Post on 30-Jun-2015
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sehubungan dengan kontrak pada mata kuliah ikatan kimia oleh ibu dosen Dr. Iis Siti Jahro, M. Si pada pertemuan ke 10 dengan metode presentase kelompok, mahasiswa harus mampu mempresentasikan hasil makalah, dimana pembuatan makalah ini bertujuan untuk melatih mahaisswa agar berpikir lebih kritis dan lebih luas mengenai materi yang diberikan.
Oleh sebab itu, mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ikatan kimia dari ibu Dr. Siti Iis Siti Jahro M.Si, di tugaskan,untuk membuat makalah sehingga memenuhi kontrak tersebut, dalam pembuatan makalah ,mahasiswa diharuskan mampu menyelesaikan makalah dengan materi yang telah ditentukan sebaik-baiknya.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mahasiswa mengerti defenisi ikatan hidrogen2. Mahasiswa mengerti klasifikasi ikatan hidrogen3. Mahasiswa mengerti hal-hal yang mempengaruhi gaya dalam ikatan hidrogen 4. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan permasalahan terkait ikatan
hidrogen
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Mahasiswa mampu menyelesaikan tugas perorangan secara baik dan sesuai prosedur
2. Mahasiswa mampu berpikir kritis dalam menyelesaikan tugas pembuatan makalah
1
ISI
2.1. Defenisi Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang memiliki atom H yang
terikat pada atom yang memiliki keelektronegatifitas yang tinggi. Ikatan Hidrogen juga
dapat didefenisikan sebagai sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan
listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan
gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion.
Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari Van der Waals. Perbedaannya adalah
muatan parsial positifnya berasal dari sebuah atom hidrogen dalam sebuah molekul.
Sedangkan muatan parsial negatifnya berasal dari sebuah molekul yang dibangun oleh
atom yang memiliki elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor (F), Oksigen (O),
Nitrogen (N). Muatan parsial negatif tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang
dimilikinya. Perhatikan gambar
Gambar. Muatan parsial yang berasal dari atom yang memiliki pasangan elektron bebas.
2.2. Asal Mula Ikatan Hidrogen
Molekul-molekul yang memiliki kelebihan ikatan adalah:
2
Catatan: Garis yang tebal menunjukkan ikatan berada pada bidang atau pada kertas.
Ikatan putus-putus mengarah ke belakang bidang atau kertas berarti menjauh dari kamu,
dan bentuk baji (wedge-shaped) mengarah ke arah kamu.
Harus diperhatikan bahwa tiap molekul tersebut:
Hidrogen tertarik secara langsung pada salah satu yang unsur yang paling
elektronegatif, menyababkan hidrogen memperoleh jumlah muatan positif yang
signifikan
Tiap-tiap unsur yang mana hidrogen tertarik padanya tidak hanya negatif secara
signifikan, tetapi juga memiliki satu-satunya pasangan elektron bebas yang aktif.
Pasangan elektron bebas pada tingkat-2 memiliki elektron yang dikandungnya
pada volume ruang yang relatif kecil yang mana memiliki densitas yang tinggi muatan
negatif. Pasangan elektron bebas pada tingkat yang lebih tinggi lebih tersebar dan tidak
terlalu atraktif pada sesuatu yang positif.
2.3. Klasifikasi Ikatan Hidrogen
Berdasarkan adanya ikatan hidrogen pada senyawa, terdapat 2 jenis:
Ikatan Hidrogen Intermolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada
molekul yang berbada (antar molekul). Contohnya reaksi antara H2O dengan Cl-(aq)
terdapat beberapa ikatan hidrogen yang
terjadi antar molekul, yaitu Hδ+ dan Clδ-
sebanyak pasangan elektron bebas
disekitar ion Cl. (4 pasang elektron
bebas)
Gambar. Ikatan hidrogen yang
terbentuk melalui ikatan intermolekular (antarmolekul).
3
Ikatan Hodrogen Intramolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada
satu molekul (dalam satu senyawa).
Contohnya molekul air (H2O), dalam
air terdapat ikatan hidrogen sejumlah
pasangan elektron bebas pada pusat
senyawa.
Gambar. Ikatan hidrogen yang
terbentuk dalam senyawa air (H2O).
Ikatan hidrogen intramolekular banyak ditemukan dalam makromolekul
seperti protein dan asam nukleat dimana ikatan hidrogen terjadi antara dua bagian dari
molekul yang sama yang berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang
penting.
2.4. Contoh Ikatan Hidrogen
Air, sebagai dasar kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen. Gaya tarik antara
molekul polar yang mengandung hidrogen dengan pasangan elektron bebas dari
molekul oksigen. Pada ikatan polar setiap
atom hidrogen bermuatan agak positif
sehingga dapat menarik elektron. Ikatan
hidrogen menyebabkan titik didih dan titik
leleh air tinggi bila dibandingkan molekul lain
yang kecil tapi molekulnya nonpolar.
Banyak organik (karboksilat) asam
membentuk ikatan hidrogen dimer
dalam keadaan padat.
4
Beberapa gugus hidroksil memberikan banyak kesempatan untuk ikatan hidrogen dan
mengarah pada viskositas tinggi zat-zat seperti gliserin dan sirup gula.
2.5. Fakta Eksperimen
Senyawa-senyawa organik yang mengandung gugus hidroksi –OH atau gugus amino
–NH2 relatif lebih larut dalam air disebabkan karena pembentukan ikatan hidrogen
dengan molekul air.
Dimerisasi asam karboksilat seperti asam asetat CH3COOH juga merupakan contoh
yang sangat baik adanya ikatan hidrogen.
Secara fisika titik didih suatu molekul seharusnya bergantung pada berat molekulnya,
yakni semakin berat molekul suatu senyawa maka makin sulit menguap maka
semakin tinggi titik didihnya. Namun fakta eksperimen titik didih senyawa hidrida
unsur-unsur golongan VA, VIA, VIIA menunjukkan adanya penyimpangan
sebagaimana ditunjukkan Gambar 5.1 dibawah ini:
5
Berdasarkan grafik plot titik pada Gambar tampak:
Titik didih senyawa hidrida golongan IVA semakin tinggi dengan urutan: CH4 < SiH4
< GeH4 < SnH4. Urutan kenaikan titik ini sesuai dengan konsep bahwa semakin besar
berat molekul semakin tinggi titik didihnya.
Pada senyawa hidrida golongan VA tampak titik didih semakin tinggi dengan
uurutan: PH3 < AsH3 < SbH3 < NH3 seharusnya titik didih molekul NH3 paling
rendah karena berat molekulnya paling ringan. Titikdidih NH3 dibandingkan dengan
molekul lainnya yang berat molekulnya lebih besar merupakan fakta:
Diantara molekul NH3 terjadi ikatan hidrogen sehingga untuk bisa menguap
diperlukan energi tambahan untuk memutuskan ikatan hidrogen yang terbentuk
antara molekul NH3.
Kasus serupa terjadi pada titik didih senyawa hidrida golongan VIA dan VIIA.
Berdasarkan urutan bertambahnya berat molekul,seharusnya titik didih semakin tinggi
dengan urutan: H2O < H2S < H2Se < H2Te, tetapi fakta eksperimen menunjukkan:
Titik didih H2O paling tinggi.
HF < HCL < HBr < HI, fakta eksperimen menunjukkan:
Titik didih HF paling tinggi.
Tingginya titik didih H2O dibandingkan dengan senyawa hidrida lainnya dalam satu
golongan dan tingginya titik didih HF dibandingkan senyawa hidrida lainnya dalam
satu golongan merupakan fakta terjadinya ikatan hidrogen antara molekul H2O dan
antara molekul HF.
Kekuatan ikatan hidrogen sangat dipengaruhi oleh perbedaan elektonegativitas antara
atom-atom dalam molekul.
Semakin besar perbedaan elektronegativitasnya, semakin besar kekuatan ikatan
hidrogen yang terbentuk.
Oleh karena itu berdasarkan perbedaan elektronegatifannya maka ikatan hidrogen
antar molekul HF > H2O > NH3, seharusnya titik didih HF lebih tinggi dari H2O dan
NH3.
Namun fakta eksperimmen menunjukkan:
Ternyata titik didih H2O lebih tinggi dari pada titik didih HF.
6
Hal itu disebabkan karena tiap molekul air berpotensi membentuk empat ikatan
hidrogen dengan molekul air sekelilingnya, maka titik didih H2O lebih tinggi dari titik
didih senyawa HF meskipun ikatan hidrogen pada HF lebih kuat dari ikatan hidrogen
pada H2O.
Pada hidrogen fluorida yang muncul adaleh kekurangan hidrogen sehingga tiap
molekul HF hanya bisa membentuk satu ikatan hidrogen dangen molekul HF yang
lainnya. Pada kasus amonia, jumlah ikatan hidrogen dibatasi oleh fakta bahwa tiap
atom nitrogen hanya mempunyai satu pasang elektron.
Air dapat digambarkan sempurna sebagai sistem ikatan yang “sempurna” karena
pada tiap molekul air terdapat 2 pasang elektron bebas dan 2 atom hidrogen. Oleh
karena itu tiap molekul air dapat membentuk empat ikatan hidrogen dengan
molekul air disekelilingnya.
2.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya tarikan antara molekul (atom H dan
atom lain):
Elektronegativitas , adalah suatu ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan
elektron ikatan. Jika atom-atom memiliki elektronegatifitas yang setara, keduanya
memiliki kecenderungan yang sama untuk menarik pasangan elektron ikatan, dan
karena itu akan ditemukan setengah rata-rata antara kedua atom, sebagai contoh, pada
molekul H2 atau Cl2.
“semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom dalam suatu molekul atau
antarmolekul, maka semakin kuat ikatan hidrogen”
Polaritas , adalah kepolaran suatu unsur yang berikatan dengan unsur lain dan masih
terdapat pasangan elektron bebas pada pusat molekulnya..
“Semakin banyak pasangan elektron bebas (pasangan elektron tak berikatan),
maka semakin mudah membentuk ikatan hidrogen”
7
2.7. Pengaruh Dari Ikatan Hidrogen Pada Senyawa
Titik didih Hidrida (◦C)
Jumlah Elektron
Hidrida Gol. 14
Titik didih
Hidrida Gol. 15
Titik didih
Hidrida Gol. 16
Titik didih
Hidrida Gol. 17
Titik didih
10 CH4 -164 NH3 -75 H2O 100 HF 20
18 Si H4 -112 PH3 -87 H2S -61 HCl -85
36 Ge H4 -90 AsH3 -55 H2Se -41 HBr -67
54 Sn H4 -52 SbH3 -18 H2Te -2 HI -35
8
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ikatan Hidrogen terjadi antara atom hidrogen dengan atom lain yang memiliki
keelektronegatifan cukup besar.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan pada suatu molekul, maka semakin kuat
gaya tarikan hidrogen (ikatan hidrogen).
Semakin banyak pasangan elektron bebas (pasangan elektron tak berikatan), maka
semakin mudah senyawa tersebut membentuk ikatan hidrogen.
Besarnya gaya dalam ikatan hidrogen dapat mempengaruhi titik didih senyawa yang
berikatan.
3.2. Saran
Agar dalam penyusunan makalah ini bisa memberikan manfaat yang besar maka penulis menyarankan: Agar setelah membaca makalah ini para pembaca dapat memahami dan mengerti
defenisi, klasifisaksi dan contoh-contoh ikatan hidrogen.
agar para pembaca dapat memberikan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan penyusunan makalah berikutnya.
9