Post on 25-Apr-2022
IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DESA DI SERENAN
KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN
TAHUN 2020
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
FEMILLA APHRODITE WIDO HAJANDI
A220160041
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DESA DI DESA SERENAN
KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN TAHUN 2020
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi tugas dan fungsi kepala desa,
proses, kendala dan solusi alternatif guna penyelesaian terhadap kendala implementasi tugas
dan fungsi Kepala Desa Serenan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini yaitu kepala desa, perangkat desa dan tokoh masyarakat yang ada di Kantor
Kepala Desa Serenan Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan menggunakan
trianggualasi teknik pengumpulan data dan trianggulasi sumber data. Analisis data dilakukan
dengan menerapkan model interaktif. Indikator implementasi tugas dan fungsi kepala desa
meliputi: (1) peningkatan kesejahteraan masyarakat, (2) penyelenggaraan pemerintah desa,
(3) dan menetapkan anggaran perangkat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk
pelaksanaan fungsi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sudah berjalan dengan baik
karena adanya pembagian dana desa, serta bantuan langsung tunai bagi pemegang kartu
keluarga miskin. Pelaksananaan fungsi memimpin penyelenggaraan pemerintah desa belum
terlaksana dengan baik karena kedatangan perangkat desa yang tidak tepat waktu dan sanksi
yang kurang tegas. Fungsi menetapkan anggaran desa sudah berjalan dengan baik karena
adanya pembahasan dan persetujuan APBDesa.
Kata kunci: fungsi kepala desa, tugas kepala desa,pemerintahan desa
Abstract
This study aims to describe the implementation of the duties and functions of the village
head, the process, constraints and alternative solutions in order to solve the obstacles in
implementing the duties and functions of the Serenan Village Head. This type of research is
descriptive qualitative. The subjects of this study were the village head, village officials and
community leaders in the Serenan Village Head Office, Juwiring District, Klaten Regency.
Data collection techniques using interviews and documentation. The data validity was done
by using triangulation of data collection techniques and triangulation of data sources. Data
analysis was performed by applying an interactive model. Indicators of the implementation of
the duties and functions of the village head include: (1) improving the welfare of the
community, (2) implementing village government, (3) and determining the village apparatus
budget. The results showed that the implementation of the function of improving community
welfare has gone well because of the distribution of village funds, as well as direct cash
assistance for poor family card holders. The implementation of the function of leading the
implementation of village government has not been carried out properly due to the arrival of
village officials who are not on time and the sanctions are not firm. The function of
determining the village budget has worked well because of the discussion and approval of the
Village budget.
Key words: the function of the village head, the duties of the village head, the village
administration
1. PENDAHULUAN
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 mengenai Peraturan
Pelaksanaan Desa Pasal 1 ayat (1) menetapkan bahwa yang dimaksud dengan desa adalah:
2
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang dimaksud dengan desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
maupun mengurus urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat. Pemerintahan
desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat yang
dipimpin kepala desa dan dibantu oleh perangkat desa. Republik (RI ,2019)
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada Pasal 1 menetapkan bahwa:
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.Sangat jelas, bahwa desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan warganya dalam segala aspek, baik dalam pelayanan (public
good), pengaturan (public regulation), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). (RI
,2014)
Pemerintah Desa selalu identik dengan berbagai keluhan masyarakat akan pelayanan yang
tidak maksimal. Pemerintah Desa Serenan Kecamatan Juwiring merupakan salah satu
Pemerintah Desa yang tidak terlepas dari berbagai kekurangan tersebut. Dalam Permendagri
Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (SOTK)
mulai dari Pasal 6 sampai Pasal 10 disebutkan bahwa Kepala Desa dan Perangkat desa
mempunyai tugas dan fungsi. Pasal 6 menetapkan tentang tugas dan fungsi Kepala Desa
yaitu:
Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan
Desa, melaksanakan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan
masyarakat, Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa
memiliki fungsi-fungsi.
Secara eksplisit Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 mengatur
empat tugas utama Kepala Desa yaitu: menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan
pembangunan desa, melaksanakan pembinaan masyarakat desa dan, memberdayakan
masyarakat desa. Kepala Desa diharapkan bisa membawa desa ke arah yang diharapkan oleh
Undang-undang tersebut. Pemerintahan desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat yang dipimpin kepala desa dan dibantu oleh perangkat desa. Peran
dan kinerja pemerintahan desa sangat diharapkan untuk dapat menjalankan tugas pokok.
3
Tugas pokok tersebut adalah memimpin, mengkoordinasikan urusan rumah tangga
desa, melakukan pembangunan masyarakat dan membina perekonomian desa, secara khusus
dapat memberdayakan masyarakat di Desa Serenan Kecamatan Juwiring Klaten sehingga
bisa berpartisipasi untuk kemajuan dan pengembangan desa. Peran pemerintah desa sudah
dikatakan baik terutama dalam masalah pembangunan desa, dimana pemerintah desa telah
melakukan berbagai upaya agar pembangunan di desa dapat berkembang dan menuju ke arah
yang lebih baik melalui berbagai macam cara, seperti melalui musyawarah.Indikator yang
digunakan dalam penelitian ini sesuai Pasal 26 Undang-Undang Dasar Nomor 6 Tahun 2014,
bahwa fungsi Kepala Desa meliputi: (1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, (2) Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa ,
(3) Menetapkan anggaran desa.
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Ghony dan Almanshur (2012:25),
penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak
dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara-cara kuantitatif. Menurut
Moleong (2018:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis
statistic atau cara kuantifikasi laiinya. Penelitian ini di fokuskan pada tugas dan fungsi kepala
desa di Desa Serenan yang dapat di uraikan melalui kinerja kepala desa dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya baik ide/pemikiran, waktu, tenaga, materi serta peran pemerintah dalam
melayani masyarakat. Desain penelitian ini adalah studi kasus.
Tempat penelitian ini adalah di Desa Serenan , Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten.
Tahap-tahap dalam pelaksanaan ini dimulai dari tahap persiapan sampai dengan penulisan
laporan penelitian. Secara keseluruhan semua kegiatan dilakukan selama kurang lebih tiga
bulan yaitu sejak bulan April sampai bulan Juni 2020. Menurut Arikunto (2010:172), sumber
data merupakan subjek darimana data itu diperoleh peneliti. Menurut Bungin (2013: 129),
metode pengumpulan data adalah bagian instrument pengumpulan data yang menentukan
berhasil atau tidak suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan
dokumentasi. Informan atau narasumber dari penelitian ini yaitu kepala desa, sekretaris desa,
kaur perencanaan, perangkat desa, bayan atau kepala dusun di Desa Serenan Kecamatan
Juwiring Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi yaitu
triangualasi teknik pengumpulan data dan triangulasi sumber data. Analisis data dilakukan
dengan menerapkan model interaktif. Triangulasi sumber data dalam penelitian ini berasal
4
dari informan yaitu kepala desa sekretaris desa, kaur perencanaan, perangkat desa, bayan atau
kepala dusun di Desa Serenan Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi yang dilakukan di Desa Serenan
Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten. Untuk dapat melaksanakan tugas menyelengagrakan
pemerintahan desa, ditiap-tiap pemerintahan desa di lengkapi dengan sarana dan prasarana
pendukung diantaranya ialah kelengkapan struktur organiasi yang didalamnya terdapat
aparatur pemerintahan desa dengan tugas dan fungsi yang melekat di tiap struktur organisasi
yang ada. Keberadaan struktur organisasi pada pemerintahan desa dengan tugas dan fungsi
didalamnya ialah bertujuan agar dapat melaksanakan fungsi-fungsi organisasi pemerintahan
desa yang juga bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat desa. Penelitian ini
memfokuskan pada tugas dan fungsi kepala desa di Desa Serenan Kecamatan Juwiring
Kabupaten Klaten Tahun 2020.
Proses Implementasi Tugas dan Fungsi Kepala Desa di Desa Serenan Kecamatan
Juwiring Kabupaten Klaten Tahun 2020, meliputi:
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bentuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
di desa Serenan ialah dengan pembagian dana desa, dan batuan-bantuan dari pemerintah
seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa tahun anggaran 2020 bagi kartu
keluarga miskin akibat covid-19 yang dibagikan setiap sebulan sekali.
2. Memimpin penyelengaraan pemerintah desa. Tugas Kepala Desa Serenan dalam
penyelenggaraan pemerintah desa di dalam pelaksanaannya tidak hanya didasarkan
kepada peraturan-peraturan, tetapi ditunjang pula dengan dasar hubungan pribadi,
hubungan bathin dan kepemimpinan agar lebih sukses kedepannya. Seorang pemimpin
mempunyai kemampuan untuk memancarkan pengaruhnya terhadap orang lain
sedemikian rupa sehingga orang ini mentaati pemimpin secara sukarela disertai
kesadaran dan tanpa paksaan.
3. Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja desa. Peran kepala desa terhadap APBDesa
antara lain membahas dan menyetujui Raperdes APBDesa, membahas perubahan
APBDesa dan pertanggung jawaban bersama BPD, Selain itu saya juga mempunyai peran
untuk menetapkan Perdes APBDesa, mensosialisasikan Perdes APBDesa, perubahan
APBDesa dan pertanggung jawaban APBDesa , menetapkan kebijakan tentang
pelaksanaan APBDesa dan kebijakan tentang pengelolaan barang desa. saya juga berhak
5
menetapkan bendahara desa dan menetapkan bendahara desa dan petugas yang
melakukan pemungutan penerimaan serta menetapkan petugas yang melakukan
pengelolaan barang milik desa.
Kendala yang dihadapi kepala desa dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang
berkaitan dengan memimpin penyelenggaraan pemerintah desa adalah kedatangan perangkat
desa yang kadang-kadang tidak tepat waktu bahkan ada salah satu perangkat desa yang sering
tidak masuk, perangkat desa kurang konsekuen dengan aturan-aturan yang ada, perangkat
desa kurang memiliki rasa percaya diri, dan sanksi yang diberikan kepada perangkat desa
kurang tegas sehingga jalannya pemerintahan desa serenan sedikit terhambat. Kendala
selanjutnya yang dihadapi kepala desa dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang
berkaitan dengan menetapkan anggaran dan belanja desa adalah masyarakat kurang peduli
terhadap pembangunan di daerahnya, tidak adanya rasa toleransi dan kerja sama karena
kecenderungan masyarakat untuk menunggu bantuan Alokasi Dana Desa (ADD)
dimaksudkan untuk membiayai program pemerintahan desa dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat. Kendala yang lain ialah kepala desa Serenan di
dalam menyampaikan informasi dan program-program kepada masyarakat desa yang
seringkali dihadapi yaitu faktor rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh sebagian
besar masyarakat.
Solusi alternatif untuk mengatasi kendala kepala desa dalam memimpin penyelengaraan
pemerintah desa ialah dengan kepala desa memberikan reward kepada perangkat desa yang
memiliki kinerja yang baik, perangkat desa dalam menjalankan tugas dan fungsi selalu
mengingatkan sesama perangkat desa akan tugas dan fungsi nya masing-masing, memberikan
arahan kepada perangkat desa agar lebih baik lagi. Solusi alternatif yang kedua ialah kepala
desa beserta perangkat desa perlu memberikan penyuluhan kepada warga masyarakat dalam
tiap-tiap pertemuan tentang dana desa sehingga masyarakat sadar untuk turut berpartisipasi
dalam meningkatkan keuangan desa demi kelancaran pemerintah dan pembangunan desa.
Solusi alternatif yang ketiga ialah diharapkan agar masyarakat saling melengkapi maksudnya
ialah untuk masyarakat yang berpendidikan tinggi agar membantu kendala kepala desa dalam
menyampaikan informasi tentang program-progream desa kepada masyarakat yang
berpendidikan rendah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan kajian Rusadi (2011) yang menunjukkan fungsi
kepala desa sebagai pelaksana pembangunan di desa Makteduh di Kecamatan Kerumutan
Kabupaten Pelalawan termasuk pada kategori “Cukup Mampu”. Kepala desa dalam
menjalankan fungsinya sebagai pelaksana pembangunan tidak berjalan dengan baik
6
dikarenakan kurangnya potensi desa, banyaknya keinginan dan kebutuhan masyarakat dalam
pembangunan, dan sulitnya menentukan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan
Hasil penelitian ini selaras dengan kajian Rohmah (2013) yang menunjukkan
implementasi tugas dan fungsi kepala desa Gedangan, Kecamatan Grogol, Kabupaten
Sukoharjo terdapat beberapa kendala yang menghambat proses jalannya pemerintahan desa
dengan baik. Kendala tersebut antara lain minimnya dana alokasi desa untuk pembangunan
desa, sumber daya manusia yang kurang berkualitas sangat mempengaruhi pembangunan
desa Gedangan, adanya masyarakat yang pro dan kontra dengan kinerja kepala desa
Gedangan, kepala desa kurang mendengar aspirasi msyarakat dan kurangnya komunikasi
dengan warga desa, kesadaran masyarakat yang minim akan peraturan desa Gedangan.
Kepala Desa harus lebih mengoptimalkan kinerjanya terutama dalam hal mendengar aspirasi
dan keluhan masyarakat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan kajian Emylio (2015) yang menunjukkan fungsi
kepala desa Panggak Darat Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga,masih kurang maksimal
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang timbul, kurang maksimal dalam mengambil
suatu keputusan dan penggunaan dana yang sering melenceng dengan apa yang awalnya
direncanakan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan kajian Dendi (2015) yang menunjukkan bahwa
Kepala Desa Mantang Lama Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan sudah berjalan cukup
baik terdapat faktor penghambat yaitu kurangnya keaktifan masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan desa.
Hasil penelitian ini sejalan pula dengan kajian Trisnawati (2014) yang menunjukkan
Kepala desa dan perangkat Desa Papahan Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar
dalam menjalankan tugas dan fungsi cukup memiliki karakter disiplin yang baik.
Pelanggaran biasa terjadi itu hanya masalah kedatangan perangkat desa yang kadang-kadang
tidak tepat waktu.
4. PENUTUP
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kepala desa dalam
menjalankan tugas dan fungsinya bisa dikatakan sudah cukup berjalan dengan baik, walaupun
dalam pelaksanaannya tersebut masih ada beberapa kendala yang dihadapi. Kepala desa
sudah menemukan beberapa solusi alternatif yang diharapkan mampu mengatasi kendala-
kendala yang dihadapi demi kemajuan kepala desa Serenan dan juga Pemerintahan Desa
Serenan.
7
Berdasarkan hasil penelitian memberikan implikasi bahwa keberhasilan pelaksanaan
tugas dan fungsi Kepala Desa dalam Pemerintahan Desa memerlukan kerjasama dari segala
pihak yang bersangkutan. Kepala Desa harus lebih mengoptimalkan kinerjanya terutama
dalam hal mendengar aspirasi dan keluhan masyarakat sebagai pemimpin desa kepala desa
harus lebih peka dalam menyikapi hal-hal yang membuat masyarakat resah. Aspirasi
masyarakat harus didengar dengan seksama kemudian menindak lanjuti permasalahan yang
ada supaya kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka
Cipta.
Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi: Format-format Kuantitatif
dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan
Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Dendi, Haryadi. 2015. “Peran Kepala Desa Dalam Pembangunan Desa Pesisir”
dalam.Academia.edu.(http://repository.umrah.ac.id/589/1/jurnal%20pdf%20dendi.pdf).
Riau : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang. Diakses pada hari Rabu tanggal 30 September 2020 pukul 20.00 WIB
Emylio, Saputra. 2015. “Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
Desa Panggak Darat Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga” dalam. Academia
edu.(file:///F:/Referensi%20skripsi/Naskah-Publikasi-Emylio-Saputra-.pdf) Riau :
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang. Diakses pada hari Rabu tanggal 30 September 2020 pukul 20.30 WIB
Ghony, M.D. dan Almanshur, F. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yog-yakarta: Ar-
ruzz Media.
Moleong, Lexy J. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa. Jakarta: Lembaran Negara
Republik Indonesia.
Republik Indonesia. 2019. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Peraturan
Pelaksanaan Desa. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Jakarta:
Lembaran Negara Republik Indonesia.
Rohma, Kunnica. 2013. “Implementasi Tugas dan Fungsi Kepala Desa di Desa Gedangan
Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo”. dalam. Eprint.ums.ac.id Skripsi-S1.( Rohma, Kunnica. 2013. “Implementasi Tugas dan Fungsi Kepala Desa di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo”. Skripsi-S1. Surakarta: Jurusan Pendidikan
8
Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. - Penelusuran Google) Surakarta: Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Diakses pada hari Rabu tanggal 15 April 2020 pukul 14.00
WiB.
Rosadi, Paramitha. 2011 “Fungsi Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Di
Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pahlawan”. dalam. Uin-suska.ac.id.
(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=fungsi+kepala+desa+dal
am+pelaksanaan+pembangunan+di+kecamatan+kerumutan+kabupaten+pahlawan&btn
G) Riau: Jurusan Administrasi Negara. Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial, Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Riau. Diakses pada hari Jumat 17 April 2020 pukul 13.00
WIB.
Trisnawati, Nisa. 2014. “Implementasi Karakter Disiplin Kepada Dalam Menjalankan Tugas
dan Fungsi di Desa Papahan Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar”.Skripsi-
S1.dalam.Ums.ac.id.(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Trisnawati%2C+
Nisa.+2014.+%E2%80%9CImplementasi+Karakter+Disiplin+Kepada+Dalam+Menjalankan+Tugas+dan
+Fungsi++di+Desa+Papahan+Kecamatan+Tasikmadu++Kabupaten+Karanganyar%E2%80%9D.+Skripsi
S1.+Surakarta%3A+Jurusan+Pendidikan+Pancasila+dan+Kewarganegaraan%2C+Fakultas+Keguruan+Il
mu+Pendidikan%2C+Universitas+Muhammadiyah+Surakarta.+&btnG) Surakarta: Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses pada hari Minggu 19 April 2020 pukul
14.00 WIB.