Post on 21-Jun-2019
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13).
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW
Salatiga angkatan tahun 2009-2013.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono ,2013:117).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi
FKIP UKSW dengan jumlah 130 mahasiswa yang melakukan regitrasi ulang
kuliah pada semester genap 2013/2014.
Tabel 3.1
Daftar Populasi Penelitian
No Tahun Akademik Jumlah
mahasiswa
1.
2.
3.
4.
5
2009
2010
2011
2012
2013
15 Mahasiswa
38 Mahasiswa
14 Mahasiswa
23 Mahasiswa
40 Mahasiswa
Jumlah 130 Mahasiswa
Sumber : Tata Usaha FKIP-UKSW Salatiga
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki
populasi tersebut Sugiyono (2013:118).Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Stratified Proportionate Random Sampling. Menurut Gulo
(2005:90) Stratified Proportionate Random Sampling kalau besarnya pupulasi
adalah N dan besarnya sampel yang ditarik dari populasi tersebut adalah n,
berarti proporsinya adalah n/N. Dari setiap strata ditarik sampelnya sebanyak
n/N dari jumlah anggota sebagai anggota sampel. Berdasarkan jumlah populasi
yang telah diketahui, penarikan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane
atau Slovin dalam Riduwan (2010:71) sebagai berikut:
=
130
=
130.(10%)2
+ 1
130
=
2,3
= 56,52 = 57
Keterangan:
= Jumlah sampel
= Jumlah populasi
= Presisi yang ditetapkan
Hasil perhitungan rumus di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel dari
mahasiswa tahun 2009 sampe 2013 di Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW
Salatiga sejumlah 57 Mahasiswa. Pada tahap berikutnya sampel penelitian akan
dibagi secara proporsional sesuai strata dari jumlah populasi itu. Menurut Gulo
(2005:90), pembagian sampel secara proporsional dari populasi yang berstrata
dapat dilakukan dengan rumusan alokasi proporsional sebagai berikut :
Tabel 3.2
Pembagian Sampel Secara Proporsional
Strata Jumlah Anggota Banyaknya Sampel
I N1 n/N x N1
II N2 n/N x N2
III N3 n/N x N3
Jumlah n/N(N1 + N2 + N3) =n/N x N
Keterangan :
N = Besarnya populasi
N = Besarnya sampel yang ditarik dari populasi
n/N = Proporsi
Berdasarkan rumusan alokasi proporsional di atas, sampel penelitian yang
diambil dari mahasiswa tahun 2009 sampe 2013 di Pendidikan Ekonomi FKIP
UKSW Salatiga adalah:
Tabel 3.3
Jumlah Sampel Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga
Angkatan Jumlah Anggota Banyaknya Sampel
2009 N1 = 15 57/130 x 15 = 7
2010 N2 = 38 57/130x 38 = 17
2011 N3 = 14 57/130 x 14 = 6
2012 N4 = 23 57/130 x 23 = 10
2013 N5= 40 57/130 x 40 = 17
Jumlah 130 57
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 60) Variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga
di perolah informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini ada 3 variabel yang di gunakan yaitu:
Gambar 1.2
Hubungan Antara Prestasi belajar dan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional di Kalangan Mahasiswa PE
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Keterangan :
X1 = Prestasi Belajar
X2 = Kondisi Sosial Ekonomi orang Tua
= Hubungan variabel x dengan variabel y
Y = Kesiapan Menjadi Guru Profesional
3.5 Definisi Operasional Varibel
Definisi operasional digunakan untuk menjelaskan variabel yang diteliti
agar dapat diamati. Menurut Arikunto (2002:99) Variabel adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Prestasi Belajar (X1)
Prestasi belajar adalah pengetahuan yang di capai mahasiswa pada
sejumlah mata kuliah tertentu, di tetapkan tiap semester yang meliputi ranah
X2
Y
X1
kognitif, afektif, dan selanjutnya tertuang dalam angka yang tercantum pada
indeks prestasi kumulatif.
Tinggi : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar yang baik maka
kesiapan menjadi guru profesional tinggi di beri skor 3
Sedang : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar kurang baik maka
kesiapan menjadi guru professional di beri skor 2
Rendah : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar tidak baik maka
kesiapan menjadi guru profesional di beri skor 1
b. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua (X2)
Kondisi ekonomi orang tua dalam penelitian ini adalah kedudukan atau
posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat
tinggal.
1. Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang di tetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik,tujuan yang akan di capai dan kemampuan
yang di kembangkan.
Tinggi : jika jenjang pendidikannya sampai Tamat sarjana di beri skor 3
Sedang : jika jenjang pendidikannya lulus SMA di beri skor 2
Rendah : jika jenjang pendidikannya lulus SMP/SD di beri skor 1
2. Tingkat Pekerjaan
Tinggi : Jika tingkat pekerjaannya Pegawai Negeri di beri skor 3
Sedang : Jika tingkat pekerjaannya Wiraswasta di beri skor 2
Rendah : Jika tingkat pekerjaannya Tani/Buruh di beri skor 1
3. Tingkat Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun
anggola keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang di wujudkan
dalam bentuk uang dan barang.
Tinggi : jika pendapatan lebih dari Rp1.000.000 di beri skor 3
Sedang : jika pendapatan Rp750.000 - Rp1.000.000 di beri skor 2
Rendah : jika pendapatan kurang dari Rp750.000 di beri skor 1
4. Kepemilikan Kekayaan/Fasilitas
Kepemilikan kekayaan/fasilitas yang di maksud disini adalah pemilikan
dalam bentuk barang-barang yang menunjang kehidupan ekonominya.
Tinggi : jika mempunyai Laptop di beri skor 3
Sedang : jika mempunyai Televisi di beri skor 2
Rendah : jika mempunyai Radio di beri skor 1
5. Jenis Tempat Tinggal
Jenis tempat tinggal yang di maksud disini adalah rumah tempat manusia
tinggal dan melangsungkan kehidupannya.
Tinggi : jika tinggal bersama orang tua di beri skor 3
Sedang : jika ikut keluarga di beri skor 2
Rendah : kontrak/kos di beri skor 1
c. Kesiapan Menjadi Guru Profesional (Y)
Kesiapan menjadi guru profesional adalah keadaan yang menunjukkan
bahwa mahasiswa sudah memenuhi persyaratan yang diwajibkan untuk
menjadi guru yang profesional.
Tinggi : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar yang baik dan kondisi
sosial ekonomi orang tua Tinggi maka kesiapan menjadi guru
profesional tinggi di beri skor 3
Sedang : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar kurang baik dan
kondisi social ekonomi orang tua sedang maka kesiapan
menjadi guru professional di beri skor 2
Rendah : jika prestasi belajar mendapat hasil belajar tidak baik dan kondisi
social ekonomi orang tua rendah maka kesiapan menjadi guru
professional di beri skor 1
Berdasarkan keterangan tersebut diperoleh perhitungan sebagai
berikut:
Tinggi:
Sedang:
Rendah:
3.6 Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif (Sugiyono, 2011:92).
Tabel 3.4
Daftar Skala Pengukuran
No Variabel Notasi Skala Pengukuran
Nominal Ordinal Interval Rasio
1 Prestasi Belajar X1
2 Kondisi Sosial
Ekonomi Orang Tua
X2
3 Kesiapan Menjadi
Guru professional
Y
3.7 Data dan Metode Pengumpulan Data
3.7.1. Data
Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yaitu prestasi
belajar dan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan kesiapan menjadi guru
professional dikalangan mahasiswa. Data tersebut dikelompokan menjadi :
1. Data sekunder prestasi belajar di ambil dari Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK), dikumpul dengan cara studi dokumen.
2. Data primer kondisi social ekonomi orang tua yang berupa tingkat
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kepemilikan kekayaan/fasilitas dan
jenis tempat tinggal, dikumpul dengan cara menyebar angket.
3. Data primer kesiapan menjadi guru professional yang berkaitan dengan
kompetensi professional, dikumpul dengan cara menyebar angket.
Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuisioner dan
dokumentasi yang diisi oleh responden, dalam hal ini adalah mahasiswa PE
FKIP UKSW dan dari bagian nilai UKSW.
3.5.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Untuk mengumpulkan
data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan
tujuannya (Gulo, 2005: 115). Peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode
menggunakan dokumentasi, dan angket.
1) Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi yaitu dengan cara mencari data yang di perlukan
sesuai dengan variable yang di teliti baik berupa catatan, laporan dan dokumen.
2) Angket
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Menurut Sugiyono (2013:199) kuisioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan
pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa pernyataan
tertutup yang diberikan kepada responden secara langsung. Dengan adanya
kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan kondisi
yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data
obyektif dan cepat. Teknik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan
angket dan studi dokumen.
Angket ini disusun berdasarkan skala likert dengan 5 kategori pilihan
jawaban, yaitu sangat setuju (ST), setuju (S), Ragu-ragu (R), tidak setuju (TS),
dan sangat tidak setuju (STS). Adapun penilaian/skor pada angket yang di
gunakan adalah sebagai brikut:
- Pilih jawaban Sangat setuju (SS) mendapat skor Lima (5)
- Pilih jawaban setuju (S) mendapat skor Empat (4)
- Pilih Jawaban Ragu-ragu (R) mendapat skor Tiga (3)
- Pilih jawaban Tidak setuju (TS) menadapat skor Dua (2)
- Pilih jawaban Sangat Tidak setuju (STS) mendapat skor Satu (1)
3.8 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:102), instrument penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Penelitian ini
terdapat 2 variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen, maka
instrument penelitian untuk mengetahui Hubungan Prestasi Belajar dan Kondisi
Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Kesiapan menjadi Guru Profesional di
Kalangan Mahasiswa PE FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,
ditampilkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.5
Instrumen Penelitian Hubungan Antara Prestasi Belajar dan Kondisi Sosial
Ekonomi Orang Tua dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional Dikalangan
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga, 2014
Variabel Indikator Butir
1. Kondisi Sosial
Ekonomi Orang Tua
1. Jenjang pendidikan
2. Jumlah pendapatan
3. Jenis pekerjaan
4. Pemilikan kekayaan atau
fasilitas
14
2. Kesiapan Menjadi
Guru Profesional dari
segi Kompetensi
Profesional
1. Kemampuan penguasaan
bahan ajar
2. Kemampuan mengelola
program belajar
mengajar
3. Kemampuan mengelola
kelas yang diampu
4. Kemampuan
menggunakan
media/sumber belajar
Kemampuan menguasai
landasan kependidikan
5. Kemampuan mengelola
interaksi belajar-
mengajar
6. Kemampuan menilai
prestasi siswa dalam
pembelajaran
17
Sementara itu, Instrumen untuk mengumpulkan data Prestasi Belajar
penulis melakukan studi dokumentasi di (GAP) untuk mencari data tentang Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK). Penelitian ini diambil dari Nilai IPK semester 2
2013/2014 dengan meminta ijin dari bagian nilai terlebih dahulu.
3.9 Uji Coba Instrument
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap
konsep yang diukur sehingga benar – benar mengukur apa yang seharusnya
diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (
2010 : 73) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Hasil penelitian yang valid bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pada penelitian ini, pengujian validitas menggunakan bivariate pearson (
korelasi pearson product moment ) dengan rumus sebagai berikut:
r xy =
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi item total (bivariate pearson)
i = skor item
x = skor total
n = banyaknya subjek
Dalam penelitian ini syarat untuk menentukan validitas suatu instrumen
adalah jika item instrumen memiliki koefisien korelasi r = 0,30. Bila harga
korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut
tidak valid sehingga harus diperbaiki atau di buang (Sugiyono, 2011:126).
Tabel 3.6
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
Item – Total Statistics
Item Pearson correlation Keputusan
VAR00001 .668 Valid
VAR00002 .567 Valid
VAR00003 .538 Valid
VAR00004 .666 Valid
VAR00005 .713 Valid
VAR00006 .633 Valid
VAR00007 .710 Valid
VAR00008 .532 Valid
VAR00009 .610 Valid
VAR00010 .619 Valid
VAR00011 .354 Valid
VAR00012 .628 Valid
VAR00013 .392 Valid
Sumber : Data primer diolah tahun 2014
Tabel 3.5 dari 13 item instrumen dinyatakan valid dan tidak ada yang
dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki
koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid
sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien korelasi dibawah 0,30 maka
dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variable
Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dapat digunakan semua.
Tabel 3.7
Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Kesiapan Menjadi Guru Profesional
Item – Total Statistics
Item Pearson correlation Keputusan
VAR00001 .696 Valid
VAR00002 .491 Valid
VAR00003 .463 Valid
VAR00004 .501 Valid
VAR00005 .382 Valid
VAR00006 .340 Valid
VAR00007 .451 Valid
VAR00008 .336 Valid
VAR00009 .454 Valid
VAR00010 .118 Tidak Valid
VAR00011 .470 Valid
VAR00012 .347 Valid
VAR00013 .425 Valid
VAR00014 .598 Valid
VAR00015 .448 Valid
VAR00016 .188 Tidak Valid
VAR00017 .411 Valid
Sumber : data primer diolah tahun 2014 menggunakan SPSS17.0
Tabel 3.6 dari 17 item instrumen variabel kesiapan menjadi guru
profesional 15 item diantaranya dinyatakan valid dan hanya 2 item yang
dinyatakan tidak valid. Sesuai dengan ketentuan jika instrumen memiliki
koefesien korelasi diatas 0,30 maka dapat dinyatakan item instrumen valid
sebaliknya jika instrumen memiliki koefesien korelasi dibawah 0,30 maka
dapat dinyatakan item instrumen tidak valid. Jadi item instrumen variabel
kesiapan menjadi guru profesional yang dapat digunakan yaitu item1,
item2, item3, item4, item5, item6, item 7, item 8, item9, item11, item12,
item13, item 14, item 15, item17.
3.9.2 Uji Realibilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi
dapat diandalkan (Arikunto, 2002:154).
Pada penelitian ini rumus reliabilitas dengan metode alpha arikunto
dalam priyatno (2010:98) adalah sebagai berikut:
11 1-
Keterangan:
r11 : realibilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
: jumlah varians butir
: varians total
Dalam penelitian ini Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan
rumus Cronbach's Alpha, instrumen penelitian dianalisis menggunakan program
SPSS 17.0 for windows . untuk pengujian biasanya menggunakan batasan
tertentu seperti 0,6. Menurut Sakaran dalam Priyatno (2010:98) reliabilitas
kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8
adalah baik.
Tabel 3.8
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.844 13
Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0
Tabel 3.7 menunjukan bahwa instrumen dari variabel KondisiSosial
Ekonomi Orang Tua mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,844 artinya
instrumen dari variabel Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dapat dikatakan
reliabel. Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang
baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
Tabel 3.9
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Kesiapan menjadi guruprofessional
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.713 15
Sumber : data yang telah diolah tahun 2014 menggunakan SPSS 17.0
Tabel 3.8 menunjukan bahwa instrumen dari variabel Kesiapan menjadi
guru professional mempunyai koefesien korelasi sebesar 0,713 artinya instrumen
dari variable Kesiapan menjadi guru professional dapat dikatakan reliabel.
Sesuai dengan batasan jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
3.10 Uji Sebaran Data
3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data
berskala ordinal, interval, atau pun rasio. Jika analaisis meggunakan metode
parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data data bersala
dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode
alternatif yang bisa digunakan adalah adalah statistik non parametrik. Dalam
pembahasan ini akan digunakan akan digunakan uji liliefors dengan melihat nilai
pada kolmogorov – smimov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika
signifikansi lebih besar dari 0,05, Priyatno (2010:71).
3.10.2 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Analisis tersebut menggunakan Oneway ANOVA (analysis of variances) dan uji
signifikan linearitas ini dilakukan dengan uji F-test. Artinya, jika diperoleh Fhitung
dengan signifikansi lebih besar dari 0,05, maka garis hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat linear. Sebaliknya apabila lebih kecil dari 0,05, maka
garis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak linear.
3.11 Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
analisis korelasi dengan bantuan SPSS versi 17,0.
3.11.1 Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang
dikumpulkan sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu sampel
yang diteliti melalui data sampel/populasi. Dalam analisis pendahuluan ini akan
dijelaskan temuan penelitian yang terkait dengan analisis deskriptif.
Menurut priyatno (2010: 12) analisis deskriptif menggambarkan tentang
ringkasan data – data penelitian seperti mean, standar defiasi, varian, modus dll.
Perhitungan dalam statistik deskriptif meliputi: tabel distribusi
frekuensi, diagram statistik (histogram). Analisis ini menggunakan SPSS
Windows versi 17,0.
3.11.2 Analisis Lanjutan
a. Analisis Korelasi Product Moment
Korelasi Product Moment untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan
korelasi. Analisis statistik ini menggunakan bantuan SPSS for Windows versi
17.0 dengan teknik perhitungan bivarate.
Hipotesis Kerja 1:
1. Ada hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar dengan
kesiapan menjadi guru professional
Hipotesisi statistik
H0 : rx1y α 0,05= 0
H1 : rx1y α 0,05 > 0
Hipotesis Kerja 2:
2. Ada hubungan positif dan signifikan antara kondisi sosial ekonomi orang
tua dengan kesiapan menjadi guru professional
Hipotesis Statistik:
H0 : rx2y α 0,05= 0
H1 : rx2y α 0,05 > 0
Tabel.3.9
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
(Sugiyono, 2011:231)
Interval Koofisien Tingkat hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat