Post on 04-Aug-2015
38
KKAAJJIIAANN TTEENNTTAANNGG PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN EEKKOONNOOMMII PPEEDDEESSAAAANN BBEERRBBAASSIISS
TTEEKKNNOOLLOOGGII TTEEPPAATT GGUUNNAA ((TTTTGG)) DDII PPRROOVVIINNSSII SSUUMMAATTEERRAA UUTTAARRAA
AABBSSTTRRAAKKSSII
Sebagian penduduk Indonesia berdomisili di pedesaan, dan sebagian besar adalah
petani. Maka untuk itu pembangunan ekonomi petani pedesaan sebagai satu
kesatuan antara pembangunan sektor pertanian dan industri kecil diarahkan pada
upaya pemberdayaan agroindustri. Secara umum kendala yang dihadapi oleh pelaku
usaha kecil dan menengah dipedesaan adalah minimnya informasi dan kemampuan
menggunakan teknologi tepat guna sebagai pendukung usaha, oleh karena itu
penerapan Teknologi Tepat Guna bagi pelaku usaha kecil menengah sangat
diperlukan. Hingga saat ini memang masih dirasakan terbatasnya informasi dan
ketersediaan peralatan Teknologi Tepat Guna yang dibutuhkan oleh masyarakat
untuk meningkatkan tingkat efisiensi, kapasitas produksi dan memberi nilai tambah
produk menuju keunggulan kompetitif persaingan lokal, regional dan global. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut perlu kiranya dilakukan pengembangan Teknologi
Tepat Guna di Provinsi Sumatera Utara.
Tujuan dari penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna di Provinsi Sumatera
Utara adalah sebagai berikut: (1) Untuk menghasilkan rancang bangun peralatan
teknologi tepat guna pada Sektor industri rumah tangga berbasis pedesaan, dan (2)
Untuk menghasilkan rancangan peralatan teknologi tepat guna pada sektor
agrobisnis. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Sumatera Utara, dengan melibatkan
usaha kecil menengah yang tempat usahanya di wilayah pedesaan, oleh karena itu
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh usaha kecil menengah
pedesaan yang berada di wilayah Sumatera Utara. Pengumpulan data
mengidentifikasi kebutuhan akan teknologi tepat guna, dilakukan dengan survey dan
evaluasi pada lokasi usaha kecil menegah sasaran. Selanjutnya dari hasil kunjungan
dan evaluasi terhadap kebutuhan akan teknologi tepat guna, akan di analisis dan data
tersebut digunakan untuk menentukan macam dan ragam teknologi tepat guna yang
diperlukan, dan bahkan data tersebut menjadi acuan dalam merancang bangun
peralatan teknologi tepat guna yang dibutuhkan.
Hasil penelusuran data menunjukkan bahwa hampir seluruh kabupaten dan kota di
wilayah Sumatera Utara cukup banyak hasil pertanian dari ubi kayu, dan produksi
39
keripik memerlukan perajang ubi yang sederhana, berdasarkan kondisi ini maka
salah satu hasil penelitian ini adalah rancangan perajang ubi kayu. Hasil lain yang
diperoleh yang berkenaan dengan agro industri adalah rancangan mesin pemecah
kemiri, karena produksi kemiri di Sumatera Utara cukup banyak.
Hasil rancang bangun teknologi tepat guna yang berkaitan dengan industri rumah
tangga yang berbasis pedesaan adalah mesin pencetak batu bata dengan desain yang
lebih kecil dan sederhana. Mesin ini dirancang dengan kapasitas 1920 s/d 2400 batu
bata per hari. Hasil rancang bangun mesin ini memungkinkan untuk membuka unit-
unit produksi di berbagai tempat untuk meningkatkan hasil produksi batu bata yang
dikelola masyarakat.
KKEESSIIMMPPUULLAANN DDAANN SSAARRAANN//RREEKKOOMMEENNDDAASSII
KKeessiimmppuullaann
Berdasarkan hasil survei dan hasil rancangan terhadap teknologi tepat guna yang
diperlukan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan, maka dapat
diutarakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kemampuan perekonomian
masyarakat pedesaan sangat diperlukan dukungan teknologi sederhana yang
relevan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2. Berdasarkan data hasil panen ubi dan hasil survei tentang pemanfaatan
teknologi tepat guna yang berkaitan dengan pengolahan ubi, maka teknologi
tepat guna yang dibutuhkan adalah perajang ubi, sehingga pada kegiatan ini
telah diperoleh rancangan perajang ubi model pisau rotasi dan model pisau
dorong.
3. Komoditi kemiri merupakan salah satu andalan diwilayah Sumatera Utara, dan
proses pelepasan inti kemiri dari kulitnya masih menjadi permalasahan, oleh
karena itu diperlukan peralatan teknologi tepat guna yang dianggap efektif untuk
melakukan pelepasan inti/isi kemiri dari kulitnya. Mesin yang dirancang pada
kegiatan ini adalah mesin model rol, dimana rol memecahnya dapat diatur sesuai
dengan ukuran kemiri yang akan dipecahkan.
4. Hasil survei terhadap penggunaan teknologi tepat guna bidang industri pedesaan
menunjukkan bahwa industri pembuatan batu-bata sangat perlu untuk
dikembangkan, oleh karena itu pada kegiatan ini telah diperoleh rancang bangun
mesin pembuatan batu-bata yang berskala kecil dengan kapasitas 1920 sampai
2400 batu-bata perhari. Hasil rancangan bangun mesin ini memungkinkan untuk
membuka unit-unit produksi diberbagai tempat untuk meningkatkan hasil
produksi batu-bata yang dikelola masyarakat.
SSaarraann//RReekkoommeennddaassii
1. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menggunakan teknologi tepat
guna untuk menunjang kegiatan perekonomian yang mereka lakukan, maka
perlu dilakukan sosialisasi teknis disentra-sentra produksi yang ada ditingkat
pedesaan, khususnya pada industri kecil atau home industri yang ada.
40
2. Untuk membantu masyarakat menggunakan teknologi tepat guna diperlukan
identifikasi kebutuhan, oleh karena itu perlu adanya penyusunan data tentang
potensi dan kebutuhan akan teknologi tepat guna ditingkat pedesaan.
3. Dewasa ini telah banyak teknologi tepat guna yang dihasilkan, namun masih
banyak juga yang dianggap belum tepat guna, oleh karena itu teknologi tepat
guna yang sudah ada perlu dilakukan kajian sesuai dengan karakter kebutuhan
agar teknologi yang sudah ada dapat dimodifikasi menjadi tepat dan berguna.
4. Untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan masyarakat mengunakan
teknologi tepat guna, perlu dilakukan kompetisi-kompetisi berbasis penggunaan
teknologi tepat guna untuk merangsang munculnya inovasi baru dimasyarakat
sesuai kebutuhan diwilayah sumatera utara.
5. Penggunaan teknologi tepat guna kebanyakan hanya dimanfaatkan oleh industri
menengah, oleh karena itu pemerintah perlu memfasilitasi terjadinya kemitraan
antara usaha kecil/home industri dengan usaha menengah dalam pemanfaatan
teknologi tepat guna.
6. Untuk meningkatkan kapasitas produksi industri kecil dipedesaan, maka sangat
diperlukan adanya sosialisasi yang berkelanjutan tentang keberadaan teknologi
tepat guna dan pemanfaatannya bagi peningkatan pendapatan masyarakat
dipedesaan.