IKATAN KIMIA

Post on 28-Jan-2016

239 views 3 download

description

gg

Transcript of IKATAN KIMIA

IKATAN KIMIADEWI KURNIA, M.Si

Ikatan Kimia didefinisikan sebagai:

Gaya tarik yang terjadi akibat interaksi elektron yang mengemas atom-atom dalam (dan antara) molekul atau senyawa.

Atom-atom yang terdapat di alam sebagian besar tidak stabil jika dalam keadaan bebas. Untuk mencapai kestabilan, atom-atom tersebut bergabung dengan atom lain atau membentuk senyawa. Penggabungan ini disebut sebagai ikatan kimia.

Atom akan stabil bila elektron kulit terluar (elektron valensi) terisi penuh seperti yang terjadi pada unsur golongan gas mulia.

Mengapa gas mulia ditemukan stabil dalam bentuk monoatom???

Aturan Oktet

“Aturan oktet menyatakan bahwa suatu atom cenderung mempunyai elektron valensi delapan, yaitu seperti gas mulia (kecuali helium = 2)

9.1

Elektron valensi adalah elektron yang berada pada kulit terluar suatu atom. Elektron tersebut adalah elektron yang terlibat dalam suatu ikatan kimia

1A 1ns1

2A 2ns2

3A 3ns2np1

4A 4ns2np2

5A 5ns2np3

6A 6ns2np4

7A 7ns2np5

Group # of valence e-e- configuration

Teori yang muncul berdasarkan aturan oktet:

1. Elektron terluar mempunyai peran besar dalam pembentukan ikatan kimia

2. Ikatan yang terbentuk dapat disebabkan perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom lain

3. Ikatan yang terbentuk dapat disebabkan oleh pemakaian secara bersama pasangan elektron diantara atom yang berikatan tersebut.

4. Perpindahan atau pemakaian bersama elektron terjadi sedemikian rupa sehingga atom yang terlibat mempunyai konfigurasi elektron serupa gas mulia

Jenis ikatan kimia:

Ikatan ion

Ikatan kovalen

Ikatan kovalen koordinasi

Ikatan logam

Ikatan hidrogen

IKATAN IONIK

Ikatan ionik adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara ion yang bermuatan positif dan ion yang bermuatan negatif yang dihasilkan karena perpindahan elektron.

Ikatan ion terbentuk antara atom logam dengan atom non logam. Atom logam cenderung untuk melepas elektron, sementara atom non logam cenderung untuk menerima elektron.

Atom yang melepas elektron berubah menjadi ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif.

Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini, terjadi tarik-menarik (gaya elektrostatik) yang disebut ikatan ion.

Atom-atom yang cenderung mudah melepaskan elektron valensi terletak pada golongan IA (kecuali H), golongan IIA, dan golongan IIIA.

Masing-masing atom tersebut melepaskan 1 dan 2, dan 3 elektronnya tergantung banyaknya elektron pada kulit terluar

Pembentukan ion positif

Unsur-unsur golongan alkali (IA)

melepaskan 1 elektron

NaNa+ + e

Atom-atom yang mudah menerima elektron terletak pada golongan VA, VIA dan VIIA karena mempunyai afinitas elektron yang besar.

Untuk memperoleh kestabilan, sesuai dengan aturan oktet, unsur dengan valensi 5, 6 dan 7 akan dengan mudah menerima elektron.

Pembentukan ion negatif

Unsur-unsur golongan halogen (VIIA) menerima 1

elektron

F + e F-

(2 8 1)Na (2 8)Na+ + e

(2 8 7)Cl + e (2 8 8)Cl-

Na + Cl Na+ + Cl-

NaCl

Pembentukan NaCl

(2 8 2)Mg (2 8)Mg2+ + 2e x1

(2 7)F + e (2 8)F- x2

Menjadi

(2 8 2)Mg (2 8)Mg2+ + 2e

(2 7)2F + 2e 2 (2 8)F-

Mg + 2F Mg2+ + 2F-

MgF2

Pembentukan MgF2

Sifat-sifat senyawa ionik

Daya hantar listrikPadatan senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik karena partikel-partikel penyusunnya yang bermuatan (ion) tidak dapat bergerak. Dalam keadaan leburan, ion-ion dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

Titik leleh dan titik didihDiperlukannya energi termal yang besar untuk memisahkan ion-ion yang terikat erat dalam kisi mengakibatkan titik leleh dan titik didih senyawa ion menjadi tinggi.

KekerasanPada umumnya senyawa ion bersifat keras. Pada umumnya senyawa ion bersifat keras. Permukaan kristalnya tidak mudah digores karena on-ion terikat erat dalam kisi sehingga sukar bergerak dari kedudukannya.

Sifat-sifat senyawa ionik (lanjutan)

KegetasanKebanyakan senyawa ion bersifat getas (brittle). Adanya distorsi mengakibatkan terjadi tolak-menolak antara ion-ion yang bermuatan sama.

Kelarutan Pada umumnya senyawa ion mudah melarut dalam pelarut polar, tetapi tidak melarut dalam pelarut non-polar.

How ionic bonding create??Check this out

IKATAN KOVALEN

Ikatan kovalen biasanya terjadi antara atom nonlogam dengan atom nonlogam. Penggunaan bersama pasangan elektron biasanya menggunakan notasi titik elektron atau dikenal dengan struktur lewis.

Berdasarkan jumlah ikatannya, ikatan kovalen dibagi menjadi:- Ikatan kovalen tunggal- Ikatan kovalen rangkap dua - Ikatan kovalen rangkap tiga

Ikatan kovalen tunggal terjadi pada senyawa seperti Hidrogen (H2), Asamklorida (HCl), Metana (CH4), Air (H2O) dll.

Penggunaan dua pasang elektron bersama menghasilkan ikatan kovalen rangkap dua.

Penggunaan tiga pasang elektron bersama menghasilkan ikatan kovalen rangkap tiga.

Berdasarkan asal elektron yang digunakan untuk berikatan, dikenal adanya ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi.

Ikatan kovalen terjadi apabila elektron yang digunakan untuk berikatan masing-masing berasal dari dua atom yang berikatan.

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terjadi apabila elektron ikatan hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan.

N

H

H

H

+ H+ N

H

HH

H

+

N

H

H

H

+ B

Cl

Cl

ClNH

H

H

H

B

Cl

Cl

Cl

Covalent bond

Sifat-sifat senyawa yang terbentuk dari ikatan kovalen1. Pada suhu kamar pada umumnya berupa gas,

cairan atau padatan dengan titik leleh yang rendah. Gaya antar molekul yang dimiliki lemah, meskipun ikatan kovalen adalah kuat.

2. Dapat melarut dalam pelarut non-polar seperti benzena dan beberapa di antaranya dapat berinteraksi dengan pelarut polar.

3. Baik padatan, leburan maupun cairan murni senyawa kovalen tidak dapat menghantar listrik.

Ikatan logam1. Elektron valensi logam tidak erat terikat (energi ionisasi

rendah).

2. Logam alkali hanya mempunyai satu elektron valensi, sedangkan logam transisi dapat menggunakan lebih banyak elektron pembentukan ikatan.

3. Dalam logam orbital atom terluar yang terisi elektron menyatu menjadi suatu sistem terdelokalisasi yang merupakan dasar keseluruhannya merupakan kisi logam, elektron-elektron valensi bebas bergerak

4. Oleh karena pengaruh beda potensial terjadi arus elektron, hal inilah menyebabkan logam dapat menghantarkan arus listrik.

5. Oleh gerakan elektron yang cepat, kalor mengalir melalui kisi, sehingga logam dapat menghantarkan panas.

6. Lapisan kisi logam dapat digeser tanpa merusak ikatan logam. Hal ini menyebabkan logam dapat ditempa dan dapat direnggangkan menjadi kawat.

Ikatan logam (lanjutan)

Metal & metal bonding

Ikatan hidrogen

Ikatan Hidrogen dapat terjadi bila:• atom hidrogen yang sedikit bersifat asam

berikatan dengan atom fluor, oksigen atau nitrogen ditarik oleh pasangan elektron bebas atom lainnya.

• pasangan elektron bebas yang tak berikatan dimungkinkan untuk disumbangkan pada atom hidrogen yang bermuatan positif.

Macam ikatan hidrogenBerdasarkan posisinya, ada dua macam ikatan hidrogen, yaitu ikatan hidrogen intermolekuler dan intramolekuler.

Intermolekuler. Ikatan yang terbentuk saat atom hidrogen bertindak sebagai jembatan antara dua molekul. Misalnya air, amonia, hidrogen fluorida, asam asetat dan lainnya.

Intramolekuler. Bila ikatan hidrogen terbentuk didalam molekul itu sendiri. Misalnya, salisilaldehid, O-nitrophenol, O-aminophenol dan lainnya.

Sifat-sifat ikatan hidrogen

1. Titik didihIkatan hidrogen cenderung menaikkan titik didih cairan serta panas sesuai dengan bertambahnya tarik menarik intermolekuler dan rotasi molekuler. Dengan demikian adanya ikatan hidrogen juga memperbesar entropi penguapan.

2. KelarutanAdanya ikatan hidrogen menyebabkan air dapat menjadi pelarut yang cukup baik untuk senyawa organik. Senyawa organik dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Sedangkan senyawa anorganik (asetilena) tidak larut dalam air karena ikatan hidrogen yang ada dalam air itu sendiri lebih kuat dari pada yang terbentuk antara atom hidrogen pada asetilena dengan atom oksigen pada air.

3. Kekentalan

Cairan yang mempunyai ikatan hidrogen terdiri atas lapisan-lapisan. Ikatan intermolekul yang ada dalam cairan yang berada dalam lapisan yang berbeda. Hal ini berakibat menaikkan pula kekentalan cairan.

4. Struktur kristal

Hasil yang maksimal dari terbentuknya ikatan hidrogen berupa struktur rantai (HCN – linier, methanol, asam formiat dan HF – zig – zag). Asam – oksalat dan KH2O4 dapat membentuk jaringan tiga dimensi berupa lempengan.

Sifat-sifat ikatan hidrogen (lanjutan)

See this

Bagaimana es batu dapat mengapung diatas air ???

Check this out!