Post on 06-Jul-2018
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
1/32
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DAN
KEPERAWATAN
Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah
Manajemen Strategi dan Kebijakan Kesehatan
Dosen Pengampu: Bambang Edi Wa si!o" S#Kp" M#Kes
Disusun oleh:
Ke$ompo% I&
Hi 'a Ainin Nu ())*)*++,-+**-./
Nu isda E0a I ma1a!i ())*)*++,-+**,2/
Nunung Ra34ma1a!i ())*)*++,-+**5*/
P imiand ian'a P o ena!a ())*)*++,-+**5+/
Noo A i6ani ())*)*++,-+**78/
PR9 RAM ST;DI MA ISTER KEPERAWATAN
< A K ; L TA S K E D 9 K T E R A N
;NI&ERSITAS DIP9NE 9R9
)*+5
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
2/32
BAB I
PENDAH;L;AN
A# La!a Be$a%angPelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar
masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah
sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 19 !
pasal "# $ ayat %1& 'Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin(
bertempat tinggal( dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan) dan Pasal * ayat
%*& '+egara bertanggung jawab atas penyediaan ,asilitas pelayanan
kesehatan dan ,asilitas pelayanan umum yang layak)Pemerintah mewujudkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
yang diamanatkan dalam UUD 19 !( maka disusunlah beberapa
kebijakan dalam pelayanan kesehatan Dalam setiap perumusan
kebijakan yang menyangkut program maupun kegiatan-kegiatan selalu
diiringi dengan suatu tindakan pelaksanaan atau implementasi .etapa
pun baiknya suatu kebijakan tanpa implementasi maka tidak akan
banyak berarti /mplementasi kebijakan bukanlah sekedar bersangkut
paut dengan mekanisme penjabaran keputusan-keputusan politik ke
dalam prosedur rutin lewat saluran-saluran birokrasi( melainkan lebih
dari itu( ia menyangkut masalah kon,lik( keputusan dan siapa yang
memperoleh apa dari suatu kebijakan %0rindle dalam ahab( 1992:!9&3leh sebab itu( tidak berlebihan jika dikatakan implementasi
kebijakan merupakan aspek yang penting dari keseluruhan proses
kebijakan /ni menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antara
perumusan kebijakan dengan implementasi kebijakan dalam arti
walaupun perumusan dilakukan dengan sempurna namun apabila proses
implementasi tidak bekerja sesuai persyaratan( maka kebijakan yang
semula baik akan menjadi jelek begitu pula sebaliknya Dalam kaitan
ini( seperti dikemukakan oleh ahab %1992:!1&( menyatakan bahwa
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
3/32
pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang penting( bahkan jauh lebih
penting daripada pembuatan kebijaksanaan Kebijaksanaan hanya
sekedar impian atau ren4ana bagus yang tersimpan dalam arsip kalau
tidak mampu diimplementasikan
B# Rumusan Masa$a4.erdasarkan latar belakang diatas dirumuskan masalah
'.agaimana implementasi kebijakan pelayanan kesehatan dan
keperawatan 5)
=# Tu>uanUntuk mengetahui implementasi kebijakan pelayanan kesehatan
dan keperawatan
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
4/32
BAB II
TINJA;AN P;STAKA
A# IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
+# De?inisi Imp$emen!asi Kebi>a%an
Menurut Patton dan Sawi4ki %199*& bahwa implementasi
berkaitan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan untuk
merealisasikan program( dimana pada posisi ini eksekuti, mengatur
4ara untuk mengorganisir( menginterpretasikan dan menerapkan
kebijakan yang telah diseleksi Sehingga dengan mengorganisir(
seorang eksekuti, mampu mengatur se4ara e,ekti, dan e,isien
sumber daya( Unit-unit dan teknik yang dapat mendukung
pelaksanaan program( serta melakukan interpretasi terhadap
peren4anaan yang telah dibuat( dan petunjuk yang dapat diikuti
dengan mudah bagi realisasi program yang dilaksanakan
6adi tahapan implementasi merupakan peristiwa yang
berhubungan dengan apa yang terjadi setelah suatu perundang-
undangan ditetapkan dengan memberikan otoritas pada suatu
kebijakan dengan membentuk output yang jelas dan dapat diukur
Dengan demikian tugas implementasi kebijakan sebagai suatu
penghubung yang memungkinkan tujuan-tujuan kebijakan men4apai
hasil melalui akti7itas atau kegiatan dan program pemerintah
%8angkilisan( "22*:9&
Menurut obert +akamura dan rank Smallwood hal-hal
yang berhubungan dengan implementasi kebijakan adalah
keberhasilan dalam menge7aluasi masalah dan kemudian
menerjemahkan ke dalam keputusan-keputusan yang bersi,at
khusus %8angkilisan( "22*:1;& Sedangkan menurut Pressman dan
ilda7sky %19# &( implementasi diartikan sebagai interaksi antara
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
5/32
penyusunan tujuan dengan sarana-sarana tindakan dalam men4apai
tujuan tersebut( atau kemampuan untuk menghubungkan dalam
hubungan kausal antara yang diinginkan dengan 4ara untuk
men4apainya %8angkilisan( "22*:1;& 6ones %19;;& menganalisis
masalah implementasi Kebijakan dengan mendasarkan pada
konsepsi kegiatan-kegiatan ,ungsional 6ones %19;;&
mengemukakan beberapa dimensi dan implementasi pemerintahan
mengenai program-program yang sudah disahkan( kemudian
menentukan implementasi( juga membahas aktor-aktor yang
terlibat( dengan mem,okuskan pada birokrasi yang merupakan
lembaga eksekutor 6adi /mplementasi merupakan suatu proses yang
dinamis yang melibatkan se4ara terus menerus usaha usaha untuk
men4ari apa yang akan dan dapat di lakukan Dengan demikian
implementasi mengatur kegiatan-kegiatan yang mengarah pada
penempatan suatu program kedalam tujuan kebijakan yang
diinginkan
)# a%an
ippley dan ranklin %19#"& menyatakan keberhasilan
implementasi kebijakan program dan ditinjau dari tiga ,aktor yaitu:
a Prespekti, kepatuhan (compliance) yang mengukur
implementasi dari kepatuhan atas mereka
b Keberhasilan imp/ementasi diukur dari kelan4aran rutinitas dan
tiadanya persoalan
4 /mplementasi yang herhasil mengarah kepada kinerja yang
memuaskan semua pihak terutama kelompok penerima man,aat
yang diharapkan
%8angkilisan( "22*:"1&
Peters %19#"& mengatakan( implementasi kebijakan yang
gagal disebabkan beberapa ,aktor:
a /n,ormasi
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
6/32
Kekurangan in,ormasi dengan mudah mengakibatkan
adanya gambaran yang kurang tepat baik kepada obyek
kebijakan maupun kepada para pelaksana dan isi kebijakan
yang akan dilaksankaannya dan basil-basil dan kebijakan itu
b /si Kebijakan
/mplementasi kebijakan dapat gagal karena masih
samarnya isi atau tujuan kebijakan atau ketidak tepatan atau
ketidak tegasan intern ataupun ekstern atau kebijakan itu sendiri(
menunjukkan adanya kekurangan yang sangat berarti atau
adanya kekurangan yang menyangkut sumber daya pembantu
4 Dukungan
/mplementasi kebijakan publik akan sangat sulit bila pad
pelaksanannya tidak 4ukup dukungan untuk kebijakan tersebut
d Pembagian Potensi
$al ini terkait dengan pembagian potensi diantaranya
para aktor implementasi dan juga mengenai organisasi pelaksana
dalam kaitannya dengan di,erensiasi tugas dan wewenang
%8angkilisan( "22*:""&
Keberhasilan implementasi menurut Merilee S 0rindle
%19#2& dipengaruhi oleh dua 7ariabel besar( yakni isi kebijakan( dan
lingkungan implementasi
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
7/32
program yang sekedar memberikan bantuan kredit atau bantuan
beras kepada kelompok masayarakat miskin=
d >pakah letak sebuah program sudah tepat:
e >pakah sebuah kebijakan telah menyebutkan implementornya
dengan rin4i= dan
, >pakah sebuah program didukung oleh sumberdaya yang
memadai
Sedangkan 7ariabel lingkungan kebijakan men4akup:
a Seberapa besar kekuasaan( kepentingan( dan strategi yang
dimiliki oleh para aktor yang terlibat dalam implementasi
kebijakan=
b Karakteristik institusi dan rejim yang sedang berkuasa=
4 8ingkat kepatuhan dan responsi7itas kelompok sasaran
%Subarsono( "22!:9*&
B# Pe$a6anan Kese4a!an
+# De?inisi
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan
dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat de,inisi
pelayanan kesehatan menurut Pro, Dr Soekidjo +otoatmojo adalah
sebuah subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
pelayanan pre7enti, %pen4egahan& dan promoti, %peningkatan
kesehatan& dengan sasaran masyarakat Sedangkan menurut ?e7ey
dan ?oomba %19;*&( Pelayanan Kesehatan >dalah upaya yang
diselenggarakan sendiri@se4ara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan(
men4egah( dan men4embuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan peroorangan( keluarga( kelompok( atau masyarakat
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
8/32
De,inisi Pelayanan Kesehatan menurut Depkes / %"229&
adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau se4ara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan( men4egah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan( keluarga( kelompok
masyarakat Sesuai dengan batasan seperti di atas( mudah dipahami
bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan
banyak ma4amnya
)# Ma3am@ma3am Pe$a6anan Kese4a!an
a Health promotion %promosi kesehatan&
8ingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat
pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan
kesehatan Pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan status
kesehatan agar masyarakat atau sasarannya tidak terjadi
gangguan kesehatan 8ingkat pelayanan ini dapat meliputi(
kebersihan perseorangan( perbaikan sanitasi lingkungan(
pemeriksaan kesehatan berkala( penigkatan status giAi(
kebiasaan hidup sehat( layanan prenatal( layanan lansia( dan
semua kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan status
kesehatan
b Specific protection %perlindungan khusus&
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi
masyarakat dari bahaya yang akan menyebabkan penurunan
status kesehatan( atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-
penyakit tertentu( an4aman kesehatan( yang termasuk dalam
tingkat pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi
yang digunakan untuk perlindungan pada penyakit tertentu
seperti imunisasi .B0( DP8( $epatitis( 4ampak dan lain-lain
Pelayanan perlindungan keselamatan kerja dimana pelayanan
kesehatan yang diberikan pada seseorang yang bekerja di tempat
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
9/32
risiko ke4elakaan tinggi seperti kerja di bagian produksi bahan
kimia( bentuk perlindungan khusus berupa pelayanan pemakaian
alat pelindung diri dan lain sebagainya
4 Early diagnosis and prompt treatment %diagnosis dini dan
pengobatan segera&
8ingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam
tingkat dimulainya atau timbulnya gejala dari suatu penyakit
8ingkat pelayanan ini dilaksanakan dalam men4egah meluasnya
penyakit yang lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit
sehingga tidak terjadi penyebaran .entuk tingkat pelayanan
kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam rangka sur7ei
pen4arian kasus baik se4ara indi7idu maupun masyarakat( sur7ei
penyaringan kasus serta pen4egahan terhadap meluasnya kasus
d Disability limitation %pembatasan 4a4at&
Pembatasan ke4a4atan ini dilakukan untuk men4egah
agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak ke4a4atan
akibat penyakit yang ditimbulkan 8ingkat ini dilaksanakan pada
kasus atau penyakit yang memiliki potensi ke4a4atan .entuk
kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa perawatan untuk
menghentikan penyakit( men4egah komplikasi lebih lanjut(
pemberian segala ,asilitas untuk mengatasi ke4a4atan dan
men4egah kematian
e Rehabilitation %rehabilitasi&
8ingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien
didiagnosis sembuh Sering pada tahap ini dijumpai pada ,ase
pemulihan terhadap ke4a4atan sebagaimana program latihan-
latihan yang diberikan pada pasien( kemudian memberikan
,asilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
10/32
hidup kembali ke masyarakat dan masyarakat mau menerima
dengan senang hati karena kesadaran yang dimilikinya
Upaya pemberian pelayanan kesehatan yang seharusnya
dilakukan oleh lembaga rumah sakit harus bersipat trasparan(
4epat( epekti, dan e,esien( tidak ada unsur perbedaan dalam
memberikan pelayanan terhadap para pengguna jasa pelayanan(
karna bagimanapun pasein merupakan beban dan
tanggungjawab yang harus dapat diatasi oleh pihak rumah sakit(
prean medis dalam hal ini sangat penting untuk mampu
memberikan kontrabusi kepada pasein
8# Lembaga Pe$a6anan Kese4a!an
?embaga pelayanan kesehatan meliputi:
a awat 6alan
?embaga pelayanan kesehatan ini bertujuan memberikan
pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan
pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis
yang dimungkinkan tidak terjadi rawat inap ?embaga ini dapat
dilaksanakan pada klinik C klinik kesehatan( seperti klinik
dokter spesialis( klinik perawatan spesialis dan lain C lain
b /nstitusi
/nstitusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang
,asilitasnya 4ukup dalam memberikan berbagai tingkat
pelayanan kesehatan( seperti rumah sakit( pusat rehabilitasi dan
lain C lain
4 Hospice
?embaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan
yang di,okuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih
tenang dan dapat melewati masa C masa terminalnya dengan
tenang ?embaga ini biasanya digunakan dalam home care
d Community Based Agency
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
11/32
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan
yang dilakukan pada klien pada keluarganya sebagaimana
pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat
keluarga dan lain C lain
-# Ling%up Sis!em Pe$a6anan Kese4a!an
?ingkup pelayanan kesehatan meliputi:
a Primary health care %pelayanan kesehatan tingkat pertama&
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan
pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan
atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan
kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga si,at
pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar
Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas
atau balai kesehatan masyarakat dan lain C lain
b Secondary health care %pelayanan kesehatan tingkat kedua&
.entuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi
masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan di rumah
sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan
kesehatan utama Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di
rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya
4 ertiary health ser!ices %pelayanan kesehatan tingkat ketiga&
Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan
yang tertinggi di mana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi
dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua .iasanya
pelayanan ini membutuhkan tenaga C tenaga yang ahli atau
subspesialis dan sebagai rujukan utuma seperti rumah sakit yang
tipe > atau .
,#
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
12/32
aktor-,aktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan meliputi:
a /lmu pengetahuan dan teknologi baru
Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat
dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi baru(
mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi(
maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau
juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih
mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit C penyakit yang
sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti laser( terapi
perubahan gen dan lain C lain .erdasarkan itu maka pelayanan
kesehatan membutuhkan biaya yang 4ukup mahal dan pelayanan
akan lebih pro,essional dan butuh tenaga C tenaga yang ahli
dalam bidang tertentu
b Pergeseran nilai masyarakat
.erlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat
dipengaruhi oleh nilai yang ada di masyarakat sebagai pengguna
jasa pelayanan( dimana dengan beragamnya masyarakat( maka
dapat menimbulkan peman,aatan jasa pelayanan kesehatan yang
berbeda Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan
yang tinggi( maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam
penggunaan atau peman,aatan pelayanan kesehatan( demikian
juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan
yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap
pelayanan kesehatan( sehingga kondisi demikian akan sangat
mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan
4 >spek legal dan etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap
penggunaan atau peman,aatan jasa pelayanan kesehatan( maka
akan semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik dalam
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
13/32
pelayanan kesehatan( sehingga pelaku pemberi pelayanan
kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan se4ara pro,esional dengan memperhatikan nilai C nilai
hukum dan etika yang ada di masyarakat
d konomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh
tingkat ekonomi di masyarakat Semakin tinggi ekonomi
seseorang( pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan
mudah dijangkau( demikian juga sebaliknya apabila tingkat
ekonomi seseorang rendah( maka sangat sulit menjangkau
pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan
kesehatan membutuhkan biaya yang 4ukup mahal Keadaan
ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem
pelayanan kesehatan
e Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada
akan sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian
pelayanan kesehatan Kebijakan C kebijakan yang ada dapat
memberikan pola dalam sistem pelayanan
=# Pe$a6anan Kepe a1a!an
1 De?inisi Pe$a6anan Kepe a1a!an
Menurut /lyas %"221& dalam Sabarguna %"22 & Pelayanan
keperawatan adalah kinerja pelayanan keperawatan dengan
penampilan dari hasil karya atau jasa yang telah diberikan kepada
indi7idu atau kelompok Penampilan adalah proses( 4ara( perbuatan(
tindakan dan gambaran dari sesuatu atau indi7idu( selain itu
pengertian penampilan meliputi banyak hal tidak hanya masalah
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
14/32
busana( kebersihan( kerapian( ekspresi: senyum( 4emberut( ramah(
dan terampil
" Aspe% Kua$i!as Pe$a6anan Kepe a1a!an
>spek-aspek kualitas pelayanan keperawatan menurut
Parasuraman( .erry dan Eeithaml dalam Famit %"22"& dan berbagai
penelitian terhadap beberapa jenis jasa yang telah dilakukan berhasil
mengidenti,ikasi lima kualitas karakteristik yang digunakan oleh
pelanggan dalam menge7aluasi kualitas pelayanan keperawatan
Kelima karakteristik pelayanan keperawatan adalah :
a eliability %Kehandalan&
Menurut ?ee( 199! dalam jurnal >KK Unair( salah satu
landasan kepuasan pelanggan adalah mengenai sikap( tindakan
dan latihan untuk para petugas( sedangkan menurut pendapat
8ener dan De 8ore %199"& yang menyebutkan bahwa nilai
kualitas yang paling mudah dipahami dari suatu barang atau
atau jasa pelayanan adalah 4epat dalam artinya bagaimana suatu
saranan atau jasa pelayanan dapat diperoleh se4ara 4epat mudah
dan menyenangkan .erkaitan dangan kemampuan perusahaan
untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan se4ara akurat
sejak pertama kali %8jiptono( "22#&
Kualitas yang mengukur kehandalan dalam perusahaan
dalam memberikan layanan pada pelanggan /klan yang kreati,
dan memberikan janji yang lebih tidak akan e,ekti, Pelanggan
tertarik tetapi setelah men4oba pelayanannya( ternyatan tidak
seseuai dengan yang dijanjikan( oleh karena itu saat menentukan
janji yang ditawarkan kepada pelanggan dalam dalam suatu
iklan( perlu memastikan bahwa perusahaan mampu memberikan
suatu yang dijanjikan %/rwan( "22"&
b >ssuran4e
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
15/32
%6aminan& Menurut Eethaml( .erry dan Parasuraman
%19#!& dimana mereka mengidenti,ikasi kelompok karakteristik
yang digunakan oleh para pelanggan dalam mege7aluasi
kualitas( diantaranya jaminan yang men4akup kemampuan(
kesopanan dan si,at dapat diper4aya yang dimiliki sta,( bebas
dari bihaya( resiko atau keragu-raguan .erkenan dengan
pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka
dalam menentukan rasa per4aya dan keyakinan pelanggan
8jiptono( %"22"& Kualitas yang berhubungan dengan
kemampuan perusahaandan perilaku ,ront-line sta, dalam
menanamkan rasa per4aya( kenyakinan pada pelanggan
.erdasarkan banyak riset yang dilakukan( ada aspek pada
dimensi ini( yaitu keramahan( kompetensi( dan keamanan /rwan(
%"22"&
4 8angibles
%.ukti isik& Untuk pasien yang menjadikan bukti ,isik
sebagai suatu indi4ator dalam menentukan kepuasan terhadap
sarana yang diterima( maka hal ini perlu mendapat perhatian
dari pihak rumah rumah sakit sebab kualitas tangible ini
merupakan suatu bukti ,isik yang dapat dirasakan dan dapat
diukur oleh pasien
Sedangkan menurut Eeithaml( .erry dan Pasuruman
bukti langsung %8angibles& merupakan tampilan pelayanan
se4ara ,isik( ,asilitas ,isik( penampilan tenaga kerja( alat atau
peralatan yang digunakan dan dalam memberikan bukti ,isik
sebagai media awal bagi klien@pasien untuk melihat se4ara nyata
pertama kali apa yang ada( sesuai itu mengenai penampilan
petugas maupun tentang sarana ,isik yang digunakan diunit
rawat inap .erkenan dengan penampilan ,isik ,asilitas
pelayanan( peralatan atau perlengkapan( sumber daya manusia(
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
16/32
dan materi komunikasi perusahaan 8jiptono %"22#& Karena
suatu ser7i4e tidak bisa dilihat( tidak bisa di4ium dan tidak bisa
diraba( maka aspek tangible menjadi penting sebagai ukuran
terhadap pelayanan Pelanggan akan menggunakan indra
penglihatan untuk menilai suatu kualitas pelayanan
8angible yang baik akan mempengaruhi persepsi
pelanggan Pada saat yang bersamaan aspek tangible ini juga
merupakan salah satu sumber yang mempengaruhi harapan
pelanggan Karena tangible yang baik( harapan pasien menjadi
lebih tinggi Kualitas tangible umumnya lebih penting bagi
pelanggan baru 8ingkat kepentingan aspek ini relati7e lebih
rendah dagi penggan yang sudah menjalin hubungan dengan
penyedia jasa /rwan %"22"&
d mphaty % mpati&
.erarti perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan dalam
memiliki jam opersi yang nyaman 8jiptono %"22#&
Pelanggan dari kelompok menengah atas atas
mempunyai harapan tinggi atas perusahaan penyedia jasa
mengenal mereka se4ara pribadi Pelanggan yang empathy
sangat memerlukan sentuhan pribadi /rwan %"22"& Memberikan
pelayanan yang menyenangkan dan mengikuti proses yang
sesuai maka kualitas pelayanan yang seseuai dapat diwujudkan(
sebagaimana de,inisi kualitas dari Salusu %199G& Dengan
menggunakan ke lima kualitas ini didapatkan konsep
kesenjangan kualitas pelayanan( antara harapan pelanggan dan
pelayanan yang dirasakan Kesenjangan antara pelayanan yang
diberikan dengan pelayanan yang dirasakan merupakan suatu
pengukuran terhadap kualitas pelayanan yang akan
menimbulkan kepuasan %positi,& maupun keke4ewaan %negati,&
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
17/32
e esponsi7eness %Ketanggapan&
Menurut obert dan Pre7ost tahun %19#;& dalam >Awar
%199G& menyatakan bahwa bagi pemakai jasa pelayanan
kesehatan %health 4ostumer& kualitas pelayanan lebih terkait
dengan ketanggapan petugas memenuhi kebutihan pasien dan
kelan4aran komunikasi antara petugas dengan pasien( dimana
dalam hal ini kebutuhan pasien adalah menjadi lebih sesuai atau
sembuh dari keluhan@penyakit yang dideritanya
Sedangkan menurut Depkes / %"22#& telah menetapkan
bahwa pelayanan keperawatan dikatakan berkualitas baik
apabila perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien
sesuai dengan aspek-aspek dasar perawat >spek dasar tersebut
meliputi aspek penerimaan( perhatian( tanggung jawab(
komunikasi dan kerjasama Masing-masing aspek dijelaskan
sebagai berikut:
, >spek Penerimaan
>spek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah(
sopan( periang dan selalu tersenyum( menyapa semua pasien
maupun keluarga pasien Perawat perlu memiliki minat terhadap
orang lain( menerima pasien tanpa membedakan golongan(
pangkat( latar belakang sosial ekonomi dan budaya( sehinga
pribadi utuh >gar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek
penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain
dan memiliki wawasan luas
g >spek Perhatian
>spek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar( murah hati dalam
arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada
pasien dengan suka rela tanpa mengharapkan imbalan( memiliki
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
18/32
sensi7itas dan peka terhadap setiap perubahan pasien( mau
mengerti terhadap ke4emasan dan ketakutan pasien
h >spek Komunikasi
>spek ini meliputi setiap perawat yang harus biasa
melalukan komunikasi yang baik dengan pasien( dan keluarga
pasien >danya komunikasi yang saling berinteraksi antara
pasien dengan perawat( dan adanya hubungan yang baik dengan
keluarga pasien
i >spek Kerjasama
>spek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu
melakukan kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga
pasien
j >spek tanggung jawab
>spek ini meliputi sikap perawat yang jujur( tekun dalam
tugas( mampu men4urahkan waktu dan perhatian( sporti, dalam
tugas( konsisten serta tepat dalam bertindakan
Sedangkan Soegiarto %199*& dalam ijono(D %1999&
menyebutkan empat aspek yang harus dimiliki industri jasa
pelayanan( yaitu :
a Bepat( waktu yang digunakan dalam melayani tamu minimal
sama dengan batas waktu standar Merupakan batas waktu
kunjung di rumah sakit yang sudah ditentukan waktunya
b 8epat( ke4epatan tanda ketepatan dalam bekerja tidak menjamin
kepuasan konsumen .agaimana perawat dalam memberkan
pelayanan kepada pasien yaitu tepat memberikan bantuan
dengan keluhan-keluhan dari pasien
4 >man( rasa aman meliputi aman se4ara ,isik dan psikis selama
pengkonsumsi suatu produk atau dalam memberikan pelayanan
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
19/32
jasa yaitu memperhatikan keamanan pasien dan memberikan
keyakinan dan keper4ayaan kepada pasien sehingga
memberikan rasa aman kepada pasien
d amah tamah( menghargai dan menghormati konsumen( bahkan
pada saat pelanggan menyampaikan keluhan Perawat selalu
ramah dalam menerima keluhan tanpa emosi yang sehingga
pasien akan merasa senang dan menyukai pelayanan dari
perawat
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
20/32
BAB III
PEMBAHASAN
A# Imp$emen!asi Kebi>a%an Pe$a6anan Kese4a!anSalah satu tujuan pendirian +egara Kesatuan epublik
/ndonesia yang ter4antum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
+egara epublik /ndonesia 19 ! berupaya meningkatkan kesejahteraan
rakyat Kesejahteraan tersebut harus dapat dinikmati se4ara
berkelanjutan( adil( dan merata menjangkau seluruh rakyat Dinamika
pembangunan bangsa /ndonesia telah menumbuhkan tantangan berikut
tuntutan penanganan berbagai persoalan yang belum terpe4ahkan Salah
satunya adalah penyelenggaraan jaminan sosial bagi seluruh rakyat
sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal "#$ ayat %*& mengenai hak
terhadap jaminan sosial dan Pasal * ayat %"& Undang-Undang Dasar
+egara epublik /ndonesia tahun 19 !( dan Keputusan Majelis
Permusyawaratan akyat epublik yang tertuang dalam 8>P +omor H@MP @"221( yang menugaskan Presiden untuk membentuk Sistem
6aminan Sosial +asional %S6S+& dalam rangka memberikan
perlindungan sosial yang menyeluruh dan terpaduDengan ditetapkannya Undang-Undang +omor 2 8ahun "22
tentang S6S+ maka bangsa /ndonesia sebenarnya telah memiliki system
jaminan sosial bagi seluruh rakyat /ndonesia Pasal ! Undang-Undang
tersebut mengamanatkan pembentukan badan yang disebut .adan
Penyelenggara 6aminan Sosial %.P6S& yang harus dibentuk dengan
Undang-UndangPada tanggal "! +o7ember "211( ditetapkan Undang-Undang
+o " tentang Sistem 6aminan Sosial +asional dan Undang-Undang
+omor 2 8ahun "211 tentang .adan Penyelenggara 6aminan sosial
yang mulai dilaksanakan pada tanggal 1 6anuari "21
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
21/32
.P6S merupakan badan hukum dengan tujuan yaitu
mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan untuk terpenuhinya
kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan@atau anggota
keluarganya Dalam penyelenggaraannya .P6S ini terbagi menjadi dua
yaitu .P6S kesehatan dan .P6S ketenagakerjaan %8abrany( "229&
Dengan ditetapkannya .P6S dua anomaly penyelenggaraan jaminan
sosial /ndonesia yang bertentangan dengan prinsip-prinsip uni7ersal
penyelenggaraan jaminan sosial di dunia akan diakhiri Pertama( +egara
tidak lagi mengumpulkan labadari iuran wajib +egara yang dipungut
oleh badan usaha miliknya( melainkan ke depan +egara
bertangungjawab atas pemenuhan hak konstitusional rakyat atas
jaminan sosial Kedua( jaminan sosial /ndonesia resmi keluar dari
penyelenggaraan oleh badan pri7at menjaadi pengelolaan oleh badan
publi4
Imp$emen!asi ;ndang@;ndang Nomo -* Ta4un )*++ Mengenai
BPJSPada tanggal 1 januari "21 mulai diberlakukan .P6S kesehatan
di seluruh pelayanan kesehatan di /ndonesia Uji 4oba .P6S sudah
mulai dilaksanakan sejak tahun "21" dengan ren4ana aksi dilakukan
pengembangan ,asilitas kesehatan dan tenaga kesehatan dan perbaikan
pada system rujukan dan in,rastruktur 7aluasi jalannya 6aminan
Kesehatan nasional ini diren4anakan setiap tahun dengan periode per
enam bulan dengan kajian berkala tahunan elitibilitas ,asilitas
kesehatan( kredensialing( kualitas pelayanan dan penyesuaian besaran
pembayaran harga keekonomian Diharapkan pada tahun "219 jumlah
,asilitas kesehatan dan tenaga kesehatan men4ukupi( distribusi merata(
system rujukan ber,ungsi optimal( pembayaran dengan 4ara prospekti,
dan harga keekonomian untuk semua penduduk Pelaksanaan UU .P6S
melibatkan P8 >SK S( P8 >S>. /( P8 6>MS3S8 K dan P8
8>SP + Dimana P8 >SK S dan P8 6>MS3S8 K beralih dari
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
22/32
Perseroan menjadi .adan Publik mulai 1 januari "21 Sedangkan P8
>S>. / dan P8 8>SP + pada tahun "2"9 beralih menjadi badan
publi4 dengan bergabung ke dalam .P6S ketenagakerjaan
Masa$a4 Yang Timbu$ Saa! Imp$emen!asi Kebi>a%an BPJSPelayanan kesehatan .P6S mempunyai sasaran didalam
pelaksanaan akan adanya sustainibilitas operasional dengan memberi
man,aat kepada semua yang terlibat dalam .P6S( pemenuhan
kebutuhan medik peserta( dan kehati-hatian serta transparansi dalam
pengelolaan keuangan .P6S Perlu perhatian lebih mendalam dalam
pelaksanaan terhadap system pelayanan kesehatan %$ealth Bare
Deli7ery System&( system pembayaran %$ealth Bare Payment System&
dan system mutu pelayanan kesehatan %$ealth Bare Iuality System&
Mengingat pelaksanaan .P6S dikeluarkan melalui Undang-Undang
dimana bersi,at mengatur sedangkan proses penetapan pelaksanaan
diperkuat melalui surat keputusan atau ketetapan dari pejabat +egara
yang berwenang seperti peraturan pemerintah dan peraturan presiden
setidaknya minimal 12 regulasi turunan harus dibuat untuk memperkuat
pelaksanaan .P6SSaat ini masalah banyak yang mun4ul dari implementasi .P6S
%0unawan( "21 & yaitu:
+# S6s!em pe$a6anan %ese4a!an (Hea$!4 =a e De$i0e 6 S6s!em/
a Penolakan pasien tidak mampu di ,asilitas pelayanan kesehatan
hal ini dikarenakan PP +o 121@"21" tentang P./ jo Perpres
111@"21* tentang 6aminan kesehatan hanya mengakomodasi#G( juta rakyat miskin sebagai P./ padahal menurut .PS
%"211& orang miskin ada 9G(; juta Pelaksanaan .P6S tahun
"21 didukung pendanaan dari pemerintah sebesar p "G trliun
yang dianggarkan di >P.+ "21 >nggaran tersebut
dipergunakan untuk Penerima .antuan /uran %P./& sebesar p
1G 2; trliun bagi #G( juta masyarakat miskin sedangkan sisanya
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
23/32
bagi P+S( 8+/ dan Polri Pemerintah harus se4epatnya
menganggarkan biaya kesehatan p 22 milyar untuk
gelandangan( anak jalanan( penghuni panti asuhan( panti jompo
dan penghuni lapas %jumlahnya sekitar 1(; juta orang& Dan
tentunya jumlah orang miskin yang dis4o7er .P6S kesehatan
harus dinaikkan menjadi 9G(; juta dengan konsekuensi
menambah anggaran dari >P.+
b Pelaksanaan di lapangan( pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh PPK / %Puskesmas klinik& maupun PPK //
% umah Sakit& sampai saat ini masih bermasalah Pasien harus
men4ari-4ari kamar dari satu S ke S lainnya karena dibilang
penuh oleh S( bukanlah hal yang baru dan baru sekali terjadi
)# S6s!em pemba6a an (Hea$!4 =a e Pa6men! S6s!em/
a .elum ter4ukupinya dana yang ditetapkan .P6S dengan real
4ost( terkait dengan pembiayaan dengan skema /+> B.0s dan
Kapitasi yang dikebiri oleh Permenkes +o G9@"21*
Dikeluarkannya S +o *1 dan *" tahun "21 oleh Menteri
Kesehatan untuk memperkuat Permenkes +o G9 ternyata belum
bisa mengurangi masalah di lapangan
b Kejelasan area pengawasan masih lemah baik dari segi internal
maupun eksternal Pengawasan internal seperti melalui
peningkatan jumlah peserta dari "2 juta %dulu dikelola P8
>skes& hingga lebih dari 111 juta peserta( perlu diantisipasi
dengan perubahan system dan pola pengawasan agar tidak
terjadi korupsi Pengawasan eksternal( melalui pengawasan
3toritas jasa Keuangan %36K&( Dewan 6aminan Sosial +asional
%D6S+& dan .adan Pengawas Keuangan %.PK& masih belum
jelas area pengawasannya
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
24/32
8# S6s!em mu!u pe$a6anan %ese4a!an (Hea$!4 =a e ua$i!6
S6s!em/
a Keharusan perusahaan .UM+ dan swasta nasional( menengah
dan ke4il masuk menjadi peserta .P6S Kesehatan belum
terealisasi mengingat man,aat tambahan yang diterima pekerja
.UM+ atau swasta lainnya melalui regulasi turunan belum
selesai dibuat $al ini belum sesuai dengan amanat Perpres +o
111@"21* %pasal " dan ";& mengenai keharusan pekerja .UM+
dan swasta menjadi peserta .P6S Kesehatan paling lambat 1
6anuari "21! Dan regulasi tambahan ini harus dikomunikasikan
se4ara transparan dengan asuransi kesehatan swasta( serikat
pekerja dan >pindo sehingga soal Man,aat tambahan tidak lagi
menjadi masalah
b Masih kurangnya tenaga kesehatan yang tersedia di ,asilitas
kesehatan sehingga peserta .P6S tidak tertangani dengan 4epat
Landasan Hu%um Mendasa i Kebi>a%an
a UU +omor 2@"22 Pasal "" berisi man,aat komprehensi,:
Promoti,( pre7enti,( kurati, dan rehabilitati7e
b UU +omor 2@"22 Pasal " mengenai .P6S berkewajiban
mengembangkan system pelayanan kesehatan( system mutu dan
system pembayaran yang e,isien dan e,ekti,
4 Perpres 1"@"21* Pasal "2 ayat 1: menetapkan produk: pelayanan
kesehatan perorangan %promoti,( pre7enti,( kurati, dan
rehabilitati7e&( obat dan bahan medis habis pakai
d Perpres 1"@"21* Pasal *G
>yat 1 : Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua
,asilitas kesehatan yang menjalin kerjasama dengan
.P6S
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
25/32
>yat " : asilitas kesehatan pemerintah dan pemerintah daerah
yang memenuhi persyaratan wajib bekerjasama
dengan .P6S
>yat * : asilitas kesehatan swasta yang memenuhi
persyaratan dapat bekerjasama dengan .P6S
>yat : .P6S kesehatan dengan ,asilitas membuat perjanjian
tertulis sebagai landasan kerjasama
>yat ! : Persyaratan sebagai ,asilitas kesehatan menga4u pada
peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku
e Perpres 1"@"21* Pasal "
>yat 1 : Pelayanan kepada peserta jaminan kesehatan harus
memperhatikan mutu pelayanan( berorientasi kepada
aspek keamanan peserta( e,ekti,itas tindakan(
kesesuaian dengan kebutuhan peserta serta e,isiensi
biaya
>yat " : Penerapan system kendali mutu pelayanan jaminan
kesehatan dilakukan se4ara menyeluruh( meliputi
standar pemenuhan ,asilitas kesehatan( memastikan
proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai dengan
standar yang ditetapkan( serta pemantauan terhadap
iuran kesehatan peserta
>yat * : Ketentuan mengenai penerapan system kendali mutu
diatur oleh ketetapan .P6S
, Perpres 1"@"21* Pasal *
>yat 1 : Dalam rangka menjamin kendali mutu dan biaya
menteri bertanggung jawab untuk $8>( pertimbangan
klinis dan man,aat jaminan kesehatan( perhitungan
standar tari,,( mone7 jaminan kesehatan
>yat " : Dalam melaksanakan Mone7( menteri berkoordinasi
dengan Dewan 6aminan Sosial +asional
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
26/32
g Perpres 1"@"21* Pasal : Ketentuan tentang pasal * diatur
dengan Peraturan Menteri
Re%omendasi Imp$emen!asi BPJS )*+-
7aluasi implementasi .P6S Kesehatan yang dimulai pada
tanggal 1 6anuari "21 saat ini masih banyak ditemui kendala
disebabkan masih minimnya penetapan melalui pemerintah dalam
pelaksanaan .P6S( sedikitnya 12 regulasi turunan yang harus
ditambahkan untuk menunjang .P6S tersebut Dengan
Penyelenggaraan .P6S Kesehatan yang belum berjalan sesuai
dengan prinsip dan tujuan( oleh karena itu diperlukan:
a Dalam pembentukan surat keputusan atau peraturan hendaknya
menggunakan 4ara pandang konstitusional( berdasarkan Pasal
"# $ ayat %*& dan Pasal * ayat %"& UUD 19 ! serta merujuk
pada Pasal UU S6S+ dan Pasal 2 tahun "211 dan Pasal "
tahun "211
b $arus dilakukan kajian lebih lanjut untuk mere7isi regulasi
turunan .P6S seperti dalam penetapan 4ost .P6S dan
pengaturan penyaluran dana ke ,asilitas kesehatan
penyelenggara( jumlah tenaga kesehatan yang tersedia %dokter(
perawat( administrasi rumah sakit dan lain-lain& sehingga
memudahkan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan(
serta ,asilitas kesehatan yang dimiliki dapat menunjang
pelaksanaan se4ara e,isien dan e,ekti,
B# Imp$emen!asi Kebi>a%an Pe$a6anan Kepe a1a!anPengembangan pelayanan keperawatan di rumah sakit
merupakan rangkaian kegiatan yang mengimplementasikan semua
kebijakan berupa Standar( Pedoman serta peraturan se4ara terpadu
langsung pada tatanan nyata di rumah sakit >gar implementasi
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
27/32
pengembangan ini terarah dan sistematis( maka perlu disusun prinsip-
prinsip( kerangka kerja serta langkah-langkah yang menggambarkan
alur implementasi tersebut >gar kegiatan implementasi pengembangan pelayanan
keperawatan ,okus dan terarah dalam men4apai tujuan maka diperlukan
kerangka kerja implementasi Kerangka kerja ini dikembangkan dengan
mempergunakan pendekatan sistem yaitu input %masukan&( proses dan
output %hasil@keluaran& Kerangka kerja dapat digambarkan pada skema
sebagai berikut:
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
28/32
A$u Me%anisme Imp$emen!asi Pengembangan Pe$a6anan
Kepe a1a!an Ruma4 Sa%i!
Pene apan S!anda Pe$a6anan Kepe a1a!an Dengan Pen6usunan
SP9Standar pelayanan keperawatan merupakan 4apaian minimal
yang harus dipenuhi oleh bidang keperawatan dalam mengelola dan
memberikan pelayanan keperawatan Untuk memenuhinya perlu
disusun standar prosedur operasional men4akup pelayanan dan
manajemen keperawatan8ujuan : Men4apai kualitas pelayanan keperawatan
dengan meningkatkan tingkat kepatuhan terhadap SP3Sasaran : Seluruh perawat di unit ruang rawatPelaksana : Kepala ruangan sebagai penanggung jawab?angkah-langkah:
1 /denti,ikasi lingkup praktik keperawatan di setiap unit ruang rawat(
" /denti,ikasi ,ungsi-,ungsi manajemen asuhan keperawatan di unit
ruang rawat(
* /denti,ikasi sikap pro,esional( prinsip( moral( etik yang harus harus
diterapkan di unit ruang rawat(
/denti,ikasi pola komunikasi perawat-pasien( perawat-perawat(
perawat dan tim kesehatan lain( dan perawatCmanajer(
! Susun da,tar SP3 yang diperlukan untuk melaksanakan
pelayanan@ asuhan keperawatan disetiap unit ruang rawat
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
29/32
G Susun SP3 yang belum ada
; ?aksanakan asuhan keperawatan mempergunakan SP3(
# ?akukan '4oa4h)( pembinaan serta penilaian selama menerapkan
SP3(
9 e7isi SP3 se4ara berkala sesuai perkembangan pelayanan(
/P8 K dan kebutuhan masyarakat
Pe$a%sanaan Asu4an Kepe a1a!an dan Do%umen!asi Sesuai Dengan
Sis!em Pembe ian Asu4an Kepe a1a!an
>suhan keperawatan yang dilaksanakan pada setiap unit ruang rawat
perlu didukung oleh ,ungsi manajemen yaitu sesuai dengan sistem
pemberian asuhan keperawatan $al ini penting( karena akan menentukan
pembagian tugas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
8ujuan : Pasien menerima pelayanan@ asuhan keperawatan sesuai
kebutuhannya dan terdokumentasi dengan baik
Sasaran : Semua perawat di unit ruang rawat
Pelaksana : Ketua tim( perawat primer atau manajer kasus sebagai
penanggung jawab
?angkah-langkah:
1 Mengelompokkan pasien sesuai kondisi atau penyakitnya(
" Menetapkan penanggung jawab pasien sesuai sistem pemberian
asuhan keperawatan %8im( Primer( Manajemen Kasus&(
* Memberikan asuhan keperawatan dengan mempergunakan
proses keperawatan dan SP3 yang telah disusun(
Melakukan kerja sama tim sesuai kondisi pasien(
! Menerapkan prinsip etik Keperawatan(
G Menerapkan prinsip keselamatan pasien selama pemberian
asuhan keperawatan(
; Melakukan pre4eptorship C mentoring(
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
30/32
# Mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai ,ormat yang
disediakan
BAB I&
PEN;T;P
A# Kesimpu$an
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
31/32
Dalam setiap perumusan kebijakan yang menyangkut program
maupun kegiatan-kegiatan selalu diiringi dengan suatu tindakan
pelaksanaan atau implementasi .etapa pun baiknya suatu kebijakan
tanpa implementasi maka tidak akan banyak berarti /mplementasi
kebijakan bukanlah sekedar bersangkut paut dengan mekanisme
penjabaran keputusan-keputusan politik ke dalam prosedur rutin lewat
saluran-saluran birokrasi( melainkan lebih dari itu( ia menyangkut
masalah kon,lik( keputusan dan siapa yang memperoleh apa dari suatu
kebijakan %0rindle dalam ahab( 1992:!9&
B# Sa an
+# Bagi Pengambi$ Kebi>a%an
$endaknya mengidenti,ikasi kebijakan terkait pelayanan
kesehatan dan keperawatan( apakah kebijakan tersebut dapat di
implementasikan di wilayah@institusinya dengan maksud agar
proses implemplementasi berjalan dengan e,ekti, dan e,isien sesuai
dengan 7isi dan misi
)# Bagi Pembe i Pe$a6anan Kese4a!an
Sebagai pemberi pelayanan kesehatan hendaknya mengerti(
memahami dan melaksanakan pelayanan kesehatan maupun
keperawatan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan guna
men4apai 7isi dan misi instansi maupun institusinya
DA 0 Subarsono "22# Analisis "ebi#a$an Publi$ Fogyakarta: PustakaPelajar(
8/17/2019 Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan.
32/32
>bdul ahab( Soli4hin 1992 Pengantar Analisis "ebi#a$sanaan %egara&6akarta: ineka Bipta
--------------- 1992 Analisis "ebi#a$sanaan Dari 'ormulasi $e mpementasi "ebi#a$sanaan %egara& 6akarta: .umi >ksara
--------------- 199 Esensi %ilai Dalam "ebi#a$an Perbincangan eoriti$aldalam buku *"ebi#a$an Publi$ + Pembangunan,& Malang:/K/P
Direktorat .ina Pelayanan Keperawatan "21* Petun#u$ Pela$sanaan mplementasi Pengembangan Pelayanan "epera-atan RS "husus 6akarta: Kementerian Kesehatan /
0rindle( Merilee S ( %ed& 19#2 Politics and Apolicy mplementation in the
hird .orld& new jersey: Prin4etown Uni7ersity PressPatton dan Sawi4ki 199* Basic /ethods of Policy Analysis and Planning
Prenti4e $all: Mi4higan Uni7ersity
Pressman( 6 ? dan >aron ilda7sky 19;* mplementation0 Ho- 1reat E2pectation in .ashington are Dased in 3a$land ?ondon:Bali,ornia Press
ipley and ranklin= 19#"= Policy mplementation and Bureau AcuracyBhi4ago: Dorsey Press
Sabarguna( . S "22 Iuality >ssuran4e Pelayanan umah Sakit disi
Kedua Fogyakarta: Konsorsium umah Sakit /slam 6ateng-D/F
8angkilisan( $esel +ogi "22* mplementasi "ebi#a$an Publi$ Fogyakarta:?ukman 3,,set FP>P/
8angkilisan( $esel +ogi "22* "ebi#a$an Publi$ 4ang /embumiFogyakarta: ?ukman 3,,set FP>P/
Famit( E "22" /ana#emen "ualitas Produ$ dan 5asa& disi PertamaFogyakarta: konisia Kampus akultas konomi U//