Post on 30-Apr-2019
i
KATA PENGANTAR
Perencanaan yang baik merupakan pijakan awal untuk menentukan arah kebijakan yang
strategis melalui penetapan program dan kegiatan yang tepat. Perencanaan yang bersifat
strategis merupakan acuan bagi semua pihak dalam memformulasikan kebijakan, melakukan
pemantauan/monitoring, dan mengevaluasi program agar sasaran kegiatan yang telah
ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Rencana Strategis (Renstra) Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali Tahun 2015-2019
merupakan pedoman selama lima tahun ke depanserta panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
KPU Provinsi Bali, yang disusun dengan mempertimbangkan perubahan Lingkungan strategis,
terutama yang menyangkut potensi, peluang, ancaman, kekuatan, dan permasalahan yang dihadapi
KPU Provinsi Bali. Renstra dirumuskan untuk menjadi arahan bagi seluruh jajaran KPU Provinsi
Bali dan para pemangku kepentingan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Renstra ini juga disusun dengan berpedoman pada RPJMN 2015-2019, dan Renstra KPU
Tahun 2015-2019 dan sekaligus dimaksudkan untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan
pencapaian sasaran, agenda dan misi pembangunan, serta visi Indonesia 2019, sebagaimana
diamanatkan pada RPJMN 2015-2019, demikian pula visi dan misi KPU.
Mengingat hal tersebut, maka semua unit kerja, pimpinan dan staf KPU Provinsi Bali harus
melaksanakannnya secara akuntabel dan senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja. Untuk
menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan pencapaian Visi Renstra KPU Provinsi
Bali 2015-2019 yaitu Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan yang Mandiri, Professional,
dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER , JURDIL dan berbudaya serta Bali Santih dan
Jagadhita
ii
Atas segala masukan dan sumbangan pemikiran semua pihak yang telah berpartisipasi
mewujudkan Renstra KPU Provinsi Bali Tahun 2015-2019 disampaikan penghargaan dan terima
kasih. Semoga dokumen perencanaan ini bermanfaat dalam mewujudkan Komisi Pemilihan Umum
sebagai lembaga penyelenggara Pemilu yang memiliki integritas dan kredibilitas.
Denpasar, 25 Pebruari 2016
KPU Provinsi Bali
Ketua,
I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, S.T.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………..……………………….….… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…………………iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..………….1
1.1. Kondisi Umum ……………………………………………………………… 2
1.2. Potensi dan Permasalahan ……...…………………………………………... 17
BAB II VISI MISI DAN TUJUAN KPU PROVINSI BALI .…………………….……….. 33
2.1. Visi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali ..………………………………… 33
2.2. Misi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali …..…………………………….... 34
2.3. Tujuan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali ……………………………….. 34
2.4. Sasaran Strategis Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali …………………….. 35
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA
KELEMBAGAAN …………………………………………………………………………. 37
3.1. Arahan Kebijakan dan Strategis Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali ……... 37
3.2. Kerangka Regulasi ..…………………………………………………………….. 49
3.3. Kerangka Kelembagaan ………………………………………………………… 51
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ……………………….. 55
4.1. Target Kinerja …………………………………………………………………… 55
4.2. Kerangka Pendanaan ..…………………………………………………………… 66
BAB V PENUTUP …………………………………………………………………………… 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi,membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Tanpa
sebuah perencanaan yang matang, mustahil bagi tugas pokok dan fungsi organisasi dapat berjalan
dengan baik. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika Benjamin Franklin mengungkapkan bahwa
“if you fail to plan, you are planning to fail”.
Dalam kontek penyelenggaraan negara dan pemerintahan, perumusan rencana kerja
pemerintah baik jangka pendek, menengah maupun panjang telah digagas dalam sebuah
framework Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional [RPJPN] untuk 20 tahun ke depan
sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Bertitik tolak dari aturan inilah, maka setiap
Kementerian/Lembaga Pemerintah dimandatkan untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian/Lembaga yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
Sebagai salah satu lembaga konstitusional independen, Komisi Pemilihan Umum telah
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 untuk menyelenggarakan pemilihan
umum secara nasional dan lokal. Untuk melakukan implementasi di tingkat lokal maka peran KPU
Provinsi Bali menjadi sangat strategis. Berbagai tantangan dan permasalahan baik yang datang
dari internal dan eksternal organisasi timbul seiring dengan perubahan dinamika kehidupan
politik, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.
Jawaban strategis dari berbagai tantangan dan permasalahan tersebut adalah melalui
sebuah perencanaan strategis organisasi yang mampu memetakan potensi dan permasalahan yang
ada untuk kemudian melihat perubahan lingkungan strategis organisasi dan akhirnya menetapkan
apa yang hendak dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Atas dasar
inilah, maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, menyusun Rencana Strategis KPU
Provinsi Bali untuk periode 2015 – 2019.
Rencana Strategis KPU Provinsi Bali disusun dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2015 – 2019. Sesuai dengan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor
5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan
2
dan Penelaahan Renstra K/L 2015 – 2019, maka Restra KPU Provinsi Bali memuat visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategi kebijakan serta program dan kegiatan yang merupakan acuan
bagi seluruh satuan kerja di lingkungan KPU Provinsi Bali dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya selama periode 5 (lima) tahun mendatang. Restra KPU Provinsi Bali dibuat
berpedoman pada Renstra Komisi Pemilihan Umum juga memuat visi, misi, tujuan, sasaran
dan strategi kebijakan serta program dan kegiatan yang merupakan acuan bagi seluruh satuan
kerja di lingkungan Komisi Pemilihan Umum dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
selama periode 5 (lima) tahun mendatang.
1.1. KONDISI UMUM
Dalam perspektif ketatanegaraan, pemilihan umum (Pemilu ) merupakan titik awal
strategis bagi peningkatan kualitas demokrasi. Hal ini bermakna bahwa Pemilu merupakan
instrumen terpenting dalam mengukur tingkat demokratisasi suatu negara. Dalam sejarah
perjalanannya Indonesia telah berhasil menyelenggarakan Pemilu sebanyak 11 (sebelas)
kali dengan beragam konstelasi politik yang melingkupinya. Adapun gambaran sejarah
perjalanan penyelenggaraan Pemilu di Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 3.
Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, Komisi Pemilihan Umum Provinsi,
selanjutnya disingkat KPU Provinsi, adalah Penyelenggara Pemilu yang bertugas
melaksanakan Pemilu di provinsi, untuk di Bali selanjutnya disebut KPU Provinsi Bali.
KPU Provinsi Bali memiliki tugas dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu . Peraturan ini merupakan
peraturan pengganti dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 yang sejatinya mengalami
penyempurnaan dalam konsep birokratis, terutama pada konsep kemandirian penyelenggara
Pemilu . Penyempurnaan aturan tersebut hendak mempertegas bahwa Komisi Pemilihan
Umum merupakan lembaga negara yang sangat penting secara konstitusional (constitutional
importance) dan memiliki kelembagaan yang bersifat nasional, tetap dan mandiri dalam
menyelenggarakan pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Peran strategis tersebut tercermin dalam uraian tugas, fungsi dan kewajiban yang diemban
oleh Komisi Pemilihan Umum.
3
Adapun tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali dalam
penyelenggaraan Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berdasarkan pasal 8 UU Nomor 15 Tahun 2011
meliputi:
a. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan
jadwalPemilu di provinsi;
b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu di provinsi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan tahapan
penyelenggaraan Pemilu oleh KPU Kabupaten/Kota;
d. menerima daftar pemilih dari KPU Kabupaten/Kota dan menyampaikannya
kepada KPU;
e. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkandan
diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau
pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai
daftar pemilih;
f. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi berdasarkan hasil
rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota dengan membuat berita acara penghitungan
suara dan sertifikat hasil penghitungan suara;
g. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah di provinsi yang
bersangkutan dan mengumumkannya berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi
penghitungan suara di KPU Kabupaten/Kota;
h. membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat
penghitungansuara dan wajib menyerahkannya kepada saksi pesertaPemilu ,
Bawaslu Provinsi, dan KPU;
i. menerbitkan keputusan KPU Provinsi untuk mengesahkan hasil Pemilu Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan mengumumkannya;
j. mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi terpilih
sesuai dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di provinsi yang
bersangkutan dan membuat berita acaranya;
k. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Bawaslu Provinsi atas temuan dan
laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilu ;
4
l. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota
KPU Kabupaten/Kota, sekretaris KPU Provinsi, dan pegawai sekretariat KPU
Provinsi yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya
tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsi
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;
m. menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan
dengan tugas dan wewenang KPU Provinsi kepada masyarakat;
n. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan
Pemilu ; dan
o. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU dan/atau yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain itu, tugas dan wewenang KPU Provinsi Bali dalam menyelenggarakan Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden meliputi:
a. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal di
provinsi;
b. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di provinsi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
c. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan tahapan
penyelenggaraan oleh KPU Kabupaten/Kota;
d. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan
diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau
pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai
daftar pemilih;
e. menerima daftar pemilih dari KPU Kabupaten/Kota dan menyampaikannya
kepada KPU;
f. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden di provinsi yang bersangkutan dan mengumumkannya berdasarkan hasil
rekapitulasi penghitungan suara di KPU Kabupaten/Kota dengan membuat berita
acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara;
g. membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara
serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu , Bawaslu Provinsi, dan
KPU;
5
h. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Bawaslu Provinsi atas temuan dan
laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilu ;
i. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota
KPU Kabupaten/Kota, sekretaris KPU Provinsi, dan pegawai sekretariat KPU
Provinsi yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya
tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsi
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan
dengan tugas dan wewenang KPU Provinsi kepada masyarakat;
k. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan
Pemilu ; dan
l. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU dan/atau
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Pasal 11 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015, Tugas dan wewenang
KPU Provinsi Bali dalam penyelenggaraan pemilihan gubernur meliputi:
a. merencanakan program dan anggaran;
b. merencanakan dan menetapkan jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur;
c. menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK,
PPS, dan KPPS dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dengan
memperhatikan pedoman dari KPU;
d. menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan;
e. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan
penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari
KPU;
f. menerima daftar Pemilih dari KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur;
6
g. memutakhirkan data Pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan
diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data terakhir :
1. pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
2. pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden; dan
3. Pemilihan, serta menetapkannya sebagai daftar Pemilih;
h. menetapkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah memenuhi
persyaratan;
i. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara
di KPU Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi yang bersangkutan;
j. membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara
serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilihan dan Bawaslu Provinsi;
k. menerbitkan Keputusan KPU Provinsi untuk mengesahkan hasil Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur dan mengumumkannya;
l. mengumumkan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur terpilih dan
membuat berita acaranya;
m. melaporkan hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur kepada KPU dan
Menteri;
n. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Bawaslu Provinsi atas temuan dan
laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilihan;
o. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota KPU
Kabupaten/Kota, sekretaris KPU Provinsi, dan pegawai sekretariat KPU Provinsi
yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan
penyelenggaraan Pemilihan berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsi dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan;
p. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Provinsi
kepada masyarakat;
q. melaksanakan pedoman yang ditetapkan oleh KPU;
r. memberikan pedoman terhadap penetapan organisasi dan tata cara
penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur sesuai dengan tahapan
yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
s. melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur;
7
t. menyampaikan laporan mengenai hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
kepada DPRD Provinsi; dan
u. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU dan/atau
ketentuan peraturan perundangundangan.
KPU Provinsi Bali dalam Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta
pemilihan gubernur, bupati, dan walikota berkewajiban:
a. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu dengan tepat waktu;
b. memperlakukan peserta Pemilu , pasangan calon presiden dan wakil presiden,
calon gubernur, bupati, dan walikota secara adil dan setara;
c. menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemilu kepada masyarakat;
d. melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan penyelenggaraan
Pemilu kepada KPU;
f. mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan
penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yangdisusun oleh KPU Provinsi dan
lembaga kearsipan Provinsi berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan
ANRI;
g. mengelola barang inventaris KPU Provinsi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
h. menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilu
kepada KPU dan dengan tembusan kepada Bawaslu;
i. membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Provinsi yang ditandatangani oleh
ketua dan anggota KPU Provinsi;
j. menyediakan dan menyampaikan data hasil Pemilu di tingkat provinsi;
k. melaksanakan keputusan DKPP; dan
l. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU dan/atau yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan menurut Pasal 11 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015, KPU Provinsi
Bali dalam pemilihan Gubernur Bali memiliki kewajiban sebagai berikut:
8
a. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur dengan tepat waktu;
b. memperlakukan peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur secara adil dan
setara;
c. menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur kepada masyarakat;
d. melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan;
e. menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur kepada KPU dan Menteri;
f. mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan
penyusutannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur kepada KPU dan Menteri dengan tembusan
kepada Bawaslu;
h. membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Provinsi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan;
i. menyediakan dan menyampaikan data hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur di tingkat Provinsi;
j. melaksanakan Keputusan DKPP; dan
k. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Sesuai Pasal 8 ayat (1) yang berbunyi : Penyelenggaraan Pemilihan menjadi
tanggung jawab bersama KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; ayat (2) berbunyi
: Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dilaksanakan oleh KPU Provinsi. (3) Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati serta Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota dilaksanakan oleh
KPU Kabupaten/Kota. Memperhatikan hal tersebut maka ada sebuah fenomena baru dimana
soliditas KPU di semua lapisan harus terjamin demi lancarnya pelaksanaan Pemilu maupun
pemilihan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga tanggung jawab
masing-masing lapisan seiring sejalan.
Sesuai dengan UU Nomor 15 Tahun 2011, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali
beranggotakan 5 (lima) orang dengan masa tugas selama 5 (lima) tahun terhitung sejak
pengucapan sumpah/janji. Untuk mendukung kelancaran tugas dan wewenang KPU Provinsi,
9
KETUA
ANGGOTA-ANGGOTA
SEKRETARIS
3 BAGIAN
6 SUB BAGIAN
dibentuk sekretariat KPU Provinsi, dan sekretariat KPU Kabupaten/Kota dengan dipimpin
oleh seorang Sekretaris dengan bagan sebagaimana tercantum pada gambar 1 berikut :
Gambar 1.
Bagan Organisasi KPU Provinsi Bali
Sumber : Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008
Dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya, komisioner KPU Provinsi
Bali dibantu oleh Sekretariat KPU Provinsi Bali, dengan struktur organisasi sebagaimana
tercantum pada gambar 2.
Tenaga
Profesional
10
27%
48%
25%
DPK ORGANIK HONOR+NON
SEKRETARIS
BAGIAN KEUANGAN, UMUM & LOGISTIK
BAGIAN PROGRAM, DATA, ORGANISASI DAN SDM
BAGIAN HUKUM, TEKNIS DAN HUPMAS
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN UMUM & LOGISTIK
SUB BAGIAN PROGRAM & DATA
SUB BAGIAN ORGANISASI & SDM
SUB BAGIAN HUKUM
SUB BAGIAN TEKNIS & HUPMAS
Gambar 2.
Struktur Organisasi Sekretariat KPU Provinsi Bali
Selain ditopang oleh kerangka regulasi yang memadai, program penguatan
kelembagaan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali didukung oleh Sumber Daya
Manusia penyelenggaraan Pemilu yang berintegritas.
Gambar 3.
Konfigurasi SDM Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali
11
Dari gambar 3 dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM KPU Provinsi Bali sejumlah 44
orang, dengan status kepegawaiannya dibagi menjadi 3 (tiga), yakni :
1. Pegawai dengan status diperbantukan (DPK), artinya pegawai DPK merupakan PNS yang
berasal dari Pemerintah Provinsi Bali. Jumlah pegawai DPK adalah sebanyak 12 orang
atau 27 % ;
2. Pegawai dengan status pegawai organik, yang diangkat dan dimiliki oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) sebanyak 21 orang atau 48 %; dan
3. Pegawai dengan status honorer + non PNS adalah sebanyak 11 atau 25 %.
Dilihat dari komposisi PNS Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat Kabupaten/Kota
yang berjumlah orang yang terdiri dari 101 PNS DPK dan 101 PNS Organik (sebagaimana
Tabel 1. dibawah) maka pegawai KPU Provinsi Bali masih ketergantungan pada instansi lain
dan pemerintah daerah, terutama pada jabatan struktural eselon IV keatas, dikarenakan PNS
organik yang ada masih belum memenuhi persyaratan jenjang pangkatnya.
Status kepegawaian di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
(KPU), Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi, dan Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten/Kota, dapat dilihat secara lebih rinci per provinsi pada
tabel 1 berikut :
12
Tabel 1.
Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Set KPU
Provinsi Bali, dan Set KPU Kabupaten/Kota
NO SEKRETARIAT KPU
PROV/KAB/KOTA JUMLAH
JUMLAH
DPK ORGANIK
1 2 3 4 5
1 KPU Provinsi Bali 34 12 22
2 KPU Kota Denpasar 18 10 8
3 KPU Kab. Badung 26 15 11
4 KPU Kab. Tabanan 27 17 10
5 KPU Kab. Jembrana 14 7 7
6 KPU Kab. Buleleng 14 8 6
7 KPU Kab. Bangli 17 12 5
8 KPU Kab. Karangasem 19 5 14
9 KPU Kab. Klungkung 16 8 8
9 KPU Kab. Gianyar 17 7 10
JUMLAH 202 101 101
Adapun komposisi pegawai dilihat berdasarkan latar belakang jenjang pendidikan
terdapat perbedaan yang signifikan antara jenjang pendidikan S2 sebanyak 15 orang, S1
sebanyak 106 orang, D3 sebanyak 14 orang, dan SLTA sebanyak 64 orang dan SLTP 3
orang, sebagaimana tabel 2 dibawah.
13
Tabel 2.
Rekapitulasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
JUMLAH
1 2 3
1 S2 15
2 S1 106
3 D4 -
4 D3 14
5 D2 -
6 D1 -
7 SLTA 64
8 SLTP 3
9 SD -
TOTAL 202
Sumber: data sekunder KPU Prov. Bali 2015 (diolah)
Melihat kondisi umum organisasi melalui besaran SDM yang dimiliki, tentu sangat
berkaitan dengan dukungan sarana dan prasarana dimana SDM tersebut bekerja. KPU sebagai
lembaga mandiri memiliki Kantor vertikal hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Bali
dengan status kepemilikan beragam mulai dari hibah, milik sendiri, pinjam pakai sampai
dengan kontrak sewa. Sarana dan Prasarana KPU Provinsi Bali berbentuk tanah, gedung dan
gudang kantor, dengan status kepemilikan berupa pinjam pakai dari Pemerintah Daerah
Provinsi Bali.
Aspek lainnnya yang merupakan salah satu penggerak utama pelaksanaan tugas dan
fungsi organisasi, disamping sumber daya manusia dan alat kerja adalah ketersediaan
anggaran yang memadai. Dengan kata lain, pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi harus
berjalan seiring-seirama dengan ketersediaan anggaran dimana prinsip-prinsip transparansi,
akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran tersebut harus
14
dikedepankan. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, yakni dari tahun 2010 – 2014 anggaran
Komisi Pemilihan Umum mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya, dari tahun
2010 ke tahun 2011 yang mengalami peningkatan sebesar ± 24 %, pada tahun 2012
meningkat sebesar ± 91 %, tahun 2013 peningkatannya jauh sampai sebesar ± 164 %
dibandingkan dibandingkatan dengan tahun 2012 dan pada tahun 2014 meningkat sebesar 7
% dibanbandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya. Adapun kenaikan anggaran tersebut
dapat disajikan pada Tabel 3 sebagai berikut.
Tabel 3.
Anggaran KPU Provinsi Bali Tahun 2010 – 2014
NO URAIAN
TAHUN ANGGARAN
2010 2011 2012 2013 2014
1 Anggaran KPU
Provinsi Bali 2.608.170.000 3.246.634.000 6.195.037.000 16.353.709.000 17.533.260.000
2 Persentase
Kenaikan
Anggaran KPU
Provinsi Bali
24% 91% 164% 7%
Sumber: data sekunder KPU Provinsi Bali 2010 -2014
Sejalan dengan prinsip-prinsip good governance dan clean governance, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Bali selalu berupaya untuk menyajikan laporan akuntabilitas
kinerja dan laporan keuangan yang sesuai dengan aturan. Hal ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi
organisasi. Upaya ini terlihat dari meningkatnya penilaian terhadap akuntabilitas kinerja
Komisi Pemilihan Umum selaku eselon 1 yang pada tahun 2012 hanya memperoleh nilai
50,58, pada tahun 2013 meningkat menjadi 54,28 dengan predikat CC. Sedangkan upaya lebih
keras lagi harus dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum untuk meningkatkan kualitas
laporan keuangannya. Hal ini dikarenakan sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2013
Komisi Pemilihan Umum masih memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Sedangkan nilai akuntabilitas kinerja Komisi Pemilihan Umum pada Tahun 2015 meningkat
menjadi 56,17 dengan predikat CC dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi. Sedangkan penilaian Badan Pemeriksa Keuangan atas Laporan
15
Keuangan KPU RI Tahun 2014 masih bertahan dengan opini Wajar Dengan Pengecualian
(WDP) dengan opini atas laporan keuangan ini merupakan pekerjaan rumah bagi Komisi
Pemilihan Umum dan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali khususnya untuk meningkatkan
tata kelola keuangan negara dengan baik dan benar.
Arah kebijakan Komisi Pemilihan Umum akan menjadi pedoman bagi KPU Provinsi
Bali untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik tidak hanya sebatas pada
dimensi pengelolaan keuangan saja, akan tetapi pada seluruh dimensi organisasi yang ada
melalui jalan reformasi birokrasi yang telah dicanangkan oleh Komisi Pemilihan Umum sejak
tahun 2013 hingga saat ini. Agenda reformasi birokrasi ini merupakan kebutuhan organisasi
untuk melakukan perubahan sejalan dengan dinamika tuntutan masyarakat dan perubahan
lingkungan strategis organisasi. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 danPermenpan Nomor 20 Tahun
2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 - 2014, maka agenda reformasi birokrasi
KPU Provinsi Bali mencakup 8 (delapan) area perubahan, antara lain:
(1) Organisasi yang tepat fungsi yang mampu mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan
sasaran strategis KPU Provinsi Bali dengan dukungan struktur, tata kerja dan uraian
tugas yang jelas dan tidak tumpang-tindih serta indikator kinerja yang terukur dari unit
terkecil sampai unit terbesar;
(2) Prosedur dan sistem kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur melalui pembangunan
SOP dan sistem informasi e-government yang terintegrasi dengan berbagai aplikasi
utama yang diperlukan unit kerja dan stakeholders;
(3) Menurunnya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Setjen KPU yang
disharmonis dan tumpang-tindih dengan peraturan perundang-undangan lain;
(4) Penanaman nilai-nilai astabrata dalam kepemimpinan untuk peningkatan kualitas dan
kompetensi SDM komisioner dan Aparatur SDM KPU Provinsi Bali, yang didukung
dengan sistem manajemen SDM yang handal, dari perencanaan kebutuhan pegawai,
sistem rekrutmen, formasi dan penempatan, pola karir dan sistem informasi
kepegawaian yang handal;
(5) Sistem pengawasan yang memberikan dampak pada kepatuhan dan efektivitas
pengelolaan keuangan negara Satuan Kerja di lingkungan Sekretiat KPU Provinsi Bali;
(6) Melalui peningkatan internalisasi nilai-nilai karma phala, melakukan peningkatan
akuntabilitas dan kinerja unit kerja di lingkungan Sekretariat KPU Provinsi Bali, dengan
16
menekan seminimal mungkin tejadinya penyimpangan, karena setiap penyimpangan
akan ada resikonya;
(7) Peningkatan kualitas pelayanan publik yang diwujudkan dalam standar pelayanan
minimal dan keterlibatan stakeholder dalam peningkatan pelayanan dengan semangat
wasudwa kutumbhakam ; dan
(8) Perubahan pola pikir dan budaya kerja pegawai Sekretariat KPU Provinsi Bali yang
terwujud dalam peningkatan profesionalitas pegawai, berkinerja tinggi, bersih dan
bebas KKN, mampu melayani publik dan memegang teguh kode etik aparatur Negara,
dengan semangat Bhakti yang tinggi.
Keberhasilan perumusan arah perubahan organisasi tersebut mendapat ujian yang sangat
berat ketika bangsa Indonesia menyelenggarakan perhelatan akbar pemilihan umum legislatif
nasional dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di tahun 2014. Dalam Pemilu tersebut,
KPU Provinsi Bali telah membuktikan dengan berbagai prestasi antara lain, di bidang sosialisasi,
keterbukaan informasi publik dan pemutakhiran data pemilih. Walaupun sempat digugat di
mahkamah konstitusi, namun KPU Provinsi Bali beserta jajaran dapat membuktikan bahwa
semua dugaan pelanggaran yang didalilkan oleh pemohon tidak terbukti.
Pencapaian kinerja organisasi yang telah ditunjukkan dengan keberhasilan untuk
menjadi organisasi dengan brand image yang kuat, organisasi dengan pelayanan publik yang
berkualitas, dan organisasi dengan indikator kinerja yang terukur.
Seluruh Rakyat Indonesia di Provinsi Bali untuk memperoleh informasi publik dalam
rangka mewujudkan serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan Negara, baik
dalam tingkat pengawasan pelaksanaan penyelenggaraan negara maupun pada tingkat
perlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik. Sebagai amanat
pelaksanaan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
dalam meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Provinsi Bali serta membuka akses atas informasi publik untuk masyarakat
luas baik secara aktif (tanpa didahului dengan permohonan) maupun secara pasif (didahului
dengan permohonan) terkait dengan pelaksanaan Pemilu . Negara memiliki kewajiban untuk
membuka akses informasi kepada masyarakat, dimana informasi adalah milik setiap
individu, Komisi Pemilihan Umum mempunyai beberapa sistem informasi yang dapat
diakses oleh masyarakat sebagai keterbukaan informasi publik, yaitu Sistem Informasi
17
Pemutakhiran Data Pemilih (Sidalih), Sistem Penghitungan Suara (Situng) dan Sistem
Informasi Logistik (Silog) Pemilihan Umum (Pemilu ).
Sistem Logistik (Silog) Pemilihan Umum (Pemilu ) dikembangkan atas kerjasama
KPU dengan ITB dan BIG. Sistem Informasi logistik (Silog) Pemilihan Umum (Pemilu ),
berguna untuk meningkatkan pengelolaan logistik mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi. Dengan berfungsinya Silog Pemilu , pengadaan dan distribusi
logistik Pemilu diharapkan tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu, tepat sasaran, tepat
kualitas, dan hemat anggaran.
Pemberian akses masyarakat terhadap data dan informasi yang ada Sistem Logistik
(Silog) Pemilihan Umum (Pemilu ) merupakan bentuk keterbukaan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) dalam pengadaan dan distribusi logistik Pmeilihan Umum (Pemiliu). Publik
dapat melihat jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk setiap provinsi dan
kabupaten/kota, jumlah Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilhan Kecamatan
(PPK), pemilh, suarat suara, tinta sidik jari, formulir, kotak suara dan bilik suara.
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, yakni terselenggaranya
pemilihan umum yang berkualitas dan dapat menjamin pelaksanaan hak politik
masyarakat, tidak terlepas dari beberapa aspek yang mempengaruhinya, diantaranya
adalah:
1) keberadaan penyelenggara Pemilu yang professional dan memiliki integritas,
kapabilitas dan akuntabilitas;
2) adanya lingkungan yang kondusif bagi masyarakat dalam menggunakan haknya untuk
berdemokrasi, termasuk dalam menentukan pilihan politiknya; dan
3) kemampuan partai politik dalam memperkuat demokratisasi masyarakat sipil dan
kecerdasan masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya.
Dengan kata lain, pengaruh ketiga aspek ini sangat besar dalam menentukan
kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, disamping performa lembaga
demokrasi lainnya seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Mahkamah Konstitusi (MK). Untuk itu, dibutuhkan
18
struktur kelembagaan dengan karakter yang kuat untuk menghadapi pengaruh dan
tantangan yang ada.
Dalam rangka mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal organisasi yang
berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) sumber daya dalam organisasi,
serta faktor eksternal yang berupa peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang
dihadapi KPU, maka analisis potensi dan permasalahan ini didasarkan pada dimensi-
dimensi organisasi yang dipandang memiliki fungsi dan peran strategis dalam lima tahun
ke depan. Adapun dimensi-dimensi dimaksud meliputi: Aspek Kelembagaan, Aspek
Sumber Daya Manusia, Aspek Kepemimpinan, Aspek Perencanaan dan Anggaran, Aspek
Bussiness Process dan Kebijakan, Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi,
dan Aspek Hubungan dengan Stakeholders.
1.2.1. Potensi
a. Aspek Kelembagaan
Dari evaluasi organisasi KPU Provinsi Bali tahun 2014 telah didapatkan hasil
evaluasi terhadap aspek kelembagaan KPU Provinsi Bali yang merupakan potensi dan/atau
kekuatan organisasi yang kuat, mandiri dan profesional, hal ini dibuktikan oleh beberapa hal
berikut ini :
Organisasi KPU Provinsi Bali telah berhasil menunjukkan sifat kelembagaannya yang
mandiri dan bebas intervensi dari pihak manapun. Hal ini terlihat pada penyelenggaraan
Pemilu Presiden 2014 dimana keputusan KPU dalam penetapan hasil rekapitulasi suara
di berbagai daerah dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip profesionalitas, integritas,
transparansi dan akuntabilitas;
Organisasi KPU Provinsi Bali telah berupaya me-reposisi lembaganya melalui program
reformasi birokrasi yang dilaksanakan sejak tahun 2013 dan penerapan berbagai inovasi
pelayanan publik menuju organisasi penyelenggara Pemilu yang professional dan
independen;
Setiap lini dalam organisasi KPU Provinsi Bali telah mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi KPU Provinsi Bali sebagai penyelenggara Pemilu Indonesia;
Setiap pegawai KPU Provinsi Bali telah memahami dengan jelas tugas dan fungsi
organisasi sehingga setiap pegawai memiliki persepsi yang sama dalam mencapai kinerja
organisasi.
19
b. Aspek Sumber Daya Manusia
Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), sumber daya KPU Provinsi Bali juga memiliki
beberapa kekuatan sebagai berikut:
Organisasi KPU memiliki sumber daya manusia yang besar dengan berbagai latar belakang
pendidikan dan usia, serta tersebar diseluruh wilayah Provinsi Bali. Hal ini memperkuat
kelembagaan KPU yang bersifat nasional;
Organisasi KPU Provinsi Bali telah berupaya melakukan pembinaan mulai dari rekrutmen
sampai dengan purna tugas, khususnya pembinaan dalam peningkatan kompetensi
komisioner, pejabat dan pegawai melalui pemberian izin tugas belajar, diklat, sosialisasi,
study banding/benchmarking, dan sebagainya;
Organisasi dapat memberikan sanksi, baik yang bersifat administratif maupun formil
(perdata) terhadap setiap komisioner, pejabat dan pegawai yang melanggar peraturan.
Pemberian sanksi ini diperkuat dengan adanya Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
(DKPP) yang bertugas untuk memeriksa, mengadili, dan memutuskan pengaduan atau
laporan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota KPU.
c. Aspek Kepemimpinan
Evaluasi organisasi terhadap aspek kepemimpinan KPU Provinsi Bali pada Tahun
2014 telah melaksanakan prinsip-prinsip asta brata dalam melaksanakan kegiatan
pelaksanaan Pemilu yang meliputi :
1. Indra Brata
Pemimpin di KPU Provinsi Bali telah berupaya mengikuti sifat-sifat Dewa Indra yaitu
dewa hujan. Pemimpin KPU Provinsi Bali senantiasa mengusahakan kemakmuran
bagi jajaranya dan dalam setiap tindakannya dapat memberikan kesejukan dan penuh
kewibawaan;
2. Yama Brata
Yama adalah penegak kebenaran dan keadilan. Pemimpin KPU Provinsi Bali telah
berupaya mengikuti sifat-sifat Yama yaitu menegakkan kebenaran dan keadilan,
memberikan hukuman atau peraturan yang sesuai dengan kesalahan yang diperbuat
demi mengayomi jajaran KPU Provinsi Bali. Pemimpin selalu berupaya untuk
bertindak objektif;
20
3. Surya Brata
Surya atau Matahari adalah sinar Maha agung, daripadanya segala kehidupan
mungkin bertahan dan berkelanjutan. Surya juga dikatakan sebagai Saksi Agung Tri
Bhuwana, tidak ada satupun kejadian didunia ini yang tidak beliau ketahui. Dalam
pelaksanaan kepemimpinan di KPU Provinsi Bali sifat Dewa Surya selalu berupaya
diteladani adalah memberikan sinar kehidupan bagi seluruh rakyatnya tanpa kecuali.
Kesejahteraan bagi seluruh jajaran adalah tugas seorang pemimpin. Di samping itu
seorang pemimpin harus taat akan waktu dan tepat waktu , dan seperti sang surya yang
tidak pernah berhenti ‘bekerja’ menyinari alam sepanjang waktu. Seorang pemimpin
harus mampu menjadi inspirasi, energi untuk memotivasi dan menjadi contoh disiplin
kepada bawahannya dan mampu menumbuhkembangkan daya hidup rakyatnya untuk
membangun bangsa dan negara, dengan memberikan bekal lahir dan bathin untuk
dapat berkarya secara maksimal menurut swadharma atau bidang tugasnya masing-
masing. Dengan menerapkan absen sidik jari kepada seluruh pemimpin dan staf tanpa
terkecuali, merupakan sebuah langkah awal untuk memotivasi disiplin jajaran KPU
Provinsi Bali;
4. Candra Brata
Candra atau Bulan adalah Dewa yang menyinari di kala malam hari. Malam adalah
saat gelap, sisi gelap kehidupan manusia. Bulan adalah sinar, tetapi tidak pernah
memberikan rasa panas bagi yang disinari berbeda dengan Matahari. Sikap dan
penampilan cahaya beliau yang halus dan menyejukkan dengan senyum yang amat
manis, begitu teduh bak tersiram air surgawi bagi yang menikmati sinarnya. Para
pemimpin di KPU Provinsi Bali selalu berupaya memberikan dorongan atau motivasi
untuk membangkitkan semangat jajaran KPU Prov Bali, walau dalam keadan apapun;
5. Vayunila Brata (Maruta)
Bayunila Brata ialah dimaksudkan agar seorang pemimpin memiliki sifat-sifat
sebagaimana halnya seperti angin yang dapat memasuki semua tempat sampai yang
sekecil mungkin. Dalam hal ini pemimpin KPU Provinsi Bali dalam menerima data
atau laporan-laporan hendaknya menyelidiki juga kebenarannya, sedapat mungkin
dari sumber yang paling bawah sekalipun, tanpa harus diketahui oleh masyarakat;
6. Bhumi (Danada) Kuwera Brata
Kuwera Brata sering juga disebut dengan nama Dhanada Brata yang memiliki arti
yaitu sebagai dewa kekayaan atau dewa uang. Dengan panutan Kuwera Brata
pemimpin KPU Provinsi Bali tahu mempergunakan uang dengan baik agar tidak
terjadi pemborosan. Di samping itu pemimpin KPU Provinsi Bali selalu berupaya rapi
21
baik dalam berpakaian maupun bertindak. Dengan berpakaian yang rapi menunjukkan
bahwa pemimpin selalu memperhatikan dan mengatur dirinya, sehingga tidak timbul
kesan bahwa pemimpin tidak dapat mengatur dirinya sendiri. Inilah salah satu aspek
kepemimpinan yang menyangkut hubungan atasan dengan bawahan atau personal
relation yang merupakan bagian dari public relation. Sikap rapi atau sikap cermat dan
teliti dari seorang pemimpin bukan hanya dilihat pada cara berpakaiannya, tetapi juga
pada hal–hal lainnya dalam kegiatan sehari-hari. Demikianlah sifat-sifat dari kuwera
brata yang dipedoomani oleh Pemimpin di KPU Provinsi Bali menekankan pada
kecermatan, ketelitian dan kerapian pada setiap penampilan dan tindakan yang
dilakukan oleh seorang pemimpin;
7. Baruna Brata
Baruna adalah dewa laut, laut adalah simbol keluasan tanpa batas. Laut adalah
penamping semua kekotoran yang dibawa oleh aliran sungai, tetapi laut tidak pernah
terkotori malahan mampu menyucikan semua kotoran itu. Demikian pemimpin KPU
Provinsi Bali selau berupaya berpikiran luas, mampu menampung semua kesalahan-
kesalahan, kejahatan-kejahatan yang dilakukan atau ditimpakan kepada dirinya dan
selanjutnya mensucikan semua kekotoran itu sehingga semua menjadi suci. Pemimpin
KPU Provinsi Bali tidak hanya memvonis jajarannya yang berlaku tidak baik,
melainkan memberikan bimbingan terus menerus kepada mereka sehingga nantinya
menjadi orang yang mampu bekerja sesui tupoksi masing-masing dengan selalu
berpedoman pada asas-asas penyelenggraan Pemilu /pemilihan;
8. Agni Brata
Agni atau api bersifat membakar. Dalam hal kepemimpinan sifat api atau agni
bermakna membakar semangat rakyat untuk maju dan menuju ke arah progresif, ke
masa depan yang lebih baik. Pemimpin KPU Provinsi Bali senantiasa memberikan
teladan-teladan kepada jajrannya agar selalu bekerja-bekerja dan bekerja demi
kemajuan KPU.
d. Aspek Perencanaan dan Anggaran
Walupun dari aspek perencanaan anggaran lebih bersifat top down, namun dengan
mekanisme revisi, KPU Provinsi telah menyesuaikan perencanaan yang ada dengan
kebutuhan KPU Provinsi Bali, sehingga perencanaan tetap berjalan dengan
mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan lokal, hal ini dapat dibuktikan sebagai
berikut :
22
Evaluasi organisasi terhadap aspek perencanaan dan anggaran Proses perencanaan
kegiatan dan anggaran dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh elemen
organisasi;
Tata kelola anggaran memenuhi asas transparansi dan akuntabilitas;
Pengelolaan anggaran dilakukan dengan menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP);
Walaupun saat ini prosentasenya masih kecil program penguatan kelembagaan
demokrasi dan perbaikan proses politik memperoleh porsi anggaran yang semakin
besar dalam 2 (dua) tahun terakhir. Hal ini berguna untuk memperkuat tugas dan fungsi
organisasi sebagai lembaga penyelenggara Pemilu yang kredibel.
e. Aspek Business Process dan Kebijakan
Secara umum KPU Provinsi Bali yang telah menerapkan tatalaksana dan Kebijakan
yang dapat diterima oleh semua pihak, bisnis proses dimaksud dapat diuraikan sebagai
berikut :
Organisasi KPU Provinsi Bali berupaya melakukan identifikasi, membuat dan
mendokumentasikan mekanisme/tatalaksana kerja. Disamping itu Organisasi mereviu dan
memperbaiki mekanisme/tatalaksana serta melaksanakan perbandingan berdasarkan
evaluasi periodik dan masukan dari berbagai stakeholder;
Organisasi KPU Provinsi Bali telah berhasil menyusun dan melaksanakan SOP serta
membuat juknis yang jelas dan mudah dipahami;
Perumusan kebijakan melibatkan seluruh komponen terkait baik secara internal maupun
eksternal;
Organisasi KPU Provinsi Bali berupaya membangun mekanisme monitoring pelaksanaan
kebijakan organisasi dengan baik;
Revisi dan perbaikan terhadap kebijakan organisasi sudah dilakukan secara cepat dan tepat.
23
f. Aspek Dukungan Infrastruktur dan Teknologi Informasi
Berdasarkan Evaluasi organisasi terhadap aspek dukungan infrastruktur dan teknologi
informasi, KPU Provinsi Bali masih membutuhkan infrastruktur yang lebih memadai seperti
kantor dan infrastruktur IT untuk memperkuat kemandirian KPU Provinsi Bali dan kecepatan
pelayanan informasi dan data kepada stakeholder.
g. Aspek Hubungan dengan Stakeholder
Evaluasi organisasi terhadap aspek hubungan dengan stakeholder di Provinsi Bali
selama ini masih berjalan dengan baik. Terbukti dengan semua pihak yang berkepentingan
telah dilibatkan dalam proses pelaksanaan Pemilu yang meliputi : penguasa pemerintahan,
DPRD, Lembaga Pemerintahan, Oerganisasi Sosial, Organisasi Budaya, Organisasi
Keagamaan, pemuda, perempuan, mahasiswa, pelajar, LSM dan lain sebagainya. Hal tersebut
dibuktikan dengan beberapa hal sebagai berikut :
Organisasi KPU Provinsi Bali telah berupaya memenuhi harapan stakeholder sehingga
mereka puas dengan kinerja organisasi;
Organisasi KPU Provisni Bali berupaya membangun brand image yang disukai dan
diterima oleh stakeholder;
Organisasi KPU berupaya memberikan program-program yang riil dan strategis serta
memberikan pelayanan kepada stakeholder yang ada sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kode etik yang berlaku.
1.2.2. Permasalahan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi menyelenggarakan Pemilu di Indonesia , KPU
dihadapkan pada berbagai permasalahan, baik yang datang dari dalam organisasi maupun dari
luar organisasi. Dimensi permasalahannya pun beragam, mulai dari yang bersifat
konstitusional, institusional sampai dengan operasional. Oleh karena itu, proses identifikasi
dan diagnosis terhadap permasalahan yang ada merujuk pada kondisi faktual KPU. Adapun
permasalahan KPU berdasarkan dimensi prosesnya dapat dijabarkan sebagai berikut:
24
1. Kelembagaan
Walaupun selama ini pelaksanaan Pemilu /Pemilihan di Provinsi Bali telah berjalan
dengan baik. Akan tetapi masih ditemukan sejumlah permasalahan/ kendala seperti :
Permasalahan hubungan mekanisme kerja antar lembaga pemerintah yang kurang
bersinergi, antara Bawaslu dan Pemerintah Provinsi Bali menyangkut masalah
kebijakan penyelenggaraan Pemilu dan daftar pemilih dalam Pemilu ;
Ketidakjelasan batas kewenangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi antar unit kerja
sehingga terjadi tumpang-tindih program dan kegiatan yang mengarah pada inefisiensi
kerja organisasi;
Beban kerja antar unit organisasi belum seimbang sehingga masih terdapat unit kerja
yang memiliki volume pekerjaan yang cukup besar sementara masih terdapat unit kerja
yang beban tugasnya kurang memadai sebagai suatu unit kerja organisasi;
Proses internalisasi peraturan dan budaya kerja organisasi masih lemah; dan
Kebijakan dalam bentuk peraturan seringkali mengalami perubahan dalam waktu yang
berdekatan.
2. Sumber Daya Manusia
Sebagian besar PNS di KPU Provinsi Bali merupakan tenaga yang diperbantukan
(DPK) sehingga menimbulkan beberapa masalah, diantaranya:
Ketergantungan KPU Provinsi Bali kepada Pemerintah Provinsi Bali atas
tenaga PNS terkait baik dalam posisi staf maupun pejabat sangat besar.
Komposisi tersebut menimbulkan permasalahan dalam praktik, misalnya dua
hari sebelum pemilihan umum masih juga ada penggantian pegawai yang
menyulitkan bagi KPU Provinsi Bali untuk meningkatkan kinerja mereka;
Adanya loyalitas ganda dari PNS terkait, dimana kepatuhan dan
pertanggungjawaban kinerja bukan kepada KPU Provinsi Bali tetapi kepada
atasan di instansi asal.
Jumlah dan komposisi pegawai belum sesuai dengan tugas, fungsi dan beban
kerjanya. Perbandingan antara jumlah pegawai dan beban kerjanya belum
proporsional. Sedangkan komposisi pegawai dilihat dari latar belakang pendidikan
masih didominasi oleh pegawai lulusan SMU/sederajat;
25
Penguasaan teknologi informasi oleh pegawai dan pejabat di KPU Provinsi Bali
masih rendah. Hal ini sangat menghambat proses bisnis KPU Provinsi Bali yang
mestinya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja;
Sistem reward and punishment terhadap pegawai belum memadai sehingga secara
tidak langsung mempengaruhi kinerja pegawai.
3. Kepemimpinan
Masih adanya perbedaan persepsi antara komisioner dengan Sekretariat KPU Provinsi
Bali perihal ketatalaksanaan penyelenggaraan Pemilu sehingga proses pengambilan
keputusan menjadi lambat.
4. Perencanaan dan Anggaran
Anggaran yang tersedia belum memadai bagi pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi, khususnya anggaran untuk program penguatan kelembagaan demokrasi
dan perbaikan proses politik;
Implementasi dari perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan
evaluasi kinerja belum terintegrasi dalam suatu sistem manajemen kinerja
organisasi;
Sistem pengawasan atas pengelolaan anggaran negara masih lemah dimana
penyajian atas laporan keuangan masih ada temuan oleh BPK.
5. Business Process dan Kebijakan
Belum efektifnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang ada;
Organisasi KPU belum menyusun seluruh standar pelayanan publik (SPP) atas
setiap jenis layanan yang berikan;
Revisi dan perbaikan terhadap kebijakan organisasi belum dilakukan secara cepat
dan tepat;
Inovasi dalam pengambilan kebijakan untuk mengatasi masalah belum sepenuhnya
dilakukan.
26
6. Dukungan Infrastruktur dan IT
Sarana dan prasarana kerja yang tersedia belum mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi organisasi;
Status kepemilikan atas tanah, bangunan gedung dan gudang KPU masih banyak
dimiliki oleh pemerintah daerah setempat. Hal ini belum mendukung sifat
kelembagaan KPU yang tetap. Disamping itu, kantor KPU setiap saat dapat
dipindahkan sesuai dengan kewenangan Pemda sebagai pemilik tanah dan
bangunan;
Sarana di bidang IT yang dimiliki oleh KPU Provinsi Bali sampai saat ini cukup
memadai, akan tetapi masih perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi kebutuhan
kedepan.
7. Hubungan dengan Stakeholder
Masih adanya gugatan atas hasil Pemilu yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi
merupakan salah satu indikator ketidakpercayaan masyarakat atas kinerja KPU
Provinsi Bali;
Stakeholder belum sepenuhnya memahami mekanisme kerja yang dibangun oleh KPU
Provinsi Bali karena fungsi penerangan kepada masyarakat yang ada di KPU Provinsi
Bali masih lemah dan perlu ditingkatkan;
Konsolidasi diantara lembaga penyelenggara Pemilu belum dilaksanakan dengan
efektif.
Disamping permasalahan tersebut, KPU Provinsi Bali juga dihadapkan pada sejumlah
tantangan dalam menyelenggarakan Pemilu , baik Pemilu nasional maupun lokal yang
berdampak pada pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Adapun tantangan
tersebut adalah sebagai berikut:
Perkembangan masyarakat yang menjadi basis pemilih pada Pemilu sangat dinamis. Oleh
karena itu, tuntutan akan peningkatan kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
KPU Provinsi Bali sangat tinggi, termasuk didalamnya adalah masalah transparansi dan
akuntabilitas kinerja KPU Provinsi Bali;
Peran media massa sangat besar dalam menggiring opini masyarakat;
Distribusi logistik Pemilu yang terkendala kondisi geografis yang berbeda-beda;
27
Peran website KPU Provinsi Bali sangatlah strategis, namun update terhadap informasinya
berjalan lambat.
Berdasarkan uraian lingkungan internal dan eksternal di atas, maka dirumuskan faktor-
faktor kunci yang menjadi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang sebagaimana
diringkas dalam tabel 4 berikut:
Tabel 4.
Ringkasan Analisis Faktor Internal dan Eksternal
FAKTOR INTERNAL
Kekuatan (Strengths)
Mandat UU Nomor 15 Tahun
2011 tentang penyelenggara
Pemilu (S1)
Komitmen pimpinan kuat (S2)
Reformasi Birokrasi yang telah
dicanangkan (S3)
SDM yang besar (S4)
Pegawai memiliki persepsi yang
sama akan tugas dan fungsi
organisasi (S5)
Kerarifan lokal : tri hita kararana,
sradha bhakti, jengah dan wirang
(S6)
Latar belakang SDM yang
multidisipliner (S7)
Ruang kerja menjadi satu
kesatuan yang utuh (S8)
Kelemahan (Weaknesses)
Overlapping program dan
kegiatan antar unit kerja (W1)
Beban kerja pegawai tidak
proporsional (W2)
Disparitas kompetensi pegawai
(W3)
Parsialitas manajemen kinerja
(W4)
Sistem pengawasan atas
pengelolaan anggaran lemah
(W4)
Distorsi staf yang malas terhadap
yg lainnya (W5)
Belom seiramanya semangat dan
gerak komisioner dengan
sekretariat (W6)
Ego sektoral (W 7)
28
Budaya yang berorientasi kepada
pimpinan (S9)
Pengalaman penyelenggaraan
Pemilu (S10)
Fasilitas IT cukup memadai
(S11)
Pimpinan belom sepenuhnya
mampu menjadi panutan (W8)
Efektifitas pelaksanaan SOP
(W9)
Standar dan Maklumat Pelayanan
belum sepenuhnya dibuat (W10)
Sarana dan Prasarana terbatas
(W11)
Pemanfaatan teknologi informasi
belum optimal (W12)
Loyalitas pegawai rendah (W13)
Pagu anggaran belum memadai
(W14)
Reward and phunismen kepada
Komisioner belom jelas (W15)
29
FAKTOR EKSTERNAL
Peluang (Opportunity)
Sasaran pokok pembangunan
demokrasi Indonesia (O1)
Animo partisipasi masyarakat
dalam Pemilu tinggi (O2)
Hubungan baik dengan Bawaslu,
DKPP dan lembaga penegakan
hukum lainnya (O3)
Potensi pengembangan SDM
(O4)
Kesempatan pendidikan formal
dan diklat (O5)
Kemajuan Teknologi Informasi
(O6)
Harapan masyarakat tinggi (O7)
Ancaman (Threats)
Peraturan perundangan tentang
sistem Pemilu mudah berubah
Opini publik mudah digeser (T1)
Aksi demonstrasi ketidakpuasan
hasil Pemilu yang berakhir ricuh
(T2)
Gugatan hasil Pemilu yang tidak
berdasar pada bukti (T3)
Mayoritas SDM dengan status
DPK (T4)
Distribusi logistik terkendala
kondisi geografis (W7)
Distribusi logistik terkendala
oleh Keberadaan penyedia
barang dan jasa (T6)
Intervensi oleh pemerintah
daerah (T7)
Dipersalahkan secara etik walau
secara hukum tidak salah (T8)
Rekomendasi Bawaslu (T9)
Inkonsistensi peserta Pemilu
(T10)
30
Berdasarkan identifikasi faktor kunci tersebut, maka strategi pengembangan SWOT
yang dapat ditempuh, yaitu:
1. Strategi Strength – Opportunity (S-O): Strategi untuk memanfaatkan peluang dengan jalan
mendayagunakan kekuatan yang dimiliki organisasi.
a. Pendayagunaan Penyelenggara Pemilu secara optimal melalui penanaman nilai-nilai
Yadnya Bhakti untuk terwujudnya Pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan
mandiri;
b. Melakukan koordinasi dengan segenap pemangku kepentingan baik pada tahap
persiapan, penyelenggaraan maupun setelah Pemilu , dengan menunjung tinggi nilai-
nilai Trihitakarana;
c. Peningkatan kualitas KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, dengan
mengedepankan nilai-nilai “jengah dan wirang”;
d. Meningkatkan kualitas kepemimpinan pemimpon KPU Provinsi Bali dengan
membumikan nilai-nilai Asta Brata;
e. Berbagi pengalaman sesama penyelenggra maupun dengan stakeholder merupakan
langkah yang sangat baik untuk pemerataan informasi tentang pelaksanaan Pemilu
dan pemilihan dengan berbagai kendala dan tangangannya, sehingga Pemilu dan
Pemilihan dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Bali yaitu Mokshartham Jagad Hita
(Bahagia di dunia dan akhirat) dengan semangat Sarwa Prani Hitangkarah
(mewujudkan kesejahteraan kepada segenap isi alam semesta)
f. Membangun dan mendayagunakan sistem informasi KePemilu aan yang terintegrasi.
2. Strategi Weakness – Opportunity (W-O): Strategi mengatasi kelemahan untuk
memanfaatkan peluang eksternal.
a. Penataan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja;
b. Penataan tugas pegawai sesuai dengan analisis jabatan dan beban kerja;
c. Melakukan koordinasi internal antar unit kerja terkait untuk meningkatkan kinerja
KPU;
d. Optimalisasi sistem pengawasan dan pengendalian intern atas pengelolaan anggaran
dengan konsep Tatwamasi;
e. Pembinaan teknis pelaksanaan SOP;
31
f. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tugas kepemiluan.
g. Menggali dan mengimplementasi kearifan lokal Bali yang relevan dalam
meningkatkan kinerja lembaga.
h. Meningkatkan rasa kebersamaan dalam team work yang solid tanpa meninggalakan
tanggung jawab masing-masing
i. Merangsang pimpinan selalu berupaya menjadi contoh bagi jajaran KPU Provinsi Bali
j. Meningkatkan penguasaan IT bagi segenap staf dan pejabat di lingkungan KPU
Provinsi Bali.
3. Strategi Strength – Threat (S-T): Strategi untuk menghadapi dan mengatasi ancaman
dengan jalan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki organisasi.
a. Selalu mengupdate perkembangan peraturan perundang-undangan dan informasi
terkait dengan Pemilu dan pemilihan dengan selalu aktif mengikuti informasi yang
berkemang pada media sosial yang melibatkan seluruh penyelenggara Pemilu di
Indonesia.
b. Pemantapan kerjasama dan koordinasi penyelenggaraan Pemilu dengan institusi
terkait, dengan semangat selung-lung sebayantaka;
c. Sosialisasi dan publikasi penyelenggaraan Pemilu secara optimal dan transparan,
dengan memanfaatkan adat dan budaya Bali;
d. Peningkatan akuntabilitas kinerja kePemilu an;
e. Selalu memperkuat dan mengembangkan tata cara pengarsipan di KPU Provinsi Bali.
f. Optimalisasi pendayagunaan SDM dalam pengelolaan logistik Pemilu pada tahap
perencanaan kebutuhan, pengadaan, dan pendistribusian.
g. Koordinasi dengan peserta Pemilu dan Pemilihan dengan mengedepankan asas
imparsialitas, sebab semua peserta Pemilu adalah sama, dengan semangat wasudewa
kutumbhakam, maka kecurigaan-kecurigaan dan gugatan dapat diminimalisir.
h. Secara bertahap KPU Provinsi Bali akan mengurangi pegawai yang berstatus DPK,
shingga meningkatkan independensi KPU Provinsi Bali dan tidak mudah diintervensi
oleh pemerintah siapapun.
32
i. Dalam menanggulangi terjadinya keterbatasan penyedia jasa, KPU Provinsi Bali ke
depannya hendak menyederhanakan persyaratan tender, tanpa melanggar aturan, guna
mempermudah siapapun untuk ikut tender, dengan demikian akan ada banyak pilihan.
j. Intenalisasi terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam kode etik ke kedepannya akan
ditingkatkan untuk mencegah upaya-upaya laporan terhadap pelanggaran kode etik.
k. Koordinasi yang selama ini telah berjalan antara KPU Provinsi Bali dengan Bawaslu
Provinsi Bali akan selalu dipupuk untuk meningkatkan kesepahaman terhadap tata
aturan penyelenggaran Pemilu atau pemilihan.
4. Strategi Weakness – Threat (W-T): Strategi untuk menghindari ancaman untuk melindungi
organisasi dari kelemahan yang ada dalam organisasi.
a. Penataan lembaga dan personil KPU Provinsi Bali termasuk kesekretariatan;
b. Pemantapan kerjasama dan koordinasi penyelenggaraan Pemilu dengan institusi
terkait dengan semangat paras paros sarpanaya;
c. Optimalisasi pembinaan, pengawasan penyelenggaraan Pemilu dengan
mengedepankan semangat jagra;
d. Penguatan kelembagaan pengelolaan logistik Pemilu pada tahap perencanaan
kebutuhan, pengadaan, dan pendistribusian.
e. Secara bertahap meningkatkan jumlah pegawai organik, dengan pengangkatan baru
atau mutasi.
f. Membuka seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya terhadap tahapan penyelenggaraan
Pemilu
g. Memelihara hubungan secara proporsional dengan pemerintah provinsi Bali
h. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan Bawaslu.
i. Secara rutin melakukan penyuluhan kode etik kepada pimpinan dan staf KPU Provinsi
Bali.
33
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN KPU PROVINSI BALI
2.1. Visi Komisi Pemilihan Umum
Visi Komisi Pemilihan Umum adalah:
Menjadi Penyelenggara Pemilu /Pemilihan yang Mandiri, Professional, dan Berintegritas untuk
Terwujudnya Pemilu /Pemilihan yang LUBER , JURDIL dan berbudaya serta Bali Santih dan
Jagadhita
Pernyataan visi di atas merupakan gambaran tegas dari komitmen KPU Provinsi Bali
untuk menyelenggarakan Pemilu /pemilihan yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan
mandiri serta dilandasi dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien, berpegang teguh pada
etika profesi dan jabatan, berintegritas tinggi dan berwawasan nasional sehingga menjadikan
KPU Provinsi Bali sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum yang terpercaya dan
professional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Di samping itu, KPU Provinsi
Bali juga berkomitmen penuh untuk ikut mengambil bagian dari upaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya di bidang politik kePemilu an. Dengan
tingginya kesadaran politik masyarakat tentu keamanan dan ketertiban Bali dapat tetap
terjaga ditengah-tengah belangsungnya pemilihan maupun Pemilu , sehingga Bali yang
Damai dan Sejahtera (Bali Santih dan Jagadhita) dapat terjaga. Relevansi pernyataan visi
KPU Provinsi Bali merupakan pengejawantahan visi Komisi Pemilihan Umum dengan visi
Nasional dan agenda prioritas nasional yang disebut NAWA CITA, yakni pembangunan tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta peningkatan
kualitas sumber daya manusia penyelenggara Pemilu . Hal ini menyiratkan pentingnya KPU
Provinsi Bali memperkuat brand image organisasi menjadi penyelenggara pemilihan umum
dan pemilihan yang berintegritas, professional dan mandiri demi terwujudnya Bali Santih
dan Jagadhita.
34
2.2. Misi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali
Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan tindakan yang
disesuaikan dengan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, maka
misi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali mengalami perubahan sebagai berikut:
1. Menjadi Penyelenggara Pemilu /pemilihan yang berintegritas demi terpilihnya
pemimpin yang berintegritas, sehingga mampu mewujudkan Bali yang Santih lan
Jagadhita
2. Mewujudkan penyelenggaraan Pemilu /pemilihan yang berpedoman pada azas :
mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum; keterbukaan;
proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas demi menjaga
suara rakyat adalah suara Tuhan (voc populi voc dei) dengan pengendalian hukum
karma phala.
3. Menjadi pusat layanan yang adil bagi stake holder Pemilu /Pemilihan secara adil tanpa
keberpihakan dengan semangat wasudewa kutumbakam;
4. Menjadi agen sosialisasi dan pusat pendidikan pemilih untuk meningkatkan partisipasi
dan kualitas pemilih;
5. Menjadi organisasi dengan kedudukan kuat dalam sistem Ketatanegaraan dengan
mengembangkan kepemimpinan asta brata.
2.3. Tujuan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali
Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut, maka tujuan yang hendak
dicapai oleh Komisi Pemilihan Umum adalah:
1. Terwujudnya lembaga KPU Provinsi Bali yang memiliki integritas, kompetensi,
kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu ;
2. Terselenggaranya Pemilu /pemilihan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di
Indonesia;
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu /pemilihan;
35
5. Terselenggaranya Pemilu /pemilihan yang mandiri, jujur, adil, kepastian hukum,
tertib, kepentingan umum; keterbukaan; proporsionalitas, profesionalitas,
akuntabilitas, efisiensi, efektivitas dan aksesabel;
6. Terpilihnya pemimpin yang berintegritas demi terwujudnya masyarkat Bali yang
Mokshartham Jagad Hita, dalam suasana masyarkat yang Santih lan Jadathita.
2.4. Sasaran Strategis Komisi Pemilihan Umum
Dalam RPJM ke–3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan yang hendak
dicapai adalah meningkatnya partisipasi politik pemilihan umum dan kualitas
penyelenggaraan pemilihan umum 2019, penegakan hukum dan reformasi birokrasi yang
ditandai dengan membaiknya indeks demokrasi Indonesia, meningkatnya indeks penegakan
hukum; indeks perilaku anti korupsi; indeks persepsi korupsi; indeks integritas nasional, dan
indeks reformasi birokrasi yang diikuti dengan membaiknya tingkat pengelolaan anggaran
(opini laporan keuangan) dan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah (skor atas SAKIP).
Berdasarkan sasaran pokok pembangunan yang tercantum dalam RPJM ke-3 tersebut,
maka sasaran-sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali yang hendak
dicapai selama lima tahun kedepan (2015 – 2019) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu /pemilihan, dengan indikator kinerja
sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu ;
b. Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam Pemilu ;
c. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPI yang menggunakan hak
pilihnya;
d. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam daftar pemilih;
e. Persentase KPPS yang telah menerima perlengakapan pemungutan dan penghitungan
suara paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara tepat jumlah dan
kualitas.
f. Minimnya gugatan terhadap hasil Pemilu /pemihan
36
2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu /Pemilihan, dengan indikator kinerja
sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU ;
b. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian;
c. Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara Pemilu ;
d. Opini BPK atas LHP;
e. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca Pemilu ;
f. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Presiden dan Wakil Presiden,
Gubernur, Bupati, dan Walikota.
3. Meningkatnya Kualitas implemenasi Regulasi KePemilu an, dengan indikator kinerja
sasaran strategis sebagai berikut :
a. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam sosialisasi regulasi;
b. Persentase rehabilitasi kehormatan oleh DKPP;
c. Persentase sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU Provinsi Bali.
37
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali
Untuk mencapai sasaran RPJMN 2015 - 2019, yakni sasaran pembangunan di bidang
politik, hukum, pertahanan dan keamanan maka agenda pembangunan nasional yang
ditempuh adalah antara lain: membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokrasi dan terpercaya dengan cara: (1) melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk
memulihkan kepercayaan publik; (2) membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja
pemerintahan;dan (3) penyempurnaan dan peningkatan kualitas reformasi birokrasi
nasional. Maka arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali yang
ditempuh untuk mencapai agenda tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kapasitas kelembagaan.
a. Peningkatan kemampuan pendanaan.
b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia baik Komisioner, Sekretariat
maupun stakeholder kepemiluan.
c. Peningkatan sarana dan prasarana, baik dalam bentuk perangkat keras maupun
perangkat lunak dalam menunjang kinerja kelembagaan yang akan berujung
pada peningkatan kapasitas kelembagaan.
d. Peningkatan intensitas komunikasi internal KPU Provinsi Bali dan eksternal.
Keempat hal tersebut di atas merupakan satu kesatuan yang tak boleh terbengkalai
dan di lalaikan, karena ketiga hal tersebut merupakan modal penggerak aktifitas
lembaga KPU, yang tidak bisa kerja sendiri, tanpa mengganggu kemandirian.
38
2. Pelaksanaan tugas kelembagaan.
Guna menunjang terjadinya pelaksanaan tugas kelembagaan yang baik menuju
pada kepuasan stake holder Pemilu dan pemilihan, maka faktor-faktor yang menunjang
perlu selalu ditingkatkan. Adapun faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dan
kepedulian semua pihak khususnya KPU Provinsi Bali menyangkut faktor-faktor
sebagai berikut :
a. Meningkatkan motivasi komisioner dan sekretariat untuk melaksanakan tugas
sesuai tupoksi masing-masing tanpa mengabaikan tanggung jawab bersama.
b. Membangun iklim kerja yang kondusif, dengan semangat tim work yang solid
penuh rasa kekeluargaan, dengan semangat wasudewa kutumbhakam (bahwa
semua manusia bersaudara).
c. Meningkatkan reward and punishment terhadap kinerja personel sesuai semangat
karma phala.
d. Memberi kesempatan yang sama kepada komisioner maupun sekretariat untuk
melakukan hal-hal positif dalam koridor peraturan perundang-undangan untuk
meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan tugas lembaga dengan semangat
tatwamasi.
3. Pemangku kepentingan.
Berpedoman pada program Komisi Pemilihan Umum pada kurun waktu 2015 -
2019, akan menggunakan 3 (tiga) program dan 9 (Sembilan) kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh seluruh unit kerja di lingkungan Komisi Pemilihan Umum. Maka
KPU Provinsi Bali juga melaksanakan 9 program tersebut. Adapun program-program
dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seluruh Satuan Kerja di lingkungan Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Bali adalah sebagai berikut.
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program ini juga merupakan program generik Komisi Pemilihan Umum
dengan sasaran program (outcome) yang dijadikan pedoman dan tolak ukur
hendak dicapai oleh KPU Provinsi Bali adalah : terlaksananya kerjasama yang
baik dengan lembaga akademisi ataupun lembaga riset dalam Kegiatan riset
kePemilu an yang berkesinambungan, terlaksanannya pemutakhiran data pemilih
melalui sinergitas dan sinkronisasi dengan Disdukcapil 9 Kabupaten/Kota, dan
terselenggaranya pembinaan SDM, pelayanan dan administrasi kepegawaian di
lingkungan Sekretariat KPU Provinsi Bali.
39
Dengan indikator kinerja programnya adalah : persentase Pemutakhiran Data
Pemilih melalui sinergitas dan sinkronisasi dengan Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil di 9 Kabupaten/Kota; persentase terpenuhinya jumlah pegawai
organik sesuai dengan kebutuhan pada kesekretariatan KPU Kabupaten Gianyar
serta persentase ketepatan waktu penyelesaian pelayanan administrasi
kepegawaian.
Arah kebijakan program ini mencakup :
(1) Menyediakan dokumen perencanaan dan penganggaran;
(2) Menyelenggarakan pengelolaan data, dokumentasi, pengadaan,
pendistribusian, ineventarisasi sarana dan prasarana serta terpenuhinya
logistik keperluan Pemilu dan Pilkada;
(3) Menyelenggarakan dukungan operasional dan pemeliharaan perkantoran
sehari-hari untuk KPU Provinsi Bali;
(4) Menyelenggarakan pembinaan SDM, pelayanan dan administrasi
kepegawaian di lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Gianyar;
(5) Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan administrasi
keuangan;
(6) Menyelenggarakan Pemeriksaan yang transparan dan akuntabel.
Adapun kegiatan dan indikator kinerja kegiatannya dapat diuraikan pada tabel 5
berikut :
Tabel 5
Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
No. Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
1 Pelaksanaan
akuntabilitas
pengelolaan
administrasi
keuangan di
Lingkungan
Meningkatkan
pemahaman dan
kontrol oleh
komisioner dan
sekretaris
Persentase meningkatnya
kapasitas
pengetahuan/pemahaman para
Komisioner dan Sekretaris
tentang kontrol pengelolaan
keuangan
40
No. Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Sekretariat KPU
Provinsi Bali
Meningkatnya
pembinaan
perbendaharaan
Persentase meningkatnya
kapasitas
pengetahuan/pemahaman para
pejabat perbendaharaan pada
KPU
Provinsi Bali dan KPU
Kab/Kota dalam pengelolaan
keuangan
Terlaksananya
system akuntansi dan
pelaporan keuangan
Jumlah laporan sistem
akuntansi dan pelaporan
keuangan
Implementasi pelaksanaan
juklas/juknis pengelolaan
keuangan di lingkungan KPU
Provinsi Bali dan KPU
Kabupaten/Kota se-Bali
Ketepatan pengelolaan dan
pelaporan dana hibah pilkada
serentak
Terselesaikannya
permasalahan
pengelolaan
keuangan
Persentase penyelesaian
permasalahan dalam
pengelolaan keuangan pada
satker KPU Provinsi, KPU
Kab/Kota
Tersusunnya laporan
pertanggungjawaban
penggunaan
anggaran
Jumlah KPU Provinsi dan
Kab/Kota yang menyampaikan
laporan pertanggungjawaban
penggunaan anggaran (e-
LPPA) yang tepat waktu dan
valid
41
No. Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
2 Fasilitasi
Pengelolaan
Data,
Dokumentasi,
Pengadaan,
Pendistribusian,
Pemeliharaan
dan Inventarisasi
Logistik Pemilu
Terlaksananya
pembinaan
koordinasi tingkat
satker dalam
mengelola logistik
Pemilu /Pemilihan
Gubernur, Bupati
dan Walikota
Prosentase pola pengelolaan
logistik Pemilu /Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota
di tingkat satker
Tersedianya data
kebutuhan logistik
Pemilu / Pemilihan
Gubernur, Bupati
dan Walikota yang
akurat
Tersedianya perencanaan
kebutuhan logistik Pemilu di
tingkat satker / Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota
yang akurat
Terlaksananya
pengendalian dan
pengaturan
administrasi
pengelolaan logistik
Prosentase penyusunan
administrasi pengelolaan
logistik
Persentase Implementasi
pelaksanaan pengendalian dan
pengaturan administrasi
logistik Pemilu / Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota
Terfasilitasinya layanan
pengadaan logistik Pemilu /
Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota
Laporan Pengelolaan dan
Inventarisasi Logistik Pemilu /
Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota
42
3 Pelaksanaan
Manajemen
Perencanaan dan
Data
Tersedianya
dokumen
perencanaan dan
penganggaran,
koordinasi antar
lembaga, data dan
informasi serta hasil
monitoring dan
evaluasi
Prosentase kesesuaian antara
Renstra dan Renja K/L dan
RKA KL
Terwujudnya sistem
administrasi
penyelenggaraan
Pemilu / Pemilihan
Gubernur, Bupati
dan Walikota yang
tertib, efektif dan
efisien
Prosentase laporan monitoring
dan evaluasi yang akuntabel
dan tepat waktu
Prosentase KPU, KPU/KIP
Provinsi dan KPU/KIP
Kabupaten/Kota yang target
kinerjanya tercapai sesuai
dengan penetapan kinerja
Tersedianya pengembangan
teknologi informasi kePemilu
an
Tersusunnya rencana
penerapan e-
Government yang
konkrit dan terukur
Tersedianya informasi
pelaksanaan pemutakhiran data
pemilih di tingkat kelurahan di
Provinsi Bali
Jumlah sistem aplikasi yang
digunakan dalam
penyelenggaraan Pemilu
43
4 Pembinaan
SDM, Pelayanan
dan
Administrasi
Kepegawaian
Tingkat ketepatan
tertib administrasi
dan pengelolaan
SDM
Tersedianya dokumen layanan
pengelolaan administrasi SDM
di lingkungan sekretariat KPU
Provinsi
Terlaksananya Diklat
Teknis dan Diklat
Struktural
Meningkatnya kompetensi
SDM di lingkungan secretariat
KPU Provinsi Bali
Tingkat ketepatan
proses pelaksanaan
pergantian antar
waktu (PAW)
Anggota KPU, KPU
Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota dan
KPU daerah
pemekaran
Terpfasilitasinya pelaksanaan
Pergantian Antar Waktu
anggota KPU
Provinsi/Kabupaten/Kota tepat
waktu
Dokumen
kepegawaian
Pengelolaan data base
kepegawaian
Terlaksananya ketatalaksanaan
SDM
Terlaksananya
Seleksi Sekretaris
KPU Provinsi Bali
Seleksi Sekretaris KPU
Provinsi Bali
Terlaksananya
seleksi anggota KPU
Provinsi/Kabupaten/
Kota di Provinsi Bali
seleksi anggota KPU
Provinsi/Kabupaten/Kota di
Provinsi Bali
44
5 Penyelenggaraa
n Operasional
dan
Pemeliharaan
Perkantoran
(KPU)
Meningkatnya
kualitas pelayanan
administrasi
perkantoran
Prosentase pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana
administrasi penunjang kinerja
pegawai
Meningkatnya
akuntabilitas
penatausahaan
Barang Milik Negara
KPU Provinsi Bali
Jumlah laporan penatausahaan
BMN KPU Provinsi Bali
Terwujudnya
pengelolaan
persediaan (Stock
opname)
Jumlah KPU Kab/Kota yang
melaporkan persediaan asset
berdasarkan stock opname
dengan tepat waktu
Meningkatnya tertib
administrasi laporan
BMN KPU
Nasional/KPU
Provinsi Bali
Prosentase ketepatan dan tertib
administrasi review laporan
BMN KPU/Provinsi,
Kabupaten Kota se-Bali
Meningkatnya
pengelolaan dan
penerapan kearsipan
sesuai kaidah
kearsipan
Prosentase jumlah arsip yang
dikelola sesuai dengan
penerapan kaidah kearsipan
Meningkatnya
kapasitas personil
dalam penerapan
Elektronik Sistem
Kearsipan di KPU
Provinsi
Prosentase sosialisasi dan
penerapan sistem kearsipan
elektronik di KPU Provinsi
Jumlah personil yang
mendapatkan sosialisasi dan
penerapan sistem kearsipan
elektronik di KPU Provinsi Bali
45
6 Pemeriksaan di
lingkungan
Setjen KPU,
Sekretariat
Provinsi dan
Sekretariat
Kabupaten/Kota
Tersusunnya laporan
hasil tindak lanjut
pemeriksaan BPK,
BPKP dan APIP
KPU
Persentase penyelesaian
rekomendasi
BPK, BPKP dan APIP yang
ditindaklanjuti
Tersusunnya laporan
hasil review laporan
LAKIP
Jumlah laporan hasil review
LAKIP sesuai dengan SAKIP
Tersusunnya
Tersusunnya laporan
hasil review laporan
keuangan
Jumlah laporan hasil review
penyusunan laporan keuangan
sesuai SAP
Tersusunnya laporan
hasil review RKA
K/L
Prosentase penganggaran KPU
yang efektif dan efisien
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KPU
Program ini juga merupakan program generik Komisi Pemilihan Umum dengan
sasaran program (outcome) yang hendak dicapai adalah meningkatnya dukungan sarana
dan prasarana Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Adapun indikator kinerja programnya, yaitu :
persentase dukungan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan kerja pegawai
yang berfungsi dengan baik.
Arah kebijakan program ini adalah menyediakan dukungan sarana dan prasarana
Komisi Pemilihan Umum/Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/kota. Dengan rincian kegiatan dan indikator kinerja sebagaimana ditampilkan
pada tabel 6 :
46
Tabel 6
Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur KPU
No. Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
1 Penyelenggaraan
Dukungan Sarana
dan Prasarana
Meningkatnya dukungan
sarana
transportasi/mobilitas
pegawai
Prosentase pemenuhan
kendaraan bermotor bagi
pejabat dan operasional
pegawai
Meningkatnya
pemenuhan peralatan dan
fasilitas perkantoran
Persentase pemenuhan
dukungan sarana dan prasarana
Mebelair/Elektronik Kantor
KPU
c. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik
Program ini merupakan program teknis Komisi Pemilihan Umum dengan sasaran
program (outcome) yang hendak dicapai adalah : menyiapkan penyusunan rancangan
peraturan dan keputusan KPU, pendokumentasian informasi hokum, advoikasi hokum,
dan penyuluhannya; dan memfasilitasi penyelenggaraan tahapan Pemilu .
Adapun indikator kinerja programnya adalah : Persentase penyiapan dan penyelenggaraan
Pemilu yang tepat waktu dan akuntabel (sesuai dengan peraturan perundangan).
Arah kebijakan program ini mencakup :
a. Menyiapkan penyusunan rancangan peraturan dan keputusan KPU pendokumentasian
informasi hukum, advokasi hukum, dan penyuluhannya.
b. Memfasiltasi penyelenggaraan tahapan Pemilu .
Dengan rincian kegiatan dan indikator kinerja sebagai pada tabel 7 berikut :
47
Tabel 7.
Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Program Penguatan Kelembagaan
Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik
No. Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
1 Penyiapan penyusunan
Rancangan Peraturan
KPU, Advokasi,
Penyelesaian Sengketa
dan Penyuluhan
Peraturan Perundang-
undangan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan
Pemilu
Meningkatnya
kualitas rancangan
Peraturan KPU dan
Keputusan KPU yang
sesuai dengan
ketentuan
pembentukan
peraturan per-
undang-undangan
Persentase keputusan KPU yang
sesuai format peraturan
perundang-undangan
Jumlah Komisioner dan personil
KPU Provinsi yang mendapatkan
penyuluhan peraturan KPU
Meningkatnya
kualitas
pertimbangan/opini
hukum dan
penyelesaian
sengketa hukum
Tersusunnya bahan
kajian/dukungan untuk
pertimbangan/opini hukum dan
penyelesaian sengketa hukum
tepat waktu
Jumlah kasus yang dimenangkan
dalam penyelesaian sengketa
hukum
Meningkatnya
pelayanan dan
kapasitas
penyelenggaraan
Pemilihan Umum
Persentase pemangku
kepentingan yang menerima
bimbingan/pelayanan
penyusunan laporan dana
kampanye, audit dana kampanye,
pendaftaran Partai Politik dan
Anggota DPD
Persentase ketepatan waktu
penyiapan bahan pelayanan
pelaporan dana kampanye, audit
dana kampanye, pendaftaran
partai politik dan Anggota DPD
48
No. Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Terlaksananya pengelolaan
dokumen produk hukum
Meningkatnya
kualitas pelayanan,
pengelolaan
dokumentasi dan
informasi hukum
Terlaksananya penyediaan dan
penyajian dokumentasi dan
informasi hukum yang mutakhir
Terlaksananya dukungan
ketatausahaan yang handal
(cepat, tepat dan akurat)
Jumlah Jajaran Provinsi dan
Kabupaten/Kota serta pihak
terkait yang mengikuti Bimtek
Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota
2 Fasilitasi Pelaksanaan
Tahapan Pemilu
Legislatif, Pemilu
Presiden dan Wakil
Presiden, Pemilu kada,
Publikasi dan Sosialisasi
serta Partisipasi
Masyarakat dan PAW
Meningkatnya
kualitas dukungan
teknis dalam Pemilu
Legislatif, Pemilu
Presiden dan Wakil
Presiden serta Pemilu
Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah
Jumlah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang mengikuti
Bimtek Pemilihan Gubernur,
Bupati dan Walikota
JumJumlah PAW anggota
DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota dapat diselesai
Terbentuk PPID di Provinsi Bali
Jumlah Provinsi dam
Kabupaten/Kota yang telah
membentuk PPID
Jumlah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang telah
melakukan penataan dan
pengisian Anggota DPRD
Jumlah penataan daerah
pemilihan pasca Pemilu 2014
49
No. Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Jumlah data serta dokumen
Pemilu , Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden serta Pemilu kada
Jumlah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang
melaksanakan Pemilu kada
Jumlah kegiatan Pendidikan
Pemilih
Prosentase penyampaian
informasi dan publikasi serta
sosialisasi pada Pemilu dan
Pemilu kada
3.2. Kerangka Regulasi
Kerangka regulasi merupakan kerangka kebutuhan akan terbitnya regulasi
dalamkaitannya dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi selama lima tahun
kedepan. Sebagai Penyelenggara Pemilu / Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, KPU
Provinsi mempunyai kewenangan atribusi untuk menetapkan kebijakan teknis yang
merupakan peraturan pelaksanaan dari undang-undang mengatur Pemilu /Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota, kebijakan teknis tersebut ditetapkan dalam bentuk
Peraturan KPU.
Peraturan yang diperlukan KPU Provinsi dalam melaksanakan Pemilu / Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota dapat dikatagorikan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Peraturan yang mengatur tahapan Pemilu / Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota; dan
2. Peraturan yang mengatur dukungan kesekretariatan penyelenggaraan Pemilu /
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota (non tahapan Pemilu ).
50
Selama kurun waktu 2015-2019, regulasi yang diperlukan :
I. Terkait dengan Tahapan Pemilu
A. Pemilu Nasional (Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden)
1. S.K. Tahapan program dan jadwal Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden secara
serentak;
2. S.K. Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden;
3. S.K. Pencalonan dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden;
4. S.K. Kampanye Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden;
5. S.K. Para kampanye Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden;
6. S.K. Sosialisasi dan partisipasi masyarakat dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu
Presiden;
7. S.K. Pembentukan Badan Penyelenggara Pemilu dalam Pemilu Legislatif dan
Pemilu Presiden;
8. S.K. Norma standar, pendistribusian dan kebutuhan perlengkapan penyelenggraaan
Pemilu dalam Pemilu Legislatif dan Pmeilu Presiden;
9. S.K. Pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu
Presiden;
10. S.K. Rekapitulasi perolehan suara dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden
serta penetapan calon terpilih.
B. Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
1. S.K. Tahapan program dan jadwal Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota secara
serentak;
2. S.K. Pemutakhiran Data Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;
3. S.K. Pencalonan dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;
4. S.K. Kampanye Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;
5. S.K. Para kampanye Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota ;
6. S.K. Sosialisasi dan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota;
51
7. S.K. Pembentukan Badan Penyelenggara Pemilu dalam Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota;
8. S.K. Norma standar, pendistribusian dan kebutuhan perlengkapan penyelenggraaan
Pemilu dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota;
9. S.K. Pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota;
10. S.K. Rekapitulasi perolehan suara dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
serta penetapan calon terpilih.
II. Terkait dengan dukungan kesekretariatan penyelenggaraan Pemilu /Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota:
a. S.K. tentang Pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
b. S.K. tentang pengelolaan dan pertangungjawaban;
c. S.K. tentang kepegawaian;
d. S.K. tentang pengelolaan barang milik negara;
e. S.K. tentang kearsipan dan tata naskah dinas;
f. S.K. kearsipan dalam tata naskah dinas.
3.3 Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan ini merujuk pada organisasi KPU, pengaturan hubungan
inter dan antar organisasi KPU/KPU Provinsi Bali dan KPU Kabupaten/Kota se-Bali,
KPUD, serta sumber daya manusia aparatur KPU/KPU Provinsi Bali. Upaya penguatan
kelembagaan KPU Provinsi Bali akan terus dilakukan melalui upaya-upaya sebagai
berikut:
a. Penguatan koordinasi kerja antar lembaga penyelenggara Pemilu /Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota;
b. Penataan tugas, fungsi dan kewenangan setiap unit kerja Eselon III dan IV;
52
c. Penyempurnaan hubungan tata kerja inter maupun antar unit kerja dan lembaga agar
tercipta tata laksana organisasi yang lebih transparan, sinergis, harmonis, efektif dan
efisien;
d. Peningkatan kualitas dan kuantitas aparatur KPU Provinsi Bali yang professional,
berintegritas dan berkinerja sehingga dapat melaksanakan visi dan misi organisasi
KPU Provinsi Bali dengan baik;
e. Penguatan fungsi pendidikan dan pelatihan bagi pemilih sebagai upaya
meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyakarakat untuk berdemokrasi secara
berkualitas;
f. Pemutakhiran data pemilih melalui koordinasi dan kerjasama yang efektif dengan
stakeholder dan/atau pihak ketiga; dan
g. Penguatan kelembagaan dalam rangka mendukung kinerja pengelolaan progam
prioritas pembangunan.
h. Penguatan kerjasama dengan Lembaga pemerintah/Non-pemerintah, bilateral dan
multilateral.
Dalam rangka kerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta, bilateral dan
multilaterial serta media. Pada Tahun 2015-2019 KPU berencana akan bekerjasama
dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah di Provinsi Bali.
KPU Provinsi Bali akan mengadakan kerjasama dengan lembaga pemerintah seperti
1) Bank Rakyat Indonesia (BRI) tentang penyediaan dan pemanfaatan layanan jasa
perbankan; 2) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA)
tentang peningkatan partisipasi perempuan dalam politik pada pemilihan umum anggota
DPR, DPD, DPRD dan pemilihan Umum presiden dan wakil presiden serta pemilihan
gubernur, bupati dan walikota dalam rangka percepatan pengarusutamaan gender dalam
politik; 3) Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) tentang
pengadaan barang/jasa pemerintah pada penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019; 4)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tentang penguatan tata kelola
kepemerintahan yang baik di lingkungan KPU; 5) Tentara Nasional Indonesia (TNI)
tentang distribusi logistik Pemilu ; 6) Kementerian Perhubungan tentang distribusi logistik
Pemilu ; 7) Dinas Informasi dan Komunikasi Daerah Bali tentang kerjasama sosialisasi,
edukasi dan advokasi pelaksanaan pemilihan umum tahun 2019; 8) Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang kerjasama pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana pencucian uang dalam penghimpunan, penggunaan, dan/atau pelaporan dana
53
kampanye peserta Pemilu ; 9) Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) tentang
pengamanan penyelenggaraan pemilihan tahun 2017, 2018 dan pemilihan umum tahun
2019; 10) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Bali tentang pengaturan dan
pengawasan pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye pemilihan umum; 11) Komisi
Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia tentang kerjasama dalam upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi; 12) Forum Komunikasi Antar Umat Beragama
tentang kerjasama sosialisasi dan penyebaran informasi pemilihan tahun 2017, 2018 dan
pemilihan umum tahun 2019; 13) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang
kerjasama sosialisasi dan penyebaran informasi pemilihan tahun 2017, 2018 dan pemilihan
umum tahun 2019; 14) Badan Pengawas Pemilu /Komisi Pemberantasan Korupsi tentang
kepatuhan pada ketentuan pelaksanaan kampanye Pemilu melalui media penyiar; 15)
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang ada di Provinsi Bali tentang penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kepemiluan.
Dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Negeri/Swasta, Lembaga Non Profit
Dalam Negeri, KPU akan memperpanjang kerjasama dengan 1) Kemitraan/Partnership
tentang program dukungan bagi peningkatan kapasitas Komisi Pemilihan Umum dalam
menyelenggarakan dan membaharui tata kelola pemilihan umum; 2) Dengan Organisasi
Penyandang Disabilitas tentang peningkatan partisipasi penyandang disabilitas dalam
pemilihan umum anggota dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan daerah, dewan
perwakilan rakyat daerah dan pemilihan umum presiden dan wakil presiden serta
pemilihan gubernur, bupati dan walikota dalam rangka perwujudan kesetaraan hak politik
setiap warga Negara Republik Indonesia; 3) Indonesia Parliementary Center tentang
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kePemilu an; 4) Balai Diklat
Provinsi Bali tentang kerjasama dalam program pembangunan sumber daya di Bidang
Demokrasi, Tata kelola dan KePemilu an Building Resources In Democracy, Governance
And Election (BRIDGE). 5) Majelis Utama Desa Pekraman untuk melakukan sosialisasi
dan koordinasi pelaksanaan Pemilihan Tahun 2017, 2018, pemilihan umum anggota DPR,
DPD dan DPRD serta pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2019; 6) .
54
Sedangkan dalam rangka sosialisasi dan informasi pelaksanaan Pemilihan Tahun 2017,
2018, Pemilihan Umum Tahun 2019 KPU Provinsi Balli akan bekerjasama dengan, 1)
TVRI dan TV Swasta lainnya tentang kerjasama sosialisasi dan informasi pemilihan umum
tahun 2019; 2) RRI dan radio siaran swasta tentang kerjasama sosialisasi dan informasi
pemilihan umum tahun 2019; 3) Detikcom tentang kerjasama sosialisasi dan penyebaran
informasi pelaksanaan Pemilihan Tahun 2017, 2018, pemilihan umum tahun 2019.
55
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Target Kinerja
Target kinerja merupakan ukuran satuan yang akan dicapai oleh unit kerja atau organisasi dari setiap
indikator kinerja sasaran yang ada. Adapun target kinerja Komisi Pemilihan Umum dalam kurun
waktu 2015 - 2019 disajikan pada tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8.
No Program/K
egiatan
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan
Target Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
A Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU
1 Pelaksanaan
akuntabilitas
pengelolaan
administrasi
keuangan di
Lingkungan
Sekretariat
KPU
Provinsi Bali
Meningkatkan
pemahaman
dan kontrol
oleh
komisioner dan
sekretaris
Persentase
meningkatnya
kapasitas
pengetahuan/pemah
aman para
Komisioner dan
Sekretaris tentang
kontrol pengelolaan
keuangan
50% 55% 60% 65% 70%
Meningkatnya
pembinaan
perbendaharaan
Persentase
meningkatnya
kapasitas
pengetahuan/pemah
aman para pejabat
perbendaharaan
pada KPU
Provinsi Bali dan
KPU Kab/Kota
dalam pengelolaan
keuangan
55% 60% 65% 70% 75%
56
Terlaksananya
system
akuntansi dan
pelaporan
keuangan
Jumlah laporan
sistem akuntansi
dan pelaporan
keuangan
4
Lap
4 Lap 4 Lap 4 Lap 4 Lap
Implementasi
pelaksanaan
juklas/juknis
pengelolaan
keuangan di
lingkungan KPU
Provinsi Bali dan
KPU
Kabupaten/Kota se-
Bali
70% 75% 80% 85% 90%
Ketepatan
pengelolaan dan
pelaporan dana
hibah pilkada
serentak
6
Lap
1 Lap 3 Lap
Terselesaikann
ya
permasalahan
pengelolaan
keuangan
Persentase
penyelesaian
permasalahan
dalam pengelolaan
keuangan pada
satker KPU
Provinsi, KPU
Kab/Kota
97% 97% 98% 95% 95%
Tersusunnya
laporan
pertanggungja
waban
penggunaan
anggaran
Jumlah KPU
Provinsi dan
Kab/Kota yang
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaba
n penggunaan
anggaran (e-LPPA)
yang tepat waktu
dan valid
9
Kab/
Kota
9
Kab/
Kota
9
Kab/
Kota
9
Kab/
Kota
9
Kab/
Kota
2 Fasilitasi
Pengelolaan
Data,
Dokumentas
i,
Pengadaan,
Pendistribusi
an,
Pemeliharaa
n dan
Inventarisasi
Logistik
Pemilu
Terlaksananya
pembinaan
koordinasi
tingkat satker
dalam
mengelola
logistik Pemilu
/Pemilihan
Gubernur,
Bupati dan
Walikota
Prosentase pola
pengelolaan
logistik Pemilu
/Pemilihan
Gubernur, Bupati
dan Walikota di
tingkat satker
100% 100% 100% 100% 100%
57
Tersedianya
data kebutuhan
logistik Pemilu
/ Pemilihan
Gubernur,
Bupati dan
Walikota yang
akurat
Tersedianya
perencanaan
kebutuhan logistik
Pemilu di tingkat
satker / Pemilihan
Gubernur, Bupati
dan Walikota yang
akurat
1
Dok
1
Dok
1
Dok
3
Dok
2
Dok
Terlaksananya
pengendalian
dan pengaturan
administrasi
pengelolaan
logistik
Prosentase
penyusunan
administrasi
pengelolaan
logistik
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase
Implementasi
pelaksanaan
pengendalian dan
pengaturan
administrasi
logistik Pemilu /
Pemilihan
Gubernur, Bupati
dan Walikota
100% 100% 100% 100% 100%
Terfasilitasinya
layanan pengadaan
logistik Pemilu /
Pemilihan
Gubernur, Bupati
dan Walikota
1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap
Laporan
Pengelolaan dan
Inventarisasi
Logistik Pemilu /
Pemilihan
Gubernur, Bupati
dan Walikota
1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap
58
3
Pelaksanaan
Manajemen
Perencanaan
dan Data
Tersedianya
dokumen
perencanaan
dan
penganggaran,
Iembaga, data
dan informasi
serta hasil
monitoring dan
evaluasi
Persentase
kesesuaian antara
Renstra dan
Renja K/L dan
RKA KL
2
Dok
3
Dok
2
Dok
2
Dok
2
Dok
Terwujudnya
sistem
administrasi
penyelenggaraa
n Pemilu /
Pemilihan
Gubernur,
Bupati dan
Walikota yang
tertib, efektif
dan efisien
Prosentase
laporan
monitoring dan
evaluasi yang
akuntabel dan
tepat waktu
6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap
Prosentase KPU,
KPU/KIP
Provinsi dan
KPU/KIP
Kabupaten/Kota
yang target
kinerjanya
tercapai sesuai
dengan
penetapan
kinerja
100% 100% 100% 100% 100%
Tersedianya
pengembangan
teknologi
informasi
kePemilu an
1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap
Tersusunnya
rencana
penerapan e-
Government
yang konkrit
dan terukur
Tersedianya
informasi
pelaksanaan
pemutakhiran
data pemilih di
tingkat kelurahan
di Provinsi Bali
1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap
Jumlah sistem
aplikasi yang
digunakan dalam
penyelenggaraan
Pemilu
59
4
Pembinaan
SDM,
Pelayanan dan
Administrasi
Kepegawaian
Tingkat
ketepatan tertib
administrasi dan
pengelolaan
SDM
Tersedianya
dokumen
layanan
pengelolaan
administrasi
SDM di
lingkungan
sekretariat KPU
Provinsi
5 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap
Terlaksananya
Diklat Teknis
dan Diklat
Struktural
Meningkatnya
kompetensi SDM
di lingkungan
secretariat KPU
Provinsi Bali
45
Org
21
Org
21
Org
21
Org
60
Org
Tingkat
ketepatan
proses
pelaksanaan
pergantian antar
waktu (PAW)
Anggota KPU
Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota
se-Bali
Terpfasilitasinya
pelaksanaan
Pergantian Antar
Waktu anggota
KPU
Provinsi/Kabupat
en/Kota tepat
waktu
2 Org 2 Org 2 Org
Dokumen
kepegawaian
Pengelolaan data
base
kepegawaian
1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap
Terlaksananya
ketatalaksanaan
SDM
1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap
Terlaksananya
Seleksi
Sekretaris KPU
Provinsi Bali
Seleksi
Sekretaris KPU
Provinsi Bali
1 Org
Terlaksananya
seleksi anggota
KPU
Provinsi/Kabup
aten/Kota di
Provinsi Bali
seleksi anggota
KPU
Provinsi/Kabupat
en/Kota di
Provinsi Bali
45
Org
5 Org
60
5
Penyelenggar
aan
Operasional
dan
Pemeliharaan
Perkantoran
(KPU)
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
administrasi
perkantoran
Prosentase
pemenuhan
kebutuhan sarana
dan prasarana
administrasi
penunjang
kinerja pegawai
80% 80% 85% 90% 90%
Meningkatnya
akuntabilitas
penatausahaan
Barang Milik
Negara KPU
Provinsi Bali
Jumlah laporan
penatausahaan
BMN KPU
Provinsi Bali
6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap 6 Lap
Terwujudnya
pengelolaan
persediaan
(Stock opname)
Jumlah KPU
Provinsi/Kab/Kot
a yang
melaporkan
persediaan aset
berdasarkan
stock opname
dengan tepat
waktu
10 10 10 10 10
Meningkatnya
tertib
administrasi
Iaporan BMN
KPU Provinsi
Bali
Persentase
ketepatan dan
tertib
administrasi
review laporan
BMN KPU
Provinsi/Kabupat
en/Kota se Bali
95% 95% 95% 95% 95%
Meningkatnya
pengelolaan dan
penerapan
kearsipan sesuai
kaidah
kearsipan
Persentase
jumlah arsip
yang dikelola
sesuai dengan
penerapan kaidah
kearsipan
80% 82% 85% 85% 85%
Meningkatnya
kapasitas
personil dalam
penerapan
Elektronik
Sistem
Kearsipan di
KPU Provins
Bali
Prosentase
sosialisasi dan
penerapan sistem
kearsipan
elektronik di
KPU Provinsii
Jumlah personil
yang
mendapatkan
sosialisasi dan
penerapan sistem
kearsipan
elektronik di
KPU Provinsi
Bali
2 Org 2 Org 2 Org 2 Org 2 Org
61
6
Pemeriksaan
di lingkungan
Setjen KPU,
Sekretariat
Provinsi dan
Sekretariat
Kabupaten/K
ota
Tersusunnya
laporan hasil
tindak lanjut
pemeriksaan
BPK, BPKP
dan APIP KPU
Persentase
penyelesaian
rekomendasi
BPK, BPKP dan
APIP yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
Tersusunnya
laporan hasil
review laporan
LAKIP
Jumlah laporan
hasil review
LAKIP sesuai
dengan SAKIP
1 Lap 1 Lap 1 Lap
Tersusunnya
laporan hasil
review laporan
keuangan
Jumlah laporan
hasil review
penyusunan
laporan
keuangan sesuai
SAP
1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap
Tersusunnya
laporan hasil
review RKA
K/L
Persentase
penganggaran
KPU yang efektif
dan efisien
90% 90% 90% 90% 90%
62
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur KPU
1 Penyelengg
araan
Dukungan
Sarana dan
Prasarana
Meningkatnya
dukungan sarana
transportasi/mobi
litas pegawai
Persentase
pemenuhan
kendaraan
bermotor bagi
pejabat dan
operasional
pegawai
100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatnya
pemenuhan
peralatan dan
fasilitas
perkantoran
Jumlah
pemenuhan
dukungan sarana
dan prasarana
Mebelair/Elektro
nik Kantor KPU
Provinsi Bali
20 Unit 25 Unit 50
Unit
50 Unit
c. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi
dan Perbaikan Proses Politik
Penyiapan
penyusuna
n
Rancanga
n
Peraturan
KPU,
Advokasi,
Penyelesai
an
Sengketa
dan
Penyuluha
n
Peraturan
Perundang
-undangan
yang
berkaitan
dengan
penyeleng
garaan
Pemilu
Meningkatnya
kualitas
rancangan
Peraturan KPU
dan Keputusan
KPU yang sesuai
dengan ketentuan
pembentukan
peraturan
perundang-
undangan
Persentase
keputusan KPU
yang sesuai
format peraturan
perundang-
undangan
95% 95% 100% 100% 100%
Jumlah
Komisioner dan
personil KPU
Provinsi yang
mendapatkan
penyuluhan
peraturan KPU
1 Org 1 Org 1 Org 1 Org 1 Org
Meningkatnya
kualitas
pertimbangan/opi
ni hukum dan
penyelesaian
sengketa hukum
Tersusunnya
bahan
kajian/dukungan
untuk
pertimbangan/opi
ni hukum dan
penyelesaian
sengketa hukum
tepat waktu
1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap 1 Lap
Jumlah kasus
yang
dimenangkan
dalam
penyelesaian
sengketa hukum
5
Kasus
63
Meningkatnya
pelayanan dan
kapasitas
penyelenggaraan
Pemilihan Umum
Persentase
pemangku
kepentingan yang
menerima
bimbingan/pelaya
nan penyusunan
laporan dana
kampanye, audit
dana kampanye,
pendaftaran
Partai Politik dan
Anggota DPD
100% 100%
Persentase
ketepatan waktu
penyiapan bahan
pelayanan
pelaporan dana
kampanye, audit
dana kampanye,
pendaftaran
partai politik dan
Anggota DPD
100% 100% 100%
Terlaksananya
pengelolaan
dokumen produk
hukum
100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatnya
kualitas
pelayanan,
pengelolaan
dokumentasi dan
informasi hukum
Terlaksananya
penyediaan dan
penyajian
dokumentasi dan
informasi hukum
yang mutakhir
90% 90% 92% 95% 95%
Terlaksananya
dukungan
ketatausahaan
yang handal
(cepat, tepat dan
akurat)
90% 90% 91% 95% 95%
Jumlah Jajaran
Provinsi dan
Kabupaten/Kota
serta pihak terkait
yang mengikuti
Bimtek
Pemilihan
Gubernur, Bupati
dan Walikota
6 Kab/
Kota
10
Prov/
Kab/
Kota
10
Prov/
Kab/
Kota
10
Prov/
Kab/
Kota
10
Prov/Kab
/ Kota
64
2 Fasilitasi
Pelaksanaa
n
Tahapan
Pemilu
Legislatif,
Pemilu
Presiden
dan Wakil
Presiden,
Pemilu
kada,
Publikasi
dan
Sosialisasi
serta
Partisipasi
Masyaraka
t dan PAW
Meningkatn
ya kualitas
dukungan
teknis dalam
Pemilu
Legislatif,
Pemilu
Presiden dan
Wakil
Presiden
serta Pemilu
Kepala
Daerah dan
Wakil
Kepala
Daerah
Jumlah
Provinsi dan
Kabupaten/Ko
ta yang
mengikuti
Bimtek
Pemilihan
Gubernur,
Bupati dan
Walikota
10 Prov/Kab/
Kota
10 Prov/Kab/
Kota
Jumlah PAW
anggota
DPRD
Provinsi dan
DPRD
Kabupaten/Ko
ta dapat
diselesaikan
8 5 8 8
Terbentuk
PPID di
Provinsi Bali
1 1 1 1 1
Jumlah KPU
Kabupaten/Ko
ta yang telah
membentuk
PPID
9 9 9 9 9
Jumlah
Provinsi dan
Kabupaten/Ko
ta yang telah
melakukan
penataan dan
pengisian
Anggota
DPRD
9 9 9 9 9
Jumlah
penataan
daerah
pemilihan
pasca Pemilu
2014
10 10 10 10
65
Jumlah data
serta dokumen
Pemilu , Pemilu
Presiden dan
Wakil Presiden
serta
Pemilukada
30 30 30 30
Jumlah Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
yang
melaksanakan
Pemilu kada
6 0 1 3
Jumlah kegiatan
Pendidikan
Pemilih
50
Keg
Persentase
penyampaian
informasi dan
publikasi serta
sosialisasi pada
Pemilu dan
Pemilihan
Gubernur,
Bupati dan
Walikota
90% 90% 95% 95% 90%
66
4.2. Kerangka Pendanaan
Target pendanaan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali dalam kurun waktu ke depan, yaitu :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU sebesar Rp.
56.049.533.000,-
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur KPU Rp. 682.900.000,-
3. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik
Rp. 212.867.343.000,-
Adapun rincian per program setiap tahunnya disajikan pada tabel 9 berikut :
Tabel 9
Kerangka Pendanaan Program KPU Provinsi Bali selama 5 tahun ( 2015 - 2019 )
2015 2016 2017 2018 2019
1 076.01.01 Sasaran Program
Dukungan Manajemen
dan Tugas Teknis
Lainnya KPU
5,104,621 4,931,807 5,549,341 18,176,703 22,287,061 56,049,533
2 076.01.02 Sasaran Program
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
KPU
122,700 0 0 218,750 341,450 682,900
3 076.01.06 Sasaran Program
Penguatan
Kelembagaan
Demokrasi dan
Perbaikan Proses
Politik
1,286,791 642,673 150,676,600 54,404,436 5,856,843 212,867,343
6,514,112 5,574,480 156,225,941 72,799,889 28,485,354 269,599,776
No ProgramSasaran Program
( Outcome )
Alokasi ( dalam ribuan rupiah )
Jumlah
TOTAL
67
Sedangkan rincian anggaran untuk setiap kegiatannya, selama periode 2015 - 2019 dapat dilihat
pada tabel 10 berikut :
Tabel 10.
Kerangka Pendanaan Kegiatan KPU Provinsi Bali selama 5 Tahun ( 2015 - 2019)
No Program/
Kegiatan
Sasaran
Program
( Outcome) /
Sasaran
Kegiatan
(Output)
Alokasi ( dalam juta rupiah ) Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU
076.01.01 Sasaran Program
Dukungan
Manajemen dan
Tugas Teknis
Lainnya KPU
5,104,621 4,931,807 5,549,341 18,176,703 22,287,061 56,049,533
1 3355 Pelaksanaan
akuntabilitas
pengelolaan
administrasi
keuangan di
Lingkungan
Sekretariat KPU
Provinsi Bali
2,899,953 2,980,838 3,285,476 3,621,561 3,992,383 16,780,211
2 3356 Fasilitasi
Pengelolaan
Data,
Dokumentasi,
Pengadaan,
Pendistribusian,
Pemeliharaan dan
Inventarisasi
Logistik Pemilu
109,175 29,766 32,764 4,326,028 7,148,408 11,646,141
3 3357 Pelaksanaan
Manajemen
Perencanaan dan
Data
454,915 360,227 373,617 1,135,480 1,499,480 3,823,719
68
4 3358 Pembinaan SDM,
Pelayanan dan
Administrasi
Kepegawaian
369,782 379,099 553,999 3,365,907 952,018 5,620,805
5 3360 Penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan
Perkantoran
(KPU)
1,099,064 1,084,147 1,192,562 1,311,817 1,442,999 6,130,589
6 3361 Pemeriksaan di
lingkungan
Setjen KPU,
Sekretariat
Provinsi dan
Sekretariat
Kabupaten/Kota
62,557 67,964 78,159 89,882 103,365 401,927
076.01.02 Sasaran Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur KPU
122,700 0 0 218,750 341,450 682,900
1 3362 Penyelenggaraan
Dukungan Sarana
dan Prasarana
122,700 0 0 218,750 341,450 682,900
69
076.01.06 Sasaran Program
Penguatan
Kelembagaan
Demokrasi dan
Perbaikan Proses
Politik
1,286,791 642,673 150,676,600 54,404,436 5,856,843 212,867,343
3363 Penyiapan
penyusunan
Rancangan
Peraturan KPU,
Advokasi,
Penyelesaian
Sengketa dan
Penyuluhan
Peraturan
Perundang-
undangan yang
berkaitan dengan
penyelenggaraan
Pemilu
377,666 125,172 170,215 212,768 265,960 1,151,781
2 3364 Fasilitasi
Pelaksanaan
Tahapan Pemilu
Legislatif, Pemilu
Presiden dan
Wakil Presiden,
Pemilu kada,
Publikasi dan
Sosialisasi serta
Partisipasi
Masyarakat dan
PAW
909,125 517,501 150,506,385 54,191,668 5,590,883 211,715,562
TOTAL 6,514,112 5,574,480 156,225,941 72,799,889 28,485,354 269,599,776
70
Sedangkan rincian anggaran untuk setiap sasaran kegiatan (output), selama periode 2015 -
2019 dapat dilihat pada tabel 11 berikut :
Tabel 11.
Kerangka Pendanaan Kegiatan/Sasaran Kegiatan (Output) KPU Provinsi Bali selama 5 Tahun (
2015 - 2019)
No Progr
am/
Kegi
atan
Sasaran Program
( Outcome) /
Sasaran Kegiatan
(Output) /
Indikator Kinerja
Alokasi ( dalam juta rupiah ) Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU
076.0
1.01
Sasaran Program
Dukungan
Manajemen dan
Tugas Teknis Lainnya
KPU
5,104,621 4,931,807 5,549,341 18,176,703 22,287,061 56,049,533
1 3355 Pelaksanaan
akuntabilitas
pengelolaan
administrasi
keuangan di
Lingkungan
Sekretariat KPU
Provinsi Bali
2,899,953 2,980,838 3,285,476 3,621,561 3,992,383 16,780,211
Meningkatkan
pemahaman dan
kontrol oleh
komisioner dan
sekretaris
0
Meningkatnya
pembinaan
perbendaharaan
20,000 28,659 32,958 37,902 119,519
Terlaksananya system
akuntansi dan
pelaporan keuangan
97,608 64,921 74,354 85,508 98,334 420,725
71
Terselesaikannya
permasalahan
pengelolaan keuangan
4,656 4,656
Tersusunnya laporan
pertanggungjawaban
penggunaan anggaran
50,577 41,345 47,547 54,679 62,881 257,029
Layanan Perkantoran 2,751,768 2,849,916 3,134,916 3,448,416 3,793,266 15,978,282
2 3356 Fasilitasi Pengelolaan
Data, Dokumentasi,
Pengadaan,
Pendistribusian,
Pemeliharaan dan
Inventarisasi Logistik
Pemilu
109,175 29,766 32,764 4,326,028 7,148,408 11,646,141
Terlaksananya
pembinaan koordinasi
tingkat satker dalam
mengelola logistik
Pemilu /Pemilihan
Gubernur, Bupati dan
Walikota
109,175 6,872 7,559 556,854 1,061,909 1,742,369
Tersedianya data
kebutuhan logistik
Pemilu / Pemilihan
Gubernur, Bupati dan
Walikota yang akurat
0 7,376 0 3,769,174 6,086,499 9,863,049
Terlaksananya
pengendalian dan
pengaturan
administrasi
pengelolaan logistik
0 15,518 25,205 0 0 40,723
72
3 3357 Pelaksanaan
Manajemen
Perencanaan dan Data
454,915 360,227 373,617 1,135,480 1,499,480 3,823,719
Tersedianya dokumen
perencanaan dan
penganggaran,
Iembaga, data dan
informasi serta hasil
monitoring dan
evaluasi
153,480 246,465 153,480 153,480 153,480 860,385
Terwujudnya sistem
administrasi
penyelenggaraan
Pemilu / Pemilihan
Gubernur, Bupati dan
Walikota yang tertib,
efektif dan efisien
245,435 80,278 164,137 926,000 1,290,000 2,705,850
Tersusunnya rencana
penerapan e-
Government yang
konkrit dan terukur
56,000 33,484 56,000 56,000 56,000 257,484
4 3358 Pembinaan SDM,
Pelayanan dan
Administrasi
Kepegawaian
369,782 379,099 553,999 3,365,907 952,018 5,620,805
Tingkat ketepatan
tertib administrasi dan
pengelolaan SDM
140,657 52,744 23,918 58,018 63,819 339,156
Terlaksananya Diklat
Teknis dan Diklat
Struktural
156,224 277,754 267,470 294,217 806,284 1,801,949
Tingkat ketepatan
proses pelaksanaan
pergantian antar
waktu (PAW)
Anggota KPU
Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota se-
Bali
6,650 8,010 8,820 9,702 10,672 43,854
73
Dokumen
kepegawaian
66,251 40,591 44,791 90,081 71,243 312,957
Terlaksananya
Seleksi Sekretaris
KPU Provinsi Bali
0 0 209,000 0 0 209,000
Terlaksananya seleksi
anggota KPU
Provinsi/Kabupaten/K
ota di Provinsi Bali
0 0 0 2,913,889 0 2,913,889
5 3360 Penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan
Perkantoran (KPU)
1,099,064 1,084,147 1,192,562 1,311,817 1,442,999 6,130,589
Meningkatnya
kualitas pelayanan
administrasi
perkantoran
956,919 924,459 1,016,905 1,118,595 1,230,455 5,247,333
Meningkatnya
akuntabilitas
penatausahaan
Barang Milik Negara
KPU Provinsi Bali
91,458 115,837 127,421 140,163 154,179 629,058
Terwujudnya
pengelolaan
persediaan (Stock
opname)
4,501 4,951 5,446 5,990 20,888
Meningkatnya tertib
administrasi Iaporan
BMN KPU Provinsi
Bali
0 - 0
Meningkatnya
pengelolaan dan
penerapan kearsipan
sesuai kaidah
kearsipan
26,947 30,426 33,469 36,815 40,497 168,154
Meningkatnya
kapasitas personil
dalam penerapan
Elektronik Sistem
Kearsipan di KPU
Provins Bali
23,740 8,924 9,816 10,798 11,878 65,156
74
6 3361 Pemeriksaan di
lingkungan Setjen
KPU, Sekretariat
Provinsi dan
Sekretariat
Kabupaten/Kota
62,557 67,964 78,159 89,882 103,365 401,927
Tersusunnya laporan
hasil tindak lanjut
pemeriksaan BPK,
BPKP dan APIP KPU
- 0
Tersusunnya laporan
hasil review laporan
LAKIP
- 0
Tersusunnya laporan
hasil review laporan
keuangan
62,557 67,964 78,159 89,882 103,365 401,927
Tersusunnya laporan
hasil review RKA
K/L
- 0
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
KPU
076.0
1.02
Sasaran Program
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur KPU
122,700 0 0 218,750 341,450 682,900
1 3362 Penyelenggaraan
Dukungan Sarana dan
Prasarana
122,700 0 0 218,750 341,450 682,900
Meningkatnya
dukungan sarana
transportasi/mobilitas
pegawai
- - 0
Meningkatnya
pemenuhan peralatan
dan fasilitas
perkantoran
122,700 - - 218,750 341,450 682,900
75
c. Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik
076.0
1.06
Sasaran Program
Penguatan
Kelembagaan
Demokrasi dan
Perbaikan Proses
Politik
1,286,791 642,673 150,676,600 54,404,436 5,856,843 212,867,343
3363 Penyiapan
penyusunan
Rancangan Peraturan
KPU, Advokasi,
Penyelesaian
Sengketa dan
Penyuluhan Peraturan
Perundang-undangan
yang berkaitan
dengan
penyelenggaraan
Pemilu
377,666 125,172 170,215 212,768 265,960 1,151,781
Meningkatnya
kualitas rancangan
Peraturan KPU dan
Keputusan KPU yang
sesuai dengan
ketentuan
pembentukan
peraturan perundang-
undangan
280,404 38,360 47,950 59,937 74,922 501,573
Meningkatnya
kualitas
pertimbangan/opini
hukum dan
penyelesaian sengketa
hukum
83,262 39,860 49,825 62,281 77,851 313,079
Meningkatnya
pelayanan dan
kapasitas
penyelenggaraan
Pemilihan Umum
11,000 - 13,750 17,187 21,484 63,421
76
Meningkatnya
kualitas pelayanan,
pengelolaan
dokumentasi dan
informasi hukum
3,000 46,952 58,690 73,363 91,703 273,708
2 3364 Fasilitasi
Pelaksanaan
Tahapan Pemilu
Legislatif, Pemilu
Presiden dan Wakil
Presiden, Pemilu
kada, Publikasi dan
Sosialisasi serta
Partisipasi
Masyarakat dan PAW
909,125 517,501 150,506,385 54,191,668 5,590,883 211,715,562
Meningkatnya
kualitas dukungan
teknis dalam Pemilu
Legislatif, Pemilu
Presiden dan Wakil
Presiden serta Pemilu
Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah
909,125 517,501 150,506,385 54,191,668 5,590,883 211,715,562
TOTAL 6,514,112 5,574,480 156,225,941 72,799,889 28,485,354 269,599,776
77
Tabel 12
Kerangka Pendanaan Kegiatan KPU Provinsi Bali selama 5 Tahun ( 2015 - 2019)
No Program
/
Kegiata
n
Sasaran Program (
Outcome) / Sasaran
Kegiatan (Output) /
Indikator Kinerja
Alokasi ( dalam juta rupiah ) Jumlah
2015 2016 2017 2018 2019
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPU
076.01.01 Sasaran Program
Dukungan Manajemen dan
Tugas Teknis Lainnya
KPU
2,359,753 2,081,931 2,414,427 14,728,288 18,557,796 40,142,195
1 3355 Pelaksanaan
akuntabilitas pengelolaan
administrasi keuangan di
Lingkungan Sekretariat
KPU Provinsi Bali
148,185 130,922 150,560 173,145 199,117 801,929
2 3356 Fasilitasi Pengelolaan
Data, Dokumentasi,
Pengadaan,
Pendistribusian,
Pemeliharaan dan
Inventarisasi Logistik
Pemilu
109,175 29,786 32,765 4,326,028 7,148,408 11,646,161
3 3357 Pelaksanaan Manajemen
Perencanaan dan Data
454,915 360,227 373,617 1,135,480 1,563,480 3,887,719
4 3358 Pembinaan SDM,
Pelayanan dan
Administrasi Kepegawaian
376,682 379,099 553,999 3,365,907 952,018 5,627,705
5 3360 Penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan Perkantoran
(KPU)
1,099,064 1,084,147 1,192,562 1,311,818 1,443,000 6,130,591
78
6 3361 Pemeriksaan di lingkungan
Setjen KPU, Sekretariat
Provinsi dan Sekretariat
Kabupaten/Kota
62,557 67,964 78,159 89,882 103,365 401,927
076.01.02 Sasaran Program
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur KPU
122,700 0 0 218,750 341,450 682,900
1 3362 Penyelenggaraan
Dukungan Sarana dan
Prasarana
122,700 0 0 218,750 341,450 682,900
076.01.06 Sasaran Program
Penguatan Kelembagaan
Demokrasi dan Perbaikan
Proses Politik
1,286,791 642,673 150,676,600 54,404,436 5,856,843 212,867,343
3363 Penyiapan penyusunan
Rancangan Peraturan KPU,
Advokasi, Penyelesaian
Sengketa dan Penyuluhan
Peraturan Perundang-
undangan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan
Pemilu
377,666 125,172 170,215 212,768 265,960 1,151,781
2 3364 Fasilitasi
Pelaksanaan
Tahapan Pemilu Legislatif,
Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, Pemilu kada,
Publikasi dan Sosialisasi
serta Partisipasi
Masyarakat dan PAW
909,125 517,501 150,506,385 54,191,668 5,590,883 211,715,562
TOTAL 3,769,244 2,724,604 153,091,027 69,351,474 24,756,089 253,692,438
79
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali tahun 2015 — 2019
adalah dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan dan merupakan panduan bagi pimpinan
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali dan seluruh unit kerja termasuk KPU
Kabupaten/Kota di Bali dalam menentukan rencana strategik dan rencana kinerjanya
sehingga konsisten dengan sasaran prioritas pembangunan dan pemerintahan. Rencana
strategis ini berisi tentang visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang meliputi kebijakan
dan program untuk kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Dalam rangka memberikan
kerangka kerja dan kinerja yang akan diwujudkan selama kurun waktu tersebut, dokumen
Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum tahun 2015 — 2019 ini dilampiri pula dengan
matriks kinerja dan pendanaan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali serta matriks
kerangka regulasi.
Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum tahun 2015 — 2019 merupakan
komitmen bersama seluruh unit kerja baik KPU Provinsi Bali dan KPU Kabupaten/Kota
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diemban dan meningkatkan kinerja
sesuai dengan target yang ditetapkan dalam RPJMN 2015 —2019. Rencana strategis ini
tidak akan berarti apapun, apabila tidak dijadikan acuan dalam pelaksanaan program dan
kegiatan yang berorientasi pada kinerja demi terwujudnya Bali Santih lan Jagadhita.
Oleh karena itu, dokumen Rencana strategis ini harus ditindaklanjuti dengan penyusunan
Renstra Unit Kerja, Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja bagi masing-masing unit
kerja sehingga implementasi dari target kinerja yang telah ditetapkan akan lebih mudah
direalisasikan.
Demikian dokumen perencanaan strategis jangka menengah Komisi Pemilihan
Umum Provinsi Bali Tahun 2015-2019 ini disusun, semoga Rencana Strategis Komisi
Pemilihan Umum untuk 5 (lima) tahun mendatang dapat terwujud.