Post on 03-Mar-2019
13 Senin, 5 Maret 2018
�SUMBER PENDANAAN BUMN
MTN Jadi AlternatifJAKARTA — Sejumlah korporasi pelat merah aktif
menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes sepanjang tahun berjalan 2018 sebagai
alternatif pencarian dana di pasar modal.
M. Nurhadi Pratomonurhadi.pratomo@bisnis.com
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sampai dengan akhir pekan lalu, total emisi medium term notes (MTN) Badan Usaha milik Negara (BUMN) yang ditawarkan ke pasar men-capai Rp1,10 triliun. Nilai tersebut telah melampaui emisi instrumen serupa pada 2016 senilai Rp850 miliar.
Teranyar, dua anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk., menerbitkan MTN pada akhir pekan lalu. KSEI mencatat surat utang PT Waskita Karya Realty dan PT Waskita Toll Road mulai terdistribusi secara elektronik pada akhir pekan lalu.
Waskita Karya Realty menerbitkan MTN Seri D senilai Rp50 miliar. Aksi korpora-si tersebut merupakan bagian dari MTN Waskita Karya Realty Tahun 2018 senilai Rp300 miliar.
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Re-alty Sani Burhanuddin mengatakan bahwa perseroan akan menerbitkan kembali Seri E dan Seri F pada Maret 2018. Jumlah pokok MTN tersebut akan sama dengan emisi sebelumnya. “Seri D, E, dan F total
Rp150 miliar. Jadi total dari Seri A, B, C, D, E, dan F Rp300 miliar,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (4/3).
Sebelumnya, Direktur Utama Waskita Karya Realty Tukijo mengatakan, pener-bitan MTN dilakukan sebagai langkah untuk memperkuat modal. Seluruh dana yang diperoleh akan digunakan untuk investasi dalam bentuk landbank dan pe-ngembangan bisnis.
Sementara itu, Waskita Toll Road me-nerbitkan MTN senilai Rp505,63 miliar. MTN Berkelanjutan I Waskita Toll Road Tahap II 2018 memiliki tingkat bunga 10,43%. Surat utang tersebut memiliki tenor 370 hari atau jatuh tempo pada 7 Maret 2019.
Saat dimintai konfi rmasi, Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto menjelaskan bahwa perseroan telah dua kali menerbitkan MTN. Sebelumnya pada 2017, perseroan menawarkan MTN senilai Rp786,37 miliar. “Itu semua untuk dana talangan tanah,” jelasnya.
Adapun, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. juga telah mengemisi MTN Rp400 miliar pada Februari 2018. Manajemen emiten berkode saham SMBR itu berharap
akan memberikan efi siensi biaya bunga hingga Rp79,5 miliar sampai dengan 2024.
SMBR menerbitkan surat utang untuk mengganti sisa pinjaman perbankan per-seroan Rp400 miliar. Jumlah itu merupa-kan bagian dari kredit sindikasi senilai Rp1,3 triliun dan sudah terpakai sebesar Rp925,6 miliar untuk pembangunan Pabrik Baturaja II.
PILIHAN MENARIKRamdhan Ario Maruto, Associate Dir-
ector Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia menilai emisi MTN merupakan pilihan menarik untuk pembiayaan jangka menengah. Apalagi, bagi perseroan yang telah memiliki branding.
Ramdhan mengatakan penerbitan MTN memiliki prosedur yang lebih ringkas dan relatif lebih murah. Dia memprediksi pe-nerbitan MTN pada 2018, khususnya oleh BUMN, minimal sama dengan tahun sebe-lumnya. “Karena kebutuhan dana tahun ini juga masih besar terutama untuk in-frastruktur,” jelasnya.
Sebagai catatan, penerbitan MTN BUMN pada 2017 mencapai Rp5 triliun. Nilai tersebut melampaui capaian penerbitan MTN BUMN 2016 Rp4 triliun. Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, sejumlah BUMN lain juga berencana menerbitkan MTN dalam waktu dekat.
Adapun, BUMN yang menyebut bakal menerbitkan MTN dalam waktu dekat yakni PT Kimia Farma (Persero) Tbk., PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara II.
NAVIGASI PASARDisclaimer On
Penguatan IHSG Terbatas
Indeks harga saham gabung-an ditutup di zona merah pada perdagangan akhir pekan lalu dengan melemah
0,36% ke level 6.582,32, di tengah pelemahan bursa Asia. Adapun, hari ini, IHSG dipredik-si menguat terbatas.
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah pada perdagangan akhir pekan lalu, dipimpin sektor tambang yang turun 2,68% dan pertanian yang melemah 1,30%. Adapun, sektor aneka industri dan industri dasar masing-masing naik 0,74% dan 0,55%.
Sementara itu, secara keselu-ruhan, bursa Asia melemah un-tuk hari keempat berturut-turut akibat terbebani sentimen ne-gatif dari Amerika Serikat (AS). Sebagaimana dikutip Bloom-berg, tingkat volatilitas kembali melonjak setelah Gubernur The Fed Jerome Powell memberi ko-mentar hawkish di depan panel DPR AS pada 27 Februari.
Analis teknikal PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengungkapkan bahwa di Amerika Serikat, pernyataan Jerome Powell memunculkan
spekulasi pengetatan moneter Negeri Paman Sam dapat terjadi lebih cepat.
Salah satu yang menjadi mo-tor penggerak pengetatan mone-ter adalah tindakan pemerintah AS untuk memberlakukan tarif impor baja dan aluminium yang diyakini dapat memicu perang dagang. Lanjar memprediksi IHSG hari ini dapat bergerak bullish, tetapi masih cenderung tertahan.
Dia memperkirakan IHSG hari ini bergerak dalam rentang 6.554—6.650 dengan saham yang dapat dicermati a.l ASII, BMRI, KLBF, ACES, BJTM, dan WSKT.
Sementara itu, Vice Presi-dent Research Department PT Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan bahwa IHSG masih cukup kuat, didukung kenaikan harga komo-ditas, stabilitas nilai tukar dan fundamental perekonomian yang terjaga. “IHSG hari ini berpotensi naik, dengan rentang pergerakan 6.555—6.728,” ungkap William.
Beberapa saham yang direko-mendasikan yaitu AKRA, SMCB, SRIL, KAEF, ASII, ICBP, WIKA, BBNI, dan MYOR. (Dara Aziliya)
PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.DAN ENTITAS ANAK
Jakarta, 05 Maret 2018S E & ODireksi
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Catatan :1. Penyajian Laporan Keuangan Publikasi ini telah disusun berdasarkan Laporan Keuangan untuk tanggal dan periode satu tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 yang telah diaudit oleh
2. Laporan Keuangan Publikasi ini diterbitkan untuk memenuhi Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K 2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-346/BL/2011 tanggal 5 Juli 2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2017
(Disajikan dalam Rupiah)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Disajikan dalam Rupiah)
31 Desember 2017 Audit
31 Desember 2016 Audit
ASET
ASET LANCARKas dan setara kasPiutang usaha - bersih Pihak ketiga 848.656.201.775 651.276.166.375 Pihak berelasi 81.343.855.030 Piutang lain-lain - bersih 23.023.604.074 Persediaan - bersihUang muka 23.664.858.846 Pajak dibayar di muka 443.482.364.751 Biaya dibayar di mukaJumlah Aset Lancar 3.662.090.215.984 2.906.737.458.288
ASET TIDAK LANCARInvestasi pada entitas asosiasi 165.000.000.000 165.000.000.000 Piutang lain-lain jangka panjangAset tetap - bersihAset properti investasi 323.837.114.000 274.550.104.000 Aset yang belum digunakan 180.000.000 180.000.000 Beban ditangguhkan - bersihAset tak berwujudAset lain-lainAset pajak tangguhan - bersih 26.374.624.155 30.554.574.621 Jumlah Aset Tidak Lancar 2.434.058.756.549 1.705.825.082.776
JUMLAH ASET 6.096.148.972.533 4.612.562.541.064
31 Desember 2017 Audit
31 Desember 2016 Audit
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEKPinjaman jangka menengah 300.000.000.000 -Utang usaha Pihak ketiga 864.785.126.143 Pihak berelasiUtang bank 443.237.127.330 Utang pajak 35.388.502.216 Uang muka dari pelanggan 424.743.753 2.230.070.170 Biaya yang masih harus dibayar 257.637.855.043 Utang sewa pembiayaan-jangka pendek 1.447.087.831 Liabilitas lancar lainnya 61.142.511.550 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.369.507.448.768 1.696.208.867.581
LIABILITAS JANGKA PANJANGLiablitas imbalan pasca kerja 267.232.180.225 Pinjaman bank jangka panjang 485.520.310.577 75.000.000.000 Pinjaman jangka menengah 400.000.000.000 300.000.000.000 Utang sewa pembiayaan-jangka panjang 1.002.712.606 2.714.084.064 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.154.120.768.637 JUMLAH LIABILITAS 3.523.628.217.406 2.341.155.131.870
EKUITASEkuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas indukModal saham - nilai nominal Rp 100
per sahamModal dasar- 20.000.000.000
saham terdiri dari : 1 saham seri A Dwiwarna dan
Modal ditempatkan dan disetor 5.554.000.000 saham terbagi atas 1 saham seri A Dwiwarna
seri B 555.400.000.000 555.400.000.000 Tambahan modal disetor:
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 10.084.641.850 10.084.641.850
Tambahan modal disetor lainnyaSaldo laba:
Ditentukan penggunaannyaBelum ditentukan penggunaannyaTahun lalu - 75.338.211.041 Tahun berjalan
Komponen ekuitas lainJumlah Ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada entitas induk
Kepentingan Non Pengendali 62.247.845.437 50.451.177.067 Jumlah Ekuitas 2.572.520.755.127 2.271.407.409.194
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 6.096.148.972.533 4.612.562.541.064
2017 2016
PENJUALAN BERSIH 5.811.502.656.431BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA BRUTO 2.201.879.645.113 1.863.895.723.868
Pendapatan Lainnya 125.777.745.576Beban UsahaPendapatan (beban) kurs mata uang
asing - bersihLaba Usaha 535.661.371.401 442.824.103.843
Beban Keuangan
Laba sebelum pajak 449.709.762.422 383.025.924.670
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Laba tahun berjalan 331.707.917.461 271.597.947.663
Pendapatan (beban) komprehensif Lainnya
Pos-pos yang tidak akan
Selisih Aktuaria & Properti InvestasiPajak penghasilan terkait 2.613.741.587
(7.841.224.780) (24.704.804.416)Laba komprehensif 323.866.692.681 246.893.143.247
Laba Tahun Berjalan yang dapat
Pemilik entitas Induk Kepentingan non pengendali 4.183.854.772
Jumlah laba (rugi) komprehensif
Pemilik entitas indukKepentingan non pengendali 4.183.854.772
Laba bersih per saham dasar Pemilik entitas Induk 58,84 48,15
LAPORAN ARUS KAS - KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016(Disajikan dalam Rupiah)
2017 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran beban usaha Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan (71.236.100.650) Jaminan bank 631.185.724 Restitusi pajak Penerimaan operasi lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 5.241.243.654 198.050.928.789
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
Penerimaan bunga 8.313.005.782 Perolehan Aset tetap (370.184.762.823) Beban tangguhan (123.350.826.035) Hasil penjualan aset tetap Aset tak berwujud (1.484.744.760) (1.536.715.385) Aset lain-lain - Penerimaan dividen 11.633.075.663 Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (810.236.662.008) (478.919.212.905)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
Penambahan (Pembayaran) pinjaman jangka panjang 410.520.310.577 75.000.000.000
Penambahan (Pembayaran) utang bank jangka pendek
Penambahan (Pembayaran) utang jangka menengah 400.000.000.000 100.000.000.000
Pembayaran dividen (53.485.020.000) Angsuran utang sewa pembiayaan (4.260.182.481) Kepentingan Non Pengendali 6.875.000.000 20.625.000.000 Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 1.146.948.510.723 467.558.161.643
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 341.953.092.370 186.689.877.528
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 647.683.951.012 460.994.073.484
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 989.637.043.381 647.683.951.012
I K H T I S A R K E U A N G A N
Kantor Pusat
www.kimiafarma.co.id
corsec@kimiafarma.co.id
@kimiafarmacare
MARKETMARKET IHSG BI27 Hang Seng Nikkei STI
USD EUR SGD JPY(100)
2/3/2018 2/3/2018 2/3/2018 2/3/2018 2/3/2018
2/3/2018 2/3/2018 2/3/20182/3/2018
6.582,32 593,18 30.583,45 21.181,64 3.479,20
13.746,00 16.869,78 10.396,72 12.971,00
0,36% 0,44% 1,48% 2,50% 0,99%
0,34% 0,30% 0,07% 0,36%