Kajian Teknologi Tepat Guna (Ttg)

3
38 KAJIAN TENTANG PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN BERBASIS TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG) DI PROVINSI SUMATERA UTARA ABSTRAKSI Sebagian penduduk Indonesia berdomisili di pedesaan, dan sebagian besar adalah petani. Maka untuk itu pembangunan ekonomi petani pedesaan sebagai satu kesatuan antara pembangunan sektor pertanian dan industri kecil diarahkan pada upaya pemberdayaan agroindustri. Secara umum kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha kecil dan menengah dipedesaan adalah minimnya informasi dan kemampuan menggunakan teknologi tepat guna sebagai pendukung usaha, oleh karena itu penerapan Teknologi Tepat Guna bagi pelaku usaha kecil menengah sangat diperlukan. Hingga saat ini memang masih dirasakan terbatasnya informasi dan ketersediaan peralatan Teknologi Tepat Guna yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk meningkatkan tingkat efisiensi, kapasitas produksi dan memberi nilai tambah produk menuju keunggulan kompetitif persaingan lokal, regional dan global. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu kiranya dilakukan pengembangan Teknologi Tepat Guna di Provinsi Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna di Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut: (1) Untuk menghasilkan rancang bangun peralatan teknologi tepat guna pada Sektor industri rumah tangga berbasis pedesaan, dan (2) Untuk menghasilkan rancangan peralatan teknologi tepat guna pada sektor agrobisnis. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Sumatera Utara, dengan melibatkan usaha kecil menengah yang tempat usahanya di wilayah pedesaan, oleh karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh usaha kecil menengah pedesaan yang berada di wilayah Sumatera Utara. Pengumpulan data mengidentifikasi kebutuhan akan teknologi tepat guna, dilakukan dengan survey dan evaluasi pada lokasi usaha kecil menegah sasaran. Selanjutnya dari hasil kunjungan dan evaluasi terhadap kebutuhan akan teknologi tepat guna, akan di analisis dan data tersebut digunakan untuk menentukan macam dan ragam teknologi tepat guna yang diperlukan, dan bahkan data tersebut menjadi acuan dalam merancang bangun peralatan teknologi tepat guna yang dibutuhkan. Hasil penelusuran data menunjukkan bahwa hampir seluruh kabupaten dan kota di wilayah Sumatera Utara cukup banyak hasil pertanian dari ubi kayu, dan produksi

Transcript of Kajian Teknologi Tepat Guna (Ttg)

Page 1: Kajian Teknologi Tepat Guna (Ttg)

38

KKAAJJIIAANN TTEENNTTAANNGG PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN EEKKOONNOOMMII PPEEDDEESSAAAANN BBEERRBBAASSIISS

TTEEKKNNOOLLOOGGII TTEEPPAATT GGUUNNAA ((TTTTGG)) DDII PPRROOVVIINNSSII SSUUMMAATTEERRAA UUTTAARRAA

AABBSSTTRRAAKKSSII

Sebagian penduduk Indonesia berdomisili di pedesaan, dan sebagian besar adalah

petani. Maka untuk itu pembangunan ekonomi petani pedesaan sebagai satu

kesatuan antara pembangunan sektor pertanian dan industri kecil diarahkan pada

upaya pemberdayaan agroindustri. Secara umum kendala yang dihadapi oleh pelaku

usaha kecil dan menengah dipedesaan adalah minimnya informasi dan kemampuan

menggunakan teknologi tepat guna sebagai pendukung usaha, oleh karena itu

penerapan Teknologi Tepat Guna bagi pelaku usaha kecil menengah sangat

diperlukan. Hingga saat ini memang masih dirasakan terbatasnya informasi dan

ketersediaan peralatan Teknologi Tepat Guna yang dibutuhkan oleh masyarakat

untuk meningkatkan tingkat efisiensi, kapasitas produksi dan memberi nilai tambah

produk menuju keunggulan kompetitif persaingan lokal, regional dan global. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut perlu kiranya dilakukan pengembangan Teknologi

Tepat Guna di Provinsi Sumatera Utara.

Tujuan dari penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna di Provinsi Sumatera

Utara adalah sebagai berikut: (1) Untuk menghasilkan rancang bangun peralatan

teknologi tepat guna pada Sektor industri rumah tangga berbasis pedesaan, dan (2)

Untuk menghasilkan rancangan peralatan teknologi tepat guna pada sektor

agrobisnis. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Sumatera Utara, dengan melibatkan

usaha kecil menengah yang tempat usahanya di wilayah pedesaan, oleh karena itu

yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh usaha kecil menengah

pedesaan yang berada di wilayah Sumatera Utara. Pengumpulan data

mengidentifikasi kebutuhan akan teknologi tepat guna, dilakukan dengan survey dan

evaluasi pada lokasi usaha kecil menegah sasaran. Selanjutnya dari hasil kunjungan

dan evaluasi terhadap kebutuhan akan teknologi tepat guna, akan di analisis dan data

tersebut digunakan untuk menentukan macam dan ragam teknologi tepat guna yang

diperlukan, dan bahkan data tersebut menjadi acuan dalam merancang bangun

peralatan teknologi tepat guna yang dibutuhkan.

Hasil penelusuran data menunjukkan bahwa hampir seluruh kabupaten dan kota di

wilayah Sumatera Utara cukup banyak hasil pertanian dari ubi kayu, dan produksi

Page 2: Kajian Teknologi Tepat Guna (Ttg)

39

keripik memerlukan perajang ubi yang sederhana, berdasarkan kondisi ini maka

salah satu hasil penelitian ini adalah rancangan perajang ubi kayu. Hasil lain yang

diperoleh yang berkenaan dengan agro industri adalah rancangan mesin pemecah

kemiri, karena produksi kemiri di Sumatera Utara cukup banyak.

Hasil rancang bangun teknologi tepat guna yang berkaitan dengan industri rumah

tangga yang berbasis pedesaan adalah mesin pencetak batu bata dengan desain yang

lebih kecil dan sederhana. Mesin ini dirancang dengan kapasitas 1920 s/d 2400 batu

bata per hari. Hasil rancang bangun mesin ini memungkinkan untuk membuka unit-

unit produksi di berbagai tempat untuk meningkatkan hasil produksi batu bata yang

dikelola masyarakat.

KKEESSIIMMPPUULLAANN DDAANN SSAARRAANN//RREEKKOOMMEENNDDAASSII

KKeessiimmppuullaann

Berdasarkan hasil survei dan hasil rancangan terhadap teknologi tepat guna yang

diperlukan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan, maka dapat

diutarakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kemampuan perekonomian

masyarakat pedesaan sangat diperlukan dukungan teknologi sederhana yang

relevan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

2. Berdasarkan data hasil panen ubi dan hasil survei tentang pemanfaatan

teknologi tepat guna yang berkaitan dengan pengolahan ubi, maka teknologi

tepat guna yang dibutuhkan adalah perajang ubi, sehingga pada kegiatan ini

telah diperoleh rancangan perajang ubi model pisau rotasi dan model pisau

dorong.

3. Komoditi kemiri merupakan salah satu andalan diwilayah Sumatera Utara, dan

proses pelepasan inti kemiri dari kulitnya masih menjadi permalasahan, oleh

karena itu diperlukan peralatan teknologi tepat guna yang dianggap efektif untuk

melakukan pelepasan inti/isi kemiri dari kulitnya. Mesin yang dirancang pada

kegiatan ini adalah mesin model rol, dimana rol memecahnya dapat diatur sesuai

dengan ukuran kemiri yang akan dipecahkan.

4. Hasil survei terhadap penggunaan teknologi tepat guna bidang industri pedesaan

menunjukkan bahwa industri pembuatan batu-bata sangat perlu untuk

dikembangkan, oleh karena itu pada kegiatan ini telah diperoleh rancang bangun

mesin pembuatan batu-bata yang berskala kecil dengan kapasitas 1920 sampai

2400 batu-bata perhari. Hasil rancangan bangun mesin ini memungkinkan untuk

membuka unit-unit produksi diberbagai tempat untuk meningkatkan hasil

produksi batu-bata yang dikelola masyarakat.

SSaarraann//RReekkoommeennddaassii

1. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menggunakan teknologi tepat

guna untuk menunjang kegiatan perekonomian yang mereka lakukan, maka

perlu dilakukan sosialisasi teknis disentra-sentra produksi yang ada ditingkat

pedesaan, khususnya pada industri kecil atau home industri yang ada.

Page 3: Kajian Teknologi Tepat Guna (Ttg)

40

2. Untuk membantu masyarakat menggunakan teknologi tepat guna diperlukan

identifikasi kebutuhan, oleh karena itu perlu adanya penyusunan data tentang

potensi dan kebutuhan akan teknologi tepat guna ditingkat pedesaan.

3. Dewasa ini telah banyak teknologi tepat guna yang dihasilkan, namun masih

banyak juga yang dianggap belum tepat guna, oleh karena itu teknologi tepat

guna yang sudah ada perlu dilakukan kajian sesuai dengan karakter kebutuhan

agar teknologi yang sudah ada dapat dimodifikasi menjadi tepat dan berguna.

4. Untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan masyarakat mengunakan

teknologi tepat guna, perlu dilakukan kompetisi-kompetisi berbasis penggunaan

teknologi tepat guna untuk merangsang munculnya inovasi baru dimasyarakat

sesuai kebutuhan diwilayah sumatera utara.

5. Penggunaan teknologi tepat guna kebanyakan hanya dimanfaatkan oleh industri

menengah, oleh karena itu pemerintah perlu memfasilitasi terjadinya kemitraan

antara usaha kecil/home industri dengan usaha menengah dalam pemanfaatan

teknologi tepat guna.

6. Untuk meningkatkan kapasitas produksi industri kecil dipedesaan, maka sangat

diperlukan adanya sosialisasi yang berkelanjutan tentang keberadaan teknologi

tepat guna dan pemanfaatannya bagi peningkatan pendapatan masyarakat

dipedesaan.