Post on 08-Mar-2019
KEPUTUSAN KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
NOMOR: 188.4/3196/SET/BLHD /XII/TAHUN 2013
TENTANG PENETAPAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013-2018
KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Keputusan Gubernur Nomor 2099/IX
/Tahun 2015 Tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2013-2018, maka seluruh SKPD menetapkan Rencana Strategis
Tahun 2013-2018;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu membentuk Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup
Daerah tentang Perubahan Rencana Strategis Badan Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lemabran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
2
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
310);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
6. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2006 Nomor 230) sebagaimana telah beberapa kali terakhir diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 3 Tahun
2015 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015,
Nomor 3);
7. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010, Nomor 2, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 251);
8. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Sulawesi
Selatan Tahun 2008-2028 (Lembaran Daerah Nomor 10, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun 2015 (Lembaran Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2015 Nomor 7);
9. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sulsel Nomor 10
Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015, Nomor 9);
10. Keputusan Gubernur Nomor 2099/IX/Tahun 2015 Tentang
Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah Lingkup Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018.
3
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Perubahan Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018.
KEDUA : Perubahan Rencana Strategis Tahun 2013-2018 dijabarkan lebih
lanjut kedalam Rencana Kerja Tahun 2014 s/d 2018.
KETIGA : Dengan ditetapkannya Keputusan Kepala Badan Nomor 188.4/3196
/SET/BLHD Tentang Perubahan Rencana Strategis Tahun 2013-2018,
maka Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Daerah Tahun
2008-2013 dinyatakan tidak berlaku lagi.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Makassar
pada tanggal, 25 September 201516
Desember 2013
KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN,
Ir. ANDI HASBI, M.T
NIP. 19650427 199203 1 009
Tembusan :
Disampaikan kepada :
1. Bapak Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar sebagai laporan 2. Bapak Wakil Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar sebagai laporan
Daftar Isi dan Tabel
Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................. i DAFTAR TABEL ........................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. I-1 1.2 Landasan Hukum .............................................................. I-2 1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................... I-6 1.4 Sistematika Penulisan ........................................................ I-5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BLHD Prov.Sulsel II-1 2.2 Sumber Daya BLHD Prov.Sulsel ....................................... II-6 2.3 Kinerja Pelayanan BLHD Prov.Sulsel ................................ II-10 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ........ II-25
BAB III ISU STATEGIS 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD .............................................................. III-1 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah .................................................................. III-4 3.3 Telaahan Renstra KLHK.................................................... III-7 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS .......... III-10 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis .............................................. III-14
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi BLHD ........................................................... IV-1 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BLHD ................. IV-3 4.3 Strategi dan Kebijakan BLHD ........................................... IV-9
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Rencana Program dan Kegiatan ...................................... V-1 5.2 Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif ........................ V-6 5.3 Kelompok Sasaran ........................................................... V-11
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .................................. VI-1
BAB VII PENUTUP........................................................................ VII-1
Daftar Isi dan Tabel
Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 ii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel
Halaman
2.1 Jumlah Karyawan PNS BLHD Provinsi Sulawesi Selatan II-6
2.2 Jumlah Karyawan Tenaga Kontrak BLHD Provinsi Sulsel II-7
2.3 Jumlah Karyawan PNS Berdasarkan Pendidikan II-7
2.4 Jumlah PNS BLHD Menurut Tingkat Pangkat/Golongan II-8
2.5 Jumlah PNS BLHD Menurut Eselon II-8
2.6 Jumlah Anggaran BLHD Tahun 2008 sampai dengan
Tahun 2013 (Rp)
II-9
2.7 Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang LH
Berdasarkan UU No 23 Tahun 2014
II-10
2.8 Persentase Pengawasan Terhadap Pelaksanaan
AMDAL Prov.Sulsel Tahun 2008-2012
II-14
2.9 Persentase Penegakan Hukum Lingkungan Prov.Sulsel
Tahun 2008-2012
II-15
2.10 Persentase Pencemaran Status Mutu Air Prov.Sulsel
Tahun 2008-2012
II-16
2.11 Persentase Penanganan Sampah Prov.Sulsel Tahun
2008-2012
II-16
2.12 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Menurut
Kabupaten/Kota Prov.Sulsel Tahun 2012
II-12
2.13 Rasio Tempat Pembuangan Sampah Terhadap Jumlah
Penduduk Prov. Sulsel Tahun 2008-2012
II-13
2.14 Rasio Tempat Pembuangan Sampah Terhadap Jumlah
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Prov.Sulsel Tahun
2012
II-18
2.15 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses
Air Minum Prov.Sulsel Tahun 2008-2012
II-20
Daftar Isi dan Tabel
Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 iii
2.16 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses
Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut
Kabupaten/Kota Prov.Sulsel Tahun 2012
II-20
2.17 Persentase Luas Permukiman yang Tertata Prov.Sulsel
Tahun 2008-2012
II-21
2.18 Persentase Luas Permukiman yang Tertata Menurut
Kabupaten/Kota Prov.Sulsel Tahun 2011
II-22
2.19 Pencapaian Kinerja Pelayanan BLHD Prov.Sulsel II-23
3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD
BLHD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Gubernur Sulsel
III-5
3.2 Permasalahan Pelayanan BLHD Prov.Sulsel
berdasarkan Sasaran Renstra KLH beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya
III-8
3.3 Permasalahan Pelayanan BLHD Prov.Sulsel
berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
III-12
4.1.1 Keterkaitan Pokok-Pokok Visi, Misi, dan Penjelasan Misi
Renstra BLHD Prov.Sulsel Tahun 2013-2018
IV-2
4.2.1 Keterkaitan Misi dan Tujuan Renstra BLHD Prov.Sulsel
Tahun 2013-2018
IV-4
4.2.2 Keterkaitan Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Renstra
BLHD Prov.Sulsel Tahun 2013-2018
IV-5
4.2.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
SKPD
IV-7
4.3.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Renstra
BLHD Prov.Sulsel Tahun 2013-2018
IV-10
4.3.2 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Renstra BLHD Prov.Sulsel Tahun 2013-2018
IV-13
6.1
Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Umum RPJMD Sulsel Tahun 2013-2018 dengan
Program dalam Renstra BLHD Sulsel Tahun 2013-2018.
VI-2
Daftar Isi dan Tabel
Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 iv
6.2 Indikator Kinerja Utama BLHD yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Sulsel Tahun
2013-2018.
VI-3
Bab I Pendahuluan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) harus menyusun Rencana Strategis dengan berpedoman kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk kurun waktu
5 (lima) tahun.
Sesuai dengan masa jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, saat ini telah
disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan telah
ditetapkan melalui Peraturan Daerah Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan 2013-2018.
Sebagai tindaklanjut dari penetapan RPJMD Sulsel Tahun 2013-2018.,
maka disusun dan ditetapkan Rencana Strategis (Renstra) Badan Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018. RENSTRA BLHD ini merupakan
pelaksanaan akuntabilitas kinerja Badan Lingkungan Hidup Daerah selama kurun
waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan
dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang
mungkin timbul. RENSTRA BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaanya.
Pada tahun 2015 ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan
Perubahan Dokumen RPJMD Tahun 2013-2018. Perubahan atas Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008-2013 dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut : (1) Beberapa
target indikator pembangunan yang ditetapkan, perlu disesuaikan dengan
realisasi pencapaian dan kondisi tantangan pembangunan Provinsi Sulawesi
Selatan; (2) Adanya perubahan data tahun dasar pada data makro ekonomi; (3)
Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019;
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Keungan tentang Penyelerasan
Bab I Pendahuluan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan
demikian maka RENSTRA Badan Lingkungan Hidup Daerah harus konsisten
dengan Perubahan RPJMD tersebut.
Sehubungan dengan adanya perubahan Dokumen RPJMD diatas, maka
untuk menjaga konsistensi dokumen perencanaan dan penjabaran tujuan dan
sasaran RPJMD Sulsel disusun Perubahan dokumen Renstra BLHD Tahun 2013-
2018. Dalam perjalanan pelaksanaan Renstra BLHD Tahun 2013-2018
memerlukan peninjauan kembali. Evaluasi yang dilakukan secara bertahap
memperlihatkan terdapat beberapa kegiatan yang perlu dipertajam dalam
penetapan indikatornya serta target yang akan dicapai dalam perencanaan.
Selain itu dibutuhkan penambahan alokasi anggaran pada beberapa kegiatan
untuk mengakomodir pencapaian target tersebut. Pertimbangan lain penyusunan
Perubahan Renstra BLHD Tahun 2013-2018 didasarkan adanya perubahan isu-
isu strategis terkait pengelolaan lingkungan yang perlu segera diakomodir dalam
perencanaan pada tahun berjalan.
1.2. Landasan Hukum
Landasan penyusunan Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1960 tentang Pembentukan
DaerahSulawesi Selatan Tenggara dan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara
Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 151,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2102) Juncto
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat I
Sulawesi Tenggara dengan mengubah Undang-Undang Nomor 47 Prp Tahun
1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara Tengah dan
Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 94, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 2687);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Bab I Pendahuluan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-3
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Republik Indonesia Nomor 2286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5059);
Bab I Pendahuluan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-4
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Bab I Pendahuluan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-5
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);
23. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebgaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
25. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor
243);
26. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013,
Nomor 10).
Bab I Pendahuluan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-6
27. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2015, Nomor .......).
1.3. Maksud dan Tujuan
Perubahan RENSTRA Badan Lingungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan
bagi BLHD untuk kurun waktu tahun 2013-2018.
Sedangkan tujuannya :
1. Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan BLHD dengan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi
Sulawesi Selatan.
2. Menyediakan bahan serta pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja
(Rencana Kerja Tahunan) BLHD Provinsi Sulawesi Selatan dalam kurun
waktu tahun 2013-2018.
3. Meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi BLHD beserta seluruh unit
kerjanya dalam pengendalian dampak lingkungan hidup dengan menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
1.4. Sistimatika Penulisan
BAB I Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi
Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses
penyususnan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan
RPJMD, Renstra K/L dan Renja SKPD, memuat penjelasan peraturan
perundang-undangan yang dijadikan acuan dalam penyusunan
perencanaan dan penganggaran SKPD, memuat penjelasan tentang
maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD.
BAB II Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam
penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas
apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang
telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode
Bab I Pendahuluan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 I-7
sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang
telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan
mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai
perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.
BAB III Mengemukakan permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor yang
mempengaruhinya, mengemukakan tugas dan fungsi SKPD yang
terkait visi, misi serta program kepala daerah terpilih, identifikasi
permasalahan pelayanan SKPD, faktor penghambat dan pendorong
pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi, misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah, Renstra K/L, permasalahan
pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
BAB IV Mengemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD, rumusan
pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, rumusan
pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang.
BAB V Mengemukanan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
BAB VI Mengemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-1
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Lembaga Teknis dan Lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan yang
ditinjaklanjuti Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 34 Tahun 2008 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Badan
lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dimana Badan Lingkungan
Hidup Daerah merupakan unsur pendukung Gubernur, dipimpin oleh seorang
kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dibidang lingkungan hidup berdasarkan asas
desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Badan Lingkungan Hidup Daerah
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis lingkungan hidup daerah meliputi standarisasi dan
pemulihan kualitas lingkungan, ekonomi, sumber daya dan teknologi
lingkungan, konservasi sumber daya alam dan pengendalian pencemaran,
pengawasan dan penegakan hukum lingkungan;
b. Pengorganisasian penyusun perencanaan lingkungan hidup daerah meliputi
standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, ekonomi, sumberdaya, dan
teknologi lingkungan, konservasi sumberdaya alam dan pengendalian
pencemaran, pengawasan dan penegakan hukum lingkungan;
c. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas dibidang lingkungan hidup daerah
meliputi standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan, ekonomi, sumber daya
dan teknologi lingkungan, konservasi sumberdaya alam dan pengendalian
pencemaran, pengawasan dan penegakan hukum lingkungan;
d. Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Badan;
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-2
b. Sekretariat; mempunyai tugas pokok mengkoordinasi kegiatan, memberikan
pelayanan teknis dan admistrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta
penyusunan program. Sekretariat membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Program
c. Bidang Standarisasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan; mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Badan lingkungan hidup dibidang
standarisasi dan pemulihan kualitas lingkungan. Bidang Standarisasi dan
Pemulihan Kualitas Lingkungan membawahi :
1) Sub Bidang Standarisasi Lingkungan
2) Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan
d. Bidang Ekonomi, Sumber Daya dan Teknologi Lingkungan; mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas badan dibidang Pengembangan Sumber
Daya Ekonomi dan Teknologi Lingkungan. Bidang Ekonomi, Sumber Daya dan
Teknologi Lingkungan membawahi :
1) Sub Bidang Sumber Daya Lingkungan
2) Sub Bidang Ekonomi dan Teknologi Lingkungan
e. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Pencemaran;
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan di Bidang
Konservasi Sumber Daya Alam dan Bidang Pengendalian Pencemaran
Lingkungan. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian
Pencemaran membawahi :
1) Sub Bidang Konservasi Sumber Daya Alam
2) Sub Bidang Pengendalian Pencemaran
f. Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan; mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Badan dibidang Pengawasan dan
Penegakan Hukum Lingkungan. Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum
Lingkungan membawahi :
1) Sub Bidang Pengawasan dan Pemantauan Lingkungan
2) Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan
g. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Laboratorium Lingkungan Hidup
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-3
UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup dibentuk untuk melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
Badan, yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa daerah
kabupaten/kota.
UPTB Laboratorium Lingkungan membawahi :
a. Seksi Administrasi Laboratorium LH
b. Seksi Pelayanan dan Pengujian Laboratorium LH
c. Seksi Tata Usaha
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional untuk menampung personil dengan keahlian khusus
seperti Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD), ketentuan yang
dapat digunakan dalam pembentukan kelompok jabatan fungsional sebagai
berikut :
- Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipiljo. PP No 40 Tahun 2010
- Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional PNS
- Keputusan bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
:47/KEP/MENPAN/8/2002 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan dan Angka Kreditnya
- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor : 145 tahun 2004
tentang Petunjuk Teknis pelaksanaan jabatan Fungsional Pengendali
Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya.
- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 146 Tahun 2004
tentang Pedoman Kualifikasi Pendidikan untuk Jabatan Fungsional
Pengendali Lingkungan.
- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 147 tahun 2004
tentang Kode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan
- Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 39 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Lingkungan Hidup dan Angka Kreditnya.
- Peraturan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor : 09 Tahun 2012 Nomor : 06 Tahun 2012
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-4
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2011 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup dan Angka Kreditnya
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-5
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
Jumanto, SE
SUB BAGIAN PROGRAM
Muhammad Ridwan, SE, MSi
SUB BAGIAN KEUANGAN
Dra. Hj.MarwantySaharuddin
SUB BIDANG STANDARISASI LINGKUNGAN
Maidawati.S. Hut, M. Si
SUB BIDANG PEMULIHAN
KUALITAS LINGKUNGAN
Andi Astetika, BA
SUB BIDANG SUMBERDAYA
LINGKUNGAN
Dra. Rosmiati Bangun
SUB BIDANG EKONOMI DAN
TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Sumarni.S.Spi.M.Si
SUB BIDANG PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN Muh. Nur Salam, SH,
M.Si SUB BIDANG PENEGAKAN
HUKUM LINGKUNGAN
Aswar, SH. M.Si
SEKSI TATA USAHA
Rosma, ST
SEKSI ADMINISTRAS
AristaAsrib, S.I.P I
SEKSI PELAYANAN & PENGUJIAN
Sri Bulan, SE
KEPALA BADAN
Ir. Andi Hasbi Nur, MTP
SEKRETARIAT
Ir . Faisal, M.Si
BIDANG KONSERVASI
SUMBERDAYA ALAM DAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN
Drs. H. Anwar Latief, M.Pd
BIDANG EKONOMI,
SUMBERDAYA, DAN
TEKNOLOGI LINGKUNGAN
H. Muhammad Nuhrahim,
SH
BIDANG PENGAWASAN DAN
PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN Ir. Andi Sarrafah, M.Si
BIDANG STANDARISASI
DAN PEMULIHAN
KUALITAS LINGKUNGAN Drs. H. Abd. Muis,
M.Si
SUB BIDANG KONSERVASI
Darmayanti, S.Hut, M.Si
SUB BIDANG ENGENDALIAN
PENCEMARAN Agus Dina, ST, M.Si
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) LABORATORIUM LH
Naskah Filaillah, Pg.Dip,, M.Si
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-6
2.2. Sumber Daya Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Apapun kualifikasi staf secara umum diasumsikan pada berbagai
komposisi di BLHD pada setiap level pada struktur organisasi tergantung pada
berbagai faktor yaitu :
- Fungsi, prioritas dan beban kerja dari setiap sub bidang, sub bagian di BLHD.
- Isu dan permasalahan lingkungan yang berkembangan di Sulawesi Selatan.
- Arah dan prioritas dan kegiatan organisasi
- Kemampuan anggaran
- Ketersediaan personil dengan kualifikasi dan pengalaman yang dibutuhkan.
Berdasarkan pengalaman BLHD Provinsi Sulawesi Selatan, kualifikasi staf
yang dibutuhkan pada setiap level adalah sebagai berikut :
Semua Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang Teknis seharusnya memiliki
kualifikasi sesuai dengan bidang tugas dan memiliki pendidikan Strata 1.
Setiap Kepala Sub Bagian pada Sekretariat seharusnya memiliki kualifikasi
Strata 1 dalam bidang perencanaan, hukum, keuangan komunikasi.
Staf di Sub Bidang teknis seharusnya 70 % memiliki kualifikasi Strata I, 20 %
sertifikat diploma/sertifikasi training yang relevan dengan isu-isu lingkungan,
sedangkan 10 % cukup berpendidikan SMU dan SLTP.
Kelompok fungsional di dalam organisasi BLHD 90 % minimal berkualifikasi
Strata I dan 10 % cukup Diploma teknik yang berkaitan dengan tugas fungsinya.
Aparatur BLHD hendaknya memiliki pengetahuan tentang permasalahan
lingkungan dan kemampuan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak,
pengetahuan tentang Sistem Fisika, Kimia, Biologi memahami dan berpengalaman
dalam proses industri dan teknologi produksi bersih, kemampuan dalam melakukan
pengukuran berbagai parameter lingkungan, selain itu juga harus mampu
berkomunikasi secara efektif dan memberikan pelayanan informasi.
Tabel 2.1
Jumlah Karyawan PNS BLHD Provinsi Sulawesi Selatan
Bagian Jumlah
Sekretariat 28
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-7
Bidang Standarisasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan 8
Bidang Ekonomi Sumberdaya dan Teknologi Lingkungan 9
Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Pengendalian
Pencemaran
7
Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan 11
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium LH 17
Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup 5
Jumlah 85
Tabel 2.2. Jumlah Karyawan Tenaga Kontrak BLHD Provinsi Sulawesi Selatan
Bagian Jumlah
Sekretariat 4
Bidang Standarisasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan 0
Bidang Ekonomi Sumberdaya dan Teknologi Lingkungan 5
Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Pengendalian
Pencemaran
0
Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan 1
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium LH 4
Jumlah 14
Tabel 2.3.
Jumlah Karyawan PNS Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah
S3 1
S2 16
S1 48
D3 2
SMA 17
SD 1
Jumlah 85
Gambar 2.1.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-8
Proporsi PNS BLHD Berdasarkan Pendidikan
Tabel 2.4 Jumlah PNS BLHD Menurut Tingkat Pangkat/Golongan
Golongan / Ruang Jumlah
IV/c 1
IV/b 4
IV/a 5
III/d 17
III/c 12
III/b 16
III/a 11
II/d 2
II/c 1
II/b 12
II/a 1
I/a 1
Jumlah 77
Tabel 2.5. Jumlah PNS BLHD Menurut Eselon
Golongan / Ruang Jumlah
II/a 2
III/a 5
IV/a 14
Jabatan Fungsional Umum 59
Jabatan Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup 5
1%
19%
56%
2%
20%
0% 1%
Jumlah
S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-9
Jumlah 85
Tabel 2.6 Jumlah Anggaran BLHD Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 (Rp.)
No. Tahun
Belanja Tidak
Langsung
(BTL)
Belanja
Langsung (BL) Jumlah
Kegiatan
Dekonsentrasi
1. 2008 2.240.477.210 6.335.830.125 8.576.307.335 500.000.000
2. 2009 2.953.450.948 6.445.873.000 9.899.323.948 500.000.000
3. 2010 3.141.379.626 8.840.000.000 11.399.323.948 500.000.000,-
4. 2011 3.747.341.256 9.255.000.000 13.002.341.256 500.000.000,-
5. 2012 4.385.166.499 4.385.166.499 16.931.711.999 4.209.540.000
6. 2013 4.899.312.202 12.400.000.000 17.299.312.200 6.000.000.000
7. 2014 5.937.461.244 14.504.692.895 20.442.154.139 8.784.555.000
2.3. Kinerja Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan
Menurut Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan Permenpan Nomor 20 Tahun
2008 Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk urusan lingkungan hidup Pemerintah Daerah
terdiri dari :
1. Persentase pemantauan pencemaran status mutu air (jumlah kawasan permukiman
atau industri atau sumberdaya air yang dipantau mutu airnya/ jumlah kawasan
permukiman atau industri dan sumber mata air).
2. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal (jumlah dokumen Amdal yang
diawasi pelaksanaannya/ jumlah total dokumen Amdal yang berlaku).
3. Cakupan penegakan hukum lingkungan (Jumlah kasus lingkungan yang
diselesaikan/ jumlah kasus lingkungan yang ada).
4. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air.
5. Persentase penanganan sampah.
6. Persentase penduduk berakses air minum.
7. Persentase luas pemukiman yang tertata.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-10
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah menyatakan Lingkungan Hidup merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar, kemudian kriteria Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah Provinsi adalah :
a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah kabupaten/kota.
b. Urusan Pemerintahan yang penggunaannya lintas Daerah Kabupaten/Kota.
c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah
kabupaten/kota; dan/atau
d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila
dilakukan oleh Daerah Provinsi.
Tabel 2.7 Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
No. Sub Bidang Pemerintahan
Pusat Daerah Provinsi
Daerah
Kabupaten/Kota
1 2 3 4 5
1. Perencanaan Lingkungan Hidup
Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (RPPLH) nasional
RPPLH Provinsi RPPLH Kabupaten/Kota
2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
KLHS untuk kebijakan, rencana dan/atau program (KRP) Nasional.
KLHS untuk KRP provinsi.
KLHS untuk KRP kabupaten/kota.
3. Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas Daerah provinsi dan/atau lintas batas negara.
Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi.
Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dalam Daerah kabupaten/kota.
4. Keanekaragaman Hayati (Kehati)
Pengelolaan Kehati nasional.
Pengelolaan Kehati provinsi.
Pengelolaan Kehati kabupaten/kota.
5. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),
a. Pengelolaan B3.
Pengumpulan limbah B3 lintas Daerah
a. Penyimpanan sementara limbah B3.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-11
dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)
b. Pengelolaan limbah B3.
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi.
b. b. Pengumpulan limbah B3 dalam 1 (satu) Daerah kabupaten/kota.
6. Pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH)
Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah provinsi.
Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
7. Pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat (MHA), kearifan lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH
a. Penetapan pengakuan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di 2 (dua) atau lebih Daerah provinsi.
b. Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di 2 (dua) atau lebih Daerah provinsi.
a. Penetapan pengakuan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di dua atau lebih Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi.
b. Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di dua atau lebih Daerah kabupaten/kota
a. Penetapan pengakuan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di Daerah kabupaten/kota.
b. Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di Daerah kabupaten/kota.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-12
dalam 1 (satu) Daerah provinsi
8. Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat
Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan tingkat nasional.
Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan tingkat Daerah provinsi.
Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan tingkat Daerah kabupaten/kota.
9. Penghargaan Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat
Pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat nasional.
Pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat Daerah provinsi.
Pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat Daerah kabupaten/kota.
10. Pengaduan Lingkungan Hidup
Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH terhadap : a. usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungan
dan/atau izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.
b. usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya lintas Daerah provinsi.
Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH terhadap : a. usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungan dan/atau izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah provinsi.
b. usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya lintas Daerah kabupaten/kota.
Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH terhadap : a. usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungan dan/atau izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
b. usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya di Daerah kabupaten/kota.
11. Persampahan
a. Penerbitan izin insenerator pengolah sampah menjadi energi listrik.
b. Penerbitan izin pemanfaatan gas metana (landfill gas) untuk energi listrik di tempat pemrosesan akhir (TPA)
Penanganan sampah di TPA/TPST regional.
a. Pengelolaan sampah.
b. Penerbitan izin pendaurulangan sampah/pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta.
c. Pembinaan dan pengawasan
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-13
regional oleh pihak swasta.
c. Pembinaan dan pengawasan penanganan sampah di TPA/tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) regional oleh pihak swasta.
d. Penetapan dan pengawasan tanggung jawab produsen dalam pengurangan sampah.
e. Pembinaan dan pengawasan tanggung jawab produsen dalam pengurangan sampah.
pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pihak swasta.
Berdasarkan tugas dan fungsinya, Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan, memiliki berbagai bentuk jenis pelayanan kepada masyarakat yakni :
layanan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL); layanan perizinan lingkungan;
layanan penilaian kualitas air dan udara, layanan informasi lingkungan hidup, layanan
pengawasan dan penegakan hukum lingkungan. Kinerja pelayanan Badan Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan pada masing-masing jenis pelayanan adalah
sebagai berikut :
a. Layanan Dokumen Lingkungan dan Pengawasan Dokumen Lingkungan
Layanan rekomendasi dokumen lingkungan diberikan kepada masyarakat dunia
usaha yang membutuhkan rekomendasi dokumen lingkungan bagi kegiatan usaha yang
akan dibangun. Selama kurun waktu 2010-2014, jumlah rekomendasi dokumen
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-14
lingkungan AMDAL yang dikeluarkan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi
Selatan sebanyak 19 dokumen.
Tabel 2.7
Layanan Rekomendasi Dokumen Lingkungan AMDAL dan UKL-UPL
No Rekoemdasi Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. AMDAL 10 6 3
24
2 UKL-UPL
Sumber : Badan Lingkungan Hidup DaerahProv. Sulsel Tahun 2014
Selain memberikan pelayanan dokumen lingkungan, seperti AMDAL dan UKL-
UPL, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan juga melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan rekomendasi dalam dokumen lingkungan. Jumlah perusahaan
yang wajib AMDAL yang diawasi turus meningkat, namun belum mampu menjangkau
seluruh perusahaan wajib AMDAL. Pada tahun 2008 jumlah perusahaan wajib AMDAL
yang diawasi sebanyak 225 perusahaan atau sekitar 94,94 % dari total wajib AMDAL,
kemudian meningkat menjadi 329 perusahaan pada tahun 2012, atau sekitar 98,21 %
dari total wajib AMDAL.
Tabel 2.8
Persentase Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. Jumlah
Perusahaan
wajib AMDAL
yang telah
diawasi
225 242 267 298 329
10
2. Jumlah seluruh
perusahaan
wajib AMDAL
237 251 272 300 335
340
3. Persentase
Jumlah
Pengaduan yang
ditindaklanjuti
(1)/(2)
94,94
%
96,41
%
98,16
%
99,33
%
98,21
%
2,94%
Sumber : Badan Lingkungan Hidup DaerahProv. Sulsel Tahun 2014
b. Layanan Penegakan Hukum Lingkungan
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-15
Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang akseleratif di
Sulawesi Selatan, maka sengketa lingkungan antar masyarakat/ organisasi juga semakin
meningkat. Peningkatan sengketa lingkungan ini, tergambar dari semakin meningkatnya
pengaduan kasus lingkungan. Pada tahun 2008 jumlah pengaduan kasus lingkungan
yang diterima BLHD Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 5 kasus meningkat menjadi 22
kasus pada tahun 2012. Kasus-kasus lingkungan yang ada dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir semuanya telah ditindak lanjuti oleh PEMDA, kecuali satu kasus pada tahun
2011. Berdasarkan trend peningkatan jumlah pengaduan kasus lingkungan, maka pada
tahun 2018, jumlah kasus lingkungan di Sulawesi Selatan akan semakin banyak dan
semakin beragam.
Tabel 2.9
Persentase Penegakan Hukum Lingkungan Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. Jumlah kasus lingkungan
yang masuk 5 6 10 16 22
2. Jumlah kasus lingkungan
yang diselesaikan BLHD
Prov.Sulsel
5 6 10 15 22
3. Persentase Jumlah
Pengaduan yang
ditindaklanjuti (1)/(2)
100 % 100 % 100 % 93.75 % 100 %
50%
Sumber : Badan Lingkungan Hidup DaerahProv. Sulsel Tahun 2014
c. Layanan Informasi Status Mutu Air
Sumber-sumber air seperti sungai dan danau memiliki peran strategis dalam
kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Di Sulawesi Selatan, air sungai dan
danau selain dijadikan sebagai sumber air minum bagi sebagian masyarakat Sulawesi
Selatan, juga menjadi sumber air baku untuk berbagai kebutuhan lainnya, seperti
industri, pertanian dan pembangkit tenaga listrik. Akan tetapi, disisi lain, sumber-sumber
air tersebut sering dijadikan tempat pembuangan berbagai macam limbah sehingga
tercemar dan kualitasnya semakin menurun. Mengingat peran strategisnya, BLHD
Provinsi Sulawesi Selatan, ditugaskan untuk memantau kualitasnya, menetapkan dan
menginformasikan status mutu air dari berbagai sumber-sumber air tersebut yang
menjadi kewenangannya.
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-16
Sulawsi Selatan memiliki 27 sungai dan 2 danau lintas kabupaten. Pada Tahun
2008 jumlah sungai yang dipantau mutu airnya sebanyak 1 sungai atau sekitar 3,70 %
dari total sungai yang ada, dan pada tahun 2012 jumlah sungai yang dipantau mutu
airnya meningkat menjadi 4 buah atau sekitar 14,81 %.
Tabel 2.10
Persentase Pencemaran Status Mutu Air
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1.
Jumlah sungai yang dipantau
mutu airnya 1 1 2 3 4
10
Sungai
dan 2
Danau
2.
Jumlah sungai yang wajib
dipantau
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
27
Sungai
dan 2
danau
prioritas
3. Persentase Jumlah sumber air
yang dipantau Mutu Airnya
(1)/(2)
3.70 % 3.70 % 7.41 % 11.11 % 14.81 %
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013
d. Layanan Penangan Sampah
Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau dari proses alam.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka volume sampah yang dihasilkan
dari aktivitas penduduk tersebut juga semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan
penanganan yang tepat agar sampah tersebut tidak menimbulkan masalah baik bagi
manusia maupun lingkungan. Produksi sampah di Sulawesi Selatan terus meningkat,
pada tahun 2008 jumlah produksi sampah sebesar 2,35 juta M3 per tahun kemudian
meningkat menjad 2,64 juta M3 per tahun, yang berarti selama kurun waktu 5 tahun,
produksi sampah meningkat sekitar 12,45 %. Pada tahun 2008 volume sampah yang
dangani hanya sekitar 82,65 % dari produksi sampah, dan pada tahun 2012 presentasi
sampah yang ditangan hanya sekitar 81,23 %.
Tabel 2.11
Persentase Penanganan Sampah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-17
1 Jumlah sampah yang
ditangani (M3/Thn)
1,943,248 1,983,080 2,063,667 2,104,995 2,147,498
2 Jumlah produksi sampah
(M3/Thn)
2,351,118 2,338,596 2,537,022 2,589,619 2,643,827
3 Persentase (%) 82.65 84.80 81.34 81.29 81.23
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sulsel Tahun 2013
Pada tahun 2012, produksi sampah di Sulawesi Selatan terbesar diproduksi di
Kota Makassar, dengan volume sebesar 1,26 juta M3 per tahun, sedangkan volume
produksi sampah paling kecil di tempati Kabupaten Luwu dengan volume produksi
hanya sebesar 15,471 M3 per tahun. Dari aspek penangan sampah, tercatat Kota Pare-
Pare dan Kota Makassar memiliki persentase penangan sampah paling tinggi yakni
masing-masing 94,90 % untuk Kota Pare-Pare dan 91,93 % untuk Kota Makassar.
Sedangkan daerah yang memiliki penanganan sampah paling rendah ditempati
Kabupaten Luwu Timur dan Jeneponto dengan presentase secara berturut-turut
sebesar 20 % dan 30 %.
Tabel 2.12
Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No Kabupaten / Kota Jumlah Sampah yang
Ditangani (M3/Thn)
Jumlah Volume Produksi
Sampah (M3/Thn)
Persentase
(%)
1 Kepulauan Selayar 18,190 21,884 83.12
2 Bulukumba 49,159 61,449 80.00
3 Bantaeng 20,638 43,967 46.94
4 Jeneponto 7,345 24,482 30.00
5 Takalar 29,651 38,205 77.61
6 Gowa 145,858 191,916 76.00
7 Sinjai 28,142 46,903 60.00
8 Maros 34,091 59,115 57.67
9 Pangkep 16,512 41,280 40.00
10 Barru 28,873 41,597 69.41
11 Bone 96,874 107,703 89.95
12 Soppeng 34,212 46,816 73.08
13 Wajo 66,286 79,544 83.33
14 Sidrap 62,815 86,641 72.50
15 Pinrang 61,916 69,568 89.00
16 Enrekang 9,118 19,538 46.67
17 Luwu 12,033 15,471 77.78
18 Tana Toraja 33,849 65,582 51.61
19 Luwu Utara 12,620 16,042 78.67
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-18
No Kabupaten / Kota Jumlah Sampah yang
Ditangani (M3/Thn)
Jumlah Volume Produksi
Sampah (M3/Thn)
Persentase
(%)
20 Luwu Timur 8,683 43,413 20.00
21 Toraja Utara 20,440 44,548 45.88
22 Makassar 1,154,894 1,256,220 91.93
23 Pare Pare 100,713 106,128 94.90
24 Palopo 94,586 115,815 81.67
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Sulawesi Selatan Tahun 2013
Daya tampung tempat pembuangan sampah (TPS) di Sulawesi Selatan selama
kurun waktu 2008-2012 tidak mengalami perubahan, sementara jumlah penduduk
Sulawesi Selatan terus bertambah. Kondisi tersebut menyebabkan rasio daya tampung
TPS terhadap jumlah penduduk terus menurn. Pada tahun 2008 rasio daya tampun TPS
terhadap jumlah penduduk sebesar 0,0015 % yang berarti daya tampung TPS yang
tersedia hanya sebesar 0,0015 M3 per 100 penduduk. Bahkan pada tahun 2012 rasio
tersebut hanya sekitar 0,0014 %.
Tabel 2.13
Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah Daya Tampung TPS
(M³) 122,24 122,24 122,24 122,24 122,24
2. Jumlah Penduduk (Jiwa) 7.700.255 7.908.519 8,034,776 8.115.638 8.199.999
3. Rasio Daya Tampung TPS thd
Jumlah penduduk 0,0015 % 0,0015 % 0,0015 % 0,0015 % 0,0014 %
Sumber : Badan Lingkungan Hidup DaerahProv. Sulsel Tahun 2013
Rasio daya tampung TPS terhadap jumlah penduduk menurut wilayah kabupaten
kota di Sulawesi Selatan memperlihatkan bahwa, Kota Pare-Pare dan Kota Makassar
menempati posisi teratas. Rasio daya tampung TPS terhadap jumlah penduduk di
kedua wilayah tersebut masing-masing sebesar 124,13 % dan 86,96 %. Sedangkan
posisi terendah di tempati Kabupaten Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu.
Tabel 2.14
Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk
Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No. Uraian Jumlah Penduduk
(jiwa)
Jumlah Daya Tampung TPS
(Ton) Rasio
1 Kepulauan Selayar 124.854 18.000,00 14,41 %
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-19
No. Uraian Jumlah Penduduk
(jiwa)
Jumlah Daya Tampung TPS
(Ton) Rasio
2 Bulukumba 399.785 29.040,00 7,26 %
3 Bantaeng 178.861 27.000,00 15,09 %
4 Jeneponto 346.894 - -
5 Takalar 275.567 - -
6 Gowa 677.456 43.920,00 6,48 %
7 Sinjai 231.910 46.800,00 20,18 %
8 Maros 325.994 23.400,00 7,18 %
9 Pangkep 311.821 28.800,00 9,23 %
10 Barru 167.580 25.051,20 14,95 %
11 Bone 725.743 126.000,00 17,36 %
12 Soppeng 224.184 98.280,00 43,84 %
13 Wajo 387.423 41.277,60 10,65 %
14 Sidrap 278.091 32.850,00 11,81 %
15 Pinrang 356.334 49.680,00 13,94 %
16 Enrekang 193.534 17.683,56 9,14 %
17 Luwu 338.494 9.000,00 2,66 %
18 Tana Toraja 223.653 12.045,00 5,39 %
19 Luwu Utara 292.670 11.340,00 3,87 %
20 Luwu Timur 254.080 4.200,00 1,65 %
21 Toraja Utara 219.676 - -
22 Makassar 1.377.494 1.196.513,80 86,86 %
23 Pare Pare 132.540 164.520,00 124,13 %
24 Palopo 155.360 120.600,00 77,62 %
Jumlah 8.199.999 2.126.001,16
Sumber : Badan Lingkungan Hidup DaerahProv. Sulsel Tahun 2013
e. Aksesibilitas Air Minum
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar measyarakat, baik untuk
keperluan air minum maupun untuk keperluan lainnya. Karena itu penyediaan air bersih
yang dapat diakses oleh masyarakat selalu menjadi perhatian pemerintah. Yang
dimaksud akses air bersih meliputi air minum yang berasal dari air mineral, air
leding/PAM, pompa air, sumur, atau mata air yang terlindung dalam jumlah yang cukup
sesuai standar kebutuhan minimal. Aksesibilitas penduduk Sulawesi Selatan terhadap
air bersih terus meningkat. Pada tahun 2008 persentase penduduk terhadap akses air
bersih sebesar 77,36 persen, dan meningkat pada tahun 2012 menjadi 82,52 persen,
yang berarti terjadi peningkatan sebesar 5 persen dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Tabel 2.15
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-20
Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah penduduk yang
mendapat akses air
minum
6,037,826 6,402,141 6,481,108 6,691,486 6,785,324
2 Jumlah penduduk 7,805,024 7,908,512 8,034,776 8,115,638 8,222,631
3 Persentase penduduk
berakses air bersih
77.36 80.95 80.66 82.45 82.52
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sulsel Tahun 2013
Aksesibilitas penduduk terhadap air bersih menurut wilayah di Sulawesi Selatan
seperti pada tabel berikut, memperlihatkan bahwa Kota Makaasar memliki persentase
penduduk mendapatkan akses air bersih mencapai 100 %, yang berarti seluruh
penduduk di wilayah ini sudah memiliki aksesibilitas terhadap air bersih. Akan tetapi di
Kabupaten Tanah Toraja dan Toraja Utara, hanya sekitar separuh penduduknya
memiliki aksesibilitas terhadap air bersih.
Tabel 2.16
Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses
Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No Kabupaten / Kota
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Jumlah Penduduk yang
Mendapatkan Akses Air Minum
(Jiwa)
Persentase
(%)
1 Kepulauan Selayar 124,516 113,112 90,84
2 Bulukumba 398,531 295,836 74.23
3 Bantaeng 178,477 168,007 94.13
4 Jeneponto 346,149 313,966 90.70
5 Takalar 272,316 234,456 86.10
6 Gowa 659,512 572,876 86.86
7 Sinjai 231,182 169,030 73.12
8 Maros 322,212 274,325 85.14
9 Pangkep 308,814 222,896 72.18
10 Barru 167,653 151,133 90.15
11 Bone 724,905 560,160 77.27
12 Soppeng 226,079 205,611 90.95
13 Wajo 388,985 297,201 76.40
14 Sidrap 274,648 265,328 96.61
15 Pinrang 354,652 303,627 85.61
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-21
16 Enrekang 192,163 131,804 68.59
17 Luwu 335,828 253,558 75.50
18 Tana Toraja 223,306 124,673 55.83
19 Luwu Utara 290,365 212,723 73.26
20 Luwu Timur 245,515 189,523 77.19
21 Toraja Utara 218,943 113,307 51.75
22 Makassar 1,339,374 1,347,480 100.61
23 Pare Pare 130,563 129,025 98.82
24 Palopo 149,421 135,667 90.80
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sulsel Tahun 2013
f. Persentase Luas Pemukiman Yang Tertata
Persentase luas pemukiman yang tertata di ukur dari rasio antara luas areal
pemukiman tertata terhadap total areal pemukiman secara keseluruhan. Permukiman
adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan. Dari tabel berikut memperlihatkan bahwa persentase luas areal
pemukiman yang tertata terus meningkat. Pada tahun 2009 sebesar 61,48 persen dan
pada tahun 2012 meningkat menjadi 86,11 persen, atau meningkat 25 persen dala kurun
waktu 4 tahun.
Tabel 2.17
Persentase Luas Permukiman yang Tertata
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No Uraian Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
1 Luas area permukiman
tertata(Ha)
- 43,190 97,776 104,744 114,345.83
2 Luas area permukiman
keseluruhan (Ha)
- 70,246.24 122,579.24 125,368.04 132,790.04
3
Persentase luas
permukiman yang tertata
(Ha)
- 61.48 79.77 83.55 86.11
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sulsel Tahun 2013
Persentase Luas Permukiman yang tertata menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2011, seperti tersaji pada tabel berikut memperlihatkan bahwa
Kabupaten Sidrap menempati posisi teratas dalam hal presentase luas pemukiman
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-22
tertata yakni mencapai 98,76 % sedangkan posisi paling rendah di tempati oleh
Kabupaten Barru, dengan persentase luas pemukiman tertata hanya sebesar 54,70 %.
Tabel 2.18
Persentase Luas Permukiman yang TertataMenurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011
No Kabupaten / Kota
Luas Area
Permukiman
Keseluruhan (Ha)
Luas Area
Permukiman
Tertata (Ha)
Persentase
(%)
1 Kepulauan Selayar 872.15 690.15 79.13
2 Bulukumba 237,87 202.56 85.16
3 Bantaeng 7,253.00 6,553.30 90.35
4 Jeneponto 2,674.00 2,333.80 87.28
5 Takalar 1,929.00 1,508.50 78.20
6 Gowa 9,793.26 9,378.68 95.77
7 Sinjai 169.00 126.27 74.72
8 Maros 3,420.48 1,991.88 58.23
9 Pangkep 3,336.70 3,092.80 92.69
10 Barru 2,767.92 1,514.10 54.70
11 Bone 17,779.00 11,349.90 63.84
12 Soppeng 272.73 188.73 69.20
13 Wajo 150.00 138.04 92.03
14 Sidrap 21,395.22 21,130.11 98.76
15 Pinrang 508.20 473.55 93.18
16 Enrekang 3,351.00 2,463.70 73.52
17 Luwu 7,318.00 6,685.30 91.35
18 Tana Toraja 1,474.83 914.13 61.98
19 Luwu Utara 17,717.00 16,106.30 90.91
20 Luwu Timur 10,059.44 9,299.44 92.44
21 Toraja Utara 9,865.00 9,706.50 98.39
22 Makassar 5,400.24 4,501.74 83.36
23 Pare Pare 424.00 310.20 73.16
24 Palopo 4,622.00 3,686.15 79.75
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sulsel Tahun 2012
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-23
Tabel 2.19
Pencapaian Kinerja Pelayanan BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 s/d 2012.
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi BLHD Target SPM Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16
) (17) (18) (19) (20)
Urusan Wajib LH
1.
Persentase jumlah sungai dan danau yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya dan diinformasikan status mutu airnya
100 % - - 20% 40% 60% 80% 100% 20 % 20 % 40 % 80 % 60 % 1 0,5 0,66 1 0,4
2 Persentase jumlah kabupaten/kota yang dipantau kualitas udara ambiennya dan diinformasikan mutu udara ambiennya
100 % - - 20% 40% 60% 80% 100% - 4,16 % 29,16 % 41,66 % 58,33 % - 0,10 0,48 0,52 0,58
3
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
100 % - - 20% 40% 60% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 5 2,5 1,66 1,25 1
4
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal (jumlah dokumen Amdal yang diawasi pelaksanaannya/ jumlah total dokumen Amdal yang berlaku)
- 72,34
% - - - - - 94,94% 96,41% 98,16% 99,33 % 98,21 %
5 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
- - - - - -
6 Persentase penanganan sampah
- 81,67
% - - - - -
82,65%
84,80%
81,34% 81,29
%
81,23
%
7 Persentase penduduk berakses air minum
- 82,52
% - - - - -
77,36%
80,95%
80,66% 82,45
%
82,52
%
8 Persentase luas pemukiman yang tertata
- 86,11
% - - - - -
61,48%
79,77% 83,55
%
86,11
%
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-24
Tabel 2.20
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BLHD Provinsi Sulsel Tahun 2008-2012.
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata
Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggara
n Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli Daerah
- Hasil retribusi daerah 100 120 130,5 250 450 105 125 133 253 479 1,05 1,04 1,02 1,01 1,06 70 74,8
- Dana Dekonsentrasi 500 500 500 500 4.209 412 435 430 440 3.698 0,82 0,87 0,86 0,88 0,88 741,8 657,2
BELANJA DAERAH 8.576 9.899 11.399 13.002 16.931 8.260 9.023 11.631 12.516 16.470 0,96 0,91 1,02 0,96 0,97 1671 1642
Belanja tidak langsung 2.240 2.953 3.141 3.747 4.385 2.125 2.798 3.101 3.546 4.298 0,95 0,95 0,99 0,95 0,98 429 434,6
Belanja langsung 6.335 6.445 8.840 9.255 12.547 6.135 6.225 8.530 8.970 12.172 0,97 0,97 0,96 0,97 0,97 1242,4 1207,4
Bab II Gambaran Pelayanan SKPD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 II-25
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Badan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut ;
1. Menurunnya daya dukung dan kualitas lingkungan hidup sebagai dampak aktivitas
pembangunan yang semakin meningkat
2. Meningatnya pencemaran lingkungan hidup air, udara dan tanah yang diakibatkan
oleh aktivitas industri dan masyarakat.
3. Fenomena perubahan iklim, seperti meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi,
pergeseran musim, perubahan intensitas dan periode hujan.
4. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan
lingkungan hidup.
5. Lemahnya penegakan hukum lingkungan.
6. Kurangnya keterpaduan pengelolaan lingkungan lintas SKPD.
Sementara itu untuk peluang dalam pengembangan Pelayanan Badan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang dapat dioptimalkan antara
lain:
1. Komitmen kepala daerah dalam hal ini oleh Gubernur Sulawesi Selatan terkait upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Penambahan anggaran setiap tahunnya dalam upaya peningkatan kapasitas
pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan.
3. Terealisasinya sekolah lingkungan hidup pertama di Indonesia di Sulawesi Selatan
dalam rangka menghadirkan sumberdaya manusia yang kompeten dalam
pengelolaan lingkungan.
4. Terbitnya regulasi berupa PERDA dan PERGUB yang terkait perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-1
BAB III ISU STRATEGIS
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Berbagai kemajuan yang telah dicapai oleh BLHD Provinsi Sulawesi Selatan
dalam pengelolaan lingkungan hidup, namun semuanya itu tidak terlepas dari
berbagai permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian dan target indikator
capaian hingga akhir tahun 2013. Isu strategis dan permasalahan yang perlu
mendapatkan perhatian adalah :
1. Kerusakan DAS
1. Kerusakan DAS disebabkan oleh berbagai jenis penggunaan lahan di Prov.
Sulsel saat ini seperti penggunaan hutan, sawah, ladang, perkebunan, padang
rumput, semak belukar dan jenis lainnya yang membawa pengaruh terhadap
kelestarian beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS), seperti: DAS Jeneberang,
DAS Bila, dan DAS Walanae. Penutupan vegetasi daerah aliran sungai saat ini
diperkirakan 70 % dari luas total, tetapi dilain pihak banjir masih terus terjadi di
wilayah tersebut dan bahkan dampaknya semakin luas dan semakin lama waktu
genangannya. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi penutupan lahan di
wilayah hulu DAS telah mengalami kerusakan sebagai akibat dari kegiatan
perambahan hutan.
2. 2. Banjir dan Kekeringan
Banjir merupakan merupakan masalah pokok yang terus menerus terjadi dan
intesitas terus meningkat yang perlu mendapat perhatian yang serius di Sulawesi
Selatan. Hal ini sangat meresahkan masyarakat terutama masyarakat yang
bermukim di sekitar sungai Jeneberang, Saddang, Bila, Walanae, Cendranae
dan Sungai besar lainnya dengan debit banjir setiap tahunnya semakin
meningkat.
3. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan salah satu masalah pokok lingkungan hidup yang ada
di Prov. Sulsel. Dimana setiap tahun terjadi peningkatan sedimentasi dibeberapa
sungai utama di wilayah ini yang cukup tinggi.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-2
4. Pencemaran Air dan Udara
Pencemaran Air di Sulawesi Selatan belakangan ini makin signifikan, hal ini
disebabkan oleh aktivitas manusia yang dilakukan tanpa memperhatikan
lingkungan sekitarnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa Danau, Sungai lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Pencemaran air disebabkan
oleh berbagai hal antara lain :
Sampah organik seperti air comberan (Sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah seluruh ekosistem.
Buangan limbah pabrik yang mengalir kesungai, dimana mengandung
berbagai macam polutan seperti bahan organik, neutrien, dan padatan
tersuspensi.
Saat ini masalah pencemaran udara adalah merupakan isu yang sangat
penting mengingat meningkatnya aktivitas manusia yang setiap hari berpeluang
untuk menciptakan polusi udara yang sangat tinggi. Hal ini perlu kita sikapi
bersama dengan cara menekan laju pencemaran udara yang terjadi pada
daerah kota dan daerah padat industri yang menghasilkan zat di atas batas
kewajaran. Gas-gas pencemar udara di antaranya CO, CO2, NO, NO2, SO, SO2.
Semakin banyak kendaraan bermotor dan alat-alat industri yang mencemarkan
lingkungan maka akan semakin parah pula pencemaran uadara yang terjadi,
kualitas Udara semakin memburuk di sebabkan semakin sempitnya lahan hijau
atau pepohonan di suatu daerah untuk itu perlu adanya peran serta pemerintah,
pengusaha dan masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan
pencemaran udara di Sulawesi Selatan.
5. Kerusakan ekosistem pesisir pantai
Kerusakan hutan mangrove di Sulsel disebabkan oleh lemahnya berbagai
faktor, antara lain kebijakan pemanfaatan wilayah pesisir, Kebijakan pengelolaan
hutan mangrove, penegakan hukum dan koordinasi antar sektor instansi terkait
dalam pemanfaatan wilayah pesisir. Kerusakan terumbu karang di Sulsel telah
menyebabkan menurunnya populasi/produksi ikan di sepanjang pesisir pantai.
6. Persampahan
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-3
Saat ini masalah persampahan adalah sebuah issu penting yang memerlukan
penanganan secara tepat, dimana pola konsumsi masyarakat yang belum
mengarah pada pola-pola yang berwawasan lingkungan sehingga penggunaan
kemasan berupa kertas, kantong plastik, kaleng dan bahan-bahan lainnya masih
tinggi. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah timbunan sampah perkotaan,
tetapi umumnya peningkatan jumlah tersebut tidak diikuti oleh prasarana dan
sarana persampahan yang memadai sehingga sampah yang tidak tertangani
menjadi sumber pencemaran.
7. Degradasi Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati di sulsel perlu dilestarikan melalui perlindungan dan
pemanfaatan secara berkelanjutan seperti yang amanatkan dalam UU No. 5
Tahun 1994 tentang Keanekaragaman Hayati. Keanekaragaman hayati terdiri
dari komponen gen, spesies dan ekosistem yang merupakan sumberdaya dan
jasa bagi kehidupan umat manusia.
8. Kerusakan Hutan
Kondisi hutan di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami degradasi yang terus
meningkat akibat kegiatan perladangan berpindah, penebangan liar, eksploitasi
hutan yang berlebihan dan aktivitas penduduk lainnya dalam kawasan hutan.
Perlu kita ketahui bahwa Kerusakan Hutan Lahan Kristis di Sulsel seluas
682.784,29 Ha terdiri 312.827,74 Ha berada diluar kawasan hutan lindung.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih
Berdasarkan pemahaman atas permasalahan/isu strategis pembangunan
yang potensial dihadapi pada periode 2013-2018, arahan dari RPJPD Sulawesi
Selatan, serta arahan dari visi RPJMN 2010-2014, visi pembangunan daerah
Sulawesi Selatan 2013-2018 adalah:
“Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan
Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan”
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-4
Dalam rumusan visi ini ada tiga pokok visi yakni pilar utama pembangunan
Indonesia, simpul jejaring, dan akselerasi kesejahteraan. Penjelasan masing-
masing pokok visi adalah sebagai berikut.
Pilar Utama Pembangunan Nasional adalah gambaran tentang posisi
Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yang menjadi acuan dan berkontribusi nyata
terhadap solusi persoalan mendasar bangsa Indonesia. Persoalan mendasar
tersebut khususnya dalam perwujudan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan
pangan di mana Indonesia masih mengimpor beras, garam, jagung dan daging.
Sulawesi Selatan juga lebih berperan dalam mengembangkan pola ideal
perwujudan kehidupan religius dan kerukunan antar umat bergama, selain dapat
mengembangkan tata kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat,
khususnya pada pengembangan demokrasi, dalam substansi dan konteks yang
sesuai dengan cara dan karakter Sulawesi Selatan.
Simpul Jejaring adalah gambaran tentang posisi Sulawesi Selatan pada
tahun 2018 yang semakin menempatkan dirinya sebagai pusat pertumbuhan dan
perkembangan luar pulau Jawa, pusat pelayanan barang dan jasa, hub pendidikan,
hub kesehatan, serta hub perhubungan darat, laut dan udara. Dengan posisi
demikian, Sulawesi Selatan semakin kuat mensinergikan kemajuan kabupaten dan
kota serta semakin bersinergi dengan perkembangan regional, nasional dan
internasional.
Akselerasi Kesejahteraan adalah gambaran tentang proses dan hasil
perubahan pada masyarakat Sulawesi Selatan melalui pengelolaan keragaman
modal manusia, sosial, budaya, alam, fisik, dan finansial sehingga dapat
mempercepat perwujudan kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan
kelestarian lingkungan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Pada saat itu,
pertumbuhan ekonomi berada di atas rata-rata nasional, pendapatan perkapita
lebih dari Rp. 30 juta, angka pengangguran dan angka kemiskinan berada di bawah
rata-rata nasional. Agroindustri berkembang pesat sebagai kelanjutan dari
perkembangan agribisnis, sementara industri manufaktur dan pertambangan akan
berkontribusi signifikan dalam struktur perekonomian. Kondisi ini merupakan fase
akhir era tinggal landas dan merupakan awal kematangan ekonomi yang sudah
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-5
menunjukkan terbentuknya kelas menengah dan civil society dengan jumlah yang
signifikan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang akan dijalankan pada 2013-2018
adalah:
1. Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan
intra dan antar ummat beragama;
2. Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan
kelestarian lingkungan;
3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur;
4. Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global;
5. Meningkatkan kualitas demokrasi dan hukum;
6. Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan, harmoni sosial dan kesatuan
bangsa;
7. Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih.
Untuk terwujudnya visi pembangunan daerah maka tujuan pembangunan
daerah yang hendak dicapai pada 2018 adalah:
1. Berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar umat
beragama;
2. Meningkatnya kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian
lingkungan;
3. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur;
4. Meningkatnya daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global;
5. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan demokrasi dan penegakan hukum;
6. Meningkatnya kualitas ketertiban, keamanan, harmoni sosial, dan kesatuan
bangsa;
7. Meningkatnya kualitas penyelenggaran kepemerintahan yang baik dan bersih.
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD BLHD
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur Sulawesi Selatan
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-6
Visi: “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan”
No
Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH
terpilih
Permasalahan Pelayanan
SKPD BLHD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Misi 2 : Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan;
1. Semakin tingginya aktivitas pembangunan, berdampak pada menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan dan meningkatnya pencemaran lingkungan
2. Kesadaran partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan belum optimal
3. Belum sinerginya pengelolaan lingkungan hidup antar sektoral terkait
4. Terbatasnya sumberdaya, mencakup alat, SDM
1. Belum tersedianya regulasi tingkat daerah mengenai pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup
2. Masih terbatasnya SDM BLHD baik secara kuantitas maupun secara kualitas
3. Kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan hidup
1. Undang-undang Nomor 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Peraturan Daerah No 9 Tahun 2009 tentang RTRW
3. Tersedianya APBD
4. Tersedianya UPTB Laboratorium Lingkumgan Hidup yang terakreditasi dan teregistrasi.
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Berangkat dari pandangan, harapan dan permasalahan yang ada,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan tujuan pembangunan
Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi
yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang
populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya
alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional.
Berdasarkan tujuan pembangunan ini, peran utama Kementerian tahun
2015-2019 yang akan diusung, adalah : (1) Menjaga kualitas LH yang memberikan
daya dukung, pengendalian pencemaran, pengelolaan DAS, keanekaragaman
hayati serta pengendalian perubahan iklim; (2) Menjaga luasan dan fungsi hutan
untuk menopang kehidupan, menyediakan hutan untuk kegiatan sosial, ekonomi
rakyat, dan menjaga jumlah dan jenis flora dan fauna serta endangered species;
(3) memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan, dan merawat
keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumberdaya.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-7
Selanjutnya, untuk memastikan peran pembangunan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dirumuskan sasaran strategis pembangunan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sasaran strategis ini akan menjadi panduan dan
mendorong arsitektur kinerja tahun 2015-2019.
Sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun
2015-2019 adalah : (1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan
daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan
indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6,
angka pada tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari besarnya
indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan; (2)
Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari
untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan,
dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan
PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik
kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan eksport; dan, (3)
Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta
keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian
ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai
penanda (penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan
populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang
dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perisak ozon, dan lain-lain).
Agenda pembangunan nasional yang terkait langsung dengan
pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah : (1) agenda
memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; (2) agenda pembangunan
meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; dan (3)
agenda mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor
strategis ekonomidomestik.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-8
Tabel. 3.2
Permasalahan Pelayanan BLHD Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Sasaran Renstra KLH beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah
Renstra KLH
Permasalahan
Pelayanan SKPD BLHD
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut serta air tanah
1. Meningkatnya
pencemaran dan
kerusakan
lingkungan sungai,
danau dan air tanah
yang disebabkan
oleh aktivitas
manusia
2.Masyarakat dan
industri bantak
membuang limbah
ke sungai
1. Lemahnya
penegakan
hukum
terhadap
pelaku
pencemar
2. Kurangnya
SDM PPLH dan
PPNS
Lingkungan
Hidup.
3. Keterbatasan
alokasi
anggaran
1. PP No. 82 tahun
2001 tentang
Pengelolaan Kualitas
Air dan Pngendalian
Pencemaran Air.
2. PerGub. Sulsel No.
69 Tahun 2010,
Tentang Baku Mutu
dan Kriteria
Kerusakan
Lingkungan Hidup
2
Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan
Meningkatnya
degradasi
keanekaragaman
hayati dan kerusakan
hutan
Lemahnya
pengawasan dan
penegakan hukum
terkait
perlindungan
keanekaragaman
hayati dan
ekosistem hutan
PerGub. Sulsel No. 69
Tahun 2010, Tentang
Baku Mutu dan Kriteria
Kerusakan Lingkungan
Hidup
3 Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
1). Meningkatnya
jumlah kendaraan
bermotor dan
Industri yang
melepaskan emisi
ke Udara.
2) Meningkatnya
pemanasan global
3) Kurang
memadainya
sarana dan
prasarana
pengelolaan
persampahan dan
Limbah B3.
1. Belum
terdapatnya
regulasi daerah
terkait
pengendalian
emisi sumber
bergerak dan
tidak bergerak.
2. Belum
terdapatnya
regulasi daerah
terkait
pengelolaan
persampahan
1. Telah
dilaksanakannya
Evaluasi Kualitas
Udara Perkotaan
setiap Tahunnya di
Prov.Sulsel
2. Bertambahnya
pemrakarsa
usaha/kegiatan
yang taat dalam
pengendalian
pencemaran udara
dan PLB3 melalui
penilaian PROPER.
3. Pergub. No.14
Tahun 2011
Tentang Limbah B3.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi
Kurang sinerginya
pengelolaan
sumberdaya alam dan
lingkungan hidup antar
sektor dan antar
stakeholder
Belum optimalnya
koordinasi dalam
pengelolaan
sumberdaya alam
dan lingkungan
hidup
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-9
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009- 2029
telah disahkan melalui Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9
Tahun 2009.
Tujuan umum penataan ruang wilayah provinsi adalah untuk menata ruang
wilayah Sulawesi Selatan termasuk pesisir dan pulau-pulau kecilnya menjadi
simpul transportasi, industri, perdagangan, pariwisata, permukiman, pertanian,
lahan pangan berkelanjutan, serta untuk meningkatkan kualitas lingkungan daerah
aliran sungai, secara sinergis antar sektor maupun antar wilayah, partisipatif,
demokratis, adil dan seimbang, dalam sistem tata ruang wilayah nasional, yang
bermuara pada proses peningkatan kesejahteraan rakyat, khususnya warga
Sulawesi Selatan secara berkelanjutan.
Tujuan khusus penataan ruang wilayah provinsi adalah :
a. mengembangkan fungsi Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi, industri,
perdagangan dan konvensi;
b. mengarahkan peran Sulawesi Selatan sebagai lahan pangan berkelanjutan
dengan mengarahkan pengembangan agrobisnis dan agroindustri khususnya
komoditi-komoditi unggulan Sulawesi Selatan, yang sekaligus sebagai
penggerak ekonomi rakyat;
c. mengarahkan pengembangan kawasan serta prasarana wisata budaya, wisata
alam, wisata bahari, wisata agro, maupun wisata belanja;
d. memulihkan daya dukung lingkungan, terutama DAS kritis sebagai dukungan
proaktif terhadap fenomena perubahan iklim dunia, dengan menciptakan
keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan lindung dengan kawasan
budidaya dalam satu ekosistem darat, laut, dan udara, serta terpadu antara
wilayah kabupaten/kota;
e. meningkatkan sinergitas, efektifitas dan efisiensi penataan ruang lintas sektor
dan lintas wilayah Kabupaten/kota yang konsisten dengan kebijakan Nasional
dan daerah, termasuk pengembangan prasarana wilayah sesuai daya dukung
wilayahnya;
f. secara khusus mengarahkan penataan ruang wilayah pesisir dan kepulauan
menjadi lebih produktif, lebih terpenuhi pelayanan sosial, ekonomi dan budaya,
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-10
serta lebih terlayani sistem transportasi, informasi dan komunikasi agar
terbangun ekonomi wilayah kelautan secara terpadu dan berkelanjutan;
g. menjadi dasar bagi penyusunan rencana yang bersifat lebih operasional dalam
pembangunan dan pemanfaatan ruang di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
seperti penyusunan RTRW Kabupaten/Kota, perencanaan kawasan strategis
Provinsi, penyusunan RPJMD Provinsi;
h. menciptakan kepastian hukum dalam pemanfaatan ruang yang akan
merangsang partisipasi masyarakat;
i. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
j. menjadi pedoman bagi aparat terkait dalam hal pengendalian pemanfaatan
ruang, baik melalui pengawasan, perizinan dan penertiban
Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi:
a. peningkataan akses pelayanan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah darat maupun laut dan pulau-pulau kecil secara merata dan
berhirarki;
Strategi peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah sebagaimana dimaksud meliputi:
1. meningkatkan interkoneksi antara kawasan perkotaan baik Mamminasata
sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) yaitu Palopo, Watampone, Parepare, Barru, Pangkajene, Jeneponto
dan Bulukumba, maupun Pusat- Pusat Kegiatan Lokal (PKL) berupa ibukota-
ibukota Kabupaten yang tidak termasuk dalam PKN maupun PKW, antara
kawasan perkotaan dengan pusat-pusat kegiatan kawasan perdesaan, serta
antara kawasan perkotaan dengan wilayah sekitarnya, termasuk dengan
pulau-pulau kecil;
2. mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang potensil dan
belum terlayani oleh pusat pertumbuhan yang ada;
3. mengendalikan perkembangan kawasan perkotaan, khususnya daerah pantai
dan daerah irigasi teknis; dan
4. mendorong kawasan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan agar lebih
produktif, kompetitif dan lebih kondusif untuk hidup dan berkehidupan secara
berkelanjutan, serta lebih efektif dalam mendorong pengembangan wilayah
sekitarnya, terutama PKN, PKW, dan PKL.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-11
b. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
informasi, telekomunikasi, energi dan sumberdaya air yang terpadu dan merata
di seluruh wilayah Provinsi;
Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
sebagaimana dimaksud meliputi:
1. meningkatkan kualitas jaringan prasarana transportasi darat, laut dan udara
secara terpadu;
2. mendorong pengembangan prasarana telekomunikasi dan informasi terutama
di kawasan yang masih terisolasi;
3. meningkatkan jaringan energi dengan lebih menumbuh-kembangkan
pemanfaatan sumberdaya terbarukan yang ramah lingkungan dalam sistem
kemandirian energi listrik lingkungan mikro, baik di daerah perdesaan
terpencil maupun pulau-pulau kecil terpencil;
4. meningkatkan kualitas dan daya jangkau jaringan prasarana serta
mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumberdaya air;
5. meningkatkan jaringan distribusi minyak dan gas bumi yang terpadu dalam
sistem tatanan Nasional secara optimal.
c. pengembangan kawasan strategis provinsi.
Strategi pengembangan kawasan strategis provinsi sebagaimana di maksud di
atas, meliputi:
1. pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan untuk
mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi
perlindungan kawasan, melestarikan keunikan rona alam, dan melestarikan
warisan ragam budaya lokal;
2. pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan
perekonomian Provinsi yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam
perekonomian Nasional atau internasional;
3. pemanfaatan sumberdaya alam dan atau perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
4. pelestarian dan peningkatan kualitas sosial dan budaya lokal yang beragam.
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-12
5. pelestarian dan peningkatan nilai kawasan lindung yang ditetapkan sebagai
warisan dunia, cagar biosfer, dan
6. pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangi kesenjangan sosial
ekonomi dan sosial budaya antarkawasan.
Adapun program utama yang dirumuskan dalam RTRW Provinsi Sulawesi
Selatan yang terkait dengan lingkungan hidup, yakni program Rehabilitasi dan
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi dari sudut pandang kepentingan fungsi dan
daya dukung lingkungan hidup, program utama ini terdiri dari dua sub program yakni
1. Rehabilitasi/revitalisasi kawasan
2. Pengembangan/ peningkatan kualitas kawasan
Berdasarkan program utama tersebut, BLHD Provinsi Sulawesi Selatan
menyajikan faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan yang dapat
mempengaruhi pencapaian sasaran program RTRW.
Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Rencana Tata Ruang Wilayah
terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan
Pelayanan SKPD BLHD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1
Rehabilitasi dan
Pengembangan Kawasan
Strategis Provinsi dari
sudut pandang
kepentingan fungsi dan
daya dukung lingkungan
hidup
1) Rehabilitasi/revitalisasi
kawasan
2) Pengembangan/
peningkatan kualitas
kawasan
1. Menurunnya daya
dukung, fungsi dan
kualitas lingkungan
hidup akibat
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
2) Meningkatnya
Kerusakan kawasan
pesisir dan
ekosistemnya
3) Belum ada
perencanaan terkait
revitalisasi kawasan
dan peningkatan
kualitas kawasan
1. Belum
dilakukanny
a KLHS
terkait
pengemban
gan
kawasan
strategis
provinsi.
2. Lemahnya
pengawasan
dan
penegakan
hukum
terkait
kesesuaian
zonasi
kawasan.
1. Perda No
9 Tahun
2009
tentang
RTRW
2. PerGub.
Sulsel
No.17
Tahun
2013
Tentang
Izin
Pemanfa
atan
Ruang
Pada
Kawasan
Pusat
Bisnis
Terpadu
Indonesia
Bab III Isu Strategis
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 III-13
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis yang akan dihadapi dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra SKPD berdasarkan nomor 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4
Dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra BLHD Provinsi Sulawesi Selatan ini
yaitu dari tahun 2013-2018 diperkirakan akan dihadapi beberapa isu-isu stategis antara
lain :
a. Isu kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, dengan permasalahan : (1)
tingginya kerusakan sumberdaya alam pada ekosistem hutan, sungai, permukiman,
dan pesisir.
b. Isu pencemaran lingkungan, dengan permasalahan : (1) meningkatnya beban
pencemaran berbasis DAS; (2)meningkatnya emisi ke udara ambient.
c. Isu kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup, dengan
permasalahan rendahnya kompetensi dan sinergi antar stakeholder dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
d. Isu penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup, dengan permasalahan masih
banyaknya pengaturan hukum dan regulasi pengelolaan lingkungan hidup yang
belum konsisten teraplikasikan.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-1
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD BLHD
a. Visi
Dalam rangka mewujudkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan selaras
dengan tujuan, sasaran, dan kebijakan pembangunan lingkungan hidup pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018, maka visi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
Visi renstra BLHD Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan penjabaran dari
visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, yakni “Sulawesi Selatan
sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi
Kesejahteraan. Pengertian dari visi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-
2018 tersebut adalah bahwa Sulawesi Selatan berposisi sebagai provinsi yang
terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup dan penanganan dampak
lingkungan hidup. Posisi terdepan dalam perlindungan fungsi lingkungan hidup
serta penanganan dampak lingkungan hidup tersebut harus ditopang dengan
kapasitas pengelolaan hidup pada seluruh pemangku kepentingan dan tegaknya
hukum lingkungan hidup.
Pokok Visi dari visi renstra BLHD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-
2018 terletak pada empat poin penting, yakni :
(1) tertanganinya dampak lingkungan hidup;
(2) terlindunginya fungsi lingkungan hidup;
Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-2
(3) tercukupinya kapasitas pengelolaan lingkungan hidup pada seluruh
pemangku kepentingan; dan
(4) tegaknya hukum lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b. Misi
Dalam Renstra ini yang dimaksud misi adalah upaya-upaya umum yang
hendak dijalankan SKPD BLHD demi terwujudnya visi. Misi juga menyangkut
komitmen pada stakeholder utama dan/atau apa yang ingin diwujudkan oleh visi.
Misi Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018, adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan
aktivitas sehari-hari masyarakat;
2. Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan
hidup;
3. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup;
4. Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup.
Setiap misi tersebut di atas mempunyai keterkaitan dengan pokok-pokok visi.
Gambaran keterkaitan pokok-pokok visi dengan pokok-pokok misi tersebut dapat di
lihat pada Tabel 4.1.1 berikut.
Tabel 4.1.1 Keterkaitan Pokok-Pokok Visi, Misi, dan Penjelasan Misi Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
POKOK-POKOK VISI MISI PENJELASAN MISI
1 Tertanganinya dampak lingkungan hidup
1 Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktivitas sehari-hari masyarakat
Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan sumber-sumber air baku, danau, tanah dan udara yang disebabkan oleh aktivitas masyarakat
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-3
2 Terlindunginya fungsi lingkungan hidup
2 Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
Meningkatkan pelestarian flora dan fauna, keanekaragaman hayati dan kawasan konservasi.
3 Tercukupinya kapasitas pengelolaan lingkungan hidup pada seluruh pemangku kepentingan
3 Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup
Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, dan kelembagaan dalam perlindungan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
4 Tegaknya hukum lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup
4 Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup
Meningkatkan kesadaran, kepastian dan keadilan hukum dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD BLHD
a. Tujuan
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi SKPD BLHD, melaksanakan misi SKPD BLHD, memecahkan
permasalahan yang dihadapi SKPD BLHD, dan menangani isu strategis daerah
yang ada. Tujuan harus bersifat realistis dan dapat dicapai.
Tujuan dalam Renstra ini diartikan sebagai sesuatu yang diinginkan tercapai
dan merupakan penjabaran dari pokok-pokok misi SKPD BLHD.
Tujuan jangka menengah Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel;
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-4
2. Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup serta adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim;
3. Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, kelembagaan dan
peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
4. Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup.
Gambaran keterkaitan pokok-pokok misi dengan tujuan dapat di lihat pada
Tabel 4.2.1
Tabel 4.2.1 Keterkaitan Misi dan Tujuan Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
MISI TUJUAN
1. Meningkatkan penanganan
dampak lingkungan hidup dari
pembangunan dan aktivitas
sehari-hari masyarakat
1.1 Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup di Sulsel.
2. Meningkatkan perlindungan
dan konservasi sumberdaya
alam dan lingkungan hidup
2.1 Meningkatkan daya dukung
lingkungan hidup serta
adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
3. Meningkatkan kapasitas
pemangku kepentingan dalam
pengelolaan lingkungan hidup
3.1. Meningkatkan kapasitas
manajemen, sumberdaya
manusia, kelembagaan dan
peranserta pemangku
kepentingan dalam
perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
4. Meningkatkan penegakan
hukum dan regulasi lingkungan
hidup
4.1. Meningkatkan penegakan
hukum lingkungan dalam
pengelolaan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-5
Berdasarkan pada tujuan diatas selanjutnya ditetapkan indikator tujuan
sebagai bahan evaluasi pencapaian tujuan untuk 5 tahun periode perencanaan.
Adapun indikator untuk setiap tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
Tujuan Indikator Target
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Sulsel
65,00
Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Jumlah lokasi perlindungan dan Konservasi SDA
60 Lokasi
Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Bobot Kapasitas Pengelolaan LH
3,71
Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Jumlah rekomendasi penanganan kasus lingkungan hidup
78 Rekomendasi
b. Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, dan rasional, untuk dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan penjabaran dari
tujuan, dengan demikian, sebuah tujuan dapat terjabarkan ke dalam lebih dari satu
sasaran.
Sasaran jangka menengah Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas air
2. Meningkatnya kualitas udara
3. Meningkatnya Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan terhadap
pengelolaan LH
4. Meningkatnya daya dukung lingkungan hidup
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-6
5. Meningkatnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
6. Meningkatnya peran serta pemangku kepentingan dalam upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup
7. Meningkatnya kapasitas penyebaran informasi LH
8. Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
9. Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja BLHD
10. Meningkatnya penanganan kasus pengrusakan dan pencemaran lingkungan
dan ketaatan pemangku kepentingan terhadap peraturan perundang-
undangan di bidang lingkungan hidup.
Gambaran keterkaitan pokok-pokok misi dengan tujuan dan sasaran dapat di
lihat pada Tabel 4.2.2
Tabel 4.2.2
Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
MISI TUJUAN SASARAN
1. Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan aktivitas sehari-hari masyarakat
1.1 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel.
1.1. Meningkatnya kualitas
air.
1.2. Meningkatnya kualitas
udara
1.3. Meningkatnya
Ketaatan Pemrakarsa
Usaha dan Kegiatan
terhadap pengelolaan
LH
2. Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup
2.1 Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup serta adaptasi mitigasi perubahan iklim
2.1. Meningkatnya daya
dukung lingkungan
hidup
2.2. Meningkatnya
adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-7
3. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup
3.1 Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
3.1 Meningkatnya peran serta pemangku kepentingan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
3.2 Meningkatnya kapasitas penyebaran informasi LH
3.3 Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
3.4 Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja BLHD
4. Meningkatkan penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup
4.1. Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
4.1 Meningkatnya
penanganan kasus
pengrusakan dan
pencemaran
lingkungan dan
ketaatan pemangku
kepentingan terhadap
peraturan perundang-
undangan di bidang
lingkungan hidup
Perumusan suatu sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas
dan fungsi SKPD BLHD atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil
pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Indikator sasaran SKPD BLHD dan
target kinerja sasaran SKPD BLHD dapat di lihat pada Tabel 4.2.3. di bawah ini.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-8
Tabel 4.2.3.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BLHD
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sulsel.
Meningkatnya kualitas air
Presentase jumlah lokasi pemantauan air yang status mutu airnya memenuhi baku mutu
5% 7% 10% 12% 15%
Persentase jumlah sungai dan danau yang memiliki informasi status mutu air
41,38% 58,62% 75,86% 100% 100%
Meningkatnya kualitas udara
Presentase jumlah lokasi pemantauan udara ambien yang status mutu udaranya tidak tercemar
30% 40% 45% 50% 60%
Persentase jumlah kabupaten/kota yang memiliki informasi mutu udara ambien
54,17% 70,83% 83,33% 100% 100%
Meningkatnya Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan terhadap pengelolaan LH
Presentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap Perizinan, PPU dan PPA
30% 40% 50% 60% 70%
Persentase penurunan beban pencemaran limbah cair
25% 28% 30% 40% 50%
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-9
Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap Dokumen Amdal yang dimiliki
10% 19% 22% 25% 30%
Presentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap pelaporan pengelolaan limbah B3
57% 83% 83% 90% 100%
2 Meningkatkan daya dukung lingkungan hidup serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Meningkatnya daya dukung lingkungan hidup
Persentase tutupan lahan bervegetasi
79% 80% 82% 83% 84%
Cakupan lokasi rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
5,26% 15,79% 26,32% 36,84% 52,63%
Cakupan lokasi perlindungan kawasan berfungsi konservasi
12,5% 25% 37,5% 50% 62,5%
Meningkatnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Persentase jumlah kampung iklim di Sulsel
20% 40% 60% 80% 100%
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-10
3 Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Meningkatnya peran serta Pemangku Kepentingan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh penghargaan Adipura
50% 60% 70% 80% 90%
Cakupan sekolah peduli lingkungan
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menggunakan teknologi ramah lingkungan
50% 60% 70% 80% 90%
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menerapkan kearifan lokal LH
50% 60% 70% 80% 90%
Persentase jumlah organisasi masyarakat yang terlibat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH
60% 70% 80% 90% 100%
Cakupan Kab/Kota yang memiliki komisi Amdal
30% 38% 42% 46% 46%
Meningkatnya kapasitas penyebaran informasi LH
Persentase Jumlah Laporan SLHD Kab/Kota terkategori baik
15% 20% 40% 60% 80%
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-11
Skor hasil penilaian laporan status lingkungan hidup daerah sulsel
70 80 85 90 90
Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
Cakupan laboratorium LH daerah yang evaluasinya memenuhi persyaratan teknis dan manajemen
21,70% 30,40% 39,10% 52,17% 65,20%
Persentase jumlah parameter pengujian kualitas LH yang terakreditasi
50% 60% 70% 80% 100%
Persentase kepuasan pelanggan atas penggunaan jasa laboratorium LH
60% 65% 70% 75% 80%
Meningkatnya kinerja BLHD dalam perencanaan dan evaluasi
Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP BLHD Provinsi Sulsel
65 70 75 80 85
Penurunan tingkat pelanggaran kedisplinan pegawai
20% 40% 80% 80% 80%
Persentase kepuasan masyarakat terhadap pelayanan BLHD
70% 75% 80% 85% 90%
Persentase Hasil Evaluasi Pemeriksaan Reguler BLHD yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-12
4 Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
Meningkatnya
penanganan kasus
pengrusakan dan
pencemaran
lingkungan dan
ketaatan pemangku
kepentingan terhadap
peraturan perundang-
undangan di bidang
lingkungan hidup
Persentase jumlah kasus/perkara lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
10% 20% 30% 40% 50%
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase jumlah jenis produk hukum lingkungan hidup
20% 40% 60% 80% 100%
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-14
4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD BLHD
Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD BLHD adalah strategi dan
kebijakan SKPD BLHD untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah
SKPD BLHD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana
program prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka
menengah SKPD BLHD menunjukkan bagaimana cara SKPD BLHD mencapai
tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD BLHD serta target kinerja hasil
(outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi SKPD BLHD.
Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD BLHD selanjutnya menjadi dasar
perumusan kegiatan SKPD BLHD bagi setiap program prioritas RPJMD yang
menjadi tugas dan fungsi SKPD BLHD
Strategi dan kebijakan Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018 merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan mencapai
tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien.
a. Strategi
Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana
sasaran akan dicapai. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan
program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang selanjutnya
diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Penetapan strategi dilakukan untuk
menjawab cara pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dan jangka waktu
pencapaian sasaran-sasaran tersebut. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk
menjawab satu sasaran pembangunan ataupun lebih dari satu sasaran
pembangunan, dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi
pencapaian target sasaran.
Selain itu, strategi juga berguna sebagai sarana untuk melakukan
transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi Badan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan secara berkelanjutan.
Tabel 4.3.1 menggambarkan keterkaitan tujuan, sasaran,,dan strategi pada
setiap misi Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-15
Tabel 4.3.1. Keterkaitan Tujuan, Sasaran, dan Strategi Renstra Badan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
MISI-1: Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari
pembangunan dan aktivitas sehari-hari masyarakat
TUJUAN SASARAN STRATEGI
1. Meningkatkan
kualitas lingkungan
hidup di Sulsel.
1.4. Meningkatnya
kualitas air.
1.5. Meningkatnya
kualitas udara
1.6. Meningkatnya
Ketaatan
Pemrakarsa
Usaha dan
Kegiatan terhadap
pengelolaan LH
1.1. Meningkatkan
ketaatan
pemrakarsa
usaha dan/atau
kegiatan dalam
pemenuhan baku
mutu pencemaran
dan kerusakan
lingkungan hidup.
1.2. Meningkatkan
upaya
pencegahan dan
pengendalian
usaha dan/atau
kegiatan
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
MISI-2: Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-16
2. Meningkatkan daya
dukung lingkungan
hidup serta
adaptasi dan
mitigasi perubahan
iklim
2.3. Meningkatnya
daya dukung
lingkungan hidup
2.4. Meningkatnya
adaptasi dan
mitigasi
perubahan iklim
2.1. Mengembangkan
lokasi/kawasan
konservasi dan
perlindungan
sebagai upaya
pencegahan dan
pemulihan
kerusakan
sumberdaya alam
dan lingkungan
hidup.
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
MISI-3: Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup
TUJUAN SASARAN STRATEGI
3. Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
3.1 Meningkatnya peran serta Pemangku Kepentingan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan LH.
3.2 Meningkatnya kapasitas penyebaran informasi LH
3.3 Meningkatnya kapasitas laboratorium LH
3.4 Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja BLHD
3.1 Meningkatkan
kapasitas
sumberdaya manusia
dalam pengelolaan
lingkungan hidup
3.2 Meningkatkan
kelengkapan sarana
dan prasarana serta
sistem
informasi lingkungan
hidup
3.3 Mengembangkan
instrumen
pengelolaan
lingkungan hidup
3.4 Mendorong
kepeduliaan para
pemangku
kepentingan.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-17
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2018
MISI-4: Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup
TUJUAN SASARAN STRATEGI
4.1. Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
4.2 Meningkatnya
penanganan
kasus
pengrusakan dan
pencemaran
lingkungan dan
ketaatan
pemangku
kepentingan
terhadap
peraturan
perundang-
undangan di
bidang lingkungan
hidup
4.3 Meningkatkan
pembinaan,
pengawasan dan
penerapan sanksi
administratif,
perdata, dan
pidana bagi pelaku
perusakan dan
pencemaran
lingkungan hidup
4.4 Meningkatkan
kesadaran para
pemangku
kepentingan
terhadap
pelaksanaan
peraturan-peraturan
dibidang lingkungan
hidup.
b. Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan
untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan
dan sasaran.
Kebijakan yang dirumuskan harus dapat:
1. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional;
2. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/fokus, konkrit, dan operasional;
3. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas
dan fungsi SKPD BLHD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-18
yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan
untuk mencapai sasaran; dan
4. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas
dan fungsi SKPD BLHD agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan dan melanggar kepentingan umum.
Tabel 4.3.2 menggambarkan keterkaitan tujuan, sasaran, strategi, dan
kebijakan pada setiap misi Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018.
Tabel 4.3.2. Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Renstra Badan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-1: Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan
aktivitas sehari-hari masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkatkan
kualitas
lingkungan
hidup di
Sulsel.
1.1 Meningkatnya kualitas air.
1.2 Meningkatnya kualitas udara
1.3 Meningkatnya Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan Kegiatan terhadap pengelolaan LH
1.1 Meningkatkan
ketaatan
pemrakarsa
usaha dan/atau
kegiatan dalam
pemenuhan
baku mutu
pencemaran
dan kerusakan
lingkungan
hidup.
1.4 Meningkatkan
upaya
pencegahan
dan
pengendalian
usaha dan/atau
kegiatan
1.1. Meningkatkan
pembinaan,
koordinasi,
pengawasan,
pencegahan,
penanggu-
langan, dan
pemulihan
lingkungan
hidup.
1.2. Melaksanakan
pemantauan
dan
pengendalian
kualitas air dan
udara secara
berkala.
1.3. Melaksanakan
evaluasi
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-19
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-1: Meningkatkan penanganan dampak lingkungan hidup dari pembangunan dan
aktivitas sehari-hari masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
ketaatan
pemrakarsa
usaha dan/atau
kegiatan
terhadap
peraturan
dibidang
lingkungan
hidup.
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-2: Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
2. Meningkatkan
daya dukung
lingkungan
hidup serta
adaptasi dan
mitigasi
perubahan
iklim
2.1. Meningkatnya
daya dukung
lingkungan
hidup
2.2. Meningkatnya
adaptasi dan
mitigasi
perubahan
iklim
2.1. Mengemban
gkan
lokasi/kawas
an
konservasi
dan
perlindungan
sebagai
upaya
pencegahan
dan
pemulihan
kerusakan
sumberdaya
alam dan
2.1. Meningkatkan
pembinaan,
sosialisasi dan
edukasi fungsi
kawasan
konservasi,
2.2. Meningkatkan
koordinasi,
integrasi dan
singkronisasi
antar
pemangku
kepentingan
dalam
pengembanga
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-20
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-2: Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
lingkungan
hidup.
n
lokasi/kawasan
konservasi
atau
perlindungan.
2.3. Mengembangk
an model
kawasan
konservasi dan
perlindungan.
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-3: Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkatkan kapasitas manajemen, sumberdaya manusia, kelembagaan dan peranserta pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan
3.1 Meningkatnya
peran serta
Pemangku
Kepentingan
dalam upaya
perlindungan
dan
pengelolaan
LH.
3.2 Meningkatnya
kapasitas
3.1Meningkatkan
kapasitas
sumberdaya
manusia
dalam
pengelolaan
lingkungan hi
dup
3.2Meningkatkan
kelengkapan
sarana dan
prasarana
serta sistem
3.1 Melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan kapasitas SDM, khususnya yang terkait pengelolaan lingkungan hidup.
3.2 Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-21
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-3: Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan
lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
lingkungan hidup
penyebaran
informasi LH
3.3 Meningkatnya
kapasitas
laboratorium
LH
3.4 Meningkatnya
Kapasitas
dan Kinerja
BLHD
informasi ling
kungan hidup
3.3Mengembang
kan instrumen
pengelolaan
lingkungan
hidup
3.4Mendorong
kepeduliaan
para
pemangku
kepentingan.
pengelolaan lingkungan hidup.
3.3 Membangun sistem informasi lingkungan hidup yang terpadu dan terintegrasi untuk menjamin ketersediaan data yang berkualitas.
3.4 Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-4: Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
4.1.Meningkatkan penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan
4.1 Meningkatny
a
penanganan
kasus
pengrusakan
4.1 Meningkatkan
pembinaan,
pengawasan
dan penerapan
sanksi
4.1. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan penegakan hukum
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-22
VISI: Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Nasional dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tahun 2018
MISI-4: Terwujudnya penegakan hukum dan regulasi lingkungan hidup
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup
dan
pencemaran
lingkungan
dan ketaatan
pemangku
kepentingan
terhadap
peraturan
perundang-
undangan di
bidang
lingkungan
hidup
administratif,
perdata, dan
pidana bagi pel
aku perusakan
dan
pencemaran
lingkungan
hidup
4.2 Meningkatkan
kesadaran para
pemangku
kepentingan
terhadap
pelaksanaan
peraturan-
peraturan
dibidang
lingkungan
hidup.
lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
c. Arah Kebijakan
Arah kebijakan pembangunan lingkungan hidup di Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.
c.1. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2013
Pembangunan lingkungan hidup tahun 2013 merupakan transisi dari periode
Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan sebelumnya.
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup pada tahun 2013 diarahkan
kepada:
1. Pelibatan multipihak dalam konservasi SDA dan lingkungan hidup.
2. Pemantauan pencemaran air dan udara
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-23
3. Peningkatan pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan hidup
(Amdal).
4. Penguatan kompetensi SDM dan kelembagaan para pihak dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
5. Penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
c.2. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2014
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun pertama (tahun 2014)
diarahkan kepada:
1. Peningkatan pelayanan dan edukasi pencegahan dan pengendalian dampak
lingkungan hidup kepada masyarakat dan pelaku usaha;
2. Peningkatan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, serta sistem
informasi pengelolaan lingkungan hidup.
3. Pemantauan pencemaran air dan udara.
4. Penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
c.3. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2015
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun 2015 (tahun ke dua)
diarahkan kepada:
1. Penguatan kebijakan tahun pertama secara konsisten;
2. Peningkatan pengawasan, koordinasi, sinkronisasi, dan pelibatan secara
terpadu pemangku kepentingan dalam pencegahan dan pemulihan lingkungan
hidup.
3. Pemantauan pencemaran air dan udara.
4. Penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
c.4. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2016
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun 2016 (tahun ke tiga)
diarahkan kepada:
1. Memastikan kesinambungan dan akselerasi upaya-upaya pembangunan
lingkungan hidup yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya; serta
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 IV-24
2. Peningkatan koordinasi untuk pengembangan instrumen pengelolaan
lingkungan hidup dan penyusunan produk hukum lingkungan hidup.
3. Pemantauan pencemaran air dan udara.
4. Penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
c.5. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2017
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun 2017 (tahun ke empat)
diarahkan kepada:
1. Percepatan target-target pembangunan lingkungan hidup yang telah
dilaksanakan tahun sebelumnya dengan senantiasa secara terus menerus
melakukan perbaikan dan penyempurnaan pada upaya pelestarian lingkungan
hidup;
2. Penyelarasan atau sinergitas kegiatan lintas sektor dan penegakan hukum
lingkungan hidup.
3. Pemantauan pencemaran air dan udara.
4. Penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
c.6. Arah Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup Tahun 2018
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun 2018, yang merupakan
pembangunan lingkungan hidup tahun ke lima atau tahun terakhir dari periode
Renstra.
Tahun ke lima merupakan tahap konsolidasi untuk memastikan tercapainya
visi dan misi pembangunan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan. Oleh karena itu,
Kebijakan pembangunan lingkungan hidup tahun 2018 diarahkan kepada
penyelesaian target-target pembangunan lingkungan hidup yang telah
dilaksanakan tahun sebelumnya yang difokuskan pada program dan kegiatan yang
masih perlu dioptimalkan target kinerjanya khususnya pemantauan pencemaran air
dan udara, serta penguatan pengaduan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup.
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-1
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan
Pasal 1 ayat 16 Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan
bahwa program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran
dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 yang
dimaksud kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau
beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya, baik
yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal, termasuk peralatan
dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber
daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa.
Setiap program dan kegiatan harus terkait dengan suatu sasaran dan
kebijakan yang telah ditetapkan. Program dan kegiatan tersebut harus konsisten
dengan RPJMD Provinsi Sulsel 2013-2018 dan Renstra BLHD Sulsel 2013-2018,
baik yang telah ditetapkan sebagai program prioritas maupun program penunjang.
Selain itu penentuan program dan kegiatan juga didasarkan pada tercapaianya
penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup daerah yang
telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Terdapat 11 (sebelas) sub urusan lingkungan hidup,
diantaranya ; Perencanaan Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup trategis
(KLHS), Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup, dan
Keanekaragaman Hayati (Kehati), Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3), Pembinaan dan
pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (PPLH), Pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat
(MHA), kearifan lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH, Pendidikan,
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-2
Pelatihan, dan Penyuluhan Lingkungan Hidup. Penghargaan Lingkungan Hidup
Untuk Masyarakat, Pengaduan Lingkungan Hidup, dan Persampahan.
Pertimbangan lain dalam penyusunan program dan kegiatan adalah
tercapainya indikator-indikator penyelenggaraan urusan bidang LH daerah
provinsi yang sebelumnya telah ditetapkan dalam bentuk SPM bidang Lingkungan
Hidup. Laporan pelaksanaan SPM bidang LH tersebut merupakan bahan
monitoring dan evaluasi penyelenggaraan urusan bidang LH daerah sekaligus
bahan perumusan kebijakan LH daerah, terutama dalam peningkatan kapasitas
kelembagaan.
Pada tahun 2013-2018 direncanakan akan dilaksanakan 7 program yang
terdiri atas 4 program perioritas dan 3 program penunjang. Program perioritas
tersebut antara lain; Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam,
Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Program
Penaatan Hukum Lingkungan Hidup. Sementara untuk 3 program penunjang
tersebut antara lain; Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program
Peningkatan Kapasitas Kinerja SKPD, Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja. Pada program perioritas
tersebut terdapat 27 kegiatan dan sementara pada program penunjang terdapat
11 kegiatan. Adapun uraian kegiatan dari program utama yang akan dilaksanakan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
Program ini dimaksudkan untuk mengendalikan Kerusakan dan
Pencemaran Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, yang disebabkan oleh
aktivitas industri dalam berbagai bidang pembangunan, aktivitas masyarakat
maupun aktivitas pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk
mewujudkan tujuan program ini maka dilakukan kegiatan yaitu Koordinasi dan
Penilaian Kota sehat ADIPURA, Peningkatan Pengawasan Ketaatan Pemrakarsa
Usaha/Kegiatan, Pemantauan Kualitas Air, Pemantauan Kualitas Udara Ambien,
Koordinasi dan Inventarisasi bahan perusak ozon, Pembinaan Sulsel Go Green,
Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai AMDAL, UKL dan UPL, Koordinasi
dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS di Kab/kota, Koordinasi Penilaian dokumen
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-3
lingkungan hidup, Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan Hidup, dan
Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Persampahan.
b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Program ini dimaksudkan untuk menjamin kelestarian fungsi sumber daya
alam, ekosistem dan kenekaragaman hayati. Untuk mewujudkan tujuan program
ini maka dilakukan kegiatan yaitu Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas
Lingkungan Hidup; Koordinasi dan Pembinaan Kawasan Pesisir, Laut dan Pulau-
Pulau Kecil; Koordinasi dan Pembinaan, Pengembangan serta Pemantapan
Kawasan Konservasi/Esensial; Koordinasi dan Pembinaan Adaptasi dan Mitigasi
Perubahan Iklim; dan Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan Keanekaragaman
Hayati, dan Plasma Nutfah.
c. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan
pengelolaan lingkungan hidup baik pemerintah, masyarakat, lembaga swadya
masyarakat peduli lingkungan maupun dunia usaha dan lembaga donor dalam
melaksanakan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. Untuk
mewujudkan tujuan program ini, maka dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu,
Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah; Pembinaan Penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih dan Teknologi Berwawasan
Lingkungan; Koordinasi dan Pengembangan Rencana Pendirian Perguruan
Tinggi Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan; Koordinasi dan Pembinaan
Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Daerah (SILHD); Koordinasi dan
Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup; Koordinasi dan Pembinaan
Penerapan Kearifan Lokal Lingkungan Hidup, dan Pembinaan dan Kerjasama
dengan Organisasi Peduli Lingkungan.
d. Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketaatan pemrakarsa
usaha/kegiatan terhadap kewajibannya dalam melakukan pengelolaan
lingkungan. Untuk mewujudkan tujuan program ini maka dilakukan kegiatan yaitu
Identifikasi, Investigasi, Advokasi dan Pelayanan Pengaduan Masyarakat terkait
pencemaran dan pengrusakan Lingkungan Hidup; Koordinasi Penegakan Hukum
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-4
dan Penanganan Kasus Lingkungan Hidup; dan Koordinasi dan Penyusunan
Produk Hukum Lingkungan Hidup.
Adapun uraian kegiatan dari program penunjang yang akan dilaksanakan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kapasitas dan Kinerja SKPD
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja Badan
Lingkungan Hidup Daerah dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup. Untuk mewujudkan tujuan program ini maka dilakukan kegiatan antara lain
Penatausahaan Administrasi Laboratorium Lingkungan Hidup, Pengembangan
Mutu dan Kapasitas Laboratorium, Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi
Lingkungan Hidup, Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Sistem
Pengaduan Lingkungan, Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi dan Kualitas
Aparatur.
b. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Evaluasi
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan
evaluasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Untuk mewujudkan tujuan program ini maka dilakukan kegiatan
antara lain Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan mendukung upaya
pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan dalam bentuk pelayanan ke
dalam dan ke luar organisasi. Untuk mewujudkan tujuan program ini maka
dilakukan kegiatan antara lain Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi
Perkantoran, Penatausahaan Administrasi Keuangan, Pembinaan dan
Pengelolaan Kepegawaian, Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana.
Setelah penetapan program organisasi maka yang dilakukan adalah
perumusan dan penetapan kegiatan guna pengukuran masing-masing program
sebagai standar keberhasilan yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai.
Pencapaian kinerja akan dapat diukur dengan baik apabila terdapat satuan
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-5
pengukuran secara jelas, yang dirumuskan dalam program aksi dan dijabarkan
kedalam aktifitas atau kegiatan instansi pemerintah yang disusun dengan dimensi
waktu tahunan.
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-6
5.2. Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-7
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-8
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-9
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 V-10
5.3. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :
1. SKPD yang terkait lingkungan hidup Provinsi Sulawesi Selatan.
2. SKPD pengelola lingkungan hidup provinsi maupun kabupaten/kota.
3. SKPD lingkup Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten/Kota.
4. Sekolah.
5. Industri atau pelaku usaha/kegiatan yang berpotensi sebagai sumber
pencemar dan sumber perusak lingkungan hidup.
6. Masyarakat.
7. LSM.
T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup di Sulsel
Meningkatnya kualitas air Presentase jumlah lokasi pemantauan air yang
status mutu airnya memenuhi baku mutu 5% 7% 10% 12% 15% 15% Bid IV
Persentase jumlah sungai dan danau yang
memiliki informasi status mutu airnya 41,38% 58,62% 75,86% 100% 100% 100% Bid IV
01.08.15 Program Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup
Jumlah penurunan beban pencemaran (juta ton)
3,39 6,08 3.224,65 12,72 2.007,27 18,28 3.495,95 24,34 1.950,00 30,43 2.024,00 30,43 12.701,87 Bidang I dan IV
01.08.15.01 Pemantauan Kualitas Air Jumlah sungai/ danau yang diketahui status kualitas
airnya5 sungai
10 sungai dan
2 danau282,00 15 sungai dan
2 danau295,60 20 sungai dan
2 danau431,20 27 sungai dan
2 danau458,00 27 sungai dan
2 danau488,00 27 sungai dan
2 danau1.954,80 Bidang IV
Meningkatnya kualitas udara Presentase jumlah lokasi pemantauan udara
ambien yang status mutu udaranya tidak tercemar 30% 40% 45% 50% 60% 60% Bid IV
Persentase jumlah kabupaten/kota yang memiliki
informasi mutu udara ambiennya 54,17% 70,83% 83,33% 100% 100% 100% Bid IV
01.08.15.02 Pemantauan Kualitas Udara Jumlah kab/kota yang diketahui status mutu udara
ambiennya10 kab/kota 13 kab/kota 225,00 15 kab/kota 197,15 17 kab/kota 368,00 20 kab/kota 375,00 24 kab/kota 390,00 24 kab/kota 1.555,15 Bidang IV
Meningkatnya Ketaatan Pemrakarsa
Usaha dan Kegiatan terhadap
pengelolaan LH
Presentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau
kegiatan yang taat terhadap Perizinan, PPU dan
PPA 30% 40% 50% 60% 70% 70% Bid IV
Persentase penurunan beban pencemaran limbah
cair 25% 28% 30% 40% 50% 50% Bid IV
Persentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau
kegiatan yang taat terhadap Dokumen Amdal yang
dimiliki10% 19% 22% 25% 30% 30% Bid I
Presentase jumlah pemrakarsa usaha dan/atau
kegiatan yang taat terhadap pelaporan pengelolaan
limbah B357% 83% 83% 90% 100% 100% Bid III
01.08.15.05 Koordinasi, Pembinaan, dan Pengaw asan
Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau
Kegiatan
Jumlah Kab/Kota dan Pemrakarsa Usaha dan/atau
Kegiatan yang dibina dan diaw asi tingkat ketaatannya
dalam menerapkan peraturan perundang-undangan
dibidang LH24 kab/kota dan
6 pemrakarsa
24 kab/kota dan
15 pemrakarsa125,50
24 kab/kota dan
25 pemrakarsa 153,29
24 kab/kota dan
35 pemrakarsa 465,00
24 kab/kota dan
45 pemrakarsa 475,00
24 kab/kota dan
55 pemrakarsa 475,00
24 kab/kota dan
55 pemrakarsa 1.693,79 Bidang IV
01.08.15.06 Koordinasi, Pembinaan, dan Inventarisasi
Bahan Perusak Ozon
Jumlah Kab/Kota yang dibina dan dikoordinasikan
dalam Inventarisasi Bahan Perusak Ozon 0 24 kab/kota 157,50 24 kab/kota 94,60 24 kab/kota 250,00 24 kab/kota 262,00 24 kab/kota 262,00 24 kab/kota 1.026,10 Bidang III
01.08.15.10 Koordinasi Penilaian Dokumen
Lingkungan Hidup
Jumlah dokumen LH yang dinilai oleh Komisi
Penilai Amdal Provinsi 3 dokumen 5 dokumen 454,00 5 dokumen LH 293,92 5 dokumen LH 221,10 5 dokumen LH 220,00 5 dokumen LH 230,00 5 dokumen LH 1.419,02 Bidang I
01.08.15.04 Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan
Limbah B3
Jumlah kab/kota dan jumlah pemrakarsa
usaha/kegiatan yang dibina & diaw asi dalam
pengelolaan limbah B3 --
24 kab/kota dan
30 pemrakarsa
usaha
172,82 24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha94,10
24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha150,00
24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha160,00
24 kab/kota dan
30 pemrakarsa
usaha
179,00 24 kab/kota dan
30 pemrakarsa
usaha
755,92 Bidang III
Meningkatkan daya dukung
lingkungan hidup serta
adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
Meningkatnya daya dukung
lingkungan hidup
Persentase tutupan lahan bervegetasi
79% 80% 82% 83% 84% 84%
01.08.16 Program Perlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Alam
Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi SDA 6 12 2.477,15 24 494,00 36 1.875,00 48 2.005,00 60 2.156,00 60 9.007,15
01.08.15.08 Koordinasi dan Pembinaan Sulsel Go
Green
Jumlah jalur pemangku kepentingan yang dibina
dalam Sulsel Go Green 0 3 jalur 217,00 3 jalur 148,47 3 jalur 482,00 3 jalur 485,00 3 jalur 488,00 3 jalur 1.820,47 Bidang III
Cakupan lokasi rehabilitas kaw asan pesisir dan
pulau-pulau kecil 5,26% 15,79% 26,32% 36,84% 52,63% 52,63%
01.08.16.01 Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan
Kualitas Lingkungan Hidup
Jumlah lokasi yang dibina pemulihan kualitas LH-
nya0 2 Lokasi 1.297,20 4 Lokasi 177,70 6 Lokasi 560,00 8 Lokasi 570,00 12 Lokasi 610,00 12 Lokasi 3.214,90 Bidang I
01.08.16.02 Koordinasi dan Pembinaan Kaw asan
Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil
Jumlah lokasi yang dibina dan dikoordinasikan dalam
perlindungan kaw asan pesisir, laut dan pulau-pulau
kecil. 0 1 Lokasi 390,50 0 - 2 Lokasi 250,00 4 Lokasi 275,00 6 Lokasi 285,00 6 Lokasi 1.200,50 Bidang III
Cakupan lokasi perlindungan kaw asan berfungsi
konservasi 12,50% 25% 37,50% 50% 62,50% 62,50%
Penanggung
Jawab Tahun 2014 Tahun 2015 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
1
KODE Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Penanggung
Jawab Tahun 2014 Tahun 2015 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
1
KODE Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
01.08.16.03 Koordinasi dan Pembinaan
Pengembangan dan Pemantapan Kaw asan
Konservasi/Esensial
Jumlah lokasi yang di bina kaw asan konservasinya
0 1 Lokasi 272,45 2 Lokasi 113,25 2 Lokasi 423,00 4 Lokasi 477,00 6 Lokasi 542,00 6 Lokasi 1.827,70 Bidang III
01.08.16.04 Koordinasi dan Pembinaan Pelestarian
Kaw asan Karst
Jumlah kab/kota pelestari kaw asan karst yang di
bina 0 2 kab/kota 163,00 2 kab/kota 113,25 2 kab/kota 200,00 2 kab/kota 212,00 2 kab/kota 252,00 2 kab/kota 940,25 Bidang III
01.08.16.06 Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan
Keanekaragaman Hayati dan Plasma
Nutfah
Jumlah lokasi yang dibina dalam pelestarian kehati
0 2 Lokasi 180,00 2 Lokasi 98,90 2 Lokasi 290,00 4 Lokasi 315,00 6 Lokasi 344,00 6 Lokasi 1.227,90 Bidang III
Meningkatnya adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
Persentase jumlah kampung iklim di Sulsel
20% 40% 60% 80% 100% 100% Bidang III
01.08.16.05 Pembinaan dan Koordinasi Adaptasi dan
Mitigasi Perubahan Iklim
Jumlah lokasi yang dibina melalui kegiatan adaptasi
dan mitigasi perubahan iklim 0 10 Lokasi 174,00 16 Lokasi 104,15 24 Lokasi 352,00 28 Lokasi 368,00 30 Lokasi 375,00 30 Lokasi 1.373,15 Bidang III
Meningkatkan kapasitas
manajemen, sumberdaya
manusia, kelembagaan dan
peranserta pemangku
kepentingan dalam perlindungan
dan pengelolaan lingkungan
hidup
Meningkatnya peran serta
Pemangku Kepentingan dalam
upaya perlindungan dan pengelolaan
LH
Cakupan sekolah peduli lingkungan
100% 100% 100% 100% 100% 100% Bidang II
01.08.17 Program Pengembangan Kapasitas
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan hidup 2,78 2,86 2.026,57 2,94 799,45 3,01 1.836,58 3,17 2.085,00 3,71 2.186,00 3,71 8.933,60 Bidang II,
Sekretariat,
UPTB LAB
01.08.17.01 Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah Jumlah sekolah adwiyata yang dibina 0 16 Sekolah 281,00 32 Sekolah 128,06 48 Sekolah 232,00 64 Sekolah 256,00 76 Sekolah 287,00 76 Sekolah 1.184,06
Bidang II
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang memperoleh
penghargaan Adipura50% 60% 70% 80% 90% 90% Bidang II
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menggunakan
teknologi ramah lingkungan50% 60% 70% 80% 90% 90% Bidang II
Persentase Kab/Kota di Sulsel yang menerapkan
kearifan lokal LH50% 60% 70% 80% 90% 90% Bidang II
Persentase jumlah organisasi masyarakat yang
terlibat dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
LH60% 70% 80% 90% 100% 100% Bidang II
Cakupan Kab/Kota yang memiliki Komisi Amdal 30% 38% 42% 46% 46% 46% Bidang II
01.08.15.03 Koordinasi dan Pembinaan Adipura dan
Kalpataru
Jumlah kab/kota yang dibina untuk memperoleh
penghargaan Adipura dan kalpataru 0 24 kab/kota 310,00 24 kab/kota 239,78 24 kab/kota 255,00 24 kab/kota 260,00 24 kab/kota 295,00 24 kab/kota 1.359,78 Bidang II
01.08.17.02 Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih,
dan Teknologi Berw aw asan Lingkungan
Jumlah kab/kota yang dibina dalam penerapan
Sistem Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produksi
Bersih, dan Teknologi Berw aw asan Lingkungan 0 24 kab/kota 215,05 24 kab/kota 137,00 24 kab/kota 263,00 24 kab/kota 287,00 24 kab/kota 290,00 24 kab/kota 1.192,05 Bidang II
01.08.17.06 Koordinasi dan Pembinaan Penerapan
Kearifan Lokal Lingkungan Hidup
Jumlah kab/kota yg dibina dalam penerapan kearifan
lokal 0 24 kab/kota 197,82 24 kab/kota 83,40 24 kab/kota 242,00 24 kab/kota 278,00 24 kab/kota 280,00 24 kab/kota 1.081,22 Bidang II
01.08.17.07 Pembinaan dan Kerjasama dengan
Organisasi Peduli Lingkungan
Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan yang
bermitra dan menjalin kerjasama 0 25 Organisasi 375,00 25 Organisasi 130,23 25 Organisasi 242,00 25 Organisasi 287,00 25 Organisasi 320,00 25 Organisasi 1.354,23 Bidang II
01.08.15.12 Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Persampahan
Jumlah Kab/Kota yang dibina dalam pengelolaan
persampahan 0 5 kab/kota 803,10 5 kab/kota 86,52 5 kab/kota 225,00 5 kab/kota 230,00 4 kab/kota 245,00 24 kab/kota 1.589,62 Bidang II
01.08.15.09 Koordinasi dan Pengaw asan Pelaksanaan
KLHS Provinsi/ Kabupaten/ Kota di
Sulaw esi Selatan
Jumlah kab/kota dan provinsi di Sulsel yang di bina
KLHSnya 05 kab/kota dan
1 provinsi133,40
10 kab/kota dan
1 provinsi77,32
15 kab/kota dan
1 provinsi197,70
20 kab/kota dan
1 provinsi200,00
24 kab/kota dan
1 provinsi200,00
24 kab/kota dan
1 provinsi808,42 Bidang I
01.08.15.07 Pembinaan dan Pengaw asan Komisi
Penilai AMDAL, UKL dan UPL
Jumlah Komisi Penilai AMDAL, UKL/ UPL
kab/kota yang dibina dan diaw asi 10 kab/kota 24 kab/kota 205,00 24 kab/kota 124,85 24 kab/kota 189,80 24 kab/kota 220,00 24 kab/kota 220,00 24 kab/kota 959,65 Bidang I
01.08.17.03 Koordinasi dan Pengembangan Rencana
Pendirian Perguruan Tinggi Lingkungan
Hidup di Sulaw esi Selatan
Jumlah sekolah lingkungan hidup yang
dikoordinasikan dan difasilitasi pengembangannya0 1 sekolah 539,29 1 sekolah 75,00 1 sekolah 200,00 1 sekolah 200,00 1 sekolah 200,00 1 Sekolah 1.214,29 Program
Meningkatnya kapasitas penyebaran
informasi LH
Persentase Laporan SLHD Kab/Kota terkategori
baik15% 20% 40% 60% 80% 80%
Sekretariat
Skor Penilaian Laporan Status Lingkungan Hidup
Daerah Sulsel70 80 85 90 90 90
Sekretariat
01.08.17.04 Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan
Sistem Informasi Lingkungan Hidup
Daerah (SILHD)
Jumlah kab/kota yang dibina dalam penyusunan
SILH1 SLHD 24 kab/kota 159,65 24 kab/kota 109,25 24 kab/kota 324,00 24 kab/kota 411,00 24 kab/kota 420,00 24 kab/kota 1.423,90
Sekretariat
01.08.02.03 Pengelolaan dan Penyebarluasan informasi
Lingkungan Hidup
Jumlah media penyebaran data dan informasi
lingkungan hidup
0
4 media (cetak,
elektronik, w ebsite,
pameran)
689,67 4 media (cetak,
elektronik, w ebsite,
pameran)
490,47 4 media (cetak,
elektronik, w ebsite,
pameran)
850,00 4 media (cetak,
elektronik, w ebsite,
pameran)
890,00 4 media (cetak,
elektronik, w ebsite,
pameran)
890,00 20 media (cetak,
elektronik, w ebsite,
pameran)
3.810,14 Program
Meningkatnya kapasitas
laboratorium LH
Cakupan laboratorium LH daerah yang evaluasinya
memenuhi persyaratan teknis dan manajemen 21,70% 30,40% 39,10% 52,17% 65,20% 65,20%
UPTB LAB LH
Persentase jumlah parameter pengujian kualitas
LH yang terakreditasi 50% 60% 70% 80% 100% 100%UPTB LAB LH
Persentase kepuasan pelanggan atas penggunaan
Jasa Laboratorium LH 60% 65% 70% 75% 80% 80%UPTB LAB LH
01.08.17.05 Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium
Lingkungan Hidup
Jumlah laboratorium kab/kota yg dibina
024 Laboratorium
kab/kota258,75
24 Laboratorium
kab/kota136,50
24 Laboratorium
kab/kota333,57
24 Laboratorium
kab/kota366,00
24 Laboratorium
kab/kota389,00
24 Laboratorium
kab/kota1.483,82 UPTB LAB LH
01.08.15.11 Pelayanan Pengujian Laboratorium
Lingkungan Hidup
Jumlah jenis parameter terakreditasi yang diuji
8 Jenis parameter uji20 jenis parameter
uji139,34 24 Jenis parameter uji 201,64
28 Jenis parameter
uji261,15
32 Jenis parameter
uji280,00
40 Jenis parameter
uji283,00
40 Jenis parameter
uji1.165,13 UPTB LAB LH
01.08.02.01 Penatausahaan Administrasi Laboratorium
Lingkungan Hidup
Persentase peningkatan PAD dari Jasa Laboratorium
LH 0 20% 216,61 40% 1.116,90 60% 277,70 80% 280,00 100% 300,00 100% 2.191,21 UPTB LAB LH
T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Penanggung
Jawab Tahun 2014 Tahun 2015 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
1
KODE Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
01.08.02.02 Pengembangan Mutu dan Kapasitas
Laboratorium LH
Jumlah jenis parameter yang terakreditasi8 jenis parameter
terakreditasi
20 Jenis parameter
terakreditasi270,25
24 Jenis parameter
terakreditasi221,50
28 Jenis parameter
terakreditasi420,20
32 Jenis parameter
terakreditasi450,00
40 Jenis parameter
terakreditasi480,00
40 Jenis parameter
terakreditasi1.841,95 UPTB LAB LH
Meningkatnya Kapasitas dan
Kinerja BLHD Provinsi Sulsel
Nilai Evaluasi Implementasi SAKIP BLHD
Provinsi Sulsel 65 70 75 80 85 85 Sekretariat
Persentase Penurunan Tingkat Pelanggaran
kedisplinan Pegaw ai 20% 40% 60% 80% 80% 80%
Sekretariat
Persentase kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan BLHD 70% 75% 80% 85% 90% 90%
Sekretariat
Persentase Hasil Evaluasi Pemeriksaan Regular
BLHD yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sekretariat
01.08.02 Program Peningkatan Kapasitas dan
Kinerja SKPD
Persentase Peningkatan Kapasitas Kinerja SKPD
20% #REF! 40% #REF! 60% #REF! 80% #REF! 100% #REF! 100% #REF!
01.08.02.04 Pembinaan dan Koordinasi
Pengembangan Sistem Pengaduan
Lingkungan
Jumlah kab/kota yang dibina dalam pengembangan
sistem pengaduan0 24 Kab/kota 367,17 24 Kab/kota 159,67 24 Kab/kota 230,00 24 Kab/kota 250,00 24 Kab/kota 265,00 120 Kab/kota 1.271,84 Bidang IV
01.08.02.05 Pembinaan dan Peningkatan Kompentensi
dan Kualitas Aparatur
Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti pendidikan
lanjutan, pelatihan/ kursus, bintek, seminar,
diseminasi 0 30 Org 129,70 35 Org 246,67 40 Org 230,85 50 Org 280,00 60 Org 290,00 215 Org 1.177,22 Kepegaw aian &
Umum
01.08.03 Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Perencanaan dan Evaluasi
Persentase Peningkatan Pengembangan Sistem
Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD20% 273,88 40% 231,10 60% 535,00 80% 650,00 100% 680,00 100% 2.369,98
01.08.03.01 Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran
dan Pelaporan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Jumlah dokumen penyusunan rencana kegiatan
anggaran dan pelaporan PLH berbasis kinerja
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA,
RKPA, DPPA) 127,70
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA) 65,50
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA) 250,00
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA) 260,00
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA,
RKPA, DPPA) 270,00
25 Dokumen
(Renja, RKA, DPA,
RKPA, DPPA) 973,20 Program
01.08.03.02 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Jumlah dokumen hasil monev dan pelaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup
4 Dokumen 4 Dokumen 146,18 4 Dokumen 165,60 4 Dokumen 285,00 4 Dokumen 390,00 4 Dokumen 410,00 4 Dokumen 1.396,78 Program
01.08.01 Program Peningkatan Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Persentase Peningkatan Pelayanan Administrasi
Perkantoran 20% 3.775,83 40% 2.561,43 60% 4.812,00 80% 4.749,00 100% 5.002,00 100% 20.900,26
01.08.01.01 Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Persentase peningkatan pelayanan prima kepada
publik
0 20% 612,10 40% 993,41 60% 1.160,00 80% 1.049,00 100% 1.052,00 100% 4.866,51 Kepegaw aian &
Umum
01.08.01.02 Penatausahaan Administrasi Keuangan Jumlah laporan keuangan akhir tahun
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
3 Dokumen
(CaLK, Laporan
Keuangan, Laporan
Realisasi Anggaran)
298,32
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
277,50
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
320,00
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
330,00
3 Dokumen
(CaLK, Laporan
Keuangan, Laporan
Realisasi Anggaran)
350,00
15 Dokumen
(CaLK, Laporan
Keuangan, Laporan
Realisasi Anggaran)
1.575,82 Keuangan
01.08.01.03 Pembinaan dan Pengelolaan Kepegaw aian Persentase terw ujudnya manajemen kepegaw aian
berbasis kinerja 100% 100% 374,60 100% 484,47 100% 232,00 100% 320,00 100% 350,00 100% 1.761,07 Kepegaw aian &
Umum
01.08.01.04 Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana
Persentase peningkatan ketersediaan dan
pemeliharaan barang modal
0 20% ketersediaan
dan pemeliharaan
barang modal
2.490,81 40% ketersediaan
dan pemeliharaan
barang modal
806,05 60% ketersediaan
dan pemeliharaan
barang modal
3.100,00 80% ketersediaan
dan pemeliharaan
barang modal
3.050,00 100% ketersediaan
dan pemeliharaan
barang modal
3.250,00 100% ketersediaan
dan pemeliharaan
barang modal
12.696,86
Kepegaw aian &
Umum
Meningkatkan penegakan hukum
lingkungan dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan
hidup
Meningkatnya penanganan kasus
pengrusakan dan pencemaran
lingkungan dan ketaatan pemangku
kepentingan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang
lingkungan hidup
Persentase jumlah pengaduan masyarakat akibat
adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100% Bidang IV
Persentase jumlah kasus/perkara lingkungan hidup
yang ditindaklanjuti 10% 20% 30% 40% 50% 50% Bidang IV
01.08.18 Program Penaatan Hukum Lingkungan
Hidup
Jumlah rekomendasi penanganan kasus lingkungan
hidup5 10 1.056,18 14 962,32 16 775,00 18 875,00 20 973,00 78 4.641,50
01.08.18.01 Identifikasi, investigasi, advokasi dan
Pelayanan Pengaduan Masyarakat Terkait
Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
Hidup
Jumlah rekomendasi tindaklanjut dari pengaduan
berkaitan dengan dugaan pencemaran/ kerusakan
LH.100% 5 Rekomendasi 279,82 7 Rekomendasi 193,79 8 Rekomendasi 425,00 9 Rekomendasi 458,00 10 Rekomendasi 493,00 39 Rekomendasi 1.849,61 Bidang IV
01.08.18.02 Koordinasi Penegakan Hukum dan
Penanganan Kasus Lingkungan Hidup
Jumlah rekomendasi tindaklanjut kasus/ perkara LH
yang ditangani
100% 5 Rekomendasi 237,25 7 Rekomendasi 145,45 8 Rekomendasi 350,00 9 Rekomendasi 417,00 10 Rekomendasi 480,00 39 Rekomendasi 1.629,70 Bidang IV
Persentase jumlah jenis produk hukum lingkungan
hidup20% 40% 60% 80% 100% 100% Bidang IV
T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Penanggung
Jawab Tahun 2014 Tahun 2015 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
1
KODE Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome) dan
Kegiatan (Output)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
01.08.18.03 Koordinasi dan Penyusunan Produk
Hukum Lingkungan Hidup
Jumlah draft produk hukum LH yang dihasilkan
10 produk hukum
LH
6 draft produk
hukum LH539,10
6 draft produk
hukum LH623,07
6 draft produk
hukum LH673,00
6 draft produk
hukum LH673,00
6 draft produk
hukum LH675,00
30 draft produk
hukum LH3.183,17 Bidang I
Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 VI-1
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja SKPD disusun berdasarkan pada tujuan dan sasaran RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, maka sesuai tugas dan fungsinya, BLHD
Provinsi Sulawesi Selatan akan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan ke 4 yakni
meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan sumberdaya alam. Tujuan tersebut
memiliki dua sasaran yakni masing-masing : (a) Meningkatnya upaya dan kapasitas
perlindungan dan pengelolaan kualitas lingkungan hidup serta pelestarian fungsi
lingkungan hidup (sasaran ke 12) dan (b) Meningkatnya kapasitas pengelolaan
konservasi dan tata kelola hutan dan lahan kritis serta pelestarian keanekaragaman
hayati (sasaran ke 13).
Indikator kinerja BLHD yang digunakan sebagai tolak ukur untuk memberikan
gambaran keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan bidang
lingkungan hidup yang dirumuskan dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2013-2018 terkait langsung pada sasaran Meningkatnya upaya dan kapasitas
perlindungan dan pengelolaan kualitas lingkungan hidup serta pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Adapun strategi untuk mewujudkan sasaran tersebut dilakukan
melalui Peningkatan kelestarian lingkungan hidup dan daya dukung lingkungan secara
beriring dengan penanganan dampak lingkungan hidup. Selanjutnya dengan strategi
tersebut ditetapkan kebijakan umum, diantaranya :
a. Peningkatan kualitas lingkungan hidup.
b. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
c. Pengendalian Perubahan Iklim.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut maka ditetapkan 4 program utama yang
dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel pada Renstra
Tahun 2013-2018. Adapun program tersebut adalah
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
c. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
d. Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup.
Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 VI-2
Keterkaitan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan umum, program dan indikator
kinerja utama BLHD Provinsi Sulsel adalah sebagai berikut :
Tabel 6.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Umum RPJMD Sulsel Tahun
2013-2018 dengan Program dalam Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
Pada setiap program tersebut diatas ditetapkan indikator kinerja (outcome)
sebagai keluaran atau hasil dari pelaksanaan program. Indikator kinerja tersebut
selanjutnya diadopsi dalam dokumen RPJMD Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018.
Adapun indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 6.1. Indikator Kinerja BLHD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018
TUJUAN RPJMD Sulsel Tahun 2013-2018: 4. Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam
Sasaran Strategi Kebijakan Umum Program
Meningkatnya
upaya dan
kapasitas
perlindungan
dan
pengelolaan
kualitas
lingkungan
hidup serta
pelestarian
fungsi
lingkungan
hidup
Peningkatan
kelestarian
lingkungan
hidup dan daya
dukung
lingkungan
secara beriring
dengan
penanganan
dampak
lingkungan
hidup
a. Peningkatan kualitas lingkungan hidup.
b. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
c. Pengendalian Perubahan Iklim.
a. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
c. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
d. Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup.
Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 VI-3
NO Indikator
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada akhir
periode RPJMD
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
1
Jumlah Penurunan Beban Pencemaran (Juta Ton)
3,39 Juta Ton
6,08 Juta Ton
12,72 Juta Ton
18,28 Juta Ton
24,34 Juta Ton
30,43 Juta Ton
30,43 Juta Ton
Program Perlindungan dan Konservasi SDA
2
Jumlah Lokasi Perlindungan dan Konservasi SDA
6 Lokasi 12 Lokasi 24 Lokasi 36 Lokasi 48 Lokasi 60 Lokasi
60 Lokasi
Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan LH
3
Bobot Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
- 2,86 2,94 3,01 3,17 3,71
3,71
Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup
4
Jumlah Rekomendasi Penanganan Kasus Lingkungan Hidup
5 Rekomendasi
10
Rekomendasi
14
Rekomendasi
16
Rekomendasi
18
Rekomendasi
20
Rekomendasi 78
Rekomendasi
Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulsel Tahun 2013-2018 VII-1
BAB VII P E N U T U P
Perubahan Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah,
sasaran dan tujuan bagi aparatur BLHD dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan
pemerintah, pengelolaan pembangunan dan pelaksanaan pelayanan kepada
stakholders yang ada. Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) ini merupakan
penjabaran dari Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Daerah yang mengacu pada
Perubahan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan Renstra ini sangat diperlukan partisipasi, semangat dan komitmen
dari seluruh aparatur BLHD karena akan menentukan keberhasilan program dan
kegiatan yang telah disusun, dengan demikian Renstra ini bukan hanya sebagai
dokumen admistrasi karena secara substansial merupakan pencerminan tuntutan
pembangunan yang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai visi dan misi yang ingin capai.
Semoga Perubahan Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan ini dapat diimplentasikan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good governance.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan,
Ir. Andi Hasbi, M.T Pangkat: Pembina Utama Muda NIP. 19650427 199203 1 009
T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
II
LINGKUNGAN HIDUP 14.508 9.291 16.011 16.812 17.652 74.274
01.08.15 Program Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup
Jumlah penurunan beban pencemaran (juta ton) 3,39 6,08 3.224,65 12,72 2.007,27 18,28 3.495,95 24,34 3.625,00 30,43 3.755,00 30,43 16.107,87
01.08.15.01 Pemantauan Kualitas Air Jumlah sungai/ danau yang diketahui status kualitas airnya
5 sungai10 sungai dan
2 danau282,00
15 sungai dan
2 danau295,60
20 sungai dan
2 danau431,20
27 sungai dan
2 danau458,00
27 sungai dan
2 danau488,00
27 sungai dan
2 danau1.954,80
Bidang IV
01.08.15.02 Pemantauan Kualitas Udara Jumlah kab/kota yang diketahui status mutu udara
ambiennya 10 kab/kota 13 kab/kota 225,00 15 kab/kota 197,15 17 kab/kota 368,00 20 kab/kota 375,00 24 kab/kota 390,00 24 kab/kota 1.555,15
Bidang IV
01.08.15.03 Koordinasi dan Pembinaan Adipura dan
Kalpataru
Jumlah kab/kota yang dibina untuk memperoleh
penghargaan Adipura dan kalpataru 0 24 kab/kota 310,00 24 kab/kota 239,78 24 kab/kota 255,00 24 kab/kota 260,00 24 kab/kota 295,00 24 kab/kota 1.359,78
Bidang II
01.08.15.04 Koordinasi dan Pembinaan Pengelolaan Limbah
B3
Jumlah kab/kota dan jumlah pemrakarsa usaha/kegiatan
yang dibina & diawasi dalam pengelolaan limbah B3 --24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha172,82
24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha94,10
24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha150,00
24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha160,00
24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha179,00
24 kab/kota dan 30
pemrakarsa usaha755,92
Bidang III
01.08.15.05 Koordinasi, Pembinaan, dan Pengawasan
Ketaatan Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan
Jumlah Kab/Kota dan Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan
yang dibina dan diawasi tingkat ketaatannya dalam
menerapkan peraturan perundang-undangan dibidang LH
24 kab/kota dan
6 pemrakarsa
24 kab/kota dan
15 pemrakarsa125,50
24 kab/kota dan
25 pemrakarsa 153,29
24 kab/kota dan
35 pemrakarsa 465,00
24 kab/kota dan
45 pemrakarsa 475,00
24 kab/kota dan
55 pemrakarsa 475,00
24 kab/kota dan
55 pemrakarsa 1.693,79
Bidang IV
01.08.15.06 Koordinasi, Pembinaan, dan Inventarisasi Bahan
Perusak Ozon
Jumlah Kab/Kota yang dibina dan dikoordinasikan dalam
Inventarisasi Bahan Perusak Ozon 0 24 kab/kota 157,50 24 kab/kota 94,60 24 kab/kota 250,00 24 kab/kota 262,00 24 kab/kota 262,00 24 kab/kota 1.026,10
Bidang III
01.08.15.07 Pembinaan dan Pengawasan Komisi Penilai
AMDAL, UKL dan UPL
Jumlah Komisi Penilai AMDAL, UKL/ UPL kab/kota yang
dibina dan diawasi 10 kab/kota 24 kab/kota 205,00 24 kab/kota 124,85 24 kab/kota 189,80 24 kab/kota 220,00 24 kab/kota 220,00 24 kab/kota 959,65
Bidang I
01.08.15.08 Koordinasi dan Pembinaan Sulsel Go Green Jumlah jalur pemangku kepentingan yang dibina dalam Sulsel
Go Green 0 3 jalur 217,00 3 jalur 148,47 3 jalur 482,00 3 jalur 485,00 3 jalur 488,00 3 jalur 1.820,47
Bidang III
01.08.15.09 Koordinasi dan Pengawasan Pelaksanaan KLHS
Provinsi/ Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan
Jumlah kab/kota dan provinsi di Sulsel yang di bina
KLHSnya 05 kab/kota dan
1 provinsi133,40
10 kab/kota dan
1 provinsi77,32
15 kab/kota dan
1 provinsi197,70
20 kab/kota dan
1 provinsi200,00
24 kab/kota dan
1 provinsi200,00
24 kab/kota dan
1 provinsi808,42
Bidang I
01.08.15.10 Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan
Hidup
Jumlah dokumen LH yang dinilai oleh Komisi Penilai Amdal
Provinsi 3 dokumen 5 dokumen 454,00 5 dokumen LH 293,92 5 dokumen LH 221,10 5 dokumen LH 220,00 5 dokumen LH 230,00 5 dokumen LH 1.419,02
Bidang I
01.08.15.11 Pelayanan Pengujian Laboratorium Lingkungan
Hidup
Jumlah jenis parameter terakreditasi yang diuji
8 Jenis parameter uji 20 jenis parameter uji 139,34 24 Jenis parameter uji 201,64 28 Jenis parameter uji 261,15 32 Jenis parameter uji 280,00 40 Jenis parameter uji 283,00 40 Jenis parameter uji 1.165,13
UPTB LAB LH
01.08.15.12 Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Persampahan
Jumlah Kab/Kota yang dibina dalam pengelolaan
persampahan 0 5 kab/kota 803,10 5 kab/kota 86,52 5 kab/kota 225,00 5 kab/kota 230,00 4 kab/kota 245,00 24 kab/kota 1.589,62
Bidang II
01.08.16 Program Perlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Alam
Jumlah lokasi perlindungan dan konservasi SDA 6 12 2.477,15 24 494,00 36 1.875,00 48 2.005,00 60 2.156,00 60 9.007,15
01.08.16.01 Koordinasi dan Pembinaan Pemulihan Kualitas
Lingkungan Hidup
Jumlah lokasi yang dibina pemulihan kualitas LH-nya0 2 Lokasi 1.297,20 4 Lokasi 177,70 6 Lokasi 560,00 8 Lokasi 570,00 12 Lokasi 610,00 12 Lokasi 3.214,90
Bidang I
01.08.16.02 Koordinasi dan Pembinaan Kawasan Pesisir,
Laut, dan Pulau-Pulau Kecil
Jumlah lokasi yang dibina dan dikoordinasikan dalam
perlindungan kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil. 0 1 Lokasi 390,50 0 - 2 Lokasi 250,00 4 Lokasi 275,00 6 Lokasi 285,00 6 Lokasi 1.200,50
Bidang III
01.08.16.03 Koordinasi dan Pembinaan Pengembangan dan
Pemantapan Kawasan Konservasi/Esensial
Jumlah lokasi yang di bina kawasan konservasinya
0 1 Lokasi 272,45 2 Lokasi 113,25 2 Lokasi 423,00 4 Lokasi 477,00 6 Lokasi 542,00 6 Lokasi 1.827,70
Bidang III
01.08.16.05 Pembinaan dan Koordinasi Adaptasi dan
Mitigasi Perubahan Iklim
Jumlah lokasi yang dibina melalui kegiatan adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim0 10 Lokasi 174,00 16 Lokasi 104,15 24 Lokasi 352,00 28 Lokasi 368,00 30 Lokasi 375,00 30 Lokasi 1.373,15
Bidang III
01.08.16.06 Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan
Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah
Jumlah lokasi yang dibina dalam pelestarian kehati0 2 Lokasi 180,00 2 Lokasi 98,90 2 Lokasi 290,00 4 Lokasi 315,00 6 Lokasi 344,00 6 Lokasi 1.227,90
Bidang III
01.08.17 Program Pengembangan Kapasitas
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bobot kapasitas pengelolaan lingkungan hidup 2,78 2,86 2.026,57 2,94 799,45 3,01 1.836,58 3,17 2.085,00 3,71 2.186,00 3,71 8.933,60
01.08.17.01 Pembinaan Sulsel Go Green Jalur Sekolah Jumlah sekolah adwiyata yang dibina 0 16 Sekolah 281,00 32 Sekolah 128,06 48 Sekolah 232,00 64 Sekolah 256,00 76 Sekolah 287,00 76 Sekolah 1.184,06
Bidang II
01.08.17.02 Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih, dan
Teknologi Berwawasan Lingkungan
Jumlah kab/kota yang dibina dalam penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan, Ekolabel, Produksi Bersih, dan
Teknologi Berwawasan Lingkungan 0 24 kab/kota 215,05 24 kab/kota 137,00 24 kab/kota 263,00 24 kab/kota 287,00 24 kab/kota 290,00 24 kab/kota 1.192,05
Bidang II
01.08.17.03 Koordinasi dan Pengembangan Rencana
Pendirian Perguruan Tinggi Lingkungan Hidup
di Sulawesi Selatan
Jumlah sekolah lingkungan hidup yang dikoordinasikan dan
difasilitasi pengembangannya 0 1 sekolah 539,29 1 sekolah 75,00 1 sekolah 200,00 1 sekolah 200,00 1 sekolah 200,00 1 Sekolah 1.214,29
Program
01.08.17.04 Koordinasi dan Pembinaan Penyusunan Sistem
Informasi Lingkungan Hidup Daerah (SILHD)
Jumlah kab/kota yang dibina dalam penyusunan SILH1 SLHD 24 kab/kota 159,65 24 kab/kota 109,25 24 kab/kota 324,00 24 kab/kota 411,00 24 kab/kota 420,00 24 kab/kota 1.423,90
Program
01.08.17.05 Koordinasi dan Pembinaan Laboratorium
Lingkungan Hidup
Jumlah laboratorium kab/kota yg dibina0
24 Laboratorium
kab/kota258,75
24 Laboratorium
kab/kota136,50
24 Laboratorium
kab/kota333,57
24 Laboratorium
kab/kota366,00
24 Laboratorium
kab/kota389,00
24 Laboratorium
kab/kota1.483,82
UPTB LAB LH
01.08.17.06 Koordinasi dan Pembinaan Penerapan Kearifan
Lokal Lingkungan Hidup
Jumlah kab/kota yg dibina dalam penerapan kearifan lokal0 24 kab/kota 197,82 24 kab/kota 83,40 24 kab/kota 242,00 24 kab/kota 278,00 24 kab/kota 280,00 24 kab/kota 1.081,22
Bidang II
BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULSEL
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD
1
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN
BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
KODE Fungsi dan Urusan Pemerintahan
dan Program Prioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung
Jawab Tahun 2014 Tahun 2015
PADA PERUBAHAN RENSTRA TAHUN 2013-2018
T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta) T Rp (Juta)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Kinerja pada
Akhir Priode RPJMD
1
KODE Fungsi dan Urusan Pemerintahan
dan Program Prioritas Pembangunan Indikator Kinerja Program (Outcome)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penanggung
Jawab Tahun 2014 Tahun 2015
01.08.17.07 Pembinaan dan Kerjasama dengan Organisasi
Peduli Lingkungan
Jumlah ormas dan ornop peduli lingkungan yang bermitra
dan menjalin kerjasama 0 25 Organisasi 375,00 25 Organisasi 130,23 25 Organisasi 242,00 25 Organisasi 287,00 25 Organisasi 320,00 25 Organisasi 1.354,23 Bidang II
01.08.18 Program Penaatan Hukum Lingkungan
Hidup
Jumlah rekomendasi penanganan kasus lingkungan
hidup
5 10 1.056,18 14 962,32 16 1.448,00 18 1.548,00 20 1.648,00 78 6.662,50
01.08.18.01 Identifikasi, investigasi, advokasi dan Pelayanan
Pengaduan Masyarakat Terkait Pencemaran dan
Pengrusakan Lingkungan Hidup
Jumlah rekomendasi tindaklanjut dari pengaduan berkaitan
dengan dugaan pencemaran/ kerusakan LH.100% 5 Rekomendasi 279,82 7 Rekomendasi 193,79 8 Rekomendasi 425,00 9 Rekomendasi 458,00 10 Rekomendasi 493,00 39 Rekomendasi 1.849,61
Bidang IV
01.08.18.02 Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan
Kasus Lingkungan Hidup
Jumlah rekomendasi tindaklanjut kasus/ perkara LH yang
ditangani 100% 5 Rekomendasi 237,25 7 Rekomendasi 145,45 8 Rekomendasi 350,00 9 Rekomendasi 417,00 10 Rekomendasi 480,00 39 Rekomendasi 1.629,70 Bidang IV
01.08.18.03 Koordinasi dan Penyusunan Produk Hukum
Lingkungan Hidup
Jumlah draft produk hukum LH yang dihasilkan10 produk hukum LH
6 draft produk hukum
LH539,10
6 draft produk hukum
LH623,07
6 draft produk hukum
LH673,00
6 draft produk hukum
LH673,00
6 draft produk hukum
LH675,00
30 draft produk
hukum LH3.183,17
Bidang I
01.08.02 Program Peningkatan Kapasitas dan
Kinerja SKPD
Persentase Peningkatan Kapasitas Kinerja SKPD20% 1.673,40 40% 2.235,21 60% 2.008,75 80% 2.150,00 100% 2.225,00 100% 10.292,36
01.08.02.01 Penatausahaan Administrasi Laboratorium
Lingkungan Hidup
Persentase peningkatan PAD dari Jasa Laboratorium LH 0 20% 216,61 40% 1.116,90 60% 277,70 80% 280,00 100% 300,00 100% 2.191,21
UPTB LAB LH
01.08.02.02 Pengembangan Mutu dan Kapasitas
Laboratorium LH
Jumlah jenis parameter yang terakreditasi 8 jenis parameter
terakreditasi
20 Jenis parameter
terakreditasi270,25
24 Jenis parameter
terakreditasi221,50
28 Jenis parameter
terakreditasi420,20
32 Jenis parameter
terakreditasi450,00
40 Jenis parameter
terakreditasi480,00
40 Jenis parameter
terakreditasi1.841,95
UPTB LAB LH
01.08.02.03 Pengelolaan dan Penyebarluasan informasi
Lingkungan Hidup
Jumlah media penyebaran data dan informasi lingkungan
hidup0
4 media (cetak,
elektronik, website,
pameran)
689,67
4 media (cetak,
elektronik, website,
pameran)
490,47
4 media (cetak,
elektronik, website,
pameran)
850,00
4 media (cetak,
elektronik, website,
pameran)
890,00
4 media (cetak,
elektronik, website,
pameran)
890,00
20 media (cetak,
elektronik, website,
pameran)
3.810,14
Program
01.08.02.04 Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan
Sistem Pengaduan Lingkungan
Jumlah kab/kota yang dibina dalam pengembangan sistem
pengaduan 0 24 Kab/kota 367,17 24 Kab/kota 159,67 24 Kab/kota 230,00 24 Kab/kota 250,00 24 Kab/kota 265,00 120 Kab/kota 1.271,84 Bidang IV
01.08.02.05 Pembinaan dan Peningkatan Kompentensi dan
Kualitas Aparatur
Jumlah aparatur BLHD yang mengikuti pendidikan lanjutan,
pelatihan/ kursus, bintek, seminar, diseminasi 0 30 Org 129,70 35 Org 246,67 40 Org 230,85 50 Org 280,00 60 Org 290,00 215 Org 1.177,22 Kepegawaian &
Umum
01.08.03 Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Perencanaan dan Evaluasi
Persentase Peningkatan Pengembangan Sistem
Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD 20% 273,88 40% 231,10 60% 535,00 80% 650,00 100% 680,00 100% 2.369,98
01.08.03.01 Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan
Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jumlah dokumen penyusunan rencana kegiatan anggaran dan
pelaporan PLH berbasis kinerja
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)127,70
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)65,50
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)250,00
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)260,00
5 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)270,00
25 Dokumen (Renja,
RKA, DPA, RKPA,
DPPA)973,20
Program
01.08.03.02 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jumlah dokumen hasil monev dan pelaksanaan pengelolaan
lingkungan hidup 4 Dokumen 4 Dokumen 146,18 4 Dokumen 165,60 4 Dokumen 285,00 4 Dokumen 390,00 4 Dokumen 410,00 4 Dokumen 1.396,78
Program
01.08.01 Program Peningkatan Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Persentase Peningkatan Pelayanan Administrasi
Perkantoran20% 3.775,83 40% 2.561,43 60% 4.812,00 80% 4.749,00 100% 5.002,00 100% 20.900,26
01.08.01.01 Pengelolaan dan Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Persentase peningkatan pelayanan prima kepada publik 0 20% 612,10 40% 993,41 60% 1.160,00 80% 1.049,00 100% 1.052,00 100% 4.866,51 Kepegawaian &
Umum
01.08.01.02 Penatausahaan Administrasi Keuangan Jumlah laporan keuangan akhir tahun
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
298,32
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
277,50
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
320,00
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
330,00
3 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
350,00
15 Dokumen (CaLK,
Laporan Keuangan,
Laporan Realisasi
Anggaran)
1.575,82
Keuangan
01.08.01.03 Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian Persentase terwujudnya manajemen kepegawaian berbasis
kinerja 100% 100% 374,60 100% 484,47 100% 232,00 100% 320,00 100% 350,00 100% 1.761,07 Kepegawaian &
Umum
01.08.01.04 Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana
Persentase peningkatan ketersediaan dan pemeliharaan
barang modal
0 20% ketersediaan dan
pemeliharaan barang
modal
2.490,81 40% ketersediaan dan
pemeliharaan barang
modal
806,05 60% ketersediaan dan
pemeliharaan barang
modal
3.100,00 80% ketersediaan dan
pemeliharaan barang
modal
3.050,00 100% ketersediaan dan
pemeliharaan barang
modal
3.250,00 100% ketersediaan dan
pemeliharaan barang
modal
12.696,86 Kepegawaian &
Umum