Post on 14-Aug-2015
Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur pada Perawat di RS
Syarif Hidayatullah Jakarta
OLEH :DENISA LISTY KD
NIM: 109101000007
BAB I. Latar BelakangMenurut Japardi (2002) gangguan pola tidur adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami resiko perubahan jumlah (kuantitas) dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Dalam Ristiani (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan kualitas dan kuantitas tidur menurut Suzuki (2005) meliputi umur, jenis kelamin, shift kerja, konsumsi alkohol, obat-obatan, dan status pernikahan. Sedangkan menurut Nakata, et al (2004) faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya gangguan tidur adalah umur, tipe pekerjaan, status pernikahan, masa kerja, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kafein.
Salah satu faktor yang memiliki kontribusi besar untuk menimbulkan gangguan tidur adalah shift kerja. Kuswadji (1997) menyebutkan bahwa salah satu hal yang menjadi perhatian adalah 60-80% pekerja dengan sistem kerja shift mengalami gangguan pola tidur. Dan hasil penelitian oleh Handayani (2008) menyebutkan pada pekerja didapatkan 78% gangguan tidur terjadi pada pekerja yang bekerja dengan sistem shift dan sekitar 22% gangguan tidur terjadi pada pekerja yang bekerja dengan sistem non shift.
Penelitian sebelumnya oleh Alawiyah (2009) yang dilakukan di RS syarif hidayatullah Jakarta ditinjau dari kuantitas dan kualitas diketahui bahwa perawat yang mengalami gangguan pola tidur lebih banyak pada perawat yang bekerja dengan sistem shift dibandingkan perawat yang bekerja dengan sistem non shift. Perawat yang mengalami gangguan pola tidur lebih banyak dibandingkan dengan perawat yang tidak mengalami gangguan pola tidur sebanyak 53,6%.
RS Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan rumah sakit yang menerapkan kerja shift dalam menjalankan proses pelayananannya. Sistem shift yang digunakan adalah tidak beraturan dan terdapat 1 hari libur setelah 2 hari bekerja shift malam. Berdasarkan hal di atas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara gangguan pola tidur dengan penerapan shift kerja pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta, dan faktor-faktor pencetusnya
Rumusan Masalah
Diperkirakan faktor pencetus terjadinya gangguan pola tidur dapat berasal dari lingkungan kerja (seperti masa kerja shift seseorang, penerapan sistem kerja shift di perusahaan, serta adanya tuntutan atau tekanan-takanan dalam pekerjaan), lingkungan keluarga dan sosial (meliputi status perkawinan dan kegiatan yang biasa dilakukan di lingkungan tempat tinggal), dan faktor individu yang bersangkutan (meliputi usia, gaya hidup, dan akibat suatu penyakit yang sedang diderita oleh individu tersebut). (Handayani,2008)
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, diketahui bahwa shift kerja merupakan salah satu penyebab utama gangguan tidur yang dirasakan oleh pekerja. Dengan demikian diperlukan adanya suatu penelitian untuk membuktikan apakah ada hubungan antara pola tidur dengan penerapan shift kerja, serta pola tidur dengan usia, masa kerja shift, status perkawinan, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur pada perawat di RS. Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran pola tidur perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?
2. Bagaimana gambaran penerapan shift kerja di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?
3. Bagaimana gambaran faktor confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan pekerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) penerapan shift kerja dengan pola tidur perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?
4. Apakah ada hubungan antara penerapan shift kerja dengan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?
5. Apakah ada hubungan antara faktor confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan pekerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) penerapan shift kerja dengan pola tidur perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?
6. Apakah faktor confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan pekerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) terbukti mempengaruhi pola tidur perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?.
TUJUAN
Tujuan
Umum
Mengetahui bagaimana
hubungan shift kerja terhadap gangguan pola
tidur pada perawat RS
Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2013.
Tujuan Khususa) Diketahuinya gambaran pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.
b) Diketahuinya gambaran penerapan shift kerja di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.
c) Diketahuinya gambaran faktor confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) penerapan shift kerja dengan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.
d) Diketahuinya hubungan antara penerapan shift kerja dengan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.
e) Diketahuinya hubungan faktor confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan pekerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) penerapan shift kerja dengan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.
f) Diketahuinya confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan pekerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) yang terbukti mempengaruhi pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.
MANFAAT PENELITIAN
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pengaruh shift kerja malam terhadap gangguan pola tidur pada pekerja khususnya perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
RUANG LINGKUP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta dilihat dari pengaruh shift kerja, karakteristik pekerja, dan gaya hidup pekerja. Sasaran penelitian adalah para perawat yang bekerja secara shift maupun non-shift di RS Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2013
BAB II. Tinjauan PustakaA. Shift kerja
Menurut Suma’mur (1994), shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam.
B. Irama sirkadian
Dalam 24 jam tubuh akan mengalami fluktuasi berupa temperatur, kemampuan untuk bangun, aktivitas lambung, denyut jantung, tekanan darah dan kadar hormon, dikenal sebagai irama sirkadian (Folkard dan Monk dalam Hery Firdaus, 2005).
C. Gangguan pola tidur
Gangguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan pada pekerja shift. Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurunkan daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain.
D. Faktor –faktor yang berhubungan dengan gangguan pola tidur
Colligan et al menyebutkan bahwa gangguan pola tidur dapat dipengaruhi oleh status perkawinan, konsumsi alkohol dan kafein, dan penggunaan obat tidur. Selanjutnya, beberapa teori juga menyebutkan bahwa usia pekerja (Grandjean, 1988), masa kerja shift (Bohle, 1991), jenis kelamin (Remelda, 2008), status kesehatan (Klein, 2004), dan kebiasaan merokok (Noor, 2003) juga dapat mempengaruhi pola tidur
Cont…… Karakteristik pekerja :
1. Usia
Menurut Prayitno (2002) terdapat perbedaan pola tidur seseorang berdasarkan usianya. Kebutuhan tidur seseorang akan berkurang dengan semakin berlanjutnya usia seseorang. Kelompok usia lanjut cenderung lebih mudah terbangun dari tidurnya. Kebutuhan tidur akan berkurang dengan berlanjutnya usia.
2. Status perkawinan
Menurut Maasen et.al (Rosmaliana, 2004) status perkawinan sangat mempengaruhi tidur pekerja shift. Pekerja yang sudah menikah cenderung mengalami gangguan pola tidur yang lebih tinggi karena bertambahnya tanggung jawab terhadap keluarga seperti istri atau suami dan anak-anak.
3. Masa kerja shift
Menurut Chan (2006) gangguan pola tidur terjadi pada masa kerja lebih dari 3 tahun. Menurut Bohle (1991) dalam Rosmaliana (2004) gangguan pola tidur biasanya terjadi pada 5 tahun pertama atau pada masa adaptasi. Jika ditinjau secara teoritis masalah serius baru akan terjadi pada saat masa kerja shift mencapai 30 tahun, karena efek dari kerja shift pada gangguan pola tidur bersifat akumulasi. (Ristiani, 2011)
4. Jenis kelamin
Menurut Hestiantoro (2001) selaku staff bagian obstetric dan ginekologi fakultas kedokteran Universitas Indonesia, gangguan tidur lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki
5. Status kesehatan
Menurut Klein (2004), salah satu faktor pencetus gangguan tidur yang berasal dari individu adalah akibat suatu penyakit yang sedang diderita. Dalam sumber lain disebutkan pula bahwa sakit fisik dapat menjadi penyebab gangguan tidur, seperti sesak napas pada orang yang terserang asma, sinus, dan influenza sehingga hidung yang tersumbat dapat menyebabkan gangguan tidur
Gaya hidup :
1. Kebiasaan merokok
Menurut Noor (2003) dalam Handayani (2008), gangguan tidur dapat disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah faktor gaya hidup yang meliputi kafein, alkohol,dan nikotin yang berasal dari rokok.
2. Konsumsi alkohol
Mengkonsumsi alkohol dan kafein merupakan salah satu penyebab gangguan tidur yang diakibatkan oleh faktor gaya hidup (Klein, 2004). Colligan et al (1997) menjelaskan bahwa seorang pekerja shift sering kali mengkonsumsi alkohol agar mudah tertidur. Alkohol dapat membuat seseorang menjadi mudah tertidur, tetapi juga dapat mengganggu tidur
3. Konsumsi kafein
Dalam penelitian Afriani (2002) disebutkan bahwa dari 200 responden yang diteliti 21,5% diantaranya memiliki kebiasaan mengkonsumsi kafein terutama pada shift pagi dan malam. Selain itu dilaporkan pula dalam Francini et al (2007) bahwa 67% pekerja shift di Amerika mengkonsumsi 3 cangkir/kaleng minuman berkafein setiap harinya.
4. Penggunaan obat tidur
Dalam penelitian yang dilakukan Handayani (2008) diketahui bahwa dari 59 pekerja yang mengalami pola tidur yang kurang baik 29 orang (87,9%) diantaranya sering menggunakan obat tidur untuk mengatasi masalah sulit tidur, dan 30 orang (41,1%) jarang menggunakan obat tidur.
Kerangka Teori
BAB III. Kerangka Konsep
Variabel bebas terdiri dari shift kerja yang diterapkan (shift pagi, sore, dan malam). Sedangkan pola tidur ditetapkan sebagai variabel terikat dengan melibatkan faktor confounding yaitu usia, status perkawinan, masa kerja shift, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur. Variabel tersebut dikatakan faktor confounding karena dicurigai bahwa gangguan pola tidur bukan hanya dipengaruhi shift kerja saja tetapi juga dipengaruhi oleh karakteristik pekerja dan gaya hidup. Adapun variabel status kesehatan dan konsumsi alkohol tidak dilakukan penelitian karena untuk variabel status kesehatan harus melakukan pemeriksaan dokter secara keseluruhan (medical check-up), sehingga hal ini menjadi salah satu kekurangan dalam penelitian ini. Sedangkan variabel konsumsi alkohol tidak dilakukan dalam penelitian karena dikhawatirkan responden tidak jujur dalam menjawab.
Definisi Operasional
NO Variable Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Shift Kerja Kerja bergilir yang
dilakukan diluar jam
kerja normal (Kuswadji,
1997 dalam Handayani,
2008)
Menyebar
kuesioner
- kuesioner
- wawancara
dengan pihak
rumah sakit
1. shift
2. non shift
(Handayani, 2008)
ordinal
2 Gangguan Pola
Tidur
Ritme jadwal
tidur dan bangun
seseorang dalam jangka
waktu tertentu sesuai
aktivitas.
Perubahan pola tidur ini
dilihat daris segi
kualitas (nyenyak/tidak
nyenyak) dan kuantitas
tidur (lama tidur).
(Pheasant, 1991 dalam
Handayani, 2008)
Menyebar
kusioner
kuesioner 1. kurang baik
2. baik
(Handayani, 2008)
ordinal
3 Usia Masa yang pernah
dilalui seseorang
sejak tahun kelahiran
sampai waktu
penelitian (Afriani,
2002 dalam
Handayni, 2008).
Menyebar
kuesioner
kuesioner 1. < 27
tahun
2. ≥ 27
Tahun
(Alawiyah, 2009)
4 Status
Perkawinan
Status atau identitas
diri yang
menyatakan belum atau
sudah
menikahnya responden
(Afriani,
2002 dalam Handayani,
2008).
Menyebar
kuesioner
kuesioner 1. Sudah
menikah
2. Belum
menikah
5 Masa Kerja Shift Waktu yang telah
dijalani pekerja
dalam menjalankan
kerja shift
(Afriani, 2002 dalam
Handayani, 2008).
Menyebar
kuesioner
kuesioner 1. < 4 tahun
2. > 4 tahun
(Handayani, 2008)
6 Jenis Kelamin Perbedaan fisik
yang membedakan
manusia yang
terbagi menjadi
perempuan dan
laki-laki.
(Ristiani,2011)
Menyebar
kuesioner
Kuesioner 1. Perempuan
2. Laki-laki
Ordinal
7 Kebiasaan
Merokok
Perilaku yang
dilakukan responden
ditandai dengan biasa
atau tidaknya
responden dalam hal
merokok (Kurnialyn,
2002 dalam
Handayani, 2008).
Menyebar
kuesioner
Kuesioner 1. Ya
2. tidak
Ordinal
8 Konsumsi
Kafein
Frekuensi responden
dalam
menggunakan
minuman yang
mengandung zat
penahan kantuk.
(Colligan, 1997 dalam
Handayani, 2008).
Menyebar
kuesioner
Kuesioner 1. Sering
2. Jarang
3. Tidak pernah
(Ristiani,2011)
Ordinal
9 Pengguna
an Obat
Tidur
Frekuensi
responden
dalam
mengkonsums
i zat yang
dapat
membantu
untuk mudah
tertidur
(Colligan,
1997 dalam
Handayani,
2008)
Menyeb
ar
kuesion
er
kuesioner 1. sering
2. jarang
3. tidak
pernah
(Ristiani,20
11)
ordinal
Hipotesis
1) Ada hubungan antara shift kerja dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta
2) Ada hubungan antara usia dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta
3) Ada hubungan antara status perkawinan dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta
4) Ada hubungan antara masa kerja shift dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta
5) Ada hubungan antara jenis kelamin dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta
6) Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta
7) Ada hubungan antara konsumsi kafein dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta
8) Ada hubungan antara penggunaan obat tidur dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV. Metodologi Penelitian
Jenis penelitianCross Sectional
Tempat & waktu penelitian
Januari- April 2013 di RS Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Sumber data- Primer(dari sampel dgn menggunakan kuesioner)
- Sekunder(dokumen dari RS Syarif Hidayatullah Jakarta)
Instrumen penelitian Kuesioner (Handayani,
2008)
Populasi & SampelSeluruh perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta yang
berjumlah ± 43 orang.
Pengolahan dataData editingData entry
Data cleaning
Analisis Data- Univariat (distribusi frekuensi & persentase setiap variabel)
- Bivariat (hubungan variabel independen dan dependen)- Multivariat (hubungan antara beberapa variable independen dengan
variabel dependen pada waktu yang bersamaan, serta mengontrol variabel konfonder).
Daftar PustakaLi
entje
Se
tyaw
ati M
dan
Imam
Dja
ti W
idod
o.
Fakt
or d
an P
enja
dual
an S
hift
Kerja
.
Tekn
oin
: V
olum
e: 1
3 no
mor
2, D
esem
ber 2
008,
11-1
2
Oxf
ord
Uni
vers
ity P
ress
. 200
5.
Oxf
ord
Adv
ance
d L
earn
er’s
Dic
tio
nary
. Uni
ted
Kin
gdom
: ha
l. 14
00
ILO
, Enc
yclo
pedi
a of O
ccup
atio
nal H
ealth
and
Safe
ty, I
nter
natio
nal N
ew Y
ork
Labo
ur O
ffice
, Gen
eva,
1983
, Vol
. II.
Nur
mia
nto,
Eko
dan
A.T
eguh
Sisw
anto
ro.
Man
ajem
en S
hift
Kerja
pad
a In
dustr
i Jas
a
Perh
otel
an. J
urna
l tek
nolo
gi
indu
stry,
Vol
VI,
No.
2, A
pril
2002
Han
daya
ni, P
utri.
200
8.
Hub
unga
n An
tara
Pen
erap
an S
hift
Kerja
Den
gan
Pola
Tid
ur
Peke
rja d
i bag
ian
prod
uksi
PT. E
nka
Para
hiya
ngan
Tah
un 2
008
. Skr
ipsi
Prog
ram
Kes
ehat
an M
asya
raka
t. U
nive
rsita
s Isla
m N
eger
i Sya
hid
Jaka
rta
Nur
hida
yati,
Put
i.200
9.
Hub
unga
n An
tara
Pen
erap
an S
hift
Kerja
Den
gan
Kele
laha
n
Kerja
Pad
a Pe
kerja
di b
agia
n pr
oduk
si PT
.TIF
ICO
.tbk T
ahun
200
9. S
krip
si
Prog
ram
Kes
ehat
an M
asya
raka
t. U
nive
rsita
s Isla
m N
eger
i Sya
hid
Jaka
rta
Fird
aus,
H. 2
005.
Pe
ngar
uh S
hift
Kerj
a Te
rhad
ap K
ejad
ian
Stre
s Ker
ja P
ada
Tena
ga
Kerja
di B
agia
n Pr
oduk
si Pa
brik
Kel
apa
Sawi
t PTP
N 4
Kebu
n Pa
batu
Teb
ing
Ting
gi T
ahun
200
5. S
krip
si, F
KM
-USU
. Med
an.
Kha
irunn
isa, I
. 200
1.
Hub
unga
n Sh
ift K
erja
Den
gan
Terja
diny
a Ke
lela
han
Kerja
Pada
Ope
rato
r Tel
epon
di K
anto
r Dae
rah
Tele
kom
unik
asi M
edan
Tah
un 2
001
,
Skrip
si, F
KM
-USU
, Med
an.
Kus
wad
ji S,
Pen
gatu
ran
Tidu
r Pek
erja
Shi
ft, C
erm
in D
unia
Ked
okte
ran,
No.
116/
1997
, 52
-48.
P.K
., Su
ma’
mur
, 199
4.
Hig
iene
Per
usah
aan
dan
Kese
hata
n Ke
rja. G
unun
g A
gung
,
Jaka
rta.