Post on 02-Jun-2018
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 1/23
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti halnya tumbuhan tingkat tinggi, tubuh hewan multiseluler juga
tersusun atas banyak sel. Sel-sel tersebut pada tempat tertentu akan bersatu
membentuk jaringan untuk melakukan suatu fungsi. Jaringan yang berkelompok
bekerja bersama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ. Beberapa
organ bekerja bersama-sama membentuk sistem organ melaksanakan fungsi
tertentu. Misalnya dalam sistem pencernaan terdapat berbagai macam organ yaitu
usus, lambung, kerongkongan, dan lain-lain (Kimball 1999: 12).
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang
mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Tersusun dalam
susunan paralel di dalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar
mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin. Otot adalah
jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi
otot menyerupai bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam
suatu hewan yang aktif, yang tentunya dalam jumlah yang banyak untuk
menghasilkan suatu kerja tersebut (Susilowarno 2007: 67).
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi melakukan
pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Jaringan otot dapat berkontraksi karena di
dalamnya terdapat serabut kontraktil yang disebut myofibril. Myofibril ini
tersusun atas miofilamen atau protein aktin dan protein myosin. Kurang lebih 40%
berat tubuh mammalia merupakan jaringan otot. Jaringan otot dapat dibagi
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 2/23
menjadi jaringan otot polos, otot lurik (serat lintang), dan otot jantung
(Judith 1997: 116).
Jaringan otot memerlukan unsur jaringan ikat untuk sekurang-kurangnya
dua alasan. Pertama, sel otot mempunyai metabolisme yang sangat aktif dan
karenanya memerlukan sangat banyak nutrien dan oksigen. Kapiler yang
menyediakan bahan pokok ini terletak dalam jaringan ikat longgar halus yang
terdapat di antara sel-sel otot atau di antara berkas sel-sel ini. Kedua, agar tubuh
memperoleh manfaat dari suatu kontraksi otot, maka sel otot harus tertambat pada
sesuatu agar dapat menarik, yaitu pada unsur jaringan ikat fibrosa kuat dari otot
(Cormack 1998: 185).
Sel-sel otot terspesialisasi untuk kontraksi; yaitu, mengandung protein
kontraktil yang dapat berubah dalam ukuran panjang Jaringan otot dibedakan tiga
jenis otot: otot polos, otot kerangka, dan otot jantung. Otot polos tersusun oleh
sel-sel yang berbentuk kumparan halus, masing-masing dengan satu nukleus yang
yang terletak ditengah, berbentuk oval dan mempunyai fibril-fibril homogen. Otot
kerangka (bercorak) dijumpai pada sosok otot tersebut yang bersambungan
dengan kerangka tubuh dan berkaitan dengan gerakan badan. Otot jantung (juga
bercorak) menyusun bagian dinding jantung yang kontraktil dan terlibat dalam
penopangan darah (Judith 1997: 115).
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam bentuk dan
letak sel penyusun jaringan otot.
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 3/23
II TINJAUAN PUSTAKA
Pada kebanyakan hewan, pergerakan dilakukan oleh aktivitas sel-sel yang
berkontraksi apabila menerima rangsang menarik bagian tubuh tempat melekatnya
otot-otot tersebut. Sel-sel otot biasanya berbentuk langsing memanjang
mengandung serabut halus yang disebut miofibril. Sel-sel khusus jaringan otot
memiliki bangun khusus yang dikaitkan dengan aktivitas kontraksi bentuknya
memanjang seperti kincir, dan membentuk serabut. Serabut otot berbeda dengan
jaringan ikat, jaringan ikat bersifat ekstraseluler berbeda dengan sel serabut yang
tersusun dalam berkas, sumbunya paralel dengan arah kontraksi searah. Jaringan
otot terdapat tiga daerah utama pada tubuh vertebrata antara lain otot rangka, otot
jantung dan otot lurik (Brown 1998: 145).
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi melakukan
pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Jaringan otot dapat berkontraksi karena di
dalamnya terdapat serabut kontraktil yang disebut myofibril. Myofibril ini
tersusun atas miofilamen atau protein aktin dan protein myosin. Kurang lebih 40%
berat tubuh mammalia merupakan jaringan otot. Jaringan otot dapat dibagi
menjadi jaringan otot polos, otot lurik (serat lintang), dan otot jantung
(Judith 1997: 116).
Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh
badan secara keseluruhan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan maupun
oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-sel otot sangat
berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 4/23
konduktivitas. Kekhususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu
kontroksi. Pada jaringan otot, sel-sel atau serat otot itu biasanya bergabung dalam
berkas-berkas, sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serat-serat otot saja.
Karena harus melakukan kerja mekanis, serat-serat otot memerlukan banyak
kapiler darah yang mendatangkan makanan dan oksigen, dan mengangkut keluar
produk sisa toksik (Subowo 1995: 63).
Bagi berbagai jenis kontraksi yang diperlukan bagian-bagian tubuh tersedia
tiga jenis otot berbeda. Jenis yang paling umum dikenal sebagai otot rangka, otot
volunter atauotot bercorak. Otot disebut sebagai rangka karena kontraksinya
biasanya menggerakkan beberapa bagian kerangka, dan dikatakan sebagai otot
volunter karena kontraksinya biasanya dapat diatur oleh kemauan kita, dan
bercorak karena seratnya nampak gurat-gurat melintang gelap dan terang secara
selang-seling yang disebut gurat melintang bila dilihat di bawah mikroskop.
Meskipun begitu perlu disadari bahwa otot rangka dapat berfungsi tanpa usaha
secara sadar misalnya mempertahankan posisi kepala (Cormack 1998: 186).
Sel-sel otot kerangka (yang juga disebut serat-serat) adalah sel-sel
silindris, berbentuk prisma yang rata-rata memiliki panjang 3 cm tetapi bervariasi
dari sekitar 1 mm pada otot stapedius sampai lebih dari 4 cm pada otot-otot
panjang anti-gravitasi, seperti luteus maksimus. Serat-seratnya bersatu dalam
kelompok-kelompok menjadi berkas-berkas yang disebut fasikuli yang beraneka
ragam dalam ukurannya. Masing-masing sel dalam suatu berkas menempel pada
selubung jaringan penyambung yang membungkus tetapi tidak saling menempel.
Melakukan kontraksi secara terpisah. Sebuah neuron motor tunggal melakukan
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 5/23
kontak dengan beberapa sel otot, yang jumlahnya bervariasi dengan jenis ototnya.
Neuron-neuron dan serat-serat otot yang bersangkutan disebut motor
unit (Bevelander 1999: 134).
Otot polos lazimnya disebut sebagai sel, yang berbentuk seperti kincir dengan
ujungnya runcing. Sel otot memiliki nukleus yang letaknya ditengah, miofibrilnya
sangat halus didapat dalam miofilamen yang terdiri dari proteoin otot dan disebut
sebagai aktin atau myosin. Otot ini bersifat tak sadar, gerakannya tidak cepat
tetapi berurutan dan tidak cepat lelah. Sel otot dilapisi oleh selaput atau membran
atau sarkoplasma. Sitoplasmanya juga disebut sebagai sarkolema. Otot polos
ditemukan sebagian pada dinding dari alat vercera yang berfungsi untu mengubah
keteguhan didnding organ-organ berongga, seperti gaster, kantung kemih dan
uterus dan untuk mempengaruhi gerakan zat-zat melalui organ-organ berbentuk
pipa seperti usus, system uriner, dan alat vaskuler (Subowo 1995: 63).
Secara morfologi, otot jantung dapat dibedakan dari otot kerangka. Dalam
beberapa hal struktur halus otot jantung sama dengan otot kerangka, khususnya
mengenai hubungan antara miofilamen halus dan miofilamen tebal, sehingga
lempeng-lempeng yang tampak pada myofibril tidak berbeda pula. Perbedaan
yang tampak pada pengamatan dengan mikroskop elektron yaitu susunan
sarkoplasmik retikulum dan mitokondria yang tidak teratur sehingga berkas-
berkas miofilamen yang membentuk miofibril tidak disusun secara teratur
sehingga berkas-berkas miofibril tidak sama. Selain itu mitokondria lebih panjang
dan lebih banyak. Kadang-kadang mitokondria menempati satu sarkomer
(Susilowarno 2007: 64).
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 6/23
III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 28 Februari
2014 pada pukul 13.15 – 15.00 WIB, bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya,
Inderalaya.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis, buku kerja dan
mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah berbagai jenis macam
preparat awetan.
3.3 Cara Kerja
Disiapkan mikroskop yang akan digunakan dan pastikan dalam kondisi
baik. Preparat yang akan diamati diletakkan di atas meja preparat. Atur
penerangan dan perbesaran pada mikroskop hingga gambar tertilhat jelas. Diamati
lalu diberi keterangan.
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 7/23
IV HASIL
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Penampang Otot Kardiak Rattus rattus.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus rattus
Nama Umum : Tikus Rumah
Keterangan Gambar :
1. Inti
2. Membran
3. Myofibril
4.
Sarkolema
Deskripsi :
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah
lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak
berarti berhubungan dengan jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 8/23
yang berperan dalam sistem peredaran darah. Menurut (Dellman 1989: 150)
bahwa serabut otot jantung mempunyai susunan khusus untuk memenuhi
fungsinya sebagai pompa jantung. Berbentuk silinder, bergaris melintang mirip
otot rangka, tetapi berbentuk sebagai sel-sel yang bercabang yang saling
mengadakan anatstomose dan bukan berbentuk sinsisium. Inti tunggal terletak di
tengah serabut otot.
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 9/23
b. Vesica Urinaria Rattus rattus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus rattus
Nama Umum : Tikus Rumah
Keterangan Gambar :
1. Serosa
2.
Muscular longitudinal
3. Muscular sirkular
4. Epitel transisional
5. Lamina propria
6. Lumen
7.
Mukosa
Deksripsi:
Vesica urinaria merupakan organ muskuler berongga yang ukuran dan
posisinya tergantung pada jumlah urine didalamnya. Pada keadaan kosong, vesica
urinaria mempunyai struktur berdinding tebal, berbentuk seperti buah pir yang
terletak diatas pelvis. Menurut (Frandson 1996: 93) bahwa peritoneum menutupi
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 10/23
bagian cranial dari vesica urinaria, bagian caudal ditutupi oleh fascia pelvis.
Vesiaca urinaria disuplai oleh arteri-arteri yang berasal dari pudenta, cabang dari
arteri obuatoria dan arteri umbilikalis.
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 11/23
c. Jaringan Lingua Rattus rattus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus rattus
Nama Umum : Tikus Rumah
Keterangan Gambar :
1. Papila filiform
2.
Nukleus
3. Sitoplasma
Deksripsi:
Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah
dikenal sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.
Menurut (Selevani 2013: 1) lingua memiliki tiga bagian radik lingua, dorsum
lingua, dan apex lingua. Otot-otot lidah ada yang ekstrinsik dan intrinsic. Otot-
otot ekstrinsik lidah berawal pada tulang dan jaringan di luar lidah serta berfungsi
dalam pergerakan lidah secara keseluruhan. Otot-otot intrinsic lidah memiliki
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 12/23
serabut yang menghadap keberbagai arah untuk membentuk sudut satu sama lain
sehingga lidah dapat merubah bentuk.
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 13/23
V KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilkasanakan diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Otot polos berbentuk gelendong dengan inti satu ditengah dan biasanya
terdapat pada organ pencernaan dan saluran-saluran dalam tubuh.
2. Otot jantung, serabutnya bercabang-cabang, letak inti di tengah
sarkoplasma, kontraksinya tidak menurut kehendak, ditemukan pada
jantung.
3.
Otot rangka sel-selnya berbentuk silindris dengan lurik-lurik dan
mempunyai banyak inti. Otot ini banyak ditemukan pada rangka dan dapat
ditemukan pula pada jaringan lingua.
4.
Pada setiap otot baik otot jantung, lurik dan polos juga terdapat bagian-
bagian seperti adanya sarkomer, sarkoplasma, miofibril dan inti.
5. Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja
mekanik dengan cara kontraksi maupun relaksasi.
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 14/23
DAFTAR PUSTAKA
Bevelander. 1999. Biologi. Jakarta: PT. Gramedia.
Brown. 1998. Buku Teks Histologi Veteriner I. Jakarta: Universitas Indonesia.
Cormack, D. 1998. Ham Histologi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Judith, dkk. 1997. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta. Erlangga.
Kimball. 2000. Biologi Jilid I . Jakarta: Erlangga.
Radiopoetro. 1996. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Subowo. 1999. Histologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.
Susilowarno. 2007. Biologi. Jakarta: PT.Gramedia.
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 15/23
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 16/23
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 17/23
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 18/23
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 19/23
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 20/23
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 21/23
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 22/23
DAFTAR PUSTAKA
Bevelander. 1999. Biologi. Jakarta : PT. Gramedia.
Brown. 1998. Buku Teks Histologi Veteriner I. Jakarta : Universitas Indonesia.
Cormack, D. 1998. Ham Histologi. Jakarta : Binarupa Aksara.
Geneser, Finn. 1994. Buku Teks Histologi. Jakarta : Binarupa Aksara.
Judith, dkk. 1997. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta : Erlangga.
Kimball, J. 1999. Biologi edisi kelima jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Radiopoetro. 1996. Biologi. Jakarta. Erlangga.
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta : Erlangga.
Subowo. 1999. Histologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara.
Susilowarno. 2007. Biologi. Jakarta : PT. Gramedia.
8/11/2019 jaringan otot helen.docx
http://slidepdf.com/reader/full/jaringan-otot-helendocx 23/23