INSTALASI GAS MEDIS NFPA 99.pdf

Post on 15-Jan-2016

194 views 51 download

Transcript of INSTALASI GAS MEDIS NFPA 99.pdf

INSTALASI PEMIPAAN GAS MEDISDAN PEMIPAAN VACUUM

BERDASARKAN NFPA 99 – 2005 EDITION

LOKASI SENTRAL /GUDANG TABUNG GAS MEDIS• Lokasi sentral/gudang tidak boleh berdekatan dengan :‐ Ruang ICU/ICCU/OK‐ Ruang anestesi‐ Gudang/tempat menyimpan bahan mudah terbakar‐ Trafo listrik‐ Tangki LPG/LNG/Solar‐ Mesin‐mesin seperti generator listrik‐ Dapur dan area yang menggunakan api seperti incinerator.• Sebaliknya berdekatan dengan akses pengiriman tabung gas.

RUANG SENTRAL/PENYIMPANAN TABUNG GAS MEDIS• HANYA TABUNG GAS YANG BERLABEL JELAS YANG DISIMPAN DI GUDANG GAS MEDIS

• TUTUP PELINDUNG TABUNG HARUS SELALU TERPASANG SAAT TABUNG TIDAK SEDANG DIGUNAKAN

• JIKA RUANG BERISI TABUNG OKSIGEN DAN UDARA TEKAN, MAKA HARUS DIPASANG PAPAN PERINGATAN :

AWAS !TABUNG GAS MEDIK

DILARANG MEROKOK DAN MENYALAKAN API

RUANG SENTRAL/PENYIMPANAN TABUNG GAS MEDIS• JIKA RUANG SENTRAL BERISI TABUNG LAIN SEPERTI CO2, N2O, DSB MAKA HARUS DIPASANG PAPAN PERINGATAN :

AWAS!TABUNG BERTEKANAN TINGGI

DILARANG MEROKOK DAN MENYALAKAN APIBUKA PINTU DAN TUNGGU UDARA BERSIRKULASI SEBELUM MASUK

• SETIAP TABUNG HARUS MEMPUNYAI KONEKSI/ULIR YANG BERBEDA UNTUK SETIAP JENIS GAS.

RUANG SENTRAL/PENYIMPANAN TABUNG GAS MEDIS• SENTRAL GAS TABUNG TIDAK BOLEH DITEMPATKAN DI DALAM RUANG YANG SAMA DENGAN SENTRAL UDARA TEKAN YANG DIHASILKAN KOMPRESOR, SENTRAL VACUUM MEDIS, SENTRAL SCAVENGING/WAGD.

• SENTRAL GAS TABUNG TIDAK BOLEH DITEMPATKAN DI DALAM RUANG YANG SAMA DENGAN MESIN‐MESIN LAIN.

• TEMPERATUR RUANG TIDAK BOLEH MELEBIHI 54°C

DESIGN DAN KONSTRUKSI RUANG SENTRAL

• Mempunyai pintu yang cukup lebar untuk keluar masuk tabung, danjuga memperhitungkan jika suatu saat dibutuhkan troli hidrolis.

• Pintu harus mempunyai kunci.• Jika outdoor harus diberi pembatas/pagar dari bahan tidak mudahterbakar.

• Jika indoor dinding harus terbuat dari bahan yang tidak mudahterbakar yang dapat menahan api minimum selama 1 jam.

• Ketinggian stop kontak dan saklar minimum 1.520 mm (1,5 meter)

DESIGN DAN KONSTRUKSI RUANG SENTRAL

• Dilengkapi dengan rak, rantai pengaman, dudukan, untuk tabung baikyang sedang dipakai maupun tidak. Baik tabung isi maupun kosong. Pengaman ini diperlukan agar tabung tidak jatuh.

• Ruang sentral harus dilengkapi dengan ventilasi yang cukup.• Jika gas yang tersimpan di ruang sentral melebihi 85.000 liter, makaharus dipasangi exhaust fan dengan ketinggian 30 cm dari lantai.

• Jika gas yang tersimpan kurang dari 85.000 liter cukup dipasangjendela minimum 2 buah dengan luasan 465 cm2. Satu dipasang 30 cm di atas lantai, satu dipasang 30 cm di bawah plafon. Jendela tidakboleh menghadap ke koridor umum.

DESIGN DAN KONSTRUKSI RUANG SENTRAL

• Ruang sentral kompresor, vacuum, WAGD, harus dilengkapi denganventilasi yang sesuai untuk menghindari panas berlebih yang terjadipada mesin. Ventilasi dihitung berdasarkan besar mesin yang terpasang.

• Sentral yang terletak outdoor harus dilengkapi dengan ventilasi yang sesuai. 

• Jika ruang sentral menempel pada dinding bangunan utama, makatidak boleh ada jendela yang ditempatkan pada dinding tersebut.

SENTRAL GAS MEDIS

• Sentral gas medis harus diproduksi oleh perusahaan yang mempunyaipengalaman dan pengetahuan tentang standard gas medis.

• Gas yang dihasilkan oleh sentral gas medis hanya dipakai untukkeperluan perawatan pasien.

• Regulator yang menurunkan ke tekanan kerja harus system duplex. Masing‐masing dilengkapi dengan isolation valve.

• Setiap sentral gas tabung harus dilengkapi dengan relief valve. Relief valve harus dipasang pemipaan ke luar ruang sentral, kecuali untukmedical air (udara tekan) tidak diharuskan diventing keluar ruang.

SENTRAL TABUNG GAS• Header untuk sentral tabung gas harus dilengkapi dengan :‐ Cylinder lead/pig tail sesuai jumlah tabung‐ Filter untuk menyaring kotoran sebelum masuk keautomatic   changeover‐ Check valve untuk menghindari gas kembali masuk ke header daripemipaan‐ Pressure gauge untuk mengetahui tekanan tersisa

SENTRAL TABUNG GAS

• Terdiri dari dua Header, satu disebut primary (primer) dan satunyasecondary (sekunder) dan bisa berlaku kebalikan.

• Jika header primer sedang menyuplai gas, maka header sekunderdalam keadaan tertutup.

• Jika header primer kehabisan gas, maka secara otomatis header sekunder mengalirkan gas dan berganti peran menjadi header primer.

• Kedua header tidak dapat saling mengisi.• Satu header didesain untuk dapat memberi suplai gas selama satuhari.

PEMIPAAN

• Semua pipa, fitting, kran, dan komponen lain harus dibersihkan agar aman digunakan untuk oksigen.

• Pipa dikirim ke lokasi proyek dalam keadaan tersegel di keduaujungnya.

• Pipa yang digunakan adalah sesuai standard ASTM B819 Type L. Kecuali untuk penggunaan di atas tekanan 1275 kPa (12,75 bar) makaharus digunakan tipe K.

• Pipa vakum dan WAGD diperbolehkan menggunakan ASTM B88, ASTM B280. Tetapi disarankan menggunakan ASTM B819 untukmenghindari tertukar di lapangan.

PIPA TIDAK STANDARD

PENYAMBUNGAN PIPA

• Penyambungan pipa yang ditujukan untuk membelokkan arah pipa, membagi pipa, menyambung pipa baik ke ukuran yang lebih besarmaupun kecil harus dilakukan dengan pemasangan fitting.

• Penyambungan pipa atau pengelasan menggunakan metode brazing dengan media oksigen+acetylene.

• Filler atau pakan menggunakan kawat jenis copper‐phosphorus‐silver tanpa flux (BCuP series).

• Selama proses brazing pipa dialiri gas nitrogen dengan volume yang cukup.

PENYAMBUNGAN PIPA

• Pipa tembaga dipotong menggunakan tube cutter. Tidakdiperkenankan memakai mata gergaji apapun. Mata cutter harusbersih dari minyak atau oli.

• Ujung pipa harus dilindungi dari kotoran sebelum proses brazing dilakukan.

• Jika ditemukan kotoran yang bisa bereaksi dengan oksigen, makafitting harus dibersihkan.

DIMENSI DAN PEMASANGAN PIPA

• Dimensi / diameter pipa disesuaikan dengan kebutuhan sistem.• Diameter pipa cabang masuk ruangan tidak boleh kurang dari 5/8” (outside diameter)

• Pipa harus dilindungi terhadap korosi, kontak dengan oli, danbenturan fisik.

• Pipa yang terpasang di dalam tembok atau beton harus dilindungidengan conduit.

• Pipa tidak boleh dipasang melewati dapur, rongga lift, mesin lift, area yang berapi, di dekat mesin yang berdaya lebih dari 600 volt.

SUPPORT PIPA

• Pipa harus disupport ke dak beton atau dinding.• Gantungan pipa harus mempunyai finishing tembaga dan sesuaidengan ukuran pipa.

• Di area yang sangat lembab, gantungan pipa harus dilapisi plastik.• Jarak antar support adalah :3/8” = 1520 mm1/2” = 1830 mm5/8” = 1830 mm

SUPPORT PIPA

• 7/8” = 2130 mm• 1‐1/8” = 2440 mm• 1‐3/8” = 2740 mm• 1‐5/8” = 3050 mm• Pipa yang ditanam di bawah tanah harus pada kedalaman 90 cm jikaberada di bawah area yang beresiko kena beban berat.

• Pipa bawah tanah yang dilindung dengan trench (got) harus diberiakses untuk pengecekan sambungan.

PENANDAAN PIPA

• Pipa harus ditandai dengan sticker sesuai jenis gasnya.• Penandaan pipa harus menyebut jenis gas dan arahnya.• Penanda pipa harus sesuai dengan standard warna masing‐masinggas.

• Jarak antara tanda maksimal 6 meter, atau minimal satu tanda di setiap ruang, atau minimal satu tanda di masing‐masing lantai untukpipa tegak (riser).

• Pipa gas medis tidak boleh dicat.

OUTLET GAS

• Outlet gas harus berbeda antara satu jenis gas dengan jenis gas lainnya dalam hal dimensi ulir atau pin pengarah jika jenisnya quick connect. Dengan demikian tidak akan terjadi kesalahan dalampenggunaan peralatan.

• Outlet gas harus mempunyai primary valve dan secondary valve.• Pipa yang terpasang di outlet mempunyai panjang 205 mm dandiameter minimal outside diameter 3/8 inch untuk gas bertekanandan ½” untuk vacuum.

ALARM SYSTEM

• Secara Umum alarm harus mampu menampilkan peringatan dengancara visual (lampu) dan audio (buzzer/bel).

• Peringatan audio bisa di‐mute, sedangkan peringatan visual tetapaktif sampai masalah yang terjadi diatasi.

• Volume peringatan audio adalah 80 dbA pada jarak 0,92 meter (3 feet)

• Mampu memberikan peringatan jika kabel antara sensor dan panel alarm terputus.

• Diberi nama jenis gas dan/atau kejadian sesuai posisi tanda visual

ALARM SYSTEM

• Jika satu kejadian alarm sudah di‐mute , maka apabila ada kejadianalarm yang menyusul maka peringatan audio akan aktif lagi.

• Alarm system terdiri dari 2 jenis alarm, MASTER ALARM dan LOCAL AREA ALARM.

• MASTER ALARM digunakan untuk memonitor semua problem di sentral gas medis.

• LOCAL AREA ALARM digunakan untuk memonitor semua problem di area tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya.

• Paling sedikit harus ada 2 MASTER ALARM yang dipasang.

ALARM SYSTEM

• MASTER ALARM dipasang di ruang kontrol dan di ruang yang selaluada petugasnya, misalnya di ruang sekuriti.

• LOCAL AREA ALARM dipasang di nurse station.

SHUTT‐OFF VALVES (KRAN PEMUTUS)

• Ada bermacam jenis valve berdasarkan fungsinya :‐ SOURCE VALVE‐ MAIN LINE VALVE‐ RISER VALVE‐ SERVICE VALVE‐ ZONE VALVE‐ VALVE UNTUK PENGEMBANGAN

• SHUT‐OFF VALVE harus terbuat dari brass/bronze, three piece body, jenis ball valve seperempat putaran.

ISOLATION VALVE BOX / ZONE VALVE

• Zone valve harus diberi keterangan/label yang menginformasikanjenis gas, area yang disuplai, dan keterangan sbb:

KATUP DARURATJANGAN DIBUKA ATAU DITUTUP KECUALI DALAM KEADAAN         

DARURAT 

ZONE VALVE

SYSTEM VERIFICATION AND TESTING (PENGUJIAN)

• Pemeriksaan dan pengujian harus dilakukan pada setiap instalasibaru, instalasi temporer, instalasi penambahan, instalasi yang diperbaiki dan dilakukan terhadap masing‐masing komponen yang terpasang.

• Pengujian dilakukan oleh Installer dan kemudian dilakukan bersama‐sama dengan pihak yang berwenang.

• Semua pengujian harus didokumentasikan dan ditandatangani olehpihak yang berwenang.

PENGUJIAN OLEH INSTALATUR

1. Blow down dengan media gas Nitrogen setelah pemipaan selesaisebelum outlet gas dan komponen lain (kecuali kran) dipasang.

2. Tes tekan awal per bagian dari pemipaan sebelum outlet gas dankomponen lain dipasang. Tekanan tes sebesar 1,5x tekanan kerjauntuk pipa selain vacuum. Sedangkan untuk pipa vacuum tekanantes minimal 60 psi. Setiap sambungan diperiksa dengan larutansabun untuk mencari kebocoran.

3. Cross‐connection test. Tes ini untuk mengetahui penyambunganpipa dilakukan dengan tepat, tidak terjadi penyambungan silangantar gas yang berbeda. Dilakukan setelah outlet gas terpasang.

PENGUJIAN OLEH INSTALATUR

3. Cross‐connection test (lanjutan). Pipa yang akan dites diberitekanan 50 psi sementara pipa gas lain dibiarkan kosong. Setiapoutlet yang tersambung di pipa tersebut dites untuk mengetahuiapakah gas keluar. Jika ada outlet yang tidak mengeluarkan gas berarti ada kemungkinan pipanya tersambung ke pipa gas lain. Pengujian dilakukan untuk semua outlet dari semua jenis gas yang terpasang.

4. Purging test. Setiap outlet dipasang konektor untuk mengeluarkangasnya secara terputus putus dan dengan aliran yang besar sampaigas yang keluar dari outlet tidak menimbulkan kotoran di kain putih. 

PENGUJIAN OLEH INSTALATUR

5. Standing Pressure Test. Dilakukan setelah semua komponenterpasang dengan media gas Nitrogen. Semua system kecualivacuum diberi tekanan sebesar 20% di atas tekanan kerja selama 24 jam. Tes dinyatakan sukses jika tidak ada penurunan tekananselama 24 jam.Untuk system vacuum, tekanan tes minimum ‐300mmHg selama 24 jam.Jika tes gagal maka harus diulangi dari awal setelah penyebabkebocoran diperbaiki.

SYSTEM VERIFICATION

• System verification harus dilakukan oleh pihak selain instalatur yang mempunyai keahlian dan pengalaman di bidang instalasi gas medis.

• Tes yang dilakukan adalah sebagai berikut :1. Standing pressure test. Sama seperti sebelumnya tetapi hanya

dilakukan selama 10 menit.2. Cross‐connection test. Sama seperti sebelumnya.3. Valve test. Semua valve dites fungsinya, dapat membuka dan

menutup aliran gas.4. Alarm test. Alarm bisa berfungsi secara audio visual jika tekanan gas 

naik atau turun sebesar 20% dari tekanan kerja.

SYSTEM VERIFICATION

5. Purging test. Sama seperti sebelumnya6. Piping particulate test. Mirip dengan purge test tetapi

menggunakan kertas filter 0,45 micron dengan aliran nitrogen 100 liter/menit selama 10 menit dari outlet gas. Partikel yang tersaringmaksimal 1 mg. Test ini dilakukan pada outlet yang terjauh darizone valve box.

7. Piping purity test. Untuk mengetahui kandungan hydrocarbon danhalogenated hydrocarbon.

SYSTEM VERIFICATION

8. Operational Pressure Test. Tes ini dimaksudkan untuk mengukurpressure drop pada aliran yang ditetapkan untuk pengetesan. Dilakukan di semua titik outlet.Untuk semua outlet kecuali vakum, aliran tes adalah sebesar 100 liter/menit dengan tekanan 50 psi. Pressure drop maksimal 5 psi.Untuk vakum, aliran hisap adalah 85 liter/menit. Saat tes dilakukanoutlet yang berdekatan tidak boleh mengalami penurunan tekanandibawah 12 inHg.

SYSTEM VERIFICATION

9. Medical Gas Concentration Test. Setiap outlet harus diujikonsentrasinya dengan patokan kandungan oksigennya.

SYSTEM VERIFICATION

10.Medical Air Purity Test. Tes ini dengan cara mengambil sample darioutlet medical air dan kemudian diujikan ke laboratorium.

SYSTEM VERIFICATION

11. SOURCE VERIFICATION.‐ Automatic changeover dapat bekerja dengan baik sesuaispesifikasi yang diberikan oleh manufacturer.‐ Panel sentral udara tekan dan vacuum dapat bekerja dengan baik.‐Master alarm memberikan peringatan sesuai dengan kondisi yang terjadi di sentral gas.

SELESAI

• Pertanyaan, komentar, sanggahan, usulan perbaikan materi dapatdiemail ke :

deddy@sandanagraha.comatau

deddy.ptsandana@gmail.com