Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

21
Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur pada Perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta OLEH : DENISA LISTY KD NIM: 109101000007

Transcript of Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Page 1: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur pada Perawat di RS

Syarif Hidayatullah Jakarta

OLEH :DENISA LISTY KD

NIM: 109101000007

Page 2: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

BAB I. Latar BelakangMenurut Japardi (2002) gangguan pola tidur adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami resiko perubahan jumlah (kuantitas) dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan.

Dalam Ristiani (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan kualitas dan kuantitas tidur menurut Suzuki (2005) meliputi umur, jenis kelamin, shift kerja, konsumsi alkohol, obat-obatan, dan status pernikahan. Sedangkan menurut Nakata, et al (2004) faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya gangguan tidur adalah umur, tipe pekerjaan, status pernikahan, masa kerja, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kafein.

Salah satu faktor yang memiliki kontribusi besar untuk menimbulkan gangguan tidur adalah shift kerja. Kuswadji (1997) menyebutkan bahwa salah satu hal yang menjadi perhatian adalah 60-80% pekerja dengan sistem kerja shift mengalami gangguan pola tidur. Dan hasil penelitian oleh Handayani (2008) menyebutkan pada pekerja didapatkan 78% gangguan tidur terjadi pada pekerja yang bekerja dengan sistem shift dan sekitar 22% gangguan tidur terjadi pada pekerja yang bekerja dengan sistem non shift.

Page 3: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Penelitian sebelumnya oleh Alawiyah (2009) yang dilakukan di RS syarif hidayatullah Jakarta ditinjau dari kuantitas dan kualitas diketahui bahwa perawat yang mengalami gangguan pola tidur lebih banyak pada perawat yang bekerja dengan sistem shift dibandingkan perawat yang bekerja dengan sistem non shift. Perawat yang mengalami gangguan pola tidur lebih banyak dibandingkan dengan perawat yang tidak mengalami gangguan pola tidur sebanyak 53,6%.

RS Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan rumah sakit yang menerapkan kerja shift dalam menjalankan proses pelayananannya. Sistem shift yang digunakan adalah tidak beraturan dan terdapat 1 hari libur setelah 2 hari bekerja shift malam. Berdasarkan hal di atas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara gangguan pola tidur dengan penerapan shift kerja pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta, dan faktor-faktor pencetusnya

Page 4: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Rumusan Masalah

Diperkirakan faktor pencetus terjadinya gangguan pola tidur dapat berasal dari lingkungan kerja (seperti masa kerja shift seseorang, penerapan sistem kerja shift di perusahaan, serta adanya tuntutan atau tekanan-takanan dalam pekerjaan), lingkungan keluarga dan sosial (meliputi status perkawinan dan kegiatan yang biasa dilakukan di lingkungan tempat tinggal), dan faktor individu yang bersangkutan (meliputi usia, gaya hidup, dan akibat suatu penyakit yang sedang diderita oleh individu tersebut). (Handayani,2008)

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, diketahui bahwa shift kerja merupakan salah satu penyebab utama gangguan tidur yang dirasakan oleh pekerja. Dengan demikian diperlukan adanya suatu penelitian untuk membuktikan apakah ada hubungan antara pola tidur dengan penerapan shift kerja, serta pola tidur dengan usia, masa kerja shift, status perkawinan, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur pada perawat di RS. Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.

Page 5: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran pola tidur perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?

2. Bagaimana gambaran penerapan shift kerja di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?

3. Bagaimana gambaran faktor confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan pekerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) penerapan shift kerja dengan pola tidur perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?

4. Apakah ada hubungan antara penerapan shift kerja dengan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?

Page 6: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

5. Apakah ada hubungan antara faktor confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan pekerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) penerapan shift kerja dengan pola tidur perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?

6. Apakah faktor confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan pekerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) terbukti mempengaruhi pola tidur perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2013?.

Page 7: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

TUJUAN

Tujuan

Umum

Mengetahui bagaimana

hubungan shift kerja terhadap gangguan pola

tidur pada perawat RS

Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2013.

Tujuan Khususa) Diketahuinya gambaran pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.

b) Diketahuinya gambaran penerapan shift kerja di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.

c) Diketahuinya gambaran faktor confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) penerapan shift kerja dengan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.

d) Diketahuinya hubungan antara penerapan shift kerja dengan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.

e) Diketahuinya hubungan faktor confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan pekerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) penerapan shift kerja dengan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.

f) Diketahuinya confounding (usia pekerja, masa kerja shift, status perkawinan pekerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur) yang terbukti mempengaruhi pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pengaruh shift kerja malam terhadap gangguan pola tidur pada pekerja khususnya perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

RUANG LINGKUP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta dilihat dari pengaruh shift kerja, karakteristik pekerja, dan gaya hidup pekerja. Sasaran penelitian adalah para perawat yang bekerja secara shift maupun non-shift di RS Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2013

Page 9: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

BAB II. Tinjauan PustakaA. Shift kerja

Menurut Suma’mur (1994), shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam.

B. Irama sirkadian

Dalam 24 jam tubuh akan mengalami fluktuasi berupa temperatur, kemampuan untuk bangun, aktivitas lambung, denyut jantung, tekanan darah dan kadar hormon, dikenal sebagai irama sirkadian (Folkard dan Monk dalam Hery Firdaus, 2005).

C. Gangguan pola tidur

Gangguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan pada pekerja shift. Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurunkan daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain.

D. Faktor –faktor yang berhubungan dengan gangguan pola tidur

Colligan et al menyebutkan bahwa gangguan pola tidur dapat dipengaruhi oleh status perkawinan, konsumsi alkohol dan kafein, dan penggunaan obat tidur. Selanjutnya, beberapa teori juga menyebutkan bahwa usia pekerja (Grandjean, 1988), masa kerja shift (Bohle, 1991), jenis kelamin (Remelda, 2008), status kesehatan (Klein, 2004), dan kebiasaan merokok (Noor, 2003) juga dapat mempengaruhi pola tidur

Page 10: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Cont…… Karakteristik pekerja :

1. Usia

Menurut Prayitno (2002) terdapat perbedaan pola tidur seseorang berdasarkan usianya. Kebutuhan tidur seseorang akan berkurang dengan semakin berlanjutnya usia seseorang. Kelompok usia lanjut cenderung lebih mudah terbangun dari tidurnya. Kebutuhan tidur akan berkurang dengan berlanjutnya usia.

2. Status perkawinan

Menurut Maasen et.al (Rosmaliana, 2004) status perkawinan sangat mempengaruhi tidur pekerja shift. Pekerja yang sudah menikah cenderung mengalami gangguan pola tidur yang lebih tinggi karena bertambahnya tanggung jawab terhadap keluarga seperti istri atau suami dan anak-anak.

3. Masa kerja shift

Menurut Chan (2006) gangguan pola tidur terjadi pada masa kerja lebih dari 3 tahun. Menurut Bohle (1991) dalam Rosmaliana (2004) gangguan pola tidur biasanya terjadi pada 5 tahun pertama atau pada masa adaptasi. Jika ditinjau secara teoritis masalah serius baru akan terjadi pada saat masa kerja shift mencapai 30 tahun, karena efek dari kerja shift pada gangguan pola tidur bersifat akumulasi. (Ristiani, 2011)

4. Jenis kelamin

Menurut Hestiantoro (2001) selaku staff bagian obstetric dan ginekologi fakultas kedokteran Universitas Indonesia, gangguan tidur lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki

5. Status kesehatan

Menurut Klein (2004), salah satu faktor pencetus gangguan tidur yang berasal dari individu adalah akibat suatu penyakit yang sedang diderita. Dalam sumber lain disebutkan pula bahwa sakit fisik dapat menjadi penyebab gangguan tidur, seperti sesak napas pada orang yang terserang asma, sinus, dan influenza sehingga hidung yang tersumbat dapat menyebabkan gangguan tidur

Page 11: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Gaya hidup :

1. Kebiasaan merokok

Menurut Noor (2003) dalam Handayani (2008), gangguan tidur dapat disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah faktor gaya hidup yang meliputi kafein, alkohol,dan nikotin yang berasal dari rokok.

2. Konsumsi alkohol

Mengkonsumsi alkohol dan kafein merupakan salah satu penyebab gangguan tidur yang diakibatkan oleh faktor gaya hidup (Klein, 2004). Colligan et al (1997) menjelaskan bahwa seorang pekerja shift sering kali mengkonsumsi alkohol agar mudah tertidur. Alkohol dapat membuat seseorang menjadi mudah tertidur, tetapi juga dapat mengganggu tidur

3. Konsumsi kafein

Dalam penelitian Afriani (2002) disebutkan bahwa dari 200 responden yang diteliti 21,5% diantaranya memiliki kebiasaan mengkonsumsi kafein terutama pada shift pagi dan malam. Selain itu dilaporkan pula dalam Francini et al (2007) bahwa 67% pekerja shift di Amerika mengkonsumsi 3 cangkir/kaleng minuman berkafein setiap harinya.

4. Penggunaan obat tidur

Dalam penelitian yang dilakukan Handayani (2008) diketahui bahwa dari 59 pekerja yang mengalami pola tidur yang kurang baik 29 orang (87,9%) diantaranya sering menggunakan obat tidur untuk mengatasi masalah sulit tidur, dan 30 orang (41,1%) jarang menggunakan obat tidur.

Page 12: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Kerangka Teori

Page 13: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

BAB III. Kerangka Konsep

Page 14: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Variabel bebas terdiri dari shift kerja yang diterapkan (shift pagi, sore, dan malam). Sedangkan pola tidur ditetapkan sebagai variabel terikat dengan melibatkan faktor confounding yaitu usia, status perkawinan, masa kerja shift, jenis kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, dan penggunaan obat tidur. Variabel tersebut dikatakan faktor confounding karena dicurigai bahwa gangguan pola tidur bukan hanya dipengaruhi shift kerja saja tetapi juga dipengaruhi oleh karakteristik pekerja dan gaya hidup. Adapun variabel status kesehatan dan konsumsi alkohol tidak dilakukan penelitian karena untuk variabel status kesehatan harus melakukan pemeriksaan dokter secara keseluruhan (medical check-up), sehingga hal ini menjadi salah satu kekurangan dalam penelitian ini. Sedangkan variabel konsumsi alkohol tidak dilakukan dalam penelitian karena dikhawatirkan responden tidak jujur dalam menjawab.

Page 15: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Definisi Operasional

NO Variable Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Shift Kerja Kerja bergilir yang

dilakukan diluar jam

kerja normal (Kuswadji,

1997 dalam Handayani,

2008)

Menyebar

kuesioner

- kuesioner

- wawancara

dengan pihak

rumah sakit

1. shift

2. non shift

(Handayani, 2008)

ordinal

2 Gangguan Pola

Tidur

Ritme jadwal

tidur dan bangun

seseorang dalam jangka

waktu tertentu sesuai

aktivitas.

Perubahan pola tidur ini

dilihat daris segi

kualitas (nyenyak/tidak

nyenyak) dan kuantitas

tidur (lama tidur).

(Pheasant, 1991 dalam

Handayani, 2008)

Menyebar

kusioner

kuesioner 1. kurang baik

2. baik

(Handayani, 2008)

ordinal

Page 16: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

3 Usia Masa yang pernah

dilalui seseorang

sejak tahun kelahiran

sampai waktu

penelitian (Afriani,

2002 dalam

Handayni, 2008).

Menyebar

kuesioner

kuesioner 1. < 27

tahun

2. ≥ 27

Tahun

(Alawiyah, 2009)

4 Status

Perkawinan

Status atau identitas

diri yang

menyatakan belum atau

sudah

menikahnya responden

(Afriani,

2002 dalam Handayani,

2008).

Menyebar

kuesioner

kuesioner 1. Sudah

menikah

2. Belum

menikah

5 Masa Kerja Shift Waktu yang telah

dijalani pekerja

dalam menjalankan

kerja shift

(Afriani, 2002 dalam

Handayani, 2008).

Menyebar

kuesioner

kuesioner 1. < 4 tahun

2. > 4 tahun

(Handayani, 2008)

Page 17: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

6 Jenis Kelamin Perbedaan fisik

yang membedakan

manusia yang

terbagi menjadi

perempuan dan

laki-laki.

(Ristiani,2011)

Menyebar

kuesioner

Kuesioner 1. Perempuan

2. Laki-laki

Ordinal

7 Kebiasaan

Merokok

Perilaku yang

dilakukan responden

ditandai dengan biasa

atau tidaknya

responden dalam hal

merokok (Kurnialyn,

2002 dalam

Handayani, 2008).

Menyebar

kuesioner

Kuesioner 1. Ya

2. tidak

Ordinal

8 Konsumsi

Kafein

Frekuensi responden

dalam

menggunakan

minuman yang

mengandung zat

penahan kantuk.

(Colligan, 1997 dalam

Handayani, 2008).

Menyebar

kuesioner

Kuesioner 1. Sering

2. Jarang

3. Tidak pernah

(Ristiani,2011)

Ordinal

Page 18: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

9 Pengguna

an Obat

Tidur

Frekuensi

responden

dalam

mengkonsums

i zat yang

dapat

membantu

untuk mudah

tertidur

(Colligan,

1997 dalam

Handayani,

2008)

Menyeb

ar

kuesion

er

kuesioner 1. sering

2. jarang

3. tidak

pernah

(Ristiani,20

11)

ordinal

Page 19: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Hipotesis

1) Ada hubungan antara shift kerja dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta

2) Ada hubungan antara usia dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta

3) Ada hubungan antara status perkawinan dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta

4) Ada hubungan antara masa kerja shift dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta

5) Ada hubungan antara jenis kelamin dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta

6) Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta

7) Ada hubungan antara konsumsi kafein dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta

8) Ada hubungan antara penggunaan obat tidur dengan gangguan pola tidur pada perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 20: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

BAB IV. Metodologi Penelitian

Jenis penelitianCross Sectional

Tempat & waktu penelitian

Januari- April 2013 di RS Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Sumber data- Primer(dari sampel dgn menggunakan kuesioner)

- Sekunder(dokumen dari RS Syarif Hidayatullah Jakarta)

Instrumen penelitian Kuesioner (Handayani,

2008)

Populasi & SampelSeluruh perawat di RS Syarif Hidayatullah Jakarta yang

berjumlah ± 43 orang.

Pengolahan dataData editingData entry

Data cleaning

Analisis Data- Univariat (distribusi frekuensi & persentase setiap variabel)

- Bivariat (hubungan variabel independen dan dependen)- Multivariat (hubungan antara beberapa variable independen dengan

variabel dependen pada waktu yang bersamaan, serta mengontrol variabel konfonder).

Page 21: Hubungan Shift Kerja Terhadap Gangguan Pola Tidur Pada

Daftar PustakaLi

entje

Se

tyaw

ati M

dan

Imam

Dja

ti W

idod

o.

Fakt

or d

an P

enja

dual

an S

hift

Kerja

.

Tekn

oin

: V

olum

e: 1

3 no

mor

2, D

esem

ber 2

008,

11-1

2

Oxf

ord

Uni

vers

ity P

ress

. 200

5.

Oxf

ord

Adv

ance

d L

earn

er’s

Dic

tio

nary

. Uni

ted

Kin

gdom

: ha

l. 14

00

ILO

, Enc

yclo

pedi

a of O

ccup

atio

nal H

ealth

and

Safe

ty, I

nter

natio

nal N

ew Y

ork

Labo

ur O

ffice

, Gen

eva,

1983

, Vol

. II.

Nur

mia

nto,

Eko

dan

A.T

eguh

Sisw

anto

ro.

Man

ajem

en S

hift

Kerja

pad

a In

dustr

i Jas

a

Perh

otel

an. J

urna

l tek

nolo

gi

indu

stry,

Vol

VI,

No.

2, A

pril

2002

Han

daya

ni, P

utri.

200

8.

Hub

unga

n An

tara

Pen

erap

an S

hift

Kerja

Den

gan

Pola

Tid

ur

Peke

rja d

i bag

ian

prod

uksi

PT. E

nka

Para

hiya

ngan

Tah

un 2

008

. Skr

ipsi

Prog

ram

Kes

ehat

an M

asya

raka

t. U

nive

rsita

s Isla

m N

eger

i Sya

hid

Jaka

rta

Nur

hida

yati,

Put

i.200

9.

Hub

unga

n An

tara

Pen

erap

an S

hift

Kerja

Den

gan

Kele

laha

n

Kerja

Pad

a Pe

kerja

di b

agia

n pr

oduk

si PT

.TIF

ICO

.tbk T

ahun

200

9. S

krip

si

Prog

ram

Kes

ehat

an M

asya

raka

t. U

nive

rsita

s Isla

m N

eger

i Sya

hid

Jaka

rta

Fird

aus,

H. 2

005.

Pe

ngar

uh S

hift

Kerj

a Te

rhad

ap K

ejad

ian

Stre

s Ker

ja P

ada

Tena

ga

Kerja

di B

agia

n Pr

oduk

si Pa

brik

Kel

apa

Sawi

t PTP

N 4

Kebu

n Pa

batu

Teb

ing

Ting

gi T

ahun

200

5. S

krip

si, F

KM

-USU

. Med

an.

Kha

irunn

isa, I

. 200

1.

Hub

unga

n Sh

ift K

erja

Den

gan

Terja

diny

a Ke

lela

han

Kerja

Pada

Ope

rato

r Tel

epon

di K

anto

r Dae

rah

Tele

kom

unik

asi M

edan

Tah

un 2

001

,

Skrip

si, F

KM

-USU

, Med

an.

Kus

wad

ji S,

Pen

gatu

ran

Tidu

r Pek

erja

Shi

ft, C

erm

in D

unia

Ked

okte

ran,

No.

116/

1997

, 52

-48.

P.K

., Su

ma’

mur

, 199

4.

Hig

iene

Per

usah

aan

dan

Kese

hata

n Ke

rja. G

unun

g A

gung

,

Jaka

rta.