Post on 08-Nov-2020
1
BAB I. PENDAHULUAN
Indonesia memiliki potensi sumberdaya batubara sekitar 60 miliar ton dengan cadangan
7 miliar ton (Witoro, 2007). Batubara tersebut menyebar di seluruh Indonesia diantaranya
adalah daerah Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan pengamatan dilapangan ,
usaha penambangan batubara di daerah Tanah Laut semakin tahun cendrung mengalami
peningkatan. Sehingga unsur logam yang dihasilkan dari aktifitas penambangan tersebut juga
semakin besar. Salah satu logam berat yang dihasilkan dari aktivitas penambangan batubara
berupa Hg (merkuri). Sementara itu sebagian besar dari masyarakat yang berada di pinggiran
Sungan Asam-Asam memanfaatka air sungai untuk keperluan sehari hari seperti mandi, masak
dan MCK. Selain itu sungai Asam-Asam juga digunakan masyarakat untuk aktivitas
penangkapan ikan. Hasil tangkapan ikan tersebut akan digunakannya untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dan apabila berlebihan akan dijual ke masyarakat sekitar.
Kebiasaan itu sudah berlangsung secara turun temurun.
Berdasarkan hasil penelitian semua senyawa merkuri adalah racun bagi tubuh suatu
organism. Didalam perairan merkuri tersebut akan terakumulasi di dalam tubuh ikan, dan
apabila ikan tersebut di konsumsi oleh manusia akan dapat menghalangi kerja enzim dan
merusak selaput dinding (membran) sel. Keadaan itu disebabkan karena kemampuan merkuri
dalam membentuk ikatan kuat dengan gugus yang mengandung belerang, yang terdapat dalam
enzim atau dinding sel.
Hasil penelitian Rahman, (2015), sungai yang berada di Desa asam-asam mengandung
Hg >0.00 1 mg/l atau 1µg/l. Kondisi ini sudah melebihi ambang batas yang telah di
persyaratkan. Apabila kondisi ini dibiarkan tanpa adanya pengendaliannya maka masyarakat
yang memanfaatkan sungai tersebut akan keracunan Hg (air raksa).
2
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada
keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanam dari kondisi asal pada kondisi yang buruk
dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan
tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun (toksik) yang berbahaya bagi organisme hidup.
Toksis atau daya racun dari polutan itulah yang kemudian menjadi pemacu terjadinya
pencemaran.
Lingkungan diartikan sebagai media atau suatu areal, tempat atau wilayah yang
didalamnya terdapat bermacam-macam bentuk aktivitas yang berasal dari ornament-ornamen
penyususnya. Ornament yang ada di alam dan membentuk lingkungan, merupakan suatu bentuk
system yang saling mengikat, saling menyokong kehidupan mereka. Karena itu suatu tatanan
lingkungan yang mencakup segala bentuk aktivitas dan interaksi di dalamnya disebut dengan
ekosistem (Palar, H., 2010).
Pencemaran yang disebabkan oleh limbah bermacam-macam bentuk. Ada pencemaran
yang berbentuk bau, warna, suara dan bahkan pemutusan rantai dari suatu tatanam lingkungan
hidup akan menghancurkan suatu jenis organism hidup yang pada akhirnya akan menghancurkan
tatanam ekosistemnya (Forbes, 1994). Limbah yang dapat paling berbahaya dan beracun adalah
limbah kimia. Biasanya limbah kimia yang paling beracun adalah senyawa-senyawa kimia yang
mempunyai bahan aktif dari logam-logam berat. Daya racun yang dimiliki oleh bahan aktif dari
logam berat akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim dalam proses fisiologi atau
metabolism tubuh. Sehingga proses metabolesme terputus. Disamping itu bahan beracun dari
3
senyawa kimia juga dapat terakumulasi atau menumpuk dalam tubuh, akibatnya timbul problema
keracunan kronis.(Elder, 1990).
2.2 Penambangan Batubara
Usaha penambangan batu bara sudah lama dilakukan diwilayah Kalimantan Selatan,
khususnya Kabupaten Tanah Laut. Usaha ini cendrung mengalami peningkatan setiap tahunya,
disebabkan karena ketersediaannya berlimpah dan keuntungan yang didapatkan lebih tinggi
dibandingkan usaha lainnya. (Gambar 1). Namun disisi lain usaha penambangan batubara ini
dapat mencemari lingkungan perairan akibat dari adanya logam berat yang terikutkan pada saat
penambangan batubara tersebut. Adapun logam berat yang muncul pada saat penambangan batu
bara adalalah AL, Ar, Ba, Kd, Hg dll. Logam-logam berat tersebut akan berpotensi besar masuk
ke dalam peairan pada saat musim hujan.(Gambar 1)
Indonesia memiliki potensi sumberdaya
batubara sekitar 60 miliar ton dengan cadangan 7
miliar ton (Witoro, 2007)
Gambar 1 Potensi Batubara di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian Rahman, M. (2015), keberadaan logam berat di
perairan sungai Asam-Asam sudah melampai batas yang dipersyaratkan yaitu > dari 1 mg/l.
4
Apabila pencemaran logam berat tersebut dibiarkan terus menerus tanpa adanya pihak
pemerintah untuk mengantisipasinya maka, dihawatirkan masyarakat yang mengkonsumsi ikan
dan air tersebut akan terjadi keracunan. Masuknya merkuri ke dalam tubuh organism hidup,
terutama melalui makanan yang dimakannya, karena 90% dari bahan beracun ataupun logam
berat (merkuri) masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Sisanya akan masuk secara difusi atau
perembesan lewat jaringan dan melalui peristiwa pernapasan. (Palar, 2004).
2.3. Pengaruh Keracunan Hg (Air Raksa) Terhadap Manusia.
Keracunan yang disebabkan oleh Hg ini, umumnya berawal dari kebiasaan
mengkonsumsi biota yang hidup di dalam air seperti ikan. Awalnya kontaminasi Hg terhadap
biota perairan adalah masuknya limbah industry atau tambang ke dalam perairan. Selanjutnya
dengan adanya proses biomagnifikasi yang bekerja di perairan, kemudian berasosiasi dengan
system rantai makanan, sehingga masuk kedalam tubuh biota air, dan ikut termakan oleh
manusia bersama makanan yang diambil dari perairan yang tercemar dengan Hg.
Akibat yang ditimbulkan dari keracunan logam berat Hg adalah dapat menyebakan
Reaksi hipersensitivitas, yang ditandai dengan ruam tubuh diseluruh tubuh bengkak, kemerahan,
nyeri, paraesthetic, berkeringat & mengelupas kulit tangan & kaki. Selain itu merkuri dapat
merusak system syaraf otak sehingga menyebabkan kesulitan tidur, kesulitan mengingat
Perubahan suasana hati, seperti menjadi pemarah, gelisah, lelah, atau malu, mati rasa di tangan
dan kaki, Gemetar, demam, merasa lelah, nyeri otot., batuk, nyeri saat bernafas, kulit tangan dan
kaki mengelupas, kerusakan paru, alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia.
Lebih jelasnya pengaruh merkuri terhadap kesehatan manusia dapat dilihat pada gambar berikut
ini.
5
Gambar 2. Masuknya Hg ke Dalam Tubuh dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusia
Akibat yang ditimbulkan dari keracunan logam berat Hg adalah dapat menyebakan
Reaksi hipersensitivitas, yang ditandai dengan ruam tubuh diseluruh tubuh bengkak, kemerahan,
nyeri, paraesthetic, berkeringat & mengelupas kulit tangan & kaki. Selain itu merkuri dapat
merusak system syaraf otak sehingga menyebabkan kesulitan tidur, kesulitan mengingat
Perubahan suasana hati, seperti menjadi pemarah, gelisah, lelah, atau malu, mati rasa di tangan
dan kaki, Gemetar, demam, merasa lelah, nyeri otot., batuk, nyeri saat bernafas, kulit tangan dan
kaki mengelupas, kerusakan paru, alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia.
Lebih jelasnya pengaruh merkuri terhadap kesehatan manusia dapat dilihat pada gambar berikut
ini.
6
Mercury Poisoning
Exposure : High toxicity: mercurialism
Acrodynia (‘Pink Disease’)-Pain-Pink discolouration
Minamata Disease-Ataxia-Impairment of speech & hearing
demam
merasa lelah
nyeri otot
Gambar 3. Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Keracunan Hg.
7
BAB 11I. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
3.1 Tujuan
Untuk mengetahui apakah perairan sungai Asam-Asam sudah mengalami
pencemaran logam berat(Hg).
Untuk mengetahui apakah ikan yang hidup di perairan sungai Asam-Asam tercemar
logam berat (Hg)
3.2 Kegunaan
Memberikan informasi kepada masyarakat pada khususnya dan pemerintah pada
umumnya, tentang kondisi perairan Asam-Asam dikaitkan dengan keberadaan unsur
Hg di perairan dan dalam tubuh ikan.
8
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel ikan dan air dilakukan di bagian hulu dan hilir sungai Asam-Asam.
Kabupaten Tanah Laut. Waktu pengambilan sampel air di laksanakan pada bulan November dan
Desember 2015. Sedangkan pengambilan sampel ikan dilakukan hanya bulan Desember 2015.
Parameter air yang dianalisis meliputi suhu, pH, DO dan Hg. Parameter yang di analisis pada
ikan hanya kandungan Hg. Setelah dilakukan analisis Laboratorium terhadap kualitas air dan
ikan, kemudian hasil analisis tersebut di bandingkan dengan baku mutu yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kualitas Air
Berdasarkan hasil analisis kualitas air laboratorium Kesehatan Kalimantan Selatan
terhadap sungai yang ada di Kabupaten Tanah Laut yaitu sungai Asam-Asam pada bulan
November dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil pengukuran Kualitas Air Sungai Asam-Asam Bulan November 2015
No. Parameter Satuan
Lokasi pengukuran
BMA Hulu S. Asam-Asam
Hilir S. Asam-Asam
1. Hg mg/l 3,462 3,065 1,00
2. Suhu ºC 30,1 29,7 ±3
3. DO mg/l 5,65 6,12 ≥6
4. pH - 6,02 6,97 6 - 9
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan parameter suhu, DO dan pH sebagian besar masih
memenuhi kriteria Baku Mutu Air Kelas I menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan
9
Nomor 05 Tahun 2007 tentang Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai. Kecuali Hg baik pada
bagian hulu mapun hilir menujukkan nilai jauh lebih tinggi dari baku mutu air. Hal ini
disebabkan karena pada saat pengambilan sampel air bertepatan puncak musim kemarau,
sehingga volume air sedikit, arus kecil dan air terlihat agak kental.
Pada bulan Desember Kualitas air seperti Hg, suhu, DO dan pH telah memenuhi kriteria
Air Kelas I menurut Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 05 Tahun 2007 tentang
Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai. Hal ini disebabkan pada saat pegambilan sampel
bertepatan awal musim penghujan, sehingga Volume air sungai Asam-Asam meningkat, sirkulasi
air semakin membaik dan kondisi air sungai menjadi lebih encer. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kualitas Air Desember 2015
No. Parameter Satuan
Lokasi pengukuran
BMA Hulu S. Asam-Asam
Hilir S. Asam-Asam
1. Hg mg/l <0,001 <0,001 1,00
2. Suhu ºC 28,3 28,9 ±3
3. DO mg/l 5,8 7.0 ≥6
4. pH - 6,23 6,02 6 - 9
Berdasarkan Tabel 2 tersebut menunjukkan bahwa Hasil pengukuran Hg pada bulan
Desember baik pada bagian hulu dan hilir sungai Asam-Asam berada dibawah Baku mutu air .
Hal ini terbukti keanekaragaman ikan yang hidup di perairan tersebut cukup tinggi.
Berdasa hasil analisis suhu air di sungai Asam-Asam berkisar antara 28,3 – 28,9°C.
Hasil pengukuran suhu air tersebut masih berada dalam kisaran suhu air normal, karena kisaran
suhu air sungai yang sering dijumpai di Kalimantan Selatan berkisar antara 27°C – 35°C dengan
deviasi suhu alamiah < 3°C. Hasil pengukuran tersebut memberikan gambaran kondisi yang
10
masih ideal untuk kehidupan organisme akuatik. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan
fitoplankton di perairan adalah 20°C – 30°C (Ray and Rao, 1964) demikian pula untuk kultur
plankton (Moch dan Murphy, 1970). Algae dari fillum Chlorophyta dan diatom akan tumbuh
dengan baik.
DO (Oksigen Terlarut) merupakan variabel kualitas air yang paling kritis kehidupan
ikan. Ikan membutuhkan oksigen guna pembakaran untuk menghasilkan energi yang
dipergunakan untuk aktivitas berenang, pertumbuhan dan reproduksi. Berdasarkan hasil
pengamatan kandungan oksigen di perairan Asam-Asam 7,0 mg/l dan Sungai Baru 5,8 mg/l.
Nilai tersebut masih berada pada kisaran yang sesuai untuk kehidupan ikan di perairan.
Beberapa spesies ikan air tawar seperti ikan betok mampu bertahan hidup pada perairan dengan
konsentrasi oksigen kurang dari 3 ppm mg/l, namun konsentrasi minimum yang masih dapat
diterima sebagian besar spesies biota air budi daya untuk hidup dengan baik adalah 5 ppm.
Menurut Kordi (2010). Konsentrasi oksigen yang baik dalam budi daya perairan adalah 2,18 -
6,55 ppm.
pH (derajat keasaman) sering dikatakan sebagai petunjuk baik buruknya suatu
lingkungan hidup karena mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di dalamnya. pH
ditentukan oleh konsentrasi ion H+ di dalam air, dimana air dikatakan bersifat asam bila pH nya
lebih kecil dari 7 dan dikatakan bersifat basa jika pH nya lebih besar dari 7.
Hasil pengukuran pH (Derajat Keasaman) pada bulan Desember di bagian hilir Sungai
Asam-Asam 6,02 mg/l dan di bagian hulu 6,23 mg/l. Hasil penelitian Hanafie dan Slamat
(2007) mengemukakan bahwa ikan betok akan mengalami pertumbuhan yang optimal pada nilai
pH antara 5-8. Pada umumnya ikan juga masih dapat hidup pada nilai minimum pH 4 dan
maksimum pada pH 11. Dengan demikian, hasil analisis terhadap derajat keasaman pada bagian
11
hulu dan hilir sungai Asam-Asam menunjukkan tingkat derajat keasaman yang dapat menunjang
pertumbuhan ikan . Secara keseluruhan hasil analisis kualitas air selama penelitian dapat dilihat
pada Gambar 4 dan 5 berikut ini.
Gambar 4. Hasil Analisis Kualitas Air pada Bulan November 2015
Gambar 5. Hasil Analisis Kualitas Air pada Bulan Desember 2015
5.2. Kandungan Hg Dalam Tubuh Ikan
Sejak beberapa abad yang lalu manusia telah memanfaatkan ikan sebagai salah satu
bahan pangan yang banyak mengandung protein. Protein ikan sangat diperlukan oleh manusia
karena mudah dicerna dan mengandung asam amino yang polanya hampir sama dengan yang ada
0
5
10
15
20
25
30
35
Hg Suhu Do pH
Hulu. S. Asam-Asam
Hilir. S. Asam-Asam
0
5
10
15
20
25
30
Hg Suhu DO pH
Huli. S. Asam-Asam
Hilir. S. Asam-Asam
12
pada tubuh manusia (Afrianto, 1989). Namun disisi lain konsumsi ikan juga dapat menyebabkan
keracunan makanan karena habitatnya mengalami pencemaran (FAO dan WHO, 1974).
Berdasarkan hasil analisis Laboratorium terhadap Kandungan Hg yang terdapat dalam
tubuh ikan yang hidup di sungai Asam-Asam dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kandungan Hg yang Terdapat Pada Tubuh Ikan
Kode Jenis Ikan Bahasa latin Satuan Hasil Analisis BM
1. Julung-Julung Hemiramphus
brasiliansis
mg/kg <0,0016 0.5
2. Kembung bini Rastrelliger negletus mg/kg <0,0016 0.5
3. Bilis Tembaga Anchoviclla
commersoni mg/kg <0,0016 0.5
4. Manangin laut Valamugil seheli mg/kg <0,0016 0.5
5. Otek/baung laut Plicofollis
crossocheilos mg/kg <0,0016 0.5
6. Bakut Oxseotelua
marmuratus mg/kg <0,0016 0.5
7. Selangat Chriocentrus dorab mg/kg <0,0016 0.5
8 Belanak Valamugil seheli mg/kg <0,0016 0.5
10 Udang Litopaneus Vanamei mg/kg <0,0016 0.5
11. Kepiting Scylla serrata mg/kg <0,0016 0.5
Dari Tabel 3 tersebut diatas menunjukan bahwa kanduangan Hg yang terdapat dalam
tubuh ikan di perairan Asam-Asam berada pada batas yang aman untuk dikonsumsi. Hal ini
sesuai dengan hasil analisis terhadap kandungan Hg dalam tubuh ikan pada bulan Desember
2015, menunjukkan nilai yang rendah (<0.0016). Kandungan Hg dari hasil penelitian ini lebih
rendah jika dibandingkan dengan hasil penelitian Edward (2008), yaitu 0,001 ppm dan
Simbolon et al (2010) yaitu sebesar 0.002 ppm. Perbeedaan nilai tersebut disebabkan waktu
pengambilan sampel air dilakukan pada musim hujan, sehingga kandungan logam berat dalam
air cendrung lebih kecil karena proses pelarutan, sedangkan pada musim kemarau kandungan
logam akan lebih tinggi, karena logam menjadi terkonsentrasi. Pernyataan ini juga didukung
oleh Siswanto ( 1994) bahwa mengkonsumsi ikan kod, ikan tuna dan ikan mackerel pada musim
13
kemarau berpotensi mendapatkan paparan merkuri dari ikan sebelumnya, Selain itu Mulyanto
(1993) dalam Sudarmi (2005) menyatakan bahwa Hg yang terakumulasi dalam tubuh organisme
laut misalnya ikan, akan diubah bentuk senyawanya menjadi metil merkuri yang umumnya tahan
lama di dalam tubuh organisme tersebut dan secara lambat atau cepat akan dialihkan ke jenjang
trofik yang lebih tinggi. Akhirnya dapat terakumulasi dalam tubuh manusia melalui pemanfaatan
hewan laut sebagai bahan makanan. Akumulasi merkuri pada manusia dapat menyebabkan
gangguan neurotoksik. Berdasarkan hasil penelitian keberadaan Hg di dalam tubuh manusia
sangat di pengaruhi oleh lingkungan dan kebiasaan dalam mengkonsumsi ikan. Orang yang suka
makan ikan goreng dan ikan bakar berpotensi terkena Hg dibandingkan orang yang sering
mengkonsumsi ikan rebus. (Alvia dan Lilis, 2006).
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian selama dua bulan, yaitu bulan November dan Desember
2015 menunjukkan bahwa:
1. Kwalitas air (DO,pH, Suhudan Hg) di Sungai Asam-Asam pada bulan November dan
Desember masih memenuhi kriteria Baku Mutu Air Kelas I menurut Peraturan
Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 05 Tahun 2007 tentang Peruntukan dan Baku
Mutu Air Sungai. Kecuali Hg pada bulan November menujukkan nilai jauh lebih
tinggi dari baku mutu air
2. Ikan yang hidup di perairan sungai Asam-Asam tidak tercemar logam berat Hg.
5.2. Saran
14
1. Perlu adanya penelitian lanjutan pada sungai yang lainnya, sehingga dapat memetakan
sungai yang tercemar logam berat (Hg) di wilayah Kalimantan Selatan
2. Perlu adanya monitoring yang lebih intensi terhadap kualitas air dan biota air, karena dari
hasil analisis air terhadap kandungan Hg pada musim kemarau (November),
berkecendrungan tinggi.
3. Perlu dilakukan penelitian mengenai logam berat selain Hg
15
Lampiran 1. Foto-Foto Kegiatan Selama Penelitian
Gambar 1. Pengambilan sampel air pada bagian hulu sungai Asam-Asam
Gambar 2. Pengambilan sampel air pada bagian hilir sungai Asam-Asam
Gambar 3. Kondisi sungai Asam-Asam pada bagian hulu
Gambar 4. Kondisi sungai Asam-Asam pada bagian hilir
Gambar 5. Alat tangkap yang digunakan masyarakat untuk menangkap ikan.
Gambar 6. Foto tim peneliti
16
Lampiran 2. Jenis ikan yang tertangkap di sungai Asam-Asam
17
Lampiran 3. Biodata Tim Peneliti
A. Identitas Diri Ketua Peneliti
1 Nama Lengkap Dr. Ir. Hj. Herliwati, MSi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainya 196409291990032004
5 NIDN 0029096402
6 Tempat dan Tanggal Lahir Amuntai / 29 September 1964
7 E-mail Herliwati1964@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP (0511) 4780213/ 6123604
9 Alamat Kantor Fakultas Perikanan Universitas Lambung
Mangkurat Jln. A Yani Km 36 Banjarbaru
10 Nomor Telepon/Faks (0511) 4772124
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 75 orang, S-2= 2 orang, S-3=
13 Mata Kuliah yang Diampu 1.Nutrisis Ikan
2.Biologi Perikanan
3.Ekologi Perairan
4.Biolog Laut
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi UNLAM UGM UNIBRAW
Bidang Ilmu Budidaya perairan Biologi Pemanfaatn Sumberdaya Lingkungan
Tahun Masuk -Lulus 1983-1989 1993 - 1996 2010 - 2012
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi PengaruhPenga puran Dengan Dosis yang Ber-beda Terhadap Ikan
Pengaruh Pem-berian Pakan Dengan Kandu ngan Protein
Karakteristik Ekobiologis Kolam Rawa Sebagai Usaha
18
Betok dan Ikan Gabus yang Di Pelihara Secara Polikutur
Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila Merah yang dipotong siripnya
Perikanan Alamai di Kawasan Rawa Danau Bangkau
Nama Pembimbing/Promotor Ir. Syaiful Anwar, MS dan Ir. Rozani Ramli
Dr Salahuddin Djalal Tanjung, MSc dan Herminani Djalal Tanjung
Prof Ir. Marsoedi Phd dan Prof. Dr.Ir Diana Srfiaty, MS
Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2008
Isolasi, Identifikasi dan Keragaman
Penyakit yang Menyerang Ikan Betutu
(Oxyeleotris marmorata Blkr) Di
Kalimantan Selatan (ketua)
Ditbinlitabmas 40
2 2010
Karakteristik Ekobiologis Perikanan
Beje di Kawasan Rawa Danau Bangkau
(Anggota)/tahun 1
Ditbinlitabmas 20
3 2011
Karakteristik Ekobiologis Perikanan
Beje di Kawasan Rawa Danau Bangkau
(Anggota)/tahun ke 2
Ditbinlitabmas 32
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2008
Peningkatan Pendayagunaan Lahan
Sawah di Kabupaten Tanah Laut Melalui
Teknologi Minapadi (Anggota Tim).
Ditbinlitabmas 23
2 2009
Penerapan Teknologi Pembuatan Pakan
Ikan dengan Bahan Dasar Gulma Air
(Najas guadalupensis) dan (Ceratophyllum
demersum) Pada Pembesaran Ikan Nila
Ditbinlitabmas 20
19
Merah Dalam Karamba. (Anggota Tim).
3 2010
Pemanfaatan Limbah Perikanan untuk
Pembesaran Ikan Betok Dalam Karamba
di Desa Bangkau. Dibiayai oleh Proyek
Peningkatan, Tahun Anggaran 2003.
(Ketua Tim).
Ditbinlitabmas 20
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1
Pengaruh Pakan Ikan Berbahan
Dasar Najas guadalupensis dan
Ceratophyllum demersum Terhadap
Pertumbuhan Ikan Nila Merah
(Ketua)
Agroscientiae
(Terakreditasi)
Volume 9/Nomor
3/Tahun 2008
2
Pengaruh Pemberian Pakan Alami
yang Berbeda Terhadap
Pertumbuhan dan Intensitas Warna
Ikan Arwana (Scleropagesnjardin)
yang Dipelihara Dalam Aquarium
Agroscientiae
(Terakreditasi)
Volume 12 Nomer 3
Tahun 2009
3
Karakteristik Ekobiologis Perikanan
Perikanan Beje di Kawasan Rawa
Danau Bangkau (Ketua)
Jurnal Limnotek Volume 18 /Nomer 1 /
2011
4
Kondisi Kolam Rawa Ditinjau dari
Kelimpahan Fitoplankton di Rawa
Danau Bangkau (Anggota)
Jurnal Limnotek Volume18/Nomor 2/2011
volume 18 tahun 2011.
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1.
Seminar Sehari Temu Teknis
Budidaya Ikan Betutu (Peserta)
29 Agustus 2009 Dinas
Perikanan dan Kelautan
35
20
2.
Kontestasi Teknologi Sains dan
Kearifan Lokal di Sekitar Pertanian
Menuju Masyarakat Sejahtera di Kal-
Sel.(Peserta)
29 Juli 2010
BALITBANGDA
Kalimantan Selatan
3. Simposium Nasional Rawa (Peserta)
Kerjasama HIMAPIKANI
dan Departemen
Kelautan & Perikanan 9
Maret 2010
4.
Peran UB dalam Mengembangkan
Teknologi Hijau untuk
Menyelamatkan Bumi
Karakteristik sifat
fisik, kimia dan
Biologi Perikanan
Beje di Rawa Danau
Bangkau
5-6 januari 2011
Program Pascasajana
Universitas Brawijaya,
Malang.
5 International Seminar and Workshop
on Wetland Development
Kondisi Biologis Ikan
Yang Tertangkap di
Kolam Rawa Pada
Musim Kemarau
26 – 27 November 2012
Swiss-bell Hotel
Banjarmasin
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
1
2
3
H. Perolehan KHI dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
2
3
I. Pengalaman Merumuskan kebijakan Publkasi/Rekayasa Sosial lainnya dalam 5 tahun terakhir.
36
21
No
Judul/Tema/jenis Rekayasa
sosial lainnya yang Telah
diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1
2
3
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institute lainnya).
No Jenis Penghargaan Institusi pemberi
penghargaan Tahun
1. Satya Lencana Karya Satya Prisiden RI 2011
2. Doktor baru Rektor Unlam 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Penelitian Hibah Bersaing.
Banjarbaru, 1 Mei 2013
Pengusul,
(Dr. Ir. Herliwati, M.Si.)
2. BIODATA ANGGOTA PENELITI
22
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ir. Mijani Rahman, M.Si.
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP 19630827 198803 1 001
5 NIDN 0027086302
6 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 27 Agustus 1963
7 E-mail mijani.rahman@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 081351329213
9 Alamat Kantor Kampus Unlam, Jl. A.Yani Km 36 Banjarbaru
10 Nomor Telpon/Faks 05114772124
11 Lulusan yang telah dihasilkan S1 = 38 orang; S2 = 22 orang; S3 = 0
12 Mata kuliah yang diampu
1. Manaj. Ekosistem Waduk, Sungai dan Danau (S1)
2. Teknologi Pengelolaan Kualitas Air (S1)
3. Manajemen Perairan Lahan Basah (S1)
4. Manajemen Kualitas Air (S2)
5. Ekologi dan Prinsip Dasar Ilmu Lingkungan (S2)
30
23
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Fak. Perikanan Univ. Lambung Mangkurat
Univ. Gadjah Mada Univ. Brawijaya
Bidang Ilmu Manajemen SD. Peraian
Ilmu Lingkungan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Tahun Masuk – Tahun Lulus 1982 - 1986 1993 - 1995 2009 – 2012
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Dampak Penggunaan Herbisida Roundup Terhadap Mortalitas Kiambang (Salvinia molesta) dan Efeknya Terhadap Sumberdaya Ikan
Dampak Pengoperasian Alat Penangkap Ikan Tradisional Terhadap Kelestarian Sumberdaya Ikan Rawa Danau Bangkau
Analisis Daya Dukung Lingkungan Perairan Untuk Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Dalam Karamba
Nama Pembimbing/Promotor 1. Dr. Ir. H. Ali Hasymi, MS., MA
2. Ir. Suhaili Asmawi
1. Dr. Shalihuddin Djalal Tandjung, M.Sc.
2. Dra. Harminani SD. Tandjung
1. Prof. Ir. Marsoedi, PhD.
2. Prof. Dr. Ir. Diana Arfiati, MS.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp)
1 2009 Karakteristik Eko-Biologis Perikanan Beje di Kawasan Rawa Danau Bangkau
DIKTI 20
2 2010 Karakteristik Eko-Biologis Perikanan Beje di Kawasan Rawa Danau Bangkau
DIKTI 30
31
24
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (juta Rp)
1 2008
Penerapan Teknologi Mina-Unggas (Ikan Betutu – Itik Alabio) Untuk Meningkatkan Pendayagunaan Rawa Danau Bangkau
DIKTI 15
2 2009 Pemanfaatan Limbah Perikanan untuk Pembesaran Ikan Betok Dalam Karamba di Desa Bangkau.
Proyek Peningkatan
Unlam 10
E. Publikasi Artikel Ilmiah pada Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Pendanaan
Nama Jurnal Volume/
Nomer/Tahun
1 Karakteristik Eko-Biologis Perikanan Beje di Kawasan Rawa Danau Bangkau
Limnotek 18/1/2011
2 Profil Kualitas Air Kegiatan Budidaya Perikanan di Desa Sungai Alang Kabupaten Banjar
Limnotek 18/2/2011
F. Pemakalah Seminar (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1.
Orasi Ilmiah pada Inagurasi Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Semester Genap 2012/13
Pengelolaan Budidaya Perikanan Karamba
Berbasis Daya Dukung Perairan
09 Februari 2013 di Banjarbaru
2. International Seminar and Workshop on Wetland Development
Water Quality Profile of Cage Fish Aquaculture in Sungai Alang Village, Banjar District.
26 – 27 November 2012
Swiss-bell Hotel Banjarmasin
3. Peran UB dalam Mengembangkan Teknologi Hijau untuk Menyelamatkan Bumi
Pengelolaan Budidaya Perikanan Berwawasan Lingkungan
5-6 januari 2011 Program Pascasajana
Universitas Brawijaya, Malang.
32
25
G. Karya Buku dalam 5 tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
1
2
dst
H. Perolehan HKI dalam 5 – 10 tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
2
dst
I. Pengalaman merumuskan kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya
Yang Telah Diterapkan Tahun
Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
1
2
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi atau institusi lainnya)
No Judul Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1 Satyalancana Karya Satya 20 Tahun Presiden RI 2011
2 Penghargaan Doktor Baru pada Dies Natalis Unlam ke 54
Rektor Universitas Lambung Mangkurat
2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Penelitian Fundamental