Post on 19-Jan-2021
IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR IPA
BIOLOGI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5
UNGARAN
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh
Durrotun Nafisah
4401406537
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul ” Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa Kelas IX SMP Negeri
5 Ungaran ” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen
pembimbing. Sumber informasi atau kutipan dari karya yang diterbitkan telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir
skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam
program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, Agustus 2011
Durrotun Nafisah
4401406537
iii
PENGESAHAN Skripsi dengan judul :
” Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa Kelas IX SMP Negeri 5
Ungaran” yang disusun oleh :
Nama : Durrotun Nafisah
NIM : 4401406537
telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada tanggal
24 Agustus 2011.
Panitia,
Ketua Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S, MS. Dra. Aditya Marianti, M.Si. NIP. 19511115 197903 1 001 NIP. 19671217 199303 2 001
Penguji Utama
Parmin, S. Pd, M. Pd. NIP. 19790123 2006604 1003
Anggota Penguji/Pembimbing I Anggota penguji/Pembimbing II
Ir. Tuti Widianti, M. Biomed. Dra. Chasnah NIP. 19510207197903 2001 NIP. 19551117 198103 2003
iv
ABSTRAK Nafisah, Durrotun. 2011. Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir. Tuti Widianti, M. Biomed dan Dra. Chasnah.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilaksanakan di SMP Negeri 5 Ungaran ternyata masih banyak kendala yang dihadapi oleh para siswanya, yaitu masalah kesulitan belajar. Salah satu mata pelajaran yang menyebabkan para siswa kelas IX ini mengalami kesulitan belajar yaitu mata pelajaran IPA Biologi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis kesulitan belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar IPA Biologi pada siswa SMP Negeri 5 Ungaran.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kelas IX yang mempunyai nilai rata-rata IPA Biologi di bawah KKM yaitu <65, sedangkan nilai mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia) telah mencapai KKM (≥65), yaitu sebanyak 28 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan jenis kesulitan belajar IPA Biologi meliputi kesulitan dalam penulisan nama ilmiah (25 siswa), penggunaan istilah asing (22 siswa), materi yang berkaitan dengan perhitungan (26 siswa), dan konsep/materi yang bersifat abstrak (25 siswa). Strategi pembelajaran yang dapat mengurangi tingkat kesulitan belajar IPA Biologi meliputi; 1) kesulitan pada penulisan nama ilmiah dengan membiasakan mengucapkan/menulis/membaca nama ilmiah, menjelaskan histori dari nama ilmiah, dan menggunakan kamus Biologi, 2) kesulitan pada materi yang berkaitan dengan perhitungan dengan menggunakan diagram catur/digram garpu. Hasil angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi menunjukkan dari 28 siswa sebanyak 3 siswa memiliki tingkat kesulitan belajar dengan kriteria tinggi, 6 siswa dengan kriteria cukup rendah, 17 siswa dengan kriteria rendah, dan 2 siswa dengan kriteria sangat rendah.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar IPA Biologi yang dialami siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran meliputi kesulitan pada penulisan nama ilmiah, kesulitan pada penggunaan istilah asing, kesulitan pada materi yang berkaitan dengan perhitungan, dan kesulitan pada pemahaman konsep/materi yang bersifat abstrak. Faktor yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran yaitu faktor eksternal yaitu lingkungan masyarakat (79,3%).
Kata kunci: Identifikasi , kesulitan belajar, karakteristik IPA Biologi SMP, faktor
kesulitan belajar
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah Rahmat,
Taufiq, Hidayah serta Ridlo-Nya sehingga dapat menyelesaikan Skripsi dengan
judul ” Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa Kelas IX SMP Negeri 5
Ungaran”.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu
baik berupa dorongan moril maupun materiil, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Terima kasih penulis haturkan kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang
3. Ketua Jurusan Biologi sekaligus Ketua Prodi Pendidikan Biologi Universitas
Negeri Semarang
4. Parmin, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Penguji Utama yang telah memberikan
banyak saran kepada penulis.
5. Ir. Tuti Widianti, M. Biomed. selaku Dosen Pembimbing Utama yang selalu
memberi bimbingan dan arahan yang sangat membantu dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Dra. Chasnah selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang selalu memberi
bimbingan dan arahan yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini.
7. Kepala SMP Negeri 5 Ungaran yang telah berkenan mengijinkan penulis
dalam melaksanakan penelitian di SMP Negeri 5 Ungaran.
8. Endang S.Pd. selaku guru IPA yang telah berkenan membantu dan
bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan penelitian
9. Siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran.
10. Bapak Tifrindi (Alm), Ibu Marhamah, Bu dhe Muhimmah Thoyfur, yang
selalu menjadi orang tua, memberi do’a, bantuan, dukungan dan semangat
yang luar biasa bagi penulis untuk menyelesaikan study ini.
11. Kakak-kakak, adik-adik saya, Sa’idah, Farida, Jamilah, Agus, Ima, Ipung,
Syifa’ yang telah memberi bantuan, semangat, dan motivasi.
vi
12. Abah Yai Masyrokhan selaku pengasuh serta menjadi orangtua penulis di
Ponpes Aswaja, serta KH. Syaikhun yang selalu memberi ilmu, motivasi dan
doa kepada penulis.
13. Mahasiswa Biologi angkatan 2006, khususnya ”Foura Biota” senasib
seperjuangan Tepe, Ciponx, Imas, Aci, Vera, Yaya, Ulya, Rina, dkk terima
kasih atas persahabatan, semangat dan saran-sarannya.
14. Sahabat- sahabat di ponpes Aswaja yang selalu memberi bantuan, dukungan
dan semangat yang diberikan kepada penulis.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
seluruh pembaca dan dapat menjadi bahan penelitian lebih lanjut.
Semarang, 24 Agustus 2011
Penulis
vii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... ii
PENGESAHAN ......................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Permasalahan ...................................................................... 3
C. Penegasan Istilah ................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian .............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... 18
B. Subjek Penelitian ................................................................. 18
C. Variabel Penelitian .............................................................. 18
D. Rancangan Penelitian .......................................................... 19
E. Prosedur Penelitian .............................................................. 20
F. Data dan Metode Pengumpulan Data ................................... 25
G. Metode Analisis Data .......................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................... 29
B. Pembahasan ........................................................................ 35
viii
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................. 41
B. Saran ................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 42
LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Soal Pilihan Ganda Tahap 1 ...... 21
2. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Soal Pilihan Ganda Tahap 2 ..... 21
3. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Soal Pilihan Ganda Tahap 3 ..... 21
4. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Uji Coba Soal Pilihan Ganda Tahap 1 .. 23
5. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Uji Coba Soal Pilihan Ganda Tahap 2 .. 23
6. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Uji Coba Soal Pilihan Ganda Tahap 3 .. 23
7. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Uji Coba Soal Essay Tahap 1 ............... 24
8. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Uji Coba Soal Essay Tahap 2 ............... 24
9. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Uji Coba Soal Essay Tahap 3 ............ 24
10. Kriteria Deskriptif Tingkat Kesulitan Belajar IPA Biologi ..................... 28
11. Hasil Tes Identifikasi Kesulitan Penulisan Nama Ilmiah ........................ 29
12. Hasil Tes Identifikasi Kesulitan Penggunaan Istilah Asing ..................... 30
13. Hasil Tes Identifikasi Kesulitan Materi yang Berkaitan dengan
Perhitungan ............................................................................................ 30
14. Hasil Tes Identifikasi Kesulitan Pemahaman Konsep/Materi yang Bersifat
15. Hasil Tes Identifikasi Kesulitan Pemahaman Konsep/Materi yang Bersifat
Abstrak ................................................................................................ .... 31
16. Rekapitulasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa Kelas IX ................... 32
17. Kriteria Deskriptif Tingkat Kesulitan Belajar Berdasarkan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan Hasil Belajar ................ 33
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Diagram Persentase Tingkat Kesulitan Belajar IPA Biologi pada Siswa
SMP Negeri 5 Ungaran ........................................................................ 31
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Materi Pelajaran IPA Biologi SMP Kelas IX ....................................... 45
2. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda ................................................................ 47
3. Kisi-kisi Soal Essay ............................................................................ 49
4. Soal Uji Coba Tes Identifikasi Kesulitan Belajar ................................. 53
5. Soal Tes Identifikasi Kesulitan Belajar ................................................. 66
6. Jawaban Tes Identifikasi Siswa .......................................................... 78
7. Kisi-kisi Angket Angket Penelitian ..................................................... 84
8. Lembar Angket Identifikasi Kesulitan Belajar .................................... 85
9. Lembar Hasil Wawancara Guru ........................................................ 90
10. Lembar Hasil Wawancara Siswa ......................................................... 92
11. Daftar Nilai Kelas IX .......................................................................... 95
12. Rekapitulasi Kesulitan Siswa dalam Penulisan Nama Ilmiah ............... 101
13. Rekapitulasi Kesulitan Siswa dalam Penggunaan Istilah Asing ........... 102
14. Rekapitulasi Kesulitan Siswa dalam Materi yang berkaitan dengan
Perhitungan ......................................................................................... 103
15. Rekapitulasi Kesulitan Siswa dalam Materi/Konsep yang Bersifat
Abstrak ............................................................................................... 104
16. Rekapitulasi Angket Kesulitan Belajar Siswa ..................................... 105
17. Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Soal ......................................... 106
18. Lampiran Foto .................................................................................... 117
19. Surat Penetapan Dosen Pembimbing ................................................... 119
20. Surat Ijin Penelitian ............................................................................. 120
21. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ............................................ 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi sebagai salah satu bidang IPA memberikan berbagai pengalaman
belajar untuk memahami konsep dan keterampilan proses sains. Keterampilan proses
sains meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat
dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan
keselamatan kerja, mengajukan pernyataan, menggolongkan dan menafsirkan data,
serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan
memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau
memecahkan masalah sehari-hari (Anonim 2006).
Dalam mempelajari IPA Biologi, siswa lebih sering dihadapkan dengan
konsep-konsep yang bersifat abstrak, banyaknya istilah asing dan nama-nama
ilmiah. Selain itu pada materi tertentu, misalnya pada pewarisan sifat, kesulitan
justru terletak pada materi perhitungan. Hal ini yang membuat pelajaran ini lebih
sulit dipelajari oleh siswa, bahkan tak jarang guru mengalami kesulitan dalam
menyampaikan materi pelajaran ini. Dengan mengetahui jenis-jenis kesulitan
belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, guru dapat memberikan
penanggulangan sesuai dengan jenis kesulitan belajar siswa serta diharapkan guru
mampu meningkatkan profesionalisme dalam mengajar sehingga dapat
mengurangi tingkat kesulitan belajar IPA Biologi pada siswa.
2
Menurut Saptono (2003), dalam mengembangkan Biologi guru harus
menyadari bahwa pelajaran ini lebih dari kumpulan fakta atau konsep, tetapi juga
merupakan kumpulan proses dan nilai yang dapat dikembangkan dalam kehidupan
nyata. Banyak siswa yang tidak dapat mengembangkan pemahamannya terhadap
konsep-konsep pelajaran ini karena antara perolehan pengetahuan dan prosesnya
tidak terintegrasi dengan baik sehingga para siswa mengalami kesulitan dalam
belajar IPA, khususnya Biologi.
Kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi siswa SMP dalam mempelajari
Biologi antara lain kesulitan dalam memahami konsep-konsep Biologi, kesulitan
dalam membaca kalimat dan istilah asing serta kesulitan dalam menggunakan alat.
Hal ini juga disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun
eksternal dari siswa (Habiburrahman 1990).
SMP Negeri 5 Ungaran merupakan salah satu sekolah negeri yang terletak di
Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur. Secara fisik, SMP N 5 Ungaran
cukup memadai untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Di SMP ini ternyata
masih banyak kendala yang dihadapi oleh para siswanya, yaitu masalah kesulitan
belajar. Salah satu mata pelajaran yang menyebabkan para siswa di SMP Negeri 5
Ungaran ini mengalami kesulitan belajar yaitu mata pelajaran IPA, khususnya IPA
Biologi. Berdasarkan data hasil belajar siswa kelas IX, dapat diketahui bahwa
kelas IX memiliki tingkat pemahaman yang lebih rendah dibanding kelas VII dan
VIII dalam mata pelajaran ini. Sebanyak 28 siswa mempunyai nilai rata-rata IPA
Biologi di bawah KKM yaitu <65, sedangkan nilai mata pelajaran lain
(Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia) telah mencapai KKM (≥65).
3
Hal ini menunjukkan siswa tersebut mengalami kesulitan belajar pada sebagian
mata pelajaran, yaitu IPA Biologi. Selain itu, berdasarkan observasi yang
dilakukan peneliti pada saat melakukan PPL, selama ini pembelajaran IPA Biologi
di SMP Negeri 5 Ungaran kurang memanfaatkan lingkungan sekitar dan
laboratorium untuk menunjang pembelajaran, terutama pada konsep-konsep
abstrak yang membutuhkan percobaan. Media dan metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru juga masih kurang bervariasi, sehingga beberapa siswa
mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran ini.
Berdasarkan hasil observasi awal, didapatkan data dari keseluruhan siswa
kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran yang berjumlah 152 siswa, terdapat 28 siswa
siswa yang nilai rata-rata IPA Biologi nya di bawah KKM yaitu <65 sedangkan
nilai mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia)
telah mencapai KKM (≥65). Mengingat kondisi ini, maka perlu diadakan
penelitian tentang jenis-jenis kesulitan belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi. Hasil diagnosa kesulitan
belajar pada peserta didik berguna dalam perencanaan tindakan penanggulangan
yang tepat dalam suatu pembelajaran (Suryani 2008). Penelitian ini juga
diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untuk meningkatkan
profesionalisme dalam mengajar sehingga dapat mengurangi tingkat kesulitan
belajar IPA Biologi. Hal ini sesuai dengan pendapat Selvi (2010), bahwa syarat
guru agar dapat dikatakan profesional antara lain mampu menggunakan
keterampilan diagnostik untuk membantu peserta didik yang mengalami masalah
akademik dan mampu memahami perubahan yang terjadi pada peserta didik.
4
Penelitian yang dilakukan oleh Indrianto (2003) juga menunjukkan hasil bahwa
faktor yang paling dominan mempengaruhi kesulitan belajar IPA Biologi siswa SLTP
Negeri Terbuka Adiwerna Kabupaten Tegal adalah faktor eksternal yaitu sebesar
45,51%. Namun, dalam penelitian ini belum diungkapkan secara jelas tentang jenis-
jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa terhadap mata pelajaran IPA Biologi,
hanya mengungkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil
belajar siswa, yaitu meliputi faktor internal dan eksternal.
Berdasarkan hal itu, maka dalam penelitian yang berjudul Identifikasi
Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa Kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran ini, peneliti
ingin mengidentifikasi jenis-jenis kesulitan belajar siswa kelas IX SMP Negeri 5
Ungaran terhadap materi IPA Biologi, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi ketuntasan hasil belajarnya.
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah:
1. Jenis-jenis kesulitan belajar apa saja yang dihadapi siswa kelas IX SMP Negeri
5 Ungaran terhadap mata pelajaran IPA Biologi?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA
Biologi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran?
C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam judul penelitian ini, maka
diperlukan beberapa penegasan istilah sebagai berikut:
5
1. Identifikasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, identifikasi berarti tanda kenal diri,
bukti diri, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda (Poerwodarminto
2007). Dalam hal ini, identifikasi merupakan proses meneliti dan menemukan
gejala-gejala kesulitan belajar siswa SMP Negeri 5 Ungaran terhadap materi IPA
Biologi.
2. Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa Kelas IX
Menurut Arifin (1994), kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses
pembelajaran yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pendapat dari Max
Darsono (2000) bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar
yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan untuk mencapai hasil yang
diharapkan. Dalam keadaan dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana
mestinya itulah yang disebut dengan kesulitan belajar (Dalyono1996).
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian kesulitan belajar. Blassic dan
Jones, sebagaimana dikutip oleh Warkitri dkk. (1990), menyatakan bahwa
kesulitan belajar adalah terdapatnya suatu jarak antara prestasi akademik yang
diharapkan dengan prestasi akademik yang diperoleh. Mereka selanjutnya
menyatakan bahwa individu yang mengalami kesulitan belajar adalah individu
yang normal intelegensinya, tetapi menunjukkan satu atau beberapa kekurangan
penting dalam proses belajar, baik persepsi, ingatan, perhatian, ataupun fungsi
motoriknya.
6
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan oleh
peneliti bahwa kesulitan belajar IPA Biologi adalah suatu kondisi dalam proses
pembelajaran IPA Biologi sehingga siswa tidak dapat berprestasi sesuai dengan
potensi atau kemampuannya. Dalam hal ini, siswa dikatakan mengalami kesulitan
belajar jika tidak dapat mencapai Ketuntasan Kelas Minimum (KKM) pada mata
pelajaran tertentu, yaitu IPA Biologi. Peneliti memberi batasan materi pelajaran
yaitu materi IPA Biologi untuk kelas IX tahun ajaran 2010/2011, karena subjek
penelitian yang diambil yaitu siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui jenis-jenis kesulitan belajar IPA Biologi pada siswa kelas IX SMP
Negeri 5 Ungaran.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA
Biologi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
1. Guru
a. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk mengetahui jenis-jenis kesulitan
belajar IPA Biologi, sehingga dapat memberikan penanggulangan sesuai
dengan jenis kesulitan belajarnya.
7
b. Bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan profesionalisme dalam
mengajar sehingga dapat mengurangi tingkat kesulitan belajar IPA Biologi.
2. Sekolah
Memberikan masukan bagi sekolah mengenai jenis-jenis kesulitan belajar
IPA Biologi sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
ketuntasan hasil belajar IPA Biologi dan mampu memberikan penanggulangan
atau solusi bagi siswa yang memiliki kesulitan dalam pelajaran tersebut.
3. Peneliti
Memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang jenis-jenis kesulitan
belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA
Biologi.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Identifikasi Kesulitan Belajar
Identifikasi kesulitan belajar adalah penentuan atau pengenalan dalam
rangka meneliti dan menemukan gejala-gejala kesulitan belajar yang dialami
siswa dalam proses belajar yang menimbulkan adanya hambatan-hambatan
tertentu dalam mencapai tujuan belajar. Ada beberapa pendapat mengenai
pengertian kesulitan belajar. Blassic dan Jones, sebagaimana dikutip oleh Warkitri
dkk. (1990), menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah terdapatnya suatu jarak
antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang
diperoleh. Mereka selanjutnya menyatakan bahwa individu yang mengalami
kesulitan belajar adalah individu yang normal intelegensinya, tetapi menunjukkan
satu atau beberapa kekurangan penting dalam proses belajar, baik persepsi,
ingatan, perhatian, ataupun fungsi motoriknya.
Menurut Habiburrohman (1990), siswa dikatakan mengalami kesulitan
belajar jika usahanya tidak sesuai atau lebih rendah dari kemampuan belajar yang
dimilikinya. Sedangkan menurut Suhito (1997), kesulitan belajar dapat diartikan
suatu kondisi proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan
tertentu dalam mencapai tujuan belajar.
Menurut Rosyidan (1998) dalam Mulyadi (2008), definisi mengenai
kesulitan belajar di antaranya sebagai berikut:
9
1. Learning disorder (ketergangguan belajar)
Proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respon yang
bertentangan. Pada dasarnya orang yang mengalami gangguan belajar, prestasi
belajarnya tidak terganggu, akan tetapi proses belajarnya yang terganggu atau
terhambat oleh adanya respon-respon yang bertentangan. Dengan demikian, hasil
belajar yang dicapai akan lebih rendah dari potensi yang dimiliki.
2. Learning disabilities (ketdakmampuan belajar)
Ketidakmampuan seorang siswa yang mengacu kepada gejala di mana
siswa tidak mampu belajar (menghindar belajar), sehingga hasil belajarnya di
bawah potensi intelektualnya.
3. Learning disfunction (ketidakfungsian belajar)
Menunjukkan gejala di mana proses belajar tidak berfungsi dengan baik
meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan
alat indra atau gangguan-gangguan psikologis lainnya.
4. Under achifier (pencapaian rendah)
Mengacu kepada siswa yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas
normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.
5. Slow learner (lambat belajar)
Siswa yang lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu
yang lebih lama dibandingkan dengan siswa lain yang memiliki taraf potensi
intelektual yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa kesulitan belajar
adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu
6
10
dalam pencapaian hasil belajar pada siswa, sehingga prestasinya tergolong rendah
(nilai tidak mencapai KKM) pada suatu mata pelajaran tertentu, dalam hal ini
mata pelajaran IPA Biologi.
Menurut Dalyono (1996), macam-macam kesulitan belajar dapat
dikelompokkan menjadi empat macam:
1. Berdasarkan jenis kesulitan belajar
a. Kesulitan belajar berat
b. Kesulitan belajar sedang
2. Berdasarkan bidang studi yang dipelajari
a. Kesulitan belajar pada sebagian bidang studi
b. Kesulitan belajar pada keseluruhan bidang studi
3. Berdasarkan sifat kesulitannya
a. Kesulitan belajar sifatnya permanen/menetap
b. Kesulitan belajar sifatnya hanya sementara
4. Berdasarkan faktor penyebabnya.
a. Kesulitan belajar karena faktor intelegensi
b. Kesulitan belajar karena faktor non intelegensi.
Dari beberapa pembagian mengenai macam-macam kesulitan belajar di atas,
siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran mengalami kesulitan belajar pada sebagian
bidang studi yaitu IPA Biologi berdasarkan hasil belajar yang ditunjukkan.
Siswa yang mengalami kesulitan belajar pada umumnya menunjukkan sikap
yang kurang wajar, seperti sikap acuh tak acuh terhadap pelajaran atau guru,
pendiam, jarang mengerjakan tugas, pemarah, suka membolos, dan sebagainya.
11
Menurut Mulyadi (2008), beberapa gejala yang bisa diamati sebagai pertanda
adanya kesulitan belajar adalah:
1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah (di bawah rata-rata nilai yang dicapai
oleh kelompok kelas )
2. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan,
mungkin ada siswa yang belajar dengan giat tapi nilai yang dicapai selalu
rendah (under achievement).
3. Lambat dalam melaksanakan tugas-tugas kegiatan belajar. Ia selalu tertinggal
dengan teman-temannya dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai waktu yang
tersedia.
Berdasarkan pendapat di atas, salah satu gejala kesulitan belajar IPA Biologi
yang bisa diamati dari siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran adalah nilai hasil
belajar yang rendah, yaitu nilai IPA Biologi yang belum mencapai KKM. Selain
itu, apabila dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa
Inggris dan Bahasa Indonesia), nilainya adalah paling rendah. Untuk menentukan
jenis kesulitan belajarnya, perlu diadakan tes identifikasi kesulitan belajar.
Menurut H.W. Burton (1952) dalam Mulyadi (2008) seseorang dapat diduga
mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan kegagalan tertentu dalam
mencapai tujuan-tujuan tujuan belajarnya. Kegagalan belajar yang diidentifikasi
oleh H.W. Burton yang bersumber dari murid sebagai berikut:
1. Apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran
tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan (mastery level) minimal dalam
pelajaran tertentu seperti yang telah ditetapkan oleh guru (criterion
12
referenced), dalam konteks sistem pendidikan di Indonesia, angka nilai batas
lulus (passing-grade, grade standar-basis) itu ialah angka 6 atau 60 (60% dari
ukuran yang diharapkan), murid ini dapat digolongkan ke dalam lower group.
2. Apabila yang bersangkutan tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi
yang semestinya (berdasarkan ukuran tingkat kemampuannya, intelegensi,
bakat), ia diramalkan (predicted) akan bisa mengerjakan atau mencapai prestasi
tersebut, maka murid ini dapat digolongkan ke dalam under achiever.
3. Apabila yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan tugas-tugas
perkembangan, termasuk penyesuaian sosial. Sesuai dengan pola
organismiknya pada fase perkembangan tertentu, maka murid tersebut dapat
dikategorikan ke dalam slow learner.
4. Apabila tidak berhasil mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai
prasyarat bagi kelanjutan pada tingkat pelajaran berikutnya. Murid ini dapat
dikategorikan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga
harus melakuakan pengulangan (repeaters).
Berdasarkan beberapa penjelasan tentang kesulitan belajar, peneliti
mengambil kesimpulan bahwa seorang siswa dikatakan mengalami kesulitan
belajar IPA Biologi apabila siswa tidak mencapai taraf kualifikasi hasil belajar
IPA Biologi, dalam hal ini peneliti menggunakan patokan Ketuntasan Kelas
Minimum (KKM) yaitu 65. Selain itu, apabila dibandingkan dengan nilai mata
pelajaran lain (Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia), nilai IPA
Biologi adalah paling rendah.
13
B. Karakteristik Pembelajaran IPA Biologi
Salah satu karakteristik yang penting dari proses belajar mengajar yang
efektif ialah kemampuan guru bekerja dengan subyek didik serta kemampuan
mengorganisasikan pengalaman belajar sistematik. Hal ini berarti bahwa guru
hendaknya mampu dan mau mengerti keadaan subyek didiknya agar mampu
mengorganisasikan pengalaman belajarnya.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Struktur keilmuan biologi salah satunya adalah yang telah didefinisikan oleh
Biological Science Curriculum Study (BSCS). Secara umum mata pelajaran
Biologi dapat ditinjau dari 3 sudut pandang yaitu: tema Biologi, level organisasi,
dan obyek Biologi. Ketiga sudut pandang ini diterapkan secara bersama-sama
sebagai sebuah satu kesatuan (Depdiknas 2003). Tema Biologi menurut BSCS ada
9 meliputi: Science as Inquiry (IPA sebagai penemuan), History of Biological
Concept (sejarah konsep Biologi), Evolution (Evolusi), Diversity and Unity
(keragaman dan kesatuan), Genetic Continuity (kelangsungan genetik), Organism
and Environment (organisme dan lingkungan), Behavior (tingkah laku), Structure
and Function (struktur dan fungsi), dan Regulation.
14
Biologi sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu
yang lahir dan berkembang berdasarkan eksplorasi, observasi dan eksperimen.
Belajar Biologi tidak cukup hanya dengan menghafalkan fakta dan konsep yang
sudah jadi, tetapi dituntut pula menemukan fakta-fakta dan konsep-konsep
tersebut melalui kegiatan eksplorasi, observasi dan eksperimen (Rustaman 2003).
Pengajaran IPA Biologi di SMP dimaksudkan agar siswa menguasai serta
mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, sehingga lebih menyadari
kebesaran dan kekuasaan-Nya. Untuk dapat memecahkan masalah-masalah
Biologi diperlukan kemampuan menggunakan metode ilmiah. Tujuan
pembelajaran Biologi adalah siswa mampu:
1. melakukan pengamatan dan diskusi untuk memahami konsep hidup dan
organisasi kehidupan;
2. melakukan pengamatan dan diskusi untuk memahami keragaman makhluk
hidup, penyebab keanekaragaman dan mengklasifikasikan organisme;
3. melakukan percobaan untuk memahami konsep ekosistem, saling
ketergantungan, serta pola interaksi organisme;
4. melakukan percobaan dan mengkomunikasikannya untuk memahami fungsi
alat tubuh pada tumbuhan;
5. melakukan percobaan dan mengkomunikasikan hasil percobaan tentang sistem
organ manusia yang mencakup sistem pernapasan, sistem transportasi, sistem
alat gerak, sistem pengeluaran, sistem syaraf, sistem indera dan sistem hormon;
15
6. mengaplikasikan konsep kelangsungan hidup dan memahami adaptasi serta
perkembangbiakan hewan dan tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan;
7. melakukan percobaan untuk memahami cara-cara meningkatkan produksi
pangan dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari (Anonim
2006).
Banyak teori yang dikemukakan tentang belajar dan pembelajaran. Jenis
belajar menurut materi dapat dibedakan atas:
1. Belajar Konsep
Konsep disebut juga pengertian, yaitu merupakan serangkaian perangsang
dengan sifat-sifat yang sama, contoh belajar pada materi jantung dan darah.
2. Belajar keterampilan
Keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan, dan memerlukan
manipulasi serta koordinasi informasi yang dipelajari. Contoh dari keterampilan
psikomotorik antara lain, mencangkok, menanam, bersepeda, mengajar, berenang,
dan lain sebagainya. Sedangkan contoh dari keterampilan intelektual adalah
merumuskan masalah, mengadakan penelitian, dan menyimpulkan.
3. Belajar prinsip
Prinsip adalah pola hubungan fungsional antarkonsep. Contoh belajar
prinsip yaitu belajar pada mataeri sirkulasi darah yang sebelumnya harus
memahami konsep darah dan konsep jantung terlebih dahulu.
4. Belajar fakta (informasi)
Informasi sering disebut fakta, pengetahuan, atau isi. Sifat dari bahan
informasi ini adalah hafalan, sebab biasanya dipelajari secara hafalan. Contoh dari
16
jenis belajar informasi adalah belajar lambang, kata, istilah, definisi, dan lain
sebagainya (Hamid 2009).
Karakteristik materi Biologi merupakan sekumpulan materi yang berisi fakta
dan konsep yang berhubungan dengan makhluk hidup serta proses-proses
kehidupan sehingga pembelajarannya meliputi belajar konsep, belajar fakta,
belajar prinsip dan belajar keterampilan.
Berdasarkan KTSP, untuk satuan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu, materi pembelajarannya
meliputi materi fisika, biologi, dan kimia. Namun, dalam penelitian ini, peneliti
hanya menggunakan standar kompetensi untuk materi IPA Biologi. Adapun
standar kompetensi IPA Biologi untuk kelas IX SMP yaitu memahami
kelangsungan hidup makhluk hidup (BSNP 2006). Dari standar kompetensi yang
harus dicapai, siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar IPA Biologi
terutama pada penulisan nama ilmiah, pemahaman materi/konsep yang bersifat
abstrak, penggunaan istilah asing serta materi yang berkaitan dengan perhitungan
(misalnya materi tentang pewarisan sifat).
Proses pembelajaran IPA Biologi menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah (Mulyasa 2007). Ilmu Pengetahuan Alam berorientasi
pada kegiatan laboratorium, percobaan atau pengamatan dan menggunakan
keterampilan fisik, imaginasi dan kreativitas (Sapriati 2006).
Pembelajaran Biologi yang dilaksanakan dengan memanfaatkan media akan
memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam penelitian Afrozi
17
(2011) menunjukkan pembelajaran Biologi dengan media audio visual lebih
efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan pembelajaran
dengan media model. Dapat dilihat dari hasil belajar post-test pada kelompok
pembelajaran audio visual yang mengalami peningkatan sebesar 1,440.
Sedangkan hasil belajar Biologi pada kelompok pembelajaran model hanya
mengalami peningkatan sebesar 0,58.
Karakteristik pembelajaran IPA Biologi berorientasi pada kegiatan
laboratorium, percobaan atau pengamatan dan menggunakan keterampilan fisik,
imaginasi dan kreativitas. Pengoptimalan laboratorium, penggunaan metode dan
media yang bervariasi dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi,
seperti penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS), metode Jigsaw,
penggunaan charta, CD interaktif, dan sebagainya.
C. Kesulitan-Kesulitan dalam Pembelajaran IPA Biologi.
Ketidakberhasilan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
ketuntasan bahan ajar tidak dapat dikembalikan pada satu faktor, tetapi pada
beberapa faktor yang terlibat dalam proses belajar mengajar. Faktor tersebut
adalah murid yang belajar, jenis kesulitan yang dialami murid dan kegiatan yang
dialami dalam proses. Dalam proses diagnosis kesulitan belajar, hal yang paling
penting adalah menemukan letak kesulitan dan jenis kesulitan belajar, sehingga
pengajaran perbaikan (learning corrective) yang dilakukan dapat dilaksanakan
secara efektif (Mulyadi 2008).
18
Kesulitan belajar IPA mencakup dua aspek, yaitu kesulitan siswa dalam
mempelajari proses-proses IPA dan kesulitan siswa dalam mempelajari produk IPA
berupa konsep, prinsip, dan generalisasi. Kesulitan dalam mempelajari proses-proses
IPA, meliputi kesulitan-kesulitan dalam: 1) melakukan observasi, 2) melakukan
klasifikasi, 3) menggunakan dan memanipulasi angka-angka, 4) berkomunikasi, 5)
melakukan prediksi, 6) menarik kesimpulan, 7) mengontrol variabel, 8)
menginterpretasikan data, 9) merumuskan hipotesis, dan 10) melakukan eksperimen.
Menurut Johnstone dan Mahmoud (1980) dalam Abimbola (1998), daftar topik sulit
dalam Biologi termasuk yang berkaitan dengan struktur sel, sistem tubuh, genetika
dan evolusi.
Kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi siswa SMP dalam mempelajari
IPA Biologi, antara lain kesulitan dalam memahami konsep-konsep Biologi,
kesulitan dalam membaca kalimat dan istilah asing serta kesulitan dalam
menggunakan alat praktikum Biologi. Hal ini juga dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal dari siswa (Habiburrahman
1990).
Dalam beberapa penelitian tentang pembelajaran IPA Biologi ditemukan
banyak fakta mengenai kesulitan belajar IPA Biologi. Pada penelitian Inayah
(2008) dinyatakan bahwa konsep sistem peredaran darah manusia termasuk salah
satu konsep yang diajarkan pada siswa SMP/MTs kelas VIII, dan materi ini
membutuhkan taraf berpikir secara abstrak sebab konsep tersebut berhubungan
dengan proses-proses di dalam tubuh yang tidak dapat diamati secara langsung.
Menurut Tekkaya, Özkan & Sungur (2001) dalam Özsevgeç (2007), studi terbaru
19
juga menunjukkan bahwa siswa memiliki masalah dalam memahami topik-topik
biologi seperti internal organ, sistem organ dan proses dari tubuh mereka sendiri.
Konsep disebut juga pengertian, yaitu merupakan serangkaian perangsang
dengan sifat-sifat yang sama, contoh konsep pada materi jantung dan darah
(Hamid 2009). Konsep dapat berarti istilah yang sudah dimaknai secara khusus.
Uddin dalam Susanto (1991) memberikan arti konsep sebagai penjelasan tentang
ciri-ciri khusus dari sekelompok benda, gejala atau kejadian yang
membedakannya dengan benda, gejala atau kejadian lain.
Belajar konsep pada materi-materi Biologi umumnya membutuhkan taraf
berpikir yang tinggi, karena berhubungan dengan materi dan proses yang abstrak
yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Hal ini menyebabkan siswa mengalami
kesulitan belajar IPA Biologi terutama pada materi tentang berbagai sistem dalam
kehidupan manusia dan tumbuhan.
Ruang lingkup Biologi adalah mempelajari makhluk hidup. Obyek studi
yang demikian besar jumlah dan keanekaragamannya ini disederhanakan,
dikelompok-kelompokkan menjadi kelas-kelas atau golongan tertentu. Taksonomi
merupakan pengenalan (identifikasi) yang mencakup pemberian nama dan
penggolongan atau klasifikasi. Dalam klasifikasi makhluk hidup dikenal tata nama
ilmiah yaitu sistem binomial nomenclature. Dalam KBBI, (Poerwodarminto
2007), nama berarti kata untuk menyebut/memanggil orang (tempat, barang,
binatang, dan sebagainya), sedangkan ilmiah mempunyai arti bersifat ilmu,
memenuhi syarat/kaidah ilmu pengetahuan. Jadi nama ilmiah di sini dapat
diartikan sebagai kata sebutan untuk organisme, organ, jaringan atau sel dalam
20
ilmu Biologi dengan memenuhi kaidah tertentu (misalnya sistem Binomial
nomenclature untuk mengklasifikasikan makhluk hidup), contoh nama ilmiah:
pulmo, Penicillium notatum, medulla oblongata.
Penggunaan tata nama ilmiah ini sering menyulitkan siswa dalam
mempelajarai IPA Biologi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dillah Widatti
Mahendra (2008) menyebutkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam materi
klasifikasi makhluk hidup karena banyaknya nama-nama ilmiah yang sulit dihafal
sehingga siswa kesulitan memahami konsep secara utuh. Di samping itu juga
kesulitan mengingat ciri atau karakteristik dari tiap-tiap makhluk hidup.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Lisnaini (2009) dinyatakan bahwa
materi Biologi memiliki banyak sekali istilah yang sulit dipahami oleh siswa.
Selain menggunakan tata nama ilmiah, materi Biologi juga banyak menggunakan
istilah-istilah asing yang menyebabkan siswa tidak dapat memahami konsep
secara utuh dalam pembelajaran Biologi. Istilah adalah kata atau frasa yang
dipakai sebagai nama atau lambang, mengungkapkan makna konsep, proses,
keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Tata istilah (terminologi) adalah perangkat asas dan ketentuan pembentukan
istilah serta kumpulan istilah yang dihasilkannya. Istilah khusus adalah istilah
yang maknanya terbatas pada bidang tertentu saja, misalnya pada bidang Biologi
sering ditemukan istilah fotosintesis, respirasi, diastol, dan sebagainya
(Wikisource 2010).
Kesulitan dalam perhitungan juga dialami oleh siswa, terutama pada
materi pewarisan sifat. Dalam penelitian Eliana (2009) dinyatakan bahwa
21
siswa kelas IX di SMP N 2 Taman Kabupaten Pemalang menganggap materi
pewarisan sifat adalah materi yang sulit dan membosankan karena banyak
materi hafalan dan hitungan. Dalam penerapan prinsip pewarisan sifat yang
dikenal dengan hukum Mendel I dan II, siswa dituntut untuk menentukan
hasil persilangan secara tepat melalui suatu perhitungan.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat dikategorikan jenis-jenis
kesulitan belajar IPA Biologi siswa SMP antara lain:
1. kesulitan dalam memahami konsep-konsep Biologi, terutama pada materi-
materi yang bersifat abstrak,
2. kesulitan dalam memahami istilah-istilah asing,
3. kesulitan dalam penamaan ilmiah,
4. kesulitan dalam materi yang berkaitan dengan perhitungan,
sehingga dalam pembelajaran IPA Biologi di SMP Negeri 5 Ungaran, terutama
pada siswa kelas XI perlu diidentifikasi jenis-jenis kesulitan belajar yang
menyebabkan hasil belajar yang masih rendah yaitu di bawah KKM IPA.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan Hasil Belajar IPA
Biologi
Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang inti. Melalui proses
belajar akan dicapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah
laku dalam diri pelajar. Menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa dapat
mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-
masing. Namun, pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai hasil
22
belajar yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor yang
ada dalam diri maupun faktor di luar dirinya.
Ketuntasan belajar dapat dilihat secara kelompok maupun perorangan
(Suryosubroto 2002) dalam Muhammad Khafid (2008). Secara kelompok
ketuntasan belajar dinyatakan telah dicapai jika sekurang-kurangnya 85% dari
siswa dalam kelompok yang bersangkutan telah memenuhi kriteria ketuntasan
belajar yang secara perorangan. Secara perorangan, ketuntasan belajar dinyatakan
telah terpenuhi jika peserta didik telah mencapai taraf penguasaan minimal yang
ditetapkan bagi setiap unit bahan yang dipelajari.
Ketuntasan belajar bagi peserta didik dapat dilihat dengan menggunakan
parameter prestasi belajar siswa dengan melihat nilai kognitif, karena aspek ini
dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran
pencapaian hasil belajar (Tu’u 2004) dalam (Muhammad Khafid 2008).
Ketuntasan belajar siswa di SMP N 5 Ungaran menggunakan patokan
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Pada mata pelajaran IPA Biologi kelas IX,
KKM yang digunakan yaitu 65. Sebanyak 28 siswa diteliti untuk diidentifikasi
jenis-jenis kesulitan belajarnya dengan menggunakan tes identifikasi kesulitan
belajar. Peneliti mendapatkan data 28 siswa tersebut dengan kriteria nilai IPAnya
di bawah KKM dan paling rendah jika dibandingkan dengan nilai 3 mata
pelajaran yang lain (Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar pada intinya
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan dan faktor ekstern.
Purwanto (2004) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan
23
hasil belajar adalah faktor dari luar (lingkungan alam, lingkungan sosial,
kurikulum/bahan pelajaran, guru atau pengajar, fasilitas, dan administrasi atau
manajemen) dan faktor dari dalam (kondisi fisik, kondisi panca indra, bakat,
minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif).
Slameto (2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar peserta didik adalah: faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh),
faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan), faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dimungkinkan adanya
faktor- faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar siswa kelas IX SMP
Negeri 5 Ungaran pada mata pelajaran IPA Biologi, yaitu faktor intern (motivasi,
minat, intelegensi, kebiasaan belajar, kesehatan), dan faktor ekstern (lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan metode pembelajaran).
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada siswa kelas IX di SMP Negeri 5
Ungaran, yang terletak di Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Ungaran. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada semester genap tahun
ajaran 2010/2011 , pada bulan Maret - April 2011.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IX yang mempunyai nilai IPA
Biologi di bawah KKM dan nilai IPA Biologinya paling rendah jika
dibandingkan dengan nilai 3 mata pelajaran yang lain (Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris). Dari 152 siswa kelas IX, terdapat 28 siswa yang perlu
diidentifikasi jenis-jenis kesulitan belajarnya berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi yang diharapkan yang telah ditetapkan lebih dahulu dalam bentuk tes
tertulis.
Alasan peneliti menggunakan populasi kelas IX yaitu karena banyak siswa
kelas IX yang mempunyai nilai IPA Biologi di bawah KKM berdasarkan data
hasil belajar. Dari keseluruhan siswa kelas IX yang berjumlah 152 siswa, terdapat
28 siswa yang nilai IPA Biologinya di bawah KKM IPA dan paling rendah jika
dibandingkan dengan nilai 3 mata pelajaran yang lain (Matematika, Bahasa
25
Indonesia, Bahasa Inggris). Selanjutnya siswa tersebut dijadikan sebagai subjek
penelitian yang kemudian diberi soal-soal identifikasi kesulitan belajar yang berisi
materi IPA Biologi. Dari hasil pengujian, dapat diketahui jenis-jenis kesulitan
belajar IPA Biologi yang dialami oleh siswa tersebut. Selanjutnya, sebagai
penguatan, siswa akan diberi angket untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Jenis-jenis kesulitan belajar IPA Biologi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5
Ungaran.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi siswa
kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk
mengetahui jenis-jenis kesulitan belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi
ketuntasan hasil belajar IPA Biologi siswa SMP Negeri 5 Ungaran. Penelitian
deskriptif bersifat ex post facto artinya variabel dilihat apa adanya, karena tidak
ada kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan manipulasi terhadap
variabel (Nazir 2007).
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data penelitian berupa tes
identifikasi kesulitan belajar, kuesioner/angket, dan lembar wawancara. Sumber
26
data penelitian ini adalah 28 siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran yang
mengalami kesulitan belajar pada sebagian mata pelajaran, yaitu pelajaran IPA
Biologi. Siswa tersebut mempunyai nilai IPA Biologi di bawah KKM dan paling
rendah jika dibandingkan dengan nilai 3 mata pelajaran yang lain (Matematika,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris).
Rancangan penelitian yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian.
2. Membuat instrumen penelitian (tes identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi
untuk siswa, kuesioner, dan lembar wawancara). Validasi isi dan kebahasaan
semua angket dan panduan wawancara oleh dosen pembimbing/ahli.
3. Mengadakan uji coba soal tes identifikasi kesulitan belajar.
4. Mengadakan tes identifikasi kesulitan belajar untuk siswa kelas IX SMP
Negeri 5 Ungaran yang menjadi subjek penelitian.
5. Membagikan kuesioner kepada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran yang
menjadi subjek penelitian.
6. Melaksanakan wawancara dengan guru IPA Biologi.
7. Menganalisis data hasil penelitian dengan analisis deskriptif dan deskriptif
presentase.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan.
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut:
27
a. Melakukan observasi awal di SMP Negeri 5 Ungaran untuk melihat dan
meminta data hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Biologi,
Matematika, dan Bahasa Inggris pada semester gasal tahun ajaran 2010/2011.
b. Menyusun tes identifikasi kesulitan belajar
Tes berisi soal-soal materi IPA Biologi yang telah diperoleh siswa kelas IX
SMP N 5 Ungaran. Langkah-langkah pembuatan tes meliputi penyusunan kisi-kisi
tes dan penyusunan soal-soal tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Tes
identifikasi meliputi:
1) soal tentang penamaan ilmiah,
2) soal tentang istilah asing dalam IPA Biologi,
3) soal tentang konsep/materi yang bersifat abstrak,
4) soal tentang materi yang berkaitan dengan perhitungan.
Dari hasil tes ini, dapat diketahui jenis-jenis kesulitan belajar dari masing-
masing siswa. Kemudian siswa diberi angket untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi.
c. Melakukan uji coba soal identifikasi kesulitan belajar
Dalam penelitian ini instrumen yang akan diujicobakan adalah instrumen tes
identifikasi kesuitan belajar. Uji coba instrumen tes dilakukan dengan cara
memberikan tes kepada siswa kelas IX lain yang tidak menjadi subyek penelitian.
Soal berupa pilihan ganda dan essay. Setelah soal diujicobakan, data yang
diperoleh dianalisis. Analisis item soal meliputi : validitas, reliabilitas, dan taraf
kesukaran soal.
28
1) Validitas
Arikunto (2006b) mengatakan bahwa suatu tes dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menentukkan validitas butir
soal digunakan rumus korelasi produk moment angka kasar sebagai berikut:
( )( ){ ( ) }{ ( ) }∑ ∑∑∑
∑ ∑∑−−
−= 2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
∑X : Jumlah skor tiap butir soal
∑Y : Jumlah skor total yang benar dari tiap subyek
N : Jumlah subyek
Setelah rxy diketahui kemudian dibandingkan dengan r tabel product
moment dengan taraf signifikasi 5%. Jika rxy > r tabel product moment maka item
soal yang diuji bersifat valid dan jika kurang dari r tabel product moment maka
item soal yang diuji termasuk tidak valid (Arikunto 2006b). Item soal yang tidak
valid tidak digunakan.
Tabel 1 Hasil analisis validitas butir soal uji coba tahap 1*
Kriteria Nomor Soal
Valid 1 2 3 4 6 7 8 9 11 12 13 14 15 17 19 20 21
22 23 24
Invalid 5 10 16 18
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 14
29
Tabel 2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba tahap 2*
Kriteria Nomor Soal
Valid 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 15 17 18 20
21 22 23 24
Invalid 6 14 18 19
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 1
Tabel 3 Hasil analisis validitas butir soal uji coba tahap 3*
Kriteria Nomor Soal
Valid 2 3 4 5 6 7 9 11 12 13 14 15 17 18 20 21
22 23 24
Invalid 1 8 16 19
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 14
2) Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya
sebagai alat pengumpulan data. Reliabilitas dihitung dengan teknik korelasi KR-
20 (Arikunto 2006b).
a. Untuk soal pilihan ganda
Keterangan:
= reliabilitas soal
K= banyaknya butir soal
M= rata-rata skor total
= jumlah butir soal
30
Dari hasil perhitungan diperoleh rhitung = 1,04 dengan taraf signifikan 5% dan
n = 40 didapat rtabel = 0,4 karena rhitung > rtabel maka tes tersebut reliabel (data
selengkapnya disajikan pada lampiran 15).
b. Untuk soal uraian
Keterangan:
= reliabilitas soal
= jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total
Rumus varians butir:
Rumus varians total:
Setelah diketahui kemudian dibandingkan dengan harga r tabel product
moment. Apabila > product moment maka dikatakan instrumen tersebut
reliabel.
3) Taraf Kesukaran soal
Menurut Arikunto (2006a), soal yang baik adalah tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit. Bilangan yang menunjukan sulit dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,00
31
Taraf kesukaran tes dihitung dengan cara membandingkan siswa yang
menjawab dengan benar terhadap jumlah peserta seluruhnya.
a. Untuk soal pilihan ganda
Keterangan:
P = Taraf kesukaran soal
B = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta tes
Klasifikasi:
Soal dengan P antara 0, 00 - 0, 30 = sukar
Soal dengan P antara 0, 31 - 0, 70 = sedang
Soal dengan P antara 0, 71 - 1, 00 = mudah
Tabel 4 Hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba tahap 1*
Kriteria Nomor Soal
Mudah 1 3 6 8 13 14 17 23
Sedang 2 4 7 9 10 11 12 15 18 19 20 21 22 24
Sukar 5 16
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16
Tabel 5 Hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba tahap 2*
Kriteria Nomor Soal
Mudah 2 8 9 16 23
Sedang 1 3 4 5 6 7 10 11 12 13 15 17 19 20 21
22 24
Sukar 14 18
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16
32
Tabel 6 Hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba tahap 3*
Kriteria Nomor Soal
Mudah 3 11 12 13 14 21
Sedang 2 4 5 6 7 9 10 15 16 17 18 19 20 22 23
24
Sukar 1 8
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16
Berdasarkan hasil uji coba soal, maka soal yang digunakan dalam penelitian
ini berjumlah 20 soal pada tiap tahap soal yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12,
13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24 (tahap 1); 1,2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, dan 24 (tahap 2); 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14,
15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, dan 24 (tahap 3)
b. Untuk soal essay
Klasifikasi:
0% - 27% = kategori soal mudah
27% - 72% = kategori soal sedang
73% - 100% = kategori soal sukar
Tabel 7 Hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba tahap 1*
Kriteria Nomor Soal
Mudah 2 4 5
Sedang 1 3
Sukar
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16
33
Tabel 8 Hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba tahap 2*
Kriteria Nomor Soal
Mudah
Sedang 6 7 8 9 10
Sukar
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16
Tabel 9 Hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba tahap 3*
Kriteria Nomor Soal
Mudah 15
Sedang 11 13 14
Sukar 12
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16
d. Menyusun Angket
Angket berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan mengungkap tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi pada siswa kelas
IX SMP Negeri 5 Ungaran. Validasi isi dan kebahasaan angket oleh dosen
pembimbing/ahli.
Dasar penyusunan angket tersebut adalah:
1) Menyangkut faktor fisik, meliputi indikator cacat fisik dan kesehatan.
2) Menyangkut faktor psikis, meliputi indikator minat, motivasi, kemampuan
pemahaman, kebiasaan dan tujuan belajar serta kecakapan mengikuti pelajaran.
3) Menyangkut lingkungan keluarga, meliputi hubungan keluarga, motivasi
belajar dari keluarga, kondisi sosial ekonomi keluarga.
4) Menyangkut lingkungan sekolah, meliputi indikator cara guru mengajar, sarana
dan prasarana pembelajaran, kurikulum mata pelajaran.
34
5) Menyangkut lingkungan masyarakat, meliputi indikator teman bergaul,
lingkungan rumah, bekerja sambilan, aktif berorganisasi serta pengaturan
waktu belajar.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengambilan data
Data yang di ambil yaitu data hasil tes identifikasi yang berisi soal-soal IPA
Biologi untuk mengetahui jenis kesulitan belajar siswa yang menjadi subjek
penelitian. Selanjutnya, sebagai penguatan, siswa akan diberi angket tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi. Peneliti
juga melakukan wawancara kepada guru IPA dan siswa, serta
mendokumentasikan bukti fisik yang membantu dalam penelitian (foto, data
sarana prasarana pembelajaran IPA Biologi, dan sebagainya).
b. Analisis data
Data yang diperoleh dari proses pengambilan data, dianalisis dengan
dijabarkan secara naratif dan dihubungkan keterkaitannya.
c. Penarikan kesimpulan
Setelah data terkumpul dan dianalisis kemudian disimpulkan secara induktif,
yaitu dari data yang luas di tarik kesimpulan.
F. Data dan Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah siswa dan guru.
2. Cara Pengumpulan Data
35
Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Metode Tes Identifikasi
1) Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi jenis kesulitan belajar IPA
Biologi pada 28 siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran.
2) Tes identifikasi berisi soal-soal materi IPA Biologi yang telah diperoleh siswa
kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran. Tes diberikan sebanyak 3 kali. Dari rata-rata
hasil tes ini, dapat diketahui jenis-jenis kesulitan belajar dari masing-masing
siswa. Jenis soal yang digunakan adalah multiple choice dan essay.
3) Pembuatan alat ukur yang berupa tes identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi
melalui langkah-langkah:
a) Menyusun kisi-kisi soal yang memuat indikator kesulitan belajar, kompetensi
dasar, materi pelajaran dan kunci jawaban.
b) Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.
b. Metode angket
1) Metode angket digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
ketuntasan hasil belajar IPA Biologi yang dialami oleh siswa kelas IX SMP
Negeri 5 Ungaran.
2) Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan tipe multiple
choice. Responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan
sesuai dengan keadaan dirinya dengan cara memberi tanda silang (X)
3) Pembuatan alat ukur yang berupa angket identifikasi kesulitan belajar IPA
Biologi melalui langkah-langkah:
36
a) Menyusun kisi-kisi yaitu memerinci masalah pokok sehingga semua aspek
yang terkandung dalam tingkah laku obyek penelitian dapat terungkap.
b) Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban yang diinginkan
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.
c. Metode wawancara
Metode wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang relevan
secara langsung dari siswa yang bersangkutan, terutama mengenai jenis kesulitan
belajar yang dihadapi siswa pada mata pelajaran IPA Biologi dan faktor-faktor
yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar tersebut. Sedangkan informasi yang
digali dari guru IPA meliputi metode dan sarana prasarana yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran IPA Biologi.
d. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah
kelas, jumlah siswa, nama siswa.
G. Metode Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi hasil pengukuran tes
identifikasi kesulitan belajar, angket/kuesioner dan wawancara. Dalam penelitian
ini, untuk menganalisis data yang terkumpul digunakan analisis statistik deskriptif
kuantitatif dan kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan cara mencari
rata-rata dan persentase. Sedangkan dalam analisis deskriptif kualitatif yaitu
dengan cara memberikan predikat pada variable yang diteliti dengan kondisi
sebenarnya.
37
1. Data hasil tes identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi
Nilai akhir ditentukan berdasarkan hasil tes identifikasi kesulitan belajar IPA
Biologi pada siswa yang nilainya di bawah KKM (<65) dengan menggunakan
rumus (Arikunto 2006a):
Soal multiple choice:
Keterangan:
S = skor yang diperoleh
R = jawaban yang betul
Soal essay:
Dalam hal ini perhitungan dimaksudkan untuk mengetahui jumlah siswa
yang mengalami kesulitan belajar berdasarkan jenis kesulitan belajarnya dengan
menggunakan patokan nilai KKM (65).
2. Analisis data angket mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan
hasil belajar IPA Biologi
Data yang diperoleh dari pertanyaan yang ada di lembar angket berupa data
kualitatif, agar data dapat diukur, maka diadakan transformasi dari data kulitatif
menjadi data kuantitatif dengan cara pemberian skor dari setiap jawaban soal.
Pemberian skor dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
38
a. Jawaban a diberi skor 4
b. Jawaban b diberi skor 3
c. J awaban c diberi skor 2
d. Jawaban d diberi skor 1
Data angket dianalisis secara deskriptif persentase dengan rumus sebagai
berikut:
Perhitungan dimaksudkan untuk mengetahui persentase kesulitan belajar
siswa berdasarkan faktor penyebab yang melatarbelakangi. Hasil yang diperoleh
dikonsultasikan dengan tabel kategori:
Tabel 10 Kriteria Deskriptif presentase Tingkat Kesulitan
Belajar IPA Biologi Siswa SMP
Interval tingkat kesulitan belajar Kriteria tingkat kesulitan belajar
85%-100% Sangat tinggi
70%-84% Tinggi
60%-69% Cukup
50%-59% Rendah
<50% Sangat rendah
*(Ridho 2005)
Data hasil wawancara guru tentang kegiatan pembelajaran IPA Biologi
untuk mengetahui jenis kesulitan belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi
ketuntasan hasil belajar IPA Biologi dianalisis secara deskriptif kulitatif.
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tentang identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi kelas IX telah
dilaksanakan pada bulan Maret-April 2011 di SMP Negeri 5 Ungaran melalui tes
identifikasi serta angket. Untuk mengidentifikasi kesulitan belajar digunakan
beberapa instrumen, yaitu tes identifikasi kesulitan belajar, angket tentang faktor
kesulitan belajar, wawancara dengan siswa dan guru IPA Biologi, dan
dokumentasi. Adapun rincian data hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut:
1. Data hasil tes identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi.
Sebanyak 28 siswa yang mengalami kesulitan belajar IPA Biologi
(berdasarkan hasil dokumentasi) diberikan tes identifikasi yang terdiri atas soal
pilihan ganda dan soal uraian. Soal-soal ini berisi semua materi IPA Biologi kelas
IX untuk menentukan jenis kesulitan dalam hal penulisan nama ilmiah,
penggunaan istilah asing, materi yang terkait dengan perhitungan dan
materi/konsep yang bersifat abstrak.
Dalam hal penulisan nama ilmiah, 25 dari 28 siswa mengalami kesulitan
karena perolehan nilai <65 (lampiran 9). Sebanyak 15 soal digunakan untuk
mengetahui tingkat kesulitan penulisan nama ilmiah dan diperoleh nilai antara
13,3–73,3 dengan rata-rata 49,3. Perolehan nilai setiap siswa dapat dilihat pada
Tabel 11 di bawah ini:
40
Tabel 11 Hasil tes identifikasi kesulitan penulisan nama ilmiah
No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai
1. RT 13,3 10. RA 46,7 19. RTA 53,3
2 UNA 26,7 11. SK 46,7 20. AWN 53,3
3. FSP 40 12. YK 46,7 21. ADA 53,3
4. LK 40 13. ASC 46,7 22. RKS 53,3
5. YS 40 14. APW 46,7 23. GSL 60
6. WAS 40 15. EE 46,7 24. ASV 60
7. ASM 40 16. ARS 53,3 25. BA 60
8. AS 40 17. APS 53,3
9. DE 46,7 18. ST 53,3
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 9
Dalam hal penggunaan istilah asing, 22 dari 28 siswa mengalami kesulitan
karena perolehan nilai <65 (lampiran 10). Sebanyak 30 soal digunakan untuk
mengetahui tingkat kesulitan belajar penggunaan istilah asing dan diperoleh nilai
antara 33,3–76,7 dengan rata-rata 55,5. Perolehan nilai setiap siswa dapat dilihat
pada Tabel 12 di bawah ini:
Tabel 12 Hasil tes identifikasi kesulitan penggunaan istilah asing.
No. Kode siswa Nilai No. Kode siswa Nilai
1. RT 33,3 12. AN 50
2 RA 40 13. NAI 50
3. EE 43,3 14. APS 53,3
4. FSP 43,3 15. ASV 53,3
5. LK 43,3 16. ADA 56,7
6. ST 43,3 17. YS 60
7. RSP 46,7 18. ASM 63,3
8. APW 50 19. AWN 63,3
9. YK 50 20. RFA 63,3
10. AS 50 21. ASC 63,3
11. UNA 50 22. WAS 63,3
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 10
41
Dalam hal materi yang berkaitan dengan perhitungan, 26 dari 28 siswa
mengalami kesulitan karena perolehan nilai <65 (lampiran 11). Sebanyak 15 soal
digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan materi yang berkaitan dengan
perhitungan dan diperoleh nilai antara 0-73,3 dengan rata-rata sebesar 37,6.
Perolehan nilai setiap siswa dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini:
Tabel 13 Hasil tes identifikasi kesulitan materi yang berkaitan dengan perhitungan
No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai
1. RT 0 10. YK 33,3 19. RKS 46,7
2 APW 13,3 11. AWN 33,3 20. NAI 46,7
3. SK 20 12. ADA 33,3 21. RA 46,7
4. DE 20 13. YS 33,3 22. ASC 46,7
5. YS 26,7 14. UNA 33,3 23. APS 46,7
6. WAS 26,7 15. EE 40 24. AN 53,3
7. AS 26,7 16. BA 40 25. RSP 53,3
8. ASM 26,7 17. ASV 40 26. RFA 53,3
9. FSP 33,3 18. GSL 40
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 11
Dalam hal pemahaman konsep/materi yang bersifat abstrak, 25 dari 28 siswa
mengalami kesulitan karena perolehan nilai <65 (lampiran 12). Sebanyak 15 soal
digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan pemahaman konsep/materi yang
bersifat abstrak dan diperoleh nilai antara 19,5–68,6 dengan rata-rata 42.
Perolehan nilai setiap siswa dapat dilihat pada Tabel 14 di bawah ini:
42
Tabel 14 Hasil tes identifikasi kesulitan pemahaman konsep/materi yang bersifat abstrak
No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai No. Kode
siswa
Nilai
1. UNA 19,5 10. EE 33,9 19. NAI 51,7
2 DE 22 11. RT 34,7 20. YK 51,7
3. ASC 22,9 12. ASV 38,1 21. BA 52,5
4. RKS 26,3 13. AN 40,7 22. ST 53,4
5. RA 28,8 14. APW 40,7 23. LK 54,2
6. FSP 29,7 15. RSP 40,7 24. APS 54,2
7. YS 29,7 16. ASM 40,7 25. SK 55,9
8. ADA 32,2 17. WAS 43,2
9. RFA 33,1 18. AS 44
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 12
Berdasarkan Tabel 11-14, dapat diketahui jumlah siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Sebanyak 26 siswa mengalami kesulitan pada materi yang
berkaitan dengan perhitungan (materi pewarisan sifat), sedangkan kesulitan dalam
hal penulisan nama ilmiah dan pemahaman materi/konsep yang bersifat abstrak
dialami oleh 25 siswa, dan kesulitan dalam penggunaan istilah asing dialami oleh
22 siswa. Jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar IPA Biologi dapat
digambarkan dalam diagram berikut:
Gambar 1 Diagram jumlah siswa kelas IX yang mengalami kesulitan belajar IPA
43
Dari diagram 1 dapat diketahui jumlah siswa yang paling banyak mengalami
kesulitan yaitu pada materi yang berkaitan dengan perhitungan sebanyak 26 siswa
(93%), sedangkan kesulitan pada penulisan nama ilmiah dan pemahaman
konsep/materi yang bersifat abstrak sebanyak 25 siswa (89%), dan kesulitan pada
sebanyak 22 siswa (79%).
Peneliti juga merinci jenis kesulitan yang dihadapi oleh tiap siswa
berdasarkan data pada tabel 12-15. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
15 berikut:
Tabel 15 Kesulitan belajar IPA Biologi siswa kelas IX
No. Kode siswa
Kesulitan penulisan
nama ilmiah
Kesulitan penggunaan isilah asing
Kesulitan pada materi yang bersifat
abstrak
Kesulitan pada materi yang
berkaitan dengan
perhitungan 1 DE √ - √ √
2 FSP √ √ √ √
3 EE √ √ √ √
4 RKS √ - √ √
5 RT √ √ √ √
6 UNA √ √ √ √
7 WAS √ √ √ √
8 RA √ √ √ √
9 AS √ √ √ √
10 APW √ √ √ √
11 ASC √ √ √ √
12 ASM √ √ √ √
13 YS √ √ √ √
14 RFA √ √ √ √
15 ADA √ √ √ √
16 YK √ √ √ √
17 ASV √ √ √ √
18 RSP - - √ √
44
19 LK √ √ √ -
20 BA √ - √ √
21 ARS √ √ - -
22 AN - √ √ √
23 SK √ - √ √
24 ST √ √ √ √
25 GSL √ - - √
26 APS √ √ √ √
27 NAI - √ √ √
28 AWN √ √ - √
Ket: tanda (√) : siswa mengalami kesulitan tanda (-) : siswa tidak mengalami kesulitan
Dari Tabel 15 dapat diketahui bahwa terdapat 17 siswa yang mengalami 4
jenis kesulitan belajar, 5 siswa mengalami 3 kesulitan belajar, dan 2 siswa
mengalami 2 jenis kesulitan belajar.
2. Angket siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil
belajar IPA Biologi.
Tabel hasil angket tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan
hasil belajar yang telah dikonsultasikan dengan Tabel kriteria dapat dilihat pada
lampiran 13. Pertanyaan pertama pada angket mengungkap tentang kesulitan
belajar IPA Biologi siswa, sehingga dapat diketahui bahwa 20 siswa menyatakan
mengalami kesulitan pada penggunaan istilah asing, 15 siswa kesulitan pada
penulisan nama ilmiah, 5 siswa kesulitan pada konsep/materi yang bersifat
abstrak, dan 2 siswa kesulitan dalam hal materi yang berkaitan dengan
perhitungan. Sebagian besar siswa menuliskan lebih dari 1 jenis kesulitan belajar
ketika menjawab aspek pertanyaan ini. Hasil angket pada pertanyaan pertama
menunjukkan bahwa banyak siswa yang menyatakan mengalami kesulitan pada
pada penggunaan istilah asing. Jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar
45
ditinjau dari faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar dapat
dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 16 Kriteria deskriptif tingkat kesulitan belajar berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar
Jumlah
Siswa
Persentase
Interval Tingkat Kesulitan
Belajar
Kriteria Tingkat
Kesulitan Belajar
- - 100%-85% Sangat tinggi
2 7,14% 70%-84% Tinggi
6 21,43% 60%-69% Cukup
19 67,86% 50%-59% Rendah
1 3,57% <50% Sangat rendah
28 100% Jumlah siswa
Pada Tabel 16 menunjukkan sebanyak 2 siswa (7,14%) memiliki tingkat
kesulitan belajar dengan kriteria tinggi, 6 siswa (21,43%) kriteria cukup rendah,
19 siswa (67,86%) kriteria rendah dan 1 siswa (3,57%) kriteria sangat rendah.
3. Hasil wawancara dengan siswa
Wawancara yang dilakukan mengungkap 5 hal yaitu: (1) kesukaaan siswa
terhadap pelajaran IPA Biologi, (2) jenis kesulitan belajar IPA Biologi yang
dialami siswa, (3) cara belajar siswa pada materi-materi IPA Biologi, (4) cara
guru Biologi dalam menyampaikan materi, (5) pengaturan waktu belajar Biologi
siswa. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti yaitu:
a. 80% responden menyatakan menyukai pelajaran IPA Biologi dengan beragam
alasan, diantaranya karena ingin mengetahui ilmu Biologi, lebih mudah
dibanding IPA Fisika, tidak banyak materi yang berkaitan dengan perhitungan,
sedangkan 20 % menyatakan kurang menyukai pelajaran ini karena materinya
46
kadang sulit dipahami (banyak materi hafalan, materi bersifat abstrak, banyak
nama ilmiah).
b. 90% responden menyatakan mengalami kesulitan dalam belajar IPA Biologi
selama ini. Beberapa diantaranya kesulitan pada penggunaan nama ilmiah dan
istilah asing, sedangkan responden lain menyatakan kesulitan pada materi
pewarisan sifat (perhitungan) dan materi sistem organ (abstrak).
c. 90% responden menggunakan metode membaca, hafalan dan pemahaman
untuk mempelajari nama ilmiah, istilah asing, materi yang bersifat abstrak, dan
materi yang berkaitan dengan perhitungan.
d. Dalam menerima materi IPA Biologi yang disampaikan oleh guru, mereka
menyatakan terkadang mudah diterima yaitu pada materi-materi tertentu karena
menggunakan metode dan media yang menarik (praktikum, pengamatan
langsung di alam) dan terkadang sulit diterima (memahami materi yang bersifat
abstrak hanya melalui metode ceramah, melakukan perhitungan pada materi
pewarisan sifat)
e. 70% responden mengatur waktu belajar mereka yaitu waktu malam hari (di
rumah) dan ketika ada pelajaran IPA Biologi di sekolah.
4. Hasil wawancara dengan guru
Wawancara dilakukan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam mempelajari
IPA Biologi. Pertanyaan dalam wawancara meliputi kendala yang dihadapi guru
dalam pembelajarn IPA Biologi, hubungan guru dengan siswa, metode dan media
pembelajaran yang digunakan, sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran
IPA Biologi, serta ranah penilaian yang dilakukan oleh guru IPA Biologi.
47
Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru IPA, dinyatakan bahwa
kesulitan siswa dalam pembelajaran karena input siswa rendah, kurang
konsentrasi dan pasif dalam KBM sehingga siswa sulit dalam memahami materi
IPA Biologi. Hubungan guru selama ini bersifat seperti teman (asah, asih dan
asuh). Metode yang digunakan oleh guru yaitu metode kooperatif dengan media
sebagai mediator untuk pemahaman, misalnya: charta dan torso. Guru melakukan
3 ranah penilaian, yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik. Selain itu, guru juga
memanfaatkan LKS, buku paket, lingkungan, dan spesimen sebagai sumber
belajar IPA Biologi. Sarana dan prasarana cukup memadai untuk menunjang
pembelajaran IPA Biologi selama ini. Kemudian guru juga menyatakan faktor
yang mempengaruhi pembelajaran IPA Biologi yaitu meliputi media dan metode
pembelajaran, serta sarana dan prasarana.
B. Pembahasan
Pada penelitian ini, tes identifikasi dilakukan dalam 3 tahap dengan tujuan
untuk mendapatkan data yang lebih valid dan akurat. Skor dari ketiga tahap
dijumlahkan berdasarkan jenis soal , yaitu 15 soal tentang penulisan nama ilmiah,
30 soal tentang penggunaan istilah asing, 15 soal tentang materi yang berkaitan
dengan perhitungan, dan 15 soal uraian tentang konsep/materi yang bersifat
abstrak. Hal ini dilakukan untuk memudahkan perhitungan dalam tabulasi data
hasil tes. Kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi siswa SMP dalam mempelajari
IPA Biologi, antara lain kesulitan dalam memahami konsep-konsep Biologi,
kesulitan dalam membaca kalimat dan istilah asing serta kesulitan dalam
48
menggunakan alat-alat percobaan/praktikum Biologi. Hal ini juga dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal dari siswa
(Habiburrahman 1990). Siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar IPA
Biologi terutama pada penulisan nama ilmiah, pemahaman konsep/materi yang
bersifat abstrak, penggunaan istilah asing serta materi yang berkaitan dengan
perhitungan (materi tentang pewarisan sifat).
a) Kesulitan dalam penulisan nama ilmiah.
Sebanyak 25 dari 28 siswa mengalami kesulitan dalam penulisan nama
ilmiah, karena perolehan nilai <65. Berdasarkan hasil wawancara dengan
beberapa siswa yang mengalami kesulitan, sebagian besar dari mereka masih
mengalami kesulitan dalam hal penulisan nama ilmiah karena mereka masih
menggunakan metode hafalan saat belajar, bukan memahami dengan
membiasakan membaca dan mengulang-ulang. Selain itu, penyebab kesulitan
dalam hal penulisan nama ilmiah diantaranya: (1) pengejaan, (2) beda antara
tulisan dengan bacaan, (3) jarang menggunakan dan (4) tidak memahami
maknanya (riwayat/asal mula nama ilmiah). Ketepatan penerapan strategi serta
penggunaan media juga sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA Biologi, selama ini guru hanya
menerapkan metode kooperatif dengan memanfaatkan media yang ada (buku,
charta dan torso). Dalam hal penulisan nama ilmiah, perlu diterapkan strategi
yang mampu meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa, misalnya saat
pembelajaran guru dan siswa membiasakan mengucapkan atau mencatat nama
ilmiah, menjelaskan histori dari nama ilmiah (misalnya alba = putih).
49
Pada pengisian angket, 12 dari 25 siswa ini menyatakan merasa kesulitan
dalam penulisan nama ilmiah, sedangkan 13 siswa yang lain merasa tidak
mengalami kesulitan, tetapi pada kenyataannya nilai yang mereka peroleh <65
(belum tuntas). Hal ini menunjukan 13 siswa yang berkesulitan belajar ini belum
mampu mengenali jenis kesulitan belajar mereka, terutama pada materi IPA
Biologi, sehingga perlu penanganan khusus dari guru IPA Biologi yaitu dengan
melakukan pengajaran remedial dan konseling individual dari guru BK.
b) Kesulitan dalam penggunaan istilah asing.
Sebanyak 22 dari 28 siswa mengalami kesulitan penggunaan istilah asing
dalam ilmu Biologi, karena perolehan nilai <65. Pada pengisian angket, 14 dari 22
siswa ini menyatakan merasa kesulitan dalam penggunaan istilah asing. 8 siswa
yang lain merasa tidak mengalami kesulitan, tetapi pada kenyataannya nilai yang
mereka peroleh <65 (belum tuntas). Hal ini menunjukan 8 siswa yang berkesulitan
belajar ini belum mampu mengenali jenis kesulitan belajar mereka, terutama pada
materi IPA Biologi, sehingga perlu penanganan khusus dari guru IPA yaitu
dengan melakukan pengajaran remedial dan konseling individual dari guru BK.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa yang mengalami
kesulitan, sebagian besar dari mereka masih mengalami kesulitan dalam hal
penggunaan istilah asing karena mereka masih menggunakan metode hafalan saat
belajar, bukan memahami dengan membiasakan membaca dan mengulang-ulang.
Kesulitan dalam penggunaan istilah asing meliputi: (1) pengertian/makna istilah
tersebut, (2) ejaan dan tulisan dari bahasa asing. Ketepatan penerapan strategi
serta penggunaan media juga sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa.
50
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA Biologi, selama ini guru hanya
menerapkan metode kooperatif dengan memanfaatkan media yang ada (buku,
charta dan torso). Dalam hal penggunaan istilah asing dalam ilmu Biologi, perlu
diterapkan strategi yang mampu meningkatkan hasil belajar dan kreativitas siswa,
misalnya saat pembelajaran guru dan siswa membiasakan mengucapkan atau
mencatat istilah asing, menjelaskan histori dari istilah asing, Penggunaan kamus
Biologi juga sangat penting untuk mengurangi kesulitan siswa dalam penggunaan
istilah asing.
c) Kesulitan dalam hal materi yang berkaitan dengan perhitungan.
Data penelitian yang diperoleh (Tabel 13) menunjukkan dari 28 siswa,
sebanyak 26 siswa mengalami kesulitan dalam hal materi yang berkaitan dengan
perhitungan, yaitu materi pewarisan sifat. Pada pengisian angket, 2 dari 26 siswa
ini menyatakan mengalami kesulitan dalam hal yang berkaitan dengan
perhitungan, sedangkan 24 siswa yang lain merasa tidak mengalami kesulitan,
tetapi pada kenyataannya nilai yang mereka peroleh <65 (belum tuntas). Hal ini
menunjukan 24 siswa yang berkesulitan belajar ini belum mampu mengenali jenis
kesulitan belajar mereka, terutama pada materi IPA Biologi, sehingga perlu
penanganan khusus dari guru IPA Biologi yaitu dengan melakukan pengajaran
remedial dan konseling individual dari guru BK.
Kesulitan siswa disebabkan karena materi pewarisan sifat selain
membutuhkan pemahaman, juga ketelitian dan ketepatan dalam menentukan hasil
persilangan. Terdapat anggapan bahwa ilmu Biologi tidak identik dengan
perhitungan, sehingga ketika siswa dihadapkan pada materi yang berkaitan
51
dengan perhitungan, siswa akan merasa kesulitan. Dalam hal ini, berdasarkan rata-
rata nilai ulangan harian, 28 siswa ini hanya mengalami kesulitan pada pelajaran
IPA Biologi saja, tidak mengalami kesulitan pada pelajaran Matematika karena
nilai Matematika mereka sudah tuntas (>65). Hal ini menunjukkan kemampuan
berhitung mereka tidak lemah.
Berdasarkan hasil wawancara, siswa belum mempunyai metode belajar
untuk mengatasi kesulitan perhitungan pada materi pewarisan sifat, sehingga
diperlukan strategi pembelajaran untuk mengatasi kesulitan perhitungan pada
materi pewarisan sifat diantaranya dengan menggunakan diagram garpu atau
diagram papan catur untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan pada materi
pewarisan sifat.
d) Kesulitan pada konsep/materi yang bersifat abstrak.
Data penelitian yang diperoleh (Tabel 14) menunjukkan sebanyak 25 dari 28
siswa mengalami kesulitan dalam hal pemahaman konsep/materi yang bersifat
abstrak. Pada pengisian angket, 4 dari 25 siswa ini menyatakan merasa kesulitan
pada konsep/materi yang bersifat abstrak, sedangkan 21 siswa yang lain merasa
tidak mengalami kesulitan, tetapi pada kenyataannya nilai yang mereka peroleh
<65 (belum tuntas). Hal ini menunjukan 21 siswa yang berkesulitan belajar ini
belum mampu mengenali jenis kesulitan belajar mereka, terutama pada materi
IPA Biologi, sehingga perlu penanganan khusus dari guru IPA Biologi yaitu
dengan melakukan pengajaran remedial dan konseling individual dari guru BK.
Berdasarkan hasil wawancara, siswa menyatakan mengalami kesulitan pada
materi-materi tentang sistem dalam kehidupan manusia (materi abstrak), mereka
52
kesulitan dalam menjelaskan suatu proses/ keadaan pada konsep Biologi. Selain
itu, bentuk soal uraian juga membutuhkan keterampilan untuk menjelaskan
jawaban secara sistematis. Dalam hal pemahaman materi/konsep abstrak,
penggunaan media sangat penting, karena media mampu mengkonkretkan materi
yang bersifat abstrak, misalnya penggunaan CD interaktif, kit percobaan, torso,
dan sebagainya.
Dalam hal penulisan nama ilmiah, penggunaan istilah asing, materi yang
berkaitan dengan perhitungan, dan materi/konsep yang bersifat abstrak secara
berturut-turut sebanyak 3, 4, 2, dan 3 dari 28 memperoleh nilai >65. Secara
akademik, siswa tersebut memiliki kemampuan yang lebih, hal ini ditandai
dengan perolehan nilai >65 setelah diadakan tes identifikasi, tetapi selama ini nilai
rata-rata ulangan harian IPA Biologi mereka tergolong rendah (<65). Kondisi ini
menunjukkan bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar karena pada
dasarnya mereka mempunyai kemampuan di atas normal, tetapi prestasinya
tergolong rendah. Kesulitan belajar bukan hanya merupakan masalah instruksional
atau paedagogis saja, tetapi pada dasarnya merupakan masalah psikologis.
Dikatakan demikian karena karena kesulitan belajar berakar pada aspek-aspek
psikologi terutama gangguan kepribadian dan penyesuaian diri. Hal ini sesuai
dengan pendapat Rosyidan (1998) dalam Mulyadi (2008), bahwa siswa yang
memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya
tergolong rendah (under achifier) dikatakan mengalami kesulitan belajar.
Berdasarkan hasil wawancara, 80% siswa menyatakan menyukai pelajaran
IPA Biologi, tetapi mereka masih mengalami kesulitan pada beberapa materi
53
tertentu, sehingga hasil belajar mereka rendah. Hal ini menunjukkan faktor minat
kurang berpengaruh terhadap kesulitan belajar mereka. Berdasarkan hasil angket,
faktor yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar siswa pada pelajaran
IPA Biologi adalah faktor internal, yaitu lingkungan masyarakat (tingkat ekonomi
dan pendidikan masyarakat) dengan persentase sebesar 79,3%. Hampir 70%
masyarakat di Desa Kalongan dan sekitarnya bermata pencaharian sebagai buruh
tani/pabrik dan mumnya masyarakat di lingkungan mereka adalah lulusan SMA.
Kondisi ini sangat mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi pada
siswa. Hal ini sependapat dengan Sartono Kartodirdjo (1988) dalam Zuhri (2009)
yang menyatakan bahwa faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi
pendidikan keluarga ada beberapa macam, yaitu:
1) Rendahnya tingkat pendidikan orang tua
2) Kehidupan sosial kemasyarakatan
3) Kehidupan ekonomi yang dimiliki orang tua
4) Terbatasnya pengetahuan tentang asli kecerdasan emosional yang
sesungguhnya
5) Kurangnya waktu, perhatian hubungan yang kurang harmonis dalam
kehidupan rumah tangga
6) Tayangan televisi yang kurang mendidik
7) Kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar tempat tinggal
Adapun faktor internal yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar
IPA Biologi yaitu kebiasaan belajar dengan persentase sebesar 73,3%. Sebagian
besar siswa belum mempunyai waktu dan jadwal belajar yag baik serta tidak
54
adanya kebiasaan mempelajari materi sebelum dan setelah pembelajaran. Perlu
adanya stimulus yang mampu meningkatkan kinerja siswa dalam belajar,
misalnya dengan pemberian tugas. Sesuai dengan pernyataan Sunawan (2009),
bahwa siswa akan mampu mengelola waktu belajar, meningkatkan dukungan dari
orangtua dalam kegiatan belajar siswa, dan menstruktur kegiatan belajar tambahan
siswa melalui pemberian tugas yang efetif dari guru. Dalam kondisi inilah tugas
dapat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil wawancara
dengan guru IPA menyatakan bahwa selama ini kesulitan yang dihadapi guru
dalam pembelajaran adalah sikap pasif siswa dan guru menyatakan kalau input
siswa juga sangat mempengaruhi perkembangan belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA Biologi, metode yang
diterapkan di kelas adalah metode kooperatif dengan memanfaatkan media yang
ada (buku, charta, dan torso). Ketepatan penerapan strategi serta penggunaan
media sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam suatu proses
pembelajaran, misalnya untuk mengatasi kesulitan dalam hal pemahaman konsep
yang bersifat abstrak diperlukan media (CD interaktif, torso). Sedangkan untuk
mengatasi kesulitan dalam hal penulisan nama ilmiah dan penggunaan istilah
asing diperlukan kebiasaan mengucapkan/menulis dan pemahaman tentang asal
mula nama ilmiah/istilah asing tersebut, serta pengunaan kamus Biologi. Untuk
mempermudah dalam menentukan hasil perhitungan dalam materi pewarisan sifat
dengan menggunakan diagram garpu atau diagram papan catur. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sunawan (2009) yang menyatakan bahwa guru yang tidak
menggunakan metode pengajaran yang variatif sesuai dengan kebutuhan siswa
55
dalam mempelajari suatu materi pelajaran, seperti hanya ceramah tanpa diikuti
metode lain, membuat siswa tidak mendapatkan penguasaan materi pelajaran yang
memadai.
Berdasarkan hasil angket siswa (lampiran 13), dapat diketahui bahwa faktor
ekstern yang paling mempengaruhi ketuntasan hasil belajar siswa adalah
lingkungan masyarakat (pendidikan dan tingkat ekonomi masyarakat) dan faktor
intern yaitu kebiasaan belajar siswa. Setelah dikonsultasikan dengan Tabel
kriteria deskriptif, maka dari 28 siswa yang nilainya belum mencapai KKM (≤65),
3 siswa (10,71%) memiliki tingkat kesulitan belajar yang tinggi, 6 siswa (21,43%)
memiliki tingkat kesulitan belajar yang cukup tinggi, 17 siswa (60,71%) memiliki
tingkat kesulitan belajar yang rendah, dan 2 siswa (7%) tidak mengalami kesulitan
belajar.
56
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
a) Kesulitan belajar IPA Biologi yang dialami oleh siswa kelas IX SMP Negeri 5
Ungaran meliputi; kesulitan pada penulisan nama ilmiah, kesulitan pada
penggunaan istilah asing, kesulitan pada materi yang berkaitan dengan
perhitungan, dan kesulitan pada pemahaman konsep/materi yang bersifat
abstrak.
b) Faktor yang lebih banyak pengaruhnya terhadap ketuntasan hasil belajar IPA
Biologi pada siswa kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran adalah faktor eksternal,
yaitu lingkungan masyarakat (tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat)
dengan memperoleh persentase sebesar (73,3%).
B. Saran
Berdasarkan hasil identifikasi kesulitan belajar IPA Biologi pada siswa
kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran, diharapkan guru dapat memberikan
penanggulangan sesuai dengan jenis kesulitan belajar dari tiap siswa. Diperlukan
strategi pembelajaran yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar, yaitu:
57
a) Kesulitan pada penulisan nama ilmiah dengan membiasakan
mengucapkan/menulis/membaca nama ilmiah, menjelaskan histori dari nama
ilmiah.
b) Kesulitan pada penggunaan istilah asing dengan membiasakan
mengucapkan/menulis/membaca istilah, menjelaskan histori dari istilah asing,
dan memanfaatkan kamus Biologi.
c) Kesulitan pada materi yang berkaitan dengan perhitungan dengan
menggunakan diagram catur/digram garpu untuk menyelesaikan soal-soal
perhitungan pada materi pewarisan sifat.
d) Kesulitan pada pemahaman konsep/materi yang bersifat abstrak dengan
menggunakan media pembelajaran, misalnya CD interaktif, kit percobaan,
torso.
58
DAFTAR PUSTAKA
Abimbola , I.O. 1998. Teachers' perceptions of important and difficult biology contents. Journal Of Functional Education 1 (1):10-21.
Anonim. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Depdikbud.
Afrozi, M. D. (2009) Studi Perbandingan Efektifitas Pembelajaran Biologi Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual Dan Model Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N 5 Purwodadi Tahun Pelajaran 2008/2009. (Skripsi thesis). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Arifin, M. 1994. Pengembangan Pengajaran Kimia. Jakarta: Erlangga. Arikunto S. 2006a. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta. ------------. 2006b. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. BSNP. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Biologi.
Jakarta: BSNP. Dalyono M. 1996. Psikologi Pendidikan . Jakarta : Rineka Cipta. Darsono M, A Sugandhi, Martensi, RK Sutadi & Nugroho. 2001. Belajar dan
Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 SMA: Pedoman Khusus
Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Umum. On line at file:///D:/karakteristik-mata-pelajaran-biologi.html [diakses tanggal 20 Oktober 2010]
Eliana, T. 2009. Efektivitas Media Comic Strip Pada Pembelajaran Materi Pewarisan Sifat di SMP N 2 Taman Kabupaten Pemalang Dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Habiburrahman. 1990. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remidi Dalam Pendidikan IPA. Jakarta: Depdikbud.
Hamid, H. 2009. Hakikat Belajar. On line at (http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/hakikat-belajar-2/) [diakses tanggal 20 Oktober 2010] Inayah. 2008. Penerapan Metode Role Playing VCD Pembelajaran pada Konsep
Sistem Peredaran Darah Manusia Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs N Kendal. (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
59
Indrianto, W. 2003. Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Siswa SLTP N Terbuka Adiwerna Kabupaten Tegal. (Skripsi). Semarang:
Universitas Negeri Semarang. Khafid, M. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuntasan belajar akuntansi:
motivasi belajar sebagai variabel intervening. Jurnal Dinamika Pendidikan UNNES 37 (1):24-32 .
Lisnaini. 2009. Inovasi pembelajaran. On line at (http:blog. unila.ac.id/lisnaini/category/inovasi pembelajaran)
[diakses tanggal 2 Oktober 2010] Mahendra, D. W. 2008. Penggunaan Media Kartu Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup. (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Mulyadi. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta. Nuha Litera
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Nazir, M. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Özsevgeç, L. C. 2007. What do turkish students at different ages know about their
internal body parts both visually and verbally. Journal Of Turkish Science Education 4 (2):31-44.
Poerwodarminto. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka. Purwanto MN. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya. Ridlo, S. 2005. Diktat Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang:
Biologi UNNES. Rustaman, N.Y; S. Dirdjosoemarto, S Yudianto;Y. Achmad; Y. Subekti; D. Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: FMIPA
UNNES. Sanjaya W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sapriati, A. 2006. Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis. On
line at (http:blog. ut.ac.id/lia) [diakses tanggal 5 September 2010] Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grasindo Persada. Selvi, K. 2001. Theacher’s competencies. International Journal of Philosophy of
Culture and Axiology 7 (1) : 167. On line at // international_journal_of_axiology.net/articole/nr 13/art 12.pdf [diakses pada 2 Juni 2011]
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
60
Sunawan. 2009. Diktat Bahan Ajar Diagnosa Kesulitan Belajar. Semarang: Bimbingan dan Konseling UNNES.
Suhito. 1997. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remidial. Semarang: IKIP Semarang Press.
Suryani, I. E. 2008. Upaya meningkatkan hasil belalar siswa dengan meningkatkan pemahaman guru terhadap kesulitan belajar siswa. Jurnal Guru: Pembelajaran di Sekolah Dasar dan Menengah 5 (1):3.
Susanto, P. 1991. Pengembangan Bahan Pembelajaran IPA. Malang. On line at (http:blog. yuhyi mazidah.htm.)
[diakses tanggal 5 September 2010] Tim Penyusun. 2010. LKS Fokus IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas IX Semester
1.Solo: Fokus Sindunata. Warkitri, H. et al. (1990) Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta :
Karunika.On line at (http:Diagnosis Kesulitan Belajar « Sincerity.Htm) [diakses tanggal 2 Oktober 2010] Wariyono, S. dkk. 2008. IPA TERPADU: SMP/MTs Kelas IX . Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Wikisource. 2010. Pedoman Umum Pembentukan Istilah.On line at (http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Pembentukan_Istilah). [diakses tanggal 24 Oktober 2010] Zuhri, M. S. 2009. Profil Pendidikan Keluarga di Daerah Pedesaan (Studi Kasus
pada Istri yang Ditinggal Merantau Suami di Desa Bendan Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes). (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
45
Lampiran 1. Materi Pelajaran IPA Biologi SMP Kelas IX (Buku BSE dan LKS Fokus)
Materi Pelajaran IPA Biologi SMP kelas IX SMP Negeri 5 Ungaran Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (
mengacu pada buku BSE dan LKS Fokus)
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Sifat Materi (kesulitan)
Banyak Nama latin*
Banyak Istilah asing*
Konsep abstrak
Materi Perhitungan
1. Memahami berbagai sistem
dalam kehidupan 1.1.Mendeskripsikan sistem
ekskresi pada manusia dan
hubungannya dengan
kesehatan
Sistem Ekskresi manusia √ √ √
1.2.Mendeskripsikan sistem
reproduksi dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem
reproduksi pada manusia
Sistem Reproduksi Manusia
√ √ √
1.3.Mendeskripsikan sistem
koordinasi dan alat indera pada
manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
a. Sistem Koordinasi
Manusia b. Alat Indera Manusia
√ √ √
46
2.
Memahami kelangsungan hidup
pada makluk hidup
3.1.Mengidentifikasi
kelangsungan hidup makluk
hidup melalui adaptasi, seleksi
alam, dan perkembangbiakan
Kelangsungan Hidup Organisme
√
3.2.Mendeskripsikan konsep
pewarisan sifat pada makluk
hidup
Pewarisan Sifat √ √ √
3.3.Mendeskripsikan
penerapan bioteknologi dalam
mendukung kelangsungan
hidup manusia melalui
produksi pangan.
Bioteknologi √ √
Ket: * banyak nama ilmiah : terdapat ≥ 10 nama ilmiah
* banyak istilah asing : terdapat ≥ 10 istilah asing
47
Lampiran 2. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda
Kisi-Kisi Soal Identifikasi Kesulitan Belajar (Multiple Choice)
No Indikator Variabel Soal 1 Soal 2 Soal 3
Kompetensi dasar Materi No. Kunci No. Kunci No. Kunci
1. Kesulitan
penulisan nama
ilmiah
Mendeskripsikan sistem ekskresi
pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
Sistem Ekskresi Manusia 5 B 3 C
Mendeskripsikan sistem
reproduksi dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem
reproduksi pada manusia
Sistem Reproduksi
Manusia
3 B 4 D
Mendeskripsikan sistem
koordinasi dan alat indera pada
manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
a. Sistem Koordinasi
Manusia
4 C 4 B
b. Alat indera Manusia 1 D
Mendeskripsikan penerapan Bioteknologi 1 A 1 B 2 A
48
bioteknologi dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia
melalui produksi pangan.
2 A 2
3
5
C
B
B
2. Kesulitan
banyaknya
penggunaan
istilah asing
Mendeskripsikan sistem ekskresi
pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
Sistem Ekskresi Manusia 7
10
12
B
B
D
Mendeskripsikan sistem
reproduksi dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem
reproduksi pada manusia
Sistem Reproduksi
Manusia
6 A 5
13
D
D
Mendeskripsikan sistem
koordinasi dan alat indera pada
manusia dan hubungannya
dengan kesehatan
a. Sistem Koordinasi
Manusia
6
D
b. Alat Indera Manusia 10 C 14 A
Mengidentifikasi kelangsungan
hidup makluk hidup melalui
adaptasi, seleksi alam, dan
perkembangbiakan
Kelangsungan Hidup
7
9
13
14
D
A
D
D
9
11
13
B
B
B
7
11
12
14
D
C
B
C
49
Mendeskripsikan konsep
pewarisan sifat pada makluk
hidup
Pewarisan Sifat 11
12
15
B
A
B
15 C 8
9
10
C
C
C
Mendeskripsikan penerapan
bioteknologi dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia
melalui produksi pangan.
Bioteknologi 8 B 8
C
6
15
B
A
3. Kesulitan
materi
perhitungan
Mendeskripsikan konsep
pewarisan sifat pada makluk
hidup
Pewarisan Sifat 16
17
18
19
20
A
C
B
B
D
16
17
18
19
20
C
B
B
A
C
16
17
18
19
20
D
A
A
B
A
50
Lampiran 3. Kisi-kisi Soal Essay
Kisi-Kisi Soal Identifikasi Kesulitan Belajar IPA Biologi Kelas IX (Soal Essay)
No Indikator Variabel No.soal Ranah kognitif Kunci jawaban Skor Kompetensi Dasar Materi
3. Kesulitan
pemahaman
materi
abstrak
Mendeskripsikan sistem
ekskresi pada manusia
dan hubungannya dengan
kesehatan
Sistem Ekskresi
Manusia Tes 3: no. 3 C2 1. Kulit (Cacar air) karena virus
2. Ginjal (Diabetes Melitus) karena rendahnya
hormon insulin, shg kadar glukosa dalam
darah tinggi dan diekskresikan bersama urin. 3. Hati (Hepatitis), karena virus
4. Paru-paru (Pneumonia) karena bakteri
Diplococcus pneumonia
4
Tes 2 no. 5 C3 Faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya
urine: 1. Suhu
2. Banyak sedikitnya minum
3. Zat Anti Dieuritik Hormon (ADH)
4. Kelainan dan penyakit pada ginjal
2
Mendeskripsikan sistem Sistem Tes 1: no.4 C4 Embrio memperoleh makanan dari ibunya 3
51
reproduksi dan penyakit
yang berhubungan dengan
sistem reproduksi pada
manusia
Reproduksi
Manusia
melalui plasenta (ari-ari) dan makanan masuk
melalui tali pusar Fungsi amnion: melindungi embrio dari
guncangan Tes 3 no.4 C2 a) Ovum
b) Pembuahan
c) Zigot
d) Embrio
2
Mendeskripsikan sistem
koordinasi dan alat indera
pada manusia dan
hubungannya dengan
kesehatan
a. Sistem
Koordinasi
Manusia
Tes 2 no.3
C4
Gerak biasa (no. 1, 3 dan 5)
Gerak refleks (no. 2 dan 4) Gerak refleks jalur impulsnya tidak melalui otak
dan responnya lebih cepat daripada gerak biasa.
5
Tes 1 no.2 C2 1) Otak
2) Sumsum tulang belakang
3) Saraf tepi
4) Saraf otonom
5) Saraf simpatik
6) Saraf parasimpatik
3
b. Alat indera Tes 1 no. 3 C2 Urutan proses mendengar:1) daun telinga 2)
liang telinga 3) gendang telinga 4) martil 5)
5
52
Manusia
landasan 6)sanggurdi 7) tingkap jorong 8) cairan
limfa di rumah siput 9) ujung saraf terangsang
10) otak besar
Tes 3 no.5 C2 a. Indera penglihatan: katarak, miopi
b. Indera pendengaran: tuli, pecahnya
membran timpani c. Indera pembau: pilek, polip
d. Indera perasa: eksim, jerawat
e. Indera pengecap: sariawan, mati rasa
karena panas
5
Mengidentifikasi
kelangsungan hidup
makluk hidup melalui
adaptasi, seleksi alam,
dan perkembangbiakan
Kelangsungan
Hidup
Tes 3 no. 1 C4 Fertilisasi eksternal: ikan dan katak
Fertilisasi internal: kambing, kadal, ular dan
burung. Kesimpulan: Fertilisasi internal: kelompok
amphibi dan pisces. Fertilisasi eksternal: mamalia, aves dan reptilia
5
Tes 1 no.5 C4 1. Tingkah laku
2. Tingkah laku
3. Morfologi
4. Tingkah laku
3
53
5. Fisiologi
6. Fisiologi
Tes 3 no 2 C4 1. Dapat bertahan hidup melalui adaptasi
sesuai dengan lingkungan yang baru 2. Jika tidak mampu beradaptasi akan mati
(seleksi alam)
3
Mendeskripsikan konsep
pewarisan sifat pada
makluk hidup
Pewarisan Sifat Tes 2 no. 4 C4 Seseorang memiliki persamaan dan perbedaan
dengan orang tuanya. Hal ini karena ada
penurunan sifat (genetik). Materi genetik terdiri
atas gen dan kromosom. Gen: materi genetik
pengendali makhluk hidup. Sedangkan
kromosom: Benang-benang pembawa sifat yang
ad di dalam inti sel.
3
Mendeskripsikan
penerapan bioteknologi
dalam mendukung
kelangsungan hidup
manusia melalui produksi
pangan.
Bioteknologi Tes 1 no.1 C2 Bioteknologi konvensional:
a. Bidang Pangan: tape, tempe, keju,
yoghurt, kecap. Bioteknologi modern:
a. Rekayasa genetika:fusi sel, plasmid
b. Bidang kedokteran: vaksin, antibodi
monoklonal, hormon
6
54
c. Bidang perternakan: hormon BST Tes 2 no.1 C4 Berbagai jenis bakteri dapat membersihkan
lingkungan dari bahan-bahan pencemar dan
pengolahan limbah, contohnya: bakteri bakteri
Pseudomonas putida mampu menguraikan
oktan, xilen, dan kapur barus.
3
Tes 2 no.2 C3 1. Perkembangbiakan generatif
Melibatkan 2 induk Sifat keturunan: gabungan dari sifat
kedua induk (bervariasi) 2. Perkembangbiakan vegetatif
Jumlah induk 1 Sifat individu baru sama dengan
induknya
4
a. Skor maksimal (tes tahap 1) : 20 b. Skor maksimal (tes tahap 2) : 17 c. Skor maksimal (tes tahap 3) : 19 d. Skor total (skor tes 1+ skor tes 2+ skor tes 3) : 59
55
Lampiran 4. Soal Uji Coba Tes Identifikasi Kesulitan Belajar
TES TAHAP 1
Petunjuk pengisian
1. Tulis identitas diri pada kolom sebelah kanan atas pada lembar jawaban!
2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan!
3. Waktu mengerjakan 40 menit.
A. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(X) pada pilihan a, b, c atau d!
1. Pada saat membuat roti, agar adonannya dapat mengembang digunakan bahan
yang merupakan hasil fermentasi dari mikroorganisme. Mikroorganisme yang
dimaksud adalah ….
a. Saccharomyces cerevisiae
b. Lactobacillus bulgaricus
c. Aspergillus oryzae
d. Streptococcus thermophilus
2. Bakteri yang dapat bersimbiosis dengan tanaman famili Leguminosae adalah....
a. Rhizobium c. Salmonella
b. Bacillus brevis d. Bakteriomonas
3. AIDS merupakan penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia.
Penyakit ini disebabkan oleh....
a. Candida albicans
b. Human immunodeficiency virus
c. Human papilomavirus
d. Neisseria gonorrhoe
4. Bagian sel saraf yang berfungsi menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel
saraf yaitu ....
a. Neurilema c. Dendrit
b. Akson d. Mielin
56
5. Di bawah ini merupakan selaput pembungkus embrio ketika berada di dalam
rahim, kecuali....
a. Korion c. Amnion
b. Alantois d. Corpus uteri
6. Bagian ginjal yang mengandung jutaan alat penyaring adalah....
a. Pelvis c. Korteks
b. Medula d. Ureter
7. Neuron sensorik juga disebut sel saraf indera, karena sel saraf ini berfungsi....
a. Meneruskan impuls dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain
b. Membawa impuls saraf dari otak ke kelenjar
c. Membawa impuls saraf dai otak ke otot
d. Meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat
8. Tumbuhan higrofit beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara
mempunyai....
a. Daun sempit, tebal, dan banyak stomata
b. Daun lebar dan lapisan lilin yang tebal
c. Daun tebal, sedikit stomata, dan berlapis lilin
d. Daun tipis, lebar, dan banyak stomata
9. Perbedaan utama antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
terletak pada....
a. Mikroba yang digunakan
b. Teknologi yang diterapkan
c. Produk yang dihasilkan
d. Manfaat yang diperoleh
10. Pada sistem ekskresi, zat yang memberi warna pada urin dan feses (tinja)
disebut...
a. Asam amino
b. Bilirubin
c. Biliverdin
d. Asam oksalat
e.
57
11. Evolusi pada makhluk hidup terjadi karena adanya....
a. Seleksi alam dan adaptasi
b. Adaptasi dan mutasi
c. Adaptasi dan reproduksi
d. Reproduksi dan mutasi
12. Di bawah ini, pernyataan yang benar tentang kelainana mata adalah ....
a. Presbiopi disebut juga rabun jauh, miopi disebut juga rabun dekat
b. Miopi disebut juga rabun jauh, presbiopi disebut juga rabun dekat
c. Miopi disebut juga rabun jauh, hipermetropi disebut juga rabun dekat
d. Hipermetropi disebut juga rabun jauh, miopi disebut juga rabun dekat
13. Ilmu yang mempelajari tentang penurunan sifat makhluk hidup disebut…
a. Mikrobiologi c. Ekologi
b. Genetika d. Taksonomi
14. Bunga mawar merah disilangkan dengan bunga mawar putih akan
menghasilkan bunga mawar merah muda. Munculnya sifat merah muda karena
adanya pola pewarisan....
a. Intermediet c. Resesif
b. Dominan d. Kriptomeri
15. Kaki itik mempunyai selaput yang menghubungkan jari-jari kakinya untuk
memudahkannya berenang dalam air. Keadaan ini merupakan contoh....
a. Adaptasi fisiologi c. Adaptasi anatomi
b. Adaptasi tingkah laku d. Adaptasi morfologi
16. Peristiwa mimikri merupakan contoh adaptasi....
a. Fisiologi pada herbivora
b. Tingkah laku pada cecak
c. Tingkah laku pada pohon jati
d. Tingkah laku pada bunglon
17. Berikut ini cara-cara perkembangbiakan vegetatif, kecuali....
a. Membelah diri c. Umbi batang
b. Membentuk tunas d. Vivipar
58
18. Orang yang tinggal di daerah pegunungn ternyata memiliki kadar eritrosit
yang lebih tinggi daripada orang yang tinggal di dataran rendah. Bentuk
adaptasi ini merupakan adaptasi yang paling sulit diamati, yaitu....
a. Adaptasi fisiologi
b. Adaptasi tingkah laku
c. Adaptasi anatomi
d. Adaptasi morfologi
19. Penggolongan kromosom menjadi metasentrik, akrosentrik, submetasentrik,
dan telosentrik didasarkan pada....
a. Bentuk sentromernya c. Jumlah sentromernya
b. Letak sentromernya d. Ada tidaknya sentromer
20. Bunga warna cokelat dominan (genotipe RR) disilangkan dengan bunga warna
putih (genotipe rr) menghasilkan F1. Jika F1 disilangkan sesamanya, maka
perbandingan genotipe F2-nya adalah.…
a. RR : Rr : rr = 1 : 2 : 1
b. Rr : RR : rr = 1 : 2 : 2
c. RR : rr = 3 : 1
d. Rr : rr = 1 : 3
21. Kacang kapri biji bulat warna cokelat (BBCC) disilangkan dengan kacang
kapri biji kisut warna putih (bbcc). Perbandingan fenotipe dan genotipe pada
F2 adalah....
a. Biji bulat coklat : biji bulat kisut : biji kisut coklat : biji kisut putih
9 : 3 : 3 : 1
b. Biji bulat coklat : biji bulat kisut : biji kisut putih : biji kisut coklat
9 : 3 : 3 : 1
c. Biji kisut putih : biji bulat coklat: biji kisut coklat : biji bulat kisut
9 : 3 : 3 : 1
d. Biji kisut putih : biji bulat kisut : biji kisut coklat : biji bulat coklat
9 : 3 : 3 : 1
59
22. Tanaman kedelai berbunga biru heterozigot disilangkan dengan tanaman
kedelai berbunga putih. Alel B (biru) dominan penuh terhadap alel b (putih).
Keturunan yang dihasilkan adalah....
a. 25 % ungu : 75 % putih
b. 50 % ungu : 50 % putih
c. 75 % ungu : 25 % putih
d. 100% ungu
23. Persilangan sesama Mm menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan
genotipe....
a. 3 : 1 c. 2 : 1 : 1
b. 1 : 2 : 1 d. 1 : 1 : 2
24. Kelinci hitam bergenotipe Hh dikawinkan dengan kelinci putih bergenotipe
hh. F1 hasil perkawinan tersebut adalah....
a. 100% hitam
b. Hitam : putih = 3 : 1
c. Hitam : putih = 1 : 3
d. Hitam : putih = 1 : 1
B. SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Sebutkan 5 macam produk bioteknologi yang kamu ketahui!
No Produk Bioteknologi Jenis produk Jenis
Bioteknologi
1.
2.
3.
4.
60
2. Lengkapi bagan sistem saraf di bawah ini!
1).................
saraf pusat
2)...................
Sistem saraf
Saraf somatik
3)..................
5)...................
4)..................
6)..................
3. Urutkan proses mendengar pada manusia!
Bunyi (telinga tengah) (telinga dalam) Urat saraf pendengaran
diolah kita mengenali bunyi.
4. Bagaimana embrio dalam perut ibu memperoleh makanan?dan apa fungsi dari
amnion atau air ketuban?
5. Isilah kolom sebelah kanan sesuai dengan pernyataan pada kolom sebelah kiri!
(1)tingkap jorong –(2) liang telinga –(3) martil – (4)otak besar – (5) gendang telinga – (6)sanggurdi – (7)cairan limfa di rumah siput –(8) landasan – (9)daun telinga –(10) ujung saraf terangsang
61
No Fenomena Jenis adaptasi
1. Tanaman jati meranggas pada musim
kemarau
2. Kerbau berkubang pada siang hari yang
panas
3. Bentuk paruh burung pengisap madu yang
kecil, runcing, dan panjang
4. Setiap saat ikan paus muncul ke
permukaan air untuk menghirup udara
sebanyak-banyaknya
5. Ikan mas banyak minum dan
mengeluarkan sedikit urine
6. Saluran pencernaan pada herbivora
panjang dan menghasilkan selulose
.
62
TES TAHAP 2
Petunjuk pengisian:
1. Tulis identitas diri pada kolom sebelah kanan atas pada lembar jawaban!
2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan!
3. Waktu mengerjakan 40 menit.
A. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (X) pada pilihan a, b, c atau d!
1. Berikut ini merupakan khamir yang digunakan dalam pembuatan protein sel
tunggal, yaitu….
a. Spirulina c. Scenedesmus
b. Chlorella d. Candida utilis
2. Aspergillus oryzae digunakan dalam pembentukan salah satu produk
bioteknologi berupa....
a. Mentega c. Kecap
b. Keju d. Yoghurt
3. Lactobacillus sp merupakan mikroorganisme yang berperan dalam
pembuatan....
a. Penisilin c. Keju
b. Yoghurt d. Tempe
4. Pada otak manusia, pusat penglihatan terletak pada ...
a. Cerebelum c. Medula oblongata
b. Cerebrum d. Medula spinalis
5. Nama ilmiah untuk mangga, jeruk dan jagung secara berurutan adalah….
a. Oryza sativa, Zea mays, Citrus Sp
b. Zea mays, Citrus Sp, Mangifera indica
c. Mangifera indica, Citrus Sp, Zea mays
d. Zea mays, Citus Sp, Oryza sativa
63
6. Virus TMV menyebabkan daun pada tanaman tertentu menjadi keriput,
keriting dan berbercak-bercak kuning. TMV singkatan dari....
a. Tomatto Mosaic Virus c Tulip Mosaic Virus
b. Tobacco Mosaic Virus d. Tungro Mosaic Virus
7. Jika terjadi perkawinan antara induk jantan dan betina berarti terjadi proses
peleburan antara sel telur (ovum) dan sel sperma .Peristiwa ini disebut….
a. Fertilisasi c. Ovulasi
b. Menopause d. Menstruasi
8. Filtrat glomerulus merupakan hasil dari proses pembentukan urine pada tahap
filtrasi. Filtrat glomerulus disebut juga....
a. Filtrat tubulus c. Urine sekunder
b. Urine primer d. Urine sebenarnya
9. Budidaya tanaman dengan mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah
sebagai media tanam disebut....
a. Kultur jaringan c. Hidroponik
b. Aeroponik d. Tumpangsari
10. Diantara fenomena berikut yang bukan termasuk adaptasi morfologi adalah....
a. Daun jagung berwarna putih atau albino
b. Hibernasi pada beruang saat musim dingin
c. Taring harimau runcing dan tajam
d. Tanaman jati meranggas pada saat musim kemarau
11. Berikut ini yang bukan merupakan ekskret adalah….
a. Urea dalam keringat
b. Makanan setelah dimuntahkan
c. Amonia dalam urin
d. Karbondioksida dalam nafas yang dihembuskan
12. Penggunaan insektisida untuk mengendalikan hama yang terus-menerus dapat
menimbulkan kekebalan atau disebut ....
a. Adaptasi c. Imunitas
b. Resistensi d. Mutasi
64
13. Seorang penderita diabetes melitus harus mengurangi makanan yanag
mengandung karbohidrat, karena....
a. Penderita kekurangan hormon adrenalin
b. Di dalam tubuh, zat gula tidak terurai dalam ginjal
c. Lambung penderita tidak dapat mencerna
d. Penderita kekurangan hormon insulin
14. Gerak refleks merupakan gerak....
a. Gerak yang disadari sebelumnya
b. Gerak yang disadari setelah terjadi
c. Gerak yang berpusat di otak
d. Gerak yang tidak disebabkan oleh rangsang
15. Pengeluaran kelebihan air dalam bentuk tetes-tetes air dari tepi dan ujung
daun disebut....
a. Respirasi c. Eliminasi
b. Gutasi d. Transpirasi
16. Fotoreseptor merupakan reseptor pada retina yang berfungsi untuk menerima
rangsang yang berupa....
a. Cahaya c. Sentuhan
b. Kimia d. Suhu
17. Gen yang menentukan rambut keriting bersifat menutupi gen yang menetukan
rambut lurus.Maka gen yang menentukan rambut keriting disebut .....
a. Homozigot c. Resesif
b. Dominan d. Heterozigot
18. Kromosom haploid merupakan kromosom yang....
a. Jumlahnya setengah dari kromosom sel kelamin
b. Jumlahnya dua kali dari kromosom sel kelamin
c. Tidak berpasangan
d. Berpasang-pasangan
19. Salah satu penerapan bioteknologi modern dalam bidang pertanian adalah
penanaman secara aeroponik. Aeroponik mempunyai arti…
a. Pemberdayaan air c. Pemberdayaan lahan
65
b. Pemberdayaan tanah d. Pemberdayaan udara
20. Dari hasil persilangan diperoleh keturunan 18 mangga manis besar : 7 manis
kecil : 6 asam besar : 2 asam kecil. Apabila diketahui bahwa gen M dominan
terhadap gen m dan gen B dominan terhadap gen b, maka persilangan tersebut
diperoleh dari induk yang bergenotipe...
(keterangan: M: rasa manis; m: rasa asam; B: buah besar; b: buah kecil)
a. MMBB >< mmbb c. MmBb >< MmBb
b. MmBb >< mmbb d. Mmbb >< mmBB
21. Tikus hitam (HH) disilangkan dengan tikus putih (hh) menghasilkan
keturunan F1 abu-abu (Hh). Jika pada F2 dihasilkan 100 anak, jumlah anak
yang berwarna abu-abu adalah sebanyak....
a. 100 c. 50
b. 75 d. 25
22. Tanaman berbunga merah (dominan) disilangkan dengan tanaman berbunga
putih (resesif), maka keturunannya adalah….
a. 25 % merah : 75 % putih
b. 50 % merah : 50 % putih
c. 75 % merah : 25 % putih
d. 100 % merah
23. Persilangan antarsesama F1 menghasilkan F2 dengan perbandingan genotipe
MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1. Jika diketahui gen M dominan terhadap gen m,
kemungkinan untuk mendapatkan individu homozigot resesif adalah....
a. 25 % c. 75 %
b. 50 % d. 100 %
24. Marmut berbulu hitam (BB) halus (SS) disilangkan dengan marmut berbulu
putih (bb) kasar (ss) menghasilkan F1semuanya berbulu hitam halus. Jika
sesama F1 disilangkan, maka marmut berbulu hitam halus heterozigot
sempurna pada diagram ditunjukkan oleh nomor....
66
BS Bs bS Bs
BS 1 2 3 4
Bs 5 6 7 8
bS 9 10 11 12
bs 13 14 15 16
a. 1 dan 16 c. 4, 7, 10, dan 13
b. 2 dan 5 d. 1, 6, 11, dan 6
67
B. SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Bagaimana dampak bioteknologi terhadap lingkungan? Jelaskan jawabanmu!
2. Jelaskan perbedaan perkembangbiakan generatif dan vegetatif berdasarkan
gambar di bawah ini!
individu individu
individu
individu
individu
individu
skema perkembangan generatif skema perkembangan vegetatif
3. Berilah tanda cek (√) pada salah satu kolom sesuai dengan pernyataan!
No Bentuk gerak Gerak
biasa
Gerak
refleks
1. Tangan menulis jawaban saat ujian
2. Tangan mengibas saat kena panas korek
api
3. Kaki menyepak bola ke gawang
4. Mata berkedip saat terkena angin
berdebu
A B A
C D
B
E F
C
G
68
5. Menjerit kesakitan saat dicubit
6. Tangan menyendok makanan dalam
piring
Kesimpulan: perbedaan antara gerak refleks dan gerak biasa
yaitu................................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Amati keadaan fisik Anda dengan orang tua. Adakah persamaan dan
perbedaan?Jika ada, faktor dan materi genetik apa yang mempengaruhi,
jelaskan!
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urine!
69
TES TAHAP 3
Petunjuk pengisian:
1. Tulis identitas diri pada kolom sebelah kanan atas pada lembar jawaban!
2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan!
3. Waktu mengerjakan 40 menit.
A. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (X) pada pilihan a, b, c atau d!
1. Bakteri yang digunakan untuk menguraikan minyak pada proses pengolahan
limbah minyak adalah….
a. Pseudomonas c. Spirulina
b. Cladosporium d. Cyanobacteria
2. Lapisan bola mata yang yang berwarna putih dan keras disebut....
a. Sklera c. Pupil
b. Retina d. Iris
3. Mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam pembuatan tempe sebagai hasil
bioteknologi konvensional yaitu….
a. Rhizopus sp.
b. Saccharomyces sp.
c. Acetobacter sp.
d. Penicillium notatum
4. Organ pada sistem ekskresi manusia memiliki struktur yang terdiri atas
korteks, medula, ureter, dan pelvis. Nama organ ini adalah….
a. Pulmo c.Ren
b. Hepar d. Integumen
70
5. Berikut ini pasangan alat reproduksi wanita dan fungsinya yang tidak tepat
adalah.....
Alat reproduksi Fungsi
a. Ovarium Menghasilkan sel ovum
b. Oviduk Tempat terjadinya fertilisasi
C Rahim Tempat perkembangan embrio
d. Endometrium Menghasilkan hormon-hormon kelamin
6. Pada alat reproduksi laki-laki, vas deferens berfungsi untuk....
a. Tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (testosteron)
b. Saluran urine dan sperma
c. Menampung sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh
d. Saluran yang menghubungkan testis dan kantong sperma
7. Untuk memperbaiki mutu ternak biasanya dilakukan perkawinan antara
pejantan yang telah diketahui mutunya (biasanya dari luar negeri) dengan
betina-betina setempat. Persilangan tersebut dinamakan....
a. Inbreeding c. Outcrossing
b. Purebreeding d. Upbreeding
8. Yang merupakan istilah dalam bioteknologi modern adalah....
1) Dehidrasi
2) Transgenik
3) Hidrologi
4) Aeroponik
5) Transpirasi
a. 1 dan 4 c. 5 dan 3
b. 2 dan 4 d. 2 dan 3
9. Pada sistem saraf manusia, yang bertugas menerima rangsangan dari luar
tubuh disebut….
a. Sensorik c. Reseptor
b. Motorik d. konektor
71
10. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap musim hujan dan kemarau
disebut....
a. Hidrofit c. Halofit
b. Xerofit d. Tropofit
11. Faktor penentu sifat pada makhluk hidup adalah....
a. Genotipe c. Gen
b. Kromosom d. Fenotipe
12. Berbagai jenis tanaman sering dibudidayakan dengan cara mencangkok,
menyetek, merunduk, dan menyambung. Pembudidayaan ini merupakan
contoh perkembangbiakan....
a. Generatif c. Vegetatif
b. Adventif d. Partenogenesis
13. Pada ikan hiu, embrio berkembang di dalam telur dan menetas di dalam rahim
induk (bertelur-melahirkan). Tipe hewan ini disebut....
a. Ovipar c. Ovovivipar
b. Vivipar d. Ovovar
14. Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya.
Perubahan warna kulit bunglon dinamakan....
a. Autotomi c. Hibernasi
b. Mimikri d. Estivasi
15. Seorang wanita sudah tidak produktif untuk bereproduksi yang ditandai
dengan tidak mengalami menstruasi disebut....
a. Oogenesis c. Ovulasi
b. Permagenesis d. Menapause
16. Urutan proses pembentukan urine adalah…
a. Filtrasi – reabsorbsi – augmentasi
b. Reabsorbsi – filtrasi – augmentasi
c. Filtrasi – augmentasi – reabsorbsi
d. Reabsorbsi – augmentasi – filtrasi
17. Salah satu bentuk adaptasi morfologi hewan yang hidup di air adalah....
a. Tubuhnya bersisik
72
b. Berkembang biak dengan bertelur
c. Alat geraknya berupa sirip
d. Pembuahannya terjadi di luar tubu
18. Lingkaran DNA kecil yang terdapat di luar kromosom dalam sel bakteri yang
dapat digunakan sebagai pemindah gen ke dalam sel target disebut…
a. Plasmid c. Gen
b. Kromosom d. Lokus
19. Dalam suatu persilangan, sifat resesif tidak tampak pada fenotipe
keturunannya jika....
a. Gen resesif hilang
b. Gen resesif dengan gen dominan
c. Gen dominan bertambah
d. Gen resesif berkurang
20. Penyilangan jeruk manis dengan jeruk asam menghasilkan 301 jeruk manis
dan 99 jeruk asam. Jika gen M dominan terhadap gen m (M: gen manis dan m:
gen asam), maka genotipe kedua induk yang mungkin adalah....
a. Mm >< MM c. MM>< mm
b. Mm >< mm d. Mm >< Mm
21. Tanaman bunga mawar merah disilangkan dengan tanaman bunga mawar
putih. Keturunan F1 dari persilangan tersebut adalah 100 % tanaman bunga
mawar merah muda. Jika diketahui M adalah gen merah dan m adalah gen
putih. Perbandingan genotipe keturunan kedua (F2) dari persilangan tersebut
adalah….
a. MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
b. MM : Mm : mm = 2 : 1 : 1
c. MM : Mm : mm = 1 : 1 : 2
d. MM : Mm : mm = 2 : 2 : 1
22. Kacang kapri berbiji keriput disilangkan dengan kacang kapri berbiji bulat.
Diketahui gen pembawa sifat keriput adalah b, sedangkan gen pembawa sifat
biji bulat adalah B, jika kedua induknya adalah heterozigot, fenotipe dari F2
pada persilangan tersebut adalah....
73
a. Bulat : keriput = 3 : 1
b. Bulat : keriput =1 : 1
c. BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
d. Bb : bb = 3 : 1
23. Keturunan pertama (F1) dari persilangan antara tanaman padi berbatang tinggi
(Tt) dengan tanaman padi berbatang pendek (tt) adalah ....
a. 25 % padi tinggi (TT)
b. 50 % padi tinggi (Tt)
c. 50 % padi tinggi (TT)
d. 100 % padi tinggi (Tt)
24. Sapi gemuk (GG) dikawinkan dengan sapi kurus (gg), jika gemuk bersifat
dominan, maka F1 yang muncul adalah....
a. 50 % gemuk : 50 % kurus
b. 75% gemuk : 25 % kurus
c. 100 % gemuk
d. 100 % kurus
74
B. SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Berilah tanda cek (√) pada salah satu kolom sesuai dengan pernyataan!
No Jenis hewan Fertilisasi internal Fertilisasi eksternal
1. Ikan
2. Katak
3. Burung
4. Kambing
5. Kadal
6. Ular
Kesimpulan:
Hewan yang mengalami pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal) adalah
kelompok................................................................................................................,
sedangkan pembuahan di luar tubuh (fertilisasi eksternal) terjadi pada
kelompok.................................................................................................................
2. Sebutkan kemungkinan yang terjadi jika suatu jenis organisme pergi ke
tempat lain yang keadaan lingkungannya berbeda dengan keadaan lingkungan
asal!
3. Pasangkan organ yang terkena penyakit dengan jenis penyakit dan jelaskan
penyebabnya!
Organ Jenis penyakit Penyebab
1. Kulit Pneumonia 1............................
2. Ginjal Hepatitis 2.............................
3. Hati Cacar air 3..............................
4. Paru-paru Diabetes Melitus 4...............................
Leukimia
75
4. Lengkapi bagan proses reproduksi pada manusia di bawah ini!
Ovarium masak dan terjadi ovulasi
a)...................
sperma + (a) terjadi di oviduk
{proses b).....................}
c)...........................
menuju ke rahim
d)........................... dilahirkan
(waktu ± 9 bulan 10 hari)
5. Sebutkan contoh 2 penyakit / kelainan pada masing-masing alat indera
manusia!
76
Lampiran 5. Soal Tes Identifikasi Kesulitan Belajar
TES TAHAP 1
Petunjuk pengisian
4. Tulis identitas diri pada kolom sebelah kanan atas pada lembar jawaban!
5. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan!
6. Waktu mengerjakan 40 menit.
A. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(X) pada pilihan a, b, c atau d!
1. Pada saat membuat roti, agar adonannya dapat mengembang digunakan bahan
yang merupakan hasil fermentasi dari mikroorganisme. Mikroorganisme yang
dimaksud adalah ….
a. Saccharomyces cerevisiae
b. Lactobacillus bulgaricus
c. Aspergillus oryzae
d. Streptococcus thermophilus
2. Bakteri yang dapat bersimbiosis dengan tanaman famili Leguminosae adalah....
a. Rhizobium c. Salmonella
b. Bacillus brevis d. Bakteriomonas
3. AIDS merupakan penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Penyakit
ini disebabkan oleh....
a. Candida albicans
b. Human immunodeficiency virus
c. Human papilomavirus
d. Neisseria gonorrhoe
4. Bagian sel saraf yang berfungsi menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel
saraf yaitu ....
a. Neurilema c. Dendrit
b. Akson d. Mielin
77
5. Bagian ginjal yang mengandung jutaan alat penyaring adalah....
a. Pelvis c. Korteks
b. Medula d. Ureter
6. Neuron sensorik juga disebut sel saraf indera, karena sel saraf ini berfungsi....
a. Meneruskan impuls dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain
b. Membawa impuls saraf dari otak ke kelenjar
c. Membawa impuls saraf dai otak ke otot
d. Meneruskan rangsang dari indera ke saraf pusat
7. Tumbuhan higrofit beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara
mempunyai....
a. Daun sempit, tebal, dan banyak stomata
b. Daun lebar dan lapisan lilin yang tebal
c. Daun tebal, sedikit stomata, dan berlapis lilin
d. Daun tipis, lebar, dan banyak stomata
8. Perbedaan utama antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
terletak pada....
a. Mikroba yang digunakan
b. Teknologi yang diterapkan
c. Produk yang dihasilkan
d. Manfaat yang diperoleh
9. Evolusi pada makhluk hidup terjadi karena adanya....
a. Seleksi alam dan adaptasi
b. Adaptasi dan mutasi
c. Adaptasi dan reproduksi
d. Reproduksi dan mutasi
10. Di bawah ini, pernyataan yang benar tentang kelainana mata adalah ....
a. Presbiopi disebut juga rabun jauh, miopi disebut juga rabun dekat
b. Miopi disebut juga rabun jauh, presbiopi disebut juga rabun dekat
c. Miopi disebut juga rabun jauh, hipermetropi disebut juga rabun dekat
d. Hipermetropi disebut juga rabun jauh, miopi disebut juga rabun dekat
78
11. Ilmu yang mempelajari tentang penurunan sifat makhluk hidup disebut…
a. Mikrobiologi c. Ekologi
b. Genetika d. Taksonomi
12. Bunga mawar merah disilangkan dengan bunga mawar putih akan
menghasilkan bunga mawar merah muda. Munculnya sifat merah muda
karena adanya pola pewarisan....
a. Intermediet c. Resesif
b. Dominan d. Kriptomeri
13. Kaki itik mempunyai selaput yang menghubungkan jari-jari kakinya untuk
memudahkannya berenang dalam air. Keadaan ini merupakan contoh....
a. Adaptasi fisiologi c. Adaptasi anatomi
b. Adaptasi tingkah laku d. Adaptasi morfologi
14. Berikut ini cara-cara perkembangbiakan vegetatif, kecuali....
a. Membelah diri c. Umbi batang
b. Membentuk tunas d. Vivipar
15. Penggolongan kromosom menjadi metasentrik, akrosentrik, submetasentrik,
dan telosentrik didasarkan pada....
a. Bentuk sentromernya c. Jumlah sentromernya
b. Letak sentromernya d. Ada tidaknya sentromer
16. Bunga warna cokelat dominan (genotipe RR) disilangkan dengan bunga warna
putih (genotipe rr) menghasilkan F1. Jika F1 disilangkan sesamanya, maka
perbandingan genotipe F2-nya adalah.…
a. RR : Rr : rr = 1 : 2 : 1
b. Rr : RR : rr = 1 : 2 : 2
c. RR : rr = 3 : 1
d. Rr : rr = 1 : 3
79
17. Kacang kapri biji bulat warna cokelat (BBCC) disilangkan dengan kacang
kapri biji kisut warna putih (bbcc). Perbandingan fenotipe dan genotipe pada
F2 adalah....
a. Biji bulat coklat : biji bulat kisut : biji kisut coklat : biji kisut putih
9 : 3 : 3 : 1
b. Biji bulat coklat : biji bulat kisut : biji kisut putih : biji kisut coklat
9 : 3 : 3 : 1
c. Biji kisut putih : biji bulat coklat: biji kisut coklat : biji bulat kisut
9 : 3 : 3 : 1
d. Biji kisut putih : biji bulat kisut : biji kisut coklat : biji bulat coklat
9 : 3 : 3 : 1
18. Tanaman kedelai berbunga biru heterozigot disilangkan dengan tanaman
kedelai berbunga putih. Alel B (biru) dominan penuh terhadap alel b (putih).
Keturunan yang dihasilkan adalah....
a. 25 % ungu : 75 % putih
b. 50 % ungu : 50 % putih
c. 75 % ungu : 25 % putih
d. 100% ungu
19. Persilangan sesama Mm menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan
genotipe....
a. 3 : 1 c. 2 : 1 : 1
b. 1 : 2 : 1 d. 1 : 1 : 2
20. Kelinci hitam bergenotipe Hh dikawinkan dengan kelinci putih bergenotipe
hh. F1 hasil perkawinan tersebut adalah....
a. 100% hitam
b. Hitam : putih = 3 : 1
c. Hitam : putih = 1 : 3
d. Hitam : putih = 1 : 1
80
B. SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Sebutkan 5 macam produk bioteknologi yang kamu ketahui!
No Produk Bioteknologi Jenis produk Jenis
Bioteknologi
1.
2.
3.
4.
2. Lengkapi bagan sistem saraf di bawah ini!
1).................
saraf pusat
2)...................
Sistem saraf
Saraf somatik
3)..................
5)...................
4)..................
6)..................
81
3. Urutkan proses mendengar pada manusia!
Bunyi ............. . ............. ................ (telinga tengah)
.............. ............ ............ (telinga dalam)............ ............
................. Urat saraf pendengaran .............. diolah kita mengenali
bunyi.
4. Bagaimana embrio dalam perut ibu memperoleh makanan?dan apa fungsi dari
amnion atau air ketuban?
5. Isilah kolom sebelah kanan sesuai dengan pernyataan pada kolom sebelah kiri!
No Fenomena Jenis adaptasi
1. Tanaman jati meranggas pada musim kemarau
2. Kerbau berkubang pada siang hari yang panas
3. Bentuk paruh burung pengisap madu yang kecil,
runcing, dan panjang
4. Setiap saat ikan paus muncul ke permukaan air
untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya
5. Ikan mas banyak minum dan mengeluarkan
sedikit urine
6. Saluran pencernaan pada herbivora panjang dan
menghasilkan selulose
(1)tingkap jorong –(2) liang telinga –(3) martil – (4)otak besar – (5) gendang telinga – (6)sanggurdi – (7)cairan limfa di rumah siput –(8) landasan – (9)daun telinga –(10) ujung saraf terangsang
82
TES TAHAP 2
Petunjuk pengisian:
1. Tulis identitas diri pada kolom sebelah kanan atas pada lembar jawaban!
2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan!
3. Waktu mengerjakan 40 menit.
A. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(X) pada pilihan a, b, c atau d!
1. Berikut ini merupakan khamir yang digunakan dalam pembuatan protein sel
tunggal, yaitu….
a. Spirulina c. Scenedesmus
b. Chlorella d. Candida utilis
2. Aspergillus oryzae digunakan dalam pembentukan salah satu produk
bioteknologi berupa....
a. Mentega c. Kecap
b. Keju d. Yoghurt
3. Lactobacillus sp merupakan mikroorganisme yang berperan dalam
pembuatan....
a. Penisilin c. Keju
b. Yoghurt d. Tempe
4. Pada otak manusia, pusat penglihatan terletak pada ...
a. Cerebelum c. Medula oblongata
b. Cerebrum d. Medula spinalis
5. Nama ilmiah untuk mangga, jeruk dan jagung secara berurutan adalah….
a. Oryza sativa, Zea mays, Citrus Sp
b. Zea mays, Citrus Sp, Mangifera indica
c. Mangifera indica, Citrus Sp, Zea mays
d. Zea mays, Citus Sp, Oryza sativa
83
6. Jika terjadi perkawinan antara induk jantan dan betina berarti terjadi proses
peleburan antara sel telur (ovum) dan sel sperma .Peristiwa ini disebut….
a. Fertilisasi c. Ovulasi
b. Menopause d. Menstruasi
7. Filtrat glomerulus merupakan hasil dari proses pembentukan urine pada tahap
filtrasi. Filtrat glomerulus disebut juga....
a. Filtrat tubulus c. Urine sekunder
b. Urine primer d. Urine sebenarnya
8. Budidaya tanaman dengan mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah
sebagai media tanam disebut....
a. Kultur jaringan c. Hidroponik
b. Aeroponik d. Tumpangsari
9. Diantara fenomena berikut yang bukan termasuk adaptasi morfologi adalah....
a. Daun jagung berwarna putih atau albino
b. Hibernasi pada beruang saat musim dingin
c. Taring harimau runcing dan tajam
d. Tanaman jati meranggas pada saat musim kemarau
10. Berikut ini yang bukan merupakan ekskret adalah….
a. Urea dalam keringat
b. Makanan setelah dimuntahkan
c. Amonia dalam urin
d. Karbondioksida dalam nafas yang dihembuskan
11. Penggunaan insektisida untuk mengendalikan hama yang terus-menerus dapat
menimbulkan kekebalan atau disebut ....
a. Adaptasi c. Imunitas
b. Resistensi d. Mutasi
12. Seorang penderita diabetes melitus harus mengurangi makanan yanag
mengandung karbohidrat, karena....
a. Penderita kekurangan hormon adrenalin
b. Di dalam tubuh, zat gula tidak terurai dalam ginjal
c. Lambung penderita tidak dapat mencerna
84
d. Penderita kekurangan hormon insulin
13. Pengeluaran kelebihan air dalam bentuk tetes-tetes air dari tepi dan ujung daun
disebut....
a. Respirasi c. Eliminasi
b. Gutasi d. Transpirasi
14. Fotoreseptor merupakan reseptor pada retina yang berfungsi untuk menerima
rangsang yang berupa....
a. Cahaya c. Sentuhan
b. Kimia d. Suhu
15. Gen yang menentukan rambut keriting bersifat menutupi gen yang menetukan
rambut lurus.Maka gen yang menentukan rambut keriting disebut .....
a. Homozigot c. Resesif
b. Dominan d. Heterozigot
16. Dari hasil persilangan diperoleh keturunan 18 mangga manis besar: 7 manis
kecil : 6 asam besar : 2 asam kecil. Apabila diketahui bahwa gen M dominan
terhadap gen m dan gen B dominan terhadap gen b, maka persilangan tersebut
diperoleh dari induk yang bergenotipe...
(keterangan: M: rasa manis; m: rasa asam; B: buah besar; b: buah kecil)
a. MMBB >< mmbb c. MmBb >< MmBb
b. MmBb >< mmbb d. Mmbb >< mmBB
17. Tikus hitam (HH) disilangkan dengan tikus putih (hh) menghasilkan keturunan
F1 abu-abu (Hh). Jika pada F2 dihasilkan 100 anak, jumlah anak yang
berwarna abu-abu adalah sebanyak....
a. 100 c. 50
b. 75 d. 25
18. Tanaman berbunga merah (dominan) disilangkan dengan tanaman berbunga
putih (resesif), maka keturunannya adalah….
a. 25 % merah : 75 % putih
b. 50 % merah : 50 % putih
c. 75 % merah : 25 % putih
d. 100 % merah
85
19. Persilangan antarsesama F1 menghasilkan F2 dengan perbandingan genotipe
MM: Mm : mm = 1 : 2 : 1. Jika diketahui gen M dominan terhadap gen m,
kemungkinan untuk mendapatkan individu homozigot resesif adalah....
a. 25 % c. 75 %
b. 50 % d. 100 %
20. Marmut berbulu hitam (BB) halus (SS) disilangkan dengan marmut berbulu
putih (bb) kasar (ss) menghasilkan F1semuanya berbulu hitam halus. Jika
sesama F1 disilangkan, maka marmut berbulu hitam halus heterozigot
sempurna pada diagram ditunjukkan oleh nomor....
BS Bs bS Bs
BS 1 2 3 4
Bs 5 6 7 8
bS 9 10 11 12
bs 13 14 15 16
a. 1 dan 16 c. 4, 7, 10, dan 13
b. 2 dan 5 d. 1, 6, 11, dan 6
86
B. SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Bagaimana dampak bioteknologi terhadap lingkungan? Jelaskan jawabanmu!
2. Jelaskan perbedaan perkembangbiakan generatif dan vegetatif berdasarkan
gambar di bawah ini!
individu individu
individu
individu
individu
individu
skema perkembangan generatif skema perkembangan vegetative
3. Berilah tanda cek (√) pada salah satu kolom sesuai dengan pernyataan!
No Bentuk gerak Gerak
biasa
Gerak
refleks
1. Tangan menulis jawaban saat ujian
2. Tangan mengibas saat kena panas korek
api
3. Kaki menyepak bola ke gawang
A B A
C D
B
E F
C
G
87
4. Mata berkedip saat terkena angin
berdebu
5. Menjerit kesakitan saat dicubit
6. Tangan menyendok makanan dalam
piring
Kesimpulan: perbedaan antara gerak refleks dan gerak biasa
yaitu................................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Amati keadaan fisik Anda dengan orang tua. Adakah persamaan dan
perbedaan?Jika ada, faktor dan materi genetik apa yang mempengaruhi,
jelaskan!
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urine!
88
TES TAHAP 3
Petunjuk pengisian:
1. Tulis identitas diri pada kolom sebelah kanan atas pada lembar jawaban!
2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan!
3. Waktu mengerjakan 40 menit.
A. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(X) pada pilihan a, b, c atau d!
1. Lapisan bola mata yang yang berwarna putih dan keras disebut....
a. Sklera c. Pupil
b. Retina d. Iris
2. Mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam pembuatan tempe sebagai hasil
bioteknologi konvensional yaitu….
a. Rhizopus sp.
b. Saccharomyces sp.
c. Acetobacter sp.
d. Penicillium notatum
3. Organ pada sistem ekskresi manusia memiliki struktur yang terdiri atas korteks,
medula, ureter, dan pelvis. Nama organ ini adalah….
a. Pulmo c.Ren
b. Hepar d. Integumen
4. Berikut ini pasangan alat reproduksi wanita dan fungsinya yang tidak tepat
adalah.....
Alat reproduksi Fungsi
a. Ovarium Menghasilkan sel ovum
b. Oviduk Tempat terjadinya fertilisasi
C Rahim Tempat perkembangan embrio
d. Endometrium Menghasilkan hormon-hormon kelamin
89
5. Pada alat reproduksi laki-laki, vas deferens berfungsi untuk....
a. Tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (testosteron)
b. Saluran urine dan sperma
c. Menampung sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh
d. Saluran yang menghubungkan testis dan kantong sperma
6. Untuk memperbaiki mutu ternak biasanya dilakukan perkawinan antara pejantan
yang telah diketahui mutunya (biasanya dari luar negeri) dengan betina-betina
setempat. Persilangan tersebut dinamakan....
a. Inbreeding c. Outcrossing
b. Purebreeding d. Upbreeding
7. Pada sistem saraf manusia, yang bertugas menerima rangsangan dari luar tubuh
disebut….
a. Sensorik c. Reseptor
b. Motorik d. konektor
8. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap musim hujan dan kemarau
disebut....
a. Hidrofit c. Halofit
b. Xerofit d. Tropofit
9. Faktor penentu sifat pada makhluk hidup adalah....
a. Genotipe c. Gen
b. Kromosom d. Fenotipe
10. Berbagai jenis tanaman sering dibudidayakan dengan cara mencangkok,
menyetek, merunduk, dan menyambung. Pembudidayaan ini merupakan contoh
perkembangbiakan....
a. Generatif c. Vegetatif
b. Adventif d. Partenogenesis
11. Pada ikan hiu, embrio berkembang di dalam telur dan menetas di dalam rahim
induk (bertelur-melahirkan). Tipe hewan ini disebut....
a. Ovipar c. Ovovivipar
b. Vivipar d. Ovovar
90
12. Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Perubahan
warna kulit bunglon dinamakan....
a. Autotomi c. Hibernasi
b. Mimikri d. Estivasi
13. Seorang wanita sudah tidak produktif untuk bereproduksi yang ditandai dengan
tidak mengalami menstruasi disebut....
a. Oogenesis c. Ovulasi
b. Permagenesis d. Menapause
14. Salah satu bentuk adaptasi morfologi hewan yang hidup di air adalah....
a. Tubuhnya bersisik
b. Berkembang biak dengan bertelur
c. Alat geraknya berupa sirip
d. Pembuahannya terjadi di luar tubuh
15. Lingkaran DNA kecil yang terdapat di luar kromosom dalam sel bakteri yang
dapat digunakan sebagai pemindah gen ke dalam sel target disebut…
a. Plasmid c. Gen
b. Kromosom d. Lokus
16. Penyilangan jeruk manis dengan jeruk asam menghasilkan 301 jeruk manis dan
99 jeruk asam. Jika gen M dominan terhadap gen m (M: gen manis dan m: gen
asam), maka genotipe kedua induk yang mungkin adalah....
a. Mm >< MM c. MM>< mm
b. Mm >< mm d. Mm >< Mm
17. Tanaman bunga mawar merah disilangkan dengan tanaman bunga mawar putih.
Keturunan F1 dari persilangan tersebut adalah 100 % tanaman bunga mawar
merah muda. Jika diketahui M adalah gen merah dan m adalah gen putih.
Perbandingan genotipe keturunan kedua (F2) dari persilangan tersebut adalah….
a. MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
b. MM : Mm : mm = 2 : 1 : 1
c. MM : Mm : mm = 1 : 1 : 2
d. MM : Mm : mm = 2 : 2 : 1
91
18. Kacang kapri berbiji keriput disilangkan dengan kacang kapri berbiji bulat.
Diketahui gen pembawa sifat keriput adalah b, sedangkan gen pembawa sifat biji
bulat adalah B, jika kedua induknya adalah heterozigot, fenotipe dari F2 pada
persilangan tersebut adalah....
a. Bulat : keriput = 3 : 1
b. Bulat : keriput =1 : 1
c. BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
d. Bb : bb = 3 : 1
19. Keturunan pertama (F1) dari persilangan antara tanaman padi berbatang tinggi
(Tt) dengan tanaman padi berbatang pendek (tt) adalah ....
a. 25 % padi tinggi (TT)
b. 50 % padi tinggi (Tt)
c. 50 % padi tinggi (TT)
d. 100 % padi tinggi (Tt)
20. Sapi gemuk (GG) dikawinkan dengan sapi kurus (gg), jika gemuk bersifat
dominan, maka F1 yang muncul adalah....
a. 50 % gemuk : 50 % kurus
b. 75% gemuk : 25 % kurus
c. 100 % gemuk
d. 100 % kurus
B. SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Berilah tanda cek (√) pada salah satu kolom sesuai dengan pernyataan!
No Jenis hewan Fertilisasi internal Fertilisasi eksternal
1. Ikan
2. Katak
3. Burung
4. Kambing
92
5. Kadal
6. Ular
Kesimpulan:
Hewan yang mengalami pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal) adalah
kelompok................................................................................................................,
sedangkan pembuahan di luar tubuh (fertilisasi eksternal) terjadi pada
kelompok.................................................................................................................
2. Sebutkan kemungkinan yang terjadi jika suatu jenis organisme pergi ke tempat
lain yang keadaan lingkungannya berbeda dengan keadaan lingkungan asal!
3. Pasangkan organ yang terkena penyakit dengan jenis penyakit dan jelaskan
penyebabnya!
Organ Jenis penyakit Penyebab
1. Kulit Pneumonia 1............................
2. Ginjal Hepatitis 2.............................
3. Hati Cacar air 3..............................
4. Paru-paru Diabetes Melitus 4...............................
Leukimia
4. Lengkapi bagan proses reproduksi pada manusia di bawah ini!
Ovarium masak dan terjadi ovulasi
a)...................
sperma + (a) terjadi di oviduk
{proses b).....................}
c)...........................
menuju ke rahim
d)........................... dilahirkan
(waktu ± 9 bulan 10 hari)
93
5. Sebutkan contoh 2 penyakit / kelainan pada masing-masing alat indera manusia!
94
Lampiran 7. Kisi-kisi Angket
Kisi-Kisi Angket Identifikasi Kesulitan Belajar
Faktor No. item
Internal
1. Minat 2, 3
2. Motivasi 4, 5
3. Intelegensi 6, 7
4. Kebiasaan belajar 8, 9
5. Kesehatan 10, 11
Eksternal
Lingkungan keluarga
1.Tingkat ekonomi dan
pendidikan keluarga
12, 13
2. Hubungan siswa dengan
keluarga
14, 15
3. Pengaturan waktu belajar 16, 17
Lingkungan sekolah
1. Hubungan siswa dengan
guru
18, 19
2. Organisasi 20, 21
3. Hubungan antarteman
belajar
22, 23
4. Alat-alat dan bahan
pelajaran
24, 25
5.Metode pembelajaran 26, 27, 28
Lingkungan
masyarakat
Lingkungan rumah 29, 30
95
Lampiran 11. Daftar Nilai Siswa kelas IX
Kelas 9A
No No
Induk NAMA SISWA
Nilai rata-rata UH Kesulitan
Belajar* Matematika
Bahasa
Inggris
Bahasa
Indonesia
IPA
Biologi
1 1895 Agus Nur Indah 73 78 68 65
2 1862 Andi Sucipto 60 60 55 65,5
3 1740 Arik Inawan 45 57,5 56 55
4 1899 Aryawati R 65 67,5 59,5 66,5
5 2006 Bima Budi H 74 60,5 66 62,5
6 1969 Budi Arso 67,5 59 53,5 66,5
7 1970 Dani Nur Kholis 65,5 60 56,5 65,5
8 1936 Dedi Nugroho 75 62,5 60,5 62
9 1904 Dedy Efendi 70 65 66 59 √
10 1905 Dendi Nur Cahyo 60 62,5 60 66,5
11 2009 Devika N 65 62,5 65,5 64
12 1871 Dian Tri Astutik 75 62,5 73 67,5
13 2014 Elisa Yulita 72,5 57 56 62
14 1974 Fandi Fabrian 72,5 59,5 52 66,5
15 1913 Febrina A 67,5 62,5 71 79
16 2018 Heny S 67,5 61,5 55,5 71,5
17 1945 Ina Nur Aisah 70 67,5 62 68
18 1982 Lili Yulianti 75 62,5 54 54
19 2021 Linda Putri A 65 67,5 68 80,5
20 1916 Lisa O 72,5 71,5 76 75
21 1985 Lusiana K 60,5 70 68 71,5
22 1919 Nova Isdayanti 72,5 60 49 56
96
23 1923 Rista Kumala S 72,5 76,5 68 64,5 √
24 1995 Siti Nur Aisyah 63 65 69,5 78
25 2031 Slamet Isnanti 66,5 82,5 69,5 89
26 1890 Umi Nurul A 71,5 75 67,5 58 √
Kesulitan belajar *: Siswa yang mempunyai nilai IPA di bawah KKM (<65)
sedangkan nilai 3 mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia) sudah mencapai KKM (>65)
97
Kelas 9B
No No Induk NAMA SISWA
Nilai rata-rata UH Kesulitan Belajar*
Matematika Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
IPA Biologi
1 1858 Abimayudi 73,5 67,5 53,5 68,5
2 1968 Any Ita Zulfia 57,5 74 57,5 62
3 1898 Arga Raswanto 74 72,5 63,5 65,5
4 1884 Aris Nurtiana 65 77,5 71 64 √
5 1978 Ayu Mahmudah 32,5 78 59 77
6 1878 Bahrodin 74 78,5 81 86
7 1949 Budi Suroso 76,5 79 69,5 76,5
8 2013 David Saputro 75 72,5 72 81
9 1882 Dinar Ayu A. 65 77,5 71,5 65,5
10 1889 Edy Santoso 78 71 60,5 72,5
11 2025 Fitri Nur Hidayah 75,5 85,5 76 78
12 1865 Gita Susi Lestari 69 81,5 70 64 √
13 1957 Heti Prasmawati 56,5 77,5 67 69
14 1990 Luluk Handika M 67,5 80 60 71
15 1864 M. Danar 37,5 69 68,5 61,5
16 2026 Ngasmuah 72,5 81,5 56 65
17 1867 Nova Andriyani 84 76 66 63 √
18 1886 Pratiwi Ayu K. 72,5 79 69 66,5
19 1876 Ravie Setya P. 67,5 75 68 58 √
20 1934 Renda Andani 70 76,5 69 63 √
21 1885 Reno Setiawan 79 80 74,5 78,5
22 1928 Ricko Adi S 72,5 80 70,5 80
23 1935 Septi Wiyandari 75 76,5 74,5 69
24 1892 Sri Wiyarti 65 76,5 64,5 65,5
25 2011 Wulan Suciati 60 80 64,5 75,5
26 2029 Yasinta Indriani 66,5 79 73,5 79
Kesulitan belajar *: Siswa yang mempunyai nilai IPA di bawah KKM (<65)
sedangkan nilai 3 mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia) sudah mencapai KKM (>65)
98
Kelas 9 C
No No Induk NAMA SISWA
Nilai rata-rata UH Kesulitan Belajar*
Matematika Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
IPA Biologi
1 1965 Aditya Pampi Pratama 67,5 61,5 59,5 612 1896 Agus Setiawan 72,5 66,5 68,5 61,5 √ 3 1931 Andhika Dwi Alfianto 85 65 66,5 57,5 √ 4 1863 Anggy Windy Novita 72,5 69 65 59 √ 5 1932 Arum Sekar Mawarni 67,5 84 70 58,5 √ 6 1967 Asti Debby Maharani 82,5 80 71,5 85,57 1900 Bayu Chrisna Putra 65 68 59,5 708 1902 Citra Putri Anjarwati 55 72 64 669 1870 Dhiyah Mundriyati 57,5 77,5 67 65,510 2010 Dina Fatmalasari 60 73 59,5 6311 1908 Dinda Intan Pratiwi 75 80 70,5 82,512 1942 Edi Saputra 52 65 61,5 69,513 1912 Fahmi Syauqi 67,5 72,5 68 7814 1947 Lailatul Refanika 85 76,5 70,5 7815 1948 Linda Saputri 60 81,5 81,5 71,516 1953 Megawati 67,5 81,5 72,5 7017 1986 Mei Lia Milasanti 66 84,5 60,5 6018 1922 Riski Fauziah Aprilika 72,5 70 68 53 √ 19 1993 Ryan Wicaksono 70 71,5 62,5 6620 1924 Saiful Anwar 70 70 64,5 7421 1925 Septi Klarasari 70 67,5 68 64,5 √ 22 1994 Siska Karantika 90 82,5 74 83,523 1996 Sutarni 72,5 70 69 56,5 √ 24 1891 Winda Ayu Santika 72,5 72,5 70 60 √ 25 2035 Yudi Kurniawan 70 76 70 54 √ 26 2000 Yunita Sari 67,5 74 67 63,5 √
Kesulitan belajar *: Siswa yang mempunyai nilai IPA di bawah KKM (<65)
sedangkan nilai 3 mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia) sudah mencapai KKM (>65)
99
Kelas 9 D
No No Induk
NAMA SISWA Nilai rata-rata UH Kesulitan
Belajar* Matematika
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
IPA Biologi
1 2001 Achmad Syacndan M 84 82,5 76 61,5 √ 2 1894 Agit Setyani Victoria 83 82,5 81,5 33,5 √ 3 2003 Alika Puput Savitri 81,5 87,5 71 62,5 √ 4 2005 Antoko Ponco W 64 85 72,5 64 √ 5 1866 Ayu Retno Sari 55 85 73 60,5 √ 6 1933 Ayunda Dwi A 83 77,5 77,5 66,5 7 1901 Bela Astina 72 82,5 81,5 58 √ 8 1869 Deni Eriyanto 70,5 82,5 72,5 70,5 9 1971 Dian Wahyu T 83 90 72,5 65,5 10 1939 Diana Ambarwati 62 57,5 75,5 62,5 11 1941 Dwi Krista Erina 66,5 57,5 76,5 66,5 12 1910 Evi Eliyani 79 75 72 55 √ 13 1911 Fahmi Sofian 78 40 75 59,5 14 1977 Ginanjar Adi Saputra 69 72,5 72,5 69 15 2019 Indra Laila Peristiana 74 85 82 76,5 16 1879 Indri Cahyaningrum 76 77,5 79 73,5 17 1880 Joko Supriyanto 86,5 85 74 68,5 18 2020 Laili Robiah H 63 57,5 78 61,5 19 1983 Lukman Kosim 78 82,5 74 63,5 √ 20 1950 Luluk Setyawati 73 85 73 75,5 21 1883 Nesti Andayani 67,5 57,5 78 69 22 1920 Nur'aini 55 80 77 68,5 23 1959 Riyan Mas Dewi J 47 57,5 76 72,5 24 1960 Rosita Dwi Handayani 73 85 74 65 25 1926 Sukmajati Nugroho 79 50 65 58 26 2034 Suwitri 75 67,5 74 65
Kesulitan belajar *: Siswa yang mempunyai nilai IPA di bawah KKM (<65)
sedangkan nilai 3 mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia) sudah mencapai KKM (>65)
100
Kelas 9E
No No Induk
NAMA SISWA Nilai rata-rata UH Kesulitan
Belajar* Matematika
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
IPA Biologi
1 2008 Danik Tricahyani 81 90 75,5 81,5 2 2012 Dwi Waluyo Sejati 70 30 69,5 62,5 3 1972 Ega Aprinia Hapsari 75 60 76 65,5 4 2015 Evit Lusiyanti 71 80 72,5 71,5 5 2016 Fardani Surya P 76,5 70 78,5 60,5 √ 6 1874 Faridlotul Azizah 91 90 78 66 7 1915 Fina Kholisatur R 72,5 65 76 66 8 1877 Galang kukuh P 73,5 65 78 67,5 9 1714 Guntur Wijaya W 73,5 70 67,5 66,5 10 1979 Hammam Rizky D 86 85 78,5 77 11 1980 Hani Atum M 91 50 66,5 70,5 12 2022 Mendiani Tutuk A 77 55 78 62,5 13 1989 Nery Elvana H 95,5 90 73 74 14 2215 Nur'aini Indriyani 66 20 69 62 15 1956 Puspita Diana Safitri 86,5 100 76 73,5 16 1921 Rian Ardiansyah 77,5 55 77,5 64,5 17 1992 Riki Resbiyanto 78,5 65 65,5 79,5 18 1887 Seli Cahyaningsih 75 65 73 71,5 19 1888 Sholikhul Umam 73,5 40 72 67 20 2030 Siti Alfiyah 57,5 50 75,5 67,5 21 1997 Vidi Maulana Nur R 82,5 50 79 66 22 1998 Vinda Rochmanda P 74,5 65 80,5 74,5 23 1962 Wahyu Fitrianingsih 71 60 72,5 76 24 1963 Wijaya Andi Pranoto 74 55 80 79
Kesulitan belajar *: Siswa yang mempunyai nilai IPA di bawah KKM (<65)
sedangkan nilai 3 mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia) sudah mencapai KKM (>65)
101
Kelas 9 F
No No Induk
NAMA SISWA Nilai rata-rata UH Kesulitan
Belajar* Matematika
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
IPA Biologi
1 1859 Adinda Kursina 71,5 100 77,5 69,5 2 2002 Afif Fudin 53 75 75,5 62,5 3 1861 Aldia Fai Irnowan 65,5 80 70 66,5 4 2004 Anang Eko Prasetyo 59 70 72,5 72,5 5 1966 Arti Asih Purwanti 77 95 77 76,5 6 2007 Cecep Yuhana 91,5 80 82 72,5 7 1938 Dewi Indriyani 38 35 77,5 69 8 1907 Dimas Restu P 74 90 76,5 71 9 1909 Dwi Mariana 54 90 85,5 65 10 1872 Eva Eriyanti 90 40 80,5 62,5 11 1873 Eva Rizka Adheana 91,5 60 78,5 69 12 1975 Fani Kurniawan 77,5 60 73 71,5 13 1944 Ifa Setiyani 96 55 73,5 55,5 14 1981 Ika Indah K 62,5 85 80 63,5 15 1984 Lulut Riyan Utomo 72 35 70 60 16 1951 Lusi Puji Rahayu 59 65 77,5 59,5 17 1881 Mira Anggriani 66,5 50 79,5 74 18 2023 Neva Nurlita 65,5 85 79 69 19 2024 Nova Derian 59 40 71 58 20 1991 Putri Rosita Irawati 70,5 60 83,5 72,5 21 2027 Reni Tiara 84 90 70,5 60,5 √ 22 2028 Renita Indriyani 65 95 79,5 83 23 1958 Ricky Adi Prasetyo 69 80 72,5 68 24 2032 Sri Mutmaidah 57 45 85 58,5
Kesulitan belajar *: Siswa yang mempunyai nilai IPA di bawah KKM (<65)
sedangkan nilai 3 mata pelajaran lain (Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia) sudah mencapai KKM (>65)
102
Lampiran 12. Kesulitan siswa dalam hal penulisan nama ilmiah
No. Kode siswa
nomor soal Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. DE 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 7 46.7 2. RKS 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 9 60 3. UNA 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4 26.7 4. AN 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11 73.3 5. GSL 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 9 60 6. NAI 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 11 73.3 7. RSP 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 66.7 8. RA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 7 46.7 9. AS 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 6 40 10. ADA 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 8 53.3 11. AWN 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 8 53.3 12. ASM 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6 40 13. RFA 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 8 53.3 14. SK 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 7 46.7 15. ST 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 8 53.3 16. WAS 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6 40 17. YK 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 7 46.7 18. YS 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 6 40 19. ASC 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 7 46.7 20. ASV 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 9 60 21. APS 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 8 53.3 22. APW 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 7 46.7 23. ARS 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 8 53.3 24. BA 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 9 60 25. EE 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 7 46.7 26. LK 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 6 40 27. FSP 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 6 40 28. RT 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 13.3 Keterangan:
data yang berwarna adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam hal penulisan
nama ilmiah
3 dari 28 siswa mengalami kesulitan belajar IPA Biologi dalam hal penulisan
nama ilmiah
103
Lampiran 13. Kesulitan siswa dalam hal penggunaan istilah asing
No. Kode siswa
nomor soal Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. DE 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 20 66.67 2. RKS 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 23 76.67 3. UNA 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 15 50 4. AN 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 15 50 5. GSL 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 20 66.67 6. NAI 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 15 50 7. RSP 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 14 46.67 8. RA 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 12 40 9. AS 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 15 50 10. ADA 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 17 56.67 11. AWN 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 19 63.33 12. ASM 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19 63.33 13. RFA 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 19 63.33 14. SK 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 70 15. ST 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 13 43.33 16. WAS 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19 63.33 17. YK 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 15 50 18. YS 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 18 60 19. ASC 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 19 63.33 20. ASV 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 16 53.33 21. APS 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 16 53.33 22. APW 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 15 50 23. ARS 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 20 66.67 24. BA 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 22 73.33 25. EE 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 13 43.33 26. LK 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 13 43.33 27. FSP 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 13 43.33 28. RT 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 10 33.33
Keterangan: data yang berwarna adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam hal penggunaan istilah asing.Sebanyak 22 siswa menalami kesulitan dalam hal penggunaan istilah asing
104
Lampiran 14. Kesulitan siswa dalam hal materi yang berkaitan dengan perhitungan
No. Kode siswa
nomor soal
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. DE 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 20
2. RKS 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 7 46.7
3. UNA 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 5 33.3
4. AN 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 8 53.3
5. GSL 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 6 40
6. NAI 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 7 46.7
7. RSP 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 53.3
8. RA 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 7 46.7
9. AS 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 26.7
10. ADA 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 33.3
11. AWN 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 33.3
12. ASM 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 26.7
13. RFA 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 8 53.3
14. SK 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 20
15. ST 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 5 33.3
16. WAS 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 26.7
17. YK 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 33.3
18. YS 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 26.7
19. ASC 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 7 46.7
20. ASV 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 6 40
21. APS 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 7 46.7
22. APW 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 13.3
23. ARS 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 10 66.7
24. BA 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 6 40
25. EE 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 6 40
26. LK 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 11 73.3
27. FSP 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 5 33.3
28. RT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan:
105
data yang berwarna adalah siswa yang mengalami kesulitan pada materi yang berkaitan
dengan perhitungan 26 dari 28 siswa mengalami kesulitan belajar IPA Biologi dalam hal perhitungan
106
Lampiran 15 . Kesulitan siswa dalam hal pemahaman konsep abstrak
No. Kode siswa
Nomor soal Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. DE 0 2 1.5 1.5 0 2 1 0 1 0 0 2 0 0 2 13 22 2. RKS 1.5 1.5 0 2.5 3 0 0 4.5 0 0 0 1 0 0.5 1 15.5 26.3 3. UNA 2 3 0 2 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0.5 0 11.5 19.5 4. AN 3 3 0.5 2 1 2 4 2 0 1 1 1 1 1 2 24 40.7 5. GSL 3 2 5 2 2 1.5 3 2 3 2 2 2 5 3 3 40.5 68.6 6. NAI 4 1 3 3 3 0 0.5 1.5 1 0 2.5 2 4 1 4 30.5 51.7 7. RSP 1 2 2 3 2 0 1.5 0.5 2 2 2 2 2 0 2 24 40.7 8. RA 0 2 3 0 2 0.5 2 3 1 1 0 0 0 0.5 2 17 28.8 9. AS 0 2 2 3 2 0.5 2 3 2 2 0 3 2 2 0.5 26 44.1 10. ADA 1 2 2.5 1 1 0.5 2 1 1 1 1 2 1.5 0.5 1.5 19 32.2 11. AWN 6 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 38.5 65.3 12. ASM 2.5 3 2 3 2 0.5 2 3 0 1 0 1.5 0 1 2.5 24 40.7 13. RFA 0 3 0 3 1.5 0.5 4 3 0 2 0 0 0 0 3 19.5 33.1 14. SK 6 3 3 3 2 2 3 2 1 0 0 2 0 3 3 33 55.9 15. ST 6 3 2 1.5 0.5 0.5 4 3 1 1 1 0 2 3 3 31.5 53.4 16. WAS 2 3,5 3 3 3 2 0.5 2 2 1 2 2 2,5 1 2 25.5 43.2 17. YK 5.5 3 2 1.5 1 1 2 3 1 1 0.5 2 2 2.5 3 30.5 51.7 18. YS 0.5 2 3 2 0 0.5 2 3 0 1 0 1 0.5 0 2 17.5 29.7 19. ASC 2 0.5 2.5 0 2 0 0 3 0 0 0 2 0 0.5 1 13.5 22.9 20. ASV 6 0 2 3 1.5 0.5 0 0 3 2 0 0 2 1 2.5 22.5 38.1 21. APS 4 3 2 3 1.5 1.5 3 2.5 0 2 1 1.5 3 2 2.5 32 54.2 22. APW 1 2 4.5 1 2.5 2.5 1 2 1 0 2.5 0.5 1.5 0 2 24 40.7 23. ARS 4 3 2 3 2 1.5 3 3 3 2 3 2 3 3 3 39.5 66.9 24. BA 3 3 0.5 3 2 0.5 4 2.5 2 1 1 2.5 3 1 2.5 31 52.5 25. EE 2 1 0.5 2 1 1 1 2 0 1 1.5 0.5 2 2 3 20 33.9 26. LK 4 3 1 3 1.5 3 3 3 2 2 0.5 0.5 2 1.5 2.5 32 54.2 27. FSP 0 2 1 2 1.5 1 1 0 2 1 2 1 1 2 0.5 17.5 29.7 28. RT 2 2 1 3 1 1 0 2 0 1 2 2 1.5 2 0 20.5 34.7
Keterangan:
skor minimum= 50% x skor total=29,5
data yang berwarna adalah siswa yang mengalami kesulitan dalam hal pemahaman materi yang
bersifat abstrak
25 dari 28 siswa mengalami kesulitan belajar dalam hal pemahaman materi yang bersifat abstrak
107
Lampiran 16. Factor yang mempengaruhi ketuntasan hasil belajar IPA Biologi
No. Kode siswa
Nomor soal Persentase Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. DE B 2 4 3 2 3 1 3 3 1 3 2 3 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 81 69.83% tinggi 2. RKS B 2 1 3 2 3 1 3 3 2 1 3 2 2 2 1 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 4 65 56.03% rendah 3. UNA B 2 1 2 2 3 1 3 3 2 1 3 2 3 4 1 2 4 1 3 3 2 1 3 3 2 2 3 2 4 68 58.62% rendah 4. AN A-B 1 1 3 1 3 2 3 3 1 1 3 3 4 4 4 3 1 4 2 3 4 1 3 4 2 2 2 2 4 74 63.79% cukup 5. GSL A 2 1 2 2 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 4 64 55.17% rendah 6. NAI A-B-D 1 1 3 1 3 1 3 2 2 1 3 3 4 3 3 3 1 1 1 1 3 3 2 3 2 2 2 1 1 60 51.72% rendah 7. RSP A-B 2 1 3 2 3 1 3 2 1 1 3 1 2 3 4 3 1 1 1 1 2 3 3 3 3 2 3 1 4 63 54.31% rendah 8. RA A-B-D 1 1 3 1 3 1 3 3 2 1 3 3 4 3 3 3 1 1 1 1 3 2 3 3 2 2 2 1 1 61 52.59% rendah 9. AS B 2 2 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 82 70.69% tinggi 10. ADA A 3 2 3 1 3 1 3 3 1 1 2 3 1 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 4 66 56.89% rendah
11. AWN B 1 1 3 1 3 1 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 54 46.55% sangat rendah
12. ASM C 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 4 67 57.76% rendah 13. RFA B-D 1 1 3 2 3 4 3 2 1 3 2 2 4 4 4 3 1 1 3 1 1 2 3 3 3 3 2 1 1 67 57.76% rendah 14. SK B 2 2 2 2 3 1 3 3 2 1 3 3 4 3 4 3 1 1 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 72 62.07% cukup 15. ST B-C 2 1 1 1 3 1 3 3 4 1 3 1 2 2 1 2 1 1 4 3 2 1 3 2 3 4 4 3 4 66 56.89% rendah 16. WAS A 2 2 2 1 3 1 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 63 54.31% rendah 17. YK A 1 1 2 2 3 1 3 3 2 1 3 1 3 4 3 1 1 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 4 59 50.86% rendah 18. YS A-B 2 2 2 2 3 1 3 3 1 1 3 3 4 1 3 1 1 1 3 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 71 61.21% cukup 19. ASC A-D 2 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 2 4 74 63.79% cukup 20. ASV B 2 2 2 1 3 3 3 2 2 1 3 3 4 2 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 68 58.62% rendah 21. APS B 1 2 2 3 3 1 3 2 1 1 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 4 64 55.17% rendah 22. APW B 2 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 1 2 3 4 2 1 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 68 58.62% rendah 23. ARS A 3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2 4 73 62.93% cukup 24. BA A-B 3 2 1 3 3 1 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 4 1 3 2 3 2 2 1 2 4 4 3 1 65 56.03% rendah 25. EE A 2 2 3 1 3 1 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 1 2 4 4 2 3 3 1 2 3 3 4 1 69 50.86% rendah 26. LK B 1 1 2 1 3 2 3 3 1 2 3 2 4 4 2 2 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 3 4 4 67 57.76% rendah 27. FSP A-B 1 1 2 2 3 2 3 3 1 2 3 3 4 3 3 3 1 1 3 1 2 2 3 2 2 2 4 1 4 67 57.76% rendah 28. RT A-B-D 2 1 2 2 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3 2 2 4 2 2 2 4 4 70 60.34% cukup
Keterangan: A : kesulitan dalam penulisan nama ilmiah B : kesulitan dalam penggunaan istilah asing C : kesulitan pada materi yang berkaitan dengan perhitungan D : kesulitan dalam hal materi/konsep yang bersifat abstrak
Reliabilitas Uji coba soal pilihan ganda (Tahap 1)
Y Y2 13 169
19 361 15 225 14 196
13 169 M = JML SKOR TOTAL/BANYAKNYA
SISWA 17 289 15.04545 15 225 13 169 K= 24 15 225 Vt = 104581 ((y)^2/n 4980.05
17 289 4753.68 16 256 11 121 (k/(k-1)) 1.043478 16 256 M(K-M) 134.7252 17 289 kVt 114088.3 16 256 0.001181 18 324 0.998819 15 225 R11 1.042246 12 144
13 169 r tabel 0.423
12 144 16 256 18 324
331 109561
Reliabilitas Uji coba soal pilihan ganda (Tahap 2)
Y Y2
16 256 10 100 12 144
14 196 M = JML SKOR TOTAL/BANYAKNYA
SISWA 18 324 14.09091
12 144 12 144 K= 24
10 100 Vt = 91731.82 ((y)^2/n 4368.182
12 144 4169.628
13 169 13 169 (k/(k-1)) 1.043478
13 169 M(K-M) 139.6281
12 144 kVt 100071.1
15 225 0.001395
11 121 0.998605
17 289 R11 1.042022
19 361
12 144 r table 0.423
18 324 18 324 18 324 15 225
310 96100
Reliabilitas Uji coba soal pilihan ganda (Tahap 3)
Y Y2
17 289
14 196
14 196
14 196
11 121 M = JML SKOR TOTAL/BANYAKNYA SISWA
11 121 14.40909
17 289
11 121 K= 24
14 196 Vt = 95921.32 ((y)^2/n 4567.682
9 81 4360.06
18 324
17 289 (k/(k-1)) 1.043478
13 169 M(K-M) 138.1963
17 289 kVt 104641.4
13 169 0.001321
12 144 0.998679
20 400 R11 1.0421
11 121
17 289
13 169 r tabel 0.423
17 289
17 289
Reliabilitas soal essay
Keterangan:
= reliabilitas soal
= jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total
Rumus varians butir:
=7,76
=1,54
.
.
.
Rumus varians total:
=
= 1,07083
> product moment maka dikatakan instrumen reliabel.
Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda
Klasifikasi:
Soal dengan P antara 0,00 – 0,30 = sukar
Soal dengan P antara 0,31 – 0,70 = sedang
Soal dengan P antara 0,71 – 1,00 = mudah
Contoh tingkat kesukaran soal no.1
Kriteria tingkat kesukaran soal sedang
Tingkat kesukaran soal Essay
Klasifikasi:
0% - 27% = kategori soal mudah
27% - 72% = kategori soal sedang
73%% - 100% = kategori soal sukar
Contoh tingkat kesukaran soal no.1
Kriteria tingkat kesukaran soal sedang
Lampiran 18
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 1-2 Siswa sedang mengerjakan tes identifikasi kesulitan belajar IPA
Biologi
Gambar 3 Siswa mengisi angket faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan
belajar IPA Biologi
Gambar 4 Peneliti melakukan wawancara dengan guru IPA Biologi