahan, yaitu: o Tepian o Badan o Dasar. I.4 Pengantongan Sampel keramik yang telah disortir dimasukkan ke dalam kantong-kantong analisis. Kantong-kantong tersebut harus diberi label agar mencantumkan informasi mengenai asal situs, jenis keramik, bentuk dan jumlah.

I.5

Daftar temuan Daftar temuan ini berguna untuk menyajikan informasi secara keseluruhan

dari temuan yang diperoleh, yang merupakan data populasi temuan.