Post on 19-May-2015
Jaringan Komputer - Jilid III
Rezar Muslimrezar@rezarmuslim.net
IP Class & Subnetting
Internet Protocol (IP)Internet Protocol (IP)
~ Adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference
Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam
DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk
melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di
jaringan komputer berbasis TCP/IP.
~ IP menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan (inter-
network), karena itulah IP juga sering disebut sebagai protokol yang
bersifat routable.
~ Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menentukan
rute paket, yang mencakup alamat IP sumber (source IP address) dan
alamat IP tujuan (destination IP address).
Internet Protocol (IP)Internet Protocol (IP)
~ IP menggunakan skema pengalamatannya sendiri, yang disebut
sebagai "IP address", yang merupakan bilangan 32-bit.
~ Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP)
adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai
sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan
Internet.
~ Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan
128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari
komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Internet Protocol v4 (IP v4)Internet Protocol v4 (IP v4)
~ Secara teoritis dapat mengalamatkan hingga 4 miliar host
(4.294.967.296) di seluruh dunia.
~ Didapat dari perhitungan :
- IP v4 terdiri dari 4 oktet (1 oktet = 8 bit)
- 11111111.11111111.11111111.1111111
- 4 ^ 4 = 256
- 256 x 256 x 256 x 256 = 4.294.967.296
~ Sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut
maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Internet Protocol v4 (IP v4)Internet Protocol v4 (IP v4)
~ Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik
(dotted-decimal notation)
~ Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan
menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
1. Network Identifier (NetID) ; yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat jaringan dari jaringan yang lain. Alamat
network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
2. Host Identifier (HostID) ; yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier
tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik
Internet Protocol v4 (IP v4)Internet Protocol v4 (IP v4)
~ Format IP v4 :
Internet Protocol v4 (IP v4)Internet Protocol v4 (IP v4)
~ Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
1. Alamat Unicast ; merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat
unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast
digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda.
Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Internet Protocol v4 (IP v4)Internet Protocol v4 (IP v4)
~ Pengalamatan Unicast :
Internet Protocol v4 (IP v4)Internet Protocol v4 (IP v4)
~ Pengalamatan Broadcast :
Internet Protocol v4 (IP v4)Internet Protocol v4 (IP v4)
~ Pengalamatan Multicast :
Internet Protocol v4 (IP v4)Internet Protocol v4 (IP v4)
~ Pembagian Kelas Alamat IP :
Internet Protocol v4 (IP v4)Internet Protocol v4 (IP v4)
~ Pembagian Kelas Alamat IP :
Internet Protocol v4 (IP v4)Internet Protocol v4 (IP v4)
~ Aturan dasar pemilihan Network ID dan Host ID :
1. Network ID tidak boleh sama dengan 127 ; Network ID 127 secara default
digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu
komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
2. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 ; Network ID atau host ID
255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang
mewakili seluruh jaringan
3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 ; IP address dengan host ID
0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk
menunjuk suatu jaringan bukan suatu host
4. Host ID harus unik dalam suatu network ; Dalam suatu network tidak boleh ada
dua host yang memiliki host ID yang sama.
Konsep SubnettingKonsep Subnetting
~ Subnet Mask : cara yang digunakan untuk membedakan network ID dengan
host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau
jaringan luar.
~ Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut :
1. Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh NetID diset ke nilai 1.
2. Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh Host ID diset ke nilai 0.
~ Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi
beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk
menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet
mask.
Konsep SubnettingKonsep Subnetting
~ Analogi Subnetting (http://romisatriowahono.net) :
Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08,
dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas
mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl.
Gatot Subroto.
Konsep SubnettingKonsep Subnetting
~ Analogi Subnetting :
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan.
Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri.
Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki otonomi sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di samping :
Konsep SubnettingKonsep Subnetting
~ Analogi Subnetting :
1.Konsep subnetting mempermudah pengelolaan, misalnya
suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan
masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host).
2.Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja
jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu
network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang.
Konsep SubnettingKonsep Subnetting
~ Analogi Subnetting :
Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat
diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan
HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh
BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message
ke semua host yang ada di network tersebut.
Konsep SubnettingKonsep Subnetting
~ Analogi Subnetting :
Kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah
SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.
Perhitungan SubnettingPerhitungan Subnetting
~ Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif
lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan
tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host
per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
~ Metode perhitungan subnetting menggunakan metode CIDR (Classless Inter Domain
Routing)
~ CIDR menggunakan “Network Prefix” dengan panjang tertentu (Prefix Length)
~ Prefix-length menentukan jumlah “bit sebelah kiri” yang akan dipergunakan sebagai
network ID
~ Network prefix ditulis dengan menggunakan simbol “ / ” yang diletakkan di belakang
HostID.
~ Contoh penulisan : 192.168.1.2/24
Perhitungan SubnettingPerhitungan Subnetting
~ 192.168.1.2/24 => Memiliki arti IP kelas C dengan subnet mask :
255.255.255.0 .... ???
~ Penjelasan :
1. IP : 192.168.1.2 => IP kelas C
2.Angka 24 menunjukkan jumlah subnet yang didapat dari
perhitungan biner :
8 Bit 8 Bit 8 Bit 24 Bit+ +
11111111 11111111 11111111 000000000
255 255 255 0
Perhitungan SubnettingPerhitungan Subnetting
~ Tabel Panduan CIDR Kelas A :
Perhitungan SubnettingPerhitungan Subnetting
~ Tabel Panduan CIDR Kelas B dan C :
Perhitungan SubnettingPerhitungan Subnetting
~Contoh Soal : Subnetting seperti apa yang terjadi
dengan sebuah NETWORK ADDRESS
192.168.1.0/26 ?
~ Analisa :
- 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /
26 berarti :
11111111.11111111.11111111.11000000
(255.255.255.192)
Perhitungan SubnettingPerhitungan Subnetting
~Jawab :
Perhitungan SubnettingPerhitungan Subnetting
Wacana :
IP v6 tidak perlu
subnetting ... ???
Perhitungan SubnettingPerhitungan Subnetting
~ Soal :
Kelompok 1 :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 10.0.0.0/16 ?
Kelompok 2 :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 172.16.0.0/18 ?
Kelompok 3 :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/28 ?
Terima KasihTerima Kasih