Keperawatan jiwa

Post on 21-Jun-2015

1.163 views 5 download

Transcript of Keperawatan jiwa

KEPERAWATAN JIWA

KELOMPOK : 15Pani kogoya Bersama Nur Fitria Agustin E.

Definisi Keperawatan JiwaKeperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek

keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana klien berada (American Nurses Associations).

Menurut UU KES. JIWA NO 03 TAHUN 1966, Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari seseorang dan perkebangan ini selaras dgn orang lain.

Perspektif dan Falsafah Keperawatan Jiwa

Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).

Falsafah keperawatan jiwa adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

LANJUTAN…Keperawatan menganut pandangan holistik

terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.

Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi.

Falsafah Keperawatan Jiwa :Individu memiliki harkat dan martabat

sehingga masing-masing individu perlu dihargai. Tujuan individu meliputi tumbuh,sehat,otonomi dan aktualisasi diri. Masing-masing individu tersebut berpotensi untuk berubah, karena kita tahu bahwa manusia adalah mahkluk holistik yang mempunyai kebutuhan dasar yang sama. Semua individu perilakunya bermakna, perilaku individu tersebut meliputi : persepsi,pikiran,perasaan dan tindakan.

Model-Model Keperawatan JiwaModel adalah suatu cara untuk

mengorganisasi kumpulan pengetahuan yang kompleks seperti konsep yang berhubungan dengan perilaku manusia.

Penggunaan model ini membantu praktisi memberikan dasar untuk melakukan pengkajian dan intervensi juga cara untuk mengevaluasi keberhasilan penanggulangan (Stuart dan sundeen, P 32, 1998).

6 Model Keperawatan Jiwa:Terdapat 6 model keperawatan jiwa yaitu :1. Model Psychoanalitycal/Psikoanalisa

(Freud,Erickson).2. Model Interpersonal (Sullivan,Peplau)3. Model Sosial (Caplan,Szasz)4. Model Existensial (Ellis, Rogers)5. Model Supportive Therapy ( Wermon,

Rockland)6. Medical (Mayer, Kraeplin)

Ruang Lingkup Keperawatan Jiwa1. Masalah gangguan jiwa (PPDGJ III/ICD 10)2. Masalah psikososial (gelandangan psikotik,

anak jalanan, penyalahgunaan napza, tindak kekerasan sosial, dll

3. Masalah perkembangan manusia harmonis dan peningkatan kualitas hidup (siklus hidup: menikah, usia lanjut; penyakit menahun; pemukiman sehat; pindah tempat tinggal).

A. Peran Keperawatan JiwaPeran keperawatan jiwa profesional

berkembang secara kompleks dari elemen historis aslinya. Peran tersebut kini mencakup dimensi kompetensi klinis, advokasi pasien-keluarga, tanggung jawab fiskal, kolaborasi antardisiplin, akuntabilitas sosial, dan parameter legal-etik.

Berikut ini adalah 3 tingkat praktik keperawatan klinis kesehatan jiwa yang telah diidentifikasi, yaitu:

1. Psychiatric-mental health registered nurse (RN)

2. Advanced practice registered nurse ini psychiatric-mental health (APRN-PMH)

3. Rentang Asuhan Tatanan Tradisional

B. Hal-hal yang di lakukan oleh Perawat Jiwa

1. Membuat pengkajian kesehatan biopsikososial yang peka terhadap budaya.

2. Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan untuk pasien dan keluarga yang mengalami masalah kesehatan kompleks dan kondisi yang dapat menimbulkan sakit.

3. Berperan serta dalam aktivitas manajemen kasus, seperti mengorganisasi, mengakses, menegosiasi, mengordinasi, dan mengintegrasikan pelayanan perbaikan bagi individu dan keluarga.

Lanjutan…4. Memberikan pedoman perawatan kesehatan

kepada individu, keluarga,dan kelompok untuk menggunakan sumber kesehatan jiwa yang tersedia di komunitas termasuk pemberian perawatan, lembaga,teknologi,dan sistem sosial yang paling tepat.

5. Meningkatkan dan memelihara kesehatan jiwa serta mengatasi pengaruh gangguan jiwa melalui penyuluhan dan konseling.

C. Langkah Kerja Keperawatan Jiwa:Langkah Pertama: menyusun Latar BelakangLangkah Kedua: Membuat Tujuan Kegiatan

a. Tujuan Umumb. Tujuan Khususc. Tujuan Hari ini

Langkah Ketiga: Kriteria KlienLangkah Keempat: Menyiapkan MediaLangkah Kelima: Metode apa yang akan dipakaiLangkah Keenam: Membuat Uraian Struktur

KelompokLangkah Ketujuh: Menyusun Pengorganisasian

Paradigma Keperawatan Jiwa (Manusia dan Lingkungan)Mengapa paradigma ini begitu penting? dalam hal ini

paradigma akan sangat membantu seseorang ataupun masyarakat luas untuk memahami dunia kepada kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi di sekitar kita.

Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu  dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. (Adam Smith, 1975, cit Gaffar, 1997).

Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan, (La Ode Jumadi, 1999 : 38).

Fungsi Paradigma :1. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai

persoalan yang melingkupi profesi keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan kperawatan, praktik dan organisasi profesi.

2. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.

A. ManusiaManusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan

spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).

Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.

B. LingkunganLingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah daerah (kawasan) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan.

Lingkungan dibagi 2 yaitu:1. Lingkungan dalam (Lingkungan fisik, Lingkungan

psikologi dan Lingkungan sosial).2. Lingkungan luar (kultur, adat, struktur masyarakat,

status sosial, udara, suara, pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi budaya).

Hubungan Manusia dan Lingkungan :Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi

dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptif .

Tujuan Keperawatan Jiwa dan Karakteristik Keperawatan Jiwa

Tujuan keperawatan jiwa adalah untuk menolong klien agar kembali kemasyarakat sebagai individu yang mandiri dan berguna. Tujuan ini dapat dicapai dengan proses komunikasi atau dengan metode-metode dalam keperawatan jiwa,diharapkan klien dapat menerima dirinya,dapat berhubungan dengan orang lain atau lingkungannya serta mandiri.

Karakteristik Keperawatan Jiwa :

1. Dinamis artinya setiap langkah dalam proses keperawatan dapat kita perbaharui jika situasi yang kita hadapi berubah.

2. Siklus artinya proses keperawatan berjalan menurut alur tertentu : mulai pengkajian,diagnosa,intervensi,implementasi dan evaluasi.

3. Saling ketergantungan artinya masing-masing tahapan pada proses keperawatan saling bergantung satu sama lain.

4. Fleksibel artinya urutan pelaksanaan proses keperawatan dapat berubah sewaktu-waktu,sesuai dengan situasi dan kondisi klien.

THE END