Post on 24-Dec-2019
i
PENGARUH POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 3 JANAPRIA MATA PELAJARAN IPA BIOLOGI SUB PEMBAHASAN SISTEM PERNAPASAN
Oleh: Reni Iswahyuni
NIM. 151.135.115
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAN
2017
ii
PENGARUH POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 3 JANAPRIA MATA PELAJARAN IPA BIOLOGI SUB PEMBAHASAN SISTEM PERNAPASAN
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Reni Iswahyuni
NIM. 151.135.115
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAN
2017
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Reni iswahyuni NIM: 151.135.115, dengan judul, “Pengaruh Pola Belajar Dan Frekuensi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 3 Janapria Mata Pelajaran Ipa Biologi Sub Pembahasan Sistem Pernapasan” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal: 27 Desember 2017
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
(Dr. Bahtiar, M.Pd.Si) NIP. 197807192005011006
(Yahdi, M.Si) NIP. 1980123122007011029
Mataram, 27 Desember 2017
iv
Hal: Munaqasyah Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama : Reni iswahyuni
Nim : 151.135.115
Jurusan : Pendidikan IPA Biologi
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul : Pengaruh Pola Belajar Dan Frekuensi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 3 Janapria Mata Pelajaran Ipa Biologi Sub Pembahasan Sistem Pernapasan
telah memenuhi syarat untuk dilakukan dalam siding muaqasyah skripsi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera
dimunaqasyahkan.
Wassalammu’alaikum, Wr. Wb.
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Dr. Bahtiar, M.Pd.Si)
NIP. 197807192005011006
(Yahdi, M.Si)
NIP. 1980123122007011029
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Reni iswahyuni
Nim : 151.135.115
Jurusan : Pendidikan IPA Biologi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pengaruh Pola Belajar Dan Frekuensi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 3 Janapria Mata Pelajaran Ipa Biologi Sub Pembahasan Sistem Pernapasan ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah ditentukan oleh lembaga.
Mataram, 27 Desember 2017
Saya yang menyatakan,
Reni iswahyuni
vi
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi oleh: Reni iswahyuni, NIM: 151.135.115, dengan judul : Pengaruh Pola Belajar Dan Frekuensi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria Mata Pelajaran Ipa Biologi Sub Pembahasan Sistem Pernapasan, telah dipertahankan di depan dewan penguji jurusan pendidikan IPA Biologi Fakultal Tarbiyah dan Keguruan Universitat Islam Negeri (UIN) Mataran pada tanggal 04 Januari 2018
Dewan Penguji
(Dr. Bahtiar, M.Pd.Si) :
(Ketua Sidang/Pemb.I)
(Yahdi, M.Si) :
(Sekretaris Sidang/Pemb.II)
:
(Penguji I)
:
(Penguji II)
vii
MOTTO
﴾٧فإذا فـرغت فانصب ﴿
﴾٦إن مع العسر يسرا ﴿
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai( dari suatu urusan)
Kerjakanlah denga nsungguh-sungguh (urusan yang lain).
(Q.S. Al-Insyirah: 6-7)
viii
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini teruntuk:
1. Allah swt. Yang telah memberikan kemudahan sehingga karya ini bisa
terselsaikan.
2. Kedua orang tua saya ibunda (tina hartatin) dan bapak tercinta (h. marlian
Sp.d) berkat do’a,usaha dan motivasi kalian skripsi ini bisa terselesaikan
semoga allah swt. Membalas semua kebaikan kalian.
3. Kakak saya (rian ekayanti) dan adik saya (M. Rfki anggara) yang telah
memberikan semangat setiap waktu dan memberikan saya bimbingan serta
kasih sayang.
4. Terimakasi kepada (Lalu Isron andre atmaixbal)
5. kelas “c” angkatan 2013 yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu
terimakasih yang sebesar-besarnya dari kalian saya belajar arti hidup,
persahabatan, pertemanan dan persaudaraan semoga allah slalu
memberikan kalian kemudahan dan ilmu yang kalian dapat bermamfaat
untuk dunia dan akhirat.
6. Almamaterku yang aku banggakan.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, segala puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta taufik-Nya berupa
keimanan, keislaman, dan kesehatan sehingga skripsi ini dapat terselsaikan.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada sang inspirator dan motivator
terbaik dunia sepanjang masa, dialah Rasulullah Muhammad SAW.
Penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar dengan bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Seiring dengan selsainya skripsi ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Bahtiar, M.Pd.Si selaku Pembimbing I dan Yahdi, M.Si. selaku
Pembimbing II. Karena atas segala bimbingan, motivasi, bantuan, keikhlasan
dan kesabaran beliau, penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Prof.Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Mataram.
3. Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
4. Bapak Alwan Mahsul, M,Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi
5. Semua dosen jurusan pendidikan IPA Biologi. Terima kasih atas segala ilmu
dan bantuannya.
6. Kepala beserta pengelola Laboratorium Universitas Mataram (UNRAM).
Karena telah membantu dalam penelitian ini.
x
7. Ibu, Bapak, kakak-kakak dan semua keluarga yang selalu mendoakan dan
memberikan kasih sayang, membimbing, menasehati dan mengajarkan arti
hidup yang sebenarnya.
8. Teman, sahabat dan saudara seperjuangan Biologi angkatan 2013. Terima
kasih atas kebersamaan dalam berjuang menuntut ilmu di UIN Mataram.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah khazanah ilmu pengetahuan
bagi semuanya.
Wassalamu’alaikum salam Wr.Wb
Mataram,
Penulis,
Reni iswahyuni
NIM: 151.135.115
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ v
MOTTO ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRA ...................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masala ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
C. Batasan Masalah ................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
E. Tujuan Penelitia ................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ......................................................................................... 8
1. Pola Belajar ...................................................................................... 8
a. Pengertian Pola Belajar ................................................................ 8
b. Macam-Macam Pola Belajar ........................................................ 9
c. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Belajar ........................ 15
2. Frekuensi Berlajar .......................................................................... 17
a. Pengertian Frekuensi Belajar ...................................................... 17
b. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Belajar ............... 17
3. Materi pokok sistem pernapasan .................................................... .18
a. Pengertian Sistem Pernapasan ................................................... 18
xii
b. Alat Alat Pernapasan Pada Manusia .......................................... 18
c. Mekanisme Pernapasan Pada Manusia ....................................... 20
d.gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan ......................... 20
B. Kerangka Teori .................................................................................. .21
C. Hipotesis Penelitian ........................................................................... .22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan pendekatan penelitia............................................................. 23
B. Populasi dan Sampel ....................................................................... ….23
C Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................. 24
D. Variabel Penelitian ................................................................................. 24
E . Instrumen Penelitian…………………................................................... 24
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................28
G. Prosedur penelitian..................................................................................29
H. Teknik Analisis Data ..............................................................................29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..........................................................................................33
1. Hasil Pola Belajar ................................................................................33
2. Hasil Frekuensi Belajar .......................................................................34
3. Hasil Belajar .........................................................................................35
4. Pengujian Hipotesis ...............................................................................36
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................46
B. Saran ..........................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 67
LAMPIRAN ..................................................................................................... 70
xiii
DAFTAR TABEL Tabel 1 Penyakit Penyakit Pada Sistem Pernapasan………………………….21 Tabel 2 Kisi Kisi Angket Pola Belajar……………………………………….24 Tabel 3 Kisi-Kisi Angket Frekuensi Belajar …………...……………………25 Tabel 4 Kisi Kisi Soal Sistem Pernapasan…………………………………..28 Tabel 5 Distribusi Pola Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negri 3
Janapria…............................................................................................33 Tabel 6 Kategori Pola Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negri 3 Janapria
...……………………………………………………………………...33 Tabel 7 Distribusi Frekuensi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negri 3 Janapria
………………………………………………………………………..34 Tabel 9 Kategori Frekuensi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negri 3 Janapria..
………………………………………………………………………..34 Tabel 10 Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negri 3 Janapria
……………………………………………………………………….35 Tabel 11 Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negri 3
Janapria……......................................................................................35 Tabel 12 Hasil Regresi Tunggal Pola
Belajar………………………….……………………………………36 Tabel 13 Hasil Regresi Tunggal Frekuensi
Belajar……………………….……………………………………….37 Tabel 14 Hasil Analisis Regresi Dan Korelasi Antara Pola Belajar, Frekuensi Belajar Dengan Hasil
Belajar……………………………………………………………….38
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Analisis Data Menggunakan SPSS 1.5
Lampiran 2 Hasil Analisis Uji Normalitas Secara Manual
Lampiran 3 Dokumentasi Pengisian Angket Pola Belajar, Dan Frekuensi Belajar
Lampiran 4 Angket Pola Belajar
Lampiran 5 Angket Frekuensi Belajar
Lampiran 6 Validasi Angket Pola Belajar Dan Frekuensi Belajar
Lampiran 7 Soal Materi Pokok Sistem Pernapasan
xv
Pengaruh Pola Belajar Dan Frekuensi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri Jumapolo Pada Mata Pelajaran Biologi
Oleh:
Reni iswahyuni
NIM: 151.135.115
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh positif pola belajar terhadap prestasi belajar biologi 2) untuk mengetahui pengaruh positif frekuensi belajar terhadap prestasi belajar biologi 3) untuk mengetahui pengaruh positif pola belajar dan frekuensi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar biologi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara sampling acak (Random Sampling). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode angket, dokumentasi dan wawancara. Metode angket sebelumnya telah diujicobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi ganda, uji t, uji F, R2, dan perhitungan sumbangan relatif dan efektif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut Y=88,790+1,0,135X1+0,606X2, artinya prestasi belajar biologi siswa dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pola belajar dan frekuensi belajar. Hasil perhitungan diketahui bahwa variabel pola belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 2,50%. Variabel frekuensi belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 6,26% Analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi untuk menjelaskan pengaruh variabel pola belajar dan frekuensi belajar terhadap hasil belajar sebesar 11,833%. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa 1) Pola belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan thitung untuk variabel pola belajar, sehingga thitung > ttabel atau 4,457 > 2,048 (α = 0,05); 2) Frekuensi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar biologi. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan thitung untuk variabel frekuensi belajar, sehingga thitung > ttabel atau 12,697 > 1,684 (α = 0,05); 3) Pola belajar dan frekuensi belajar secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar biologi. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan Fhitung > Ftabel atau 7,325 > 1,684 (α = 0,05).
Kata Kunci: Pola belajar, frekuensi belajar, hasil belajar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya pendidikan merupakan proses pengembangan
kemandirian peserta didik sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan
fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan interaksi dengan orang lain
seperti guru disekolah, orang tua di rumah dan orang dewasa lain di
masyarakat. Dalam interaksi itu terjadi sosialisasi nilai, norma dan
komunikasi berupa informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
ditujukan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian peserta didik
sebagai manusia dewasa.1
Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan
dari proses belajar di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana
pendidikan yang dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan
disamping keluarga dan masyarakat. Dalam pembelajaran sekolah pada
dasarnya merupakan proses kegiatan belajar mengajar, yaitu adanya interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi
pendidikan. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang
sebagai subyek yang menerima pelajaran dan mengajar menunjuk pada apa
yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Kegiatan belajar mengajar dapat
1 H.Abuahmadi. pisikologi belajar.(Jakarta:rineka cipta, 2008), h.125
2
berjalan dengan lancar dan efektif apabila seluruh komponen yang
berpengaruh di dalamnya saling mendukung.2
Faktor-faktor yang merupakan penghambat pendidikan adalah faktor
lingkungan, faktor sarana dan prasarana, dan factor intern siswa itu sendiri.
Semuanya saling mempangaruhi dan saling andil dalam usaha pencapaian
tujuan pendidikan. Dipandang dari subyek belajar yaitu siswa, maka segenap
potensi yang dimiliki siswa menjadi urgen dalam penentuan arah dan tujuan
pendidikan karena keberhasilan pendidikan akan dikembalikan kepada siswa
itu sendiri, maka dalam hal ini motivasi belajar mereka yang membawa
kepada sikap dan perbuatan belajar yang konsisten menjadi faktor utama
dalam keberhasilan pendidikan. Disamping perbedaan-perbedaan di atas ada
hal lain yang berbeda yaitu kemampuan belajar yang dimiliki. Ada siswa
yang memiliki kemampuan belajar dengan cepat, namun ada pula siswa yang
tidak memiliki kemampuan belajar dengan cepat. Perbedaan dalam hal
kemampuan belajar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, Namun hal ini
tidak mutlak karena kemampuan belajar siswa. Hasil belajar juga tergantung
pada pola belajar siswa. 3
Pola belajar dapat di katakana sebagai salah satu urgen penting dalam
kegiatan belajar karena jika seorang siswa sudah menemukan pola belajar
yang tepat dan cocok bagi dirinya, maka peroses belajar yang di lakukan tidak
hanya menyenangkan menurutnya tetapi juga sangat berkemungkinan besar
siswa akan jauh lebih mudah untuk bisa menyerap materi pelajaran yang
2 Ibid, h 127 3 Rudi Sidabutar. Pencapaian Hasil Yang Optimal Melalui Belajar,(Jakarta:Rineka cipta,
2015) h. 23
3
sedang di pelajari, dengan demikian proses belajar tidak lagi menjadi kegiatan
yang membosankan sehingga siswa akan lebih antusias dan lebih giat lagi
belajar untuk mencapai hasil yang di inginkan.
Dalam mencapai hasil yang baik disamping pengefektifan pola
belajar, hasil belajar juga dapat ditingkatkan melalui frekuensi belajar. Ketika
siswa melakukan kegiatan belajar yang sering maka siswa dapat mencapai
hasil belajar yang baik. Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per
peristiwa4 Frekuensi belajar dapat di artikan sebagai seberapa sering siswa
belajar. dilakukan di mana saja baik disekolah, di lingkungan masayarakat
maupun di rumah. Dalam belajar yang dibutuhkan adalah belajar sesering
mungkin dan berulang ulang tetapi efektif dari pada belajar dalam waktu yang
lama tetapi tidak efektif. Semakin sering belajar maka penguasaan terhadap
materi akan semakin baik. Dalam belajar tentunya yang dibutuhkan adalah
rutin dalam melakukanya.
SMP Negeri 3 Janapria merupakan salah satu sekolah menengah
pertama yang menerapkan kurikulum sesuai dengan standar pemerintah. SMP
Negeri 3 Janapria mempunyai keunikan tersendiri. Jika dilihat siswa-siswi
yang sekolah di SMP Negeri 3 Janapria mayoritas masih memiliki semangat
belajar yang tinggi. Hal ini dikarenakan sekolah yang terletak jauh dari
perkotaan. Dengan adanya motivasi belajar yang antusias tersebut maka
dapat meningkatkan hasil belajar. Namun meski antusias siswa masih ada
tetapi tidak seperti di perkotaan yang banyak tempat yang menawarkan
4 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai
Pustaka, 2002), Ed. 3, Cet.2, h.431
4
bimbel dan les perivat sehingga siswa yang ada di daerah perkotaan tidak lagi
membutuhkan pola dan prekuensi belajar karna kegiatan belajarnya sudah
terjadwal dan memiliki perlakuan kusus. Di sinilah peranan pola belajar
sangat di butuhkan oleh siswa siswi yang berada di daerah pedesaan yang
tidak dapat mengikuti bimbel dan les perivat.
Dengan memperhatikan latar belakang diatas, maka penelitian ini
mengambil judul. “Pengaruh Pola Belajar Dan Frekuensi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria Mata Pelajaran IPA
Biologi Sub Pembahasan Sistem Pernapasan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Pendidikan Indonesia mengamanatkan untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Tolak ukur keberhasilan proses belajar menagajar adalah dengan melihat
hasil belajar.
3. Indikator hasil belajar adalah pola belajar dan frekuensi belajar
C. Pembatasan Masalah
Masalah yang berkaitan diatas sangatlah luas sehingga tidak mungkin
untuk diteliti dalam sekaligus. Untuk itu guna menghindari suatu kesalah
5
pahaman supaya tidak timbul penafsiran yang berbeda, yang akan
mengakibatkan penyimpangan terhadap judul diatas, maka perlu ada
pembatasan masalah sehingga permasalahan jelas. Dalam hal ini penulis
membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang diteliti sebagai berikut :
1. Pola belajar dibatasi oleh pola belajar selama dirumah.
2. Frekuensi belajar dibatasi frekuensi belajar selama penyampain materi
sistem pernapasan kelas VIII semester ganjil.
3. Hasil belajar siswa dibatasi oleh nilai mata pelajaran biologi sub materi
sistem pernapasan semester ganjil.
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Negeri 3 Janapria kelas VIII
D. Rumusan Masalah
Supaya penelitian dapat dilakukan dengan baik dan tidak mengalami
kesulitan sehingga efektif dan efisien dapat tercapai maka dirumuskan
sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh pola belajar terhadap hasil belajar siswa SMP N 3
Janapria pada sub materi sistem pernapasan.?
2. Adakah pengaruh frekuensi belajar terhadap hasil belajar siswa SMP N 3
Janapria pada sub materi sistem pernapasan.?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh pola belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 3 Janapria
pada sub materi sistem pernapasan.
6
2. Pengaruh frekuensi belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 3
Janapria pada sub materi sistem pernapasan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi dunia pendidikan. Adapun manfaat tersebut adalah:
1. Bagi sekolah
Diharapkan agar sekolah mampu memotivasi siswa agar menambah
frekuensi belajar dan membudayakan pola belajar.
2. Bagi siswa
Diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mendapatkan hasil yang
optimal dengan menambah frekuensi belajar dan menciptakan pola belajar
yang baik.
3. Bagi penulis
Penelitian ini daharapkan dapat bermanfaat bagi penulis agar dapat
menerapakan disiplin ilmu yang diperoleh selama mengikuti kuliah dan
dapat pula menjadi tambahan pengetahuan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Pola Belajar
a. Pengertian Pola Belajar
Pola dapat di artikan sebagai bentuk atau cara.5 Definisi lain dari
kata pola adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam gambaran
yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat persentase yang bersifat
menyeluruh. Jadi pengertian pola adalah abstraksi dari realitas dengan
memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya.
Pola secara umum diartikan sebagai suatu bentuk dari cara yang
digunakan dalam melakukan sesuatu untuk memperoleh hasil yang
diinginkan sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.6
Banyak ahli yang berbeda dalam mengemukakan pendapatnya,
namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan
secara esensial. Dalam hal ini beberapa ahli mendefinisikan pengertian
belajar sebagai berikut:
1) Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individual
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman kognitif dan interaksi
dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif.7
5 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2002), h. 431. 6 Supriyanto, “Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Ditinjau Dari Pola Belajar Dan
Frekuensi Belajar Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Jatiyoso Tahun Ajaran 2008/2009” (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2009), h. 22.
7 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Logos, 1999), , h. 64.
7
8
2) Belajar merupakan kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan,
pemahaman tentang sesuatu hal atau penguasaan kecakapan dalam
suatu hal atau bidang hidup tertentu lewat usaha, pengajaran,
ataupengalaman.8
3) Belajar adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.9
Pola dalam belajar pada hakikatnya merupakan pola umum sebagai
cara yang digunakan oleh peserta didik atau siswa dalam proses
kegiatan belajar, pola sebagai cara yang akan digunakan peserta didik
dalam mengembangkan kegiatan belajar yang mengarah pada hal-hal
yang bersifat praktis dalam rangka mencapai tujuan belajar.10
b. Tujuan Pola Belajar
Proses pola belajar sebagai suatu proses pengaturan, memiliki
tujuan tertentu yang menurut Edi Suwardi yang telah disadur oleh
Saiful Bahri dan Azwan Zain sebagai berikut:
1) Membentuk siswa atau peserta didik pada masa perkembangannya.
2) Peningkatan kekuatan secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3) Menghidupkan dan memberikan motivasi, agar terjadi proses
interaksi yang kondusif.
8Agus M. Hardjana, Kiat Sukses Studi di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Kanisius,
1994), h. 81. 9 Slameto, Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 2. 10 Supriyanto, “Hasil Belajar” h. 22.
9
4) Optimalisasi panguasaan pada materi-materi yang dipelajari siswa
atau peserta didik.11
c. Macam-macam Pola Belajar
Setiap orang belajar dengan cara yang berbeda-beda. Dengan
demikian cara kita diajar atau cara kita berbicara sangat mempengaruhi
cara kita belajar. Kunci komunikasi yang jelas dan kemampuan belajar
yang lebih besar adalah mengerti, tidak saja pola belajar anda sendiri,
tetapi juga pola belajar orang lain. Dengan mengetahui cara belajar
anda yang paling baik dan cara belajar orang lain, anda dapat
menemukan cara menimba ilmu dengan lebih mudah dan
mengkomunikasikannya secara lebih efektif. Para peneliti dari berbagai
bidang telah menghasilkan model untuk mengenali beragam pola
belajar yang berbeda-beda. Walaupun nama dan istilahnya beragam,
kebanyakan model pola belajar ini sangat mirip. Riset menunjukkan
bahwa pemahaman meningkat secara tajam bila anda menyesuaikan
aktivitas anda dengan pola belajar anda yang paling menonjol. Salah
satu keuntungan utama menemukan pola belajar adalah memungkinkan
anda memiliki kegiatan belajar anda. Anda dapat memanfaatkannya
untuk mendapatkan hasil maksimal dari seminar, lokakarya, kursus, dan
materi sehari-hari yang harus anda pahami.12
Pola belajar dapat berarti modalitas, maka pola belajar merujuk
pada pola belajarnya yaitu cara interaksi individu dengan sistem pesan
11 Saiful Bahri dan Azwan Zain, Guru Anak Didik dan Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2000). h.23.
12 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.42.
10
atau rangsangan kemudian memproses dan menganalisa pesan tersebut
didalam otak untuk dijadikan pengetahuan. Pola belajar adalah cara
seseorang merasa mudah, nyaman dan aman saat belajar, dari siswa
waktu maupun secara indra. Pola belajar adalah model yang dipilih
seseorang untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan dalam suatu
proses pembelajaran. Seseorang pada umumnya akan sulit memproses
informasi dengan cara yang tidak nyaman bagi mereka karena setiap
orang berbeda, cara belajar serta memproses informas itupun berbeda.
Pola belajar ada tiga yaitu:13
1) Visual (belajar dengan cara melihat)
Pelajar visual adalah pelajar yang bersandar pada penglihatan
ketika menyerap informasi. Secara alami mereka tertarik kepada
pemandangan-pemandangan yang akrab, dan mengingatkan tanda-
tanda visual seperti gerak, warna, bentuk, dan ukuran. Kebanyakan
pengamat memiliki koordinasi tangan-mata yang sangat baik,
dengan sebuah kecenderungan bawaan untuk melihat sesuatu,
kemudian dengan cepat menurunkan tangannya bekerja untuk
menunjukkan apa yang mereka pelajari mengenai hal tersebut. Bagi
pelajar visual, belajar yang efektif adalah dengan menggunakan
“gambaran keseluruhan” (memerlukan tujuan umum), yakni dengan
membaca bahan pelajaran secara sekilas.
13 Femi Olivia, Mendampingi Anak Belajar, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010)
h,25
11
Ciri-ciri pelajar visual:
a) Rapi dan teratur.
b) Berbicara dengan cepat.
c) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik.
d) Teliti terhadap detail.
e) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun
presentasi.
f) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya
dalam pikiran mereka.
g) Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar.
h) Mengingat dengan asosiasi visual.
i) Biasanya tidak terganggu oleh keributan.
j) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali
jika ditulis, dan sering kali minta bantuan orang untuk
mengulanginya.
k) Pembaca cepat dan tekun.
l) Lebih suka membaca daripada dibacakan.
m) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan
bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang
suatu masalah atau proyek.
n) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam
rapat.
o) Lupa menyampaiakan pesan verbal kepada orang lain.
12
p) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau
tidak.
q) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato.
r) Lebih suka seni daripada music.
s) Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak
pandai memilih kata-kata.
t) Kadang-kadang kehilanagn konsentrasi ketika mereka ingin
memperhatikan.14
2) Auditorial (belajar dengan cara mendengar)
Pelajar auditorial adalah pelajar yang mengutamakan suara dan
kata atas informasi yang diberikan dibandingkan pandangan maupun
sentuhan. Pendengar cenderung segera menjadi pembicara dan
memiliki kosa kata yang sangat elaboratif.
Anak yang mempunyai pola belajar auditorial dapat belajar
lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan
apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang
disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan
berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang
mempunyai makna yang minim bagi anak auditori
mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal
lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan
kaset.
14 Supriyanto, “Hasil Belajar” h. 35-36
13
Adapun ciri-ciri pelajar auditorial adalah :
a) Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja.
b) Mudah terganggu oleh keributan.
c) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku
ketika membaca.
d) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
e) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan
warna suara.
f) Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita.
g) Berbicara dalam irama yang terpola.
h) Biasanya pembicara yang fasih.
i) Lebih suka musik daripada seni.
j) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada yang dilihat.
k) Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang
lebar.
l) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang
melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga
sesuai satu sama lain.
m) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
n) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.15
15 Ibid, h, 36-38
14
3) Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Kinestetik atau lebih dikenal dengan belajar yang dilakukan
dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh 20 Pelajar kinestetik
adalah pelajar yang lebih mengutamakan tangan dalam belajar baik
dengan menyentuh ataupun bergerak. Informasi yang penggerak
peroleh melalui indera peraba berubah kedalam gerakan motorik
kasar (aktivitas otot besar yang mencakup lengan, tangan, lengan
kaki dan kaki). Penggerak lebih senang dan unggul dalam bidang
olah raga dan aktivitas-aktivitas luar ruang, dari sepakbola,
berenang, dan seni martial (beladiri) hingga camping, hiking, dan
memelihara binatang. Namun fokus mereka selalu pada fisik,
seringkali hingga mengabaikan.
Belajar melalui sentuhan dan gerakan sangat tepat bagi pelajar
kinestetik. Mereka belajar dari pengalaman dan tindakan. Mereka
mengingat perasaan dan kesan keseluruhan dari satu informasi.16
Adapun ciri-ciri pelajar kinestetik adalah :
a) Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca.
b) Mengingat sambil melihat langsung.
c) Berbicara dengan perlahan.
d) Menanggapi perhatian fisik.
e) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka.
f) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang.
16 Femi Olivia, Mendampingi Anak Belajar, h, 28
15
g) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak.
h) Mempunyai perkembangan awal otot-otot besar.
i) Belajar melalui memanipulasi dan praktek.
j) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
k) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca.
l) Banyak menggunakan isyarat tubuh.
m) Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama.
n) Tidak mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah
pernah berada di tempat itu.
o) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.
p) Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot (mereka
mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca).
q) Kemungkinan tulisannya jelek.
r) Ingin melakukan segala sesuatu.
s) Menyukai permainan yang menyibukkan.17
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Belajar
1) Faktor Internal
Faktor internal yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang
muncul dari dalam diri siswa sendiri, meliputi gangguan atau
kekurang mampuan fisik siswa, antara lain:
a) Sifat kognitif (ranah cipta), seperti rendahnya kapasitas atau
intelegensi siswa, degradesi mental
17 Supriyanto, “Hasil Belajar” h,29.
16
b) Sifat afektif (ranah cipta), seperti stabilnya emosi dan sikap
c) Sifat psikomotorik (ranah rasa), seperti terganggunya alat-alat
indera penglihatan dan pendengaran yang kurang.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang
dating dari luar diri sendiri, meliputi semua situasi dan kondisi
lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa
antara lain:
a) Lingkungan keluarga, seperti ketidak harmonisan hubungan
antara ayah dengan ibu, rendahnya kehidupan ekonomi keluarga:
b) Lingkungan mayarakat, seperti wilayah perkampungan kumuh,
teman sepermainan yang nakal, serta dari pengaruh tokoh dari
media masa;
c) Lingkungan sekolah (sarana belajar, baik perangkat keras maupun
lunak), seperti kondisi dan letak gedung sekolah, kondisi guru,
pedoman pengajaran dan program pendidikan yang berkualitas
rendah.
Diantara kedua faktor tersebut, yaitu faktor internal dan
eksternal, terdapat suatu interaksi hubungan timbal balik. Misalnya,
anak yang Pendekatan belajar seperti yang telah diuraikan di atas,
dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan
siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran
materi tertentu. Strategi, dalam hal ini berarti seperangkat langkah
17
operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan
masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.18
2. Frekuensi Belajar
a. Pengertian Frekuensi Belajar
Frekuensi berarti berulang kali atau berkali-kali.19 Selain itu
frekuensi mempunyai arti kekerapan, kekerapan itu sendiri mempunyai
arti perulangan yang berkali-kali.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi belajar
1) Faktor Internal
a) Hal-hal yang bersifat fisik, antara lain karena sakit, cacat tubuh,
dan lain sebagainya.
b) Hal-hal yang bersifat kerohanian, antara lain intelegensi, bakat,
minat, motivasi dan lain sebagainya.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor keluarga, antara lain orang tua, suasana rumah dan
keadaan ekonomi keluarga
b) Faktor media massa dan lingkungan sekolah, antara lain media
massa, teman bergaul, lingkungan tetangga, dan aktivitas dalam
masyarakat dan sekolah
c) Waktu belajar. Belajar dapat dilaksanakan pada setiap waktu yang
dikehendaki pembelajar, diantara waktu yang digunakan untuk
kegiatan-kegiatan lain. Masing-masing pembelajar memiliki porsi
18 Popi Sopiatin dan Sohari Sahrani, Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam (Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), h. 17-18.
19 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h , 431
18
waktu sendiri-sendiri, sesuai dengan ketersediaan waktu yang ada
padanya.
d) Tempo dan irama belajar. Kecepatan belajar dan intensitas
kegiatan belajar ditentukan sendiri oleh pembelajar, sesuai dengan
kebutuhan, kemampuan, dan kesempatan yang tersedia.20
3. Hasil belajar
1. Pengertian hasil belajar
Menurut Hamalik hasil belajar adalah sebagai terjadinya tingkah
laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan dapat di ukur bentuk
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di
artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih
baik dari sebelumnya dan yang tidak tau menjadi tau.21
4. Materi Pokok
a. Pengertian Pernapasan
Pernapasan atau respirasi adalah seluruh proses mulai dari
pemasukan udara, pengambilan oksigen (O2) dan penggunaan oksigen
untuk oksidasi, sampai dengaang pengeluaran zat-zat sisa pernapasan.
Oksigen didalam tubuh digunakan untuk membakar zat-zat makanan
atau proses oksidasi. Oksidasi biologi menghasilkan energi dan
mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida (O2) dan uap air. Jadi,
tuan dari pernapasan adalah untuk mendapatkan energi.
20Bambang Nurdiansyah.”Frekuensi Belajar” dalam http:// dunia bembi. co.id/ 2013/ 04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html,diambil tanggal 21 maret 2017,pukul 20.25 WITA
21Omar Hamalik, Prestasi Belajar Mengajar, (Jakarta:Bumi Aksara, 2007),h. 30
19
b. Alat-alat Pernapasan pada Manusia
Alat-alat pernapasan pada manusia terdiri atas hidung, pangkal
tenggorokan, batang tenggorokan, dan paru-paru.
1) Hidung
Hidung merupakan alat pernapasan yang secara langsung
berhubungan dengan udara luar. Ketika melewati hidung, udara yang
kita hirup akan mengadakan kontak dengan rambut-rambut hidung
dan permukaan selaput lendir. Rambut-rambut halus dan selaput
lendir yang terdapat pada rongga hidung akan menyaring udara.
Selain itu lendir juga mengatur kelembaban udara. Udara dari luar
juga mendapatkan pernapasan oleh pembuluh-pembuluh darah yang
terdapat disekitar lendir. Melalui pernapasan tersebut, udara diatur
suhunya agar sesuai deangan suhu badan, yaitu serkitar 36oC. Jadi
udara sampai keparu-paru dalam keadaan bebas dari debu, hangat,
dan lembap.22
2) Laring
Pangkal tenggorokan (laring) terletak di belakang rongga
mulut dan rongga hiudung. Didalam pangkal tenggorokan, terdapat
jakun yang merupakan termpat selaput suara. Jakun terdiri atas
perisai tulang rawan, katup pangkal tenggorokan, dan gelang-gelang
tulang rawan. Katup pangkal tenggorokan disebut juga epigolitis.
22 Daroji Haryati. Ilmu Pengetahuan Alam (Solo: PT Tiga Serangka Pustaka Mandiri,
2012), h. 77-85
20
Epigolitis berfungsi mencegah makanan masuk ketenggorokan pada
waktu kita menelan makanan.
3) Trakea
Batang tenggorokan (trakea) merupakan suatu pipa yang
tersusun atas gelang-gelang tulang rawan. Permukan dalam rongga
batang tenggorokan dilapisi oleh selaput lendir. Sel-sel selaput lendir
memiliki rambut rambut getar yang halus. Keduanya berfungsi untuk
mengeluarkan atau mernolak benda asing selain gas yang masuk
kesaluran pernapasan. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua
cabang batang tenggorokan (bronkus). Satu cabang batang
tenggorokan menuju paru-paru kanan dan paru-paru kiri
4) Paru-paru
Paru-paru (pulmo) terdiri atas dua bagian, yaitu paru-paru kanan
dan paru-paru kiri. Paru-paruu kanan terdiri atas tiga gelambir
(lobus), sedangkan paru-paru kiri tersusun atas dua gelembir. Paru-
paru diselimuti oleh selaput paru-paru (pleura). Bronkiolus
bercabang lagi membentuk pembulu halus yang berujung pada
kantong udara atau gelembung paru-paru (alveolus).
c. Mekanisme Pernapasan pada Manusia
Pada saat bernapas terdapat dua proses yaitu, inspirasi dan ekspirasi.
1) Inspirasi (menarik napas)
Proses terjadinya inspirasi yaitu otot-otot interkostalis tulang
rusuk, sehingga tulang rusuk mengembang. Akibatnya volume
21
rongga dada membesar dan tekanan di dalamnya menjadi berkurang
sehingga menyebabkan udara masuk ke dalam paru-paru.
2) Ekspirasi (menghembuskan napas)
Proses terjadinya ekspirasi yaitu otot-otot tulang rusuk
berelaksasi sehingga tulang rusuk mengempis. Akibatnya volume
rongga mengecil dan tekanan di rongga dada menjadi lebih besar
sehingga udara di paru-paru di hembuskan keluar. 23
d. Gangguan dan Penyakit pada Alat Pernapasan Manusia
Gangguan dan penyakit alat-alat pernapasan dapat disebabkan oleh
infeksi atau sifat keturunan. Kelainan yang disebabkan oleh infeksi
antara lain sebagai berikut.24
23 Sri Kuswardi. IPA Terpadu (Surakarta:inti Prima Aksara, 2009),h.46 24 Daroji Haryati. Ilmu Pengetahuan Alam .h 88
22
Tabel 1
Penyakit-Penyakit Pada Sistem Pernapasan.25
Penyakit Penyebab Akibat dan Pengobatan Selesma Virus Apabila tidak diobati dapat
menyebabkan sakit tenggorokan, radang tonsil, dan radang paru-paru. Penderita sebaiknya beristirahat ditempoat tidur, mandi dengan air hangat, dan berobat kedokter.
Influena Virus Penderita beristirahat ditempat tidur dan menghirup uap yang diberi obat.
Bronkitis Infeksi pada hidung bagiaan atas dan batang enggorokan
Penderita menghirup uap lembab yang sudah diberi obat dan mengompres bagian dada dengan air hangat.
Radang paru-paru
Kuman-kuman (Strep tococcus sp dan Stapylococcus sp.) atau virus-virus tertentu
Penderita diistirahatkan ditempat tidur, mengonsumsi sari buah, dan jika perlu diberi oksigen tambahan.
Asma Saluran udara menyempit, sekresi lendir yang berlebihan, dan suli bernapas. Penderita menggunakan obat-obatan berjenis adrenalin berbentuk minyak, aminofilin, dan isoprel.
B. Kerangka Teori
Pola belajar dan frekuensi belajar memiliki peranan yang sangat penting
sama halnya dengan model ataupun metode yang diterapkan oleh seorang
guru di sekolah, sebaliknya siswa sendirilah yang akan mentukan pola
ataupun frekuensi belajar yang akan digunakan selama belajar di rumah untuk
mempermudah dirinya memahami materi pelajaran, jadi pola dan frekuensi
ini tentunya sangat berpengaruh terhadap hasil belajar, semakin baik pola
25 Ibid, h,89
23
belajar dan semakin tinggi frekuensi belajar maka hasil belajar yang di capai
akan semakin meningkat. Dari keterangan tersebut, maka dalam penelitian ini
peneliti terdorong untuk meneliti pengaruh pola belajar dan frekuensi belajar
terhadap HASIL BELAJAR siswa.
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang masih perlu di uji
kebenarannya adapun hipotesis yang di ajukan adalah:
1. Terdapat pengaruh pola belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri
3 Janapria pada sub materi sistem pernapasan.?
2. Terdapat pengaruh frekuensi belajar terhadap hasil belajar siswa SMP
Negeri 3 Janapria pada sub materi sistem pernapasan.?
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang menjelaskan
fenomena dengan menggunakan data-data numerik, kemudian dianalisis yang
umumnya dengan menggunakan statistik.26 Penelitian kuantitatif bertujuan
untuk menunjukkan hubungan antar variabel, pengaruh variabel menguji
teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.27
B. Populasi dan Sampel
Adapun yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya28
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 3
Janapria Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
26Danilel Muijis (2004), Dalam Uhar Suharasaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Tindakan (Bandung: PT Reflika Aditama, 2012), h. 49.
27Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.14.
28 Sugiyono, Op. Cit., hal. 80
25
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti29.Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar
representatif.
Untuk menentukan sampel dari peneltian ini peneliti menggunakan
teknik Quota sampling. Yaitu teknik yang pengambilan sampel yang
dikarenakan peneliti banyak mengalami keterbatasan sehingga yang
bersangkutan menentukan sejumlah subjek untuk dijadikan responden
dalam penelitiannya30, Dalam penelitian ini, peneliti memiliki sejumlah
keterbatasan yaitu mengenai waktu penelitian dan sangat beragamnya
obyek yang akan diteliti Oleh karena itu peneliti menggunakan teknik
quota sampling ini. Peneliti menentukan sampel dalam penelitian ini yaitu
siswa SMP Negeri 3 Janapria kelas VIII yang berjumlah 40 siswa
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September. Bertempat di
SMP .Negeri 3 Janapria Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (Variabel independen )
29 Puguh Suharso, 2009, MetodePenelitian Kuantitatif untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi
dan Praktis, Indeks, Jakarta, hal. 56 30 Muhammad Idrus, 2009, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Erlangga, Jakarta, hal. 97
26
Variabel bebas yaitu pola belajar sebagai (X1), dan frekuensi belajar
sebagai (X2)
2. Variabel terikat (Variabel dependen)
Variabel terikat dalam penelitian ini, yaitu hasil belajar siswa (Y)
E. Instrument/Alat dan Bahan Penelitian
1. Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa 20 pertanyaan
untuk mengukur pola belajar siswa
Table 3.1 Kisi-kisi angket pola belajar
Variabel Aspek Indicator No butir
Jml
Pola Belajar Siswa
Visual Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang didengar
1 1
Mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual
2-3 2
Lebih suka membaca daripada dibacakan
6-8 3
Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/berceramah
4-5 2
Seringkali tahu apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai menuliskan dalam kata-kata
9 1
Audio Mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik
10 1
Jika membaca lebih senang membaca dengan suara keras
11 1
Lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku humor/komunikasi dibanding seni lainnya
12-13 2
Mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi pandai dalam bercerita
14-15 2
Kineste Belajar melalui praktik langsung 16-17 2
27
tik Menghafal sesuatu dengan cara berjalan
18 1
Menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik)
19 1
Pada umumnya tulisannya jelek 20 1
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Angket Frekuensi Belajar No Aspek Indikator No Item Jml 1. Kebiasaan
belajar a. Aktifitas anak dalam belajar b. Metode yang digunakan dalam
belajar c. Faktor-faktor penunjang belajar
1,2,3 4,5,6,7 8,9,10,11
3 4 4
2. Rutinitas belajar
a. Konsistensi dalam mengerjakan soal latihan
b. Pemanfaatan waktu belajar c. Rutinitas mencari sumber /
bahan penunjang belajar
12,13,14 15,16,17,18 19,20
3 4 2
Penilaian angket menggunakan skala likert 1 sampai 4, hal ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Jawaban selalu diberi nilai 4
b. Jawaban sering diberi nilai 3
c. Jawaban kadang-kadang diberi nilai 2
d. Jawaban tidak pernah diberi nilai 1
Terdapat 20 item pertanyaan untuk mengukur pola belajar dan frekuensi
belajar siswa dengan 40 responden, untuk mengetahui bagaimana respon
responden terhadap hasil pengisian kuisioner langkah langkah yang di tempuh
adalah sbb:
a. Menentukan sekor maksimal, yaitu sekor jawaban terbesat di kali
banyak item
4 x 20 = 80
28
b. Menentukan skor minimal, yaitu sekor jawaban terkecil di kali banyak
item
1 x 20 = 20
c. Menentukan nilai median, yaitu hasil penjumblahan sekor maksimal
dan sekor minimal di bagi dua
(80 + 20) : 2 = 50
d. Menentukan nilai kuartil 1, yaitu hasil penjumlahan sekor minimal
dengan ,median di bagi 2
(20 + 50) : 2 = 35
e. Menentukan nilai kuartil 3, yaitu hasil penjumlahan sekor maksimal
dengan bedian di bagi 2
(80 + 50) : 2 = 65
Keterangan:
Kategori sikap sangat baik, yaitu daerah yang di batasi oleh kuartil 3 dan
sekor maksimal.
Kategori sikap baik, yaitu daerah yang di batasi oleh median dan kuartil 3
Kategori sikap buruk, yaitu daerah yang di batasi kuartil 1 dan median
Kategori sikap sangat buruk yaitu daerah yang di batasi oleh sekor
minimal dan kuartil
minimal
Kuartil 1 median Kuartil 3 maksimal
3520 50 65 80
29
2. Kamera
Kamera sebagai alat untuk mendokumentasi proses pengisian angket.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dokumentasi untuk mengabadikan proses pengambilan data dengan
menggunakan kamera.
2. Angket
Angket yang akan diisi oleh siswa sebagai alat untuk mengukur pola
belajar dan frekuensi belajar
G. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis regresi ganda dengan tiga prediktor. Untuk mengetahui
variabel-variabel yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dipergunakan
metode analisis regresi linear ganda. Dalam formulasi sederhana variabel
dependen (Y) dipengaruhi oleh dua variabel independen X1 dan X2 sehingga
rumus mengunakan regresi berganda, namun sebelum melakukan analisis
tersebut perlu diperhatikan bahwa data yang dapat dianalisis menggunakan
teknik regresi ganda harus berupa data interval, data harus berpola linear dan
berdistribusi normal. Sehingga perlu dilakukan uji prasyarat analisis untuk
mengetahui cocok atau tidaknya data tersebut dianalis.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data
masing-masing variabel normal atau tidak. Jika data masing-masing
30
variabel terdistribusi normal, maka dalam model korelasi yang dihasilkan
tidak terdapat problem distribusi, sehingga modelnya akurat. Penguji
menggunakan rumus chi kuadrat untuk menguji data normalitas pada
setiap variabel dalam penelitian ini. Proses perhitungan Chi Kuadrat
menggunakan program Microsoft excel 2007 untuk tabulasi data.
Langkah-langkah pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat
adalah sebagai berikut:
a. Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya.
b. Menentukan jumlah kelas interval.
c. Menentukan panjang kelas intervalnya.
d. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus
merupakan tabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat.
e. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan cara mengalikan
persentase luas tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota
sampel.
f. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga (fo–fh) dan ( ) serta menjumlahkannya.
Harga ( ) merupakan harga Chi Kuadrat.
g. Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel.
Selanjutnya setelah diperoleh harga hitung Chi Kuadrat
dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel. Bila harga Chi Kuadrat hitung
lebih kecil dari pada harga Chi Kuadrat tabel, maka distribusi data
dinyatakan normal. Begitu juga sebaliknya jika harga Chi Kuadrat hitung
31
lebih besar dari Chi Kuadrat tabel maka distribusi data dinyatakan tidak
normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui pola hubungan antara
masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat apakah berbentuk
linier atau tidak. Untuk menguji hubungan linier antara variabel bebas (X)
dengan variabel terikatnya (Y). Adapun langkah-langkah dalam pengujian
linieritas adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel penolong untuk menghitung persamaan regresi.
b. Menghitung harga a dan b degan rumus:
α = (∑ )(∑ ) − (∑X )(X Y )∑ − (∑X ) b = ∑ (∑ )(∑ )∑ (∑ )
c. Menghitung persamaan regresi
Y = a + b X
1) Menghitung JK(T)
JK (T) = ΣY²
d. Menghitung JK(a)
JK(a) = ∑( )
e. Menghitung JK(b׀a)
JK( ) = ∑ − (∑ )(∑ )
f. Menghitung JK(S)
JK(S)=JK(T) – JK(a) – JK(bia)
32
g. Menghitung JK(G) ( ) = ∑X [∑ – (∑ ) ]
h. Menghitung JK(TC)
JK(TC) = JK(S)-JK(G)
i. Uji linieritas regresi dengan menggunakan rumus:
Fh =
Dengan ketentuan:
Apabila Fhitung ≤ Ftabel maka dapat disimpulkan regresinya linier.
3. Analisis Regrasi Ganda
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yaitu pola Belajar
dan frekwensi belajar secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 janapria.
Langkah-langkah dalam regresi ganda adalah sebagai berikut
Y = ɑ + b1X1 + b2X2
Dimana:
Y: Subyek Variabel terikat yang diproyeksikan
ɑ: Konstanta
X: Variabel bebas yang memiliki nilai tertentu untuk diprediksikan
b: koefisien penjelas masing-masing input nilai parameter
Setelah diperoleh hasil perhitungan, kemudian Fhitung
dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5%. Apabila
Fhitung ≥ Ftabel pada taraf signifikansi 5% maka terdapat pengaruh
33
positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas dengan variabel
terikat dan berlaku sebaliknya.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel pola
belajar (X1), dan frekuensi belajar (X2), serta variabel terikat hasil belajar (Y).
1. Hasil Pola Belajar
Tabel 4.1 Distribusi Pola Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria
No Skor Frekuensi
absolut relatif % 1 46 -48 2 5 2 49-51 8 20 3 52-54 8 20 4 55-57 12 30 5 58-60 8 20 6 61-63 2 5
Total 40 100
Berdasarkan tabel 4.1 untuk data pola belajar siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Janapria dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Kategori Pola Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Janapria
No Sekor Frekuensi
Kategori Rata- rata hasil belajar Absolut Relatif %
1 <51 10 25 Rendah 75 2 51-58 20 50 Sedang 75 3 >58 10 25 Tinggi 85
Total 40 100
35
Berdasarkan tabel 4.2 untuk frekuensi kategori belajar menunjukkan
bahwa kecenderungan pola belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria
berpusat pada kategori sedang. Siswa yang pola belajar tinggi mempunyai
rata-rata prestasi belajar yang paling tinggi.
2. Hasil Frekuensi Belajar
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria
No Sekor Frekuensi Absolute Relatif%
1 39-44 7 17 2 45-50 10 25 3 51-56 13 33 4 57-63 8 20 5 64-69 0 0 6 70-77 2 5
Total 40 100
Berdasarkan tabel 4.2 untuk data frekuensi belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 3 Janapria dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Kategori Frekuensi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria
No Sekor Frekuensi Kategori Rata-rata hasil belajar Absolute Relatif %
1 <47 10 30% Rendah 75 2 47-57 20 45% Sedang 75 3 >57 10 25% Tinggi 85
Total 40 100
Berdasarkan tabel 4.4 untuk kategori frekuensi belajar menunjukkan bahwa
kecenderungan frekuensi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria
36
berpusat pada kategori sedang. Siswa yang frekuensi belajar tinggi
mempunyai rata-rata prestasi belajar yang paling tinggi.
3. Hasil Belajar
Tabel 4.5 Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria
No Skor Frekuensi
Absolut Relatif % 1 70-72 4 10 2 73-75 14 35 3 76-78 0 0 4 79-81 11 27,5 5 82-84 0 0 6 85-87 5 12,5 7 88-90 6 15
Total 40 100
Berdasarkan tabel 4.5 tentang hasil belajar siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Janapria dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 4.6 Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria
No Sekor Frekuensi Kategori Absolut Relatif %
1 <74 4 10 Rendah 2 74-83 25 62,5 Sedang 3 >83 11 27 Tinggi
Total 40 100
Baedasarkan tabel 4.6 untuk kategori hasil belajar menunjukkan bahwa
kecenderungan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria
berpusat pada kategori sedang
37
4. Uji Hipotesis Penelitian
a. Uji Hipotesis Pengaruh Pola Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria Mata Pelajarn Biologi SUB
Pembahasan Sistem Pernapasan
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Adapun hasil pengujiannya disajikan pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Regresi Tunggal Pola Belajar
Persamaan regresi R DK Harga F Kesimpulan hitung Tabel Y = 81.136 +
0,253X1 0,150 0.262 4,457 2,048 Signifikan
Hipotesis statistik kedua dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan X1 terhadap Y
(Ho: Fhitung < Ftabel)
Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan X1 terhadap Y (Ha:
Fhitung > Ftabel)
Berdasarkan tabel 4.7 untuk hasil penghitungan regrasi pola belajar
dapat disimpulkan bahwa, hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima yaitu
yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan frekuensi
belajar terhadap hasil belajar. Kesimpulan hipotesis ini telah teruji
kebenarannya dimana Fhitung (4,457) > Ftabel (2,048). Adapun mengenai
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
38
b. Uji Hipotesis Pengaruh Frekuensi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria Mata Pelajarn Biologi SUB
Pembahasan Sistem Pernapasan
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Adapun hasil pengujiannya disajikan pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil regresi tunggal frekuensi belajar
Persamaan regresi R DK Harga F Krsimpulan Hitung Tabel Y = 83,771=
0,277 0,250 0,162 12,697 1,684 Signifikan
Hipotesis statistik kedua dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan X2 terhadap Y
(Ho: Fhitung < Ftabel)
Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan X2 terhadap Y (Ha:
Fhitung > Ftabel)
Berdasarkan hasil penghitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa,
hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima yaitu yang menyatakan terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan frekuensi belajar terhadap hasil
belajar. Kesimpulan hipotesis ini telah teruji kebenarannya dimana Fhitung
(12,697 ) > Ftabel (1,684). Adapun mengenai perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran.
39
c. Uji Hipotesis Pengaruh Pola Belajar Dan Frekuensi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Janapria
Mata Pelajarn Biologi SUB Pembahasan Sistem Pernapasan
Pengujian hipotesis ketiga ini menggunakan analisis regresi linier
ganda. Adapun hasil analisis regrasi ganda disajikan pada tabel 4.9
Tabel 4.9. Hasil analisis regresi dan korelasi ganda antara pola belajar (X1),
prekuensi belajar (X2) dengan hasil belajar (Y) Persamaan regresi
Y = 88.790 + 0,135X1 + 0,606X2
R 0,344 DK 0,250
harga f Hitung 7,325 Tabel 1,684
Kesimpulan Signifikan
Hipotesis statistik keempat dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan X1 X2 terhadap
Y (Ho: Fhitung < Ftabel)
Ha = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan X1 X2 terhadap Y
(Ha: Fhitung > Ftabel)
Berdasarkan tabel 4.9 untuk hasil regrasi ganda dapat disimpulkan
bahwa, hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima yaitu yang menyatakan
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pola belajar, bersama-sama
terhadap prestasi belajar. Kesimpulan hipotesis ini telah teruji
kebenarannya dimana Fhitung (7,325) > Ftabel (1,684). Adapun
mengenai perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
40
B. Pembahasan
1. Pengaruh Pola Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP.
Negeri 3 Janapria Mata Pelajaran IPA Biologi SUB Pembagasan
Sistem Pernapasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan pola belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP. Negeri
3 janapria mata pelajaran IPA Biologi SUB pembagasan sistem pernapasan
Dari hasil analisis regresi satu prediktor diperoleh persamaan garis regresi Y
= 81.136 + 0,253X1, harga Fh > Ft (4,457 > 2,048), dan r = 0,150. Hal ini
berarti apabila Pola belajar dinaikkan sebesar 1 poin maka hasil belajar
akan naik sebesar 0,253 poin. Kemudian dari hasil analisis korelasi Product
Moment menunjukkan bahwa pola belajar mempunyai pengaruh yang
positif terhadap hasil belajar biologi. Harga Fh > Ft menunjukkan bahwa
pola belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
bologi.
Dari hasil penelitian ini besarnya kontribusi pola belajar, terhadap
hasil belajar ditunjukkan dengan hasil perhitungan koefisien determinasi.
Setelah dianalisis ternyata variabel pola belajar konstribusi terhadap
kenaikan prestasi belajar sebesar 2,50% dan sisanya sebesar 97,5%
berkaitan dengan variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian
Maka dari hasil analisis regresi dan korelasi tersebut menunjukkan
semakin baik pola belajar siswa, maka akan semakin tingi hasil belajarnya.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa semakin baik pola belajar yang
41
dimiliki oleh siswa maka akan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan hasil belajarnya.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Rina
Fitria Kusumayanti (2009) yang menyebutkan terdapat pengaruh positif dan
signifikan pola belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas
X Program Keahlian Akuntansi SMKN 2 Magelang yang ditunjukkan
dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,454, koefisien determinasi (r²)
sebesar 0,206, dan th > tt (4,354 > 1,992), dan penelitian yang dilakukan
oleh Afrizal (2009) yang menyebutkan terdapat pengaruh positif dan
signifikan pola belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa
kelas X program keahlian akuntansi SMKN 1 Depok yang ditunjukkan
dengan R2 = 0,155 dan Fregresi > Ft (5,730 > 2,70).
Data analisis penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pola belajar
konstribusi terhadap kenaikan hasil belajar yang relatif kecil. Ini
menunjukkan bahwa siswa belum menyadari pola belajar yang mereka
miliki sehingga mereka belum mampu mengoptimalkan pola belajar yang
mereka miliki. Untuk mengoptimalkan pola belajar siswa maka diperlukan
peran guru untuk mengajak siswanya mengenali dan memahami pola
belajarnya serta dapat memberdayakan pola belajar tersebut semaksimal
mungkin. Dengan mengetahui pola belajar siswanya diharapkan guru dapat
merancang pembelajaran yang mengacu pengoptimalan pola belajar siswa.
Jika pola mengajar guru sesuai dengan pola belajar siswa, semua pelajaran
akan terasa mudah dan menyenangkan. Gaya mengajar guru merupakan
42
strategi transfer informasi yang diberikan kepada siswanya,. Oleh karena itu,
seharusnya setiap guru memiliki data tentang pola belajar siswanya masing-
masing. Kemudian setiap guru harus menyesuaikan gaya mengajarnya
dengan pola belajar siswa.
Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Dunn & Dunn bahwa pola
belajar merupakan kumpulan karakteristik pribadi yang membuat suatu
pembelajaran menjadi efektif. Maka siswa yang mampu memanfaatkan pola
belajarnya dengan optimal akan memberikan pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap tingginya prestasi belajarnya.
2. Pengaruh Frekuensi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII
SMP. Negeri 3 Janapria Mata Pelajaran IPA Biologi SUB Pembagasan
Sistem Pernapasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan frekuensi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP.
Negeri 3 janapria mata pelajaran IPA Biologi SUB pembahasan sistem
pernapasan, dapat di lihat pada tabel 4.8 hasil analisis regresi satu prediktor
diperoleh persamaan garis regresi Y = 83,771= 0,771, harga Fh > Ft
( 12,697 > 1,684 ), dan r = 0,253. Hal ini berarti apabila frekuensi belajar
dinaikkan sebesar 1 poin maka hasil belajar akan naik sebesar 0,277 poin.
Kemudian dari hasil analisis korelasi Product Moment menunjukkan bahwa
frekuensi belajar mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil belajar
biologi. Harga Fh > Ft menunjukkan bahwa pola belajar mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar bologi.
43
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
frekuensi belajar dengan hasil belajar siswa yang dibuktikan dalam uji
korelasi menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,250, maka frekuensi
belajar mempunyai pengaruh sedang dengan hasil belajar, jadi ini
membuktikan hipotesis Ha diterima “Terdapat pengaruh antara frekuensi
belajar terhadap hasil belajar siswa diterima. Kondisi Untuk menyatakan
besar kecilnya sumbangan variabel prekuensi belajar terhadap hasil belajar
terbukti dengan hasil mencari koefisien diterminan (KP) yaitu KP = r2 x
100 % = Artinya variabel frekuensi belajar memberikan pengaruh terhadap
hasil belajar sebesar 6,25% dan sisanya sebesar 93,75% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak di bahas dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi sebesar
6,25%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa dalam meningkatkan hasil
belajar memerlukan adanya peningkatan frekuensi belajar siswa. Menambah
Frekuensi belajar merupakan usaha yang sangat nyata dan efektif dalam
rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan hasil belajar,
sebab seseorang melakukan usaha dengan penuh semangat karena untuk
pencapaian hasil belajar. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat
Sardiman31bahwa intensitas dan frekuensi belajar siswa sangat menentukan
tingkat pencapaian tujuan belajarnya yakni tingkatan hasil belajar. Dengan
demikian, teori tersebut mendukung penelitian ini sehingga selanjutnya
dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
31Sardiman , Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 2011). H 85
44
3. Pengaruh Pola Belajar Dan Frekuensi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII SMP. Negeri 3 Janapria Mata Pelajaran IPA Biologi
SUB Pembagasan Sistem Pernapasan
Berdasarkan tabel 4.9 tersebut dapat disimpulkan bahwa, hipotesis Ho
ditolak dan Ha diterima yaitu yang menyatakan terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan pola belajar dan frekuensi belajar, bersama-sama
mempengaruhi hasil belajar. Kesimpulan hipotesis ini telah teruji
kebenarannya dimana Fhitung > Ftabel. Adapun mengenai perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Persamaan regresi antara variabel
pola belajar (X1), frekuensi belajar (X2) dengan hasil belajar (Y) dapat
dilihat pada tabel 4.9. Persamaan tersebut menunjukan koefisen X1 sebesar
0,135. Artinya apabila pola belajar (X1) meningkat 1 poin, maka hasil
belajar (Y) akan meningkat sebesar 0,135. Koefisen X2 sebesar 0,606.
Artinya apabila frekuensi belajar (X2) meningkat 1 poin, maka prestasi
belajar (Y) akan meningkat sebesar 0,606 Koefisen. Setelah dilakukan
perhitungan koefisien korelasi yang dilakukan dengan rumus statistik
korelasi ganda, menunjukan bahwa korelasi antara pola belajar (X1),
frekuensi belajar (X2) secara bersama sama (Y) besarnya adalah 0,344.
Nilai tersebut menunjukan bahwa hubungan bernilai positif. Hasil analisis
regresi dan korelasi tersebut dapat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara pola belajar dan frekuensi belajar secara bersama
sma terhadap hasil belajar
45
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang di lakukan
oleh Fjar dwi prasetiya yang mengatakan terdapat pengaruh positif dan
signifikan gaya belajar dan frekuensi belajar terhadap prestasi belajar mata
diklat listrik otomotif siswa kelas XI teknik perbaikan bodi otomotif SMKN
2 depok sleman dengan Rhitung = 0,385. Harga Fh > Ft (3,310 > 2,766).32
Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel pola belajar,
dan frekuensi belajar secara bersamasama-sama terhadap hasil belajar
ditentukan dengan mencari koefisien diterminan (KP) yaitu KP = R2 x 100
% = 11,833%. Artinya variabel pola belajar, dan frekuensi belajar
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar sebesar 11,833% dan sisanya
sebesar 88,167% dipengaruhi oleh variabel lain
Hasil penelitian menunjukkan pada dasarnya pola belajar merupakan
suatu cara atau strategi belajar yang diterapkan siswa sebagai usaha
belajarnya dalam rangka mencapai hasil belajar yang diinginkan. Semakin
baik pola belajar yang di terapkan maka hasil belajar yang ingin di tuju
tentunya akan lebih mudah di capai..
frekuensi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
berarti prestasi belajar siswa tidak akan meningkat apabila siswa itu sendiri
malas belajar. Untuk dapat memahami suatu materi pelajaran, maka siswa
harus banyak membaca agar pesan atau informasi dalam materi dapat
dipahami. Pesan atau informasi akan lebih jelas apabila dipraktekkan secara
32 Fajar dwi prasetiya “pengaruh gaya belajar dan frekuensi belajar terhadap prestasi
belajar mata diklat listrik otomotif Siswa Kelas Xi Teknik Perbaikan Bodi Otomotif Smkn 2 Depok Sleman” (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta), h.67
46
berulang-ulang. Dengan pengulangan ,pengetahuan akan lebih dapat
dipahami dan tertanam kuat dalam ingatan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pola maupun frekwensi sama-sama belajar berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Menurut Slameto”belajar efektif membentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri siswa yang dinyatakan dalam cara-
cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”.33 Tingkah
laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya
pengetahuan baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan-kebiasaan,
ketrampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sikapsikap sosial,
dan emosional, sehingga pada akhirnya akan tercapai hasil belajar yang
lebih tinggi. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa
kecenderungan peningkatan kombinasi frekuensi belajar dan pola belajar
akan diikuti peningkatan prestasi belajar siswa, sebaliknya kecenderungan
penurunan kombinasi variabel frekuensi belajar dan pola belajar akan diikuti
penurunan akan prestasi belajar siswa.
Selain minat belajar, faktor penting yang diduga mempengaruhi hasil
belajar adalah cara belajar. Pola belajar merupakan suatu cara bagaimana
siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya bagaimana mereka
mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang
dilakukan, pola belajar mereka dan cara mengikuti ujian. Kualitas cara
belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Pola belajar
yang tepat akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar
33 Slameto, Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta:rineka cipta,
2003), h.2
47
yang kurang tepat akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar.
Pola belajar sangat mempengaruhi berhasil atau tidak seseorang dalam
belajar. Pola belajar siswa mempengaruhi hasil belajar yang dicapai, karena
cara belajar merupakan faktor penentu dalam memudahkan siswa
memahami materi pelajaran yang berakibat pada hasil belajar yang dicapai.
Selain itu, siswa yang mengetahui pola belajar yang tepat akan mendapat
hasil belajar yang maksimal, karena ketika siswa mengetahui cara belajar
yang tepat maka hasil belajar siswa tersebut akan meningkat 34
29Reda hardianti, “Pengaruh Minat Dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa” 2014, (skripsi, Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila, Bandar Lampung, 2014)
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan analisis data yang sudah dilakukan
di lapangan sebagai berikut:
1. Pola belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas VIII SMP. Negeri 3 janapria mata pelajaran IPA
Biologi SUB pembagasan sistem pernapasan
2. Frekuensi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas VIII SMP. Negeri 3 janapria mata pelajaran IPA
Biologi SUB pembagasan sistem pernapasan
3. Pola belajar dan frekuensi belajar secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP.
Negeri 3 janapria mata pelajaran IPA Biologi SUB pembagasan sistem
pernapasan
B. Saran
1. Bagi siswa
Selama proses belajar mengajar di kelas, siswa dituntut untuk selalu
konsentrasi dalam mengikuti pelajaran dan tidak terpengaruh oleh
keadaan di luar kelas. Siswa perlu mengenali pola belajar yang dimiliki
dan mengoptimalkan pola belajarnya sehingga mampu menemukan
metode belajar yang sesuai dengan diri siswa. siswa juga di tuntut untuk
terus menambah frekuensi belajarnya. Siswa seharusnya menyadari
49
bahwa belajar dan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi adalah
tanggung jawab siswa, sedangkan guru atau faktor eksternal yang lain
hanya sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam mencapai prestasi
belajar.
2. Bagi guru
Setiap guru diharapkan untuk mengajak siswanya untuk mengenali dan
memahami pola belajar yang dimiliki oleh masing-masing siswa dan
mendorong siswa agar terus menambah frekuensi belajarannya
semaksimal mungkin.
3. Bagi sekolah
Agar prestasi balajar IPA biologi meningkat, sekolah diharapkan dapat
memfasilitasi siswa untuk dapat mengenal karakteristik belajar dan
dominasi pola belajar yang dimilikinya. Penting juga bagi sekolah untuk
memberikan kiat-kiat belajar efektif sesuai dengan pola dan frekuensi
belajar yang dimiliki siswa melalui bimbingan konseling atau pelatihan-
pelatihan.
4. Bagi penelitian selanjutnya.
Penelitian ini memberikan informasi bahwa faktor pola dan frekuensi
belajar berpengaruh terhadap hasil Belajar IPA biologi Hasil tersebut
Menunjukkan hasil belajar IPA biologi masih dipengaruhi oleh variabel
lain, diharapkan dalam penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPA biologi selain yang diteliti
dalam penelitian ini
50
DAFTAR PUSTAKA
Abuahmadi, H. 2008 pisikologi belajar. Akarta:rineka cipta. Bahri, Saiful dan Zain ,Azwan, 2000 . Guru Anak Didik dan Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta. Daroji, Haryati. 2012. Ilmu Pengetahuan Alam. Solo: PT Tiga Serangka Pustaka Mandiri.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fajar dwi prasetiya. Pengaruh gaya belajar dan frekuensi belajar terhadap prestasi belajar mata diklat listrik otomotif siswa kelas XI tehnik perbaikan bodi otomotif SMK. Negri 2 depok sleman 2013/2014. Skripsi Unifersitas Negri Yogyakarta.
Farid ahmad.frekuensi belajar siswa kelas VIII SMP. Negri 2 jatiyosotahun ajaran 2008/2009 skripsi. Universitas Surakarta
Femi, Olivia. 2010. Mendampingi Anak Belajar. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hardjana, M, Agus. 2004. Kiat Sukses Studi di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius,
Kuswardi, Sri.2009. IPA Terpadu. Surakarta:inti Prima Aksara, Hari, Purnomo. 2010. Pengantar Pengendalian Hayati. Yogyakarta : Andi Offset. Muhammad Idrus. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Erlangga, Jakarta Muijis, Danilel. 2004. Dalam Uhar Suharasaputra. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan Tindakan Bandung: PT Reflika Aditama.
Nurdiansyah, Bambang. ”Frekuensi Belajar” dalam http://materipengetahuanumum.blogspot.com{ tanggal
21 maret 2017, pukul 20.25 WITA Omar, Hamalik. 2007. Prestasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Puguh Suharso, 2009. MetodePenelitian Kuantitatif untuk Bisnis. Pendekatan
Filosofi dan Praktis: Indeks, Jakarta Sidabutar , Rudi .2015. Pencapaian Hasil Yang Optimal Melalui Belajar. Akarta: Rineka cipta. Slameto. 2010. Belajar Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
51
Supriyanto, “Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Ditinjau Dari Pola Belajar Dan Minat Siswa.
Skripsi tidak di terbitkan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Sopiatin , Popi dan Sahrani, Sohari, Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam.
Bogor: Ghalia Indonesia. Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta : Logos Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.
52
Lampiran-lampiran
53
lampiran 1 Hasil uji normalitas:
Hasil analisil regresi ganda dengan spss
Descriptive Statistics
77.28 4.368 4054.60 3.761 4052.13 8.128 40
hasil_belajarpola_belajarfrekuensi_belajar
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 -.113 -.090-.113 1.000 -.168-.090 -.168 1.000
. .243 .291.243 . .150.291 .150 .
40 40 4040 40 4040 40 40
hasil_belajarpola_belajarfrekuensi_belajarhasil_belajarpola_belajarfrekuensi_belajarhasil_belajarpola_belajarfrekuensi_belajar
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
hasil_belajar pola_belajarfrekuensi_
belajar
Variables Entered/Removedb
frekuensi_belajar,pola_belajar
a. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: hasil_belajarb.
Model Summary
.158a .025 -.028 4.428Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), frekuensi_belajar, pola_belajara.
54
ANOVAb
18.625 2 9.313 .475 .626a
725.350 37 19.604743.975 39
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), frekuensi_belajar, pola_belajara.
Dependent Variable: hasil_belajarb.
Coefficientsa
88.790 12.122 7.325 .000-.153 .191 -.132 -.802 .427-.060 .088 -.112 -.680 .501
(Constant)pola_belajarfrekuensi_belajar
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: hasil_belajara.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
40 40 4054.60 52.13 79.753.761 8.128 6.299
.105 .089 .200
.105 .084 .200-.095 -.089 -.125.666 .564 1.262.767 .908 .083
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
pola_belajarfrekuensi_
belajar hasil_belajar
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
55
Uji linier dengan spss
Pola-hasil Report hasil_belajar
pola_belajar Mean N Std. Deviation 46 75.00 1 . 48 85.00 1 . 49 80.00 1 . 50 75.00 2 .000 51 83.00 5 5.701 52 78.75 4 8.539 53 87.50 2 3.536 54 77.50 2 3.536 55 76.25 4 2.500 56 77.50 4 9.574 57 78.75 4 4.787 58 82.00 5 7.583 59 80.00 1 . 60 85.00 2 7.071 61 70.00 1 . 62 80.00 1 . Total 79.75 40 6.299
Frekuensi-hasil
Case Processing Summary
40 97.6% 1 2.4% 41 100.0%
40 97.6% 1 2.4% 41 100.0%
hasil_belajar *pola_belajarhasil_belajar *frekuensi_belajar
N Percent N Percent N PercentIncluded Excluded Total
Cases
ANOVA Table
531.250 15 35.417 .836 .633.355 1 .355 .008 .928
530.895 14 37.921 .896 .5741016.250 24 42.3441547.500 39
(Combined)LinearityDeviation from Linearity
BetweenGroups
Within GroupsTotal
hasil_belajar *pola_belajar
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
56
Report
hasil_belajar
75.00 1 .81.67 3 2.88780.00 1 .75.00 1 .80.00 1 .81.00 5 8.21685.00 2 7.07180.00 2 .00070.00 1 .85.00 1 .76.25 4 9.46587.50 2 3.53681.67 3 7.63885.00 1 .90.00 1 .80.00 2 7.07175.00 1 .75.00 4 4.08275.00 1 .75.00 1 .80.00 1 .80.00 1 .79.75 40 6.299
frekuensi_belajar39404142444748495051525354555657586061627077Total
Mean N Std. Deviation
ANOVA Table
712.917 21 33.948 .732 .75515.332 1 15.332 .331 .572
697.584 20 34.879 .752 .732834.583 18 46.366
1547.500 39
(Combined)LinearityDeviation from Linearity
BetweenGroups
Within GroupsTotal
hasil_belajar *frekuensi_belajar
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Measures of Association
-.100 .010 .679 .461hasil_belajar *frekuensi_belajar
R R Squared Eta Eta Squared
57
Statistics frekuensui N Valid 40
Missing 2 Mean 52.13 Median 52.00 Mode 47
frekuensui
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 39 1 2.4 2.5 2.5
40 3 7.1 7.5 10.0 41 1 2.4 2.5 12.5 42 1 2.4 2.5 15.0 44 1 2.4 2.5 17.5 47 5 11.9 12.5 30.0 48 2 4.8 5.0 35.0 49 2 4.8 5.0 40.0 50 1 2.4 2.5 42.5 51 1 2.4 2.5 45.0 52 4 9.5 10.0 55.0 53 2 4.8 5.0 60.0 54 3 7.1 7.5 67.5 55 1 2.4 2.5 70.0 56 1 2.4 2.5 72.5 57 2 4.8 5.0 77.5 58 1 2.4 2.5 80.0 60 4 9.5 10.0 90.0 61 1 2.4 2.5 92.5 62 1 2.4 2.5 95.0 70 1 2.4 2.5 97.5 77 1 2.4 2.5 100.0 Total 40 95.2 100.0
Missing System 2 4.8 Total 42 100.0
58
Statistics hasil_belajar N Valid 40
Missing 0 Mean 79.75 Median 80.00 Mode 75 Std. Deviation 6.299
hasil_belajar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 70 4 10.0 10.0 10.0
75 13 32.5 32.5 42.5 80 11 27.5 27.5 70.0 85 5 12.5 12.5 82.5 90 7 17.5 17.5 100.0 Total 40 100.0 100.0
Variables Entered/Removed(b) Regresi tunggal pola belajar
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 polabelajar(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: hasilbelajar Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .150(a) . 262 .301 6.381 a Predictors: (Constant), polabelajar ANOVA(b)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .355 1 .355 .009 .926(a) Residual 1547.145 38 40.714 Total 1547.500 39
a Predictors: (Constant), polabelajar b Dependent Variable: hasilbelajar Coefficients(a)
59
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 81.136 14.868 4,457 .000
polabelajar -.253 .272 -.15 -.093 .926 a Dependent Variable: hasilbelajar Variables Entered/Removed(b) Regresi tunggal frekuensi belajar
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 frekuensi(a) . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: hasilbelajar Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 . 250 (a) .010 -.016 6.350 a Predictors: (Constant), frekuensi ANOVA(b)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 15.332 1 15.332 .380 .541(a) Residual 1532.168 38 40.320 Total 1547.500 39
a Predictors: (Constant), frekuensi b Dependent Variable: hasilbelajar Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 83.771 6.598 12.697 .000
frekuensi -.277 .125 -.100 -.617 .541 a Dependent Variable: hasilbelajar
60
61
POTO DOKUMENTASI
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
Angket pola belajar
Petunjuk:
1. Isilahbiodata(Nama, kelasdan semester) padatempat yang telahdisediakan
2. Bacalahdenganseksamapertanyaan/pernyataan yang telahdisediakan.
3. Berikantandacentang (√ ) padakolom yang telahdisediakan
4. Centangpadakolom SS jikasangatsetuju, S jikasetuju, TS Tidaksetuju, dan
STS sangattidaksetuju.
Nama :
Kelas :
Semester :
N0 Pertanyaan/pernyataan SS S TS STS
1 Saya lebih suka melihat gambar sistem pernapasan
sendiri, dari pada mendengar penjelasan dari guru atau
teman
2 Saya suka mencoret dalam buku selama
pelajaran berlangsung
3 Saya senang memperhatikan ilustrasi gambar,
atau warna yang terdapat dalam buku teks sistem
pernapasan
4 Saya lebih mudah memahami materi pelajaran sistem
pernapasan, ketika guru mengajar menggunakan media
pembelajaran
5 Saya mudah membaca tulisan saya, karena tulisan saya
rapi dan teratur
6 Ketika belajar sistem pernapasan di kelas, saya sering kali
kehilangan konsentrasi/terganggu ketika mendengar
keramaian dari luar kelas
7 Saya sering kali terlambat mengerti, ketika
75
teman atau guru melontarkan lelucon/gurauan
8 Ketika mencari informasi tentang sesuatu, saya
lebih senang dibacakan informasi tersebut oleh
orang lain, dari pada membacanya sendiri
9 Saya sering kali mengetahui apa yang harus
saya katakana, tetapi tidak pandai memilih kata-kata
10 Ketika membaca buku pelajaran sistem pernapasan atau
buku lainnya, saya biasanya membaca dengan suara keras
11 Ketika mengerjakan tugas sistem pernapasan, saya lebih
senang mendengarkan instruksi/perintah dari guru, dari
pada membaca instruksi/perintah itu sendiri
12 Saya mudah untuk mencerna informasi
yang disampaikan secara lisan oleh guru atau
orang lain
13 Saya senang bersenandung atau menyanyikan
sebuah lagu, sambil mengerjakan tugas sistem pernapasan
atau saat sendiri
14 Saya mudah untuk belajar sistem pernapasan di tempat-
tempat umum seperti, di depan kelas, kantin, atau tempat
umum lainnya yang biasanya ramai
15 Saat guru menerangkan pelajaran sistem pernapasan,
tangan saya tidak bisa diam memainkan pulpen atau
benda lainnya di dekat saya
16 Saya lebih memahami pelajaran sistem pernapasan ketika
praktik di LAB dari pada teori di kelas
17 Ketika belajar sistem pernapasan di kelas, sangat
sulit bagi saya untuk duduk diam dalam waktu
yang lama
18 Saya lebih mudah belajar sistem pernapasan dengan cara
mempraktikkannya
76
19 Ketika mendapat lembar soal atau tugas sistem
pernapasan, saya langsung mengerjakannya tanpa melihat
instruksinya terlebih dahulu
20 Saya sering kali lupa dengan apa yang disampaikan guru
jika saya tidak mencatatnya
77
Angketfrekuensibelajar
Petunjuk:
1. Isilahbiodata (Nama, kelasdan semester) padatempat yang telahdisediakan
2. Bacalahdenganseksamapertanyaan/pernyataan yang telahdisediakan.
3. Berikantandacentang (√ ) padakolom yang telahdisediakan
4. CentangpadakolomSljikaselalu, Srjikasering, Kkjikakadang-kadang,
danTP jikatidakpernah.
Nama :
Kelas :
Semester :
No Pertanyaan /pernyataan Sl Sr Kk TP
1 Setiap ada pelajaran biologi, saya belajar terlebih dahulu
tentang materi yang akan diterangkan di sekolah.
2 Saya akan pelajari kembali pelajaran yang disampaikan
oleh guru.
3 Pada saat guru menerangkan pelajaran biologi di kelas,
saya memperhatikannya dengan seksama.
4 Saya akan mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru,
setelah guru selesai menerangkan
5 Saya akan membuat rangkuman agar mudah dalam
belajar biologi.
6 Setiap hari saya menyempatkan diri untuk mengulangi
kembali pelajaran biologi yang telah diajarkan.
7 Pekerjaan rumah mendorong saya lebih mendalami
pelajaran biologi
8 Saya akan bersemangat belajar apabila memiliki buku
yang lengkap.
9 Ketika orang tua menawari saya untuk ikut les biologi di
luar sekolah, saya akan menerima tawaran tersebut.
10 Kelompok belajar biologi membantu saya dalam
78
menyelesaikan tugas sekolah yang saya tidak mengerti.
11 Saya akan mudah mempelajari biologi jika suasana
belajar hening dan tenang.
12 Saya menyediakan waktu khusus untuk belajar biologi
setiap hari.
13 Apabila setiap selesai satu pokok bahasan saya mencoba
soal-soal latihan yang ada di LKS.
14 Saya merasa senang ketika diberi tugas mengerjakan soal
biologi.
15 Setiap ada kesempatan, saya gunakan untuk mempelajari
biologi.
16 Saya akan belajar lebih giat agar memperoleh nilai yang
lebih baik dari nilai sebelumnya.
17 Pelajaran yang telah disampaikan di sekolah saya bahas
kembali bersama teman-teman
18 Jika jam pelajaran biologi kosong dan tidak ada tugas
dari guru bidang studi saya akan belajar sendiri di kelas.
19 Saya meminjam buku penunjang biologi di perpustakaan.
20 Saya perlu mencari sumber lain untuk melengkapi materi
yang sudah diberikan oleh guru.
79
80
81
82
83