KELOMPOK 8.pptx

Post on 24-Jan-2016

10 views 0 download

Transcript of KELOMPOK 8.pptx

RISIKO DAN ANALISISNYA

KELOMPOK 8 ABDUL HALIM M GOPAL ADYA ARISKA RONNY TIGOR SITANGGANG

Latar Belakang

Sebagai bagian dari proses manajemen proyek, perencanaan dan pengendalian yang baik belum menjamin terwujudnya sasaran proyek. Selalu terdapat kemungkinan tidak tercapainya suatu tujuan atau selalu terdapat ketidak pastian atas keputusan apapun yang diambil. Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut “risiko”

Tujuan

Meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko Meminimalisir kerugian Mendevelope estimasi yang realistis

Pengertian

Risiko Ialah suatu kondisi pada proyek yang timbul karena ketidakpastian (kondisi dimana terjadi kekurangan pengetahuan, informasi, serta pemahaman suatu keputusan dan konsekuensinya) dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi fisik maupun finansial yang tidak menguntungkan bagi tercapainya sasaran proyek, yaitu biaya, waktu, dan mutu proyek

Jenis Risiko

Sebelum menemukan cara untuk mengatasinya maka kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis risiko. Secara garis besar risiko usaha terbagi dua Risiko spekulatif ialah risiko yang apabila diambil dapat

memberikan dua kemungkinan yaitu kerugian dan keuntungan .

Risiko murni ialah resiko yang secara potensial akan memberikan kerugian

Jenis risiko dalam proyek Risiko lokasi

Status kepemilikan tanah, lokasi terletak di daerah gempa / banjir / angin topan, kondisi geoteknis, penemuan arkeologis, etc. Risiko design / konstruksi

Kesalahan design, masalah constructability, produktivitas tenaga kerja, kecelakaan kerja, kerusakan material / equipment selama pengiriman, schedule delay, etc. Risiko ekonomi

Inflasi, perubahan hukum perpajakan, fluktuasi harga komoditas, perubahan kurs mata uang asing, material “hilang dari pasaran” karena diserap booming konstruksi , etc.

..Lanjutan Risiko politik

Perubahan kebijakan pemerintah, proyek ditentang oleh masyarakat, perang, embargo, etc. Risiko lingkungan hidup

Perlindungan terhadap fauna / flora langka di sekitar lokasi proyek, kontaminasi lingkungan akibat limbah, penurunan kualitas udara – air – tanah dalam jangka panjang, etc.

Strategi Risiko Reaktif

Secara umum, tim tidak berbuat apa-apa di seputar risiko sampai sesuatu yang buruk terjadi dan baru kemudian tim tersebut melakukan aksi untuk membetulkan masalah itu dengan cepat.

ProaktifMemikirkan risiko sebelum kerja teknis diawali. Risiko potensial diidentifikasi, probabilitas dan pengaruh proyek diperkirakan, dan diprioritaskan menurut kepentingan.

Manajemen RisikoWebb (1994) mengemukakan manajemen proyek adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapai resiko yang telah diketahui melalui rencana analisa risiko untuk meminimalisasi konsekuensi buruk yang mungkin muncul.

Secara tak langsung manajemen risiko memberikan sumbangan sebagai berikut :

a. Memberikan pemahaman tentang risiko, efeknya, dan keterkaitannya secara lebih baik dan pasti sehingga menambah keyakinan dalam pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kualitas keputusan

b. Meminimalkan jumlah kejadian di luar dugaan dan memberikan gambaran tentang akibat negatifnya sehingga mengurangi ketegangan dan kesalah-pahaman.

..Lanjutan

c. Membantu menyediakan sumberdaya dengan baik.

d. Menangkal timbulnya hal-hal dari luar yang dapat mengganggu kelancaran operasional.

e. Mengurangi fluktuasi laba dan arus kas tahunan atau menstabilkan pendapatan.

f. Menimbulkan kedamaian pikiran dan ketenangan tenaga kerja dalam bekerja.

g. Meningkatkan public-image perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat

Project Risk Management Processes

Risk management planning

Risk identification

Qualitative risk analysis

Quantitative risk analysis

Risk response planning

Risk monitoring and control

…Lanjutan

Risk Management Planning

Memutuskan bagaimana cara merencanakan atau pendekatan untuk melakukan aktifitas manajemen risiko. Risk Identification

Menentukan atau mengidentifikasikan risiko-risiko yang dapat berdampak pada proyek. Qualitative Risk Analysis

Prioritaskan risiko berdasarkan peluang dan dampak terjadinya risiko tersebut.

..Lanjutan Quantitative Risk Analysis

Estimasi secara numerik efek daripada risiko pada tujuan proyek.

Estimasi Resiko:

• Menetapkan suatu skala yang merefleksikan kemungkinan risiko yang akan terjadi.

• Memberikan gambaran konsekuensi risiko

• Estimasi dampak risiko proyek

• Mencatat keseluruhan estimasi risiko secara akurat untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman

..Lanjutan Risk Response Planning

langkah-langkah untuk meningkatkan peluang dan mereduksi ancaman untuk dapat mencapai tujuan proyek.

 Alternative Risk Response:

• Menolak Risiko (Risk Avoidance)

Alternatif ini dipilih jika risikonya terlalu tinggi. Di proyek , risk avoidance biasa dilakukan misalnya untuk risiko yang terkait jiwa manusia atau kemungkinan terjadinya kecelakaan hebat (catastrophic).

• Mengurangi Risiko (Risk Mitigation)

Alternatif ini tidak menghindari risiko, tetapi mengurangi tingkat risikonya dengan melakukan kegiatan atau menyiapkan peralatan yang dapat mengurangi tingkat risiko tersebut.  

..Lanjutan•Memindahkan Risiko ke pihak ketiga (Risk Transferrence)

Di konteks manajemen proyek, risk transfer merupakan hal yang biasa. Salah satunya adalah dengan membeli asuransi dengan membayar uang jumlah tertentu, proyek kita akan di cover untuk risiko-risiko tertentu. 

•Menerima Risiko (Risk Acceptence)

Alternatif ini biasa diambil jika tingkat risiko dianggap sangat kecil sehingga pantas untuk diabaikan saja.

Risk Monitoring and Control

Memonitor risiko-risiko yang terjadi atau rawan terjadi selama proses proyek berlangsung.

Risk Transfer (owner atau kontraktor)

Di phase awal proyek, semua risiko pekerjaan berada di tangan Owner. Pada waktu contract ditandatangani, sebagian risiko berpindah ke kontraktor. Jadi Owner perlu memperhatikan perbedaan mekanisme risk transfer pada berbagai jenis kontrak.

Sebagai contoh, risiko biaya berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja :

- dalam fixed price contract : risiko ditanggung Kontraktor

- dalam reimbursable contract : risiko ditanggung Owner

Teori konvensional dalam risk allocation menyatakan bahwa proyek yang ekonomis akan dicapai bila risiko dialokasikan kepada pihak-pihak (Owner & Contractor) yang paling mampu untuk mengatasi risiko tersebut.

Lanjutan...Dalam menyusun contract, Owner mengalokasi risiko pekerjaan :

- Kontraktor, misalnya diminta menanggung risiko yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja ( ketersediaan resources, produktivitas kerja, risiko konstruksi, inflasi, etc. ).

- Owner, misalnya akan menanggung risiko kondisi sub-soil, perubahan peraturan pemerintah, menyediakan insurance yang meng-cover pekerjaan dari awal s/d warranty period, menyediakan insurance untuk kerugian / kerusakan terhadap pihak ketiga, dst. 

Peng-alokasian risiko ini akan berpengaruh terhadap pengajuan harga tender oleh para kontraktor.

Contoh Kasus

Pekerjaan beton

Risiko kecelakaan: Orang jatuh dari ketinggian Kejatuhan benda dari atas Terkena adukan semen

..LanjutanUpaya Pencegahan (Risk Mitigation): Penggunaan sabuk pengaman Pemasangan lampu penerangan Pemasangan railing pengaman Penggunaan helm Pemasangan jaring pengaman Pemasangan rambu-rambu Penggunaan sarung tangan Pemakaian baju lengan panjang & celana panjang

Penutup

Project risk management diperlukan dalam setiap proyek konstruksi. Hal ini untuk mengidentifikasi risiko dan memilih langkah-langkah untuk menghadapi setiap potensi risiko tersebut. Semakin besar proyek konstruksi yang ditangani, semakin besar pula tantangan risikonya.

Terima Kasih