Post on 08-Mar-2019
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
1
KATA PENGANTAR
uji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karuniaNya Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dapat diselesaikan.
Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu prioritas kebijakan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Revitalisasi pertanian dicanangkan untuk
mampu meningkatkan ketahanan pangan, mutu dan daya saing komoditi pertanian.
Perencanaan Program dan Kegiatan Pertanian yang disusun dengan baik dan
sesuai dengan kebutuhan petani dan kelompok tani akan menjadikan kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan dengan tingkat keberhasilan
yang tinggi. Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat diharapkan dapat memaksimalkan
kegiatan pertanian sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Akhirnya, semoga Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat ini dapat berguna bagi
pihak-pihak yang memerlukan.
Pontianak, Maret 2018
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat,
Ir. H. Hazairin, MS.
Pembina Utama Madya NIP. 19570514 198203 1 013
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya dalam penyusunan perencanaan pembangunan
pertanian menyangkut sistem penyusunan perencanaan yang dilaksanakan
selama ini oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Barat, ada beberapa komponen kegiatan yang terlibat didalamnya
seperti identifikasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi, yang secara
keseluruhan akan mempengaruhi kualitas dari perencanaan yang disusun.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan penyusunan rencana
pembangunan yang mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan,
menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah,
antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan
daerah, menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasannya serta mengoptimalkan
partisipasi masyarakat. Selain itu juga dimaksudkan untuk menjamin
penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
Rencana jangka menengah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura sudah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat untuk
periode tahun 2013 – 2018, yang merupakan suatu perencanaan berbasis
kinerja yang memberikan panduan terhadap hasil yang ingin dicapai dalam
kurun waktu tahun 2013 sampai tahun 2018 dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang mungkin ada dan mungkin timbul.
Rencana Strategis ini merupakan proses yang berkelanjutan, oleh
karena itu agar mampu dan responsif terhadap perkembanganan situasi
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
2
yang sangat dinamis, baik dalam aspek kenegaraan, politik, ekonomi, maupun
sosial budaya, maka secara periodik perlu diupayakan untuk dilakukan revisi
baik secara parsial maupun menyeluruh.
Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat merupakan serangkaian rencana tindakan dan
strategi mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan
seluruh komponen organisasi untuk diimplementasikan oleh seluruh
jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi. Perumusan Rencana
Strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan tahapan-tahapan kegiatan
mulai dari yang paling ideal/kualitatif sampai dengan yang paling teknis dan
kuantitatif. Tahapan-tahapan tersebut merupakan rangkaian yang memiliki
saling keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan visi
dan misi organisasi.
Turunan dari Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat berupa Rencana Kerja (Renja)
Tahunan dan untuk tahun pertama periode Renstra ini adalah Renja Tahun
2017 yang merupakan acuan atau panduan hasil yang ingin di capai pada
tahun 2017.
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan RENJA Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan peraturan perundang–
undangan sebagai berikut :
1. Undang–Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4288).
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104).
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
3
3. Undang–Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4437 ).
4. Undang–Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Thn 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438).
5. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
8. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 4 Januari 2007
tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala
Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
12. Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri No. 050 tahun 2005 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan RPJP, RPJMD dan RENSTRA SKPD.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
4
13. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang RPJP Daerah Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2008-2028.
14. Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2013 tentang RPJM Daerah Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2013-2018
15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat No. 9 Tahun 2005 tentang
Tata Cara Penyusunan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Kalimantan Barat
1.3. Sistematika Dokumen RENJA
Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018 dibagi menjadi 5 bab dan beberapa
sub bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2016
BAB III TUJUAN DAN SASARAN RENJA
BAB IV RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB V PENUTUP
1.4. Maksud dan Tujuan
Rencana Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018 disusun dengan maksud :
1. Penjabaran dari Renstra sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin
dicapai dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
2. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dalam
menentukan prioritas program dan kegiatan tahun 2018 yang akan
dibiayai dari APBD dan sumber pembiayaan APBN.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
5
3. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi
kinerja tahunan bagi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat.
4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur dalam mencapai tujuan dengan
cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan
terukur.
5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur untuk memahami dan menilai arah
kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahun 2018.
Adapun tujuan dari penyusunan RENCANA KERJA Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tahun 2018
adalah :
1. Sebagai bahan rujukan / acuan dalam penyusunan anggaran Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
2. Sebagai bahan rujukan / acuan dalam penyusunan rencana kinerja/kerja
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat.
3. Membangun partisipasi stakeholder Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dalam perencanaan
pembangunan.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumber daya yang dimiliki
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
6
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2016
2.1. Evaluasi Indikator Makro (PDRB)
Sektor Pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam
pembangunan perekonomian nasional maupun regional. Pembangunan
Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki aspek multi dimensional, tidak
saja aspek ekonomi melainkan aspek sosial politik, bahkan pertahanan dan
keamanan, pembangunan sub sektor Pertanian merupakan bagian integral
dari pembangunan ekonomi yang pada dasarnya adalah upaya untuk
meningkatkan kualitas, profesionalisme dan produktivitas tenaga kerja
pertanian, sehingga dapat menghasilkan partisipasi aktif seluruh stake holder
mengarah keberpihakan kepada petani guna mencapai sasaran peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petani.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
7
Tabel 1
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (juta Rupiah)
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
Kategori Uraian 2015* 2016**
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 30.136.434,8 32.649.106,4
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa 25.659.172,4 27.804.025,5
a. Tanaman Pangan 4.762.423,3 5.396.258,3
b. Hortikultura 2.770.698,2 2.974.355,5
c. Perkebunan 14.570.186,3 15.627.849,9
d. Peternakan 3.130.359,0 3.359.395
e. Jasa Pertanian dan perburuan 425.505,5 446.166,2
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu 2.092.063,3 2.274.620,9
3. Perikanan 2.385.199,1 2.570.460,0
B. Pertambangan dan Penggalian 7.196.002,8 9.046.110,1
C. Industri Pengolahan 23.172.590,1 26.004.094,6
D. Pengadaan Listrik, Gas 111.941,5 153.194,8
E. Pengadaan Air 180.085,8 184.152,3
F. Konstruksi 19.212.255,8 20.082.327,1
G. Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil
21.741.200,0 23.371.367,6
H. Trasportasi dan pergudangan 6.440.149,6 7.302.284,5
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3.494.556,5 3.822.153,8
J. Informasi dan komunikasi 4.925.396,1 5.522.846,5
K. Jasa Keuangan 5.223.846,4 5.878.535,4
L. Real Estate 4.418.022,3 4.775.286,6
M,N Jasa Perusahaan 690.046,5 744.573,4
O Adminsitrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
9.775.630,3 11.221.891,7
P. Jasa Pendidikan 6.289.092,4 6.791.269,7
Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 2.209.379,7 2.351.546,6
R,S,T,U Jasa Lainnya 1.486.153,8 1.591.176,6
Produksi Domestik Regional Bruto 146.702.784,7 161.491.917,6
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
8
Dalam perekonomian Kalimantan Barat sektor pertanian adalah
penggerak utama perekonomian daerah. Sektor ini menempati posisi pertama
dalam pembentukan PDRB Tahun 2016 dengan menyumbang 20,22 %
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menempati posisi teratas
dengan sumbangan pertama dengan kontribusi sebesar 20,22 %, yang
diikuti dengan industri pengolahan (16,10%), Perdagangan Besar dan eceran,
reparasi Mobil dan sepeda Motor ( 14,47 %), konstruksi ( 12,44 %),
Adminsitrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial (6,95 %),
Pertambangan dan penggalian (5,60%), Transportasi dan pergudangan (4,52
%), jasa pendidikan (4,21 %), Jasa keuangan ( 3,64 %), , Informasi dan
komunikasi (3,42 %), Real Estate (3,01%), Penyediaan Akomodasi dan
makanan minuman ( 2,37%), Jasa kesehatan dan kegiatan social (1,46 %),
Jasa Lainnya (0,99 %), pengadaan listrik dan gas (0.09%), pengadaan air (
0.11%) dan jasa perusahaan (0,46 %)
Pada Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sektor pertanian,
peternakan, perburuan dan jasa pertanian sebagai penyumbang kontribusi
terbesar yaitu sebesar 85,16 %, diikuti dengan Perikanan kontribusi sebesar
7,87 % dan Kehutanan dan Penebangan kayu sebesar 6,97 %
Pada sektor Pertanian, Peternakan , Perburuan dan jasa pertanian ,
kontribusi sub sektor perkebunan sebesar 56,21 %, diikuti dengan sektor
perternakan sebesar 21,08 % , Tanaman Pangan sebesar 19,41 %,
Kontribusi 10,70% dan kontribusi jasa Pertanian dan perburuan sebesar 0,02
%.
Dari data tersebut bisa di pahami peran penting Dinas pertanian
Tanaman Pangan dan hortikultura sebagai salah satu salah satu penyumbang
PDRB Provinsi Kalimantan Barat karena elemen tanaman bahan makanan
yang terdiri dari tanaman pangan dan hortikultura memberikan sumbangan
yang cukup besar bagi pembentukan PDRB sektor pertanian. Selain itu sektor
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
9
pertanian memiliki kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja paling besar
di Provinsi Kalimantan Barat (60,30%) dibandingkan sektor lainnya. Oleh
karena itu sektor pertanian masih menjadi penopang utama penggerak
perekonomian daerah.
3.1. Evaluasi Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target Indikator kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tahun tahun 2016 sesuai dengan
TAPKIN dapat disajikan sebagai berikut :
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
10
Tabel 2
No Sasaran Strategis
1 Peningkatan produksi dan mutu produk
tanaman pangan dan hortikultura
I Tanaman Pangan
A Produksi Tanaman Pangan 2.033.700 Ton
- Padi 1.610.000 Ton
- Jagung 188.000 Ton
- Kedelai 3.500 Ton
- Kacang Tanah 1.600 Ton
- Kacang Hijau 1.000 Ton
- Ubi Kayu 210.000 Ton
- Ubi Jalar 19.600 Ton
B Luas Panen Tanaman Pangan 568.500 Ha
- Padi 503.125 Ha
- Jagung 47.000 Ha
- Kedelai 2.260 Ha
- Kacang Tanah 1.455 Ha
- Kacang Hijau 1.250 Ha
- Ubi Kayu 11.110 Ha
- Ubi Jalar 2.300 Ha
C Produktivitas Tanaman Pangan
- Padi 32.00 Ku/Ha
- Jagung 40.00 Ku/Ha
- Kedelai 15.49 Ku/Ha
- Kacang Tanah 11.00 Ku/Ha
- Kacang Hijau 8.00 Ku/Ha
- Ubi Kayu 180.02 Ku/Ha
- Ubi Jalar 85.22 Ku/Ha
II Tanaman Hortikultura
A Produksi Tanaman Hortikultura 551.003 Ton
- Tanaman Buah-buahan 447.383 Ton
- Tanaman Sayur-sayuran 89.021 Ton
- Tanaman Biofarmaka 14.599 Ton
- Tanaman Hias 1.482.082 Kg/Tangkai
Keterangan : Data sesuai dengan usulan rencana perubahan dokumen renstra tahun 2016
Anggaran
1 163.329.743.000
50.741.137.400
2 8.918.132.000
5.455.467.000
3 Program Penyediaan dan Pengembangan
Prasarana dan Sarana pertanian
335.878.735.000
23.654.850.000
4 Program Pengolahan dan Pemasaran hasil
Pertanian
1.916.610.000
TOTAL 589.894.674.400
APBD
APBD
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target
APBD
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas,
dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan
APBN
APBD
APBN
Program Keterangan
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas
dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai
Swasembada dan Swasembada
Berkelanjutan
APBN
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
11
Selanjutnya target kinerja yang akan dicapai dalam Perjanjian Kinerja
dirincikan lebih detail sesuai dengan indikator kinerja utama. Demikian pula indikator
kinerja utama dan target telah disesuaikan mengacu pada perubahan rencana
strategis. Perubahan indikator kinerja utama, target serta revisi anggaran pada Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 3
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
A Produksi Tanaman Pangan 2.033.700 Ton 1.654.383 Ton 81,35
- Padi 1.610.000 Ton 1.362.946 Ton 84,66
- Jagung 188.000 Ton 113.608 Ton 60,43
- Kedelai 3.500 Ton 2.101 Ton 60,03
- Kacang Tanah 1.600 Ton 947 Ton 59,19
- Kacang Hijau 1.000 Ton 1.444 Ton 144,40
- Ubi Kayu 210.000 Ton 162.955 Ton 77,60
- Ubi Jalar 19.600 Ton 10.382 Ton 52,97
B Luas Panen Tanaman Pangan 568.500 Ha 542.326 Ha 95,40
- Padi 503.125 Ha 495.909 Ha 98,57
- Jagung 47.000 Ha 31.035 Ha 66,03
- Kedelai 2.260 Ha 1.462 Ha 64,69
- Kacang Tanah 1.455 Ha 840 Ha 57,73
- Kacang Hijau 1.250 Ha 1.904 Ha 152,32
- Ubi Kayu 11.110 Ha 9.922 Ha 89,31
- Ubi Jalar 2.300 Ha 1.254 Ha 54,52
C Produktivitas Tanaman Pangan 371,73 Ku/Ha 344,29 Ku/Ha 92,62
- Padi 32,00 Ku/Ha 27,48 Ku/Ha 85,88
- Jagung 40,00 Ku/Ha 36,61 Ku/Ha 91,53
- Kedelai 15,49 Ku/Ha 14,36 Ku/Ha 92,70
- Kacang Tanah 11,00 Ku/Ha 11,27 Ku/Ha 102,45
- Kacang Hijau 8,00 Ku/Ha 7,58 Ku/Ha 94,75
- Ubi Kayu 180,02 Ku/Ha 164,23 Ku/Ha 91,23
- Ubi Jalar 85,22 Ku/Ha 82,76 Ku/Ha 97,11
II Tanaman Hortikultura
A Produksi Tanaman Hortikultura 551.003 Ton 282.824 Ton 51,33
- Tanaman Buah-buahan 447.383 Ton 390.729 Ton 87,34
- Tanaman Sayur-sayuran 89.021 Ton 71.181 Ton 79,96
- Tanaman Biofarmaka 14.599 Ton 13.685 Ton 93,74
- Tanaman Hias 1.482.082
Kg/Tangka
i/pohon
528.580
Kg/Tangka
i/pohon
35,66
Peningkatan produksi
dan mutu produk
tanaman pangan dan
hortikultura
Realisasi
PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2016
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Indikator Kinerja Utama (IKU) Target
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
2.3 Evaluasi dan Analisis Pencapaian Indikator Kinerja
Perolehan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran selama
tahun 2016 cukup variatif. Berikut ini perolehan capaian IKU tahun 201
beserta penjelasan, evaluasi dan analisisnya :
a. Capaian Produktivitas
Grafik 1 : Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja
• Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32,00 Ku/Ha, berdasarkan Angka
Sementera (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 27,48 Ku/Ha atau 85,88 % dari
target.
• Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40,00 Ku/Ha, berdasarkan
Angka Semetara (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 36,61 Ku/Ha atau 91,53
%
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Evaluasi dan Analisis Pencapaian Indikator Kinerja
Perolehan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran selama
cukup variatif. Berikut ini perolehan capaian IKU tahun 201
beserta penjelasan, evaluasi dan analisisnya :
Capaian Produktivitas
: Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja
Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32,00 Ku/Ha, berdasarkan Angka
Sementera (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 27,48 Ku/Ha atau 85,88 % dari
Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40,00 Ku/Ha, berdasarkan
a (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 36,61 Ku/Ha atau 91,53
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
Padi Jagung Kedelai
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
12
Evaluasi dan Analisis Pencapaian Indikator Kinerja
Perolehan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran selama
cukup variatif. Berikut ini perolehan capaian IKU tahun 2016
: Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja Pajale
Tingkat capaian produktivitas padi dengan target 32,00 Ku/Ha, berdasarkan Angka
Sementera (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 27,48 Ku/Ha atau 85,88 % dari
Tingkat capaian produktivitas jagung dengan target 40,00 Ku/Ha, berdasarkan
a (ASEM) tahun 2016 terealisasi sebesar 36,61 Ku/Ha atau 91,53
Target
Realisasi
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Grafik 2 : Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja
• Tingkat capaian produktivitas kedelai dengan target
Angka Sementara (ASEM) Tahun 201
%.
• Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target
berdasarkan Angka
Ku/Ha atau terjadi peningkatan produksi sebesar 4,45%.
• Tingkat capaian produktivitas kacang hijau dengan target
Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016
%.
• Tingkat capaian produktivitas ubi kayu dengan target
Angka Sementara
91,23 %.
• Tingkat capaian produktivitas ubi jalar dengan target
Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016
%.
Secara keseluruhan produktivi
(ASEM) Tahun 2016 dari tujuh komoditi realisasi pencapaiannya bila dibandingkan dengan
target sebesar 92,62 %, adapun komoditi yang melebihi target yaitu
100,00
150,00
200,00
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
: Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja
Tingkat capaian produktivitas kedelai dengan target 15,49
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 14,36
Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target
berdasarkan Angka Sementera (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar
terjadi peningkatan produksi sebesar 4,45%.
Tingkat capaian produktivitas kacang hijau dengan target 8,00
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 7,58
Tingkat capaian produktivitas ubi kayu dengan target 180,02
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar
Tingkat capaian produktivitas ubi jalar dengan target 85,22
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 82,76
Secara keseluruhan produktivitas tanaman pangan berdasarkan Angka
dari tujuh komoditi realisasi pencapaiannya bila dibandingkan dengan
%, adapun komoditi yang melebihi target yaitu Kacang Tanah.
-
50,00
100,00
150,00
200,00
Kacang
Tanah
Kacang
Hijau
Ubi
Kayu
Ubi
Jalar
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
13
: Capaian Produktivitas Pencapaian Indikator Kinerja Akabi
15,49 Ku/Ha, berdasarkan
14,36 Ku/Ha atau 92,70
Tingkat capaian produktivitas kacang tanah dengan target 11,00 Ku/Ha,
terealisasi sebesar 11,27
8,00 Ku/Ha, berdasarkan
7,58 Ku/Ha atau 94,75
180,02 Ku/Ha, berdasarkan
terealisasi sebesar 164,23 Ku/Ha atau
85,22 Ku/Ha, berdasarkan
82,76 Ku/Ha atau 97,11
tas tanaman pangan berdasarkan Angka Sementara
dari tujuh komoditi realisasi pencapaiannya bila dibandingkan dengan
Kacang Tanah.
Target
Realisasi
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
b. Capaian Luas Panen
• Tingkat capaian luas panen padi dengan target
Sementara (ASEM) Tahun 2016
• Tingkat capaian luas panen jagung dengan target
Sementara (ASEM) Tahun 2016
target.
Grafik
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Grafik 3: Capaian Luas Panen Pajale Tahun 2016
Tingkat capaian luas panen padi dengan target 503.125 Ha, berdasarkan Angka
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 495.909 Ha atau
Tingkat capaian luas panen jagung dengan target 47.000 Ha, berdasarkan Angka
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 31.035 Ha atau
Grafik 4: Capaian Luas Panen Akabi tahun 2016
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
Padi Jagung Kedelai
Target
Realisasi
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
Kacang
Tanah
Kacang
Hijau
Ubi Kayu Ubi Jalar
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
14
Luas Panen Pajale Tahun 2016
Ha, berdasarkan Angka
Ha atau 98,57 %.
Ha, berdasarkan Angka
Ha atau 66.03 % dari
: Capaian Luas Panen Akabi tahun 2016
Target
Realisasi
Target
Realisasi
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
• Tingkat capaian luas panen kedelai dengan target
Sementara (ASEM)
• Tingkat capaian luas panen kacang tanah dengan target
Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016
• Tingkat capaian luas panen kacang hijau dengan ta
Angka Sementara (ASEM)
• Tingkat capaian luas panen ubi kayu dengan target
Sementara (ASEM) Tahun 2016
• Tingkat capaian luas panen ubi jalar dengan target 2.
Sementara (ASEM) Tahun 2016
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi secara
keseluruhan belum bisa mencapa
95,40 %. Capaian luas panen yang bisa dan melebihi target yaitu komoditi Kacang hijau
sebesar 157,73 %, sedangkan capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi
Ubi jalar hanya sebesar 54,52
C. Capaian Produksi Tanaman Pangan
Grafik 5: Capaian Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE)
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
1.800.000
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tingkat capaian luas panen kedelai dengan target 2.260 Ha, berdasarkan Angka
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 1.462 Ha atau
Tingkat capaian luas panen kacang tanah dengan target 1.455
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 840
Tingkat capaian luas panen kacang hijau dengan target 1.250
Sementara (ASEM) terealisasi sebesar 1.904 Ha atau
Tingkat capaian luas panen ubi kayu dengan target 11.110 Ha, berdasarkan Angka
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 9.922 Ha atau
apaian luas panen ubi jalar dengan target 2.300 Ha, berdasarkan Angka
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 1.254 Ha atau
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi secara
keseluruhan belum bisa mencapai target yang ditetapkan, dimana rata
%. Capaian luas panen yang bisa dan melebihi target yaitu komoditi Kacang hijau
%, sedangkan capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi
54,52 % dari target.
Capaian Produksi Tanaman Pangan
: Capaian Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE)
0
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
1.800.000
Padi Jagung Kedelai
Target
Realisasi
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
15
Ha, berdasarkan Angka
Ha atau 64,69 %.
1.455 Ha, berdasarkan
840 Ha atau 57,73 %.
1.250 Ha, berdasarkan
152,32 %.
Ha, berdasarkan Angka
Ha atau 89,31 %.
00 Ha, berdasarkan Angka
Ha atau 54,52 %.
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian luas panen pada tujuh komoditi secara
i target yang ditetapkan, dimana rata-rata baru mencapai
%. Capaian luas panen yang bisa dan melebihi target yaitu komoditi Kacang hijau
%, sedangkan capaian luas panen yang paling rendah ada pada komoditi
: Capaian Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE)
Target
Realisasi
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
• Tingkat capaian produksi padi dengan target
Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016
84,66 % dari target.
• Tingkat capaian produksi jagung dengan target
berdasarkan Angka
ton pipilan kering, atau
Grafik 6: Capaian Produksi Kacang
• Tingkat capaian produksi kedelai dengan target
Sementara (ASEM) Tahun 2016
• Tingkat capaian produksi kacang tanah dengan target
Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016
dari target.
• Tingkat capaian produksi kacang hijau dengan target
Sementara (ASEM) Tahun 2016
(melebihi Target sebesar 44,40 %)
• Tingkat capaian produksi ubi kayu dengan target
Sementara (ASEM) Tahun 2016
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tingkat capaian produksi padi dengan target 1.610.000 Ton GKG, berdasarkan
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 1.362.946
% dari target.
Tingkat capaian produksi jagung dengan target 188.000
berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar
ton pipilan kering, atau 60,43 %.
: Capaian Produksi Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar
Tingkat capaian produksi kedelai dengan target 3.500 ton, berdasarkan Angka
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 2.101 ton atau
Tingkat capaian produksi kacang tanah dengan target 1.600
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 947
Tingkat capaian produksi kacang hijau dengan target 1.000 ton, berdasarkan Angka
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 1.444
(melebihi Target sebesar 44,40 %)
Tingkat capaian produksi ubi kayu dengan target 210.000 ton, berdasarkan Angka
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 162.955 ton atau
Kacang
Tanah
Kacang
Hijau
Ubi Kayu Ubi Jalar
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
16
Ton GKG, berdasarkan
362.946 ton GKG atau
188.000 ton pipilan kering,
terealisasi sebesar 113.608
Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar
ton, berdasarkan Angka
ton atau 60,03 %.
1.600 ton, berdasarkan
947 ton atau 59,19 %
ton, berdasarkan Angka
444 ton atau 144,40%
ton, berdasarkan Angka
ton atau 77,60 %.
Target
Realisasi
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
17
• Tingkat capaian produksi ubi jalar dengan target 19.600 ton, berdasarkan Angka
Sementara (ASEM) Tahun 2016 terealisasi sebesar 10.382 ton atau 52,97 %.
Berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja untuk produksi komoditi tanaman pangan
rata-rata capaian kinerja baru mencapai 81,35 %. Hanya ada 1 (satu) komoditi yang bisa
dan melebihi dari target yaitu kacang hijau sebesar 144,40 % sedangkan capaian produksi
tanaman pangan yang paling rendah yaitu komoditi ubi Kayu sebesar 52,97 % dari target.
Capaian produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh luas panen dan produktivitas.
Sementara itu luas panen dipengaruhi banyak hal diantaranya seperti luas tanam,
penggunaan sarana produksi, sistem budidaya dan pengendalian hama penyakit.
Produktivitas atau produksi per Ha dari luasan tiap komoditi akan menjadi lebih optimal
apabila penerapan teknologi usaha tani terutama pemupukan menggunakan sesuai dosis
anjuran. Namun sebagian petani masih belum menerapkan sistem pemupukan berimbang
baik dari jenis maupun jumlahnya.
Beberapa program utama /kegiatan yang menunjang keberhasilan dan berpengaruh
terhadap capaian kinerja yang dilaksanakan pada tahun 2015 terdiri dari:
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan
3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor
Hasil Pertanian
4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.
Capaian produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh luas panen dan produktivitas.
Sementara itu luas panen dipengaruhi banyak hal baik faktor internal maupun eksternal
diantaranya seperti luas tanam, penggunaan sarana produksi, iklim, sistem budidaya dan
pengendalian hama penyakit. Produktivitas atau produksi per hektar dari luasan tiap komoditi
akan menjadi lebih optimal apabila penerapan teknologi usaha tani terutama pemupukan
menggunakan sesuai dosis anjuran.
Beberapa program utama /kegiatan yang menunjang keberhasilan dan berpengaruh
terhadap capaian kinerja produksi tanaman pangan maupun hortikultura yang dilaksanakan
pada tahun 2016 terdiri dari:
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
18
5. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
6. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan
7. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor
Hasil Pertanian
8. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan kinerja untuk tanaman pangan
dilaksanakan melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Intensifikasi bertujuan
meningkatkan produktivitas melalui adopsi teknologi oleh petani serta penggunaan sarana
produksi sesuai dengan rekomendasi dan spesifik lokasi. Ekstensifikasi bertujuan untuk
peningkatan luas tanam dan luas panen melalui pencetakan sawah, peningkatan Indek
Pertanaman (IP). Untuk mendukung kegiatan tersebut dalam rangka pemberdayaan petani
serta mengurangi beban dalam penyediaan sarana produksi, Pemerintah melalui Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Kalimantan Barat telah memfasilitasi
bantuan kepada petani berupa benih, pupuk dan obat-obatan serta peralatan pertanian.
Kinerja produksi tanaman pangan didukung oleh beberapa kegiatan diantaranya
pemantapan Sentra Padi (Food Estate), promosi teknologi budidaya (hazton), peningkatan
sarana dan prasarana pertanian (sarana budidaya), perluasan arel tanam dan pengelolaan
lahan & air, serta pengembangan alsintan center dan beberapa kegiatan pelatihan yang
menunjang peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (petani dan petugas) baik
kemampuan petani dalam segi budidaya pra-panen maupun pascapanen serta pengolahan
dan pemasaran hasil pertanian. Selain kegiatan yang dilaksanakan di Dinas, upaya
pencapaian kinerja produksi tanaman pangan juga didukung oleh UPT yang berada di
lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
Berdasarkan Angka Sementara, capaian kinerja tanaman pangan secara rata-rata baik
produksi, luas panen maupun produktivitas masih di bawah target yang ditetapkan, masing-
masing berturut-turut mencapai 81,35 % (produksi), 95,40 % (luas panen) dan 92,62 %
(produktivitas). Secara umum faktor teknis yang mempengaruhi ketiga indikator ini saling
berkaitan. Luas panen dan produktivitas yang rendah disebabkan oleh kurangnya aplikasi
teknologi budidaya dan penggunaan varietas yang kurang sesuai. Selain itu, masih besarnya
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
19
kehilangan hasil setelah panen dan produktivitas yang rendah menyebabkan angka produksi
secara keseluruhan.
Komoditi strategis tanaman pangan adalah padi, jagung dan kedelai (pajale). Capaian
kinerja padi baik produksi, luas panen maupun produktivitasnya jika dibandingkan dengan
target berturut-turut adalah 98,57%, 66,03%, dan 64,69 %. Capaian kinerja luas panen
sebesar 95,40% dari yang ditetapkan. Peningkatan luas panen disebabkan oleh karena
adanya carry over tahun 2015. Namun tidak diikuti oleh produktivitas, dimana dari target
produktivitas padi,27,48 ku/ha, Kinerja produksi padi tahun 2016 belum bisa memenuhi
target disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
1. Sebagian kegiatan pengembangan padi teknologi hazton di beberapa kabupaten
dilaksanakan pada masa tanam 2016/2017 sehingga panen areal tanam tersebut akan
berlangsung pada tahun 2017 (carry over). Mundurnya jadwal tanam ini disebabkan
adanya anomali iklim yaitu terjadi kemarau pada periode Mei-Juli 2016 serta adanya
keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi hazton di beberapa kabupaten.
Keterlambatan penyaluran benih dan paket saprodi teknologi padi hazton disebabkan
sebagian besar benih harus didatangkan dari luar kalbar, demikian pula paket saprodi
teknologi padi hazton seluruhnya harus didatangkan dari Pulau Jawa. Selain itu,
produktivitas padi belum memenuhi target dikarenakan penyaluran saprodi teknologi
padi hazton, dilakukan saat pertanaman hampir panen, padahal saprodi tersebut
(biogreen, monokalsium pospat dan KNO3) berdasarkan SOP digunakan sebelum
tanam dan di saat pertanaman pada fase vegetative seperti.
2. Pengembangan padi organik dari alokasi 160 ha di 8 kab hanya terealisasi 80 ha
(50.0%) di 4 kabupaten karena penghematan anggaran.
3. Realisasi pelaksanaan kegiatan pengembangan padi hazton tahun 2016 tidak bisa
mencapai 100%. Alokasi semula seluas 44.500 ha di 14 kab/kota hanya terealisasi
seluas 31.750 ha (71.35%) di 12 kab/kota yang disebabkan oleh ketidaksanggupan 2
kabupaten yaitu Kabupaten Kubu Raya dan Kayong Utara untuk merealisasikan
kegiatan tersebut. Ketidaksanggupan dikarenakan kelompok tani belum siap baik secara
administrasi maupun di lapangan.
4. Turunnya produktivitas juga disebabkan karena adanya serangan organisme
pengganggu tanaman yaitu tikus, penggerek batang, siput murbey (keong mas) yang
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
20
mengakibatkan gangguan pertumbuhan tanaman, sehingga tidak dapat berproduksi
secara optimal. Selain itu adanya bencana alam kekeringan pada Bulan Mei-Juli 2016
sehingga pertumbuhan dan produksi tidak optimal, serta banjir pada Bulan Nopember
2016 yang berakibat kerusakan bahkan puso di beberapa kabupaten.
5. Pengembangan padi dengan sistem Jarwo seluas 51.500 ha di 13 kab/kota dapat
terealisasi 100% mengingat paket bantuan hanya berupa benih saja, namun sebagian
besar areal kegiatan merealisasikan penanaman pada MT 2016/2017 sehingga akan
menjadi carry over tahun 2017 akibat keterlambatan penyaluran benih oleh PT. Pertani
maupun PT. SHS
Sementara itu, dukungan bantuan sarana produksi untuk peningkatan capaian kinerja
tanaman pangan diantaranya adalah bantuan pupuk, terdiri dari : pupuk organik, pupuk
organik cair, pupuk organik hayat, pupuk organik hayati tablet, decomposer/probiotik hayati,
dan pengatur tumbuh hayati (blister). Bantuan Obat-obatan, terdiri dari herbisida, insektisida,
pestisida hayati, fungisida, dan rodhentisida yang dilaksanakan di 14 kabupaten/kota.
Komoditi jagung merupakan komoditi tanaman pangan strategis nasional kedua
setelah padi. Capaian kinerja komoditi jagung tahun 2016 masih jauh dari target yang
ditetapkan. Berdasarkan ASEM Tahun 2016, realisasi kinerja produksi jagung dari target
188.000 ton hanya terealisasi sebesar 113.608 ton (60,43%), luas panen dari 47.000 ha
hanya terealisasi 31.035 ha (66,03 %) dan produktivitas dengan target 40.00 ku/ha
terealisasi sebesar 36,61 ku/ha (91,53 %). Dalam upaya peningkatan kinerja komoditi jagung
telah dilakukan pemberian bantuan berupa prasarana dan sarana usaha pertanian jagung
untuk 3 kabupaten (Landak, Bengkayang, Mempawah) diantaranya berupa pupuk NPK,
pupuk organik, pupuk organik cair dan dekomposer/pembenah tanah. Upaya lainnya yaitu
kegiatan pengembangan jagung hibrida seluas 8000 ha dan pengembangan jagung di lahan
khusus seluas 10.000 ha. Namun upaya tersebut belum mampu memberikan kontribusi
capaian kinerja komoditi jagung secara menyeluruh. Hal ini disebabkan pengembangan
jagung hibrida dari alokasi semula seluas 8000 ha hanya tersealisasi seluas 4.750 (59.38%)
akibat pemangkasan anggaran. Sedangkan pengembangan jagung lahan khusus dari
alokasi semula 10.000 ha, hanya bisa direalisasikan seluas 6.240 ha (62.4%) akibat
perubahan kebijakan pemangkasan dari anggaran dari pemerintah pusat. Di lain pihak makin
berkurangnya luas panen di sentra kawasan jagung disebabkan oleh alih fungsi lahan
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
21
menjadi lahan perkebunan kelapa sawit atau karena petani lebih tertarik untuk menanam
komoditi lain seperti sayur-sayuran.
Capaian kinerja komoditi kedelai tahun 2016 dari target produksi sebesar 3.500 ton,
berdasarkan ASEM Tahun 2016 hanya tercapai 2.101 ton (60,03 %), luas Panen dengan
target 2.260 ha terealisasi sebesar 1.462 ha (64,69 %), dan produktivitas dari 15.49 ku/ha
terealisasi 14,36 ku/ha. Upaya untuk dapat mencapai target kinerja telah direncanakan
melalui kegiatan peningkatan produksi kedelai berupa intensifikasi dan PIP kedelai seluas
2.250 ha. Namun realisasi pelaksanaan kegiatan hanya mencapai 800 ha Kab Landak dan
jadwal tanam mundur sehingga produksi akan menjadi carry over. Kegiatan lain yang
direncanakan untuk mendukung capaian kinerja yaitu bantuan fasilitasi Intensifikasi kedelai
di Kabupaten Mempawah seluas 150 ha, namun dari ASEM tahun 2016 realisasi luas panen
di Kabupaten Mempawah hanya mencapai 87 ha. Permasalahan yang menjadi kendala
pencapaian kinerja kedelai diantaranya yaitu sentra produksi kedelai di Kalbar masih
terbatas pada kabupaten Sambas dan penanaman masih terbatas hanya pada bulan Januari
– Maret dalam tiap tahun. Sementara itu pengembangan kedelai di wilayah non sentra
relative dalam skala kecil dan terkendala pada pemasaran hasil. Di sisi lain motivasi petani
untuk menggembangkan kedelai di wilayah sentra produksi makin menurun disebabkan harga yang
menurut petani kurang menguntungkan, bahkan sebagian petani di Kabupaten Sambas ada yang
beralih ke komoditi kacang hijau.
Sementara itu, kegiatan terkait capaian kinerja tanaman pangan selain komoditi Pajale
(Padi, Jagung, Kedelai) tidak ada kegiatan yang secara spesifik dilakukan sehingga capaian
kinerja cenderung merupakan murni hasil kegiatan produksi petani secara umum. Namun
ada upaya kegiatan yang dilakukan yaitu pengembangan kawasan untuk komoditi ubi kayu,
kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar. Untuk peningkatan produksi kacang-kacangan dan
umbi-umbian dilaksanakan melalui berbagai demplot untuk masing-masing komoditi dengan
luas bervariasi antara 2 sampai 5 ha. Pada demplot tersebut diberikan berbagai bantuan
diantaranya benih, pupuk dan bahan kimia (herbisida, fungisida, dan insektisida) serta
dekomposer / pembenah tanah dan dolomit. Dengan adanya demplot diharapkan
memberikan motivasi bagi petani agar secara mandiri tertarik untuk melakukan kegiatan
budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan demplot diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas umbi-umbian dan kacang-kacangan melalui penerapan teknologi, dukungan
saprodi, bertambahnya areal tanam, meningkatnya pengetahuan petani terhadap varietas-
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
22
varietas unggul komoditas kacang kacangan dan umbi-umbian serta meningkatnya wawasan
petani dalam menerapkan teknologi usaha tani kacang-kacangan dan umbi-umbian. Namun
kegiatan demplot yang dilaksanakan belum mampu berkontribusi maksimal untuk
pencapaian target kinerja terutama untuk produksi komoditi kacang tanah, ubi kayu dan ubi
jalar dimana rata-rata produksi dari ketiga komoditi tersebut pada tahun 2016 masih di
bawah 80% dari target yang ditetapkan. Secara teknis, upaya peningkatan produksi tanaman
pangan komoditi kacang-kacangan dan umbi-umbian tidak memiliki kendala yang berarti.
Permasalahan yang muncul sering disebabkan masalah klasik pendanaan terkait revisi dan
masalah nonteknis seperti sumberdaya manusia serta penentuan calon petani calon lokasi
pelaksanaan kegiatan.
Selain kegiatan di lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam
upaya pencapaian kinerja peningkatan produksi tanaman pangan juga didukung oleh
kegiatan dari UPT. UPT perbenihan yaitu UPBTPH (Unit Pengembangan Benih TPH) dan
UPSBTPH (Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH). UPBTPH memiliki tugas pokok
fungsi terkait penyediaan benih tanaman pangan. Kegiatan pendukung capaian kinerja
berupa perbanyakan benih padi, dan palawija, pendampingan/pembinaan kelompok
penangkar serta demonstrasi benih unggul tanaman pangan. Sementara itu, UPSBTPH
mendukung pencapaian kinerja tanaman pangan melalui kegiatan pelayanan sertifikasi dan
pelabelan, pengawasan peredaran benih, pengujian laboratorium, pemurnian varietas lokal
unggul, dan demplot varietas unggul bersertifikat. Dengan adanya dukungan dari UPT
perbenihan diharapkan sinergi yang positif dan terpadu dalam upaya pencapaian produksi
baik tanaman padi, jagung, maupun kedelai karena telah menggunakan benih-benih yang
jelas asal-usulnya, dimana pengawasan dan produksi benih dilakukan oleh petugas-petugas
yang berwenang.
Dalam upaya mencegah kegagalan panen dan mengurangi resiko kehilangan hasil
terkait serangan organisme pengganggu tanaman dan perubahan iklim telah dilakukan
berbagai kegiatan dibawah komando Unit Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
(UPTPH). Kegiatan yang dilakukan meliputi pemantauan, pengamatan dan peramalan OPT,
Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu dan Pemberdayaan Brigade Proteksi
Tanaman Pangan. Pemantauan, pengamatan dan peramalan OPT dilakukan sebagai
tindakan awal, untuk mencegah kegagalan produksi serta sebagai upaya mengamankan
produksi guna pencapaian kinerja. Kegiatan-kegiatan dari UPT lingkup dinas memberikan
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
23
kontribusi dalam upaya pencapaian kinerja Dinas secara keseluruhan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Kegiatan lain untuk mencapai target kinerja tahun 2016 melalui pengelolaan air di
tingkat usaha tani untuk tanaman pangan dan hortikultura seluas 100 ha serta perluasan
areal tanam dan pengelolaan lahan berupa pembangunan jalan usaha tani sepanjang total
7,5 km. Namun kegiatan ini belum berkontribusi dalam capaian kinerja disebabkan
pelaksanaan kegiatan terlambat, sehingga belum mampu meningkatkan luas panen dan
produksi tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu kegiatan-kegiatan terkait bantuan
sosial seperti alat pertanian, pupuk, benih, sarana gudang dan lainnya dimungkinkan belum
dapat berfungsi secara maksimal mendukung pencapaian kinerja. Upaya peningkatan
produksi tanaman pangan secara berlanjut akan terus diupayakan secara optimal dengan
dukungan Program dan Kegiatan yang bersumber dari dana APBD dan APBN.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan
berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura
dengan target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50
ha, fasilitasi bantuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan
produksi melalui pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing
seluas 1 ha, kawasan sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan
aneka cabai seluas 450 ha di 14 k
GAP/SOP sebanyak 12 kelompok, promosi dan pameran produk hortikultura,
demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot cabai merah, cabe rawit, dan bawang
merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut secara fisik belum
100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap capaian produksi hortikultura
secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng dilaksanakan di Dinas Pertanian,
dukungan terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan oleh Unit Pembenihan In
TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti pengembangan tanaman secara
kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias dan buah
fasilitasi peningkatan teknis teknologi pembenihan.
c. Capaian Produksi Tanaman Hortikultura
Grafik Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
0200.000400.000600.000800.000
1.000.0001.200.0001.400.0001.600.000
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan
berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura
dengan target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50
ntuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan
produksi melalui pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing
seluas 1 ha, kawasan sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan
aneka cabai seluas 450 ha di 14 kab/kota. Kegiatan lainnya seperti penerapan
GAP/SOP sebanyak 12 kelompok, promosi dan pameran produk hortikultura,
demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot cabai merah, cabe rawit, dan bawang
merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut secara fisik belum
100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap capaian produksi hortikultura
secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng dilaksanakan di Dinas Pertanian,
terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan oleh Unit Pembenihan In
TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti pengembangan tanaman secara
kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias dan buah
fasilitasi peningkatan teknis teknologi pembenihan.
Capaian Produksi Tanaman Hortikultura
Grafik 7: Capaian Produksi Tanaman Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
0200.000400.000600.000800.000
1.000.0001.200.0001.400.0001.600.000
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
24
Dalam rangka mencapai target kinerja hortikultura tahun 2016, telah dilaksanakan
berbagai program dan kegiatan diantaranya pengembangan kawasan hortikultura
dengan target seluas 125 ha, pengutuhan hortikultura park dengan target seluas 50
ntuan kepada petani jeruk seluas 50 ha. Untuk sayuran, peningkatan
produksi melalui pengembangan kawasan bawang merah dan cabai masing-masing
seluas 1 ha, kawasan sayuran lainnya seluas 20 ha, fasilitasi bantuan ke kawasan
ab/kota. Kegiatan lainnya seperti penerapan
GAP/SOP sebanyak 12 kelompok, promosi dan pameran produk hortikultura,
demonstrasi media pot sebanyak 12000 pot cabai merah, cabe rawit, dan bawang
merah. Namun dari beberapa kegiatan tersebut secara fisik belum dapat terealisasi
100% sehingga belum mampu berkontribusi terhadap capaian produksi hortikultura
secara keseluruhan. Selain kegiatan utama yanng dilaksanakan di Dinas Pertanian,
terkait perbenihan hortikultura dilaksanakan oleh Unit Pembenihan Induk
TPH Anjongan melalui berbagai kegiatan seperti pengembangan tanaman secara
kultur jaringan, pemeliharaan Pohon Induk tanaman hias dan buah-buahan, serta
: Capaian Produksi Tanaman Hortikultura
Target
Realisasi
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
25
• Tingkat capaian produksi buah-buahan dengan target tahun 2016 447.383 ton,
berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016 terealisasi
sebesar 390.729 ton atau 87,34 % dari target.
• Tingkat capaian produksi sayur-sayuran dengan target Tahun 2016 adalah 89.021
ton, berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016
terealisasi sebesar 71.181 ton atau sebesar 79,96 % dari target.
• Tingkat capaian produksi Tanaman Hias dengan target 1.482.082 Kg/tangkai/pohon
, berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016
terealisasi sebanyak 528.580 Kg/tangkai/pohon atau 35,66 % dari target.
• Tingkat capaian produksi Tanaman Biofarmaka dengan target 1.599 Ton,
berdasarkan Rekap Statistik Pertanian Hortikultura (Estimasi) tahun 2016
terealisasi sebesar 13.685 Ton atau sekitar 93,74 % dari target.
Capaian kinerja produksi tanaman hortikultura tahun 2016 secara keseluruhan bila
dibandingkan dengan target adalah 35,66 %.
Sedangkan penurunan produksi hortikultura disebabkan antara lain karena
kebanyakan petani hortikultura bersifat orientasi pasar, jika harga komoditas itu turun maka
motivasi petani untuk menanam komoditas tersebut tidak ada atau tanaman tidak dipelihara
secara intensif. Selain itu karena adanya penurunan luasan tanam di kabupaten/kota yang
menjadi sentra penanaman komoditas diatas sehingga mempengaruhi pada penurunan luas
panen. Di sisi lain, karena pengaruh iklim yang kurang mendukung dan adanya serangan
hama dan penyakit
Untuk komoditi buah-buahan, capaian kinerja produksi tahun 2016 hanya terealisasi
sebesar 49.43% dari target yang ditetapkan. Penurunan produksi buah-buahan disebabkan
antara lain menurunnya produktivitas karena pertanaman tidak dibudidayakan secara
intensif. Petani lebih fokus pada tanaman pangan (Pajale), tanaman buah hanya sebagai
tanaman sela. Tanaman rambuatan di kabupaten sentral (Sambas dan Kubu Raya) sudah
banyak yang kurang produktif tanpa ada peremajaan, selain itu banyak tanaman yang sudah
tua sehingga di tebang dan digantikan dengan komoditas lainnya dan belum berproduksi.
Untuk buah jeruk, di kabupaten sentral (Sambas) terjadi alih fungsi lahan ke komoditi Pajale,
eradikasi tanaman yang sudah tidak produktif, masih kurang budidaya intensif dalam hal
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
26
pemupukan dan adanya serangan penyakit. Selain itu adanya kegagalan berbunga karena
cuaca yang tidak mendukung.
Capaian kinerja produksi tanaman sayuran tahun 2016 berdasarkan Angka Sementara
hanya terealisasi sebesar 57.88% dari target yang ditetapkan. Penurunan produksi sayur-
sayuran disebabkan antara lain karena kebanyakan petani hortikultura sayuran bersifat
orientasi pasar, jika harga komoditas itu turun maka motivasi petani untuk menanam
komoditas tersebut tidak ada atau tanaman tidak dipelihara secara intensif. Selain itu karena
adanya penurunan luasan tanam di kabupaten/kota yang menjadi sentra penanaman
komoditas diatas sehingga mempengaruhi pada penurunan luas panen. Pada komoditi cabe
terjadi penurunan produksi karena tanaman yang ada sudah tidak produktif, sedangkan
tanaman baru belum berproduksi serta pelaksanaan kegiatan tanam cabe dilaksanakan
pada triwulan akhir sehingga akan menjadi carry over tahun 2017. Di sisi lain, karena
pengaruh iklim yang kurang mendukung (adanya kekeringan) dan adanya serangan hama
dan penyakit seperti pada tanaman buncis di Kabupaten Bengkayang sehingga petani
membongkar tanaman tersebut.
Capaian kinerja produksi hortikultura juga didukung melalui kegiatan sosialisasi
/pertemuan /pelatihan /magang yang bertujuan memberikan berbagai informasi terkait
perkembangan teknologi terbaru mengenai budidaya tanaman bagi pelaku usaha dan
petugas teknis khususnya dibeberapa Kabupaten/Kota yang menjadi sentra pengembangan
tanaman hortikultura. Demikian pula untuk memperkenalkan produk-produk pertanian
dilaksanakan kegiatan promosi-promosi, sehingga produk yang dihasilkan dapat dikenal
dengan cepat oleh konsumen atau investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang
pertanian. Kegiatan-kegiatan dilaksanakan dalam upaya membantu capaian kinerja produksi
tanaman hortikultura.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
27
2.4 Perbandingan realisasi dan capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015.
Perbandingan capaian kinerja tahun 2015 dan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4
No Sasaran Strategis %
1 I Tanaman Pangan
A Produksi Tanaman Pangan 1.572.444 Ton 1.654.383 Ton 105,21
- Padi 1.275.707 Ton 1.362.946 Ton 106,84
- Jagung 103.742 Ton 113.608 Ton 109,51
- Kedelai 2.637 Ton 2.101 Ton 79,67
- Kacang Tanah 945 Ton 947 Ton 100,21
- Kacang Hijau 1.102 Ton 1.444 Ton 131,03
- Ubi Kayu 173.448 Ton 162.955 Ton 93,95
- Ubi Jalar 14.863 Ton 10.382 Ton 69,85
B Luas Panen Tanaman Pangan 482.027 Ha 542.326 Ha 112,51
- Padi 433.944 Ha 495.909 Ha 114,28
- Jagung 31.851 Ha 31.035 Ha 97,44
- Kedelai 1.647 Ha 1.462 Ha 88,77
- Kacang Tanah 841 Ha 840 Ha 99,88
- Kacang Hijau 1.462 Ha 1.904 Ha 130,23
- Ubi Kayu 10.609 Ha 9.922 Ha 93,52
- Ubi Jalar 1.673 Ha 1.254 Ha 74,96
C Produktivitas Tanaman Pangan 349,09 Ku/Ha 344,29 Ku/Ha 98,62
- Padi 29,40 Ku/Ha 27,48 Ku/Ha 93,47
- Jagung 32,57 Ku/Ha 36,61 Ku/Ha 112,40
- Kedelai 16,01 Ku/Ha 14,36 Ku/Ha 89,69
- Kacang Tanah 11,24 Ku/Ha 11,27 Ku/Ha 100,27
- Kacang Hijau 7,54 Ku/Ha 7,58 Ku/Ha 100,53
- Ubi Kayu 163,49 Ku/Ha 164,23 Ku/Ha 100,45
- Ubi Jalar 88,84 Ku/Ha 82,76 Ku/Ha 93,16
II Tanaman Hortikultura
A Produksi Tanaman Hortikultura 496.018 Ton 282.824 Ton 57,02
- Tanaman Buah-buahan 415.585 Ton 221.160 Ton 53,22
- Tanaman Sayur-sayuran 64.595 Ton 51.522 Ton 79,76
- Tanaman Biofarmaka 15.838 Ton 10.142 Ton 64,04
- Tanaman Hias 784.265
Kg/Tangka
i/
pohon
457.422
Kg/Tangka
i/
pohon
58,32
2016
Peningkatan
produksi dan
mutu produk
tanaman pangan
dan hortikultura
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015 -2016
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015
Sumber: Rekap SP Hortikultura 2016 (Estimasi) dan Angka Tetap 2014, dan ASEM Pangan Tahun 2016
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
28
2.4.1 Tanaman Pangan
Grafik 8 : perbandingan Produksi Tanaman Pangan 2015 – 2016
a. Padi
Berdasarkan ASEM 2016 produksi padi sebesar 1.362.947 Ton GKG. Jika
dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 1.275.707 Ton GKG, produksi ASEM 2016
meningkat sebesar 87.240 Ton GKG (6,84%).
Meningkatnya produksi padi ASEM 2016 disebabkan terjadinya peningkatan luas
panen sebesar 61.965 Ha (14,28%) walaupun terjadi penurunan provitas sebesar
1,91Ku/Ha (-6,51%).
Berdasarkan ASEM 2016 terhadap ATAP 2015 daerah yang mengalami
peningkatan produksi padi terbesar adalah kab. Sanggau sebesar 49.015 Ton GKG
yang diakibatkan peningkatan luas panen sebesar 28.841 Ha walaupun provitas
menurun sebesar 6,45 Ku/Ha, kab. Ketapang sebesar 20.982 Ton GKG yang
diakibatkan peningkatan luas panen sebesar 7.323 Ha serta peningkatan provitas
sebesar 0,17 Ku/Ha, kab. Kapuas Hulu sebesar 17.900 Ton GKG yang diakibatkan
peningkatan luas panen sebesar 6.036 Ha serta peningkatan provitas sebesar 1,91
Ku/Ha. Sedangkan daerah yang mengalami penurunan adalah kab. Kubu Raya
sebesar 26.048 Ton GKG yang diakibatkan penurunan luas panen sebesar 7.896 Ha
walaupun provitas meningkat sebesar 0,22 Ku/Ha, kab. Landak sebesar 6.584 Ton
GKG yang diakibatkan penurunan provitas 9,66 Ku/Ha walaupun luas panen
meningkat sebesar 17.627 Ha, kab. Sambas sebesar 4.585 Ton GKG yang
diakibatkan penurunan provitas sebesar 0,72 Ku/Ha walaupun luas panen meningkat
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
3.000.000
Padi Jagung Kedelai Kacang
Tanah
Kacang
Hijau
Ubi
Kayu
Ubi
Jalar
2016
2015
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
29
sebesar 1.009 Ha dan kab.Melawi sebesar 463 Ton GKGyang diakibatkan
penurunan luas panen 309 Ha walaupun provitas meningkat sebesar 0,15 Ku/Ha.
b. Jagung
Berdasarkan ASEM 2016 produksi jagung sebesar 113.609 Ton PK. Jika
dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 103.742 Ton PK, produksi ASEM 2016
meningkat sebesar 9.866 Ton PK (9,51%).
Meningkatnya produksi jagung ASEM 2016 disebabkan terjadinya
peningkatan provitas sebesar 4,03 Ku/Ha (12,39%) walaupun terjadi penurunan luas
panen seluas 816 Ha (-2,56%).
Berdasarkan ASEM 2016 terhadap ATAP 2015 daerah yang mengalami
peningkatan produksi jagung terbesar adalah kab. Bengkayang sebesar 8.772 Ton
BKyang diakibatkan peningkatan luas panen sebesar 559 Ha serta peningkatan
provitas sebesar 3,11 Ku/Ha dan kab. Landak sebesar 3.103 Ton GKG yang
diakibatkan peningkatan provitas sebesar 14,69 Ku/Ha walaupun luas panen
menurun sebesar 607 Ha. Sedangkan daerah yang mengalami penurunan produksi
terbesar adalah kab. Kubu Raya sebesar 4.742 Ton GKG yang diakibatkan
penurunan luas panen seluas 1.620 Ha serta penurunan provitas sebesar 0,27 Ku/Ha
dan kab. Mempawah sebesar 693 Ton GKG yang diakibatkan penurunan luas panen
sebesar 139 Ha serta penurunan provitas sebesar 6,17 Ku/Ha.
C. Kedelai
Berdasarkan ASEM 2016 produksi kedelai sebesar 2.101 Ton BK. Jika
dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 2.637 Ton BK, produksi ASEM 2016 menurun
sebesar 536 Ton BK (-20,32%).
Menurunnya produksi kedelai ASEM 2016 disebabkan terjadinya penurunan
luas panen seluas 184Ha (-11,18%) dan penurunan provitas sebesar 1,65 Ku/Ha (-
10,30%).
Berdasarkan ASEM 2016 terhadap ATAP 2015 daerah yang mengalami
penurunan produksi terbesar adalah kab. Sambas sebesar 480 Ton BK yang
diakibatkan penurunan luas panen sebesar 260 Ha dan kab. Bengkayang sebesar
470 Ton BK yang diakibatkan penurunan luas panen sebesar 376 Ha serta
penurunan provitas sebesar 1,06 Ku/Ha. Sedangkan daerah yang mengalami
peningkatan produksi terbesar adalah kab. Landak sebesar 195 Ton BK yang
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
30
diakibatkan peningkatan luas panen sebesar 260 Ha walaupun provitas menurun
sebesar 2,37 Ku/Ha dan kab. Ketapang sebesar 80 Ton BK yang diakibatkan
peningkatan luas panen sebesar 64 Ha serta peningkatan provitas sebesar 0,88
Ku/Ha.
D. Kacang Tanah
Berdasarkan ASEM 2016produksi kacang tanah sebesar 947Ton BK. Jika
dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 945 Ton BK, produksi ASEM 2016 meningkat
sebesar 2 Ton BK (0,16%).
Meningkatnya produksi kacang tanah ASEM 2016 disebabkan terjadinya
peningkatan provitas sebesar0,03Ku/Ha (0,23%) walaupun terjadi penurunan luas
panen sebesar 1 Ha (-0,07%).
E. Kacang Hijau
Berdasarkan ASEM 2016produksi kacang hijau sebesar 1.442Ton BK. Jika
dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 1.102 Ton BK, produksi ASEM 2016
meningkat sebesar 340 Ton BK (30,90%).
Meningkatnya produksi kacang hijau ASEM 2016 disebabkan terjadinya
peningkatan luas panen seluas 443Ha (30,29%) dan peningkatan produktivitas
sebesar 0,04 Ku/Ha (0,47%). Peningkatan produktivitas kacang hijau disebabkan
penggunaan pupuk dan permeliharaan karena harga yang menguntungkan petani.
F. Ubi Kayu
Berdasarkan ASEM 2016 produksi ubi kayu sebesar 162.955 Ton. Jika
dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 173.448 Ton, produksi ASEM 2016 menurun
sebesar 10.493 Ton (-6,05%).
Menurunnya produksi ubi kayu ASEM 2016 disebabkan terjadinya penurunan
luas panen seluas 687Ha (-6,47%) walaupun terjadi peningkatan provitassebesar
0,74 Ku/Ha (0,45%). Penurunan luas panen ubi kayu disebabkan adanya alih
komoditas ke pertanaman lainnya akibat sulitnya menjual hasil panen dibeberapa
daerah serta rendahnya harga jual komoditas tersebut.
G. Ubi Jalar
Berdasarkan ASEM 2016 produksi ubi jalar sebesar 10.382 Ton. Jika
dibandingkan dengan ATAP 2015 yaitu 14.863 Ton, produksi ASEM 2016 menurun
sebesar 4.481 Ton (-30,15%).
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
31
Menurunnya produksi ubi jalar ASEM 2016 disebabkan terjadinya
penurunanluas panen sebesar 419Ha (-25,01%) dan penurunan provitas sebesar
6,08 Ku/Ha(-6,84%). Penurunan luas panen ubi jalar disebabkan menurunnya luas
tanam karena adanya alih komoditas ke pertanaman lainnya.
2.4.2 Hortikultura
Sementara itu untuk tanaman hortikultura capaian kinerja produksi pada tahun 2016
cenderung lebih turun drastis hanya mencapai 36.00% dibandingkan tahun 2015.
Capaian kinerja produksi buah-buahan menurun dari 706.480 ton pada tahun 2015
menjadi 221.160 ton (turun 68.70%) pada tahun 2016. Sedangkan komoditi sayur-
sayuran dan biofarmaka cenderung menurun dibandingkan tahun 2015, penurunannya
masing-masing sebesar 23.25% dan 16.10%. Demikian juga halnya dengan tanaman
hias, produksi tahun 2016 drastis menurun sebesar 50.24% dari 917.241 tahun 2015
menjadi 456.422 (dalam satuan kg atau tangkai).
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
32
2.5 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dibandingkan dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis (2013-2018) khususnya
terkait dengan produksi komoditi utama ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 5
TARGET
2013 2014 2015 2016* 2018
1. Peningkatan Produksi Peningkatan Produksi (Ton)
dan Mutu Produk 1. Komoditi Tan.Pangan
Tanaman Pangan dan -. Padi 1.441.877 1.467.339 1.275.707 1.362.946 1.696.000 80,36
Hortikultura -. Jagung 159.982 148.559 103.742 113.608 120.700 94,12
-. Kedelai 1.677 3.394 2.637 2.101 2.360 89,03
-. Kacang Tanah 1.317 1.383 945 947 1.080 87,69
-. Kacang Hijau 553 932 1.102 1.444 1.300 111,08
-. Ubi Kayu 168.521 196.065 173.448 162.955 177.400 91,86
-. Ubi Jalar 15.296 14.798 14.863 10.382 11.700 88,74
Jumlah 1.789.223 1.832.470 1.572.444 1.654.383 2.010.540 82,29
2. Komoditi Tan.Hortikultura
-. Buah-buahan 385.881 454.294 415.585 221.160 230.100 96,11
-. Sayur-sayuran 90.607 81.281 64.595 51.522 56.800 90,71
-. Tanaman Hias (tangkai) 1.227.258 816.303 784.265 457.422 475.900 96,12
-. Biofarmaka 12.038 14.395 15.838 10.142 10.550 96,13
Jumlah (Selain Tan. Hias) 488.526 549.970 496.018 282.824 297.450 95,08
Perbandingan Realisasi Kinerja (Produksi) Tahun 2016 dengan Target Jangka Menengah
NO.SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
REALISASI%
2016* Angka sementara Tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target
jangka panjang (tahun 2018) khususnya terkait produksi komoditi utama masih memerlukan
upaya cukup besar untuk mencapai target tersebut. Sejalan dengan rencana perubahan
renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, maka target kinerja (indikator
kinerja utama) juga mengalami perubahan dan penyesuaian sampai akhir target jangka
menengah (2018). Untuk capaian kinerja produksi tanaman pangan tahun 2016 secara
keseluruhan baru mencapai 82,29 % dibandingkan dengan target sampai pada tahun 2018.
Capaian kinerja produksi komoditi padi tahun 2016 mencapai 1.362.946 ton (ASEM Tahun
2016) atau sebesar 80,36 % dari target 2018 sebesar 1.696.000 ton. Capaian kinerja rata-
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
33
rata produksi tanaman pangan dari target jangka menengah sudah mencapai diatas 80%.
Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja produksi tanaman pangan masih menunjukkan
pertumbuhan yang baik dan berpeluang untuk terus dikembangkan .
Sementara itu capaian kinerja produksi komoditi tanaman hortikultura pada tahun 2016
rata-rata 95,08 % (diluar Tanaman Hias) di bandingkan dengan target tahun 2018. Capaian
kinerja produksi tanaman hortikultura dibandingkan dengan target jangka menengah (tahun
2018) masing-masing komoditi yaitu buah-buahan sebesar 96,11 %, Sayur-sayuran sebesar
52.50%, Biofarmaka sebesar 96,13 %, tanaman hias 96,12 % dibandingkan dengan target
tahun 2018 .
Keterangan diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja produksi hortikultura sudah
diatas 90 % ( Tanpa tanaman hias) dari target tahun 2018, hal ini menunjukkan bahwa
komoditas hortikultura menunjukkan perkembangan yang baik untuk di kembangkan .
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018
34
TABEL 6 PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI PRODUKSI
KOMODITI UTAMA JANGKA MENENGAH
No
Persentase
Capaian
Target (%)
(1) Target Realiasasi Target Realiasasi Target Realiasasi Target Realiasasi Target Realiasasi (9)
A. Tanaman Pangan
1 Padi 1.470.000 1.441.877 1.500.000 1.372.695 1.600.000 1.275.707 1.610.000 1.362.946 1.545.000 1.363.306 88,24
2 Jagung 165.000 159.982 175.000 135.461 187.200 103.742 188.000 159.112 178.800 139.574 78,06
3 Kedelai 2.000 1.677 3.000 3.161 3.240 2.637 3.500 2.070 2.935 2.386 81,30
4 Kacang Tanah 1.400 1.317 1.500 1.250 1.570 945 1.600 1.229 1.518 1.185 78,11
5 Kacang Hijau 800 553 900 924 953 1.102 1.000 1.444 913 1.006 110,13
6 Ubikayu 177.650 168.521 190.000 192.968 200.445 173.448 210.000 162.955 194.524 174.473 89,69
7 Ubijalar 15.482 15.296 18.585 15.393 19.525 14.863 19.600 10.382 18.298 13.984 76,42
1.832.332 1.789.223 1.888.985 1.721.852 2.012.933 1.572.444 2.033.700 1.700.138 1.941.988 1.695.914 87,33
2016 Rata-Rata 2013-2016
(2)
Total
Uraian 2013 2014 2015
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Grafik 9: Rata
Berdasarkan pada tabel diatas d
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tah
untuk tanaman Pangan dari target sebesar 1.941.988 Ton , realisasi sebesar
1.695.914 Ton atau capaian dari target sebebsar 87,33 Ton , dengan rincian
sebagai berikut :
a. Padi
Untuk produksi padi di provinsi Kalimantan Barat sepanjang tahun
target produksi sebesar 1.545.000 Ton GKG, sedangkan realisasi hanya mencapai
1.363.306 Ton GKG, sehingga pencapaian target lebih kurang 88,24 % dari target.
b. Jagung
Untuk Produksi Jagung di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun 2013
dengan target produksi sebesar 178.000 Ton Biji kering Panen dengan realisasi
produksi sebesar 139.574 Ton Biji Kering Panen, sehingga capaian produksi jagung
hanya mencapai 78,06 % dari target.
c. Kedelai
Untuk Produksi kedelai di Provinsi Kalimantan
dengan target produksi sebesar 2.935 Ton Biji kering panen dengan realisasi
produksi sebesar 2.386 Ton Biji kering panen, sehingga capaian produksi kedelai
mencapai 81,30 % dari target.
0
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
9: Rata-Rata Produksi Tanaman Pangan (2013
bel diatas dapat dijelaskan capaian kinerja Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tah
untuk tanaman Pangan dari target sebesar 1.941.988 Ton , realisasi sebesar
1.695.914 Ton atau capaian dari target sebebsar 87,33 Ton , dengan rincian
Untuk produksi padi di provinsi Kalimantan Barat sepanjang tahun
target produksi sebesar 1.545.000 Ton GKG, sedangkan realisasi hanya mencapai
1.363.306 Ton GKG, sehingga pencapaian target lebih kurang 88,24 % dari target.
Untuk Produksi Jagung di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun 2013
dengan target produksi sebesar 178.000 Ton Biji kering Panen dengan realisasi
produksi sebesar 139.574 Ton Biji Kering Panen, sehingga capaian produksi jagung
hanya mencapai 78,06 % dari target.
Untuk Produksi kedelai di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun 2013
dengan target produksi sebesar 2.935 Ton Biji kering panen dengan realisasi
produksi sebesar 2.386 Ton Biji kering panen, sehingga capaian produksi kedelai
mencapai 81,30 % dari target.
Target
Realiasasi
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
35
Produksi Tanaman Pangan (2013 – 2016)
apat dijelaskan capaian kinerja Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 – 2016
untuk tanaman Pangan dari target sebesar 1.941.988 Ton , realisasi sebesar
1.695.914 Ton atau capaian dari target sebebsar 87,33 Ton , dengan rincian
Untuk produksi padi di provinsi Kalimantan Barat sepanjang tahun 2013-2016 dengan
target produksi sebesar 1.545.000 Ton GKG, sedangkan realisasi hanya mencapai
1.363.306 Ton GKG, sehingga pencapaian target lebih kurang 88,24 % dari target.
Untuk Produksi Jagung di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun 2013-2016
dengan target produksi sebesar 178.000 Ton Biji kering Panen dengan realisasi
produksi sebesar 139.574 Ton Biji Kering Panen, sehingga capaian produksi jagung
Barat sepanjang Tahun 2013-2016
dengan target produksi sebesar 2.935 Ton Biji kering panen dengan realisasi
produksi sebesar 2.386 Ton Biji kering panen, sehingga capaian produksi kedelai
Target
Realiasasi
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
36
d. Kacang Tanah
Untuk Produksi Kacang Tanah di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun 2013-
2016 dengan target produksi sebesar 1.518 dengan realisasi produksi sebesar
1.185 Ton, sehingga capaian produksi kacang tanah mencapai 78,11 %. dari target.
e. Kacang Hijau
Untuk Produksi Kacang Hijau di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun 2013-
2016 dengan target produksi sebesar 913 Ton dengan realisasi produksi sebesar
1.005 Ton, sehingga capaian produksi kacang hijau melebihi dari target sebebsar
10,13% dari target.
f. Ubi kayu
Untuk Produksi ubi Kayu di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun 2013-2016
dengan target produksi sebesar 194.524 Ton dengan realisasi produksi sebesar
174.473 Ton, sehingga capaian produksi ubu kayu mencapai 89,69 % dari target.
g. Ubi jalar
Untuk Produksi ubi jalar di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun 2013-2016
dengan target produksi sebesar 194.524 Ton dengan realisasi produksi sebesar
174.473 Ton, sehingga capaian produksi ubu kayu mencapai 89,69 % dari target.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018
37
Tabel 7
Target dan Realisasi Produksi Hortikultura Tahun 2013 - 2016
No
Persentase
Capaian
Target (%)
(1) Target Realiasasi Target Realiasasi Target Realiasasi Target Realiasasi Target Realiasasi (9)
A. Tanaman Hortikultura
1 Tanaman Buah (Ton) 432.648 385.881 436.854 540.291 440.595 415.585 447.383 221.160 439.370 390.729 88,93
2 Tanaman Sayur (Ton) 66.840 90.607 70.744 78.000 84.782 64.595 89.021 51.522 77.847 71.181 91,44
3 Tanaman Biofarmaka
(Ton) 13.784 12.037 14.067 16.721 14.329 15.838 14.599 10.142 14.195 13.685 96,41
4 Tanaman Hias
(Tangkai/Kg/Potong) 1.068.295 94.759 1.187.753 777.874 1.326.193 784.265 1.482.082 457.422 1.266.081 528.580 41,75
1.581.567 583.284 1.709.418 1.412.886 1.865.899 1.280.283 2.033.085 740.246 1.797.492 1.004.175 55,87
2016 Rata-Rata 2013-2016
(2)
Total
Uraian 2013 2014 2015
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Grafik 10: Target dan Realisasi Produksi Hortikultura Tahun 2016
Berdasarkan pada tabel diatas dapat disampaikan hal
a) Buah
Untuk Produksi Tanaman Buah di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun
2013-2016 dengan target produksi sebesar 439.437 Ton dengan realisasi
produksi sebesar 390.729 Ton, sehingga capaian produksi kedelai mencapai
88,93 % dari target
b). Sayur
Untuk Produksi Tanaman sayur di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun
2013-2016 dengan target produksi sebesar 77.847 Ton dengan realisasi
produksi sebesar 71.181 Ton, sehingga capaian produksi kedelai mencapai
91,44 % dari target
a) Biofarmaka
Untuk Produksi Tanaman Biofarmaka di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang
Tahun 2013-2016 dengan target produksi sebesar 14.195 Ton dengan realisasi
produksi sebesar 13.685 Ton, sehingga capaian produksi kedelai mencapai
96,41 % dari target
b) Tanaman Hias
Untuk Produksi Tanaman Hias di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun
2013-2016 dengan target produksi sebesar
0200.000400.000600.000800.000
1.000.0001.200.0001.400.000
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
: Target dan Realisasi Produksi Hortikultura Tahun 2016
Berdasarkan pada tabel diatas dapat disampaikan hal-hal sebagai
Untuk Produksi Tanaman Buah di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun
2016 dengan target produksi sebesar 439.437 Ton dengan realisasi
produksi sebesar 390.729 Ton, sehingga capaian produksi kedelai mencapai
Untuk Produksi Tanaman sayur di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun
2016 dengan target produksi sebesar 77.847 Ton dengan realisasi
produksi sebesar 71.181 Ton, sehingga capaian produksi kedelai mencapai
Untuk Produksi Tanaman Biofarmaka di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang
2016 dengan target produksi sebesar 14.195 Ton dengan realisasi
produksi sebesar 13.685 Ton, sehingga capaian produksi kedelai mencapai
Untuk Produksi Tanaman Hias di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun
2016 dengan target produksi sebesar 1.266.081
Target
Realiasasi
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
38
: Target dan Realisasi Produksi Hortikultura Tahun 2016
hal sebagai berikut :
Untuk Produksi Tanaman Buah di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun
2016 dengan target produksi sebesar 439.437 Ton dengan realisasi
produksi sebesar 390.729 Ton, sehingga capaian produksi kedelai mencapai
Untuk Produksi Tanaman sayur di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun
2016 dengan target produksi sebesar 77.847 Ton dengan realisasi
produksi sebesar 71.181 Ton, sehingga capaian produksi kedelai mencapai
Untuk Produksi Tanaman Biofarmaka di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang
2016 dengan target produksi sebesar 14.195 Ton dengan realisasi
produksi sebesar 13.685 Ton, sehingga capaian produksi kedelai mencapai
Untuk Produksi Tanaman Hias di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Tahun
1.266.081 Tangkai/Kg/Potong
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
39
dengan realisasi produksi sebesar 528.580 Tangkai/Kg/Potong, sehingga
capaian produksi kedelai mencapai 41,75 % dari target
2.6 Capaian Kegiatan Penunjang Lainnya
1. Pengelolaan lahan
Pengelolaan lahan terdiri dari perluasan lahan, optimasi lahan dan
pembuatan Jalan Usaha Tani. Pada periode 2008 – 2012 kegiatan cetak sawah
mencapai 17.440 ha dan pada periode 2013 – 2016 mencapai jumlah sebesar 30.285
ha, sehingga jika dijumlahkan dari tahun 2008 sampai tahun 2016 kegiatan cetak
sawah telah mencapai jumlah keseluruhan sebesar 47.725 ha.
Keberhasilan peningkatan perluasan sawah ini telah menuai penghargaan
kepada Gubernur dari MURI sebagai Rekor Pertama di Indonesia atas Program
Ketahanan Pangan dengan Food Estate Cetak Sawah seluas 17.000 hektare pada
tahun 2012.
Kegiatan optimasi lahan pada periode 2008 – 2012 sebesar 9.928 ha dan
periode 2013 - 2016 seluas 74.288 ha sehingga total optimasi lahan seluas 84.216 ha
sedangkan untuk pembuatan jalan usaha tani pada periode 2008 – 2012 sepanjang
44 km, sedangkan pada tahun 2012 - 2016 sepanjang 10 km.
2. Pupuk Bersubsidi
Kegiatan pupuk bersubsidi untuk periode pada tahun 2013 – 2016 sebesar
638.592,46 ton, dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 40,65 %.
3. Benih Subsidi / Bantuan Benih
Kegiatan Benih bersubsidi untuk tahun 2013 – 2016 bantuan benih
diberikan bersama sarana produksi dalam satuan ha yaitu padi sebesar 431.845 ha,
jagung 36.090 ha dan kedelai sebesar 8.145 ha. Kegiatan subsidi benih dilakukan
untuk periode 2015 – 2016. Tahun 2015 telah dialokasikan benih padi bersubsidi
sebesar 3.750 ton dan benih kedelai bersubsidi sebesar 55 ton sedangkan tahun
2016 telah dialokasikan benih padi bersubsidi sebesar 3.750 ton.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
40
4. Alsintan.
Pada periode 2012 - 2016 dengan jumlah total 6.299 unit yang terdiri dari
jumlah traktor roda 2 sejumlah 2.298 unit, traktor roda 4 sejumlah 63 unit, pompa air
sebanyak 744 unit, power threser multi guna sebanyak 113 unit, power threser 358
unit, hand traktor 80 unit, conseller 93 unit, vertical dryer padi 6 unit, vertical dryer
jagung 2 unit, transplanter 368 unit, mini combine harvester 120 unit, combine
harverster sedang 30 unit, RMU I phase 4 unit, RMU 44 unit, excavator 3 unit, power
threser 90 unit, cultivator 14 unit, reaper 2 unit, hand sprayer 1.510 unit, copper 5
unit, paddy mower 94 unit, gerobak jungkit 55 unit, moisturizer meter 55 unit, flat bed
dryer 1 unit, mesin pemotong rumput 42 unit, dan APPO 38 unit.
5. Infrastruktur Air
Kegiatan infrastruktur pengelolaan air pada periode 2013 – 2016
pengelolaan air dinamakan terdiri dari JIDES sebesar 27.780 ha, sumber air sebesar
1.801 paket, dan jaringan irigasi sebesar 125.550 ha.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
41
2.7 Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan target dan kinerja secara nasional
Perbandingan capaian kinerja 2015dengan target nasional Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8
1 I Tanaman Pangan
A Produksi Tanaman Pangan126.976.941 Ton 1.654.383 Ton 1,30
- Padi 79.347.116 Ton 1.362.946 Ton 1,72
- Jagung 23.592.367 Ton 113.608 Ton 0,48
- Kedelai 858.305 Ton 2.101 Ton 0,24
- Kacang Tanah 573.055 Ton 947 Ton 0,17
- Kacang Hijau 252.583 Ton 1.444 Ton 0,57
- Ubi Kayu 20.254.289 Ton 162.955 Ton 0,80
- Ubi Jalar 2.099.226 Ton 10.382 Ton 0,49
B Luas Panen Tanaman Pangan21.773.572 Ha 542.326 Ha 2,49
- Padi 15.151.552 Ha 495.909 Ha 3,27
- Jagung 4.444.078 Ha 31.035 Ha 0,70
- Kedelai 574.597 Ha 1.462 Ha 0,25
- Kacang Tanah 436.078 Ha 840 Ha 0,19
- Kacang Hijau 223.837 Ha 1.904 Ha 0,85
- Ubi Kayu 822.380 Ha 9.922 Ha 1,21
- Ubi Jalar 121.050 Ha 1.254 Ha 1,04
C Produktivitas Tanaman Pangan564,53 Ku/Ha 344,29 Ku/Ha 60,99
- Padi 52,37 Ku/Ha 27,48 Ku/Ha 52,47
- Jagung 53,09 Ku/Ha 36,61 Ku/Ha 68,96
- Kedelai 14,94 Ku/Ha 14,36 Ku/Ha 96,12
- Kacang Tanah 13,14 Ku/Ha 11,27 Ku/Ha 85,77
- Kacang Hijau 11,28 Ku/Ha 7,58 Ku/Ha 67,20
- Ubi Kayu 246,29 Ku/Ha 164,23 Ku/Ha 66,68
- Ubi Jalar 173,42 Ku/Ha 82,76 Ku/Ha 47,72
ASEM Nasional ASEM Kalbar%
2015 2016
Peningkatan
produksi dan
mutu produk
tanaman pangan
dan hortikultura
PERBANDINGAN REALISASI KINERJA NASIONAL DAN DAERAH
TANAMAN PANGAN (ANGKA SEMENTARA ) TAHUN 2016
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
No Sasaran StrategisIndikator Kinerja Utama (IKU)
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan hortikultura Prov. Kalbar 2016
Jika dilihat dari table 8 , Nampak bahwa untuk kontribusi produksi Kalimantan Barat
terhadap produksi nasional masih kecil atau hanya 1,30 % dari produksi nasional, yang
terdiri atas :
a. Kontribusi Produksi padi Kalimantan Barat Tahun 2016 sebesar 1.362.946 Ton
atau 1,72 %
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
42
b. Kontribusi produksi Jagung Kalimantan Barat Tahu 216 sebesar 113.608 Ton atau
0,48 %
c. Kontribusi Produksi Kacang Tanah Tahun 2016 sebesar 947 Ton atau 0,17 %.
d. Kontribusi Produksi Kacang Hijau Tahun 2016 sebesar 1.444 Ton atau 0,57 %
e. Kotribusi Produksi Ubi Kayu Tahun 2016 sebesar 162.955 Ton atau 0,80 %
f. Kontribusi produksi Ubi jalar tahun 2016 sebesar 10.382 Ton atau 0,49 %
Sementara itu untuk komoditas tanaman hortikultura secara nasional tidak memberikan
target secara detail pada tiap provinsi. Target nasional untuk tanaman hortikultura dibuat
dalam bentuk global tiap komoditi sehingga capaian kinerja produksi tanaman hortikultura
2016 Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat tidak bisa dibandingkan dengan target
nasional.
2.8 Evaluasi Realisasi Anggaran
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pembangunan
pertanian di Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat mendapatkan anggaran teknis dari APBD Tahun 2016 sebesar
Rp. 83.139.734.925,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 78.013.073.863,- atau 93.83% dari
plafond anggaran.
Adapun anggaran dan realisasinya persasaran strategis dalam rangka pencapaian
corebusiness yang tercantum dalam Penetapan Kinerja yaitu perjanjian/kontrak kinerja
antara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
dengan Gubernur Kalimantan Barat ditampilkan pada tabel 9 berikut:
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
43
Tabel 9
berlanjut………
Lanjutan tabel 9………..
Jumlah Anggaran (Rp)
Pagu Realisasi %
SKPD DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROV. KALBAR 83.139.734.925 78.013.073.863 93,83
1 DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 78.226.792.000 73.219.913.215 93,60
1.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU
TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN47.199.865.000 45.460.485.815 96,31
- Food Estate 781.548.000 486.097.100,00 62,20
- Pengembangan Kawasan (Ubi Kayu, Kacang Tanah, Kacang Huijau, Ubi Jalar) 232.917.000 231.827.500,00 99,53
- Promosi Teknologi Budidaya 278.450.000 167.060.000,00 60,00
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian Dalam Rangka Mendukung
Produksi Pangan45.906.950.000 44.575.501.215,00 97,10
1.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU
PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN5.455.467.000 4.261.597.700 78,12
- Pengembangan Kawasan Hortikultura 3.991.856.000 3.225.413.600,00 80,80
- Pengutuhan Hortikultura Park 208.305.000 111.402.600,00 53,48
- Operasional Citrus Centre 132.520.000 102.811.000,00 77,58
- Penerapan GAP/SOP 202.058.000 201.456.000,00 99,70
- Promosi Produk Holtikultura Dan Informasi Agribisnis Hortikultura 681.735.000 383.972.000,00 56,32
- Demonstrasi Media Pot (DMP) 238.993.000 236.542.500,00 98,97
1.3 PROGRAM PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, INDUSTRI
HILIR, PEMASARAN, EKSPOR PRODUKSI HASIL PERTANIAN TANAMAN
PANGAN DAN HORTIKULTURA1.916.610.000 1.853.359.100 96,70
- Pelatihan Pengolahan Hasil GMP 136.950.000 134.410.000 98,15
- Pelatihan Sistem Jaminan Mutu Hasil dan Audit Internal (OKKP-D) 81.454.000 72.826.100 89,41
- Pelatihan Pasca Panen 218.010.000 215.707.000 98,94
- Penguatan Kelompok Pengolahan Hasil 325.930.000 323.857.000 99,36
- Pembinaan Kelembagaan dan Informasi Pasar 179.922.000 174.908.000 97,21
- Pengembangan Pemasaran, Promosi dan Investasi Agribisnis 325.574.000 299.422.000 91,97
- Krida Pertanian dan Promosi Produk Pertanian 350.055.000 335.986.000 95,98
- Pengembangan Standarisasi dan Penerapan Mutu Hasil Pertanian 44.575.000 44.461.000 99,74
- Penyebaran Informasi Produk Pertanian 254.140.000 251.782.000 99,07
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Tabel 8. Pagu dan Realisasi Anggaran per Program/Kegiatan Corebusiness
SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran 2016
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
44
Jumlah Anggaran (Rp)
Pagu Realisasi %
1.4 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN
PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TANAMAN 23,654,850,000 21,644,470,600 91.50
- Perluasan Areal Tanam dan Pengelolaan Lahan 11,002,170,000 10,056,075,600 91.40
- Pengelolaan Air di Tingkat Usaha Tani 12,075,000,000 11,012,741,000 91.20
- Pengembangan Alsintan Center 577,680,000 575,654,000 99.65
2 UNIT PENGEMBANGAN BENIH TPH PENIRAMAN
2.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS
DAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI
SWASEMBADA PANGAN
973,234,500 931,258,798 95.69
- Perbanyakan Benih Padi 560,005,000 558,842,000 99.79
- Perbanyakan Benih Padi Kemitraan 76,016,700 75,840,300 99.77
- Perbanyakan Benih Palawija 104,786,200 102,836,200 98.14
- Pendamping dan Pembinaan Kelompok Penangkar 79,951,200 79,951,200 100.00
- Pemeliharaan Stock Benih Tanaman Pangan 59,959,900 59,859,900 99.83
- Demonstrasi Benih Unggul Tanaman Pangan 37,222,400 37,077,800 99.61
- Pembelajaran Perbenihan Tanaman Pangan 55,293,100 16,851,398 30.48
3 UNIT PEMBENIHAN INDUK TPH ANJUNGAN
3.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS
DAN MUTU PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA
BERKELANJUTAN
1,169,879,700 1,159,203,100 99.09
- Pengembangan Bibit/Benih Buah-buahan 153,132,000 150,001,800 97.96
- Pengembangan Tanaman secara Kultur Jaringan 59,815,000 59,815,000 100.00
- Pengembangan Aneka Tanaman Hias 100,685,000 100,685,000 100.00
- Pemeliharaan Pohon Induk BF/BPMT Jeruk 60,465,000 58,575,800 96.88
- Pemeliharaan Kebun Buah-buahan 63,975,000 63,262,500 98.89
- Pemeliharaan Pohon Induk Tanaman Hias 45,475,000 45,475,000 100.00
- Pemeliharaan Pohon Induk Buah-buahan 88,380,000 87,166,500 98.63
- Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Benih dan Penangkar 116,827,500 116,823,800 100.00
- Pengembangan Teknologi Organik pada Pembibitan Tanaman 51,086,000 50,157,800 98.18
- Pengembangan Pohon Induk Tanaman Hias 28,980,000 28,980,000 100.00
- Pemeliharaan Pohon Induk Nenas 10,950,000 10,950,000 100.00
- Pengembangan Pohon Induk Buah-buahan 174,607,500 173,119,200 99.15
- Pengembangan Warung Laboratorium 32,885,000 32,885,000 100.00
- Fasilitasi Peningkatan Teknis Teknologi Perbenihan bagi Masyarakat/Siswa30,286,500 30,286,500 100.00
- Pengembangan Tanaman Sayur dan Biofarmaka 18,940,000 18,940,000 100.00
- Pelatihan Petani/Penangkar Hortikultura 48,807,000 48,396,000 99.16
- Pembinaan Penangkar 12,408,200 12,408,200 100.00
- Rehabilitasi Tanaman Jeruk 72,175,000 71,275,000 98.75
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Berlanjut……..
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
45
Lanjutan tabel 9…………
Jumlah Anggaran (Rp)
Pagu Realisasi %
4 UNIT PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TPH
4.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU
TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN248,463,500 246,405,600 99.17
- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman (Pangan) 40,195,000 40,151,300 99.89
- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan (Pangan) 76,630,000 76,630,000 100.00
- Pengujian Laboratorium 42,196,000 40,251,000 95.39
- Pemurnian Varietas lokal Unggul daerah dalam rangka persiapan pelepasan
Varietas40,042,500 40,042,500 100.00
- Demplot Varietas unggul bersertifikat (pangan) 49,400,000 49,330,800 99.86
4.2 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU
PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN182,479,800.00 182,388,000.00 99.95
- Demplot Varietas Unggul Bersertifikat (Hortikultura) 41,822,600 41,822,600 100.00
- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Hortikultura 41,000,000 40,953,500 99.89
- Pelayanan Sertifikasi dan Pelabelan Tanaman Hortikultura 74,795,200 74,749,900 99.94
- Observasi Pelepasan Calon Varietas Tanaman Hortikultura 24,862,000 24,862,000 100.00
5 UNIT PENGELOLA TERMINAL AGRIBISNIS TERPADU
5.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU
PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN 1,501,923,500 1,458,743,700 97.13
- Pelatihan Pengolahan Hasil Berbasis GMP 1,099,990,000 1,098,877,600 99.90
- Krida Pertanian 78,291,600 77,713,000 99.26
- Pasar Rakyat dan Bursa Komoditi 112,194,300 81,289,800 72.45
- Pelayanan Informasi Pasar Agribisnis 55,442,600 55,298,600 99.74
- Peningkatan Pengetahuan Sarana Pengetahuan Sarana Agribisnis Komoditi
Pangan dan Hortikultura106,001,000 97,119,700 91.62
- Fasilitasi Pengelolaan Sub Terminal Agribisnis Kabupaten/Kota 50,004,000 48,445,000 96.88
6 UNIT PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
6.1 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU
TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN836,961,925 815,161,450 97.40
- Pemantauan, Pengamatan dan Peramalan OPT 137,322,750 136,412,050 99.34
- Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu 126,684,600 125,789,000 99.29
- Operasional Laboratorium dan Koord. POPT 11,242,000 10,842,800 96.45
- Pertemuan Teknis Petugas POPT 278,664,975 261,121,500 93.70
- Pemberdayaan Brigade Proteksi Tanaman Pangan 283,047,600 280,996,100 99.28
No Bidang Urusan Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa :
1. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Pangan dengan pagu
anggaran sebesar Rp.47.199.865.000,- dapat terealisasi Rp.45.460.485.815,- atau
sebesar 96.31%.
2. Sasaran Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura dengan pagu
anggaran sebesar Rp.5.455.467.000,- dapat terealisasi Rp.4.261.597.700,- atau
sebesar 78.12%.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
46
Adapun program/kegiatan pendukung dari bidang maupun UPT lingkup Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam upaya mencapai sasaran kinerja
adalah:
1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran, Ekspor
Produksi Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan pagu anggaran
sebesar Rp.1.916.610.000,- dapat terealisasi Rp.1.853.359.100,- atau sebesar 96.70%.
2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura dengan pagu dana sebesar Rp.23.654.850.000,- terealisasi
Rp.21.644.470.600,- atau sebesar 91.50%.
3. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengembangan Benih TPH dengan pagu dana
sebesarRp.973.234.500,- dapat terealisasi Rp.931.258.790,- atau sebesar 95.69%
4. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pembenihan Induk TPH dengan pagu dana
Rp.1.169.879.700,- terealisasi sebesar Rp.1.159.203.100,- atau 99.09%
5. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH dengan
pagu dana Rp.430.943.300,- terealisasi sebesar Rp.428.793.600,- atau 99.50%
6. Program/kegiatan Penunjang di Unit Pengelolaan Terminal Agrobisnis Terpadu dengan
pagu dana Rp.1.501.923.500,- terealisasi sebesar Rp.1.458.743.700,- atau 97.13%
7. Program/kegiatan Penunjang di Unit Proteksi TPH dengan pagu dana
sebesarRp.836.961.925,- dapat terealisasi Rp.815.161.450,- atau sebesar 97.40%
Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat telah berhasil melaksanakan kegiatan dengan
menunjukkan tingkat keberhasilan diatas 95%
2.9 Permasalahan
Dalam upaya pencapaian kinerja tahun 2015 masih terdapat beberapa hambatan dan
kendala dimana permasalahan tersebut masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya
diantaranya adalah:
1. Pemanfaatan Sumberdaya Lahan
� Pemanfaatan potensi lahan sawah masih belum optimal. Dari potensi lahan sawah
di Kalbar sampai saat ini seluas 527.850 Ha yang sudah dimanfaatkan untuk
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
47
pertanaman padi baru seluas 323.959 Ha (61.37%), dan masih terdapat seluas
203.891 Ha (38.63%) yang belum dimanfaatkan.
� Dari luas areal tanam padi 323.959 Ha, yang ditanami 2 kali setahun baru mencapai
112.862 Ha (34.84%).
� Potensi lahan tanaman pangan berupa lahan kering (ladang/huma dan tegal/kebun)
terancam karena alih fungsi dan alih komoditas ke non tanaman pangan. Fakta
yang ada yaitu telah terjadi penurunan luas tanam padi ladang di Kabupaten
Landak dan luas tanam jagung di Kabupaten Bengkayang akibat telah beralih
komoditas ke tanaman perkebunan (kelapa sawit)
2. Infrastruktur Pengairan dan Alsintan
� Masih kurangnya dukungan infrastruktur seperti JITUT, JIDES, JUT, Saluran
Drainase, Bendungan Air, Tanggul Instrusi Air Asin dan Pintu Air sehingga masih
menghambat upaya peningkatan produksi tanaman pangan.
� infrastruktur yang ada sebagian juga mengalami kerusakan sehingga tidak
berfungsi secara optimal dalam kegiatan usaha tani.
� Masih kurangnya ketersediaan alsintan seperti hand tracktor maupun alsintan pasca
panen berupa power threser, dryer, corn seller maupun RMU. Ketersediaan alsin
para tanam seperti hand tracktor sangat berpengaruh terhadap produksi dan
produktivas yang dicapai karena pengolahan tanah yang tepat berdampak pada
pertumbuhan dan produksi tanaman. Sedangkan alsin pasca panen berpengaruh
terhadap peningkatan produktivitas melalui penekanan kehilangan hasil maupun
meningkatkan kualitas hasil tanaman pangan yang berpengaruh terhadap nilai jual
produksi.
3. Penerapan Teknologi Usaha Tani
� Sebagian besar sistem pengolahan tanah belum menerapkan mekanisasi, sebagian
masih dengan cara konvensional (cangkul), bahkan masih ada ditemukan petani
yang menerapkan sistem tanpa olah tanah (Notilagge). Alasan petani belum
menerapkan sistem mekanisasi karena terbatasnya jumlah hand tracktor,
keterbatasan biaya pengolahan dan keterbatasan tenaga kerja dalam keluarga
sehingga mereka terpaksa menerapkan sistem tanpa olah tanah (Notilagge).
� Masih sedikit sekali areal tanam yang menerapkan sistem tanam legowo dan
sebagian besar masih menerapkan sistem tanam tegel.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
48
� Sebagian besar petani masih belum menerapkan sistem pemupukan berimbang
baik jenis maupun jumlah, serta belum menerapkan azas 6 tepat.
� Masih ditemukan petani yang belum mengusahakan tanaman padi dengan varietas
unggul nacional yang berlebel dan bersertifikat yang diperoleh secara swadana.
Pemanfaatan benih berlebel dan bersertifikat masih terbatas pada kelompok tani
yang memperoleh bantuan baik dari sumber dana APBN maupun APBD.
� Sebagian petani belum menerapkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT).
Kebiasaan petani mengendalikan OPT setelah terjadi serangan, dan belum
menerapkan sistem “Early Warning System”
4. Mentalitas Petani
� Sebagian besar petani padi masih bersifat subsisten yaitu berorientasi jangka
pendek dan belum tercipta wawasan bisnis jangka panjang karena hanya
berorientasi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri.
� Minat pemuda di pedesaan saat ini untuk membantu atau meneruskan profesi
orang tuanya sebagai petani cenderung semakin berkurang karena tersedianya
alternatif kerja di luar sektor pertanian yang lebih cepat menghasilkan uang.
5. Organisasi Tani
� Sebagian besar kelompok tani di Kalbar masih berkelas pemula. Dari 10.025
kelompok tani, yang berkelas pemula mencapai 7.344 (73.26%)
� Pemberdayaan alsintan melalui pola UPJA masih belum optimal.
� Kelembagaan petani pada umumnya lemah, tidak mampu berperan dalam
meningkatkan posisi tawar petani.
6. Kebijakan
� Masih ditemukan lokasi-lokasi yang sulit memperoleh pupuk bersubsidi di tingkat
lapang padahal alokasi pupuk bersubsidi per Kabupaten/Kota sudah ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang telah dituangkan dalam SK Bupati/
Walikota.
� Masih ditemukan beberapa penyimangan dalam penyediaan dan pemafaatan pupuk
bersubsidi antara lain alokasi pupuk yang digunakan oleh subsektor lain, dan
penjualan pupuk bersubsidi oleh kios tanpa menggunakan RDKK
� Kebijakan makro parsial dalam pengembangan ekonomi nasional dinilai belum
kondusif bagi kelanjutan dan kemampuan daya saing usaha pertanian.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
49
7. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
� Tingkat kehilangan hasil (losses) relatif masih tinggi akibat masih kurangnya
ketersediaan alsin pasca panen.
� Masih rendahnya kualitas SDM masyarakat tani dalam penganekaragaman hasil
melalui pengolahan hasil.
� Pemasaran hasil pertanian masih bersifat domestik, hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan lokal.
� Kegiatan pemasaran sebagian besar masih dilakukan secara perorangan, tidak
melalui kelompok atau suatu badan usaha.
� Agroindustri yang ada di Kalbar sebagian besar masih bersifat home indurti
sehingga sangat diperlukan investor untuk pengembangan dalam skala luas.
� Terjadinya ineffisiensi pemasaran dan tingginya margin harga antara produsen dan
konsumen yang disebabkan oleh rantai tata niaga yang panjang, pembentukan
harga yang tidak adil dan besarnya pungutan dalam tata niaga.
Beberapa upaya pemecahan masalah yang ditempuh untuk mengatasi beberapa
masalah yang masih ditemui dalam usaha Peningkatan produksi tanaman pangan dan
hortikultura secara berlanjut sebagai berikut :
1. Pemanfaatan Sumber Daya Lahan
� Mengoptimalkan potensi lahan sawah untuk pertanaman padi melalui kegiatan
cetak sawah serta optimalisasi lahan baik dari sumber dan APBN maupun APBD.
� Memotivasi petani untuk meningkatkan penanaman padi pada musim tanam gadu
(April – September) melalui penyediaan benih unggul dengan pola subsidi benih
maupun penanaman padi varietas unggul secara swadaya.
2. Infrastruktur dan Alsintan
� Kerjasama lintas sektoral antar instansi terkait untuk meningkatkan pembangunan
dan rehabilitasi sarana dan prasarana terutama jaringan pengairan makro seperti
saluran, pintu air maupun bendungan.
� Melakukan inventarisasi terhadap ketersediaan jaringan pengairan baik dari jumlah
maupun kondisi di lapangan. Hasil inventarisasi ini sangat penting sebagai dasar
perencanaan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengairan agar dapat
mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan terutama padi
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
50
� Pembangunan dan rehabilitasi jaringan mikro dan infrastruktur usaha tani lainnya
melalui anggaran APBN maupun APBD Dinas Pertanian seperti TAM, JUT, JITUT
maupun JIDES
� Pada tahun 2015 upaya mengoptimalkan potensi lahan sawah dilakukan melalui
kegiatan cetak sawah seluas 10 Ha bersumber dana dari APBD di Kabupaten
Sintang, optimalisasi lahan seluas 110.6 Ha di KAbupaten MEmpawah dan MElawi
masing-masing 1.8 ha dan 106.8 ha, serta pengembangan jaringan irigasi seluas
196 Ha di Kabupaten Melawi seluas 35.6 ha dan Kabupaten Sintang, Bengkayang
masing-masing seluas 40 ha, dan Kubu Raya seluas 80 ha.
� Penyediaan alsintan berupa handtracktor baik melalui dana APBN maupun APBD,
serta meningkatkan pemberdayaan UPJA di kelompok tani.
� Penyediaan alsin pasca panen yang diprioritaskan pada wilayah sentra produksi
padi dan jagung berupa power trheser, corn seller, dryer dan RMU.
3. Penerapan Teknologi Usaha Tani
� Pelaksanaan GPPTT (Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu)
sebagai pengganti kegiatan SLPTT. Pada tahun 2015 Provinsi Kalimantan Barat
mendapat alokasi GPPTT seluas 15.500 Ha, yang terdiri dari pengembangan
GPPTT padi Hibrida (2000 ha di Kabupaten Kubu Raya) dan Inbrida kawasan (2500
ha di Kabupaten Sanggau) dan non kawasan (Kabupaten Sambas, Bengkayang,
Landak, dan Ketapang masing-masing seluas 2500 ha serta kabupaten Kapuas
Hulu seluas 1000 ha). GPPTT bersumber dari APBN 2015.
� Upaya peningkatan produktivitas ditempuh melalui penerapan teknologi usaha tani
padi dengan pengembangan padi metode Hazton seluas 320 Ha di Kabupaten
Sambas, Mempawah, Kayong Utara, Ketapang dan Kota Singkawang melalui dana
APBD. Untuk komoditas Jagung dilaksanakan pengembangan Food Estate Jagung
Komposit seluas 150 ha di tiga kabupaten yaitu Landak, Mempawah dan
Bengkayang.
� Sosialisasi penggunaan benih bermutu varietas unggul melalui dembul (demplot
benih unggul) serta penyediaan benih unggul dengan pola subsidi benih.
� Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) dan Sekolah
Lapang Iklim (SL-I).
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
51
4. Mentalitas Petani
� Perlu kebijakan penetapan harga komoditi sehingga petani beranggapan bahwa
output usaha mereka sangat menguntungkan. Dengan demikian apabila usaha tani
tersebut memberikan keuntungan yang layak, maka akan merubah paradigma
petani dari subsisten ke agribisnis
� Meningkatkan nilai tukar petani (NTP) sehingga usaha tani menjadi profesi yang
sangat menguntungkan, dengan demikian akan memotivasi para pemuda tani untuk
melanjutkan profesi orang tuanya sebagai petani
5. Organisasi Tani
� Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan dan pelatihan petani di masing-masing
kabupaten/Kota sehingga meningkatkan kualitas, keterampilan dan dinamika
kelompok tani
� Pembinaan yang intensif terhadap kelompok-kelompok UPJA yang telah dibentuk
agar dapat meningkatkan kemampuan / kinerja kelompok dalam pendayagunaan
dan pengembangan alsintan.
� Memberikan pengarahan kepada kelompok tani untuk tidak bekerja secara sendiri-
sendiri dan segera membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
6. Kebijakan
� Meningkatkan peran KP-3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) di masing-
masing Kabupaten/Kota dalam mengawasi distribusi serta mengantisipasi agar
penggunaan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi masing-masing sub sektor.
� Kebijakan Makro parsial yang kondusif, baik kebijakan fiskal dan moneter, kebijakan
perdagangan maupun prioritas pengembangan ekonomi nasional seharusnya lebih
berpihak kepada petani, seperti pembatasan import beberapa komoditas agar dapat
membangkitkan produksi petani lokal
� Perlu ada kebijakan harga untuk komoditas non padi sehingga petani mengalami
kesulitan dalam pemasaran hasil terutama untuk komoditas umbi-umbian.
7. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
� Penyediaan alsin pasca panen berupa power threser (padi) corn seller (jagung)
untuk mengurangi kehilangan hasil (losses) saat perontokkan.
� Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan yang intensif bagi petani sehingga trampil
dalam penguasaan teknologi budidaya, panen, pasca panen dan pengolahan hasil
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
52
hortikultura sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani melalui produk
olahan.
� Melakukan kegiatan pemasaran melalui kelompok/ suatu badan usaha, sehingga
pemasaran tidak hanya bersifat domestik tetapi memiliki akses ke luar daerah.
� Memfasilitasi pertemuan petani dengan pengusaha/stake holders sehingga terjalin
kemitraan yang saling menguntungkan terutama dalam penyediaan modal usaha
maupun pemasaran hasil.
� Mekanisme transparansi pembentukan harga merupakan salah satu pendekatan
yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran. Bentuk-bentuk
pasar seperti bursa komoditas dan pasar lelang merupakan bentuk pasar yang
perlu dikembangkan.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
53
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN
Sektor Pertanian hingga kini masih tetap memiliki peranan yang strategis
dalam Pembangunan Nasional, khusus di Kalimantan Barat dengan pendekatan
agribisnisnya maupun pemerataan pembangunan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Peranan strategis sektor pertanian bagi pertumbuhan ekonomi antara lain
ditunjukkan oleh kedudukan sektor pertanian sebagai kontributor penting dalam: 1)
Pembentukan Produk Dosmetik Bruto; 2) Penyediaan dan Peningkatan Devisa
Negara melalui ekspor hasil pertanian; serta 3) Penyediaan bahan baku industri.
Kemudian peranan strategis sektor pertanian bagi pemerataan pembangunan antara
lain ditunjukan oleh kedudukannya sebagai sumber – sumber :
1). Ketahanan Pangan;
2). Penyediaan lapangan kerja;
3). Peningkatan pendapatan, dan daya beli masyarakat dan pengentasan
kemiskinan;
4). Peningkatan pasar dalam negeri.
Berkaitan dengan peranan sektor pertanian tersebut, pemerintah telah
menetapkan agenda pembangunan ekonomi yang didasarkan kepada sektor
pertanian melalui Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Revitalisasi
Pertanian merupakan salah satu dari ”Triple Track Strategis” dalam rangka
mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan daya saing ekonomi
nasional.
Dengan Revitalisasi Pertanian diharapkan sektor pertanian akan menjadi
tulang punggung perekonomian Indonesia, terutama dalam meningkatkan ketahanan
pangan serta menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi nasional dan
mendorong pembangunan ekonomi daerah sesuai dengan esensi otonomi yaitu
percepatan pembangunan ekonomi daerah.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
54
Sejalan dengan kebijakan pemerintah tersebut, Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura telah menetapkan Visi Pembangunan sebagai berikut :
”Terwujudnya Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Yang Moderen,
Berbudidaya Industri, Berbasis Pedesaan dan Berdaya Saing”.
Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah:
� Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Modern mengandung
pengertian bahwa ruang lingkup pertanian diklasifikasikan menjadi 2, yaitu
tanaman pangan seperti padi dan palawija serta tanaman hortikultura seperti
buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman hias dan biofarmaka, sedangkan
modern mangandung pengertian bahwa pembangunan tanaman pangan dan
hortikultura ditujukan pada terciptanya pertanian yang maju, menerapkan
teknologi tepat guna.
� Berbudidaya Industri mengandung pengertian bahwa pembangunan
pertanian ditujukan pada terciptanya pengelolaan dan pangolahan hasil
pertanian yang terintegrasi dari hulu sampai hilir serta mudah diproduksi secara
massal oleh masyarakat baik melalui proses pabrikasi maupun industri rumah
tangga secara sederhana.
� Berbasis Pedesaan mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian
difokuskan di pedesaan yang masih memiliki lahan yang memadai dan kondusif
untuk dikembangkan menjadi pertanian yang modern dan berbudaya industri.
� Berdaya Saing mengandung pengertian bahwa pembangunan pertanian
ditujukan pada peningkatan kualitas hasil-hasil pertanian menjadi produk
pertanian yang layak jual, mempunyai nilai tambah dan mampu menembus
pasar domestik, regional dan internasional sehingga dapat memberikan
kontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat.
Visi yang ditetapkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan sebagai lembaga yang mempunyai nilai-nilai
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
55
utama yang fundamental yang dapat memberikan motivasi dan arah serta pedoman
sebagai kerangka wawasan ideal sebagai tugas pokok dan fungsi yang akan
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan cita-cita masa depan yang diinginkan.
Misi
Pernyataan Misi
Misi merupakan suatu pernyataan yang menetapkan tujuan instansi dan
sasaran yang ingin dicapai. Dengan misi yang ditetapkan, diharapkan seluruh
pegawai dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, mengetahui peran dan
program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang. Misi
juga menjelaskan sebagaimana organisasi itu ada, apa yang dilakukan serta
bagaimana melakukannya.
Berdasarkan Visi di atas, ditetapkan Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat sebagai berikut :
(i) Meningkatkan fungsi manajemen pembangunan pertanian tanaman pangan
dan Hortikultura yang efektif
(ii) Meningkatkan produksi tanaman pangan dan Hortikultura secara berkelanjutan
(iii) Meningkatkan mutu, daya saing, nilai tambah dan pemasaran produk
pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Tujuan (Goals)
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari Misi dan merupakan
sesuatu (apa) yang akan dihasilkan atau dicapai pada kurun waktu tertentu 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
56
Tujuan mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Bersifat idealistik yang berarti mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan
kuat untuk menjadi baik dan berhasil.
b. Jangkauan waktu jauh ke depan dengan kriteria 5 (lima) tahun atau lebih
sebagaimana yang ditetapkan oleh lembaga.
c. Abstrak dalam arti belum tergambar dalam angka-angka. Dengan karakteristik
tersebut, diupayakan pencapaian tujuan akhir berlangsung secara terus
menerus.
Dengan demikian, tujuan merupakan penjabaran secara lebih nyata dari
perumusan visi dan misi yang unik dan idealistik. Adapun tujuan yang ingin dicapai
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat yaitu :
a. Tujuan strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Fungsi Manajemen
Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Efektif” adalah
Meningkatkan pengelolaan administrasi yang tertib dan SDM yang handal agar
dapat berperan aktif dalam pembangunan pertanian
b. Tujuan strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Produksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura secara Berkelanjutan” adalah Mengembangkan usaha
agribisnis komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang berbasis
sumberdaya lokal
c. Tujuan strategis untuk mencapai misi: “Meningkatkan Mutu, Daya Saing, Nilai
Tambah dan Pemasaran Produk Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura”
adalah Mengembangkan pengolahan dan pemasaran produk pertanian tanaman
pangan dan hortikultura.
Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai
secara nyata dalam jangka waktu tahunan. Sasaran merupakan bagian internal
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
57
dalam proses perencanaan strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.
Sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur, menantang namun
dapat dicapai, orientasi pada hasil dan dapat dicapai dalam periode tertentu.
Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Barat selama 5 (lima) tahun periode 2013-2018 juga disertai dengan indikator kinerja
sasaran. Indikator kinerja sasaran merupakan ukuran keberhasilan dari suatu
sasaran strategis organisasi yang bersifat kuantitatif atau kualitatif dan dijadikan
patokan/tolak ukur dalam menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan
pemerintahan dalam mencapai visi dan misi organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat menetapkan sasaran sebagai berikut :
Tujuan Pertama
“Menciptakan Pengelolaan Administrasi yang Tertib dan SDM yang Handal agar
dapat Berperan Aktif dalam Pembangunan Pertanian“, dengan sasaran:
a. Meningkatkan pengelolaan perencanaan kerja dan monev serta keuangan
dan asset secara tertib dan teratur, dengan indikator kinerja sasaran jumlah
laporan;
b. Meningkatkan kapabilitas SDM pertanian, dengan indikator kinerja sasaran
jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan;
c. Meningkatkan pengelolaan dan penyediaan sarana dan prasarana
perkantoran, dengan indicator kinerja sasaran indeks kepuasan pegawai
terhadap penyediaan sarana dan prasarana perkantoran;
Tujuan Kedua
“Mengembangkan Usaha Agribisnis Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura
yang Berbasis Sumberdaya Lokal“, dengan sasaran :
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
58
a. Meningkatkan produksi tanaman pangan, dengan indikator kinerja sasaran
luas panen, produktivitas dan produksi komoditi padi, jagung, kedelai, kacang
tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar;
b. Meningkatkan produksi tanaman hortikultura, dengan indicator kinerja
sasaran produksi buah-buahan, sayuran, florikultura dan biofarmaka;
Tujuan Ketiga
“Mengembangkan Pengolahan dan Pemasaran Produk Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura”, dengan sasaran:
a. Meningkatkan sumberdaya local yang berdaya saing, dengan indikator
kinerja sasaran jumlah pelaku usaha yang produktif;
b. Meningkatkan usaha agribisnis tanaman pangan yang berorientasi pasar
melalui penurunan tingkat kehilangan hasil, dengan indikator kinerja sasaran
persentase penurunan tingkat kehilangan hasil komoditas pangan
c. Meningkatkan penerapan dan penyebaran informasi pasar produk
pertanian tanaman pangan dan hortikultura, dengan indikator kinerja sasaran
jumlah informasi pasar yang terbangun.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
59
BAB IV
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN
TAHUN 2018
Untuk melaksanakan misi yang telah disepakati dalam kaitan dengan tugas
pokok dan fungsi serta disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan perubahan,
direncanakan untuk dilaksanakan dalam gambaran program dan kegiatan pokok,
yang dapat dilihat pada lampiran.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2018
BAB V
PENUTUP
encana kerja tahunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Kalimantan Barat disusun sebagai wujud dukungan sistem administrasi
yang mampu menjamin kelancaran, keserasian, keselarasan dan keterpaduan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat daerah yang makin andal,
profesional, efisien, efektif serta tanggap terhadap aspirasi pihak-pihak yang dilayani
(stakeholder) dan dinamika perubahan lingkungan strategis. Tujuan penyusunan
rencana kerja tahunan adalah sebagai alat umpan balik (feedback) yang dapat
digunakan manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan
pertanggungjawaban atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan visi dan misi.
Berhasilnya usaha-usaha pembangunan sektor/bidang pelayanan umumnya
dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
khususnya, sangat tergantung pada partisipasi aktif seluruh masyarakat, adanya
komitmen, semangat, tekad, kemauan, kemampuan dan etos kerja tinggi yang
ditunjukan melalui kesungguhan, kejujuran, keterbukaan dalam melaksanakan
berbagai bentuk program dan kegiatan yang telah dirumuskan sehingga hasil-hasil
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat sebagai wujud dari
peningkatan kesejahteraan.
Dengan dirumuskan Rencana Kerja Tahunan, Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat telah mengatur arah
perkembangan organisasi untuk meraih keberhasilan di tahun 2018. Perubahan
yang akan terjadi dapat diprediksi bahkan organisasi diharapkan dapat ikut mewarnai
perubahan tersebut.