Post on 12-Dec-2015
description
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian IPTEK
IPTEK dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan
pemenuhan kebutuhan hidup. Contoh sederhananya adalah dengan
dikembangkannya sarana transportasi, manusia bisa bergerak dan melakukan
mobilisasi dengan cepat. Kemajuan yang dicapai oleh manusia melalui iptek
telah memberikan dampak positif dalam hidupnya. Iptek memberi rahmat
dalam arti memicu kemajuan dan kesejahteraan. Namun demikian,
pemanfaatan iptek oleh manusia dapat pula berdampak buruk bagi kehidupan
dan lingkungan hidup manusia. Gejala negatif itu sebagai akibat dari
penyalahgunaan dalam hal pemanfaatannya berlebihan dalam penggunaannya
ataupun tidak mempunyai manusia dalam mengendalikan kekuatan teknologi
itu sendiri.
Pengembangan ilmu pengetahuan berjalan aktif disegala bidang yaitu
kesehatan, pertanian, ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, dan
sebagainya. Akan tetapi, jika diamati lebih teliti ada empat bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi strategis yang akan masa depan dunia yaitu
material, energi, mikroelektronik dan bioteknologi (Rihardi Ramelan 2004).
Dari bidang-bidang tersebut menghasilkan pula empat macam teknologi yaitu
teknologi bahan, teknologi energi, teknologi mirkoelektronika, dan teknologi
hayati.
3
4
Teknologi bahan adalah teknologi yang memanfaatkan material
terutama logam seperi besi dan baja untuk pemenuhan kebutuhan manusia
yang menggunakan bahan material tersebut. Dewasa ini inovasi penciptaan
material baru terus berkembang dan tidak lagi mengandalkan logam atau
komponen baku yang sudah dibentuk alam (konvensional). Berbagai
komposisi baru atau pemurnian dilakukan untuk menafaatkan material organik
dan anorganik sebagai struktural material. Semula hanya menggunakan jenis-
jenis polimer sebagai serat penguat atau matriks juga digunakan pada struktur
pesawat terbang printed circuit board, dan lain-lainnya telah berkembang dan
akan terus berkembang dengan menggunakan bahan-bahan serat lainnya
seperti kaca atau gelas, karbon, logam, ataupun keramik.
Teknologi energi adalah teknologi dengan memanfaatkan sumber-
sumber energi. Sumber energi konvensional di dunia adalah minyak, gas alam,
batu bara, tenaga air, geothermal, dan kayu. Sumber dan teknologi modern
sudah mulai dikembangkan termasuk tenaga nuklir, gambut, tenaga surya,
gelombang laut, tenaga panas laut, angin, dan sebagainya.
Teknologi mikroelektronika atau yang berkembang sekarang ini
sebagai teknologi informasi atau informatika. Teknologi informasi ialah
teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah dan
menyebar luaskan informasi. Informasi yang dimaksud mencakup numerik
seperti angka, audio, teks, dan citra seperti gambar dan sandi. Teknologi
informasi merupakan salah satu jenis teknologi yang dikembangkan dari ilmu-
ilmu dasar seperti matematika, fisika dan sebagainya. Pengembangan dan
5
pemanfaatan teknologi informasi ini menghasilkan ciptaan baru berupa
komputer, internet, rekayasa perangkat lunak atau program termasuk
kecerdasan buatan. Perkembangan teknologi informasi atau teknologi
telematika mendapat perhatian luar biasa dari banyak negara termasuk
indonesia. Perkembangan teknologi informasi ini diyakini menjadi faktor
penting munculnya globalisasi.
Teknologi hayati atau bioteknologi adalah teknologi yang berusaha
secara sistematis menggunakan serta mengarahkan sistem atau komune
biologis terutama organisme kecil untuk menghasilkan barang atau jasa untuk
memengaruhi dan mengarahkan itu, kini digunakan berbagai teknik dan alat
yang dikembangkan dicabang-cabang ilmu pengetahuan dan teknologi
lainnya, seperti mikrobiologi, bioengineering, genetic engineering, dan
sebagainya.
Bangsa Indonesia dari dulu sudan menyadari akan pentingnya peranan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan. Faktor yang paling
menentukan dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
manusia yaitu para pelaku yang menggeluti bidang penelitian dan
pengembangan serta rancang bangun dan perekayasaan. Pembinaan terhadap
para pelaku seperti perguruaan tinggi dan lembaga penelitian, bahkan
pembinaan kemampuan disektor industri mulai dilakukan. Misalkan dengan
dibentuknya berbagai wadah seperti kantor menteri negara riset dan teknologi,
Dewan Riset Nasional, Dewan Standarisasi Nasional, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia dan Akademik Ilmu Pengetahuan Indonesia.
6
1. Kajian Teoritis
Menurut Mohamad Hatta (2009:108), “mendefinisikan ilmu adalah
pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu
golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya
tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam. Kemudian
Menurut Soekidjo Notoadmodjo (2003), “Pengetahuan ialah merupakan
hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap
suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia
yaitu, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Lalu Menurut Iskandar Alisyahbana (1980:1), “teknologi yaitu cara
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan
alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau
membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia”.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
IPTEK adalah sebuah sumber informasi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan seseorang dibidang teknologi. Dengan kata
lain, IPTEK merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
teknologi, baik itu penemuan terbaru tentang teknologi ataupun
perkembangan dibidang teknologi.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang sangat
sulit dipisahkan karena Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan
7
jasmani maupun kebutuhan rohani. Dan biasanya hasil pemikiran dari ilmu
pengetahuan tersebut diwujudkan dalam teknologi. Kemajuan teknologi
adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif
bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai
cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun
demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat
positif, di sisi lain juga digunakan untuk hal-hal yang negatif.
B. Perkembangan IPTEK di Indonesia
Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam
rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha
Esa.Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral
dan kemanusiaan yang adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam
IPTEK secara merata. Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik
sekali di aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK
masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus
harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut. Hal itu
dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Maka
dari itu, pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah
8
tersebut, agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan Sumber
Daya Manusia yang ada.
Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan
disadari akan berhadapan dengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan, sebut saja antara lain cloning, cosmology, cryonics, cyberneties,
exobiology, genetic, engineering dan nanotechnology. Cabang-cabang IPTEK itu
telah memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dengan implikasi
yangmenguntungkan bagi manusia atau sebaliknya. Untuk mendayagunakan Iptek
diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat di pertanggungjawabkan. Rumusan 4 nilai luhur
pembangunan IPTEK Nasional, yaitu :
1. Accountable (dapat dipertanggung jawabkan)
Hal ini berarti bahwa seluruh denyut nadi pembangunan Iptek
berikut seluruh aspek didalamnya dapat dipertanggung jawabkan kepada
segala pihak. Pertanggunganjawab disini tidak hanya terbatas pada aspek
finansial (seperti anggaran pembangunan Iptek) akan tetapi lebih dari itu,
pertanggungan jawab disini mencakup aspek moralitas, dampak
lingkungan, dampak budaya, dampak sosiokemasyarakatan,dampak politis
dan dampak ekonomis pada pembangunan nasional.
2. Excellent (prima)
Kata ini dapat diartikulasikan sebagai terbaik, yang terbaik atau
berusaha untuk menjadi yang terbaik. Pembangunan Iptek
yang excellent dapat diartikan bahwa keseluruhan tahapan pembangunan
Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
9
evaluasi dan implikasinya pada masyarakat maupun bangsa ini, harus yang
terbaik. Pembangunan Iptek, terutama perencanaan, pelaksanaan dan
dampaknya tidak boleh berkesan serampangan, akan tetapi harus
berlandaskan pada tataran yang terbaik (excellent platform) guna
memberikan hasilyang sempurna.
3. Innovative (inovatif)
Kata inovatif berasal dari bahasa Latin ‘innovare’ yang artinya
temuan baru. Nilai luhur Innovatif dalam pembangunan Iptek berarti
bahwa pembangunan Iptek senantiasa berorientasi pada segala sesuatu yang
baru, mulai dari konteks upaya untuk perolehan temuan-temuan baru
sampai dengan upaya untuk menginduksikan proses pembaharuan dalam
dinamika kehidupan masyarakat, tentunya pembaharuan yang dimaksud
disini adalah dalam tataran yang positif dan 21 bertanggung jawab. Lebih
lanjut innovative juga berarti bahwa pembangunan Iptek memberikan
apresiasi yang tinggi pada segala bentuk upaya untuk
memproduksiinovasi-inovasi baru serta segala aktifitas inovatif untuk
meningkatkan produktifitas.
4. Visionary (berpandangan jauh kedepan)
Pembangunan Iptek senantiasa dimaksudkan untuk memberikan
solusi yang bersifatstrategis atau jangka panjang, menyeluruh dan holistik
(atau kait mengait). Pembangunan Iptek akan diupayakan untuk tidak
bersifat sektoral dan hanya memberikan implikasi yang terbatas. Lebih
lanjut visionary juga berarti bahwa pembangunan Iptek dimasa kini akan
10
diupayakan sebagai solusi taktis dimasa kini sekaligus bagian integral dari
solusi permasalahan dimasa depan. Atau dengan kata lain solusi
pembangunan Iptek dimasa kini jangan sampai menjadi sumber
permasalahan baru dimasa datang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan
sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan
pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Dengan memperhatikan
perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan
penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan
bangsa.
Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk
mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia, Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
yang telah diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi
dan misi IPTEK sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen
pasal 31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah beserta seluruh
rakyat dengan sebaik-baiknya. Selain itu pula perkembangan IPTEK di
berbagai bidang di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat
semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah bermunculannya
dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga diperlukan
pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam
penemuan-penemuan baru tersebut.
11
C. Problematika Pemanfaatan IPTEK Di Indonesia
Di era sekarang ini perhatian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tampak pada dokumen rencana pembangunan
jangka menengah nasional (RPJMN) 2004-2009, khususnya pada bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi disadari oleh bangsa Indonesia bahwa
pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi atau IPTEK pada hakikatnya
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka
membangun peradaban bangsa. Sejalan dengan paradigma baru di era
globalisasi, yaitu tekno-ekonmi. Teknologi menjadi faktor yang memberikan
kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas hidup suatu bangsa.
Pembangunan iptek merupakan sumber terbentunya iklim inovasi yang
menjadi landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumber daya manusia (SDM)
yang pada gilirannya dapat menjadi sumber pertumbuhan dan daya saing
ekonomi. Selain itu, iptek menetukan tingkat efektivitas dan efesiensi proses
tranpormasi sumber daya menjadi sumber daya baru yang lebih bernilai
dengan demikian peningkatan kemampuan iptek sangat diperlukan untuk
meningkatkan standar kehidupan bangsa dan negara serta kemandirian dan
daya saing bangsa Indonesia dimata dunia.
Namun demikian, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait
dengan pemanfaatan dan kemampuan Iptek ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut (RPJMN) 2004-2009.
1. Rendahnya kemampuan iptek nasional dalam menghadapi perkembangan
global hal ini ditunjukan dengan Indeks pencapaian teknologi (IPT) dalam
12
laporan UNDP tahun 2001 menunjukan tingkat pencapaian teknologi
Indonesia masih berada pada urutan ke 60 dari 72 negara.
2. Rendahnya kontribusi iptek nasional di sektor produksi. Hal ini antaralain
ditunjukan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktifitas serta
minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor.
3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek yang menjebatani
interaksi antara kapasitas penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna.
Maslah ini dapat terlihat dari berlum tertatanya infrastrukturnya iptek.
4. Lemahnya sinergi kebijakan iptek sehingga kegiatan iptek belum sanggup
memberikan hasil yang signifikan.
5. Masih terbatasnya sumber daya iptek, yang tercermin dari rendahnya
kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan dibidang iptek rasio tenaga
peneliti indonesia pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per sepuluhribu
penduduk jauh lebih kecil dibandingkan jepang 70,7.
6. Belum berkembangnya budaya iptek dikalangan masyarakat. Budaya
bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang
mempunyai penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola
pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta
daripada sekedar memakai, lebih suka membuat daripada sekedar membeli,
serta lebih suka berlajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan
teknologi yang ada.
7. Belum optimalnya peran iptek dalam mengatasi degredasi fungsi
lingkungan hidup. Kemajuan berakibat pula pada munculnya permasalahan
13
lingkungan. Hal tersebut antaralain disebabkan oleh belum berkembangnya
sistem manajemen dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup.
8. Masih lemahnya peran iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi
bencana alam. Wilayah indonesia dalam konteks ilmu kebumian global
merupakan wilayah yang rawan bencana. Kemampuan iptek nasional
belum optimal dalam memberikan antisipasi dan solusi strategis terhadap
berbagai permasalahan bencana alam seperti pemanasan global, anomali
iklim, kebakaran hutan, banjir, longsor, gempa bumi dan tsunami.
D. Upaya Pemerintah Mengatasi Problematika IPTEK
Dalam mengatasi problematika IPTEK pemerintah melakukan
beberapa upaya,diantaranya:
1. Meningkatkan kemampuan, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
menjawab berbagai isu pelayanan, seperti keselamatan, keamanan,
kehandalan dan kenyamanan, serta terjangkau masyarakat luas.
2. Meningkatkan kemampuan Iptek strategis dalam rangka pengembangan
system transportasi nasional yang handal, efektif dan efisien yang sesuai
kondisi fisik wilayah serta sosial-ekonomi-budayanya.
3. Meningkatkan penguasaan dan kemampuan teknologi industri dalam negeri
untuk mendukung sistem transportasi nasional guna mendukung kelancaran
system operasional dan kemampuan untuk merawat serta ramah lingkungan
dan hemat energy.
4. Peningkatan kapasitas teknologi pada sistem produksi di dunia usaha dan
industry serta peningkatan sinergi antar berbagai komponen sistem inovasi.
14
5. Meningkatkan kemampuan manufakturing teknologi tinggi yang berdaya
saing internasional untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana
transportasi.
6. Meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensi produksi pertanian on-
farm (intensifikasi) dengan penerapan bio-teknologi, precision farming,
biocyclo farming,dan teknologi iradiasi secara berkelanjutan dan tetap
menjaga kelestarian fungsi lingkungan.
7. Memperpanjang rantai produksi pengolahan hasil pertanian (off-farm) yang
efisienuntuk meningkatkan nilai ekonomi dan nilai tambah produk pangan
pada masingmasingrantai produksi.
8. Meningkatkan keragaman bahan baku pangan (diversifikasi) termasuk
kemungkinan dengan memanfaatkan sumberdaya hutan non-kayu.
9. Mengembangkan dan memperluas infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi untuk mempermudah akses ke jaringan internet yang
terjangkau.
10. Meningkatkan pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkankinerja perekonomian negara dan kualitas hidup masyarakat;
11. Mengelola Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) bidang teknologi
informasi dankomunikasi untuk meningkatkan kemampuan berinovasi,
menegakan perlindungan hukum dan meningkatkan nilai komersial produk
dalam negeri
12. Memenuhi kebutuhan alutsista mulai dari perangkat keras maupun
perangkat lunak, sesuai dengan kondisi kewilayahan dan demografi negara
15
kepulauan Indonesia, sesuai dengan kemajuan perkembangan iptek,
mempunyai efek penangkal yang tinggi, yang ditujukan untuk memberikan
kapabilitas optimal bagi komponen pertahanan negara dalam menjalankan
tugasnya.
13. Meningkatkan penguasaan kapabilitas iptek pertahanan dikalangan industri
nasionalmelalui regulasi penanganan alokasi pendanaan yang kondusif.
14. Meningkatkan pemahaman dan penguasaan iptek untuk aplikasi pertahanan
Negara kepulauan dikalangan universitas dan lembaga iptek nasional
melalui penyusunan road-map teknologi pertahanan yang bersifat
kuantitatif sesuai dengan kaidah pertahanan
15. Mengikuti pemenuhan standardisasi ranahan (sarana pertahanan) pangsa
pasar dunia yang kompetitif.
16. Mencapai keunggulan bangsa di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan
rekayasa khususnya pada bidang teknologi pertahanan berbasiskan pada
kemandirian dan kondisi demografi negara nusantara, negara kepulauan
dan negara kelautan melalui penyusunan suatu rancangan strategis.