JEMBATAN UNTUK DESA ASIMETRIS...

Post on 19-Aug-2021

1 views 0 download

Transcript of JEMBATAN UNTUK DESA ASIMETRIS...

JEMBATAN UNTUK DESA

ASIMETRIS (JUDESA)

Latar Belakang

Di berbagai tempat/daerah kondisi keterpisahan

tersebut diatasi dengan pengadaan jembatan yang kurang layak serta cepat

rusak, sehingga membahayakan

Kondisi topografis Indonesia dengan banyak

lembah dan sungai menyebabkan

keterpisahan antar lokasi

Di berbagai wilayah pengadaan/pembuatan jembatan mengalami kendala dalam hal pengadaan dan pengangkutan

material ke lokasi pembangunan jembatan, terutama di daerah

terpencil

Latar Belakang

Di berbagai wilayah pengadaan/pembuatan jembatan mengalami kendala dalam hal pengadaan dan pengangkutan

material ke lokasi pembangunan jembatan, terutama di daerah

terpencil

Pembuatan jembatan dengan teknologi konvensional (biasa) memerlukan waktu dan biaya

yang relatif mahal.

JUDESA (Jembatan Untuk Desa Asimetris) merupakan solusi teknologi terkait jembatan untuk membuka aksesibilitas masyarakat desa melalui penyediaan infrastruktur jembatan sederhana yang mudah dibangun, efektif, dan efisien. JUDESA merupakan tipe jembatan gantung asimetris dengan sistem modular, material dibuat secara pracetak dan di bawa serta dirangkai di lokasi dengan melibatkan peran serta masyarakat.

TEKNOLOGI JUDESA SEBAGAI SOLUSI

Teknologi JUDESA menggunakan sistem modular sehingga pengerjaan konstruksinya menjadi jauh lebih mudah karena mampu menyesuaikan kondisi di lapangan

Struktur JUDESA direncanakan diperuntukkan bagi para pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

JUDESA cukup aman karena didukung dua sistem kabel semi Independen, dimana kabel utama dan sistem lantainya menahan gaya lateral sehingga di saat salah satu kabel terputus maka kabel lainnya saling menguatkan

Lantai JUDESA dibuat secara modular sehingga pemasangannya mudah dan cepat serta dapat dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya lokal melalui swadaya masyarakat

DESKRIPSI TEKNOLOGI

Material utama yang digunakan JUDESA adalah Baja, yang terdiri dari beberapa komponen yaitu: pilar, lantai, hanger, dan kabel penggantung

STRUKTUR JUDESA

STRUKTUR JUDESA

I. TIPE ASIMETRIS L <40 m

STRUKTUR JUDESA

II. TIPE ASIMETRIS 40 m < L < 60 m

STRUKTUR JUDESA

III. TIPE ASIMETRIS GANDA 60 m < L <80 m Kombinasi dari dua jembatan bentang L<40 m (menjadi jembatan simetris) dengan perpanjangan elemen kabel ujung

STRUKTUR JUDESA

Kombinasi dari dua jembatan bentang 40<L<60 m (menjadi jembatan simetris) dengan perpanjangan elemen kabel ujung

III. TIPE ASIMETRIS GANDA 80m < L <120 m

STRUKTUR JUDESA

STRUKTUR JUDESA

KEAMANAN DAN KENYAMANAN

STRUKTUR

Pembangunannya menggunakan sistem satu arah dengan konsep flying fox, yaitu dengan memakai tali untuk menyeberangkan, sehingga memudahkan dalam membuka akses pada daerah terisolir, dan mengurangi pengangkutan material menyeberangi sungai.

Proses pengerjaan konstruksinya dapat melibatkan partisipasi masyarakat sehingga rasa memiliki diantara mereka lebih kuat

Proses pembangunannya lebih cepat karena kecuali komponen fondasi yang harus dibuat di lokasi, komponen konstruksi lainnya berupa modular yang dapat langsung dirangkai di lokasi

Biaya untuk pembuatan/konstruksinya relatif lebih murah jika dibandingkan dengan sistem jembatan konensional

KEUNGGULAN JUDESA

Lokasi yang dipilih harus memberikan jalan masuk yang baik untuk material dan pekerja sehingga suplai bahan konstruksi dapat lancar selama pelaksanaan konstruksi JUDESA. Setelah JUDESA selesai dibangun, lokasi jembatan harus dapat mendukung masyarakat setempat, khususnya dalam hal aksesibilitas untuk memenuhi kebutuhan kegiatan masyarakat setempat

Lokasi yang dipilih harus dengan kondisi tanah yang cukup baik untuk fondasi jembatan. Kondisi tanah yang direkomendasikan untuk lokasi JUDESA adalah tanah lempung keras dan tanah lempung sedang. Kedua jenis tanah ini telah dimasukkan dalam perhitungan desain fondasi tipikal, dimana kriteria desain untuk tanah lempung keras adalah tanah dengan nilai kohesi c minimal 50 kN/m2, dan tanah lempung sedang dengan nilai kohesi c minimal 25 kN/m2 sebagai dasar desain tipikal fondasi JUDESA.

1. AKSESIBILITAS

2. KONDISI TANAH

ASPEK PERENCANAAN LOKASI

PEMBANGUNAN JUDESA

Dalam menentukan lokasi tepat dari rencana konstruksi JUDESA, maka harus mempertimbangkan panjang bentang terpendek yang mungkin dari jembatan. Hal ini perlu dioptimasi dengan kelandaian dan kenyamanan akses pengguna jembatan. JUDESA yang telah didesain secara tipikal dapat mengakomodasi kebutuhan panjang bentang jembatan dengan batasan bentang 30 m hingga 120 meter

Untuk menghindari resiko gerusan pada bagian bangunan bawah jembatan yang dapat menyebabkan keruntuhan jembatan, maka lokasi JUDESA harus berada pada bagian lurus dari sungai atau arus, jauh dari cekungan tempat erosi atau gerusan dapat terjadi.

3. PANJANG BENTANG

4. RESIKO GERUSAN

ASPEK PERENCANAAN LOKASI

PEMBANGUNAN JUDESA

Lokasi yang dipilih sebagai lokasi rencana pembangunan JUDESA disarankan memiliki akses ketersediaan yang baik untuk material dan pekerja. Hal ini akan menguntungkan di sisi waktu pelaksanaan dapat lebih singkat, juga biaya transportasi material yang perlu dikeluarkan dapat ditekan lebih murah.

Lokasi jembatan harus sedekat mungkin dengan jalan masuk yang ada dan sebisa mungkin berupa lintasan lurus agar tidak ada hambatan saat memasuki atau keluar dari jembatan untuk mengantisipasi efek beban dinamis yang dapat berbahaya bagi jembatan. Lokasi harus memberikan jarak bebas yang baik untuk mencegah banjir dan harus meminimalisasi kebutuhan untuk pekerjaan tanah pada jalan masuk untuk menaikkan permukaan pada jembatan

5. KETERSEDIAAN BAHAN ATAU MATERIAL STRUKTUR

6. ALINYEMEN JALAN PENGHUBUNG

ASPEK PERENCANAAN LOKASI

PEMBANGUNAN JUDESA

1. Elevasi Lantai Jembatan

Elevasi Jembatan gantung untuk pedesaan asimetris (JUDESA ) minimal dari lantai jembatan dapat ditentukan dari jarak bebas dan tinggi banjir rencana dengan periode ulang 20 tahun

2. Jarak bebas

Jarak bebas yang dianjurkan untuk penentuan elevasi lantai jembatan untuk daerah datar adalah minimum 1 m, untuk daerah perbukitan dengan kelandaian curam, jarak bebas minimum 5m.

3. Tinggi Banjir

Tinggi banjir rata-rata di lokasi rencana jembatan dapat diamati dengan:

observasi tempat yang tertandai oleh material yang tertahan pada tumbuhan, jenis arus, endapan pasir/tanah

Diskusi dengan masyarakat setempat; Data muka air banjir tertinggi

ASPEK TEKNIS KONSTRUKSI

4. Lebar Lantai Jembatan

Penggunaan JUDESA dibatasi hanya untuk pejalan kaki atau kendaraan sepeda motor, karena terkait dengan beban rencana yang digunakan dalam perencanaan. Oleh karena itu, lebar standar lantai jembatan yang dianjurkan untuk JUDESA adalah 1.8 m.

5. Beban rencana jembatan

Beban vertikal, yaitu beban mati dari berat sendiri jembatan serta beban hidup dari pengguna jembatan (motor, pesepeda, pejalan kaki) dengan asumsi beban merata dengan besaran yg diambil adalah 3 kPa

Beban samping, yaitu beban angin yang terjadi pada sisi depan yang terbuka dari batang-batang jembatan. Standar perencanaan kecepatan angin 35 m/detik.

ASPEK TEKNIS KONSTRUKSI

Pembangunan JUDESA meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Pengadaan material 2. Pengukuran topografi 3. Penyelidikan tanah 4. Pelaksanaan Pekerjaan JUDESA

Tahap Pelaksanaan Pekerjaan JUDESA meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Persiapan Pelaksanaan 7. pemasangan Gelagar dan Panel 2. Pekerjaan Site-plan 8. Pekerjaan Pemeriksaan Camber 3. Pekerjaan Pondasi 9. Pekerjaan Pemasangan Ikatan Angin 4. Pemasangan Pylon 10. Pekerjaan Pemasangan Sandaran 5. Pemasangan Kabel Utama 11. Pekerjaan Pengecatan Jembatan 6. Pemasangan Clamp dan Hanger 12. Pemeriksaan Akhir

PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Pengadaan material Pengukuran topografi Penyelidikaan tanah

METODE KONSTRUKSI

Persiapan Pelaksanaan, Pekerjaan Site-plan,

dan Pekerjaan Pondasi

PELAKSANAAN KONTRUKSI

Pemasangan Pylon, Pemasangan Kabel Utama, dan Pemasangan Clamp dan Hanger

PELAKSANAAN KONTRUKSI

JUDESA

Pemasangan Gelagar dan Panel Pekerjaan Pemeriksaan Camber Pekerjaan Pemasangan Ikatan Angin Pekerjaan Pemasangan Sandaran Pekerjaan Pengecatan Jembatan Pemeriksaan Akhir

PELAKSANAAN KONTRUKSI

JUDESA

JUDESA DI DESA CIHAWUK, PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG

PENERAPAN JUDESA

MODIFIKASI JUDESA DI WANAGAMA, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

PENERAPAN TEKNOLOGI

JUDESA

JUDESA DI DESA SIRU, LEMBOR, KABUPATEN MANGGARAI BARAT

PENERAPAN TEKNOLOGI

JUDESA

Pelajari lebih lanjut di:

www.elearning.litbang.pu.go.id

TERIMA KASIH