Post on 06-May-2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangFakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan
adalah salah satu dari 7 (tujuh) fakultas yang ada di universitas pakuan, antara lain : fakultas hukum, fakultas ekonomi, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, fakultas sastra, dan program pascasarjana. Berdiri pada tahun 1981 dengan program studi biologi. Tahun 1982 dibuka Program Studi Kimia, kemudian tahun 1983 dibuka Program Studi Fisika dan Matematika, berhubung animo masyarakat terhadap Program Studi Fisika rendah, maka tahun 1985 Program Studi ini ditutup. Ketiga Program Studi yang lain berkembang sampai sekarang, baik dari segi peningkatan status, fasilitas dan sumberdaya manusia. Status ”Izin Operasional” dimiliki FMIPA – UNPAK dengan diterbitkannya SK Koordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat No. : 15/1982 tanggal 10 Maret 1982. Mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat, tahun 1995 dibuka Program Studi Ilmu Komputer, tahun 2001 dibuka Program Studi Farmasi dan tahun 2007 dibuka dua Program Diploma 3 (D3) yaitu Program D3 Sistem Informasi dan D3 Teknologi Komputer.
Sistem jaringan komputer kampus yang ada di fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan sudah menggunakan jaringan internet, dan jaringan LAN (Local Area Network). Untuk mengantisipasi penggunaan jaringan antar jurusan atau unit kerja. Maka, dibuatkanlah sebuah jaringan VLAN (Virtual Local Area Network) untuk menggabungkan jaringan-jaringan LAN (Local Area Network) tersebut agar menjadi satu jaringan yang terpusat di sebuah ruang server yang berada dilantai 2 gedung fmipa 2.
Oleh karena itu, maka melalui campus network dengan hierarchical design model, diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja dari sebuah jaringan internet maupun VLAN (Virtual Local Area Network) yang ada di fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan. Jaringan komputer dapat saling berkomunikasi dengan baik tanpa harus terbatas oleh lokasi fisik, gedung maupun lantai . yang ada di fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan tanpa bergantung pada lokasi workstation.
Untuk meminimalisi kendala-kendala sistem jaringan komputer VLAN (Virtual Local Area Network) yang berjalan tersebut. Maka hasil rancangan campus network dengan hierarchical design model, diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding sistem jaringan VLAN (Virtual Local Area Network) yang telah berjalan sebelumnya.
1.2. TujuanTujuan dari penelitian ini adalah merancang campus network dengan
hierarchical design model.
1
1.3. Ruang Lingkup Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka dibatasi pada masalah-masalah yang meliputi :
1. Cangkupan campus network hanya di Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam Universitas Pakuan.
2. Konsep dasar campus network.3. Gabungan beberapa internetworking area yang ada di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan.4. Hanya mensimulasikan atau memodelkan campus network menggunakan
software simulator jaringan cisco packet tracer.5. Implementasi akan disimulasikan sebagai acuan di LABKOM 2 Ilmu
Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan.
1.4. Manfaat
1. Mengurangi broadcast traffic.2. Mempertahankan lokal traffic.3. Memudahkan dalam melakukan desain dan troubleshooting.4. Kinerja campus network lebih tinggi.5. Memudahkan memanajemen dan monitoring jaringan.6. Agar dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan sistem
jaringan LAN (Local Area Network).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka2.1.1. Analisis Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
2.1.2. Rancangan Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.
2.1.3. Campus NetworkCampus network atau bisa di terjemahkan sebagai jaringan komputer
kampus, adalah jenis jaringan komputer yang mencangkup area (geografis) cukup besar, namun masih dalam ukuran yang terbatas. Misalkan saja jaringan komputer pada sebuah perusahaan besar yang terdiri atas beberapa gedung terpisah. Jaringan komputer yang menghubungkan beberapa gedung terpisah. Jaringan komputer yang menghubungkan beberapa fakultas pada sebuah perguruan tinggi. Perusahaan besar., biasanya terdiri atas beberapa buah campus network.
2.1.4. Hierarchical Design ModelHierarchical design model adalah sebuah model yang membagi sebuah
network menjadi 3 buah lapisan (layer). Berikut ini penjelasan masing-masing layer tersebut :
1. Access Pada LAN (Local Area Network), perangkat seperti telepon dan komputer di gunakan untuk mengakses network lokal. Sedangkan pada WAN (Wide Area Network), remote users atau sites akan mengakses network perusahaan. Layer access menyediakan akses network bagi pengguna (end-user).2. Distribution Layer ini terdiri dari sekumpulan perangkat switch. Sekumpulan distribution devises dan perangkat lain yang mendampingi switch disebut sebagai switch block. Layer distribution menyediakan availability, Qos, fast path recovery, dan load balancing.3. Core Core merupakan backbone yang menyediakan koneksi kecepatan tinggi (gigabit atau yang lebih tinggi). Core menjadi jalur Layer 3, bagi Layer core menyediakan scalability dan reliability.
3
Gambar 1. Bagan fungsi umum masing-masing Layer
Gambar 2. Model Hierarchical2.1.5. Mikrotik Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (Software) yang berhubungan dengan sistem jaringan komputer yang berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 untuk mengembangkan router dan sistem ISP (Internet Service Provider) nirkabel.
Gambar 3. Logo Mikrotik
4
Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Latvia adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari negara Uni Soviet dulunya atau Rusia sekarang ini. Mikrotik awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls memberikan layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di dunia dan juga sangat populer di Indonesia. MikroTik sekarang menyediakan hardware dan software untuk konektivitas internet di sebagian besar negara di seluruh dunia. Produk hardware unggulan Mikrotik berupa Router, Switch, Antena, dan perangkat pendukung lainnya. Sedangkan produk Software unggulan Mikrotik adalah MikroTik RouterOS.
2.1.6. Mikrotik Router OS MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Untuk instalasi Mikrotik tidak dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun.
Gambar 4. Mikrotik Router OS
2.1.7. Router BoardRouterBoard adalah router embedded produk dari mikrotik. Routerboard
seperti sebuah pc mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard menggunakan os RouterOS yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.
Dengan routerboard Anda bisa menjalankan fungsi sebuah router tanpa tergantung pada PC lagi. karena semua fungsi pada router sudah ada dalam routerboard. Jika dibandingkan dengan pc yang diinstal routerOS, routerboard ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena hanya menggunakan adaptor. untuk digunakan di jaringan wifi bisa dipasang diatas tower dan menggunakan PoE sebagai sumber arusnya.
5
Mikrotik pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC) dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai router berbasiskan PC banyak bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin menjalankan beberapa aplikasi mulai dari hal yang paling ringan hingga tingkat lanjut. Contoh aplikasi yang dapat diterapkan dengan adanya Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth) manajemen, firewall, wireless access point (WiFi), backhaul link, sistem hotspot, Virtual Private Netword (VPN) server dan masih banyak lainnya.
2.1.8. Jaringan KomputerJaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-
perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. (Wadara, 2008).Ada 3 macam jenis jaringan, yaitu :1. Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya di batasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)Man merupakan area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu provinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar.
3. Wide Area Network (WAN)WAN adalah jaringan yang memiliki jarak sangat jauh, karena radiusnya mencangkup sebuah negara atau bahkan benua.
2.1.9. Universitas Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademis dalam berbagai mata pelajaran. Universitas juga menyediakan pendidikan sarjana dan pendidikan pascasarjana. 2.1.10. VLAN (Virtual Local Area Network) VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat di konfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel di mana dapat di buat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.
6
2.1.11. Cisco Packet Tracer Cisco Packet Tracer adalah sebuah Cisco simulator yang dapat di gunakan dalam pelatihan dan pendidikan, tetapi juga dalam penelitian untuk simulasi jaringan komputer sederhana. Alat ini di buat oleh Cisco Systems dan di berikan untuk di bagikan secara gratis kepada staf pengajar, mahasiswa, dan alumni yang sedang atau telah berpartisipasi dalam Cisco Networking Academy. Tujuan dari Packet Tracer adalah untuk menawarkan siswa dan guru sebuah alat untuk mempelajari prinsip-prinsip jaringan serta mengembangkan keterampilan teknologi Cisco tertentu.
Gambar 5. Cisco Packet Tracer
2.1.12. Perangkat Jaringan1. Multilayer Switch Layer Core atau sering di sebut lapisan inti merupakan tulang punggung
jaringan. Pada suatu jaringan hirarki, layer core menempati layer teratas layer core bertanggung jawab atas lalu lintas dalam jaringan.
2. Switch Jaringan switch atau hub switching adalah perangkat jaringan komputer
yang menghubungkan segmen jaringan atau perangkat jaringan.3. Server Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan
tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system.
4. PC komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat
menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.
2.1.13. Bentuk Jaringan Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node
atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah : Mess, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring).
7
2.2. Penelitian Terdahulu
1. Felix Andreas Sutanto, Heribertus Yulianton dan Jeffri Alfa RazaqFakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank
Dengan judul : Rancangan Bangun VLAN untuk segmentasi JaringanPada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank.
Cyber Campus Laboratory (CCL) adalah pelayanan jaringan yang terkoneksi dengan internet di Universitas Stikubank. Kebutuhan pengguna dalam mengakses informasi sangat tinggi bila dibandingkan dengan ketersediaan bandwith. Selain itu kebutuhan untuk memanajemen jaringan dengan mudah sangat diperlukan untuk administrator jaringan.
Penelitian ini akan merancang dan mengimplementasikan VLAN pada jaringan Cyber Campus Laboratory agar peralatan yang ada dapat dioptimasi untuk memberikan pelayanan jaringan yang baik. Rancangan atau desain jaringan dibuat dalam tiga lapisan core, distribution, dan access.
Virtual LAN (VLAN) adalah suatu mekanisme yang dapat digunakan untuk mensegmentasi jaringan dalam peralatan switch. Dengan metode trunking, switch dapat dihubungkan dengan router untuk menghubungkan sebuah VLAN. Melalui cara ini peralatan jaringan yang ada dapat dioptimasi untuk mendukung pelayanan jaringan.
2. I Wayan Oka Pradnyadiputra, I Gst. Ngr Wisnu Sumadi 06, dan I.A Dwi Christina
Dengan judul : Pemanfaatan Virtual Local Area Network (VLAN) Dan Penghematan Host Dengan Metode Variable Length Subnet Mask (VLSM).
Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringanbaik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri.Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-upaya penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai teknik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik (antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network (VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding Local area Network (LAN). Jumlah IP Address Versi 4 sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua host di Internet. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP Address tersebut supaya dapat mengalamati semaksimal mungkin host yang ada dalam satu jaringan.
8
3. Melly Maulin PurwaningwulanDengan judul : Hubungan Penggunaan Intranet Sebagai Media Cyber-Pr Dengan Tingkat Kohesivitas Karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauhmana hubungan penggunaan intranet sebagai media cyber-PR dengan tingkat kohesivitas karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Corporate Bandung. Sehingga untuk dapat menjawab masalah di atas, peneliti menganalisa hubungan antara intensitas, desain web dan isi web dengan ketertarikan karyawan secara interpersonal satu sama lain, ketertarikan karyawan pada kegiatan dan fungsi perusahaannya dan pemenuhan kebutuhan personal karyawan. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi intensitas, semakin baik desain web dan isi web maka semakin tinggi tingkat ketertarikan karyawan secara interpersonal satu sama lain, ketertarikan karyawan pada kegiatan dan fungsi perusahaannya dan pemenuhan kebutuhan personal karyawan. Dengan demikian, terdapat hubungan positif antara hubungan penggunaan intranet sebagai media cyber-PR dengan tingkat kohesivitas karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Corporate Bandung. Untuk perusahaan, peneliti menyarankan PR TELKOM meningkatkan peran aktif karyawan dalam pengembangan media cyber-PR sehingga dapat menumbuhkan rasa memiliki dan tetap mengadakan kegiatan PR offline sebagai pelengkap media cyber-PR.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian Pada sebuah network yang dinamis, pengembangan network merupakan sebuah siklus yang berjalan terus-menerus. Tidak pernah berhenti. Jika akan membuat sebuah network maka perencanaan merupakan hal yang sangat penting. Tanpa perencanaan yang matang maka akan sangat sulit mengantisipasi kebutuhan di masa yang akan datang.
Secara umum, lifecycle pengembangan network mengikuti pendekatan PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, dan Optimize). Yang di gambarkan adalah sebagai berikut :
Gambar 6. Metodologi PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, dan Optimize)
Berikut ini penjelasannya :1. Prepare Mencangkup persiapan di tingkat organisasi, seperti menentukan strategi network, menentukan model bisnis yang sesuai dengan network yang akan dibangun.2. Plan Merencanakan kebutuhan network, melakukan analisis, dan perencanaan waktu pengerjaan proyek.
10
3. Design Membuat desain network secara detail. Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan membuat gambar desain topologi jaringan interkoneksi yang akan di bangun. Biasanya hasil dari design berupa :a. Gambar-gambar topology.b. Membuat simulasi dengan menggunakan Cisco Packet Tracer.c. Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada.4. Implement Melakukan implementasi berdasarkan rencana dan desain yang sudah dibuat. Di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya. Dalam implementasi praktisi jaringan akan menerapkan semua yang telah di rencanakan dan di design sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil atau gagalnya project yang akan di bangun. 5. Operate Pengoperasian network dan memonitor kondisi network.
Tahapan ini bagian dari tahapan implementasi, setelah di implementasi maka perlu dilakukan pengawasan dan pemantauan pada pengoperasiannya.6. OptimizeMelakukan optimasi dan mengatasi kelemahan yang ada.
11
BAB IV
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1. Tahap Proses PerancanganTahap perancangan yang dilakukan adalah menyiapkan software aplikasi
Simulasi Jaringan menggunakan Cisco Packet Tracer 5.3.3 melakukan pembuatan sistem konfigurasi jaringan. Tahap perencanaan merupakan tahap pengumpulan beberapa bahan yang dapat disajikan sebagai landasan awal untuk pendefinisian permasalahan. Pada tahap ini semua permasalahan-permasalahan terkait keamanan jaringan komputer dapat di kumpulkan sehingga di temukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tahap perencanaan ini di fokuskan kepada kebutuhan-kebutuhan yang terkait pada solusi pemecahan masalah tersebut agar pelaksanaan tahap-tahap selanjutnya lebih terstruktur dan proporsional. Dalam perencanaan ini perencanaan dimulai dengan melakukan analisis di ruang server fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan, data yang diperoleh kemudian diolah untuk perancangan sistem analisis jaringan atau simulasi jaringan yang akan di buat.
4.2. Tahap Proses AnalisisTahap proses analisis merupakan tahap analisis pengumpulan data atau
pendefinisian spesifikasi kebutuhan, fungsi yang akan dibuat difokuskan pada kebutuhan sistem yang akan disampaikan. Hal ini guna mempermudah dalam merancang sistem yang akan dibangun. Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan memiliki banyak komputer yang tersebar di beberapa lantai dan ruangan. Adapun langkah-langkah yang di lakukan untuk menganalisis sistem jaringan ini adalah sebagai berikut:a. Mengidentifikasi masalah Masalah-masalah yang di identifikasi yaitu mengenai VLAN.b. Memahami kerja dari sistem yang ada Untuk dapat mengetahui permasalahan yang timbul pada suatu sistem monitoring jaringan yang lama, maka perlu adanya pemahaman mengenai kerja atau operasi jaringan tersebut, sehingga dapat diketahui kebutuhan – kebutuhan yang diperlukan dan akan dikembangkan pada sistem monitoring yang baru.b. Menganalisis sistem Dengan menganalisis sistem monitoring yang lama maka akan dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang timbul, sehingga dapat terpecahkan masalahnya.c. Hasil analisis
Hasil analisis merupakan kesimpulan dari masalah yang ditimbulkan.
12
4.2.1. Analisis Kondisi Awal Jaringan Komputer yang sedang berjalan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Pakuan.
Sebagai kampus yang memiliki fasilitas komputer yang lengkap dan tersebar dibeberapa lantai, ruangan dan memiliki jumlah mahasiswa yang cukup banyak, Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan juga melibatkan Sistem Informasi dan penggunaan jaringan dalam proses akses internet dan kegiatan akademik. Untuk itu di butuhkan sebuah sistem jaringan data yang handal, cepat, dan tertata dengan baik agar proses-proses yang telah di sebutkan sebelumnya dapat berjalan dengan lancar.
Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil identifikasi masalah jaringan komputer yang ada maka dilakukan analisis kebutuhan untuk merancang dan mengembangkan jaringan yang paling sesuai dengan kondisi yang ada sehingga semua LAN yang ada akan saling terhubung. Maka dari permasalahan diatas itu, rancangan jaringan komputer intanet universitas menggunakan VLAN (Virtual Local Area Network) dalam membangun sebuah sistem jaringan komputer yang baik sehingga mempermudahkan para penggunanya dalam proses penggunaan jaringan tersebut.
Tabel 1. VLAN dan IP AddressNo Nama
VlanId
VlanIP Address Subnet mask Gateway
1 Sifa 100 10.10.10.2 255.0.0.0
2 Labkom 101192.168.1.2 -192.168.1.254 255.255.255.
0192.168.1.1
3 Workshop 102192.168.2.2 - 192.168.2.254 255.255.255.
0192.168.2.1
4 FMIPA 103192.168.5.2 - 192.168.5.254 255.255.255.
0192.168.5.1
5 Ilkom 104192.168.6.2 - 192.168.6.254 255.255.255.
0192.168.6.1
6 Farmasi 105192.168.7.2 –192.168.7.254 255.255.255.
0192.168.7.1
7 Diploma 106192.168.124.2 - 192.168.124.254 255.255.255.
0192.168.124.1
13
4.2.2. Topologi Jaringan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Pakuan.
Gambar di bawah ini akan menjelaskan pada topologi jaringan yang sedang berjalan (Network Existing) pada Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan.
Gambar 7. Topologi Jaringan yang sedang berjalan
4.2.3. Analisis Sistem yang akan di kembangkanSistem yang akan dikembangkan adalah sebuah sistem analisis dan
simulasi jaringan VLAN, dan memberikan kenyamanan dalam pemakaian bagi user menjadi sistem jaringan komputer yang baik, yang dapat membantu dalam pengelolaan jaringan komputer sehingga mempermudah dalam menggunakannya. Sistem yang akan di kembangkan di harapkan dapat memudahkan dalam hal akases jaringan.
4.3. Tahap Proses PerancanganTahap proses perancangan ini bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai rancangan sistem yang akan di bangun. Sebelum di lakukan tahap implementasi maka di butuhkan beberapa persiapan yaitu menentukan sistem operasi yang di gunakan sistem operasi Windows 7. beserta dengan software pendukung yang di gunakan adalah Cisco Packet Tracer, dan Edraw Max 6.3 sebagai Layout. Kemudian di lakukan instalasinya, tahap ini cukup sederhana karena hanya dengan menginstal Cisco Packet Tracer PC yang sudah terinstal aplikasi dapat digunakan.
14
Gambar 8. Layout
4.4. Implementasi4.4.1. Instalasi Sistem Operasi
Pada tahap ini dilakukan penginstallan operating system dan software yang akan digunakan dalam pembuatan system analisis, yaitu :4.4.1.1. Instalasi Sistem Operasi Windows 7Langkah 1. Pada desktop, telah terinstal Windows 7 Langkah 2. Tampilan Windows 7
Gambar 9. Tampilan Sistem Operasi
Gambar di atas merupakan tampilan Operasi Sistem yang akan di pakai dalam proses simulasi jaringan pada Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan. Sistem Operasi yang di pakai adalah Windows 7.
15
4.4.1.2. Instalasi Packet TracerLangkah awal penginstalan Packet Tracer yang telah didownload
sebelumnya.
Gambar 10. Langkah awal instalasi Packet tracer
Gambar diatas merupakan Sofware Packet tracer yang akan di instal yang berfungsi untuk membantu dalam membangun jaringan simulasi yang akan dirancang .
Gambar 11. Packet Tracer yang telah terinstal
Gambar diatas merupakan tahapan instal software Packet Tracer yang telah terinstal dengan benar pada Komputer yang menggunakan operasi sistem yaitu windows 7.
Gambar 12. Tampilan awal Packet Tracer yang telah terinstal
Klik start -> Programs -> Packet Tracer Atau klik iconnya pada desktop. Berikut ini tampilan worksheet nya.
16
Gambar 13. Tampilan worksheet
4.4.2. Konfigurasi Packet Tracer1. Tampilan awal
Gambar 14. Tampilan awalGambar di atas adalah gambar tampilan layout awal yg di buat, adapun
cara membuatnya adalah pilih set tiled background kemudian browse gambar layout yang akan di gunakan.
2. Multilayer switch
Gambar 15. Menu switches
Gambar 16. Multilayer switch pada simulasi Gambar no 15 adalah tampilan pada menu multilayer switch yang akan kita gunakan sebagai core layer, adapun gambar no 16 adalah tampilan multilayer switch pada simulasi.
17
3. Switch
Gambar 17. Menu Switches
Gambar 18. Switch pada simulasi Gambar no 17 adalah tampilan pada menu switch yang akan kita gunakan sebagai distribution layer, adapun gambar no 18 adalah tampilan switch pada simulasi.4. PC
Gambar 19. Menu PC
Gambar 20. PC pada simulasiGambar no 19 adalah tampilan pada menu PC yang akan kita gunakan
sebagai access layer, adapun gambar no 20 adalah tampilan PC pada simulasi.5. Pengkabelan
Gambar 21. Menu pengkabelan
Gambar 22. Pengkabelan pada simulasiGambar no 21 adalah tampilan pada menu pengkabelan yang akan kita gunakan, adapun gambar no 22 adalah tampilan pengkabelan pada simulasi.
18
Tabel 2. Jarak media transmisi antar VLAN
No Nama Alat
Jaringan
Media Transimisi Jarak Ke Server
Jarak Ke Setiap
Anggota
KeteranganKabel Antena
(wirelless)Fiber Optik
1 Server √ - 5-50 meter Ke anggota distribution
2 Sifa √ 5 meter 30 meter Ke anggota access
3 Labkom √ 30 meter 1-10 meter /wirelless
Ke anggota access
4 Workshop √ 30 meter 1-10 meter /wirelless
Ke anggota access
5 FMIPA √ √ 50 meter 5-30 meter / wirelless
Ke anggota access
6 Ilkom √ 20 meter 1-10 meter /wirelless
Ke anggota access
7 Farmasi √ 30 meter 1-10 meter /wirelless
Ke anggota access
8 Diploma √ 10 meter 1-30 meter /wirelless
Ke anggota access
Jarak antara server dengan setiap anggota VLAN (distribution) dan access disesuaikan dengan jarak masing masing, tergandung letak dari setiap distribution dan access tersebut. Berdasarkan lantai 1,2,3 ataupun gedung FMIPA 1 dan FMIPA 2. Pada tabel di atas jarak kabel berdasarkan hasil dari perkiraan jarak setiap VLAN dan kemudian didistribusikan kepada access 4.4.3. Konfigurasi Core Core merupakan backbone yang menyediakan koneksi kecepatan tinggi (gigabit atau yang lebih tinggi).1. Physical
Gambar 23. Tampilan physical pada coreTampilan physical pada multilayer switch field Office, adapun caranya
adalah klik pd multilayer switch field office pilih physical.
19
2. Config
Gambar 24. Tampilan config pada coreTampilan config pada multilayer switch field Office, adapun caranya
adalah klik pd multilayer switch field office pilih config.3. CLI (Command Line Interface)
Gambar 25. Tampilan CLI pada core4. Memulai konfigurasiMasuk CLI > ketik Switch>enableSwitch>configure terminalUntuk memulai mengkonfigurasi pada multilayer switch > core.
Gambar 26. Tampilan konfigurasi awal5. Untuk mengubah hostname multilayer switch menjadi core
Gambar 27. Tampilan hostname6. Untuk membuat banner
Gambar 28. Tampilan pembuatan bannerBanner berfungsi sebagai pemberitahuan ketika akan masuk ke dalam
menu CLI core.7. Untuk membuat password pada multilayer switch core
Gambar 29. Pembuatan password pada multilayer swicth corePembuatan password sebagai pengamanan ketika akan masuk ke dalam
menu CLI, selain yang mengetahui password maka tidak akan mendapat akses untuk bisa mengkonfigurasi multilayer switch core
20
8. Tampilan VLAN
Gambar 30. Tampilan VLAN yang masih kosongTampilan VLAN yang masih kosong karena belum adanya konfigurasi
pembuatan VLAN yang di lakukan.9. Pembuatan VLAN
Gambar 31. Pembuatan VLAN di multilayer switch core Cara pembuatan VLAN yang akan dibuat sesuai dengan nomor VLAN maupun penamaan VLAN yang akan dibuat ke dalam simulasi.10. Menentukan port VLAN
Gambar 32. Pembuatan port multilayer switch corePembuatan port ini di lakukan untuk menentukan port mana sajakah yang
akan di atur menjadi mode trunk dan port yang akan mengakses VLAN sesuai dengan interface faceethernetnya.11. Menyimpan konfigurasi
Gambar 33. Menyimpan hasil konfigurasi Menyimpan semua konfigurasi yang telah di buat agar ketika memulai membuka simulasinya kembali konfigurasi tetap seperti yang telah di konfigurasikan.
21
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. HasilPada tahapan sebelumnya telah dijelaskan mengenai rancangan dan
implementasi project yang akan disimulasikan pada fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam. Berikut ini merupakan hasil beserta bentuk-bentuk uraian sistem yang telah disimulasikan.5.1.1. Hasil Setting Mikrotik1. Setting Winbox
Gambar 34. Tampilan WinboxWinbox adalah utility untuk melakukan remote GUI ke Router Mikrotik
melalui operating system windows.2. Tampilan awal winbox
Gambar 35. Tampilan Awal WinboxTampilan awal winbox, disinilah dapat mengkonfigurasi mikrotik untuk
dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan dan dibuat.3. Identity
Gambar 36. Tampilan IdentityIndentity dibuat untuk memberi penamaan pada mikrotik yang akan
digunakan.
22
4. Users Id
Gambar 37. Tampilan User IDUsers id dibuat untuk menginputkan user baru pada mikrotik agar mudah
ketika akan login di winbox.
Gambar 38. Tampilan Password User IDPassword dibuat untuk mendampingi user id, ketika telah memasukan user
id maka dibutuhkan password untuk dapat masuk ke interface winbox.
Gambar 39. Tampilan User ListApabila telah selesai dalam pembuatan user id dan password, maka akan
terdapat user baru pada user list.5.1.2. Hasil Konfigurasi Mikrotik1. Pembuatan IP Address pada server
Gambar 40. IP AddressPembuatan IP Address untuk server yang ada di mikrotik agar dapat
diakses oleh client.
23
2. Pembuatan DHCP Server
Gambar 41. DHCP ServerAgar client dapat dengan otomatis IP Address, maka dibuatkan DHCP
server untuk membagi IP kepada client.3. Pembuatan VLAN Sifa
Gambar 42. VLAN SifaHasil pembuatan VLAN untuk VLAN name sifa dengan VLAN ID 100,
sebagai VLAN dari sifa.4. Pembuatan VLAN Labkom
Gambar 43. VLAN Labkom Hasil pembuatan VLAN untuk VLAN name Labkom dengan VLAN ID 101, sebagai VLAN dari Labkom.
24
5. Pembuatan VLAN Workshop
Gambar 44. VLAN WorkshopHasil pembuatan VLAN untuk VLAN name Workshop dengan VLAN ID
102, sebagai VLAN dari Workshop.6. Pembuatan VLAN FMIPA
Gambar 45. VLAN FMIPAHasil pembuatan VLAN untuk VLAN name FMIPA dengan VLAN ID
103, sebagai VLAN dari FMIPA.7. Pembuatan VLAN Ilkom
Gambar 46. VLAN ILKOMHasil pembuatan VLAN untuk VLAN name Ilkom dengan VLAN ID 104,
sebagai VLAN dari ILKOM.
25
8. Pembuatan VLAN Farmasi
Gambar 47. VLAN FarmasiHasil pembuatan VLAN untuk VLAN name Farmasi dengan VLAN ID
105, sebagai VLAN dari Farmasi.9. Pembuatan VLAN Diploma
Gambar 48. VLAN DIPLOMA Hasil pembuatan VLAN untuk VLAN name Diploma dengan VLAN ID 106, sebagai VLAN dari Diploma.
5.2. PembahasanPada pembahasan analisis dan simulasi jaringan ini, akan dibahas
mengenai proses simulasi jaringan yang sedang berjalan dana proses pengiriman data pada mikrotik.5.2.1 Proses simulasi jaringan yang telah berjalan
Pada tahap simulasi akan berjalan dengan baik dan untuk mempermudah dalam proses pengerjaannya, maka dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 49. Proses simulasi jaringan yang telah berjalanGambar diatas menunjukan bagaimana simulasi jaringan yang sedang
berjalan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan.
26
Gambar 50. Proses jaringan yang telah berjalan pada winboxGambar diatas menunjukan proses yang telah berjalan di routerboard
mikrotik pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan.
5.2.2 Proses Pengiriman dataGambar dibawah ini menunjukan bahwa ada data pesan yang di kirim
sesama anggota VLAN.
Gambar 51. Proses pengiriman data VLAN LabkomGambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN Ilkom antara
Labkom 1 dengan Labkom 2.
Gambar 52. Proses pengriman data VLAN WorkshopGambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN Workshop antara
workshop 1 dengan workshop 2.
27
Gambar 53. Proses pengriman data VLAN FMIPAGambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN FMIPA antara PS
Biologi 1 dengan PS Biologi 2.
Gambar 54. Proses pengriman data VLAN IlkomGambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN Ilkom antara Ilkom 1
dengan Ilkom 2.
Gambar 55. Proses pengriman data VLAN FarmasiGambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN Farmasi antara
farmasi 1 dengan Farmasi 2.
Gambar 56. Proses pengriman data VLAN DiplomaGambar diatas adalah proses pengiriman data VLAN Diploma antara
diploma 1 dengan diploma 2.
28
5.2.3 Proses Pendeteksian IP AddressPada tahap ini dilakukan proses pendeteksian IP address pada server
mikrotik menuju anggota VLAN masing-masing VLAN.
Gambar 57. Pendeteksian IP addressGambar diatas menunjukan IP Address yang tertanam dimikrotik untuk
mewakili VLAN masing-masing.Tabel 3. IP Address
No Keterangan Ip Address Range IP Address
Subnetmask Gateway Ethernet
1 Sifa 10.10.10.2 10.10.10.2 255.0.0.0 10.10.10.2 Fa 0/2
2 Labkom 192.168.1.1192.168.1.2
– 192.168.254
255.255.255.0 192.168.1.1 Fa 0/2
3 Workshop 192.168.2.1192.168.2.2
– 192.168.2.254
255.255.255.0 192.168.2.1 Fa 0/2
4 FMIPA 192.168.5.1192.168.5.2
-192.168.5.254
255.255.255.0 192.168.5.1 Fa 0/3
5 Ilkom 192.168.6.1192.168.6.2
-192.168.6.254
255.255.2550 192.168.6.3 Fa 0/4
6 Farmasi 192.168.7.1192.168.7.2
-192.168.7.254
255.255.255.0 192.168.7.2 Fa 0/2
7 Diploma 192.168.124.1192.168.124.2
-192.168.124.
245
255.255.255.0 192.168.124.1 Fa 0/5
29
Tabel diatas menunjukan IP Address yang ada di server, Range IP Address dari anggota VLAN masing-masing, Subnet mask, Gateway, dan ethernet yang di gunakan untuk menghubungkan VLAN tersebut.
5.3 Uji CobaSetelah dilakukan simulasi jaringan dan untuk mengetahui apakah sistem
telah berjalan dengan baik maka harus adanya suatu pengujian atau ujicoba. Uji coba tersebut dilakukan dalam tiga tahap yaitu uji coba struktural, uji coba fungsional dan uji coba validasi.5.3.1. Uji coba struktural
Uji coba struktural dilakukan dengan menjalankan sistem untuk mengetahui kesesuaian sistem yang di buat dengan perancangan, dalam hal ini menjalankan hasil akses jaringan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan berjalan dengan baik dan stabil.
Gambar 58. Hasil pengiriman data sesama VLANGambar diatas menunjukan proses pengiriman data sesama anggota vlan.
Dimana sesama anggota VLAN apabila bisa saling berkomunikasi dengan baik dalam proses pengiriman data, maka VLAN telah sukses di buat.
Gambar 59. Hasil pengiriman data bukan sesama anggota VLAN
30
Gambar diatas menunjukan proses pengiriman data ke bukan sesama anggota, maka hasilnya akan failed. Apabila failed berarti VLAN sudah berfungsi sebagaimana mestinya.
5.3.2. Uji coba fungsionalSetelah uji coba struktural berhasil maka dilanjutkan dengan uji coba
fungsional di mana di lakukan pengujian fungsi yang telah di masukkan pada saat pendeteksian dan simulasi jaringan sebelumnya apakah berjalan baik atau tidak. Sebagai contoh pada saat simulasi pengujian dengan command prompt ke sesama VLAN, apakah pengiriman data dari suatu PC ke PC lain dengan sesama anggota VLAN akan berhasil serta berjalan dengan baik sesuai fungsinya.
Gambar 60. Proses ping dari labkom 1 ke labkom 2Gambar diatas menunjukan bahwa labkom 1 dengan IP Address
192.168.1.2 berkomunikasi dengan labkom 2 dengan IP Address 192.168.1.3 berjalan dengan lancar, dikarenakan berada di VLAN yang sama yaitu VLAN labkom.
Begitupun dengan sebaliknya ke bukan sesama anggota VLAN, apakah pengiriman data dari PC ke PC lain akan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya.
Gambar 61. Proses ping dari labkom 1 ke workshop 1
31
Gambar diatas menunjukan bahwa labkom 1 dengan IP Address 192.168.1.2 berkomunikasi dengan workshop 1 dengan IP Adress 192.168.2.2 tidak dapat berkomunikasi di karenakan antara labkom 1 dan workshop 1 berbeda VLAN. Maka komunikasi tidak dapat berjalan.
Gambar 62. Proses ping dari labkom 1 ke workshop 1 ganti IP AddressBegitupun ketika IP Address workshop 1 diganti dengan 192.168.1.5 yang
logikanya 192.168.1.5 adalah IP Address sejenis dengan IP Address labkom 1 yaitu 192.168.1.2. akan tetapi walau memiliki IP Address yang sejenis antara labkom1 dengan workshop 1 masih tidak dapat berkomunikasi dikarenakan antara labkom 1 dengan workshop 1 memiliki keanggotaan VLAN yang berbeda. Dimana labkom 1 dengan keanggotaan VLAN labkom kemudian workshop 1 dengan keanggotaan workshop.
5.3.3. Uji Coba Validasi Uji coba validasi dilakukan untuk membandingkan antara sistem simulasi yang ada dengan sistem yang menggunakan VLAN. Seperti pada penjelasan sebelumnya VLAN dapat mengelompokan kedalam beberapa bagian jaringan. Untuk ujicoba validasi ini dapat menggunakan aplikasi packet trtacer dapat memudahkan dalam pengawasan khususnya dalam hal kecepatan dan memaksimalkan jaringan sehingga tidak terjadi suatu pelanggaran hak dalam suatu jaringan komputer.
Tabel 4. Ujicoba Validasi sesama anggota VLANNo Nama
VLANNo
VLANSumber
pengirimanTujuan
PengirimanKeterangan
1 Labkom 101 Labkom 1 Labkom 2 Terkoneksi 2 Workshop 102 Workshop 1 Workshop 2 Terkoneksi 3 Fmipa 103 PS Biologi 1 PS Biologi 2 Terkoneksi
PS Matematika 1 PS Matematika 2 TerkoneksiPS Kimia 1 PS Kimia 2 TerkoneksiTU 1 TU 2 Terkoneksi
4 Ilkom 104 Ilkom 1 Ilkom 2 Terkoneksi5 Farmasi 105 Farmasi 1 Farmasi 2 Terkoneksi6 Diploma 106 Diploma 1 Diploma 2 Terkoneksi
32
Tabel 5. Ujicoba Validasi ke bukan sesama anggota VLANNo Sumber
VLANTujuanVLAN
Sumberpengiriman
TujuanPengiriman
Keterangan
1 Sifa Labkom Sifa 1 Labkom 1 Tidak Terkoneksi 2 Sifa Workshop Sifa 1 Workshop 1 Tidak Terkoneksi3 Sifa Fmipa Sifa 1 Fmipa 1 Tidak Terkoneksi4 Sifa Ilkom Sifa 1 Ilkom 1 Tidak Terkoneksi5 Sifa Farmasi Sifa 1 Farmasi 1 Tidak Terkoneksi6 Sifa Diploma Sifa 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi7 Labkom Workshop Labkom 1 Workshop 1 Tidak Terkoneksi8 Labkom Fmipa Labkom 1 Fmipa 1 Tidak Terkoneksi9 Labkom Ilkom Labkom 1 Ilkom 1 Tidak Terkoneksi10 Labkom Farmasi Labkom 1 Farmasi 1 Tidak Terkoneksi11 Labkom Diploma Labkom 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi12 Workshop Fmipa Workshop 1 Fmipa 1 Tidak Terkoneksi13 Workshop Ilkom Workshop 1 Ilkom 1 Tidak Terkoneksi14 Workshop Farmasi Workshop 1 Farmasi 1 Tidak Terkoneksi15 Workshop Diploma Workshop 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi16 Fmipa Ilkom Fmipa 1 Ilkom 1 Tidak Terkoneksi17 Fmipa Farmasi Fmipa 1 Farmasi 1 Tidak Terkoneksi18 Fmipa Diploma Fmipa 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi19 Ilkom Farmasi Ilkom 1 Farmasi 1 Tidak Terkoneksi20 Ilkom Diploma Ilkom 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi21 Farmasi Diploma Farmasi 1 Diploma 1 Tidak Terkoneksi
33
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KesimpulanRancangan campus network dengan hirierarchical design model pada fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam ini di rancang dengan metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, dan Optimize). Berdasarkan ujicoba yang di lakukan, maka didapatkanlah suatu kesimpulan yaitu :1. Rancangan campus network ini memiliki tujuan untuk memodelkan suatu
sistem jaringan yang ada di fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan.
2. Proses memodelkan jaringan ini menggunakan software cisco packet tracer sebagai software simulator jaringan.
3. Memiliki core layer yang merupakan backbone yang menyediakan koneksi kecepatan tinggi (gigabit atau yang lebih tinggi). Core menjadi jalur Layer 3, bagi Layer core menyediakan scalability dan reliability.
4. Memiliki distribution layer ini terdiri dari sekumpulan perangkat switch. Sekumpulan distribution devises dan perangkat lain yang mendampingi switch disebut sebagai switch block. Layer distribution menyediakan availability, Qos, fast path recovery, dan load balancing.
5. Memiliki access layer menyediakan akses network bagi pengguna (end-user).
6. Komponen utama dalam perancangan campus network adalah :- 1 Multilayer switch sebagai core layer.- 7 Switch sebagai distribution layer.- PC sebagai access layer.
6.2. SaranBerdasarkan pada kesimpulan diatas maka disarankan :
1. Dengan semakin berkembangnya teknolgi, maka ada baiknya agar hasil dari penelitian ini dapat diimplementasikan secara langsung pada sistem jaringan fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan.
2. Pada sistem jaringan fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas pakuan agar dapat menggunakan model jaringan dengan hierarchical design model, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Pengguanaan alat-alat jaringan agar dapat disesuaikan dengan hirarchichal design model agar dapat bekerja secara optimal.
4. Dapat dikembangkan kembali agar menjadi sistem jaringan yang lebih baik lagi.
34
DAFTAR PUSTAKA
Heradi, Dodi. 2012. Solusi Cerdas Mengguasai Internetworkong. Yogyakarta : Andi Offset.Pradnyadiputra, I W O, Sumadi, I G N W, & Christina LA D. 2009.
Pemanfaatan Virtual Local Area Network (Vlan) Dan Penghematan Host Dengan Metode Variable Length Subnet
Mask (VLSM). Jurnal Ilmiah Universitas Udayana Jurusan Teknik Elektro Bukit Jimbaran, Bali
Purwaningwulan, M M. 2006. Hubungan Penggunaan Intranet Sebagai Media Cyber-Pr Dengan Tingkat Kohesivitas Karyawan. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 1.
Sukmaaji & Rianto. 2008. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.Sutanto, A S, Yulianton, H, & Razag, J A. 2011. Rancang Bangun Vlan
Untuk Segmentasi Jaringan Pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank. Di dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16, No.2, Juli 2011 : 94100.
Sofana, Iwan. 2012. Cisco CCNA & Jaringan Komputer. Bandung : Informatika.Sofana, Iwan. 2012. Cisco CCNP dan Jaringan Komputer. Bandung : Informatika.Wadara. 2008. Jaringan komputer. http://www.google.com. 1 April 2012.Watterau, 1991. Pengertian Network Development Life Cycle (NDLC).
http://id.scribd.com/doc/35784395/BAB-III. 16 Desember 2012.http://mikrotikindo.blogspot.com/2013/02/apa-itu-mikrotik-pengertian-mikrotik.html. 17 April 2013.
35