PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Jurnal yeni merlina...
Transcript of PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Jurnal yeni merlina...
PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMK PERTANIAN NEGERI 2
TUGUMULYO
Oleh: Yeni Merlina1, Nopa Nopiyanti, M.Pd.
2, Yuli Febrianti, M.Pd.Si
3.
1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau
2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran
2016/2017”. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pendekatan
Problem Posing terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2
Tugumulyo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Problem
Posing terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2
Tugumulyo. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen murni. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas XI. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes yang
berbentuk uraian. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan
hasil analisis uji-t pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh thitung (6,75) ≥ ttabel (1,67),
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Pendekatan Problem Posing
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo
tahun pelajaran 2016/2017. Rata-rata hasil belajar biologi kelas eksperimen sebesar
78,33 dan kelas kontrol sebesar 68,81.
Kata Kunci : Problem Posing, Hasil Belajar
ABSTRAKT
This thesis berjudul ''Pengaruh Problem Posing Approach to the learning outcomes
biology class XI SMK Negeri 2 Tugumulyo Agriculture Academic Year 2016/2017 ".
The problem in this study is whether there is influence of Problem Posing approach
towards learning outcomes biology class XI student of SMK Negeri 2 Tugumulyo
Agriculture. This study aims to determine the effect of Problem Posing approach
towards learning outcomes biology class XI student of SMK Negeri 2 Tugumulyo.
This research is a pure experiment. The population in this study were students of class
XI. The data collection was done by using the test in the form of a description. Data
were analyzed using t-test. Based on the results of the analysis of the t-test at
significant level α = 0.05, obtained t (6,75) ≥ t table (1.67), so it can be concluded that
there Effect of Problem Posing Approach to the learning outcomes biology class XI
student of SMK Negeri Agriculture 2 Tugumulyo the school year 2016/2017. The
average results of the experimental study biology class at 78.33 and 68.81 for the
control classes.
Keywords: Problem Posing, Learning Outcomes
A. Pendahuluan
Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar
dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa (Dimyati
dan Mujiono 2006:7). Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan potensi
yang dimiliki dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar. Namun,
dorongan dan fasilitas saja tidak dapat meningkatkan kualitas dari pendidikan tersebut.
Menurut (Muhibbin 2010:10) melalui pendidikan, akan dihasilkan manusia-manusia
yang bertakwa, berilmu, mandiri dan bertanggung jawab. Hal tersebut sejalan dengan
apa yang tertara dalam undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun
2003 pada bab II pasal 3.
Salah satu tolak ukur keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan
pembelajaran adalah bila dalam pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai hasil
yang optimal. Keberhasilan tersebut sangat bergantung pada kemampuan perserta
didik untuk mengelolah proses belajar mengajar. Hal ini memiliki makna bahwa
proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian lebih,
karena pada saat belajar mengajar diharapkan terjadi interaksi langsung antara guru
dengan perserta didik dan siswa lain nya. Untuk itu maka diperlukan pemilihan
strategi pembelajaran yang tepat (Utami, 2001:79).
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan seorang guru harus mampu memilih
strategi pembelajaran yang menarik dan tepat yang dapat melibatkan siswa untuk
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Biologi merupakan salah satu cabang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang turut memberikan peranan dalam usaha
menciptakan manusia yang berkualitas. Untuk itu diharapkan agar lulusannya
memiliki keterampilan dan pola pikir kritis dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi sehingga menyadari kekuasaan dan kebesaran penciptanya. Menyadari
pentingnya peranan biologi dalam dunia pendidikan dibutuhkan peranan guru dan
keterlibatan siswa secara optimal sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
(Abdullrahman, 2010:10)
Berdasarkan hasil wawancara tanggal 15 April 2016 antara peneliti kepada guru
Biologi Sekolah Menegah Keguruan (SMK) pertanian Negeri 2 Tugumulyo
Lubuklinggau yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo sebesar 70. Sehingga masih banyak
siswa yang belum memenuhi KKM. Dilihat dari Ulangan Harian masih banyak siswa
yang belum tuntas. Jumlah siswa yang tuntas hanya 57 (40,6%) siswa yang mencapai
KKM dari 119 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas 84 (59,4%) yang belum
mencapai KKM, dengan rata-rata ulangan hariannya adalah 55 %. Hal ini dilihat dari
hasil ulangan harian yang sebagian besar belum mencapai KKM, sehingga mereka
harus mengikuti program remidial. Karena dalam kegiatan belajar mengajar guru
cenderung menggunakan pembelajaran konvensional. Guru menjadi pusat perhatian
sedangkan siswa kurang giat membaca, kurang giat bertukar fikiran dan siswa sebagai
penerima informasi yang hanya mendengarkan dan memperhatikan gurunya saja
sehingga siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Melihat lemahnya
pengetahuan siswa dalam pembelajaran biologi, perlu diupayakan suatu strategi
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah
satu strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Biologi
dan meningkatkan keaktifan serta memotivasi siswa untuk berpikir kreatif, dengan
menggunakan Pendekatan Problem Posing siswa lebih leluasa untuk menyampaikan
ide-idenya tentang Biologi. Pendekatan yang dapat mengakomodasi hal tersebut
adalah Pendekatan Problem posing (Suryosubroto, 2009)
.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo.
B. Landasan Teori
Model pembelajaran pendekatan pembelajaran Problem Posing yaitu salah
satu pendekatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk berpikir kreatif
sekaligus dialogis serta interaktif yakni Problem Posing atau pengajuan masalah-
masalah yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
kemudian diupayakan untuk dicari jawabannya baik secara individu maupun bersama
dengan pihak lain, misalnya sesama peserta didik maupun dengan pengajaran sendiri”
Menurut Suryanto (dalam Kasturi (2015:14): Problem Posing mempunyai arti
yaitu:
1. Perumusan soal sederhana atau perumusan kembali soal yang ada beberapa
perubahan agar lebih sederhana dan dapat dikuasai
2. Perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah
diselesaikan dalam rangka mencari alternative pemecahan
3. Perumusan soal dari informasi atau situasi yang tersedia, baik dilakukan sebelum
atau setelah memecahkan soal
Dari beberapa pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pendekatan Problem Posing adalah suatu metode dimana siswa diarahkan agar dapat
merumuskan, membentuk dan mengajuakan pertanyaan atau soal cerita dari situasi
tertentu yang disediakan. Baik berupa gambar, cerita, atau informasi yang berkaitan
dengan materi pelajaran.
Adapun menurut Suryosubroto (2009:212-214), langkah-langkah pembelajaran
dengan pendekatan Problem Posing adalah:
a. Guru menjelaskan tentang pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa.
b. Guru melakukan tes awal yang hasilnya digunakan untuk mengetahui tingkat daya
kritis siswa.
c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa setiap kelompok yang
bersifat heterogen.
d. Guru kemudian menugaskan kepada siswa untuk meresume buku yang disediakan
guru pada tiap-tiap kelompok.
e. Masing-masing siswa dalam kelompok membuat pertanyaan berdasarkan hasil
resume yang telah dibuat (5-7 pertanyaan).
f. Semua pertanyaan dikumpulkan kemudian diberikan kepada kelompok lain.
g. Setiap siswa dalam kelompoknya melakukan diskusi internal untuk menjawab
pertanyaan yang mereka terima dari kelompok lain.
Pertanyaan yang telah ditulis dikumpulkan pada guru beserta jawabannya,
kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil rangkuman dan pertanyaan
yang telah dibuat oleh kelompok lain.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:203). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Menurut Arikunto (2010:125)
eksperimen murni merupakan jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah
memenuhi persyaratan. Dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya
kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan.
Desain penelitian ini menggunakan desain yang berbentuk pretest-postest control group
(Arikunto, 2010:125). Siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan
pengajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Posing. Sedangkan kelompok
kontrol diberi pengajaran dengan tidak menggunakan pendekatan Problem Posing
Menurut Arikunto (2010:86) desainnya dapat dilihat Berdasarkan uraian diatas, maka
desain penelitian dapat digambarkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desain penelitian
Kelas Pre-test Treatmen Post test
E O1 X O 2
K O3 -
O 4
Keterangan:
E = Kelas eksperimen
K = Kelas kontrol
O1 = Pre-test kelas eksperimen
O2 = Post-test kelas eksperimen
O3 = Pre-test kelas kontrol
O4 = Post-test kelas kontrol
X = Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Problem Posing
= Tanpa menggunakan Pendekatan Pendekatan Problem Posing
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
tes. Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau
tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites (Jihad dan Haris, 2010:67). Tes
yang diberikan pada penelitian ini berbentuk uraian sebanyak 10 soal. Tes dalam
penelitian ini dilakukan dua kali yaitu sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test),
untuk mengukur kemampuan akhir siswa.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Juli sampai dengan 22 Agustus
2016 di SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali pertemuan, dengan rincian 3
(tiga) kali pertemuan pembelajaran, 1 (satu) kali pre-test dan 1 (satu) kali post-test.
Dari 111 siswa yang tergabung dalam 3 kelas diambil sampel secara acak dengan
tujuan agar semua kelas memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Setelah dipilih secara acak dan didapatkan dua kelas sebagai sampel, kemudian dua
kelas tersebut dipilih kembali secara acak untuk mendapatkan sampel kelas
eksperimen dan sampel kelas kontrol. Sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI.2
yang pada proses pembelajarannya menerapkan pendekatan pembelajaran Problem
Posing dan Kelas XI.1 sebagai kelas kontrol dimana pada proses pembelajaranya
menerapkan model konvensional.
a. Deskripsi dan Analisis Data Tes Akhir (Pre-Test) Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Pada penelitian ini hasil perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku
pre-test kelas eksperimen (19,22 dan 6,70 ) dan kelas kontrol (17,92 dan
6,48). Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
data hasil Pre-test siswa di kedua kelas berdistribusi normal. Rekapitulasi hasil
uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Nilai Pre-test
Kelas 𝜒2hitung 𝜒2
tabel
Eksperimen 1,87 11,070
Kontrol 1,20 11,070
Tabel 4.3 di atas menunjukkan nilai 𝝌 2hitung data pre-test maupun post-
test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol kurang dari nilai 𝝌 2tabel . Dengan
data post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
normal. Berikut ini rekapitulasi hasil uji homogenitas varians pre-test pada
taraf kepercayaan α = 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Homogenitas Nilai Pre-test
Kelas 𝑭hitung Dk 𝑭tabel Kesimpulan
Pre-Test 1,07 30:43 1,80 Homogen
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa varians kedua kelompok yang
dibandingkan pada tes awal adalah homogen., maka dapat disimpulkan bahwa
ke dua kelas eksperimenI dan kontrol pada data pre-test adalah normal dan
homogen. Untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah dibuat maka peneliti
melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji dua kesamaan rata-rata
dengan menggunakan uji t. Hasil uji hipotesis yang diperoleh peneliti untuk
nilai pre-test dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Hasil Uji Hipotesis Nilai Pre-test
Test t hitung 𝐭 table Kesimpulan
Pre-Test 0,82 1,67 thitung<ttabel Ho diterima
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis pada tabel 4.5 menunjukkan
bahwa hasil analisis uji-t mengenai kemampuan awal siswa (lampiran C)
menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
kemampuan awal yang sama dengan taraf kepercayaan = 0,05, karena thitung
< ttabel yaitu thitung = 0,82 dan ttabel = 1,67.
b. Deskripsi dan Analisis Data Tes Akhir (Post-Test) Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Pada penelitian ini, setelah melakukan pre-test peneliti melanjutkan
dengan melakukan proses belajar mengajar kepada siswa, dimana kedua kelas
eksperimen dan kontrol dalam penelitian ini mendapatkan perlakuan yang
berbeda sesuai dengan model pembelajaran. Pada kelas XI.1 menggunakan
model pembelajaran konvensional sedangkan pada kelas XI.2 menggunakan
Pendekatan Problem Posing namun dengan materi pelajaran yang sama yaitu
sama-sama diberikan materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan .
Pada penelitian ini hasil perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku post-
test kelas eksperimen (78,33 dan 5,98) dan kelas kontrol (68,81 dan
5,75).Tabel 4.2
Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
data hasil post-test siswa di kedua kelas berdistribusi normal. Rekapitulasi hasil
uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Nilai Post-test
Kelas 𝝌𝟐hitung 𝝌𝟐
tabel Kesimpulan
Eksperimen Eksperimen 2,41
11,070
Kontrol Kontrol 1,91 11,070
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan kedua data berdistribusi
normal yaitu kelas eksperimen didapat nilai 𝜒2hitung = 2,41 dan pada kelas
kontrol didapat nilai 𝜒2hitung = 1,91. Setelah diketahui bahwa data berdistribusi
normal maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas sampel yang bertujuan
untuk mengetahui keadaan varians kedua kelompok seragam atau tidak. Varians
sampel yang diambil dari kelas eksperimen dan kontrol. Berikut ini rekapitulasi
hasil uji homogenitas varians post-test pada taraf kepercayaan α = 0,05 dapat
dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Homogenitas Nilai Post-test
Kelas 𝑭hitung Dk 𝑭tabel Kesimpulan
Post-Test 1,08 30:34 1,80 Homogen
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan kedua adalah homogen. Berdasarkan
hasil uji normalitas dan uji homogenitas yang telah peneliti lakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa ke dua kelas eksperimen dan konrtol pada data post-test
adalah normal dan homogen. Karena data berdistribusi normal dan homogen,
maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji t. Hasil uji
hipotesis yang diperoleh peneliti untuk nilai post-test dapat dilihat pada tabel
4.5.
Tabel 4.5
Hasil Uji Hipotesis Nilai Post-test
Test t hitung t tabel Kesimpulan
Post-Test 6,75 1,67 thitung > ttabel Ho ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis pada tabel 4.5 hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh untuk thitung = 6,75 dan ttabel
= 1,67. Sesuai dengan ketentuan perhitungan statistik mengenai pengujian
hipotesis dengan taraf kepercayaan = 0,05 jika thitung > ttabel maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
tidak sama, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
2. Pembahasan
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh
pendekatan Problem Posing terhadap hasil belajar siswa terutama hasil belajar
pada ranah kognitif khususnya di kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo
Berdasarkan analisis data post-test terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda,
yaitu kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan
Problem Posing sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan model
pembelajaran konvensional. Model pembelajaran konvensional yaitu model
pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran
dikelas yaitu dengan menggunakan metode seperti ceramah, tanya jawab,
pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan untuk
melihat perbedaan hasil belajar yang dialami oleh siswa. Tujuan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Problem Posing adalah salah satu pendekatan
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk berfikir kreatif dan kritis dan
interaktif. agar siswa mandiri dalam belajar dan keterampilan dalam
menyampaikan pendapatnya
Pada pertemuan pertama Dalam pertemuan pertama ini anak-anak begitu
sulit di kontrol dan ada siswa yang hanya melihat tanpa berupaya membantu
teman-teman satu kelompoknya. Hanya ada empat kelompok yang benar-benar
serius melaksanakan tahapan pendekatan Problem Posing. Selebihnya masih ada
kelompok yang tidak fokus dan banyak bermain. Hal ini dikarenakan siswa
belum terbiasa dengan pendekatan Problem Posing, dan juga siswa belum
terbiasa bekerja sama dan saling mengungkapkan pendapat dalam kelompoknya.
Setelah waktu yang ditentukan habis, guru menukarkan pertanyaan satu
kelompok pada kelompok yang lain, kemudian setiap kelompok yang telah
menerima pertanyaan dari kelompok lainpun diharuskan menjawab pertanyaan
tersebut, lalu mempresentasikannya di depan kelas secara bergantian. Setelah itu
siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berargumen secara santun
dalam menanggapi presentasi kelompok yang lain. Mendekati akhir jam
pelajaran guru mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan materi yang
sudah dipelajari serta meluruskan jika selama proses pembelajaran terdapat
kekeliruan.
Pada pertemuan kedua guru memberikan konsep upaya-upaya
pemiliharaan hewan kepada siswa. Setelah itu proses belajar terjadi seperti
pertemuan pertama, hanya pada pertemuan kedua ini siswa lebih kondusif dan
aktif. Pada pertemuan kedua ini semua kelompok mampu menjalankan
pendekatan pembelajaran Problem Posing dengan baik. Pada saat membuat soal,
terlihat setiap kelompok lebih bersungguh-sungguh masing-masing anggota
kelompok berperan dalam kelompoknya. Kemudian pada saat siswa
menganalisis jawaban dari kelompok lain pada pertemuan kedua ini siswa telah
mengalami peningkatan dibandingkan pertemuan sebelumnya.
Setelah dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan
pendekatan Problem Posing dan kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran
konvensional, dilakukan tes akhir (post-tes) yang berguna untuk mengukur kemampuan
siswa. Dalam penelitian ini kemampuan siswa yang diukur adalah dari segi kemampuan
hasil belajar biologi siswa yaitu untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman siswa.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa “terdapat pengaruh pendekatan
Problem Posing terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2
Tugumulyo tahun pelajaran 2016/2017”. Hal ini sesuai dengan penelitian Suparmi
(2013) yang menyimpulkan bahwa motivasi siswa semakin meningkat dengan
pendekatan Problem Posing dalam pembelajaran. Selain karena suasana pembelajaran
yang menarik, hal tersebut efektif untuk memotivasi siswa karena merupakan hal baru
sehingga menarik partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan analisis pre-test data pos-test hasil belajar kedua kelompok
dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata
menunjukkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal, dan homogen berarti
rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata nilai pada kelas
kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendekatan Problem
posing terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2
Tugumulyo tahun pelajaran 2016/2017
Menurut hasil penelitian Hamzah (2003) menemukan bahwa penggunaan
pendekatan Problem Posing menunjukan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan
kemampuan siswa memecahkan masalah baik melalui gambar, benda, permainan, dan
solusi dari soal.
Tingginya hasil belajar siswa kelas eksperimen karena siswa di biasakan untuk
berpikir kreatif untuk memecahkan masalah siswa juga disebabkan karena
meningkatnya aktivitas belajar dalam kelas dengan menggunakan pendekatan Problem
Posing berpusat pada siswa. Selain itu mengungkapkan pertanyaan merupakan salah
satu kegiatan yang dapat menantang siswa untuk lebih berpikir dan membangun
pengetahuan siswa. Hasil penelitian oleh Sukarma (2004) juga mengungkapkan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing memberi peran besar kepada siswa
untuk beraktivitas dalam pembelajaran.
c. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMK Pertanian
Negeri 2 Tugumulyo tahun pelajaran 2016/2017 setelah diterapkan pendekatan
Problem Posing secara signifikan tuntas. Rata –rata hasil belajar biologi pada
kelas eksperimen sebesar 78,33 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 68,81
dilihat dari hasil uji hipotesis yang diperoleh bahwa thitung = 6,75 dan ttabel = 1,67
d. Daftar Pustaka
Abdullrahman. 2010. Pengertian Biologi Merupakan Salah Satu Cabang Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Pustaka Belajar.
Alhidayat. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing untuk Meningkatkan
Kecakapan Berpikir. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 08: 135-143. Uneversitas
Negri Malang
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Amran.2006. Metodologi Penelitian. Surabaya
Dimyati dan Mudjiono. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djmarah. 2002. Proses Belajar Mengajar Adalah Proses Perubahan di Dalam
Kepribadian Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Haetami dan Maysara. 2007. Mengembangkan Pendekatan Problem Posing. Jakarta:
Rineka Cipta.
Herawati. 2012. Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 04:70-80
Universitas Bandung.
Siswono. 2000. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pengajuan
Masalah. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 04:14 Universitas Yogyakarta.
Slameto dan Mohmad. 2011. Pengertian Belajar Adalah Proses Usaha yang Dilakukan
Oleh Seseorang. Jakarta: Rineka Cipta.