PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Jurnal yeni merlina...

12
PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMK PERTANIAN NEGERI 2 TUGUMULYO Oleh: Yeni Merlina 1 , Nopa Nopiyanti, M.Pd. 2 , Yuli Febrianti, M.Pd.Si 3 . 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau 2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2016/2017”. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pendekatan Problem Posing terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Problem Posing terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen murni. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes yang berbentuk uraian. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh t hitung (6,75) t tabel (1,67), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo tahun pelajaran 2016/2017. Rata-rata hasil belajar biologi kelas eksperimen sebesar 78,33 dan kelas kontrol sebesar 68,81. Kata Kunci : Problem Posing, Hasil Belajar ABSTRAKT This thesis berjudul ''Pengaruh Problem Posing Approach to the learning outcomes biology class XI SMK Negeri 2 Tugumulyo Agriculture Academic Year 2016/2017 ". The problem in this study is whether there is influence of Problem Posing approach towards learning outcomes biology class XI student of SMK Negeri 2 Tugumulyo Agriculture. This study aims to determine the effect of Problem Posing approach towards learning outcomes biology class XI student of SMK Negeri 2 Tugumulyo. This research is a pure experiment. The population in this study were students of class XI. The data collection was done by using the test in the form of a description. Data were analyzed using t-test. Based on the results of the analysis of the t-test at significant level α = 0.05, obtained t (6,75) ≥ t table (1.67), so it can be concluded that there Effect of Problem Posing Approach to the learning outcomes biology class XI student of SMK Negeri Agriculture 2 Tugumulyo the school year 2016/2017. The average results of the experimental study biology class at 78.33 and 68.81 for the control classes. Keywords: Problem Posing, Learning Outcomes

Transcript of PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Jurnal yeni merlina...

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMK PERTANIAN NEGERI 2

TUGUMULYO

Oleh: Yeni Merlina1, Nopa Nopiyanti, M.Pd.

2, Yuli Febrianti, M.Pd.Si

3.

1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

2 dan 3 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap Hasil Belajar

Biologi Siswa Kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran

2016/2017”. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pendekatan

Problem Posing terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2

Tugumulyo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Problem

Posing terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2

Tugumulyo. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen murni. Populasi dalam penelitian

ini adalah siswa kelas XI. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes yang

berbentuk uraian. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan

hasil analisis uji-t pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh thitung (6,75) ≥ ttabel (1,67),

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Pendekatan Problem Posing

terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo

tahun pelajaran 2016/2017. Rata-rata hasil belajar biologi kelas eksperimen sebesar

78,33 dan kelas kontrol sebesar 68,81.

Kata Kunci : Problem Posing, Hasil Belajar

ABSTRAKT

This thesis berjudul ''Pengaruh Problem Posing Approach to the learning outcomes

biology class XI SMK Negeri 2 Tugumulyo Agriculture Academic Year 2016/2017 ".

The problem in this study is whether there is influence of Problem Posing approach

towards learning outcomes biology class XI student of SMK Negeri 2 Tugumulyo

Agriculture. This study aims to determine the effect of Problem Posing approach

towards learning outcomes biology class XI student of SMK Negeri 2 Tugumulyo.

This research is a pure experiment. The population in this study were students of class

XI. The data collection was done by using the test in the form of a description. Data

were analyzed using t-test. Based on the results of the analysis of the t-test at

significant level α = 0.05, obtained t (6,75) ≥ t table (1.67), so it can be concluded that

there Effect of Problem Posing Approach to the learning outcomes biology class XI

student of SMK Negeri Agriculture 2 Tugumulyo the school year 2016/2017. The

average results of the experimental study biology class at 78.33 and 68.81 for the

control classes.

Keywords: Problem Posing, Learning Outcomes

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar

dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa (Dimyati

dan Mujiono 2006:7). Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan potensi

yang dimiliki dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar. Namun,

dorongan dan fasilitas saja tidak dapat meningkatkan kualitas dari pendidikan tersebut.

Menurut (Muhibbin 2010:10) melalui pendidikan, akan dihasilkan manusia-manusia

yang bertakwa, berilmu, mandiri dan bertanggung jawab. Hal tersebut sejalan dengan

apa yang tertara dalam undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun

2003 pada bab II pasal 3.

Salah satu tolak ukur keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan

pembelajaran adalah bila dalam pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai hasil

yang optimal. Keberhasilan tersebut sangat bergantung pada kemampuan perserta

didik untuk mengelolah proses belajar mengajar. Hal ini memiliki makna bahwa

proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian lebih,

karena pada saat belajar mengajar diharapkan terjadi interaksi langsung antara guru

dengan perserta didik dan siswa lain nya. Untuk itu maka diperlukan pemilihan

strategi pembelajaran yang tepat (Utami, 2001:79).

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan seorang guru harus mampu memilih

strategi pembelajaran yang menarik dan tepat yang dapat melibatkan siswa untuk

berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Biologi merupakan salah satu cabang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang turut memberikan peranan dalam usaha

menciptakan manusia yang berkualitas. Untuk itu diharapkan agar lulusannya

memiliki keterampilan dan pola pikir kritis dalam memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi sehingga menyadari kekuasaan dan kebesaran penciptanya. Menyadari

pentingnya peranan biologi dalam dunia pendidikan dibutuhkan peranan guru dan

keterlibatan siswa secara optimal sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(Abdullrahman, 2010:10)

Berdasarkan hasil wawancara tanggal 15 April 2016 antara peneliti kepada guru

Biologi Sekolah Menegah Keguruan (SMK) pertanian Negeri 2 Tugumulyo

Lubuklinggau yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo sebesar 70. Sehingga masih banyak

siswa yang belum memenuhi KKM. Dilihat dari Ulangan Harian masih banyak siswa

yang belum tuntas. Jumlah siswa yang tuntas hanya 57 (40,6%) siswa yang mencapai

KKM dari 119 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas 84 (59,4%) yang belum

mencapai KKM, dengan rata-rata ulangan hariannya adalah 55 %. Hal ini dilihat dari

hasil ulangan harian yang sebagian besar belum mencapai KKM, sehingga mereka

harus mengikuti program remidial. Karena dalam kegiatan belajar mengajar guru

cenderung menggunakan pembelajaran konvensional. Guru menjadi pusat perhatian

sedangkan siswa kurang giat membaca, kurang giat bertukar fikiran dan siswa sebagai

penerima informasi yang hanya mendengarkan dan memperhatikan gurunya saja

sehingga siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Melihat lemahnya

pengetahuan siswa dalam pembelajaran biologi, perlu diupayakan suatu strategi

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah

satu strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Biologi

dan meningkatkan keaktifan serta memotivasi siswa untuk berpikir kreatif, dengan

menggunakan Pendekatan Problem Posing siswa lebih leluasa untuk menyampaikan

ide-idenya tentang Biologi. Pendekatan yang dapat mengakomodasi hal tersebut

adalah Pendekatan Problem posing (Suryosubroto, 2009)

.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Pendekatan Problem Posing terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo.

B. Landasan Teori

Model pembelajaran pendekatan pembelajaran Problem Posing yaitu salah

satu pendekatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk berpikir kreatif

sekaligus dialogis serta interaktif yakni Problem Posing atau pengajuan masalah-

masalah yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

kemudian diupayakan untuk dicari jawabannya baik secara individu maupun bersama

dengan pihak lain, misalnya sesama peserta didik maupun dengan pengajaran sendiri”

Menurut Suryanto (dalam Kasturi (2015:14): Problem Posing mempunyai arti

yaitu:

1. Perumusan soal sederhana atau perumusan kembali soal yang ada beberapa

perubahan agar lebih sederhana dan dapat dikuasai

2. Perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah

diselesaikan dalam rangka mencari alternative pemecahan

3. Perumusan soal dari informasi atau situasi yang tersedia, baik dilakukan sebelum

atau setelah memecahkan soal

Dari beberapa pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

pendekatan Problem Posing adalah suatu metode dimana siswa diarahkan agar dapat

merumuskan, membentuk dan mengajuakan pertanyaan atau soal cerita dari situasi

tertentu yang disediakan. Baik berupa gambar, cerita, atau informasi yang berkaitan

dengan materi pelajaran.

Adapun menurut Suryosubroto (2009:212-214), langkah-langkah pembelajaran

dengan pendekatan Problem Posing adalah:

a. Guru menjelaskan tentang pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa.

b. Guru melakukan tes awal yang hasilnya digunakan untuk mengetahui tingkat daya

kritis siswa.

c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa setiap kelompok yang

bersifat heterogen.

d. Guru kemudian menugaskan kepada siswa untuk meresume buku yang disediakan

guru pada tiap-tiap kelompok.

e. Masing-masing siswa dalam kelompok membuat pertanyaan berdasarkan hasil

resume yang telah dibuat (5-7 pertanyaan).

f. Semua pertanyaan dikumpulkan kemudian diberikan kepada kelompok lain.

g. Setiap siswa dalam kelompoknya melakukan diskusi internal untuk menjawab

pertanyaan yang mereka terima dari kelompok lain.

Pertanyaan yang telah ditulis dikumpulkan pada guru beserta jawabannya,

kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil rangkuman dan pertanyaan

yang telah dibuat oleh kelompok lain.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:203). Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Menurut Arikunto (2010:125)

eksperimen murni merupakan jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah

memenuhi persyaratan. Dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya

kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan.

Desain penelitian ini menggunakan desain yang berbentuk pretest-postest control group

(Arikunto, 2010:125). Siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan

pengajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Posing. Sedangkan kelompok

kontrol diberi pengajaran dengan tidak menggunakan pendekatan Problem Posing

Menurut Arikunto (2010:86) desainnya dapat dilihat Berdasarkan uraian diatas, maka

desain penelitian dapat digambarkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain penelitian

Kelas Pre-test Treatmen Post test

E O1 X O 2

K O3 -

O 4

Keterangan:

E = Kelas eksperimen

K = Kelas kontrol

O1 = Pre-test kelas eksperimen

O2 = Post-test kelas eksperimen

O3 = Pre-test kelas kontrol

O4 = Post-test kelas kontrol

X = Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Problem Posing

= Tanpa menggunakan Pendekatan Pendekatan Problem Posing

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

tes. Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau

tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites (Jihad dan Haris, 2010:67). Tes

yang diberikan pada penelitian ini berbentuk uraian sebanyak 10 soal. Tes dalam

penelitian ini dilakukan dua kali yaitu sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test),

untuk mengukur kemampuan akhir siswa.

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Juli sampai dengan 22 Agustus

2016 di SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali pertemuan, dengan rincian 3

(tiga) kali pertemuan pembelajaran, 1 (satu) kali pre-test dan 1 (satu) kali post-test.

Dari 111 siswa yang tergabung dalam 3 kelas diambil sampel secara acak dengan

tujuan agar semua kelas memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.

Setelah dipilih secara acak dan didapatkan dua kelas sebagai sampel, kemudian dua

kelas tersebut dipilih kembali secara acak untuk mendapatkan sampel kelas

eksperimen dan sampel kelas kontrol. Sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI.2

yang pada proses pembelajarannya menerapkan pendekatan pembelajaran Problem

Posing dan Kelas XI.1 sebagai kelas kontrol dimana pada proses pembelajaranya

menerapkan model konvensional.

a. Deskripsi dan Analisis Data Tes Akhir (Pre-Test) Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Pada penelitian ini hasil perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku

pre-test kelas eksperimen (19,22 dan 6,70 ) dan kelas kontrol (17,92 dan

6,48). Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

data hasil Pre-test siswa di kedua kelas berdistribusi normal. Rekapitulasi hasil

uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Nilai Pre-test

Kelas 𝜒2hitung 𝜒2

tabel

Eksperimen 1,87 11,070

Kontrol 1,20 11,070

Tabel 4.3 di atas menunjukkan nilai 𝝌 2hitung data pre-test maupun post-

test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol kurang dari nilai 𝝌 2tabel . Dengan

data post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi

normal. Berikut ini rekapitulasi hasil uji homogenitas varians pre-test pada

taraf kepercayaan α = 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Uji Homogenitas Nilai Pre-test

Kelas 𝑭hitung Dk 𝑭tabel Kesimpulan

Pre-Test 1,07 30:43 1,80 Homogen

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa varians kedua kelompok yang

dibandingkan pada tes awal adalah homogen., maka dapat disimpulkan bahwa

ke dua kelas eksperimenI dan kontrol pada data pre-test adalah normal dan

homogen. Untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah dibuat maka peneliti

melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji dua kesamaan rata-rata

dengan menggunakan uji t. Hasil uji hipotesis yang diperoleh peneliti untuk

nilai pre-test dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Hasil Uji Hipotesis Nilai Pre-test

Test t hitung 𝐭 table Kesimpulan

Pre-Test 0,82 1,67 thitung<ttabel Ho diterima

Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis pada tabel 4.5 menunjukkan

bahwa hasil analisis uji-t mengenai kemampuan awal siswa (lampiran C)

menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai

kemampuan awal yang sama dengan taraf kepercayaan = 0,05, karena thitung

< ttabel yaitu thitung = 0,82 dan ttabel = 1,67.

b. Deskripsi dan Analisis Data Tes Akhir (Post-Test) Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Pada penelitian ini, setelah melakukan pre-test peneliti melanjutkan

dengan melakukan proses belajar mengajar kepada siswa, dimana kedua kelas

eksperimen dan kontrol dalam penelitian ini mendapatkan perlakuan yang

berbeda sesuai dengan model pembelajaran. Pada kelas XI.1 menggunakan

model pembelajaran konvensional sedangkan pada kelas XI.2 menggunakan

Pendekatan Problem Posing namun dengan materi pelajaran yang sama yaitu

sama-sama diberikan materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan .

Pada penelitian ini hasil perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku post-

test kelas eksperimen (78,33 dan 5,98) dan kelas kontrol (68,81 dan

5,75).Tabel 4.2

Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

data hasil post-test siswa di kedua kelas berdistribusi normal. Rekapitulasi hasil

uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Nilai Post-test

Kelas 𝝌𝟐hitung 𝝌𝟐

tabel Kesimpulan

Eksperimen Eksperimen 2,41

11,070

Kontrol Kontrol 1,91 11,070

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan kedua data berdistribusi

normal yaitu kelas eksperimen didapat nilai 𝜒2hitung = 2,41 dan pada kelas

kontrol didapat nilai 𝜒2hitung = 1,91. Setelah diketahui bahwa data berdistribusi

normal maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas sampel yang bertujuan

untuk mengetahui keadaan varians kedua kelompok seragam atau tidak. Varians

sampel yang diambil dari kelas eksperimen dan kontrol. Berikut ini rekapitulasi

hasil uji homogenitas varians post-test pada taraf kepercayaan α = 0,05 dapat

dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Uji Homogenitas Nilai Post-test

Kelas 𝑭hitung Dk 𝑭tabel Kesimpulan

Post-Test 1,08 30:34 1,80 Homogen

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan kedua adalah homogen. Berdasarkan

hasil uji normalitas dan uji homogenitas yang telah peneliti lakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa ke dua kelas eksperimen dan konrtol pada data post-test

adalah normal dan homogen. Karena data berdistribusi normal dan homogen,

maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji t. Hasil uji

hipotesis yang diperoleh peneliti untuk nilai post-test dapat dilihat pada tabel

4.5.

Tabel 4.5

Hasil Uji Hipotesis Nilai Post-test

Test t hitung t tabel Kesimpulan

Post-Test 6,75 1,67 thitung > ttabel Ho ditolak

Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis pada tabel 4.5 hasil

penelitian menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh untuk thitung = 6,75 dan ttabel

= 1,67. Sesuai dengan ketentuan perhitungan statistik mengenai pengujian

hipotesis dengan taraf kepercayaan = 0,05 jika thitung > ttabel maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah

tidak sama, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

2. Pembahasan

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh

pendekatan Problem Posing terhadap hasil belajar siswa terutama hasil belajar

pada ranah kognitif khususnya di kelas XI SMK Pertanian Negeri 2 Tugumulyo

Berdasarkan analisis data post-test terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda,

yaitu kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan

Problem Posing sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan model

pembelajaran konvensional. Model pembelajaran konvensional yaitu model

pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran

dikelas yaitu dengan menggunakan metode seperti ceramah, tanya jawab,

pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan untuk

melihat perbedaan hasil belajar yang dialami oleh siswa. Tujuan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan Problem Posing adalah salah satu pendekatan

pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk berfikir kreatif dan kritis dan

interaktif. agar siswa mandiri dalam belajar dan keterampilan dalam

menyampaikan pendapatnya

Pada pertemuan pertama Dalam pertemuan pertama ini anak-anak begitu

sulit di kontrol dan ada siswa yang hanya melihat tanpa berupaya membantu

teman-teman satu kelompoknya. Hanya ada empat kelompok yang benar-benar

serius melaksanakan tahapan pendekatan Problem Posing. Selebihnya masih ada

kelompok yang tidak fokus dan banyak bermain. Hal ini dikarenakan siswa

belum terbiasa dengan pendekatan Problem Posing, dan juga siswa belum

terbiasa bekerja sama dan saling mengungkapkan pendapat dalam kelompoknya.

Setelah waktu yang ditentukan habis, guru menukarkan pertanyaan satu

kelompok pada kelompok yang lain, kemudian setiap kelompok yang telah

menerima pertanyaan dari kelompok lainpun diharuskan menjawab pertanyaan

tersebut, lalu mempresentasikannya di depan kelas secara bergantian. Setelah itu

siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berargumen secara santun

dalam menanggapi presentasi kelompok yang lain. Mendekati akhir jam

pelajaran guru mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan materi yang

sudah dipelajari serta meluruskan jika selama proses pembelajaran terdapat

kekeliruan.

Pada pertemuan kedua guru memberikan konsep upaya-upaya

pemiliharaan hewan kepada siswa. Setelah itu proses belajar terjadi seperti

pertemuan pertama, hanya pada pertemuan kedua ini siswa lebih kondusif dan

aktif. Pada pertemuan kedua ini semua kelompok mampu menjalankan

pendekatan pembelajaran Problem Posing dengan baik. Pada saat membuat soal,

terlihat setiap kelompok lebih bersungguh-sungguh masing-masing anggota

kelompok berperan dalam kelompoknya. Kemudian pada saat siswa

menganalisis jawaban dari kelompok lain pada pertemuan kedua ini siswa telah

mengalami peningkatan dibandingkan pertemuan sebelumnya.

Setelah dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan

pendekatan Problem Posing dan kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran

konvensional, dilakukan tes akhir (post-tes) yang berguna untuk mengukur kemampuan

siswa. Dalam penelitian ini kemampuan siswa yang diukur adalah dari segi kemampuan

hasil belajar biologi siswa yaitu untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman siswa.

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa “terdapat pengaruh pendekatan

Problem Posing terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2

Tugumulyo tahun pelajaran 2016/2017”. Hal ini sesuai dengan penelitian Suparmi

(2013) yang menyimpulkan bahwa motivasi siswa semakin meningkat dengan

pendekatan Problem Posing dalam pembelajaran. Selain karena suasana pembelajaran

yang menarik, hal tersebut efektif untuk memotivasi siswa karena merupakan hal baru

sehingga menarik partisipasi siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan analisis pre-test data pos-test hasil belajar kedua kelompok

dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata

menunjukkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal, dan homogen berarti

rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata nilai pada kelas

kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendekatan Problem

posing terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMK Pertanian Negeri 2

Tugumulyo tahun pelajaran 2016/2017

Menurut hasil penelitian Hamzah (2003) menemukan bahwa penggunaan

pendekatan Problem Posing menunjukan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan

kemampuan siswa memecahkan masalah baik melalui gambar, benda, permainan, dan

solusi dari soal.

Tingginya hasil belajar siswa kelas eksperimen karena siswa di biasakan untuk

berpikir kreatif untuk memecahkan masalah siswa juga disebabkan karena

meningkatnya aktivitas belajar dalam kelas dengan menggunakan pendekatan Problem

Posing berpusat pada siswa. Selain itu mengungkapkan pertanyaan merupakan salah

satu kegiatan yang dapat menantang siswa untuk lebih berpikir dan membangun

pengetahuan siswa. Hasil penelitian oleh Sukarma (2004) juga mengungkapkan bahwa

pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing memberi peran besar kepada siswa

untuk beraktivitas dalam pembelajaran.

c. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMK Pertanian

Negeri 2 Tugumulyo tahun pelajaran 2016/2017 setelah diterapkan pendekatan

Problem Posing secara signifikan tuntas. Rata –rata hasil belajar biologi pada

kelas eksperimen sebesar 78,33 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 68,81

dilihat dari hasil uji hipotesis yang diperoleh bahwa thitung = 6,75 dan ttabel = 1,67

d. Daftar Pustaka

Abdullrahman. 2010. Pengertian Biologi Merupakan Salah Satu Cabang Ilmu

Pengetahuan Alam. Jakarta: Pustaka Belajar.

Alhidayat. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing untuk Meningkatkan

Kecakapan Berpikir. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 08: 135-143. Uneversitas

Negri Malang

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Amran.2006. Metodologi Penelitian. Surabaya

Dimyati dan Mudjiono. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djmarah. 2002. Proses Belajar Mengajar Adalah Proses Perubahan di Dalam

Kepribadian Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Haetami dan Maysara. 2007. Mengembangkan Pendekatan Problem Posing. Jakarta:

Rineka Cipta.

Herawati. 2012. Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Terhadap Kemampuan

Pemahaman Konsep Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 04:70-80

Universitas Bandung.

Siswono. 2000. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pengajuan

Masalah. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 04:14 Universitas Yogyakarta.

Slameto dan Mohmad. 2011. Pengertian Belajar Adalah Proses Usaha yang Dilakukan

Oleh Seseorang. Jakarta: Rineka Cipta.