Post on 05-Jun-2019
i Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
KATA PENGANTAR
Laporan bulanan ini merupakan bagian dari upaya pertanggungjawaban
Kedeputian Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup kepada publik, yang berisikan keseluruhan laporan hasil kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, baik kegiatan internal, kegiatan eksternal, mau-pun komunikasi publik sepanjang bulan Februari 2019. Laporan bulanan ini juga dibuat dalam rangka mewujudkan Akuntabilitas Kinerja yang baik pada Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Dengan tersusunnya laporan bulanan ini diharapkan akan semakin memberikan gambaran jelas dan terarah mengenai perkembangan dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kedeputian Gu-bernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Kami mengucapkan terima kasih atas segala partisipasi dan dukungan kepada pihak yang terlibat dalam kegiatan Kedeputian serta dalam penyelesaian laporan ini.
Jakarta, Februari 2019 Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Dr. Ir Oswar M. Mungkasa
ii Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
RINGKASAN EKSEKUTIF
Guna mendukung terlaksananya visi dan misi Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemprov. DKI Jakarta, selama Bulan Februari 2019 Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup telah melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas dan fungsinya. Jumlah seluruh kegiatan Kedeputian Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selama bulan Februari 2019 sebanyak 46 Kegiatan, terdiri dari 13 Kegiatan Internal, 16 Kegiatan Eksternal, dan 17 Kegiatan Komunikasi Publik.
iii Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... i
Ringkasan Eksekutif ............................................................................................. ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tugas dan Fungsi Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup ............................................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup Tugas Deputi ........................................................................ 1
1.3 Asisten Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup ...... 1
1.3.1 Asisten Deputi Bidang Tata Ruang ...................................................... 1
1.3.2 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup .......................................... 2
BAB II KINERJA
2.1 Bidang Tata Ruang .......................................................................................... 3
2.1.1. Pembahasan Lanjutan Indentifikasi dan Penentuan Lokasi
Untuk Ruang Publik .............................................................................. 3
2.1.2. Rapat Tindak Lanjut Penyusunan Panduan Praktis Implementasi
New Urban Agenda ............................................................................... 3
2.1.3. Menghadiri Acara Measure What Matters : Benefit of Green
Building in Indonesia ............................................................................ 4
2.1.4. Pertemuan Forum Bangunan Gedung Hijau ....................................... 4
2.2 Bidang Lingkungan Hidup .............................................................................. 5
2.2.1 Forum Group Discussion (FGD) tentang Partisipasi Pemuda dan
Anak dalam Mendukung Pembangunan Rendah Emisi
di DKI Jakarta ....................................................................................... 5
2.2.2 Rencana Publikasi Data dan Informasi melalui Situs (Website)
Pertanian ............................................................................................... 6
2.2.3 Rapat Pembahasan Rencana Penyelenggaraan Workshop
C40 Regional Academy ....................................................................... 7
2.2.4 Pertemuan Forum Polusi Udara DKI Jakarta ..................................... 8
2.2.5 Focus Group Discussion (FGD) Kegiatan Pilot Project
Penanganan Air Limbah Kali Item (Sentiong) ................................... 9
2.2.7 Mewakili DKI Jakarta dalam Bandung Citarum Expo 2019 ............... 10
2.2.8 Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan di Kelurahan Duri
Pulo, Kec. Gambir, Jakarta Pusat ....................................................... 11
2.2.9 Diskusi Grand Design Penanggulangan Bencana Berbasis
Masyarakat ........................................................................................... 11
2.2.10 Kerjasama Pemprov DKI Jakarta dalam Pengarustamaan
Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca ............................................... 12
iv Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
2.3 Komunikasi Publik ........................................................................................ 12
2.3.1. Seminar Teknologi Sistem Pengolaan Air Limbah Domestik
(SPALD) ............................................................................................... 12
2.3.2. Memberikan Kuliah Umum di ITB ...................................................... 13
2.3.3. Menerima Kunjungan Perwakilan Kedutaan Besar Amerika
Serikat .................................................................................................. 14
2.3.4. Focus Group Discussion tentang Partisipasi Kelompok Agama
dalam Pembangunan Rendah Emisi di DKI Jakarta ........................ 15
2.3.5 Rencana Kolaborasi dengan Kompas Gramedia ............................. 16
2.4 Kegiatan Internal ............................................................................................ 16
2.4.1. Rapat Pimpinan Gubernur DKI Jakarta ............................................. 16
2.4.2. Rapat Staf Kedeputian TRLH (4 Februari 2019) ................................ 16
2.4.3. Rapat Staf Kedeputian TRLH (11 Februari 2019) ............................. 17
2.4.4. Rapat Staf Kedeputian TRLH (18 Februari 2019) ............................. 18
2.4.5. Rapat Staf Kedeputian TRLH (25 Februari 2019) ............................. 19
BAB III PORTAL TARULH DAN KNOWLEDGE MANAGEMENT ......................... 21
BAB IV KENDALA DAN SARAN ........................................................................... 23
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 24
1 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
BAB I PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang transparan, akuntabel,
efisien dan efektif serta untuk mengoptimalkan fungsi monitoring dan penilaian kinerja Kedeputian, diperlukan bahan laporan secara berkala setiap satu bulan sekali. Laporan bulanan ini merupakan gambaran capaian kinerja pelaksanaan pro-gram/kegiatan yang disampaikan oleh Kedeputian Bidang Tata Ruang dan Ling-kungan Hidup. 1.1 Tugas dan Fungsi Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup merupakan
salah satu kedeputian yang membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerinta-han Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 85 Tahun 2008 ten-tang Tugas, Fungsi, Tanggung jawab, dan Tata Kerja Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup memiliki tugas untuk membantu Gubernur dalam menyelenggarakan Pemerintahan Provinsi DKI Ja-karta di bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Deputi Gubernur Bidang Tata Ru-ang dan Lingkungan Hidup memiliki fungsi antara lain:
1. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur di bidang tata ruang dan lingkungan hidup.
2. Pengoordinasian, pemantauan, dan evaluasi atas pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan lingkungan hidup.
3. Pelaksanaan komunikasi publik sesuai bidang dan tugasnya. 4. Pelaksanaan komunikasi antarlembaga sesuai bidang tugasnya. 5. Pelaksanaan tugas untuk mewakili Gubernur sesuai bidang tugasnya. 6. Pelaksanaan tugas lainnya yang diserahkan oleh Gubernur. 7. Penyampaian laporan atas pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur.
1.2 Ruang Lingkup Tugas Deputi
Ruang lingkup tugas Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup adalah: 1. Tugas dan fungsi Deputi bukan merupakan lingkup tugas dan fungsi satuan
kerja perangkat daerah/unit kerja perangkat daerah. 2. Deputi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, melakukan koordinasi
dengan Lembaga serta dapat melakukan konsultasi dengan pakar atau ke-lompok pakar/profesi yang terkait dengan bidang tugas masing-masing.
3. Dalam melaksanakan koordinasi dan konsultasi, Deputi berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah.
4. Fungsi pengoordinasian, pemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan Deputi adalah dalam rangka memperoleh data dan informasi sebagai bahan penyusu-nan saran, pertimbangan, dan laporan Deputi kepada Gubernur.
1.3 Asisten Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pera-turan Gubernur No. 85 Tahun 2008 Pasal 5, Deputi Bidang Tata Ruang dan Ling-kungan Hidup dibantu 2 (dua) orang Asisten Deputi sebagai berikut:
a. Asisten Deputi Bidang Tata Ruang. b. Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup.
2 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
1.3.1 Asisten Deputi Bidang Tata Ruang Asisten Deputi Bidang Tata Ruang mempunyai tugas:
a. Menghimpun, mengolah dan menyajikan bahan saran dan pertimbangan Deputi kepada Gubernur dalam lingkup tata ruang.
b. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan pengoordinasian, pemantauan dan evaluasi Deputi dalam lingkup tata ruang.
c. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan dalam rangka komunikasi publik dan komunikasi antar lembaga dalam lingkup tata ruang.
d. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi dalam lingkup tata ruang.
e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya.
1.3.2 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup mempunyai tugas:
a. Menghimpun, mengolah dan menyajikan bahan saran dan pertimbangan Deputi kepada Gubernur dalam lingkup lingkungan hidup.
b. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan pengoordinasian, pemantauan dan evaluasi Deputi dalam lingkup lingkungan hidup.
c. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan dalam rangka komunikasi publik dan komunikasi antar lembaga dalam lingkup lingkungan hidup.
d. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi dalam lingkup lingkungan hidup.
e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya.
3 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
BAB II
KINERJA KERJA
2.1. Bidang Tata Ruang
2.1.1. Pembahasan Lanjutan Indentifikasi
dan Penentuan Lokasi Untuk Ruang Pub-
lik (6 Februari 2019)
Rapat dipimpin oleh Kepala Bagian
Kerjasama Luar Negeri dari Biro Kepala Dae-
rah dan Kerjasama Luar Negeri. Rapat di
hadiri oleh Asisten Deputi Gubernur DKI Ja-
karta bidang Tata Ruang, unsur dari Badan
Pengelola Asset Daerah, unsur dari Dinas
Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI
Jakarta, unsur dari Dinas Pemberdayaan
Perlindungan Anak dan Pengendalian
Penduduk DKI Jakarta, unsur dari Dinas Pe-
rumahan DKI Jakarta, unsur dari Dinas
Parawisata dan Kebudayaan DKI Jakarta,
unsur dari Biro Penataan Kota dan Ling-
kungan Hidup, unsur dari Biro Kepala Daerah
dan Kerjasama Luar Negeri, unsur dari Tim
Gubernur Upaya Percepatan Pembangunan
dan unsur dari UCLG ASPAC.
Beberapa hal penting yang
mengemuka dalam rapat, yaitu:
a. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
mendapatkan hibah dari UN Habitat un-
tuk pembangunan Ruang Publik Terbuka.
b. Terdapat 4 alternatif lokasi pembangunan
Ruang Publik Terbuka, meliputi: (1) Ta-
man Pelita Hati Mandiri Tomang Jakarta
Barat; (2) JPO Jayakarta Pasar Rumput;
(3) Taman Sosial Interaksi Pisangan Ja-
karta Timur; dan (4) Taman Aktif Playover
Klender Jakarta Timur.
c. Berdasarkan kesepakatan rapat, dari 4
lokasi tersebut dipilih hanya 2 (dua) alter-
natif lokasi yang akan diusulkan ke gu-
bernur provinsi DKI Jakarta yaitu: Taman
Pelita Hati Mandiri Tomang Jakarta Barat
dan Taman Aktif Playover Klender Ja-
karta Timur.
d. Pertimbangan pemilihan 2 lokasi alter-
natif tersebut antara lain: status legalitas
lahan, kemudahan aksesibilitas (kemu-
dahan mencapai lokasi), berada disekitar
lokasi padat penduduk, serta memiliki
fungsi ekologis dan fungsi sosial.
2.1.2. Rapat Tindak Lanjut Penyusunan Panduan Praktis Implementasi New Ur-ban Agenda (12 Februari 2019)
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
mengundang Yayasan KARINA, Lembaga
Ruang Waktu, dan Sekretariat Jakarta Ber-
ketahanan untuk membahas tindak lanjut
penyusunan panduan praktis implemen-
tasi New Urban Agenda (NUA). Panduan ter-
sebut merupakan panduan bagi pemerintah
daerah DKI Jakarta dalam mengadopsi NUA
kedalam kebijakan dan rencana aksi mereka. Dalam rapat tersebut, ketiga yayasan/lembaga menyampaikan bahwa penyusunan panduan praktis tersebut dalam tahap penyempurnaan, terutama dalam mengakomodasi hasil lokakarya yang telah diselenggarakan pada Bulan Oktober 2018. Bapak Deputi menekankan bahwa panduan teknis tersebut harus praktis, dalam artian mudah dipahami dan dapat diterapkan. Pada Bulan Maret 2019, direncanakan dil-akukan Forum Group Discussion (FGD) yang mengundang beberapa Pemda terkait dalam rangka sosialisasi dan finalisasi penyusunan panduan praktis
4 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
2.1.3. Menghadiri Acara Measure What Matters : Benefit of Green Building in In-donesia (20 Februari 2019)
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
menghadiri undangan dari International Fi-
nance Corporation (IFC). International Fi-
nance Corporation (IFC) bekerja sama
dengan beberapa pengembang mulai mem-
perkenalkan program Green Building dalam
acara . Program ini merupakan salah satu
wujud komitmen IFC untuk mendukung in-
vestasi yang lebih besar di bangunan-
bangunan hijau atau bangunan yang ramah
lingkungan. Acara media sharing yang
diselenggarakan di Multivision Tower,
menghadirkan beberapa narasumber antara
lain, yaitu Direktur Kementerian PUPR, Pe-
jabat Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Asia Green Real Estate ( Alex Buechi) dan
beberapa praktisi dibidang Bangunan Ge-
dung.
Fokus dari kegiatan ini adalah
mengedukasi masyarakat untuk mulai ber-
investasi di hunian yang ramah lingkungan.
Banyak yang tidak tahu green building itu
apa, apakah hanya bangunan yang berwarna
hijau, atau banyak tanaman hijaunya. Tapi
lebih dari itu, kita bisa menghemat penge-
luaran dan mengurangi penggunaan energi
hingga 20 persen.
Hunian ramah lingkungan saat ini se-
dang gencar disosialisasikan karena dapat
menghemat energi dan tagihan bulanan
hingga 20 persen. Pada Tahun 2025, 70 per-
sen masyarakat akan tinggal di perkotaan,
sehingga hal ini juga berpengaruh bagi de-
veloper dan investor karena akan menjadi
target pasar yang baru. Salah satu investor
yang sudah menjalankan program ini adalah
Asian Green Real Estate. Hingga saat ini, su-
dah banyak investasi yang dilakukan di se-
luruh Asia termasuk Indonesia. Contohnya
seperti proyek Samara Suites, Newton Ser-
viced Apartement hingga Ecoloft. Indonesia
memiliki banyak sumber daya alam, se-
hingga mendirikan bangunan hijau terdengar
tidak masuk akal. Pada umumnya investor
lain berinvestasi di konstruksi biasa, namun
hal lain harus dicoba dalam cara yang lebih
baik untuk lingkungan. 2.1.4. Pertemuan Forum Bangunan Ge-dung Hijau (20 Februari 2019)
5 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
(TRLH) kembali menyelenggarakan fo-
rum Bangunan Gedung Hijau di Ruang Rapat
II Deputi, Balai Kota. Forum tersebut dihadiri
oleh Green Building Council Indonesia
(GBCI), ICLEI, Indonesia Institute for Energy
Economics (IIEE), Kementerian PUPR, Di-
nas Kesehatan, Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman (DPRKP), Dinas
LH, dan PD PAM Jaya. Dalam forum terse-
but, GBCI memberikan penjelasan terkait
Konsep Green Zone yang sedang diterapkan
di Rusunawa Daan Mogot. Green Zone ada-
lah sebuah kawasan yang dirancang dengan
prinsip ramah lingkungan. Dalam menerap-
kan Green Zone, GBCI memiliki standar yang
bernama Greenship. Kategori penilaian da-
lam greenship adalah: i) innovation and fu-
ture development; ii) building and en-
ergy; iii) community wellbeing strat-
egy; iv) solid waste and material; v) land eco-
logical enhancement; vi) movement and con-
nectivity; dan vii) water management and
conservation. Gambar dibawah menunjuk-
kan proses sertifikasi oleh GBCI kepada
pemilik bangunan/kawasan:
Proses Sertifikasi GBCI
Konsep 5R
Forum dilanjutkan dengan presentasi dari
DLH terkait konsep 5R (Reduce, Reuse Re-
cycle, Replace, Replant). Konsep tersebut di-
jelaskan pada gambar diatas. Konsep terse-
but merupakan pengembangan dari konsep
3R, namun belum sepenuhnya diterapkan
oleh masyarakat umum. Konsep 3R sendiri,
telah diterapkan oleh DLH di daerah Lenteng
Agung yang berpenduduk 972 Orang. kon-
sep 3R DLH menggunakan bank sampah se-
bagai instrumen utama. Berdasarkan pen-
erapan 3R tersebut, DLH menyampaikan
bahwa penanaman nilai pelestarian ling-
kungan di masyarakat hanya dapat dilakukan
apabila kegiatan dilakukan secara berlanjut,
dan didukung oleh tokoh masyarakat setem-
pat (champion). Presentasi terakhir disampaikan oleh Dinas
PRKP yang menjelaskan tentang progres
pembangunan Kawasan Hijau Rusun Daan
Mogot. Pembangunan sekolah hijau (SD dan
TK) akan dimulai pada tahun 2019, se-
dangkan waduk pada tahun 2020, dan rumah
sakit pada tahun 2021. Disampaikan juga
bahwa desain bangunan pasar akan menga-
dopsi pengelolaan limbah
menggunakan grease trap, dan nantinya
akan disediakan parkir sepeda. Terkait
penyediaan air bersih, PD PAM Jaya
menyampaikan bahwa Rusunawa Daan
Mogot akan disediakan air melalui distribu-
tion centre 4 dan baru akan tersedia pada ta-
hun 2021 sebesar 10 Liter Kubik. Air bersih
sebelum 2021 akan disediakan melalui su-
mur dalam.
6 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
2.2. Bidang Lingkungan Hidup
2.2.1 Forum Group Discussion (FGD)
tentang Partisipasi Pemuda dan Anak
dalam Mendukung Pembangunan Rendah
Emisi di DKI Jakarta (7 Februari 2019)
Kedeputian bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup DKI Jakarta bekerjasama
dengan ICLEI – Local Government for Sus-
tainability, menyelenggarakan Forum Group
Discussion (FGD) tentang Partisipasi
Pemuda dan Anak dalam Mendukung Pem-
bangunan Rendah Emisi di DKI Jakarta.
FGD dilakukan dengan tujuan pengarusuta-
maan efisiensi energi berbasiskan partisipasi
masyarakat, utamanya dari kalangan
pemuda dan anak, pemuka agama, dan
pelaku bisnis.
FGD dihadiri oleh Dinas Lingkungan
Hidup, Dinas Perindustrian dan Energi,
Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI),
Climate Rangers Jakarta, Earth Hour Ja-
karta, i-Care, Indonesian Institute for Energy
Economics (IIEE), Sekolah Tinggi Teknik
PLN (STT PLN), Lembaga Pemuliaan Ling-
kungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH
SDA) MUI, Sekretariat Jakarta Ber-
ketahanan, UCLG ASPAC, perwakilan
sekolah Jakarta Selatan (SD Tarakanita 3
dan SMAN 34), Jakarta Timur (SDN 01 Ke-
lapa Dua Wetan dan SDN 03 Cijantung), Ja-
karta Pusat (SMKN 27, SMKN 38, dan Santa
Ursula), Jakarta Barat (SMPN 220 dan
SMPN 249), dan Jakarta Utara (SDN Rawa
Badak Utara 01).
FGD dibagi kedalam 2 sesi yang dilakukan
secara paralel, yaitu (a) sesi pembahasan
rencana kegiatan pengarustamaan efisiensi
energi yang diikuti oleh unsur pemerintah
DKI, guru, dan praktisi; dan (b) sesi masukan
dari pemuda dan anak yang diikuti oleh
murid-murid perwakilan sekolah di DKI Ja-
karta.
Sesi pertama dibuka dengan presen-
tasi dari IIEE dan STT PLN, dan dilanjutkan
dengan diskusi. Hal menarik yang
mengemuka dalam sesi pertama adalah
sekolah yang telah menerima penghargaan
Adiwiyata dan Adiwiyata Mandiri pada da-
sarnya telah mengintegrasikan wawasan
lingkungan kedalam kurikulum dan kegiatan
ekstrakulikuler sekolah. Namun, kendala
yang dihadapi dalam melanjutkan program
Adiwiyata adalah keterbatasan alat/teknologi
dan dana. Guru-guru perwakilan sekolah ber-
pendapat bahwa dukungan teknologi mau-
pun pendanaan akan lebih sesuai apabila
difokuskan kepada sekolah yang sudah
mendapatkan penghargaan Adiwiyata/Adi-
wiyata Mandiri maupun sekolah yang sedang
menuju Adiwiyata.
Dalam sesi kedua, kegiatan yang di-
usulkan oleh murid-murid perwakilan sekolah
dalam mendukung penurunan emisi antara
lain: (a) piket energi, contohnya seperti
pemadaman lampu ruang kelas sebelum pu-
lang; (b) membiasakan jalan kaki untuk men-
gurangi emisi karbon; dan (c) mengurangi
penggunaan kantong plastik.
Perwakilan Murid dan Pemuda Menyuarakan
Aspirasi dalam FGD
Berdasarkan hasil FGD tersebut disepakati
akan dibentuk forum yang berfungsi sebagai
sarana penyebarluasan informasi terkait
dukungan masyarakat dalam pembangunan
rendah emisi.
7 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
2.2.2 Rencana Publikasi Data dan Infor-
masi melalui Situs (Website) Pertanian (8
Februari 2019)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan,
dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta
mengadakan rapat koordinasi
mengenai Rencana Publikasi Data dan Infor-
masi melalui Situs (Website) Pertanian.
Rapat dihadiri oleh seluruh Suku Dinas
KPKP DKI Jakarta, Diskominfo, Dinas
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta
Perdagangan, Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman, BPTP, dan narasum-
ber dari tim Open Street Map.
Rapat diselenggarakan untuk mem-
berikan introduksi tentang situs yang sedang
dibangun oleh Dinas KPKP, sekaligus men-
jaring data dan informasi kegiatan pertanian
di perkotaan dari berbagai unsur pemerintah
DKI Jakarta untuk diintegrasikan kedalam si-
tus. Pembangunan situs pertanian merupa-
kan salah satu bentuk upaya pelaksanaan In-
gub No. 14 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan
Pertanian Perkotaan. Situs tersebut akan
menjadi wadah informasi dan interaksi bagi
masyarakat terkait kegiatan pertanian di DKI
Jakarta, utamanya memuat informasi seba-
ran kegiatan pertanian perkotaan di DKI Ja-
karta. Situs pertanian tidak hanya akan diisi
oleh Dinas KPKP, tetapi juga dari dinas lain
yang terkait. Contohnya seperti BPTP yang
dapat memberikan informasi terkait
penelitian pertanian terbaru. Situs yang se-
dang dibangun tersebut akan
menggunakan,konsep crowdmapping, di-
mana sumber informasi berasal dari
masyarakat. Situs tersebut ditargetkan
selesai pada akhir tahun 2019.
2.2.3 Rapat Pembahasan Rencana Penye-
lenggaraan Workshop C40 Regional
Academy (11 Februari 2019)
Kedeputian Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup menghadiri Rapat Pemba-
hasan Rencana Penyelenggaraan Workshop
C40 Regional Academy di Balaikota Jakarta.
Pertemuan dipimpin oleh Kepala Bagian Ker-
jasama Luar Negeri Rapat Biro KDH/KLN
Provinsi DKI Jakarta, dan dihadiri oleh Asis-
ten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang
Lingkungan Hidup, Unsur Dinas Lingkungan
Hidup, Unsur Badan Pengelola Aset Daerah,
Unsur Biro Umum, Unsur Biro Administrasi
Sekretariat Daerah. Workshop ini akan dil-
aksanakan pada tanggal 23, 24, 25 April
2019 yang bertujuan untuk mendapatkan
masukan dan saran dari peserta rapat terkait
teknis pelaksanaan acara workshop C40,
yang meliputi aspek perjamuan, penginapan
para tamu, kunjungan lapangan dan sub-
stansi workshop. Beberapa hal penting yang
disampaikan dalam rapat tersebut adalah:
a. Cities Climate Leadership Group (C40)
8 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
merupakan jaringan kota-kota besar di dunia
yang memiliki komitmen untuk dapat menga-
tasi dampak perubahan iklim.
C40 membangun komunitas antar sesama
anggota untuk saling bertukar pikiran dan
pengalaman dalam menjalankan aksi untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca dan risiko
perubahan iklim lainnya, serta memberi
asistensi kepada pemangku kebijakan, b.
DKI Jakarta menjadi anggota C40 sejak ta-
hun 2007 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
aktif menjalin kerjasama dengan C40 melalui
partisipasi dalam berbagai pelatihan, forum
dan pendampingan inventarisasi gas rumah
kaca dan upaya untuk menurunkan emisi, c.
Tahun 2010-2016 Gubernur DKI Jakarta
menjabat sebagai steering committee ber-
sama dengan Gubernur atau Walikota dari
kota-kota besar lainnya seperti London, New
York, Los Angeles, Tokyo, Seoul, Johanes-
berg, Berlin dan Hongkong, d. Pada tanggal
1 Agustus 2018, Gubernur DKI Jakarta
mendatangi letter of intent untuk men-
dukung deadline 2020 yaitu inisiasi dari C40
yang mendorong kota-kota besar di dunia un-
tuk berkolaborasi mencapai komitmen
penurunan emisi gas rumah kaca pasca di-
luncurkannya Paris Agreement tahun 2016,
e. Melalui program ini, Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta akan mendapat bantuan teknis
dalam penyusunan Jakarta Climate Action
Plan (CAP) antara lain penempatan City Ad-
visordan penyelenggaraan Workshop C40
Regional Academy, f. Jakarta akan menjadi
tuan rumah penyelenggaraan C40 Regional
Academy untuk para City Advisor dari kawa-
san Asia Tenggara pada tanggal 23 sampai
dengan 25 April 2019, g. Workshop C40 Re-
gional Academy bertujuan untuk meningkat-
kan kapasitas alih pengetahuan dan ko-
laborasi antara kota-kota di kawasan Asia
Tenggara dalam penyusunan CAP yang
dapat mendukung Implementasi Kesepaka-
tan Paris, Peserta pelatihan berasal dari
kota-kota di Asia Tenggara yang tengah
melakukan penyusunan CAP yaitu Hanoi, Ho
Chi Minh, Quezon, Kuala Lumpur dan Ja-
karta. Selain itu mengundang mitra ker-
jasama strategis dan pemangku kepentingan
lainnya seperti lembaga donor, komunitas,
sektor swasta, akademis dan lain-lain, Kick
Off untuk kawasan Asia Pasifik akan dil-
aksanakan di Jakarta.
2.2.4 Pertemuan Forum Polusi Udara DKI
Jakarta (13 Februari 2019)
Kedeputian Tata Ruang dan Ling-
kungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menye-
lenggarakan forum pembahasan polusi
udara di DKI Jakarta. Forum ini dilakukan
dengan tujuan memberikan gambaran umum
mengenai kondisi polusi udara dan dampak-
nya pada masyarakat. Forum ini dihadiri be-
berapa pemangku kepentingan seperti, Di-
nas BMKG, Dinas Lingkungan Hidup DKI Ja-
karta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Di-
nas Kesehatan DKI Jakarta, Institut
Teknologi Bandung yang diwakili oleh
Driejana, Ph.D dari ITB. dan Qlue.
Rapat dibuka oleh Deputi Gubernur
Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
Provinsi DKI Jakarta, dan dilanjutkan dengan
9 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
paparan dari pemangku kepentingan. Papa-
ran pertama diberikan oleh BMKG yang
membahas mengenai hasil pantauan kondisi
udara yang ada di indonesia. Pada kesem-
patan tersebut BMKG menyampaikan, kon-
sentrasi gas rumah kaca terus mengalami
kenaikan yang signifikan. Dalam kasus di
DKI Jakarta, fluktuasi konsentrasi gas rumah
kaca dan emisi CO2 memang lebih besar di-
pengaruhi oleh jumlah kendaraan bermotor
dan aktifitas fotosintesis tumbuhan. Se-
dangkan secara kesluruhan, konsentrasi ta-
hunan yang didapat dari pemantauan gas ru-
mah kaca untuk GAW Bukit Kototabang ter-
catat mencapai 402 ppm dan CH4 tercapai
1.9 ppm.
Paparan kedua merupakan hasil riset
dari Driejana, Ph.D dari Institut Teknologi
Bandung (ITB). Dalam paparannya, Driejana
menyampaikan, penelitian yang dia lakukan
merupakan kerjasama multidisiplin dan lintas
negara. Penelitian ini dilaksanakan dengan
metoda Land Use Regression, semua data
yang bersifat kependudukan akan dipetakan
secara spasial dan dioverlay dengan data
historis kondisi polusi udara selama be-
berapa tahun. Dengan demikian, data yang
dihasilkan dapat digunakan oleh pemangku
kepentingan untuk melaksanakan pro-
gram kebijakan pembangunan di masa de-
pan. Selain dari BMKG dan ITB, hadir juga
perwakilan dari Dinas Perhubungan dan
Qlue yang masing-masing menyampaikan
upaya yang sudah mereka lakukan kaitannya
dengan polusi udara. Adapun tindakan dan
upaya yang dilakukan oleh Dinas Perhub-
ungan adalah lewat pengujuan emisi ken-
daraan bermotor dan adanya kampanye pub-
lik yang mengajak masyarakat untuk berpin-
dah kepada transportasi publik. Berbeda
dengan Dinas Perhubungan, Qlue lebih
fokus pada bagaimana menyampaikan dan
mengolah data publik kedalam satu platform
interaktif yang kedepannya dapat membantu
proses penyususnan policy brief serta
memudahkan Pemerintah dalam mengambil
keputusan taktis.
2.2.5 Focus Group Discussion (FGD)
Kegiatan Pilot Project Penanganan Air
Limbah Kali Item (Sentiong) (14 Februari
2019)
Kedeputian Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup diundang dalam per-
temuan Focus Group Discussion (FGD)
Kegiatan Pilot Project Penanganan Air
Limbah Kali Item (Sentiong). Pertemuan ter-
sebut dipimpin oleh Dirut PD. PAL Jaya dan
dihadiri oleh Asisten Deputi Gubernur DKI
Jakarta Bidang Lingkungan Hidup, Unsur Di-
nas Sumber Daya Air, Unsur Bappeda, Un-
sur Biro Penataan Kota dan Lingkungan
Hidup, Unsur Sudin Sumber Daya Air Jakarta
Pusat, Unsur Sudin Lingkungan Hidup Ja-
karta Pusat, Danramil 07 Kemayoran, Camat
Kemayoran, Lurah Serdang, Ketua FKDM
Kemayoran, Ketua FKDM Serdang, Perwaki-
lan Masyarakat, dan IUWASH PLUS. Per-
temuan ini bertujuan untuk mendapatkan ma-
sukan dan saran serta dukungan dari peserta
FGD terkait pelaksanaan kegiatan Pilot Pro-
ject Penanganan Air Limbah Kali Item (Sen-
tiong). Beberapa hal penting yang disam-
paikan dalam pertemuan tersebut adalah:
1. Kegiatan penanganan air limbah Kali
Item merupakan penugasan langsung
Gubernur DKI Jakarta kepada BUMD
PD. PAL Jaya selaku operator pengel-
olaan air limbah DKI Jakarta;
10 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
2. Keterlibatan masyarakat setempat san-
gat penting mengingat tanpa dukungan
warga pelaksanaan kegiatan pe-
nanganan air limbah sulit untuk dil-
akukan;
3. Dipilihnya Kelurahan Serdang karena
masuk kawasan strategis daerah sistem
perpipaan air limbah di Zona 5;
4. DKI Jakarta berencana membangun sis-
tem pengeloaan air limbah terpusat
terdiri dari 15 Zona (mulai Zona 0 hingga
Zona 14) diperkirakan pembangunan ter-
sebut akan selesai di tahun 2050.
Perkiraan pembangunan ke-15 Zona ter-
sebut akan menghabiskan dana sebesar
68 Triliun. Adapun biaya pembangunan
beberapa zona strategis pengelolaan air
limbah perpipaan adalah sebagai berikut
: Zona 1 senilai 8.7 Triliun, Zona 2 senilai
1.5 Triliun, Zona 5 senilai 4.5 Triliun dan
Zona 6 senilai 4.7 Triliun;
5. Pada bulan September 2020 akan dimu-
lai pembangunan sistem pengelolaan
limbah pada Zona 1 (mulai dari kawasan
Menteng sampai dengan kawasan Pluit)
dan Zona 6 (mulai dari kawasan Slipi,
Grogol, sampai dengan Duri Kosambi)
pembangunan tersebut merupakan Ker-
jasama antara Kementerian PUPR dan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pem-
bangunan pada zona 1 dan 6 di-
perkirakan akan selesai pada tahun
2026;
6. PAL Jaya memiliki tempat pengelolaan
air limbah Pulau Gebang di wilayah timur
dan Duri Kosambi di wilayah barat.
7. Kemampuan dan kapasitas pengelolaan
air limbah PD PAL Jaya adalah 700.000
m3 per tahun namun saat ini baru
100.000 m3 per tahun. Hal ini berarti
masih ada 600.000 m3 air limbah yang
belum diolah atau langsung terbuang ke
lingkungan.
8. Pengelolaan air limbah sangat penting
karena berkaitan langsung dengan
kesehatan warga khususnya balita, air
yang tercemar limbah tinja atau e
coli dapat menyebabkan stunt-
ing (gangguan pertumbuhan) serta
menurunkan tingkat kecerdasan anak.
2.2.7 Mewakili DKI Jakarta dalam Ban-
dung Citarum Expo 2019 (19 Februari
2019)
Gubernur DKI Jakarta diundang oleh
Pemerintah Prov. Jawa Barat dalam acara
Citarum Expo 2019. Acara tersebut digelar
oleh Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jabar
yang bertujuan untuk melihat kondisi ling-
kungan hidup di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Citarum yang semakin tercemar berat. Kare-
nanya, dibutuhkan gerakan nyata dalam
sinergitas penyelesaiannya serta pengel-
olaan Sungai Citarum secara terintegrasi. di-
perkirakan 60-70 persen limbah domestik
mencemari Sungai Citarum. Hal itu terindi-
kasi dari jumlah total limbah fecal koliform
(e.coli) yang lebih tinggi, bahkan ribuan kali
dari standar yang dipersyaratkan. Melalui Ci-
tarum Expo, Pemprov Jabar mengajak se-
luruh stakeholder untuk berkolaborasi me-
nangani Sungai Citarum. Acara ini juga akan
11 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
dirangkai dengan penandatanganan naskah
komitmen kerja sama atau Rencana Aksi
Percepatan Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan (PPPK) di DAS Citarum. Digelar
juga FGD (Focus Group Discussion) yang
akan menghasilkan lima rencana besar, an-
tara lain: (i) rehabititasi lahan kritis, (ii) pen-
golahan limbah domestik, (iii) pengolahan
limbah industri, (iv) penataan sungai (kaitan
pemanfaatan ruang) dan (v) penegakan
hukum lingkungan. Rencana aksi ini akan
dibuatkan menjadi sebuah buku sebagai blue
print, yang akan diberikan pada Gubernur
Jawa Barat sebagai Dansatgas oleh Kepala
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa
Barat. Blue print ini sebagai rencana
atau guideline untuk melakukan upaya pen-
gendalian perusakan dan pencemaran
Sungai Citarum.
2.2.8 Deklarasi Stop Buang Air Besar
Sembarangan di Kelurahan Duri Pulo,
Kec. Gambir, Jakarta Pusat (21 Februari
2019)
Kedeputian Bidang Tata Ruang dan Ling-
kungan Hidup diundang dalam Acara Deklar-
asi Stop Buang Air Besar Sembarangan di
Kelurahan Duri Pulo, Kec. Gambir, Jakarta
Pusat. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup hadir ber-
sama Asisten Deputi Bidang Lingkungan
Hidup dan Staf. Dalam acara tersebut Wali-
kota Jakarta Pusat menyampaikan dalam
sambutannya bahwa dari 4.000 rumah di Ke-
lurahan Duri Pulo sudah tidak ada yang uang
air besar sembarangan. Hal ini bisa dil-
akukan karena selalu ada pendampingan
dan diberi teguran dari RT/RW setempat.
Sebelumnya terdapat banyak kendala dalam
penerapan Program STBM namun melalui
pertemuan dan rapat koordinasi dapat
diselesaikan semua permasalah terkait
dengan STBM. Peran dari Ketua Rukun
Warga (RW) sangat penting, seperti Ketua
RW 9 yang ditunjuk sebagai ketua Tim Sadar
Jamban. Kelurahan Duri Pulo telah mampu
dan sukses dalam pelaksaan STBM dengan
Slogan “ Lebih Bersih Lebih Sehat “. Hadir
pula perwakilan dari Kementerian Kesehatan
Bapak Imran Agus Nur Ali, Sekretaris Dinas
Kesehatan DKI Jakarta, Kepala Sudin
Kesehatan Jakarta Pusat, Kepala Pusk-
esmas Gambir serta para Kader STBM.
2.2.9 Diskusi Grand Design Penanggulan-
gan Bencana Berbasis Masyarakat (26
Februari 2019)
Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang
dan Lingkungan hidup didampingi oleh Asis-
ten Deputi Gubernur Bidang Lingkungan
Hidup dan Palang Merah Indonesia (PMI)
kembali melanjutkan diskusi terkait penyusu-
nan Grand Design Penanggulangan
Bencana Berbasis Masyarakat pada hari
Selasa, 26 Februari 2019.
12 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
Proses penyusunan GD tersebut telah
sampai pada tahap Workshop I terkait sub-
stansi, studi kebijakan dan struktur GD. Da-
lam diskusi kali ini, telah disepakati beberapa
langkah lanjutan untuk mempersiapkan
Workshop II sebelum akhirnya GD tersebut
difinalisasi.
2.2.10 Kerjasama Pemprov DKI Jakarta
dalam Pengarustamaan Pengurangan
Emisi Gas Rumah Kaca (1 Maret 2018)
Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup memasilitasi forum
Ikhtiar Jakarta/Ambitious City Project (ACP)
yang dihadiri oleh ICLEI, IIEE, STT-PLN dan
LPLH SDA MUI, untuk membahas rencana
implementasi pengarustamaan pengurangan
emisi gas rumah kaca di 22 sekolah.
Program ACP/Ikhtiar Jakarta akan
melibatkan IIEE dalam penyiapan modul/ku-
rikulum pendidikan terkait pengarusutamaan
pengurangan emisi gas rumah kaca. Semen-
tara, STT PLN akan dilibatkan dalam kaitan
penyediaan energi dari pengolahan sampah
melalui model TOSS (Tempat Olah Sampah
Setempat). Selain itu, MUI juga akan dilibat-
kan sebagai lembaga keagamaan yang ber-
peran dalam penyadaran pengurangan emisi
gas rumah kaca dan dapat dijadikan contoh
oleh lembaga keagamaan lainnya untuk dit-
erapkan dalam kurikulum sekolah. Rapat ini
sekaligus membahas persiapan dari acara
Konsultasi Publik II DKI Jakarta untuk Pen-
ingkatan Aksi Iklim Lokal yang Partisipatif
dan Inklusif yang akan diselenggarakan pada
hari Senin, 4 Maret 2019.
Beberapa kegiatan yang akan dil-
akukan oleh forum Ikhtiar Jakarta/ACP ada-
lah (i) Penanaman pola perilaku hemat en-
ergi yang akan melibatkan pendidikan keaga-
maan dan (ii) Pengembangan pengolahan
waste to energy bersamaan dengan momen-
tum pemasangan Surya Atap pada 22
sekolah di DKI Jakarta. Untuk mempersiap-
kan hal tersebut, beberapa hal yang
didiskusikan dalam forum tersebut adalah
kriteria sekolah yang akan dipilih, infra-
struktur fisik dan infrastruktur sosial.
2.3. Komunikasi Publik
2.3.1. Seminar Teknologi Sistem Pen-
golaan Air Limbah Domestik (SPALD) (7-8
Februari 2019)
Kunjungan ke PT. Suryacipta
Swadaya selaku pengelola Air Limbah Kawa-
san Industri Suryacipta Karawang. PT Surya
Semesta Internusa Tbk (SSIA), melalui anak
13 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
usaha PT Suryacipta Swadaya telah mem-
bangun fasilitas Waste Water Treatment
Plant (WWTP) Organica Suryacipta. Sistem
pengolahan air limbah modern tersebut,
mampu mengolah limbah seluruh pabrik
yang berlokasi di Kawasan Industri
Suryacipta Karawang.Pembangunan WWTP
Suryacipta tersebut bekerjasama dengan pe-
rusahaan WWTP ternama asal Hungaria, Or-
ganica Technologies. Keberadaan fasil-
itas WWTP dengan fasilitas pendukungnya
ini merupakan bentuk komitmen Surya Se-
mesta Internusa Group untuk mewujudkan
Kawasan Industri yang sehat. Sekaligus se-
bagai penerapan prinsip green atau ramah
lingkungan dalam setiap kegiatan Indus-
tri.Dengan adanya fasilitas berkonsep ramah
lingkungan ini akan menambah kapasitas
pengolahan air limbah hingga mencapai
16.000 meter kubik per hari. Kapasitas
WWTP terpasang tersebut diperuntukkan
guna mengolah air limbah yang dihasilkan
Kawasan Industri Suryacipta yang berdiri dari
140 Perusahaan. Teknologi pengolahan
air limbah yang diterapkan di WWTP Organ-
ica Suryacipta merupakan teknologi terbaru
menggunakan penguraian mikroorganisme.
Tidak hanya itu, gedung operasional WWTP
Organica Suryacipta juga menerapkan prin-
sip green dengan menggunakan green elec-
tricity yaitu memanfaatkan energi matahari
berupa solar panel yang diparalelkan dengan
listrik yang dipasok oleh PLN. Selanjutnya
pada Jumat 8 Februari 2019, Forkalim me-
nyelenggarakan seminar nasional dengan
tema “Teknologi Sistem Pengolaan Air
Limbah Domestik (SPALD)”. Seminar terse-
but dibuka oleh Direktur Perkotaan, Pe-
rumahan dan Permukiman, Kementerian
PPN/Bapennas, Ibu Tri Dewi Virgiyanti. Da-
lam sambutannya beliau menyampaikan
bahwa seminar nasional ini sangat ber-
manfaat dalam memberikan wawasan baru
tentang pengolaan sanitasi, terutama untuk
isu-isu air limbah domestik (ALD). Seminar ini juga menjadi ajang suc-
cess stories dari berbagai institusi, yang telah
melakukan SPALD. Ketua FORKALIM
Bapak Subekti menyampaikan bahwa saat
ini baru ada 250 kota di Indonesia yang mem-
iliki pengolaan perlimbahan setempat, dari
250 hanya 13 kota yang mempunyai pen-
golaan terpusat melalui perpipaan. Kegiatan
ini juga dihadiri oleh perwakilan dari be-
berapa kementerian, para regulator dan op-
erator air limbah dan air minum. FORKALIM
merupakan organisasi yang menjadi wadah
berhimpunnya para pengelola air limbah do-
mestik di seluruh Indonesia, baik dengan in-
stitusi maupun perorangan, yang memiliki
tujuan untuk membantu anggotanya mening-
katkan kapasitas dalam penanganan dan pe-
layanan di bidang air limbah permukiman.
2.3.2. Memberikan Kuliah Umum di ITB (8
Februari 2019)
Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang
Tata Ruang dan Lingkungn Hidup, Dr. Ir. Os-
war Muadzin Mungkasa, MURP., berkesem-
patan menjadi dosen tamu dalam Pertemuan
awal semester II 2018/2019 TPB 2018, Pro-
gram Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Kampus ITB di Cirebon. Acara terse-
but dihadiri oleh mahasiswa TPB angkatan
2018, Dosen Wali, serta Ketua Program
Studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan
Kota, Ridwan Sutriadi, ST., MT., Ph.D.
14 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
Bapak Deputi yang merupakan alumni
Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi)
ITB angkatan 1981, memberikan paparan
terkait pergeseran paradigma keilmuan
perencanaan wilayah dan kota dari era 1980
sampai era teknologi 4.0, atau yang kita ke-
nal sebagai era milenial. Beliau menjelaskan
bahwa proses perencanaan saat ini, teru-
tama perencanaan dan pengendalian ruang,
tidak dapat berorientasi pada pembangunan
fisik dan mengandalkan pendekatan top-
down saja, namun perlu
mengedepankan pendekatan kolaboratif me-
lalui bantuan teknologi. Pendekatan kolaboratif diharapkan
dapat meruntuhkan sekat-sekat antar
sektor dalam proses perencanaan. Poin kru-
sial dalam pelaksanaan perencanaan ko-
laboratif adalah adanya “komitmen” dan
“konsensus” dari berbagai pihak
teerkait. Pendekatan kolaboratif tersebut
saat ini sedang diperkenalkan di DKI Jakarta
melalui penyusunan berbagai Grand Design
(GD), yang mana melibatkan berbagai sektor
pembangunan serta lapisan masyarakat.
2.3.3. Menerima Kunjungan Perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat (13 Feb-ruari 2019)
Elizabeth S. Wharton yang saat ini
menjabat sebagai Kepala Unit Kesehatan
dan Lingkungan Hidup Kedutaan Besar
Amerika untuk Indonesia, berkunjung ke kan-
tor Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata
Ruang dan Lingkungn Hidup. Ibu Elizabeth
berkunjung dalam rangka ingin mengetahui
konsep Grand Design (GD) yang diiniasi oleh
Bapak Deputi, Oswar Mungkasa. Bapak
Deputi menjelaskan bahwa konsep tersebut
pada dasarnya adalah upaya pemerintah da-
lam melakukan perencanaan pembangunan
secara kolaboratif dengan memegang
“komitmen” dan “konsensus” dari berbagai
pihak terkait. Saat ini, paradigma pem-
bangunan tidak lagi dapatmengandalkan
pendekatan top-down saja, namun perlu
mengedepankan pendekatan kolaboratif me-
lalui bantuan teknologi. Pendekatan kolabo-
ratif tersebut diharapkan dapat meruntuh-
kan sekat-sekat antar sektor dalam proses
perencanaan.
Bapak Deputi menjelaskan lebih lanjut
bahwa GD pada dasarnya disusun untuk me-
nyelesaikan isu tertentu dan berisi permasa-
lahan yang harus dipecahkan, rencana aksi,
pentahapan, dan penjelasan peran
pemangku kepentingan. GD berbeda dengan
Master Plan maupun dokumen petunjuk
teknis/pelaksanaan (Juknis/Juklak), dalam
arti GD bukanlah dokumen teknis. GD meru-
pakan payung besar yang dapat menjadi ac-
uan dalam membuat Master Plan ataupun
Juknis/Juklak. Diharapkan GD dapat ber-
fungsi sebagai masukan bagi dokumen
perencanaan pembangunan (contoh:
RPJMD, RKPD). Jakarta saat ini telah memiliki be-
berapa Grand Design, yaitu 1) Grand Design
bangunan Gedung Hijau; 2) Grand Design
Sistem Pengelolaan Sampah; 3) Grand De-
sign Air Minum dan Limbah Domestik; 4)
Grand Design Pertanian Perkotaan; dan
5) Grand Design Kota Layak Anak.
15 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
Seluruh Grand Design tersebut dapat
diunduh pada http://tarulh.com/cate-
gory/produk/desain-besar/. Adapun be-
berapa Grand Design yang sedang disusun,
antara lain Grand Design tentang Pengu-
rangan Resiko Bencana dan Grand Design
tentang Pembangunan Rendah Emisi.
2.3.4. Focus Group Discussion tentang
Partisipasi Kelompok Agama dalam Pem-
bangunan Rendah Emisi di DKI Jakarta
(14 Februari 2019)
Kedeputian TRLH bekerjasama
dengan ICLEI – Local Governments for Sus-
tainability menyelenggarakan Focus Group
Discussion tentang Partisipasi Kelompok
Agama dalam Pembangunan Rendah Emisi
di DKI Jakarta. FGD ini merupakan salah
satu wujud kegiatan Ambitious City Prom-
ises(ACP) dan bertujuan membahas bentuk
kontribusi yang dapat diberikan oleh ke-
lompok agama dalam pengarustamaan
efisiensi energi.
Kegiatan FGD dibuka oleh Deputi Gu-
bernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup (TRLH), dan selanjutnya dipandu oleh
ICLEI. Rapat dihadiri oleh Dinas Lingkungan
Hidup, Lembaga Pemuliaan Lingkungan
Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH SDA)
MUI, Sekretariat Jakarta Berketahanan,
Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah,
Perhimpunan Pemuda Muslim Indonesia
(PPMI), Perseketuan Gereja-Gereja Indone-
sia (PGI), Gerakan Angkatan Muda Kristen
Indonesia (GAMKI), Pemerhati Peduli Ling-
kungan Hidup, Keuskupan Agung Jakarta,
Gerakan Orang Muda Peduli Sampah
(Gropesh), Forum Masyarakat Katholik Indo-
nesia (FMKI), Parisada Hindu Dharma Indo-
nesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indo-
nesia (Permabudhi), Generasi Muda-Mudi
Budha Indonesia (Gema Budhi), Majelis
Tinggi Agama Khonghucu Indonesia
(MATAKIN), Pemuda Agama Khonghucu In-
donesia (PAKIN), Siaga Bumi, Temu Ke-
bangsaan (TEMBANG).
Disampaikan dalam FGD bahwa pen-
didikan moral dianggap sebagai pintu utama
dalam pengarustamaan efisiensi energi. Na-
mun, pendidikan moral perlu difokuskan
pada pembelajaran yang bersifat
kontekstual, bukan hanya tekstual. Pembela-
jaran kontekstual adalah pembelaja-
ranmemotivasi siswa untuk memahami
makna materi pelajarandengan mengkaitkan
materi tersebut dengan konteks kehidupan
mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial,
dan kultural).
Secara umum, setiap perwakilan ke-
lompok agama yang terdiri dari Agama Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khong-
hucu, setuju tentang pentingnya pelestarian
lingkungan. Kelompok-kelompok terse-
but juga siap berkontribusi dalam
pengarustamaan efisiensi energi di DKI Ja-
karta. Beberapa kegiatan yang sepakat untuk
dilakukan oleh setiap kelompok agama ada-
lah i) penerapan konsep green buildingdi se-
tiap rumah ibadah; ii) pembelajaran
kontekstual melalui khotbah; iii) meminimal-
16 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
isir penggunaan material ibadah dan meng-
ganti material ibadah/pembelajaran agama
dengan bahan daur ulang; iv) gerakan
penggunaan transportasi umum dan penye-
diaan tempat parkir sepeda di rumah ibadah;
dan v) kompetisi hijau antar rumah ibadah.
Menindaklanjuti hasil FGD tersebut,
ICLEI akan menjadwalkan workshop untuk
menyusun modul mengenai khotbah/ce-
ramah pelestarian lingkungan, dan modul
eco-rumah ibadah. Selain itu akan pada
tanggal 28 februari 2019, akan diselenggara-
kan lokakarya pembangunan rendah emisi
yang diikuti oleh berbagai lapisan pemangku
kepentingan untuk pendetailan rencana aksi
yang telah disampaikan dalam FGD ini.
2.3.5 Rencana Kolaborasi dengan
Kompas Gramedia (21 Februari 2019)
Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
(TRLH), Oswar Mungkasa, melakukan per-
temuan dengan Kompas Gramedia dalam
rangka membahas potensi kolaborasi di ta-
hun 2019. Bapak Deputi menyampaikan
kepada perwakilan Kompas Gramedia, yaitu
Rusdi Amral sebagai Coorporate Communi-
cation Director dan Frans Lakaseru se-
bagai Legal Advisor, bahwa saat ini Kedepu-
tian TRLH sedang melakukan kegiatan
pengarustamaan konservasi energi dengan
ICLEI – Local Governments for Sustainabil-
ity di 22 sekolah, utamanya SMP dan
SMA/SMK. Bapak Deputi berharap bahwa
kegiatan tersebut dapat ditunjang dengan ko-
laborasi dari Kompas Gramedia me-
lalui pemberian buku-buku lingkungan di 22
sekolah tersebut. Bapak Rusdi dari Kompas
Gramedia menyambut baik hal tersebut, dan
menyampaikan bersedia untuk diundang da-
lam acara pengarustamaan konservasi se-
lanjutnya untuk menghimpun informasi
terkait mekanisme kolaborasi yang dapat
ditempuh.
2.4. Kegiatan Internal
2.4.1. Rapat Pimpinan Gubernur DKI Ja-
karta
Kedeputian Gubernur Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup menghadiri
Rapat Pimpinan Pemprov.DKI Jakarta rutin
yang diadakan setiap bulan. Rapat Pimpinan
dihadiri oleh jajaran Para Pejabat Eselon I
dan Pejabat Eselon II. Tujuan Rapat adalah
membahas isu-isu terkini di Jakarta yang me-
merlukan penanganan segera. Agenda
Rapat Pimpinan yang dihadiri oleh Kedepu-
tian TRLH selama Bulan Februari adalah se-
bagai berikut :
1. Senin, 4 Februari 2019. Rapim Lengkap Gubernur Provinsi DKI Jakarta
2. Selasa, 19 Februari 2019. Rapim BKPRD untuk membahas perizinan dibidang pe-nataan ruang
3. Jumat, 15 Februari 2019. Wawancara da-
lam rangka penyusunan standar kompe-
tensi teknis jabatan pimpinan tinggi
madya
4. Senin, 18 Februari 2019. Rapat Pimpinan
Lengkap Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
2.4.2. Rapat Staf Kedeputian TRLH (4 Feb-
ruari 2019)
17 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
Tujuan rapat adalah untuk membahas
rencana kegiatan Kedeputian Gubernur
TRLH di Bulan Februari tahun 2019 serta
memberi arahan kepada para staf TRLH.
Hal-hal yang dibahas dalam rapat staf
tanggal 4 Februari 2019, meliputi:
A. Kegiatan bidang Tata Ruang
(i) Akan dilakukan diskusi awal dengan
Palang Merah Indonesia (PMI) pada
tanggal 6 Februari 2019 terkait Pen-
gurangan Resiko Bencana Berbasis
Komunitas (PRBBK) di Provinsi DKI
Jakarta.
(ii) Forum Bangunan Gedung Hijau akan
dilakukan pada minggu ketiga Bulan
Februari 2019. Hal yang akan dibahas
meliputi (a) Progres Revisi Pergub
38/2012 tentang Bangunan Gedung
Hijau oleh Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP); dan (b) Pemantauan
pelaksanaan Ingub 30/2017 tentang
Percepatan Pengembangan Kawa-
san Rusunawa Daan Mogot sebagai
Kawasan Hijau oleh Dinas Pe-
rumahan Rakyat dan Kawasan Per-
mukiman Provinsi DKI Jakarta.
B. Kegiatan bidang Lingkungan Hidup
(i) Telah dilakukan koordinasi dengan
Tim Dinas KPKP terkait kemajuan
rencana pembangunan lokasi uji
coba pertanian perkotaan di Ke-
lurahan Grogol Selatan, dan di-
rencanakan pada pertengahan Bulan
Februari akan dilakukan rapat koordi-
nasi lanjutan perihal tersebut diatas.
(ii) Akan diselenggarakan FGD tentang
partisipasi pemuda dan anak dalam
mendukung pembangunan rendah
emisi DKI Jakarta Pada tanggal 7
Februari 2019. Kegiatan ini beker-
jasama dengan ICLEI, dan diharap-
kan tidak hanya mengundang ka-
langan pemuda dan anak, namun
juga pemuka agama (melalui MUI)
dan pelaku bisnis.
(iii) Akan dilakukan pertemuan Forum
Penanganan Polusi Udara DKI Ja-
karta pada tanggal 13 Februari 2019.
(iv) Pertemuan Forum Energi DKI Jakarta
dijadwalkan untuk dilaksanakan pada
tanggal 2 Februari 2019.
C. Lain-lain
Akan dilakukan diskusi awal terkait
Penyusunan Panduan Desain Besar
(Grand Design) Provinsi DKI Jakarta
pada hari Rabu tanggal 6 Februari.
2.4.3. Rapat Staf Kedeputian TRLH (11
Februari 2019)
Tujuan rapat adalah untuk membahas
rencana kegiatan Kedeputian Gubernur
TRLH di Bulan Februari tahun 2019 serta
memberi arahan kepada para staf TRLH.
Hal-hal yang dibahas dalam rapat, meliputi:
A. Kegiatan bidang Tata Ruang
i. Kegiatan penyediaan Ruang Ter-
buka Publik (RPT) Ramah Anak ber-
dasarkan rapat yang diselenggara-
kan pada tanggal 6 Februari, telah
ditentukan 2 (dua) lokasi RPT yang
akan diusulkan ke gubernur provinsi
DKI Jakarta yaitu: Taman Pelita Hati
Mandiri Tomang Jakarta Barat dan
Taman Aktif Flyover Klender Jakarta
Timur.
ii. Forum Bangunan Gedung Hijau akan
dilakukan pada tanggal 20 Februari
2019. Hal yang akan dibahas meli-
puti: (a) Progres Revisi Pergub
38/2012 tentang angunan Gedung
Hijau oleh Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP); dan (b) Pemantauan
pelaksanaan Ingub 30/2017 tentang
Percepatan Pengembangan Kawa-
san Rusunawa Daan Mogot sebagai
18 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
Kawasan Hijau oleh Dinas Pe-
rumahan Rakyat dan Kawasan Per-
mukiman Provinsi DKI Jakarta.
iii. Kegiatan pengurangan resiko
bencana berbasis komunitas
(PRBBK) di Provinsi DKI Jakarta
yang bekerjasama dengan Palang
Merah Indonesia (PMI), saat ini da-
lam proses penyempurnaan laporan
dari pihak PMI. Forum selanjutnya di-
rencanakan pada akhir bulan Febru-
ari.
B. Kegiatan bidang Lingkungan Hidup
i. Kegiatan Grebeg di kelurahan Tebet
Timur dijadwalkan pada tanggal 20
atau 21 Februari 2019. Kepastian
pelaksanaan kegiatan tersebut masih
menunggu konfirmasi dari Lurah Tebet
Timur.
ii. Forum Energi akan dilakukan pada
tanggal 14 Februari 2019 dengan pem-
bahasan pembangunan rendah emisi
yang mengundang kelompok agama.
iii. Forum Penanganan Polusi Udara di-
jadwalkan untuk dilaksanakan pada
tanggal 13 Februari 2019 dan pada
tanggal 21 Februari 2019. Materi pem-
bahasan untuk pertemuan tanggal 21
Februari diusulkan diisi oleh ICLEI.
Kedeputian TRLH akan berkoordinasi
lebih lanjut dengan ICLEI terkait hal
tersebut.
iv. Forum Pertanian Perkotaan saat ini
menunggu Tim Dinas KPKP terkait
kemajuan rencana pembangunan lo-
kasi uji coba pertanian perkotaan di
Kelurahan Grogol Selatan, dan di-
rencanakan pada pertengahan Bulan
Februari akan dilakukan rapat koordi-
nasi lanjutan perihal tersebut diatas.
D. Lain-lain
Forum lanjutan mengenai penyusu-
nan panduan desain besar (Grand Design)
akan diseleggarakan pada minggu ketiga
bulan Februari.
2.4.4. Rapat Staf Kedeputian TRLH (18
Februari 2019)
Tujuan rapat adalah untuk membahas
rencana kegiatan Kedeputian Gubernur
TRLH di Bulan Februari tahun 2019 serta
memberi arahan kepada para staf TRLH.
Hal-hal yang dibahas dalam rapat, meliputi:
E. Kegiatan bidang Tata Ruang
i. Forum Bangunan Gedung Hijau akan
dilakukan pada tanggal 20 Februari
2019. Hal yang akan dibahas meliputi:
(a) Progres Revisi Pergub 38/2012
tentang angunan Gedung Hijau oleh
Dinas Penanaman Modal dan Pela-
yanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP); dan (b) Pemantauan
pelaksanaan Ingub 30/2017 tentang
Percepatan Pengembangan Kawasan
Rusunawa Daan Mogot sebagai Ka-
wasan Hijau oleh Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman
Provinsi DKI Jakarta.
ii. Kegiatan pengurangan resiko bencana
berbasis komunitas (PRBBK) di
Provinsi DKI Jakarta yang beker-
jasama dengan Palang Merah Indone-
sia (PMI), saat ini dalam proses
penyempurnaan laporan dari pihak
PMI. Hasil penyempurnaan laporan
akan dibahas dengan Deputi TRLH
pada tanggal 26 Februari 2019.
F. Kegiatan bidang Lingkungan Hidup
i. Kegiatan Grebeg di kelurahan Tebet Ti-
mur dijadwalkan pada tanggal 20 atau
21 Februari 2019. Kepastian pelaksa-
naan kegiatan tersebut masih
menunggu konfirmasi dari Lurah Tebet
Timur.
19 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
ii. Forum Energi telah dilakukan pada
tanggal 14 Februari 2019 dengan pem-
bahasan pembangunan rendah emisi
yang mengundang kelompok agama.
Tindak lanjut dari rapat tersebut adalah
penyelenggaraan lokakarya pem-
bangunan rendah emisi oleh ICLEI
pada tanggal 28 Februari 2019.
iii. Forum Penanganan Polusi Udara telah
dilaksanakan pada tanggal 13 Februari
2019. Tindak lanjut dari rapat tersebut
adalah analisis lanjutan dari Dinas LH
terkait korelasi polusi udara dengan
kesehatan masyarakat, dalam hal ini
sebaran serangan demam berdarah.
G. Lain-lain
i. Forum lanjutan mengenai penyusunan
panduan desain besar (Grand Design)
akan diseleggarakan pada minggu ke-
tiga bulan Februari.
ii. Progres penyusunan panduan praktis
NUA sedang dalam proses
penyempurnaan. Dijadwalkan proses
tersebut selesai pada akhir bulan
Februari dan dilanjutkan dengan
konsultasi publik pada bulan Maret.
iii. Rencana Penyelenggaraan Workshop
C40 Regional Academy di Balaikota
Jakarta masih menunggu kriteria teknis
pelaksanaan acara dari Dinas LH.
2.4.5. Rapat Staf Kedeputian TRLH (25
Februari 2019)
Tujuan rapat adalah untuk membahas
rencana kegiatan Kedeputian Gubernur
TRLH di Bulan Februari tahun 2019 serta
memberi arahan kepada para staf TRLH.
Hal-hal yang dibahas dalam rapat, meliputi:
A. Kegiatan bidang Tata Ruang
i. Forum Bangunan Gedung Hijau telah
disusun menjadi laporan KPI Saran
untuk Bulan Februari 2019. Dalam
rapat yang telah diselenggarakan
pada tanggal 20 Februari 2019 disam-
paikan beberapa hal mengenai kriteria
kawasan hijau (green zone) serta pro-
gres pembangunan kawasan Daan
Mogot sebagai lokasi uji coba kawa-
san hijau. Forum Bangunan Gedung
Hijau selanjutnya direncanakan pada
Bulan Maret 2019, dan topik pembaha-
san akan didiskusikan lebih lanjut
secara internal dalam rapat staf selan-
jutnya.
ii. Kegiatan pengurangan resiko bencana
berbasis komunitas (PRBBK) di
Provinsi DKI Jakarta yang beker-
jasama dengan Palang Merah Indone-
sia (PMI), saat ini dalam proses
penyempurnaan laporan dari pihak
PMI. Hasil penyempurnaan laporan
akan dibahas dengan Deputi TRLH
pada tanggal 26 Februari 2019.
B. Kegiatan bidang Lingkungan Hidup
i. Forum Energi telah dilakukan pada
tanggal 14 Februari 2019 dengan
pembahasan pembangunan rendah
emisi yang mengundang kelompok
agama. Hasil forum tersebut telah
disusun sebagai KPI Saran. Tindak
lanjut dari rapat tersebut adalah
penyelenggaraan lokakarya pem-
bangunan rendah emisi oleh ICLEI
pada tanggal 4 Maret 2019.
ii. Forum Penanganan Polusi Udara te-
lah dilaksanakan pada tanggal 13 Feb-
ruari 2019. Tindak lanjut dari rapat ter-
sebut adalah analisis lanjutan dari Di-
nas LH terkait korelasi polusi udara
dengan kesehatan masyarakat, dalam
hal ini sebaran serangan demam
berdarah. Forum tersebut akan
dilanjutkan pada Bulan Maret 2019.
C. Lain-lain
i. Forum lanjutan mengenai penyusunan
panduan desain besar (Grand Design)
20 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
akan diseleggarakan pada Bulan
Maret.
ii. Progres penyusunan panduan praktis
NUA sedang dalam proses
penyempurnaan. Dijadwalkan proses
tersebut selesai pada akhir bulan
Februari dan dilanjutkan dengan
konsultasi publik pada bulan Maret.
iii. Rencana Penyelenggaraan Workshop
C40 Regional Academy di Balaikota
Jakarta masih menunggu kriteria
teknis pelaksanaan acara dari Dinas
LH.
Terdapat potensi kerjasama dengan PT.
Kompas Gramedia untuk beberapa kegiatan
TRLH, utamanya kegiatan Ikhtiar Ja-
karta/Ambitious City Projects dan Urban
Farming.
47 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
BAB III PORTAL TARULH DAN KNOWLEDGE MANAGEMENT
3.1 Portal Tarulh
Portal tarulh.com merupakan situs yang dikelola oleh kedeputian Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang dapat diakses oleh publik sebagai bentuk laporan dan tanggungjawab kepada masyarakat. Situs tersebut menampilkan se-luruh kegiatan kedeputian mulai dari rapat, kunjungan Kerja serta undangan se-bagai pemateri dari pihak luar.tarulh.com juga memuat kumpulan berita seputar tata ruang dan lingkungan hidup dari berbagai media yang masuk dalam “Kliping”. Dalam menu “Produk” akan ditemukan kumpulan peraturan mulai dari Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, Keputusan Gubernur dan Instruksi Gubernur.
22
48 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
3.2 Knowledge Management
km.tarulh.com adalah situs yang dikelola oleh Kedeputian Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang hanya dapat diakses oleh pihak tertentu. Situs tersebut merupakan media penyimpanan materi pengetahuan (Regulasi, Paparan, Maka-lah dan lain-lain). Hingga saat ini materi pengetahuan yang telah terkumpul adalah sebagai berikut : Regulasi sebanyak 290, Kebijakan sebanyak 4, Panduan sebanyak 26, Laporan sebanyak 39, Buku sebanyak 18, Majalah sebanyak 3, Ma-kalah sebanyak 26, Paparan sebanyak 1034, Bahan Publikasi sebanyak 12 dan Laporan Bulanan sebanyak 53.
23
49 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
BAB IV KENDALA DAN SARAN
4.1 Kendala Dalam melaksanakan tugas-tugas, Kedeputian bidang Tata Ruang dan Ling-
kungan Hidup masih dihadapi beberapa kendala:
1. Belum tersedianya desain besar dan peta jalan isu-isu strategis sebagai acuan
semua pihak dalam pelaksanaan pembangunan DKI Jakarta. Hal ini berdam-
pak pada masih belum optimalnya koordinasi antar SKPD untuk menin-
daklanjuti isu strategis tersebut yang dapat berdampak pada ketidakefisienan
dan ketidakefektifan pelaksanaan pembangunan.
2. Masih minimnya data dan informasi terkait isu strategis yang berdampak me-
nyulitkan dalam upaya menyusun kebijakan pembangunan DKI Jakarta.
3. Kurang memadainya perangkat kerja Kedeputian bidang TRLH (laptop, printer dan LCD Projektor).
4.2 Saran
1. Meningkatkan sinergi pelaksanaan pembangunan melalui penyusunan Desain
Besar, Peta Jalan, dan Rencana Aksi untuk setiap isu strategis.
2. Meningkatkan kualitas sistem informasi internal Pemprov. DKI Jakarta.
24
50 Laporan Kegiatan Bulan Februari 2019
BAB V PENUTUP
Target utama bulan Maret 2019 untuk Kedeputian Gubernur bidang Tata Ru-ang dan Lingkungan Hidup adalah: (i) terselenggaranya Lokakarya Pendahuluan Penyusunan Desain Besar Penanganan Kawasan Kumuh bermitra dengan Bank Dunia; (ii) terselenggaranya Lokakarya Penanganan Polusi Udara DKI Jakarta. Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menyadari bahwa dalam pelaksanaan sejumlah kegiatan pada periode bulan Februari Tahun 2019 ini masih menemui beberapa kendala yang diharapkan pada pelaksanaan kegiatan selanjutnya dapat dilakukan berbagai perbaikan dan pembaharuan, se-hingga semua kegiatan di periode tahun 2019 ini dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien serta mencapai tujuan yang telah direncanakan dengan optimal.
25