Post on 18-Jul-2015
KECERDASAN MAJEMUK
Label: KECERDASAN
1. PENDAHULUAN
Berkaitan dengan kreativitas yang dimiliki anak, kita juga dapat mengembangkannya
melalui berbagai kecerdasan yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap anak, diantaranya yang
berkaitan dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligences).
Ada berbagai cara untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk anak. Anda bisa datang ke
psikolog dan minta untuk dilakukan tes terhadapnya. Masalahnya tes yang dilakukan umumnya
berupa pertanyaan verbal dengan kunci jawaban yang standar. Hal ini bisa menjadi masalah jika
si anak tidak mengerti benar pertanyaan yang diajukan karena berbagai alasan, misalnya
perbedaan bahasa atau istilah yang digunakan, kondisi anak pada saat tes dilakukan (capek,
ngantuk, marah) atau hambatan lain seperti spektrum autisme.
Untuk mengatasi masalah tersebut, cara lain untuk mengukur kecerdasan majemuk anak adalah
dengan melakukan tes sidik jari. Berbagai hasil riset dari para ahli dermatoglyphics (ilmu yang
mempelajari pola kulit) menunjukkan bahwa sidik jari berhubungan erat dengan perkembangan
sistem syaraf seseorang. Hasil tes sidik jari ini dipercaya jauh lebih akurat daripada tes verbal.
Cara termudah (dan temurah) adalah dengan melakukan pengamatan sendiri terhadap anak
Anda. Berhati-hatilah dalam melakukan pengamatan. Anak anda mungkin mendapat nilai jelek
dan tidak suka pada pelajaran matematika, namun sebenarnya dia memiliki tingkat kecerdasan
logika matematika yang tinggi. Nilai jelek hanya karena dia tidak suka dan tidak mengerti cara
mengajar sang guru matematika.
Dalam pembahasan berikut, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan Definisi kecerdasan majemuk, Jenis-jenis kecerdasan majemuk, Kecerdasan majemuk dan pengembangan diri.
1. II. PENYAJIAN
A. Pengertian Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan (inteligensi) secara umum didefinisikan pada 2 bagian yakni :pertama kecerdasan
sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan
kesadaran, kedua sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah
yang kita hadapi dapat dipecahkan (problem solved) dan dengan demikian pengetahuan
bertambah. Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu bagi kita untuk mencapai
sasaran-sasaran kita secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, orang yang lebih cerdas, akan
mampu memilih strategi pencapaian sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas.
Artinya orang yang cerdas mestinya lebih sukses dari orang yang kurang cerdas. Prinsip utama
teori multiple intelligence adalah :
- Setiap anak memiliki semua jenis kecerdasan majemuk
- Anak pada umumnya dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai pada tingkat
penguasaan yang memadai
- Kecerdasan-kecerdasan ini pada umumnya bekerjasama dengan cara yang kompleks
- Ada banyak cara untuk menjadi cerdas
Teori kecerdasan majemuk adalah validasi tertinggi gagasan bahwa perbedaan individu adalah
penting. Pemakaiannya dalam pendidikan sanagt tergantung pada pengenalan, pengakuan dan
penghargaan terhadap setiap atau bebagai cara siswa belajar, disamping pengenalan, pengakuan
dan penghargaan terhadap setiap minat dan bakat masing-masing pembelajar. Teori kecerdasan
majemuk bukan hanya mengakui perbedaan individual ini untuk tujuan-tujuan praktis, seperti
pengajaran dan penilaian, tetapi juga menganggap serta menerimanya sebagai sesuatu yang
normal, wajar, bahkan menarik dan sanagt berharga.
Howard Gardner, yang namanya sinonimnya dengan teori kecerdasan majemuk ini,
mengisyaratkan, bahwa mungkin ada lebih banyak lagi kecerdasan daripada delapan kecerdasan
yang telah didefinisikannya, khususnya dalam budaya-budaya lainnya. Denagn demikian, daftar
kecerdasan majemuk dapat disusun ulang dan ditambahkan. Tujuan rill membuat dan meyusun
suatu daftar juga adalah “untuk mengakan kemajemukan kecerdasan” (Gardner,1993). Tidak
menjadi soal, apakah ada jenis kecerdasan lebih banyak atau tidak, kedelapan kecerdasan yang
ditawarkan oleh Gardner kepada kita adalah langkah raksasa menuju suatu titik dimana individu
dihargai dan keragaman dibudidayakan.
B. Jenis-Jenis Kecerdasan Majemuk Menurut Howard Gardner
Pada tahun 1980an, seorang psikolog dari Universitas Harvard bernama Howard Gardner
mengubah pendapat itu dengan menyatakan bahwa kecerdasan tidak bersifat tunggal.
Kecerdasan ada beraneka ragam. Dan setiap orang, termasuk anak-anak, memiliki karakteristik
kecerdasan yang berbeda-beda.
Ada 8 jenis kecerdasan menurut Gardner :
1. Kecerdasan Linguistik
kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan kejadian, membangun
kepercayaan dan kedekatan, mengembangkan argumen logika dan retorika, atau
mengungkapkan ekspresi dan metafora. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan
kecerdasan linguistik adalah wartawan dan reporter, tenaga penjual, penyair, copywriter, penulis
dan pengacara.
2. Kecerdasan Logika-Matematika
kemampuan menggunakan angka-angka untuk menghitung dan mendeskripsikan sesuatu,
menggunakan konsep matematis, menganalisa berbagai permasalahan secara logis, menerapkan
matematika pada kehidupan sehari-hari, peka terhadap pola tertentu, serta menelaah berbagai
permasalahan secara ilmiah. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan logika
matematika adalah : akuntan, ahli statistik, insinyur, penemu, pedagang, dan pembuat program komputer
3. Kecerdasan Musikal
kemampuan untuk mengerti dan mengembangkan teknik musikal, merespon terhadap musik,
menggunakan musik sebagai sarana untuk berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide
musikal, dan menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Beberapa jenis pekerjaan
yang membutuhkan kecerdasan musikal adalah guru musik, pembuat instrumen atau alat musik, pemain band atau konduktor, DJ, kritikus musik, kolektor musik, pencipta lagu atau penyanyi.
4. Kecerdasan Spasial
kemampuan untuk mengenali pola ruang secara akurat, menginterpretasikan ide grafis dan
spasial serta menerjemahkan pola ruang secara tepat. Beberapa jenis pekerjaan yang
membutuhkan kecerdasan spasial adalah photographer, decorator ruang, perancang busana,
arsitek, pembuat film.
5. Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetic )
kemampuan untuk menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh untuk melakukan sesuatu,
membangun kedekatan untuk mengkonsolidasikan dan meyakinkan serta mendukung orang lain,
dan menggunakannya untuk menciptakan bentuk ekspresi baru. Beberapa jenis pekerjaan yang
membutuhkan kecerdasan ini adalah mekanik, pelatih, pengrajin, atlet, aktor, penari atau
koreografer.
6. Kecerdasan Interpersonal
kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengkomunikasikan secara jelas apa yang
perlu dilakukan, berempati kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan berbagai
jenis komunikasi dengan orang lain, dan memahami intensi, hasrat, dan motivasi orang lain.
Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan interpersonal adalah manajer, politisi,
pekerja sosial, pemimpin, psikolog, guru atau konsultan.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan untuk menilai kekuatan kelemahan, bakat, ketertarikan diri sendiri serta
menggunakannya untuk menentukan tujuan, menyusun dan mengembangkan konsep dan teori
berdasarkan pemeriksaan ke dalam diri sendiri, memahami perasaan, intuisi, temperamen, dan
menggunakannya untuk mengekspresikan pandangan pribadi. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan ini adalah perencana, pemuka agama, atau ahli filosofi.
8. Kecerdasan Naturalis
Kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan dan menggambarkan berbagai macam
keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan.
Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk???
Sesungguhnya setiap orang memiliki semua jenis kecerdasan majemuk tersebut, namun yang
membedakan antara yang satu dengan yang lain adalah setiap orang memiliki satu atau lebih
kecerdasan majemuk yang dominan, mungkin seorang anak ada yang kecerdasan musikalnya
yang dominan, mungkin juga kecerdasan logikanya, dan sebagainya.
1.Kecerdasan Interpersonal
Secara umum, anak-anak dengan kecerdasan interpersonal tinggi akan dengan senang hati
mengikuti semua kelompok kegiatan di dalam dan luar sekolah serta mudah berteman
dimanapun ia berada. Anda dapat mendorongnya untuk menunjukkan perilaku yang baik dalam
berteman. Anda bisa menuliskan berbagai perilaku yang anda ingin ia kembangkan. Namun
ingatlah bahwa orang tua adalah contoh terdekat bagi anak anda. Jika anda ingin mereka
bersikap sopan, maka anda pun harus bersikap yang sama, mereka akan mendengarkan anda jika
anda juga mau mendengarkan mereka.
2. Kecerdasan Intrapersonal
Bantu anak-anak untuk belajar menentukan tujuan. Dorong mereka untuk membuat daftar hal-
hal yang mereka inginkan atau ingin mereka lakukan lebih baik. Bantu mereka untuk memilah-milah tujuan tersebut menjadi langkah-langkah kecil.
3. Kecerdasan Logika-Matematika
Jika mereka terus bertanya mengenai cara kerja suatu benda, jawablah pertanyaan mereka
dengan sabar dan dorong mereka untuk terus bertanya. Jika mereka ingin melakukan sesuatu
tanpa bantuan orang lain, biarkan mereka mencobanya dahulu dan berikan motivasi untuk
melakukannya sampai selesai. Jika mereka melakukan kesalahan, jelaskan dengan sabar dan
jangan katakan bahwa anda sudah tahu bahwa cara itu tidak akan berhasil. Dorong mereka untuk
ikut dalam kegiatan yang banyak membutuhkan kemampuan menyelesaikan masalah dan
berpikir kritis misalnya klub catur atau klub robotik. Beberapa permainan yang bisa
mengembangkan kecerdasan ini adalah catur, puzzle, Halma, Stratego, Risk atau Sudoku.
4. Kecerdasan Linguistik
Anak-anak dengan tingkat kecerdasan linguistik tinggi gemar menulis, membaca dan berbicara.
Biarkan mereka berdiskusi mengenai buku atau sesuatu yang mereka baca. Untuk memperkaya kosa kata mereka, berikan permainan seperti Boggle atau Scrabble.
5. Kecerdasan Visual Spasial
Berikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan imajinasi mereka melalui melukis,
menggambar, mewarnai, dan kegiatan sejenis. Kembangkan kreativitas mereka dengan
mendorong mereka untuk merancang pakaian atau bangunan. Beberapa permainan yang
mendukung kecerdasan visual spasial adalah LEGO dan Blokus.
6. Kecerdasan Musikal
Dorong anak anda untuk bergabung dengan kelompok paduan suara atau band di sekolah. Miliki
satu jenis alat musik di rumah dan daftarkan ia ke dalam kursus musik. Perdengarkan berbagai
jenis alat musik. Ajak mereka untuk mengarang lagu yang sesuai dengan kegiatan mereka saat itu.
7. Kecerdasan Kinestetik
Untuk mengembangkan jenis kecerdasan ini, dorong mereka untuk bergabung dalam tim
olahraga di sekolah. Ajak mereka untuk melakukan kegiatan olah raga seperti berenang. Daftarkan mereka ke dalam kelas tari
8. Kecerdasan Naturalis
Untuk mengembangkan jenis kecerdasan ini,dorong mereka untuk mencintai alam,mungkin
dengan mengajak mereka melakukan kegiatan tanam menanam ataupun mengenai lingkungan alam sekitarnya.
Bagaimana kecerdasan majemuk diterapkan pada sains???
Sains mengadaptasi dengan baik strategi-strategi yang melibatkan kedelapan kecerdasan
tersebut. Setelah memutuskan suatu topik, guru dapat mengumpulkan aktivitas yang menrapkan
setiap kecerdasan dan memberi siswa kesempatan untuk memilih sejumlah tertentu dari setiap
kategori. Secara umum, berikut ini adalah tipe-tipe dari aktivitas-aktivitas tersebut :
- Menulis laporan (lingustik)
- Melakukan eksperimen (logis-matematis)
- Membuat model kerja ( spasial)
- Menulis lagu (musikal)
- Mengorganisasi presentasi drama (badani-kinestetik)
- Bertanya kepada tiga orang (interpersonal)
- Memutuskan apa yang mesti dipikirkan (intrapersonal)
Bagaimana kecerdasan majemuk diterapakan pada seni???
“Gardner mengatakan bahwa tak satupun diantara kecerdasan yang delapan itu secara inheren
berkaitan dengan seni atau bersifat artistik”
Namun setiap kecerdasan dapat digunakan untuk menciptakan karya-karya seni yang artistik.
Elliot Eisner, profesor seni dan pendidikan di Universitas Stanford, merasa bahwa teori
kecerdasan majemuk menjustifikasi peran yang jauh lebih banyak pada seni dalam kurikulum
(fowler, 1989). Banyak yang mengatakan bahwa kecerdasan spasial,musikal dan badani-
kinestetik sebagaimana yang terungkap dalam seni rupa, musik dan tarian adalah ungkapan dari
semangat manusia yang diperlukan oleh setiap orang untuk menjadi betul-betul terdidik baik. Sebagian orang menyamakan seni dengan kemungkinan renaisans (kebangkitan kembali) moral.
Bagaimana teori kecerdasan majemuk diterapkan pada yang berbakat???
Jika penelitian membenarkan dan menguatkan teori kecerdasan majemuk, implikasi -implikasinya
pada pendidikan siswa yang berbakat adalah positif. Seorang anak yang berbakat dalam satu atau
lebih kecerdasan dapat ditunjang dan diperkaya dalam ranah-ranah kekuatannya itu tanpa
merasa frustrasi dianggap sebagai berbakat dan ditempatkan dalam kelas -kelas dipercepat (terakselerasi) melampaui anak-anak kebanyakan.
Teori kecerdasan majemuk gardner juga dapat megantarkan atau menuntun kepada kebijakan
identifikasi kemampuan yang lebih luas daripada kebijakan yang hanya didasarkan pada
penyaringan IQ (yaitu kecerdasan lingustik dan logis -matematis saja). Selanjutnya, ini dapat
memasukkan siswa-siswa yang kecerdasannya yang sangat tinggi kedalam wilayah-wilayah
lainnya (Matthews,1988)
Bagaimana kecerdasan majemuk diterapakan pada kemampuan khusus???
Anak-anak yang mempunyai kemampuan khusus dapat ditawarkan pelibatan penuh dalam kelas
kecrdasan majemuk. Karena ada begitu banyak tersedia cara yang bagus untuk diterapkan, maka
anak-anak yang mungkin tidak atau kurang sukses di lingkungan-lingkungan lainnya dapat
dihargai karena kekuatan dan bakat nyata mereka dan,dengan demikian mereka tumbuh dengan
harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi.
Bagaimana kecerdasan majemuk diterapakan pada pendidikan dini anak-anak???
Gardner percaya bahwa sebagian kecerdasan mungkin dibatasi oleh waktu dan jika tidak
berkembang pada awal kehidupan seseorang boleh jadi hilang baginya. Stimulasi atau
perangsangan semua kecerdasan pada masa sedini mungkin dalam kehidupan seseorang dapat
menghasilkan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi kecerdasan yang lebih tinggi dalam kehidupan
yang bersangkutan kelak (jhonson,1994).
Dapatkah anda menggunakan lebih dari satu kecerdasan pada satu waktu???
Ya, sesungguhnya, menurut Gardner , kita hampir tidak mungkin menggunakan beberapa
kecerdasan secara terpisah. Para aktor,misalnya, akan menggunakan sekelompok kecerdasan :
lingustik, badani-kinestetik, dn interpersonal. Lazimnya suatu kecerdasan bekerja bersama-sama
dengan kecerdasan lainnya. Pengembangan dan perkembangan satu kecerdasan tak akan
bercampur dengan dan mempengaruhi pengembangan dan perkembangan kecrdasan lainnya, dan tidak ada pola kecerdasan yang tidak cocok, dan sesuai.
Bagaimana menstimulasi kecerdasan majemuk?
Kecerdasan Verbal / Linguistik
Aktivitas mandiri:
1. Membuat sinopsis atau menulis ulang / menyadur suatu cerita, novel, atau buku-buku lainnya.
2. Menulis artikel atau membuat rangkuman suatu artikel atau buku.
3. Menulis respon terhadap suatu tulisan yang dimuat di media.
4. Membuat dan menyajikan presentasi oral.
5. Membuat catatan harian (diary).
Aktivitas kelompok:
1. Menceritakan kisah / membuat dramatisasi, bermain peran (role play).
2. Lomba pidato / debat.
3. Diskusi kelompok. Membaca laporan oral. Wawancara / simulasi.
Kecerdasan Musikal / Ritmikal
Aktivitas mandiri:
1. Menceritakan kisah dalam lagu.
2. Menciptakan nada / lagu untuk berbagai hal (misal: tentang binatang, hobi, dst.)
3. Mendengarkan berbagai jenis musik, dan menilai bagaimana diri anda bereaksi dan
membuat respon mood yang sesuai.
4. Menyelipkan musik yang sesuai ketika sedang menceritakan kisah, atau membuat dramatisasi suatu peristiwa.
Aktivitas kelompok:
1. Menciptakan lagu, bernyanyi bersama.
2. Bermain irama dan rima (lagu / puisi).
3. Bermain menirukan / mengenal bunyi-bunyian di alam (mis: suara hewan, suara angin, dst).
4. Bermain tepuk tangan (echo clapping).
5. Menciptakan jembatan keledai (mnemonics).
6. Bermain musik dalam kelompok, dengan variasi instrument.Bermain musik dalam
berbagai jenis mood dan irama.
Kecerdasan Logika / Matematika
Aktivitas mandiri:
1. Menyusun prosedur suatu hal dalam satu alur linear dan bertahap (mis: bagaimana
urutan cara membuat kue?)
2. Membuat tulisan argumentasi tentang suatu topik yang kontroversial / dapat dijadikan bahan debat, serta menulis materi argumentasi yang dapat dipertahankan.
3. Membuat log book harian yang mencatat berbagai peristiwa yang berkaitan dengan diri
anda, misalnya: kapan waktu-waktu produktif, berapa jam waktu kerja efisien, berapa
tinggi tingkat energi atau tingkat kelelahan hari ini, hal-hal apa saja yang dialami hari ini
yang mencetuskan stress atau yang menyenangkan.
4. Membuat sekuens atau urutan dari berbagai pekerjaan / kegiatan yang sedang kita lakukan, sehingga aktivitas anda terorganisir dengan lebih efisien.
Mengembangkan Kreatifitas dengan kecerdasan majemuk
Berkaitan dengan kreativitas yang dimiliki anak, kita juga dapat mengembangkannya melalui
berbagai kecerdasan yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap anak, diantaranya yang berkaitan
dengan kecerdasan jamak (multiple intelligences). Dr. Howard Gardner merupakan pencetus
teori Multiple Intelligence, yang terdiri dari 8 jenis kecerdasan yang meliputi:
1. Kecerdasan verbal/linguistic Kecerdasan ini dapat diketahui melalui kegiatan bercakap-
cakap, berdiskusi dan membaca serta kemampuan dalam menggunakan kata-kata secara
efektif, lisan atau tulisan. Berbagai cara dalam menumbuhkan kecerdasan ini adalah
dengan membaca, menulis, maupun bercerita.
2. Kecerdasan visual-spatial Kecerdasan ini melibatkan kepekaan terhadap warna, garis,
bentuk, ukuran, ataupun luas, seperti yang dilakukan dalam kegiatan melukis,
menggambar, dll.
3. Kecerdasan musik irama Yaitu kepekaan dalam mendengarkan suara, musik, dan suara lainnya.
4. Kecerdasan kinestetik dan gerakan tubuh ( bodily – kinesthetic) Berkaitan dengan
kepekaan dan keterampilan dalam mengontrol koordinasi gerakan tubuh melalui gerakan
motorik kasar dan halus, seperti menggunakan alat-alat secara terampil, melompat,
berlari, melakukan gerakan senam atau gerakan menari dll.
5. Cerdas Matematika dan Logika Berkaitan dengan kepekaan dalam hitungan dan berpikir abstrak serta logis dan ilmiah.
6. Cerdas Sosial Dapat ditunjukkan melalui kemampuan berkomunikasi dengan orang lain,
bekerja sama, serta segala sesuatu yang melibatkan hubungan dengan orang lain disekitarnya.
7. Cerdas Diri Yaitu kepekaan dalam melakukan instrospeksi terhadap diri sendiri dan
membandingkannya dengan kelemahan dan kekuatan orang lain.
8. Kecerdasan naturalis Berkaitan dengan kepekaan dalam mengapresiasi alam dan lingkungan sekitar.
Tugas kita, orangtua maupun guru sebagai pendidik adalah berusaha sebaik mungkin untuk
menemukan dan mengembangkan sebanyak mungkin kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing anak yang dapat mendukung kemampuan kreativitasnya.
Kecerdasan Majemuk Penentu Masa Depan Anak
Kecerdasan majemuk (multi intelegence) terus menjadi topik yang tak habis-habisnya. Teori dari
penelitian panjang Howard Gardner itu, sejak dipublikasikan pada tahun 1990-an itu terus
mendapat sorotan. Bahkan terus dikembangkan yang konon kini sudah mencapai sekitar 11 jenis
kecerdasan yang dimiliki setiap manusia.
Sejauh ini penerapannya dalam sistem pendidikan dan kehidupan keluarga juga terkesan
sekedarnya. Untuk yang di sistem pendidikan masalahnya jelas karena sulitnya mengubah
paradigma dan kebiasaan yang telah dianut. Sedangkan di dalam pendidikan di rumah mulai
banyak diterapkan sebagai alternatif. Umum diketahui bahwa kecerdasan majemuk tidak
mendapatkan apresiasi selayaknya disekolah. Di lembaga pendidikan formal ini hanya dua-tiga
jenis kecerdasan yang diakui sebagai tolak ukur keberhasilan atau prestasi siswa. Khususnya
kecerdasan yang menyangkut bahasa, matematika dan logika. Sebagai orangtua masa kini, kita
sering kali menekankan agar anak berprestasi secara akademik di sekolah. Kita ingin mereka
menjadi juara kelas dengan harapan ketika dewasa bisa memasuki perguruan tinggi bergengsi.
Masyarakat pun mempunyai kepercayaan bahwa sukses di sekolah adalah kunci kesuksesan
hidup di masa depan.
Padahal, kata penulis buku Anak Ajaib Andyda Meliala, kenyataanya tidak bisa dipungkiri sangat
sedikit orang-orang sangat sukses di dunia yang juara kelas dimasa sekolah. Sebut Bill Gates
(pemilik Microsoft) atau Tiger Wood (Pemain Golf), beberapa dari ribuan orang yang dianggap
tidak berhasil di sekolah tetapi menjadi orang yang sangat berhasil dibidangnya.
Kandidat doktor ini menyatakan pengembangan kecerdasan majemuk mutlak diperlukan untuk
menjamin masa depan anak. Sukses sekolah semata, kata dia tidak bisa jadi gantungan. Karena
itu ayah dan ibu harus berusaha maksimal menemukan dan mengembangkan sebanyak mungkin
kecerdasan yang dimiliki setiap anak.
Menurutnya penelitian mutakhir mengenai seluk-beluk otak makin membukakan mata perihal
kecerdasan manusia. Bahwa ternyata, kecerdasan manusia tidak dapat disimpulkan hanya dari
IQ karena nilai tes kecerdasan, yaitu kecerdasan bahasa dan kecerdasan matematika.
Ibarat Tenda
Belakangan ini, makin banyak penelitian menegaskan bahwa tinggi rendahnya nilai tes IQ tidak
bisa dipakai untuk meramalkan sukses seseorang ketika dewasa. Tes IQ bukan mengukur kualitas
yang dibutuhkan untuk sukses dalam pekerjaan, seperti kemauan keras, percaya diri, motivasi maupun kecerdasan sosial.
Tes juga tak mampu mengukur kinerja seseorang dalam menentukan prioritas, manajemen
waktu dan efisiensi. Juga kreatifitas dan intuisi yang merupakan hal utama dalam ilmu
pengetahuan dan seni. “Kreativitas sering melibatkan kemampuan melihat sejumlah kemungkinan pemecahan atas satu masalah, sementara tes IQ menharuskan pilihan tunggal”.
Pada kenyataanya, walaupun nilai IQ seorang anak sangat tinggi, lanjut Andyda, tanpa
pengasuhan yang mendukung kecerdasan anak (kurang stimulus, masalah keluarga, kurang
tantangan, tanpa aturan yang jelas, kurang feedback, dan lain-lain), membuat nilai IQ pada suatu
waktu bisa mengalami penurunan.
Jadi, kalau IQ ataupun prestasi akademik tidak bisa dipakai untuk meramalkan sukses seorang
anak di masa depan, lalu apa? Kemudian apa yang harus dilakukan orang tua supaya anak-anak
mempunyai persiapan cukup untuk masa depannya?
“Jawabannya adalah prestasi dalam kecerdasan majemuk, bukan hanya prestasi akademik”,
tandas dokter lulusan UGM itu. Menurut ibu Anak Berbakat Indonesia 2004 itu kemungkinan
anak meraih sukses menjadi sangat besar jika anak dilatih untuk meningkatkan kecerdasan yang
punya berbagai sisi itu. Dia menambahkan membangun seluruh kecerdasan anak ibarat membangun sebuah tenda yang mempunyai beberapa tongakat sebagai penyangganya.
“Semakin sama tinggi tongkat-tongkat penyangganya, semakin kokoh pulalah tenda itu berdiri,
ujar istri Edimon Ginting yang berkarir di IMF itu seraya berujar untuk menjadi sungguh-sungguh
cerdas berarti memiliki skor tinggi pada seluruh jenis kecerdasan. Namun Andyda mengatakan
sangat jarang seseorang memiliki tingkatan yang tinggi di semua bidang kecerdasan.
Biasanya, tuturnya orang yang benar-benar sukses memiliki kombinasi 4 atau 5 kecerdasan yang
menonjol. Dia mencontohkan Albert Einsten, terkenal jenius di bidang sains, bermain biola dan
matematika. Demikian pula Leonardo Da Vinci yang memiliki kecerdasan luar biasa dalam bidang
olah tubuh, seni, arsitektur, matematika dan fisika.
Syaratkan Keterlibatan Orangtua
Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik saja tidak cukup bagi seseorang untuk
mengembangkan kecerdasanya secara maksimal. Justru peran orangtua dalam memberikan
latihan-latuhan dan leingkungan yang mendukung jauh lebih penting dalam menentukan
perkembangan kecerdasan seorang anak. “Para orangtua harus bisa menemukan bakat anak
melalui kecerdasan majemuk, khususnya pada masa emas. Jumlahnya yang mencapai 9 jenis itu
adalah, kecerdasan verbal-bahasa, matematika-logika, visual spasial (imajinasi), musik,
interpersonal (bergaul), intrapersonal (cerdas diri), fisik, lingkungan dan spiritual,” jelasnya.
Masa emas yang dimaksudkan, tambah ibu dua putra yang kini bermukim di Maryland, As, itu
adalah sejak anak lahir sampai 6 tahun dimana pada usia-usia tersebut sel-sel syaraf otak mereka
terbentuk sebesar 80%. Sementara potensi kemampuan anak berkembang 50% dalam enam tahun pertama tersebut.
Keterlibatan para orang tua secara aktif dalam mengasah mental dan stimulus si anak secara
tepat sangat diperlukan mengingat mereka adalah orang yang setiap hari bersama si anak.
“Orangtua harus bersikap proaktif dan bukannya reaktif dalam mempelajari, mengantisipasi dan
me-review aktifitas yang sudah dilakuakan anak-anak mereka”. Aktifitas tersebut, lanjut Andyda,
diharapkan menjadi suatu hal yang menyenangkan. Aspek menyenangkan penting, ujar
perempuan Batak kelahiran Yogya pada 1967 itu, karena ketika si anak merasa enjoy dalam
melakukan aktivitasnya maka otaknya akan berkembang lebih baik. Yang tak kalah penting
adalah membangun harga diri dan citra diri si anak dengan memberikan tantangan dan komentar
yang positif dan bukannya kritik pedas yang justru membuat si anak menjadi rendah diri dan
takut menunjukan bakat dan talenta yang dimilikinya. “Ditambah dengan aturan dan feedback
(umpan balik) yang membuat si anak merasa aman dan terlindungi, impian orangtua untuk
membuat anak mereka menjadi ajaib bukanlah sekedar mimpi”, tandas perempuan yang berprofesi sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga ini.
Ia mencontohkan anak lelakinya, Timothy (8 th) yang menunjukkan berbagai talenta yang banyak
membuahkan banyak penghargaan karena penerapan pola pengasuhan yang melibatkan
orangtua secara aktif. Upaya mengembangkan bakat Timoty di bidang musik sejak 4,5 tahun berbuah penghargaan internasional pemain piano anak- anak berbakat.
1. Menerapkan Model Pembelajaran Kecerdasan Majemuk Di Sekolah
Untuk dapat menerapkan model pembelajaran di sekolah sebaiknya menerapkannya pada diri
kita sendiri sebagai pendidik agar memiliki pemahaman empiris tentang teori tersebut., baru
kepada anak didik. Untuk menilai kecerdasan majemuk pada diri kita sendiri adalah melalui
penilaian kinerja secara realistis pada berbagai macam tugas, kegiatan dan pengalaman yang
berkaitan dengan setiap kecerdasan. Untuk dapat menghubungkan kita dengan pengalaman
hidup yang memanfaatkan kedelapan kecerdasan, sehingga kenangan, perasaan dan gagasan
apakah yang muncul dari proses ini bisa dibantu dengan lembar kuesioner KM.
Teori kecerdasan majemuk adalah model yang sangat tepat untuk melihat kekuatan mengajar
maupun untuk mempelajari wilayah-wilayah yang perlu diperbaiki. Mungkin kita akan
menghindar jika dalam mengajar harus menggambar di papan tulis, atau enggan menggunakan
bahan-bahan grafis saat presentasi karena kecerdasan spasial kita belum cukup dikembangkan
dalam hidup. Atau mungkin kita cenderung pada strategi belajar kelompok atau kegiatan ekologis
karena kita termasuk pendidik yang interpersonal atau naturalis.
Cara-cara penggunaan sumber-sumber kecerdasan antara lain : 1) meminta bantuan teman yang
ahli, maksudnya jika kita kehabisan akal untuk mengajar di kelas menggunakan alat musik, karena
kecerdasan musikal kita rendah bisa minta bantuan pada guru musik atau kolega berbakat musik,
2) meminta bantuan siswa, maksudnya siswa sering memberikan solusi dan menunjukkan
kemahiran di wilayah tertentu yang kurang dikuasai pendidik, seperti mengakses data di internet,
3) menggunakan teknologi yang ada maksudnya gunakan daya teknis sekolah untuk
menyediakan informasi yang **1000 tidak dapat kita kuasai, contohnya jika kita bukan pengajar
yang berorientasi pada gambar bisa memutar video.
Sejumlah pengaruh lingkungan juga berpengaruh mendorong atau menghambat perkembangan
kecerdasan antara lain : 1) akses ke sumber daya : maksudnya apabila keluarga tidak mampu
membelikan siswa piano, piano atau alat musik lain maka kecerdasan musik tidak akan
berkembang, 2) faktor historis kultural maksudnya apabila siswa memiliki kecenderungan pada
matematika banyak mendapat subsidi maka kemungkinan kecerdasan matematika logis akan
berkembang, 3) faktor geografis maksudnya apabila siswa dibesarkan di lingkungan pertanian
akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan naturalis atau kinestetis jasmani
dibandingkan siswa yang tinggal di apartemen atau kota-kota besar, 4) faktor keluarga
maksudnya bila siswa kecenderungan ingin menjadi seniman, terus dipaksakan oleh orang tua
menjadi ahli hukum maka akan mendorong perkembangan kecerdasan linguistik tetapi
menghambat kemajuan kecerdasan spasial.
0 Response to "KECERDASAN MAJEMUK"
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda