Post on 09-Mar-2019
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Identitas Mata Kuliah
Dosen
Tujuan Mata Kuliah
Tujuan Pembelajaran Umum
Pokok Bahasan
Metode
Media
Evaluasi
Komitmen Perkuliahan
Referensi
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kode Mata Kuliah MK500
Nama Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Manajemen Perkantoran
Semester 3
SKS 2
Prasyarat
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat menguasai dasar-dasar belajar dan pembelajaran manajemen perkantoran.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
1. Memahami peran dan fungsi guru
2. Memahami konsep belajar dan mengajar
3. Memahami kompetensi guru
4. Memahami keterampilan mengajar manajemen perkantoran
5. Memahami penggunaan metode dan media pembelajaran
6. Memahami model pembelajaran manajemen perkantoran
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
1. Peran dan fungsi guru
2. Konsep Belajar dan Mengajar
3. Kompetensi guru
4. Keterampilan mengajar
5. Media dan metode pembelajaran
6. Model pembelajaran CTL
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
• Ceramah
• Tanya Jawab
• Diskusi
• Simulasi
• Pemberian Tugas
• Demonstrasi
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
• Komputer/Note Book
• LCD
• CD Pembelajaran
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ini ditentukan oleh prestasi yang bersangkutan dalam :
Partisipasi kegiatan di kelas
Pembuatan tugas
Makalah
Praktek Mengajar
Pembuatan CD Mengajar
Kuis, UTS dan UAS
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kehadiran Minimal 80%
Pakaian Menggunakan busana guru
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Komitmen Perkuliahan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
THINKING
EXPECT BEHAVIOR DESTINY
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kelapangan hati untuk menerima
pengetahuan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Berpusat pada manfaat
Positif Thinking
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Hasibuan dan Moedjiono. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
__________. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Sudjana, Nana. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Sinar Algensindo
Surya, Muhammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.
Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Usman, Moh. Uzer. (1994). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wijaya dan Rusyan. 1994. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Komitmen Menjadi Guru
Pengertian Guru
Fungsi Guru dalam Pembelajaran
Peran Guru dalam Pembelajaran
Guru sebagai Profesi
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Undang Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Undang Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pendidik profesional FUNGSI GURU
TUGAS UTAMA 1. Mendidik 2. Mengajar 3. Membimbing 4. Mengarahkan 5. Melatih 6. Menilai 7. Mengevaluasi
Pembelajaran
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Komponen Proses
Pembelajran
Subjek Ajar
Pengajar
Tujuan
Isi dan Struktur Kurikulum
Fasilitas dan Administrasi
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Subjek Ajar
Kemampuan Bawaan
Kondisi Fisik
Kondisi Psikis
Derajat Kemauan
Sikap Terhadap Pengajar
Sikap terhadap Mata Pelajaran
Kemajuan Belajar
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Guru sebagai Director of Learning
Informator
Organisator PBM
Motivator dan Dinamisator
Konduktor
Initiator
Director
Moderator
Fasilitator
Katalisator/Filter
Evaluator
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Profesi
Suatu pekerjaan yang memerlukan kompetensi khusus melalui pendidikan khusus.
Profesional
Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Profesionalisme
• Komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
Profesionalitas
• Sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Profesionalisasi
• Merujuk pada proses peningkatan kemampuan para anggota profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai anggota suatu profesi. Dengan kata lain, profesionalisasi pada dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan profesional (profesional development), baik dilakukan melalui pendidikan/latihan pra-jabatan, maupun dalam jabatan.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Ciri Profesi
1. Fungsi dan signifikansi sosial: suatu profesi merupakan suatu pekerjaan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang besar.
2. Keterampilan: untuk mewujudkan fungsi ini, dituntut derajat keterampilan tertentu.
3. Proses keterampilan tersebut bukan hanya dilakukan secara rutin, melainkan bersifat pemecahan masalah atau penanganan situasi kritis yang menuntut pemecahan.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
3. Batang tubuh ilmu: suatu profesi didasarkan pada suatu disiplin ilmu yang jelas, sistematis, dan eksplisit (a systematic body of knowledge) dan bukan hanya common sense.
4. Masa pendidikan: upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu dan keterampilan-keterampilan tersebut membutuhkan masa latihan yang lama, bertahun-tahun, dan tidak cukup hanya beberapa minggu atau bulan. Hal ini dilakukan sampai tingkat perguruan tinggi
Ciri Profesi
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Makna Belajar
Makna Mengajar
Kegiatan Belajar Mengajar
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
GURU
MENGAJAR MURID
BELAJAR
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Latihan Ini bertujuan untuk menelusuri persepsi berdasarkan pemahaman dan pengalaman mengenai makna belajar yang dipandang tepat. Berikut ini ada sejumlah pernyataan yang menggambarkan makna belajar bagaimana persepsi saudara selama ini tentang belajar, beri tanda bintang (*) yang anda paling setuju dan digunakan selama ini
Latihan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Guru manakah yang lebih mengamati siswa daripada memberitahu siswa apa yang harus dilakukan? Guru manakah yang lebih mewakili Saudara dalam mengajar selama ini?
Refleksi
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pemahaman terhadap pengertian belajar berpengaruh terhadap perilaku mengajar
Kesimpulan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Latihan Ini bertujuan untuk menelusuri persepsi berdasarkan pemahaman dan pengalaman mengenai makna mengajar yang dipandang tepat. Berikut ini ada sejumlah pernyataan yang menggambarkan makna mengajar bagaimana persepsi saudara selama ini tentang belajar, beri tanda bintang (*) yang anda paling setuju dan digunakan selama ini
Latihan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Makna belajar dan mengajar adalah membangun gagasan dan menciptakan suasana berpikir
Kesimpulan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Mengalami dan Mengekplorasi
Interaksi
Komunikasi
Refleksi
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Mengalami dan mengeksplorasi berarti melibatkan berbagai indera: lihat, cium, dengar, raba, dan rasa. Hal ini akan meningkatkan pemahaman siswa tentang suatu konsep dan meningkatkan daya bertahan pemahaman itu (informasi) dalam pikiran siswa
Pengertian
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Saya dengar, saya lupa!
Saya lihat, saya ingat!
Saya kerjakan, saya mengerti!
Pepatah
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Sumber: Sausa, David A. (2001)
Piramid Pengalaman Belajar
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Berpikirlah mulai dari bawah diagram berikut: “Apa yang harus diajarkan siswa kepada temannya?”.
Jika tidak mungkin, bergerak ke atas, “Apa yang harus dilakukan siswa?”. Demikian seterusnya, yang akhirnya dengan sangat terpaksa, kita merencanakan, “Apa yang harus diceramahkan kepada siswa?”
Kegiatan mengalami dapat pula berupa bermain peran, simulasi, selain mengalami hal yang nyata
Menggunakan Piramid Pengalaman Belajar
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Gagasan yang dibangun, sebagai hasil dari proses belajar, berkemungkinan masih belum sempurna bahkan salah.
Berinteraksi dengan temannya memungkinkan si pembelajar memperbaiki kesalahan itu atau memperkaya gagasan yang dibangunnya.
Di samping itu, interaksi dapat merupakan wahana pengembangan kemampuan sosial siswa seperti berkomunikasi, menyanggah pendapat, dan menyampaikan pendapat secara santun.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Interaksi dapat diciptakan oleh guru antara lain dengan cara merancang kegiatan belajar bagi siswa secara berkelompok, siswa diminta untuk saling menjelaskan kepada temannya tentang temuannya (Ingat: “Siapa yang menjelaskan, sesungguhnya ia belajar”), atau guru mengembalikan pertanyaan siswa kepada siswa lain
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Gagasan yang benar atau salah baru akan diketahui guru bila siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan atau mengekspresikannya.
Guru perlu mengetahui gagasan apa yang ada dibenak siswa agar ia dapat merangsang pengembangannya, bila gagasan benar; atau merangsang perbaikannya, bila gagasan salah.
Di samping itu, hal yang pokok adalah bahwa ungkap atau ekspresi gagasan merupakan kebutuhan mendasar manusia. Pemajangan hasil karya siswa, meminta pendapat siswa, atau tidak mentertawakan pendapat siswa sekalipun lucu/sederhana, merupakan beberapa cara/kondisi yang menghidupkan kegiatan komunikasi
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Siswa perlu dibiasakan untuk merenungkan kembali apa yang dipikirkan dan dilakukannya agar mereka terlatih menilai diri sendiri (pikiran dan tindakan) dan tidak tergantung pada orang lain.
Pertanyaan guru seperti “Mengapa demikian?” “Apa hal itu berlaku untuk ...?” dapat menimbulkan kegiatan refleksi pada diri siswa; atau setelah mempelajari satu atau beberapa konsep, siswa diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dan menuliskannya.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
– Apa yang saya pelajari dari kegiatan ini? (Belajar apa dari kegiatan ini?)
– Bagaimana pengetahuan/kemampuan baru terkait dengan pengetahuan/ kemampuan lama?
– Apa manfaat kemampuan baru untuk keperluan di kemudian hari?
Jawaban terhadap pertanyaan itu dapat
dijadikan bahan pertimbangan oleh guru dalam membimbing siswa untuk belajar selanjutnya. Menjawab pertanyaan tersebut sekaligus menjadi ajang pelatihan bagi siswa dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya serta menilai diri sendiri.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Siswa mengalami kegiatan secara langsung, bereksplorasi, berinteraksi dengan teman dan gurunya, berkomunikasi tentang apa yang mereka peroleh dari belajarnya, dan melakukan refleksi tentang apa yang telah dipelajari, merupakan hal yang sebaiknya terjadi dalam setiap episode PBM agar tercapai hasil belajar yang maksimal.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pentingnya guru memiliki kompetensi
Pengertian Kompetensi Guru
Ruang Lingkup Kompetensi Guru
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Guru Tersandung
Guru Disalahkan
Guru Terabaikan
Guru diperlukan
Guru Disanjung
Refleksi
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta Jika hari ini seorang Presiden sebuah negara Jika hari ini seorang ulama yang mulia Jika hari ini seorang penulis terkemuka Jika hari ini siapa saja menjadi dewasa Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
TUNTUTAN MASYARAKAT
TUNTUTAN PROFESI
TUNTUTAN UNDANG-UNDANG
GURU HARUS MEMILIKI
KOMPETENSI
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
KOMPETENSI GURU adalah penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Sosial
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Profesional
Sumber: • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
6. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
7. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia..
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
A. Dasar Kompetensi Kejuruan
1. Memahami prinsip-prinsip penyeleng-garaan administrasi perkantoran
2. Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi
3. Menerapkan prinsip-prinsip kerjasama dengan kolega dan pelanggan
4. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
B. Kompetensi Kejuruan
1. Mengoperasikan aplikasi perangkat lunak
2. Mengoperasikan aplikasi presentasi
3. Mengelola peralatan kantor
4. Melakukan prosedur administrasi
5. Menangani penggandaan dokumen
6. Menangani surat/dokumen kantor
7. Mengelola sistem kearsipan
8. Membuat dokumen
9. Memproses perjalanan bisnis
10. Mengelola pertemuan/rapat
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
B. Kompetensi Kejuruan
11. Mengelola dana kas kecil
12. Memberikan pelayanan kepada pelanggan
13. Mengelola data/informasi di tempat kerja
14. Mengaplikasikan administrai perkantoran di tempat kerja
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Keterampilan Membuka Pelajaran
Keterampilan Menutup Pelajaran
Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan Bertanya
Keterampilan Memberi Penguatan
Keterampilan Pengelolaan Kelas
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pengertian Membuka Pelajaran
Tujuan Membuka Pelajaran
Komponen Membuka Pembelajaran
Langkah-langkah Membuka Pembelajaran
Contoh Membuka Pembelajaran
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Merupakan set induction dalam kegiatan mengajar, yaitu suatu upaya yang dilakukan oleh seorang pengajar untuk menciptakan pra kondisi bagi peserta didik agar mental dan perhatiannya terpusat pada pelajaran yang akan dibahas
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
1. Mengorientasikan siswa terhadap objektif pelajaran
2. Mendapatkan dan mempertahankan perhatian dan minat siswa terhadap pelajaran
3. Melihat atau mengetahui pengetahuan prasyarat (prerequisite) yang telah dimiliki siswa
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
G : Get Attention (menarik perhatian)
L : Link with previous session (menghubungkan dengan pengalaman sebelumnya)
O : Objectives Session (Menyampaikan Objektif)
S : Structure (Penjelasan pokok materi, referensi, dan metode untuk mencapai tujuan)
S : Stimulate (Penjelasan tentang pentingnya topik dalam melakukan pekerjaan di tempat kerja/mempermudah topik/MK lain)
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Memberikan salam pembuka
Mengecek kehadiran peserta didik
Memberikan apersepsi
Menyampaikan topik bahasan yang akan dipelajari
Menyampaikan tujuan pengajaran
Menyampaikan pokok-pokok materi
Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Salam pembuka berguna untuk memberikan isyarat kepada peserta didik bahwa pelajaran akan segera dimulai.
Selain itu salam pembuka juga dapat digunakan sebagai alat untuk memusatkan perhatian siswa.
Ucapan salam pembuka dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada. Guru bisa mengucapkan Assalaamu’alikum Wr.Wb. selamat pagi, selamat siang, atau selamat sore.
Salam pembuka sebaiknya diucapkan dengan suara yang dapat di dengar oleh seluruh peserta didik di ruang kelas.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Sebaiknya, ketika mengucapkan salam pembuka, guru dalam posisi berdiri sambil melihat kesiapan kelas untuk menerima pelajaran.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Langkah ini dapat dilakukan dengan menanyakan peserta didik yang tidak hadir, atau bila waktu memungkinkan dengan memanggil nama peserta didik satu persatu.
Kegiatan ini berguna untuk mengetahui jumlah peserta didik yang dapat mengikuti pelajaran dan yang tidak dapat mengikuti pelajaran.
Kegiatan ini dapat dijadikan alat untuk membangkitkan kepekaan sosial peserta didik terhadap rekannya yang tidak dapat mengikuti pelajaran. Misalnya bila ada peserta didik yang tidak dapat mengikuti pelajaran karena sakit, guru bisa menanyakan kepada peserta didik apakah rekannya yang sakit tersebut sudah ditengok atau belum.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kegiatan ini dapat juga dijadikan alat untuk memberikan motivasi kepada peserta didik. Misalnya jika peserta didik hadir 100% guru dapat memberikan pujian yang dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Apersepsi adalah kegiatan mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya atau dengan lingkungan peserta didik.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Guru dapat langsung menyampaikan topik bahasan yang akan dipelajari.
Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya.
Guru menceritakan kejadian atau cerita yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Memberikan pertanyaan kepada peserta didik.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang berbentuk tingkah laku atau kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah proses belajar mengajar.
Tujuan pembelajaran yang disampaikan spesifik, dapat diukur, sistematis.
Tujuan pembelajaran penting disampaikan pada saat memulai atau membuka pembelajaran agar peserta didik mengetahui dengan pasti apa yang akan mereka dapatkan setelah proses pembelajaran berlangsung.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pokok-pokok materi disampaikan secara sistematis sesuai dengan urutan tujuan pembelajaran yang telah disampaikan terlebih dahulu.
Pokok-pokok materi ini ditulis di papan tulis atau ditampilkan melalui media OHP atau LCD.
Cara ini dilakukan agar peserta didik mempunyai patokan mengenai urutan materi yang akan dipelajari.
Agar peserta didik mempunyai rujukan yang jelas, guru perlu menyampaikan buku atau referensi yang dijadikan sumber pustaka.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kegiatan pembelajaran adalah aktivitas yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Setiap langkah hendaknya mempunyai sasaran yang jelas, dipahami peserta didik, mengembangkan kreativitas, dan memungkinkan penilaian hasilnya.
Langkah ini disertai dengan penyampaian metode pembelajaran dan media pembelajaran yang akan digunakan.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Guru perlu mengemukakan latar belakang materi atau mengemukakan informasi yang mendasari perlunya materi yang akan dipelajari peserta didik, kaitannya dengan dunia kerja, materi selanjutnya, atau materi pada mata pelajaran lain.
Misalnya, pada pelajaran pengenalan komputer bagi peserta didik jurusan kesekretariatan, guru dapat mengemukakan pentingnya peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan ini mengingat dunia kerja yang akan mereka masuki telah menggunakan komputer sebagai media dalam menjalankan usahanya.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pengertian Menutup Pembelajaran
Tujuan Menutup Pembelajaran
Kegiatan Menutup Pembelajaran
Contoh Menutup Pembelajaran
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Mestinya pembelajaran tidak diakhiri begitu saja pada saat waktu habis atau bahkan karena kehabisan materi yang akan disampaikan.
Guru harus menutup pelajaran sebaik membuka pembelajaran.
Menutup pembelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar-mengajar.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa,
Mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Membuat kesimpulan
Melakukan evaluasi
Melakukan tindak lanjut
Mengucap salam Penutup
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Menuliskan poin-poin penting
Membuat transparansi dari poin-poin tersebut
Meminta siswa untuk menyimpulkan
Mengajukan summarizing question
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Evaluasi merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai, maupun proses.
Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi mengajar yang tepat maupun dalam memperbaiki proses belajar mengajar.
Penilaian perlu memperhatikan beberapa hal berikut (1) jenis penilaian sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang telah diberikan, (2) sesuai dengan tujuan, (3) sesuai dengan bahan pelajaran, (4) hasilnya ditafsirkan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Memberikan tindak lanjut dalam menutup pelajaran dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan berikut.
Pertama, memberikan tugas pendalaman dari materi yang telah disampaikan.
Kedua, memberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Salam penutup berguna untuk memberikan isyarat kepada peserta didik bahwa pembelajaran telah usai.
Ucapan salam penutup dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada. Guru bisa mengucapkan Assalaamu’alikum Wr.Wb. selamat pagi, selamat siang, atau selamat sore.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Latar Belakang
Pengertian Keterampilan Menjelaskan
Kiat-kiat Menjelaskan
Efektivitas Menjelaskan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Betapapun pandainya seorang guru dalam menguasai suatu bahan pelajaran, akan sia-sia saja apabila ia kurang atau tidak mampu menguasai keterampilan menjelaskan bahan pelajaran yang dikuasainya
Kurang lengkap seorang guru apabila hanya terampil menjelaskan pelajaran, tetapi tidak menguasai bahan pelajaran yang diajarkan
Idealnya adalah seorang guru menguasai bahan pelajaran yang dibinanya dan mempunyai strategi dalam menjelaskan bahan pelajaran itu secara efektif sehingga mudah dipahami siswa.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Menjelaskan pelajaran adalah keterampilan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa secara lisan yang diorganisasikan secara terencana dan sistematis sehingga bahan pelajaran yang disampaikan guru tersebut dengan mudah dipahami siswa.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Mempergunakan bahasa yang jelas, baik kata-kata, ungkapan maupun volume suaranya.
Suara harus kedengaran sampai kelas bagian belakang.
Suara bervariasi, kadang-kadang tinggi, kadang-kadang rendah sesuai dengan nada yang sedang diterangkan.
Hindari kata-kata yang tidak perlu; dan tidak memiliki arti sama sekali misalnya : e..., em..., apa ini..., apa itu....
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Hindari kata “mungkin” yang salah pemakaian misalnya harusnya pasti tetapi selalu dikatakan mungkin. Sehingga apa yang diterangkan karena segala sesuatu selalu memakai kata “mungkin” maka yang diperoleh oleh siswa adalah bukan kepastian tetapi kemungkinan.
Istilah-istilah asing dan baru harus diterangkan secara tuntas, sehingga tidak mengakibatkan adanya verbalisme di kalangan siswa.
Berbahasalah secara baik dan benar. Telitilah pemahaman siswa terhadap
penjelasan guru, sudah jelas atau belum. Kalau belum jelas ulangilah hal-hal yang belum dipahami;
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Berilah contoh yang nyata sesuai dengan kehidupan sehari hari;
Penjelasan dapat diberikan secara deduktif maupun induktif dan kaitkanlah dengan generalisasi;
Sebaiknya mempergunakan multi media untuk pokok bahasan tertentu;
Jelaskanlah dengan bagan untuk menjelaskan hubungan dan hirarki;
Terimalah umpan balik dari siswa terhadap pelajaran guru;
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Berilah kesempatan siswa memberikan contoh sesuai dengan pengalamannya masing-masing
Berilah penekanan pada bagian tertentu dari materi yang sedang dijelaskan dengan isyarat lisan. Misalnya “Yang terpenting adalah”, “Perhatikan baik-baik konsep ini”, atau “Perhatikan, yang ini agak sukar”
Menghadap papan tulis, membelakangi siswa terlalu lama.
Mondar-mandir di depan kelas ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang terlalu sering.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Menerangkan sambil duduk di kursi guru terus menerus.
Mengosongkan papan tulis, tidak ada tulisan maupun gambar di papan tulis.
Suara kurang keras, hanya terdengar oleh siswa yang berada di sekitar guru, siswa yang duduk di belakang tidak dapat mendengar suara guru
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Respect, sikap hormat dan sikap menghargai terhadap orang lain
Empathy, kemampuan menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain (menyesuaikan dengan frame of reference)
Audible, dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik
Clarity, kejelasan dari pesan yang kita sampaikan
Humble, tidak sombong dan menganggap diri paling benar ketika kita berbicara di depan orang lain
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Karakteristik Pertanyaan yang Baik
Teknik Mengajukan Pertanyaan
Teknik Merespon Jawaban Siswa
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Singkat, memuat satu ide
Pendek, mudah untuk diingat
Menarik, sesuai dengan materi pelajaran
Dinyatakan dalam bahasa yang dikenal
Digunakan untuk menekankan poin pokok
Tidak mengandung jawaban ya dan tidak saja
Tidak mengandung terkaan
Tidak mengandung unsur jawaban di dalamnya
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Ajukan pertanyaan ke seluruh kelas
Beri waktu berfikir untuk merumuskan jawaban
Tunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya
Beri waktu untuk menjawab dan beri perhatian serta pertimbangan pada jawabannya
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Jawaban yang benar pujian
Jawaban yang benar sebagian beri kesempatan kepada siswa lain untuk membetulkan jawaban
Jawaban yang tidak benar jangan memberikan kritik
Tidak ada jawaban sama sekali arahkan pertanyaan pada siswa lain, atau sederhanakan pertanyaan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Positif Reinforcement
Negatif Reinforcemenet
Extinguishing
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pengertian
Tindakan yang dilakukan guru setelah siswa berperilaku sesuai dengan yang telah diharapkan
Tujuan
Untuk memberi penghargaan pada perilaku siswa yang diharapkan
Efek yang Diharapkan
Agar perilaku yang diharapkan terulang kembali
Jenis Positif Reinforcement
Ekspresi lisan; Ekspresi non verbal; dan Aktivitas
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pengertian
Tindakan yang dilakukan guru setelah siswa berperilaku yang tidak diharapkan
Tujuan
Untuk menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan
Efeknya
Agar perilaku tersebut tidak terulang kembali
Jenis Negatif Reinforcement
Ekspresi lisan; Ekspresi non verbal; dan Aktivitas
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pengertian Guru membiarkan perilaku yang tidak
diharapkan dilakukan oleh siswa Tujuan Untuk menghilangkan perilaku yang tidak
diharapkan agar perilaku tersebut tidak diulang kembali
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pengertian Pengelolaan Kelas
Prinsip Pengelolaan Kelas
Masalah Pengelolaan Kelas
Pendekatan Pengelolaan Kelas
Metode Pengelolaan Kelas
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kegiatan yang berkaitan dan ditujukan untuk
menciptakan dan memelihara kondisi kelas agar
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efisien yang dapat dilakukan dengan
1) memberikan pujian, 2) memberikan hukuman,
3) membina hubungan yang positif, dan 4)
mengembangkan aturan main
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kehangatan dan keantusiasan
Tantangan
Bervariasi
Keluwesan
Penekanan kepada hal-hal yang positif
Penanaman disiplin diri
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Masalah perorangan
Masalah kelompok
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Mencari perhatian
Mencari kekuasaan
Menuntut Balas
Memperlihatkan ketidakmampuan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kurang kompak
Kurang mampu mengikuti peraturan kelompok
Reaksi negatif terhadap anggota kelompok
Penerimaan kelas terhadap prilaku menyimpang
Gangguan kelancaran kegiatan kelompok Penyesuaian diri
Malas bekerja, reaksi agresif
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pengubahan Perilaku
Iklim Sosio Emosional
Proses Kelompok
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Penguatan Positif
Penghukumgan
Penguatan Negatif
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Mengenali diri sendiri dan menampilkan apa adanya
Penerimaan dan kepercayaan pada siswa.
Pengertian dan empati terhadap siswa.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Keeratan hubungan antar siswa
Semangat produktivitas
Orientasi pada tujuan kelas
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pencegahan
Penyembuhan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Sikap tanggap
Memberi perhatian
Memusatkan perhatian kelompok
Memberi petunjuk yang jelas
Menegur
Memberi penguatan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Memodifikasi prilaku siswa
Pengelolaan kelompok kelas
Menemukan dan pemecahan prilaku yang bermasalah
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Faktor Pemilihan Metode
Kriteria Metode
Jenis Media
Faktor Pemilihan Media
Menggunakan Papan Tulis
Menggunakan OHP
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Tujuan yang ingin dicapai
Siswa
Guru
Sifat materi yang akan disajikan
Waktu yang tersedia
Dana dan Fasilitas
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Berpusat pada anak didik (student oriented)
Belajar dengan melakukan (learning by doing)
Mengembangkan kemampuan sosial (learning to live together)
Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi
Mengembangkan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Media Cetak
Contoh: Buku, Modul, Job Sheet, Hand Out Media tidak dapat diproyeksikan
Contoh: Papan Tulis, Flipchart Media Audio
Contoh: Kaset Audio, Radio/Tape Media Audio Visual
Contoh: Gambar, OHP Media Komputer/Multimedia
Contoh: Bergerak, Tidak Bergerak
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Setting Pengajaran
Karakteristik Siswa
Domain Hasil Belajar
Even Pengajaran
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kegunaan Papan Tulis
Kelebihan Papan Tulis
Kelemahan Papan Tulis
Teknik Pengunaan Papan Tulis
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Untuk menyampaikan fakta, prinsip, dan konsep
Mengilustrasikan konsep, ide, dan proses melalui diagram, gambar, chart, grafik, sketsa, dan gambar kartun
Menekankan faktor-faktor kunci dengan menyatakan garis besar, menggarisbawahi, atau menunjukkan kata-kata penting
Menyampaikan tugas, pengumuman, definisi dan masalah yang harus dipecahkan
Menyusun daftar kata kunci, peraturan, langkah-langkah, dan prosedur
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Fleksibel - karena anda dapat menentukan kapan anda menulis;
Koreksi dapat dengan mudah dilakukan;
Biaya relatif sangat murah;
Mampu mencatat poin-poin yang diajukan peserta
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Jelas-tidaknya tergantung pada tulisan tangan anda,
Anda membelakangi peserta saat menulis;
Anda tidak dapat menulis dan berbicara pada waktu yang bersamaan, jadi flow dan ritmenya terganggu;
Tidak dapat dibawa ke presentasi lainnya;
Biasanya hanya tersedia satu papan tulis, sehingga kalau sudah penuh anda harus menghapus lagi informasi yang barangkali penting
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Selalu jaga kebersihan papan tulis
Gunakan kapur dengan kontras yang baik
Buat huruf dan gambar cukup besar
Hindari berbicara kepada papan tulis
Hindari menghalangi pandangan murid
Persiapkan lebih dahulu susunan bahan yang akan disampaikan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kelebihan OHP
Kelemahan OHP
Teknik Pembuatan Media Transparansi
Membuat Media Transparansi Secara Manual
Teknik Menyajikan Transaparansi
Cara mempertahankan perhatian peserta didik
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Memungkinkan guru untuk selalu berada di depan kelas dan menghadap ke arah murid ketika menyampaikan pelajaran.
Guru dapat berkreasi membuat bahan untuk diproyeksikan dalam penyampaian konsep atau proses yang rumit dengan cara sederhana dan jelas.
Bahan/gambar yang diproyeksikan memungkinkan murid untuk melihat sekaligus mendengar pada saat yang sama pada waktu guru membicarakannya.
Dapat meningkatkan aktifitas murid di kelas karena murid dapat terlibat dalam persiapan atau pengoperasiannya sebelum pelajaran dimulai
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kualitasnya kurang bila dihasilkan oleh tulisan tangan atau ketikan
Warnanya, terbatas bila tampilannya hasil fotokopi;
pengaturan yang manual terkadang agak mengganggu;
Kebanyakan tampilan OHP tidak tegak lurus (key stoning)
Posisi proyektor harus berada tepat di depan layar yang kadang-kadang mengganggu pandangan sebagian peserta;
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kipas yang ada pada proyektor terkadang agak berisik bahkan pada saat lampu sorotnya dimatikan;
Proyektor harus dinyalakan dan dimatikan untuk menghindari penayangan informasi yang tidak relevan;
Transparansi peka terhadap sidik jari dan mudah rusak.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Dengan cara mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu, antara lain mencetak dengan bantuan komputer
Membuat gambar/tulisan dalam selembar kertas atau mengambil dari buku, lalu difoto-copy dalam plastik transparansi khusus.
Melalui proses fotografi yang cetak dalam film transparansi
Buat sendiri secara manual
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan yaitu : plastik transparansi (sesuai kualitas yang dikehendaki), OHT pen (marker pen) atau spidol permanen, minyak penghapusan (acetone), kapas dan alat bantu tulis lain yang diperlukan. Bila diperlukan sediakan pula bingkai OHT.
Siapkan draft yang akan di transparansikan dengan pensil pada kertas, lalu dijiplak ke dalam transparansi.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
OHT dapat dibuat dalam beberapa bentuk dan teknik sajian, misalnya : bentuk tunggal, tumpang tindih (overlay), bentuk masking (bisa di buka tutup), bentuk billboarding (diberikan lapisan transparansi berwarna )
Gunakan huruf dengan ukuran minimal 0,6 cm.
Luas bidang transparansi yang ditulisi jangan melebihi ukuran 18 x 22 cm.
Sebaiknya dalam satu lembar transparansi tidak lebih dari enam baris tulisan. Setiap baris maksimal berisi enam kata.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Dalam satu lembar transparansi usahakan hanya berisi satu topik permasalahan. Setiap transparansi agar diberi judul. Jika satu lembar transparansi belum cukup untuk menuangkan satu topik tertentu, bisa disambung pada transparansi yang lain dengan diberi judul yang sama.
Bila transparansi diberi bingkai, maka pada ruang bingkai dapat diberi catatan kecil yang dianggap perlu.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Lembar transparansi sebaiknya tidak hanya berisi tulisan, tetapi dikombinasikan dengan gambar, bagan, grafik, foto, skema atau simbul-simbul visual lain, agar lebih menarik
Agar tayangan lebih menarik, gunakan variasi warna dan bentuk huruf. Namun pemakaian warna jangan berlebihan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Susunlah semua transparan yang akan Anda sajikan dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembar transparan diberi nomor urut.
Letakkan transparan terlebih dahulu di atas OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan lampunya
Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan sudah tepat pada layar.
Aturlah letak posisi transparansi dan ketetapan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruang)
Gambar/tulisan yang tertayang pada layar harus dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa.
Selama penyajian, tetaplah menghadap ke arah siswa
Jangan menunjuk-nunjuk tulisan/gambar yang ada di layar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada transparan pada di OHP
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Tunjuk bagian materi yang sedang Anda bicarakan. Sebaiknya tidak menunjuk tulisan memakai jari, tetapi gunakan alat tunjuk, misalnya pensil yang runcing.
Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian permukaan transparan menggunakan kertas, kemudian dibuka berangsur-angsur sesuai materi yang dijelaskan
Bila diperlukan, anda bisa menulis pada transparansi untuk memperjelas sajian, atau menambahkan penjelasan yang baru saja anda ingat.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Segera matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi.
Simpanlah lembar-lembar transparansi ke dalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Matikan segera OHP begitu selesai membicarakan apa yang tertera pada transparansi. Sebab jika tidak dilakukan cahaya lampu dapat mengganggu perhatian siswa kepada guru.
Gunakan petunjuk untuk mengarahkan perhatian siswa pada bagian-bagian tertentu yang penting. Untuk penunjuk dapat digunakan pena, pensil atau alat penunjuk yang khusus dibuat untuk transparansi.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Apa CTL?
Sistem CTL
Prinsip-prinsip CTL
Belajar dalam Perspektif CTL
Komponen CTL
Karakteristik CTL
Fokus Pembelajaran CTL
Implementasi CTL
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini penting diterapkan agar informasi yang diterima tidak hanya disimpan dalam memori jangka pendek, yang mudah dilupakan, tetapi dapat disimpan dalam memori jangka panjang sehingga akan dihayati dan diterapkan dalam tugas pekerjaan
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
CTL didasarkan pada hasil penelitian John Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan yang atau peristiwa yang akan terjadi di sekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer imu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisis data, memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
CTL dikembangkan oleh The Washington State Consortium for Contextual Teaching and Learning yang melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah, dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di AS.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kesaling-bergantugan
Diferensiasi
Pengaturan Diri
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Prinsip kesaling-bergantungan mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta saling bergantung dan saling berhubungan.
Dalam CTL prinsip kesaling-bergantungan mengajak para pendidik untuk mengenali keterkaitan mereka dengan pendidik lainnya, dengan siswa-siswa, dengan masyarakat dan dengan lingkungan.
Prinsip kesaling-bergantungan mengajak siswa untuk saling bekerjasama, saling mengutarakan pendapat, saling mendengarkan untuk menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah.
Prinsipnya adalah menyatukan pengalaman-pengalaman dari masing-masing individu untuk mencapai standar akademik yang tinggi.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Prinsip diferensiasi merujuk pada dorongan terus menerus dari alam semesta untuk menghasilkan keragaman, perbedaan dan keunikan.
Dalam CTL prinsip diferensiasi membebaskan para siswa untuk menjelajahi bakat pribadi, memunculkan cara belajar masing-masing individu, berkembang dengan langkah mereka sendiri.
Disini para siswa diajak untuk selalu kreatif, berpikir kritis guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Prinsip pengaturan diri menyatakan bahwa segala sesuatu diatur, dipertahankan dan disadari oleh diri sendiri.
Prinsip ini mengajak para siswa untuk mengeluarkan seluruh potensinya.
Mereka menerima tanggung jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, menilai alternatif, membuat pilihan, mengembangkan rencana, menganalisis informasi, menciptakan solusi dan dengan kritis menilai bukti.
Selanjutnya dengan interaksi antar siswa akan diperoleh pengertian baru, pandangan baru sekaligus menemukan minat pribadi, kekuatan imajinasi, kemampuan mereka dalam bertahan dan keterbatasan kemampuan.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Proses Belajar
Transfer Belajar
Siswa sebagai Pembelajar
Pentingnya Lingkungan Belajar
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri
Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru
Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki sesorang itu terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan
Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisak, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru.
Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi didrinya, dan bergelut dengan ide-ide
Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan sesorang
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian orang lain
Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sedikit demi sedikit)
Penting bagi siswa tahu untuk apa dia belajar dan bagaimana ia menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Manusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang tertentu, dan seorang anak mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal-hal baru
Strategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari sesuatu yang baru. Akan tetapi, untuk hal-hal yang sulit, strategi belajar amat penting
Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang baru dan yang sudah diketahui.
Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi mereka sendiri.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari guru akting di depan kelas, siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan.
Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka.Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya
Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar
Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Konstruktivisme
Inquiry
Questioning
Learning Community
Modelling
Reflection
Authentic Assesment
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal.
Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata atau masalah yang disimulasikan. Dengan demikian pengetahuan dan keterampilan akan didapat, perilaku akan terbentuk atas kesadaran sendiri.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat fakta dan konsep, tetapi hasil menemukan sendiri.
Hal ini bisa terjadi jika, guru selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan. Kegiatan ini merupakan sebuah siklus.
Siklus tersebut adalah: (1) observation; (2) questioning; (3) hypothesis; (4) data gathering; dan (5) conclusion.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
Bertanya dapat dilakukan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan narasumber.
Aktivitas bertanya juga ditemukan ketika siswa berdiskusi, bekerja dalam kelompok, menemui kesulitan, mengamati.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Masyarakat belajar (learning community) mengisyaratkan bahwa hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain.
Dalam kelas kontekstual guru diharapkan melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar.
Wujud masyarakat belajar di dalam kelas adalah pembentukan kelompok, bekerja berpasangan, mendatangkan nara sumber di kelas.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kegiatan pemodelan (modelling) dapat berbentuk demonstrasi, bermain peran, pemberian contoh tentang konsep atau aktivitas belajar.
Wujud modelling dalam pembelajaran pengetahuan sosial misalnya cara menggunakan globe, menunjukkan gambar, menunjukkan perilaku seseorang, menggunakan alat komunikasi telepon dan sebagainya.
Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Kegiatan refleksi (reflection) merupakan bagian penting dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.
Guru perlu menyisihkan sedikit waktu pada akhir pembelajaran, untuk mengadakan refleksi.
Realisasinya dapat berupa pernyataan langsung dari guru, catatan atau jurnal di buku siswa, cara-cara lain yang ditempuh guru untuk mengarahkan siswa kepada pemahaman mereka tentang materi yang telah dipelajari.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Harus mengukur semua aspek pembelajaran: proses, kinerja dan produk.
Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
Menggunakan berbagai cara dan berbagai sumber.
Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian.
Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan siswa yang nyata setiap hari, mereka harus dapat menceritakan pengalaman atau kegiatan yang mereka lakukan setiap hari.
Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian siswa, bukan kuantitas.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Menyandarkan pada pemahaman makna. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan
siswa. Siswa terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan
nyata/masalah yang disimulasikan. Selalu mengaitkan informasi dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Cenderung mengintegrasikan beberapa
bidang. Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk
menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok).
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Perilaku dibangun atas kesadaran diri. Keterampilan dikembangkan atas dasar
pemahaman. Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri.
yang bersifat subyektif. Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena
sadar hal tersebut merugikan. Perilaku baik berdasarkan motivasi intrinsik. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat,
konteks dan setting. Hasil belajar diukur melalui penerapan
penilaian authentic.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Problem-based learning
Authentic instruction
Inquiry-based learning
Project-based learning
Work-based learning
Service learning
Cooperative learning
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Belajar berbasis masalah (problem based learning), yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah faktual sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah, sehingga mereka memperoleh pengetahuan dan konsep-konsep yang esensial dari materi pembelajaran.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pengajaran otentik (authentic instruction), yaitu pendekatan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk mempelajari konteks bermakna terhadap fenomena-fenomena yang dihadapi.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Belajar berbasis inkuiri (inquiry based-learning), yaitu belajar dengan pendekatan pengajaran menggunakan strategi pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Belajar berbasis proyek/tugas terstruktur (project based-learning), yaitu belajar dengan pendekatan pengajaran yang komprehensif. Lingkungan belajar siswa dirancang agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah otentik, termasuk pendalaman materi dan pelaksanaan tugas bermakna yang lain.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Belajar berbasis kerja (work based-learning), yaitu belajar dengan pendekatan yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi pembelajaran, serta menerapkan kembali materi pembelajaran tersebut di dalam tempat kerja tersebut.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Belajar jasa-layanan (service learning), yaitu belajar yang memerlukan penggunaan metodologi pengajaran yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan struktur berbasis sekolah, atau menekankan hubungan antara pengalaman jasa layanan dan pembelajaran akademis. Penerapan pendekatan ini akan menuntun terjadinya penerapan praktis dari pengetahuan baru dan keterampilan siswa untuk memenuhi kebutuhan di dalam masyarakat melalui tugas terstruktur dan kegiatan lain.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Belajar kooperatif (cooperative learning), yaitu belajar dengan pendekatan pengajaran melalui kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Rencana Pembelajaran CTL
Metode Pembelajaran CTL
Media Pembelajaran CTL
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Nyatakan kegiatan pertama pembelajarannya, yaitu sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Materi Pokok dan Pencapaian Hasil Belajar
Nyatakan tujuan umum pembelajarannya Rincilah media untuk mendukung kegiatan itu Buatlah skenario tahap demi tahap kegiatan
siswa Nyatakan authentic assessment, yaitu dengan
data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Pendekatan pembelajaran kontekstual diwujudkan antara lain melalui penggunaan metode-metode: diskusi, inkuiri, eksploratif, pemecahan masalah, demonstrasi, karya wisata, proyek, kerja kelompok, pemberian tugas, tanya jawab serta berbagai permainan atau games.
Metode-metode pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan secara bervariasi di dalam maupun di luar kelas dengan memperhatikan sumber-sumber belajar yang ada.
Home
Pengantar
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Penyusun
End
Diambil dari dunia nyata peserta didik. Mampu mengundang minat dan gairah yang
melibatkan peserta didik. Wujud nyata media dalam pembelajaran
adalah cerita nyata, cerita rekayasa, gambar, film, kasus, tokoh.